APLIKASI BIOKOMPOS “TRICHOSUBUR PROTECT” DAN PENGARUHNYA TERHADAP BERAT UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU | Nurzakia | Biocelebes 9316 30451 1 PB
Biocelebes, Desember 2017,
ISSN-p: 1978-6417
ISSN-e : 2580 – 5991
Vol. 12 No. 2
APLIKASI BIOKOMPOS “TRICHOSUBUR PROTECT” DAN PENGARUHNYA TERHADAP
BERAT UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU
Nurzakia(1, Umrah(2, Abdul Rahim Thaha(3
1)
Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Tadulako (Untad)
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Untad (umrah.mangonrang62@gmail.com)
3)
Jurusan Agrotek Fak Pertanian Untad
2)
ABSTRACT
The research of the test of bio-compost effectiveness “Trichosubur Protect” to the red onion
varieties growth (Allium ascalonicum L) in Palu valley has been conducted since from November
2015- to merch 2016. It was located in Hortus Botanicus land area (Botanical Park) departemen
of Biology, Mathematics and Natural Sciences Faculty of Tadulako University. This research was
designed through complete randomized design that consisted of 5 treatments and 3 repetitions.
The treatmen was planting media (19 kg soil mix + 1 kg paddy husk) through bio-compost
application “Trichosubur Protect” : P1 (planting media + 10 g “Trichosubur Protect”), P2 (planting
media + 20 g “Trichosubur Protect”), P3 (planting media + 30 g “Trichosubur Protect”), P4
(planting media + 40 g “Trichosubur Protect”).The Parameters include the observation of leaf
weight at harvest (g), the weight of tubers at harvest (g), root weight at harvest (g). The results
showed that the application biokompos "Trichosubur Protect" effective (significant) to the weight
of onion bulbs (Allium ascalonicum L) varieties Palu valley during harvest. P4 is the best
treatment compared with other treatments, is seen in the average weight of leaves at harvest
(7.21 g), the weight of tubers at harvest (18.73 g), root weight at harvest (0.87 g).
Kata Kunci : Red Onion Varieties (Allium ascalonicum L), Bio-compost, “Trichosubur Protect”,
Trichoderma sp.
Umbi bawang merah juga mengandung allisin,
PENDAHULUAN
flavonol, kuersetin, dan kuersetin glikosida
Bawang merah (Allium ascalonicum L)
yang dapat dicerna dalam kadar tinggi, yaitu
merupakan salah satu komoditas sayuran
sekitar 200-1000 mg/kg. semua senyawa
unggulan yang sejak lama telah diusahakan
tersebut
oleh
cendawan serta menunjukkan aktivitas enzim
petani
secara
intensif.
Komuditas
sayuran ini termasuk kedalam kelompok
rempah
yang
berfungsi
sebagai
bumbu
bersifat
anti
bakteri
dan
anti
anti kanker dan bersifat antikoagulan.
Di
area
pertanian
penyedap makanan serta sebagai sumber
(Sulawesi
Tengah)
gizi, vitamin dan minera, juga mengandung
terdapat
jenis
senyawa antioksidan (Ying and Cheng, 1998).
beradaptasi
dan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Lembah
Palu
yang
beriklim
kering
bawang
merah
yang
dapat
tumbuh
serta
Page 76
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
berproduksi
dengan
baik.
Jenis
bawang
rendah,
kurang
mendukung
pertumbuhan
merah ini dikenal dengan nama bawang
mikroorganisme penyubur tanah. Pupuk yang
merah varietas lembah Palu dan sudah diolah
telah diteliti dan dikembangkan sebagai pupuk
menjadi produk olahan siap saji yang biasa
organik adalah
disebut “Bawang Goreng Palu” yang memiliki
Protect”, berbahan aktif Trichoderma sp.
tekstur yang padat, gurih serta memiliki aroma
merupakan
yang khas, sehingga banyak disenagi oleh
Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu
masyarakat (Ette dan alam, 2009).
Pengetahuan
Tanaman bawang merah ini dapat
Tadulako,
Biokompos “Trichosubur
produk
Alam
Palu.
