Laporan Triwulan IV Tahun 2015 Deputi Ekonomi Bappenas

I

KATA PENGANTAR
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan yang
diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, yang didasarkan
pada publikasi dan data-data yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian/Lembaga, dan
instansi internasional, maupun hasil dari Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan
bersama dengan beberapa Kementerian/Lembaga.
Publikasi triwulan IV tahun 2015 ini memberikan gambaran dan analisa mengenai
perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia hingga triwulan IV tahun 2015. Dari sisi
perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat dan
negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi perekonomian
nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV tahun 2015
dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, perkembangan investasi dan kerja sama
internasional, serta industri dalam negeri. Dalam publikasi ini juga tersaji Policy Brief terkait
kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi terkini.
Sangat disadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna dan memerlukan banyak
perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu, masukan dan saran yang membangun dari
pembaca tetap sangat diharapkan, agar tujuan dari penyusunan dan penerbitan publikasi ini
dapat tercapai.
Jakarta, Maret 2016


Deputi Bidang Ekonomi BAPPENAS

Ringkasan Eksekutif
Pada tahun 2015, aktivitas perekonomian global masih tetap lemah.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang yang mencakup 70,0 persen
pertumbuhan dunia menurun dalam lima tahun terakhir dan moderasi
perbaikan ekonomi yang terus berlanjut di negara-negara maju. Perkembangan
tersebut dipengaruhi oleh perlambatan dan rebalancing secara bertahap
aktivitas perekonomian Tiongkok, rendahnya harga komoditas energi, dan
pengetatan bertahap kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Pada triwulan IV tahun 2015, perekonomian Amerika Serikat tumbuh moderat
sebesar 0,7 persen (YoY), melambat dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang
tumbuh sebesar 2,1 persen (YoY). Kondisi ini disebabkan oleh penurunan
aktivitas bisnis sebagai akibat pengurangan stok yang berlimpah, penguatan
mata uang USD, dan perlambatan permintaan global yang berdampak bagi
ekspor.
Perekonomian Tiongkok hingga triwulan IV tahun 2015 masih dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi global yang kompleks dan tekanan pembangunan ekonomi
dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan IV tahun 2015

sebesar 6,8 persen (YoY), paling rendah sejak tahun 2009. Dengan demikian,
pada tahun 2015 ekonomi Tiongkok hanya tumbuh sebesar 6,9 persen (YoY)
atau paling rendah sejak 25 tahun terakhir. Perkembangan ini dipengaruhi oleh
penurunan harga minyak mentah dan komoditas lainnya, serta masih mencari
kombinasi kebijakan yang tepat untuk memperkuat perekonomian.
Pada triwulan IV tahun 2015, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,0
persen (YoY). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 adalah 4,8
persen (YoY), dibawah target pertumbuhan ekonomi dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P 2015) yang besarnya 5,7
persen. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV
tahun 2015 adalah mulai efektifnya berbagai paket kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan diperkuat dengan membaiknya stabilitas nilai
tukar Rupiah.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV tahun 2015 mengalami
surplus sebesar USD5,1 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan NPI pada
triwulan III tahun 2015 yang defisit sebesar USD4,6 miliar. Surplus tersebut
didorong oleh meningkatnya surplus neraca transaksi modal dan finansial secara
signifikan. Ekspor Indonesia pada triwulan IV tahun 2015 hanya sebesar
USD35.119,6 juta, mengalami penurunan sebesar 18,8 persen jika dibandingkan
dengan triwulan IV tahun 2014. Di sisi lain, impor Indonesia pada akhir triwulan

IV tahun 2015 adalah sebesar USD34.750,5 juta atau menurun sebesar 19,9

persen (YoY). Seiring dengan surplus NPI, cadangan devisa Indonesia pada
triwulan IV tahun 2015 mencapai USD105,9 miliar atau setara dengan 7,4 bulan
impor.
Pada triwulan IV tahun 2015, tingkat inflasi Indonesia menurun dibandingkan
dengan triwulan III tahun 2015 (YoY). Inflasi tahunan (YoY) Indonesia pada bulan
Oktober-Desember 2015 masing-masing sebesar 6,25 persen, 4,89 persen, dan
3,35 persen. Sementara itu rata-rata IHSG pada triwulan IV tahun 2015 sebesar
4498,2. Dengan demikian, tingkat inflasi hingga akhir tahun 2015 adalah sebesar
3,35 persen (YoY) dengan IHK 122,9.
Realisasi investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan IV
tahun 2015 sebesar Rp46,2 triliun, lebih besar dari realisasi triwulan IV tahun
2014 atau tumbuh sebesar 10,6 persen. Untuk Penanaman Modal Asing (PMA),
realisasi triwulan IV tahun 2015 sebesar USD7.938,7 juta, dan mengalami
pertumbuhan sebesar 17 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2014.
Di sisi lain, sampai dengan akhir tahun 2015, realisasi pembiayaan utang
seluruhnya mencapai Rp374,5 triliun. Sementara itu, total utang pemerintah
pusat mencapai Rp3.098,6 triliun. Realisasi penarikan pinjaman luar negeri
mencapai Rp81,9 triliun atau 168,5 persen dari target yang ditetapkan di dalam

