Analisis Pelaksanaan Program Tanggung - Jawab Sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG - JAWAB
SOSIAL PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk
SKRIPSI
Oleh :
ANWAR REYNOLD W.
040304063
SEP-AGRIBISNIS
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG - JAWAB
SOSIAL PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk
SKRIPSI
Oleh :
ANWAR REYNOLD W.
040304063
SEP-AGRIBISNIS
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Ketua , Anggota,
( Prof. Dr. Ir. Hiras M.L. Tobing ) ( Dr.Ir. Salmiah, MS ) NIP. 130 365 309 NIP. 131 639 813
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(3)
ABSTRAK
ANWAR REYNOLD W. ( 040304063 )
,
dengan judulskripsi “ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG - JAWAB SOSIAL
PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk.”. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Toba Pulp
Lestari,Tbk. pada bulan juni sampai bulan juli 2009, dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari,Tbk
2. Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk
Untuk lebih mengarahkan tujuan penelitian maka dirumuskan beberapa hipotesis penelitian yaitu :
1. PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
2. Masyarakat yang berada di sekitar PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki peran serta dalam menerima program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) khusunya ternak sapi.
(4)
Hipotesis-hipotesis tersebut dianalisis dengan metode deskriptif dan analisis SWOT, yaitu dengan membandingkan antara faktor Eksternal : Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor Internal : Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
Dari hasil analisis data yang diperoleh maka :
Program–program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan teknologi ramah lingkungan
2. Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan
3. Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan jabatan yang akan ditempati.
4. Melakukan kerja sama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal 5. Menyisihkan dana kontribusi sebesar 1% dari net sales per tahun
6. Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan program community development
Peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi : Program ternak sapi bergulir Community Development PT. TPL di kabupaten Toba Samosir dimulai pada tahun 2003 sampai 2007, petani yang mendapatkan program ternak sapi ini terbagi atas lima kelompok yaitu IFS I dengan jumlah petani yang mendapatkan program ternak sapi bergulir sebanyak 21 orang pada tahun 2003, IFS II dengan jumlah petani sebanyak 22 orang pada tahun 2004, IFS III dengan jumlah petani 27 orang pada tahun 2005, IFS IV dengan jumlah petani sebanyak 25 orang
(5)
pada tahun 2006, IFS V dengan jumlah petani 24 orang pada tahun 2007. Jadi total petani yang mendapatkan program ternak sapi sebanyak 119 orang. Setiap petani memperoleh masing-masing dua ekor betina dan satu jantan yang berumur satu tahun, setelah beranak sapi yang diberikan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk maka anak sapi tersebut akan diserahkan/digulirkan kepada petani lainnya. Pemberian program ternak sapi kepada masyarakat sangat sedikit dari tahun ke tahun, ini akan menimbulkan kesenjangan sosial pada masyarakat karena tidak merata dalam pemberian program. Strategi Pengembangan Program Tanggung-jawab sosial ( Corporate Social Responsibility ) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. :
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Peluang ( Opportunities )- Reputasi perusahaan menjadi lebih baik
- Jumlah masyarakat berpotensi menjadi karyawan - Meningkatkan pendapatan masyarakat
Ancaman ( Threats )- Perkembangan perusahaan yang lebih berorientasi keuntungan
- Adanya Undang-undang yang baru mengenai tanggung-jawab sosial perusahaan
- Kesenjangan sosial terjadi
Menentukan faktor-faktor strategi internal
Kekuatan ( Strength )
- Memiliki modal yang besar
(6)
Kelemahan (Weaknesses )
- Pemberdayaan masyarakat yang belum optimal - Pengguliran ternak sapi tidak merata
(7)
RIWAYAT HIDUP
ANWAR REYNOLD W. lahir pada tanggal 20 September 1985 di Medan sebagai anak ke-enam dari enam bersaudara dari Ayahanda Drs. O. Sitindaon dan Ibunda Dra. L. Siahaan.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah :
1. Pada tahun 1992 memasuki Sekolah Dasar di SD Brigjend Katamso Sunggal Medan dan tamat pada tahun 1998.
2. Pada tahun 1998 memasuki Sekolah Menengah Pertama di SMP Methodist-1 Medan dan tamat pada tahun 2001.
3. Pada tahun 2001 memasuki Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 15 Medan dan tamat pada tahun 2004.
4. Pada tahun 2004 diterima di Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
5. Pada bulan Juni – juli 2008 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Desa Spinggan Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun.
6. Pada bulan Juni – Juli 2009 melaksanakan Penelitian Skripsi di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Desa Sosorladang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir
(8)
KATA PENGANTAR
Terpujilah Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk kasihNya dan Anugerah-Nya yang senantiasa menyertai penulis dalam memulai, menjalani dan menyelesaikan masa perkuliahan serta dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, adapun judul dari skripsi ini adalah:
“ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG-JAWAB SOSIAL
PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk”.
Pada kesempatan ini, penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hiras M.L. Tobing selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3. Seluruh Staf Pengajar/dosen dan Pegawai di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
(9)
4. Bapak Lambertus Siregar selaku Section Head CSR ( Corporate Social Responsibility ) dan Bapak Ramson Simamora selaku staff ( Corporate Social Responsibility ) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
5. Bapak Jonny M. Marpaung, selaku staff coordinator PKL/ Riset/ Penelitian Learning & Development Seluruh Staf karyawan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 6. Masyarakat yang telah banyak memberi bantuan dan kerjasama selama penulis
melaksanakan penelitian.
7. Seluruh Instansi yang terkait dengan penelitian ini atas kerjasama dan bantuannya selama penulis mengadakan penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Ayahanda tercinta Drs. O. Sitindaon dan Ibunda tercinta Dra. L. Siahaan atas doa, didikan, nasehat, materi, dan kasih sayang yang begitu besar kepada penulis, dan kepada abang/kakak saya: B’ Zoesing Martua Pandapotan Sitindaon, SP, B’ Iwan Viktor Leonardo Sitindaon, K’ Helda Sitindaon, SP, B’ Tatar Sitindaon, ST, serta K’ Nenny Y.M. Sitindaon, Ssos, yang diberi kepada penulis sampai saat ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian SEP’04 (PKP & AGRI) yang tidak bisa penulis sebutkan satu –persatu. Khususnya buat B’ Adi Kristo, SP, Riduan Rumapea, Cony Sagala, SP, Rina Maysarah Nasution, Harmon, Suci Pratiwi Nasution buat dukungan, kebersamaannya serta doanya selama penulis mengerjakan skripsi ini.
(10)
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini kedepannya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.
` Medan, November 2009
(11)
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP...iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
PENDAHULUAN... 1
Latar Belakang ... 1
Identifikasi Masalah... 5
Tujuan Penelitian ... 5
Kegunaan Penelitian ... 6
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS PENELITIAN... 7
Tinjauan Pustaka ... 7
Landasan Teori... 9
Kerangka Pemikiran... 12
Hipotesis Penelitian ... 15
METODE PENELITIAN ... 16
Metode Penentuan Lokasi Penelitian ... 16
Metode penentuan Sampel ... 16
Metode Pengumpulan Data ... 17
Metode Analisis Data ... 17
Defenisi dan Batasan Operasional ... 19
Defenisi ... 19
(12)
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL... 21
Deskripsi Daerah Penelitian... 21
Deskripsi PT.Toba Pulp Lestari, Tbk... 21
Maksud dan Tujuan ... 22
Modal Perseroan... 23
Alamat Perseroan ... 23
Situasi dan Prospek Perusahaan... 24
Deskripsi Toba Samosir ... 24
Lokasi dan Keadaan Geografis ... 24
Kependudukan... 25
Mata Pencaharian ... 25
Iklim ... 28
Karakteristik Petani Sampel ... 28
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
Program–program Tanggung–jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk... 30
Alasan Perusahaan melaksanakan CSR………. 35
Kuantitas dan kualitas SDM yang melaksanakan program CSR... 38
Keterlibatan Pemerintah dalam pelaksanaan program CSR... 38
Keterlibatan stakeholders lain dalam pelaksanaan program CSR...39
Monitoring dan Evaluasi serta Manfaat Pogram CSR...40
Peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi………… 44
Strategi Pengembangan Program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk..48
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Eksternal...48
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Internal...50
KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
Kesimpulan ... 58
Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
(13)
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1. Matriks Analisis SWOT... 18
2. Mata pencaharian masyarakat Toba Samosir ... 26
3. Karakteristik Petani Sampel ... 29
4. Alokasi dana CD 1% net sales dan diluar dana CD 1% net sales... 34
5. Distribusi masyarakat yang mendapatkan ternak sapi Program CD PT. Toba Pulp Lestari di Kabupaten Toba Samosir……… 44
6. Matriks Evaluasi Faktor Internal PT. Toba Pulp Lestari... 52
7. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal PT. Toba Pulp Lestari, Tbk... 53
8. Penentuan Strategi Program Tanggung-jawab Sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dengan SWOT MATRIKS... 54
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
No.
1. Data Community Development 1% NET SALES dan CD INTERNAL
2. Karakteristik Sampel
3. Pembobotan faktor Internal PT. Toba Pulp Lestari 4. Pembobotan faktor Eksternal PT. Toba Pulp Lestari
(15)
ABSTRAK
ANWAR REYNOLD W. ( 040304063 )
,
dengan judulskripsi “ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG - JAWAB SOSIAL
PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk.”. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Toba Pulp
Lestari,Tbk. pada bulan juni sampai bulan juli 2009, dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari,Tbk
2. Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk
Untuk lebih mengarahkan tujuan penelitian maka dirumuskan beberapa hipotesis penelitian yaitu :
1. PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
2. Masyarakat yang berada di sekitar PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki peran serta dalam menerima program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) khusunya ternak sapi.
