T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis terhadap Penggunaan Sistem Informasi dengan Menggunakan Kerangka Model for Mandatory Use of Software Technologies pada Aplikasi Sistem Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana

Analisis Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Dengan
Menggunakan Kerangka Model for Mandatory Use of Software
Technologies pada Aplikasi Sistem Keuangan dan Akuntansi
Satya Wacana (SIKASA) di Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Timotius Wisnugroho Santoso (682010030)
Andeka Rocky Tanaamah , SE. , M. Cs.
Melkior N. N. Sitokdana, S. Kom.

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017

i

ii


iii

iv

v

1.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu hal
yang tidak dapat dihindari oleh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Saat ini
teknologi informasi sudah banyak digunakan sebagai pendukung proses bisnis di
berbagai instansi. Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai
pendukung proses bisnis juga berdampak pada kemajuan suatu organisasi. Namun
dalam praktiknya, implementasi dan pembaharuan teknologi informasi bukan
berarti berlangsung tanpa masalah. Terkadang keuntungan kinerja kerap
terhambat oleh keengganan pengguna untuk menerima dan menggunakan sistem
yang tersedia [1].

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) merupakan sebuah instansi
pendidikan swasta yang menerapkan sistem informasi untuk membantu mengatur
pengelolaan yang terkait dengan segala kegiatan universitas tersebut. Universitas
Kristen Satya Wacana terletak di kota Salatiga dan telah berdiri sejak tahun 1956.
Salah satu sistem informasi yang diterapkan oleh Universitas Kristen Satya
Wacana yaitu Sistem Keuangan dan Akuntansi Satya Wacana (SIKASA). Sikasa
mulai diterapkan pada tahun 2003 yang bertujuan untuk mengelola pengeluaran
dan penerimaan kas di UKSW. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi dan
kebutuhan yang semakin kompleks maka dikembangkanlah Sikasa New. Sikasa
New mulai diterapkan di tahun 2016. Dalam penerapan sistem informasi yang
bersifat wajib ini, ditemukan adanya suatu masalah, misalnya para pengguna
seperti kurang puas dengan pengimplementasian sistem yang baru ini. Pengguna
seperti terpaksa menggunakan sistem demi menyelesaikan pekerjaan mereka
sehari-hari. Hal tersebut dapat memberikan dampak yang negatif terhadap instansi
dikarenakan kepuasan pengguna sistem informasi diangggap mempunyai
pengaruh yang paling fatal untuk mengukur kesuksesan dari sistem informasi [2].
Penelitian ini menggunakan adopsi model dari kerangka Model Mandatory
Use of Software Technologies sebagai kerangka penelitian yang diciptakan oleh
peneliti sebelumnya yaitu Chang E. Koh pada tahun 2010. Universitas Kristen
Satya Wacana dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan penggunaan yang

diwajibkan dari sistem informasi Sikasa New pada instansi tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan sistem informasi Sikasa New. Manfaat dan pentingnya penelitian ini
dilakukan adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penggunaan dari Sikasa New. Diharapkan hasil dari
penelitian ini dapat menjadi langkah awal bagi pihak manajemen untuk sukses
dalam pengimplementasian sistem informasi dengan mengetahui sejauh mana
penilaian pengguna terhadap sistem yang diterapkan serta kualitas dari informasi
yang dihasilkan sistem.
2.

Tinjauan Pustaka dan Teori

Penelitian tentang Model for Mandatory Use of Software Technologies
pernah dilakukan oleh Chang E. Koh pada tahun 2010 dengan judul “A Model for
1

Mandatory Use of Software Technologies: An Integrative Approach by Applying
Multiple Levels of Abstraction of Informing Science”. Tujuan dari penelitian
tersebut adalah memvalidasi pengintegrasian sebuah model dalam penggunaan

sistem informasi yang penggunaannya bersifat wajib dengan menggunakan
pendekatan dari tiga tingkatan penginformasian pengetahuan. Temuan yang
diperoleh dari penelitian Chang Koh dan kawan-kawan yaitu, sebuah model untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan sistem
informasi pada aplikasi yang penggunaannya bersifat wajib dengan
memperhatikan Kualitas Informasi / Information Quality yang dihasilkan yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi keuntungan / Net Benefits. Penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif. Hasil yang dapat
disimpulkan dari penelitian ini adalah variabel Intention tidak menjadi prediktor
yang kuat dalam mempengaruhi penggunaan / Use terhadap pengaplikasian sistem
informasi yang penggunaannya bersifat wajib, melainkan lebih berpusat pada
konstruksi yang bersifat psikologis seperti variabel Performance Expectancy dan
Attitude [3].
Penelitian yang dilakukan oleh Lester (Les) A. Singletary, Asli Yagmur
Akbulut, dan Andrea L. Houston pada tahun 2002 yang berjudul “Innovative
Software Use After Mandatory Adoption” mengangkat tentang penggunaan sistem
yang penggunaannya bersifat wajib di dalam lingkungan sekolah menengah atas
yang dimana penggunanya merujuk kepada siswa dan siswi sekolah menengah
atas. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model dalam menjelaskan
perilaku penggunaan yang inovatif berdasarkan pada beberapa teori yang telah

