Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.
iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan penggunaan hutang, yang berarti berapa besar modal sendiri danberapa besar hutang yang akan digunakan, sehingga dapat menghasilkan strukturmodal yang optimal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal.Variabel-variabel yang digunakan adalah struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang mengambil objek dengan kriteria tertentu.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estatedanproperti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 dengan total sampel 14 perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis linier bergandayang didahului dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal tetapi memiliki arah negatif. Variabel ukuran perusahaan, risiko bisnis, dan IHSG tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Kata Kunci : Struktur Modal, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Indeks Harga Saham Gabungan
(2)
v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Capital structure is an equalization beetwen the use of own capital and the use of loan, it means how much the own capital and how much the loan thatwill be used can produce an optimal capital structure.This research aim to analyze the factors which affect the entity’s capital structure. Variables which use are tangibility of assets, profitability, firm size, business risk, andJakarta Composite Index (JCI).
The method of the research is purposive sampling which devine as a sample of taking method which take an object by certain criteria.The population of this research are real estate and properti companies listed on Indonesia Stock Exchange in period 2009-2012 with total sample of 14 companies. This research use quantitative approach by using multiple linier regressionwhich is consist of normality test, multikoleniarity test, autocorelation test and heterokedastisitas test. The hypotesisevaluation done by use of F test anf t test.
Research finding indicates that tangibility of assets and profitability are affect significantly negative to capital structure. Firm size, business risk and JCI are not affect to capital structure.
Keywords : Capital Structure, Tangibility of Assets, Profitability, Firm Size, Business Risk, Jakarta Composite Index
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... …..i
PERSETUJUAN TESIS ... ii
PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 11
1.5 Sistematika Penulisan ... 12
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 14
2.1 Struktur Modal ... 14
2.1.1 Pengertian Struktur Modal ... 14
2.1.2 Teori Struktur Modal ... 15
2.1.3 Komponen Struktur Modal ... 21
2.1.4 Arti Penting Struktur Modal ... 28
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 31
2.2 Struktur Aktiva ... 33
2.3 Profitabilitas ... 35
2.4 Ukuran Perusahaan ... 37
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.6 Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) ... 38
2.7 Pengaruh struktur aktiva (tetap), pofitabilitas, ukuran perusahaan, resiko bisnis, dan IHSG terhadap struktur modal ... 39
2.7.1 Struktur Aktiva ... 39
2.7.2 Profitabilitas ... 40
2.7.3 Ukuran Perusahaan ... 41
2.7.4 Risiko Bisnis ... 42
2.7.5 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 43
BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 44
3.1 Rerangka Pemikiran ... 44
3.2 Model Penelitian ... 48
3.3 Hipotesis Penelitian ... 51
BAB IV METODE PENELITIAN ... 55
4.1 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 55
4.2 Metode Penelitian ... 56
4.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 56
4.2.2 Teknik Analisis ... 57
4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 58
4.2.2.2 Uji Hipotesis ... 60
4.3 Operasionalisasi Variabel ... 64
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 67
5.1 Hasil Penelitian ... 67
5.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 67
5.1.1.1 Uji Normalitas ... 67
5.1.1.2 Uji Multikolinearitas ... 67
5.1.1.3 Uji Autokorelasi ... 68
5.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 69
5.1.2 Uji Hipotesis ... 69
5.1.2.1 Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F) ... 69
5.1.2.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 70
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
5.1.2.4 Uji Koefisien Determinasi ... 74
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
5.3 Implikasi Manajerial ... 77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
6.1 Kesimpulan ... 80
6.2 Saran ... 82
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2009-2012 ... 5
Tabel 1.2 Perkembangan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio) pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 ... 8
Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu dan Literatur ... 48
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI . 55 Tabel 5.1 Uji Normalitas ... 67
Tabel 5.2 Uji Multikolinieritas ... 68
Tabel 5.3 Uji Autokorelasi ... 68
Tabel 5.4 Uji Heteroskedastisitas ... 69
Tabel 5.5 Uji F (Uji Hipotesis secara Simultan) ... 70
Tabel 5.6 Uji t (Uji Hipotesis secara Parsial) ... 71
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Pergerakan IHSG Periode 2009-2012 ... 6 Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio) pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 ... 8 Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 51
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Hasil Pengolahan ... 87 Lampiran 2 Tabel t ... 89
(9)
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan. Beberapa pakar sepakat bahwa untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus digerakkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang dialami oleh dunia usaha, salah satunya yang sangat krusial adalah masalah pendanaan. Dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia usaha tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui. Oleh karena itu, baik pihak manajemen maupun pihak kreditor sudah seharusnya mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah pendanaan ini. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi evaluasi manajemen.
