Efektivitaspelaksanaan Program Keluargaharapan Di Kelurahankayujatikecamatanpanyabungan Kabupatenmandailing Natal Chapter III VI

BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Kayu Jati merupakan salah satu dari 15 kelurahan yang berada pada
Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal yang berada pada ketinggian
241 M dari permukaan air laut, dan berluas sekitar 75,22 Ha.
Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Kayu Jati ini adalah sebagai berikut ;
-

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kampung Padang

-

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Panyabungan III, dan
Panyabungan I.

-

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Panyabungan Julu.


-

Sebelah Timur berbatasan dengan Sigalapang Julu.

B. Kependudukan
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No.

Nama dusun/lingkungan

Laki-Laki

Perempuan

1.

Lorong 1

427


506

2.

Lorong 2

348

385

3.

Lorong 3

317

244

4.


Lorong 4

314

287

5.

Lorong 5

256

295

6.

Lorong 6

259


274

7.

Lorong 7

241

238

2162

2229

Jumlah

Sumber :Data Kantor Kelurahan Kayu Jati 2016

Universitas Sumatera Utara


Jumlah penduduk Kelurahan Kayu Jati hasil proyeksi BPS tahun 2015 adalah
sekitar 4391 jiwa.Yang dimana Laki-laki total berjumlah 2162 jiwa, dan perempuan
berjumlah 2229 jiwa.

C. Penduduk Berdasarkan Agama
Adapun data penduduk Kelurahan Kayu Jati berdasarkan agama adalah
sebagai berikut ;
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan di Kelurahan Kayu Jati Agama
No.

Agama

Jumlah

1.

Islam

3964


2.

Kristen Protestan

427

3.

Kristen Khatolik

-

3.

Budha

-

4.


Hindu

-

Jumlah

4391
Sumber : Data Kantor Kelurahan Kayu Jati 2016
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah jiwa yang

beragama dikelurahan kayu jati kecamatan panyabungan terdiri dariAgama Islam
3964 jiwa,beragama Kristen Protestan 427 jiwa, beragama Kristen Khatolik tidak ada,
beragama Budha tidak ada, dan yang beragama Hindu tidak ada.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat di kelurahan Kayu Jati
memang beragama muslim, namum masyarakat dapat akur dan hidup secara
berdampingan secara rukun.

Universitas Sumatera Utara

D. Penduduk Berdasarkan Suku

Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Kayu Jati Berdasarkan Suku
No.

Suku

Jumlah

1.

Batak

2566

2.

Jawa

458

3.


Padang

622

4.

Melayu

265

5.

Aceh

134

6.

Lainnya


346

Jumlah

4391
Sumber : Data Kantor Kelurahan Kayu Jati 2016
Data di atas dapat dilihat bahwa bahwa Suku Batak sebanyak 2566 jiwa,

sedangkan suku Jawa sebanyak 458 jiwa, suku Padang sebanyak 622 jiwa, suku
Melayu sebanyak 265 jiwa, suku Aceh sebanyak 134 jiwa, dan suku lainnya sebanyak
346 jiwa.
Berdasarkan letak Kelurahan Kayu Jati memang berada pada Kabupaten
Mandailing Natal, maka suku Batak menjadi mayoritas dikarenakan memang suku
batak salah satunya Batak Mandailing.
E. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Tabel 4. Jumlah Penduduk Kelurahan Kayu Jati Berdasarkan Mata
Pencaharian
No.


Pekerjaan

Jumlah

1.

Pegawai Negeri Sipil

465

2.

Pedagang

1308

3.

Supir/Becak

174

4.

Petani/Perkebun

393

5.

Peternak

102

6.

Tukang/Jasa-jasa

247

Sumber : Data Kantor Kelurahan Kayu Jati 2016

Universitas Sumatera Utara

Data diatas menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Kayu Jati berdasarkan
mata pencaharian terdiri dari 465 yang bekerja sebagai PNS, Pedagang sebanyak
1308, Supir/Becak sebanyak 174, Petani/Perkebun sebanyak 393, selanjutnya
Peternak sebanyak 102, dan Tukang/Jasa-jasa sebanyak 247.

F. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Adapun data yang dibuat mengenai fasilitas sarana dan prasarana di
Kelurahan Kayu Jati adalah sebagai berikut:
Tabel 5 . Fasilitas Umum dan Sosial di Kelurahan Kayu Jati
No.

Fasilitas

1.

Fasilitas Keagamaan

2.

3.

Jumlah Unit

a. Masjid

3 Unit

b. Gereja

1 Unit

c. Surau

7 Unit

Fasilitas Pendidikan
a. SD

5 Unit

b. SLTP

2 Unit

c. SLTA

1 Unit

Fasilitas Kesehatan
a. Rumah Sakit

3 Unit

b. Posyandu

3 Unit

Sumber : Data Kantor Kelurahan Kayu Jati 2016

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
PENYAJIAN DATA

A. Pengantar
Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dengan menggunakan
analisis tabel tunggal, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui
observasi dan kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat
yang kemudian disebarkan kepada peserta penerima manfaat Program Keluarga
Harapan (PKH) dan data hasil penelitian ini diperoleh langsung dari 20 peserta
penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Kayu Jati.
Analisis data adalah proses menjadikan data yang memberikan pesan pada
pembaca. Melalui analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan
berbicara. Analisis data menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para
pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang
dibalik data itu (Siagian, 2011: 227).
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data
dengan pendekatan deskriptif kualitatf. Berdasarkan hasil penelitian melalui
penyebaran kuesioner diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama,
usia, agama, jenis kelamin, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, jumlah anggota
keluarga.
Dengan menggunakan teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif diperoleh
juga bagaimana efektivitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kelurahan Kayu Jati Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal dilihat
dari pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya tujuan dan
perubahan dari peserta penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan
Kayu Jati Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal.

Universitas Sumatera Utara

Agar pembahasan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas, maka
pembahasan data penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab yaitu:
1. Analisis identitas responden.
2. Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu
Jati Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal.
1. Identitas Responden
Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
No.

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Laki-Laki

-

-

2.

Perempuan

20

100%

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan
dilapangan oleh peneliti mengenai jenis kelamin responden yang menjadi peserta
penerima manfaat PKH keseluruhan respondennya berjumlah 20 orang atau sebesar
100 % merupakan perempuan. Hal ini sesuai dengan ketentuan peserta penerima
manfaat PKH yang salah satunya adalah kegiatan yang dikelola anggotanya adalah
perempuan.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.
No.

