Provinsi Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung BAB I 2016

(1)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penilaian atas pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelengaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dengan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai langkah dalam upaya memperbaiki dan memperbarui sistem pertanggungjawaban pemerintah melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi, yang selanjutnya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Teknis penyusunan LKj diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pemerintah provinsi. Proses penyusunan LKj dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja.

Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah pemerintah provinsi. LKj menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan.

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKj pemerintah provinsi disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.


(2)

BAB I PENDAHULUAN 2 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan LKj Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka memenuhi salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dengan maksud untuk:

1. Mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Pemerintah Provinsi Lampung dalam satu tahun anggaran terkait proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.

2. Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Gubernur Lampung selaku Kepala Daerah setiap tahun anggaran.

Tujuan penyusunan LKj Pemerintah Provinsi Lampung adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Provinsi Lampung dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Presiden, DPRD Lampung dan Masyarakat Lampung) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LKj diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong Pemerintah Provinsi Lampung untuk melaksanakan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di seluruh Lampung.

2. Menjadikan Pemerintah Lampung yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib dan kondusif.

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi Lampung guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik.

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Lampung terhadap penyelenggara Pemerintah Provinsi Lampung.


(3)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 3

1.3 DASAR HUKUM

Landasan hukum dalam menyusun LKj Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 4 Ayat (1);

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2688);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Lampung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2007 Nomor 6);

10. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun


(4)

BAB I PENDAHULUAN 4

2014nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 404);

11. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung; 12. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2015 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016;

13. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016;

14. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 59 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Lampung;

15. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 36 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2016;

16. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 30 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2016;

1.4 GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG

1. Geografis

Provinsi Lampung dengan Ibukota Bandar Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km2 termasuk 160 pulau yang terletak pada bagian paling ujung Tenggara Pulau Sumatera. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada : 1030 0’ – 1050 0’ Bujur Ti ur; serta antara : 60 ’ – 30 ’ Li ta g Selata , dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu Sebelah Selatan : Selat Sunda

Sebelah Barat : Samudera Hindia Sebelah Timur : Laut Jawa.


(5)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 5 2. Administrasi Pemerintahan

Secara Administrasi Pemerintahan, Pemerintah Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 adalah merupakan Keresidenan Lampung yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964 maka Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan Ibukota TelukBetung. Selanjutnya Kotamadya Tanjungkarang-Telukbetung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983. Dasar hukum pembentukan wilayah administrasi Provinsi Lampung dan Kobupaten/kota se-Provinsi Lampung dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Dasar Hukum Pembentukan Wilayah Administrasi Provinsi Lampung

No Kab/Kota Dasar Hukum Pembentukan

1. Lampung Selatan Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964) 2. Lampung Tengah Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964) 3. Lampung Utara Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964) 4. Bandar Lampung UU No.14/1964 (PP No.24/83 tgl 17 Juni 1983) 5. Lampung Barat UU No.6 / 1991 tanggal 16 Agustus 1991 6. Tulang Bawang UU No.2 / 1997 tanggal 3 Januari 1997 7. Tanggamus UU No.2 / 1997 tanggal 3 Januari 1997 8. Lampung Timur UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999

9. Way Kanan UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999

10. Metro UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999

11. Pesawaran UU No.33 / 2007 tanggal 10 Agustus 2007

12. Pringsewu UU No.48 / 2008 tanggal 6 November 2008

13. Mesuji UU No.49 / 2008 tanggal 6 November 2008

14. Tulang Bawang Barat UU No.50 / 2008 tanggal 6 November 2008 15. Pesisir Barat UU No.22 / 2012 tanggal 25 Oktober 2012 Sumber : Biro Hukum Setdaprov. Lampung, Desember 2016


(6)

BAB I PENDAHULUAN 6

Secara Administratif Provinsi Lampung terdiri dari 15 Kabupaten/Kota dengan luas wilayah 35.288,35 Km2, yang terbagi menjadi 13 Kabupaten dan 2 Kota dengan jumlah kecamatan sebanyak 225 serta jumlah kelurahan/desa sebanyak 2.576 untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Data Wilayah Administrasi Provinsi Lampung