APBN-P 2015.
Penjualan mobil dan motor baik pada triwulan IV tahun 2015 maupun
sepanjang tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014, yang
disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat akibat perlambatan
ekonomi. Penjualan mobil pada triwulan IV tahun 2015 sebesar 248.610 unit,
turun sebesar 9,7 persen (YoY) dibandingkan triwulan IV tahun 2014. Penjualan
motor pada triwulan IV tahun 2015 sebesar 1,7 juta unit, menurun sebesar 8,57
persen (YoY) dibandingkan triwulan IV tahun 2014. Sepanjang tahun 2015,
penjualan mobil dan motor masing-masing sebanyak 1,0 juta unit dan 6,5 juta
unit, menurun masing-masing sebesar 16 persen (YoY) dan 18 persen (YoY)
dibandingkan tahun 2014.
Penjualan semen pada triwulan IV tahun 2015 sebesar 7.756 juta ton,
meningkat sebesar 7,1 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2014. Sementara
itu, sepanjang tahun 2015 penjualan semen mencapai 26.012 juta ton, menurun
1,3 persen dibandingkan tahun 2014.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada triwulan IV tahun 2015
meningkat dibandingkan triwulan IV tahun 2014. Jumlah kunjungan wisman
rata-rata per bulan mencapai 839.207 orang, sedangkan total kunjungan selama
tahun 2015 mencapai 9.729.350 orang.


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... V
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................... VIII
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................................ X
POLICY BRIEF .............................................................................................................................................. 2
Isu Sektor Industri ............................................................................................................................ 2
Isu Sektor Moneter ........................................................................................................................... 5
PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA................................................................................................... 10
Perkembangan Ekonomi Amerika Serikat ................................................................................ 10
Perkembangan Ekonomi Uni Eropa............................................................................................ 14
Perekonomian Tiongkok ................................................................................................................ 17
Perekonomian Jepang .................................................................................................................... 20
Perekonomian Singapura .............................................................................................................. 22
PERKIRAAN EKONOMI DUNIA 2015-2016 ........................................................................................ 23
PERKEMBANGAN HARGA MINYAK DUNIA ....................................................................................... 29
PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA.......................................................................................... 32
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia .............................................................................................. 32
Indeks Tendensi Konsumen .......................................................................................................... 37
Indeks Keyakinan Konsumen ........................................................................................................ 39
Neraca Pembayaran Indonesia .................................................................................................... 41

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA ............................................................................................... 49
Pembiayaan Utang Pemerintah ................................................................................................... 49
Pagu dan Realisasi Pembiayaan Utang...................................................................................... 49
Posisi Utang Pemerintah ................................................................................................................ 50
Surat Berharga Negara (SBN) ....................................................................................................... 51
Pinjaman ............................................................................................................................................. 54
ISU TERKINI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ............................................................................... 56
Paket Kebijakan Ekonomi IX – Percepatan Pembangunan Infrastruktur Tenaga
Listrik, Stabilisasi Harga Daging, dan Peningkatan Sektor Logistik Desa-Kota.............. 56
Gejolak Harga Pangan Masih Mengancam Inflasi ................................................................. 57
Volume Resi Gudang dan Pasar Lelang Akan Meningkat 2016 ......................................... 58

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

V

Survei JBIC 2015: Indonesia Peringkat Kedua Sebagai Negara yang Menjanjikan
untuk Berinvestasi ........................................................................................................................... 59
Layanan Izin Investasi 3 Jam ......................................................................................................... 59
Keuntungan RI Ketika Yuan Jadi Mata Uang Global .............................................................. 60

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN ..................................................................................................... 61
Perkembangan Ekspor .................................................................................................................... 61
Perkembangan Impor ..................................................................................................................... 65
Perkembangan Neraca Perdagangan ........................................................................................ 68
Perkembangan Harga Domestik .................................................................................................. 70
Perkembangan Harga Internasional........................................................................................... 71
Kondisi Bisnis Indonesia Triwulan IV Tahun 2015.................................................................. 72
PERKEMBANGAN INVESTASI ................................................................................................................ 75
Perkembangan Investasi ................................................................................................................ 75
Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2015 ............................................................................. 76
Realisasi Per Sektor ....................................................................................................................... 76
Realisasi Per Lokasi .......................................................................................................................... 77
Realisasi per Negara ........................................................................................................................ 79
PERKEMBANGAN KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL ...................................................... 80
Perkembangan Perjanjian Ekonomi Internasional Indonesia ............................................ 80
Perkembangan Ekspor Impor Dalam Kerangka ASEAN-Tiongkok FTA ............................ 80
Ekspor ASEAN Ke RRT ..................................................................................................................... 81
Impor ASEAN dari RRT .................................................................................................................... 82
Perkembangan Perjanjian Ekspor Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) .............. 83
Perkembangan Ekspor dan Impor Dalam Kerangka ASEAN FTA ....................................... 85

Ekspor Impor Indonesia-ASEAN................................................................................................... 85
PERKEMBANGAN INDIKATOR MONETER ......................................................................................... 88
Perkembangan Moneter Global .................................................................................................. 88
Perkembangan Moneter Domestik ............................................................................................ 90
INFLASI ......................................................................................................................................................... 92
Inflasi Global ...................................................................................................................................... 92
Inflasi Domestik ................................................................................................................................ 93