Kelompok Usia

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

17 – 25 Tahun

-

-

2.

26 – 34 Tahun

5

25%

3.

35 – 43 Tahun

7

35%

4.

44 – 52 Tahun

8

40%

5.

53 Tahun ke atas

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan usia
yaitu 17-25 tahun tidak ada, 26-34 tahun sebanyak 5 orang (25%), 35-43 tahun
sebanyak 7 orang (35%), 44-52 tahun sebanyak 8 orang (40%), dan yang berusia 53
tahun ke atas tidak ada. Di Kelurahan Kayu Jati yangmenjadi penerima Program
Keluarga Harapan adalah mayoritas masyarakat yang berusia 35-52 tahun yaitu
sebanyak 15 orang.
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Suku
No.

Suku

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Jawa

3

15%

2.

Batak

14

70%

3.

Padang

2

10%

4.

Melayu

1

5%

5.

Lainnya

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan usia
yaitu suku Jawa berjumlah 4 orang (20%), suku Batak sebanyak 14 orang (70%),
suku Padang berjumlah 2 orang (10%), dan suku Melayu hanya 1 orang (5%).
Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden penerima Program Keluarga
Harapan di Kelurahan Kayu Jati adalah suku Batak yaitu sebanyak 14 orang.
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No.

Pendidikan

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Tidak Sekolah

-

-

2.

Tamat SD

10

50%

3.

Tamat SLTP/Sederajat

7

35%

4.

Tamat SLTA/Sederajat

3

15%

5.

Tamat Diploma/Sarjana

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan
pendidikan terakhir yaitu tingkat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 10 orang (50%),
Sekolah LanjutanTingkat Pertama (SLTP) berjumlah 7 orang (35%), Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas sebanyak 3 orang (15%) dan pada tingkat Diploma dan
Sarjana tidak ada.
Keseluruhannya ini terjadi karena pada waktu yang lalu pemahaman
masyarakat akan pentingnya pendidikan masih sangat kurang belum lagi keadaan
ekonomi mereka yang serba kesusahan memposisikan mereka sebagai orang yang
tidak memiliki pilihan untuk bersekolah ketingkat yang lebih tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penerima PKH di Kelurahan Kayu Jati
berpendidikan pada tingkat hanya Tamat SD yaitu sebanyak 10 orang.
Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No.

Pekerjaan

Frekuensi Persentasi (%) Keterangan Pekerjaan Suami

1.

Buruh

8

40%

Penarik becak
Pedagang
Kuli bangunan
Supir angkot
Perkebun

2.

Petani

3

15%

Penarik Becak
Pedagang
Kuli bangunan

3.

Pedagang

2

10%

Pedagang
Perkebun

4.

Ibu Rumah Tangga 7

35%

Penarik becak
Pedagang
Kuli bangunan

Jumlah

20

100%

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas tampak bahwa identitas responden berdasarkan pekerjaan
yaitu sebagai Buruh 8 orang (40%) yang berkerja sebagai buruh cuci dan pekerja
pembantu rumah tangga,yang berkerja sebagai petani di sawah orang lain ada 3 orang
(15%), yang berkerja sebagai pedagang kecil-kecilan ada 2 orang (10%), dan sebagai
ibu rumah tangga sebangak 7 orang (35%). Sedangkan rata-rata suami mereka ada
yang penarik becak, pedagang kecil, kuli bangunan, supir angkot dan ada juga
berkerja sebagai buruh di perkebunan orang lain.
Inilah yang menyebabkan sulitnya mereka mencari pekerjaan yang lebih layak
sehingga pendapatan mereka pun berada dibawah rata-rata.Apabila dilihat dari
pekerjaan para responden dan suami mereka maka layaklah mereka memperoleh
bantuan dana PKH tersebut, di wilayah Kelurahan Kayu Jati.

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
No.

Jumlah Anggota Keluarga

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

1 - 2 Orang

-

-

2.

3 - 4 Orang

12

60%

3.

5 – 6 Orang

8

40%

4.

Lebih dari 6 Orang

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan jumlah
anggota keluarga yaitu 1-2 orang tidak ada, yang memiliki jumlah anggota keluarga
3-4 orang berjumlah 12 orang (60%), yang memiliki jumlah anggota keluarga 5-6
orang berjumlah 8 orang (40%), dan yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih
dari 6 orang tidak ada.
Ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat penerima Program Keluarga
Harapan di Kelurahan Kayu Jati memiliki jumlah anggota keluarga 3-4 orang yaitu
sebanyak 12 orang.

Universitas Sumatera Utara

2. Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
di Kelurahan Kayu Jati
Efektivitas pelaksanaan program keluarga harapan di kelurahan Kayu Jati
disajikan dalam bentuk indikator meliputi pemahaman program, ketepatan sasaran,
ketepatan waktu, tercapainya tujuan dan perubahan nyata dari program yang
dijalankan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan program keluarga
harapan di kelurahan kayu jati kecamatan panyabungan dalam membantu masyarakat
sangat miskin dalam mengakses pendidikan dan kesehatan.
a. Pemahaman Program
Tabel 12. Sumber Informasi Yang Didapat Responden Tentang Program
Keluarga Harapan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Pihak Kecamatan

4

20%

2.

Tetangga/Teman

-

-

3.

Pendataan/Sosialisasi

16

80%

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebanyak 4 responden (20%) yang
mendapatkan informasi tentang Program keluarga Harapan dari pihak Kelurahan
Kayu Jati, sedangkan 16 responden (80%) mendapat informasi tentang PKH ketika
didata dari Badan Pusat Statistik terkait survey calon penerima PKH.

Tabel 13. Pemahanan Responden Mengenai Syarat-syarat Program PKH
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Mengerti

14

70%

2.

Kurang Mengerti

6

30%

3.

