this PDF file Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode di Sulawesi Tengah | Kusumawardani | Natural Science: Journal of Science and Technology 1 PB
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan
Metode Suseptibilitas di Sulawesi Tengah
Charactristic of Tsunami Deposits Based on Granulometric Method and
Susceptibility Method in Central Sulawesi
Mutiara Kusumawardani*), Sandra Kasim, Maskur
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako
ABSTRACT
Characteristic of Tsunami Deposits Based on Granulometric Method and
Susceptibility Method in Central Sulawesi. The purpose of this research is to know the
magnetic and nonmagnetic properties of the sediment material as the result of tsunami
deposits in Tonggolobibi area of Donggala Regency, Palu City of Central Sulawesi.
Nonmagnetic characteristics performed by granulometry method show that in the region of
Tonggolobibi in the samples 03 B, 06 C and 09 B found tsunami deposits while for the city
of Palu found tsunami sediments at the point 10. The value of tsunami sediment sorting
obtained in the study area, showed that the current strength and Unstable waves (Poorly
sorted) ranging from 1Φ to 2Φ. Magnetic susceptibility values using the MS2D suseptibility
meter (Bartington).The value of susceptibility that has been obtained is then averaged using a
weighted average formula. Magnetic characteristic obtained from susceptibility method, for
sample 03 B, 06 C, 09 B and 10 are 91,89 ± 03 × 10-8m3 / kg; 19,95 ± 0,2 × 10-8m3 / kg; 28
± 0,29 × 10-8m3 / kg and 8.8 ± 0.3 × 10-8m3 / kg, respectively
Keywords: Tsunami Deposit, Granulometry, Susceptibility
ABSTRAK
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode
Suseptibilitas di Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat
magnetik dan nonmagnetik dari material sedimen yang merupakan endapan hasil tsunami di
daerah Tonggolobibi Kabupaten Donggala dan di Kota Palu Sulawesi. Karakteristik
nonmagnetik yang dilakukan dengan metode granulometri didapatkan bahwa di Daerah
Tonggolobibi pada sampel 03 B, 06 C dan 09 B ditemukan endapan tsunami sedangkan
untuk kota Palu ditemukan endapan tsunami titik 10. Nilai pemilahan endapan tsunami yang
didapatkan di daerah penelitian, menunjukkan bahwa kekuatan arus dan gelombangnya tidak
stabil (terpilah buruk) yang berkisar antara 1Φ hingga 2Φ. Nilai suseptibilitas magnetik
menggunakan alat suseptibility meter MS2D (Bartington). Nilai suseptibilitas yang
didapatkan kemudian dicari nilai rata-ratanya menggunakan rumus rata-rata berbobot.
Karakteristik magnetik yang didapatkan dari metode suseptibilitas, untuk sampel 03 B yaitu
91,89 ± 03 ×10-8m3/kg, sampel 06 C 19,95 ± 0,2 ×10-8m3/kg, sampel 09 B 28 ± 0,29 ×108 3
m /kg dan sampel 10 8,8 ± 0,3 ×10-8m3/kg.
Kata Kunci : Endapan Tsunami, Granulometri, Suseptibilitas.
Corresponding Author: mutiarakusumawardani2.mk@gma il.com
36
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
magnetik H yang dikenakan pada suatu
LATAR BELAKANG
bahan dengan vektor magnetisasi M, yang
Dalam ilmu Fisika dan geologi ada
istilah paleotsunami. Paleo artinya tua
dihasilkan
atau purba. Paleotsunami berarti tsunami
Magnetisasi yang dimiliki pada suatu
purba atau tsunami yang terjadi pada
bahan pada umumnya bergantung pada
zaman dahulu. Provinsi Sulawesi Tengah
medan magnetik, namun demikian ada
hingga tahun 2000 telah dilanda tsunami
sebagian kecil bahan yang memiliki
sebanyak 24 kali, meskipun tidak semua
magnitisasi secara spontan tanpa kehadiran
kejadian
dengan
medan magnet luar. Hubungan antara
kejadian gempabumi, hanya ada 7 data
vektor medan magnetik dan magnetisasi
kejadian
pada suatu bahan tersebut diberikan oleh
dapat
dihubungkan
tsunami
yang
benar-benar
(Daryono, 2011)
dimasa-masa
bukti-bukti
fisik.
dimaksud
umumnya
endapan
tsunami.
tsunami
yang
lalu
Bukti-bukti
endapan-
Material
endapan
sifat-sifat
diteliti
metode
memungkinkan
searah dengan H sehingga k biasanya
dan
dinyatakan dengan sebuah tensor orde dua
(Tauxe, 1998).
Granulometri adalah metode analisis
suseptibilitas,
batuan sedimen menggunakan analisis
mengetahui
pada ukuran batuan sedimen. Menurut
Friedman (1979) analisis besar butir dapat
pada endapan tsunami. Pengukuran non
dipakai untuk mengetahui proses–proses
magnetik dengan menggunakan metode
selama sedimentasi dan dapat digunakan
granulometri akan mencerminkan proses
serta
deposisi
untuk
material
menginterpretasikan
lingkungan
pengendapan bahkan analisis besar butir
sedimen.
sama pentingnya dengan metode–metode
Suseptibilitas magnetik merupakan
kesebandingan
dengan
Tetapi bahan anisotropi, M tidak selalu
mineralogi dari mineral–mineral magnetik
transportasi
dikenal
Untuk bahan isotripi, berupa skala biasa.
tsunami.
untuk
yang
suseptibilitas magnetik per satuan volume.
untuk
magnetik
endapan
pembanding
yang
berupa
perlu
medan magnetik (A/m) dan k adalah
berdasarkan
Pengukuran magnetik yang dilakukan
dengan
(1)
per satuan volume (A/m), H adalah kuat
untuk mengetahui tsunami yang pernah
nonmagnetik
tersebut.