Struktur modal dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penting dalam operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan (financing policy) dari manajer keuangan yang senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting (Harnanto, 1995:306 dalam Muhammad Rizal, 2002), yaitu:
1) Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal. 2) Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana itu
(10)
2
Universitas Kristen Maranatha
3) Resiko yang dihadapi perusahaan.
Sumber dana perusahaan bagi perusahaan dapat diperoleh dari sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal adalah dana yang diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan, yang terdiri atas laba yang tidak dibagi (laba ditahan) dan depresiasi. Sedangkan sumber dana eksternal merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yang terdiri dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Apabila perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan modalnya semakin meningkat sedangkan dana yang dimiliki telah digunakan semua, maka perusahaan tidak ada pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar yaitu dalam bentuk hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modalnya.
Kebutuhan dana suatu perusahaan pada umumnya merupakan gabungan antara dana jangka pendek dan dana jangka panjang. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek digunakan sumber pendanaan dari hutang jangka pendek atau hutang lancar, misalnya hutang dagang. Sedangkan kebutuhan dana jangka panjang seperti pemenuhan dana untuk peningkatan kapasitas produksi atau investasi pada umumnya digunakan pendanaan jangka panjang misalnya obligasi.
Kebijakan manajemen dalam mencari sumber dana dan mengatur pembelanjaan perusahaan merupakan salah satu fungsi manajer keuangan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, manajer keuangan harus mempertimbangkan mengenai bagaimana keputusan pembelanjaan yang harus diambil dari berbagai alternatif yang ada, sehingga nantinya akan diperoleh dana dengan cara yang paling efisien untuk membiayai investasi perusahaan. Dalam hal ini manajer keuangan atau perusahaan perlu mempertimbangkan alternatif sumber dana dari pasar modal guna mengurangi
(11)
3
Universitas Kristen Maranatha
ketergantungan pendanaan melalui pinjaman perbankan. Melalui pasar modal, perusahaan memperoleh cara lain untuk mendapatkan sumber dana dengan terlebih dahulu menyatakan sebagai perusahaan go public dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Penentuan metode yang digunakan dalam menentukan investasi juga menjadi salah satu pertimbangan bagi manajer, agar dana tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pada prinsipnya, perusahaan tidak akan terlepas dengan permasalahan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaanmempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata (Martono dan Haritjo, 2007).
Pertimbangan lain adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan kombinasi yang menguntungkan antara penggunaan sumber dana dari ekuitas dengan dana yang berasal dari hutang jangka panjang. Hal ini menyangkut masalah keberadaan struktur modal perusahaan yang menggambarkan pengaturan komposisi yang tepat antara hutang jangka panjang dengan ekuitas, karena sumber pendanaan tersebut merupakan salah satu hal penting dari manajer keuangan dalam meningkatkan profitabilitas bagi perusahaan. Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau keuntungan yang diharapkan (Brigham dan Houston, 2006).