Tidak Mengerti

-

-

20

100%

Jumlah
Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada 14 responden (70%) yang
menyatakan bahwa mereka mengerti syarat-syarat dari pkh, 6 responden (30%)
menjawab kurang mengerti dari syarat-syarat Program Keluarga Harapan ini.
Begitu juga dengan hasil wawancara peneliti terhadap para informan mengaku
tidak mengalami kesulitan untuk dapat terdaftar sebagai peserta Program Keluarga
Harapan.Karena sebelumnya, mereka pernah di data oleh BPS dan data itulah yang
digunakan kembali untuk mendaftarkan warga sebagai penerima bantuan program
keluarga harapan.Warga mengaku bahwa nama-nama mereka dipanggil untuk
mengikuti pertemuan dan mendapatkan sosialisasi mengenai program keluarga
harapan.

Tabel 14. Pemahaman Responden Mengenai Tujuan PKH
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Tahu

20

100%

2.

Kurang Tahu

-

-

3.

Tidak Tahu

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada 20 responden (100%) yang
menyatakan bahwa mereka mengerti tentang tujuan dan sasaran dari Program
Keluarga Harapan ini.
Penerima PKH di Kelurahan Kayu Jati sudah mengerti apa yang menjadi
tujuan dari PKH ini yaitu untuk kesehatan Bayi, Ibu Hamil dan Pendidikan Dasar
RTSM, hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan.

Universitas Sumatera Utara

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada pendamping PKH dikelurahan
Kayu Jati Bapak Diky :
“beberapa yang menjadi tujuan utama dari PKH itu adalah 1. Meningkatkan akses
dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, 2.Meningkatkan taraf pendidikan
peserta PKH, 3.Meningkatkan kesehatan dan gizi ibu hamil atau balita,
4.Meningkatkan taraf ekonomi peserta”.
Dari pendapat responden dan informan maka menurut pendapat penulis bahwa
pelaksanaan PKH di Kelurahan kayu jati sudah berjalan dengan baik, dimana peserta
PKH sudah mengerti akan tujuan PKH dan Panitia PKH telah melaksanakan PKH
sesuai dengan tujuan dan sasaran tersebut.

Tabel 15. Pemahaman Responden Mengenai Mengenai Peran dari Pendamping
Program Keluarga Harapan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Tahu

20

100%

2.

Kurang Tahu

-

-

3.

Tidak Tahu

-

Jumlah

20

100%

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebanyak 20responden(100%)
yang mengatakan bahwa Kinerja Koordinator Pendamping PKH Kelurahan Kayu Jati
sudah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden :
“Biasanya kami meminta tolong bapak pendamping membantu ketika berurusan
dengan bagian administrasi di kesehatan seperti Rumah Sakit dan sekolah”

Universitas Sumatera Utara

Pendamping adalah pelaksana PKH di tingkat Kecamatan.Fungsi utamanya
adalah

mendampingi

langsung

penerima

Manfaat

PKH.Mengapa

seorang

pendamping diperlukan yaitu karena sebagian besar orang miskin tidakmemiliki
kekuatan apapun, tidak memiliki suara dan kemampuan untuk memperjuangkan hak
mereka sesungguhnya.Untuk itulah mereka membutuhkan pendamping yang bersuara
untuk mereka, yang membantu mereka mendapatkan hak dan mendampingi mereka
untuk mematuhi kewajibannya dalam PKH.

b. Ketepatan Sasaran
Tabel 16. Responden Berdasarkan Tingkat Kesulitan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Makan Sehari-hari
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya

11

65%

2.

Biasa saja

6

30%

3.

Tidak

3

15%

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Data tabel di atas maka dapat dilihatbahwa lebih dari setengah jumlah atau 11
responden (65%) mengaku mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan
sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh tingkat pekerjaan mereka yang tergolong
kedalam pekerjaan yang berpenghasilan rendah.Pekerjaan rendah juga didasari karena
mayoritas dari mereka memiliki pendidikan yang rendah sehingga mereka masuk
kedalam lapisan masyarakat yang memiliki pengetahuan rendah dan tidak
berkesempatan untuk dapat diterima bekerja sebagai karyawan ataupun pihak yang
memiliki penghasilan yang memadai.Berdasarkan fakta ini responden memang benarbenar layak untuk menerima bantuan PKH.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 17. Responden Berdasarkan Tingkat Kesulitan dalam Pemenuhan
Kebutuhan Pendidikan Anak
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya

17

85%

2.

Biasa Saja

3

15%

3.

Tidak

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 15 responden (85%) mengaku
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan 3 responden
(15%) mengaku biasa saja dalam memenuhi kebutuhan pendidikan.
Mereka mengaku bahwa biaya sekolah itu mahal, belum lagi ongkos untuk
transportasi ke sekolah, biaya jajan anak, biayauntuk membeli buku, biaya untuk
mengikuti les, biaya seragam sekolah dan sepatu sekolah.Semuanya membutuhkan
biaya.
Mereka mengaku bersyukur bahwa ada bantuan dari pemerintah seperti PKH
yang membantu mereka menyekolahkan anak sampai ke tingkat SMP.Namun
disamping itu mereka berharap bahwa bantuan pendidikan sebaiknya dilanjutkan
sampai ketingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) karena biaya pendidikan di SMA
lebih tinggi dibandingkan biaya pendidikan di tingkat SD dan SMP.

Tabel 18. Responden Berdasarkan Ketepatan Terdaftar Sebagai Peserta PKH
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya, sangat tepat

20

100%

2.

Tidak tepat

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 20 responden (100%) mengaku
bahwa mereka merupakan orang yang tepat untuk didaftarkan menjadi peserta
PKH.Mereka mengatakan bahwa mereka layak untuk mendapatkan bantuan dari
pemerintah tidak terkecuali bantuan PKH.Pendidikan mereka yang rendah
mengakibatkan mereka berada pada golongan masyarakat yang memiliki pendapatan
rendah pula sehingga mengakibatkan mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.Dengan adanya bantua PKH ini mereka sangat bersyukur dan sangat
terbantu untuk bisa menyekolahkan anak-anak mereka.
Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendamping
Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu Jati, bapak diky menegaskan bahwa :
“Adapun saran dari program PKH ini 1.Ibu hamil/nifas, 2.Anak berusia
dibawah 6 tahun, 3. Anak usia 7-21 tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar
12 tahun, 4. Anak penyandang disabilitas usia 0-21 tahun.”
Tabel 19. Responden Berdasarkan Ketepatan PKH dalam Menjawab
Kebutuhannya
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya sangat membantu

20

100%

2.

Kurang membantu

-

-

3.

