PENERAPAN STRATEGI PLANTED QUESTION PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DI MINU DURUNGBEDUG CANDI SIDOARJO.

(1)

PENER

UNTUK MENIN DI MIN

UNIVERSITA FAK

PROGRAM STUD

ERAPAN STRATEGI PLANTED QUESTIO

PADA MATA PELAJARAN IPA INGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA INU DURUNGBEDUG CANDI SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:

LAILATUS ZAKIYAH NIM. D37213049

AS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SUR KULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IB

2017

ION

WA KELAS V JO

URABAYA N


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Lailatus Zakiyah, D37213049, 2017, Penerapan Strategi Planted Question pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V di MINU

Durungbedug Candi Sidoarjo”. Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing: Drs. Nadlir, M.Pd.I dan Drs. H. Munawir, M.Ag Kata Kunci: Minat Belajar, Strategi Pembelajaran,Planted Question

Latar belakang dilakukannya penelitian ini dikarenakan rendahnya minat belajar siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo. Hal ini disebabkan karena guru tidak pernah menggunakan strategi pembelajaran yang menarik. Dalam menyampaikan pembelajaran dikelas guru hanya menggunakan metode ceramah dan siswa hanya mendengarkan saja, akan tetapi ketika ditanya kebanyakan siswa tidak bisa menjawab dan begitu juga sebaliknya jika siswa disuruh bertanya tidak ada yang bertanya.

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui penerapan strategi planted

questionpada mata pelajaran IPA kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo, (2)

Untuk mengetahui peningkatan minat belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo dengan menggunakan strategi planted question. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo dengan jumlah 25 siswa dengan jumlah 14 siswi dan 11 siswa. Pada penelitian ini peneliti membahas mengenai penerapan strategiplanted questiondalam meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan materi daur air.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kurt Lewin. Pada penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, pengisian angket dan dokumentasi. Kemudian dari data-data yang telah diperoleh tersebut akan dianalisis untuk mengetahui hasilnya.

Dari data penelitian yang ada, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi planted question pada pembelajaran IPA di kelas V dengan materi daur air dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari siklus I dengan persentase skor 75% dan pada siklus II dengan persentase skor 85%. Selain itu juga peningkatan dapat ditunjukkan pada aktivitas mengajar guru di siklus I dengan persentase skor 82% dan pada siklus II dengan persentase skor 86%. Penerapan strategi pembelajaran planted

question ternyata mampu meningkatkan minat belajar siswa dengan persentase 40%

dengan kriteria rendah pada saat pra siklus dan siklus I menjadi 64% dengan kriteria sedang selanjutnya di siklus II menjadi 80% dengan kriteria tinggi.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN MOTTO ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR RUMUS ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tindakan yang Dipilih ... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Lingkup Penelitian ... 6

F. Signifikasi Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. StrategiPlanted Question ... 9


(8)

1. Pengertian Strategi PembelajaranPlanted Question... 9

2. Manfaat Strategi PembelajaranPlanted Question ... 11

3. Cara Menggunakan Strategi PembelajaranPlanted Question ... 11

4. Kelebihan dan Kekurangan StrategiPlanted Question... 14

B. Minat Belajar ... 14

1. Pengertian Minat Belajar ... 14

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 16

3. Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 17

4. Indikator Minat Belajar ... 18

C. Mata Pelajaran IPA Materi Daur Air ... 19

1. Pengertian IPA ... 19

2. Tujuan Pembelajaran IPA ... 19

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA SD/MI ... 20

4. Materi Daur Air ... 21

D. Peningkatan Minat Belajar IPA MelaluiStrategi Planted Question ... 25

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 27

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian ... 29

C. Variabel yang Diselidiki ... 30

D. Rencana Tindakan ... 31

E. Data dan Cara Pengumpulannya... 39

F. Indikator Kinerja ... 51


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 53

1. Pra Siklus ... 53

2. Siklus I ... 57

3. Siklus II ... 70

B. Pembahasan ... 78

1. Penerapan Strategi Planted Question ... 78

2. Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 80

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan kehidupan manusia di dunia.1 Selain itu, juga menjadi elemen penting dalam pembangunan bangsa, karena melalui pendidikan dasar pembangunan karakter manusia dimulai. Pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha membudayakan manusia. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia.2 Dalam suatu pendidikan terjadi adanya suatu proses pembelajaran. Sepanjang perjalananya dalam proses pembelajaran tidak sepenuhnya mengalami kemajuan, melainkan ada kendala-kendala yang harus dihadapi.

Pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dikelas, hampir semua guru ingin mewujudkan pembelajaran yang efektif. Suasana pembelajaran yang efektif tersebut dapat terwujud apabila dapat melibatkan siswa secara aktif dan dengan penggunaan strategi

1

Kunandar,Guru Profesional(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 5

2


(11)

2

pembelajaran yang menarik, sehingga dapat menumbuhkan minat dan perhatian siswa.

Namun, pada kenyataannya saat ini yang terjadi pada siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo belum terjadi pembelajaran yang berjalan dengan efektif. Dikarenakan pada saat proses pembelajaran siswa hanya mendengarkan saja dan tanpa ada umpan balik dari siswa. Ketika siswa tersebut ditanya apakah sudah faham tentang materi yang diajarkan kebanyakan tidak ada yang menjawab. Begitu pula saat siswa disuruh bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa pun tidak ada yang bertanya dan siswa hanya diam saja. Hal demikian terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Jamal selaku guru mata pelajaran IPA di kelas V, proses pembelajaran IPA di kelas V masih kurang kondusif. Hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang di lakukan. Selain itu, siswa juga mengalami kendala seperti mengantuk dan bergurau dengan temannya sendiri tanpa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat di lihat hanya ada sekitar 40% siswa yang berminat dalam pembelajaran IPA.3

3

Hasil wawancara dengan Bapak Jamal, guru mata pelajaran IPA kelas V di MINU Durung Bedug Candi, wawancara tentang minat belajar siswa, Sidoarjo 22 Oktober 2016.


(12)

3

Apabila kondisi demikian terus di biarkan maka akan berdampak buruk bagi kualitas pembelajaran IPA di kelas V MINU Durungbedug. Padahal menurut penelitian yang dilakukan oleh Tsamratul Fuaidah dijelaskan bahwa mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang mempelajari alam semesta, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam buatan. Dengan mempelajari mata pelajaran IPA dapat memberikan wawasan kepada peserta didik tentang konsep-konsep alam agar cepat peka dan tanggap terhadap masalah-masalah alam yang ada di sekitar. IPA (sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar dapat meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam dan segala sesuatu yang ada di alam.4

Salah satu cara pemecahan masalah yang ada di atas tersebut, yang mungkin untuk dilaksanakan oleh guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran planted

question. Harapan digunakannya strategi tersebut adalah untuk membantu

meningkatkan minat belajar siswa kelas V, karena dengan adanya strategi tersebut guru bisa bertatap muka secara individu dengan siswa, maka dengan begitu siswa bisa merasa mendapatkan perhatian dari gurunya.

4

Tsamratul Fuaidah., “Peningkatan Minat Belajar Siswa melalui MediaAugmented Realitypada

Mata Pelajaran IPA di Kelas VI MI Nurus Syafi’i Gedangan Sidoarjo”, (Surabaya: digilib.uinsby.ac.id diakses pada 8 November 2016),


(13)

4

Berdasarkan latar belakang masaah yang ada, maka dalam penelitian ini peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul

“PENERAPAN STRATEGI PLANTED QUESTION PADA MATA

PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DI MINU DURUNGBEDUG CANDISIDOARJO”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah disini dikemukakan dalam bentuk pertannyaan dasar yang akan dicari jawabannya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan dasar yang merupakan rumusan masalah adalah : 1. Bagaimana penerapan strategi planted question pada mata pelajaran

IPA materi daur air dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan minat belajar mata pelajaran IPA materi daur air pada siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo setelah menggunakan strategiplanted question?