Dimana M adalah momen magnetik
Penelitian paleotsunami ini bertujuan
mengetahui
bahan
M=
terhubung dengan peristiwa gempa bumi
terjadi
pada
antara
vektor
lainnya. Analisis ini bertujuan untuk
medan
menentukn harga rata-rata, pemilahan,
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
37
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
kemiringan,
dan
keruncingan
pada
Pengambilan sampel ini secara acak
endapan tsunami dengan menggunakan
dengan melihat singkapan yang ada.
cara grafik.
Dengan mengambil 2 titik yaitu titik
10 dengan jarak ± 376 dari bibir
BAHAN DAN METODE
Sampel
yang
digunakan
pantai dan titik 11 dengan jarak ± 540
dalam
dari bibir bibir pantai.
penelitian ini adalah pasir yang terdapat di
pantai
Desa
Tonggolobibi
Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN
Donggala dan di Kota Palu Sulawesi
Daerah penelitian Tonggolobibi yang
Tengah. Pengukuran dalam penelitian ini
ditunjukkan pada Tabel 1 memiliki rata-
dilakukan
rata
dengan
2
tahap
yaitu
suseptibilitas
-8
berkisar
antara
pengukuran nonmagnetik dan pengukuran
23±0,1 10 m /kg hingga 47,6±0,2 10-
magnetik.
8
Dalam pengambilan sampel dilkukan
3
m3/kg merupakan suseptibilitas bersifat
paramagnetik. Pada daerah penelitian di
dengan menggunakan 2 metode, yaitu;
Desa Tonggolobib ini lebih didominasi
1.
Dengan membuat parit sampel pada
dengan aluvium dan endapan pantai yang
lokasi
dianggap
merupakan sedimen termuda terdapat pada
menyimpan sedimen tsunami. Parit
daerah ini yang merupakan sedimen yang
sampel dibuat dengan ukuran 1/2 m x
terbentuk dari aktivitas pada laut dangkal
1/2 m. Metode pengambilan sampel
Tabel 1 Nilai rata-rata Suseptibilitas
sampel
dari
daerah
Tonggolobibi
tertentu
yang
ini dilakukan di Desa Tonggolobibi
Kabupaten
Donggala
Sulawesi
Tengah dengan mengambil 9 titik
Nama
yang berjarak 40m, 50m dan 60m dari
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
Titik 7
Titik 8
Titik 9
bibir pantai. Tempat pengambilan ini
didasari pernah terjadinya tsunami dan
tanahnya
belum
dikelolah
oleh
penduduk daerah setempat.
2.
Dengan mengambil sampel sedimen
tsunami pada singkapan yang ada
dengan
mengidentifikasi
tiap
Suseptibilitas
(×10-8 m3/kg)
31,4±0,1
47,6±0,2
30,6±0,1
40,1±0,4
28,1±0,1
24,6±0,2
28,3±0,1
25,1±0,2
23 ± 0,1
perlapisan pengendapannya. Metode
Daerah penelitian kota Palu pada
pengambilan sampel ini dilakukan di
Tabel 2 memiliki nilai suseptibilitas
Kota
8,8±0,3 10-8m3/kg
Palu
Sulawesi
Tengah.
dan
16,8±0,2 10-
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
38
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
8
m3/kg
merupakan
nilai
menjelaskan
suseptibilitas
bahwa
sedimen
yang
magnetik yang bersifat paramagnetik.
berukuran lebih halus akan lebih mudah
Menurut
(1974),
berpindah dan cenderung lebih cepat
kehadiran batugamping koral di Daerah
daripada ukuran lebih besar. Ukuran butir
Palu merupakan proses pengangkatan
halus terangkut dalam bentuk suspensi
vertikal dalam kurun waktu 24 ribu tahun
sedangkan bentuk kasar terangkut pada
terakhir. Kehadiran endapan gamping
dekat dasar laut. Selanjutnya partikel yang
pasiran hanya ditemukan dominan pada
lebih besar akan tenggelam lebih cepat
daerah Selatan dari Pantai Palu bagian
dibandingkan dengan partikel lebih kecil.
Tjia
dan
Zakaria,
Nilai
Timur.
pemilahan
atau
pemilihan
menggambarkan tingkat keseragaman butir
Tabel 2 Nilai rata-rata Suseptibilitas
sampel dari daerah Kota Palu
sedimen. Nilai pemilahan yang didapatkan
di daerah penelitan Tonggolobibi ada tiga
Suseptibilitas
(×10-8 m3/kg)
8,8±0,3
16,8±0,2
Nama
Titik 10
Titik 11
jenis yaitu agak baik, sampel terpilah
sedang
dan
sampel
terpilah
buruk.