(12)
4
Universitas Kristen Maranatha
Banyak penelitian lain yang berkenaan dengan struktur modal seperti yang dilakukan Ira Puji Astuti dan Ardiani Ika (2008), Eka Amelia Kusumaningrum (2010), Hola Diane (2011), Ali Kesuma (2009), Seftianne dan Ratih Handayani (2011), Sony Abimanyu (2011), Catharina Wulandari (2011), dan lain-lain. Dari penelitian tersebut diperoleh beragam faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Menurut Ira Puji Astuti dan Ardiani Ika (2008), net profit margin, struktur kepemilikan, dan risiko bisnis mempengaruhi struktur modal. Sedangkan Hola Diane (2011) mengatakan bahwa profitabilitas, kepemilikan manajerial, risiko bisnis tidak mempengaruhi struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Seftianne dan Ratih Handayani (2011) mengatakan bahwa profitabilitas, risiko bisnis, dan kepemilikan manajerial juga digunakan dalam memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, tetapi tidak mempengaruhi struktur modal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Amelia Kusumaningrum (2010) mengatakan bahwa profitabilitas dan pertumbuhan asset berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Ali Kesuma (2009) mengatakan bahwa rasio hutang dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas tidak berpengaruh. Sony Abimanyu (2011) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah return on investment, degree of operating leverage, current ratio, dan growth of sales, sedangkan struktur aktiva mempunyai pengaruh yang negatif terhadap struktur modal.
Dari beberapa penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor internal yang mempengaruhi struktur modal yang berkenaan dengan masalah pendanaan. Dimana faktor-faktor tersebut antara lain struktur aktiva, profitabilitas,
(13)
5
Universitas Kristen Maranatha
ukuran perusahaan, risiko bisnis, struktur kepemilikan, pertumbuhan (growth), rasio hutang, pertumbuhan penjualan, dan lain-lain. Dari beberapa faktor tersebut penulis mencoba untuk menyederhanakan dan memilih faktor-faktor yang dianggap sangat dominan dalam mempengaruhi perilaku struktur modal. Faktor-faktor dominan yang akan diangkat dalam rangka meneliti pengaruhnya terhadap struktur modal antara lain struktur aktiva (tangibility of assets), profitabilitas (profitability), ukuran perusahaan (firm size), dan risiko bisnis (bussines risk). Untuk variabel struktur aktiva, penulis menitikberatkan kepada aktiva tetap.
Catharina Wulandari Rivai (2011) mengatakan bahwa faktor makroekonomi seperti indeks harga saham juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi bentuk struktur modal perusahaan di seluruh dunia. Indeks harga saham merupakan salah satu pedoman bagi investor dalam berinvestasi. Salah satu indeks harga saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yaitu indeks yang mencerminkan kondisi harga saham dari seluruh perusahaan tercatat. Adapun pergerakan IHSG sepanjang periode 2009-2012 ditunjukkan melalui Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2009-2012
Tanggal Nilai IHSG Pergerakan IHSG
Rupiah %
30 Desember 2009 2,534.36 0.00
30 Desember 2010 3,703.51 46.13
30 Desember 2011 3,821.99 3.20
28 Desember 2012 4,316.69 12.94
(14)
6
Universitas Kristen Maranatha
Untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan pergerakan IHSG pada tabel di atas ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Gambar 1.1
Grafik Pergerakan IHSG Periode 2009-2012
Gambar di atas menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2009-2012 mengalami pertumbuhan positif seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia setelah mengalami krisis tahun 2008. Hal itu ditunjukkan dengan IHSG pada tahun 2010 naik sebesar 46.13% dari tahun 2009, tahun 2011 meningkat 3.20% dari tahun 2010, dan tahun 2012 meningkat 12.94% dari tahun 2011.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji kembali variabel-variabel yang telah dikemukakan oleh Ira Pujiastuti dan Ardiani Ika (2008), Eka Amelia Kusumaningrum (2010), Hola Diane (2011), Ali Kesuma (2009), Seftianne dan Ratih Handayani (2011), Sony Abimanyu (2011), dan Catharina Wulandari (2011) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, apakah hasil penelitian tersebut konsisten terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia khususnya perusahaan-perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel. Sektor real estate dan properti memiliki kedudukan yang
1,000.00 2,000.00 3,000.00 4,000.00 5,000.00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pergerakan IHSG 2009-2012
Nilai IHSG (dalam Rupiah)
(15)
7
Universitas Kristen Maranatha
strategis di masa sekarang dan yang akan datang karena jumlah kebutuhan rumah dan gedung dipastikan meningkat. Peningkatan ini terjadi akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat.
