APLIKASI BIOKOMPOS “TRICHOSUBUR PROTECT” DAN PENGARUHNYA TERHADAP BERAT UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU | Nurzakia | Biocelebes 9316 30451 1 PB

Biocelebes, Desember 2017,
ISSN-p: 1978-6417
ISSN-e : 2580 – 5991

Vol. 12 No. 2

APLIKASI BIOKOMPOS “TRICHOSUBUR PROTECT” DAN PENGARUHNYA TERHADAP
BERAT UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU
Nurzakia(1, Umrah(2, Abdul Rahim Thaha(3
1)

Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Tadulako (Untad)
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Untad (umrah.mangonrang62@gmail.com)
3)
Jurusan Agrotek Fak Pertanian Untad

2)

ABSTRACT
The research of the test of bio-compost effectiveness “Trichosubur Protect” to the red onion
varieties growth (Allium ascalonicum L) in Palu valley has been conducted since from November

2015- to merch 2016. It was located in Hortus Botanicus land area (Botanical Park) departemen
of Biology, Mathematics and Natural Sciences Faculty of Tadulako University. This research was
designed through complete randomized design that consisted of 5 treatments and 3 repetitions.
The treatmen was planting media (19 kg soil mix + 1 kg paddy husk) through bio-compost
application “Trichosubur Protect” : P1 (planting media + 10 g “Trichosubur Protect”), P2 (planting
media + 20 g “Trichosubur Protect”), P3 (planting media + 30 g “Trichosubur Protect”), P4
(planting media + 40 g “Trichosubur Protect”).The Parameters include the observation of leaf
weight at harvest (g), the weight of tubers at harvest (g), root weight at harvest (g). The results
showed that the application biokompos "Trichosubur Protect" effective (significant) to the weight
of onion bulbs (Allium ascalonicum L) varieties Palu valley during harvest. P4 is the best
treatment compared with other treatments, is seen in the average weight of leaves at harvest
(7.21 g), the weight of tubers at harvest (18.73 g), root weight at harvest (0.87 g).

Kata Kunci : Red Onion Varieties (Allium ascalonicum L), Bio-compost, “Trichosubur Protect”,
Trichoderma sp.
Umbi bawang merah juga mengandung allisin,
PENDAHULUAN

flavonol, kuersetin, dan kuersetin glikosida


Bawang merah (Allium ascalonicum L)

yang dapat dicerna dalam kadar tinggi, yaitu

merupakan salah satu komoditas sayuran

sekitar 200-1000 mg/kg. semua senyawa

unggulan yang sejak lama telah diusahakan

tersebut

oleh

cendawan serta menunjukkan aktivitas enzim

petani

secara


intensif.

Komuditas

sayuran ini termasuk kedalam kelompok
rempah

yang

berfungsi

sebagai

bumbu

bersifat

anti

bakteri


dan

anti

anti kanker dan bersifat antikoagulan.
Di

area

pertanian

penyedap makanan serta sebagai sumber

(Sulawesi

Tengah)

gizi, vitamin dan minera, juga mengandung


terdapat

jenis

senyawa antioksidan (Ying and Cheng, 1998).

beradaptasi

dan

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

Lembah

Palu

yang

beriklim


kering

bawang

merah

yang

dapat

tumbuh

serta
Page 76

Nurzakia, dkk

Biocelebes Vol. 11 No. 2

berproduksi


dengan

baik.

Jenis

bawang

rendah,

kurang

mendukung

pertumbuhan

merah ini dikenal dengan nama bawang

mikroorganisme penyubur tanah. Pupuk yang


merah varietas lembah Palu dan sudah diolah

telah diteliti dan dikembangkan sebagai pupuk

menjadi produk olahan siap saji yang biasa

organik adalah

disebut “Bawang Goreng Palu” yang memiliki

Protect”, berbahan aktif Trichoderma sp.

tekstur yang padat, gurih serta memiliki aroma

merupakan

yang khas, sehingga banyak disenagi oleh

Bioteknologi Fakultas Matematika dan Ilmu


masyarakat (Ette dan alam, 2009).

Pengetahuan

Tanaman bawang merah ini dapat

Tadulako,

Biokompos “Trichosubur

produk
Alam

Palu.

