Sosialisasi Penanganan Kedisiplinan PNS
1
Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Daerah
Kabupaten Grobogan
(2)
Pengertian Umum :
Pengertian Umum :
1.
1.
Pelanggaran disiplin
Pelanggaran disiplin
adalah setiap ucapan, tulisan atau
adalah setiap ucapan, tulisan atau
perbuatan PNS yang tidak mentaati kewajiban dan atau
perbuatan PNS yang tidak mentaati kewajiban dan atau
melanggar larangan ketentuan disiplin PNS yang dilakukan
melanggar larangan ketentuan disiplin PNS yang dilakukan
didalam maupun diluar jam kerja.
didalam maupun diluar jam kerja.
2.
2.
Hukuman disiplin adalah
Hukuman disiplin adalah
hukuman yang dijatuhkan kepada
hukuman yang dijatuhkan kepada
PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS
PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS
.
.
3. Terdapat 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam
3. Terdapat 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam
menumbuhkan disiplin dikalangan PNS :
menumbuhkan disiplin dikalangan PNS :
a. Faktor kesadaran
a. Faktor kesadaran
b. Faktor keteladanan
b. Faktor keteladanan
c. Faktor motivasi
c. Faktor motivasi
(3)
3
3
PELANGGAR AN
DISIPLIN
KAWIN / CERAI
Makar, kejahatan jab, mjd anggota parpol, pidana 2 thn dgn brncana, selesai tugas belajar tdk melapor
PERAT DISIPLIN PP 53/2010
PP 10/1983 jo PP 45/1990 PP 11/2017 (psl 250, 255,
257, 258
PIDANA JABATAN
PIDANA NON JABATAN
(VONIS ≥ 2TH) BUKAN PIDANA (Pembinaa) TINDAK PIDANA (Final)
JENIS – JENIS PELANGGARAN DISIPLIN
HUDISTDK DGN SENGAJA
DENGAN
SENGAJA PBHNTIANTDH PBHNTIAN TDH
PBHNTIAN DH / HUDIS
PBHNTIAN DH / TDH
(4)
4
4
1. MELANGGAR PERATURAN DISIPLIN PNS
•
DASAR PENINDAKAN :
PP 53/2010
•
KETENTUAN :
Kewajiban & Larangan PNS
•
SANKSI :
Hukuman Disiplin (Ringan, Sedang, Berat)
tergantung kesalahan
PELANGGARAN DISIPLIN
BUKAN TINDAK PIDANA
PELANGGARAN DISIPLIN
(5)
Kewajiban dan Larangan pada PP 53 /2010
Kewajiban PNS ( Pasal 3) 17 poin :1. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 45, NKRI, & Pemerintah; 4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
(6)
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; 17. Mentaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
(7)
Larangan PNS ( Pasal 4) 15 poin :
1. Menyalahgunakan wewenang Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai / bekerja untuk negara lain dan atau lembaga atau organisasi internasional
4. Bekerja pada perusahaan asing / lembaga swadaya masyarakat asing
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan / meminjamkan barang-barang baik bergerak / tidak bergerak, dokumen / surat berharga milik negara secara tidak sah.
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan / orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan / pihak lain yang secara langsung / tidak langsung merugikan negara.
7. Memberi / menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung / tidak langsung dan dengan dalih apappun untuk diangkat dalam jabatan.
8. Menerima hadiah / suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan atau pekerjaannya.
(8)
10. Melakukan sesuatu tindakan / tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.
12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan cara :
a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye.
b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai / atribut PNS
c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain dan atau d. Sebagai peserta kampanye dengan menggunkan fasilitas negara.
13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara : a. Membuat keputusan / tindakan yang menguntungkan / merugikan sala satu pasangan calon selama masa kampanye.
b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan/pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerja, anggota keluarga dan masyarakat
(9)
14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan
dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk / Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan.
15. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara :
a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendudkung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah .
b. Mengunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam keg.kampanye. c. Membuat keputusan / tindakan yang menguntungkan / merugikan sala satu pasangan calon selama masa kampanye.
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan/pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerja, anggota keluarga dan masyarakat.