Diawal tahun 1968, industri real estate dan properti mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industri real estate dan properti sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di BEI pada tahun 2003 berjumlah 30 perusahaan. Mengingat perusahaan yang bergerak pada sektor real estate dan properti tersebut adalah perusahaan yang sangat peka terhadap pasang surut perekonomian, maka seiring perkembangannya sektor real estate dan properti dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari kondisi ekonomi secara makro di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya sektor real estate dan properti yang memperluas landbank (aset berupa tanah), melakukan ekspansi bisnis, dan hingga tahun 2011 sektor real estate dan properti yang terdaftar di BEI bertambah menjadi 43 perusahaan.
Indonesia baru mengalami guncangan makroekonomi yang signifikan pada akhir 2008. Adanya perubahan perekonomian dosmetik dan global sepanjang tahun 2008 dapat berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan seperti halnya pertumbuhan usaha perusahaan, kondisi keuangan dan prospek usaha, penurunan pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan indikator yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis, termasuk bisnis real estate dan properti.
Tabel dan grafik dibawah ini adalah perkembangan struktur modal yang indikatornya menggunakan debt to equity ratio (DER) pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai dengan 2012, yaitu sebagai berikut:
(16)
8
Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.2
Perkembangan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio) pada Perusahaan Real Estate danProperti
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012 Tahun
Debt to Equity
Ratio Perkembangan Struktur Modal
(%) (%)
2009 1.073 0
2010 0.910 -0.163
2011 0.887 -0.023
2012 0.980 0.093
Sumber: ICMD 2009-2012 (data diolah)
Struktur modal diatas dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: DER =Total Liabilities
Total Equity
Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Gambar 1.2
Grafik Perkembangan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio) pada Perusahaan Real Estate dan Properti
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012
Dengan melihat tabel dan grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan 2012 mengalami fluktuasi. Dari tahun 2009 ke tahun
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Perkembangan Struktur Modal
Debt to Equity Ratio
(17)
9
Universitas Kristen Maranatha
2010, struktur modal mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 0.163% sebagai dampak adanya kemunduran yang dialami dunia properti akibat kemacetan kredit-kredit yang diberikan ke dunia usaha, khususnya industri properti tanpa memperhitungkan batas maksimum pemberian kredit dimasa lalu oleh perbankan dan masalah kelayakan kredit yang disetujui.
Dari tahun 2011 ke tahun 2012, struktur modal mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0.093%. Hal tersebut disebabkan oleh mulai bangkitnya dunia properti karena pulihnya kepercayaan investor asing setelah krisis global. Sebagian besar industri properti di Indonesia didanai oleh modal asing atau mengandalkan dana perbankan dalam bentuk utang maupun dengan mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modalnya, sehingga terjadinya krisis global berdampak pada penurunan jumlah modal asing yang dimiliki suatu perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan struktur modal pada perusahaan real estate dan properti yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan judul
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan untuk diteliti adalah:
1) Bagaimana pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan propertidi Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012?
(18)
10
Universitas Kristen Maranatha
2) Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012?
3) Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012?
4) Bagaimana pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012?
5) Bagaimana pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan
properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
2) Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
3) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
4) Pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
5) Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
(19)
11
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1) Pihak Manajemen
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan yang dapat dijadikan tolak ukur pemikiran dalam menyusun suatu struktur modal yang optimum untuk kondisi ekonomi tertentu, dengan harapan melalui pembentukan struktur modal yang maksimum, nilai perusahaan dapat ditingkatkan, dan perusahaan terhindar dari kebangkrutan. Pemantauan terhadap struktur modal harus dilakukan lebih intensif, terutama saat kondisi makroekonomi sedang mengalami resesi.
2) Investor
Bagi investor yang memiliki ketertarikan untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan, maka harus lebih memperhatikan komposisi pinjaman dari perusahaan tersebut pada kondisi ekonomi yang baik. Dengan demikian penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi investor dalam menentukan alternatif pendanaan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya, serta sebagai salah satu masukan mengenai kinerja perusahaan sehingga mempertimbangkan kebijakan calon investor dalam menanamkan modalnya.
3) Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam penyusunan atau penyesuaian berbagai kebijakan ekonomi yang terkait dengan struktur modal, khususnya pada perusahaan real estate dan properti.
4) Pembaca dan pihak-pihak lainnya
Hasil penelitian ini menambah referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan di Indonesia di masa yang akan datang.