matang seperti TAM dan TAM2 (Davis, 1989; Venkatesh dan Davis, 2000).
Proses penyelesaian masalah pada penelitian ini menggunakan model penelitian
berbasis model TAM2. Dimana pada model penelitian ini terdapat 3 variabel
independen dan 4 variabel dependen. Variabel independen terdiri dari variabel
Results Demonstrability, Social Norms, dan Prior Computer Experience.
Sedangkan variabel dependen terdiri dari variabel Image, Perceived Usefulness,
Perceived Ease of Use, dan Innovative Usage. Berikut adalah penggambaran dari
model tersebut. Hasil yang dicapai dari penelitian sejauh ini ini adalah bahwa
model penelitian berbasis TAM2 ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi penggunaan inovatif dari sebuah sistem yang digunakan oleh muridmurid Sekolah Menegah Atas dimana penggunaan dari sistem tersebut bersifat
wajib. Penggunaan dari variabel Intenion ditiadakan karena subjek dari penelitian
ini yaitu penggunaan sistem informasi yang bersifat wajib dan beberapa mata
pelajaran tertentu telah menetapkan pola penggunaan yang inovatif [4].
Penelitian lainnya dilakukan oleh Tri Wahyu Widodo, Siti Ragil Handayani,
dan Muhammad Saifi pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada
Usaha Kecil Menengah Bidang Usaha Warnet Di Kota Malang”. Penelitian
tersebut bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh aplikasi sistem
informasi terhadap kinerja karyawan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) bidang
usaha warung internet (warnet) yang menggunakan sistem informasi billing yang

bersifat wajib (mandatory) di kota malang dengan menggunakan model The
Delone dan McLean Model for IS Success. Temuan yang diperoleh pada
2

penelitian tersebut yaitu faktor-faktor seperti System Quality, Information Quality,
User Satisfaction, dan Individual Impact hampir mempunyai pengaruh positif
yang signifikan sehingga pengguna dari sistem akan semakin meningkatkan
kinerja individunya, sedangkan faktor Use of System memberikan pengaruh positif
tetapi tidak signifikan sehingga menyebabkan semakin lama atau semakin sering
penggunaan sistem akan sedikit meningkatkan kinerja individu [5].
Penelitian lainnya dilakukan oleh Bagus Satrio Wibowo dan Johan J. C.
Tambotoh pada tahun 2015 dengan judul “Analisis Pemanfaatan Teknologi
Informasi Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model 3 Pada
Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (DAPODIKDAS)”. Penelitian tersebut
bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat
pemanfaatan sistem informasi Dapodikdas dengan menggunakan kerangka model
TAM3. Temuan yang diperoleh pada penelitian tersebut yaitu ditemukan bahwa
faktor Job Relevance, Result Demonstrability, Subjective Norm, Perception of
External Control, Perceived Enjoyment memberi pengaruh yang signifikan pada
faktor Image, perceived ease of use, perceived usefulness, dan Behaviour dalam

mempengaruhi tingkat pemanfaatan Dapodikdas [6].
Persamaan dari penelitian-penlitian sebelumnya yang dilakukan pada
penelitian ini adalah penelitian kali ini menggunakan kerangka Model for
Mandatory Use of Software Technologies (MMUST) dari Chang E. Koh, yang
akan digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi aplikasi Sikasa New di UKSW dan dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan penggunaan kuesioner.
Persamaan lainnnya yaitu penelitian ini berfokus pada adopsi teknologi informasi
yang penggunaannya bersifat wajib, yaitu aplikasi Sikasa New. Penelitian kali ini
menggunakan metode kuantitatif.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan teknologi
informasi Sikasa New di Universitas Kristen Satya Wacana. Diharapkan hasil dari
penelitian ini dapat menjadi langkah awal bagi pihak manajemen untuk sukses
dalam pengimplementasian sistem informasi dengan mengetahui sejauh mana
penilaian pengguna terhadap sistem dan informasi yang dihasilkan.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa
pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi Informasi

didefinisikan sebagai kombinasi dari teknologi komputer yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak untuk memproses dan menyimpan teknologi
komunikasi informasi untuk melaksanakan distribusi informasi. [7].
Evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran
[8]. Evaluasi juga dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang sudah
direncanakan untuk menilai suatu permasalahan yang muncul dengan
menggunakan suatu instrumen dan mempunyai tolak ukur untuk membandingkan
hasilnya guna memperoleh kesimpulan dan solusi atas permasalahan tersebut
Sistem infomasi dapat merupakan kombinasi teratur apa saja dari orangorang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
3

mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi
[9].
Berdasarkan keterangan tentang beberapa pengertian di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa evaluasi sistem informasi adalah suatu kegiatan yang
direncanakan dan bertujuan untuk memeriksa dan menilai sumber daya dalam
organisasi untuk mendapatkan hasil yang dibandingkan dengan menggunakan
tolok ukur tertentu untuk memperoleh hasil mengenai kinerja sumber daya
organisasi tersebut.
Kualitas Informasi / Information Quality mengarah kepada sejauh mana

informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang
yang membutuhkan informasi tersebut untuk membantu menyelesaikan pekerjaan
mereka. Rendahnya kualitas informasi dapat menyebabkan adanya
kesalahpahaman dalam menafsirkan informasi tersebut yang dapat berimbas pada
kinerja dari penggunaan sistem [3].
Kualitas dari suatu informasi / Information Quality tergantung dari tiga hal,
yaitu informasi harus akurat (Accurate), tepat pada waktunya (Timeliness) dan
relevan (Relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas
informasi dari tiga pilar utama yakni; akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.
Namun selain tiga hal diatas ada juga yang menambahkan dua elemen lagi yaitu
kelengkapan dan kejelasan informasi [10].
Akurat / Accurate, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi tersebut harus jelas mencerminkan
maksudnya karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan / Noise yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
Tepat pada waktunya / Timeliness, berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam
pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat

berakibat fatal untuk organisasi.
Relevan / Relevance, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.
Pada tahun 2010, Chang E. Koh dan kawan-kawan melakukan
pengembangan dan pengujian teoritis dengan mengidentifikasi faktor-faktor
penentu dari variabel Net benefits dengan permulaanya berfokus pada variabel
Information Quality yaitu Model for Mandatory Use of Software Technologies
(MMUST). MMUST memiliki 2 variabel independen yaitu Information quality
dan Social Influence, dan 6 variabel dependen yaitu Information Satisfaction,
Performance Expectancy, Attitude, Use, Overall Satisfaction, dan Net Benefits.
Variabel-variabel tersebut diadopsi oleh peneliti dari beberapa model penelitian
seperti Information quality, Information Satisfaction, dan Attitude diadopsi dari
model Wixom dan Todd (2005). Performance Expectancy, Social Influence, dan
Use diadopsi dari model penelitian Venkatesh (2003). Overall Satisfaction dan
Net Benefits diadopsi dari model DeLone dan McLean (2003)
4

Kualitas Informasi / Information Quality (IQ) mengarah kepada sejauh
mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua

orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk membantu menyelesaikan
pekerjaan mereka. Kepuasan informasi / Information Satisfaction (IS)
didefinisikan bahwa pengguna dapat merasakan manfaat dari informasi yang
dihasilkan oleh system yaitu berguna untuk membantu menyelesaikan pekerjaan
mereka. Venkatesh (2003) mengartikan ekspektasi kinerja / Performance
Expectancy (PE) sebagai tingkat kepercayaan dari seorang pengguna terhadap
penggunaan suatu teknologi yang akan memberi manfaat dalam melakukan
aktifitas tertentu [11]. Moore dan Benbasat (1991) mengartikan pengaruh sosial /
Social Influence (SI) sebagai suatu tingkat dimana pengguna merasa yakin dan
percaya untuk menggunakan suatu teknologi tertentu [12]. Sikap / attitude (AT)
adalah sebuah “perasaan positif atau negatif seorang individu tentang bagaimana
berperilaku pada suatu sasaran”. Penggunaan variabel Use (USE) diukur sebagai
frekuensi dan intensitas dalam menggunakan sistem. Dalam hal ini, penggunaan /
use mengarah pada kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem terhadap sikap
dari pengguna untuk menggunakan sistem tersebut. Kepuasan keseluruhan /
Overall Satisfaction (OS) mengacu kepada kepuasan yang didapatkan oleh
seorang pengguna yang dapat menyikapi penggunan dari sebuah sistem secara
positif. Net Benefits (NB) didefinisikan sebagai sebuah dampak yang dihasilkan
oleh keberhasilan sistem pada organisasi, seperti penghematan biaya, perluasan
pasar, dan penghematan waktu. Penggambaran dari kerangka model penerimaan
sistem informasi yang bersifat wajib dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Model for Mandatory Use of Software Technologies (MMUST) .
3.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah kuantitatif. Penelitian
kuantitatif, menurut Robert Donmoyer dalam Given (2008) adalah pendekatanpendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif) [13]. Dalam metode
kuantitatif, kuesioner merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang diisi oleh responden.
Wilayah dan populasi pada penelitian ini merupakan seluruh unit yang
berperan sebagai operator Sikasa New di Universitas Kristen Satya Wacana di
Kota Salatiga, dimana di setiap tingkat manajemen dari organisasi terdapat
beberapa operator yang menjalankan Sikasa New. Pada penelitian ini sampel yang
digunakan adalah seluruh operator Sikasa New di Universitas Kristen Satya
5

