Pengaruh Strategi Merek terhadap Ekuitas Merek di Cafe Tokyo Connection Bandung.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan cafe di Indonesia khususnya kota-kota besar seperti Bandung semakin berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya cafe yang ada di Jalan Progo salah satunya ialah Cafe Tokyo Connection Bandung, cafe ini cukup tergolong baru di Jalan Progo Bandung. Cafe Tokyo Connection melalukan strategi merek untuk mengenalkan mereknya, yang nantinya dapat menciptakan ekuitas merek di benak konsumen. Untuk mengetahui strategi merek yang dilakukan Cafe Tokyo Connection Bandung, dilakukan observasi dan wawancara kepada team leader Cafe Tokyo Connection, sedangkan untuk mengetahui ekuitas merek yang sudah diterima konsumen, disebarkan kuesioner kepada para konsumen Cafe Tokyo Connection Bandung.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah strategi merek berpengaruh terhadap ekuitas merek pada konsumen di Cafe Tokyo Connection Bandung. Didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara strategi merek terhadap ekuitas merek sebesar 25.5% dan sisanya 74.5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Kata kunci: strategi merek, ekuitas merek, cafe.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The development of café in Indonesia is rapidly growing more and more, especially in big cities such as Bandung. This can be seen from Tokyo Connection Café, a relatively new café amongst many cafés which are situated in Jalan Progo, Bandung. Tokyo Connection Café utilizes the branding strategy to introduce its brand, which in turn will be able to create a sense of brand equity in the minds of the consumers. In order to find out the details of the branding strategy carried out by Tokyo Connection Café, an observation as well as an interview has been conducted with the team leader of Tokyo Connection Café. On the other hand, questionnaires were distributed to the consumers of Tokyo Connection Café, in order to find out the brand equity level that has been perceived by the consumers themselves.

The purpose of this study is, ultimately, to analyze whether branding strategy will have an influence towards the brand equity perceived by the consumers of Tokyo Connection Café, Bandung. The result shows that there is an influence between branding strategy and brand equity, given the amount of 25.5%, while the remaining 74.5% are influences by other factors.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN……….iv

KATA PENGANTAR……….. ... v

ABSTRACT………. ... viii

ABTRAK………. ... ix

DAFTAR ISI…..……….. ... x

DAFTAR GAMBAR………. ... xv

DAFTAR TABEL……….. ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang………. ... 1

1.2 IdentifikasiMasalah ... 4

1.3 Maksud dan TujuanPenelitian ... 4

1.4 KegunaanPenelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.2 Strategi Merek ... 7

2.2.1 Pemosisian Merek ... ……….9

2.2.2 Kepribadian Merek ……… ... 10

2.2.3 Komunikasi Merek……… ... 11

2.3 Ekuitas Merek ... 12

2.3.1 Kesadaran Merek ... 13

2.3.2 Persepsi Kualitas ... 15

2.3.3 Asosiasi Merek ... 16

2.3.4 Loyalitas Merek ... 16

2.4 Pengertian Café... 17

2.5 Penelitian Terdahulu ... 19

2.6 Kerangka Pemikiran………. ... 21

2.7 Pengembangan Hipotesis………23

BAB III METODE PENELITIAN... 24

3.1 Jenis Penelitian………….. ... 24

3.2 Objek Penelitian ... 25

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.3.1 Populasi Penelitian ... 25

3.3.2 Sampel Penelitian ... 25

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 25

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 27


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.6 Operasional Variabel………. ... 29

