BAB I
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
BA B II PENDAHULUAN
BAB
PE NDA HUL UA N
A. L AT AR B E L AK ANG
Dasar perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai
fungsi sebagai
media/wahana
pertanggungjawaban
kepada
publik
atas
penyelenggaraan Pemerintahan. Untuk itu Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI J akarta Tahun 2016 secara garis besar adalah
untuk menginformasikan mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja
Pemerintah Provinsi DKI J akarta selama tahun 2016. Adapun dasar hukum yang
menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP ) Provinsi
DKI J akarta adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang R epublik Indones ia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pres iden Nomor 29 Tahun 2014 tentang S is tem Akuntabilitas
K inerja Ins tans i Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan R eformas i
B irokras i Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
K inerja, Pelaporan K inerja dan Tata C ara R eviu atas L aporan K inerja
Ins tans i Pemerintah
4. Ins truks i Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyusunan L aporan
K inerja Ins tans i Pemerintah Provins i Daerah K hus us Ibukota J akarta
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mengacu pada dokumen
Keputusan Gubernur Nomor 586 T ahun 2017 tentang Perjanjian Kinerja Provinsi
Daerah Khusus Ibukota J akarta Tahun 2016. Adapun Keputusan Gubernur
tersebut merupakan revisi perubahan terhadap Kepgub 1670 T ahun 2013 tentang
Penetapan Kinerja T ahun 2013-2017. Perencanaan J angka Menengah Daerah
(R PJ MD) yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI J akarta Nomor 2
T ahun 2013 tentang R encana Pembangunan J angka Menengah Daerah T ahun
2013-2017, serta berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 181 T ahun 2015
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L1
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
tentang R encana Kerja Pemerintah Daerah T ahun 2016 dan Peraturan Gubernur
Nomor 153 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 181
T ahun 2015 tentang R encana Kerja Pemerintah Daerah T ahun 2016.
B . MANF A AT DAN TUJ UAN
1. MAK S UD
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI J akarta
T ahun
2016
penyelenggaraan
dimaksudkan
pemerintah
untuk
yang
memberikan
jelas,
gambaran
transparan
dan
kinerja
dapat
dipertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
sasaran dalam kurun waktu T ahun Anggaran 2016 dan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja
berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2. TUJ UAN
a. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan
evaluasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI J akarta T ahun 2016.
b. S ebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI J akarta
T ahun 2016.
c. Hasil evaluasi nantinya akan dijadikan acuan perbaikan dan peningkatan
kinerja Pemerintah Provinsi DKI J akarta di tahun selanjutnya serta masa
yang akan datang.
C . GAMB AR AN UMUM OR GANIS AS I PE R A NGK AT DAE R AH P R OV INS I DK I
J AK AR T A
1. K edudukan Pemerintah Provins i DK I J akarta
Kedudukan Pemerintah Provinsi DKI J akarta saat ini masih berdasarkan pada
Undang-Undang Nomor 29 T ahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota J akarta S ebagai Ibukota Negara Kesatuan R epublik
Indonesia.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L2
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
K ondis i P emerintahan
Dengan penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
efektif dan efisien diharapkan terwujud penyelenggaraan pemerintahan yang
berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan. Peraturan Pemerintah
Nomor 41 T ahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan upaya
Pemerintah Provinsi DKI J akarta melaksanakan R eformasi Birokrasi.
Penataan ulang organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 12 T ahun
2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
T abel I.1
S truktur Org anis as i Pemerintah Provinsi DK I J akarta
No
Perangkat Daerah
1 S ektetariat Daerah
2 S ekretariat DPR D
3 Ins pektorat
4 B appeda
5 Dinas
6 L TD
7 K ota Adminis tras i
8 K abupaten Adminis tras i
9 K ecamatan
10 K elurahan
11 S atpol PP
12 L embag a L ain
Total
1
1
1
1
20
17
5
1
44
267
1
4
363
S umber Biro Organisasi dan R eformasi Birokrasi
D. TUGAS POK OK DAN F UNGS I PE ME R INTAH PR OV INS I DK I
J A K AR T A
T ugas pokok dan fungsi Pemerintah Provinsi DKI J akarta adalah
menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan urusan otonomi daerah
serta kekhususannya dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di
Provinsi DKI J akarta.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, dibentuk Organisasi Perangkat Daerah untuk mendukung
operasional pelaksanaan tugas Gubernur Kepala Daerah, S ekretariat DPR D,
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L3
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
T eknis
Daerah,
Kota
Administrasi,
Kabupaten Administrasi,
Kecamatan,
Kelurahan dan S atpol PP .
1. S ekretariat Daerah
S ekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
menyusun kebijakan Pemerintahan Daerah dan mengoordinasikan Perangkat
Daerah, dengan fungsi sebagai berikut :
a.
penyusunan kebijakan P emerintahan Daerah;
b.
pengendalian dan pengoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi P erangkat Daerah;
c.
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah oleh P erangkat
Daerah;
d.
pembinaan administrasi dan aparatur Daerah;
e.
pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan kerumahtanggaan pimpinan dan
S ekretariat Daerah;
f.
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan Pemerintah Daerah;
g.
pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan,
akuntabilitas, dan pelaporan Perangkat Daerah;
h.
penyelenggaraan urusan hukum, kerjasama Daerah, dan protokol;
i.
fasilitasi dan pengoordinasian fungsi perekonomian, pembangunan dan lingkungan
hidup, kesejahteraan sosial serta mental spiritual;
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
pelayanan
publik,
transparansi,
Dibawah S ekretaris Daerah terdapat 5 (lima) orang Asisten yang
mempunyai tugas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
(1) tata praja dan aparatur, (2) perekonomian, (3) keuangan, (4) pembangunan
dan (kesejahteraan masyarakat).
2. S ekretariat DPR D
`
Merupakan
DPR D,
yang
unsur
pelayanan
mempunyai
kepada
tugas
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan,
administrasi
keuangan,
mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPR D, serta
menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga
ahli yang diperlukan oleh DPR D.
S ekretariat DPR D dipimpin oleh seorang
S ekretaris, yang secara teknis operasional berkedudukan dibawah dan
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L4
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
bertanggung jawab kepada pimpinan DPR D dan secara administratif
bertanggungjawab kepada Gubernur melalui S ekretaris Daerah.
3. Ins pektorat
merupakan
unsur pengawasan
internal
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
mempunyai
tugas
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
dan pengelolaan badan usaha milik daerah.
Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur
yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab langsung
kepada Gubernur dan secara administratif mendapat pembinaan dari
S ekretaris Daerah.
4. B adan Perencanaan Pembangunan Daerah
merupakan
unsur
perencana
pembangunan Daerah, yang mempunyai tugas
menyusun, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan
rencana
pembangunan
dan
pengelola statistik daerah.
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Gubernur melalui S ekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan
Perancanaan Pembangunan Daerah dibantu
oleh seorang Wakil Kepala Badan.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L5
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
5. Dinas
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang
berada
di
bawah
dan
bertanggungjawab kepada Gubernur
melalui
S ekretaris
Daerah.