(20)
12
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari enam bab, yang sebelumnya diawali oleh Kata Pengantar dan Abstrak. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembagian bab beserta isinya:
• BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab awal yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
• BAB II: TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Bab ini menguraikan konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian sebelumnya. Bab ini membahas mengenai struktur modal, struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, dan IHSG serta pengaruh struktur aktiva, pofitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, dan IHSG terhadap struktur modal.
• BAB III: RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan rerangka pemikiran, model penelitian, dan hipotesis penelitian.
• BAB IV: METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai populasi dan teknik pengambilan sampel, metode penelitian (metode penelitian yang digunakan, teknik analisis), operasional variabel.
• BAB V: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisikan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan implikasi manajerial.
(21)
13
Universitas Kristen Maranatha • BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
(22)
80
Universitas Kristen Maranatha BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan:
1) Variabel struktur aktiva (SA) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi struktur aktiva sebesar 0.030 yang berarti bahwa lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.10. Struktur aktiva mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar 1.051. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva mempunyai hubungan negatif dengan struktur modal, yang berarti jika struktur aktiva meningkat maka penggunaan hutang akan semakin kecil. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal terbukti.
2) Variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi profitabilitas sebesar 0,070 yang berarti bahwa lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,10. Profitabilitas mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar 5.247. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas mempunyai hubungan negatif dengan struktur modal, yang berarti jika profitabilitas meningkat maka penggunaan hutang akan semakin kecil. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal terbukti.
3) Variabel ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi ukuran perusahaan sebesar 0.425 yang berarti bahwa lebih besar dari tingkat signifikansi 0,10. Ukuran
(23)
81
Universitas Kristen Maranatha
perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0.135. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif dengan struktur modal, yang berarti semakin besar perusahaan maka akan diikuti oleh pengingkatan penggunaan hutang pada perusahaan tersebut. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal tidak terbukti.
4) Variabel risiko bisnis (RISK) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi risiko bisnis sebesar 0.454 yang berarti bahwa lebih besar dari tingkat signifikansi 0,10. Risiko bisnis mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 5.905. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel risiko bisnis mempunyai hubungan positif dengan struktur modal, yang berarti semakin besar risiko perusahaan maka akan diikuti oleh pengingkatan penggunaan hutang pada perusahaan tersebut. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal tidak terbukti.
5) Variabel IHSG tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi IHSG sebesar 0.679 yang berarti bahwa lebih besar dari tingkat signifikansi 0,10. IHSG mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0.00006165. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel IHSG mempunyai hubungan positif dengan struktur modal, yang berarti semakin tinggi IHSG maka akan diikuti oleh pengingkatan penggunaan hutang pada perusahaan tersebut. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan IHSG berpengaruh terhadap struktur modal tidak terbukti.
(24)
82
Universitas Kristen Maranatha 6.2 Saran
Pihak manajemen perusahaan real estate dan properti sebaiknya sebelum menetapkan kebijakan struktur modalnya agar terlebih dahulu memperhatikan struktur modal yang optimal, sehingga nilai perusahaan dapat ditingkatkan, dan perusahaan terhindar dari kebangkrutan. Ancaman gejolak ekonomi dunia yang sangat menakutkan tidak akan terjadi lagi di Indonesia apabila setiap kebijakan bertumpu pada itikad baik untuk mengendalikan penggunaan hutang yang berlebihan demi mengoptimalkan struktur modalnya.
Para investor yang hendak menanamkan dana pada perusahaan real estate dan properti, sebaiknya menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki tingkat struktur aktiva dan profitabilitas yang tinggi. Karena bagi perusahaan yang memiliki struktur aktiva dan profitabilitas yang tinggi, tingkat penggunaan utang perusahaan akan rendah. Penggunaan utang yang rendah tersebut menyebabkan semakin kecil biaya bunga utang yang harus ditanggung oleh perusahaan, sehingga bagian laba yang diperoleh investor menjadi lebih besar.