Sumber :Buku LDA Tahun 2016

Gambar 1.1

Peta Wilayah Administrasi Provinsi Lampung

Sumber : Buku LDA Tahun 2016

No. Kab/Kota Luas Wilayah Ha Σ Kec Σ Desa/Kel

1. Lampung Selatan 331.904 17 251

2. Lampung Tengah 380.268 28 307

3. Lampung Utara 272.587 23 247

4. Lampung Barat 214.278 15 136

5. Pesisir Barat 290.723 11 118

6. Tulang Bawang 319.632 15 151

7. Tanggamus 302.064 20 302

8. Lampung Timur 532.503 24 264

9. Way Kanan 392.163 14 222

10. Bandar Lampung 19.296 20 126

11. Metro 6.179 5 22

12. Pesawaran 224.351 9 144

13. Pringsewu 62.500 9 131

14. Mesuji 218.400 7 75

15. Tulang Bawang Barat 120.100 8 80


(7)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 7

Jumlah Penduduk Provinsi Lampung menurut

Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2016 berdasarkan data www.lampung.bps.go.id berjumlah 8.117.268 jiwa, dengan komposisi laki-laki 4.162.437 jiwa dan perempuan 3.954.831

jiwa serta rasio jenis kelamin 105,25 secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Provinsi Lampung Menurut Kabupaten/Kota,

Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin 2016

N0 Kabupaten / Kota

Penduduk/ Population Rasio

Jenis/Kelami n Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Lampung Barat 155.804 137.301 293.105 113,48

2. Tanggamus 299.214 274.690 573.904 108,93

3. Lampung Selatan 499.385 473.194 972.579 105,53

4. Lampung Timur 516.079 492.718 1.008.797 104,74

5. Lampung Tengah 630.962 608.134 1.239.096 103,75

6. Lampung Utara 308.083 298.009 606.092 103,38

7. Way Kanan 223.116 209.798 432.914 106,35

8. Tulang Bawang 222.380 207.135 429.515 107,36

9. Pesawaran 219.587 206.802 426.389 106,18

10. Pringsewu 198.304 188.587 386.891 105,15

11. Mesuji 102.417 93.265 195.682 109,81

12. Tulang Bawang Barat 135.811 128.901 264.712 105,36

13. Pesisir Barat 78.693 71.197 149.890 110,53

14. Bandar Lampung 493.411 485.876 979.287 101,55

15. Metro 79.191 79.224 158.415 99,96

Lampung 4.162.437 3.954.831 8.117.268 105,25

Sumber : www.lampung.bps.go.id

1.5 STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana tertuang dalam peraturan Daerah Provinsi Lampung sebagai berikut :


(8)

BAB I PENDAHULUAN 8

a) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi, Sekretariat DPRD Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :

I. Sekretariat Daerah :

1) Asisten Bidang Pemerintahan, membawahi : a. Biro Tata Pemerintahan Umum

b. Biro Otonomi Daerah c. Biro Hukum

2) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan,mem-bawahi :

a. Biro Perekonomian

b. Biro Administrasi Pembangunan

3) Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat, membawahi : a. Biro Bina Sosial

b. Biro Bina Mental

4) Asisten Bidang Administrasi Umum, membawahi : a. Biro Umum

b. Biro Humas dan Protokol c. Biro Keuangan

d. Biro Perlengkapan dan Aset e. Biro Organisasi

II. Sekretariat DPRD a. Bagian Umum b. Bagian Keuangan c. Bagian Persidangan

d. Bagian Perundang-Undangan e. Bagian Humas dan Protokol III. Staf Ahli Gubernur

a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan c. Staf Ahli Bidang Pembangunan

d. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan

e. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia b) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :


(9)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 9

1. Inspektorat Provinsi

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah 5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

6. Badan Ketahanan Pangan Daerah

7. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah

8. Badan Pengelolaan Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi Daerah 9. Badan Pemberayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 10. Badan Kepegawaian Daerah

11. Badan Pendidikan dan Latihan Daerah

12. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 13. Satuan Polisi Pamong Praja

14. Rumah Sakit Umum Daerah 15. Rumah Sakit Jiwa Daerah 16. Kantor Sandi Daerah.

c) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2. Dinas Pemuda dan Olah Raga 3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Sosial

5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6. Dinas Perhubungan

7. Dinas Komunikasi dan Informatika 8. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 9. Dinas Bina Marga

10. Dinas Pengairan dan Pemukiman

11. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 12. Dinas Perindustrian

13. Dinas Perdagangan

14. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura 15. Dinas Perkebunan

16. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 17. Dinas Kelautan dan Perikanan

18. Dinas Kehutanan

19. Dinas Pertambangan dan Energi 20. Dinas Pendapatan


(10)

BAB I PENDAHULUAN 10

d) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Lampung

2. Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung

3. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi Lampung

4. Badan Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung di Jakarta

5. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Lampung.

6. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Provinsi Lampung Untuk lebih singkatnya dapat dilihat pada Bagan Struktur Pola Hubungan Kerja Satuan Kerja Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 79 Tahun 2014 yang merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2,3,4 dan 5 Tahun 2014 sebagaimana tertuangpada halaman berikut :


(11)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

11 SEKRETARIAT DAERAH DPRD Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat STAF AHLI GUBERNUR INSTANSI VERTIKAL INSPEKTORAT

Biro Tata Pemerintahan Umum

Biro Otonomi Daerah Biro Hukum

Biro Perekonomian

Biro Administrasi Pembangunan

Biro Bina Sosial

Biro Bina Mental

Biro Umum

Biro Perlengkapan dan Aset Daerah aahaDaeDaerah Biro Keuangan Biro Organisasi

SEKRETARIAT DPRD Mitra Kerja

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi

Daerah.

3. Badan Ketahanan Pangan Daerah.

4. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Daerah.

5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.

6. Dinas Perhubungan.

7. Dinas Komunikasi dan Informatika.

8. Dinas Koperasi UMKM.

9. Dinas Perindustrian.

10.Dinas Perdagangan.

11. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

12.Dinas Bina Marga.

13.Dinas Pengairan dan Pemukinan.

14.Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

15.Dinas Kehutanan.

16.Dinas Perkebunan.

17.Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

18.Dinas Kelautan dan Perikanan.

19.Dinas Pertambangan dan Energi.

20.Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan

Pertanian Perikanan dan Kehutanan.

1. Dinas Pendidikandan

Kebudayaan. 2. Dinas Kesehatan. 3. Dinas Sosial.

4. Dinas Pemuda dan Olahraga. 5. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi.

6. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah. 7. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi.

Abdul Moeloek.

8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

9. Rumah Sakit Jiwa.

1. Dinas Pendapatan. 2. Badan Kepegawaian

Daerah.

3. Badan Pendidikan dan Latihan Daerah. 4. Badan Pengelolaan

Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah. 5. Badan Perwakilan

Pemerintah Provinsi di Jakarta.

6. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Lampung. 7. Kantor Sandi Daerah. 8. Unit Layanan Pengadaan

Barang Jasa.

GUBERNUR

WAKIL GUBERNUR

Asisten Bidang Perekonomian dan Pemb.

Pembangunan.

Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat

Asisten Bidang Administrasi Umum BAGAN 1.1 STRUKTUR POLA HUBUNGAN KERJA SATUAN

KERJA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHDI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

1.Sekretariat DPRD Provinsi. 2.Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Daerah.

3.Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

4.Satuan Polisi Pamong Praja. 5. Komisi Penyiaran Indonesia

Daerah.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 12

Keterangan:

: Garis Lini

: Garis Koordinasi


(13)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 13 Perempuan

41,83% Laki-laki

58,17%

Gambar 1.2 Komposisi SDM berdasarkan Gender

1.6 KERAGAMAN SDM PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

Pemerintah Provinsi Lampung memiliki kapasitas SDM dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Jumlah PNS dan CPNS di Pemerintah Provinsi Lampung adalah sebanyak 8.586 orangPer 31 Desember 2016, dengan perimbangan laki-laki sebanyak 5.001 orang (58,17%) dan perempuan sebanyak 3.593 orang (41,83%), yang menunjukkan perimbangan gender yang baik sebagaimana nampak dalam tabel 1.4 dan gambar 1.2 sebagai berikut ini :

Tabel 1.4

Rekapitulasi PNS dan CPNS berdasarkan jenis kelamin

JENIS KELAMIN CPNS PNS JUMLAH %

LAKI – LAKI 8 4.993 5.001 58,17

PEREMPUAN 3 3.593 3.596 41,83

TOTAL 11 8.586 8.597 100

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2016

Bila dirunut per jenjang pendidikan, maka persentase terbesar adalah jenjang pendidikan S1 sebanyak 3.028 orang (35,22%), kemudian SLTA Umum sebanyak 1.750 orang (20,43%). Selain itu, PNS dengan Pendidikan SLTA Kejuruan, Pasca Sarjana dan D3 juga cukup banyak, yaitu berturut-turut sebanyak 1.075 (12,50 %), 975 (11,34%) dan 940 (10,93%). Hal ini menunjukkan bahwa dari segi jenjang pendidikan, Pemerintah Provinsi Lampung memiliki keragaman sumber daya manusia yang baik. Komposisi PNS dan CPNS berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat dari tabel 1.5 sebagai berikut :