(16)
Hipotesis-hipotesis tersebut dianalisis dengan metode deskriptif dan analisis SWOT, yaitu dengan membandingkan antara faktor Eksternal : Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor Internal : Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
Dari hasil analisis data yang diperoleh maka :
Program–program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan teknologi ramah lingkungan
2. Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan
3. Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan jabatan yang akan ditempati.
4. Melakukan kerja sama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal 5. Menyisihkan dana kontribusi sebesar 1% dari net sales per tahun
6. Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan program community development
Peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi : Program ternak sapi bergulir Community Development PT. TPL di kabupaten Toba Samosir dimulai pada tahun 2003 sampai 2007, petani yang mendapatkan program ternak sapi ini terbagi atas lima kelompok yaitu IFS I dengan jumlah petani yang mendapatkan program ternak sapi bergulir sebanyak 21 orang pada tahun 2003, IFS II dengan jumlah petani sebanyak 22 orang pada tahun 2004, IFS III dengan jumlah petani 27 orang pada tahun 2005, IFS IV dengan jumlah petani sebanyak 25 orang
(17)
pada tahun 2006, IFS V dengan jumlah petani 24 orang pada tahun 2007. Jadi total petani yang mendapatkan program ternak sapi sebanyak 119 orang. Setiap petani memperoleh masing-masing dua ekor betina dan satu jantan yang berumur satu tahun, setelah beranak sapi yang diberikan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk maka anak sapi tersebut akan diserahkan/digulirkan kepada petani lainnya. Pemberian program ternak sapi kepada masyarakat sangat sedikit dari tahun ke tahun, ini akan menimbulkan kesenjangan sosial pada masyarakat karena tidak merata dalam pemberian program. Strategi Pengembangan Program Tanggung-jawab sosial ( Corporate Social Responsibility ) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. :
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Peluang ( Opportunities )- Reputasi perusahaan menjadi lebih baik
- Jumlah masyarakat berpotensi menjadi karyawan - Meningkatkan pendapatan masyarakat
Ancaman ( Threats )- Perkembangan perusahaan yang lebih berorientasi keuntungan
- Adanya Undang-undang yang baru mengenai tanggung-jawab sosial perusahaan
- Kesenjangan sosial terjadi
Menentukan faktor-faktor strategi internal
Kekuatan ( Strength )
- Memiliki modal yang besar
(18)
Kelemahan (Weaknesses )
- Pemberdayaan masyarakat yang belum optimal - Pengguliran ternak sapi tidak merata
(19)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) di Indonesia semakin populer sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan aktivitas sosial perusahaan. Walaupun tidak menamainya sebagai tanggung-jawab sosial, pelaksanaanya mendekati konsep tanggung-jawab sosial yang diwujudkan dalam bentuk ‘peran serta’ dan kepedulian perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan (Ambadar, 2008).
Menurut World Bisnis Council for Sustainable (WBCSD) menyatakan bahwa tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan perusahaan, berikut dengan masyarakat setempat dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Bila kita telaah lebih dalam, tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) dapat dikatakan sebagai tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diterima bukan hanya sekedar finansial melainkan rasa kepercayaan dari masyarakat sekitar dan stakeholders lainnya terhadap perusahaan (Rudito, 2007).
Secara umum tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) merupakan peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota komunitas untuk dapat menanggapi keadaan sosial
(20)
yang ada, dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara (Rudito, 2007).
Pelaksanaan tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) oleh perusahaan swasta dan BUMN, kalau dilihat lagi sebenarnya sangat menguntungkan perusahaan. Alasannya adalah :
1. Bagi perusahaan yang menjalankan tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility), melalui yayasan yang dibentuk maka besar biaya yang dikeluarkan akan diperhitungkan sebagai kewajiban perusahaan dalam membayar pajak atau sebagai insentif bagi perusahaan.
2. Pelaksanaan tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility), bagi perusahaan merupakan salah satu media promosi yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan akan dimuat oleh media sehingga akan meningkatan dan membangun citra positip perusahaan yang akhirnya dapat memperlancar marketing sehingga dapat membantu perusahaan sebagai iklan secara tidak langsung.
3. Mampu menutupi praktek-praktek pihak perusahaan yang selama ini cenderung melawan hukum,baik itu berkenaan dengan hak-hak dasar para buruhnya maupun yang berkaitan dengan permasalahan sosial dan lingkungan yang timbul atas keberadaan perusahaan di suatu tempat (http://CSR Indonesia.com).
Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) merupakan serangkaian kegiatan pameran, seminar, diskusi, social event yang berkaitan dengan berbagai upaya tanggung-jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan. Kesadaran tentang pentingnya tanggung-jawab sosial (Corporate Social
(21)
Responsibility) ini merupakan tren di kalangan perusahaan baik di tingkat global maupun di tingkat nasional. Hal ini sesuai dengan meningkatnya kepedulian perusahaan terhadap masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan di sekitarnya, dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta meningkatkan wujud nyata perusahaan dalam program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility). Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) ini juga merupakan ajang penyebarluasan informasi mengenai prestasi dan kinerja perusahaan dalam program tanggung-jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat (http://CSR Indonesia.com).
Menurut Rudito, 2007, program yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan tanggung-jawab sosial di Indonesia dapat digolongkan dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Public Relations
Usaha untuk menanamkan persepsi positip kepada komunitas tentang kegiatan oleh perusahaan.
b. Strategi Defensif
Usaha yang dilakukan perusahaan guna menangkis anggapan negatif komunitas yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan, dan biasanya untuk melawan serangan negatif dari anggapan komunitas. Usaha CSR yang dilakukan adalah untuk merubah anggapan yang berkembang sebelumnya dengan menggantinya dengan yang baru yang bersifat positip.
(22)
c. Kegiatan yang berasal dari visi perusahaan
Melakukan program untuk kebutuhan komunitas sekitar perusahaan atau kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil yang sudah ada sebelumnya. PT. Toba Pulp Lestari,Tbk merupakan salah satu perusahaan di sumatera utara yang telah melaksanakan program tanggung-jawab sosial kepada masyarakat sekitarnya. Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh program tanggung-jawab sosial PT. Toba Pulp Lestari,TbK dan prospek pengembangan program tanggung-jawab sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
(23)
Indentifikasi Masalah
Dari uraian di atas terdapat beberapa masalah yang perlu diteliti, antara lain : 1. Apa saja program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility)
yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari,Tbk di daerah penelitian? 2. Bagaimana peran serta masyarakat dalam menerima program
Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi di daerah penelitian?
3. Bagaimana strategi pengembangan program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan, adalah :
1. Untuk mengetahui program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari,Tbk di daerah penelitian.
2. Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak sapi di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk di daerah penelitian.
(24)
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang membutuhkan penelitian ini. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
(25)
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN
Tinjauan Pustaka
Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam berkelanjutan dan keseimbangannya tidak bisa berdiri sendiri. Sistem adalah sekumpulan unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Perusahaan memerlukan kemitraan yang saling timbal-balik dengan institusi lain. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya dan stakeholders lain untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian keberlangsungan usaha tersebut dapat berlangsung dengan baik dan secara tidak langsung akan mencegah konflik yang merugikan. Konflik yang terjadi disebabkan oleh kecemburuan sosial (Setiyabisma, 2008).
Perusahaan harus menciptakan strategi untuk menyampaikan produk dan jasa sedemikian rupa, sehingga dapat menciptakan nilai yang lebih besar untuk pelanggan. Strategi ini meliputi pengembangan rencana bisnis sebagai penuntun perusahaan sewaktu berjuang untuk mencapai misi, tujuan, dan cita-cita serta mempertahankan arah pertumbuhan perusahaan yang sehat (Ambadar, 2008).
Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab V pasal 27 berisi tanggung-jawab sosial bagi perusahaan di dalam peran sertanya mewujudkan pembangunan sosial di Indonesia. Karena memang amanat undang-undang untuk
(26)
melakukan pembangunan manusia seutuhnya adalah tanggung-jawab negara, yaitu bahwa ”setiap warga negara berhak atas : penghidupan dan kehidupan yang layak, baik secara ekonomi, sosial, maupan budaya”. Jadi permasalahan sosial yang muncul pada saat ini di negeri kaya raya tercinta ini merupakan tanggung-jawab negara.
Setiap perusahaan yang bertanggung-jawab secara sosial mempertimbangkan tidak hanya ”apa yang terbaik bagi perusahaannya” saja tetapi juga ”apa yang terbaik bagi masyarakat umum”. Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab pada beberapa pihak utama yng berkepentingan, termasuk lingkungan, karyawan, pelanggan, investor, dan komunitas minimal dalam radius operasi usaha (Ambadar, 2008).
Salah satu bentuk tanggung-jawab sosial perusahaan yang sering diterapkan di Indonesia adalah Community Development. Program Community Development merupakan program untuk meningkatkan kondisi kehidupan yang memberikan fokus perhatian pada komunitas sebagai satu kesatuan hidup masyarakat, misalnya dalam pemberian ternak sapi kepada masyarakat oleh PT. Toba Pulp Lestari. Perusahaan yang mengedepankan konsep ini akan lebih menekankan kepada pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga akan menggali potensi masyarakt lokal yang menjadi modal sosial perusahaan untuk maju dan berkembang. Selain dapat menciptakan peluang-peluang sosial-ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebagai perusahaan yanga ramah dan peduli linkungan. Selain itu, akan timbul rasa percaya dari masyarakat, rasa memiliki perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat merasakan bahwa kehadiran perusahaan di daerah mereka akan berguna dan bermanfaat (Setiyabisma, 2008).