(10)
Tingkat & Jenis Hukuman Disiplin Tingkat & Jenis Hukuman Disiplin : :
Jenis Hukuman Disiplin RinganJenis Hukuman Disiplin Ringan (pasal 7 ayat 2) (pasal 7 ayat 2)
a.
a. TTeguran lisan;eguran lisan; b.
b. TTeguran tertulis; daneguran tertulis; dan c.
c. PPernyataan tidak puas secara tertulis.ernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis Hukuman Disiplin SedangJenis Hukuman Disiplin Sedang (Pasal 7(Pasal 7 ayat 3 ayat 3))
a.
a. Penundaan KGB selama 1 thPenundaan KGB selama 1 th b.
b. Penundaaan KP selama 1 thPenundaaan KP selama 1 th c.
c. Penurunan Pengkat setingkat lebih rendah selama 1 thPenurunan Pengkat setingkat lebih rendah selama 1 th
Jenis Hukuman Disiplin BeratJenis Hukuman Disiplin Berat (Pasal 7(Pasal 7 ayat 4ayat 4))
a.
a. PPenurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;enurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; b.
b. PPemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;emindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c.
c. PPembebasan dari jabatan;embebasan dari jabatan; d.
d. PPemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai emberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS;
PNS;
e.
e. PPemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.emberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
Dasar Penerapan PP No 53 Tahun 2010 Tentang Displin PNS :
Dasar Penerapan PP No 53 Tahun 2010 Tentang Displin PNS :
1.
1. Pasal 8, 9 dan 10 untuk pelanggaran terhadap kewajiban PNSPasal 8, 9 dan 10 untuk pelanggaran terhadap kewajiban PNS 2.
(11)
NO
NO JML HARIJML HARI HUKUMAN DISIPLINHUKUMAN DISIPLIN
1 5 hari Teguran lisan 2 6-10 hari Teguran tertulis
3 11-15 hari Peringatan tidak puas secara tertulis 4 16-20 hari Penundaan Kenaikan Gaji Berkala 1 Th 5 21-25 hari Penundaan Kenaikan Pangkat selama 1 Th 6 26-30 hari Penurunan pangkat setingkat lebih rendah 1 th 7 31-35 hari Penurunan pangkat setingkat lebih rendah 3 th
8 36-40 hari Penundaan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
9 41-45 hari Pembebasan dari jabatan
10 46 hari / lebih Pemberhentian dengan hormat / tidak dengan hormat
(12)
2. Dalam PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 12
2. Dalam PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 12
NO
NO PelanggaranPelanggaran HUKUMAN DISIPLINHUKUMAN DISIPLIN
1
2.
3.
4.
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara ikut serta sebagai pelaksana kampanye menjadi peserta kampanye, menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS, sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain.
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keperpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat.
Memberikan dukungan kepada calon anggota DPR atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuia peraturan perundang-undangan. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keperpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat.
Alternatif hukuman disiplin Tingkat Sedang :
1. Penundaan Keniakan Gaji Berkala selama 1 tahun
2. Penundaan
Kenaikan Pangkat selama 1 tahun 3. Penurunan Pangkat
Setingkat Lebih Rendah selama 1 tahun
(13)
3. PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 13
3. PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 13
NO
NO PelanggaranPelanggaran HUKUMAN DISIPLINHUKUMAN DISIPLIN
1
2.
3.
.
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.
Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye dan atau membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.
Alternatif hukuman disiplin Tingkat Berat : 1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
2. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah.
3. Pembebasan dari jabatan 4. Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS
5. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
(14)
Ketentuan Pelanggaran Penindakan Pasal 15 ayat (1)
PP N0.45 Thn 1990
1. Tidak melaporkan perkawinan pertamanya dlm waktu 1 thn stlh menikah.
2. Melakukan perceraian tanpa memperoleh izin / surat keterangan dari Pejabat Pembina Kepegawaian
3. PNS Pria beristri lebih dari 1 tanpa izin 4. Hidup bersama sebagai suami istri tanpa
ikatan perkawinan yang sah
5. Tidak melaporkan perceraian dlm waktu 1 bulan stlh perceraian
6. Tidak melaporkan perkawinan ke 2 / 3 / 4 dlm waktu 1 bulan stlh nikah
7. Menolak memberkan pembagian gaji / tidak mau menandatangani daftar gaji sbg akibat perceraian
8. PNS pria yang beristri lebih dari seorang, wajib memperoleh ijin lebih dahulu dari Pejabat yang berwenang.
Dijatuhi hukuman disiplin berat (sesuai pasal 7 ayat (4) PP 53 /2010 Ttg Disiplin PNS)
Pasal 15 ayat (2)
PP N0.45 Thn PNS wanita yg menjadi istri ke 2 / 3 / 4 DIberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS
3. Terkait PP No.10 Tahun 1983 jo PP No.45 Tahun 1990 ttg Izin Perkawinan & Perceraian PNS lain :
(15)
15
15
1. Melakukan makar, kejahatan jabatan,
menjadi anggota parpol, dipidana penjara
2 tahun dilakukan dengan berencana,
selesai tugas tanpa melapor (
PP 11/2017
psl 250, 255, 257, 258 )
belajar tdk melapor
•
DASAR PENINDAKAN :
PP 11 Tahun 2017
Tentang Manajemen PNS
PELANGGARAN DISIPLIN
KARENA TINDAK PIDANA
PELANGGARAN DISIPLIN
KARENA TINDAK PIDANA
(16)
16
16
PELANGGARAN DISIPLIN
KARENA TINDAK PIDANA
PELANGGARAN DISIPLIN
KARENA TINDAK PIDANA
2. TINDAK PIDANA JABATAN
•
DASAR PENINDAKAN :
-
UU No. 5/2014
Ps 87ayat (4) huruf b
•
KETENTUAN :
PNS diberhentikan TDH sebagai PNS apabila
dipidana karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau ada hub dgn jabatan.