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

VI

Nilai Tukar Mata Uang Dunia ....................................................................................................... 95
Indeks Harga Saham ........................................................................................................................ 96
Indeks Harga Komoditas Internasional ..................................................................................... 98
Harga Bahan Pokok Nasional......................................................................................................100
Respon Kebijakan Moneter.........................................................................................................101
SEKTOR PERBANKAN .............................................................................................................................102
PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI ...............................................................................................106
Pertumbuhan Industri Pengolahan ..........................................................................................106

Data Penjualan Komoditas Industri Utama............................................................................111
Tenaga Kerja Industri ....................................................................................................................115
Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja Industri .................................................................116
Rencana Pembangunan Industri 2015-2019 .........................................................................117
PERKEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA .........................................................................................118
STATISTIK PERJALANAN WISATAWAN DUNIA.......................................................................118
STATISTIK PERJALANAN WISATAWAN REGIONAL .......................................................................121
STATISTIK PERJALANAN WISATAWAN INDONESIA..............................................................122
Jumlah Wisatawan Mancanegara .............................................................................................122
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA .............................................................125
10 Destinasi Pariwisata Prioritas ...............................................................................................125
PERKEMBANGAN IPTEK INDONESIA ................................................................................................127
Status Kemajuan Pembangunan Kebun Raya Indonesia Hingga Tahun 2015 ............129
Indeks Kutipan Karya Ilmiah .......................................................................................................132
LAMPIRAN.........................................................................................................................................134
Lampiran 1: Inflasi Domestik (lanjutan) ..................................................................................135
Lampiran 1: Inflasi Domestik (lanjutan) ..................................................................................136
Lampiran 2: Nilai Tukar Mata Uang ..........................................................................................137
Lampiran 3: Indeks Saham Global.............................................................................................138
Lampiran 4: Indeks Harga Komoditas Internasional ...........................................................139

Lampiran 5: Harga Bahan Pokok Nasional .............................................................................140

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

VII

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat (YoY) ...................................................................................... 12
Tabel 2. Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Eropa dan Uni Eropa.......................................................................... 14
Tabel 3. Purchasing Manager IndexTM Tiongkok Tahun 2015 (YoY) ..................................................................... 19
Tabel 4. Pertumbuhan Ekonomi Singapura Tahun 2015 ..................................................................................... 22
Tabel 5. Pertumbuhan Ekonomi Dunia Menurut IMF ......................................................................................... 23
Tabel 6. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia (YoY) .......................................................................................... 26
Tabel 7. Perkembangan Harga Minyak Dunia (USD/barel).................................................................................. 30
Tabel 8.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2013 – Triwulan IV Tahun 2015 Menurut
Lapangan Usaha (YoY) ...................................................................................................................................... 33
Tabel 9. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2013 – Triwulan IV Tahun 2015 (Persen) Menurut
Jenis Pengeluaran (YoY) ..................................................................................................................................... 36
Tabel 10. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan IV Tahun 2015 Menurut Sektor dan
Variabel Pembentuknya .................................................................................................................................... 38

Tabel 11. Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Mei 2015 – Januari 2016 ........................................................ 39
Tabel 12. Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I Tahun 2012 – Triwulan IV Tahun 2015 (Miliar USD) ............ 45
Tabel 13. Perkembangan Pembiayaan Utang Pemerintah 2011-2015 (triliun rupiah) .......................................... 49
Tabel 14. Pagu Dan Realisasi Pembiayaan Utang 2013-2015 (Triliun Rupiah) ..................................................... 49
Tabel 15. Posisi Utang Pemerintah 2011-2015.................................................................................................... 50
Tabel 16. Persentase Pinjaman dan SBN Terhadap Total Utang Pemerintah 2011- 2015 ..................................... 51
Tabel 17. Posisi Outstanding Surat Berharga Negara 2011 - 2015 (triliun Rupiah) ............................................... 52
Tabel 18. Realisasi Penerbitan Surat Berharga Negara s.d. Tahun 2015 (Neto) (Juta Rupiah) .............................. 53
Tabel 19. Posisi Kepemilikan SBN DOMESTIK 2011 - 2015 (triliun Rupiah) ......................................................... 54
Tabel 20. Realisasi Pembiayaan Utang Melalui Pinjaman 2011 - 2015 (trilun Rupiah) ......................................... 54
Tabel 21. Perkembangan Ekspor Triwulan IV Tahun 2015................................................................................... 62
Tabel 22. Perkembangan 10 Golongan Barang dengan Nilai Ekspor Nonmigas Terbesar Triwulan IV Tahun 2015 63
Tabel 23. Perkembangan 10 Golongan Barang dengan Volume Ekspor Nonmigas Terbesar Triwulan IV 2015 ..... 64
Tabel 24. Perkembangan Ekspor Nonmigas ke Negara Tujuan Utama Triwulan IV Tahun 2015 ........................... 64
Tabel 25. Perkembangan Impor Triwulan IV Tahun 2015 ................................................................................... 66
Tabel 26. Perkembangan Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang Terpilih Triwulan IV Tahun 2015............. 67
Tabel 27. Negara Utama Asal Impor Nonmigas Triwulan IV Tahun 2015 ............................................................. 67
Tabel 28. Neraca Perdagangan Indonesia Triwulan IV Tahun 2015 ..................................................................... 68
Tabel 29.Neraca Perdagangan Indonesia-Tiongkok ............................................................................................ 68
Tabel 30.Neraca Perdagangan Indonesia-Jepang................................................................................................ 69
Tabel 31. Neraca Perdagangan Indonesia-Amerika ............................................................................................ 69
Tabel 32. Neraca Perdagangan Indonesia-India .................................................................................................. 69
Tabel 33. Neraca Perdagangan Indonesia-Thailand ............................................................................................ 70
Tabel 34. Harga dan Inflasi Komoditas Tertentu Tahun 2015 .............................................................................. 70

