PENGELOLAAN PADA PELATIHAN PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN : Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang.

(1)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN

PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

jurusan pendidikan luar sekolah

Oleh

FAJAR ADI NUGRAHA 0806898

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN

PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG

DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN

(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)

Oleh

Fajar Adi Nugraha

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan luar sekolah

© Fajar Adi Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI FAJAR ADI NUGRAHA

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN

PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : PEMBIMBING I

Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed NIP. 19550101 198101 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Asep Saepudin, M.Pd NIP. 19700930 200801 1 004

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan


(4)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd NIP.19590826 198603 1 003


(5)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Maju Lembang).

Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Fokus utama kajian meliputi tiga hal yaitu : 1) Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 2) Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju 3) Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 4) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh data dan informasi mengenai: 1) Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 2) Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 3) Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 4) Faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju sebanyak 16 orang, dengan sumber data pendukung adalah pengelola dan instruktur pelatihan.

Hasil penelitian ini adalah dalam pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini, dilakukan kegiatan perencanaan pelatihan yang meliputi kegiatan identifikasi yang terkait dengan kebutuhan lembaga pelatihan dan identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan. Selanjutnya dilakukan kegiatan pelaksanaan proses pelatihan dimana kurikulum yang dibuat mengacu pada tujuan dari pelatihan dan standar yang telah ditetapkan oleh IM Japan. Adapun evaluasi yang dilakukan di LPK Putra Maju ini meliputi evaluasi perencanaan pelatihan berupa penilaian terhadap program pelatihan yang akan disusun pada pelaksanaan pelatihan, evaluasi proses pelatihan yang dilakukan terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun akademis dari peserta pelatihan.

Saran yang diberikan oleh penulis 1) perencanaan pelatihan sebaiknya selalu berfokus pada tujuan dan hasil idenfikasi kebutuhan pelatihan agar program berjalan dengan baik 2) Kurikulum yang dirancang pada pelaksanaan pelatihan sebaiknya mengikuti perkembangan dalam penerapan pelatihan yang efektif bagi peserta pelatihan


(6)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Management of the Pre-Recruitment Training Internship for Japan in Improving Competence of Training Participants (Study in LPK Putra Maju Lembang).

This study discusses the management of the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang. The main focus of the study includes three things: 1) How do pre-recruitment training planning internship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang? 2) How does the implementation of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang 3) How to evaluate pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees LPK Putra Maju Lembang? 4) What are the factors that support and hinder the management of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang.

The purpose of this study is to obtain data and information on: 1) pre-recruitment training Planning to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 2) The pre-recruitment training to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 3) evaluation of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 4) factors that support and hinder the management of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, and documentation. The population in this study were participants in the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in LPK Putra Maju Lembang many as 16 people, with supporting data source is the manager and instructor training.

The results of this study are in the management of the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in LPK Putra Maju Lembang, conducted training planning activities that include activities related to the identification of needs and identification of training institutions of learning needs of participants. Furthermore, activities in which the training curriculum implementation processes that are created with the purpose of training and standards set by the IM Japan. The evaluation conducted in this LPK Putra Maju Lembang includes evaluating a training plan is an assessment of the training program will be organized on the implementation of the training, evaluation of training process conducted for participants, instructors and training managers and training evaluation was conducted to determine competency improvement which includes

aspects and academic attitudes of the trainee.

Advice given by the author 1) training plan should always be focused on the purpose and results of training needs to be identified program as runs fine 2) curriculum is designed on the training implementation should follow the developments in the application of effective training for trainees 3) The need for an evaluation on each


(7)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan


(8)

iv

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……… .. i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… .iii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ………. .vii DAFTAR GAMBAR ……… v

DAFTAR LAMPIRAN ……… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ………. 6

C. Tujuan Penelitian ……….. 8

D. Manfaat Penelitian ……… 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pelatihan dalam PLS..…………...……….

1. Pengertian Pelatihan ……….

2. Tujuan Pelatihan ………...

3. Prinsip-prinsip Pelatihan ………..………

4. Pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolah ………...

10 10 13 16 21

B. Pengelolaan Pelatihan dalam PLS …..………...……….

1. Pengertian Pengelolaan Pelatihan ………

2. Fungsi Pengelolaan Pelatihan ……….

a. Perencanaan Pelatihan ……….…………

b. Pelaksanaan Proses Pelatihan ………..………

c. Evaluasi pada Pelatihan ……….…….……….

25 25 27 33 36 40 C. Konsep Kompetensi …………...……….……...……...

1. Pengertian Kompetensi ……….………...

41 41


(9)

v

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Karakteristik dalam Kompetensi ………. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ..………

1. Lokasi Penelitian ……….

2. Populasi ……….……….

3. Sampel ………

46 46 46 47 B. Desain Penelitian ………..………...

C. Metode Penelitian ……….

D. Defiinisi Operasional ……….

E. Instrumen Penelitian ……….

F. Tehnik Pengumpulan Data ………

1. Data Primer ……….

a. Wawancara ………

b. Observasi ………

c. Angket/Kuesioner ……….

2. Data Sekunder ………

a. Dokumentasi ……….

b. Studi Kepustakaan ……….

G. Analisis Data ………..

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum LPK Putra Maju………...

1. Lokasi LPK Putra Maju ………

2. Latar Belakang LPK Putra Maju ………..

3. Tujuan LPK Putra Maju ………...

4. Sasaran Pelatihan di LPK Putra Maju ………..

5. Jadwal Kegiatan Program Pelatihan di LPK Putra maju………….

B. Identitas Responden ……….

C. Pengolahan dan Analisis Data ………

1. Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju ……… 2. Pelaksanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK

Putra Maju ……… 3. Evaluasi Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK

Putra Maju ………

47 50 51 53 57 58 58 58 59 59 59 60 61 66 66 66 66 67 67 68 70 70 79 93


(10)

vi

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju ………...

D. Pembahasan Hasil Penelitian ………..

1. Bagaimana Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 2. Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke

Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 3. Bagaimana Evaluasi Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang

dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Pengelolaan

Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……….

B. Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA ……….