C. Tindakan Yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan strategiplanted question.Pemilihan strategi ini dikarenakan sesuai dengan karakteristik siswa kelas V di MINU Durungbedug tersebut. Adapun karakteristik dari siswa tersebut yaitu,


(14)

5

pada saat proses pembelajaran suasana kelas menjadi kurang kondusif, dikarenakan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran tidak ada siswa yang mau bertannya dan ketika diberi pertanyaan tidak ada siswa yang bisa menjawab.

Strategi ini dapat dijadikan alternatif penunjang dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif. Adapun alasan kedua diterapkannya strategi ini supaya dapat meningkatkan minat belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran IPA. Diharapkan dengan adanya strategi ini bisa menjadikan susana kelas yang efektif dan menyenangkan. Sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan proposal ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan strategi planted question pada mata pelajaran IPA materi daur air dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar mata pelajaran IPA materi daur air pada siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo dengan menggunakan strategiplanted question.


(15)

6

E. Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan masalah-masalah yang sesuai dengan permasalah-masalahan yang ada di atas, yaitu terkait dengan penerapan strategi planted question untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V di MINU Durung Bedug Candi Sidoarjo pada mata pelajaran IPA materi daur air. Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini diantaranya :

1. Peneliti hanya membahas mengenai penerapan strategi planted

questionuntuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran

IPA materi daur air.

2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di MINU Durungbedug Candi Sidoarjo tahun pelajaran 2016/2017, dikarenakan dalam kelas tersebut kebanyakan tidak ada siswa yang bertanya saat proses pembelajaran. Jumlah siswa dalam kelas ini terdapat 25 siswa.

F. Signifikasi Penelitian

Segala sesuatu yang di usahakan tidak terlepas dari adannya suatu kegunaan atau manfaat yang diharapkan. Hasil pembuatan proposal ini diharapkan penulis agar dapat berguna baik bagi penulis ataupun pihak lain yang berkepentingan. Adapun kegunaan yang diharapkan dalam proposal ini adalah sebagai berikut :


(16)

7

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan gambaran untuk memberikan alternatif dalam sebuah pembelajaran. Sehingga dapat menjadikan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, yang nantinya akan membantu meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi yang diajarkan.

2. Praktis

a. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan untuk mengetahui lebih dalam tentang cara meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan strategiplented question.

b. Bagi siswa

Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatnya minat belajar pada mata pelajaran IPA materi daur air.

c. Bagi guru

Sebagai acuan dalam menyunsun pembelajaran selanjutnya dengan menggunakan strategi pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggungjawabnya.


(17)

8

d. Bagi sekolah

Dapat dijadikan sumbangan yang bermanfaat dalam memperbaiki dan mengharum baikkan nama sekolah karena dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan para pendidik yang kreatif serta inovatif dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.


(18)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. StrategiPlanted Question

1. Pengertian Strategi PembelajaranPlanted Question

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut sebagai strategi pembelajaran.1 Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat berjalan dengan baik.2

Istilah “strategi” pertamakali hanya dikenal dikalangan militer, khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan (selain kekuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk menang.

1

Abdul Majid,Strategi Pembelajaran(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 6

2


(19)

10

Biasanya, sebuah strategi disusun dengan mempertimbangkan medan perang, kekuatan pasukan, perlengkapan perang dan

sebagainya. Seiring berjalannya waktu, istilah “strategi” di dunia

militer tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.3

Banyak pendapat beberapa para ahli berkaitan dengan pengertian strategi pembelajaran. Secara umum, strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.4

Planted question atau biasa disebut sebagai pertanyaan

rekayasa dan ada juga yang menyebutnya dengan pertanyaan yang disiapkan. Strategi ini membantu anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan/diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu.

3

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 13

4


(20)

11

Sekalipun anda memberikan materi pelajaran seperti biasanya, tetapi efeknya adalah siswa melihat anda melaksanakan sesi tanya jawab. Lebih dari itu, strategi ini dapat membantu siswa yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah berbicara pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan diminta untuk menjadi seorang penanya.5

2. Manfaat Strategi PembelajaranPlanted Question

Strategi planted question membantu untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang telah ditanamkan atau diberikan sebelumnya kepada peserta didik tertentu. Strategi ini membantu peserta didik yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah berbicara pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan diminta menjadi penanya.6 3. Cara Menggunakan Strategi PembelajaranPlanted Question

Langkah-langkah dalam menggunakan strategi planted

question atau biasa dikenal dengan pertanyaan rekayasa ini adalah

sebagai berikut7:

5

Hisyam Zaini, et al., Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2004), 48

6

Yetty D Novia, Plantet Question ( Pertanyaan Rekayasa) sebagai metode untuk merangsang keaktifan siswa dalam bertanya , 24 Juni 2015 (Diakses pada 17 November) : http://www.kompasiana.com/ye2t/plantet-question-pertanyaan-rekayasa-sebagai-metode-untuk-merangsang-keaktifan-siswa-dalam-bertanya_552c29106ea834ef7c8b456f

7


(21)

12

a. Pilihlah pertanyaan yang akan mengarahkan pada materi pelajaran yang akan disajikan. Tulislah tiga sampai enam pertannyaan dan urutkan pertanyaan tersebut secara logis.

b. Tulislah setiap pertanyaan pada kartu instruksi (sepotong kertas (10 x 15 cm)), dan tuliskan isyarat yang akan digunakan untuk memberi tanda kapan pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan. Tanda yang bisa digunakan diantaranya:

- Menggaruk atau mengusap hidung - Membuka kacamata

- Membunyikan jari-jari - Menguap, dll.

Kartu instruksinya bisa tampak seperti dibawah ini8:

8

Melvin L. Siberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), 160

JANGAN PERLIHATKAN KARTU INI KEPADA SIAPAPUN!

Bila istirahat kita selesai, saya akan mendiskusikan pertanyaan: “Apakah kecerdasan merupakan unsur keturunan?” dan kemudian tanyakan apakah siswa memiliki pertanyaan. Bila saya menggaruk-garuk hidung saya, angkat tangan kamu dan ajukan pertanyaan berikut ini:

Apakah memang ada lebih dari satu jenis kecerdasan?

Jangan membaca pertanyaannya keras-keras. Ingat-ingatlah pertanyaan itu atau ucapkan dengan kata-katamu sendiri.


(22)

13

c. Sebelum pelajaran dimulai, pilihlah siswa yang akan mengajukan pertanyaan. Berikan masing-masing satu kartu indeks, dan jelaskan tanda-tanda mereka. Pastikan bahwa mereka tidak mengungkapkan kepada siapapun bahwa mereka telah diberi pertanyaan.

d. Bukalah sesi tanya-jawab dengan mengumumkan topiknya dan berikan isyarat pertama anda. Panggillah siswa yang sudah diberikan pertanyaan, jawablah pertanyaan itu, dan kemudian lanjutkan dengan isyarat dan pertanyaan berikutnya.

e. Setelah itu, bukalah kesempatan bagi seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan baru. Bukan yang telah diberikan sebelumnya. Anda harus memastikan dulu adanya berapa siswa yang unjuk jari.

f. Sertakan jawaban atas pertanyaan tersebut pada kertas lipat, transparansi OHP, atau buku pegangan pengajaran yang anda bagikan ketika masing-masing pertanyaan dijawab. Ungkapkan secara dramatis jawabannya ketika pertanyaan diajukan.

g. Berikan pertanyaan yang telah anda persiapkan kepada siswa yang paling sedikit memperlihatkan minat atau yang memperlihatkan sikap kurang bersahabat.