Sedangkan untuk di wilayah Kota Palu
Pengolahan data nonmagnetik di
pada titik 10 tergolong kedalam pemilahan
Desa Tonggolobibi Kabupaten Donggala
terpilah buruk dan titik 11 tergolong
dapat dilihat pada Tabel 3 sampai Tabel 11
sampel
dan untuk Kota Palu pada Tabel 12 dan
menunjukkan tingkat kestabilan kondisi
Tabel 13. Daerah penelitian Tonggolobibi
arus dan gelombang. Nilai pemilahan yang
untuk titik 01, 04, dan 07 yang berada
termaksuk dalam terpilah agak baik yang
pada jarak 40 m dari bibir pantai titik 02,
memiliki besar ukuran butir yang agak
05, dan 08 yang berjarak 50 m dar bibir
berbeda
pantai dan titik 03, 06 dan 09 yang
gelombangnya
berjarak 60m dari bibir pantai. Pada lokasi
kekuatannya hampir sama sehingga besar
pengambilan sampel ini memiliki dua
butiran sedimen yang diendapkan juga
macam ukuran butir pasir yaitu sangat
hampir sama atau tidak jauh berbeda.
kasar
faktor
Untuk pemilahan buruk dengan perbedaan
kecenderungan peningkatan ukuran butir
bentuk ukuran butir sangat mencolok maka
yang ditemukan pada daerah penelitian ini
kekuatan arus dan gelombangnya tidak
disebabkan
yang
stabil, artinya kekuatannya tidak sama
menyeleksi ukuran butir yang dipindahkan
setiap saat hingga besar butir sedimen
dan
kasar.
oleh
Adanya
sifat
arus
terpilah
maka
sedang.
kekuatan
agak
Hal
arus
stabil
ini
dan
artinya
dalam proses sedimentasi. Dayer (1986)
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
39
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
yang diendapkan berbeda sangat mencolok
(Rifardi, 2012).
Tabel 3. Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 1
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
01 A
0,09Φ
0,94
0,87
01 B
-0,04Φ
1,03
1,03
01 C
-0,72Φ
1,65
0,61
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
buruk
Terpilah
baik
-0,02
-0,73
-0,52
Mendekati
simetris
Sangat
kasar
very coarse
skewed
Keruncingan
1,49
Leptokurtic
1,37
Leptokurtic
0,72
Platykurtic
Tabel 4 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 2
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
02 A
0,26Φ
1,08
1,03
02 B
0,26Φ
1,08
1
02 C
-0,74Φ
1,71
Kemiringan
Terpilah
buruk
Terpilah
-0,05
Sangat
-0,44
buruk
Terpilah
baik
0,84
Kasar
kasar
Sangat
kasar
-2,99
Keruncingan
Sangat
runcing
Sangat
2,16
1,81
runcing
1,02
Runcing
Tabel 5 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 3
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
03 A
0,40Φ
0,95
1,08
03 B
0,23Φ
1,08
1,02
03 C
-0,32Φ
1,25
0,91
Kemiringan
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sedang
1,32
0,03
-1,73
Sangat
Halus
Mendekati
simetris
Sangat
kasar
Keruncingan
2,67
1,94
1,90
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Tabel 6 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 4
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
Kemiringan
04 A
0,00Φ
1,00
0,92
Terpilah
Sedang
0,1
04 B
-0,45Φ
1,35
0,79
Terpilah
Sedang
-0,44
04 C
-0,55Φ
1,51
0,66
Terpilah
Baik
-0,54
Halus
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Keruncingan
1,54
Runcing
0,88
Datar
0,85
Datar
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
40
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
Tabel 7 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 5
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
05 A
-0,28Φ
1,05
0,96
05 B
-0,13Φ
1,08
0,82
05 C
-0,22Φ
1,2
0,71
05 D
-0,72Φ
1,7
0,65
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
baik
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sangat
kasar
-0,68
-0,64
-0,56
-1,04
Keruncingan
Sangat
runcing
Sangat
runcing
1,68
1,24
0,94
Normal
0,80
Datar
Tabel 8 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 6
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
06 A
-0,05Φ
1,03
0,95
06 B
-0,58Φ
1,50
0,77
06 C
-0,24Φ
1,18
1,00
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
buruk
Sangat
halus
Sangat
kasar
Sangat
kasar
-0,5
-1,19
-1,15
Keruncingan
1,91
Sangat
runcing
1,05
runcing
1,91
Sangat
runcing
Tabel 9 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 7
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
07 A
0,05Φ
0,97
0,88
07 B
-0,30Φ
1,23
0,74
07 C
-0,79Φ
1,73
0,60
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
baik
Keruncingan
0,12
Sangat
halus
1,51
Runcing
-0,27
Kasar
0,94
Normal
-0,8
Sangat
kasar
0,68
Datar
Tabel 10 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 8
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
08 A
-0,07Φ
0,95
0,90
08 B
-0,12Φ
1,08
0,82
08 C
-0,57Φ
1,48
0,68
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
baik
Kemiringan
Keruncingan
-0,05
Mendekati
simetris
1,56
Sangat
runcing
-0,18
Kasar
1,27
Runcing
-0,63
Sangat kasar
0,84
Datar
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
41
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
Tabel 11 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 9
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
09 A