(14)

BAB I PENDAHULUAN 14 Tabel 1.5

Komposisi PNS dan CPNS berdasarkan jenjang pendidikan

JENJANG PENDIDIKAN CPNS PNS JUMLAH %

SD 4 232 236 2,75

SLTP UMUM 1 243 244 2,84

SLTP KEJURUAN 0 30 30 0,35

SLTA UMUM 6 1.750 1.756 20,43

SLTA KEJURUAN 0 1.075 1.075 12,50

SLTA KEGURUAN 0 20 20 0,23

SLTA KEJURUAN 4 TAHUN 0 4 4 0,05

DIPLOMA I 0 86 86 1,00

DIPLOMA II 0 18 18 0,21

DIPLOMA III 0 940 940 10,93

DIPLOMA IV 0 110 110 1,28

SARJANA / S1 0 3.028 3.028 35,22

AKTA IV PENDIDIKAN 0 7 7 0,08

SPESIALIS 0 58 58 0,67

PASCA SARJANA / S2 0 975 975 11,34

DOKTOR / S3 0 10 10 0,12

TOTAL 11 8.586 8.597 100

Sumber: BKD Provinsi Lampung, 31 Desember 2016

Perbandingan jumlah PNS dan CPNS dilihat dari jenjang usia, sebagian besar PNS Pemerintah Provinsi Lampung berumur antara 36-50 tahun. Kelompok ini merupakan kelompok usia puncak produktif, sehingga diharapkan kinerja PNS akan semakin membaik dan lebih produktif dimasa mendatang. Jenjang usia terbanyak usia 51-55 tahun 1.743 orang (20,27%) sedangkan terendah usia 61 tahun ke atas 8 orang (0,09%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.6 Berikut :

Tabel 1.6

Rekapitulasi Data PNS dan CPNS berdasarkan Jenjang Usia

JENJANG USIA CPNS PNS JUMLAH %

21 – 25 Tahun 0 46 46 0,54

26 – 30 Tahun 0 365 365 4,25

31 – 35 Tahun 1 1.021 1.022 11,89

36 – 40 Tahun 1 1.428 1.429 16,62

41 – 45 Tahun 2 1.387 1.389 16,16

46 – 50 Tahun 2 1.396 1.398 16,26

51 - 55 Tahun 5 1.738 1.743 20,27

56 - 58 Tahun 0 1.114 1.114 12,96

59 - 60 Tahun 0 83 83 0,97

61 Tahun Keatas 0 8 8 0,09

TOTAL 11 8.586 8.597 100


(15)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 15

Berikut pada tabel 1.7 disajikan rekapitulasi data Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung berdasarkan jabatan :

Tabel 1.7

Rekapitulasi Data PNS dan CPNS berdasarkan jabatan

JABATAN CPNS PNS JUMLAH %

Eselon I.b 0 1 1 0,01

Eselon II.a 0 39 39 0,45

Eselon II.b 0 16 16 0,19

Eselon III.a 0 296 296 3,44

Eselon III.b 0 3 3 0,03

Eselon IV.a 0 821 821 9,55

Fungsional 0 1.214 1.214 14,12

Pelaksana 11 6.196 6.196 72,07

TOTAL 11 8.586 8.597 100,00

Sumber: BKD Provinsi Lampung, Desember 2016

Jika dibandingkan CPNS dan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung berdasarkan agama, maka mayoritas pemeluk agama Islam yaitu 8.201 orang atau 96,11 %, selanjutnya pemeluk agama Protestan berjumlah 200 orang atau 2,34 % dan paling sedikit pemeluk agama Budha berjumlah 3 orang atau 0,03 %. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.8 dibawah ini.