Wacana di Kota Salatiga. Kuesioner disebarkan kepada seluruh operator yang
berjumlah 64 orang.
Dalam mengumpulkan data penelitian penulis menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner diartikan sebagai kumpulan instrumen pribadi
dimana setiap responden penelitian mengisinya sebagai bagian dari studi
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert 5 point dengan
(1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat
Setuju sebagai skala pengukuran. Pernyataan-pernyataan yang tertera pada
kuesioner untuk mengukur setiap variabel di dalam model. Penulis mengadaptasi
pernyataan-pernyataan (indikator) dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan menggunakan
software SmartPLS versi 2.0.m3. Penulis memilih matriks variance yang ada pada
PLS sebagai matriks input pada penelitian ini, hal itu dikarenakan PLS
memungkinkan untuk melakukan pengukuran karena data tidak harus terdistribusi
normal. Menurut Imam Ghozali (2011), model kompleks dengan 100 indikator
dapat dianalisis hanya dengan jumlah 50, namun pada kondisi seperti ini, tujuan
kita tidak lagi menguji atau mengkonfirmasi teori, tetapi turun menjadi hanya
sekedar menjelaskan hubungan antar variabel terbaik berdasarkan keterbatasan
data yang ada [14].
Penelitian ini menggunakan kerangka Model for Mandatory Use of Software
Technologies dalam mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penggunaan sistem informasi Sikasa New pada Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. Dilihat dari kerangka MMUST, penulis menyusun hipotesis-hipotesis
yang dapat disimak di bawah.
H1 : Information Quality (IQ) mempengaruhi Information Satisfaction (IS).
H2 : Information Satisfaction (IS) mempengaruhi Performance Expectancy (PE).
H3 : Performance Expectancy (PE) mempengaruhi Attitude (AT)
H4 : Social Influence (SI) mempengaruhi Performance Expectancy (PE)
H5 : Attitude (AT) mempengaruhi Use (USE).
H6 : Attitude (AT) mempengaruhi Overall Satisfaction (OS).
H7 : Use (USE) mempengaruhi Net Benefits (NB)
H8 : Overall Satisfaction (OS) mempengaruhi Net Benefits (NB)

Gambar 2. Model for Mandatory Use of Software Technologies
6

4.

Hasil dan Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas.
Pentingnya dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas yaitu untuk
mengatasi berbagai masalah yang muncul di dalam suatu penelitian seperti adanya
standar error yang berlebihan dan munculnya angka / nilai yang absurd. Tahap
pertama yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi outer model yang berfungsi
untuk mengeliminasi variabel-variabel dan indikator-indikator yang nilainya tidak
reliabel atau berada dibawah standar dari batasan nilai yang sudah ditetapkan.
Outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan menggunakan
convergent validity dan discriminant validity untuk tahap pengujian validitas.
Sedangkan composite reliability dan cronbachs alpha dilakukan untuk tahap
pengujian reliabilitas.
Uji Convergent validity dinilai berdasarkan dinilai berdasarkan korelasi
antara skor indikator dengan skor variabel yang dihitung dengan PLS. Indikator
individu dianggap reliabel jika memiliki nilai korelasi di atas 0,70. Namun
demikian pada riset tahap pengembangan skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih
dapat diterima [15]. Output SmartPLS untuk uji Convergent Validity memberikan
hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Uji convergent validity.

No.

Konstruk

Loading

1

AT1 (Penggunaan aplikasi sebagai pekerjaan) ≤ AT

0,907

2

AT2 (Penggunaan aplikasi sebagai daya tarik) ≤ AT

0,910

3

AT3 (Penggunaan aplikasi sebagai kesenangan ) ≤ AT

0,245

4

AT4 (Penggunaan aplikasi sebagai ide) ≤ AT

0,094

5

IQ1 (Kualitas informasi berdasarkan nilai keakuratan) ≤ IQ

0,157

6

IQ2 (Kualitas informasi berdasarkan ketepatan waktu
penyampaian) ≤ IQ
IQ3 (Kualitas informasi berdasarkan relevansi) ≤ IQ

0,866

0,865

9

IS1 (Kepuasan informasi yang didapat secara keseluruhan) ≤
IS
IS2 (Kepuasan terhadap penerimaan informasi) ≤ IS

10

NB1 (Keuntungan bisnis yang kompetitif) ≤ NB

0,443

11

NB2 (Peningkatan hubungan) ≤ NB

0,424

12

NB3 (Efektivitas biaya) ≤ NB

0,602

13

NB4 (Peningkatan citra organisasi) ≤ NB

0,310

7
8

7

0,932

0,867

14

NB5 (Peningkatan layanan) ≤ NB

0,893

15

NB6 (Menjaga kebutuhan bisnis) ≤ NB

0,879

16

OS1 (Aplikasi sebagai suatu kebanggaan) ≤ OS

0,805

17

OS2 (Aplikasi sebagai suatu kesenangan) ≤ OS

0,557

18

OS3 (Aplikasi sebagai suatu kepuasan) ≤ OS

0,382

19

OS4 (Aplikasi sebagai suatu kegembiraan) ≤ OS

0,877

20

PE1 (Penggunaan aplikasi untuk menyelesaikan pekerjaan)
≤ PE
PE2 (Penggunaan aplikasi untuk efektivitas waktu
penyelesaian pekerjaan) ≤ PE
PE3 (Penggunaan aplikasi untuk peningkatan produktivitas)
≤ PE
PE4 (Penggunaan aplikasi untuk meningkatkan kinerja) ≤
PE
SI1 (Peran dari orang-orang yang memepengaruhi perilaku
dari pengguna) ≤ SI
SI2 (Peran dari orang-orang yang dianggap penting oleh
pengguna) ≤ SI
USE1 (Waktu yang dihabiskan pada sistem berdasarkan
penggunaan sehari-hari) ≤ USE
USE2 (Rata-rata penggunaan sistem selama satu minggu) ≤
USE