0,18Φ
1,33
0,92
09 B
0,34Φ
1,27
1,03
09 C
-0,16Φ
1,12
0,96
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
buruk
Terpilah
sedang
Keruncingan
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sangat
kasar
-0,13
-1,21
-1,15
1,63
2,03
1,72
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Tabel 12 Hasil analisis Granulometri di Palu Titik 10
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
10 A
-0,34Φ
1,26
1,08
10 B
-0,52Φ
1,43
1,15
Terpilah
Buruk
Kemiringan
Sangat
-0,16
kasar
Terpilah
Buruk
Keruncingan
2,41
Sangat
-4,07
kasar
Sangat
Runcing
Sangat
2,91
Runcing
Tabel 13 Hasil analisis Granulometri di Palu Titik 11
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
11 A
0,18Φ
0,88
0,95
11 B
0,08Φ
0,58
0,89
11 C
0,00Φ
1,00
0,95
Keruncingan
Kemiringan
Terpilah
0,07
Sedang
Terpilah
mengukur
Halus
Keruncingan
1,51
Sangat
2,13
Sedang
Terpilah
0,15
Sedang
halus
Halus
Sangat
Runcing
Sangat
1,72
1,84
Runcing
Sangat
Runcing
puncak
menggambarkan sedimen yang terpilah
kurva sebaran sedimen dan berhubungan
baik. Pada titik 04B, 05C dan 07B
dengan
normal
menunjukkan kurva yang sama dengan
sebaran butir sedimen. Nilai keruncingan
kurva normal. Kurva yang sangat datar,
digunakan untuk menguatkan asumsi yang
lebih lebar dan lebih rendah daripada
dibuat tentang pola arus melalui analisis
kurva distribusi normal menggambarkan
sorting (Rifardi, 2012). Pada daerah
sedimen terpilah buruk ini ditunjukkan
penelitian
kebanyakan
pada sampel 05A, 05B, 01C, 04C, 07C,
sampel memiliki nilai keruncingan yang
dan 08C. Untuk sampel yang berada di
mempunya
kota Palu memiliki keruncingan sama
penyebaran
distribusi
Tonggolobibi
puncak
sangat
tajam
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
42
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
yaitu runcing, yang memiliki sedimen
dilakukan di Desa Tonggolobibi dan Kota
yang terpilah baik.
Palu
didapatkan
karakteristik
dengan
informasi
metode granulometri didapatkan bahwa di
terhadap kecenderungan sebaran butiran
daerah Tonggolobibi pada sampel 03 B, 06
sedimen. Jika kemiringan postif maka
C dan 09 B ditemukan endapan tsunami
sebaran butiran cenderung didominasi oleh
sedangkan untuk kota Palu ditemukan
partikel-partikel halus dan sebaliknya nilai
endapan tsunami titik 10.
memberkan
Skweness
negatif
kemiringan
sedimen
sebaran
cenderung
butiran
didominasi
UCAPAN TERIMAKASIH
oleh
Terimakasih untuk : Bapak Moh.
partikel-partikel kasar. Kecenderungan ini
Rusli yang membantu mengukur sampel
secara langsung menggambarkan dominasi
batuan di Lab. ITB, Tim yang membantu
kekuatan energi yang bekerja (Rifardi,
dalam
2012). Rata-rata nilai kemiringan pada
pengambilan
sampel
endapan
tsunami.
sampel ini berada pada kisaran -1,00
hingga -0,1 kecual pada titik sampel 03A,
DAFTAR PUSTAKA
04A, 05A, 06A, 07A dan 09 A yang
Daryono (2011). Tataan Tektonik Dan
Sejarah Kegempaan Palu, Sulawesi
Tengah,
Badan
Meteorologi
Klimatologi
Dan
Geofisika
(BMKG)
bernilai positif sedangkan sampel 01A dan
03B yang memiliki nilai yang mendekati
simetris.
Nilai
negatif
pada
sampel
Dayer, K. (1986). Coastal and Estuarine
Sedminet Dynamics. John wiley
and sons. Chichester.
menunjukkan bahwa pada titik sampel
tersebut didominasi oleh partikel yang
Friedman GM. (1979). Differences in size
distribution of population
of
particles among sands of various
origins. Sedimentologi. 26:3-32.
berukuran lebih kasar. Menurut Rifardi
(2012) kapasitas dan kompetensi arus dan
gelombang
dengan
lebih
titik
besar
sampel
dibandingkan
lainnya,
Rifardi. (2012). Ekologi Sedimen Laut
Modern, UR PRESS, Pekanbaru.
seiring
dengan peningkatan energi dan kecepatan
aliran
gelombang
mengangkut
berukuran
sehingga
material
lebih
sedimen
besar.
Tauxe, L., Gee, J.S., dan Staudigel, H.
(1998). Flow Direction in Dikes
from Anisotropy of Magnetic
Susceptibilitas
Data:
The
Bootstrap Way, Journal Of
Geophysical Research.Volume 103
dapat
yang
Begitupun
sebaliknya pada nilai positif yang lebih
dominan
membawa
partikel
Tjia, HD. dan TH, Zakaria. (1974). PaluKoro strike-slip fault zone, Central
Sulawesi. Sains Malaysia. 3. 6788.
dengan
ukuran butir yang halus karena kapasitas
arus
dan
Berdasarkan
gelombang
yang
kecil.
penelitan
yang
telah
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
43
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan
Metode Suseptibilitas di Sulawesi Tengah
Charactristic of Tsunami Deposits Based on Granulometric Method and
Susceptibility Method in Central Sulawesi
Mutiara Kusumawardani*), Sandra Kasim, Maskur
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako
ABSTRACT
Characteristic of Tsunami Deposits Based on Granulometric Method and
Susceptibility Method in Central Sulawesi. The purpose of this research is to know the
magnetic and nonmagnetic properties of the sediment material as the result of tsunami
deposits in Tonggolobibi area of Donggala Regency, Palu City of Central Sulawesi.