Laboratorium
(FMIPA)
Pupuk
Unit
Universitas
tersebut
sedang
ditanam dan tumbuh di dataran rendah
dikembangkan dalam aspek uji keefektifan
sampai ketinggian 1000 meter dpl. Walaupun
terhadap beberapa tanaman budidaya (Umrah
demikian, untuk pertumbuhan optimal adalah
dkk, 2014).
pada ketinggian 0-450 meter dpl. Komoditas
Salah satu mikroorganisme biokontrol
sayuran ini umumnya peka terhadap keadaan
yang dikenal luas adalah jamur Trichoderma
iklim yang buruk seperti curah hujan yang
sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni
tinggi serta keadaan cuaca yang berkabut.
tanah yang dapat diisolasi dari tanah di sekitar
Tanaman
membutuhkan
perakaran tanaman. Spesies Trichoderma
penyinaran cahaya matahari yang maksimal
disamping sebagai organisme pengurai juga
(minimal 70% penyinaran), suhu udara 25º-
berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator
32ºC serta kelembaban nisbi yang rendah
pertumbuhan tanaman (Harman et al, 2004).
(Sutaya dkk, 1995).
Trichoderma sp. juga tergolong sebagai jamur
bawang
merah
Salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan
produksi
merah
berperan dalam pengurai bahan organik
varietas lembah Palu selama ini adalah
terutama dalam proses pengomposan (Umrah
penggunaan
dkk, 1998). Jamur Trichoderma sp juga
pupuk
bawang
dekomposer, sebab bersifat saprofit, sehingga
kimiawi
pengendalian
hama
menggunakan
pestisida
sintetik
penyakit
kimiawi
dan
dengan
merupakan
sintetik,
menekan
agen
antagonis
yang
dapat
penyakit
tular
tanah
berbagai
namun penggunaan pestisida yang tidak
termasuk penyakit rebah kecambah dan layu
bijaksana
dapat
fusarium. Trichoderma sp. juga diketahui
mikroorganisme
dapat menghasilkan hormon pertumbuhan
secara
menyebabkan
terus-menerus,
penurunan
penyubur tanah, serta dapat meninggalkan
residu
sehingga
berakibat
seperti sitokinin dan auksin (Tronsmo, 1996).
terganggunya
Hal tersebut menjadi landasan peneliti
kesehatan konsumen. Kesuburan tanah yang
untuk melakukan penelitian yang bertujuan
menurun, termasuk porositas tanah yang
untuk
mengetahui
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
pengaruh
aplikasi
Page 77
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
biokompos ‛‛Trichosubur Protect” terhadap
Tanah
berat
Tadulako, kemudian menimbang tanah
umbi
bawang
merah
(Allium
ascalonicum L) Lokal Palu.
Universitas
sekam padi 1 kg, lalu kedua bahan
Waktu dan Tempat
tersebut dicampurkan secara homogen,
Penelitian ini dimulai sejak prapenelitian
pengolahan
November
Pertanian
yang telah dianalisa sebanyak 19 kg,
METODE PENELITIAN
hingga
Fakultas
2015
kemudian tanah dan sekam padi yang
data
pada
bulan
telah tercampur dimasukkan ke dalam
sampai
Maret
2016.
masing-masing polybag sebanyak 13 kg
Penelitian ini bertempat di Lahan Hortus
Botanicus (Kebun Botani) Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
dengan jumlah 12 buah polybag.
2. Analisis Tanah
Analisis tanah yang akan digunakan,
Alam, Universitas Tadulako.
dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah
Alat dan Bahan
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
Alat yang digunakan pada penelitian ini
Palu. Unsur tanah yang akan dianalisis
adalah timbangan, sekop, polybag, ember,
mencangkup Nitrogen (N), fosfor
cangkul, gelas ukur 100 ml, pisau, kamera,
Kalium (K), C-organik, pH, KTK (Kapasitas
alat tulis menulis, oven, neraca analitik.
Tukar Kation). Unsur-unsur tersebut sangat
Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah benih bawang merah (Allium
(P),
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
3. Inokulasi “Trichosubur Protect”
ascalonicum L) Varietas Lembah Palu, media
P1 (Media tanam + Biokompos 10 g”),
tanam (campuran tanah 19 kg + sekam padi 1
P2 (Media tanam + Biokompos 20 g), P3
kg), “Trichosubur Protect” dan air.
(Media tanam + Biokompos 30 g), P4
Rancangan Penelitian
(Media tanam + Biokompos 40 g).
Penelitian ini adalah eksperimental yang
didesain dalam Rancangan Acak Lengkap
(RAL)
dengan
empat
Benih
bawang
merah
(Allium
Tiap
ascalonicum L) varietas lembah Palu yang
perlakuan diulang sebanyak tiga kali, dengan
digunakan diperoleh dari Penangkaran
demikian
benih
akan
perlakuan.