3.6.1 Definisi Operasionalisasi Variabel……… ... 29

3.6.2 Operasionalisasi Variabel……….29

3.7 Metode Pengolahan Data ………...36

3.7.1 Uji Validitas……….……….36

3.7.2 Uji Reliabilitas ……….………37

3.7.3 Analisa Regresi……….………... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Pretest………... 39

4.2 Karakteristik Responden... 41

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. .41

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………....41

4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek……….42

4.2.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 1……...42

4.2.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 2……….43

4.2.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 3……….44

4.2.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 4……….45

4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek………46

4.2.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 1……....46

4.2.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 2……....47

4.2.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 3……....47

4.2.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 4……....48


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 4.2.4.1 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 1……....49 4.2.4.2 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 2……....49 4.2.4.3 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 3……....50 4.2.4.4 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 4……....51 4.2.4.5 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 5…..…..51 4.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek………...52 4.2.5.1 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek 1………...52 4.2.5.2 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek 2………...52 4.2.5.3 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek 3………...53 4.2.5.4 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek 4…….…..53 4.2.6 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas………..54 4.2.6.1 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 1………...54 4.2.6.2 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 2………...55 4.2.6.3 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 3………...55 4.2.6.4 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 4………...56 4.2.6.5 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 5………...57 4.2.6.6 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 6………...58 4.2.6.7 Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 7………...58 4.2.7 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek……….59 4.2.7.1 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 1……….….59 4.2.7.2 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 2….……….60 4.2.7.3 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 3…….…….60 4.2.7.4 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 4……….….61


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.2.7.5 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 5…….…….62

4.2.8 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek……….63

4.2.8.1 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 1……….…63

4.2.8.2 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 2………...63

4.2.8.3 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 3………….64

4.2.8.4 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 4……….…65

4.2.8.5 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 5………….66

4.2.8.6 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 6……….…67

4.3 Uji Instrumen ... 67

4.3.1 Uji Validitas... 68

4.3.2 Uji Reliabilitas... 69

4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... ………..74

5.2 Saran……….. ... 77

DAFTAR PUSTAKA………….. ... 80


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Piramida Brand Awareness………14

Gambar 2 Kerangka Pemikiran...21

Gambar 3 Hasil Pretest………...40

Gambar 4 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 1...49

Gambat 5 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek 3...53

Gambar 6 Tanggapan Responden Mengenai Kesadaran Merek 4...53

Gambar 7 Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 5... 62


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Definisi Pengertian Merek ... 6

Tabel II Definisi Pengertian Strategi Merek ... 7

Tabel III Definisi Pemosisian Merek ... 9

Tabel IV Definisi Kepribadian Merek ... 10

Tabel V Definisi Komunikasi Merek ... 11

Tabel VI Definisi Ekuitas Merek ... 12

Tabel VII Definisi Persepsi Kualitas ... 15

Tabel VIII Definisi Asosiasi Merek ... 16

Tabel IX Definisi Loyalitas Merek... 16

Tabel X Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel XI Operasionalisasi Variabel... 31

Tabel XII Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

Tabel XIII Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 41

Tabel XIV Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 1... 42

Tabel XV Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 2... 43

Tabel XVI Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 3... 44

Tabel XVII Tanggapan Responden Mengenai Pemosisian Merek 4... 45

Tabel XVIII Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 1 ... 46

Tabel XIX Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 2 ... 47


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXI Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian Merek 4 ... 48

Tabel XXII Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 2 ... 49

Tabel XXIII Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 3 ... 50

Tabel XXIV Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 4 ... 51

Tabel XXV Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Merek 5 ... 51

Tabel XXVI Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 1... 54

Tabel XXVII Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 2…... 55

Tabel XXVIII Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 3…………... 56

Tabel XXIX Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 4…………... 56

Tabel XXX Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 5…………... 57

Tabel XXXI Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 6…………... 58

Tabel XXXII Tanggapan Responden Mengenai Persepsi Kualitas 7…………... 58

Tabel XXXIII Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 1….. ... 59

Tabel XXXIV Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 2………….. ... 60

Tabel XXXV Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 3………….. ... 60

Tabel XXXVI Tanggapan Responden Mengenai Asosiasi Merek 4………….. ... 61

Tabel XXXVII Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 1……….. ... 63

Tabel XXXVIII Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 2………….. ... 64

Tabel XXXIX Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 3………….. .... 64

Tabel XL Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 4……….. ... 65

Tabel XLI Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Merek 5……….. ... 66

Tabel XLII Hasil Akhir Uji Validitas ……….. ... 68


(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha


(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN OUTPUT SPSS


(13)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan café di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Bandung semakin berkembang dengan pesat, hingga saat ini industri rumah makan masih di yakini sebagai salah satu bentuk usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis sekalipun (Vahluvi, 2011). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya café yang ada di Jalan Progo, salah satunya ialah Tokyo Connection, Tokyo Connection adalah sebuah café yang berada di Jalan Progo No.5 yang mengambil konsep Japanese eatery, menawarkan beragam hidangan Jepang mulai dari sushi, ramen, donburi, sampai curry dengan harga yang kompetitif. Selain itu juga Tokyo Connection memiliki Gift Shop di mana Anda juga bisa berbelanja pernak–pernik lucu mulai dari bakiak Jepang hingga beragam pernak-pernik berkarakter Jepang lainnya seperti Hello Kity dan Doraemon.