0,839

21
22
23
24
25
26
27

0,486
0,818
0,622
0,877
0,870
0,974
0,524

Pada penelitian ini, penulis menghilangkan indikator yang nilai loading-nya
kurang dari 0,50, yaitu AT3, AT4, IQ1, NB1, NB2, NB4, OS3, dan PE2, seperti
ditunjukkan pada tabel 4.1. Nilai untuk konstruk AT4 dalam indikator AT sangat
rendah dikarenakan nilai loading factor berdasarkan dari sampel data yang didapat
mempunyai nilai skala likert Netral yang lebih banyak dibandingkan dengan tiga
konstruk lainnya, yaitu AT1, AT2, dan AT 3. Nilai loading factor dari konstruk
AT4 mempunyai pengaruh pada konstruk OS3. Setelah melakukan uji convergent
validity, pengujian selanjutnya adalah uji discriminant validity.
Uji discriminant validity dilakukan dengan melihat nilai AVE, standar nilai
variabel yang dinyatakan valid apabila nilai AVE dari masing-masing variabel
lebih besar dari 0,50. Hasil output dari AVE dapat dilihat pada Tabel 4.3..
Tabel 4.2. Uji discriminant validity.

No.

Konstruk

AVE

1

Attitude (AT)

0,890

2

Information Quality (IQ)

0,861

8

3

Information Satisfaction (IS)

0,750

4

Net Benefits (NB)

0,692

5

Overall Satisfaction (OS)

0,581

6

Performance Expectancy (PE)

0,605

7

Social Influence (SI)

0,763

8

Use (USE)

0,581

Tabel 4.2. menunjukkan nilai AVE diatas 0,50 untuk seluruh variabel yang
terdapat pada model penelitian. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa
seluruh variabel telah mempunyai discriminant validity yang cukup. Untuk tahap
selanjutnya akan dilakukan uji composite reliability yang termasuk ke dalam uji
reliabilitas.
Pengujian terhadap reliabilitas dari suatu variabel diukur dengan
menggunakan uji composite reliability. Suatu Variabel dinyatakan reliabel apabila
nilai dari composite reliability diatas 0,70. Hasil output dari uji composite
reliability dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.3. Uji composite reliability.
Composite
Reliability

No.

Konstruk

1

Attitude (AT)

0,942

2

Information Quality (IQ)

0,925

3

Information Satisfaction (IS)

0,857

4

Net Benefits (NB)

0,860

5

Overall Satisfaction (OS)

0,796

6

Performance Expectancy (PE)

0,819

7

Social Influence (SI)

0,865

8

Use (USE)

0,704

9

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk semua
konstruk adalah di atas 0,7 yang menunjukkan bahwa semua konstruk pada model
yang diestimasi memenuhi kriteria dari uji discriminant validity. Uji reliabilitas
juga bisa diperkuat dengan uji Cronbach’s Alpha yang dilakukan pada tahap
selanjutnya.
Uji reliabilitas pada tahap selanjutnya yaitu dengan melakukan uji
cronbachs alpha. Nilai yang disarankan adalah di atas 0,6. Hasil output dari uji
cronbachs alpha dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Uji cronbachs alpha.
Konstruk

Cronbachs
Alpha

1

Attitude (AT)

0,877

2

Information Quality (IQ)

0,850

3

Information Satisfaction (IS)

0,667

4

Net Benefits (NB)

0,741

5

Overall Satisfaction (OS)

0,686

6

Performance Expectancy (PE)

0,674

7

Social Influence (SI)

0,689

8

Use (USE)

0,486

No.

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk semua
kontruk berada di atas 0,6., kecuali variabel USE yang mempunyai nilai dibawah
0,6. Dengan ini dinyatakan bahwa variabel USE tidak reliabel. Selain dari variabel
USE dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai nilai
reliabilitas yang baik, kecuali variabel USE. Sesuai dengan ketentuan, variabel
yang memiliki nilai cronbachs alpha kurang dari 0,60 akan dieliminasi. Setelah
seluruh kriteria pada Outer Model telah terpenuhi, langkah selanjutnya adalah
Evaluasi goodness-of-fit model untuk mengetahui hubungan antara variabel laten
eksogen terhadap variabel laten endogen dengan melihat nilai R-square.
Evaluasi goodness-of-fit model dilakukan dengan melihat nilai R-Square.
Nilai R-Square menunjukkan secara garis besar seberapa besar variabel
independen mampu untuk menjelaskan variabel dependen. Semakin besar nilai RSquare menunjukkan semakin besar variabel independen tersebut dapat
menjelaskan variabel dependen, sehingga semakin baik nilai dari persamaan
struktural. Hasil output dari R-Square dapat dilihat pada tabel 4.5.
10

Tabel 4.5. Nilai R-Square.
No.

Konstruk

R-Square

1

Attitude (AT)

0,399

2

Information Satisfaction (IS)

0,075

3

Net Benefits (NB)

0,279

4

Overall Satisfaction (OS)

0,300

5

Performance Expectancy (PE)

0,927

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabilitas
variabel-variabel penentu AT mampu menjelaskan AT sebesar 0,399 %
sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas
variable penentu IS mampu menjelaskan IS sebesar 0,075 % sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable-variabel
penentu NB mampu menjelaskan NB sebesar 0,279 % sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable-variabel
penentu OS mampu menjelaskan OS sebesar 0,300 % sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti. Variabilitas variable-variabel
penentu PE mampu menjelaskan PE sebesar 0,927 % sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar yang diteliti.
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat signifikansi pengaruh
variabel independen pada variabel dependen dan pengaruh antar variabel
dependen dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi t
statistik. Suatu hubungan akan signifikan apabila t statistik lebih besar dari t tabel
(t tabel signifikansi 5% = 1,96). Nilai signifikansi t statistic dapat dilihat pada
tabel 4.6.
Tabel 4.6. Nilai signifikansi t statistik.
No.