4. Penyiapan Bahan Tanam
diperoleh
12
satuan
bawang
merah
di
kota
Palu.
percobaan.
Kemudian mengiris benih bawang merah
Prosedur Penelitian
(Allium ascalonicum L) menjadi 1/3 bagian,
1. Penyiapan media tanam
menimbang
Tanah
dan
padi
bawah
benih
yang
menggunakan neraca analitik, tujuannya
digunakan sebagai media tanam, terlebih
agar mendapatkan bobot benih bawang
dahulu
merah yang seragam.
dianalisis
sekam
bagian
diLaboratorium
Ilmu
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 78
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
menimbang
5. Penanaman Benih Bawang Merah
Benih bawang merah ditanam ke
akar
tanaman
bawang
merah menggunakan neraca analitik.
dalam polybag yang berisi “Trichosubur
Protect” 10 g, “Trichosubur Protect” 20 g,
“Trichosubur
Protect”
30g,
dan
Analisis Data
Data hasil pengamatan dilakukan analisis
variasi (ANOVA) dengan one way anova
“Trichosubur Protect” 40 g.
menggunakan softwere ‟ Statistik versi 7 ‟.
6. Pemeliharaan Tanaman
dilakukan
Untuk mengetahui adanya perbedaan nyata
dengan penyiraman setiap pagi dan sore
pada setiap perlakuan maka dilakukan uji
hari dengan jumlah air yang diberikan pada
lanjut “Duncan”
Pemeliharaan
tanaman
Hasil Dan Pembahasan
setiap polybag sebanyak 500 ml tiap kali
a. Bobot Daun Saat Panen
penyiraman hingga masa panen.
Hasil analisis ragam menunjukkan
7. Pengamatan
bahwa
a. Bobot Daun Saat Panen
pemberian
biokompos
pada
Pengamatan bobot daun dilakukan
berbagai taraf pe rlakuan berpengaruh
dengan cara memisahkan daun dari
nyata terhadap bobot daun saat panen.
umbi tanaman bawang merah dengan
Rata-rata bobot daun saat panen dapat
menggunakan
dilihat pada Gambar 1.
daun
tanaman
kemudian
bawang
merah menggunakan neraca analitik.
b. Bobot Umbi Saat Panen
Pengamatan bobot umbi dilakukan
dengan cara memisahkan umbi dari
daun dan akar tanaman bawang merah
dengan menggunakan pisau, kemudian
menimbang
umbi
tanaman
bawang
merah dengan menggunakan neraca
Bobot Daun Saat Panen (g)
menimbang
pisau
8
7
6
5
4
3
2
1
0
7.21
2.41
2.07
2.03
P1
P2
P3
P4
Perlakuan
analitik.
c. Bobot Akar Saat Panen
Rata-rata
Gambar 1 menunjukkan rata-rata bobot
Pengamatan bobot akar dilakukan
daun saat panen tertinggi terdapat pada
dengan cara memisahkan akar dari
perlakuan P4 dengan rata-rata 7,21 g dan
daun dan umbi tanaman bawang merah
yang terendah pada perlakuan P3 2.03 g.
dengan menggunakan pisau, kemudian
b. Bobot Umbi Saat Panen
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 79
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
bahwa
pemberian
berbagai taraf
biokompos
Bobot Akar Saat Panen (g)
Hasil analisis ragam menunjukkan
pada
perlakuan berpengaruh
nyata terhadap bobot umbi saat panen.
Rata-rata bobot umbi saat panen dapat
Bobot Umbi Saat Panen (g)
dilihat pada Gambar 2.
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.86
0.69
0.49
Rata-rata
P1
25
18.73
20
P2
P3
Perlakuan
P4
Gambar 3 menunjukkan rata-rata bobot
15
umbi saat panen tertinggi terdapat pada
10
5
0.43
4.74
0
Gambar 2
6.01
5.91
Rata-rata
perlakuan P4 0,86 g dan yang terendah
pada perlakuan P2 dengan rata-rata 0,43
g.