Sebagai café yang baru buka pada tanggal 17 Agustus 2011 tentunya Tokyo Connection mempunyai banyak pesaing, Tokyo Connection harus dapat muncul dan memiliki nilai yang berbeda agar dikenal bahkan unggul di pasaran, dan salah satu strategi adalah pemberian merek atau nama yang digunakan untuk membedakan perusahaan satu dengan yang lainnya (Kotler & Keller, 2009). Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk dan atau jasa tidak terlepas dari merek


(14)

2 Universitas Kristen Maranatha yang dapat diandalkan. Mengelola merek berarti menciptakan suatu asosiasi terhadap merek tersebut sehingga sebuah produk atau merek dapat menancap di benak konsumen (customer mind) sebagai akibat komunikasi yang dilakukan. Menancapkan produk dan atau merek ke dalam benak konsumen merupakan suatu upaya agar produk dan atau merek memiliki posisi yang strategis di pasar, memiliki daur hidup produk-merek yang lebih panjang, dan dapat bersaing lebih kuat di arena persaingan yang semakin ketat (Surjaatmadja, 2008). Brand yang kuat serta mempunyai value akan dapat menciptakan kekuatan merek (brand equity) yang kemudian akan dapat menjadi keunggulan dari brand tersebut bila dibandingkan dengan brand lainnya juga sebagai nilai lebih yang menjadikan brand tersebut dinilai berbeda oleh konsumen ketika konsumen melakukan keputusan pembelian (Boone dan Kurtz, 2005) dalam Kusno, Radityani dan Kristanti (2007).

Untuk dapat memperkenalkan merek Tokyo Connection kepada konsumen, Tokyo Connection melakukan strategi merek, dan salah satu strategi merek yang dilakukan adalah mengkomunikasian merek itu kepada konsumen (Schultz dan Barnes, 1999) dalam Kusno, Radityani dan Kristanti (2007). Strategi merek dapat dikatakan sebagai suatu proses di mana penawaran yang dilakukan oleh perusahaan akan sebuah merek yang diposisikan dalam benak konsumen untuk menghasilkan suatu persepsi dan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan yang menciptakan merek tersebut (Surjaatmadja, 2008). Strategi merek dapat dilakukan dengan cara pemosisian merek, kepribadian merek, dan komunikasi merek (Gelder, 2005) dalam Kusno, Radityani dan Kristanti (2007).


(15)

3 Universitas Kristen Maranatha Penulis memilih Tokyo Connection karena melihat Tokyo Connection sebagai café yang tergolong baru yang berani bersaing di tengah-tengah banyaknya

café yang sudah buka terlebih dahulu di Jalan Progo, selain itu hal itupun lokasi Tokyo Connection sangat strategis yang berada di pusat kota dan dikelilingi oleh berbagai macam Factory Outlet, Studio Foto, SMA, SMP, dan Perguruan Tinggi yang letaknya tidak begitu jauh dari Tokyo Connection.

Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk meneliti strategi merek, mengingat Tokyo Connection merupakan industri makanan yang tergolong baru yang harus memperkenalkan merek serta produknya kepada konsumen dan untuk mengetahui strategi-strategi apa yang sudah dilakukan Tokyo Connection untuk bersaing dari café-café yang telah muncul terlebih dahulu di Jalan Progo Bandung. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap strategi merek yang sudah dilakukan Tokyo Connection dan bagaimana per tingkatan ekuitas merek yang sudah diterima oleh konsumen serta pengaruh yang terjadi antara strategi merek dengan ekuitas merek. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang PENGARUH STRATEGI MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK DI CAFÉ TOKYO CONNECTION BANDUNG.


(16)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

 Apakah strategi merek berpengaruh terhadap ekuitas merek di Café Tokyo Connection Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data serta informasi atau keterangan yang diperlukan untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Sidang Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Untuk menganalisis apakah strategi merek berpengaruh terhadap ekuitas merek pada konsumen di Café Tokyo Connection Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan diharapkan dapat berguna bagi:


(17)

5 Universitas Kristen Maranatha 1. Akademisi

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan keilmuan. Khususnya mengenai strategi merek dan ekuitas merek. Selain itu, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa.