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

108 110

110

114

119

122

124 131 133


(11)

1

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada zaman era globasasi sekarang ini usaha pemenuhan kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari dunia pekerjaan. Kebutuhan ekonomi menjadi prioritas setiap individu untuk dapat hidup berkecukupan serta sejahtera dalam menjalani kehidupannya. Dalam usaha pemenuhanya, tentu saja tiap individu dituntut untuk mencari suatu mata pencaharian sebagai usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini didukung penuh oleh Negara sebagaimana tercatat pada di UUD pasal 27 ayat 2 yaitu mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

Di Indonesia yang notabene mempunyai jumlah penduduk yang cukup padat ini, salah satu masalah yang dihadapi yaitu sulitnya mencari lahan pekerjaan. Menurut Kementrian PPN / Bappenas, sampai dengan Agustus tahun 2012 tercatat sejumlah 7.240.000 jiwa angka pengangguran yang terdapat di Indonesia. Sempitnya lahan pekerjaan di negeri sendiri menjadi faktor utama tingginya angka pengangguran di Indonesia. Hal ini pun memicu para pencari kerja untuk dapat mencari dan memperoleh pekerjaan tidak hanya di negeri sendiri, melainkan menjadi tenaga kerja di luar negeri. Kondisi ini didukung oleh lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja baik itu dari pihak pemerintah maupun lembaga swasta yang berusaha membantu


(12)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

para pencari kerja untuk dapat memperoleh pekerjaan di luar negeri sebagai tenaga kerja luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain itu, para calon tenaga kerja luar negeri inipun harus mempunyai kompetensi dan kualitas SDM yang bersaing, diantaranya ilmu pengetahuan, keterampilan kerja, etos kerja serta wawasan dan pengalaman yang mumpuni.

Australian National Training Authority (ANTA, 2003) menyatakan bahwa

keterampilan employbilitas serta kompetensi kerja seorang tenaga kerja khususnya tenaga kerja luar negeri, yaitu diantaranya : 1) keterampilan dasar yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung; 2) keterampilan interpersonal yang meliputi kemampuan komunikasi dan kerjasama tim; 3) atribut diri yang meliputi kemampuan belajar dan bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.

Dalam pemenuhan kompetensi dan kualitas SDM para calon tenaga kerja luar negeri ini, dibutuhkan suatu proses pendidikan dan pelatihan baik yang diselenggarakan oleh lembaga penyalur tenaga kerja pemerintah maupun swasta. Usaha memberikan kompetensi pelatihan kepada calon tenaga kerja dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dapat dilakukan melalui pendidikan non formal, seperti definisi yang dikemukakan oleh Philip H. Combs dalam Joesoef (1986: 50) menyatakan bahwa :

Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik tersendiri maupun merupakan


(13)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagian dari suatu kegiatan yang luas yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Sebagaimana yang dikemukakan diatas, proses pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga kerja ini bermaksud untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka dalam menghadapi tantangan kerja yang akan mereka hadapi di luar negeri. Sebagian besar, masalah yang muncul terhadap TKI diluar negeri adalah pada pelatihan yang tidak sempurna. Akibat pelatihan terhadap TKI yang tidak sempurna ini, banyak menimbulkan masalah diluar negeri. Sehingga diperlukan pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan tenaga kerja Indonesia luar negeri.

Pentingnya pelatihan dan pengembangan SDM bagi calon tenaga kerja luar negeri ini, tentunya sangat berpengaruh pada kompetensi kerja mereka dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya kelak, seperti yang dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005), mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai.

Keberhasilan pelatihan pun bergantung pada pengelolaan pelatihan yang baik. Pengelolaan program pelatihan atau manajemen pelatihan identik dengan manajemen proyek atau pada istilah lain sama dengan mengelola proyek. Definisi dari pengelolaan itu sendiri adalah ilmu dan seni untuk mengatur pemanfaatan sumber


(14)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

daya manusia dan sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2003).

LPK Putra Maju adalah salah satu lembaga pelatihan serta kursus yang bergerak dibidang pengembangan keterampilani kerja bagi calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang. Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK Putra Maju, pelaksanaan pelatihan yang ditujukan bagi para calon tenaga kerja ke Jepang ini bermaksud untuk membekali peserta pelatihannya dalam menempuh masa perekrutan tenaga kerja yang diselenggarakan oleh Kemenakertrans Republik Indonesia untuk dapat disalurkan menjadi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Jepang. Selain itu, LPK Putra Maju ini bekerjasama dengan IMM Japan / IM Japan dalam menyalurkan peserta pelatihan yang sudah siap dipekerjakan di perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.

Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ini tentu saja harus sesuai dengan apa saja kebutuhan para peserta pelatihan dalam menempuh masa perekrutan tenaga kerja nantinya. Selain itu, fasilitas pelatihan yang lengkap dan tenaga pelatih yang berkompeten menjadi salah satu keunggulan LPK Putra Maju untuk dapat mencapai keberhasilan tujuan pelatihan pra rekrutmen ini.

Adapun beberapa materi pokok pelatihan yang diajarkan diantaranya seperti bahasa, budaya, fisik, matematika, serta bimbingan sikap, mental, kedisplinan dan motivasi kerja. Pelaksanaan pada pelatihan yang terorganisir dan kurikulum pelatihan


(15)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang telah disesuaikan menjadi jaminan LPK Putra Maju untuk dapat memenuhi tujuan pelatihan yang diikuti peserta, apabila ada peserta yang masih belum berkompeten di akhir pelaksanaan pelatihan, LPK Putra Maju siap menjamin untuk memberikan proses pelatihan tambahan bagi peserta yang belum berkompeten ini sampai mereka dapat lulus dan mempunyai kompetensi sesuai dengan tujuan proses pelatihan.

Pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini, tentu saja menjadi salah satu bidang kajian dalam Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya bidang pendidikan dan pelatihan diluar sistem dan proses pendidikan formal yang berperan penting dalam usaha pemenuhan kualitas SDM dan pendidikan bagi masyarakat. Pelatihan pra rekrutmen ini diharapkan menjadi suatu referensi dalam dunia Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi suatu model pelatihan yang efektif dalam prosesnya mengembangkan keterampilan kerja para peserta pelatihanya yang akan menjadi tenaga kerja di luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI).

Dari apa yang dipaparkan diatas, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai bagaimana pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran pada pelatihan pra rekrutmen bagi tenaga kerja magang ke Jepang yang diselenggarakan oleh LPK Putra Maju dalam meningkatkan keterampilan kerja para peserta pelatihannya sebagai suatu penelitian yang lebih lanjut mengenai studi deskriptif pelatihan yang dilakukan oleh LPK Putra Maju.