(17)
17
17
2. TINDAK PIDANA BUKAN JABATAN
•
DASAR PENINDAKAN :
-
UU No. 5/2014
Pasal 87 ayat (2) dan ayat (4) huruf d
•
KETENTUAN :
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak
diberhentikan karena dihukum penjara / kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana.
PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana
PELANGGARAN DISIPLIN
TINDAK PIDANA
PELANGGARAN DISIPLIN
TINDAK PIDANA
(18)
18
(19)
Tata Cara Pemanggilan
Tata Cara Pemanggilan
1. PNS yg diduga melakukan pelanggaran
disiplin dipanggil secara tertulis oleh atasan
langsungnya
2. Pemanggilan paling lambat 7 hari sebelum tgl
pemeriksaan.
3. Apabila panggilan pertama tidak datang,
dilakukan pemanggilan kedua 7 hari dari tgl
panggilan pertama.
4. Apabila sampai dgn panggilan ke 2, tdh hadir
maka
pejabat
yg
berwenang,
dapat
menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan
bukti & keterangan yg ada tanpa dilakukan
pemeriksaan
(20)
1. Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin, setiap atasan wajib
melakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan.
3. Apabila hasil pemeriksaan (terbukti) :
a. Atasan langsung wajib menjatuhkan hukuman disiplin,
apabila menjadi kewenangan atasan langsungnya.
b. Apabila menjadi kewenangan atasan yang lebih tinggi,
atasan langsung wajib melaporkan secara hierarhi disertai
hasil BAP
Pasal 24 ayat 1 s/d 3 PP No.53/2010 ttg Disiplin PNS :
Pemeriksaan secara tertutup dan hasilnya dituangkan
dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
BAP : Hasil pemeriksaan secara tertulis yg memuat tanya
jawab antara pemeriksa dgn PNS yang diperiksa
Tata Cara Pem
(21)
21
21
Pemeriksaan secara tertutup, artinya hanya
boleh dihadiri oleh pejabat Pemeriksa dan PNS
yang diperiksa.
Selama proses pemeriksaan, PNS ybs tidak
berhak didampingi Kuasa Hukum.
Hak PNS :
Memperoleh salinan BAP (apabila diminta) ;
Mengajukan upaya administratif atas hukuman
disiplin.
Tata Cara Pem
(22)
Pasal 21 PP 53 Tahun 2010 ttg Disiplin PNS (Resiko Pejabat yg
Tmenghukum) :
(1)
Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan
hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin.
(2) Apabila Pejabat yang berwenang menghukum sebagaimana
(setiap atasan langsung) tidak menjatuhkan hukuman disiplin
kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, maka
pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.
(3)Hukuman disiplin sebagaimana dimaksud sama dengan jenis
hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan kepada PNS
yang melakukan pelanggaran disiplin.
(23)
23
23
Atasan langsung dari PNS yang
diduga melakukan pelanggaran
disiplin ;
Tim Pemeriksa (ad-hoc)
untuk
pelanggaran disiplin yg ancaman
hukumannya sedang atau berat.
Aparat Pengawas Fungsional
sesuai kewenangan jabatannya.
YANG BERWENANG
MELAKUKAN PEMERIKSAAN
YANG BERWENANG
(24)
24
24
a.
a.
Pemeriksa tidak boleh mempunyai
Pemeriksa tidak boleh mempunyai
pangkat dan jabatan lebih rendah
pangkat dan jabatan lebih rendah
dengan PNS yang diperiksa.
dengan PNS yang diperiksa.
b.
b.
Pemeriksa tidak boleh mempunyai
Pemeriksa tidak boleh mempunyai
hub. keluarga dgn PNS yg diperiksa
hub. keluarga dgn PNS yg diperiksa
c.
c.
Pemeriksa tidak boleh mempunyai
Pemeriksa tidak boleh mempunyai
kaitan langsung atau tidak langsung
kaitan langsung atau tidak langsung
dengan pelanggaran yg diproses.
dengan pelanggaran yg diproses.