P1
P2
P3
Perlakuan
P4
menunjukkan rata-rata bobot
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
menunjukkan
analisis
bahwa
ragam
pemberian
umbi saat panen tertinggi terdapat pada
biokompos berpengaruh nyata terhadap
perlakuan P4 18,73 g dan yang terendah
bobot daun saat panen dan bobot umbi
pada perlakuan P1 4,74 g.
saat panen. Bobot umbi saat panen
c. Bobot Akar Saat Panen
merupakan
bobot
umbi
pada
saat
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
tanaman masih hidup dan ditimbanag
pemberian biokompos pada berbagai taraf
langsung sesaat setelah panen. Beukema
perlakuan berpengaruh nyata terhadap
dalam
bobot akar saat panen. Rata-rata berat
Carora, dkk (2014) menyatakan bahwa
basah akar dapat dilihat pada Gambar 3.
pembesaran umbi lapis diakibatkan oleh
Ruminto
dan
Sugandi
dalam
pembesaran sel yang lebih dominan dari
pada pembelahan sel. Peningkatan berat
basah umbi dipengaruhi oleh banyaknya
absorbsi
air
fotosintesis
dan
pada
penimbunan
hasil
daun
untuk
ditranslokasikan bagi pembentukan umbi.
Jadi
perbedaan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
kadar
air
akan
Page 80
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
Daftar Pustaka
mempengaruhi berat basah umbi yang
dihasilkan.
Berdasarkan
menunjukkan
hasil
analisis
bahwa
ragam
pemberian
biokompos berpengaruh nyata terhadap
bobot akar saat panen. Hal ini diduga
pemberian
biokompos
perkembangan
akar
menyebabkan
tanaman
dapat
tumbuh dengan leluasa, sehingga dapat
menyarap unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Selain itu kandungan unsur hara
K pada biokompos berperan sebagai
aktifator
enzim
yang
berpengaruh
langsung
pada
proses
metabolisme.
Selain itu Trichoderma sp. yang bersifat
spesifik target sebagai agen pengendali
hayati dapat mengoloni rhizosfer dengan
cepat dan melindungi akar dari serangan
jamur
patogen,
mempercepat
pertumbuhan, tanaman dan meningkatkan
hasil produksi tanaman (Bertha, 2003).
hasil
penelitian
dan
analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa Perlakuan P4 (media tanam +
“Trichosubur protect” 40 g) merupakan
aplikasi biokompos “Trichosubur protect”
yang memberikan pengaruh yang efektif
terhadap parameter pengamatan bobot
daun saat panen, bobot umbi saat panen,
dan bobot akar saat panen.
Trichoderma. Trubus 404- XXX. Hal.
(42-43).
Carora, A.f., Wicaksono, K.P., dan Heddy,
Y.B.S., 2014,
Bioaktivator
Dan
Pengaruh Pemberian
Terhadap
Hasil
Pertumbuhan
Tanaman
Bawang
Merah(Allium ascolanium L.), Fakultas
Pertanian
Universitas
Brawijaya,
Malang.
Ette, A. dan Alam., 2009. Karakteristik Mutu
Bawang
Goreng
Palu
Sebelum
Penyimpanan. J. Agroland 16 (4) : 273–
280.
Harman, G.E., Howell, C.R., Viterbo, A., Chet,
I.,
Lorito,
M.,
2004.
Trichoderma
species: opportunistic, avirulent plant
symbionts. Nature Reviews Microbiology
2 : 43–56.
Sutaya, R.,G. Grubben, dan H. Sutarno.,
Kesimpulan
Berdasarkan
Bertha Hapsari, 2003. Stop Fusarium dengan
1995.
Pedoman
Dataran
Bertanam
Rendah.
UGM
Sayuran
Press.
Yogyakarta.
Tronsmo, A. 1996 Trichoderma Harzianum In
Biological Control of Fungal Disease,
218 p in Principle and Practice of
Managing Soil Borne Plant Pathogens
(R. Hall, ed) American Phytopathology
Society. St, Paul Minnesota.
Umrah, Ramadhanil dan Nurhaeni., 1998.
Laju
pemecahan
beberapa
bahan
selulosa menjadi unit glokosa dengan
menggunakan selulase yang dihasilkan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 81
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
oleh isolate jamur. J. Agroland 5 (2-3) :
29-35.
Umrah,
Suwastika,
Bahara.,
I.
2014.
sediaan
Trichoderma
N.,
Miswan,
dan
Produksi biokompos
granul
(Bahan
aktif
sp.)
berbahan
dasar
serasah daun kakao(Theobromacacao
L.) dan kotoran ayam. J. MIPA Tadulako
(JMT). 4 (2): 48-58.
Ying, M and W.Cheng., 1998, Antioxidant
Activity of Several Allium Members, J.