Tabel 1.8

Jumlah PNS dan CPNS Berdasarkan Agama

AGAMA CPNS PNS JUMLAH %

BUDHA 0 3 3 0,03

HINDU 0 42 42 0,50

ISLAM 11 8190 8201 96,11

KATHOLIK 0 87 87 1,02

PROTESTAN 0 200 200 2,34

TOTAL 11 8522 8533 100


(16)

BAB I PENDAHULUAN 16

1.7 ISU STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG

Isu global maupun Nasional, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan isu lokal di Provinsi Lampung. Isu lokal ini akan meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat Lampung, sehingga perlu dilakukan pemahaman secara tepat dan akurat semua isu yang berkembang agar dapat direncanakan antisipasi sekaligus solusi untuk menjaga keberlangsungan pembangunan di Provinsi Lampung. Berbagai isu strategis di Provinsi Lampung Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Pada tahun 2016, apabila AEC tercapai, maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasidan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara Negara ASEAN. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang sekaligus tantangan bagi Provinsi Lampung sebagai bagian dari NKRI untuk memperkuat efisiensi dan meningkatkan daya saing komoditas unggulan bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan hasil laut, pariwisata dikancah pasar nasional dan global, yang diikuti dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia;

2. Provinsi Lampung dengan statusnya sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera belum didukung infrastruktur yang baik seperti jaringan transportasi darat baik lintas timur maupun lintas barat guna memperlancar arus barang dan orang dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa dan sebaliknya;

3. Perlu dilakukan pengembangan ekonomi kreatif dan berbasis IPTEK yang mengikuti perubahan teknologi dan informasi, dimana hal ini harus dilihat sebagai potensi untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan;

4. Rendahnya mutu layanan publik pada Standar Pelayanan Minimal mengakibatkan lambatnya peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah, makadiperlukan regulasi pemerintah yang bertujuan mengembangkan dan pelaksanaan manajemen berbasis kinerja;


(17)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 17

5. Perlu upaya penataan dan pengembangan manajemen sumber daya dan aset daerah, perencanaan tata ruang dan tata guna lahan untuk memperkuat manajemen sumberdaya dan aset daerah yaitu tata ruang, SDA, tanahdan laut yang ke depannya akan memicu optimalnya pengelolaan sumberdaya secara berkelanjutan;

6. Dibutuhkan pengembangan sistem insentif dan disinsentif untuk mendukung reformasi birokrasi daerah;

7. Perlu melakukan perencanaan dan pengembangan kerjasama pemerintah dan swasta untuk memperkuat kerjasama dan kemitraan pemerintah dan swasta serta meningkatkan investasi;

8. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung merupakan yang terendah di Pulau Sumatera yaitu sebesar 65,55;

9. Perkembangan jumlah penduduk Provinsi Lampung dengan laju pertumbuhan ± 1,23% selama 10 tahun terakhir, memberikan konsekuensi dari kondisi tersebut adalah ketersediaan ruang, lapangan kerjadan lain-lain dengan tetap memperhatikan keseimbangan dengan sumberdaya alam dan lingkungan hidup; 10. Angka kemiskinan di Lampung yaitu 14,29% masih diatas rata-rata

nasional sekitar 10,86%;

11. Kerusakan hutan di Provinsi Lampung hingga tahun 2012 sudah mencapai 55% dari luas yang ada akibat berbagai tekanan pembangunan dan aktivitas masyarakat. Potensi ekonomi dari kawasan hutan berupa hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan dan keanekaragaman hayati belum termanfaatkan secara maksimal; 12. Beberapa daerah-daerah berpotensi ekonomi (Tanggamus, Lampung

Barat, Lampung Timur, Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Selatan, Lampung Utara dan Way Kanan) belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai;

13. Terjadinya disparitas pembangunan antara Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi dengan kabupaten-kabupaten di Provinsi Lampung; 14. Menurunnya daya dukung lingkungan yang ditandai dengan semakin


(18)

BAB I PENDAHULUAN 18

15. Adanya peningkatan penggunaan teknologi dan informasi harus dilihat sebagai potensi yang mendukung percepatan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di daerah Kabupaten/Kota.

1.8 INOVASI DALAM REFORMASI SISTEM AKIP DAN PENGELOLAAN KINERJA

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

Inovasi menjadi kunci dalam reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja pelayanan publik. Karenanya, berbagai inovasi juga telah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah berusaha membangun Sistem Akuntabilitas Kinerja terpadu.