Original Sample
(O)

T Statistics
(|O/STERR|)

Keterangan

1

AT ≤ OS

0,549

5,331

Diterima

2

IQ ≤ IS

0,275

2,370

Diterima

3

IS ≤ PE

0,187

2,406

Diterima

4

OS ≤ NB

0,421

4,844

Diterima

11

5

PE ≤ AT

0,632

6,877

Diterima

6

SI ≤ PE

0,787

10,004

Diterima

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.6 diatas, penulis dapat
membuat interpretasi dengan melihat pengaruh variabel independen pada variabel
dependen dan pengaruh antar variabel dependen sekaligus menjawab hipotesishipotesis yang dibangun di dalam penelitian. Ditemukan pengaruh yang positif
dan signifikan pada Attitude (AT) terhadap Overall Satisfaction (OS), Information
Quality (IQ) terhadap Information Satisfaction (IS), Information Satisfaction (IS)
terhadap Performance Expectancy (PE), Overall Satisfaction (OS) terhadap Net
Benefits (NB), Performance Expectancy (PE) terhadap Attitude (AT), dan Social
Influence (SI) terhadap Performance Expectancy (PE).
Modifikasi Model
Modifikasi model terkait penggunaan sistem informasi Sikasa New di
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dilakukan dengan melihat hubungan
variabel independen dengan variabel dependen maupun hubungan antar variabel
dependen yang memiliki pengaruh kuat (signifikan). Model baru dapat dilihat
pada gambar 3.

Gambar 3. Modifikasi Model.

Berdasarkan hasil penelitian dan acuan dari hasil modifikasi model, dapat
dijelaskan bahwa Information Quality (IQ) mempunyai pengaruh pada
Information Satisfaction (IS), artinya pengguna yang mendapatkan kualitas
informasi yang baik dari Sikasa New akan cenderung merasa puas dengan
informasi yang mereka terima dari sistem, dan begitu pula sebaliknya. Hal
tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh para pengguna
Sikasa New yang mengeluhkan tentang penggunaan dari Sikasa New yaitu selain
dari penerapannya yang masih tergolong baru, pada prosesnyapun masih kurang
praktis dan terkadang pengguna juga masih mendapatkan beberapa informasi
yang kurang jelas sehingga dapat menyulitkan pengguna. Hal tersebut
membuktikan bahwa Information Quality (IQ) mempunyai pengaruh terhadap
Information Satisfaction (IS).
Information Satisfaction (IS) mempunyai pengaruh pada Performance
Expectancy (PE), artinya pengguna yang mendapatkan kepuasan informasi
12

cenderung akan meningkatkan ekspektasi kinerja dari pengguna, dan begitu pula
sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh
pengguna Sikasa New yaitu dengan penerimaan informasi yang kurang
memuaskan dari Sikasa New seperti kebingungan akan beberapa informasi yang
diterima oleh pengguna dapat menyebabkan penurunan ekspektasi kinerja seperti
misalnya beberapa pekerjaan akan menjadi terhambat dikarenakan pengguna
belum memahami sepenuhnya informasi yang dihasilkan oleh sistem guna untuk
menyelesaikan pekerjaan. Hal tersebut membuktikan bahwa Information
Satisfaction (SI) mempunyai pengaruh terhadap Performance Expectancy (PE).
Social Influence (SI) mempunyai pengaruh pada Performance Expectancy
(PE), artinya Pengguna Sikasa New mendapatkan kepercayaan dan saran untuk
menggunakan sistem cenderung akan berpikir bahwa dengan menggunakan sistem
akan meningkatkan Ekspektasi Kinerja mereka, dan begitu pula sebaliknya
dengan kurangnya motivasi dan arahan yang diberikan dari pihak-pihak yang
dianggap penting dan mempunyai pengaruh oleh pengguna Sikasa New
menyebabkan ekspektasi kinerja pengguna yang cenderung menurun. Hal tersebut
membuktikan bahwa Social Influence (SI) Mempunyai pengaruh terhadap
Performance Expectancy (PE)
. Performance Expectancy (PE) mempunyai pengaruh pada Attitude (AT),
artinya Ekspektasi kinerja yang diharapkan pengguna Sikasa New dapat terpenuhi
akan cenderung berpikir positif terhadap penggunaan dari aplikasi Sikasa New,
dan begitu pula sebaliknya. Hal Tersebut dapat dilihat dari beberapa pendapat
yang diberikan oleh pengguna Sikasa New yaitu dengan kondisi aplikasi Sikasa
New yang belum maksimal sehingga dapat menghambat waktu pengguna untuk
meyelesaikan pekerjaan mereka menimbulkan berbagai pandangan negatif dari
beberapa pengguna terhadap aplikasi Sikasa New. Hal Tersebut membuktikan
bahwa Performance Expectancy (PE) mempunyai pengaruh pada Attitude (AT)
Attitude (AT) mempunyai pengaruh pada Overall Satisfaction (OS), artinya
Sikap positif yang dimunculkan oleh pengguna akan cenderung meningkatkan
kepuasan secara keseluruhan terhadap sistem, dan begitu pula sebaliknya. Hal
tersebut Dapat dilihat dari beberapa pendapat yang diberikan oleh pengguna
Sikasa New yaitu hampir sebagian dari pengguna Sikasa New memiliki
Pandangan Negatif terhadap implementasi Sikasa New sehingga berpengaruh
pada rasa ketidakpuasan pengguna terhadap aplikasi Sikasa New. Hal tersebut
membuktikan bahwa Attitude (AT) mempunyai pengaruh terhadap Overall
Satisfaction (OS).
Overall Satisfaction (OS) mempunyai pengaruh terhadap Net Benefits (NB),
artinya Pengguna puas dengan penggunaan dari aplikasi Sikasa New akan
cenderung meningkatkan keuntungan di berbagai aspek bagi UKSW, dan begitu
pula selanjutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari Ketidakpuasan yang dirasakan
oleh beberapa pengguna Sikasa New. Dengan hasil output yang kurang maksimal
dan berbagai hambatan yang diperoleh dalam penggunaan aplikasi Sikasa New
dapat berpengaruh pada keuntungan di berbagai aspek yang seharusnya bisa
diperoleh UKSW misalnya seperti adanya keterlambatan dalam pelaporan
keuangan dari beberapa pengguna dikarenakan adanya error pada aplikasi
sehingga nantinya dapat menunda pihak manajemen dari UKSW dalam hal
13

