Pengembangan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis Ekuitas Merek (Studi Kasus: Dapoer Pandan Wangi, Bandung).

(1)

iv

ABSTRAK

Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kuliner sejak tahun 2012. Saat ini Dapoer Pandan Wangi berlokasi di jalan Patuha 38. Masalah yang terjadi adalah Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi hampir selalu penuh di jam-jam makan pada weekend, tetapi hal demikian tidak terjadi di hari kerja dimana kapasitas rumah makan hanya terisi 40% saja pada jam 2 sampai 5 sore. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui brand equity dan strategi pemasaran yang cocok untuk Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi.

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner berdasarkan teori Brand Equity (David A.Aaker), dan 7P ( Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence ).

Penyebaran kuesioner dibagi menjadi 2 bagian yaitu kuesioner penelitian I berisi pertanyaan-pertanyaan tentang brand awareness kepada responden yang berumur 18 tahun keatas sebanyak 120 kuesioner. Kuesioner penelitian II disebarkan bersamaan dengan kuesioner penelitian I dengan syarat berumur diatas 18 tahun dan pernah makan di Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi sebanyak 120 buah. Kuesioner penelitian II berisi profil responden dan komponen-komponen Brand Equity.

Kuesioner Penelitian I diolah dengan cara statistika deskriptif sedangkan kuesioner Penelitian II diolah menggunakan statistika deskriptif untuk komponen STP dan Brand Loyalty, uji Cochran Q test untuk mengetahui komponen Brand Association, dan Importance Performance Analysis dan uji hipotesis untuk mengetahui urutan perbaikan pada komponen Perceived Quality.

Berdasarkan Brand Awareness Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi berada di tingkat Top of Mind (16%) dan Brand Recall (13%). Berdasarkan, targeting responden berusia 22 tahun sampai dengan 35 tahun dengan penghasilan 2,3 juta – 4 juta dengan biaya 1x makan per orang di rumah makan sunda sebesar 30.000-50.000. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi memiliki asosiasi rasa yang khas dan berkualitas, pelayanan yang profesional dan tempat yang nyaman. Pada komponen Perceived Quality ada 23 variabel yang mendapat nilai tidak puas. Pada komponen Brand Loyalty, loyalitas konsumen berada di tingkat switcher (12%), Habitual Buyer (31%), Satiesfied Buyer (23%), Liking the Brand (16%), dan Committed Buyer (19%).

Usulan yang dapat diberikan diantaranya adalah pada komponen Brand Awareness yaitu mengadakan kerjasama dengan perusahaan di bidang lainnya dan memperbaiki kinerja agar mampu menjadi Top of Mind. Pada komponen Brand Association yaitu dengan mengadakan event Live Cooking with Chef dimana hal tersebut bertujuan untuk membuat kesan bahwa Dapoer Pandan Wangi mempunyai rasa yang khas dan berkualitas, pelayanan yang profesional, tempat yang nyaman. Pada komponen Perceived Quality yaitu dengan melakukan perbaikan terhadap setiap elemen atribut berdasarkan prioritas perbaikan yang ada. Pada komponen Brand Loyalty yaitu dengan memberikan diskon yang bekerja sama dengan kartu kredit. Usulan untuk Positioning adalah memberi slogan “Rasa Khas yang menggugah selera makan”.


(2)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Merek (Brand) ... 2-1 2.1.1 Definisi Ekuitas Merek (Brand Equity) ... 2-2 2.2 Metode Pengumpulan Data ... 2-4 2.3 Populasi dan Sampel ... 2-7 2.3.1 Populasi ... 2-7 2.3.2 Sampel ... 2-8 2.4 Teknik Sampling ... 2-8 2.5 Menentukan Ukuran Sampel ... 2-11 2.6 Skala Pengukuran ... 2-12 2.7 Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 2-14 2.7.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 2-14 2.7.2 Pengujian Realibilitas Instrumen ... 2-16 2.8 Komponen – Komponen Brand Equity ... 2-18


(3)

ix 2.8.1 Brand Awareness ... 2-18 2.8.2 Brand Association ... 2-20 2.8.3 Perceived Quality ... 2-23 2.8.4 Brand Loyalty ... 2-29 2.9 Bauran Pemasaran ... 2-32 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Penelitian ... 3-5 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-5 3.2.2 Identifikasi Masalah ... 3-5 3.2.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-5 3.2.4 Perumusan Masalah ... 3-6 3.2.5 Tujuan Penelitian ... 3-6 3.2.6 Penentuan Variabel Penelitian ... 3-7 3.2.7 Penyusunan Kuesioner Penelitian ... 3-7 3.2.7.1 Kuesioner Penelitian 1 ... 3-7 3.2.7.2 Kuesioner Penelitian 2 ... 3-8 3.2.8 Uji Validitas Konstruk ... 3-11 3.2.9 Penentuan Teknik Sampling dan Jumlah Sampel ... 3-11 3.2.10 Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 3-12 3.2.11 Uji Validitas ... 3-13 3.2.12 Uji Reliabilitas ... 3-14 3.2.13 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-15 3.2.14 Analisis ... 3-19 3.2.15 Usulan ... 3-19 3.2.16 Kesimpulan dan Saran ... 3-20 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi ... 4-5 4.2 Kuesioner Penelitian ... 4-8


