Kanal Pengetahuan | Annual Scientific Meeting (ASM) 2017 2. IDI
MENGURANGI
RESISTENSI
ANTIBIOTIK
fx. wikan indrarto
Disampaikan pada :
Annual Scientific Meeting (ASM) 2017,
Dies Natalis FK UGM ke-71, HUT RS UGM ke-5
dan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-35.
Yogyakarta, 4 Maret 2017.
LANGKAH MASYARAKAT UMUM
1. Mencegah infeksi (mencuci tangan, menjaga
kebersihan makanan, menghindari kontak dekat
dengan orang yang sakit).
2. Melakukan vaksinasi ulangan.
3. Menggunakan antibiotik hanya diresepkan oleh dokter.
4. Membeli resep antibiotika secara penuh.
5. Jangan pernah menggunakan antibiotik sisa.
6. Jangan pernah berbagi antibiotik dengan orang lain.
LANGKAH DOKTER, APOTEKER
DAN PETUGAS KESEHATAN
1. Memastikan tangan, instrumen medis dan lingkungan
RS bersih.
2. Memberikan vaksinasi terbaru kepada pasien
3. Ketika terjadi dugaan infeksi bakteri, melakukan kultur
bakteri dan pemeriksaan penunjang medik lainnya
untuk konfirmasi.
4. Hanya meresepkan dan mengeluarkan antibiotik ketika
benar-benar dibutuhkan, pada dosis dan durasi
pengobatan yang tepat.
5. Edukasi kepada pasien secara benar dan lengkap
LANGKAH PEJABAT PEMBUAT
KEBIJAKAN KESEHATAN
1. Rencana aksi mengatasi resistensi antibiotik,
2. Pengawasan infeksi bakteri resisten antibiotik,
3. Pencegahan dan pengendalian infeksi.
4. Penggunaan antibiotika yang berkualitas.
5. Informasi tentang resistensi antibiotik.
6. Apresiasi atas pengembangan obat, vaksin dan alat
diagnostik yang baru.
LANGKAH
ORGANISASI PROFESI
KESEHATAN
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) :
1. Sosialisasi berulang, dalam program pendidikan
kedokteran berkelanjutan, tentang tatalaksana
terbaru penyakit infeksi.
2. Melakukan advokasi kepada semua pihak, agar
para dokter anggota IDI dapat berperan secara
optimal dalam menekan kejadian resistensi
antibiotik.
LANGKAH PETUGAS
SEKTOR PERTANIAN
1. Untuk hewan hanya untuk penyakit menular dan di
bawah pengawasan seorang dokter hewan,
2. Vaksinasi hewan
3. Alternatif tindakan pada tanaman yang terinfeksi.
4. Mempromosikan dan menerapkan praktek yang baik
di semua tahap produksi dan pengolahan makanan,
5. Mengadopsi sistem kebersihan, biosecurity dan hewan
bebas penyakit,
6. Standar internasional (OIE, FAO dan WHO).
sekian dan terima kasih
Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak
di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM,
WA: 081227280161,
e-mail : [email protected]
RESISTENSI
ANTIBIOTIK
fx. wikan indrarto
Disampaikan pada :
Annual Scientific Meeting (ASM) 2017,
Dies Natalis FK UGM ke-71, HUT RS UGM ke-5
dan HUT RSUP Dr. Sardjito ke-35.
Yogyakarta, 4 Maret 2017.
LANGKAH MASYARAKAT UMUM
1. Mencegah infeksi (mencuci tangan, menjaga
kebersihan makanan, menghindari kontak dekat
dengan orang yang sakit).
2. Melakukan vaksinasi ulangan.
3. Menggunakan antibiotik hanya diresepkan oleh dokter.
4. Membeli resep antibiotika secara penuh.
5. Jangan pernah menggunakan antibiotik sisa.
6. Jangan pernah berbagi antibiotik dengan orang lain.
LANGKAH DOKTER, APOTEKER
DAN PETUGAS KESEHATAN
1. Memastikan tangan, instrumen medis dan lingkungan
RS bersih.
2. Memberikan vaksinasi terbaru kepada pasien
3. Ketika terjadi dugaan infeksi bakteri, melakukan kultur
bakteri dan pemeriksaan penunjang medik lainnya
untuk konfirmasi.
4. Hanya meresepkan dan mengeluarkan antibiotik ketika
benar-benar dibutuhkan, pada dosis dan durasi
pengobatan yang tepat.
5. Edukasi kepada pasien secara benar dan lengkap
LANGKAH PEJABAT PEMBUAT
KEBIJAKAN KESEHATAN
1. Rencana aksi mengatasi resistensi antibiotik,
2. Pengawasan infeksi bakteri resisten antibiotik,
3. Pencegahan dan pengendalian infeksi.
4. Penggunaan antibiotika yang berkualitas.
5. Informasi tentang resistensi antibiotik.
6. Apresiasi atas pengembangan obat, vaksin dan alat
diagnostik yang baru.
LANGKAH
ORGANISASI PROFESI
KESEHATAN
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) :
1. Sosialisasi berulang, dalam program pendidikan
kedokteran berkelanjutan, tentang tatalaksana
terbaru penyakit infeksi.
2. Melakukan advokasi kepada semua pihak, agar
para dokter anggota IDI dapat berperan secara
optimal dalam menekan kejadian resistensi
antibiotik.
LANGKAH PETUGAS
SEKTOR PERTANIAN
1. Untuk hewan hanya untuk penyakit menular dan di
bawah pengawasan seorang dokter hewan,
2. Vaksinasi hewan
3. Alternatif tindakan pada tanaman yang terinfeksi.
4. Mempromosikan dan menerapkan praktek yang baik
di semua tahap produksi dan pengolahan makanan,
5. Mengadopsi sistem kebersihan, biosecurity dan hewan
bebas penyakit,
6. Standar internasional (OIE, FAO dan WHO).
sekian dan terima kasih
Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak
di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM,
WA: 081227280161,
e-mail : [email protected]