2. Praktisi Bisnis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Café

Tokyo Connection untuk pengambilan keputusan dalam menentukan langkah selanjutnya, khususnya dalam strategi merek.


(18)

74 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis dan saran yang diberikan kepada Café Tokyo Connection Bandung.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul Pengaruh Strategi Merek Terhadap Ekuitas Merek di Café Tokyo Connection Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi merek yang dilakukan Café Tokyo Connection Bandung antara lain pemosisian merek, kepribadian merek, dan komunikasi merek. Café Tokyo Connection Bandung memperkenalkan diri sebagai café Jepang untuk anak muda yang menyajikan berbagai macam makanan Jepang, didukung dengan suasana yang nyaman melalui pemosisian merek. Selain ituCafé Tokyo Connection Bandung juga menambah daya tariknya melalui musik, karyawan, dan penampilan hidangan makanannya melalui kepribadian merek. Promosi dan hal lainnya untuk memperkenalkan Café Tokyo Connection Bandung dilakukan melalui komunikasi merek.

2. Tanggapan konsumen terhadap strategi merek yang dilakukan Café Tokyo Connection Bandung antara lain:

a. Pemosisian merek, responden sudah dapat menerima pemosisian yang ingin dibentuk Café Tokyo Connection Bandung hal ini dapat terbukti


(19)

75 Universitas Kristen Maranatha karena responden menyatakan setuju terhadap Café Tokyo Connection Bandung dapat dikatakan cocok untuk anak muda, CaféTokyo Connection Bandung menawarkan atmosfer/suasana yang nyaman, musik yang dipasang sesuai dengan anak muda. Ini terbukti dari mayoritas pengunjung CaféTokyo Connection Bandung ialah anak muda.

b. Kepribadian merek, responden sudah dapat menerima kepribadian yang ingin dibentuk CaféTokyo Connection Bandung yang terbukti dari banyaknya responden menyatakan setuju karena CaféTokyo Connection Bandung memang menyajikan hidangan yang menarik, musik yang dipasang bertemakan Jepang agar sesuai dengan tema yang diusung selain itu CaféTokyo Connection Bandung memiliki karyawan yang berpenampilan rapi dan bersih, tidak heran banyak responden memilih jawaban setuju dan sangat setuju.

c. Komunikasi merek, dari hasil kuesioner dapat dilihat bahwa mayoritas responden CaféTokyo Connection Bandung mengetahui Café tersebut dari teman, sehingga peran word of mouth cukup besar pada perkembang

CaféTokyo Connection Bandung, selain itu responden menyatakan karyawan dapat memberikan penjelasan tentang menu dengan baik dan jelas sehingga responden tidak kecewa dengan makanan yang dipesan. Selain hal tersebut responden merasa promosi yang dilakukan CaféTokyo Connection Bandung tidak menarik, ini terbukti dari mayoritas responden yang tahu café tersebut dari teman.


(20)

76 Universitas Kristen Maranatha 3. Ekuitas merek yang diterima konsumen yang terdiri dari:

a. Kesadaran merek, responden sudah berada pada tingkat aware yang dapat dikatakan cukup tinggi terhadap merek. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner dimana CaféTokyo Connection Bandung menduduk peringkat satu pada pertanyaan caféapasaja yang Andaketahui di JalanProgodanselainitupararespondenmemilihCaféTokyo Connection Bandung sebagai pilihan café di Jalan Progo, diposisi kedua Humming Bird, posisi ketiga Giggle Box.

b. Persepsi kualitas, responden sudah memiliki tingkat yang tinggi terbukti dari jawaban responden yang menyebutkan CaféTokyo Connection Bandung menyajikan makanan yang berkualitas, dan pelayanan yang cepat, menyediakan menu makanan yang bervariatif selain itu CaféTokyo Connection Bandung selalu menjaga kebersihannya juga sehingga banyak responden menyatakan setuju dan sangat setuju.

c. Asosiasi merek, responden sudah mengenal CaféTokyo Connection Bandung sebagai café yang menjual makanan Jepang mulai dari ramen, sushi, curry, bento dan lain-lain.