Laboratorium
(FMIPA)

Pupuk


Unit

Universitas

tersebut

sedang

ditanam dan tumbuh di dataran rendah

dikembangkan dalam aspek uji keefektifan

sampai ketinggian 1000 meter dpl. Walaupun

terhadap beberapa tanaman budidaya (Umrah

demikian, untuk pertumbuhan optimal adalah

dkk, 2014).


pada ketinggian 0-450 meter dpl. Komoditas

Salah satu mikroorganisme biokontrol

sayuran ini umumnya peka terhadap keadaan

yang dikenal luas adalah jamur Trichoderma

iklim yang buruk seperti curah hujan yang

sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni

tinggi serta keadaan cuaca yang berkabut.

tanah yang dapat diisolasi dari tanah di sekitar

Tanaman

membutuhkan

perakaran tanaman. Spesies Trichoderma

penyinaran cahaya matahari yang maksimal

disamping sebagai organisme pengurai juga

(minimal 70% penyinaran), suhu udara 25º-

berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator

32ºC serta kelembaban nisbi yang rendah

pertumbuhan tanaman (Harman et al, 2004).

(Sutaya dkk, 1995).

Trichoderma sp. juga tergolong sebagai jamur

bawang

merah

Salah satu upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan

produksi

merah

berperan dalam pengurai bahan organik

varietas lembah Palu selama ini adalah

terutama dalam proses pengomposan (Umrah

penggunaan

dkk, 1998). Jamur Trichoderma sp juga

pupuk

bawang

dekomposer, sebab bersifat saprofit, sehingga

kimiawi

pengendalian

hama

menggunakan

pestisida

sintetik

penyakit
kimiawi

dan

dengan

merupakan

sintetik,

menekan

agen

antagonis

yang

dapat

penyakit

tular

tanah

berbagai

namun penggunaan pestisida yang tidak

termasuk penyakit rebah kecambah dan layu

bijaksana

dapat

fusarium. Trichoderma sp. juga diketahui

mikroorganisme

dapat menghasilkan hormon pertumbuhan

secara

menyebabkan

terus-menerus,

penurunan

penyubur tanah, serta dapat meninggalkan
residu

sehingga

berakibat

seperti sitokinin dan auksin (Tronsmo, 1996).

terganggunya

Hal tersebut menjadi landasan peneliti

kesehatan konsumen. Kesuburan tanah yang

untuk melakukan penelitian yang bertujuan

menurun, termasuk porositas tanah yang

untuk

mengetahui

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

pengaruh

aplikasi
Page 77

Nurzakia, dkk

Biocelebes Vol. 11 No. 2

biokompos ‛‛Trichosubur Protect” terhadap

Tanah

berat

Tadulako, kemudian menimbang tanah

umbi

bawang

merah

(Allium

ascalonicum L) Lokal Palu.

Universitas

sekam padi 1 kg, lalu kedua bahan

Waktu dan Tempat

tersebut dicampurkan secara homogen,

Penelitian ini dimulai sejak prapenelitian
pengolahan

November

Pertanian

yang telah dianalisa sebanyak 19 kg,

METODE PENELITIAN

hingga

Fakultas

2015

kemudian tanah dan sekam padi yang

data

pada

bulan

telah tercampur dimasukkan ke dalam

sampai

Maret

2016.

masing-masing polybag sebanyak 13 kg

Penelitian ini bertempat di Lahan Hortus
Botanicus (Kebun Botani) Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

dengan jumlah 12 buah polybag.
2. Analisis Tanah
Analisis tanah yang akan digunakan,

Alam, Universitas Tadulako.

dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah

Alat dan Bahan

Fakultas Pertanian Universitas Tadulako

Alat yang digunakan pada penelitian ini

Palu. Unsur tanah yang akan dianalisis

adalah timbangan, sekop, polybag, ember,

mencangkup Nitrogen (N), fosfor

cangkul, gelas ukur 100 ml, pisau, kamera,

Kalium (K), C-organik, pH, KTK (Kapasitas

alat tulis menulis, oven, neraca analitik.

Tukar Kation). Unsur-unsur tersebut sangat

Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah benih bawang merah (Allium

(P),

dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
3. Inokulasi “Trichosubur Protect”

ascalonicum L) Varietas Lembah Palu, media

P1 (Media tanam + Biokompos 10 g”),

tanam (campuran tanah 19 kg + sekam padi 1

P2 (Media tanam + Biokompos 20 g), P3

kg), “Trichosubur Protect” dan air.

(Media tanam + Biokompos 30 g), P4

Rancangan Penelitian

(Media tanam + Biokompos 40 g).

Penelitian ini adalah eksperimental yang
didesain dalam Rancangan Acak Lengkap
(RAL)

dengan

empat

Benih

bawang

merah

(Allium

Tiap

ascalonicum L) varietas lembah Palu yang

perlakuan diulang sebanyak tiga kali, dengan

digunakan diperoleh dari Penangkaran

demikian

benih

akan

perlakuan.

4. Penyiapan Bahan Tanam

diperoleh

12

satuan

bawang

merah

di

kota

Palu.

percobaan.