Gambar 1.3 Skema Sistem Terpadu Akuntabilitas Kinerja

Saat ini pembangunan Sistem akuntabilitas kinerja terpadu masih terbatas pada tahap penyelarasan atau penggabungan antara Web SKPD


(19)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 19

sesuai dengan tupoksi SKPD tersebut. Untuk pengembangan perencanaan (Bappeda), evaluasi yang mengintegrasikan Rencana Operasional Pelaksanaan Kegiatan (Biro Administrasi Pembangunan), Monev APBD (Bappeda)danE-sakip masih proses pembahasan. Selain itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga melakukan rangkaian inovasi untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, termasuk pengembangan sistem insentif dan disinsentif bagi aparatur di jajaran Pemerintah Provinsi Lampung.

Sistem Informasi Perencanaan (www.bappeda.lampungprov.go.id) yang berfungsi sebagai pendukung perencanaan pembangunan daerah. Sistem Informasi Perencanaan dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan perencanaan agar proses perencanaan menjadi lebih terintegrasi, transparandan akuntabel dimulai dari proses pengusulan sampai dengan ditetapkannya KUA PPAS;

Gambar 1.4 Website Bappeda Provinsi Lampung

Sumber : Bappeda Prov. Lampung, 2016

Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan (SI-Monev terdiri dari E-Sakip, Monev APBD, Monev APBN, ROPK, Penilaian Kinerja). Sistem Informasi Monevdi kembangkan untuk mempermudah SKPD dalam melaporkan pelaksanaan kegiatan dan penilaian kinerja setiap SKPD. Sedangkan bagi Bappeda Provinsi Lampung selaku fungsi pengendalian, sistem ini sangat mendukung dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan pembangunan


(20)

BAB I PENDAHULUAN 20

Pemerintah Provinsi Lampung sehingga kegiatan monitoring dan evaluasi dapat lebih mudah dilakukan secara transparan dan akuntabel;

Gambar 1.5 Website E-Monev

Sumber : Bappeda Prov. Lampung, 2016

Sistem Informasi Meta data Spasial Daerah (MDSD), Sistem Informasi MDSD berfungsi untuk memberikan informasi data spasial daerah yang dimiliki Pemerintah Provinsi Lampung secara umum sesuai dengan arah kebijakan Badan Informasi Geospasial. Sistem ini juga berfungsi sebagai media untuk berbagi data spasial antar pengguna sistem;

Gambar 1.6 Website Metadata Spasial Daerah

Sumber : Bappeda Prov. Lampung, 2016


(21)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 21

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) Provinsi Lampung dengan alamat web www.sippd.lampungprov.go.id berfungsi mengintegrasikan perencanaan jangka menengah (RPJMD, Renstra SKPD) dengan perencanaan kegiatan tahunan (Musrenbang, RKPD) dan penganggaran (KUA/PPAS).

Gambar 1.7 Web Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Sumber : Bappeda Prov. Lampung, 2016

Gambar 1.8 Sistem informasi pengelolaan keuangan pemerintah.


(22)

BAB I PENDAHULUAN 22 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) adalah aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada azas efesiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Sistem aplikasi ini meliputi penganggaran, penatausahaan keuangan dan pelaporan keuangan Pememrintah Provinsi Lampung.

Sistem Aplikasi Pelaporan www.monev-apbd.Lampungprov.go.id yang berfungsi proses pelaporan program/kegiatan pembangunan terhadap penyerapan APBD Provinsi Lampung baik berupa realisasi keuangan dan capaian kinerja yang bersumber dari dana APBD pada setiap SKPD. Selain itu Sistem Aplikasi Pelaporan ini bertujuan untuk menghasilkan laporan fisik dan keuangan pada setiap SKPD Provinsi Lampung secara sistematis, terukur, up to date dan transparan.

Gambar 1.9 Web Sistem Pelaporan Program/Kegiatan Pembangunan


(23)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 23

1.9 INOVASI DALAM PENGELOLAAN SDM DAN LAINNYA

Inovasi dalam pengelolaan SDM juga merupakan bagian kunci dalam manajemen perubahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Salah satunya adalah pengembangan sistem rekruitmencpns dan pengembangan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP). Untuk rekruitmen CPNStahun 2014 menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT), Pemerintah Provinsi Lampung telah bekerja sama dengan Universitas Lampung mendapatkan penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara berupa Piagam Penghargaan karena terselenggara secara cepat, akuntabeldan transparan serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Selain perbaikan pada aspek rekruitmen, Pemerintah Provinsi Lampung juga menerapkan presensi pegawai dengan menggunakan sidik jaridan pengembangan penilaian kontrak kerja pegawai, bersama dengan sistem insentif dan disinsentif untuk pegawai Pemerintah Provinsi Lampung melalui skema Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Skema TKD ini memasukkan variabel penilaian berdasarkan bobot disiplin pegawai, dan penilaian prestasi kerja pegawai. Pedoman TKD adalah Peraturan Gubernur Lampung Nomor 71 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung mulai dilaksanakan tahun 2015.