d. Loyalitas merek, responden merasa tertarik untuk mengunjungi

CaféTokyo Connection Bandung lagi dilain waktu, tetapi responden merasa tidak mau merekomendasikan CaféTokyo Connection Bandung hal ini dapat disebabkan karena responden ingin mencoba café-café lain yang baru yang berada di Jalan Progo. Responden juga tidak menjadikan pilihan utama CaféTokyo Connection Bandung sebagai pilihan café yang meyediakan Japanese eatery, hal ini dapat disebabkan CaféTokyo


(21)

77 Universitas Kristen Maranatha Connection Bandung masih kalah bersaing dengan café-café lainnya seperti, Sushi Tei, Sushi Groove yang sama menyediakan Japanese eatery. Walaupun begitu responden dapat menyebutkan kelebihan yang dimiliki CaféTokyo Connection Bandung seperti interior dan suasananya bagus dan nyaman, menu yang ditawarkan variatif dan enak, harganya murah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan yang telah diperoleh, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya meningkatkan asosiasi merek agar konsumen bisa lebih aware dan mengingat Café Tokyo Connection Bandung yang dilakukan dapat berupa promosi sebagai berikut:

a. Untuk majalah, CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya bekerja sama dengan majalah-majalah yang lebih populer dan bersifat komersil namun tetap sesuai dengan target marketnya, seperti majalah Cosmopolitan, Cosmogirl, Hai, Kawanku, dan lainnya serta memasang iklan secara periodik dengan jangka waktu 2 minggu perbulannya, untuk mengingatkan dan memberitahu konsumen secara berkala, menggunakan media majalah dengan target market seperti diatas bertujuan untuk menjaring konsumen dewasa muda

b. Untuk koran, CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya melakukan pemasangan iklan di koran-koran yang populer dikalangan masyarakat seperti Pikiran Rakyat dan lainnya dengan jangka waktu 4 kali selama


(22)

78 Universitas Kristen Maranatha sebulan, untuk mengingatkan dan memberitahu konsumen secara berkala, menggunakan media koran bertujuan untuk memiliki target market yang lebih luas.

c. Untuk radio, promosi yang dilakukan sebaiknya lebih dari 1 stasiun radio (Ardan, OS, Maestro, 99ers, dan lainnya) dengan tetap mempertimbangkan target pendengar juga sebaiknya dilakukan secara periodik dengan jangka waktu 4 minggu perbulannya, karena bila informasi yang diberitahukan secara berulang-ulang konsumen pasti akan merasa tertarik untuk mencoba.

d. Untuk brosur, CaféTokyo Connection Bandung bisa menyebarkannya di kampus-kampus, sekolah-sekolah, dan lainnya, agar pembagian brosurnya dan target marketnya tepat sasaran yaitu dewasa muda.

e. Untuk social networking, CaféTokyo Connection Bandung sudah memiliki account Facebook, dansebaiknyajugamembuataccountTwitter untukmempromosikanCaféTokyo Connection itu sendiri dengan biaya yang minimal tetapi hasil yang didapat bisa cukup signifikan.

2. CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya memberikan penawaran khusus, seperti diskon pada hari tertentu dimana hari tersebut biasanya sepi pengunjung.

3. Melihat strategi merek yang dilakukan CaféTokyo Connection Bandung rata-rata dapat diterima oleh konsumen, maka lebih baik apabila CaféTokyo Connection Bandung lebih mengembangkan strategi merek yang digunakannya sehingga dapat tercipta ekuitas merek yang sangat kuat di setiap tingkatannya yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas


(23)

79 Universitas Kristen Maranatha pelayanan yang diberikan, membuka cabang baru, menonjolkan karakteristik dari makanan Jepang.


(24)

80 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Sadat, M. Andi. (2009). Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba Empat

Hair, J.F., Rolph, E.A., Ronald, L.T. & William, C.B. (1998). Multivariate data analysis (5thed). Upper Saddle River: Prentice Hall.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE UGM.

Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Kusno, Radityani dan Kristanti. (2007). Analisa Hubungan Brand Strategy yang dilakukan Goota Japanese Charcoal Grill And Café dan Brand Equity yang sudah diterima konsumen. Jurnal Manajemen Perhotelan. No.1. Vol. 3. Hal 43-56.