(4)

x 4.2.1 Kuesioner Penelitian I ... 4-8 4.2.1 Kuesioner Penelitian II ... 4-10 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Uji Validitas Konstruksi ... 5-1 5.2 Kuesioner Penelitian ... 5-1 5.2.1 Kuesioner Penelitian I ... 5-1 5.2.1.1 Top Of Mind ... 5-2 5.2.1.2 Brand Recall ... 5-3 5.2.1.3 Brand Recognitionn ... 5-4 5.2.1.4 Brand Unaware ... 5-5 5.2.2 Kuesioner Penelitian II ... 5-5 5.2.2.1 Karakteristik Responden ... 5-5 5.2.2.2 Sumber Informasi Dapoer Pandan Wangi ... 5-12 5.2.2.2.1 Brand Association (Asosiasi Merek) ... 5-13 5.2.2.2.2 Makanan Favorit ... 5-22 5.2.2.2.3 Minuman Favorit ... 5-22 5.2.2.3 Perceived Quality (Persepsi Kualitas) ... 5-23

5.2.2.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat

Kepentingan & Performansi ... 5-23 5.2.2.3.2 Uji Hipotesis Antara Kepentingan dan Perfomansi... 5-30 5.2.2.3.3 Analisis Importance – Performance ... 5-34 5.2.2.4 Brand Loyalty (Loyalitas Merek) ... 5-39 5.2.2.5 Analisis Gabungan Brand Equity Rumah Makan

Dapoer Pandan Wangi ... 5-42 5.3 Usulan ... 5-44 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.1.1 Segmentation Targeting & Positioning ... 6-1

6.1.2 Kesadaran Merek Rumah Makan Dapoer Pandan


(5)

xi 6.1.3 Asosiasi Merek Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi

Saat Ini ... 6-2 6.1.4 Persepsi Kualitas Merek Rumah Makan Dapoer Pandan

Wangi Saat Ini ... 6-2 6.15 Loyalitas Merek Rumah Makan Dapoer Pandan

Wangi Saat Ini ... 6-4 6.1.6 Strategi Pemasaran yang Cocok Untuk Rumah Makan

Dapoer Pandan Wangi Saat Ini ... 6-5 6.2 Saran ... 6-9 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

3.1 Kesadaran Merk 3-7

3.2 Segmentasi Pasar 3-8

3.3 Asosiasi Merk 3-9

3.4 Persepsi Kualitas Merk 3-10

3.5 Loyalitas Merk 3-11

4.1 Top of Mind 4-9

4.2 Brand Recall 4-9

4.3 Brand Recognition 4-9

4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia 4-10

4.5 Profil Responden Berdasarkan Penghasilan 4-10 4.6 Profil Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal 4-10 4.7 Profil Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Kerja 4-11 4.8 Profil Responden Berdasarkan Faktor Utama 4-11 4.9 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Mengunjungi

Rumah Makan Sunda Dalam 1 Bulan 4-11 4.10 Profil Responden Berdasarkan Dana yang Dikeluarkan

per 1 Kali Makan per Orang 4-12

4.11 Profil Responden Berdasarkan Jenis Media yang Sering

Digunakan 4-12

4.12 Sumber Informasi Dapoer Pandan Wangi 4-12 4.13 Asosiasi Merek Dapoer Pandan Wangi 4-13

4.14 Makanan Favorit 4-13

4.15 Minuman Favorit 4-13

4.16 Tingkat Kepentingan 4-14

4.17 Tingkat Performansi 4-15


(7)

xii

5.1 Tabel Asosiasi Responden Terhadap Rumah Makan

Dapoer Pandan 5-14

5.2 Hasil Pengujian Validitas SPSS Tingkat Kepentingan 5-25 5.3 Hasil Pengujian Reliabilitas SPSS Tingkat Kepentingan 5-26 5.4 Hasil Pengujian Validitas SPSS Tingkat Perfomansi 5-27 5.5 Tabel Rangkuman Rata-Rata Kepentingan dan Perfomansi 5-29