Dinas
Daerah ini melaksanakan tugas dan
fungsi operasional untuk bidang-bidang
pembangunan
pariwisata,
tertentu
pendidikan,
pertambangan,
dan
seperti
perumahan,
pendapatan
daerah. F ungsi dari dinas-dinas daerah iini akan dikoordinasikan olehn Asisten
S ekretaris Daerah yang terkait.
6. L embaga Teknis Daerah
Lembaga
teknis
daerah
merupakan badan yang dikepalai oleh
seorang Kepala Badan sebagai unsur
penunjang
Gubernur
dalam
Penyelenggaraan pemerintah daerah
untuk
Beberapa
bidang-bidang
lembaga
tertentu.
teknis
yang
terdapat dalam Pemerintah Provinsi DKI J akarta mencakup Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pembinaan
BUMD dan Penanaman Modal, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah,
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana,
serta Badan Perpustakaan Arsip Daerah.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L6
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
7. K ota Adminis tras i
Kota
unsur
Administrasi merupakan
pelaksana
dan
koordinator
pelaksanaan tugas pemerintah daerah
yang dilimpahkan dari Gubernur di
wilayah kota administrasi.
Kota Administrasi dipimpin oleh
seorang walikota yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui S ekretaris
Daerah. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, walikota dikoordinir oleh Asisten Pemerintahan.
S aat ini terdapat 5 (lima) Kota Administrasi, yaitu J akarta Utara, J akarta
Pusat, J akarta T imur, J akarta Barat dan J akarta S elatan.
8. K abupaten Adminis tras i
Kabupaten Administrasi merupakan unsur pelaksana dan koordinator
pelaksanaan
daerah
Gubernur
yang
di
tugas
pemerintah
dilimpahkan
wilayah
dari
kabupaten
administrasi.
Kabupaten
administrasi
dipimpin oleh seorang Bupati yang
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui S ekretaris Daerah. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya,
Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati dikoordinasikan oleh Asisten
Pemerintahan.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L7
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
9. K ec amatan
Kecamatan
merupakan
perangkat
daerah
dibawah
Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi, yang
melaksanakan tugas yang dilimpahkan dari
Gubernur
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas pemerintah daerah di
wilayah Kecamatan.
Kecamatan dipimpin oleh
seorang
C amat yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati
melalui
S ekretaris
Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi dengan jumlah Kecamatan sebanyak 44
Kecamatan.
10. K elurahan
Kelurahan merupakan perangkat daerah di bawah Kecamatan, yang
melaksanakan tugas yang dilimpahkan dari
Gubernur
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas pemerintahan daerah di
wilayah Kelurahan.
Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah
yang
berkedudukan
dibawah
dan
bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati
melalui C amat dengan jumlah sebanyak 267
Kelurahan.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L8
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
11. S atuan Polis i Pamong Praja
Dinas Daerah yang merupakan unsur perangkat daerah pemerintah
daerah dalam penyelenggaraan
ketentraman
umum,
dan
penegakan
ketertiban
peraturan
daerah dan Peraturan Gubernur.
S atpol PP dipimpin oleh seorang
Kepala S atuan Polisi Pamong
Praja
yang
bawah
dan
kepada
berkedudukan
di
bertanggungjawab
Gubernur
melalui
S ekretaris Daerah.
S atuan Polisi Pamong Praja
dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya
dikoodinasikan
oleh
Asisten Pemerintahan.
12. L embag a lain.
Lembaga
lain
yang
merupakan
unsur
pelaksanaan
peraturan
perundang-undangan dan tugas permerintahan umum lainnya dapat dibentuk
lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebutuhan.
Lembaga lain dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di bawah
kordinasi S ekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas masing- masing.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L9
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
E . S US UNAN OR GA NIS AS I PE R ANGK A T DAE R AH
S usunan Organisasi Pemerintah Provinsi DKI J akarta terdiri dari S ekretariat
Daerah yang membawahi 5 Asisten, S ekretariat DPR D, Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, 20 Dinas, 17 LT D, 5 Kota Administrasi,
1 Kabupaten Administrasi, 44 Kecamatan, 267 Kelurahan, S atpol PP dan
4 Lembaga Lain.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 12 T ahun 2014 tentang Otganisasi Perangkat Daerah, maka susunan
Kelembagaan tersebut efektif dilaksanakan sejak tanggal 2 J anuari 2014 hingga
sampai saat ini.
Gambar I.1
Pola S truktur Org anis asi Pemerintah Daerah
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L10
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
F . PE R S ONIL /PE GAWAI
dalam menunjang V isi dan Misi Gubernur Provinsi
DKI J akarta Pemerintah Provinsi DKI J akarta
mempunyai
J umlah
Pegawai
Negeri
S ipil
Pemerintah Provinsi DKI J akarta sebanyak 71.779
pegawai per 31 Desember 2016.
Grafik I.1
J umlah Peg awai Negeri S ipil B erdas arkan J enis K elamin
t bS t whV .
5YLW
A YA wTA 20
16
L A YLL A YL
48
%
t 9w9a t U A b
52%
L A YLL A YL
t 9w9a t U A b
S umber BKD Provinsi DKI J akarta per 31 Desember 2016
Grafik 1.2
J umlah Peg awai Negeri S ipil B erdas arkan Usia
U S LA
30000
25246
25000
17
207
20000
15000
10983
7632 8050
10000
2353
5000
308
0
<
25 2530 3136 3742 4348 4955 >
55
S umber BKD P rovinsi DKI J akarta per 31 Desember 2016
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L11
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Grafik I.3
J umlah Peg awai Negeri S ipil B erdas arkan P endidikan
t endidik
ant egawai
35,
000
30,
000
30,
128
28,
308
25,
000
20,
000
15,
000
10,
000
5,
000
5,
245
1,
1211,
805
3,
28
5 51
682 1,
154
S5
Sa t Sa A
51
52
53
S1
S2
S3
S umber BKD P rovinsi DKI J akarta per 31 Desember 2016
G. C AP AIAN R E F OR MAS I B IR OK R AS I PE ME R INT AH PR OV INS I DK I
J A K AR T A
R eformasi Birokrasi pada hakikatnya adalah upaya untuk melakukan
pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan guna mendukung pencapaian 8 (delapan) area perubahan
reformasi birokrasi, yang meliputi: mental aparatur, pengawasan, akuntabilitas,
kelembagaan, tatalaksana, sumber daya manusia aparatur, peraturan Perundangundangan, serta pelayanan publik sebagai perwujudan 3 (tiga) sasaran reformasi
birokrasi, yaitu:
1. T erwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2. T erwujudnya birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. T erwujudnya birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Pencapaian reformasi birokrasi di tahun 2016 dapat diliat dari sejauh mana
terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien
dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L12
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2016 untuk mewujudkan Birokrasi
yang Bersih dan Akuntabel yaitu melaksanakan pencanangan pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/ Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK/WBBM) melalui identifikasi terhadap unit kerja yang berpotensi
sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dengan
mengusulkan 8 unit kerja yaitu R S UK Duren S awit, R S UD Pasar Minggu, R S UD
T arakan, R S UD C engkareng, R S UD Pasar R ebo, R S UD Budhi Asih, Kantor
Pengelola Taman Margasatwa R agunan, dan Badan Pelayanan dan Pengadaan
Barang/J asa.