Tidak Membantu sama sekali

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 20 responden (100) mengakui
tujuan PKH sudah sangat membantu denganapa yang menjadi kebutuhan mereka.
Mereka adalah masyarakat dengan pendapatan yang rendah.Pendapatan yang rendah
mengakibatkan mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan.Kehadiran PKH telah menjawab harapan mereka
yaitu untuk bisa menyekolahkan anak mereka.Sehingga rasa kekuatiran mereka mulai
sedikit berkurang.

Universitas Sumatera Utara

Hal ini sesuai dengan wawancara yang peneliti lakukan dengan pendamping
Program Keluarga Harapan di kelurahan Kayu Jati, Bapak Diky menyatakan bahwa :
“Dengan adanya bantuan ini banyak masyarakay yang miskin bahkan sangat
miskin terbantu dalam kebutuhan hidupnya, namun masih ada juga beberapa peserta
yang masih kekurangan dengan bantuan yang telah diberikan. Mereka sering
bertanya kepada saya apakah bantuan akan dinaikkan?Namun ini program telah
ditetapkan nominal bantuannya, kami sebagai pendamping hanya mengarahkan dan
membantu permasalahan peserta.”

Tabel 20. Responden Menerima Kartu Peserta PKH
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Menerima

20

100%

2.

Kurang Tahu

-

-

3.

Tidak Menerima

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas tampak bahwa total keseluruhan responden yaitu 20 orang
(100%) menyatakan bahwa mereka menerima kartu peserta Program Keluarga
Harapan setelah adanya pendataan dari BPS (Badan Pusat Statistik) atas kelayakan
memperoleh bantuan. Ini terkait dengan ketentuan dan syarat bahwa penerima PKH
harus memiliki kartu peserta PKH untuk mengambil dana bantuan PKH tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 21. Responden Terhadap Memadai Jumlah Dana PKH yang Diterima
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Puas

9

45%

2.

Kurang

11

55%

3.

Sangat Kurang

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa hanya 3 reponden (15%) yang
merasa puas akan jumlah nominal dana yang diberikan, 11 responden (35%)
menyatakan kurang puas dengan jumlah dana yang diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada peserta penerima Program Keluarga
Harapan di Kelurahan kayu jati. Mayoritas menyatakan bahwa dana bantuan Program
Keluarga Harapan yang mereka terima masih kurang cukup memadai dalam hal
kesehatan untuk meringankan biaya pembelian susu bayi, imunisasi menambah
vitamin, pakaian bayi dll, dan membiayai pendidikan dasar anak-anak mereka,
membantu pembelian buku-buku sekolah, baju seragam, biaya-biaya keperluan
sekolah lainnya.
Namun dengan bantuan dana PKH tersebut diharapkan dapat meringankan kebutuhan
keluarga para peserta Pelaksanaan Program PKH berjalan dengan efektip.
Tabel 22. Tanggapan Responden Akan Adanya Pemotongan Dana
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ada

3

-

2.

Tidak Tahu

-

-

3.

Tidak Ada

17

85%

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa seluruh peserta PKH (100%) yang
menyatakan tidak adanya pemotongan pada saat penyaluran dana bantuan PKH, hal
tersebutdiperoleh dari pendataan di lapangan oleh pendamping PKH yang
menyatakan tidak ada pemotongan dalam penyaluran dana PKH di Kelurahan Kayu
Jati dikarenakan peserta PKH telah melaksanakan kewajibannya sebagai peserta
dengan baik,apabila terjadi pemotongan karena adanya absensi (ketidakhadiran) oleh
peserta PKH tanpa adanya laporan yang jelas, baik dalam bidang Kesehatan maupun
Pendidikan.
Peserta penerima Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu Jati
mayoritas menyatakan bahwa pada saat penyaluran dana bantuan PKH tidak ada
pemotongan. Karena dana yang mereka terima sudah sesuai dengan besar yang telah
ditentukan, sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan para informan yaitu tidak
ada pemotongan dalam penyaluran dana PKH, akan tetapi apabila peserta PKH
melakukan kelalaian absensi (tidak hadir) tanpa laporan untuk pemeriksaan ibu hamil
dan balita serta anak sekolah dasar, maka akan terjadi pemotongan dengan jumlah
yang telah ditetapkan, sesuai dengan perjanjian.
Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan pendamping
Program Keluarga Harapan di Keluarahan Kayu Jati, bapak diky mengatakan bahwa :
“Tidak pernah terjadinya pemotongan dana bantuan yang diberikan. Kalau
pun ada itu dikarenakan sanksi yang diberikan kepada peserta PKH apabila 1.Tidak
memenuhi komitmen kehadiran fasilitas layanan kesehatan dan pendidikan sesuai
protokol yang dilakukan rutin setiap bulannya maka pengurangan berupa bantuan
10% pada setiap tahapan penyaluran, 2. Jika 3 bulan berturut-turut tidak memenuhi
komitmen kehadiran fasilitas layanan kesehatan dan pendidikan maka pengurangan
berupa bantuan 100% atau tidak mendapatkan bantuan akan tetapi masih tetap
peserta PKH. 3. Jika 6 bulan berturut-turut tidak memenuhi komitmen kehadiran
fasilitas layanan kesehatan dan pendidikan maka akan dikeluarkan dari kepesertaan
PKH secara permanen.”

Universitas Sumatera Utara

c. Tepat Waktu
Tabel 23. Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Pertemuan Kelompok
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya

16

80%

2.

Kurang Tahu

4

20%

3.

Tidak Pernah

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 16 responden (80%) menjawab
tepat waktu dalam pertemuan kelompok, dan 4 responden (20%) menjawab kurang
tahu akan pertemuan kelompok.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendamping PKH di
keluarahan kayu jati mengatakan :
“masih ada sebahagian peserta yang tidak tepat waktu dalam menghadiri
pertemuan kelompok. Beralasan sulitnya menentukan waktu yang tepat untuk
pertemuan kelompok, karena memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, tidak adanya
jadwal bekerja yang tetap juga mengakibatkan mereka kesulitan dalam melakukan
pertemuan.Akibatnya ada beberapa dari mereka yang akhirnya tidak jadi menghadiri
pertemuan kelompok.”

Tabel 24. Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Pencairan Dana
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Tepat

11

65%

2.

Kurang Tahu

2

10%

3.