(27)
Menurut Wibosono, 2007, setidaknya ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha merespon dan mengembangkan tanggung-jawab sosial sejalan dengan operasi usahanya :
Perusahaan adalah bagian dari msyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme.
Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial.
Landasan Teori
Tanggung-jawab sosial perusahaan bagi masyarakat sekitar dalam bentuk kemitraan, pengembangan masyarakat, dan pelayanan publik, memiliki makna ekonomi berupa besarnya dana yang mengalir secara langsung dari perusahaan. Terbukanya berbagai jenis lapangan pekerjaan baru, berbagai bentuk program mitra kerja perusahaan dan juga berkembangnya sektor informal, adalah sebagai bukti meningkatnya perekonomian masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Pembangunan sarana fisik bagi lingkungan masyarakat, sumbangan di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat, secara tidak langsung juga telah memberi pengaruh peningkatan kualitas sumber daya manusia dan potensi ekonomi masyarakat (Setyabisma, 2006).
(28)
Toba Pulp Lestari, Tbk telah melaksanakan tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) sejak tahun 2003. Area kerja tanggung-jawab sosial PT. Toba Pulp Lestari,Tbk berada di 8 kabupaten di Sumatera Utara, yaitu : Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bara, Dairi, Simalungun, dan Samosir. Salah satu misi Corporate Social Responsibility yaitu melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility agar terciptanya hubungan yang harmonis antara PT. Toba Pulp Lestari,Tbk dengan masyarakat. Menjalin hubungan yang harmonis antara PT. Toba Pulp Lestari,Tbk dengan kalangan media masa dengan memberikan informasi termasuk pemerintah.
Salah satu indikator keberhasilan dari suatu pembangunan ekonomi adalah adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat. Fokus terhadap pertumbuhan sering kali menimbulkan efek samping berupa kesenjangan dan ketimpangan, yaitu ketimpangan antar-sektor, dan lain-lain. Kesenjangan dan ketimpangan terjadi akibat kurang diperhatikannya keseimbangan, pemerataan dan keadilan. Tolak ukur keberhasilan pembangunan adalah kesejahteraan yang merata untuk setiap masyarakat serta berkurangnya ketimpangan dalam masyarakat (Hafsah, 2000).
Pembangunan berkelanjutan mengendaki adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Partisipasi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan adalah dengan mengembangkan program kepedulian prusahaan kepada masyarakat sekitarnya (Ambadar, 2008).
Dalam melakukan suatu proyek ada banyak dampak yang akan dirasakan oleh objek dalam penelitian. Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktifitas. Adapun dampak yang dirasakan, adalah :
(29)
1. Dampak Lingkungan
Konsep Analisis Dampak Lingkungan (ADL) sebenarnya bukan hal yang baru. Sering orang memperkirakan apakah konsekuensi dari tindakan yang akan dilakukannya dan memikirkan tindak lanjut apa yang diperlukan untuk memperbesar atau memperkecil konsekuensi tindakannya itu.
Konsep ADL yang mempelajari dampak pembangunan terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap pembangunan juga didasarkan pada konsep ekologi yang secara umum didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya (Sumarwoto, 1994).
2. Dampak Sosial
Proyek masyarakat dan pemberdayaan masyarakat tidak mungkin dipisahkan dari arena dan konteks di mana proyek tesebut beroperasi. Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi dan program pembangunan kesejahteraan sosial.
3. Dampak Ekonomi
Pendapatan dan kesempatan kerja merupakan dampak ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat yang mendapatkan program pembangunan. Oleh karena itu, kedua dampak ini merupakan dampak positip bagi masyarakat.
(30)
4. Dampak Teknis
Dampak teknis dlihat dari kegiatan atau tahapan yang terjadi pada program pengembangan yang telah dilaksanakan dalam pembangunan. Ada banyak perubahan yang terjadi ketika adanya suatu pembangunan, melalui dampak teknis ini dapat dilihat berbagai perubahan yang ada.
Kerangka Pemikiran
PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki program-program tanggung-jawab sosial yang telah direncanakan dan dilaksanakan dengan berbagai bentuk kegiatan. Setiap kegiatan diharapkan dapat membantu masyarakat sekitarnya dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat khususya dari sisi ekonomi. Pemberian program-program tanggung-jawab sosial PT. Toba Pulp Lestari adalah melalui yayasan Toba Mas. Yayasan adalah suatu lembaga yang berbentuk badan hukum t erdir i at as kekayaan yang dipisahkan dan diber ikan unt uk m encapai t uj uan t er t ent u di bidang sosial, keagam aan dan kem anusiaan.
Untuk mengembangkan program ini, maka diperlukan adanya kerja sama dengan pihak lain seperti pengusaha kecil, operasi, organisasi-organisasi sosial, organisasi-organisasi masyarakat. Dengan adanya kerja sama ini, maka manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan karyawan berupa peningkatan kesejahteraan dan diharapkan juga pembangunan ekonomi di daerah dapat terus meningkat.
Melalui program-program yang telah dilaksanakan perusahaan, maka perusahaan dapat mengetahui bagaimana respon/peran serta masyarakat terhadap
(31)
program-program yang telah diberikan. Dalam pengembangan program yang dilaksanakan perusahaan maka diperlukan monitoring dan evaluasi.
Monitoring merupakan penilaian secara terus-menerus terhadap segala sesuatu yang digunakan dalam pengembangan program perusahaan tesebut. Evaluasi adalah penilaian berkala terhadap relevensi, prestasi, efisiensi, dan dampak proyek dalam konteks tujuan yang telah disepakati.
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk menilai sejauh mana rencana kegiatan pokok yang telah dilaksanakan dan sejauh mana pengaruh kegiatan tersebut terhadap perilaku kelompok sasaran.
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka dibuat skema pemikiran seperti yang terdapat di bawah ini :
(32)
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Corporte Social Responsibility
Masyarakat Monitoring
Yayasan Toba Mas
Program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk pemberian ternak sapi
Evaluasi
Strategi pengembangam program Corporte Social Responsibility
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
(33)
Hipotesis Penelitian
1. PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
2. Masyarakat yang berada di sekitar PT. Toba Pulp Lestari,Tbk memiliki peran serta dalam menerima program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) khusunya ternak sapi.
3. Strategi pengembangan program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk.
(34)
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian yang dipilih secara purposive (sengaja) berdasarkan pertimbangan bahwa PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yang berlokasi di Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, sedang melaksanakan program Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini yang diambil sebagai sampel adalah masyarakat yang mendapatkan program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) berupa ternak sapi yaitu sebanyak 119 KK. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling (Penarikan sampel secara Random Sederhana) dengan jumlah sampel sebanyak 54 KK. Untuk mencari sampel pada tiap-tiap populasi digunakan rumus sebagai berikut :
n = N/(1 + N (e)2)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
E = Batas ketelitian yang diinginkan dalam persen (Sevilla, 1993)
(35)
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan masyarakat atau responden berdasarkan daftar pertanyaan (Kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari lembaga/instansi yang terkait, karyawan perusahaan, literatur, buku maupun media lain yang sesuai dengan penelitian ini.
Metode Analisis Data
Untuk hipotesis (1) dan (2), dianalisa dengan analisa deskriptif. Hal ini dijelaskan dengan menanyakan program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dan peran serta masyarakat dalam menerima program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) berupa ternak sapi.
Untuk hipotesis (3), dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu dengan membandingkan antara faktor Eksternal : Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor Internal : Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)
(36)
Tabel 1. Matriks Analisis SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal
STRATEGI (SO)
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI (WO)
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
TREATS (T)
Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal
STRATEGI (ST)
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI (WT)
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman
Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalah-pahaman dan kekeliruan atas pengertian dalam penelitian ini, maka diberikan beberapa defenisi dan operasional sebagai berikut :
Defenisi
1. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebuah pabrik pulp dengan proses kraft yang melaksanakan program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) terletak dekat kota Porsea di Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian
2. Tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi
(37)
berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut dengan masyarakat setempat dan masyarakat secara keseluruhan.
3. Masyarakat adalah orang-orang yang berada dan bertempat tinggal di suatu daerah,dimana masyarakat tersebut akan memperoleh program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
4. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat.
5. Sistem adalah sekumpulan unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
6. Monitoring merupakan penilaian yang terus-menerus terhadap segala sesuatu yang digunakan dalam pengembangan program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) perusahaan.
7. Evaluasi adalah penilaian berkala terhadap relevensi, prestasi, efisiensi, dan dampak proyek dalam konteks tujuan yang telah disepakati.
8. Yayasan adalah suatu lembaga yang berbentuk badan hukum t erdir i at as kekayaan yang dipisahkan dan diperunt uk an unt uk m encapai t uj uan t er t ent u di bidang sosial, keagam aan dan kem anusiaan.
9. Program Community Development merupakan program untuk meningkatkan kondisi kehidupan yang memberikan fokus perhatian pada komunitas sebagai satu kesatuan hidup masyarakat, misalnya dalam pemberian ternak sapi
(38)
10. Strategi pengembangan adalah usaha-usaha yang dilakukan guna untuk pengembangan tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility).