Pada area perubahan bidang sumber daya manusia aparatur, diantaranya
telah dilakukan penyusunan dan penetapan peringkat jabatan, penempatan
pegawai dalam jabatan pelaksana, pemetaan jabatan dan penyusunan standar
kompetensi jabatan sebagai dampak perubahan dan penataan kelembagaan.
Pada area perubahan bidang tatalaksana diantranya penyusunan dan
penetapan S tandar Pelayanan (S P) di kelurahan, kecamatan dan unit pelaksana
teknis melalui penetapan kepala S KPD; Penyusunan S tandar Operasional
Prosedur (S OP ) pada sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan.
Kegiatan strategis yang telah dilakukan pada tahun 2016 untuk mewujudkan
Birokrasi E fektif dan E fisien pada area perubahan bidang kelembagaan, telah
dilaksanakannya restrukturisasi penataan tugas dan fungsi unit kerja melalui
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan S usunan
Perangkat Daerah Provinsi DKI J akarta yang merupakan implementasi dari UU
Nomor 23 tahun 2014 dan PP Nomor 18 tahun 2016, sebagai penyempurnaan dari
Peraturan Daerah Nomor 12 T ahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Provinsi DKI J akarta.
Kegiatan strategis yang telah dilakukan untuk mewujudkan Birokrasi yang
Memiliki Pelayanan Publik yang Berkualitas pada area perubahan bidang
pelayanan diantaranya adalah penyederhanaan persyaratan perizinan dan Non
Perizinan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI J akarta Nomor 28 Tahun 2016
tentang Penyederhanaan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan dan
kemudahan
pemohon
dalam
mengakses
informasi
progres
pengajuan
permohonan yang diajukan pada tingkat provinsi pada pelayanan perizinan dan
non perizinan dengan diimplementasikan Perizinan/Non Perizinan Y ang
diselenggarakan secara E lektronik. Berdasarakan Pemeringkat E -Government
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L13
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Indonesia (PE GI) Kemenkominfo Tahun 2015, Pemerintah Provinsi DKI J akarta
berada di peringkat teratas dengan nilai 3.39 (S kor 1 – 4).
Tabel I.2
C apaian R eformasi B irokrasi Pemerintah Provins i DK I J akarta T ahun 2016
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C AP AIA N
T ANGG AL
Peraturan Gubernur tentang R oad Map
3-08-2016
R eformasi Birokrasi T ahun 2015 – 2019
Pengusulan calon unit kerja berpredikat
20-04-2016
Zona integrasi menuju WBK
Penyusunan dan Penetapan S tandar
2016
Pelayanan (S P) di kelurahan, kecamatan
dan unit pelaksana teknis
Penyusunan dan Penetapan S tandar
2016
Operasional Prosedur (S OP) pada sekolahsekolah
Penyusunan dan Penetapan Peraturan 23-12-2016
Daerah No 5 tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan S usunan Perangkat
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
J akarta
Penyusunan peraturan Gubernur tentang
Proses
J abatan Pelaksana pada S atuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat
Daerah
KET
Ada 8
S KP D
Melalui S K
S KP D
Melalui S K
S KP D
S umber Biro Organisasi dan R eformasi Birokrasi S etda Provinsi DKI J akarta
H. PE R TUMBUHAN E K ONOMI J AK AR T A T A HUN 2016
1. E konomi
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
50/11/31/T h.X V III tanggal 7 November 2016, Perekonomian J akarta triwulan
III tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik R egional Bruto
(PDR B) atas dasar harga berlaku mencapai 550,11 triliun rupiah, sementara
menurut harga konstan mencapai 389,12 triliun rupiah.
E konomi J akarta pada triwulan III-2016 bila dibandingkan dengan
triwulan III-2015 (y on y) dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 10,98%. Dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi LNPR T
sebesar 15,26 persen.
E konomi
J akarta
triwulan
III-2016
tumbuh
(2,09
persen)
bila
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L14
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi komunikasi
(4,91 persen), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh pengeluaran konsumsi LNPR T (9,57 persen).
S ecara komulatif, pada triwulan I s.d III-2016 perekonomian J akarta
tumbuh (5,75 persen) bila dibandingkan dengan triwulan I s.d. III-2015.
S truktur perekonomian J akarta triwulan III-2016 didominasi oleh tiga
lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar (16,41 persen), industri pengolahan sebesar
(13,56 persen) dan konstruksi sebesar (12,76 persen), sementara itu dari sisi
pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar (59,44 persen)
dan PMTB sebesar (40,07 persen).
2. E ks por dan Impor
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
06/02/31/T h. X IX tanggal 1 F ebruari 2017, Nilai ekspor melalui DKI J akarta
bulan Desember 2016 mencapai 3.958,86 juta dollar Amerika, turun 4,24
persen dari nilai ekspor bulan November 2016 yang mencapai 4.134,00 juta
dollar Amerika, tetapi lebih tinggi 6,41 persen dibandingkan Desember 2015.
Hal ini berbeda dengan ekspor nasional yang mengalami peningkatan pada
bulan Desember 2016 sebesar 1,99 persen dibandingkan bulan November
2016, dan juga lebih tinggi 15,57 persen dibandingkan Desember 2015.
Nilai ekspor produk-produk DKI J akarta bulan Desember 2016 mencapai
715,18 juta dollar Amerika, turun 12,84 persen dari nilai ekspor bulan
November 2016 yang mencapai 820,56 juta dollar Amerika, dan lebih rendah
12,64 persen dari nilai ekspor sejenis bulan Desember tahun sebelumnya.
Kontribusi nilai ekspor produk-produk DKI J akarta terhadap total nilai
ekspor yang melalui DKI J akarta bulan Desember 2016 mencapai 18,07
persen, turun 1,78 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 19,85
persen.
Pasar utama ekspor produk DKI J akarta untuk bulan Desember adalah
kawasan AS E AN yakni 39,79 persen, menurun 1,25 poin dari market share
kawasan AS E AN bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 41,04
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L15
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
persen, dan lebih rendah 4,74 poin dari bulan November 2016 yang mencapai
44,53 persen.
Pada bulan Desember 2016 empat (4) komoditi unggulan ekspor produk
DKI
J akarta
mengalami
peningkatan
dibanding
bulan
sebelumnya.
Peningkatan terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan 6,69 juta dollar Amerika;
barang-barang rajutan 6,51 juta dollar Amerika; ikan dan udang 2,57 juta dollar
Amerika; dan tembaga 0,29 juta dollar Amerika. S edangkan enam (6) komoditi
unggulan lainnya mengalami penurunan.