(23)

14

4. Kelebihan dan Kekurangan StrategiPlanted Question9

a. Kelebihan :

(1) Menumbuhkan rasa keberanian siswa dalam hal yang positif (2) Dapat mengkondusifkan siswa secara penuh

(3) Meningkatkan kreativitas siswa (4) Meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Kelemahan :

(1) Tidak semua siswa mendapat kesempatan bertanya (2) Membutuhkan media yang cukup banyak.

B. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tsamratul

Fuaidah,dijelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap

untuk memperhatikan beberapa aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu aktivitas dia akan memperhatikan secara sungguh-sungguh tanpa ada yang menyuruh. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan tetapi dapat juga di implementasikan

9


(24)

15

melalui partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.10Adapun definisi minat menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Crow and Crow minat itu diartikan sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberikan perhatian kepada seseorang, sesuatu atau pada aktifitas-aktifitas lainnya.11

Menurut Mahmud, minat merupakan derajat preferensi pilihan suka atau tidak suka terhadap suatu objek atau kegiatan yang ditimbulkan ketertarikan orang tersebut pada objek atau kegiatan tersebut.12 Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka rasa ketertarikan pada suatu benda atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.13

Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli adalah tergantung dari teori yang mereka anut. Menurut Winaryo Surahmad, mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dimana proses itu terjadi dalam suatu situasi bukan dalam suatu ruang hampa.14 Dalam implementasinya belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dengan cara

10

Tsamratul Fuaidah.,“Peningkatan Minat Belajar Siswa melalui Media Augmented Realitypada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI MI Nurus Syafi’i Gedangan Sidoarjo”, (Surabaya: digilib.uinsby.ac.id diakses pada 8 November 2016), 7

11

Rama Yudis,Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta: Kalam Mulik, 1998), 175 12

Mahmud,Metode Penelitian Pendidikan(Bandung: Pustaka Setia, 2011), 182 13

Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi( Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 180 14


(25)

16

mengolah bahan belajar. Para ahli psikologi dan guru-guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah.15

Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa minat belajar merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang dapat berproses untuk merubah tingkah laku dimana proses tersebut terjadi dalam suatu kegiatan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.16Akan tetapi, berhasil baik atau tidaknya belajar itu, tergantung kepada bermacam-macam faktor. Salah satunya adalah minat belajar siswa. Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu17:

a. Faktor Internal

1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat,

kematangan dan kesiapan.

15

Endang Komara,Belajar dan Pembelajaran Interaktif...,1 16

M. Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 102 17


(26)

17

b. Faktor Eksternal

1) Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.

3. Cara Meningkatkan Minat Belajar

Adapun salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan cara-cara seperti halnya yang ada dibawah ini:

a. Penggunaan strategi pembelajaran yang menarik.

b. Penggunaan media yang tepat dan sesuia dengan materi yang di ajarkan.

c. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik, dengan begitu siswa akan merasa senang dan nyaman dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran.


(27)

18

4. Indikator Minat Belajar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapat memberi petunjuk/keterangan.18 Menurut Safari ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. Hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah, yaitu19:

a. Perasaan Senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap mata pelajaran yang dipelajari, maka ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.

b. Ketertarikan Siswa

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang dirasakan oleh kegiatan itu sendiri.

c. Perhatian dalam Belajar

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap

18

Depdikbud,Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga(Jakarta: Balai Pustaka, 2000), 430 19


(28)

19

pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengesampingkan hal yan lain. Seorang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran IPA, maka ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya. d. Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan sesuatu objek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.

C. Mata Pelajaran IPA Materi Daur Air

1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang ada di alam. Ilmu Pengetahuan Alam membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.20

2. Tujuan Pembelajaran IPA

Adapun pentingnya dari pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui 20


(29)

20

pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran SaLingTeMas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Selain itu, belajar IPA (sains) seharusnya dimulai sejak dini, karena dengan dimulainnya memperkenalkan alam dan lingkungan akan memperkaya pengalaman anak. Hasilnya anak akan mampu membangun suatu pengetahuan yang nantinya dapat digunakan pada masa dewasanya.21

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA SD/MI

Ruang lingkup pembelajaran IPA di SD/MI, khususnya yang ada pada kelas V antara lain:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. b. Benda dan sifatnya, meliputi: benda padat, cair dan gas.

c. Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

21

Agung Triharsono,Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini(Yogyakarta: CV. Andi, 2013), 39


(30)

21

d. Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, daur air, dan peristiwa alam.

Dari beberapa ruang lingkup di atas, yang menjadi ulasan dalam penelitian ini adalah ruang lingkup bagian (d) yaitu bumi dan alam semesta, yang sesuai dengan Standart Kompetensi (SK): 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan Kompetensi Dasar (KD): 7.4. Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

4. Materi Daur Air a. Kegunaan air

Air sangat diperlukan dalam kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan dalam kehidupannya. Misalnya, untuk minum, memasak dan mencuci. Hewan memerlukan air untuk minum. Tumbuhan memerlukan air untuk mengangkut zat hara dari akar ke daun. Tidak akan ada kehidupan tanpa air. Setiap hari kita mandi menggunakan air. Jika haus, kita minum air. Ibu memasak dan mencuci menggunakan air.22

22


(31)

22

b. Siklus air (daur air)

Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidupnya, oleh karena itu kebutuhan akan air sangat penting bagi kehidupan. Menurut sejarah, sejak seribu tahun masehi, para ilmuwan seperti Hometos telah mencoba untuk menjawab tentang asal usul air yang ada di mata air, sungai dan lain-lainya, tetapi belum didapatkan jawaban yang jelas dan memuaskan. Demikian pula tokoh-tokoh yang lain seperti Thales, Plato, dan Aristoteles.

Para ilmuwan saat itu beranggapan bahwa air (mata air) berasal dari persediaan yang amat luas didalam perut bumi yang abadi sifatnya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pada kenyataannya keberadaan air dimuka bumi sangat beraneka ragam dan tergantung oleh ruang dan waktu. Air di muka bumi memiliki jumlah yang tetap dan selalu bergerak dalam suatu putaran secara terus menerus yang disebut siklus hidrologi. Hal ini terjadi akibat pengaruh sinar matahari.

Sebagian besar permukaan bumi terdiri atas air. Oleh karena itu, bumi dinamakan planet berair. Seluruh air hujan yang jatuh di permukaan bumi, hanya sepertigannya mengalir ke sungai. Sisanya yang dua pertiga meresap ke dalam tanah dan batu-batuan. Air yang meresap itu tertinggal di dalam tanah selama


(32)

23

tahun sebagai air tanah. Baik yang mengalir ke sungai maupun air tanah pada akhirnya bermuara ke laut. Air tanah itu menyebabkan terbentuknya mata air dan sumur. Selain itu, air tanah menjagaair sungai tetap mengalir pada musim kemarau.

Penguapan dan aliran air menyebabkan air mengalami daur. Adanya daur air menyebabkan air tidak pernah habis walaupun digunakan terus-menerus. Daur air disebabkan oleh sifat air yang terus-menerus mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam pergerakan itu, air mengalami perubahan bentuk dari cair ke uap, kemudian kembali lagi menjadi cair. Karena panas matahari, air laut menguap. Uap air itu selanjutnya berkumpul menjadi satu membentuk awan. Ketika awan menjadi dingin, uap air mengembun dan berubah menjadi titik-titik air. Tititk-titik air itulah yang jatuh menjadi hujan. Karena lautan lebih luas dari pada daratan, sebagian besar hujan jatuh di lautan. Sebagian hujan yang jatuh di daratan dan dimanfaatkan oleh hewan dan tumbuhan. Sebagian lagi tertempung di danau dan sungai yang akan mengalir menuju ke laut.23

23


(33)

24

Adapun gambar yang menunjukkan terjadinya siklus air (daur air), dapat di lihat dibawah ini24:

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi

c. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Siklus Air

Daur air terjadi secara alami. Dalam proses itu, tidak ada campur tangan manusia. Namun, kegiatan manusia dapat mempengaruhi daur air. Diantara kegiatan manusia tersebut adalah penebangan hutan. Penebangan hutan yang berlebihan dapat

24


(34)

25

mempengaruhi daur air. Hutan yang gundul tidak dapat menyerap air. Akibatnya, ketika hujan turun, air akan langsung mengalir ke laut.