Tidak Tepat Waktu

7

35%

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 11 responden (65%) menyatakan
pencairan dana dilakukan dengan tepat waktu,

2 responden (10%) menyatakan

kurang tahu, dan 7 responden (35%) menyatakan kurang tepat waktunya pencairan
dana program keluarga harapan di keluarahan kayu jati.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendamping PKH di
keluarahan kayu jati yaitu bapak dikymengatakan :
“keterlambatan itu bukanlah hal yang disengajaKetidaktepatan waktu
pencairan dana PKH berasal dari pusat sehingga berimbas ke daerah-daerah.
Namun walaupun bantuannya terlambat, tetapi selisih waktunya hanya sedikit,
misalnya terlambat beberapa hari saja. Pembayaran bantuan dilakukan oleh PT POS
setiap tiga bulan pada tanggal yang ditentukan oleh masing-masing kantor pos untuk
masing-masing desa/kelurahan”
Tabel 25. Responden Mengikuti Kerutinan Pertemuan Kelompok
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya

16

80%

2.

Jarang

4

20%

3.

Tidak Pernah

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 orang (80%) mengaku
selalu rutin dalam mengikuti pertemuan kelompok.Mereka menyadari bahwa
mengikuti pertemuan kelompok merupakan salah satu dari beberapa kewajiban
mereka yang harus dipenuhi. Mereka sadar bahwa pertemuan kelompok adalah hal
yang penting yang harus dilakukan guna membahas mengenai bantuan PKH, juga
dalam setiap pertemuan kelompok para pendamping akan kembali mengingatkan
mereka mengenai tujuandasar PKH yang juga merupakan tujuan dasar mereka pula.
Untuk itu mereka mengaku berusaha untuk selalu hadir dalam setiap pertemuan.

Universitas Sumatera Utara

Sebanyak 4 orang (20%) mengatakan bahwa mereka tidak rutin mengikuti
pertemuan kelompok, alasannya karena waktu yang sering bertabrakan dengan jadwal
kegiatan mereka.Waktu bekerja yang tidak tetap membuat mereka kewalahan dalam
membagi waktu.Sehingga mereka tidak bisa selalu dapat menghadiri pertemuan
kelompok.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan pendamping PKH dikelurahan Kayu
Jati, bapak diky menjelaskan :
“Kegunaan pembentukan sendiri jelas untuk mengembangkan kapasitas
peserta PKH dalam kemampuan ekonomi, social, dan kesehatannya yang bertujuan
dalam peningkatan kualitas keluarga. Dan agar tercipta pemahaman dan kerja sama
yang baik sehingga pelaksaan PKH ini berjalan dengan baik”
Tabel 26. Responden Terhadap Pelayanan Pada Saat Pemberian Kartu Peserta
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Iya

20

100%

2.

Kurang Tahu

-

-

3.

Tidak

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa keseluruhan responden (100%)
menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan pada saat pemberian kartu peserta PKH
maupun pada saat penyaluran dana PKH sudah cukup baik.
Tabel 27. Responden BerdasarkanEfektif PKH di Kelurahan Kayu Jati
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Benar

18

90%

2.

Tidak Tahu

2

10%

3.

Tidak Benar

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 18 responden (90%) menyatakan bahwa
penerima Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu Jati mayoritas menyatakan
bahwa mereka tidak memiliki keluhan-keluhan terkait proses pelaksanaan Program
Keluarga Harapan. Mereka menilai setiap tahapan pelaksaan PKH telah berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan harapan mereka.
Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendamping
Program Keluarga Harapan yaitu bapak diky menegaskan :
“Ketika ada keluhan dari peserta PKH ataupun masyarakat non peserta
PKH, kami sebagai pendamping selalu menindaklanjuti keluhan tersebut, dengan
melakukkan pengecekan terhadap pengaduan mereka, dan saya turun kelapangan
untuk melihat kondisi masayarakat, ketika ada program kesehatan untuk melihat
apakah program ini sudah berjalan”.
Tabel 28. Sosialisi Yang Dilakukan Dalam Program Keluarga Harapan
No.

Kategori jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ada

20

100%

2.

Tidak Tahu

-

-

3.

Tidak ada

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa seluruh responden (100%) yang
menyatakan bahwa sosialisasi sering dilakukan oeh terkait Program Keluarga
Harapan di Kelurahan Kayu Jati.
Sosialisasi dilakukan oleh pendamping PKH Kecamatan Kelurahan Kayu Jati
ataupun dari pihak Kecamatan dengan menghimbau masyarakat penerima PKH
datang ke Kantor Kecamatan untuk mendengarkan sosialisasi tentang PKH. Informasi
yang disampakan sebagai tahap pengenalan dasar program ini yaitu meliputi seperti
apa PKH ini, sebagaimana efektif program tersebut, mekanisme pelaksanaannya,
penggunaan dana PKH, syarat dan kewajiban peserta PKH dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti denganpendamping
PKH di kelurahan Kayu Jati yaitu bapak diky, menyatakan bahwa :

Universitas Sumatera Utara

“Kami sering melakukan sosialisasi kepada peserta PKH biasanya kami
menghimbau peserta PKH agar berkumpul di kantor kecamatan dan memberikan
arahan dan bersosialisai, apalagi bila terjadi masalah di lapangan, kami selalu
memberikan pengarahan”

d. Tercapainya Tujuan dan Manfaat
Tabel 29. Responden Berdasarkan Manfaat yang Dirasakan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ya Bermanfaat

20

100%

2.

Kurang Bermanfaat

-

-

3.

Tidak Bermanfaat

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa semua responden telah merasakan
manfaat dari bantuan PKH. Dan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
kepada beberapa peserta PKH, dapat disimpulkan PKH telah membantu mereka
dalam membiayai pendidikan anak, selain itu PKH juga telah mengajari dan
mendidik mereka menjadi orang yang sadar akan kewajibanmereka sebagai orang tua
yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak
mereka.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendamping PKH di
keluarahan kayu jati yaitu bapak diky mengatakan :
“Banyak manfaat yang didapatkan peserta dalam menerima atas pertolongan
bantuan PKH, salah satunya dalam sisi ekonomi, kesehatan dan pendidikan”

Universitas Sumatera Utara

Tabel 30. Responden Berdasarkan Penggunaan Dana Bantuan di Bidang
Pendidikan dan Kesehatan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Iya

20

100%

2.