Kemudian mengiris benih bawang merah

Prosedur Penelitian

(Allium ascalonicum L) menjadi 1/3 bagian,

1. Penyiapan media tanam

menimbang

Tanah

dan

padi

bawah

benih

yang

menggunakan neraca analitik, tujuannya

digunakan sebagai media tanam, terlebih

agar mendapatkan bobot benih bawang

dahulu

merah yang seragam.

dianalisis

sekam

bagian

diLaboratorium

Ilmu

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

Page 78

Nurzakia, dkk

Biocelebes Vol. 11 No. 2

menimbang

5. Penanaman Benih Bawang Merah
Benih bawang merah ditanam ke

akar

tanaman

bawang

merah menggunakan neraca analitik.

dalam polybag yang berisi “Trichosubur
Protect” 10 g, “Trichosubur Protect” 20 g,
“Trichosubur

Protect”

30g,

dan

Analisis Data
Data hasil pengamatan dilakukan analisis
variasi (ANOVA) dengan one way anova

“Trichosubur Protect” 40 g.

menggunakan softwere ‟ Statistik versi 7 ‟.

6. Pemeliharaan Tanaman
dilakukan

Untuk mengetahui adanya perbedaan nyata

dengan penyiraman setiap pagi dan sore

pada setiap perlakuan maka dilakukan uji

hari dengan jumlah air yang diberikan pada

lanjut “Duncan”

Pemeliharaan

tanaman

Hasil Dan Pembahasan

setiap polybag sebanyak 500 ml tiap kali

a. Bobot Daun Saat Panen

penyiraman hingga masa panen.

Hasil analisis ragam menunjukkan

7. Pengamatan

bahwa

a. Bobot Daun Saat Panen

pemberian

biokompos

pada

Pengamatan bobot daun dilakukan

berbagai taraf pe rlakuan berpengaruh

dengan cara memisahkan daun dari

nyata terhadap bobot daun saat panen.

umbi tanaman bawang merah dengan

Rata-rata bobot daun saat panen dapat

menggunakan

dilihat pada Gambar 1.

daun

tanaman

kemudian
bawang

merah menggunakan neraca analitik.
b. Bobot Umbi Saat Panen
Pengamatan bobot umbi dilakukan
dengan cara memisahkan umbi dari
daun dan akar tanaman bawang merah
dengan menggunakan pisau, kemudian
menimbang

umbi

tanaman

bawang

merah dengan menggunakan neraca

Bobot Daun Saat Panen (g)

menimbang

pisau

8
7
6
5
4
3
2
1
0

7.21

2.41

2.07

2.03

P1

P2

P3

P4

Perlakuan

analitik.
c. Bobot Akar Saat Panen

Rata-rata

Gambar 1 menunjukkan rata-rata bobot

Pengamatan bobot akar dilakukan

daun saat panen tertinggi terdapat pada

dengan cara memisahkan akar dari

perlakuan P4 dengan rata-rata 7,21 g dan

daun dan umbi tanaman bawang merah

yang terendah pada perlakuan P3 2.03 g.

dengan menggunakan pisau, kemudian

b. Bobot Umbi Saat Panen

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

Page 79

Nurzakia, dkk

Biocelebes Vol. 11 No. 2

bahwa

pemberian

berbagai taraf

biokompos

Bobot Akar Saat Panen (g)

Hasil analisis ragam menunjukkan
pada

perlakuan berpengaruh

nyata terhadap bobot umbi saat panen.
Rata-rata bobot umbi saat panen dapat

Bobot Umbi Saat Panen (g)

dilihat pada Gambar 2.

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.86
0.69
0.49

Rata-rata

P1

25
18.73

20

P2
P3
Perlakuan

P4

Gambar 3 menunjukkan rata-rata bobot

15

umbi saat panen tertinggi terdapat pada

10
5

0.43

4.74

0

Gambar 2

6.01

5.91

Rata-rata

perlakuan P4 0,86 g dan yang terendah
pada perlakuan P2 dengan rata-rata 0,43
g.