Batasan Operasional
1. Daerah penelitian adalah Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir.
2. Waktu penelitian adalah tahun 2009.
3. Sampel yang diteliti dalam melaksanakan penelitian adalah masyarakat yang mendapatkan ternak sapi.
(39)
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Deskripsi PT. Toba Pulp Lestari
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Perseroan), lokasi pabrik terletak di Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara, didirikan pada tahun 1983, berdomisili di Medan, Sumatera Utara, berdasarkan Akta pendirian No. 329, tertanggal 26 april 1983, yang dibuat di hadapan Misarardi Wilamartta, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. C2-5310-HT01-01 TH.83, tertanggal 26 juli 1983, didaftarkan di pengadilan Negeri Kelas IA Medan pada tanggal 2 November 1983 dengan No. 279/PT/1983 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1984 dengan No.97, Tambahan Berita Negara No. 1176.
Pada tahun 1990, status Perseroan berubah menjadi Perseorangan dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) sebagaimana dituangkan di dalam Akta berita Acara No. 258, tertanggal 26 Maret 1990 yang dibuat oleh Rachmat Santoso, SH.,Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-2643.HT.01.04-TH.90, tertanggal 12 Mei 1990 dengan No. 45/PT/PROB/1990 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 April 1991 dengan No. 31, tambahan Berita Negara No. 523.
(40)
Berdasarkan Akta Berita Acara No. 113, tertanggal 12 Mei 1990 yang dibuat oleh Rachmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2652-HT-01-04-Th.90., tertanggal 12 Mei 1990, didaftarkan di Pengadilan Negeri Kelas 1A Medan pada tanggal 19 Februari 1991 dengan No. 523, status Perseroan berubah menjadi Perseroan Terbuka yang menawarkan saham-saham perseroan untuk dimiliki oleh masyarakat atau publik.
Akta perseroan kemudian mengalami beberapa kali perubahan, baik sehubungan dengan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 tahun1995, maupun sehubungan dengan perubahan nama Perseroan. Semua perubahan- perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.
Maksud Dan Tujuan Perseroan
Berdasarkan Akta Perbaikan No. 111, tertanggal 12 Mei 1990 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan pokok perseroan adalah untuk menjalankan industri pulp dan viscose rayon. Namun sesuai dengan penegasan Pemerintah Republik Indonesia melalui surat Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 72. Hk.03.33.2003 tanggal 29 Januari 2003, usaha perseroan berubah menjadi Industri pulp.
(41)
Modal Perseroan
Jumlah modal perseroan baik modal yang ditetapkan dan modal yang disetor saat ini sebagaimana ternyata dalm akta pernyataan Keputusan Rapat No. 61, tertanggal 18 Juli 2003, yang dibuat Linda Herawati, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui surat penerimaan atas laporan akta perubahan tersebut telah didaftarkan di bawah No. C-21113 HT.01.04.TH.2003, tertanggal 5 September 2003, sebagai berikut :
Modal dasar sejumlah : Rp. 1.688.307.072.000,- (satu trilyun enem ratus delapan puluh delapan milyar tiga ratus tujuh juta tujuh puluh dua ribu rupiah) dengn nilai Rp. 1000,-/lembar saham.
Modal ditempatkan : RP. 1.406.922.560.000,- ( satu trilyun empat ratus enam milyar sembilan ratus dua puluh dua juta lima ratus enam puluh ribu rupiah ).
Alamat Perseroan
PT. Toba Pulp Lestari,Uniplaza East Tower 7th Floor, Jl. Letjen MT. Haryono No. A-1, Medan 20231, Sumatera Utara, Indonesia dan alamat pabrik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terletak di Desa Sosorladang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. ( Phone : 21310, 21320 ) dan ( fax : 0623-21070 ).
(42)
Situasi dan Prospek perusahaan
Situasi perusahaan sejak dioperasikan kembali pada tahun 2003 sampai saat ini semakin baik dan sudah berjalan dengan normal. Hal ini dapat dilihat berdasarkan, antara lain :
Besarnya keinginan masyarakat putra daerah menjadi karyawan perseroan Besarnya keinginan masyarakat pengusaha lokal menjadi mitra perseroan Besarnya permintaan masyarakat untuk mendapatkan bantuan program
Pemberdayaan masyarakat (Program Community Development) dari perseroan.
Sedangkan prospek perseroan sangat baik, karena dari tahun ke tahun kebutuhan dunia akan pulp dan kertas semakin meningkat.
Deskripsi Kabupaten Toba Samosir
Lokasi dan Keadaan Geografis
Kabupaten Toba Samosir berada pada 2°03’- 2°40’ Lintang Utara dan 98°56’ - 99°40’ Bujur Timur, Kabupaten Toba Samosir memiliki luas wilayah 2.021,8 Km2.
Kabupaten Toba Samosir berada diantara lima kabupaten yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah Timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara serta sebelah Barat brbatasan dengan Kabupaten Samosir.
(43)
Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 900 – 2.200 meter di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal.
Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2007 adalah 171.375 jiwa, dengan jumlah rumah tangga (RT) 37.581 RT. Dengan luas wilayah daratan 2.021,8 Km2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Toba Samosir tahun 2007 sebesar 85 jiwa/km2. Kecamatan balige yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tertinggi, yaitu sebesar 476 jiwa/km2, kemudian kecamatan Sigumpar dengan tingkat kepadatan sebesar 262 jiwa/km2. Sedangkan Nassau merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan yang terkecil, yaitu hanya 18 jiwa/km2.
Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Kabupaten Toba Samosir bermata-pencaharian pada sektor pertanian, khususnya lahan persawahan. Salah satu pilar pembangunan Kabupaten Toba Samosir, yaitu terciptanya ”pertanian yang maju”. Hal ini menunjukkan kemauan yang kuat dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Pertanian menjadi sektor andalan bagi Kabupaten Toba Samosir dalam menggerakan perekonomian daerah.
Luas panen dan produksi tanaman jagung tahun 2007 seluas 3.710 Ha dengan produksi yang dihasilkan sebesar 18.236 ton, dengan tingkat produktivitas sebesar
(44)
produksi yang dihasilkan sebesar 350 ton. Sedangkan untuk tanaman sayur-sayuran seperti cabe, bawang merah, bawang putih, bawang daun, buncis, kentang dan sebagainya serta tanaman buah-buahan ( buah mangga, alpukat, durian, pisang, jeruk, dan pepaya) cukup potensial di Kabupaten Toba Samosir.
Tabel 2. Mata pencaharian masyarakat Toba samosir pada tahun 2007
No Sektor Luas Lahan (Ha) Jumlah produksi (Ton) 1. Pertanian :
a. padi b. Jagung c. Kacang tanah
25.363 3.710 182 136.803 18.236 350
2. Tanaman perkebunan - Kopi
941 825,45
3. Hutan - 172.724,94
4. Perikanan - 1.222,87
5. Peternakan a. Ternak besar - Sapi - Kerbau - Kuda b. Ternak kecil - Kambing - Domba - Babi - - - - - - 757 ekor 9.433 ekor 80 ekor 1.420 ekor 2.779 ekor 12.282 ekor
(45)
Perkembangan luas panen dan produksi padi dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 luas panen padi seluas 25.363 Ha dengan jumlah produksi sebesar136.803 ton.
Tanaman perkebunan umumnya usaha yang dikelola secara swadaya oleh rakyat. Kopi merupakan komoditi andalan tanaman perkebunan rakyat yang mempunyai prospek yang baik. Luas tanaman kopi pada tahun 2007 sebesar 2.360,48 Ha. Kecamatan Habinsaran merupakan daerah yang mempunyai areal tanaman kopi terluas yaitu 941 Ha dengan produksi 825,45 ton tahun 2007.
Usaha peternakan pada umumnya dikelola dan diusahakan oleh masyarakat sebagai usaha rumah tangga. Jumlah populasi ternak besar pada tahun 2007 seperti sapi 757 ekor, kerbau 9.433 ekor dan kuda 80 ekor. Populasi ternak kecil seperti kambing, domba dan babi mengalami kenaikan. Jumlah kambing tahun 2007 sebanyaka 1.420 ekor, domba 2.779 ekor dan babi 12.282 ekor.
Usaha perikanan pada umumnya dikelola sebagai usaha rumah tangga, baik sebagai kegiatan budidaya maupun kegiatan penangkapan ikan. Pada tahun 2007 jumlah rumah tangga yang melakukan budidaya perikanan sebanyak 2.354 rumah tangga, sedangkan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan sebanyak 2.416 rumah tangga. Produksi ikan Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2007 sebesar 1.222,87 ton terdiri dari 443,98 ton hasil penangkapan ikan dan 778,89 ton hasil budidaya.
Produksi hasil hutan yang terbesar tecatat adalah pulp dan Eucalyptus masing-masing sebanyak 172.724,94 ton dan 37.726,44 m3.
(46)
Irigasi merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan produksi hasil pertanian khususnya untuk tanaman pangan. Panjang irigasi di Kabupaten Toba Samosir tahun 2007 sepanjang 15.813 meter, terdiri dari irigasi teknis 3.005 meter, setengah teknis 11.448 meter dan irigasi sederhana 1.360 meter.