(16)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan studi deskriptif dengan mengangkat judul penelitian

“Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan

Kompetensi Peserta Pelatihan”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Melihat latar belakang diatas, maka penulis akan memaparkan beberapa hasil identifikasi sebagai berikut:

1. Ketatnya persaingan dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh IM Japan untuk dapat ditempatkan sebagai tenaga kerja di perusahaan di Jepang. Sehingga diperlukan pengelolaan dan pelaksanaan pada pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan calon tenaga kerja ke Jepang yang mencetak lulusan peserta pelatihan yang berkompeten dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja.

2. Standar persyaratan yang ditetapkan oleh IM Japan, mewajibkan para calon tenaga kerja yang mengikuti masa perekrutan tenaga kerja ke Jepang untuk dapat memenuhi persyaratan mulai dari kompetensi dalam bidang pengetahuan bahasa Jepang, budaya Jepang, matematika dan kriteria fisik yang memenuhi standar persyaratan.


(17)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan yang tidak sempurna bagi peserta pelatihan banyak menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa perekrutan yang dilakukan oleh IM Japan.

4. Kurikulum pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dibuat oleh pengelola dan instruktur pelatihan dengan mengacu pada tujuan pelatihan, karena kegiatan pelatihan disesuaikan pada kebutuhan peserta pelatihan untuk dapat memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengikuti masa perekrutan oleh IM Japan.

5. LPK Putra Maju sebagai salah satu lembaga pelatihan pra rekrutmen bagi calon tenaga kerja ke Jepang, menjadi salah satu tempat pelatihan untuk mengembangkan kompetensi para calon tenaga kerja ke Jepang.

Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?”

Dari perumusan masalah tersebut, untuk memperjelas lingkup penelitian, peneliti merumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam

meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?

2. Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?


(18)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?

4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai: 1. Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi

peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.


(19)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Manfaat secara konseptual teoritis

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan, khususnya dalam pengembangan model pendidikan dan pelatihan.

2. Manfaat Praktis (Operasional)

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan serta pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam bidang pendidikan dan pelatihan sebagai salah satu kajian Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

b. Sebagai bahan masukan bagi para praktisi, khususnya pemerintah dan pengelola dalam menyelenggarakan atau mengelola program-program pelatihan bagi calon tenaga kerja luar negeri.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka peneliti membagi pokok-pokok pembahasan mengenai isi serta materi yang terdiri dari :

1. BAB I Pendahuluan terdiri dari (1) Latar belakang penelitian masalah, (2) Identifikasi masalah dan perumusan, (3) Tujuan Penulisan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Struktur organisasi skripsi

2. BAB II Kajian Teoritis terdiri dari (1) Konsep Pelatihan dalam PLS, (2) Pengelolaan Pelatihan dalam PLS (3) Konsep Kompetensi


(20)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. BAB III Metode Penelitian terdiri dari (1) Lokasi dan Subjek Penelitian, (2) Desain Penelitian, (3) Metode Penelitian, (4) Definisi Operasional, (5) Instrumen Penelitian, (6) Proses Pengembangan Instrumen, (7) Teknik Pengumpulan Data, (8) Analisis Data.

4. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian terdiri dari (1) Gambaran umum lokasi penelitian, (2) Identitas Responden, (3) Pengolahan dan Analisis data (4) Pembahasan hasil penelitian.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran terdiri dari kesimpulan dan saran dari peneliti yang dirumuskan dari hasil penelitian di lapangan.


(21)

46

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian dari penelitian ini dilakukan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Putra Maju yang berlokasi di Jalan Grand Hotel Lembang, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Lokasi penelitian dipilih peneliti karena merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pelatihan khususnya bagi para calon tenaga kerja Indonesia dalam mengembangkan kompetensi yang harus mereka miliki dalam bekerja di Jepang. Selain itu alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini adalah peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pengelolaan pada pelatihan sesuai dengan objek kajian penelitian yang peneliti ambil, yaitu tentang pengelolaan pada pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LKP Putra Maju. 2. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:61) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sedangkan menurut Zuriah (2006 : 116) populasi adalah “seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan”. Dengan


(22)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demikian populasi itu berhubungan dengan data, sehingga setiap peserta dalam pelatihan memberikan suatu data.

Banyaknya jumlah peserta pelatihan sama dengan jumlah populasi, peserta pelatihan dalam penelitian ini adalah pencari kerja yang standar pendidikannya dimulai dari SMK/SMA atau Sarjana. Oleh karena itu, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dengan jumlah 16 orng peserta.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2011 : 62) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Adapun Zuriah (2006 : 119) berpendapat bahwa “sampel didefinisikan sebagai baian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini yaitu seluruh peserta pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju yang berjumlah 16 orang. Selain itu, data yang peneliti butuhkan juga dari pihak pengelola lembaga dan instruktur pada pelatihan dengan menggunakan metode wawancara sebagai pelengkap data untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengungkap data tentang pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. B. Desain Penelitian


(23)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Desain penelitian adalah rancangan atau alur dari pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan. Desain penelitian itu dimulai dari permasalahan. Namun, berdasarkan hasil observasi awal yang diteliti bahwa permasalahan yang ditemukan ada yang bersifat positif dan negative, sehingga terdapat kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan sebenarnya. Untuk mengatasi kesenjangan dalam penelitian ini, maka peneliti mencari teori yang sesuai untuk memecahkan permasalaha melalui penelitian dan mencari tahu mengenai penyebab dari kondisi permasalahan tersebut.

Desain penelitian dimulai dari permasalahan yang bersifat positif maupun negatif yang terjadi pada pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju. Kemudian penelitian ditunjang oleh teori-teori mengenai konsep pelatihan, konsep pengelolaan pelatihan dan konsep kompetensi. Teori-teori tersebut digunakan dalam penelitian ini karena penyelenggaraan pelatihan dengan mengacu pada pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju. Selanjutnya, permasalahan yang ada dirumuskan menjadi suatu rumusan masalah.

Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan angket atau kuesioner untuk peserta pelatihan dan pengelola serta instruktur. Angket digunakan karena jumlah responden yang besar sedangkan wawancara dilakukan untuk pengelola dan instruktur pelatihan karena jumlahnya yang relatif kecil.


(24)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data dan pengolahan data terlebih dahulu, kemudian dilakukan analisa dan intepretasi data menggunakan tehnik prosentase guna mengetahui persepsi dari responden mengena pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang.

Teknik tersebut digunakan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi dari setiap alternative jawaban. Kemudian hasil wawancara dan observasi dideskripsikan sebagai data pendukung dari hasil prosentase pada responden peserta pelatihan tersebut. Adapun bila digambarkan dalam sebuah bagan menjadi seperti dibawah ini :

Permasalahan

Positif : Kurikulum Pelatihan yang disesuaikan dengan standar IM Japan Negatif : Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan bagi yang tidak sempurna menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa perekrutan tenaga kerja.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana perencanaan

pelatihan di LPK PM?