5.6 Uji Hipotesis Kepuasan 5-30

5.7 Hasil Rangkuman Rata - Rata Tingkat Kepentingan 5-35 5.8 Hasil Rangkuman Rata - Rata Tingkat Perfomansi 5-36

5.9 Tabel Ringkasan Kuadran IPA 5-38

5.10 Perceived Quality 5-43

5.11 Prioritas Perbaikan 5-45


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal

2.1 Konsep Brand Equity 2-4

2.2 Teknik Sampling 2-9

2.3 Piramida Brand Awareness 2-18

2.4 Grafik Chi-Square 2-23

2.5 Grafik Wilayah Kritis Uji Z 2-25

2.6 Grafik Matriks IPA 2-26

2.7 Kuadran Matriks IPA 2-28

2.8 Piramida Brand Loyalty 2-31

2.9 Piramida Terbalik Brand Loyalty 2-32

3.1 Flowchart Penelitian 3-2

3.2 Diagram Cartesius 3-16

3.3 Grafik Wilayah Kritis Uji Z 3-18

4.1 Peta Lokasi Dapoer Pandan Wangi 4-2

4.2 Dapoer Pandan Wangi 4-2

4.3 Menu Makanan 4-4

4.4 Menu Minuman 4-5

4.5 Struktur Organisasi 4-5

5.1 Top of Mine 5-2

5.2 Brand Recal 5-3

5.3 Brand Recognition 5-4

5.4 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia 5-6 5.5 Pengelompokan Responden Berdasarkan Penghasilan 5-7 5.6 Pengelompokan Berdasarkan Tempat Tinggal 5-7 5.7 Pengelompokan Berdasarkan Tempat Kerja 5-8 5.8 Pengelompokan Berdasarkan Faktor Utama Makan


(9)

xiv

5.9 Pengelompokan Berdasarkan Frekuensi mengunjungi

rumah makan sunda 5-10

5.10 Pengelompokan Berdasarkan Dana yang dikeluarkan

untuk 1x Makan per Orang di Rumah Makan Sunda 5-11 5.11 Pengelompokan Berdasarkan Jenis media yang

biasa digunakan 5-12

5.12 Sumber Informasi Dapoer Pandan Wangi 5-12 5.13 Asosiasi Responden Terhadap Dapoer Pandan Wangi 5-13

5.14 Grafik Pengujian Ke-1 5-16

5.15 Grafik Pengujian Ke-2 5-17

5.16 Grafik Pengujian Ke-3 5-19

5.17 Grafik Pengujian Ke-4 5-20

5.18 Grafik Pengujian Ke-5 5-22

5.19 Makanan Favorit 5-22

5.20 Minuman Favorit 5-23

5.21 Wilayah Kritis Kurva Normal 5-32

5.22 Gambar Diagram IPA 5-37

5.23 Tingkatan Brand Loyalty 5-40

5.24 Piramida Brand Loyalty 5-41


(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal

1 Validitas Konstruksi L1-1

1 Kuesioner Penelitian I L1-4

1 Kuesioner PenelitianII L1-5

2 Tabel Chi-Square L2-1

2 Tabel Z L2-2

2 Tabel R Product Moment L2-4

3 Kuesioner Penelitian - Tingkat Kepentingan L3-1 3 Kuesioner Penelitian -Tingkat Kepuasan L3-2 4 Berita Acara Seminar Isi Tugas Akhir L4-1


(11)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Persaingan di bidang makanan sudah sangat bisa dirasakan oleh berbagai kalangan saat ini. Terdapat beberapa persaingan yang ada, seperti misalnya persaingan antar merek, persaingan rasa, dan lain sebagainya

Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi merupakan rumah makan yang menyajikan hidangan Sunda dengan suasana tempat seperti di Tanah Sunda. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi berdiri pada tahun 2005. Pada awal berdirinya Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi mempunyai nama Rumah Makan Pandan Wangi, kemudian berganti nama menjadi Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi pada tahun 2012 sampai sekarang dikarenakan belum mendapatkan hak paten. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi sudah cukup terkenal di Kota Bandung.

Menurut pemilik rumah makan pesaing terbesar dari Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi adalah Rumah Makan Bumbu Desa, Sambel Hejo dan Raja Rasa. Target pasar dari Rumah Makan Pandan Wangi sendiri pada hari biasa adalah karyawan kantoran dan keluarga., sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu lebih dikhususkan umtuk keluarga karena tipe menu makanannya bukan untuk menu perorangan, lebih mengarah kepada menu bersama. Brand image yang ingin ditanamkan di konsumen oleh pemilik adalah rumah makan Sunda yang memiliki pelayanan yang bagus, suasana tempat yang enak, rasa yang stabil, makanan yang khas, harga relatif murah.

Sejak awal Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi memiliki penjualan yang meningkat tiap tahunnya, namun pemilik ingin memenuhi kapasitas di hari biasa, saat ini di weekend dan hari libur, restoran yang berkapasitas 40 meja ini hampir selalu penuh. Tetapi hal demikian tidak terjadi di hari kerja (Senin – Jumat), kapasitas rumah makan hanya terisi 40% saja, itu pun di jam 2 sampai 5 sore.


(12)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, faktor-faktor yang mungkin menyebabkan masalah tidak terpenuhinya kapasitas:

1. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi belum menjadi pilihan utama konsumen

2. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi diasosiasikan secara negatif oleh konsumen

3. Konsumen belum merasa puas terhadap kinerja di Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi

4. Konsumen belum mempunyai loyalitas kepada Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi

5. Cara pemasaran Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi yang belum tepat.

6. Kurangnya perkantoran yang ada di daerah Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi, sehingga target karyawan tidak cukup banyak.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

Berhubung dengan luasnya ruang lingkup penelitian dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis, maka penulis melakukan pembatasan sebagai berikut :

1. Penelitian tidak membahas daya beli masyarakat di Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi.

1.4Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Segmentation, Targeting, dan Positioning yang sebaiknya dilakukan oleh Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi? 2. Bagaimana kesadaran merek yang dimiliki oleh konsumen mengenai


(13)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2016 3. Bagaimana asosiasi merek di benak konsumen mengenai Rumah

Makan Dapoer Pandan Wangi saat ini?