pengambilan keputusan. Hal tersebut membuktikan bahwa Overall Satisfaction
(OS) mempunyai pengaruh pada Net Benefits (NB).
5.

Kesimpulan dan Saran

Hasil dari temuan yang diperoleh berdasarkan Analisis menghadirkan
model baru dalam penggunaan sistem informasi pada aplikasi Sikasa new
(Gambar 3.). Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan Sikasa yaitu,
Penggunaan Sikasa berdasarkan Kualitas Informasi yang dihasilkan (IQ),
Penggunaan Sikasa berdasarkan kepuasan informasi yang diterima dari sistem
(IS), Pengaruh dari pihak-pihak yang dianggap penting bagi pengguna terhadap
penggunaan Sikasa New (SI), Penggunaan Sikasa new dapat meningkatkan
ekspektasi Kinerja bagi pengguna Sikasa (PE), sikap pengguna mempengaruhi
pandangan dari pengguna terhadap Sikasa (AT), Kepuasan pengguna diperoleh
dari kualitas sistem yang dihadirkan Sikasa new (OS), Dengan memaksimalkan
fungsi dari Sikasa New dapat menghadirkan keuntungan bagi UKSW dengan
adanya pelayanan yang diberikan kepada seluruh mahasiswa (NB). Melalui halhal tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem yang baik dan dukungan
penuh dari organisasi, serta dengan adanya pelatihan dapat menuntun pada Tujuan
utama dari sistem informasi yaitu untuk meningkatkan efektivitas informasi.
Memaksimalkan penggunaan dan pengembangan dari Sikasa New dapat
menghadirkan keuntungan tersendiri bagi organisasi baik secara langsung maupun
tidak langsung. Saran yang diusulkan oleh kami yaitu diperlukan pengembangan
serta perbaikan lagi untuk Sikasa new, hal tersebut dikarenakan penerapan dari
Sikasa new yang masih terkesan setengah matang sehingga output yang dihasilkan
belum maksimal, perlunya peran kerja sama antara pengembang sistem dan
operator dalam mengembangkan sistem agar saat proses implementasi, sistem
sudah berstatus matang dan sesuai dengan kebutuhan.
6.

Daftar Pustaka

[1] Davis, F.D. 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user
acceptance of information technology. MS Quarterly, Vol. 13. No. 3:
319-320.
[2] Seddon P, Kiew MY (1994). A partial test and development of the DeLone
and McLean model of IS success. Proceedings of the 15th International
Conference on Information Systems, Vancouver, BC, 1994. p. 99-110.
[3] Chang E. Koh, Victor R. Prynutok, Sherry D. Ryan, and Yu Wu. (2010). A
Model for Mandatory Use of Software Technologies: An Integrative
Approach by Applying Multiple Levels of Abstraction of Informing
Science. Informing Science: the International Journal of an Emerging
Transdiscipline, 2010.
[4] Lester (Les) A. Singletary, Asli Yagmur Akbulut, and Andrea L. Houston.
(2002). Innovative Software Use After Mandatory Adoption. Eighth
Americas conference on Information System, 2002.
14