SYARATSYARAT PEMERIKSA
(25)
DASAR PEMERIKSAAN
DASAR PEMERIKSAAN
Laporan / Pengaduan ;
Laporan / Pengaduan ;
Pengamatan langsung ;
Pengamatan langsung ;
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Aparat pengawas Fungsional
Aparat pengawas Fungsional
Bukti lain yang merupakan termasuk
Bukti lain yang merupakan termasuk
kategori pelanggaran disiplin
kategori pelanggaran disiplin
25
(26)
26
26
Untuk
Untuk
mengetahui
mengetahui
:
:
benar atau tidak
PNS ybs melakukan
pelanggaran disiplin ;
faktor2 yg mendorong
/ menyebabkan
PNS ybs melakukan pelanggaran disiplin ;
dampak
atau akibat dari pelanggaran
disiplin tsb.
TUJUAN PEMERIKSAAN
(27)
27
27
1.
Pemanggilan secara patut
2.
Sebelum memeriksa PNS ybs. perlu
meminta keterangan pengadu /
saksi / pejabat terkait.
3.
Menyiapkan daftar pertanyaan yang
mengarah pada keterangan / data
yang ingin diperoleh.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
(28)
28
28
RAHASIA
RAHASIA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan
Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan
………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah mengadakan
………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah mengadakan
pemeriksaan terhadap ;
pemeriksaan terhadap ;
Nama
Nama : ………. : ………. N I P
N I P : ………. : ………. Pangkat
Pangkat : ………. : ………. Jabatan
Jabatan : ………. : ………. Unit Organisasi
Unit Organisasi : ………: ………
karena ia disangka melakukan pelanggaran disiplin. Atas pertanyaan yang diajukan yang
karena ia disangka melakukan pelanggaran disiplin. Atas pertanyaan yang diajukan yang
bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :
bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :
1.
1.Pertanyaan : ………..Pertanyaan : ………..
Jawaban : ……….……….
Jawaban : ……….……….
2.
2. Pertanyaan : ……….……….Pertanyaan : ……….……….
Jawaban : ……….……….
Jawaban : ……….……….
3.
3. Dan seterusnyaDan seterusnya
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
sebagaiaman mestinya.
sebagaiaman mestinya.
Yang diperiksa
Yang diperiksa Pejabat Pemeriksa Pejabat Pemeriksa
Nama : .…. …..
Nama : .…. ….. Nama Nama : ………….. : …………..
N I P : ………..
N I P : ……….. N I P N I P : …………. : ………….
Tanda tangan : …………
(29)
29
29
Pasal 26 PP 53/2010 :
Apabila perlu, atasan langsung, Tim
Pemeriksa atau pejabat yg berwenang
menghukum dapat meminta keterangan
dari orang lain :
Keterangan saksi
Keterangan pejabat
Keterangan ahli
Dituangkan dalam Berita Acara
Permintaan Keterangan
PERMINTAAN KETERANGAN
PERMINTAAN KETERANGAN
(30)
30
30
RAHASIA
RAHASIA
BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN
BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN
Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan
Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan
………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah meminta
………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya / Surat Perintah ……… telah meminta
keterangan terhadap ;
keterangan terhadap ;
Nama
Nama : ………. : ………. Tgl. lahir
Tgl. lahir : ………. : ………. Alamat
Alamat : ………. : ………. No. Telp/HP
No. Telp/HP : ………. : ……….
Atas dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh ….. Atas pertanyaan yang diajukan yang
Atas dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh ….. Atas pertanyaan yang diajukan yang
bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :
bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :
1.
1.Pertanyaan : ………..Pertanyaan : ………..
Jawaban : ……….……….
Jawaban : ……….……….
2.
2. Pertanyaan : ……….……….Pertanyaan : ……….……….
Jawaban : ……….……….
Jawaban : ……….……….
3.
3. Dan seterusnyaDan seterusnya
Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
sebagaiaman mestinya.
sebagaiaman mestinya.
Yang memberikan keterangan
Yang memberikan keterangan Yang meminta keteranganYang meminta keterangan
Nama : .…. …..
Nama : .…. ….. Nama Nama : ………….. : …………..
Tanda tangan : …………
Tanda tangan : ………… N I P N I P : …………. : ………….
Tanda tangan : ………. …
(31)
31
31
PERTANYAAN PEMBUKA
PERTANYAAN PEMBUKA
:
:
1.
1.
Siapa nama Saudara dan NIP saudara?
Siapa nama Saudara dan NIP saudara?
2.
2.
Apakah saat ini Saudara dalam keadaan
Apakah saat ini Saudara dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani?
sehat jasmani dan rohani?
3.
3.
Apakah Saudara
Apakah Saudara
menge
menge
tahu
tahu
i
i
maksud
maksud
dipanggil ?
dipanggil ?
4.
4.
Agama apa yang Saudara anut?
Agama apa yang Saudara anut?
5.
5.
Apakah Saudara bersedia menjawab
Apakah Saudara bersedia menjawab
pertanyaan dengan jujur sesuai dengan
pertanyaan dengan jujur sesuai dengan
agama Saudara ?