Kurang Tahu

-

-

3.

Tidak

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa 20 reponden (100%) mengaku
telah menggunakan dana bantuan kedalam bidang pendidikan. Dana PKH digunakan
untuk membeli seragam sekolah, membeli buku-buku pelajaran, alat-alat tulis,
membeli sepatu sekolah.
Hal ini merupakan tujuan utama PKH yaitu membantu orang tua dalam
membiayai pendidikan anak sekaligus mengurangi jumlah anak putus sekolah.

Tabel 31. Responden Mengakses Layanan Kesehatan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Memuaskan

17

85%

2.

Kurang Memuaskan

3

15%

3.

Tidak Memuaskan

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebanyak 17 responden (85%)
mengatakan bahwa mereka merasa nyaman dengan pelayanan kesehatan saat mereka
mengunjungi Posyandu, Puskesmas, maupun Rumah Sakit. Mereka mengaku dilayani
dengan baik saat mereka memerlukan bantuan untuk memeriksakan kesehatan
mereka.

Universitas Sumatera Utara

Namun ada juga yang mengatakan kurang nyaman dalam pelayanan dasar
kesehatan dasar yang diberikan.Mereka merasa kurang diperhatikan saat berobat ke
Rumah Sakit.Mereka beranggapan bahwa biaya yang gratis membuat mereka tidak
bisa menuntut terlalu banyak seperti menuntut pelayanan yang lebih baik.
Tabel 32. Responden Mengakses Layanan Pendidikan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Baik

20

100%

2.

Kurang Baik

-

-

3.

Tidak Baik

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa seluruh 20 responden (100%)
mengaku tidak pernah mendapat pengalaman yang tidak baik ketika berurusan
dengan pendidikan anak.
Mereka mengaku perduli dengan pendidikan anak mereka sehingga mereka
berusaha untuk menjalankan kewajiban mereka untuk mengontrol tingkat kehadiran
anak mereka disekolah. Mereka juga telah menggunakan dana PKH untuk membiayai
pendidikan anak sehingga anak tidak pernah mendapat kesulitan ketika menajalani
masa sekolahnya.
e. Perubahan Nyata
Table 33. Perubahan Nyata Responden Setelah Menerima Bantuan Terhadap
Kebutuhan Sehari-harinya
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ada Perubahan

20

100%

2.

Kurang Ada Perubahan

-

-

3.

Tidak Berubah Sama Sekali

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh 20 responden (100%) mengaku
mendapat perubahan dalam kebutuhan sehari-hari.Dengan adanya program keluarga
harapan peserta merasa sangat teringankan beban dalam biaya pendidikan sekolah
dasar anak-anak dan fasilitas kesehatan, jadi biaya sebelum mendapatkan program
keluarga harapan yang harusnya dikeluarkan untuk keperluan sekolah anak-anak dan
kesehatan maka dapat dijadikan sebagai biaya kebutuhan sehari-hari.

Tabel 34. Responden Berdasarkan Perubahan Nyata yang Dirasakan dalam
Bidang Pendidikan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ada Perubahan

20

100%

2.

Kurang Ada Perubahan

-

-

3.

Tidak Ada Perubahan

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua atau 20 responden (100%)
merasakan bantuan PKH dapat merasakan perubahan dalam akses bidang pendidikan.
Sebelum mereka terdaftar sebagai peserta penerima bantuan, hidup mereka sangat
susah.
Untuk bisa makan 3 kali sehari saja sudah susah bagaimana lagi untuk
membayar uang sekolah anak, membeli obat ketika sakit, dan membeli keperluan
lain. Namun setelah mereka mulai terdaftar dan menerima dana bantuannya sedikit
demi sedikit telah terjadi perubahan dalam hidup mereka. Semua responden mengaku
sangat terbantu dalam membiayai pendidikan anak-anaknya.Bantuan digunakan
mulai dari membeli sepatu sekolah, membeli seragam, alat-alat tulis, buku pelajaran
dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 35. Responden Berdasarkan Perubahan Nyata yang Dirasakan dalam
Bidang Kesehatan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ada Perubahan

14

70%

2.

Kurang Ada Perubahan

6

30%

3.

Tidak Ada Perubahan

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebanyak 14 responden (70%)
menyatakan adanya perubahan dalam akses bidang kesehatan, Program keluarga
harapan telah membuka pemikiran mereka akan pentingnya menjaga dan memelihara
kesehatan. Sejak awal dibentuknya PKH yaitu tahun 2008 para peserta telah
diberikan kewajiban untuk memeriksakan kehamilan bagi ibu hamil, membawa anak
balita ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi, bagi ibu yang melahirkan harus
dibantu oleh tenaga medis untuk mengurangi angka kematian Ibu dan bayi dan lainlain.
Namun 6 responden (30%) menyatakan kurangnya ada perubahan dalam
akses bidang kesehatan, dari penelitian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa
jika mereka sakit sudah ada kartu PKH yang menjamin mereka bisa diterima dan
berobat dirumah sakit secara gratis.Namun sejak tanggal 1 Januari 2014 kartu PKH
sudah tidak bisa lagi digunakan untuk keperluan urusan kesehatan karena telah
digantikan dengan BPJS Kesehatan.
Perlu diketahui bahwa peserta yang menerima kartu PKH tidak menutup
kemungkinan untuk menerima kartu Jamkesmas pula, sehingga mereka masih bisa
berobat secara gratis.Untuk peserta PKH yang tidak memiliki kartu Jamkesmas bisa
langsung didaftarkan menjadi peserta BPJS kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Table 36. Perubahan Nyata yang Dirasakan dalam Bidang Ekonomi
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Ada Perubahan

16

80%

2.

Kurang Ada Perubahan

4

20%

3.

Tidak Ada Perubahan

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sebanya 16 responden (80%)
menyatakan adanya perubahan dalam perekonomian merekaSelain dalam bidang
pendidikan dan kesehatan, manfaat lain yang mereka rasakan yaitu mereka bisa
menggunakan dana bantuan untuk modal membuka usaha. Banyak diantara
responden yang mengaku telah membuka warung kecil untuk menambah pendapatan
sehingga mulai bisa memperbaiki bagian-bagian rumah yang rusak parah.
Sebanyak 4 orang (20%) mengatakan belum terlalu merasakan adanya
perubahan ekonomi.Responden mengaku tidak membuka usaha apa-apa yang dapat
meningkatkan pendapatan perekonomian keluarga mereka.Bantuan yang diterima
hanya digunakan untuk membiayai keperluan sehari-hari saja.
Table 37. Responden Tanggapan Apabila PKH Diberhentikan
No.