Agric, food Chem, 46 (3) : 4097-4101.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 82
ISSN-p: 1978-6417
ISSN-e : 2580 – 5991
Vol. 12 No. 2
APLIKASI BIOKOMPOS “TRICHOSUBUR PROTECT” DAN PENGARUHNYA TERHADAP
BERAT UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU
Nurzakia(1, Umrah(2, Abdul Rahim Thaha(3
1)
Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Tadulako (Untad)
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Untad (umrah.mangonrang62@gmail.com)
3)
Jurusan Agrotek Fak Pertanian Untad
2)
ABSTRACT
The research of the test of bio-compost effectiveness “Trichosubur Protect” to the red onion
varieties growth (Allium ascalonicum L) in Palu valley has been conducted since from November
2015- to merch 2016. It was located in Hortus Botanicus land area (Botanical Park) departemen
of Biology, Mathematics and Natural Sciences Faculty of Tadulako University. This research was
designed through complete randomized design that consisted of 5 treatments and 3 repetitions.
The treatmen was planting media (19 kg soil mix + 1 kg paddy husk) through bio-compost
application “Trichosubur Protect” : P1 (planting media + 10 g “Trichosubur Protect”), P2 (planting
media + 20 g “Trichosubur Protect”), P3 (planting media + 30 g “Trichosubur Protect”), P4
(planting media + 40 g “Trichosubur Protect”).The Parameters include the observation of leaf
weight at harvest (g), the weight of tubers at harvest (g), root weight at harvest (g). The results
showed that the application biokompos "Trichosubur Protect" effective (significant) to the weight
of onion bulbs (Allium ascalonicum L) varieties Palu valley during harvest. P4 is the best
treatment compared with other treatments, is seen in the average weight of leaves at harvest
(7.21 g), the weight of tubers at harvest (18.73 g), root weight at harvest (0.87 g).
Kata Kunci : Red Onion Varieties (Allium ascalonicum L), Bio-compost, “Trichosubur Protect”,
Trichoderma sp.
Umbi bawang merah juga mengandung allisin,
PENDAHULUAN
flavonol, kuersetin, dan kuersetin glikosida
Bawang merah (Allium ascalonicum L)
yang dapat dicerna dalam kadar tinggi, yaitu
merupakan salah satu komoditas sayuran
sekitar 200-1000 mg/kg. semua senyawa
unggulan yang sejak lama telah diusahakan
tersebut
oleh
cendawan serta menunjukkan aktivitas enzim
petani
secara
intensif.
Komuditas
sayuran ini termasuk kedalam kelompok
rempah
yang
berfungsi
sebagai
bumbu
bersifat
anti
bakteri
dan
anti
anti kanker dan bersifat antikoagulan.
Di
area
pertanian
penyedap makanan serta sebagai sumber
(Sulawesi
Tengah)
gizi, vitamin dan minera, juga mengandung
terdapat
jenis
senyawa antioksidan (Ying and Cheng, 1998).
beradaptasi
dan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Lembah
Palu
yang
beriklim
kering
bawang
merah
yang
dapat
tumbuh
serta
Page 76
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
berproduksi
dengan
baik.
Jenis
bawang
rendah,
kurang
mendukung
pertumbuhan
merah ini dikenal dengan nama bawang
mikroorganisme penyubur tanah. Pupuk yang
merah varietas lembah Palu dan sudah diolah
telah diteliti dan dikembangkan sebagai pupuk
menjadi produk olahan siap saji yang biasa
organik adalah
disebut “Bawang Goreng Palu” yang memiliki
Protect”, berbahan aktif Trichoderma sp.
tekstur yang padat, gurih serta memiliki aroma
merupakan
yang khas, sehingga banyak disenagi oleh
Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu
masyarakat (Ette dan alam, 2009).
Pengetahuan
Tanaman bawang merah ini dapat
Tadulako,
Biokompos “Trichosubur
produk
Alam
Palu.