(32)
32
32
Muatan BAP :
Muatan BAP :
5W 1H
5W 1H
SIAPA
SIAPA
PNS yg disangka melakukan
PNS yg disangka melakukan
pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan
pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan
APA
APA
bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran
bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran
yg dilakukan
yg dilakukan
KAPAN
KAPAN
pelanggaran dilakukan
pelanggaran dilakukan
Di MANA
Di MANA
tempat pelanggaran terjadi
tempat pelanggaran terjadi
MENGAPA
MENGAPA
melakukan pelanggaran
melakukan pelanggaran
BAGAIMANA
BAGAIMANA
cara melakukan pelanggaran
cara melakukan pelanggaran
WHO
WHO
WHAT
WHAT
WHEN
WHEN
WHERE
WHERE
WHY
WHY
HOW
(33)
TEHNIK WAWANCARA
TEHNIK WAWANCARA
PNS YANG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN
PNS YANG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN
(Tersangka)
(Tersangka)
Bangkitkan rasa simpatik
Bangkitkan rasa simpatik
, jaga
, jaga
kesopanan,
kesopanan,
kesusilaan
kesusilaan
Tanyakan secara lengkap dan sistematis mengenai
Tanyakan secara lengkap dan sistematis mengenai
kejadian yang mengarah pada pelanggaran disiplin.
kejadian yang mengarah pada pelanggaran disiplin.
Apabila keterangan meragukan / bertentangan,
Apabila keterangan meragukan / bertentangan,
tanyakan mengenai
tanyakan mengenai
bukti
bukti
atau keterangan yang ada.
atau keterangan yang ada.
Apabila k
Apabila k
eterangan tidak benar, jangan dicela
eterangan tidak benar, jangan dicela
melainkan diingatkan agar memberikan keterangan
melainkan diingatkan agar memberikan keterangan
yang benar
yang benar
33
(34)
TEHNIK WAWANCARA
TEHNIK WAWANCARA
Berikan pertanyaan yang mudah dimengerti,
Berikan pertanyaan yang mudah dimengerti,
bila perlu
bila perlu
ulangi pertanyaan
ulangi pertanyaan
Sabar, tekun, untuk keterangan yang berbelit-
Sabar, tekun, untuk keterangan yang
berbelit-belit
belit
Apabila jawaban ngelantur, arahkan pada
Apabila jawaban ngelantur, arahkan pada
pokok permasalahan.
pokok permasalahan.
Arahkan
Arahkan
keterangan
keterangan
bertahap,
bertahap,
untuk
untuk
memberikan waktu bagi Pemeriksa mencatat
memberikan waktu bagi Pemeriksa mencatat
dalam BAP.
dalam BAP.
34
(35)
TEHNIK WAWANCARA
TEHNIK WAWANCARA
Hindari merendahkan martabat PNS ybs
Hindari merendahkan martabat PNS ybs
Hindari pertanyaan yang dapat menimbulkan
Hindari pertanyaan yang dapat menimbulkan
perdebatan, emosional
perdebatan, emosional
Hindari terpengaruh, tetap obyektif dan fokus pada
Hindari terpengaruh, tetap obyektif dan fokus pada
bukti yang ada
bukti yang ada
Hindari pertanyaan yang menunjuk
Hindari pertanyaan yang menunjuk
jenis pelanggaran
jenis pelanggaran
tertentu (selingkuh, pungli, korupsi, judi, mencuri, dll.)
tertentu (selingkuh, pungli, korupsi, judi, mencuri, dll.)
Hindari pertanyaan yang bersifat interogatif
Hindari pertanyaan yang bersifat interogatif
(jawabannya ya atau tidak)
(jawabannya ya atau tidak)
35
(36)
36
36
PERTANYAAN PENUTUP :
PERTANYAAN PENUTUP :
6.
6.
Apakah Saudara pernah dijatuhi hukuman disiplin?
Apakah Saudara pernah dijatuhi hukuman disiplin?
7.
7.
Jenis hukuman apa yang pernah dijatuhkan?
Jenis hukuman apa yang pernah dijatuhkan?
8.
8.
A
A
pakah saudara menyadari pelanggaran disiplin yang
pakah saudara menyadari pelanggaran disiplin yang
saudara lakukan....dan bersedia dijatuhi hukuman
saudara lakukan....dan bersedia dijatuhi hukuman
disiplin
disiplin
?
?
9.
9.
Apakah
Apakah
ada yang perlu
ada yang perlu
Saudara menambahkan
Saudara menambahkan
keterangan lain ?
keterangan lain ?
10.
10.
Apakah selama diperiksa, Saudara merasa ada
Apakah selama diperiksa, Saudara merasa ada
paksaan / tekanan ?
paksaan / tekanan ?
11.
11.
Apakah saudara bersedia hadir kembali bilamana
Apakah saudara bersedia hadir kembali bilamana
masih dibutuhkan keterangan ?