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

VIII

Tabel 35. Perkembangan Harga untuk Komoditas Terpilih ................................................................................. 71
Tabel 36. Indeks Tendensi Bisnis Menurut Sektor Triwulan IV Tahun 2015 ......................................................... 73
Tabel 37. Pertumbuhan dan Share PMTB Triwulan IV Tahun 2015 (persen) ........................................................ 75
Tabel 38. Realisasi PMA dan PMDN Tahun 2010- Triwulan IV Tahun 2015 .......................................................... 76
Tabel 39.Pertumbuhan dan Share Realisasi Investasi PMDN dan PMA Triwulan IV Tahun 2015 Berdasar Sektor 76
Tabel 40. Lima Besar Sektor Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2015 ............................................................. 77
Tabel 41. Pertumbuhan dan Share Realisasi Investasi PMDN Triwulan IV 2015 Berdasarkan Lokasi (Rp Triliun) .. 78
Tabel 42. Pertumbuhan dan Share Realisasi Investasi PMA Triwulan IV 2015 Berdasarkan Lokasi (USD Juta) ..... 78
Tabel 43. Lima Besar Lokasi Realisasi Investasi Triwulan IV Tahun 2015 ............................................................. 79
Tabel 44. Lima Besar Negara Asal Realisasi Investasi PMA Triwulan IV Tahun 2015 ............................................ 79
Tabel 45. Status Perjanjian Ekonomi Internasional ............................................................................................. 80
Tabel 46. Ekspor ASEAN ke RRT ......................................................................................................................... 81
Tabel 47. Impor ASEAN dari RRT ........................................................................................................................ 82
Tabel 48. Presentase Penggunaan SKA terhadap Total Ekspor Indonesia ............................................................ 83
Tabel 49. Ekspor Indonesia-ASEAN Triwulan IV Tahun 2015 ............................................................................... 85
Tabel 50. Impor Indonesia-ASEAN...................................................................................................................... 86
Tabel 51. Posisi Cadangan Devisa Dunia (miliar USD) ......................................................................................... 88
Tabel 52. Penurunan Suku Bunga Bank Sentral Berbagai Negara Triwulan IV Tahun 2015 (persentase) .............. 89
Tabel 53. Tingkat Inflasi Global Tahun 2015 (YoY) .............................................................................................. 92
Tabel 54. Tingkat Inflasi Domestik Tahun 2015 .................................................................................................. 93
Tabel 55. Tingkat Inflasi Domestik berdasarkan Komponen ............................................................................... 94
Tabel 56. Inflasi berdasarkan Sumbangan (Share) Tahun 2015 ........................................................................... 94
Tabel 57. Share Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Pembentukan Inflasi Tahunan ..................................... 94
Tabel 58. Tren Global Perjalanan Luar Negeri................................................................................................... 119
Tabel 59. Negara Penyumbang Perjalanan Ke Luar Negeri................................................................................ 120
Tabel 60. Global Competitiveness Index 2012-2015 ......................................................................................... 127
Tabel 61. Jumlah Hasil Litbang Bidang Biologi Spesies dan Catatan Baru .......................................................... 130
Tabel 62. Status Kebun Raya Daerah dalam Rencana Tata Ruang ..................................................................... 131
Tabel 63. Index Kutipan Karya Ilmiah di Beberapa Negara................................................................................ 132
Tabel 64. Nilai Tukar Mata Uang per USD......................................................................................................... 137
Tabel 65. Indeks Saham Global ........................................................................................................................ 138
Tabel 66. Indeks Harga Komoditas Internasional .............................................................................................. 139
Tabel 67. Harga Bahan Pokok Nasional ............................................................................................................ 140