Nilai impor melalui DKI J akarta bulan Desember 2016 mencapai 6.573,11
juta dollar Amerika, turun 3,60 persen dari nilai impor bulan November 2016,
tetapi lebih tinggi 9,15 persen dibandingkan Desember 2015. Perubahan impor
pada bulan Desember ini sejalan dengan impor nasional bulan Desember 2016
yang mengalami peningkatan sebesar 0,88 persen dibandingkan November
2016, dan lebih tinggi 5,82 persen dari bulan Desember 2015.
Berdasarkan golongan penggunaan barang atau Broad E conomic
C ategory, nilai impor bulan J anuari-Desember 2016 mengalami peningkatan
untuk golongan penggunaan barang konsumsi dan golongan penggunaan
barang bahan baku & penolong yaitu 17,12 persen dan 2,17 persen;
sedangkan barang modal mengalami penurunan yaitu 10,77 persen. Dari
ketiga jenis golongan tersebut, proporsi terbesar adalah nilai impor bahan baku
& penolong sebesar 69,17 persen.
3. Perkembangan Indeks Harg a K ons umen/Inflas i
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
01/01/31/T h. X IX tanggal 3 J anuari 2017, Bulan Desember 2016, harga-harga
di DKI J akarta mengalami inflasi 0,27 persen. Laju inflasi Tahun 2016
mencapai 2,37 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI J akarta 2,37 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Desember disebabkan naiknya hargaharga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. E mpat
kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,99 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok & tembakau 0,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas
& bahan bakar 0,18 persen; dan kelompok bahan makanan 0,09 persen.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L16
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
S edangkan tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan
indeks/deflasi yaitu kelompok sandang 0,90 persen; kelompok pendidikan,
rekreasi dan olah raga 0,06 persen dan kelompok kesehatan 0,06 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain:
angkutan udara (0,1010 persen); tarip pulsa ponsel (0,0779 persen); telur
ayam ras (0,0406 persen); daging ayam ras (0,0377 persen); bensin (0,0332
persen); cabai rawit (0,0280 persen); ayam goreng (0,0265 persen); sarung
katun (0,0182 persen); makanan ringan/snack (0,0166 persen); rokok kretek
filter (0,0123 persen); donat (0,0113 persen); tarip listrik (0,0109 persen);
mesin cuci (0,0092 persen); jagung manis (0,0082 persen); baju kaos berkerah
(0,0080 persen); melon (0,0079 persen); rokok kretek (0,0076 persen); ikan
kembung (0,0073 persen); juice buah (0,0069 persen); tarip kereta api (0,0064
persen); bakso (0,0063 persen); kontrak rumah (0,0060 persen); teri (0,0050
persen); susu cair kemasan (0,0049 persen); kangkung (0,0046 persen); sabun
detergen bubuk/cair (0,0039 persen); kipas angin (0,0037 persen); mie kering
instant, kembang kol, kelapa, dan baju kaos berkerah masing-masing (0,0031
persen); ikan bandeng (0,0030 persen); cumi-cumi, kacang panjang, terong
panjang, dan air kemasan masing-masing (0,0028 persen); dan jeruk (0,0020
persen).
Pada bulan Desember 2016, dari 82 kota yang diteliti 78 kota mengalami
inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Lhokseumawe 2,25
persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Padang
S idempuan dan Kota T embilahan masing-masing 0,02 persen. Kota J akarta
menempati urutan 56 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.
4. Tingkat K emiskinan
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
04/01/31/T h.X IX tanggal 3 J anuari 2017, J umlah penduduk miskin di DKI
J akarta pada bulan S eptember 2016 sebesar 385,84 ribu orang (3,75 persen).
Dibandingkan Maret 2016 (384,30 ribu orang atau 3,75 persen), jumlah
penduduk miskin naik sebanyak 1,54 ribu orang. S edangkan dibandingkan
dengan S eptember 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 368,67 ribu
orang (3,61 persen), jumlah penduduk miskin naik 17,17 ribu orang atau naik
0,14 poin.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L17
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Garis Kemiskinan (GK) bulan S eptember 2016 sebesar R p 520.690 per
kapita per bulan, lebih tinggi dibandingkan Garis Kemiskinan Maret 2016
sebesar R p 510.359 per kapita per bulan, dan Garis Kemiskinan S eptember
2015 sebesar R p 503.038 per kapita per bulan.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). S umbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap
Garis Kemiskinan S eptember 2016 sebesar 64,33 persen (R p 334.938),
sedangkan sumbangan Garis Kemiskinan Non Makanan terhadap Garis
Kemiskinan sebesar 35,67 persen (R p 185.752).
Keadaan kemiskinan bulan S eptember 2016 dibandingkan dengan
keadaan Maret 2016 dan S eptember 2015.
a. J umlah penduduk miskin di DKI J akarta pada bulan S eptember 2016
sebesar 385,84 ribu orang atau 3,75 persen, naik 1,54 ribu orang
dibandingakan Maret 2016 (384,30 ribu orang atau 3,75 persen).
b. R ata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (P1)
Maret 2016-S eptember 2016 mengalami penurunan sebesar 0,024 poin
(0,457 pada Maret 2016 menjadi 0,433 pada S eptember 2016), dan pada
S eptember 2015-S eptember 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,159
poin (0,274 pada S eptember 2015 menjadi 0,433 pada S eptember 2016).
c. Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin (P2) turun sebesar 0,008 poin
dari 0,083 menjadi 0,075 selama kurun Maret-S eptember 2016 dan naik
sebesar 0,031 poin dari 0,044 menjadi 0,075 selama kurun S eptember
2015-S eptember 2016.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L18
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
I. S IS TE MATIK A PE NY US UNAN
S istematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi DKI
J akarta Tahun 2016 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut :
B AB I.
PE NDAHUL UAN
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran singkat tentang
Kedudukan, T ugas dan F ungsi Organisasi dan Personil Perangkat
Daerah serta S istematika Penyusunan.
B AB II.
PE R E NC ANA A N K INE R J A
Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang
mendasarkan pada dokumen perencanaan.
B AB III. K INE R J A INS T ANS I PE ME R INTAH
Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja
tahun 2016. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi :
perbandingan Antara target dan realisasi kinerja tahun 2016.
Perbandingan Antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
2015 dengan tahun 2016 dengan target 2017 berdasarkan dokumen
R PJ MD tahun 2013 sampai tahun 2017. Untuk beberapa indikator
realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan standar nasional.
Analisis
keberhasilan/
kegagalan,
hambatan/
kendala
dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang
diambil serta penyajian realisasi anggaran.