Untuk menghindari terulangnya krisis ekonomi tahun 2008, tentunya peran pemerintah sangat dinantikan pelaku bisnis properti. Pemerintah seharusnya mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan dengan semestinya melalui penyusunan undang-undang/ tight money policy yang lebih ketat,dan tidak mengabaikan kepentingan/ hak konsumen. Dari segi kredit perumahan dalam negeri, pemerintah harus melindungi konsumen yang berinvestasi pada perusahaan-perusahaan real estate dan propertiyang mempunyai struktur modal yang mengkhawatirkan.
(25)
83
Universitas Kristen Maranatha
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti variabel-variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang mungkin berpengaruh terhadap struktur modal. Variabel yang disarankan antara lain: suku bunga, inflasi, indeks harga saham sektoral, harga semen, dan sebagainya.
(26)
84 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Sony. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2007.Jurnal Ekonomi USU. Vol.11.No.1. November.
Astuti, Ira Puji dan Ardiani Ika S. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Real Estate and Properti yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2003-2006. Tesis MM Universitas Semarang.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Chariri, Anis. 2008. Questioning The Popularity Of Agency Theory In Accounting Research. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14 (1). pp. 1-14.
Dianae, Hola. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis MM Universitas Brawijaya. Fees, Reeve, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Fransisko, Nicolaus. 2005. Cara Mudah Menyajikan dan Memahami Laporan Keuangan Neraca Lajur. Jakarta: Grasindo.
Ghosh, Arvin, Francis Cai and Wenhui Li. 2000. “The Determinants of Capital Structure”, American Business Review. 18,2,p.129.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPS. Edisi 3. Semarang: UNDIP.
Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 4.Yoyakarta: BPFE.
Gujarati, DN. 1995. Ekonometrika Dasar. Terjemahan. Mc. Graw Hill, Inc. Massaachussetts.
Hair, J.F. Jr. , Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis.5thEdition. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang.Yogyakarta: BPFE.
(27)
85 Universitas Kristen Maranatha
Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Vol. 11.No. 1.Maret.hlm. 38-45.
Kusumaningrum, Eka Amelia. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate and Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2009. Semarang: UNDIP.
Lukas Setia Atmaja. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 2. Andi Offset.
Mardiana.2005. Analisis Variable-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Metal yang Go Public di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Ilmiah Bidang Management dan Akuntansi, Vol. 2, No. 2, hlm.149-169.
Margaretha, Farah. 2003. ‘Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public’. Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Universitas Trisakti. No. 3.Hal.98-115.
Martono, Agus H. dan Haritjo.2007Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Miles, David & Scott, Andrew. 2005. Macroeconomics: Understanding the Wealth of Nation.2nd Editon.John Wiley & Sons Inc.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTY
Mutamimah.2003. Analisis Struktur Modal pada perusahaan-Perusahaan Non-Finansial yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia.Jurnal Bisnis Strategi, vol. 11, Juli 2003.
Myers, Stewart C. 1996. “The Capital Structure Puzzle”.Journal of Finance, V.33, July : 573-592.
Pagano, M., Panetta, F., dan Zingales, L. 1998.Why do companies go public? An empirical analysis. The Journal of Finance, Vol. 53, No. 1, 27-64.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Rivai, Catharina Wulandari. 2011. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Produk Domestik Bruto dan Indeks Harga Saham Gabungan terhadap Struktur Modal Perusahaan di Indonesia. Jakarta: FEUI.
Rizal, Muhammad. 2002. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ tahun 1997-2002. Thesis MM, Universitas Gajah Mada.
(28)
86 Universitas Kristen Maranatha
Saidi. 2004. ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEJ tahun 1997-2002’. Dalam Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Semarang: STIE Stikubank. Vol.11. Hal 44-58.
Sartono, Agus, R. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Media Pustaka.
Seftianne dan Ratih Handayani. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan publik sektor manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akutansi.Vol. 13.No. 1. April. hlm. 39-56.
Setiawan, Rahmat. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dalam Perspective Pecking Order theory, Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman pada Bursa Efek Jakarta. Majalah Ekonomi Tahun XVI, No. 3, hlm.318-333.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, LP3ES. Jakarta.
Sujianto, Agus Eko. 2001. “Analisis Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur keuangan pada perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.Vol.2, No.2, Desember 2001, Hal.125 – 138.