Selain itu pengelolaan data pegawai melalui Sistem Informasi Kepegawaian Daerah (SIMPEG) berbasis web sehingga terwujudnya penyediaan data pegawai yang cepat dan akurat dengan membangun Executive Information System (EIS) SIMPEDU yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penyajian dan pelaporan data kepegawaian khususnya bagi eksekutif (Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten yang membidangi kepegawaian, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung dan pejabat lain yang berwenang menangani data kepegawaian). Untuk mempermudah dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan khususnya di bidang kepegawaian. Selain itu dilaksanakan penataan file pegawai secara elektronik dalam kegiatan pengentrian data dokumen elektronik pegawai ke dalam e-dokumen sebanyak 3.250 PNS.


(24)

BAB I PENDAHULUAN 24 Gambar 1.10 Tampilan EIS SIMPEDU dan e-document

Sumber: BKD Provinsi Lampung, Desember 2016

Pengoperasikan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA) berbasis Web SIGA. Sistem ini adalah sebuah aplikasi yang dapat menampung data terpilah gender secara terpusat dengan Badan PP dan PA sebagai pengelolanya. SIGA menampung dan mengolah informasi dari SKPD-SKPD terkait dan dari Badan PP dan KB Kabupaten/ Kota. Data ini diunggah ke situs SIGA yaitu www.siga.bp3a.lampungprov.go.idsehingga dapat diakses pihak terkait untuk monitoring, evaluasidan sebagai bahan dalam pembuatan keputusan yang terkait dengan kesejahteraan perempuan dan anak.

Gambar 1.11 WebsiteSIGA


(25)

LKj Provinsi Lampung Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 25

Sementara SPSE merupakan aplikasi e-procurement yang dikembangkan oleh Direktorat e-Procurement - LKPP untuk digunakan oleh LPSE di seluruh K/L/D/I. Aplikasi ini dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan biaya lisensi, baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak pendukungnya.

SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerja sama denganLembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk fungsi enkripsi dokumen dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk sub sistem audit. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Gambar 1.12 Website LPSE Provinsi Lampung

Sumber : Biro Administrasi Pembangunan Prov. Lampung, 2016

Inovasi bidang kesehatan berupa rumah sakit keliling yang bertujuan untuk mempercepat pelayanan kesehatan terutama siaga bencana. Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit keliling tersebut


(26)

BAB I PENDAHULUAN 26

berupa pelayanan : operasi, pemeriksaan laboratorium, Radiologi, dan Recovery : pemulihan pasien)

Gambar 1.13 Rumah Sakit Keliling (Mobile Clinic) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 1. Mobil pelayanan : operasi, pemeriksaan laboratorium, 2. Mobil Radiologi; 3. Mobil

Recovery : pemulihan pasien

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2016

1 2


(1)

BAB I PENDAHULUAN 21

Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) Provinsi Lampung dengan alamat web www.sippd.lampungprov.go.id

berfungsi mengintegrasikan perencanaan jangka menengah (RPJMD, Renstra SKPD) dengan perencanaan kegiatan tahunan (Musrenbang, RKPD) dan penganggaran (KUA/PPAS).

Gambar 1.7 Web Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Sumber : Bappeda Prov. Lampung, 2016

Gambar 1.8 Sistem informasi pengelolaan keuangan pemerintah.


(2)

BAB I PENDAHULUAN 22 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) adalah aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada azas efesiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Sistem aplikasi ini meliputi penganggaran, penatausahaan keuangan dan pelaporan keuangan Pememrintah Provinsi Lampung.