4. Bagaimana Persepsi kualitas merek yang ada di benak pelanggan mengenai Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi saat ini?

5. Bagaimana loyalitas dari konsumen Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi saat ini?

6. Upaya/strategi pemasaran apa yang seharusnya dipakai Rumah Makan Pandan Wangi supaya menjadi Top of Mind di benak konsumen ?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Segmentation, Targeting, dan Poeitioning yang sebaiknya dilakukan oleh Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi

2. Untuk mengetahui kesadaran merek yang dimiliki konsumen mengenai Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi.

3. Untuk mengetahui asosiasi merek di benak konsumen mengenai Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi.

4. Untuk mengetahui Persepsi kualitas merek yang ada di benak konsumen mengenai Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi. 5. Untuk mengetahui loyalitas dari konsumen terhadap Rumah

Makan Dapoer Pandan Wangi.

6. Untuk mengetahui Strategi pemasaran yang cocok untuk Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi Agar menjadi Top of Mind di benak Konsumen

1.6Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini ditulis dalam 6 bab yang mengikuti sistematika penilitian sebagai berikut:


(14)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah, pembatasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori – teori yang berhubungan dengan penelitian yang dijadikan landasan berpikir dalam melakukan penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahap-tahap yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga akhir penelitian. Tahapan disusun dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Berisi tentang cara pengumpulan data melalui kuesioner, dimulai dari penentuan jumlah sampel, variabel, sampai penyusunan kuesioner.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, Uji dengan penggunaan metode tertentu dan diperoleh penyelesaian terhadap masalah yang sedang dihadapi serta memberikan usulan dengan harapan dapat membantu program studi dalam berkembang.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan dengan mengacu pada hasil analisis dan perumusan masalah.


(15)

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Segmentation,Targeting &Positioning

Segmentation: Usia, Penghasilan, tempat, faktor utama makan di rumah makan sunda, frekuensi mengunjungi rumah makan sunda, dana yang dikeluarkan, jenis media sosial ang biasa digunakan  Targeting: usia 22 tahun ≤ usia ≤ 35 tahun; berpenghasilan

Rp.2.300.000 < Penghasilan ≤ Rp.4.000.000; tempat tinggal dan kerja di Bandung Kota; faktor utama rasa yang khas an berkualitas;frekuensi mengunjungi rumah makan sunda dalam 1 bulan adalah1, 2-3; dana yang dikeluarkan per 1 kali makan di rumah makan sunda Rp. 30.000,- sampai Rp. 50.000,-

Positioning: diambil dari asosiasi merek rumah makan sunda dengan rasa yang Khas, pelayanan yang profesional, tempat yang nyaman, Slogan ”Rasa khas yang menggugah selera makan”

2. Kesadaran Merek Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi Saat Ini Penelitian terhadap brand awareness menunjukkan bahwa:

Top of mind : Dapoer Pandan Wangi sebesar 16% Brand recall : Dapoer Pandan Wangi sebesar 13% Brand recognition :

 78% responden telah mengenal Dapoer Pandan Wangi

 22% responden mengenal Dapoer Pandan Wangi setelah diingatkan


(16)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

3 Asosiasi Merek Rumah makan Dapoer Pandan Wangi Saat Ini Penelitian terhadap brand association menunjukkan bahwa butir-butir asosiasi yang berkaitan langsung dengan Dapoer Pandan Wangi adalah:

 Rumah makan sunda dengan rasa yang khas dan berkualitas  Rumah makan sunda dengan pelayanan yang profesional  Rumah makan sunda dengan tempat yang nyaman

4 Persepsi Kualitas Merek Rumah makan Dapoer Pandan Wangi Saat Ini

Penelitian terhadapPerceived quality menunjukan bahwa:  Pembagian kuadran berdasarkan matrix IPA:

 Kuadran I, dimana tingkat kepentingan dan tingkat performansi Dapoer Pandan Wangi berada di atas rata-rata. Sehingga pihak perusahaan perlu mempertahankan performansinya agar tetap dapat memenuhi kepentingan konsumen:

o Kebersihan tempat cuci tangan

o Pengetahuan pelayan mengenai menu rumah makan o Desain interior yang menarik

o Ketepatan perhitungan tagihan

o ketersediaan kelengkapan sehabis makan (tisu, tusuk gigi)

o Kesegaran lalapan yang disajikan o Kesesuaian harga dengan tagihan

o Kelengkapan alat makan (sendok, garpu, piring, gelas)

o Ketanggapan Pelayan dalam melayani konsumen o Kesesuaian harga dengan kualitas

o Rasa minuman yang disajikan o Daya tarik penyajian makanan


(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2016 o Rasa makanan yang disajikan

o Keramahan Pelayan dalam melayani konsumen o Kebersihan minuman

o Makanan disajikan sesuai dengan keterangan menu

 Kuadran II, dimana tingkat kepentingan konsumen terhadap Dapoer Pandan Wangi di atas rata-rata namun tingkat performansinya di bawah rata-rata. Sehingga, atribut-atribut tersebut menjadi skala prioritas utama perusahaan untuk diperbaiki:

o Kenyamanan suhu ruangan o Luas tempat parkir

o Harga yang kompetitif dibandingkan dengan rumah makan sunda lainnya

o Porsi makanan dibandingkan dengan harga o Kecepatan penyajian makanan dan minuman

o Kebersihan alat makan (sendok, garpu, piring, gelas)