[5] Widodo, Tri W.; Handyani, Siti R.; dan Saifi, Muhammad. (2013). Pengaruh
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Menengah Bidang Usaha
Warnet Di Kota Malang. Jurnal Profit 7.(1). hal. 87-100
[6] Wibowo, Bagus S. ; Tambotoh, Johan (2015). Analisis Pemanfaatan
Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Technology Acceptance
Model 3 Pada Aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar
(DAPODIKDAS). Semnasteknomedia, Vol 3, No. 1 (2015).
[7] Martin, E.W., Brown, C.V., DeHayes, D.W., Hoffer, J.A., Perkins, W.C.,
2005, “Customer Relationship Management”, Managing Information
Technology (5th ed.), Pearson Prentice Hall, pp. 194-196.
[8] Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung :
ITB
[9] O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem informasi Perspektif bisnis dan
majerial. Salemba.
[10] John Burch, Gary Grudnitski. Information System Theory and Preactice.
Chapter four; New York: John Wiley & Sons, 1986. Jogiyanto, HM,
2005, “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[11] Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User
acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS
Quarterly, 27(3), 425-478.
[12] Moore, G. C., & Benbasat, I. (1991). Development of an instrument to
measure the perceptions of adopting an information technology
innovation. Information Systems Research 2(3), 192-222.
[13] Given, Lisa M. (editor). 2008. The Sage encyclopedia of qualitative research
methods. Thousand Oaks: Sage.
[14] Ghozali I. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial
Least Square. Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2011
[15] Chin, W.W., 1998. The Partial Least Squares Approach to Structural
Equation Modeling. In Marcoulides, G.A (Ed), Modern Methods for

15

7.

Lampiran

IDENTITAS RESPONDEN
Beri tanda (√) pada pertanyaan yang menyertakan pilihan :
Nama

:

Lama Kerja

:

Jabatan

:

HP / E-mail

:

Jenis Kelamin

: ( ) laki-laki

( ) perempuan

Usia

: ( ) 17-22 Tahun

( ) 23-27 Tahun

( ) 28-32 Tahun
Pendidikan Terakhir

( ) Diatas 33 Tahun

: ( ) SMA / SMK

( ) D3 Diploma

( ) S1

( ) S1 Ke atas

Berapa banyak waktu yang Anda habiskan dengan sistem selama hari biasa ketika Anda
menggunakan komputer?
(
(
(
(
(

) Kurang dari ½ jam
) ½ - 1 jam
) 1-2 jam
) 2-3 jam
) Lebih dari 3 jam

Seberapa sering rata-rata Anda menggunakan sistem?
( ) Satu kali dalam seminggu
( ) 1 - 2 kali dalam seminggu
( ) 2 - 4 kali dalam seminggu
( ) 4 - 5 kali dalam seminggu
( ) Setiap hari dalam seminggu

16

Kualitas Informasi / Information Quality
No

Pernyataan

IQ1

Secara keseluruhan, saya akan menggunakan atau memakai informasi
dari tinggi nilai yang diberikan oleh aplikasi.
Secara keseluruhan, saya akan menggunakan atau memakai informasi
yang disediakan oleh aplikasi dengan kualitas yang baik.
Secara umum, aplikasi ini sudah memberikan kepada saya informasi
dengan kualitas yang baik.

IQ2
IQ3

Kepuasan Informasi / Information Satisfaction
No

Pernyataan

IS 1

Secara keseluruhan, informasi yang saya dapatkan dari aplikasi ini sangat
memuaskan.
Saya sangat puas dengan informasi yang saya terima dari aplikasi.

IS 2

Harapan Kinerja / Performance Expectancy
No

Pernyataan

PE1

Saya merasa bahwa aplikasi ini berguna untuk menyelesaikan tugastugas.
Penggunaan aplikasi ini memungkinkan saya untuk menyelesaikan tugastugas dengan lebih cepat.
Penggunaan aplikasi ini dapat meningkatkan produktivitas saya.
Penggunaan dari aplikasi ini dapat meningkatkan kinerja pekerjaan saya.

PE2
PE3
PE4

Pengaruh Sosial / Social Influence
No

Pernyataan

SI1

Orang-orang yang berperan dalam mempengaruhi perilaku saya berpikir
bahwa saya harus menggunakan aplikasi ini.

SI2

Orang-orang saya anggap penting bagi saya berpikir bahwa saya harus
menggunakan aplikasi ini.

17

Sikap / Attitude
No
AT1
AT2
AT3
AT4

Pernyataan
Saya suka bekerja dengan menggunakan aplikasi.
Aplikasi ini membuat pekerjaan menjadi lebih menarik.
Bekerja dengan aplikasi itu menyenangkan.
Menggunakan sebuah aplikasi adalah ide yang bagus.

F. Kepuasan Secara Keseluruhan / Overall Satisfaction
No
OS1
OS2
OS3
OS4

Pernyataan
Saya bangga dengan penggunaan dari aplikasi ini.
Saya senang dengan penggunaan dari aplikasi ini.
Saya puas dengan penggunaan dari aplikasi ini.
Saya gembira dengan penggunaan dari aplikasi ini.

G. Keuntungan / Net Benefits
No
NB1
NB2
NB3
NB4
NB5
NB6

Pernyataan
Aplikasi ini memberikan keuntungan bisnis yang kompetitif.
Aplikasi ini memberikan peningkatan hubungan dengan pelanggan.
Secara keseluruhan aplikasi ini menelan biaya yang efektif.
Aplikasi ini memberikan peningkatan citra perusahaan.
Aplikasi ini menyediakan peningkatan layanan kepada pelanggan.
Aplikasi ini dapat terus menjaga kebutuhan bisnis organisasi.

Pertanyaan Essay :
1. Berikan pandangan anda sebagai
penggunaan aplikasi SIKASA!

18

pengguna

SIKASA

terhadap

2. Berikan saran anda terhadap penggunaan aplikasi SIKASA untuk di
masa mendatang!

19

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65