2. Bagaimana pelaksanaan

pelatihan di LPK PM?

3. Bagaimana evaluasi pelatihan

di LPK PM?

Teori Pendukung :

1. Konsep Pelatihan

2. Konsep Pengelolaan

pada pelatihan

3. Konsep Kompetensi


(25)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu metode yang akan digunakan, dengan menentukan metode penelitian maka akan memandu seorang peneliti dalam menentukan langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilakukan dalam penelitiannya. “Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud” (Purwadarminta dalam Sudjana, 2005: 7). Sedangkan penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya” (Ali, 1992).

Dari pengertian mengenai metode dan penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data dari subjek penelitian. Sebagaimana menurut Arikunto (2006: 160), bahwa “Metode penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan kecenderungan data yang di dapat dari studi ke lapangan Analisis Data :

1. Pengolahan data:

a. Seleksi data

b. Klasifikasi data

c. Tabulasi data

2. Analisa dan intepretasi

data

Pengumpulan Data :

1. Angket

2. Observasi

3. Wawancara


(26)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Metode yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif dipergunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.

Adapun dalam pengolahan data peneliti menggunakan teknik analisis data statistic deskriptif. Menurut Sugiono (2008 : 147) sebagai berikut :

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif karena dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket cara pengolahanya dengan perhitungan prosentase. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti tidak hanya menggunakan angket, adapula wawancara dan observasi untuk mengetahui pengelolaan pelatihan dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.


(27)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan serangkaian kegiatan yang terencana diselenggarakan oleh seseorang atau lebih, dalam suatu kelompok atau organisasi/lembaga, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan yang dirumuskan. Pengelolaan pada penelitian ini bermaksud untuk mengungkap bagaimana pengelolaan yang dilakukan di LPK Putra Maju Lembang yang terdiri dari beberapa tahap pengelolaan yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi yang dilakukan oleh LPK Putra Maju khususnya dalam mengelola pelatihan.

2. Pelatihan

Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Mills (1973) mendefisikan bahwa pelatihan yang dibarengi dengan penuh pengertian merupakan pendidikan lanjutan dan menjadi dasar yang lebih luas sehingga pekerja akan menjadi lebih terampil, lebih bahagia dalam pekerjaanya itu dan akan membuat dirinya sadar terhadap kesempatan-kesempatan untuk mencapai kemajuan atau bahkan untuk merubah latihanya sesuai dengan yang diinginkanya. Pelatihan pada penelitian ini adalah sebagai bidang kajian yang diambil sebagai salah satu wadah untuk meneliti suatu pengelolaan lewat LPK Putra Maju sebagai suatu lembaga pelatihan.


(28)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelatihan Pra rekrutmen magang ke Jepang yaitu proses pelatihan bagi para calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang dalam rangka meningkatkan kompetensi serta keterampilan kerja dalam menghadapi massa perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh lembaga penyalur tenaga kerja dari pihak pemerintah maupun swasta.

4. Kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau karakteristik kepribadian seseorang yang secara langsung mempengaruhi kinerjanya. Kompetensi pada penelitian ini mengarah pada kemampuan peserta pelatihan yang telah diberikan di LPK Putra Maju berupa keterampilan, motivasi dan pembentukan kepribadian yang selanjutnya dapat dimiliki sebagai kompetensi para peserta pelatihan dalam memenuhi tujuannya dalam mengikuti pelatihan.

5. LPK Putra Maju

LPK Putra Maju adalah suatu lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang pengembangan kompetensi para calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang yang bekerjasama dengan Kemenakertrans Republik Indonesia dan IMM / IM Jepang dalam menyalurkan tenaga kerja asal Indonesia

E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen

Dalam penelitian deskriptif, peneliti akan mengguanakan instrument untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2010 : 148) adalah “


(29)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati.”.

Dalam penelitian deskriptif peneliti akan menggunakan instrument untuk mengukur gejala-gejala, fakta-fakta secara sistematis dan akurat. Dengan demikian instrument yang digunakan dalam penelitian tergantung banyaknya pertanyaan penelitian sebaga acuan untuk diteliti.

Berikut instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini diantaranya:

1.Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadinya komunikasi secara verbal antara pewawancara atau peneliti dengan subjek pewawancara. Sejalan dengan pengertian diatas, dapat diperjelas bahwa wawancara atau interview yaitu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartini Kartono, 1998: 187).

Disini peneliti mewawancarai subjek penelitian yaitu pengelola termasuk pimpinan yayasan dan tenaga pengajar atau instruktur pelatihan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju. Dilakukanya wawancara agar mengetahui secara mendalam apa yang diterima oleh peserta pelatihan dalam


(30)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan pelatihan, apa yang telah diusahakan oleh pihak pengelola lembaga atau yayasan dalam melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan di LPK Putra Maju.

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158).

Selain melakukan wawancara, peneliti juga mengobservasi sebagai fakta dilapangan saat mendapatkan informasi dan memperkuat data yang diperoleh mengenai pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihannya. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara langsung mengenai pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola di LPK Putra Maju. 3. Angket atau Kuesioner

Angket dipilih untuk mengungkap hal-hal yang bersifat rahasia, pengguanaan angket dilakukan agar lebih efisien dalam mengumpulkan data yang diinginkan. Zuriah (2006 : 182) mengemukakan kuesioner atau angket adalah “ suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab responden.

Adapun menurut Sugiyono (2011 : 199) kuesioner adalah “ teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”.


(31)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini angket berupa pertanyaan atau pernyataan yang disesuaikan dengan focus penelitian yaitu mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Angket disebar pada peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang karena jumlahnya yang besar sebanyak 16 orang. 4. Dokumentasi

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain : a. Bentuk instrument tes awal dan akhir pelatihan

b. Jumlah identitas pada peserta pelatihan

c. Hasil pelatihan berupa rekapitulasi nilai peserta pelatihan

d. Dokumen lainya yang berhubungan dengan pengelolaan pelatihan

2. Penyusunan Instrumen

Penelitian ini melalui beberapa tahapan dalam penyusunan instrument sebagai berikut :

a. Penyusunan kisi-kisi isntrumen

Penyusunan kisi-kisi dilakukan secara relevan dan sistematis, kisi-kisi instrument yaitu pedoman peneiti untuk diajukan sebagai pemecah masalah, yang menjadi acuan dalam penyususnan adalah aspek-aspek dan indicator-indikator yang nantinya menjadi suatu pertanyaan penelitian.