 Kuadran III, dimana tingkat kepentingan dan tingkat performansi Dapoer Pandan Wangi di bawah rata-rata. Sehingga pihak perusahaan tidak perlu melakukan peningkatan performansi yang telah ada untuk memenuhi kepentingan konsumen:

o Besarnya pemberian discount untuk pemilik member card

o Banyaknya jenis acara kegiatan promosi yang dilakukan

o Lokasi rumah makan yang dapat dilalui oleh kendaraan pribadi / umum

o Besarnya discount untuk yang berulang tahun o Pencahayaan rumah makan


(18)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

o Keamanan tempat parkir

o Keanekaragaman menu minuman

o Ketepatan penyajian makanan dan minuman o Kebersihan lantai rumah makan

o Variasi paket-paket untuk berbagai acara o Kecepatan delivery service

o Kemudahan dalam proses complain o Kebersihan musholla

o Kemenarikan spanduk, flier, baliho untuk promosi o Kerapihan seragam yang dikenakan oleh pelayan

 Kuadran IV, dimana tingkat kepentingan konsumen terhadap Dapoer Pandan Wangi di bawah rata-rata namun tingkat performansinya di atas rata-rata atau dilaksanakan dengan berlebihan. Sehingga lebih baik pihak perusahaan mengalokasikan sumber dayanya untuk prioritas utama terlebih dahulu:

o Besarnya diskon pada hari dan jam tertentu o Keanekaragaman menu makanan

o Kemudahan dalam proses pembayaran

o Minuman disajikan sesuai dengan keterangan menu o Kebersihan toilet

o Kebersihan makanan

o Sound system untuk memutar musik yang berfungsi dengan baik

5 Loyalitas Merek Rumah makan Dapoer Pandan Wangi Saat Ini Penelitian terhadap brand loyalty menunjukkan bahwa:

Switcher sebanyak 12% Habitual buyer sebanyak 31% Satiesfied buyer sebanyak 23% Liking the brand sebanyak 16%


(19)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2016  Committed buyer sebanyak 19%

6 Strategi Pemasaran yang cocok untuk Rumah makan Dapoer Pandan Wangi Saat Ini

1. Brand Awareness

Komponen brand awareness dapat dibangun dengan melancarkan promosi terutama berdasarkan sumber informasi yang paling berpengaruh menurut responden yaitu:

 Melaksanakan program-program kerjasama dan membuat paket diskon khusus dengan perusahaan di bidang lainnya sehingga banyak orang yang mengetahui Dapoer Pandan Wangi.

 Menyebarkan brosur atau selebaran ke daerah kantor-kantor atau tempat publik lainnya yang berada di daerah Bandung kota

 Dapoer Pandan Wangi mulai aktif lagi di media sosial karena di jaman era modern ini media sosial sangat ampuh dalam mempromosikan suatu jasa atau produk

2. Brand Association

Komponen brand association dapat dibangun dengan cara:

 Membuat suatu ikatan langsung yang kuat antara Dapoer Pandan Wangi terhadap kesan yang ingin disampaikan kepada konsumen lewat jasa atau produk yang ditawarkan, bisa melalui event-event yang diadakan yaitu dengan mengadakan event Dapoer Pandan Wangi live cooking with chef sehingga secara tidak langsung konsumen akan lebih sadar akan kesan yang ingin disampaikan dan bisa lebih merasakan kesan tersebut.

3. Perceived Quality

Komponen perceived quality dapat dibangun dengan cara:

 Melakukan perbaikan atau peningkatan terhadap setiap elemen atribut yang ada seperti perbaikan terhadap kualitas jasa maupun


(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-6

produk yang ditawarkan kepada konsumen, terutama perbaikan yang disesuaikan pada usulan prioritas perbaikan yang ada, yaitu: 1) Atribut 42: Perlu dilakukan pengontrolan terhadap AC/kipas

angin yang ada dan dilakukan servis berkala ; memberikan tudung plastik anti hujan.

2) Atribut 40: Manajemen perlu membuat vallet parking service. 3) Atribut 18: Perlu menyesuaikan harga dan sering melakukan

pembandingan harga dengan kompetitor agar dapat memenangkan persaingan

4) Atribut 17: Pengecekan dalam pemberian harga pada suatu makanan dan minuman jika dibandingkan dengan porsi yang telah diberikan saat ini.