P1

P2
P3
Perlakuan

P4

menunjukkan rata-rata bobot

Pembahasan
Berdasarkan

hasil

menunjukkan

analisis

bahwa

ragam

pemberian

umbi saat panen tertinggi terdapat pada

biokompos berpengaruh nyata terhadap

perlakuan P4 18,73 g dan yang terendah

bobot daun saat panen dan bobot umbi

pada perlakuan P1 4,74 g.

saat panen. Bobot umbi saat panen

c. Bobot Akar Saat Panen

merupakan

bobot

umbi

pada

saat

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa

tanaman masih hidup dan ditimbanag

pemberian biokompos pada berbagai taraf

langsung sesaat setelah panen. Beukema

perlakuan berpengaruh nyata terhadap

dalam

bobot akar saat panen. Rata-rata berat

Carora, dkk (2014) menyatakan bahwa

basah akar dapat dilihat pada Gambar 3.

pembesaran umbi lapis diakibatkan oleh

Ruminto

dan

Sugandi

dalam

pembesaran sel yang lebih dominan dari
pada pembelahan sel. Peningkatan berat
basah umbi dipengaruhi oleh banyaknya
absorbsi

air

fotosintesis

dan
pada

penimbunan

hasil

daun

untuk

ditranslokasikan bagi pembentukan umbi.
Jadi

perbedaan

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

kadar

air

akan

Page 80

Nurzakia, dkk

Biocelebes Vol. 11 No. 2

Daftar Pustaka

mempengaruhi berat basah umbi yang
dihasilkan.
Berdasarkan
menunjukkan

hasil

analisis

bahwa

ragam

pemberian

biokompos berpengaruh nyata terhadap
bobot akar saat panen. Hal ini diduga
pemberian

biokompos

perkembangan

akar

menyebabkan
tanaman

dapat

tumbuh dengan leluasa, sehingga dapat
menyarap unsur hara yang dibutuhkan
tanaman. Selain itu kandungan unsur hara
K pada biokompos berperan sebagai
aktifator

enzim

yang

berpengaruh

langsung

pada

proses

metabolisme.

Selain itu Trichoderma sp. yang bersifat
spesifik target sebagai agen pengendali
hayati dapat mengoloni rhizosfer dengan
cepat dan melindungi akar dari serangan
jamur

patogen,

mempercepat

pertumbuhan, tanaman dan meningkatkan
hasil produksi tanaman (Bertha, 2003).
hasil

penelitian

dan

analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa Perlakuan P4 (media tanam +
“Trichosubur protect” 40 g) merupakan
aplikasi biokompos “Trichosubur protect”
yang memberikan pengaruh yang efektif
terhadap parameter pengamatan bobot
daun saat panen, bobot umbi saat panen,
dan bobot akar saat panen.

Trichoderma. Trubus 404- XXX. Hal.
(42-43).
Carora, A.f., Wicaksono, K.P., dan Heddy,
Y.B.S., 2014,
Bioaktivator
Dan

Pengaruh Pemberian
Terhadap

Hasil

Pertumbuhan

Tanaman

Bawang

Merah(Allium ascolanium L.), Fakultas
Pertanian

Universitas

Brawijaya,

Malang.
Ette, A. dan Alam., 2009. Karakteristik Mutu
Bawang

Goreng

Palu

Sebelum

Penyimpanan. J. Agroland 16 (4) : 273–
280.
Harman, G.E., Howell, C.R., Viterbo, A., Chet,
I.,

Lorito,

M.,

2004.

Trichoderma

species: opportunistic, avirulent plant
symbionts. Nature Reviews Microbiology
2 : 43–56.
Sutaya, R.,G. Grubben, dan H. Sutarno.,

Kesimpulan
Berdasarkan

Bertha Hapsari, 2003. Stop Fusarium dengan

1995.

Pedoman

Dataran

Bertanam

Rendah.

UGM

Sayuran
Press.

Yogyakarta.
Tronsmo, A. 1996 Trichoderma Harzianum In
Biological Control of Fungal Disease,
218 p in Principle and Practice of
Managing Soil Borne Plant Pathogens
(R. Hall, ed) American Phytopathology
Society. St, Paul Minnesota.
Umrah, Ramadhanil dan Nurhaeni., 1998.
Laju

pemecahan

beberapa

bahan

selulosa menjadi unit glokosa dengan
menggunakan selulase yang dihasilkan
Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

Page 81

Nurzakia, dkk

Biocelebes Vol. 11 No. 2

oleh isolate jamur. J. Agroland 5 (2-3) :
29-35.
Umrah,

Suwastika,

Bahara.,

I.

2014.

sediaan
Trichoderma

N.,

Miswan,

dan

Produksi biokompos

granul

(Bahan

aktif

sp.)

berbahan

dasar

serasah daun kakao(Theobromacacao
L.) dan kotoran ayam. J. MIPA Tadulako
(JMT). 4 (2): 48-58.
Ying, M and W.Cheng., 1998, Antioxidant
Activity of Several Allium Members, J.
Agric, food Chem, 46 (3) : 4097-4101.

Jurnal Biocelebes, Vol. 11 No.2, Desember, 2017, ISSN-p: 1978-6417, ISSN-e: 2580-5991

Page 82