Air yang langsung mengalir ke laut akan mengikis lapisan tanah bagian atas dan humus. Hal itu dapat menyebabkan tanah menjadi tandus. Selain itu, aliran air hujan yang deras dapat menyebabkan banjir. Tindakan manusia menutupi jalan dengan aspal serta menutupi sebagian halaman dengan beton dan semen juga mengganggu daur air. Kedua tindakan itu, mengurangi wilayah tempat air meresap ke dalam tanah.

D. Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Strategi Planted Question

Peningkatan minat belajar IPA materi daur air dengan menggunakan strategi pembelajaran planted question merupakan sebuah

usaha untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi daur air.

Strategi planted question ini merupakan salah satu cara yang

dilakukan untuk menumbuhkan minat belajar siswa, karena dalam penggunaannya strategi ini dapat dilakukan secara individual. Dengan memanggil salah satu siswa dan dengan memberikan pertanyaan rekayasa, maka siswa merasa diperhatikan oleh seorang guru. Penggunaan strategi ini diharapkan bisa meningkatkan minat belajar siswa.


(35)

26

Strategi pembelajaran seperti itu, bisa digunakan oleh seorang guru untuk menjadikan suasana belajar yang aktif dan inovatif. Sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif dan siswa akan merasa senang dengan mata pelajaran yang sedang berlangsung.


(36)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kegiatan mengumpulkan, mengelolah, menganalisis, dan menyimpulkan data untuk menentukan tingkat keberhasilan jenis tindakan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran.1 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa penerapan strategi planted question.

Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu sebagaimana dibawah ini:

1. Perencanaan/Planning

Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, (3) mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.


(37)

28

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP dalam situasi yang aktual, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

3. Pengamatan/Observing

Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah (1) mengambil perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama dalam kelompok; (3) mengamati pemahaman tiap-tiap siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.

4. Refleksi/Reflecting

Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah (1) mencatat hasil observasi; (2) mengevaluasi hasil observasi; (3) menganalisis hasil pembelajaran; (4) mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya.

Secara keseluruhan, empat tahapan tersebut membentuk suatu siklus penelitian tindakan kelas yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, bisa lebih dari satu siklus bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Pelaksanaan penelitian ini merupakan proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-menerus. Apabila digambarkan, proses penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 3.1.


(38)

29

Gambar 3.1

Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin2

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi: a. Tempat penelitian:

Penelitian ini dilaksanakan di MINU Durungbedug Candi-Sidoarjo yang beralamatkan di desa Durungbedug Rt. 07 Rw. 02 Candi Sidoarjo.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada saat semester genap tahun ajaran 2016-2017.

2. Subjek penelitian

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan


(39)

30

Yang menjadi subyek penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo yang diselenggarakan pada semester genap tahun ajaran 2016-2017 dengan jumlah keseluruhan siswa 25 siswa yang terdiri dari 14 siswi perempuan dan 11 siswa laki-laki.

C. Variabel Yang Diselidiki

1. Variabel Input

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel input adalah siswa Kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo.

2. Variabel Proses

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel proses adalah strategi planted question.

3. Variabel Output

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel output adalah

peningkatan minat belajar siswa kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo mata pelajaran IPA materi daur air.

D. Rencana Tindakan

1. Pra Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin, berikut adalah perencanaan


(40)

31

a. Melakukan kunjungan ke lembaga sekolah terkait. b. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan.

c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

d. Menyiapkan instrumen penelitian seperti pedoman wawancara, format observasi guru dan siswa, dan angket minat belajar siswa. e. Membuat materi yang akan disampaikan.

f. Membuat instrumen angket.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan/ Planning

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari:

1) Menentukan waktu pelaksanaan pembelajaran perbaikan. 2) Menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk

memecahkan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah maka untuk menyelesaikannya peneliti melaksanakan pembelajaran perbaikan dengan menerapkan strategi pembelajaran planted question.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran IPA di kelas V dan mengembangkan RPP menggunakan strategi planted question.


(41)

32

5) Menyiapkan strategi pembelajaran planted question dengan

menyusun langkah-langkah strategi pembelajarannya dengan tepat.

6) Menyiapkan media yang cocok untuk mengoptimalkan penerapan strategi planted question.

7) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa.

8) Menyiapkan instrumen ukur berupa kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan/ Acting

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap melakukan tindakan perbaikan di kelas sesuai dengan tahap perencanaan dan RPP yang telah disusun. Dalam pelaksaan penelitian dan proses perbaikan, peneliti bekerjasama dengan guru kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo. Sebelum perbaikan pembelajaran dilakukan, guru terlebih dahulu memanggil siswa yang bermasalah (siswa yang tidak pernah aktif untuk bertanya dan menjawab) untuk datang ke kantor, dikarenakan guru akan memberikan informasi tentang penggunaan strategi planted question.

Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1) Guru mengucapkan salam.


(42)

33

3) Guru bertanya tentang kabar siswa.

4) Guru memberikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab terkait materi daur air.

5) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai.

6) Guru menjelaskan materi tentang daur air dengan menggunakan media kartu gambar.

7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti. (Penerapan strategi planted question) 8) Guru menjawab pertanyaan dari siswa.

9) Guru memberikan tugas pada siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan.

10) Guru menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut. 11) Guru mengoreksi hasil kerja siswa.

12) Siswa mendengarkan penguatan dan kesimpulan materi dari guru.

13) Guru memberi kesempatan kembali pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. (Diluar penggunaan strategi planted question)

14) Guru memberikan tugas rumah.

15) Guru memimpin do’a sebelum mengakhiri pembelajaran. 16) Guru mengucap salam.


(43)

34

c. Tahap Pengamatan/ Observing

Pada tahap ini, peneliti mengamati proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi planted question, serta

mencatat mengenai proses dari implementasi tindakan yang di rancang dengan menggunakan instrumen penelitian.

Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data-data yang di peroleh dari hasil angket yang telah dibagikan. Apabila analisis data I sudah diketahui, baru dilakukannya tahap refleksi.

d. Tahap Refleksi/ Reflecting

Pada tahap refleksi ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: 1) Memeriksa instrumen penelitian.

2) Memeriksa hasil observasi.

3) Mendiskusikan dengan guru untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

4) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.

5) Evaluasi siklus I. 3. Siklus II

Perencanaan siklus II merupakan perbaikan berdasarkan identifikasi masalah pada pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Adapun kegiatan dalam siklus II meliputi:


(44)

35

Siklus II.

2) Memperbaiki kekurangan pada siklus I dan menetapkan alternatif pemecahan masalah.

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II.

4) Mengoptimalkan langkah kegiatan strategi planted question.

5) Menyiapkan sumber belajar.

6) Menyiapkan strategi pembelajaran planted question dengan

menyusun langkah-langkah strategi pembelajarannya dengan tepat untuk siklus II.

7) Menyiapkan media yang cocok untuk mengoptimalkan penerapan strategi planted question.

8) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa untuk siklus II.