Iklim
Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Toba Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17° C – 29° C dan rata-rata kelembaban udara 85,04 persen. Rata-rata tinggi curah hujan terjadi di Kabupaten Toba Samosir per bulan tahun 2007 berdasarkan data pada 3 stasiun pengamatan sebesar 155 mm dengan curah hujan sebanyak 14 hari.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April dengan 260 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 6 hari. Sedangkan pada bulan Februari curah hujan yang turun sangat rendah sekitar 85 mm, dengan jumlah hari hujan 4 hari. Berdasarkan stasiun pengamatan, Kecamatan Habinsaran merupakan daerah dengan curah hujan yang tertinggi yaitu 200 mm.
(47)
Karakteristik Sampel
Karakteristik dari pada seseorang sangat mempengaruhi aktivitas seseorang dalam kehidupannya. Berdasarkan karakteristik petani sampel di daerah penelitian dijumpai berbagai karakteristik yang berbeda-beda antra petani yang satu dengan petani yang lainnya, ditinjau dari umur, jumlah ternak sapi yang diterima dari PT. Toba Pulp Lestari, tingkat pendidikan, pengalaman berternak sapi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini .
Tabel 3. Karakteristik Petani Sampel
No Karakteristik Petani Sampel Range Rata-rata
1 Umur Petani ( Tahun ) 31 – 66 49
2 Jumlah Ternak Sapi ( Ekor ) 3 3
3 Tingkat Pendidikan ( Tahun ) 6 -18 10,4 4 Pengalaman Berternak Sapi ( Tahun ) 3 -7 5
( Sumber : Data diolah dari lampiran 2 )
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa umur petani sampel berkisar antara umur 31 tahun sampai 66 tahun, dengan rata-rata umur petani sampel berkisar 48 tahun dan masih dapat dikatakan sebagai petani produktif untuk bekerja dengan baik dan mengahasilkan produksi yang tinggi.
Berdasarkan karakteristik jumlah ternak sapi, dapat dilihat bahwa jumlah ternak sapi yang dipelihara adalah sekitar 3 ekor.
Tingkat pendidikan formal petani sampel berkisar 6 tahun sampai dengan 18 tahun, dengan rata-rata tingkat pendidikan petani sampel 10,4 tahun. Dengan
(48)
adalah SMP, sehingga pengetahuan dan wawasan petani sampel masih perlu ditingkatkan.
Pengalaman berternak sapi petani sampel berkisar 3-6 tahun, di mana rata-rata pengalaman berternak sapi petani sampel adalah 5 tahun. Berdasarkan rata-rata pengalaman berternak sapi, petani sampel masih perlu mendapatkan pengetahuan dan bimbingan dalam hal pemeliharaan ternak sapi.
(49)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Program–program Tanggung–jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
yang dilaksanakan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Visi CSR
Terciptanya hubungan yang harmonis antara PT. Toba Pulp Lestari Tbk dengan para stakeholdersnya, khususnya di delapan kabupaten area kerja perusahaan.
Misi CSR . PT. Toba Pulp Lestari, Tbk :
Membina hubungan yang baik dengan tokoh masyarkat ( Tokoh adat, pendidikan, pemuda, LSM, organisasi kemasyarakatan, customers, mitra kerja, dll) agar dapat mendukung dan membela kinerja Perusahaan.
Membina petani dalam program Integrated Farming System untuk meningkatkan incomenya secara signifikan.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dasar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melaksanakan 6 kategori kegiatan CSR ( Penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan, Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan jabatan yang akan diduduki, Melakukan kerja sama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal,
(50)
Menyisihkan dana kontribusi sebesar 1% dari net sales per tahun, Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan program community development ).
Agar tercipta hubungan yang harmonis antara Toba Pulp Lestari dengan masyarakat melalui pelaksanaan CSR.
Menjalin hubungan yang harmonis antara Toba Pulp Lestari dengan kalangan media massa dengan memberikan informasi yang tepat (waktu, sasaran, guna) agar kegiatan CSR diekspose dan masyarakat wel-informed tentang komitmen CSR perusahaan
Mengimplementasikan kegiatan CSR dengan bekerjasama dengan pemerintah ( Bupati, Camat, Kades ) dan lembaga lainnya agar tercipta iklim investasi yang kondusif dan produktif di area kinerja perusahaan.
Program–program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan teknologi ramah lingkungan
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebuah pabrik pulp dengan proses kraft yang terletak dekat kota Porsea di Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian sekitar 220 km dari kota Medan di pulau Sumatera, Indonesia. Bahan baku serat utamanya adalah Eucalyptus yang merupakan hasil tanaman industri yang membutuhkan waktu tumbuh sekitar 7 tahun. Dalam mengoperasikan usahanya, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ini menghasilkan limbah gas yang berbau, limbah padat, limbah kayu yang dapat merusak lingkungan dan dapat merugikan masyarakat.
(51)
Limbah dari pabrik kebanyakan berasal dari proses pemutihan berupa larutan asam dari langkah pemutihan menggunakan chlorine dioksida dan larutan basa dan berwarna coklat dari langkah pemutihan menggunakan caustic soda, gas oksigen dan hidrogen peroksida. Limbah lainnya berupa air cucian kayu dan tumpahan bila terjadi penyimpangan dalam proses produksi. Semua limbah akan diarahkan ke primary clarifier melalui travelling screen dan pengontrolan PH 7 – 8. Segala kandungan solid di pisahkan untuk dikentalkan dalam thickner dan di peras dalam sludge press untuk dapat dibakar atau di buang ke tempat pembuangan akhir limbah padat.
Sesuai dengan paradigma barunya, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menambah unit operasi incenarator untuk lebih menyempurnakan penanganan sumber emisi berbau dengan cara membakar tuntas emisi gas berbau yang dihasilkan dari proses pembuatan pulp. Limbah padat yang dihasilkan dari pabrik bubur kertas berupa padatan batu dari kapur yang mengandung soda karena prosesnya akan dibuang ke tempat pembuangan akhir di secure landfiil. Sedangkan limbah kulit kayu dibakar di multi fuel boiler,knots, mata kayu yang tidak menjadi bubur akan dimasak kembali. Bahan buangan lainnya seperti oli bekas, baterai bekas, bahan kimia yang kadaluarsa disimpan di gudang penyimpanan perusahaan pengolah beizin. 2. Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya hutan dilaksanakan dengan cara : Penerapan sistem silvikultur dan jenis tanaman pokok
(52)
Konservasi keanekaragaman hayati
Konservasi tanah dan air pada pembukaan dan pemanenan hutan dengan cara tidak menebang hutan, perlindungan dan pengamanan hutan, Pemantauan lingkungan areal hutan tanaman industri
Usaha dalam penelitian dan pengembangan tanaman eucalyptus
Dalam mengelola sumber daya hutan, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk diberi izin yaitu :
SK. Menhut No. 236/Kpts-IV/84 tanggal 19 Nov 1984, berupa pemberian hak/ijin pemanfaatan kayu pinus yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara seluas 86.000 Ha sebagai sumber bahan baku jangka pendek (15 tahun) sejak pabrik berproduksi secara komersial.
SK Menhut No. 493/Kpts-II/1992 tanggal 01 Jun 1992 berupa hak pengusahaan hutan tanaman industri seluas 269.060 Ha sebagai sumber bahan baku jangka panjang selama 35 tahun ditambah satu daur tanaman pokok 8 tahun.
3. Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan jabatan yang akan ditempati.
4. Melakukan kerja sama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal
Program kemitraan meliputi kegiatan pasokan kayu dan kebutuhan pabrik, jasa angkutan, penanaman, perawatan dan penebangan kayu, pengadaan bahan seragam tenaga kerja, pendidikan keterampilan dan
(53)
perbengkelan umum, pekerjaan sipil dan perawatan jalan serta banyaknya perusahaan lokal milik masyarakat yang menjadi mitra kerja perusahaan. 5. Menyisihkan dana kontribusi sebesar 1% dari net sales per tahun
Dana ini digunakan untuk community development yang dikelola oleh yayasan toba mas meliputi Pemberdayaan ekonomi masyarakat, usaha kecil menengah, kesehatn keluarga, beasiswa, hutan tanaman rakyat, pelatihan dan pendidikan pertanian modern. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mengeluarkan dana CD 1% net sales dimulai dari tahun 2003 sebesar 3.107.812.050, pada tahun 2004 sebesar 7.030.393.050, pada tahun 2005 sebesar 8.114.080.607, pada tahun 2006 sebesar 7.825.069.789, pada tahun 2007 sebesar 12.522.187.037, pada tahun 2008 sebesar 12.196.785.725 .
Tabel 4. Alokasi dana CD 1% net sales dan diluar dana CD 1% net sales ( CD Internal )
Tahun Dana CD 1% net sales Diluar dana CD 1% net sales ( CD Internal)
2003 3.107.812.050 882.451.857
2004 7.030.393.050 507.504.650
2005 8.114.080.607 3.208.070.156
2006 7.825.069.789 2.625.095.161
2007 12.522.187.037 2.245.784.708
2008 12.196.785.725 3.039.332.061
Sumber : Data diolah ( Lampiran 1 )
Dana CD 1% net sales diberikan ke 8 kabupaten yaitu Toba Samosir ( merupakan kabupaten yang lebih besar menerima dana 1% net sales dari PT. Toba
(54)
Pulp Lestari, Tbk ), Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bara, Dairi, Simalungun, dan Samosir. Selain itu, perusahaan juga mengeluarkan dana di luar dana kontribusi 1% dari net sales per tahun yaitu untuk program Sistem pertanian terpadu tanpa sisa ( peternakan, perikanan, pertanian ), Infrastruktur, sosial dasar dan lain-lain.
6. Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan program community development
Alasan Perusahaan melaksanakan CSR yaitu :
1. Aspek historis, secara historis Perusahaan ini dibangun di area lahan masyarakat yang telah dibebaskan lahannya dan diganti rugi. Pada saat dilaksanakan proses ganti rugi masyarakat meminta agar Perusahaan yang akan didirikan ini kelak dapat juga memberi kesempatan bekerja, sebagai kontraktor ataupun menerima program pengembangan dalam bidang pertanian, peternakan, ketrampilan dan pendampingan untuk kemajuannya lainnya. Alasan historis ini tetap dipandang perlu dihidupkan sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan komitment untuk membangun kehidupan masyarakat.
2. Aspek tanggung-jawab moral, karena Perusahaan telah mengelola sumber bahan baku alam yang adalah miliki negara, yang berarti juga milik warga negara, maka ada alasan kepatutan dan kepatansan secara moral, bahwa Perusahaan berbagi hasil dari kinerjanya untuk kelompok masyarakat di sekitarnya agar masyarakat juga dapat meningkatkan incomenya, terjamin
(55)
kesehatannya dan tersedia sumber daya yang meningkatkan kesejahteraan melalui perekonomiannya.
3. Aspek panggilan hati nurani dan seruan kodrati, dari hati nurani yang tulus dan rasa kebersamaan ingin maju dan menikmati kekayaan ciptaan Tuhan, maka didorong oleh semangat cintakasih dan keinginan kuat untuk membangun kehidupan masyarakat, maka program CSR pun layak dan patut dikembangkan secara berkelanjutan, tepat dan berdaya guna.
4. Aspek keadilan yang memperjuangkan kesamaan hak dan tuntutan tanggungjawab juga merupakan indikator penting yang diperhatikan dalam pelaksanaan program CSR. Betapa tidak, dengan prinsip keadilan yang menjiwai program CSR ini dapat tercipta kerukunan umat dan juga peningkatkan kesejahteraan karena dalam sistim yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adanya sistim bergulir dalam program tersebut. Dengan sistim bergulir diharapkan adanya pemerataan penerimaan hak-hak dan masyarakat yang menerima program semakin bertanggung-jawab dalam meneruskan hasil programnya. Rasa tanggung-jawab untuk meneruskan keuntungan dan hasil dipupuk dalam diri masyarakat yang ikut serta dalam program CSR tersebut.
(56)
Pendekatan dan tahapan program CSR PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Perencanaan Bersama Masyarakat :
1. Mengadakan Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat dan Perwakilan Desa. 2. Membuat kesepakatan jenis program sesuai kebutuhan: Program Pertanian
Terpadu (IFS) yaitu: peternakan, perikanan, pertanian; infrastruktur; pendidikan; kesehatan dan lain-lain.
3. Melaksanakan program sesuai dengan kesepakatan bersama masyarakat. Perencanaan Bersama Pemerintah :
1. PT. Toba Pulp Lestari bersama dengan Gubernur & Tim Independen mengadakan Pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten untuk merencanakan pengelolaan dana CD 1% net sales setiap tahun.
2. Mendiskusikan jenis program apa yang paling cocok dengan Kabupaten. 3. Melaksanakan program kerja bersama pemerintah
Kuantitas dan kualitas SDM yang melaksanakan program CSR
Sumber daya manusia yang langsung ditunjuk oleh Perusahaan dan menjadi karyawan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terdiri dari: 1 (satu) orang Manager ( CSR Manager), 1(satu) orang Kepala Seksi (Section Head CSR), 5 (lima) orang Officer CSR. Para pelaksana CSR ini mempunyai latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi, Pertanian, Perikanan, Hukum, Filsafat, Sospol. Sedangkan Pelaksana Dana CD 1% Net Sales di setiap Kabupaten, langsung dipimpin oleh Bupati di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Barat, Samosir, Simalungun, Tobasamosir.
(57)
Di Kabupaten Toba samosir Bupati menunjuk sebuah Yayasan, yaitu Yayasan Tobamas yang mempunyai Badan Pembina, Badan Pengawas, Badan Pengurus untuk mengimplementasikan kegiatan Yayasan. Di Kabupaten lainnya, Bupati menunjuk seorang PNS, Asisten atau Kadis yang menjadi pelaksana program CD tersebut sesuai dengan visi dan misi PT. Toba Pulp Lestari untuk maju, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan menciptakan hubungan yang harmonis antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan masyarakat sekitar area operasional Perusahaan.
Keterlibatan Pemerintah dalam pelaksanaan program CSR
Pemerintah sangat berperan dan banyak terlibat dalam pelaksanaan CSR perusahaan. Sejak awal operasional PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Pemerintah sudah menggariskan arah dan membantu para pakar merumuskan Paradigma Baru Perusahaan yang menitik-beratkan tanggung-jawab sosial Perusahaan harus terlaksana dengan baik dan berkelanjutan. Penetapan pemberian dana 1% Net sales untuk Community Development dibidangi oleh Pemerintah.
Selanjutnya pemerintah membentuk tim independen yang salah satu tugasnya adalah mengawasi pelaksanaan paradigma baru Perusahaan dan memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan dana Community Development tersebut.
Pada akhir tahun Buku, Perusahaan mengumumkan besarnya dana Community Development 1% net sales kepada Pemerintah. Kemudian Tim Independen mengundang para Bupati untuk memberitahukan sistim pendistribusian dana tersebut dan menetapkan bagian dari masing-masing kabupaten. Misalnya dana Community Development 1% net sales tahun 2003 diimplementasikan pada 2004;
(58)
Setiap tahun pemerintah di masing-masing kabupaten membuat laporan pertanggung-jawaban dari pelaksanaan dana Community Development tahun sebelumnya ( misalnya pertanggung-jawaban dana Community Development tahun 2003 pada tahun ; dana 2005 di tahun 2007, dana 2006 di tahun 2008 ) kemudian mengajukan proposal penggunaan dana Community Development pada tahun berjalan yang dijustifikasi dan diverikasi oleh tim independen untuk selanjutnya ditransfer dananya oleh perusahaan ke kabupaten yang bersangkutan.
Keterlibatan stakeholders lain dalam pelaksanaan program CSR
Keterlibatan Stakeholders (pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan) sungguh sangat nyata dalam penyempurnaan implementasi program CSR. Pemerintah memberi masukan dan arahan kepada Perusahaan agar programnya juga mendukung program yang ditetapkan oleh Pemerintah, sesuai dengan pilar pembangunan yang menjadi prioritas pada tahun berjalan atau pada masa pemerintahan tertentu. Selanjutnya Pengelola dan Pelaksana Program tersebut berusaha menyesuaikan diri dengan program dari Pemerintah tersebut. Masyarakat yang mengetahui besarnya dana yang diberikan untuk daerahnya dan mengetahui program-program yang akan dilaksanakan menjadi pendorong, pengkritik pada pelaksanaan Program CSR tersebut sehingga sesuai dengan sasaran dan tepat waktu.
Kelompok LSM dan tokoh masyarakat lainnya memberi kritikan, masukan kepada para pengelola agar programnya sungguh-sungguh dapat menyentuh masyarakat. Kebutuhan masyarakat hendaknya dipenuhi dan berkat dana tersebut dorongan untuk berkembang dirangsang dalam lapisan masyarakat, sehingga
(59)
terbentuklah mindset yang lebih baik dan kebersamaan bertumbuh dan berkembang bersama Perusahaan semakin diteguhkan.
MONITORING DAN EVALUASI SERTA MANFAAT PROGRAM CSR
Cara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mengembangkan system monitoring program CSR:
1. Monitoring secara periodic
2. Monitoring dengan membandingkan Actual versus Target 3. Monitoring bersama dengan Tim Independen dan Pemkab
4. Monitoring dengan secara langsung melihat ke lapangan dengan mencatat data-data yang sesuai dan yang menyimpang.
Cara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mengukur tingkat keberhasilan (evaluasi) program CSR:
1. Dengan mengadakan survey dan penelitian yang dilaksanakan oleh Pihak Independen
2. Membandingkan Actual di lapangan dengan Key Performance Indikator 3. Mengacu pada Audit Eksternal yang dilakukan secara surveillance dan
berkesinambungan serta hasil Audit Internal.
Cara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk meningkatkan kualitas atau pengembangan program CSR:
(60)
1. Meminta feedback dari tamu yang berkunjung ke Perusahaan melalui kuesioner
2. Menanyakan langsung kepada peserta penerima program CSR
3. Mengadakan studi banding ke perusahaan lain yang mempunyai program yang kurang lebih mirip dengan Toba Pulp Lestari, Tbk
4. Mengadakan evaluasi secara internal dalam rapat dan laporan pelaksanaan kepada managemen.
5. Menganalisa informasi dari LSM, surat kabar atau penyampaikan langsung oleh kelompok-kelompok kategorial atau pemerintah dan unsure-unsur masyarakat.