Nonmagnetic characteristics performed by granulometry method show that in the region of
Tonggolobibi in the samples 03 B, 06 C and 09 B found tsunami deposits while for the city
of Palu found tsunami sediments at the point 10. The value of tsunami sediment sorting
obtained in the study area, showed that the current strength and Unstable waves (Poorly
sorted) ranging from 1Φ to 2Φ. Magnetic susceptibility values using the MS2D suseptibility
meter (Bartington).The value of susceptibility that has been obtained is then averaged using a
weighted average formula. Magnetic characteristic obtained from susceptibility method, for
sample 03 B, 06 C, 09 B and 10 are 91,89 ± 03 × 10-8m3 / kg; 19,95 ± 0,2 × 10-8m3 / kg; 28
± 0,29 × 10-8m3 / kg and 8.8 ± 0.3 × 10-8m3 / kg, respectively
Keywords: Tsunami Deposit, Granulometry, Susceptibility
ABSTRAK
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode
Suseptibilitas di Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat
magnetik dan nonmagnetik dari material sedimen yang merupakan endapan hasil tsunami di
daerah Tonggolobibi Kabupaten Donggala dan di Kota Palu Sulawesi. Karakteristik
nonmagnetik yang dilakukan dengan metode granulometri didapatkan bahwa di Daerah
Tonggolobibi pada sampel 03 B, 06 C dan 09 B ditemukan endapan tsunami sedangkan
untuk kota Palu ditemukan endapan tsunami titik 10. Nilai pemilahan endapan tsunami yang
didapatkan di daerah penelitian, menunjukkan bahwa kekuatan arus dan gelombangnya tidak
stabil (terpilah buruk) yang berkisar antara 1Φ hingga 2Φ. Nilai suseptibilitas magnetik
menggunakan alat suseptibility meter MS2D (Bartington). Nilai suseptibilitas yang
didapatkan kemudian dicari nilai rata-ratanya menggunakan rumus rata-rata berbobot.
Karakteristik magnetik yang didapatkan dari metode suseptibilitas, untuk sampel 03 B yaitu
91,89 ± 03 ×10-8m3/kg, sampel 06 C 19,95 ± 0,2 ×10-8m3/kg, sampel 09 B 28 ± 0,29 ×108 3
m /kg dan sampel 10 8,8 ± 0,3 ×10-8m3/kg.
Kata Kunci : Endapan Tsunami, Granulometri, Suseptibilitas.
Corresponding Author: mutiarakusumawardani2.mk@gma il.com
36
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
magnetik H yang dikenakan pada suatu
LATAR BELAKANG
bahan dengan vektor magnetisasi M, yang
Dalam ilmu Fisika dan geologi ada
istilah paleotsunami. Paleo artinya tua
dihasilkan
atau purba. Paleotsunami berarti tsunami
Magnetisasi yang dimiliki pada suatu
purba atau tsunami yang terjadi pada
bahan pada umumnya bergantung pada
zaman dahulu. Provinsi Sulawesi Tengah
medan magnetik, namun demikian ada
hingga tahun 2000 telah dilanda tsunami
sebagian kecil bahan yang memiliki
sebanyak 24 kali, meskipun tidak semua
magnitisasi secara spontan tanpa kehadiran
kejadian
dengan
medan magnet luar. Hubungan antara
kejadian gempabumi, hanya ada 7 data
vektor medan magnetik dan magnetisasi
kejadian
pada suatu bahan tersebut diberikan oleh
dapat
dihubungkan
tsunami
yang
benar-benar
(Daryono, 2011)
dimasa-masa
bukti-bukti
fisik.
dimaksud
umumnya
endapan
tsunami.
tsunami
yang
lalu
Bukti-bukti
endapan-
Material
endapan
sifat-sifat
diteliti
metode
memungkinkan
searah dengan H sehingga k biasanya
dan
dinyatakan dengan sebuah tensor orde dua
(Tauxe, 1998).
Granulometri adalah metode analisis
suseptibilitas,
batuan sedimen menggunakan analisis
mengetahui
pada ukuran batuan sedimen. Menurut
Friedman (1979) analisis besar butir dapat
pada endapan tsunami. Pengukuran non
dipakai untuk mengetahui proses–proses
magnetik dengan menggunakan metode
selama sedimentasi dan dapat digunakan
granulometri akan mencerminkan proses
serta
deposisi
untuk
material
menginterpretasikan
lingkungan
pengendapan bahkan analisis besar butir
sedimen.
sama pentingnya dengan metode–metode
Suseptibilitas magnetik merupakan
kesebandingan
dengan
Tetapi bahan anisotropi, M tidak selalu
mineralogi dari mineral–mineral magnetik
transportasi
dikenal
Untuk bahan isotripi, berupa skala biasa.
tsunami.
untuk
yang
suseptibilitas magnetik per satuan volume.
untuk
magnetik
endapan
pembanding
yang
berupa
perlu
medan magnetik (A/m) dan k adalah
berdasarkan
Pengukuran magnetik yang dilakukan
dengan
(1)
per satuan volume (A/m), H adalah kuat
untuk mengetahui tsunami yang pernah
nonmagnetik
tersebut.