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

IX

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Perkembangan Harga Beras Setiap Bulan Januari (Rp/Kg) .......................................................... 5
Gambar 2. Perbandingan Harga Rata-Rata Beras Beberapa Negara ............................................................ 6
Gambar 3. Permasalahan Beras di Indonesia .............................................................................................. 6
Gambar 4. Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Harga Beras .................................................................. 8
Gambar 5. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) .................................................................................... 8
Gambar 6. Perkembangan Harga Minyak Dunia (USD/barrel) ...................................................................30
Gambar 7. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I Tahun 2011- Triwulan IV Tahun 2015 (Persen) ....32
Gambar 8. Perkembangan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I Tahun 2013 – Triwulan IV Tahun 2015.39
Gambar 9. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Januari 2015 – Januari 2016 ...............41
Gambar 10. Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan IV Tahun 2015 (Miliar
USD) .........................................................................................................................................................42
Gambar 11. Neraca Perdagangan Non-migas dan Migas Indonesia Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan III
Tahun 2015 (Miliar USD) .......................................................................................................................... 43
Gambar 12. Neraca Transaksi Finansial Indonesia Triwulan I Tahun 2014 – Triwulan IV Tahun 2015
(Miliar USD) ..............................................................................................................................................43
Gambar 13. Nilai dan Volume Ekspor Hingga Des 2015 .............................................................................61
Gambar 14. Nilai dan Volume Impor Hingga September 2015 ...................................................................65
Gambar 15. Indeks Tendensi Bisnis Indonesia Triwulan I Tahun 2010 - Triwulan IV Tahun 2015 ................72
Gambar 16. Persentase Penggunaan SKA Preferensi terhadap Total SKA Preferensi .................................84
Gambar 17. Persentase Penggunaan SKA Nonpreferensi terhadap Total SKA Nonpreferensi .....................84
Gambar 18. Pertumbuhan Uang Beredar 2015 (YoY) .................................................................................91
Gambar 19. Real Effective Exchange Rate ASEAN-5 (2010=100)................................................................96
Gambar 20. Indeks Saham BRIC & Indonesia .............................................................................................97
Gambar 21. Indeks Saham ASEAN-3 & Indonesia ......................................................................................97
Gambar 22. Indeks Saham Negara Maju & Indonesia ................................................................................98
Gambar 23. Perkembangan Indeks Harga Komoditas Pangan Global .........................................................99
Gambar 24. Perkembangan Indeks Harga Komoditas Mineral Global ........................................................99
Gambar 25. Perkembangan Indeks Harga Komoditas Kebutuhan Pokok..................................................100
Gambar 26. Perkembangan Kinerja Bank Umum di Indonesia .................................................................102
Gambar 27. Perkembangan Dana Pihak Ketiga dan Kredit di Indonesia ...................................................103
Gambar 28. Perkembangan Kredit Berdasarkan Tujuan Pemakaiannya ..................................................104
Gambar 29. Pertumbuhan Industri Pengolahan Non-Migas (YoY, %) .......................................................106
Gambar 30. Pertumbuhan Subsektor Industri Pengolahan Non Migas Triwulan III Tahun 2015 (YoY, %) .107
Gambar 31. Komposisi Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Non-Migas .........................................108
Gambar 32. Tingkat Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2014-2016 ...................................................109
Gambar 33. Ekspor Produk Industri .........................................................................................................110

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

X

Gambar 34. Penjualan Mobil Tahun 2015 ................................................................................................111
Gambar 35. Penjualan Motor Di Indonesia Tahun 2015 ...........................................................................113
Gambar 36. Penjualan Semen Di Indonesia Tahun 2015 (Juta Ton) .........................................................114
Gambar 37. Tenaga kerja Sektor Industri (Juta Jiwa) ...............................................................................115
Gambar 38. Kredit Modal Kerja Dan Investasi Triwulan IV Tahun 2015 ...................................................116
Gambar 39. Peta Persebaran Kawasan Industri 2015-2019 ......................................................................118
Gambar 40. Outlook Pertumbuhan Perjalanan Ke Luar Negeri (persen) ..................................................120
Gambar 41. Jumlah Wisatawan Inbound Tahun 2015 ..............................................................................121
Gambar 42. Jumlah Wisatawan Mancanegara Inbound 2015 (juta kunjungan) ........................................121
Gambar 43. Jumlah Wisatawan Mancanegara Triwulan IV Tahun 2015 ...................................................122
Gambar 44. Negara Penyumbang Wisman Tahun 2015 ...........................................................................123
Gambar 45. Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurut Kebangsaan Hingga Triwulan IV Tahun 2015 .....124
Gambar 46. Jumlah Wisatawan Mancanegara Menurut Lima Besar Pintu Masuk Utama Triwulan IV
Tahun 2015 ............................................................................................................................................ 125
Gambar 47. Persebaran Kebun Raya Indonesia .......................................................................................129
Gambar 48. Inflasi YoY 82 Kabupaten/ Kota Oktober-Desember 2015.....................................................135
Gambar 49. Inflasi MtM 82 Kabupaten/ Kota Oktober - Desember 2015 .................................................136

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

XI

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

1

POLICY BRIEF
Isu Sektor Industri
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Tahun 2016
Yogi Harsudiono, SE, MPA
Penyediaan lapangan pekerjaan yang layak merupakan hal mutlak dari proses
pembangunan nasional—terlebih lagi dengan jumlah populasi Indonesia yang
mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Sektor industri nasional memegang peranan
penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan formal yang layak bagi tenaga
kerja Indonesia. Salah satu resiko yang dihadapi Indonesia pada tahun 2016 adalah
melemahnya penyerapan tenaga kerja industri akibat perlambatan pertumbuhan
ekonomi—baik perekonomian global ataupun domestik.
Pertumbuhan PDB industri pada tahun 2015 mencapai 5,04 persen, walaupun
pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional sebesar
4,79 persen, akan tetapi trend pertumbuhan PDB industri sebenarnya menurun
sejak tahun 2011, yang ketika itu mencapai 7,46 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2015, jumlah tenaga
kerja yang bekerja di sektor industri mencapai 15,25 juta orang—sekitar 13,25
persen dari keseluruhan jumlah pekerja yang mencapai 114,82 juta orang. Dari
jumlah tersebut, per tahun 2013, hanya 5 juta tenaga kerja sektor industri yang
bekerja di industri skala besar dan menengah, untuk sisanya bekerja di industri
skala mikro dan kecil.
Dari lima juta tenaga kerja sektor industri skala besar dan menengah, terdapat
hanya empat subsektor industri yang secara kumulatif menyerap 2,6 juta tenaga
kerja industri—atau mencapai 52 persen dari total tenaga kerja industri skala besar
dan menengah. Ke-empat subsektor tersebut adalah subsektor tekstil, makanan
minuman, tembakau dan kulit alas kaki. Perkembangan nilai output subsektor
tersebut secara signifikan memberi dampak kepada jumlah tenaga kerja di sektor
industri yang terserap.
Subsektor tekstil merupakan subsektor industri yang paling banyak mempekerjakan
tenaga kerja industri, dengan pabrik-pabrik yang banyak didirikan di Jawa Barat dan
Jawa Tengah. Akan tetapi, percepatan pertumbuhan output subsektor tekstil
mengalami hambatan yang cukup berarti—khususnya di tengah perlambatan
perekonomian yang terjadi. Di tahun 2015, pertumbuhan nilai output subsektor
tekstil terkontraksi sebesar 4,79 persen.
Subsektor tekstil merupakan salah satu subsektor industri yang berorientasi pada
pasar global, beberapa produk uta a subsektor tekstil, seperti Pakaia Jadi da