Kategori Jawaban

Frekuensi

Persentasi (%)

1.

Tidak Setuju

20

100%

2.

Kurang Setuju

-

-

3.

Setuju

-

-

20

100%

Jumlah

Sumber : Hasil angket penelitian 2017
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh responden (100%) tidak setuju
apa bila program keluarga harapan ini diberhentikan, mereka mengaku masih sangat
memerlukan bantuan dari pemerintah dalam hal akses pendidikan dan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Beberapa responden juga mengatakan bahwa masih banyak orang-orang
diluar sana yang sangat membutuhkan bantuan PKH, jadi sebaiknya program ini tidak
diberhentikan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat.Peserta responden berharap
kedepannya program keluarga harapan ini lebih memperluas bantuannya bukan hanya
dalam akses bantuan ibu hamil/nifas, balita dan anak-anak wajib belajar 9 tahun.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
ANALISIS DATA

A. Analisis Identitas Responden
Dari seluruh data yang telah disediakan secara menyeluruh yang diperoleh
selama penelitian, baik melalui studi kepustakaan, penyebaran kuesioner, wawancara
serta melalui observasi terhadap fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan
Efektifitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Johor,
maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data yang ada dan fakta yang didapat
berdasarkan data lapangan penelitian melalui analisa data dan penguraian masalahmasalah yang terjadi, berdasarkan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa:
Responden yang mengikuti program keluarga harapan di kelurahan kayu
jatiseluruhnya adalah perempuan hal ini disebabkan karena memang dalam ketentuan
Program Keluarga Harapan (PKH) yang berhak menjadi peserta dan menerima
bantuan PKH adalah Perempuan.Seluruh responden penerima bantuan PKH berusia
antara 26 - 52 tahun dan mayoritas responden berusia antara 44-52 tahun, Mayoritas
suku bangsa responden adalah suku Batak sebanyak 14 orang, kemudian suku jawa
sebanyak 3 orang, selanjutnya untuk suku Padang 2 orang dan suku Melayu 1
orang.lainnya seperti Padang berjumlah 9 orang.
Dalam hal pendidikan, mayoritas responden sebanyak 10 orang hanya tamat
SD, 7 orang berpendidikan SMP/SLTP dan sisanya 3 orang tamatan SLTA/SMA.
Mayoritas responden sebanyak 8 orang bekerja sebagai tukang cuci harian/pembantu
rumah tangga, kemudian bertani ada sekita 3 orang, sebagai pedanag warung kecilkecilan ada 2 orang dan sebagai ibu rumah tangga ada sekitar 7 orang.
Adapun anggota keluarga responden mayoritas yang memiliki anggota
keluarga 3-4 orang ada sebanyak 12 orang dan yang memiliki anggota keluarga 5-6
orang sebanyak 8 orang.

Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Berdasarkan Informasi Jawaban Responden

1. Tentang Pemahaman Program
a. Dilihat dari sumber pengetahuan responden tentang informasi mengenai
adanya Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu Jati, sebanyak16
(80%) responden mengatakan mendapatkan infromasi pada saatmendapatkan
informasi tentang PKH ketika didata dari Badan Pusat Statistik terkait survey
calon penerima PKH, pendamping PKH dan termasuk kedalam indikator
efektiv.
b. Dilihat dari pemahaman responden mengenai syarat-syarat yang ditetapkan
untuk mengikuti Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu Jati, 14
responden (70%) mengatakan mengerti dan masuk dalam indikator efektiv.
c. Dilihat dari pemahaman responden mengenai tujuan Program Keluarga
Harapan di Kelurahan Kayu Jati, seluruh responden (100%) menjawab
megetahui akan tujuan PKH dan masuk dalam indikator efektiv.
d. Dilihat dari pemahaman responden tentang peran dari pendamping Program
Keluarga Harapan di kelurahan Kayu Jati, seluruh responden (100%)
mengatakan mengetahui dan masuk dalam indikator efektiv.

2. Analisis Ketepatan Sasaran
a. Dilihat dari tingkat kesulitan responden dalam pemenuhan kebutuhan makan
sehari-hari, seluruh responden (100%) mengatakan kesulitan dan masuk
dalam indikator efektiv.
b. Dilihat dari tingkat kesulitan responden dalam pemenuhan kebutuhan
pendidikan anak, sebanyak 17 responden (85%) mengatakan kesulitan dan
masuk dalam indikator efektiv.
c. Dilihat dari kesadaran diri responden sebagai salah satu orang yang layak
terdaftar sebagai peserta Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kayu Jati,
seluruh responden (100%) mengatakan ya layak dan masuk dalam indikator
efektiv.

Universitas Sumatera Utara

d. Dilihat dari sudah tepatkah program keluarga harapan menjawab kebutuhan
responden di Kelurahan Kayu Jati, dan seluruh responden (100%) mengatakan
sangat membantu dan masuk dalam indikator efektiv.
e. Dilihat dari pemberian kartu peserta PKH di Kelurahan Kayu Jati, seluruh
responden (100%) mengatakan menerima kartu peserta sebagai peserta
program kelurga harapan dan masuk dalam indikator efektiv.
f. Dilihat dari rasa puas responden menerima jumlah bantuan dana yang
diberikan program keluarga harapan di kelurahan Kayu Jati, 9 responden
(45%) merasa puas akan jumlah bantuan yang diberikan dan masuk dalam
indikator tidak efektiv.
g. Dilihat tanggapan responden akan adanya pemotongan dana yang diberikan,
sebanyak 17 responden (75%) mengatakan tidak adanya pemotongan dana
yang dilakukan dan masuk dalam indikator efektiv.
3. Analisi Tepat Waktu
a. Dilihat dari ketepatan waktu responden dalam pertemuan kelompok yang
dilaksanakan, sebanyak 16 responden (80%) menyatakan ya tepat waktu
dalam pertemuan kelompok dan masuk dalam indikator efektiv.
b. Dilihat dari ketepatan waktu pencairan dana, dan sebanyak 11 responden
mengatakan tepat dan masuk dalam indikator efektiv.
c. Dilihat dari tingkat kerutinan responden mengikuti pertemuan kelompok,
sebanyak 16 responden (80%) mengatakan rutin mengikuti pertemuan
kelompok dan masuk dalam indikator efektiv.
d. Dilihat dari tanggapan responden mendapatkan pelayanan yang baik pada saat
pemberian kartu peserta, seluruh responden (100%) mengatakan ya
mendapatkan pelayanan yang baik pada saat pemberian kartu peserta dan
masuk dalam indikator efektiv.
e. Dilihat dari tanggapan responden sudah efektivnya program keluarga harapan
di keluarahan kayu jati, sebanyak 18 responden (90%) mengatakan sudah
efektivnya berjalan program keluarga harapan yang dijalankan dan masuk
dalam indikator efektiv.