Dimana M adalah momen magnetik
Penelitian paleotsunami ini bertujuan
mengetahui
bahan
M=
terhubung dengan peristiwa gempa bumi
terjadi
pada
antara
vektor
lainnya. Analisis ini bertujuan untuk
medan
menentukn harga rata-rata, pemilahan,
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
37
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
kemiringan,
dan
keruncingan
pada
Pengambilan sampel ini secara acak
endapan tsunami dengan menggunakan
dengan melihat singkapan yang ada.
cara grafik.
Dengan mengambil 2 titik yaitu titik
10 dengan jarak ± 376 dari bibir
BAHAN DAN METODE
Sampel
yang
digunakan
pantai dan titik 11 dengan jarak ± 540
dalam
dari bibir bibir pantai.
penelitian ini adalah pasir yang terdapat di
pantai
Desa
Tonggolobibi
Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN
Donggala dan di Kota Palu Sulawesi
Daerah penelitian Tonggolobibi yang
Tengah. Pengukuran dalam penelitian ini
ditunjukkan pada Tabel 1 memiliki rata-
dilakukan
rata
dengan
2
tahap
yaitu
suseptibilitas
-8
berkisar
antara
pengukuran nonmagnetik dan pengukuran
23±0,1 10 m /kg hingga 47,6±0,2 10-
magnetik.
8
Dalam pengambilan sampel dilkukan
3
m3/kg merupakan suseptibilitas bersifat
paramagnetik. Pada daerah penelitian di
dengan menggunakan 2 metode, yaitu;
Desa Tonggolobib ini lebih didominasi
1.
Dengan membuat parit sampel pada
dengan aluvium dan endapan pantai yang
lokasi
dianggap
merupakan sedimen termuda terdapat pada
menyimpan sedimen tsunami. Parit
daerah ini yang merupakan sedimen yang
sampel dibuat dengan ukuran 1/2 m x
terbentuk dari aktivitas pada laut dangkal
1/2 m. Metode pengambilan sampel
Tabel 1 Nilai rata-rata Suseptibilitas
sampel
dari
daerah
Tonggolobibi
tertentu
yang
ini dilakukan di Desa Tonggolobibi
Kabupaten
Donggala
Sulawesi
Tengah dengan mengambil 9 titik
Nama
yang berjarak 40m, 50m dan 60m dari
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Titik 4
Titik 5
Titik 6
Titik 7
Titik 8
Titik 9
bibir pantai. Tempat pengambilan ini
didasari pernah terjadinya tsunami dan
tanahnya
belum
dikelolah
oleh
penduduk daerah setempat.
2.
Dengan mengambil sampel sedimen
tsunami pada singkapan yang ada
dengan
mengidentifikasi
tiap
Suseptibilitas
(×10-8 m3/kg)
31,4±0,1
47,6±0,2
30,6±0,1
40,1±0,4
28,1±0,1
24,6±0,2
28,3±0,1
25,1±0,2
23 ± 0,1
perlapisan pengendapannya. Metode
Daerah penelitian kota Palu pada
pengambilan sampel ini dilakukan di
Tabel 2 memiliki nilai suseptibilitas
Kota
8,8±0,3 10-8m3/kg
Palu
Sulawesi
Tengah.
dan
16,8±0,2 10-
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
38
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
8
m3/kg
merupakan
nilai
menjelaskan
suseptibilitas
bahwa
sedimen
yang
magnetik yang bersifat paramagnetik.
berukuran lebih halus akan lebih mudah
Menurut
(1974),
berpindah dan cenderung lebih cepat
kehadiran batugamping koral di Daerah
daripada ukuran lebih besar. Ukuran butir
Palu merupakan proses pengangkatan
halus terangkut dalam bentuk suspensi
vertikal dalam kurun waktu 24 ribu tahun
sedangkan bentuk kasar terangkut pada
terakhir. Kehadiran endapan gamping
dekat dasar laut. Selanjutnya partikel yang
pasiran hanya ditemukan dominan pada
lebih besar akan tenggelam lebih cepat
daerah Selatan dari Pantai Palu bagian
dibandingkan dengan partikel lebih kecil.
Tjia
dan
Zakaria,
Nilai
Timur.
pemilahan
atau
pemilihan
menggambarkan tingkat keseragaman butir
Tabel 2 Nilai rata-rata Suseptibilitas
sampel dari daerah Kota Palu
sedimen. Nilai pemilahan yang didapatkan
di daerah penelitan Tonggolobibi ada tiga
Suseptibilitas
(×10-8 m3/kg)
8,8±0,3
16,8±0,2
Nama
Titik 10
Titik 11
jenis yaitu agak baik, sampel terpilah
sedang
dan
sampel
terpilah
buruk.