B AB IV . PE NUTUP
Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Provinsi
DKI J akarta T ahun 2016 dan upaya/langkah dan di masa mendatang
yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka peningkatan
kinerjanya.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L19
BA B II PENDAHULUAN
BAB
PE NDA HUL UA N
A. L AT AR B E L AK ANG
Dasar perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai
fungsi sebagai
media/wahana
pertanggungjawaban
kepada
publik
atas
penyelenggaraan Pemerintahan. Untuk itu Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI J akarta Tahun 2016 secara garis besar adalah
untuk menginformasikan mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja
Pemerintah Provinsi DKI J akarta selama tahun 2016. Adapun dasar hukum yang
menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP ) Provinsi
DKI J akarta adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang R epublik Indones ia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pres iden Nomor 29 Tahun 2014 tentang S is tem Akuntabilitas
K inerja Ins tans i Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan R eformas i
B irokras i Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
K inerja, Pelaporan K inerja dan Tata C ara R eviu atas L aporan K inerja
Ins tans i Pemerintah
4. Ins truks i Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyusunan L aporan
K inerja Ins tans i Pemerintah Provins i Daerah K hus us Ibukota J akarta
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mengacu pada dokumen
Keputusan Gubernur Nomor 586 T ahun 2017 tentang Perjanjian Kinerja Provinsi
Daerah Khusus Ibukota J akarta Tahun 2016. Adapun Keputusan Gubernur
tersebut merupakan revisi perubahan terhadap Kepgub 1670 T ahun 2013 tentang
Penetapan Kinerja T ahun 2013-2017. Perencanaan J angka Menengah Daerah
(R PJ MD) yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI J akarta Nomor 2
T ahun 2013 tentang R encana Pembangunan J angka Menengah Daerah T ahun
2013-2017, serta berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 181 T ahun 2015
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L1
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
tentang R encana Kerja Pemerintah Daerah T ahun 2016 dan Peraturan Gubernur
Nomor 153 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 181
T ahun 2015 tentang R encana Kerja Pemerintah Daerah T ahun 2016.
B . MANF A AT DAN TUJ UAN
1. MAK S UD
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI J akarta
T ahun
2016
penyelenggaraan
dimaksudkan
pemerintah
untuk
yang
memberikan
jelas,
gambaran
transparan
dan
kinerja
dapat
dipertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
sasaran dalam kurun waktu T ahun Anggaran 2016 dan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja
berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2. TUJ UAN
a. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan
evaluasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI J akarta T ahun 2016.
b. S ebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI J akarta
T ahun 2016.
c. Hasil evaluasi nantinya akan dijadikan acuan perbaikan dan peningkatan
kinerja Pemerintah Provinsi DKI J akarta di tahun selanjutnya serta masa
yang akan datang.
C . GAMB AR AN UMUM OR GANIS AS I PE R A NGK AT DAE R AH P R OV INS I DK I
J AK AR T A
1. K edudukan Pemerintah Provins i DK I J akarta
Kedudukan Pemerintah Provinsi DKI J akarta saat ini masih berdasarkan pada
Undang-Undang Nomor 29 T ahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota J akarta S ebagai Ibukota Negara Kesatuan R epublik
Indonesia.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L2
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
K ondis i P emerintahan
Dengan penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang lebih
efektif dan efisien diharapkan terwujud penyelenggaraan pemerintahan yang
berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan. Peraturan Pemerintah
Nomor 41 T ahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan upaya
Pemerintah Provinsi DKI J akarta melaksanakan R eformasi Birokrasi.
Penataan ulang organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 12 T ahun
2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
T abel I.1
S truktur Org anis as i Pemerintah Provinsi DK I J akarta
No
Perangkat Daerah
1 S ektetariat Daerah
2 S ekretariat DPR D
3 Ins pektorat
4 B appeda
5 Dinas
6 L TD
7 K ota Adminis tras i
8 K abupaten Adminis tras i
9 K ecamatan
10 K elurahan
11 S atpol PP
12 L embag a L ain
Total
1
1
1
1
20
17
5
1
44
267
1
4
363
S umber Biro Organisasi dan R eformasi Birokrasi
D. TUGAS POK OK DAN F UNGS I PE ME R INTAH PR OV INS I DK I
J A K AR T A
T ugas pokok dan fungsi Pemerintah Provinsi DKI J akarta adalah
menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan urusan otonomi daerah
serta kekhususannya dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di
Provinsi DKI J akarta.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, dibentuk Organisasi Perangkat Daerah untuk mendukung
operasional pelaksanaan tugas Gubernur Kepala Daerah, S ekretariat DPR D,
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Daerah, Lembaga
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L3
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
T eknis
Daerah,
Kota
Administrasi,
Kabupaten Administrasi,
Kecamatan,
Kelurahan dan S atpol PP .
1. S ekretariat Daerah
S ekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
menyusun kebijakan Pemerintahan Daerah dan mengoordinasikan Perangkat
Daerah, dengan fungsi sebagai berikut :
a.
penyusunan kebijakan P emerintahan Daerah;
b.
pengendalian dan pengoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi P erangkat Daerah;
c.
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah oleh P erangkat
Daerah;
d.
pembinaan administrasi dan aparatur Daerah;
e.
pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan kerumahtanggaan pimpinan dan
S ekretariat Daerah;
f.
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan Pemerintah Daerah;
g.
pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan,
akuntabilitas, dan pelaporan Perangkat Daerah;
h.
penyelenggaraan urusan hukum, kerjasama Daerah, dan protokol;
i.
fasilitasi dan pengoordinasian fungsi perekonomian, pembangunan dan lingkungan
hidup, kesejahteraan sosial serta mental spiritual;
j.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
pelayanan
publik,
transparansi,
Dibawah S ekretaris Daerah terdapat 5 (lima) orang Asisten yang
mempunyai tugas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
(1) tata praja dan aparatur, (2) perekonomian, (3) keuangan, (4) pembangunan
dan (kesejahteraan masyarakat).
2. S ekretariat DPR D
`
Merupakan
DPR D,
yang
unsur
pelayanan
mempunyai
kepada
tugas
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan,
administrasi
keuangan,
mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPR D, serta
menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga
ahli yang diperlukan oleh DPR D.
S ekretariat DPR D dipimpin oleh seorang
S ekretaris, yang secara teknis operasional berkedudukan dibawah dan
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L4
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
bertanggung jawab kepada pimpinan DPR D dan secara administratif
bertanggungjawab kepada Gubernur melalui S ekretaris Daerah.
3. Ins pektorat
merupakan
unsur pengawasan
internal
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
mempunyai
tugas
pengawasan
terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
dan pengelolaan badan usaha milik daerah.
Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur
yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab langsung
kepada Gubernur dan secara administratif mendapat pembinaan dari
S ekretaris Daerah.
4. B adan Perencanaan Pembangunan Daerah
merupakan
unsur
perencana
pembangunan Daerah, yang mempunyai tugas
menyusun, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan
rencana
pembangunan
dan
pengelola statistik daerah.
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Gubernur melalui S ekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan
Perancanaan Pembangunan Daerah dibantu
oleh seorang Wakil Kepala Badan.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L5
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
5. Dinas
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang
berada
di
bawah
dan
bertanggungjawab kepada Gubernur
melalui
S ekretaris
Daerah.