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

2

Pakaia Jadi ‘ajuta
erupaka produk ya g ter asuk dala value chain
industri pakaian global. Untuk kedua jenis produk tersebut, 50 persen dari nilai
output yang dihasilkan merupakan komoditi ekspor. Akan tetapi, ketika
perlambatan ekonomi dunia mulai terjadi di tahun 2013, persentase produk yang
diekspor turun signifikan menjadi kurang dari 30 persen—dampak langsung dari
penurunan daya beli mitra dagang Indonesia.
Statistik Industri Besar dan Menengah BPS tahun 2013 mencatat bahwa subsektor
tekstil pada tahun 2013 mempekerjakan 1 juta orang, atau mencakup sekitar 21
persen dari tenaga kerja sektor industri skala besar dan menengah. Pertumbuhan
output subsektor tekstil yang negatif pada tahun 2015 dan proyeksi pertumbuhan
ekonomi nasional yang belum menguat di tahun 2016 membuat penyerapan
tenaga kerja subsektor tekstil pada tahun 2016 diperkirakan akan berkurang.
Subsektor makanan minuman mempekerjakan kurang lebih 950 ribu tenaga kerja
(19 persen dari total penyerapan tenaga kerja di sektor industri skala besar dan
menengah). Data yang dimiliki tidak mencakup penyerapan tenaga kerja subsektor
industri makanan pada industri skala mikro dan kecil, akan tetapi berdasarkan hasil
studi literatur dan estimasi sementara, jumlah tenaga kerja subsektor industri
makanan di industri skala mikro dan kecil jumlahnya jauh melebihi yang bekerja di
skala besar dan menengah. Subsektor industri makanan pada tahun 2015
mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 7,54 persen—lebih tinggi
dari pertumbuhan sektor industri dan nasional. Bahkan, berdasarkan dekomposisi
pertumbuhan sektor industri tahun 2015, dari keseluruhan 5,04 persen
pertumbuhan sektor industri, 45 persen merupakan kontribusi dari subsektor
industri makanan. Hasil estimasi sementara menunjukkan bahwa, setiap
penambahan satu persen pertumbuhan PDB nasional menghasilkan penambahan
tenaga kerja sektor makanan minuman skala besar dan menengah sebanyak 8.100
tenaga kerja.
Subsektor tembakau mempekerjakan kurang lebih 360 ribu tenaga kerja (sekitar
tujuh persen dari tenaga kerja industri skala besar dan menengah). Subsektor
tembakau sendiri mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,43 persen di tahun 2015.
Industri pengolahan tembakau sendiri merupakan industri dengan konsumen
mayoritas adalah pasar domestik, sehingga mekanisme transmisi perlambatan
perekonomian global kepada industri tembakau tidak melalui perubahan daya beli
mitra dagang akan tetapi bersifat tidak langsung melalui penurunan daya beli
konsumen masyarakat Indonesia. Dengan struktur permintaan industri tembakau
yang cenderung tidak elastis maka pertumbuhan nilai output industri tembakau
dan juga beserta jumlah tenaga kerja yang terserap di tahun 2016 diperkirakan
tidak akan berubah signifikan.