Laboratorium
(FMIPA)
Pupuk
Unit
Universitas
tersebut
sedang
ditanam dan tumbuh di dataran rendah
dikembangkan dalam aspek uji keefektifan
sampai ketinggian 1000 meter dpl. Walaupun
terhadap beberapa tanaman budidaya (Umrah
demikian, untuk pertumbuhan optimal adalah
dkk, 2014).
pada ketinggian 0-450 meter dpl. Komoditas
Salah satu mikroorganisme biokontrol
sayuran ini umumnya peka terhadap keadaan
yang dikenal luas adalah jamur Trichoderma
iklim yang buruk seperti curah hujan yang
sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni
tinggi serta keadaan cuaca yang berkabut.
tanah yang dapat diisolasi dari tanah di sekitar
Tanaman
membutuhkan
perakaran tanaman. Spesies Trichoderma
penyinaran cahaya matahari yang maksimal
disamping sebagai organisme pengurai juga
(minimal 70% penyinaran), suhu udara 25º-
berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator
32ºC serta kelembaban nisbi yang rendah
pertumbuhan tanaman (Harman et al, 2004).
(Sutaya dkk, 1995).
Trichoderma sp. juga tergolong sebagai jamur
bawang
merah
Salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan
produksi
merah
berperan dalam pengurai bahan organik
varietas lembah Palu selama ini adalah
terutama dalam proses pengomposan (Umrah
penggunaan
dkk, 1998). Jamur Trichoderma sp juga
pupuk
bawang
dekomposer, sebab bersifat saprofit, sehingga
kimiawi
pengendalian
hama
menggunakan
pestisida
sintetik
penyakit
kimiawi
dan
dengan
merupakan
sintetik,
menekan
agen
antagonis
yang
dapat
penyakit
tular
tanah
berbagai
namun penggunaan pestisida yang tidak
termasuk penyakit rebah kecambah dan layu
bijaksana
dapat
fusarium. Trichoderma sp. juga diketahui
mikroorganisme
dapat menghasilkan hormon pertumbuhan
secara
menyebabkan
terus-menerus,
penurunan
penyubur tanah, serta dapat meninggalkan
residu
sehingga
berakibat
seperti sitokinin dan auksin (Tronsmo, 1996).
terganggunya
Hal tersebut menjadi landasan peneliti
kesehatan konsumen. Kesuburan tanah yang
untuk melakukan penelitian yang bertujuan
menurun, termasuk porositas tanah yang
untuk
mengetahui
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
pengaruh
aplikasi
Page 77
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
biokompos ‛‛Trichosubur Protect” terhadap
Tanah
berat
Tadulako, kemudian menimbang tanah
umbi
bawang
merah
(Allium
ascalonicum L) Lokal Palu.
Universitas
sekam padi 1 kg, lalu kedua bahan
Waktu dan Tempat
tersebut dicampurkan secara homogen,
Penelitian ini dimulai sejak prapenelitian
pengolahan
November
Pertanian
yang telah dianalisa sebanyak 19 kg,
METODE PENELITIAN
hingga
Fakultas
2015
kemudian tanah dan sekam padi yang
data
pada
bulan
telah tercampur dimasukkan ke dalam
sampai
Maret
2016.
masing-masing polybag sebanyak 13 kg
Penelitian ini bertempat di Lahan Hortus
Botanicus (Kebun Botani) Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
dengan jumlah 12 buah polybag.
2. Analisis Tanah
Analisis tanah yang akan digunakan,
Alam, Universitas Tadulako.
dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah
Alat dan Bahan
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
Alat yang digunakan pada penelitian ini
Palu. Unsur tanah yang akan dianalisis
adalah timbangan, sekop, polybag, ember,
mencangkup Nitrogen (N), fosfor
cangkul, gelas ukur 100 ml, pisau, kamera,
Kalium (K), C-organik, pH, KTK (Kapasitas
alat tulis menulis, oven, neraca analitik.
Tukar Kation). Unsur-unsur tersebut sangat
Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah benih bawang merah (Allium
(P),
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
3. Inokulasi “Trichosubur Protect”
ascalonicum L) Varietas Lembah Palu, media
P1 (Media tanam + Biokompos 10 g”),
tanam (campuran tanah 19 kg + sekam padi 1
P2 (Media tanam + Biokompos 20 g), P3
kg), “Trichosubur Protect” dan air.
(Media tanam + Biokompos 30 g), P4
Rancangan Penelitian
(Media tanam + Biokompos 40 g).
Penelitian ini adalah eksperimental yang
didesain dalam Rancangan Acak Lengkap
(RAL)
dengan
empat
Benih
bawang
merah
(Allium
Tiap
ascalonicum L) varietas lembah Palu yang
perlakuan diulang sebanyak tiga kali, dengan
digunakan diperoleh dari Penangkaran
demikian
benih
akan
perlakuan.