6. Meminta laporan pertanggungjawaban pelaksanaan dari Kabupaten yang telah diverifikasi oleh Tim Independen.
Manfaat program CSR PT. Toba Pulp Lestari, Tbk: 1. Bagi Masyarakat :
A. Meningkatkan kesejahteraan, income, status sosial B. Meningkatkan jaminan kesehatan,
C. Meningkatkan hubungan dan komunikasi dengan warga antar daerah. 2. Bagi Perusahaan :
A. Meningkatkan reputasi dan good image,
B. Melengkapi unsur penting dalam persyaratan sertifikasi,
C. Kebanggaan bagi stakeholders yang mempunyai tanggung-jawab moral dan tanggung-jawab sosial.
(61)
3. Bagi Pemerintah/Pemerintah Daerah :
A. Membantu pemerintah dalam menampung tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran,
B. Meningkatkan pajak pendapatan dari masyarakat yang dibina sebab telah mempunyai peningkatan income.
4. Bagi stakeholders lain :
A. Bagi Pemilik Saham: Kepuasan batin sebab telah berbagi untung dan rahmat kepada orang yang membutuhkannya,
B. Bagi Customer: Jaminan bahwa Perusahaan telah melakukan tanggung-jawab sosialnya secara benar dan berkelanjutan,
C. Bagi Karyawan: mempunyai kepuasan karena bisa berbagi berkat bersama orang lain dari hasil jerih payahnya;
Cara perusahaan mensosialisasikan program CSR yang dijalankan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
Ke luar Perusahaan (External): melalui media massa, media cetak, elektronik dan internet; melalui laporan yang diberikan kepada Pemerintah daerah, propinsi dan pusat; dengan mengadakan pameran-pameran di daerah, propinsi dan ibu kota serta event-event internasional; menyebarluaskan brosur, leaflet dari Perusahaan yang menggambarkan kinerja CSR, dan video klip yang melukiskan kinerja Perusahaan dalam program CSR.
(62)
Ke dalam Perusahaan (Internal): Menyampaikannya dalam laporan bulanan dan dalam project TQM yang menginformasikan kegiatan-kegiatan CSR; mempublikasikannya dalam Toba Pulp Digest, media internal Perusahaan. Seandainya perusahaan sedang mengalami kerugian atau penurunan laba, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk tetap menjalankan program CSR, :
Ke dalam Perusahaan CSR, jika mengalami kerugian atau penurunan laba perusahaan pasti akan meneruskan pelaksanaan program CSRnya karena sudah merupakan komitmen dalam paradigma baru perusahaan yang tetap memelihara asset perusahaan.
Ke luar Perusahaan CSR, jika mengalami kerugian atau penuruan laba Perusahaan pasti akan meneruskan pelaksanaan program CSRnya karena sudah ada komitmen yang tertulis dalam paradigma baru yang diaktenotariskan akan tetap memberikan dana Community Development sebesar 1% Net sales setiap tahunnya.
Peran serta masyarakat dalam menerima program Tanggung-jawab sosial
(Corporate Social Responsibility) PT. Toba Pulp Lestari,Tbk khususnya ternak
sapi
Program Community Development merupakan bagian atau section dari Corporate Social Responsibility ( CSR ) PT. Toba Pulp Lestari. Program Community Development merupakan program untuk meningkatkan kondisi kehidupan yang memberikan fokus perhatian pada komunitas sebagai satu kesatuan hidup masyarakat,
(63)
misalnya dalam pemberian ternak sapi kepada masyarakat oleh PT. Toba Pulp Lestari.
Program Community Development PT. Toba Pulp Lestari khususnya dalam pemberian ternak sapi merupakan bagian dari program Integrated Farming Sytem ( IFS ) yang diberikan oleh PT. Toba Pulp Lestari kepada masyarakat yang berada di sekitar operasional PT. Toba Pulp Lestari. Masyarakat yang mendapatkan program Community Development PT. Toba Pulp Lestari dalam bidang ternak sapi tersebar di 5 IFS di sekitar Kabupaten Toba Samosir, dapat diamati pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Distribusi masyarakat yang mendapatkan ternak sapi Program
Community Development PT. Toba Pulp Lestari di Kabupaten Toba
Samosir
No IFS Populasi % Tahun Bergabung
1 I 21 17,65 2003
2 II 22 18,49 2004
3 III 27 22,69 2005
4 IV 25 21,01 2006
5 V 24 20,17 2007
Jumlah 119 100
( Sumber : PT. Toba Pulp Lestari,Tbk)
Program ternak sapi bergulir Community Development PT. TPL di kabupaten Toba Samosir dimulai pada tahun 2003 sampai 2007, petani yang mendapatkan program ternak sapi ini terbagi atas lima kelompok yaitu IFS I dengan jumlah petani yang mendapatkan program ternak sapi bergulir sebanyak 21 orang
(64)
pada tahun 2003, IFS II dengan jumlah petani sebanyak 22 orang pada tahun 2004, IFS III dengan jumlah petani 27 orang pada tahun 2005, IFS IV dengan jumlah petani sebanyak 25 orang pada tahun 2006, IFS V dengan jumlah petani 24 orang pada tahun 2007. Jadi total petani yang mendapatkan program ternak sapi sebanyak 119 orang. Setiap petani memperoleh masing-masing dua ekor betina dan satu jantan yang berumur satu tahun, setelah beranak sapi yang diberikan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk maka anak sapi tersebut akan diserahkan/ digulirkan kepada petani lainnya. Pemberian program ternak sapi kepada masyarakat sangat sedikit dari tahun ke tahun, ini akan menimbulkan kesenjangan sosial pada masyarakat karena tidak merata dalam pemberian program.
Syarat-syarat untuk mendapatkan program ternak sapi bergulir adalah : 1. Pihak yang akan memperoleh ternak adalah warga yang berkelakuan baik atau
tidak dalam keadaan melakukan tindakan tercela dalam masyarakat.
2. Pihak yang akan memperoleh ternak tidak sedang menerima bantuan ternak dari pihak lain.
3. Pihak yang akan memperoleh ternak bersedia menyediakan lahan seluas 1000 meter persegi untuk penanaman bibit rumput gajah mauoun rumput sereria serta bersedioa mengolah tanah tersebut, yaitu menanam, merawat, dan memelihara bibit rumput tersebut.
4. Pihak yang akan memperoleh ternak bersedia membuat kandang ternak dengan ukuran yang sesuai dengan petunjuk teknis yang diberikan oleh pihak officer PT. TPL serta biaya pembuatan kandang adalah dengan biaya ( pengeluaran sendiri ) pihak yang akan memperoleh ternak.
(65)
5. Mengikuti pelatihan dengan jadwal serta tempat pelatihan yang telah ditentukan oleh pihak officer PT. TPL.
Sanksi-sanksi yang diterima oleh petani jika tidak melaksanakan perguliran ternak sapi :
Apabila sapi yang diberikan mengalami kematian yang diakibatkan penyakit atau kelalaian sebelum digulirkan maka sanksi yang diterima adalah akan kehilangan hak atas sapi tersebut dan tidak akan mendapat bagian apa-apa lagi pada masa perguliran yang lainnya.
Apabila sapi dipindah-tangankan denagan cara apapun salah satu dari 3 ekor sapi yang diberikan sebelum perguliran dilaksanakan maka seluruh sapi yang telah diberikan akan ditarik kembali dan akan kehilangan hak atas sapi serta tidak akan mendapat apa-apa lagi pada masa perguliran yang lainnya.
Dampak yang dirasakan oleh petani dari progtram ternak sapi secara bergulir adalah :
Pemanfaatan kotoran sapi oleh petani sebagai pupuk kompos, dimana pupuk ini digunakan dalam kegiatan usaha-tani petani sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam usahatani.
Dengan adanya usaha ternak sapi bergulir ini maka pendapatan keluarga bertambah selain dari pemanfaatan kotoran, sapi dapat juga dijual setelah pengguliran.
(66)
Strategi Pengembangan Program Tanggung-jawab sosial ( Corporate Social
Responsibility ) PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Strategi pengembangan dapat dilakukan dengan analisis SWOT. Analisis SWOT ( Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats ) mengindentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu usaha. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ( Strengths ) dan peluang ( Opportunities ), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( Weaknesses ) dan ancaman ( Threats ).
Berikut ini Analisis SWOT PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Menentukan Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Pada tahap ini, indentifikasi faktor-faktor eksternal ditinjau dari peluang dan ancaman yang ada. Adapun faktor0faktor eksternal dalam pengembangan program Tanggung-jawab sosial ( Corporate Social Responsibility ) PT. Toba Pulp Lestari adalah sebagai berikut :
A. Peluang ( Opportunities )
Reputasi perusahaan menjadi lebih baik
Dengan adanya program Tanggung-jawab sosial ( Corporate Social Responsibility ) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari yang dimulai pada tahun 2003, diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat sehingga citra/ reputasi perusahaan menjadi lebih baik dan perusahaan dapat terus beroperasi serta berkembang.
(67)
Jumlah masyarakat berpotensi menjadi karyawan
Dengan berdirinya dan beroperasinya perusahaan di suatu daerah, maka masyarakat yang bertempat tinggal dekat perusahaan tersebut di beri peluang untuka dapat berkerja sebagi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat yang disertai dengan pelatihan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui program yang diterima.
B. Ancaman ( Threats )
Perkembangan perusahaan yang lebih berorientasi keuntungan
Kebanyakan perusahaan menjalankan usahanya adalah untuk mencari keuntungan saja tanpa memperhatikan kerusakan yang telah terjadi akibat usaha yang dijalankannya.
Adanya Undang-undang yang baru mengenai tanggung-jawab sosial perusahaan
Dengan diberlakukannya undang-undang yang baru mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, maka perusahaan mengalami penambahan biaya yang semakin tinggi sehingga akan memperbesar pengeluaran perusahaan
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007.”Keberadaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Serta
Peranananya di Dalam Membangun Kohesi dan Meningkatkan
Pemberdayaan Masyarakat Lokal di Sumatera Utara”.,
http;//www.ibl.or.id/en/ibl/html/data/File/CSR Ibl-Bappeda.pdf.