MS., Mahrinasari. (2006). Analisis Faktor Penentu Ekuitas Merek. Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan. No. 3. Vol. 2. Hal 189-204.

Setyaningsih, Rahmawati. (2008). Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang. Tesis Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta

Suliyanto. (2006). Analisis data dalam aplikasi pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia Surjaatmadja, Surachman. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang:

Bayumedia Publishing.

Vahluvi. (2011). Perkembangan bisnis rumah makan dan restoran peluang usaha rumah makan restoran. Diakses dari binaukm.com/2010/05/perkembangan-bisnis-rumah-makan-dan-restoran-peluang-usaha-rumah-makan-restoran/ pada tanggal 12 Maret 2012.


(25)

81 Universitas Kristen Maranatha Wibisono, Maria. (2010). Analisis Pengaruh Brand Strategy dan Brand Equity

Terhadap Consumer Responses.Tesis Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab3.pdf. Diakses tanggal 12 Maret 2012

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengolahan dan analisis data.pdf. Diakses tanggal 12 Maret 2012

http://swa.co.id/updates/banyak-perusahaan-ri-gagal-laksanakan-brand-strategy.

Diakses tanggal 29 Februari 2012

http:/scribd.com/doc/62693018/35/Analisa-Korelasi. Diakses tanggal 12 Maret 2012

http://en.wikipedia.org/wiki/Integrated_marketing_communications. Diakses tanggal

19 Maret 2012

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=20&submit.y=22&page=2&qual=high


(1)

76 Universitas Kristen Maranatha 3. Ekuitas merek yang diterima konsumen yang terdiri dari:

a. Kesadaran merek, responden sudah berada pada tingkat aware yang dapat dikatakan cukup tinggi terhadap merek. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner dimana CaféTokyo Connection Bandung menduduk peringkat satu pada pertanyaan caféapasaja yang Andaketahui di JalanProgodanselainitupararespondenmemilihCaféTokyo Connection Bandung sebagai pilihan café di Jalan Progo, diposisi kedua Humming Bird, posisi ketiga Giggle Box.

b. Persepsi kualitas, responden sudah memiliki tingkat yang tinggi terbukti dari jawaban responden yang menyebutkan CaféTokyo Connection Bandung menyajikan makanan yang berkualitas, dan pelayanan yang cepat, menyediakan menu makanan yang bervariatif selain itu CaféTokyo Connection Bandung selalu menjaga kebersihannya juga sehingga banyak responden menyatakan setuju dan sangat setuju.

c. Asosiasi merek, responden sudah mengenal CaféTokyo Connection Bandung sebagai café yang menjual makanan Jepang mulai dari ramen, sushi, curry, bento dan lain-lain.

d. Loyalitas merek, responden merasa tertarik untuk mengunjungi CaféTokyo Connection Bandung lagi dilain waktu, tetapi responden merasa tidak mau merekomendasikan CaféTokyo Connection Bandung hal ini dapat disebabkan karena responden ingin mencoba café-café lain yang baru yang berada di Jalan Progo. Responden juga tidak menjadikan pilihan utama CaféTokyo Connection Bandung sebagai pilihan café yang meyediakan Japanese eatery, hal ini dapat disebabkan CaféTokyo


(2)

77 Universitas Kristen Maranatha Connection Bandung masih kalah bersaing dengan café-café lainnya seperti, Sushi Tei, Sushi Groove yang sama menyediakan Japanese eatery. Walaupun begitu responden dapat menyebutkan kelebihan yang dimiliki CaféTokyo Connection Bandung seperti interior dan suasananya bagus dan nyaman, menu yang ditawarkan variatif dan enak, harganya murah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan yang telah diperoleh, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya meningkatkan asosiasi merek agar konsumen bisa lebih aware dan mengingat Café Tokyo Connection Bandung yang dilakukan dapat berupa promosi sebagai berikut:

a. Untuk majalah, CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya bekerja sama dengan majalah-majalah yang lebih populer dan bersifat komersil namun tetap sesuai dengan target marketnya, seperti majalah Cosmopolitan, Cosmogirl, Hai, Kawanku, dan lainnya serta memasang iklan secara periodik dengan jangka waktu 2 minggu perbulannya, untuk mengingatkan dan memberitahu konsumen secara berkala, menggunakan media majalah dengan target market seperti diatas bertujuan untuk menjaring konsumen dewasa muda

b. Untuk koran, CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya melakukan pemasangan iklan di koran-koran yang populer dikalangan masyarakat seperti Pikiran Rakyat dan lainnya dengan jangka waktu 4 kali selama