4. Penyiapan Bahan Tanam
diperoleh
12
satuan
bawang
merah
di
kota
Palu.
percobaan.
Kemudian mengiris benih bawang merah
Prosedur Penelitian
(Allium ascalonicum L) menjadi 1/3 bagian,
1. Penyiapan media tanam
menimbang
Tanah
dan
padi
bawah
benih
yang
menggunakan neraca analitik, tujuannya
digunakan sebagai media tanam, terlebih
agar mendapatkan bobot benih bawang
dahulu
merah yang seragam.
dianalisis
sekam
bagian
diLaboratorium
Ilmu
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 78
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
menimbang
5. Penanaman Benih Bawang Merah
Benih bawang merah ditanam ke
akar
tanaman
bawang
merah menggunakan neraca analitik.
dalam polybag yang berisi “Trichosubur
Protect” 10 g, “Trichosubur Protect” 20 g,
“Trichosubur
Protect”
30g,
dan
Analisis Data
Data hasil pengamatan dilakukan analisis
variasi (ANOVA) dengan one way anova
“Trichosubur Protect” 40 g.
menggunakan softwere ‟ Statistik versi 7 ‟.
6. Pemeliharaan Tanaman
dilakukan
Untuk mengetahui adanya perbedaan nyata
dengan penyiraman setiap pagi dan sore
pada setiap perlakuan maka dilakukan uji
hari dengan jumlah air yang diberikan pada
lanjut “Duncan”
Pemeliharaan
tanaman
Hasil Dan Pembahasan
setiap polybag sebanyak 500 ml tiap kali
a. Bobot Daun Saat Panen
penyiraman hingga masa panen.
Hasil analisis ragam menunjukkan
7. Pengamatan
bahwa
a. Bobot Daun Saat Panen
pemberian
biokompos
pada
Pengamatan bobot daun dilakukan
berbagai taraf pe rlakuan berpengaruh
dengan cara memisahkan daun dari
nyata terhadap bobot daun saat panen.
umbi tanaman bawang merah dengan
Rata-rata bobot daun saat panen dapat
menggunakan
dilihat pada Gambar 1.
daun
tanaman
kemudian
bawang
merah menggunakan neraca analitik.
b. Bobot Umbi Saat Panen
Pengamatan bobot umbi dilakukan
dengan cara memisahkan umbi dari
daun dan akar tanaman bawang merah
dengan menggunakan pisau, kemudian
menimbang
umbi
tanaman
bawang
merah dengan menggunakan neraca
Bobot Daun Saat Panen (g)
menimbang
pisau
8
7
6
5
4
3
2
1
0
7.21
2.41
2.07
2.03
P1
P2
P3
P4
Perlakuan
analitik.
c. Bobot Akar Saat Panen
Rata-rata
Gambar 1 menunjukkan rata-rata bobot
Pengamatan bobot akar dilakukan
daun saat panen tertinggi terdapat pada
dengan cara memisahkan akar dari
perlakuan P4 dengan rata-rata 7,21 g dan
daun dan umbi tanaman bawang merah
yang terendah pada perlakuan P3 2.03 g.
dengan menggunakan pisau, kemudian
b. Bobot Umbi Saat Panen
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 79
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
bahwa
pemberian
berbagai taraf
biokompos
Bobot Akar Saat Panen (g)
Hasil analisis ragam menunjukkan
pada
perlakuan berpengaruh
nyata terhadap bobot umbi saat panen.
Rata-rata bobot umbi saat panen dapat
Bobot Umbi Saat Panen (g)
dilihat pada Gambar 2.
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0.86
0.69
0.49
Rata-rata
P1
25
18.73
20
P2
P3
Perlakuan
P4
Gambar 3 menunjukkan rata-rata bobot
15
umbi saat panen tertinggi terdapat pada
10
5
0.43
4.74
0
Gambar 2
6.01
5.91
Rata-rata
perlakuan P4 0,86 g dan yang terendah
pada perlakuan P2 dengan rata-rata 0,43
g.