Sedangkan untuk di wilayah Kota Palu
Pengolahan data nonmagnetik di
pada titik 10 tergolong kedalam pemilahan
Desa Tonggolobibi Kabupaten Donggala
terpilah buruk dan titik 11 tergolong
dapat dilihat pada Tabel 3 sampai Tabel 11
sampel
dan untuk Kota Palu pada Tabel 12 dan
menunjukkan tingkat kestabilan kondisi
Tabel 13. Daerah penelitian Tonggolobibi
arus dan gelombang. Nilai pemilahan yang
untuk titik 01, 04, dan 07 yang berada
termaksuk dalam terpilah agak baik yang
pada jarak 40 m dari bibir pantai titik 02,
memiliki besar ukuran butir yang agak
05, dan 08 yang berjarak 50 m dar bibir
berbeda
pantai dan titik 03, 06 dan 09 yang
gelombangnya
berjarak 60m dari bibir pantai. Pada lokasi
kekuatannya hampir sama sehingga besar
pengambilan sampel ini memiliki dua
butiran sedimen yang diendapkan juga
macam ukuran butir pasir yaitu sangat
hampir sama atau tidak jauh berbeda.
kasar
faktor
Untuk pemilahan buruk dengan perbedaan
kecenderungan peningkatan ukuran butir
bentuk ukuran butir sangat mencolok maka
yang ditemukan pada daerah penelitian ini
kekuatan arus dan gelombangnya tidak
disebabkan
yang
stabil, artinya kekuatannya tidak sama
menyeleksi ukuran butir yang dipindahkan
setiap saat hingga besar butir sedimen
dan
kasar.
oleh
Adanya
sifat
arus
terpilah
maka
sedang.
kekuatan
agak
Hal
arus
stabil
ini
dan
artinya
dalam proses sedimentasi. Dayer (1986)
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
39
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
yang diendapkan berbeda sangat mencolok
(Rifardi, 2012).
Tabel 3. Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 1
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
01 A
0,09Φ
0,94
0,87
01 B
-0,04Φ
1,03
1,03
01 C
-0,72Φ
1,65
0,61
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
buruk
Terpilah
baik
-0,02
-0,73
-0,52
Mendekati
simetris
Sangat
kasar
very coarse
skewed
Keruncingan
1,49
Leptokurtic
1,37
Leptokurtic
0,72
Platykurtic
Tabel 4 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 2
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
02 A
0,26Φ
1,08
1,03
02 B
0,26Φ
1,08
1
02 C
-0,74Φ
1,71
Kemiringan
Terpilah
buruk
Terpilah
-0,05
Sangat
-0,44
buruk
Terpilah
baik
0,84
Kasar
kasar
Sangat
kasar
-2,99
Keruncingan
Sangat
runcing
Sangat
2,16
1,81
runcing
1,02
Runcing
Tabel 5 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 3
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
03 A
0,40Φ
0,95
1,08
03 B
0,23Φ
1,08
1,02
03 C
-0,32Φ
1,25
0,91
Kemiringan
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sedang
1,32
0,03
-1,73
Sangat
Halus
Mendekati
simetris
Sangat
kasar
Keruncingan
2,67
1,94
1,90
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Tabel 6 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 4
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
Kemiringan
04 A
0,00Φ
1,00
0,92
Terpilah
Sedang
0,1
04 B
-0,45Φ
1,35
0,79
Terpilah
Sedang
-0,44
04 C
-0,55Φ
1,51
0,66
Terpilah
Baik
-0,54
Halus
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Keruncingan
1,54
Runcing
0,88
Datar
0,85
Datar
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
40
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
Tabel 7 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 5
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
05 A
-0,28Φ
1,05
0,96
05 B
-0,13Φ
1,08
0,82
05 C
-0,22Φ
1,2
0,71
05 D
-0,72Φ
1,7
0,65
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
baik
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sangat
kasar
-0,68
-0,64
-0,56
-1,04
Keruncingan
Sangat
runcing
Sangat
runcing
1,68
1,24
0,94
Normal
0,80
Datar
Tabel 8 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 6
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
06 A
-0,05Φ
1,03
0,95
06 B
-0,58Φ
1,50
0,77
06 C
-0,24Φ
1,18
1,00
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
buruk
Sangat
halus
Sangat
kasar
Sangat
kasar
-0,5
-1,19
-1,15
Keruncingan
1,91
Sangat
runcing
1,05
runcing
1,91
Sangat
runcing
Tabel 9 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 7
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
07 A
0,05Φ
0,97
0,88
07 B
-0,30Φ
1,23
0,74
07 C
-0,79Φ
1,73
0,60
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
baik
Keruncingan
0,12
Sangat
halus
1,51
Runcing
-0,27
Kasar
0,94
Normal
-0,8
Sangat
kasar
0,68
Datar
Tabel 10 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 8
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
08 A
-0,07Φ
0,95
0,90
08 B
-0,12Φ
1,08
0,82
08 C
-0,57Φ
1,48
0,68
Terpilah
sedang
Terpilah
sedang
Terpilah
baik
Kemiringan
Keruncingan
-0,05
Mendekati
simetris
1,56
Sangat
runcing
-0,18
Kasar
1,27