(3)

78 Universitas Kristen Maranatha sebulan, untuk mengingatkan dan memberitahu konsumen secara berkala, menggunakan media koran bertujuan untuk memiliki target market yang lebih luas.

c. Untuk radio, promosi yang dilakukan sebaiknya lebih dari 1 stasiun radio (Ardan, OS, Maestro, 99ers, dan lainnya) dengan tetap mempertimbangkan target pendengar juga sebaiknya dilakukan secara periodik dengan jangka waktu 4 minggu perbulannya, karena bila informasi yang diberitahukan secara berulang-ulang konsumen pasti akan merasa tertarik untuk mencoba.

d. Untuk brosur, CaféTokyo Connection Bandung bisa menyebarkannya di kampus-kampus, sekolah-sekolah, dan lainnya, agar pembagian brosurnya dan target marketnya tepat sasaran yaitu dewasa muda.

e. Untuk social networking, CaféTokyo Connection Bandung sudah memiliki account Facebook, dansebaiknyajugamembuataccountTwitter untukmempromosikanCaféTokyo Connection itu sendiri dengan biaya yang minimal tetapi hasil yang didapat bisa cukup signifikan.

2. CaféTokyo Connection Bandung sebaiknya memberikan penawaran khusus, seperti diskon pada hari tertentu dimana hari tersebut biasanya sepi pengunjung.

3. Melihat strategi merek yang dilakukan CaféTokyo Connection Bandung rata-rata dapat diterima oleh konsumen, maka lebih baik apabila CaféTokyo Connection Bandung lebih mengembangkan strategi merek yang digunakannya sehingga dapat tercipta ekuitas merek yang sangat kuat di setiap tingkatannya yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas


(4)

79 Universitas Kristen Maranatha pelayanan yang diberikan, membuka cabang baru, menonjolkan karakteristik dari makanan Jepang.


(5)

80 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Sadat, M. Andi. (2009). Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba Empat

Hair, J.F., Rolph, E.A., Ronald, L.T. & William, C.B. (1998). Multivariate data analysis (5thed). Upper Saddle River: Prentice Hall.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE UGM.

Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Kusno, Radityani dan Kristanti. (2007). Analisa Hubungan Brand Strategy yang dilakukan Goota Japanese Charcoal Grill And Café dan Brand Equity yang sudah diterima konsumen. Jurnal Manajemen Perhotelan. No.1. Vol. 3. Hal 43-56.

MS., Mahrinasari. (2006). Analisis Faktor Penentu Ekuitas Merek. Jurnal Ilmiah Berkala Empat Bulanan. No. 3. Vol. 2. Hal 189-204.

Setyaningsih, Rahmawati. (2008). Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang. Tesis Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta

Suliyanto. (2006). Analisis data dalam aplikasi pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia Surjaatmadja, Surachman. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang:

Bayumedia Publishing.

Vahluvi. (2011). Perkembangan bisnis rumah makan dan restoran peluang usaha rumah makan restoran. Diakses dari binaukm.com/2010/05/perkembangan-bisnis-rumah-makan-dan-restoran-peluang-usaha-rumah-makan-restoran/ pada tanggal 12 Maret 2012.


(6)

81 Universitas Kristen Maranatha Wibisono, Maria. (2010). Analisis Pengaruh Brand Strategy dan Brand Equity

Terhadap Consumer Responses.Tesis Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab3.pdf. Diakses tanggal 12 Maret 2012

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengolahan dan analisis data.pdf. Diakses tanggal 12 Maret 2012

http://swa.co.id/updates/banyak-perusahaan-ri-gagal-laksanakan-brand-strategy.

Diakses tanggal 29 Februari 2012

http:/scribd.com/doc/62693018/35/Analisa-Korelasi. Diakses tanggal 12 Maret 2012

http://en.wikipedia.org/wiki/Integrated_marketing_communications. Diakses tanggal

19 Maret 2012

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=20&submit.y=22&page=2&qual=high