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

3

Subsektor industri kulit alas kaki menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 260
ribu tenaga kerja (sekitar lima persen dari tenaga kerja industri skala besar dan
menengah). Pada tahun 2015, subsektor kulit dan alas kaki tumbuh sebesar 3,98
persen. Sebanyak kurang dari 10,0 persen output yang dihasilkan dari subsektor
kulit alas kaki diekspor ke pasar luar negeri dan mayoritas dijual ke pasar domestik.
Serupa dengan industri berbasis pasar domestik lainnya, pertumbuhan subsektor
kulit alas kaki secara mayoritas akan ditentukan oleh perubahan daya beli
masyarakat Indonesia. Hasil estimasi sementara menunjukkan bahwa secara ratarata, setiap kenaikan 1 persen pertumbuhan PDB nasional akan meningkatkan
penyerapan tenaga kerja subsektor kulit alas kaki skala besar dan menengah
sebanyak 4.500 tenaga kerja.
Rekomendasi Kebijakan
Berdasarkan pemetaan kondisi penyerapan tenaga kerja dan proyeksi
pertumbuhan output dari ke-empat subsektor tersebut, maka terdapat tiga pilihan
kebijakan yang dapat diambil pemerintah Indonesia dalam meningkatkan
penyerapan tenaga kerja industri pada tahun 2016:
1. Subsektor industri makanan dan minuman memiliki jumlah tenaga kerja
industri yang besar dan memberikan kontribusi yang cukup berarti
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sehingga leverage terbesar
dalam penyerapan tenaga kerja industri nasional adalah melalui
pertumbuhan subsektor tersebut. Pemerintah dapat memberikan insentif
yang berarti untuk subsektor makanan dan minuman—baik berupa insentif
pajak ataupun perencanaan program pembangunan infrastruktur yang
mendukung subsektor tersebut.
2. Memberikan insentif fiskal kepada subsektor industri tekstil untuk
mengantisipasi turunnya permintaan ekspor produk tekstil melalui
pemotongan pajak perusahaan dan penundaan pembayaran pajak. Selain
itu, juga melakukan percepatan realisasi investasi yang akan dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan besar industri tekstil nasional—baik dalam hal
bantuan kemudahaan perizinan relokasi pabrik tekstil ataupun
pembangunan pabrik baru.
3. Memfokuskan pelaksanaan kebijakan yang bertujuan untuk menjaga daya
beli konsumen lokal untuk mendorong pertumbuhan subsektor yang
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan domestik seperti subsektor
industri kulit alas kaki dan subsektor industri pengolahan tembakau.

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

4

Isu Sektor Moneter
Harga Beras Kembali Naik: Apakah Kesejahteraan Petani Membaik?
Tari Lestari, S.Si.,SE.,MS
Direktorat Keuangan Negara dan Analisa Moneter
Kenaikan harga beras pada awal tahun bukan merupakan hal baru. Setiap
tahun biasanya fenomena ini selalu terjadi secara berulang, diduga karena
pasokan beras yang tidak memadai sementara permintaan tinggi. Akan tetapi,
kenaikan harga beras tersebut tidak lantas membuat petani kita lebih
sejahtera. Studi empiris menggunakan pendekatan ekonometrik dengan data
bulanan periode 2011-2015, menunjukan bahwa petani tidak memiliki
kekuatan untuk menentukan harga. Hal ini diperkuat dengan data yang
menunjukan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) justru menurun ketika harga beras
naik. Kebijakan pengendalian harga beras yang komprehensif dan terintegrasi
dari hulu ke hilir diperlukan untuk mengatasi permasalahan beras.
Keberpihakan kepada petani dengan peninjauan secara periodik Harga
Penetapan Pemerintah (HPP) mutlak dilakukan.

Awal 2016 Harga Beras Kembali Naik
- Pada awal tahun 2016, Indonesia kembali diwarnai dengan masalah kenaikan
harga beras. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa inflasi pada bulan Januari
2016 dipicu salah satunya oleh kenaikan harga beras sebesar 0,51 persen.
- Hingga bulan januari 2016, harga beras kualitas medium di tingkat eceran secara
rata-rata mencapai Rp10.804,- dengan lonjakan harga sebesar 12,02 persen
dibandingkan bulan Januari tahun sebelumnya (Gambar 1).
Gambar 1.Perkembangan Harga Beras Setiap Bulan Januari (Rp/Kg)

Sumber: Kementerian Perdagangan, diolah

Indonesia: Beras Termahal

-

Jika dibandingkan dengan rata-rata harga beras dunia dan beberapa negara di
Asia selama beberapa tahun terakhir, harga beras di Indonesia selalu lebih
mahal (Gambar 2).

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

5

-

Hal ini berbanding terbalik dengan fakta bahwa Indonesia tercatat sebagai
negara ke-tiga penghasil beras terbesar setelah China dan India (FAO, 2015)
yang seharusnya menjamin ketersediaan pasokan beras.
Gambar 2. Perbandingan Harga Rata-Rata Beras Beberapa Negara

Sumber: FAO, data diolah

Permasalahan Beras
- Dengan memanfaatkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh
Direktorat Keuangan Negara dan Analisis Moneter pada tahun 2015, dapat
dipetakan beberapa permasalahan terkait kenaikan harga beras yang selama ini
dihadapi.
Gambar 3. Permasalahan Beras di Indonesia

Sumber : TPID, diolah

Hasil Analisis Empiris 1: Petani tidak menentukan harga
- Pembentukan harga beras di pasar berangkat dari asumsi bahwa harga beras
dipengaruhi oleh harga gabah (baik kering giling atau kering panen) yang
ditawarkan oleh petani dan penggiling. Sebagai kontrol, model ini memasukan
nilai tukar rupiah sebagai variabel independen.