9) Menyiapkan instrumen ukur berupa kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan/ Acting

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap untuk melakukan tindakan perbaikan yang disesuaikan dengan RPP yang telah disusun. Dalam pelaksanaan perbaikan penelitian ini, peneliti juga bekerjasama dengan guru kelas V MINU Durungbedug Candi-Sidoarjo. Akan tetapi sebelum pelaksanaan


(45)

36

dirasa masih rendah minatnya (berdasarkan hasil angket siklus I) untuk datang ke kantor, dikarenakan guru mata pelajaran IPA akan menjelaskan kembali tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan strategi planted question. Adapun

tahap pelaksanaan perbaikan siklus I adalah sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan segala sesuatu agar suasana kelas siap. 2) Guru mengucapkan salam.

3) Siswa berdoa bersama-sama dengan membaca surat Al-Fatihah dengan bimbingan guru.

4) Guru menanyakan kabar siswa 5) Guru mengabsen kehadiran siswa.

6) Guru mengajak siswa untuk mereview materi sebelumnya. 7) Guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan materi

yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

8) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.

9) Guru menjelaskan materi daur air.

10) Guru membagikan media pembelajaran daur air yang dibuat dari potongan-potongan kertas, kemudian siswa menyunsun bagian-bagian kertas tersebut menjadi bentuk daur air (puzzle gambar).


(46)

37

question)

12) Guru menjawab pertanyaan dari siswa

13) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan LKS yang telah disiapkan oleh guru.

14) Guru mengoreksi hasil kerja siswa. 15) Guru memberikan tugas rumah.

16) Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa. (diluar penerapan strategi planted question)

17) Siswa mendengarkan penguatan dan kesimpulan materi dari guru.

18) Guru memimpin do’a sebelum mengakhiri pembelajaran. 19) Guru mengucap salam.

20) Peneliti membagikan angket minat belajar. c. Tahap Pengamatan/ Observing

Pada tahap ini peneliti mengumpukan dan mengidentifikasi data-data yang diperoleh selama pengamatan berlangsung, berupa lembar observasi guru dan siswa, dokumen-dokumen serta angket minat belajar siswa. Apabila analisis data siklus II sudah diketahui, kemudian baru dilakukannya refleksi.

d. Tahap Refleksi/ Reflecting

Tahap refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan. Hasil dari analisis data siklus II, kemudian didiskusikan bersama


(47)

38

melaksanakan proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan refleksi ini adalah:

1) Memeriksa instrumen penelitian. 2) Memeriksa hasil observasi.

3) Mendiskusikan dengan guru untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

4) Evaluasi siklus II.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini yaitu siswa dan guru. Data yang diperoleh dari siswa digunakan untuk menentukan tingkat minat belajar siswa. Kemudian data yang diperoleh dari guru digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan strategi planted question

pada kegiatan pembelajaran. 2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:


(48)

39

Observasi adalah suatu proses pengamatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi disebut pedoman observasi.

Tujuan utama observasi adalah (1) untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan, (2) untuk mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun perilaku peserta didik), interaksi antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat di amati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skills).3

Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi planted question. Observasi

dilakukan pada saat proses pembelajaran IPA yang dilakukan dikelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo oleh orang yang terlibat aktif berperan dalam proses pelaksanaan tindakan.


(49)

40

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak. Tujuan wawancara adalah sebagai berikut4:

(a) Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.

(b) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

(c) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.

c. Angket

Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya. Angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan.5

Angket atau biasa disebut kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data dari responden tentang hal-hal yang diperlukan. Pertanyaan dan jawaban sudah disediakan untuk dipilih yang dirasa paling sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan, dan keyakinan responden.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk angket pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya


(50)

41

telah disediakan dan tinggal dipilih oleh responden dengan bangun item pertanyaan pilihan ganda (multiple choice). Bangun item

pertanyaan pilihan ganda adalah bentuk pertanyaan yang diikuti dengan beberapa jawaban (lebih dari dua) yang disusun berukuran menurut klasifikasi golongan. Dalam hal ini responden dapat memilih hanya satu jawaban (jika satu jawaban telah dipilih, jawaban lain tidak mungkin atau tidak dapat dipilih lagi).

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan pernyataan tertulis yang disusun oleh seorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa yang berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemuakan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah serangkaian alat yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mendapatkan data yang di inginkan sesuai dengan instrumen-instrumen yang dipakai. Adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ini, diantaranya


(51)

42

a. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi siswa yang berguna untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam kelas V MINU Durungbedug dalam kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran IPA materi daur air melalui strategi pembelajaran planted

question. Selain itu, digunakan juga lembar pengamatan aktivitas

guru untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru dalam melakukan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

Dalam observasi ini yang diamati peneliti diantaranya: keaktifan siswa untuk bertanya, keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat, senang atau tidaknya siswa dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung, dsb.

b. Wawancara

Teknik wawancara ini juga digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Wawancara ini berupa lembar pertanyaan dan dalam hal ini peneliti akan mewawancarai guru kelas V yaitu bapak Moh. Jamal dan sebagian siswa yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di MINU Durungbedug Candi-Sidoarjo. Wawancara dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran menggunakan strategi planted question (pra

siklus) dan sesudah menggunakan strategi planted question.


(52)

43

Berupa lembar yang diberikan kepada siswa untuk mengukur minat belajar siswa. Sebelum membuat lembar angket minat belajar siswa terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi butir angket minat belajar siswa. Kisi-kisi butir angket dibuat berdasarkan indikator minat belajar siswa. Berikut adalah kisi-kisi butir angket minat belajar siswa:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Butir Angket Minat Belajar Siswa No. Indikator Minat

Belajar

Indikator Butir Angket Nomor Butir Angket

1. Perhatian Memperhatikan pada saat guru IPA sedang menerangkan

2

Menyimak pelajaran dengan baik saat kegiatan pembelajaran IPA berlangsung

10

2. Ketertarikan Tidak merasa bosan dengan pembelajaran IPA

6

Tertarik dengan strategi pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar

7

3. Rasa Senang Merasa senang belajar IPA 1 Merasa semangat saat guru mengajar IPA

8

Merasa senang saat guru hadir dan mengajar IPA di kelas

9


(53)

44

Aktif bertanya saat mengikuti pelajaran IPA

5

Aktif maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil tugas IPA

4

Setelah kisi-kisi butir angket selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu membuat kerangka pertanyaan. Kerangka pertanyaan dibuat berdasarkan indikator butir angket yang ada pada kisi-kisi butir angket. Kerangka pertanyaan tersebut perlu disesuaikan dengan bentuk angket. Karena peneliti memilih bentuk angket tertutup maka peneliti perlu mempertimbangkan bentuk-bentuk kemungkinan jawaban serta isi jawaban yang dapat mencerminkan data yang diperlukan.

Selanjutnya setelah membuat kerangka pertanyaan, langkah selanjutnya yaitu membuat format angket. Format angket dibuat sedemikian rupa agar memudahkan responden dalam mengisinya, dan tidak menimbulkan seolah-olah responden sedang diuji. Setelah format angket selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu membuat petunjuk pengisian. Selanjutnya peneliti memperbanyak lembar angket yang telah dibuat sesuai dengan jumlah responden. d. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang perangkat pembelajaran yang


(54)

45

belajar berupa buku paket siswa, jumlah siswa, dan segala sesuatu yang meliputi data mulai dari sebelum siswa belajar sampai sesudahnya. Data tersebut meliputi juga hasil angket minat belajar siswa, foto-foto dalam kegiatan pembelajaran, dan yang terakhir instrumen pengamatan aktifitas guru serta siswa. Dokumentasi yang didapatkan pada saat pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran.

4. Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah data tersebut dianalisis. Analisis data merupakan langkah untuk memberikan interprestasi dan arti data yang telah dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, memilah data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata dan kalimat. Data kualitatif yang peneliti gunakan adalah wawancara langsung dengan responden.


(55)

46

Sedangkan analisis kuantitatif disini digunakan untuk data observasi dan angket.