(37)
37 37 RAHASIA RAHASIA SURAT PANGGILAN SURAT PANGGILAN Nomor :………. Nomor :………. 1.
1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :
a. Nama
a. Nama : ……….: ………. b. N I P
b. N I P : ……….: ………. c. Pangkat
c. Pangkat : ……….: ………. d. Jabatan
d. Jabatan : ……….: ………. e. Unit Organisasi
e. Unit Organisasi : ……….: ………. Untuk menghadap kepada
Untuk menghadap kepada:: a. Nama
a. Nama : ……….: ………. b. N I P
b. N I P : ………..: ……….. c. Pangkat
c. Pangkat : ………..: ……….. d. Jabatan
d. Jabatan : ………..: ……….. Pada
Pada
a. Hari
a. Hari : ………..: ……….. b. Tanggal
b. Tanggal : ………..: ……….. c. Jam
c. Jam : ………..: ……….. d.Tempat
d.Tempat : ………..: ………..
guna diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin …………
guna diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin …………
2.
2. Demikian untuk menjadikan maklum.Demikian untuk menjadikan maklum.
………
………20122012
KEPALA ………..
KEPALA ………..
Nama ………..
Nama ………..
N I P
N I P
Tembusan Tembusan ……… ……… ……… ………
(38)
38
38
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
Apabila PNS yang diperiksa itu tidak mau
menjawab pertanyaan, maka dianggap
mengakui pelanggaran disiplin yang
dituduhkan kepadanya
BAP harus ditandatangani oleh pejabat
yang memeriksa dan PNS yg diperiksa.
Apabila PNS yg diperiksa tdk bersedia
menandatangani, BAP tsb tetap dijadikan
sebagai dasar utk menjatuhkan HD.
PNS yg diperiksa berhak mendapat
fotocopi BAP.
(39)
RESUME
RESUME
HASIL PEMERIKSAAN
HASIL PEMERIKSAAN
1.
1.
BIO DATA PNS : nama, NIP, pangkat, jabatan,
BIO DATA PNS : nama, NIP, pangkat, jabatan,
masa kerja, usia.
masa kerja, usia.
2.
2.
KEDUDUKAN KASUS
KEDUDUKAN KASUS
3.
3.
KETENTUAN NORMATIF :
KETENTUAN NORMATIF :
a.
a.
Pasal yang dilanggar (kewajiban/larangan)
Pasal yang dilanggar (kewajiban/larangan)
b.
b.
Ketentuan sanksi hukuman disiplin
Ketentuan sanksi hukuman disiplin
4.
4.
HAL YG MEMBERATKAN & YG MERINGANKAN
HAL YG MEMBERATKAN & YG MERINGANKAN
5.
5.
REKOMENDASI
REKOMENDASI
39
(40)
40
(41)
41
41
PEJABAT YANG
BERWENANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN Bupati/Walikota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
• HD tingkat ringan ;
• HD tingkat sedang ;
• Penurunan pangkat 3 thn
Sekretaris Daerah Kab/Kota
• HD tingkat ringan ;
• HD tingkat sedang
• HD tingkat berat
• Pejabat eselon II ;
• Pejabat fungsional jenjang Utama, Madya dan Penyelia
• Staf gol. ruang IV/d dan IV/e
• HD tingkat sedang
• HD tingkat berat •• Pejabat eselon III ke bawah Pejabat fungsional jenjang Muda ke bawah ;
• Staf gol. ruang IV/c ke bawah
PEJABAT YANG BERWENANG
MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN PNS DI KABUPATEN/KOTA
(Pasal 20)
(42)
42
42
PEJABAT YANG
BERWENANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
Sekda Kab/Kota
HD tingkat ringan • Pejabat eselon II ; • Pejabat eselon III ;
• Pejabat fungsional jenjang Muda
dan Penyelia;
• Staf gol. ruang III/c sd. III/d
HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)
• Pejabat eselon IV ;
• Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Lanjutan
• Staf gol. ruang II/c sd. III/b
Eselon II
HD tingkat ringan • Pejabat eselon III ;
• Pejabat fungsional jenjang Muda
dan Penyelia;
• Staf gol. ruang III/c sd. III/d
HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)
• Pejabat eselon IV ;
• Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Lanjutan
• Staf gol. ruang II/c sd. III/b
(43)
43
43
PEJABAT YANG
BERWENANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN
Eselon III
HD tingkat ringan • Pejabat eselon IV ;
• Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Lanjutan
• Staf gol. ruang II/c sd. III/b
HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)
• Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Pemula;
• Staf gol. ruang II/a sd. II/b
Eselon IV
HD tingkat ringan • Pejabat fungsional jenjang
Pratama & Pelaksana Pemula;
• Staf gol. ruang II/a sd. II/b
HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)
Staf gol. ruang I/a sd. I/d
Eselon V HD tingkat ringan Staf gol. ruang I/a sd. I/d
(44)
44
44
Apabila menurut hasil pemeriksaan,
kewenangan utk menjatuhkan HD tsb
merupakan kewenangan :
atasan langsung ybs, maka atasan
langsung tsb wajib menjatuhkan HD.
pejabat yang lebih tinggi, maka wajib
melaporkan secara hirarki disertai BAP.