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

6

P_ECERAN=∝+β1P_GKGGILING+β2P_GKGPETANI+β3P_GKPGILING+β4P_GKPPETA
NI+ β5KURS+ε1 (1)

P_ECERAN=1178.58-1.55*P_GKGGILING+2.67*P_GKGPETANI5.09*P_GKPGILING+4.78*P_GKPPETANI+0.34*KURS
t-stat
(9.18)

(3.19)

p-value
(0.000)
R2

(-1.16)

(2.15)

(-0.69)

(0.64)

(0.0024) (0.2504)

(0.0361)

(0.4939)

(0.5231)

Adj-R2

= 0.9525

= 0.948

DW-Stat = 1.15

- Hasil simulasi model ini menunjukan bahwa pada level signifikansi 5 persen,
harga beras di tingkat eceran dipengaruhi oleh harga gabah kering giling di
tingkat penggilingan dan nilai tukar. Sementara, harga gabah (baik kering giling
ataupun kering panen) di tingkat petani tidak signifikan mempengaruhi harga
beras eceran. Hal ini mengindikasikan bahwa petani tidak memiliki kekuatan
untuk menentukan harga beras di pasar. Ketika harga beras naik, petani tidak
merasakan keuntungan dari kenaikan tersebut.
Hasil Analisis Empiris 2 : Harga beras sensitif terhadap perubahan nilai tukar
���(����

��)

=∝ +�����(��

��� ���) +

�����( �

log(P_ECERAN) = 1.37 + 0.45 * log(P_GKGGILING)+0.41*log(Kurs)

t-stat

p-value
R2

= 0.949

(4.63) (6.87)
(0.00)

(0.00)

(9.97)

) + �� ………. (2)

(0.00)
Adj-R2

= 0.947

DW-Stat = 0.958

- Model (2) memperlihatkan bagaimana harga beras di Indonesia sangat
ditentukan oleh volatilitas nilai tukar rupiah.
- Tingkat representatif model diperlihatkan oleh Koefisien Determinasi sebesar
0,9473 (0,95). Hal ini menunjukan bahwa harga gabah kering giling di tingkat
penggilingan dan nilai tukar dapat menjelaskan pembentukan harga beras eceran
sebesar 95,0 persen. Analisis ini sudah mengeliminasi permasalah data time
series, seperti: autokorelasi, stasioneritas, dan multikolinearitas.
Interpretasi
- Setiap kenaikan 1 persen harga gabah kering giling di tingkat penggiling
akan menaikkan harga beras eceran sebesar 0,45 persen.
- Setiap nilai tukar rupiah terdepresiasi 1 persen maka harga beras akan naik
sebesar 0,41 persen.
Hasil Analisis Empiris 3 : HPP belum dapat memberikan insentif yang layak bagi
petani
- Analisis regresi logaritmik univariat antara variabel HPP gabah di tingkat petani
dengan inflasi menunjukan bahwa pada level signifikansi 10 persen setiap

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

7

kenaikan satu persen inflasi akan menaikkan HPP gabah di tingkat petani sebesar
0,12 persen.
log(P_HPPGABAHPETANI) = 7.859 + 0.12 * log(INFLASI_YoY)
t-stat

(83.06) (2.23)

p-value

(0.00)

R2

= 0.079

(0.0295)
Adj-R2

= 0.063

DW-Stat = 0.099

- Nilai elastisitas ini cukup kecil. Hal ini menunjukan bahwa selama ini, kebijakan
penetapan HPP untuk gabah di tingkat petani belum efektif. Kenaikan inflasi
hampir tidak diimbangi dengan kebijakan untuk menaikan HPP ke tingkat yang
pantas yang dapat menjamin kesejahteraan petani.
- Berdasarkan data yang dirilis BPS, di saat harga beras naik, NTP bulan Januari
tahun 2016 secara nasional justu turun sebesar 0,27 persen dibanding bulan
sebelumnya. Hal ini karena kenaikan Indeks Harga yang dibayar petani (Ib)
sebesar 0,63 persen, lebih tinggi dari Indeks Harga yang diterima petani (It)
sebesar 0,35 persen. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan NTP secara signifikan
selama empat tahun terakhir (Gambar 5).
Gambar 5. Rekomendasi Kebijakan Pengendalian Harga Beras

Gambar 4. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)

Gambar

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

8

PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA

 Perekonomian Amerika Serikat tumbuh moderat sebesar 0,7 persen (YoY) pada triwulan IV
tahun 2015, melambat dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang tumbuh sebesar 2,1 persen
(YoY).
 Perekonomian 28 negara Uni Eropa (EU28) tumbuh sebesar 1,5 persen (YoY) pada triwulan IV
tahun 2015, menguat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh
sebesar 1,9 persen (YoY).
 Sepanjang bulan Oktober hingga Desember 2015, ekonomi Tiongkok sebesar 6,8 persen (YoY),
melemah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,2 persen
(YoY).
 Pada bulan Januari 2016, IMF dan Bank Dunia memproyeksi perekonomian dunia tahun 2015
tumbuh sebesar 3,4 persen dan 2,9 persen pada tahun 2016

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia Triwulan IV Tahun 2015

9

PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA
Perekonomian dunia pada
tahun 2015 masih tetap
lemah akibat penurunan
pertumbuhan negaranegara berkembang dan
moderasi pertumbuhan
ekonomi negara-negara
maju

Harga komoditas
mengalami penurunan sejak
bulan September 2015
akibat kenaikan produksi
minyak mentah

Pada tahun 2015, aktivitas perekonomian global
masih tetap lemah. Pertumbuhan ekonomi negaranegara berkembang yang mencakup 70,0 persen
pertumbuhan dunia menurun dalam lima tahun
terakhir dan moderasi perbaikan ekonomi yang
terus berlanjut di negara-negara maju. Tiga faktor
yang mempengaruhi penurunan ekonomi global
adalah: (1) Perlambatan dan rebalancing secara
bertahap aktivitas perekonomian Tiongkok,
khususnya investasi