Kanal Pengetahuan | Annual Scientific Meeting (ASM) 2017

DISAMPAIKAN OLEH
Dr. Tri Hesty WidyastoeC, Sp.M, MPH
DIREKTUR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
ANNNUAL SCIENTIFIC MEETING 2017
JOGJAKARTA , 4 MARET 2017

¨ 
¨ 

PENDAHULUAN
IMPLIKASI RESISTENSI ANTIMIKROBA TERHADAP
PEMBIAYAAN RS
¡ 

¨ 

PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

PENUTUP


KEMAMPUAN MIKROBA ( bakteri, virus, jamur, parasit) UNTUK BERTAHAN HIDUP
TERHADAP EFEK ANTIMIKROBA SEHINGGA TIDAK EFEKTIF DALAM PENGGUNAAN
KLINIS
( PERMENKES 8/2015)

WHO: An(microbial resistance (AMR) is the ability of a
microorganism (like bacteria, viruses, and some parasites) to
stop an an(microbial (such as an(bio(cs, anGvirals and
anGmalarials) from working against it. As a result, standard
treatments become ineffecGve, infecGons persist and may spread
to others.

• 
• 
• 
• 
• 
• 

Longer duraCon of illness

Longer treatment
Higher mortality
Treatment with expensive drugs
Increased burden on health system
Negates technological advances in medical sector
–  Complex surgeries
–  TransplantaCons and other intervenCons

•  Huge economic impact
WHO-Regional Office for South-East Asia (SEARO). World Health Day 2011: PrevenGon
and Containment of AnGmicrobial Resistance (use anGbioGcs raGonally)

POST ANTIBIOTIC ERA

Kecepatan
penemuan
antibiotik
Timbulnya
resistensi
kuman


- Post antibiotic era
- Kembali ke zaman
pra antibiotik
- Peningkatan kematian
karena penyakit infeksi
Waktu
Bagan Spekulatif. Prof.dr. Karjadi SpAn(K)

5

•  Lebih dari 50 % semua obat
yang diresepkan Cdak
tepat
•  Di Negara berkembang,
Proporsi pasien yang
diobaC sesuai dengan
pedoman klinis untuk
penyakit penyakit umum di
fasilitas primer kurang dari

40 % di pelayanan publik
dan 30% di pelayanan
swasta
Medicines: raOonal use of medicines
Fact sheet N°338 May 2010

§  50 % Kasus ISPA Virus
d i o b a C A B , y a n g
harusnya Cdak perlu AB,
h a n y a 5 3 % k a s u s
Pneumonia mendapat
terapi AB tepat
§  54% kasus diare diobaC
A B y a n g C d a k
diperlukan, hanya 55%
y a n g m e n d a p a t k a n
cairan rehidrasi oral yang
direkomendasikan sesuai
standar.
§  4 0 % p e r e s e p a n A B

adalah dibawah dosis
Regional Health Forum –
Volume 15, Number 1, 2011

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG SALAH
Mild Infect
Not Infect

Overuse

6-90%

In mild infection

Med Prevent

Misuse
Less supporting
Facility


A.B. Abuse

AMR

Underuse
Less funding
WHO Global Strategy for containment of
antimicrobial Resietance. 2001
8

PROFIL PENGGUNAAN AB
RSDK DAN RSDS 2005

QUALITY OF ANTIBIOTICS USAGE
CATAGORY SURABAYA SEMARANG
(%)
(%)
No IndicaCon

10-80


19-76

Incorrect

11-45

9-45

No IndicaCon
for
prophylaxis

4-33

1-8

Source: Endang Sri Lestari et all, European Journal of Clinical Microbiology & InfecCous
Diseases, 2008, 27 : 45-51


E.Coli
60
50
40
30
20
10
0

56,8%

56,39%

51,69%
40,83%

52,23%

45,33%


37,82%
34,31%

27,94%

32,16%

26,71%

32,7%

Cefotaxime
Ceftriaxone
Ceftazidime
Cefepime
Ciprofloxasin
Amikacin
Gentamycin
Fosfomycin
Piperacillintazobactam

Cefoperazonesulbactam
Meropenem
Levofloxacin
Tigecyclin

RSDS RSSA
0.17
0.00
0.00
0.00
0.17
0.00
0.34 42.06
16.10 29.37
97.95 95.24
61.43 69.05
92.86 100.00

RSDM
NA

2.62
12.07
26.21
10.00
82.99
62.15
NA

RSDK
1.57
5.93
4.19
9.42
18.32
96.34
10.99
78.57

RSSD
3.31
NA
8.33
25.62
7.50
73.33
56.30
82.89

RSP TOTAL
NA
0,78
0.00
1,19
0.00
3,83
0.00 12,78
10.42 15,21
98.96 92,4
63.54 55,12
NA 90,85

49.57

76.19

NA

76.44

65.81

66.67

60,4

53.85

NA

83.33

72.73

57.98

15.63

57,08

99.83
20.14
78.08

98.41
29.37
99.21

98.96
9.00
97.92

95.29
21.48
99.48

94.96
15.38
40.63

100.00 98,51
10.42 17,66
100.00 94,67

Data surveillance PPRA-Balitbangkes-WHO 2013

•  Antimicrobial resistance: disamping menyebabkan perpanjangan
perawatan dan peningkatan juga menyebabkan inefisiensi sebesar
US$ 4-5 miliar di Amerika dan € 9 miliar di Eropa per tahun.
•  Adverse drug reaction and medication error: diperkirakan menelan
biaya 3,4 juta dolar per tahun.
•  Lost resources: Belanja obat nasional sekitar 10 – 40 % belanja
kesehatan. Ada potensi kehilangan sumber daya yang besar jika
peresepan dan penggunaan obat tidak tepat.
•  Eroded patient confidence: kerugian ekonomi secara tidak
langsung akibat menurunnya kepercayaan pasien.

