Perancangan Bandar Udara Adryan William (2)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Mulai
Pengumpulan
Data
Tempera
tur
Faktor
Koreksi
-Elevasi
Temperatu
r
Kemiringa
n Runway
-Angin
Permukaa
n
Elevasi
Kemiringan Karakteristik Pesawat Angin
Runway
Rencana
Hitung Panjang Runaway
Berdasarkan ARFL
Tentukan Panjang
Runaway Rencana
Tentukan Kode Perencanaan
Menurut ARC
Lebar Runway
Konfigurasi Runway
Selesai
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
engaruh Kemampuan Pesawat Terhadap
anjang Landas Pacu Dalam Perencanaan Geometrik
V2
V1
Vr
V lof
: Kecepatan awal mendaki -( Initial Climb Out Speed )
: Kecepatan putusan - ( Decision Speed )
: Kecepatan Rotasi - ( Rotation Speed )
: Kecepatan Angkat – ( Lift Off Speed )
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Wujud
Landasan Pacu
Banyak macam konfigurasi landas pacu, sebagian konfigurasi
adalah kombinasi dari konfiguarasi dasar. Konfigurasi dasar
adalah :
1. Landasan tunggal
2. Landasan paralel
3. Landasan dua jalur
4. Landasan berpotongan
5. Landasan terbuka V
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Kondisi VFR (Visual Flight Rules) adalah
kondisi penerbangan yang memerlukan jarak
pandang dan cuaca yang bagus dengan
kecepatan pesawat yang relatif cepat dan
jarak pandang yang jauh
Kondisi IFR (Instrument Flight Rules) adalah
kondisi penerbangan dengan menggunakan
teknologi yang sudah disediakan dalam
pesawat
landasan tunggal dalam kondisi Visual Flight
Rule (VFR) antara 45 – 100 gerakan tiap jam,
sedangkan dalam kondisi IFR (Instrument
Flight Rule) kapasitas berkurang menjadi
40 – 50 gerakan
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Kapasitas landasan sejajar
tergantung kepada jumlah
landasan dan
pemisahan/penjarakan antara dua
landasan. Yang biasa adalah dua
landasan sejajar atau empat
landasan sejajar.
Penjarakan landasan dibagi
menjadi tiga :
• Berdekatan / rapat (Close)
• Menengah (Intermediate)
• Jauh /renggang (far)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Landasan bersilangan
diperlukan jika angin yang
bertiup keras lebih dari satu
arah, yang akan menghasilkan
tiupan angin berlebihan bila
landasan mengarah ke satu
mata angin.
Saat angin bertiup kencang satu
arah maka hanya satu landasan
dari dua landasan yang
bersilangan bisa digunakan Bila
angin bertiup lemah (kurang dari
20 knots atau 13 knots) maka
kedua landasan, bisa dipakai
bersama – sama.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Runway V terbuka merupakan
runway yang arahnya memencar
(divergen) tetapi tidak
berpotongan. Strategi yang
menghasilkan kapasitas tertinggi
adalah apabila operasi
penerbangan dilakukan
menjauhi V
Sama halnya pada landasan
bersilangan, landasan V terbuka
dibentuk karena arah angin
keras dari banyak arah sehingga
harus membuat landasan
dengan dua arah.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Dalam mendesain perencanaan geometrik aerodrome ada dua
standarisasi yang sangat berpengaruh yaitu International Civil
Aviation Organization (ICAO) Annex 14 dan Federal Aviation
Administration (FAA) USA
ICAO dan FAA telah membuat persyaratan bagi sebuah
bandar udara baru dengan tujuan agar terdapat
keseragaman dalam hal kriteria perencanaan bandar udara.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
International Civil Aviation
Organization (ICAO)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Wing span adalah lebar bentang sayap utama pesawat dari ujung paling kanan sampai
ujung paling kiri.
Outer Main Gear Wheel Spain adalah jarak antara roda utama sebelah kanan dan roda
utama sebelah kiri.
Lebar lintasan pacu dalam persamaan berikut ini:
WR = TM + 2C
WR : lebar landasan pacu
TM : outer main gear
C : lebar daerah bebas halangan (clearance) antara roda utama paling luar dengan ujung
pinggir landasan
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Federal Aviation
Administration
(FAA)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Karakteristik Perkerasan Bandara
Runway :
Pembebanan : Beban Impact, Kecepatan Tinggi
Perkerasan : Fleksibilitas Tinggi, Tekstur Kasar
Taxiway :
Pembebanan : Beban Maksimum, Kecepatan Lambat
Perkerasan : Kekuatan Tinggi, Tekstur Sedang
Apron :
Pembebanan : Beban Maksimum, Kecepatan Lambat hingga
berhenti, Fluida (Air dan Petrol Product)
Perkerasan : Kekakuan Tinggi, Tahan Fuida dan Petrol Product.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Perkerasan Kaku
Persyaratan tanah dasar untuk perkerasan kaku sama dengan persyaratan tanah
dasar untuk perkerasan lentur, baik mengenai daya dukung, kepadatan maupun
kerataannya.