Dinas
Daerah ini melaksanakan tugas dan
fungsi operasional untuk bidang-bidang
pembangunan
pariwisata,
tertentu
pendidikan,
pertambangan,
dan
seperti
perumahan,
pendapatan
daerah. F ungsi dari dinas-dinas daerah iini akan dikoordinasikan olehn Asisten
S ekretaris Daerah yang terkait.
6. L embaga Teknis Daerah
Lembaga
teknis
daerah
merupakan badan yang dikepalai oleh
seorang Kepala Badan sebagai unsur
penunjang
Gubernur
dalam
Penyelenggaraan pemerintah daerah
untuk
Beberapa
bidang-bidang
lembaga
tertentu.
teknis
yang
terdapat dalam Pemerintah Provinsi DKI J akarta mencakup Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pembinaan
BUMD dan Penanaman Modal, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah,
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana,
serta Badan Perpustakaan Arsip Daerah.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L6
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
7. K ota Adminis tras i
Kota
unsur
Administrasi merupakan
pelaksana
dan
koordinator
pelaksanaan tugas pemerintah daerah
yang dilimpahkan dari Gubernur di
wilayah kota administrasi.
Kota Administrasi dipimpin oleh
seorang walikota yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui S ekretaris
Daerah. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, walikota dikoordinir oleh Asisten Pemerintahan.
S aat ini terdapat 5 (lima) Kota Administrasi, yaitu J akarta Utara, J akarta
Pusat, J akarta T imur, J akarta Barat dan J akarta S elatan.
8. K abupaten Adminis tras i
Kabupaten Administrasi merupakan unsur pelaksana dan koordinator
pelaksanaan
daerah
Gubernur
yang
di
tugas
pemerintah
dilimpahkan
wilayah
dari
kabupaten
administrasi.
Kabupaten
administrasi
dipimpin oleh seorang Bupati yang
berkedudukan
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui S ekretaris Daerah. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya,
Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati dikoordinasikan oleh Asisten
Pemerintahan.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L7
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
9. K ec amatan
Kecamatan
merupakan
perangkat
daerah
dibawah
Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi, yang
melaksanakan tugas yang dilimpahkan dari
Gubernur
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas pemerintah daerah di
wilayah Kecamatan.
Kecamatan dipimpin oleh
seorang
C amat yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati
melalui
S ekretaris
Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi dengan jumlah Kecamatan sebanyak 44
Kecamatan.
10. K elurahan
Kelurahan merupakan perangkat daerah di bawah Kecamatan, yang
melaksanakan tugas yang dilimpahkan dari
Gubernur
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas pemerintahan daerah di
wilayah Kelurahan.
Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah
yang
berkedudukan
dibawah
dan
bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati
melalui C amat dengan jumlah sebanyak 267
Kelurahan.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L8
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
11. S atuan Polis i Pamong Praja
Dinas Daerah yang merupakan unsur perangkat daerah pemerintah
daerah dalam penyelenggaraan
ketentraman
umum,
dan
penegakan
ketertiban
peraturan
daerah dan Peraturan Gubernur.
S atpol PP dipimpin oleh seorang
Kepala S atuan Polisi Pamong
Praja
yang
bawah
dan
kepada
berkedudukan
di
bertanggungjawab
Gubernur
melalui
S ekretaris Daerah.
S atuan Polisi Pamong Praja
dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya
dikoodinasikan
oleh
Asisten Pemerintahan.
12. L embag a lain.
Lembaga
lain
yang
merupakan
unsur
pelaksanaan
peraturan
perundang-undangan dan tugas permerintahan umum lainnya dapat dibentuk
lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebutuhan.
Lembaga lain dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di bawah
kordinasi S ekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas masing- masing.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L9
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
E . S US UNAN OR GA NIS AS I PE R ANGK A T DAE R AH
S usunan Organisasi Pemerintah Provinsi DKI J akarta terdiri dari S ekretariat
Daerah yang membawahi 5 Asisten, S ekretariat DPR D, Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, 20 Dinas, 17 LT D, 5 Kota Administrasi,
1 Kabupaten Administrasi, 44 Kecamatan, 267 Kelurahan, S atpol PP dan
4 Lembaga Lain.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 12 T ahun 2014 tentang Otganisasi Perangkat Daerah, maka susunan
Kelembagaan tersebut efektif dilaksanakan sejak tanggal 2 J anuari 2014 hingga
sampai saat ini.
Gambar I.1
Pola S truktur Org anis asi Pemerintah Daerah
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L10
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
F . PE R S ONIL /PE GAWAI
dalam menunjang V isi dan Misi Gubernur Provinsi
DKI J akarta Pemerintah Provinsi DKI J akarta
mempunyai
J umlah
Pegawai
Negeri
S ipil
Pemerintah Provinsi DKI J akarta sebanyak 71.779
pegawai per 31 Desember 2016.
Grafik I.1
J umlah Peg awai Negeri S ipil B erdas arkan J enis K elamin
t bS t whV .
5YLW
A YA wTA 20
16
L A YLL A YL
48
%
t 9w9a t U A b
52%
L A YLL A YL
t 9w9a t U A b
S umber BKD Provinsi DKI J akarta per 31 Desember 2016
Grafik 1.2
J umlah Peg awai Negeri S ipil B erdas arkan Usia
U S LA
30000
25246
25000
17
207
20000
15000
10983
7632 8050
10000
2353
5000
308
0
<
25 2530 3136 3742 4348 4955 >
55
S umber BKD P rovinsi DKI J akarta per 31 Desember 2016
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L11
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Grafik I.3
J umlah Peg awai Negeri S ipil B erdas arkan P endidikan
t endidik
ant egawai
35,
000
30,
000
30,
128
28,
308
25,
000
20,
000
15,
000
10,
000
5,
000
5,
245
1,
1211,
805
3,
28
5 51
682 1,
154
S5
Sa t Sa A
51
52
53
S1
S2
S3
S umber BKD P rovinsi DKI J akarta per 31 Desember 2016
G. C AP AIAN R E F OR MAS I B IR OK R AS I PE ME R INT AH PR OV INS I DK I
J A K AR T A
R eformasi Birokrasi pada hakikatnya adalah upaya untuk melakukan
pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan guna mendukung pencapaian 8 (delapan) area perubahan
reformasi birokrasi, yang meliputi: mental aparatur, pengawasan, akuntabilitas,
kelembagaan, tatalaksana, sumber daya manusia aparatur, peraturan Perundangundangan, serta pelayanan publik sebagai perwujudan 3 (tiga) sasaran reformasi
birokrasi, yaitu:
1. T erwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2. T erwujudnya birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. T erwujudnya birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Pencapaian reformasi birokrasi di tahun 2016 dapat diliat dari sejauh mana
terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien
dan birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L12
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2016 untuk mewujudkan Birokrasi
yang Bersih dan Akuntabel yaitu melaksanakan pencanangan pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/ Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK/WBBM) melalui identifikasi terhadap unit kerja yang berpotensi
sebagai unit kerja berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dengan
mengusulkan 8 unit kerja yaitu R S UK Duren S awit, R S UD Pasar Minggu, R S UD
T arakan, R S UD C engkareng, R S UD Pasar R ebo, R S UD Budhi Asih, Kantor
Pengelola Taman Margasatwa R agunan, dan Badan Pelayanan dan Pengadaan
Barang/J asa.