Runcing
-0,63
Sangat kasar
0,84
Datar
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
41
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
Tabel 11 Hasil analisis Granulometri di Tonggolobibi Titik 9
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
09 A
0,18Φ
1,33
0,92
09 B
0,34Φ
1,27
1,03
09 C
-0,16Φ
1,12
0,96
Kemiringan
Terpilah
sedang
Terpilah
buruk
Terpilah
sedang
Keruncingan
Sangat
kasar
Sangat
kasar
Sangat
kasar
-0,13
-1,21
-1,15
1,63
2,03
1,72
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Sangat
runcing
Tabel 12 Hasil analisis Granulometri di Palu Titik 10
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
10 A
-0,34Φ
1,26
1,08
10 B
-0,52Φ
1,43
1,15
Terpilah
Buruk
Kemiringan
Sangat
-0,16
kasar
Terpilah
Buruk
Keruncingan
2,41
Sangat
-4,07
kasar
Sangat
Runcing
Sangat
2,91
Runcing
Tabel 13 Hasil analisis Granulometri di Palu Titik 11
Nomor Sampel
Rata-rata
Pemilahan
11 A
0,18Φ
0,88
0,95
11 B
0,08Φ
0,58
0,89
11 C
0,00Φ
1,00
0,95
Keruncingan
Kemiringan
Terpilah
0,07
Sedang
Terpilah
mengukur
Halus
Keruncingan
1,51
Sangat
2,13
Sedang
Terpilah
0,15
Sedang
halus
Halus
Sangat
Runcing
Sangat
1,72
1,84
Runcing
Sangat
Runcing
puncak
menggambarkan sedimen yang terpilah
kurva sebaran sedimen dan berhubungan
baik. Pada titik 04B, 05C dan 07B
dengan
normal
menunjukkan kurva yang sama dengan
sebaran butir sedimen. Nilai keruncingan
kurva normal. Kurva yang sangat datar,
digunakan untuk menguatkan asumsi yang
lebih lebar dan lebih rendah daripada
dibuat tentang pola arus melalui analisis
kurva distribusi normal menggambarkan
sorting (Rifardi, 2012). Pada daerah
sedimen terpilah buruk ini ditunjukkan
penelitian
kebanyakan
pada sampel 05A, 05B, 01C, 04C, 07C,
sampel memiliki nilai keruncingan yang
dan 08C. Untuk sampel yang berada di
mempunya
kota Palu memiliki keruncingan sama
penyebaran
distribusi
Tonggolobibi
puncak
sangat
tajam
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
42
ISSN-p: 2338-0950
ISSN-e: 2541-1969
Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 7 (1) : 36 – 43 (Maret 2018)
yaitu runcing, yang memiliki sedimen
dilakukan di Desa Tonggolobibi dan Kota
yang terpilah baik.
Palu
didapatkan
karakteristik
dengan
informasi
metode granulometri didapatkan bahwa di
terhadap kecenderungan sebaran butiran
daerah Tonggolobibi pada sampel 03 B, 06
sedimen. Jika kemiringan postif maka
C dan 09 B ditemukan endapan tsunami
sebaran butiran cenderung didominasi oleh
sedangkan untuk kota Palu ditemukan
partikel-partikel halus dan sebaliknya nilai
endapan tsunami titik 10.
memberkan
Skweness
negatif
kemiringan
sedimen
sebaran
cenderung
butiran
didominasi
UCAPAN TERIMAKASIH
oleh
Terimakasih untuk : Bapak Moh.
partikel-partikel kasar. Kecenderungan ini
Rusli yang membantu mengukur sampel
secara langsung menggambarkan dominasi
batuan di Lab. ITB, Tim yang membantu
kekuatan energi yang bekerja (Rifardi,
dalam
2012). Rata-rata nilai kemiringan pada
pengambilan
sampel
endapan
tsunami.
sampel ini berada pada kisaran -1,00
hingga -0,1 kecual pada titik sampel 03A,
DAFTAR PUSTAKA
04A, 05A, 06A, 07A dan 09 A yang
Daryono (2011). Tataan Tektonik Dan
Sejarah Kegempaan Palu, Sulawesi
Tengah,
Badan
Meteorologi
Klimatologi
Dan
Geofisika
(BMKG)
bernilai positif sedangkan sampel 01A dan
03B yang memiliki nilai yang mendekati
simetris.
Nilai
negatif
pada
sampel
Dayer, K. (1986). Coastal and Estuarine
Sedminet Dynamics. John wiley
and sons. Chichester.
menunjukkan bahwa pada titik sampel
tersebut didominasi oleh partikel yang
Friedman GM. (1979). Differences in size
distribution of population
of
particles among sands of various
origins. Sedimentologi. 26:3-32.
berukuran lebih kasar. Menurut Rifardi
(2012) kapasitas dan kompetensi arus dan
gelombang
dengan
lebih
titik
besar
sampel
dibandingkan
lainnya,
Rifardi. (2012). Ekologi Sedimen Laut
Modern, UR PRESS, Pekanbaru.
seiring
dengan peningkatan energi dan kecepatan
aliran
gelombang
mengangkut
berukuran
sehingga
material
lebih
sedimen
besar.
Tauxe, L., Gee, J.S., dan Staudigel, H.
(1998). Flow Direction in Dikes
from Anisotropy of Magnetic
Susceptibilitas
Data:
The
Bootstrap Way, Journal Of
Geophysical Research.Volume 103
dapat
yang
Begitupun
sebaliknya pada nilai positif yang lebih
dominan
membawa
partikel
Tjia, HD. dan TH, Zakaria. (1974). PaluKoro strike-slip fault zone, Central
Sulawesi. Sains Malaysia. 3. 6788.
dengan
ukuran butir yang halus karena kapasitas
arus
dan
Berdasarkan
gelombang
yang
kecil.
penelitan
yang
telah
Karakteristik Endapan Tsunami Berdasarkan Metode Granulometri dan Metode Suseptibilitas
di Sulawesi Tengah
(Mutiara Kusumawardani dkk)
43