Perkerasan Kaku
• Berlapis
• Bahan dasar permukaan adalah
beton
• Memiliki efek peredaman yang
kurang baik
• Tahan terhadap pembebanan
yang lambat
• Lebih tahan terhadap tumpahan
material yang berbahan dasar
minyak bumi
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
1.Pemilihan mutu Beton
Emprik => nilai K atau Kuat Tekan
Mekanistik => nilai flexural strength
2.Penentuan Joint System
Geometri
Panjang Slab
Lebar Slab
Posisi/Sistem Dowel
Bahan Pengisi
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
1. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) atau Sand Sheet (SS)
Latasir ini digunakan pada jalan dengan lalu lintas yang ringan. Lapis
ini paling tidak tahan terhadap terjadinya alur (rutting).
2. Lapis aspal beton (AC)
ini digunakan pada jalan dengan beban lalu lintas yang berat.
Campuran bergradasi menerus mempunyai sedikit rongga dalam
struktur agregatnya bila dibandingkan gradasi senjang. Sehingga
campuran AC lebih peka terhadap variasi dalam proporsi campuran.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Laston Aus – 1 (AC – WC1), untuk lapis permukaan, diameter butir maksimal 19,0 mm,
bertekstur halus. Atau sering disebut AC – WC saja.
Laston Aus – 2 (AC – WC2), untuk perata atau Laston atas (ATB), diameter butir
maksimal 25,4 mm, bertekstur sedang. Atau sering
disebut AC – BC (Asphalt Concrete – Binder Coarse) / Lapis Perkerasan.
Laston Pondasi (AC – Base), untuk Laston bawah, diameter butir maksimal 37,5 mm,
bertekstur kasar.
Mempunyai nilai struktural.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Mulai
Pengumpulan
Data
Tempera
tur
Faktor
Koreksi
-Elevasi
Temperatu
r
Kemiringa
n Runway
-Angin
Permukaa
n
Elevasi
Kemiringan Karakteristik Pesawat Angin
Runway
Rencana
Hitung Panjang Runaway
Berdasarkan ARFL
Tentukan Panjang
Runaway Rencana
Tentukan Kode Perencanaan
Menurut ARC
Lebar Runway
Konfigurasi Runway
Selesai
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
engaruh Kemampuan Pesawat Terhadap
anjang Landas Pacu Dalam Perencanaan Geometrik
V2
V1
Vr
V lof
: Kecepatan awal mendaki -( Initial Climb Out Speed )
: Kecepatan putusan - ( Decision Speed )
: Kecepatan Rotasi - ( Rotation Speed )
: Kecepatan Angkat – ( Lift Off Speed )
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Wujud
Landasan Pacu
Banyak macam konfigurasi landas pacu, sebagian konfigurasi
adalah kombinasi dari konfiguarasi dasar. Konfigurasi dasar
adalah :
1. Landasan tunggal
2. Landasan paralel
3. Landasan dua jalur
4. Landasan berpotongan
5. Landasan terbuka V
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Kondisi VFR (Visual Flight Rules) adalah
kondisi penerbangan yang memerlukan jarak
pandang dan cuaca yang bagus dengan
kecepatan pesawat yang relatif cepat dan
jarak pandang yang jauh
Kondisi IFR (Instrument Flight Rules) adalah
kondisi penerbangan dengan menggunakan
teknologi yang sudah disediakan dalam
pesawat
landasan tunggal dalam kondisi Visual Flight
Rule (VFR) antara 45 – 100 gerakan tiap jam,
sedangkan dalam kondisi IFR (Instrument
Flight Rule) kapasitas berkurang menjadi
40 – 50 gerakan
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Kapasitas landasan sejajar
tergantung kepada jumlah
landasan dan
pemisahan/penjarakan antara dua
landasan. Yang biasa adalah dua
landasan sejajar atau empat
landasan sejajar.