5) Atribut 28: Perlunya peningkatan kecepatan pembuatan makanan dan minuman. Dan memperbanyak staff di dapur.. 6) Atribut 12: Perlu dilakukan pengecekan secara ketat oleh staff

yang menyiapkan alat makan dan dilakukan pengecekan ulang.

7) Atribut 22: Lebih baik Dapoer Pandan Wangi menjual kalender yang terdapat beberapa diskon dan promo menarik lainnya seperti beli 1 gratis 1.

8) Atribut 20: Perlu memberikan promosi yang menarik seperti membuka paket promosi untuk acara ulang tahun, atau arisan dengan memberikan diskon dari manajemen, membuat demo masak “Live Cooking with Chef”. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi harus aktif lagi mempromosikan di media sosial.

9) Atribut 19: Perlu memasang petunjuk jalan untuk menuju Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi di jalan-jalan sekitar lodaya, BKR, Burangrang dan lain-lain

10)Atribut 23: Perlu memberikan diskon atau memberikan hadiah makanan seperti misalnya desert seperti es pandan wangi


(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2016 kepada konsumen agar dapat menarik konsumen ke Dapoer Pandan Wangi.

11)Atribut 41: Perlu penggantian lampu ke Watt yang lebih tinggi agar lebih terang atau menambah jumlah lampu.

12)Atribut 45: Jika kursi tunggu penuh maka harus segara dilakukan penambahan kursi untuk konsumen yang sedang menunggu tempat untuk makan atau membungkus pesanan. 13)Atribut 39: Tempat parkir sudah aman namun karena tidak

memadai nya tempat parkir maka perlu ditambahkan satpam atau tukang parkir.

14)Atribut 10: Menu minuman perlu diperbanyak. 15)Atribut 29: Perlu adanya pengecekan ulang

16)Atribut 35: Perlu dengan sigap ditangani bila ada makanan atau minuman yang berceceran dan membersihkan lantai bagian depan jika sedang hujan.

17)Atribut 14: Sayur – sayur yang ada bisa diganti sesuai keinginan konsumen agar bisa sesuai keiinginan konsumen.. 18)Atribut 30: Ketepatan waktu sampai pengiriman makanan

sesuai dengan janji pada saat order dilakukan.

19)Atribut 27: Pihak manajer lapangan perlu lebih tanggap, sopan dan dicarikan jalan tengah ketika ada keluahan dari konsumen 20)Atribut 38: Tempat cuci tangan harus segara ditangani agar

tidak terjadi penyumbatan, dan pastikan air, sabun dan tisu tersedia.

21)Atribut 34: Perlu diadakan pelatihan atau pengajaran mengenai product knowledge jika ada menu baru..

22)Atribut 43: Jika perlu adanya dekor sesuai dengan musim, seperti contohnya natal, lebaran, imlek, natal dan sebagainya. 23)Atribut 25: Perlunya pengecekan secara teliti terhadap menu


(22)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-8

pesanan dari konsumen dengan harga per item agar sesuai dengan tagihan

24)Atribut 13: tisu, tusuk gigi untuk 1 bulan kedepan dan dilakukan pemesanan kembali pada saat sudah mencapai reorder point.

25)Atribut 7: Perlunya pengarahan dari pihak manajemen untuk selalu memeriksa kesegaran lalapan yang disajikan sebelum diberikan kepada konsumen

26)Atribut 16: Pengarahan dari pihak manajemen untuk selalu memeriksa kesegaran lalapan yang disajikan sebelum diberikan kepada konsumen.

27)Atribut 11: Perlu men-stok alat makan seperti sendok plastik, dus makan untuk dibungkus untuk 1 bulan kedepan dan dilakukan pemesanan kembali pada saat sudah mencapai reorder point..

28)Atribut 33: Manajemen perlu mengingatkan semua karyawan untuk tanggap. Agar konsumen merasa puas.

29)Atribut 15: Kesesuaian harga dengan kualitas

perlu dilakukan pengkajian ulang soal harga dan kualitas. 30)Atribut 2: Koki perlu memperhatikan kualitas rasa sesuai

dengan standar resep minuman Dapoer Pandan Wangi.

31)Atribut 8: Penyajian makanan perlu diperhatikan dengan baik karena dapat menambah napsu makan dari konsumen, dan mempercantik penampilan dari penyajian makanan.

32)Atribut 1: Koki perlu memperhatikan kualitas rasa sesuai dengan standar resep makanan Dapoer Pandan Wangi.

33)Atribut 31: Perlu mengingatkan semua karyawan untuk ramah, agar konsumen merasa puas.

34)Atribut 4: Perlu diingatkan lagi kepada karyawan agar munuman yang sudah siap disajikan dilihat lagi sebelum disajikan.


(23)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-9

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2016 35)Atribut 5: Perlu memperhatikan gambar dengan aslinya.

Meskipun di Dapoer Pandan Wangi sudah baik.

36)Atribut 24: memberikan diskon untuk beberapa menu pada weekday jam 2- jam 5.