Apabila pejabat yang berwenang
menghukum tidak ada / lowong, maka
secara struktural ditarik ke atas
PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN
PENJATUHAN
(45)
45
45
PRINSIP – PRINSIP PENJATUHAN HUKUMAN
• PRINSIP KEADILAN
Sanksi harus setimpal dgn kesalahan yang dilakukan harus
mempertimbangkan hal‑hal yang memberatkan dan meringankan, dengan menelaah latar belakang dilakukannya kesalahan.
• PRINSIP KEMANFAATAN
Sanksi harus bermanfaat sbg upaya mendidik dan memperbiki PNS yang dikenai sanksi, serta berdampak positif bagi lingkungan kerja.
• PRINSIP KONSISTENSI
Keputusan penindakan yang pernah diambil dalam suatu kasus, menjadi pedoman dalam penindakan untuk kasus yang sama.
• PRINSIP KEPASTIAN HUKUM
Penindakan thd pelanggaran disiplin kepeg / norma hukum hrs berdasarkan peraturan per-UU yang berlaku.
(46)
46
46
Meskipun bentuk pelanggaran disiplin sama, tetapi
faktor‑faktor yang mendorong
dan
dampak
yang
ditimbulkan berbeda, maka jenis hukuman disiplin
yang akan dijatuhkan berbeda.
PNS yang melakukan beberapa pelanggaran
disiplin, hanya dapat dijatuhi satu jenis HD
yg
terberat.
PNS yg pernah dijatuhi HD
kemudian melakukan
pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, dijatuhi HD
yg lebih berat dari HD
terakhir yg pernah
dijatuhkan kepadanya.
PNS tdk dapat dijatuhi HD dua kali atau lebih utk
satu pelanggaran disiplin.
PERTIMBANGAN DALAM
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
PERTIMBANGAN DALAM
(47)
47
47
PENETAPAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
PENETAPAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
Setiap penjatuhan HD
ditetapkan dgn SK
pejabat yg berwenang menghukum.
Format SK Hukuman disiplin :
Lampiran Peraturan Ka. BKN No. 21
Tahun 2010.
(48)
Membaca : Berita Acara Pemeriksaan ………….;
Menimbang : a. bahwa berdasarkan BAP tgl.… Sdr…. terbukti melakukan ….. ;
b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal … PP N0. 53 Tahun 2010 ;
c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukannya;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan keputusan hukuman disiplin … ;
Mengingat : 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ; 2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;
3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ; RAHASIA
KEPUTUSAN KEPALA………. NOMOR : …………..
TENTANG
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS AN. ……….. KEPALA ………,
(49)
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
KESATU : Menjatuhkan hukuman disiplin berupa tegoran lisan/tegoran tertulis/pernyataan tdk puas
Nama : NIP :
Pangkat Gol/ Ruang : Jabatan :
Unit Kerja :
karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010, KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :
Ditetapkan di : S e m a r a n g Pada tanggal :
(50)
Membaca : Berita Acara Pemeriksaan ………….;
Menimbang : a. bahwa berdasarkan BAP tgl.… Sdr…. terbukti melakukan ….. ;
b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal … PP N0. 53 Tahun 2010 ;
c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukannya;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan keputusan hukuman disiplin … ;
Mengingat : 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ; 2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;
3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ; RAHASIA
KEPUTUSAN KEPALA DINAS……… NOMOR : …………..
TENTANG
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS AN. ……….. KEPALA DINAS ……….,
(51)
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
KESATU : Menjatuhkan hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan gaji/pangkat selama 1 tahun
Nama :
NIP :
Pangkat Gol/ Ruang : Jabatan :
Unit Kerja :
karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010, KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan /
apabila tidak ada keberatan berlaku mulai hari ke-15 tmt sejak PNS ybs menerima keputusan ini
Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :
Ditetapkan di : S e m a r a n g Pada tanggal :
(52)
52
52
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan HD disampaikan secara tertutup
oleh pejabat yg berwenang menghukum
atau pejabat lain yg ditunjuk kpd PNS ybs,
tembusannya disampaikan kpd pejabat
instansi terkait.
Penyampaian keputusan HD
paling lambat
14 (empat belas) hari kerja
sejak keputusan
ditetapkan.
Dalam hal PNS yang dijatuhi HD
tidak hadir
pada saat penyampaian keputusan HD,
maka keputusan dikirim kpd ybs
(53)
53
53
Keputusan atasan pejabat yg menghukum dapat :
menguatkan, memperingan, memperberat, atau
membatalkan hukuman disiplin.