Penjarakan landasan dibagi
menjadi tiga :
• Berdekatan / rapat (Close)
• Menengah (Intermediate)
• Jauh /renggang (far)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Landasan bersilangan
diperlukan jika angin yang
bertiup keras lebih dari satu
arah, yang akan menghasilkan
tiupan angin berlebihan bila
landasan mengarah ke satu
mata angin.
Saat angin bertiup kencang satu
arah maka hanya satu landasan
dari dua landasan yang
bersilangan bisa digunakan Bila
angin bertiup lemah (kurang dari
20 knots atau 13 knots) maka
kedua landasan, bisa dipakai
bersama – sama.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Runway V terbuka merupakan
runway yang arahnya memencar
(divergen) tetapi tidak
berpotongan. Strategi yang
menghasilkan kapasitas tertinggi
adalah apabila operasi
penerbangan dilakukan
menjauhi V
Sama halnya pada landasan
bersilangan, landasan V terbuka
dibentuk karena arah angin
keras dari banyak arah sehingga
harus membuat landasan
dengan dua arah.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Dalam mendesain perencanaan geometrik aerodrome ada dua
standarisasi yang sangat berpengaruh yaitu International Civil
Aviation Organization (ICAO) Annex 14 dan Federal Aviation
Administration (FAA) USA
ICAO dan FAA telah membuat persyaratan bagi sebuah
bandar udara baru dengan tujuan agar terdapat
keseragaman dalam hal kriteria perencanaan bandar udara.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
International Civil Aviation
Organization (ICAO)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Wing span adalah lebar bentang sayap utama pesawat dari ujung paling kanan sampai
ujung paling kiri.
Outer Main Gear Wheel Spain adalah jarak antara roda utama sebelah kanan dan roda
utama sebelah kiri.
Lebar lintasan pacu dalam persamaan berikut ini:
WR = TM + 2C
WR : lebar landasan pacu
TM : outer main gear
C : lebar daerah bebas halangan (clearance) antara roda utama paling luar dengan ujung
pinggir landasan
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Federal Aviation
Administration
(FAA)
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Karakteristik Perkerasan Bandara
Runway :
Pembebanan : Beban Impact, Kecepatan Tinggi
Perkerasan : Fleksibilitas Tinggi, Tekstur Kasar
Taxiway :
Pembebanan : Beban Maksimum, Kecepatan Lambat
Perkerasan : Kekuatan Tinggi, Tekstur Sedang
Apron :
Pembebanan : Beban Maksimum, Kecepatan Lambat hingga
berhenti, Fluida (Air dan Petrol Product)
Perkerasan : Kekakuan Tinggi, Tahan Fuida dan Petrol Product.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Perkerasan Kaku
Persyaratan tanah dasar untuk perkerasan kaku sama dengan persyaratan tanah
dasar untuk perkerasan lentur, baik mengenai daya dukung, kepadatan maupun
kerataannya.
Perkerasan Kaku
• Berlapis
• Bahan dasar permukaan adalah
beton
• Memiliki efek peredaman yang
kurang baik
• Tahan terhadap pembebanan
yang lambat
• Lebih tahan terhadap tumpahan
material yang berbahan dasar
minyak bumi
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
1.Pemilihan mutu Beton
Emprik => nilai K atau Kuat Tekan
Mekanistik => nilai flexural strength
2.Penentuan Joint System
Geometri
Panjang Slab
Lebar Slab
Posisi/Sistem Dowel
Bahan Pengisi
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
1. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) atau Sand Sheet (SS)
Latasir ini digunakan pada jalan dengan lalu lintas yang ringan. Lapis
ini paling tidak tahan terhadap terjadinya alur (rutting).
2. Lapis aspal beton (AC)
ini digunakan pada jalan dengan beban lalu lintas yang berat.
Campuran bergradasi menerus mempunyai sedikit rongga dalam
struktur agregatnya bila dibandingkan gradasi senjang. Sehingga
campuran AC lebih peka terhadap variasi dalam proporsi campuran.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI
Laston Aus – 1 (AC – WC1), untuk lapis permukaan, diameter butir maksimal 19,0 mm,
bertekstur halus. Atau sering disebut AC – WC saja.
Laston Aus – 2 (AC – WC2), untuk perata atau Laston atas (ATB), diameter butir
maksimal 25,4 mm, bertekstur sedang. Atau sering
disebut AC – BC (Asphalt Concrete – Binder Coarse) / Lapis Perkerasan.
Laston Pondasi (AC – Base), untuk Laston bawah, diameter butir maksimal 37,5 mm,
bertekstur kasar.
Mempunyai nilai struktural.
BANDAR UDARA
INTERNASIONAL
SUVARNABHUMI