4. Brand Loyalty

Komponen brand loyalty dapat dibangun dengan cara:

 Memberikan diskon dengan bekerja sama dengan kartu kredit dan diskon untuk kedatangan selanjutnya di weekday.

6.2 Saran

Beberapa saran yang diajukan penulis untuk penelitian lebih lanjut adalah: 1. Sebaiknya penelitian dilakukan dengan membandingkan kelebihan dan


(24)

DAFTAR PUSTAKA

1. Aaker, David A.; ”Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name”, The Free Press, New York, 1991.

2. Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak.; ”Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.

3. Keller, Kevin Lane; “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, 2nd Edition”, Prentice-Hall, New Jersey, 2003. 4. Kotler, Philip A., et.al.; “Marketing Management: An Asian Perspective, 3rd

edition”, Prentice-Hall, Singapore, 2003

5. Santoso, Singgih;”Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat”, PT. Elex Media Komputindo, 2012 .

6. Setiawan Roni (2013),”Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset Program SPSS21.0”, ALFABETA, Bandung.

7. Sugiyono, Eri Wibowo; ”Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10 for Windows ”.

8. Sugiyono (2003), ”Metode Penelitian Administrasi”, PT ALFABETA, Bandung.

9. Walpole, R. E.; “Pengantar Statistika”, Edisi 3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.

10.http://dapoerpandanwangi.blogspot.co.id/. 11.http://dapoerpandanwangi.com/.


(1)

Committed buyer sebanyak 19%

6 Strategi Pemasaran yang cocok untuk Rumah makan Dapoer Pandan Wangi Saat Ini

1. Brand Awareness

Komponen brand awareness dapat dibangun dengan melancarkan promosi terutama berdasarkan sumber informasi yang paling berpengaruh menurut responden yaitu:

 Melaksanakan program-program kerjasama dan membuat paket diskon khusus dengan perusahaan di bidang lainnya sehingga banyak orang yang mengetahui Dapoer Pandan Wangi.

 Menyebarkan brosur atau selebaran ke daerah kantor-kantor atau tempat publik lainnya yang berada di daerah Bandung kota

 Dapoer Pandan Wangi mulai aktif lagi di media sosial karena di jaman era modern ini media sosial sangat ampuh dalam mempromosikan suatu jasa atau produk

2. Brand Association

Komponen brand association dapat dibangun dengan cara:

 Membuat suatu ikatan langsung yang kuat antara Dapoer Pandan Wangi terhadap kesan yang ingin disampaikan kepada konsumen lewat jasa atau produk yang ditawarkan, bisa melalui event-event yang diadakan yaitu dengan mengadakan event Dapoer Pandan Wangi live cooking with chef sehingga secara tidak langsung konsumen akan lebih sadar akan kesan yang ingin disampaikan dan bisa lebih merasakan kesan tersebut.

3. Perceived Quality

Komponen perceived quality dapat dibangun dengan cara:

 Melakukan perbaikan atau peningkatan terhadap setiap elemen atribut yang ada seperti perbaikan terhadap kualitas jasa maupun


(2)

produk yang ditawarkan kepada konsumen, terutama perbaikan yang disesuaikan pada usulan prioritas perbaikan yang ada, yaitu: 1) Atribut 42: Perlu dilakukan pengontrolan terhadap AC/kipas

angin yang ada dan dilakukan servis berkala ; memberikan tudung plastik anti hujan.

2) Atribut 40: Manajemen perlu membuat vallet parking service. 3) Atribut 18: Perlu menyesuaikan harga dan sering melakukan

pembandingan harga dengan kompetitor agar dapat memenangkan persaingan

4) Atribut 17: Pengecekan dalam pemberian harga pada suatu makanan dan minuman jika dibandingkan dengan porsi yang telah diberikan saat ini.

5) Atribut 28: Perlunya peningkatan kecepatan pembuatan makanan dan minuman. Dan memperbanyak staff di dapur.. 6) Atribut 12: Perlu dilakukan pengecekan secara ketat oleh staff

yang menyiapkan alat makan dan dilakukan pengecekan ulang.

7) Atribut 22: Lebih baik Dapoer Pandan Wangi menjual kalender yang terdapat beberapa diskon dan promo menarik lainnya seperti beli 1 gratis 1.

8) Atribut 20: Perlu memberikan promosi yang menarik seperti membuka paket promosi untuk acara ulang tahun, atau arisan dengan memberikan diskon dari manajemen, membuat demo masak “Live Cooking with Chef”. Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi harus aktif lagi mempromosikan di media sosial.

9) Atribut 19: Perlu memasang petunjuk jalan untuk menuju Rumah Makan Dapoer Pandan Wangi di jalan-jalan sekitar lodaya, BKR, Burangrang dan lain-lain

10) Atribut 23: Perlu memberikan diskon atau memberikan hadiah makanan seperti misalnya desert seperti es pandan wangi


(3)

kepada konsumen agar dapat menarik konsumen ke Dapoer Pandan Wangi.

11) Atribut 41: Perlu penggantian lampu ke Watt yang lebih tinggi agar lebih terang atau menambah jumlah lampu.