(32)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Revisi instrument penelitian

Maksud dari revisi instrument penelitian ini adalah memperbaiki dan menyempurnakan instrument yang telah dibuat sebelumnya seperti angket, pedoman wawancara dan pedoman observasi, dengan saran-saran yang telah diberikan oleh dosen pembimbing.

c. Memperbanyak instrument penelitian

Dalam melakukan penelitian, instrument yang telah penulis sempurnakan diperbanyak sesuai dengan sampel penelitian.

d. Menyebar unstrumen penelitian

Setelah instrument diperbanyak, maka langkah selanjutnya adalah membagikan instrument tersebut pada jumlah responden yang telah ditetapkan yaitu data para peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.

F. Teknik Pengumpulan Data

Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:224),

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.


(33)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam Bungin (2007: 107), dikatakan bahwa metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik analisis data adalah wawancara secara mendalam, observasi partisipasi, bahan dokumenter, studi pustaka serta metode-metode baru seperti bahan visual dan metode penelusuran internet. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya.

Untuk memperoleh data seperti prosedur-prosedur, alat-alat serta kegiatan nyata, penulis menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

Sugiyono (2008: 137) mengemukakan, bahwa “Sumber data dapat menggunakan dua sumber, yaitu data primer dan data skunder”. Data primer meliputi wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Sedangkan data skunder meliputi

company profil dan studi kepustakaan. Mengacu kepada pendapat tersebut, penulis

menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008: 139). Untuk mendapatkan hasil data primer penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, seperti:


(34)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadinya komunikasi secara verbal antara pewawancara/peneliti dengan subjek pewawancara. Sejalan dengan pengertian tersebut, dapat diperjelas bahwa wawancara atau interview yaitu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartini Kartono, 1998: 187). Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada peserta pelatihan yang sedang menjalani pelatihan, pengelola termasuk pimpinan yayasan dan tenaga pengajar untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju. Dilakukanya wawancara agar mengetahui secara mendalam apa yang diterima oleh peserta pelatihan dalam kegiatan pelatihan, apa yang telah diusahakan oleh pihak pengelola lembaga atau yayasan dalam melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan di LPK Putra Maju.

b. Observasi

Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158). Observasi analisis dokumen dilaksanakan selama penulis melakukan penelitian mengenai pengelolaan pada pelatihan yang di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihannya. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara langsung mengenai pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola di LPK Putra Maju.


(35)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Angket dipilih untuk mengungkap hal-hal yang bersifat rahasia, pengguanaan angket dilakukan agar lebih efisien dalam mengumpulkan data yang diinginkan. Zuriah (2006 : 182) mengemukakan kuesioner atau angket adalah “ suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.”

Adapun menurut Sugiyono (2011 : 199) kuesioner adalah “ teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”.

Angket disebar pada peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang karena jumlahnya yang besar sebanyak 16 orang.

2. Data Skunder

Data skunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2008).

a. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 206) mengemukakan “bahwa metode dokumentasi mencari data mengenai hal-hal atau variable yag berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan sebagainya”.

Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokemen dengan tujuan untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca,


(36)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menelaah, mengkaji berbagai dokemen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen yang menjadi salah satu sumber pengumpulan data berupa foto, profil, dan data warga belajar serta mendokumentasikan kegiatan pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan penelitiannya, dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Menurut Subino (1982) mengemukakan:

Studi Kepustakaan untuk mendapatkan teori-teori, konsep-konsep, sebagai bahan pertimbangan, penguatan atau penolakan terhadap temuan hasil penelitian dan untuk mengambil beberapa kesimpulan, literatur dan buku-buku yang dikaji dalam studi kepustakaan yang berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian.

Studi kepustakaan yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh konsep dan teori-teori sebagai dasar pemikiran dan bahan acuan bagi penulis didalam penelitian yang dilakukan melalui buku-buku, majalah, maupun tulisan-tulisan yang ada hubungannya dengan penelitian.


(37)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun teori-teori yang diperoleh penulis dengan menggunakan teknik studi kepustakaan ini, diantaranya yaitu membahas mengenai konsep dan teori: 1) Konsep Pelatihan dalam PLS, 2) Pengelolaan Pelatihan dalam PLS, 3) Konsep Perencanaan pada Pelatihan, 4) Konsep Pelaksanaan pada Pelatihan, 5) Evaluasi pada Pelatihan, 6) Konsep Kompetensi.

G. Analisis Data 1. Pengolahan Data a. Reduksi Data

Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas data. Tahap kedua, peneliti menyusun catatan-catatan mengenai pengelolaan program pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menentukan tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data.

b. Penyajian Data

Melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan (kelompok data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dalam satu kesatuan. Tujuan dari penyajian data adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya harus tertata secara apik. Penyajian data juga berupa bagian dari analisis, bahkan mencakup pula reduksi data.


(38)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada penelitian ini yaitu menyatukan data hasil wawancara, angket, observasi, dokumentasi mengenai pengelolaan pada pelatihan Pra rekrutmen Magang ke Jepang yang dilakukan di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihanya.

c. Tabulasi Data

Data yang diperoleh dari angket yang telah disebar kepada responden, kemudian ditabulasikan atau dituang dalam bentuk tabel supaya dapat diketahui frekuensi dari masing-masing alternative jawaban. Selain itu, untuk mempermudah ketika membandingkan antara jumlah jawaban yang satu dengan jawaban yang lainya. Kemudian data dari hasil wawancara dan observasi ditulis dalam kalimat sebagai data penguat angket.

d. Penarikan Kesimpulan

Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari display data yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun kesimpulan akhir tidak pernah dapat dirumuskan secara memadai tanpa peneliti menyelesaikan seluruh data yang ada.