Data observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran guru dan siswa selama di kelas. Sedangkan data angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur perolehan skor akhir dalam analisis data ini antara lain:

a. Analisis data angket

Setelah angket di isi, kemudian untuk menghitung hasil angket setiap sampel untuk memperoleh skor akhir, digunakannya rumus berikut:

Tabel 3.2

Rumus Menghitung Skor Akhir Minat Belajar Tiap Siswa6

Rumus Keterangan

SA = Skor Akhir SP = Skor Perolehan SM = Skor Maksimal

Selanjutnya, setelah didapatkan skor akhir tiap siswa. Untuk mengetahui apakah siswa tersebut mempunyai minat belajar rendah atau tinggi dapat dilihat dari kriteria skor akhir sebagaimana dibawah ini:


(56)

47

Tabel 3.3

Kriteria Skor Akhir Minat Belajar Siswa7

Rentang Skor Akhir Kriteria Skor

51 – 100 Tinggi

33 – 50 Rendah

Selanjutnya data yang telah dianalisis setiap sampel tersebut dirata-rata menggunakan rumus berikut:

Tabel 3.4

Rumus Menghitung Nilai Rata-rata Minat Belajar Siswa8

Rumus Keterangan

M = Rata-rata Minat Belajar

ƩSA = Jumlah Skor Akhir n = Jumlah siswa

Untuk menghitung prosentasenya, peneliti menggunakan rumus berikut:

Tabel 3.5

Rumus untuk Menghitung Persentase Minat Belajar Siswa9

Rumus Keterangan

P = Persentase minat belajar

F= Jumlah siswa dengan kriteria minat belajar sangat tinggi

N = Jumlah siswa

Tabel 3.6

Kriteria Keberhasilan Minat Belajar10

7

Ibid

8


(57)

48

No. Kriteria Prosentase

1. Sangat Tinggi 86%-100%

2. Tinggi 76%-85%

3. Sedang 60%-75%

4. Rendah 55%-59%

5. Rendah Sekali <54%

b. Analisis data observasi guru

Analisis data observasi guru dihitung menggunakan rumus seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Rumus Untuk Menghitung Skor Aktivitas Guru11

Rumus Keterangan

G = Skor aktivitas guru

F= Frekuensi (Jumlah skor yang diperoleh)

n = Jumlah skor maksimal

Tabel 3.8

Kriteria Tingkat Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran12 Tingkat Keberhasilan (Prosentase) Kriteria


(58)

49

85-100 Sangat Baik

75-84 Baik

55-74 Cukup Baik

35-54 Kurang Baik

< 34 Kurang Sekali

c. Analisis data observasi siswa

Analisis data observasi siswa dihitung menggunakan rumus seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.9

Rumus untuk Menghitung Skor Aktivitas Siswa13

Rumus Keterangan

S = Skor aktivitas siswa F= Frekuensi (Jumlah skor yang

diperoleh)

n = Jumlah skor maksimal

Tabel 3.10

Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa14

Rentang Skor Kriteria

81-100 Baik


(59)

50

<61 Kurang

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar dikelas. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Skor hasil observasi aktivitas guru minimal 85

2. Skor hasil observasi aktivitas siswa sekurang-kurangnya berkategori baik dengan skor perolehan 81.

3. Kriteria keberhasilan minat belajar >76%.

G. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, antara guru kelas sebagai guru pendamping dan mahasiswa sebagai peneliti. Tugas guru menerapkan penggunaan strategi planted question pada pembelajaran IPA

materi daur air. Adapun rincian tugas guru dan mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Nama : Jamal

b. Jabatan : Guru Mata Pelajaran IPA kelas V c. Tugas :


(60)

51

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan strategi planted question yang telah di siapkan oleh peneliti

3) Terlibat dalam perencanaan, observasi, dan merefleksi pada tiap- tiap siklus.

2. Peneliiti

a. Nama : Lailatus Zakiyah b. NIM : D37213049 c. Status : Mahasiswa d. Tugas :

1) Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, dan membuat lembar observasi

2) Menilai instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa 3) Menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi

4) Membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran 5) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator.


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini, peneliti memaparkan dan menjelaskan hasil penelitian di lapangan tentang peningkatan minat belajar siswa melalui strategi pembelajaran

Planted Question pada mata pelajaran IPA kelas V di MINU Durungbedug.

Berikut data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian.

A.Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Dalam tiap siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflection). Penelitian ini dilakukan

dengan menerapkan strategi planted question untuk meningkatkan minat

belajar siswa. Data awal untuk mengetahui bahwa minat belajar siswa kelas V MINU Durungbedug dikatakan rendah didapatkan dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA. Adapun tahapan dalam penelitian ini terdiri dari pra siklus, siklus I dan siklus II sebagaimana dijelaskan dibawah ini:

1. Pra Siklus

Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Pengamatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu wawancara kepada kepala sekolah, guru mata pelajaran IPA kelas V,


(62)

54

berlangsungnya pembelajaran IPA dikelas V serta pembagian angket. Tujuanya adalah untuk mengetahui bagaimana minat belajar IPA sebelum diberikan tindakan dan sesudah diberikan tindakan.

Kegiatan pra siklus ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 22 Oktober 2016. Pada kegiatan ini peneliti belum melakukan tindakan penelitian di kelas V MINU Durungbedug dengan menerapkan strategi pembelajaran

planted question untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran IPA. Akan tetapi peneliti hanya melakukan wawancara dan observasi tanpa melakukan tindakan perbaikan.

Wawancara ini pertamakali dilakukan dengan Bapak H. Nasiruddin, M.Pd selaku kepala sekolah serta diawali dengan pemberian surat izin untuk mengadakan penelitian di kelas V MINU Durungbedug guna membantu melengkapi data penelitian tindakan kelas yang sedang peneliti laksanakan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan didapatkan hasil tentang jumlah siswa kelas V, buku pelajaran yang digunakan serta latar belakang siswa-siswa kelas V yang dirasa bermasalah.

Wawancara ini kemudian dilanjutkan kepada Bapak Jamal selaku guru kelas V yang mengajar mata pelajaran IPA. Adapun hasil yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Jamal diketahui ada beberapa kendala yang dilakukan saat proses pembelajaran dilakukan, yang berakibat pada kurangnya minat belajar siswa. Kendala tersebut diantaranya dari kekurangan guru yang mengakui bahwa pada saat mengajar hanya


(63)

55

pembelajaran yang menarik. Selain itu juga kurangnya rasa percaya diri siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru dan bertanya tentang hal-hal yang kurang dimengerti, karena disaat guru memberikan pertanyaan tidak ada siswa yang menjawab dan begitu juga sebaliknya.

Adanya hal tersebut dapat dilihat dari nilai mata pelajaran IPA saat ulangan harian yang jauh dibawah KKM. Dari hasil ulangan harian yang ada tersebut guru bisa menyimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA tersebut dikatakan rendah, karena jika siswa senang dengan mata pelajaran IPA maka siswa akan memperhatikan saat proses pembelajaran dan akan mendapatkan hasil nilai ulangan yang baik.

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas V dengan inisial I Z A didapatkan informasi bahwa anak ini tidak suka dengan mata pelajaran IPA karena dirasa pelajaran IPA sangat sulit, selain itu juga dikarenakan guru yang sering memberikan punishment dengan menghafalkan materi apabila saat pelajaran berlangsung banyak siswa yang bergurau. Hal tersebut juga telah peneliti buktikan dengan melihat secara langsung proses pembelajaran IPA yang terjadi di kelas V.