EROPA UNION
-Population 500 M
-25.000 death/year
-2,5 M extra ALOS
-Cost € 1.5 / yrs

USA

THAILAND
• Population 70 M
• >38.000 death/yrs
• 3.2 M extra ALOS
• Cost US$ 1.3 B

• 
• 
• 
• 

Population 300 M
>23.000 death/
yrs
2 M extra ALOS
Cost US$ 20 B

Indonesia
•  Population 250 M
•  >135.000 death/yrs
•  Cost Rp. 56. T

WHO, 2007

Persentase Biaya Kesehatan (Health Expenditure)
dari GDP (Gross Domestic Product) pada 9 Negara

DISTRIBUSI BIAYA RUMAH SAKIT

The costs of delifering health services in Indonesia
report on prospective survey 2010-2011

• Farmasi
• Alat medik habis
pakai
• Pemeriksaan
penunjang
• Lama rawat (LOS)

PENYEBAB INEFISIENSI PELAYANAN:
-  SISTEM YANG TIDAK JELAS
-  AKTIFITAS YANG TIDAK TEPAT


INPUT

à

PROSES

à

OUTCOME

STRATEGI PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA

CEGAH
BERKEMBANGNYA
MIKROBA RESISTEN

CEGAH
PENYEBARAN
MIKROBA
RESISTEN

1.Gunakan antibiotik dengan bijak
2.Taat terhadap prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi
17

1. 

2. 

Penggunaan anCbioCk secara bijak: penggunaan
anCbioCk secara rasional dengan memperCmbangkan
dampak muncul dan menyebarnya mikroba (bakteri)
resisten
Tahapan penerapan penggunaan anCbioCk secara bijak:
a.  Meningkatkan pemahaman dan ketaatan KSM dan
nakes dalam penggunaan anCbioCk secara bijak;
b.  Meningkatkan peranan pemangku kepenCngan di
bidang penanganan penyakit infeksi dan penggunaan
anCbioCk;

c.  Mengembangkan dan meningkatkan fungsi

d. 
e. 
f. 
g. 
h. 

laboratorium penunjang lainnya yang berkaitan
dengan penanganan penyakit infeksi;
Meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam
memantau penggunaan anCbioCk;
Meningkatkan pelayanan farmakologi klinik dalam
memandu penggunaan anCbioCk;
Meningkatkan penanganan kasus infeksi secara
mulCdisiplin dan terpadu;
Melaksanakan surveilans pola penggunaan
anCbioCk, serta melaporkannya secara berkala; dan
Melaksanakan surveilans pola mikroba penyebab
infeksi dan kepekaannya terhadap anCbioCk, serta
melaporkannya secara berkala

PERLU PENYIAPAN
SDM YANG SESUAI
KOMPETENSI

KFT

P
P
I

PPI

FARMASI KLINIK

MIKROBIOLOGI
KLINIK

KEPERAWATAN

KLINISI

PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
Keselamatan pasien

PP

KOMITMEN / KONSENSUS BERSAMA
24

•  Perbaikan kuanCtas penggunaan anCbioCk
•  Perbaikan kualitas penggunaan anCbioCk
•  Perbaikan pola sensiCvitas anCbioCk dan
Penurunan pola resistensi anCmikroba
•  Penurunan angka kejadian infeksi rumah sakit
Yang disebabkan mikroba MDRO
•  Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi
secara mulCdisiplin
27

•  Meningkatkan mutu pelayanan obat (anCbiotik): tepat
jenis, tepat waktu, tepat durasi dan tepat dosis
•  Meningkatkan efisiensi pelayan: memperpendek LOS,
menghemat biaya RS sebesar $17 juta dalam 8 tahun.
•  Meningkatkan keselamatan pasien: mengurangi risiko
resistensi, menurunkan mortalitas.

Ø  hkp://www.cdc.gov/getsmart/healthcare/inpaCent-stewardship.html
Ø

nsCtute of Medicine. Microbial threats to health: emergence, detecCon and response. Washington DC.: NaConal Academics Press, 1998.

•  Penggunaan obat khususnya anCbioCk yang Cdak bijak;
overuse, underuse dan misuse berisiko terjadinya resistensi,
menurunnya mutu dan keselamatan pasien serta risiko
peningkatan biaya yang akan menjadi beban rumah sakit.
•  Implementasi PPRA di rumah sakit, akan membantu rumah
sakit dalam penggunaan sumber daya khusunya farmasi yang
lebih cost effecGve serta akan meningkatkan mutu pelayanan,
meningkatnya keselamatan pasien dan kepercayaan pasien.

AnCbioCc resistance is not just a problem for
the person with the infecCon.
Some resistant bacteria have the potenCal to
spread to others —
promoCng anCbioCc-resistant infecCons.

We need to preserve
this resource
by working together