(39)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisa dan intepretasi atau penafsiran tentang arti data tersebut sebagai cara mengolah suatu data dalam angket dengan mengguanakan teknik prosentasi. Pedoman perhitungan prosentase yaitu :

a. Membuat tabel dengan kolom-kolom nomor, alternative jawaban, frekuensi jawaban dan prosentasenya;

b. Mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan tallynya dari setiap alternative jawaban;

c. Mencari frekuensi keseluruhan dengan jalan menjumlahkan frekuensi-frekuensi dari setiap alternative jawaban;

d. Mencari perhitungan prosentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100%

Keterangan :

P = Besar persentase yang dicari

F = Frekuensi dari setiap alternative jawaban yang dipilih responden atas item yang diajukan

N = Jumlah sampel penelitian 100% = Konstanta


(40)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Untuk memudahkan analisis dan intepretasi dari hasil tersebut, maka perolehan persentase ditafsirkan ke dalam kategori sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Penafsiran Skor Instrumen Penelitian

Rentang Kategori

0 % Tak seorangpun

1 % - 24 % Sebagian kecil 25 % -4 9% Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 74 % Lebih dari setengahnya 75 % - 99 % Sebagian besar

100 % Seluruhnya

Sumber: Hestriani (2006 :43)

Dalam mempermudah menafsirkan data penelitian berpedoman pada perhitungan tersebut, sehingga setiap jawaban yang diperoleh dapat diketahui prosentasenya. Selain itu, dapat dilakukan penafsiran dengan membandingkan frekuensi data prosentasenya dari jawaban yang telah diberikan responden, selanjutnya hasilnya di analisis berdasarkan konsep maupun hasil temuan yang ada dan relevan dengan penelitian ini.

Kemudian analisis data selanjutnya dengan nilai tes awal dan nilai tes akhir peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(41)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menentukan jumlah skor dari kelompok responden;

b. Mencari rata-rata (mean) dengan menjumlahkan data seluruh individu yang ada pada kelompok tersebut dengan rumus

:

̅

=

(Sugiono, 2012 :49)

c. Mencari perbedaan dan pertambahan (gain) dengan rumus : (hasil akhir – hasil awal )


(42)

124

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dilakukan dari mulai perencanaan pelatihan, pelaksaan pelatihan, hingga kegiatan evaluasi pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini mendapatkan hasil yang positif, yaitu terjadinya peningkatan pada kompetensi peserta meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai dengan tujuan dari pelatihan di LPK Putra Maju.

Adapun beberapa kesimpulan yang akan diapaparkan dalam beberapa poin dari aspek pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang terjadi di LPK Putra Maju :

1. Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Langkah awal perencanaan pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju yang dilakukan adalah identifikasi kebutuhan struktural


(43)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan fungsional organisasi dan identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan. Identifikasi kebutuhan struktural dan fungsional organisasi lembaga pelatihan yang dilakukan di LPK Putra Maju secara umum mengenai tenaga pelatih atau instruktur, tenaga administrasi dan tenaga pengelola. Identifikasi kebutuhan belajar yang dilakukan oleh pihak lembaga dilakukan melalui wawancara sebagai analisis kompetensi untuk mengetahui kompetensi dasar apa yang dimiliki peserta pelatihan dan untuk mengetahui motivasi dan kebutuhan belajar pada setiap peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.yang akan mengikuti pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang.

Tujuan secara umum dari pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini yaitu peserta diharapkan memiliki kompetensi mulai dari pengetahuan, sikap kerja dan keterampilan agar dapat mudah terserap pada dunia kerja khususnya di Jepang.

. Penyusunan program pelatihan disesuaikan dengan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan khususnya pada kebutuhan belajar peserta, namun komponen dalam penyusunan program pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini lebih diprioritaskan adalah kurikulum, metode pelatihan dan silabus yang nantinya tertuang dalam materi pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan.

Kegiatan rekrutmen peserta pelatihan dilaksanakan oleh pihak pengelola dan instruktur di LPK Putra Maju ini untuk mengetahui kompetensi dasar dan pemenuhan persyaratan dari setiap calon peserta pelatihan. Dalam kegiatan rekrutmen peserta


(44)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelatihan di LPK Putra maju ini menggunakan dua teknik yaitu teknik pengklasifikasian persyaratan peserta pelatihan diantaranya mengenai usia, latar belakang pendidikan, kondisi fisik peserta dan teknik wawancara secara langsung yang tujuannya untuk mengetahui keseriusan, motivasi dan tujuan peserta yang tujuanya untuk mengetahui kompetensi dasar yang dimiliki calon peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.

Pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini media sudah tersedia dari tiap periode nya dan dapat bermanfaat setiap pelatihan berlangsung di LPK Putra Maju. Media tersebut seperti infokus, whiteboard, modul pelatihan, alat fitness (olah raga), meja, kursi dan media lainya yang disediakan apabila dibutuhkan pada saat pelatihan berlangsung seperti ATK, kartu bergambar, slide, radio dan yang lainya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. 2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra

Maju Lembang

Dalam pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang materi pelatihan dalam kurikulum dibuat oleh instruktur pelatihan yang mengacu pada standar yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini pun kurikulumnya disusun berdasarkan rencana jam pelatihan (RJP) lalu pelatihan dilaksanakan sesuai dengan RJP. Materi pelatihan diantaranya seperti bahasa Jepang, budaya Jepang, matematika dan olah raga atau fisik yang sebelumnya


(45)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

telah disusun pun disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan di LPK Putra Maju agar tujuan belajar peserta dapat tercapai.

Metode pelatihan yang digunakan dalam penyampaian kurikulum pada pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini lebih menekan pada metode praktek. Adapun metode lain yang digunakan seperti ceramah, diskusi dan tanya jawab yang dilakukan untuk mempermudah peserta memahami materi yang disampaikan pada proses pelatihan berlangsung.

Adapun media pelatihan yang disediakan oleh pihak lembaga bagi peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini diantaranya seperti modul pelatihan, alat fitness (olah raga), ATK, pakaian olah raga dan media lainya yang dibutuhkan sewaktu-waktu dalam proses pelaksanaan pelatihan berlangsung di LPK Putra Maju.

Waktu pelatihan yang dilaksanakan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju termasuk pelatihan jangka pendek karena hanya menggunakan waktu 220 jam, pada setiap pertemuanya memakan waktu 10 jam per harinya, dengan jadwal pelatihan 2 jam untuk pelatihan fisik dan 8 jam untuk pelatihan bahasa, budaya Jepang dan matematika yang dilakukan dari hari senin sampai hari sabtu, dari pagi hingga sore hari selama dua bulan disesuaikan dengan target penguasaan materi oleh peserta pelatihan dalam mencapai tujuan pelatihan.

Pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang minimal kualifikasi pendidikan dari instrukturnya adalah D3 pada setiap bidang keahlian yang berhubungan pada kebutuhan pelatihan di LPK Putra Maju. Jumlah instruktur yang


(46)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ada di LPK Putra Maju ada 5 orang yang terdiri atas instruktur bahasa Jepang, instruktur budaya Jepang, instruktur matematika, instruktur olah raga, dan instruktur khusus pada kegiatan bimbingan peserta pelatihan.