Pada tahap pra siklus ini, peneliti meminta siswa untuk mengisi angket setelah pembelajaran IPA selesai dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar IPA sebelum diberikan tindakan dan sesudah diberikan tindakan. Adapun hasil perhitungan angket tersebut sebagaimana dalam tabel berikut:


(64)

56

∑SA N

1076 25 43

Keterangan:

M = Rata-rata Minat Belajar

ƩSA = Jumlah Skor Akhir n = Jumlah siswa

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V terhadap mata pelajaran IPA sebesar 43 dari 25 siswa. Dari 25 siswa tersebut ada 10 siswa memiliki minat belajar tinggi. Sedangkan 15 lainnya memiliki kriteria minat belajar rendah. Untuk menghitung prosentase minat belajar siswa, peneliti menggunakan rumus sebagaimana berikut:

Tabel 4.2

Hasil Persentase Minat Belajar Pra Siklus

F N

Kriteria

10 25 40% Rendah

Keterangan:

P = Persentase Minat Belajar

F= Jumlah siswa dengan kriteria minat belajar sangat tinggi N = Jumlah siswa

Persentase minat belajar siswa kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo berdasarkan hasil analisis di atas adalah sebesar 40% dengan kriteria rendah .


(65)

57

Pada penelitian ini, siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017 pada pukul 09.30 sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit atau 2 jam pelajaran dengan jumlah total 25 siswa. Ada 4 tahapan dalam siklus I ini. Tahapan-tahapan tersebut yakni sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti dan guru kolabolator menentukan waktu yang disepakati untuk melaksanakan siklus I. Peneliti dan guru kolabolator menentukan waktu yang disepakati terlebih dahulu untuk melaksanakan siklus I. Berdasarkan hasil diskusi bersama guru disepakati bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dalam tiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan dengan durasi waktu 2x35 menit. Selain itu, peneliti beserta guru kolabolator juga menyepakati bahwa siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2017. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan menerapkan strategi planted quesion untuk meningkatkan minat belajar

siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan materi daur air.

Pada penelitian ini, data-data yang terkait minat belajar siswa diperoleh dari hasil angket minat belajar siswa yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Sedangkan untuk data yang terkait dengan penerapan strategi pembelajaran planted question dalam melaksanakan proses


(66)

58

Setelah ditentukan waktu untuk melaksanakan penelitian ini, adapun tahapan-tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut:

1) Melakukan analisis standart kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa. Standart Kompetensi (SK) pada

penelitian ini adalah “Memahami perubahan yang terjadi di alam

dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam” dengan

Kompetensi Dasar (KD) “Mendeskripsikan proses daur air dan

kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya”.

2) Menyunsun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran IPA materi daur air. RPP ini disusun untuk 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Materi yang diambil pada siklus I ini yaitu tentang daur air yang meliputi kegunaan air, siklus air dan kegiatan manusia yang mempengaruhi siklus air dengan dikembangkan menggunakan strategi planted question yang telah divalidasi.

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Menyiapkan perangkat yang diperlukan dalam penggunaan strategi planted question.

5) Menyiapkan media yang cocok untuk mengoptimalkan penerapan strategi planted question.


(67)

59

8) Menyiapkan kuesioner angket yang berkaitan dengan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.

Berdasarkan rencana yang akan dilaksanakan peneliti ingin mengetahui apakah penelitian yang dilaksanakan sudah sesuai harapan atau belum. Apabila sudah sesuai maka siklus dihentikan, jika belum sesuai maka siklus selanjutnya akan direncanakan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini sebagiamana yang telah tertulis diatas.

b. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Siklus I ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan belajar mengajar dimulai pada jam ke 5 dan 6 yaitu setelah istirahat tepatnya pada hari Sabtu tanggal 14 Januari 2017 yang dimulai pada pukul 09.30 sampai 10.30 WIB. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan di ruang kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pelaksana sedangkan guru sebagai observer sekaligus pembimbing dalam melaksanakan tindakan kegiatan penelitian ini. Mata pelajaran yang dilakukan perbaikan adalah mata pelajaran IPA.

Sebelum masuk pada kegiatan pembelajaran, guru beserta peneliti menyiapkan alat untuk menunjang strategi pembelajaran yang digunakan. Diantaranya menyiapkan sumber belajar, media pembelajaran, absensi, lembar kerja siswa, instrumen angket, serta pertanyaan yang sudah disiapkan. Selain itu, hal yang dilakukan terlebih


(68)

60

terlebih dahulu memanggil siswa untuk datang ke kantor karena diminta menjadi penanya, sesuai dengan penerapan strategi planted question.

Setelah hal tersebut dilakukan guru dan peneliti memulai pembelajaran dengan menerapkan strategi planted question.

Langkah pertama yang dilakukan guru ketika masuk di kelas adalah memperkenalkan peneliti kepada siswa kelas V bahwa guru mata pelajaran IPA sementara digantikan oleh peneliti. Selanjutnya dimulailah kegiatan pembelajaran IPA.

Gambar 4.1

Guru Memperkenalkan Peneliti dan Siswa Memulai Pelajaran

Kegiatan awal dalam proses pembelajaran ini menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan yang dilakukan guru yakni membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum memulai pelajaran dan setelah itu guru menanyakan kabar siswa, meriview materi pembelajaran sebelumnya, melakukan apersepsi


(69)

61

dan menyampaikan tujuan pembelajaran tidak lupa mengabsen kehadiran siswa sebagaimana berikut:

Guru : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Siswa : Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Guru : Baiklah anak-anak sebelum pelajaran kita mulai marilah

kita membaca do’a sebelum belajar bersama-sama.

Siswa : (Berdo’a bersama-sama)

Guru : Bagaimana kabar kalian hari ini anak-anak? Siswa : Alhamdulillah, kelas V, luar biasa, yes.. yes..

Guru : Apakah kalian masih ingat tentang pelajaran sebelumnya anak-anak? Materi apakah yang kalian pelajari minggu kemarin?

Siswa : Iya masih bu, kita belajar tentang pesawat sederhana. (hanya 1 siswa yang menjawab yaitu dengan inisial F) Guru : Iya benar, baiklah sekarang kita akan belajar materi

selanjutnya, apakah dari kalian ada yang bisa menyebutkan salah satu contoh dari benda cair yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa : Saya bu, contohnya air. (siswa berinisial F)

Guru :Iya benar, apakah kalian mengerti bagaimana terbentuknya air.


(70)

62

Guru : Baiklah sekarang kita akan mempelajari bagaimana terbentuknya air, supaya kita mengerti bagaimana cara memanfaatkan air dengan baik dalam kehidupan kita sehari-hari.

Selanjutnya guru menjelaskan materi daur air dengan menggunakan media kartu gambar, yang meliputi gambar-gambar sungai, air, awan, matahari, laut dan segala sesuatu yang mempengaruhi siklus terbentuknya air. Guru menunjukkan kartu gambar tersebut dengan cara menempelnya di kertas manila, kemudian menempelkannya di papan tulis, sehingga memungkinkan seluruh siswa yang ada di kelas V juga bisa mengamati gambar tersebut.

Guru selanjutnya menjelaskan materi daur air tersebut. Akan tetapi, ditengah-tengah menjelaskan materi ada satu siswa yang masih belum faham tentang penggunaan strategi pembelajaran planted question. Siswa tersebut menanyakan pertanyaan yang sudah diberikan oleh guru. Sehingga mengganggu penjelasan guru dalam menyampaikan materi daur air.

Langkah selanjutnya adalah guru akan menerapkan strategi planted

question. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang kurang dimengerti. Kemudian guru mengangkat buku pegangannya sebagai instruksi bahwa siswa yang mendapat petunjuk bertanya tiba saatnya untuk bertanya. Setelah guru menjawab


(71)

63

lagi kepada siswa tanpa menggunakan instruksi dan hasilnya tidak ada yang bertannya.