Ambadar, Jackie., 2008, Corporate Social Responsibility dalam praktik di
Indonesia Wujud Kepedulian Dunia Usaha, PT. Gramedia, Jakarta.
BPS Kabupaten Toba Samosir Dalam angka 2007, BPS Kabupaten Toba Samosir,
Sumatera Utara.
Hafsah, M.J., 2000., Kemitraan Usaha Konsepsi dan strategi., Pustaka Sinar
Harapan., Jakarta.
Http://CSR Indonesia.com
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., 2005, Company Profile: PT. Toba Pulp Lestari, Tbk,
Porsea, Sumatera Utara.
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., 2005, Persentasi CSR PT. Toba Pulp Lestari, Tbk,
Porsea, Sumatera Utara.
Rangkuti, F., 1997, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Cetakan
Kedua, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Rudito, Bambang dan Famiola, Melia., 2007, Etika Bisnis dan Tanggung-jawab
Sosial Perusahaan di Indonesia, Penerbit Rekayasa Sains, Bandung.
Wibisono, Yusuf.,2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social
Responsibility, Fascho Publishing, Gresik.
Setiyabisma, H., 2008, Optimalisasi Penerapan Tanggung-jawab Sosial
Perusahaan dengan Menggunakan Metode Value Chain Management.
Sevilla, C, G, 1993. Pengantar Metode penelitian, UI Press, Jakarta.
Suwarmoto, O., 1994, Analisis Dampak Lingkungan, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
(2)
Lampiran I. Data Community Development 1% NET SALES dan CD INTERNAL
N o
Kabupaten 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jenis CD (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) I CD 1% Net Sales (Dikelola oleh Yayasan dan Pengelola di Kabupaten)
1 Tobasa 4.218.236.010 4.748.603.394 4.564.730.986 7.205.042.114 7.093.485.430 2 Samosir
1.864.687.230
504.452.391 771.348.429 1.277.800.439 761.972.070 3 Tapanuli Utara 534.232.891 673.511.683 612.126.241 574.496.658 857.143.703 776.837.645 4 Dairi 159.741.540 262.233.672 336.896.627 324.255.242 631.243.449 431.109.081 5 Simalungun 376.356.039 634.141.480 497.636.563 473.127.195 767.171.789 1.068.245.892 6 Tapanuli Selatan 172.794.350 390.889.870 258.271.186 249.150.222 396.953.329 395.510.521 7 Humbang Hasundutan 673.511.683 885.814.180 639.840.307 983.455.003 1.249.318.556 8 Pakpak Barat 177.868.952 270.280.025 225.120750 403.377.211 420.306.530
Total 3.107.812.050 7.030.393.050 8.114.080.607 7.825.069.789 12.522.187.037 12.196.785.725 II CD Internal (Sebagai Tambahan)
1 Integrated farming System
205.330.458 337.232.650 549.532.490 466.367.891 347.460.000 459.312.113 2 Infrastruktur 402.109.080 1.362.252.088 689.766.039 1.102.159.034 1.732.384.927 3 Sosial Dasar 245.974.719 78.040.000 204.427.500 636.087.205 110.587.365 735.779.375 4 Lain-lain 29.037.600 92.232.000 1.091858.078 832.874.026 685.578.309 111.855.646 Total 882.451.857 507.504.650 3.208.070.156 2.625.095.161 2.245.784.708 3.039.332.061
(3)
Lampiran II. Karakteristik Sampel
No Nama Desa/
Kecamatan Umur Petani Tingkat Pendidikan Lamanya Beternak Jumlah Ternak IFS I
1 Linggom Marpaung Siruar /Porsea 47 SMA 7 3
2 Bagindo Simangunsong Siruar / Porsea 59 SD 7 3
3 Efendy Rajaguguk Tangga Batu I/Porsea 31 SMP 7 3
4 Amir Manurung Pangombusan /Porsea 48 SMA 7 3
5 Binsar Sibuae Lumban Sibuea/Porsea 51 SMP 7 3
6 Marojahan Tambunan Banjar Ganjang/Porsea 39 SMA 7 3
7 Jasirus Sitorus Banjar Ganjang/Porsea 46 SD 7 3
8 Togu Sitorus Lumban Sitorus/Porsea 33 SMP 7 3
9 Belman Marpaung Lumban Sitorus/Porsea 40 SMA 7 3
10 Rudi Sitorus Lumban Sitorus/Porsea 66 SMA 7 3
IFS II
11 Latas Gurning Lbn.Gurning/Porsea 51 SMP 6 3
12 Ujuan Manurung Lbn. Huala/Porsea 47 SMA 6 3
13 Paung Manurung Lbn. Huala/Porsea 52 SMP 6 3
14 Robinson Manurung Tangga Batu II/Porsea 44 SMP 6 3
15 Paimin Gurning Lbn.Gurning/Porsea 46 SMP 6 3
16 Sumuang Sitorus Biusgu Barat/Porsea 61 SMP 6 3
17 Karlos Pangaribuan Huta Gur-gur/Laguboti 55 SMA 6 3 18 Zainal Manurung Jonggi Manulus/Porsea 46 SMP 6 3
19 Tabitha Siahaan Lumban Pea/Balige 47 SMA 6 3
20 Mangiring Simanjuntak Lumban Pea/Balige 46 SMP 6 3 IFS III
21 Tengsar Pangaribuan Sidulang/Laguboti 46 SMA 5 3
22 Jasirus Simanjuntak Sigumpar Julu/Sigumpar 47 SMP 5 3 23 Heppy Tambunan Sigumpar Julu/Sigumpar 52 SMP 5 3 24 Ferdinan
Simangunsong
Narumonda IV/Siantar Narumonda
47 SMP 5 3
25 Paniangan Simangunsong
Narumonda IV/Siantar Narumonda
49 SMP 5 3
26 Tahan Manullang Narumonda VIII/Siantar Narumonda
50 SMP 5 3
27 Maringan Siahaan Siantar Tonga-tonga /Siantar Narumonda
47 SMP 5 3
28 Albion Sirait Dolok Nauli/Porsea 53 SMA 5 3
29 Marwali Sitorus Silamosik I/Porsea 52 SMP 5 3
30 Dulles Sitorus Silamosik I/Porsea 54 SMP 5 3
31 Nimrot Tambunan Sinar Sabungan/ Lumban Julu
46 SMP 5 3
32 Edy Simangunsong Lagon/Porsea 50 SMP 5 3
IFS IV
33 Efendy Barimbing Marsangap/sigumpar 50 SMP 4 3
34 Robet Siagian Marsangap/sigumpar 47 SMP 4 3
35 Pesta Dolok Saribu Lumban Nabolan/Uluan 47 SMP 4 3
36 Manahan Butar – Butar Marom/Uluan 51 SMA 4 3
37 Waldemar Situmorang Patane I/Porsea 44 SMA 4 3
(4)
39 Oloan Tambunan Lumban Pea/Balige 48 SMP 4 3 40 Andy Manurung Gala-gal Pakkailan/
Porsea
43 SD 4 3
41 Justan Marpaung Siantar-Sitio-tio 45 SMA 4 3
42 Maraden Tambunan Lumban Binanga/Balige 50 SMP 4 3 43 Risman Marpaung Narumonda VIII/Porsea 47 SMP 4 3
IFS V
44 Basri Sianipar Siraituruk/Porsea 44 SMA 3 3
45 Kasianus Butar – Butar Siraituruk/Porsea 53 SMA 3 3 46 Jahya Butar – Butar Tangga Batu II/Porsea 61 S1 3 3
47 Saut Sirait Nalela/Porsea 50 SMA 3 3
48 Parlin sitorus Tangga Batu I/Porsea 53 SMA 3 3
49 Nagari Sitorus Lbn. Lobu/Lumban Julu 48 SMA 3 3
50 Ependi Manurung Parbagasan/Lumban Julu 43 SMA 3 3 51 Nelson Manurung Parhabinsaran/Lumban
Julu
50 SMP 3 3
52 Binsar Sibarani Sibarani na 10/Laguboti 56 SMA 3 3
53 Singa Napitupulu Parsambilan/Silaen 50 SMP 3 3
(5)
Lampiran III. Pembobotan faktor Internal PT. Toba Pulp Lestari
Peringkat/ Rating Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan Kelemahan Faktor Strategi Internal Nilai
( 1-4 )
Bobot
Mayor Minor Point Mayor Minor Point
Kekuatan
1.Memiliki modal yang
besar
2.Penggunaan sumber daya
alam sebagai bahan baku
3.Sumber daya manusia
yang potensial
Kelemahan
1.Pemberdayaan masyarakat
yang belum optimal
2.Pengguliran ternak sapi
tidak merata
3.Jumlah petani yang
mendapatkan pelatihan
masih sedikit.
4
3
3
1
2
1
0.19
0.25
0.19
0.13
0.13
0.13
X
X
X
4
3
3
X
X
X
1
2 1
Total 16 1.00
Ket. Nilai : 4 = Sangat penting Ket. Rating : 4 = Mayor Strengths
3 = Penting 3 = Minor Strengths
2 = Cukup penting
2 = MinorWeaknesses
1 = Kurang penting
1 = Mayor Weaknesses
(6)
Lampiran IV. Pembobotan faktor Eksternal PT. Toba Pulp Lestari
Peringkat/ Rating Kekuatan dan Kelemahan
Peluang
Ancaman
Faktor Strategi Internal Nilai ( 1-4 )
Bobot
Mayor Minor Point Mayor Minor Point