Peserta pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini adalah pencari kerja atau masyarakat umum dengan kualifikasi maksimal usianya adalah 27 tahun dengan minimal lulusan SMA/SMK/Sederajat, Sarjana, tidak berkacamata, tidak buta warna, tidak bertato, dengan tinggi badan minimal 160 cm dan berat badan minimal 50 kg.

Sarana umum di LPK Putra Maju ini mencakup ruang kelas, meja, kursi dan ruang olah raga. whiteboard, infokus, buku pelajaran. Sedangkan sarana khusus mulai dari alat-alat fitness atau olahraga serta fasilitas lain seperti pakaian olah raga, asrama peserta,loker peserta dan sebagainya.

3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Pada evaluasi perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra ini, evaluasi perencanaan dilakukan sebagai kegiatan untuk menilai program pelatihan yang layak dilaksanakan bagi peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Evaluasi kemudian dibicarakan melalui rapat bersama instruktur pelatihan serta staff lainya, kemudian diolah untuk pengambilan keputusan menjadi suatu program pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dimana hasil dari evaluasi


(47)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut disesuaikan pada kebutuhan belajar peserta pelatihan yang mengacu pada tujuan pelatihan yang diselenggarakan di LPK Putra Maju.

Evaluasi proses pelatihan yang dilakukan di LPK Putra Maju ini dilakukan terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Evaluasi peserta yaitu diukur melalui tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap materi yang disampaikan yang dibuktikan dari nilai teori dan praktek peserta sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun kehadiran, kerjasama dan kedisplinan dalam proses pelatihan dilihat langsung selama peserta mengikuti pelatihan.

Evaluasi pada instruktur pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dilihat dari kesesuaian instruktur dalam penyampaian materi, penggunaan metode pelatihan, penggunaan media saat proses pelatihan berlangsung, kemampuan berinteraksi dengan peserta pelatihan dan keterampilan dalam mengelola suatu kelas. Evaluasi terhadap pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dilakukan dengan cara rapat yang dilakukan secara rutin yang dilakukan oleh pengelola dan instruktur bahwa evaluasi pengelolaan pelatihan bertujuan agar pelayanan yang dilaksanakan oleh lembaga dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan tujuan pelatihan.

Evaluasi terhadap hasil pelatihan di LPK Putra Maju ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan berupa kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun akademis dari peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Dalam pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini dilakukan penilaian setiap bulan nya berupa tes


(48)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

awal (pre-test) di awal bulan dan tes akhir (post-test) di akhir bulan untuk mengetahui tingkat peningkatan kompetensi yang terjadi pada peserta pelatihan sebagai hasil dari pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju. Cara penilaian hasil pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini melalui tes tertulis mengenai pengetahuan bahasa Jepang, budaya Jepang serta matematika dan praktek mengenai kemampuan berbahasa Jepang, berbudaya Jepang serta keterampilan fisik/olah raga dari peserta pelatihan yang kemudian hasil dari penilaian direkap setiap sudah melakukan penilaian kemudian diakumulasikan dalam sebuah rekapan nilai yang telah tersedia sehingga diketahui jumlah nilai pada setiap peserta pelatihannya.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti, terbukti bahwa pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang diselenggarakan di LPK Putra Maju ini dapat meningkatkan kompetensi peserta pelatihan yang mengikutinya. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan nilai yang diperoleh oleh peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam mengikuti pelatihan di LPK Putra Maju.

4. Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Faktor pendukung dari pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini berasal dari dalam (internal) lembaga dan luar (eksternal) lembaga. Faktor pendukung pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju yang berasal dari dalam lembaga ini diantaranya adalah tenaga pengelola serta tenaga pelatih atau instruktur


(49)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang berkompeten dan ahli sehingga pengelolaan yang berlangsung dari mulai perencanaan pelatihan, pelaksanaan hingga evaluasi pelatihan berjalan dengan baik.

Selain itu faktor pendukung pengelolaan dari luar (eksternal) lembaga diantaranya adalah tingginya minat masyarakat dalam mengikuti pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra maju ini dan adanya dukungan serta kerja sama dengan instansi dan lembaga lain seperti IM Japan dalam penyelenggaraan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.

Faktor eksternal penghambat pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju ini adalah adanya persaingan yang ketat antar lembaga pelatihan yang sama-sama mengurus tentang pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam mencari calon peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di LPK Putra Maju.

Faktor internal penghambat pengelolaan, yaitu akses tempat pelatihan yang sulit untuk dijangkau dikarenakan lokasi LPK Putra Maju yang memang berada di pemukiman yang tata letaknya cukup padat dan sulit dijangkau dengan akses jalan yang sempit.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju ini, selanjutnya peneliti ingin mengungkapkan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut :


(50)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pihak dari instansi pemerintah sebagai pemangku kebijakan hendaknya dapat lebih memperhatikan lembaga pelatihan dan kursus khususnya dari lembaga swasta atau independen dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi masyarakat yang akan mengikuti pelatihan, mulai dari segi bantuan biaya operasional lembaga sampai tunjangan bagi peserta pelatihan.

2. Bagi Pihak LPK Putra Maju

Pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang dilakukan di LPK Putra Maju sudah berjalan dengan baik, namun alangkah lebih baiknya pada kegiatan pengelolaan nya dilakukan pengembangan dari segi kerja sama pengelola dengan lembaga lain yang dapat membantu pengelolaan LPK Putra Maju itu sendiri. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan penelitian dikarenakan masalah waktu, dan lain sebaginya. Maka dari itu bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang diharapkan dapat lebih jelas dalam memilih pendekatan dan metode dalam melakukan penelitian.


(51)

133

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek (Edisi Revisi

VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta: Bumi Aksara Hasibuan, Malayu SP. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hidayat, Tiwit Nor. (2012). Perkembangan Peserta Didik menurut Perkembangan

Aspek Koginitif, Afektif dan Psikomotoriknya. [Online]. Tersedia:

http://tiwitnorhidayat.blogspot.com/2012/11/perkembangan-peserta-didik-menurut.html (Akses: 28 Mei 2013).

Ivancevich, John M. (2007). Human Resource Management Tenth Edition. Singapore: Mc Graw Hill International.

Joesoef, S (1986). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Bumi Aksara Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan. (Konsep dan Aplikasi).

Bandung: Alfabeta

Kartika, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta.