Pada area perubahan bidang sumber daya manusia aparatur, diantaranya
telah dilakukan penyusunan dan penetapan peringkat jabatan, penempatan
pegawai dalam jabatan pelaksana, pemetaan jabatan dan penyusunan standar
kompetensi jabatan sebagai dampak perubahan dan penataan kelembagaan.
Pada area perubahan bidang tatalaksana diantranya penyusunan dan
penetapan S tandar Pelayanan (S P) di kelurahan, kecamatan dan unit pelaksana
teknis melalui penetapan kepala S KPD; Penyusunan S tandar Operasional
Prosedur (S OP ) pada sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan.
Kegiatan strategis yang telah dilakukan pada tahun 2016 untuk mewujudkan
Birokrasi E fektif dan E fisien pada area perubahan bidang kelembagaan, telah
dilaksanakannya restrukturisasi penataan tugas dan fungsi unit kerja melalui
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan S usunan
Perangkat Daerah Provinsi DKI J akarta yang merupakan implementasi dari UU
Nomor 23 tahun 2014 dan PP Nomor 18 tahun 2016, sebagai penyempurnaan dari
Peraturan Daerah Nomor 12 T ahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Provinsi DKI J akarta.
Kegiatan strategis yang telah dilakukan untuk mewujudkan Birokrasi yang
Memiliki Pelayanan Publik yang Berkualitas pada area perubahan bidang
pelayanan diantaranya adalah penyederhanaan persyaratan perizinan dan Non
Perizinan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI J akarta Nomor 28 Tahun 2016
tentang Penyederhanaan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan dan
kemudahan
pemohon
dalam
mengakses
informasi
progres
pengajuan
permohonan yang diajukan pada tingkat provinsi pada pelayanan perizinan dan
non perizinan dengan diimplementasikan Perizinan/Non Perizinan Y ang
diselenggarakan secara E lektronik. Berdasarakan Pemeringkat E -Government
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L13
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Indonesia (PE GI) Kemenkominfo Tahun 2015, Pemerintah Provinsi DKI J akarta
berada di peringkat teratas dengan nilai 3.39 (S kor 1 – 4).
Tabel I.2
C apaian R eformasi B irokrasi Pemerintah Provins i DK I J akarta T ahun 2016
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C AP AIA N
T ANGG AL
Peraturan Gubernur tentang R oad Map
3-08-2016
R eformasi Birokrasi T ahun 2015 – 2019
Pengusulan calon unit kerja berpredikat
20-04-2016
Zona integrasi menuju WBK
Penyusunan dan Penetapan S tandar
2016
Pelayanan (S P) di kelurahan, kecamatan
dan unit pelaksana teknis
Penyusunan dan Penetapan S tandar
2016
Operasional Prosedur (S OP) pada sekolahsekolah
Penyusunan dan Penetapan Peraturan 23-12-2016
Daerah No 5 tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan S usunan Perangkat
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
J akarta
Penyusunan peraturan Gubernur tentang
Proses
J abatan Pelaksana pada S atuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat
Daerah
KET
Ada 8
S KP D
Melalui S K
S KP D
Melalui S K
S KP D
S umber Biro Organisasi dan R eformasi Birokrasi S etda Provinsi DKI J akarta
H. PE R TUMBUHAN E K ONOMI J AK AR T A T A HUN 2016
1. E konomi
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
50/11/31/T h.X V III tanggal 7 November 2016, Perekonomian J akarta triwulan
III tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik R egional Bruto
(PDR B) atas dasar harga berlaku mencapai 550,11 triliun rupiah, sementara
menurut harga konstan mencapai 389,12 triliun rupiah.
E konomi J akarta pada triwulan III-2016 bila dibandingkan dengan
triwulan III-2015 (y on y) dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 10,98%. Dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi LNPR T
sebesar 15,26 persen.
E konomi
J akarta
triwulan
III-2016
tumbuh
(2,09
persen)
bila
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L14
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi komunikasi
(4,91 persen), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh pengeluaran konsumsi LNPR T (9,57 persen).
S ecara komulatif, pada triwulan I s.d III-2016 perekonomian J akarta
tumbuh (5,75 persen) bila dibandingkan dengan triwulan I s.d. III-2015.
S truktur perekonomian J akarta triwulan III-2016 didominasi oleh tiga
lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar (16,41 persen), industri pengolahan sebesar
(13,56 persen) dan konstruksi sebesar (12,76 persen), sementara itu dari sisi
pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar (59,44 persen)
dan PMTB sebesar (40,07 persen).
2. E ks por dan Impor
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
06/02/31/T h. X IX tanggal 1 F ebruari 2017, Nilai ekspor melalui DKI J akarta
bulan Desember 2016 mencapai 3.958,86 juta dollar Amerika, turun 4,24
persen dari nilai ekspor bulan November 2016 yang mencapai 4.134,00 juta
dollar Amerika, tetapi lebih tinggi 6,41 persen dibandingkan Desember 2015.
Hal ini berbeda dengan ekspor nasional yang mengalami peningkatan pada
bulan Desember 2016 sebesar 1,99 persen dibandingkan bulan November
2016, dan juga lebih tinggi 15,57 persen dibandingkan Desember 2015.
Nilai ekspor produk-produk DKI J akarta bulan Desember 2016 mencapai
715,18 juta dollar Amerika, turun 12,84 persen dari nilai ekspor bulan
November 2016 yang mencapai 820,56 juta dollar Amerika, dan lebih rendah
12,64 persen dari nilai ekspor sejenis bulan Desember tahun sebelumnya.
Kontribusi nilai ekspor produk-produk DKI J akarta terhadap total nilai
ekspor yang melalui DKI J akarta bulan Desember 2016 mencapai 18,07
persen, turun 1,78 poin dari kontribusi bulan sebelumnya yang mencapai 19,85
persen.
Pasar utama ekspor produk DKI J akarta untuk bulan Desember adalah
kawasan AS E AN yakni 39,79 persen, menurun 1,25 poin dari market share
kawasan AS E AN bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 41,04
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L15
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
persen, dan lebih rendah 4,74 poin dari bulan November 2016 yang mencapai
44,53 persen.
Pada bulan Desember 2016 empat (4) komoditi unggulan ekspor produk
DKI
J akarta
mengalami
peningkatan
dibanding
bulan
sebelumnya.
Peningkatan terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan 6,69 juta dollar Amerika;
barang-barang rajutan 6,51 juta dollar Amerika; ikan dan udang 2,57 juta dollar
Amerika; dan tembaga 0,29 juta dollar Amerika. S edangkan enam (6) komoditi
unggulan lainnya mengalami penurunan.