Keputusan atasan pejabat yg menghukum bersifat
final
dan
mengikat
(tdk dpt diajukan keberatan &
wajib dilaksanakan).
Apabila dalam waktu
lebih dari 21 hari kerja
,
atasan
pejabat
yang
menghukum
tidak
mengambil
keputusan
atas keberatan, maka keputusan pejabat
yang berwenang menghukum
batal demi hukum.
Atasan pejabat tsb dijatuhi hukuman disiplin.
PENANGANAN KEBERATAN
(54)
54
54
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
K
K
eputusan
eputusan
yang tidak dapat
yang tidak dapat
diajukan keberatan
diajukan keberatan
Berlaku
Berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
(55)
55
55
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
K
K
eputusan
eputusan
yang dapat diajukan keberatan :
yang dapat diajukan keberatan :
Apabila
Apabila
diajukan keberatan
diajukan keberatan
,
,
maka mulai berlaku
maka mulai berlaku
pada tanggal ditetapkannya
pada tanggal ditetapkannya
SK
SK
atas keberatan
atas keberatan
.
.
Apabila
Apabila
tidak diajukan keberatan
tidak diajukan keberatan
,
,
maka mulai
maka mulai
berlaku pada hari ke
berlaku pada hari ke
-
-
15 setelah
15 setelah
SK
SK
HD diterima.
HD diterima.
Apabila PNS yang dijatuhi HD
Apabila PNS yang dijatuhi HD
tidak hadir
tidak hadir
pada
pada
waktu penyampaian
waktu penyampaian
SK,
SK,
maka HD berlaku pada
maka HD berlaku pada
hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang
hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang
ditentukan untuk penyampaian
(56)
56
56
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan HD yang ditetapkan oleh PPK atau Gubernur selaku
wakil Pemerintah yang berupa :
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sbg PNS ;
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Apabila :
diajukan banding administratif ke BAPEK, maka berlaku
tmt.
sejak berlakunya keputusan BAPEK
;
tidak diajukan banding administratif ke BAPEK, maka
(57)
57
57
(1)
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
PENYAMPAIAN KEPUTUSAN
HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan HD disampaikan secara tertutup
oleh pejabat yg berwenang menghukum
atau pejabat lain yg ditunjuk kpd PNS ybs,
tembusannya disampaikan kpd pejabat
instansi terkait.
Penyampaian keputusan HD
paling lambat
14 (empat belas) hari kerja
sejak keputusan
ditetapkan.
Dalam hal PNS yang dijatuhi HD
tidak hadir
(2)
Keputusan atasan pejabat yg menghukum dapat :
menguatkan, memperingan, memperberat, atau membatalkan hukuman disiplin.
Keputusan atasan pejabat yg menghukum bersifat
final dan mengikat (tdk dpt diajukan keberatan & wajib dilaksanakan).
Apabila dalam waktu lebih dari 21 hari kerja, atasan
pejabat yang menghukum tidak mengambil keputusan atas keberatan, maka keputusan pejabat yang berwenang menghukum batal demi hukum.
PENANGANAN KEBERATAN
PENANGANAN KEBERATAN
(3)
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
BERLAKUNYA
HUKUMAN DISIPLIN
K
K
eputusan
eputusan
yang tidak dapat
yang tidak dapat
diajukan keberatan
diajukan keberatan
Berlaku
Berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
sejak tanggal ditetapkan.
(4)
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
K
K
eputusan
eputusan
yang dapat diajukan keberatan :
yang dapat diajukan keberatan :
Apabila
Apabila
diajukan keberatan
diajukan keberatan
,
,
maka mulai berlaku
maka mulai berlaku
pada tanggal ditetapkannya
pada tanggal ditetapkannya
SK
SK
atas keberatan
atas keberatan
.
.
Apabila
Apabila
tidak diajukan keberatan
tidak diajukan keberatan
,
,
maka mulai
maka mulai
berlaku pada hari ke
berlaku pada hari ke
-
-
15 setelah
15 setelah
SK
SK
HD diterima.
HD diterima.
Apabila PNS yang dijatuhi HD
Apabila PNS yang dijatuhi HD
tidak hadir
tidak hadir
pada
pada
waktu penyampaian
waktu penyampaian
SK,
SK,
maka HD berlaku pada
maka HD berlaku pada
hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang
hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang
ditentukan untuk penyampaian
(5)
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN
Keputusan HD yang ditetapkan oleh PPK atau Gubernur selaku wakil Pemerintah yang berupa :
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sbg PNS ;
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Apabila :
diajukan banding administratif ke BAPEK, maka berlaku
tmt. sejak berlakunya keputusan BAPEK ;
tidak diajukan banding administratif ke BAPEK, maka
(6)