Lestari, Tita. (2007). “Supervisi Pelaksanaan PAKEM”. Makalah pada pelatihan PAKEM S-1 PGSD FIP. Universitas Pendidikan Indonesia.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moekijat. (1993). Manajemen. Bandung: CV Mandar Maju

Moeliono, A.M. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.


(1)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut disesuaikan pada kebutuhan belajar peserta pelatihan yang mengacu pada tujuan pelatihan yang diselenggarakan di LPK Putra Maju.

Evaluasi proses pelatihan yang dilakukan di LPK Putra Maju ini dilakukan terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Evaluasi peserta yaitu diukur melalui tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap materi yang disampaikan yang dibuktikan dari nilai teori dan praktek peserta sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun kehadiran, kerjasama dan kedisplinan dalam proses pelatihan dilihat langsung selama peserta mengikuti pelatihan.

Evaluasi pada instruktur pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dilihat dari kesesuaian instruktur dalam penyampaian materi, penggunaan metode pelatihan, penggunaan media saat proses pelatihan berlangsung, kemampuan berinteraksi dengan peserta pelatihan dan keterampilan dalam mengelola suatu kelas. Evaluasi terhadap pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dilakukan dengan cara rapat yang dilakukan secara rutin yang dilakukan oleh pengelola dan instruktur bahwa evaluasi pengelolaan pelatihan bertujuan agar pelayanan yang dilaksanakan oleh lembaga dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan tujuan pelatihan.

Evaluasi terhadap hasil pelatihan di LPK Putra Maju ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan berupa kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun akademis dari peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Dalam pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini dilakukan penilaian setiap bulan nya berupa tes


(2)

130

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

awal (pre-test) di awal bulan dan tes akhir (post-test) di akhir bulan untuk mengetahui tingkat peningkatan kompetensi yang terjadi pada peserta pelatihan sebagai hasil dari pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju. Cara penilaian hasil pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini melalui tes tertulis mengenai pengetahuan bahasa Jepang, budaya Jepang serta matematika dan praktek mengenai kemampuan berbahasa Jepang, berbudaya Jepang serta keterampilan fisik/olah raga dari peserta pelatihan yang kemudian hasil dari penilaian direkap setiap sudah melakukan penilaian kemudian diakumulasikan dalam sebuah rekapan nilai yang telah tersedia sehingga diketahui jumlah nilai pada setiap peserta pelatihannya.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti, terbukti bahwa pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang diselenggarakan di LPK Putra Maju ini dapat meningkatkan kompetensi peserta pelatihan yang mengikutinya. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan nilai yang diperoleh oleh peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam mengikuti pelatihan di LPK Putra Maju.

4. Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Faktor pendukung dari pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini berasal dari dalam (internal) lembaga dan luar (eksternal) lembaga. Faktor pendukung pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju yang berasal dari dalam lembaga ini diantaranya adalah tenaga pengelola serta tenaga pelatih atau instruktur


(3)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang berkompeten dan ahli sehingga pengelolaan yang berlangsung dari mulai perencanaan pelatihan, pelaksanaan hingga evaluasi pelatihan berjalan dengan baik.

Selain itu faktor pendukung pengelolaan dari luar (eksternal) lembaga diantaranya adalah tingginya minat masyarakat dalam mengikuti pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra maju ini dan adanya dukungan serta kerja sama dengan instansi dan lembaga lain seperti IM Japan dalam penyelenggaraan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.

Faktor eksternal penghambat pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju ini adalah adanya persaingan yang ketat antar lembaga pelatihan yang sama-sama mengurus tentang pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam mencari calon peserta pelatihan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di LPK Putra Maju.

Faktor internal penghambat pengelolaan, yaitu akses tempat pelatihan yang sulit untuk dijangkau dikarenakan lokasi LPK Putra Maju yang memang berada di pemukiman yang tata letaknya cukup padat dan sulit dijangkau dengan akses jalan yang sempit.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju ini, selanjutnya peneliti ingin mengungkapkan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut :


(4)

132

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pihak dari instansi pemerintah sebagai pemangku kebijakan hendaknya dapat lebih memperhatikan lembaga pelatihan dan kursus khususnya dari lembaga swasta atau independen dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi masyarakat yang akan mengikuti pelatihan, mulai dari segi bantuan biaya operasional lembaga sampai tunjangan bagi peserta pelatihan.

2. Bagi Pihak LPK Putra Maju

Pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang dilakukan di LPK Putra Maju sudah berjalan dengan baik, namun alangkah lebih baiknya pada kegiatan pengelolaan nya dilakukan pengembangan dari segi kerja sama pengelola dengan lembaga lain yang dapat membantu pengelolaan LPK Putra Maju itu sendiri. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan penelitian dikarenakan masalah waktu, dan lain sebaginya. Maka dari itu bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang diharapkan dapat lebih jelas dalam memilih pendekatan dan metode dalam melakukan penelitian.


(5)

133 Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta: Bumi Aksara Hasibuan, Malayu SP. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hidayat, Tiwit Nor. (2012). Perkembangan Peserta Didik menurut Perkembangan Aspek Koginitif, Afektif dan Psikomotoriknya. [Online]. Tersedia: http://tiwitnorhidayat.blogspot.com/2012/11/perkembangan-peserta-didik-menurut.html (Akses: 28 Mei 2013).

Ivancevich, John M. (2007). Human Resource Management Tenth Edition. Singapore: Mc Graw Hill International.

Joesoef, S (1986). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Bumi Aksara Kamil, Mustofa. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan. (Konsep dan Aplikasi).

Bandung: Alfabeta

Kartika, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta.

Lestari, Tita. (2007). “Supervisi Pelaksanaan PAKEM”. Makalah pada pelatihan PAKEM S-1 PGSD FIP. Universitas Pendidikan Indonesia.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moekijat. (1993). Manajemen. Bandung: CV Mandar Maju

Moeliono, A.M. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Moleong, L.J. (2005). Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.


(6)

134

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Simamora, Henry (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN

Sudjana, D. (2000). Pendidikan Non Formal. Bandung: Falah Production. _________. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

_________. (2004). Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production.

________ . (2007). Sistem & Manajemen Pelatihan (Teori dan Aplikasi). Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, S (2000). Pelatihan dan Sumber Daya Manusia. Bandung: Fakultas Psikologi Unpad.

Undang-undang Dasar 1945 Republik Indonesia pasal 27 ayat 2 mengenai hak dan kewajiban warga Negara.

Veithzal Rivai. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.