12) Atribut 45: Jika kursi tunggu penuh maka harus segara dilakukan penambahan kursi untuk konsumen yang sedang menunggu tempat untuk makan atau membungkus pesanan. 13) Atribut 39: Tempat parkir sudah aman namun karena tidak

memadai nya tempat parkir maka perlu ditambahkan satpam atau tukang parkir.

14) Atribut 10: Menu minuman perlu diperbanyak. 15) Atribut 29: Perlu adanya pengecekan ulang

16) Atribut 35: Perlu dengan sigap ditangani bila ada makanan atau minuman yang berceceran dan membersihkan lantai bagian depan jika sedang hujan.

17) Atribut 14: Sayur – sayur yang ada bisa diganti sesuai keinginan konsumen agar bisa sesuai keiinginan konsumen.. 18) Atribut 30: Ketepatan waktu sampai pengiriman makanan

sesuai dengan janji pada saat order dilakukan.

19) Atribut 27: Pihak manajer lapangan perlu lebih tanggap, sopan dan dicarikan jalan tengah ketika ada keluahan dari konsumen 20) Atribut 38: Tempat cuci tangan harus segara ditangani agar

tidak terjadi penyumbatan, dan pastikan air, sabun dan tisu tersedia.

21) Atribut 34: Perlu diadakan pelatihan atau pengajaran mengenai product knowledge jika ada menu baru..

22) Atribut 43: Jika perlu adanya dekor sesuai dengan musim, seperti contohnya natal, lebaran, imlek, natal dan sebagainya. 23) Atribut 25: Perlunya pengecekan secara teliti terhadap menu


(4)

pesanan dari konsumen dengan harga per item agar sesuai dengan tagihan

24) Atribut 13: tisu, tusuk gigi untuk 1 bulan kedepan dan dilakukan pemesanan kembali pada saat sudah mencapai reorder point.

25) Atribut 7: Perlunya pengarahan dari pihak manajemen untuk selalu memeriksa kesegaran lalapan yang disajikan sebelum diberikan kepada konsumen

26) Atribut 16: Pengarahan dari pihak manajemen untuk selalu memeriksa kesegaran lalapan yang disajikan sebelum diberikan kepada konsumen.

27) Atribut 11: Perlu men-stok alat makan seperti sendok plastik, dus makan untuk dibungkus untuk 1 bulan kedepan dan dilakukan pemesanan kembali pada saat sudah mencapai reorder point..

28) Atribut 33: Manajemen perlu mengingatkan semua karyawan untuk tanggap. Agar konsumen merasa puas.

29) Atribut 15: Kesesuaian harga dengan kualitas

perlu dilakukan pengkajian ulang soal harga dan kualitas. 30) Atribut 2: Koki perlu memperhatikan kualitas rasa sesuai

dengan standar resep minuman Dapoer Pandan Wangi.

31) Atribut 8: Penyajian makanan perlu diperhatikan dengan baik karena dapat menambah napsu makan dari konsumen, dan mempercantik penampilan dari penyajian makanan.

32) Atribut 1: Koki perlu memperhatikan kualitas rasa sesuai dengan standar resep makanan Dapoer Pandan Wangi.

33) Atribut 31: Perlu mengingatkan semua karyawan untuk ramah, agar konsumen merasa puas.

34) Atribut 4: Perlu diingatkan lagi kepada karyawan agar munuman yang sudah siap disajikan dilihat lagi sebelum disajikan.


(5)

35) Atribut 5: Perlu memperhatikan gambar dengan aslinya. Meskipun di Dapoer Pandan Wangi sudah baik.

36) Atribut 24: memberikan diskon untuk beberapa menu pada weekday jam 2- jam 5.

4. Brand Loyalty

Komponen brand loyalty dapat dibangun dengan cara:

 Memberikan diskon dengan bekerja sama dengan kartu kredit dan diskon untuk kedatangan selanjutnya di weekday.

6.2 Saran

Beberapa saran yang diajukan penulis untuk penelitian lebih lanjut adalah: 1. Sebaiknya penelitian dilakukan dengan membandingkan kelebihan dan


(6)

1. Aaker, David A.; ”Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name”,The Free Press, New York, 1991.

2. Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak.; ”Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.

3. Keller, Kevin Lane; “Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity, 2nd Edition”, Prentice-Hall, New Jersey, 2003. 4. Kotler, Philip A., et.al.; “Marketing Management: An Asian Perspective, 3rd

edition”, Prentice-Hall, Singapore, 2003

5. Santoso, Singgih;”Aplikasi SPSS pada Statistik Multivariat”, PT. Elex Media Komputindo, 2012.

6. Setiawan Roni (2013),”Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset Program

SPSS21.0”, ALFABETA, Bandung.

7. Sugiyono, Eri Wibowo; ”Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10 for Windows ”.

8. Sugiyono (2003), ”Metode Penelitian Administrasi”, PT ALFABETA, Bandung.

9. Walpole, R. E.; “Pengantar Statistika”, Edisi 3, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.

10.http://dapoerpandanwangi.blogspot.co.id/. 11.http://dapoerpandanwangi.com/.