Guru mengulangi hal tersebut dengan menerapkan strategi planted

question kembali dan selanjutnya guru menggunakan instruksi yaitu

memegang hidung, akhirnya siswa yang diberikan instruksi tersebut bertannya sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru saat jam istirahat berlangsung tadi. Setelah semua pertanyaan sudah dijawab oleh guru, selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Sebelum siswa mengerjakan soal tersebut guru menjelaskan bagaimana cara mengerjakan soal tersebut.

Setelah kegiatan tersebut dilakukan guru dan siswa mengoreksi bersama tugas yang telah dikerjakan, kemudian siswa mengumpulkan tugas yang telah dikoreksi bersama dan guru memberikan penguatan dan menyimpulkan bersama-sama siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya yang dilakukan guru adalah memberikan kesempatan bertannya lagi kepada siswa yang penerapannya diluar penggunaan strategi planted question. Hasilnya tidak ada satupun siswa

yang bertanya. Sesudah hal tersebut dilakukan guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan berdo’a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah kegiatan berdo’a selesai, guru mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab


(72)

64

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti membagikan angket untuk mengukur minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA materi daur air. Lembar angket yang dibagikan sesuai dengan banyaknya siswa kelas V, yaitu 25 siswa. Sebelum siswa mengerjakan lembar angket, peneliti terlebih dahulu menjelaskan petunjuk pengisian angket.

c. Tahap Pengamatan (Observing)

Pada kegiatan ini, peneliti meneliti hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan atau dikenakan kepada siswa melalui beberapa instrumen pengumpulan data. Berikut ini akan dipaparkan data hasil observasi yang dilakukan pada siklus I.

1) Observasi aktivitas guru siklus I

Hasil perhitungan skor kegiatan guru pada saat siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Hasil Persentase Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I

F N G= F x 100

N

Kriteria

76 92 82 Baik

Keterangan:

G = Skor aktifitas guru

F = Frekuensi (Jumlah skor yang diperoleh) N = Jumlah skor maksimal

Hasil observasi secara keseluruhan dalam kegiatan belajar mengajar yang diperoleh pada siklus pertama tergolong baik dengan skor perolehan 82. Selama proses pembelajaran masih


(1)

79

Dengan meningkatnya aktifitas siswa seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya akan berpengaruh dengan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA materi daur air dengan menggunakan strategi planted question. Hal ini dapat dibuktikan dari gambar grafik berikut ini:

Gambar 4.2

Grafik Nilai Rata-Rata Minat Belajar Siswa

Dari gambar grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pada saat pra siklus hasil porsentase minat belajar siswa sebesar 40%. Sedangkan pada saat sikklus I mencapai 64% dan pada saat siklus II sebesar 80%. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA mengalami peningkatan dari mulai pra siklus, siklus I hingga siklus II. Dengan adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA materi daur air dengan menggunakan strategi planted question dapat meningkatkan minat belajar siswa.

0 20 40 60 80

Nilai Rata-Rata Minat Belajar Siswa 40

64

80


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di kelas V MINU Durungbedug Candi Sidoarjo selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi planted question pada mata pelajaran IPA kelas V MINU Durungbedug dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dari siklus I dengan persentase skor 75% dan siklus II dengan persentase skor 85%. Selain itu, penerapan strategi planted question ini dapat membantu guru praktikan dalam menciptakan pembelajaran yang aktif. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan aktifitas mengajar guru praktikan di siklus I dengan persentase skor 82 dan di siklus II dengan persentase skor 86%.

2. Peningkatan minat belajar siswa kelas V MINU Durungbedug pada mata pelajaran IPA materi daur air dengan menggunakan strategi

planted question sangat signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan minat belajar siswa di setiap siklusnya. Persentase minat


(3)

83

belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA saat pra siklus sebesar 40%, siklus I 64%, dan siklus II 80%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian di atas, peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Seharusnya siswa merasa senang dengan mata pelajaran IPA yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dikarenakan mata pelajaran IPA merupakan suatu hal yang penting yang harus dikuasai supaya siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

2. Bagi Guru

Guru kelas hendaknya menerapkan strategi planted question,

karena dengan strategi ini guru dapat melatih rasa percaya diri siswa dengan diminta menjadi seorang penanya. Selain itu, guru juga bisa menerapkan strategi ini pada mata pelajaran lain selain mata pelajaran IPA.

3. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan penerapan strategi planted question

sebagai strategi pembelajaran alternatif dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa. Karena dalam pembelajaran strategi tersebut masih jarang digunakan oleh guru.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya).

Depdikbud. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai Pustaka).

Fuaidah, Tsamratul. Digilib.uinsby.ac.id “Peningkatan Minat Belajar Siswa

melalui MediaAugmented Realitypada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI MI

Nurus Syafi’i Gedangan Sidoarjo”, diakses pada 8 November 2016.

Gambar siklus air (Diakses 5 November 2016 dari http://

id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air.)

Harmi, Sri, 2015. Ilmu Pengetahuan Alam. (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri).

Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).

Hasil wawancara dengan bapak Mohammad Jamal selaku guru mata pelajaran IPA kelas V di MINU Durung Bedug Candi-Sidoarjo (pada tanggal 02 November 2016).

Komara, Endang. 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. (Bandung: PT. Refika Aditama).

Kunandar. 2014.Penilaian Autentik. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada) Kunandar.Guru Profesional.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada). Mahmud. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Pustaka Setia).

Majid, Abdul. 2013.Strategi Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya). Novia, Yetty D. 2015. Plantet Question ( Pertanyaan Rekayasa) sebagai metode

untuk merangsang keaktifan siswa dalam bertanya (Diakses pada 17

November:

http://www.kompasiana.com/ye2t/plantet-question-pertanyaan- rekayasa-sebagai-metode-untuk-merangsang-keaktifan-siswa-dalam-bertanya_552c29106ea834ef7c8b456f).


(5)

Purnomo, Mokhamad Suryo. 2015. Peningkatan Minat Belajar IPA Materi Struktur Bumi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Negeri Ronggo Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. (Artikel Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015).

Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).

Safari. 2003.Evaluasi Pembelajaran.(Jakarta: PT. Rineka Cipta).

Samatowa, Usman. 2011.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. (Jakarta: Indeks). Sanjaya, Wina. 2009.PenelitianTindakan Kelas.Jakarta: Kencana.

Siberman, Melvin L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

(Bandung: Nuansa Cendekia).

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta).

Suprijono, Agus.2011.Cooperative Learning.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar). Surahmad, Winaryo. 1980. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. (Bandung:

Jemmars).

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).

Triharsono, Agung. 2013.Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini.

(Yogyakarta: CV. Andi).

Widyastuti, Eny. 2013. Meningkatkan Minat Belajar Menggunakan Permainan Tangram Pada Mata Pelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas II SD Negeri Dukun 2 Kecamatan Dukun, Magelang. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Yudis, Rama. 1998.Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta: Kalam Mulik).

Yuliawati, Fitri. 2012. Penelitian Tindakan Kelas untuk Tenaga Pendidik Profesional.(Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani).


(6)

Zaini, Hisyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. (Yogyakarta: CTSD Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga).

________. Diakses pada 17 November 2016


Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI LEARNING TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan Strategi Learning Tournament Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri O3 Kacangan Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI LEARNING TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan Strategi Learning Tournament Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri O3 Kacangan Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 12

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Di SD Negeri Banyuagung I Surakart

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Di SD Negeri Banyuagung I Surakart

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R ( Preview, Question, Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ipa Siswa Kelas V SD Negeri Karangdawa Kecamatan Wa

0 5 14

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SD Negeri Talang I Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Ta

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SD Negeri Talang I Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Ta

0 0 10

Penerapan strategi Giving Question and Getting Answers pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V MINU Sumokali Sidoarjo.

0 0 112

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS (GQGA) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MINU WEDORO WARU SIDOARJO.

0 0 94

PENERAPAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VA MI ROUDLOTUL BANAT SIDOARJO.

0 0 135