Nilai impor melalui DKI J akarta bulan Desember 2016 mencapai 6.573,11
juta dollar Amerika, turun 3,60 persen dari nilai impor bulan November 2016,
tetapi lebih tinggi 9,15 persen dibandingkan Desember 2015. Perubahan impor
pada bulan Desember ini sejalan dengan impor nasional bulan Desember 2016
yang mengalami peningkatan sebesar 0,88 persen dibandingkan November
2016, dan lebih tinggi 5,82 persen dari bulan Desember 2015.
Berdasarkan golongan penggunaan barang atau Broad E conomic
C ategory, nilai impor bulan J anuari-Desember 2016 mengalami peningkatan
untuk golongan penggunaan barang konsumsi dan golongan penggunaan
barang bahan baku & penolong yaitu 17,12 persen dan 2,17 persen;
sedangkan barang modal mengalami penurunan yaitu 10,77 persen. Dari
ketiga jenis golongan tersebut, proporsi terbesar adalah nilai impor bahan baku
& penolong sebesar 69,17 persen.
3. Perkembangan Indeks Harg a K ons umen/Inflas i
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
01/01/31/T h. X IX tanggal 3 J anuari 2017, Bulan Desember 2016, harga-harga
di DKI J akarta mengalami inflasi 0,27 persen. Laju inflasi Tahun 2016
mencapai 2,37 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI J akarta 2,37 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan Desember disebabkan naiknya hargaharga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. E mpat
kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,99 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok & tembakau 0,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas
& bahan bakar 0,18 persen; dan kelompok bahan makanan 0,09 persen.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L16
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
S edangkan tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan
indeks/deflasi yaitu kelompok sandang 0,90 persen; kelompok pendidikan,
rekreasi dan olah raga 0,06 persen dan kelompok kesehatan 0,06 persen.
Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain:
angkutan udara (0,1010 persen); tarip pulsa ponsel (0,0779 persen); telur
ayam ras (0,0406 persen); daging ayam ras (0,0377 persen); bensin (0,0332
persen); cabai rawit (0,0280 persen); ayam goreng (0,0265 persen); sarung
katun (0,0182 persen); makanan ringan/snack (0,0166 persen); rokok kretek
filter (0,0123 persen); donat (0,0113 persen); tarip listrik (0,0109 persen);
mesin cuci (0,0092 persen); jagung manis (0,0082 persen); baju kaos berkerah
(0,0080 persen); melon (0,0079 persen); rokok kretek (0,0076 persen); ikan
kembung (0,0073 persen); juice buah (0,0069 persen); tarip kereta api (0,0064
persen); bakso (0,0063 persen); kontrak rumah (0,0060 persen); teri (0,0050
persen); susu cair kemasan (0,0049 persen); kangkung (0,0046 persen); sabun
detergen bubuk/cair (0,0039 persen); kipas angin (0,0037 persen); mie kering
instant, kembang kol, kelapa, dan baju kaos berkerah masing-masing (0,0031
persen); ikan bandeng (0,0030 persen); cumi-cumi, kacang panjang, terong
panjang, dan air kemasan masing-masing (0,0028 persen); dan jeruk (0,0020
persen).
Pada bulan Desember 2016, dari 82 kota yang diteliti 78 kota mengalami
inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Lhokseumawe 2,25
persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Padang
S idempuan dan Kota T embilahan masing-masing 0,02 persen. Kota J akarta
menempati urutan 56 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.
4. Tingkat K emiskinan
Berdasarkan dari Berita R esmi S tatistik BPS Provinsi DKI J akarta Nomor
04/01/31/T h.X IX tanggal 3 J anuari 2017, J umlah penduduk miskin di DKI
J akarta pada bulan S eptember 2016 sebesar 385,84 ribu orang (3,75 persen).
Dibandingkan Maret 2016 (384,30 ribu orang atau 3,75 persen), jumlah
penduduk miskin naik sebanyak 1,54 ribu orang. S edangkan dibandingkan
dengan S eptember 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 368,67 ribu
orang (3,61 persen), jumlah penduduk miskin naik 17,17 ribu orang atau naik
0,14 poin.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L17
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
Garis Kemiskinan (GK) bulan S eptember 2016 sebesar R p 520.690 per
kapita per bulan, lebih tinggi dibandingkan Garis Kemiskinan Maret 2016
sebesar R p 510.359 per kapita per bulan, dan Garis Kemiskinan S eptember
2015 sebesar R p 503.038 per kapita per bulan.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). S umbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap
Garis Kemiskinan S eptember 2016 sebesar 64,33 persen (R p 334.938),
sedangkan sumbangan Garis Kemiskinan Non Makanan terhadap Garis
Kemiskinan sebesar 35,67 persen (R p 185.752).
Keadaan kemiskinan bulan S eptember 2016 dibandingkan dengan
keadaan Maret 2016 dan S eptember 2015.
a. J umlah penduduk miskin di DKI J akarta pada bulan S eptember 2016
sebesar 385,84 ribu orang atau 3,75 persen, naik 1,54 ribu orang
dibandingakan Maret 2016 (384,30 ribu orang atau 3,75 persen).
b. R ata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (P1)
Maret 2016-S eptember 2016 mengalami penurunan sebesar 0,024 poin
(0,457 pada Maret 2016 menjadi 0,433 pada S eptember 2016), dan pada
S eptember 2015-S eptember 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,159
poin (0,274 pada S eptember 2015 menjadi 0,433 pada S eptember 2016).
c. Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin (P2) turun sebesar 0,008 poin
dari 0,083 menjadi 0,075 selama kurun Maret-S eptember 2016 dan naik
sebesar 0,031 poin dari 0,044 menjadi 0,075 selama kurun S eptember
2015-S eptember 2016.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L18
PE ME R INTAH PR OVINS I DK I J AK AR T A
I. S IS TE MATIK A PE NY US UNAN
S istematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi DKI
J akarta Tahun 2016 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut :
B AB I.
PE NDAHUL UAN
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran singkat tentang
Kedudukan, T ugas dan F ungsi Organisasi dan Personil Perangkat
Daerah serta S istematika Penyusunan.
B AB II.
PE R E NC ANA A N K INE R J A
Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang
mendasarkan pada dokumen perencanaan.
B AB III. K INE R J A INS T ANS I PE ME R INTAH
Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja
tahun 2016. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi :
perbandingan Antara target dan realisasi kinerja tahun 2016.
Perbandingan Antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
2015 dengan tahun 2016 dengan target 2017 berdasarkan dokumen
R PJ MD tahun 2013 sampai tahun 2017. Untuk beberapa indikator
realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan standar nasional.
Analisis
keberhasilan/
kegagalan,
hambatan/
kendala
dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang
diambil serta penyajian realisasi anggaran.
B AB IV . PE NUTUP
Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Provinsi
DKI J akarta T ahun 2016 dan upaya/langkah dan di masa mendatang
yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka peningkatan
kinerjanya.
LA PORA N KI NE RJ A I NS T A NS I PEME RI NT A H PROVI NS I DKI J A KA RT A T A HUN 2016
L19