Universitas Sumatera Utara

f. Dilihat dari tanggapan responden adakah sosialisasi yang dilakukan pihak
pemerintah/PKH, seluruh responden (100%) mengatakan adanya sosialisasi
yang dilakukan pihak pemerintah terkait akan bantuan program keluarga
harapan di Kelurahan Kayu Jati dan masuk dalam indikator efektiv.
4. Analisis Tujuan dan Manfaat
a. Dilihat dari tanggapan responden akan adanya manfaat yang dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari setelah terdaftar sebagai peserta PKH, seluruh
responden (100%) mengatakan ya adanya manfaat yang dirasakan setelah
terdaftar sebagai peserta program keluarga harapan di kelurahan kayu jati dan
masuk dalam indikator efektiv.
b. Dilihat dari penggunaan dana bantuan di bidang pendidikan, seluruh
responden(100%) mengatakan ya dana bantuan yang diberikan PKH ditujukan
dalam keperluan bidang kesehatan dan pendidikan, dan masuk dalam
indikator efektiv.
c. Dilihat dari tanggapan responden akan kenyaman mendapatkan akses layanan
kesehatan dasar, sebanyak 17 responden (85%) mengatakan memuaskan
dalam mengakses layanan kesehtanan dan masuk dalam indikator efektiv.
d. Dilihat dari tanggapan responden akan kenyaman mendapatkan akses layanan
pendidikan, seluruh responden (100%) mengatakan memuaskan dalam
mengakses layanan pendidikan dan masuk dalam indikator efektiv.
5. Analisis Perubahan Nyata
a. Dilihat dari perubahan nyata responden dalam perubahan pemenuhan
kebutuhan sehari-harinya, seluruh reponden (100%) mengatakan adanya
perubahan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya yang dirasakan
responden peserta PKH di kelurahan Kayu Jati dan masuk dalam indikator
efektiv.
b. Dilihat dari perubahan nyata responden yang dirasakan dalam bidang
pendidikan, seluruh responden (100%) mengatakan adanya perubahan dalam
bidang pendidikan yang dirasakan oleh responden peserta PKH di kayu jati
dan masuk dalam indikator efektiv.

Universitas Sumatera Utara

c. Dilihat dari perubahan nyata responden yang dirasakan dalam bidang
kesehatan, sebanyak 14 responden (70%) mengatakan adanya perubahan
dalam bidang kesehatan yang dirasakan oleh responden peserta PKH di kayu
jati dan masuk dalam indikator efektiv.
d. Dilihat dari perubahan nyata responden yang dirasakan dalam bidang ekonomi
keluarga, sebanyak 18 responden (90%) mengatakan adanya perubahan dalam
bidang ekonomi yang dirasakan oleh responden peserta PKH di kayu jati dan
masuk dalam indikator efektiv.
e. Dilihat dari tanggapan responden bila diberhentikannya program keluarga
harapan, seluruh responden (100%) mengatakan tidak setuju apabila program
keluarga harapan diberhentikan dan masuk dalam indikator efektiv.

Universitas Sumatera Utara

BAB VI
PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapati dari hasil penelitian.
Kesimpulan yang terdapat di bab ini merupakan hasil yang dicapai dari analisis data
dalam penelitian tentang efektifitas pelaksanaan program keluarga harapan di
Kelurahan Kayu Jati Kecamatan Panyabungan.Jumlah responden dalam penelitian ini
adalah 20orang responden.

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti, melihat masalah dan
mengamati dalam penelitian atas Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
di Kelurahan Kayu Jati Kecamatan Panyabungan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pemahaman Program
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti mengenai pemahaman
program keluarga harapan di Kelurahan Kayu Jati dapat diketahui bahwa
hasilnya efektiv.
2. Ketepatan Sasaran
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti mengenai ketepatan
sasaran program keluarga harapan di Kelurahan Kayu Jati dapat diketahui
bahwa hasilnya efektiv.
3. Ketepatan Waktu
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti mengenai ketepatan
waktu program keluarga harapan di Kelurahan Kayu Jati dapat diketahui
bahwa hasilnya efektiv.

Universitas Sumatera Utara

4. Tercapainya Tujuan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti mengenai tercapainya
tujuan program keluarga harapan di Kelurahan Kayu Jati dapat diketahui
bahwa hasilnya efektiv.
5. Perubahan Nyata
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti mengenai perubahan
nyata yang dialami responden peserta program keluarga harapan di
Kelurahan Kayu Jati dapat diketahui bahwa hasilnya efektiv.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
memberikan beberapa saran yang diharapkan mampu memberikan kontribusi adalah
sebagai berikut :
1. Peneliti menyarankan kepada pemerintah (Kemensos) sebaiknya segera
memperluas bantuan Program Keluarga Harapan dan mengintegrasikan ke
BPJS, agar peserta yang memegang kartu PKH

juga tetap bisa

mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
2. Peneliti menyarankan kepada pihak penyelenggara Program Keluarga
Harapan di Kelurahan Kayu Jati untuk bisa memberikan dana kepada
penerima manfaat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, karena
dengan waktu yang tidak sesuai dapat membuat masyarakat penerima
manfaat merasa kecewa.
3. Peneliti menyarankan kepada peserta Program Keluarga Harapan di
Kelurahan Kayu Jatiagar bisa berkontribusi aktif dalam pelaksanaan
program keluarga harapan dengan ikut aktif dalam pertemuan kelompok
yang telah disepakati bersama.

Universitas Sumatera Utara