P1
P2
P3
Perlakuan
P4
menunjukkan rata-rata bobot
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
menunjukkan
analisis
bahwa
ragam
pemberian
umbi saat panen tertinggi terdapat pada
biokompos berpengaruh nyata terhadap
perlakuan P4 18,73 g dan yang terendah
bobot daun saat panen dan bobot umbi
pada perlakuan P1 4,74 g.
saat panen. Bobot umbi saat panen
c. Bobot Akar Saat Panen
merupakan
bobot
umbi
pada
saat
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
tanaman masih hidup dan ditimbanag
pemberian biokompos pada berbagai taraf
langsung sesaat setelah panen. Beukema
perlakuan berpengaruh nyata terhadap
dalam
bobot akar saat panen. Rata-rata berat
Carora, dkk (2014) menyatakan bahwa
basah akar dapat dilihat pada Gambar 3.
pembesaran umbi lapis diakibatkan oleh
Ruminto
dan
Sugandi
dalam
pembesaran sel yang lebih dominan dari
pada pembelahan sel. Peningkatan berat
basah umbi dipengaruhi oleh banyaknya
absorbsi
air
fotosintesis
dan
pada
penimbunan
hasil
daun
untuk
ditranslokasikan bagi pembentukan umbi.
Jadi
perbedaan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
kadar
air
akan
Page 80
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
Daftar Pustaka
mempengaruhi berat basah umbi yang
dihasilkan.
Berdasarkan
menunjukkan
hasil
analisis
bahwa
ragam
pemberian
biokompos berpengaruh nyata terhadap
bobot akar saat panen. Hal ini diduga
pemberian
biokompos
perkembangan
akar
menyebabkan
tanaman
dapat
tumbuh dengan leluasa, sehingga dapat
menyarap unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Selain itu kandungan unsur hara
K pada biokompos berperan sebagai
aktifator
enzim
yang
berpengaruh
langsung
pada
proses
metabolisme.
Selain itu Trichoderma sp. yang bersifat
spesifik target sebagai agen pengendali
hayati dapat mengoloni rhizosfer dengan
cepat dan melindungi akar dari serangan
jamur
patogen,
mempercepat
pertumbuhan, tanaman dan meningkatkan
hasil produksi tanaman (Bertha, 2003).
hasil
penelitian
dan
analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa Perlakuan P4 (media tanam +
“Trichosubur protect” 40 g) merupakan
aplikasi biokompos “Trichosubur protect”
yang memberikan pengaruh yang efektif
terhadap parameter pengamatan bobot
daun saat panen, bobot umbi saat panen,
dan bobot akar saat panen.
Trichoderma. Trubus 404- XXX. Hal.
(42-43).
Carora, A.f., Wicaksono, K.P., dan Heddy,
Y.B.S., 2014,
Bioaktivator
Dan
Pengaruh Pemberian
Terhadap
Hasil
Pertumbuhan
Tanaman
Bawang
Merah(Allium ascolanium L.), Fakultas
Pertanian
Universitas
Brawijaya,
Malang.
Ette, A. dan Alam., 2009. Karakteristik Mutu
Bawang
Goreng
Palu
Sebelum
Penyimpanan. J. Agroland 16 (4) : 273–
280.
Harman, G.E., Howell, C.R., Viterbo, A., Chet,
I.,
Lorito,
M.,
2004.
Trichoderma
species: opportunistic, avirulent plant
symbionts. Nature Reviews Microbiology
2 : 43–56.
Sutaya, R.,G. Grubben, dan H. Sutarno.,
Kesimpulan
Berdasarkan
Bertha Hapsari, 2003. Stop Fusarium dengan
1995.
Pedoman
Dataran
Bertanam
Rendah.
UGM
Sayuran
Press.
Yogyakarta.
Tronsmo, A. 1996 Trichoderma Harzianum In
Biological Control of Fungal Disease,
218 p in Principle and Practice of
Managing Soil Borne Plant Pathogens
(R. Hall, ed) American Phytopathology
Society. St, Paul Minnesota.
Umrah, Ramadhanil dan Nurhaeni., 1998.
Laju
pemecahan
beberapa
bahan
selulosa menjadi unit glokosa dengan
menggunakan selulase yang dihasilkan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 81
Nurzakia, dkk
Biocelebes Vol. 11 No. 2
oleh isolate jamur. J. Agroland 5 (2-3) :
29-35.
Umrah,
Suwastika,
Bahara.,
I.
2014.
sediaan
Trichoderma
N.,
Miswan,
dan
Produksi biokompos
granul
(Bahan
aktif
sp.)
berbahan
dasar
serasah daun kakao(Theobromacacao
L.) dan kotoran ayam. J. MIPA Tadulako
(JMT). 4 (2): 48-58.
Ying, M and W.Cheng., 1998, Antioxidant
Activity of Several Allium Members, J.
Agric, food Chem, 46 (3) : 4097-4101.
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991
Page 82