Sistem Aplikasi Pelaporan www.monev-apbd.Lampungprov.go.id

yang berfungsi proses pelaporan program/kegiatan pembangunan terhadap penyerapan APBD Provinsi Lampung baik berupa realisasi keuangan dan capaian kinerja yang bersumber dari dana APBD pada setiap SKPD. Selain itu Sistem Aplikasi Pelaporan ini bertujuan untuk menghasilkan laporan fisik dan keuangan pada setiap SKPD Provinsi Lampung secara sistematis, terukur, up to date dan transparan.

Gambar 1.9 Web Sistem Pelaporan Program/Kegiatan Pembangunan


(3)

BAB I PENDAHULUAN 23 1.9 INOVASI DALAM PENGELOLAAN SDM DAN LAINNYA

Inovasi dalam pengelolaan SDM juga merupakan bagian kunci dalam manajemen perubahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Salah satunya adalah pengembangan sistem rekruitmencpns dan pengembangan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP). Untuk rekruitmen CPNStahun 2014 menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT), Pemerintah Provinsi Lampung telah bekerja sama dengan Universitas Lampung mendapatkan penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara berupa Piagam Penghargaan karena terselenggara secara cepat, akuntabeldan transparan serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Selain perbaikan pada aspek rekruitmen, Pemerintah Provinsi Lampung juga menerapkan presensi pegawai dengan menggunakan sidik jaridan pengembangan penilaian kontrak kerja pegawai, bersama dengan sistem insentif dan disinsentif untuk pegawai Pemerintah Provinsi Lampung melalui skema Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Skema TKD ini memasukkan variabel penilaian berdasarkan bobot disiplin pegawai, dan penilaian prestasi kerja pegawai. Pedoman TKD adalah Peraturan Gubernur Lampung Nomor 71 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung mulai dilaksanakan tahun 2015.

Selain itu pengelolaan data pegawai melalui Sistem Informasi Kepegawaian Daerah (SIMPEG) berbasis web sehingga terwujudnya penyediaan data pegawai yang cepat dan akurat dengan membangun

Executive Information System (EIS) SIMPEDU yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penyajian dan pelaporan data kepegawaian khususnya bagi eksekutif (Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Asisten yang membidangi kepegawaian, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung dan pejabat lain yang berwenang menangani data kepegawaian). Untuk mempermudah dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan khususnya di bidang kepegawaian. Selain itu dilaksanakan penataan file pegawai secara elektronik dalam kegiatan pengentrian data dokumen elektronik pegawai ke dalam e-dokumen sebanyak 3.250 PNS.


(4)

BAB I PENDAHULUAN 24 Gambar 1.10 Tampilan EIS SIMPEDU dan e-document

Sumber: BKD Provinsi Lampung, Desember 2016

Pengoperasikan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA) berbasis Web SIGA. Sistem ini adalah sebuah aplikasi yang dapat menampung data terpilah gender secara terpusat dengan Badan PP dan PA sebagai pengelolanya. SIGA menampung dan mengolah informasi dari SKPD-SKPD terkait dan dari Badan PP dan KB Kabupaten/ Kota. Data ini diunggah ke situs SIGA yaitu www.siga.bp3a.lampungprov.go.idsehingga dapat diakses pihak terkait untuk monitoring, evaluasidan sebagai bahan dalam pembuatan keputusan yang terkait dengan kesejahteraan perempuan dan anak.

Gambar 1.11 WebsiteSIGA


(5)

BAB I PENDAHULUAN 25

Sementara SPSE merupakan aplikasi e-procurement yang dikembangkan oleh Direktorat e-Procurement - LKPP untuk digunakan oleh LPSE di seluruh K/L/D/I. Aplikasi ini dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan biaya lisensi, baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak pendukungnya.

SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerja sama denganLembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk fungsi enkripsi dokumen dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk sub sistem audit. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Gambar 1.12 Website LPSE Provinsi Lampung

Sumber : Biro Administrasi Pembangunan Prov. Lampung, 2016

Inovasi bidang kesehatan berupa rumah sakit keliling yang bertujuan untuk mempercepat pelayanan kesehatan terutama siaga bencana. Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit keliling tersebut


(6)

BAB I PENDAHULUAN 26

berupa pelayanan : operasi, pemeriksaan laboratorium, Radiologi, dan

Recovery : pemulihan pasien)

Gambar 1.13 Rumah Sakit Keliling (Mobile Clinic) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 1. Mobil pelayanan : operasi, pemeriksaan laboratorium, 2. Mobil Radiologi; 3. Mobil Recovery : pemulihan pasien

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2016

1 2