Sutojo, Siswanto, dan Fritz, Kleinsteuber. 2002. Manajemen Keuangan Bagi Eksekutif Non-Keuangan. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka.
Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PTElex Media Komputindo.
Syamsuddin, M, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Bina Graha.
Titman dan Wessels., 1988. The Determinants of Capital Structure Choice, Journal of Finance, 43.
Weston, Fred, J dan Thomas, E Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.
(1)
perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0.135. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif dengan struktur modal, yang berarti semakin besar perusahaan maka akan diikuti oleh pengingkatan penggunaan hutang pada perusahaan tersebut. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal tidak terbukti.
4) Variabel risiko bisnis (RISK) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi risiko bisnis sebesar 0.454 yang berarti bahwa lebih besar dari tingkat signifikansi 0,10. Risiko bisnis mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 5.905. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel risiko bisnis mempunyai hubungan positif dengan struktur modal, yang berarti semakin besar risiko perusahaan maka akan diikuti oleh pengingkatan penggunaan hutang pada perusahaan tersebut. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal tidak terbukti.
5) Variabel IHSG tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi IHSG sebesar 0.679 yang berarti bahwa lebih besar dari tingkat signifikansi 0,10. IHSG mempunyai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0.00006165. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel IHSG mempunyai hubungan positif dengan struktur modal, yang berarti semakin tinggi IHSG maka akan diikuti oleh pengingkatan penggunaan hutang pada perusahaan tersebut. Dari hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan IHSG berpengaruh terhadap struktur modal tidak terbukti.
(2)
6.2 Saran
Pihak manajemen perusahaan real estate dan properti sebaiknya sebelum menetapkan kebijakan struktur modalnya agar terlebih dahulu memperhatikan struktur modal yang optimal, sehingga nilai perusahaan dapat ditingkatkan, dan perusahaan terhindar dari kebangkrutan. Ancaman gejolak ekonomi dunia yang sangat menakutkan tidak akan terjadi lagi di Indonesia apabila setiap kebijakan bertumpu pada itikad baik untuk mengendalikan penggunaan hutang yang berlebihan demi mengoptimalkan struktur modalnya.
Para investor yang hendak menanamkan dana pada perusahaan real estate dan properti, sebaiknya menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki tingkat struktur aktiva dan profitabilitas yang tinggi. Karena bagi perusahaan yang memiliki struktur aktiva dan profitabilitas yang tinggi, tingkat penggunaan utang perusahaan akan rendah. Penggunaan utang yang rendah tersebut menyebabkan semakin kecil biaya bunga utang yang harus ditanggung oleh perusahaan, sehingga bagian laba yang diperoleh investor menjadi lebih besar.
Untuk menghindari terulangnya krisis ekonomi tahun 2008, tentunya peran pemerintah sangat dinantikan pelaku bisnis properti. Pemerintah seharusnya mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan dengan semestinya melalui penyusunan undang-undang/ tight money policy yang lebih ketat,dan tidak mengabaikan kepentingan/ hak konsumen. Dari segi kredit perumahan dalam negeri, pemerintah harus melindungi konsumen yang berinvestasi pada perusahaan-perusahaan real estate dan propertiyang mempunyai struktur modal yang mengkhawatirkan.
(3)
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti variabel-variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang mungkin berpengaruh terhadap struktur modal. Variabel yang disarankan antara lain: suku bunga, inflasi, indeks harga saham sektoral, harga semen, dan sebagainya.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Sony. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2007.Jurnal Ekonomi USU. Vol.11.No.1. November.
Astuti, Ira Puji dan Ardiani Ika S. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Real Estate and Properti yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2003-2006. Tesis MM Universitas Semarang.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Chariri, Anis. 2008. Questioning The Popularity Of Agency Theory In Accounting Research. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 14 (1). pp. 1-14.
Dianae, Hola. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis MM Universitas Brawijaya. Fees, Reeve, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Fransisko, Nicolaus. 2005. Cara Mudah Menyajikan dan Memahami Laporan Keuangan Neraca Lajur. Jakarta: Grasindo.
Ghosh, Arvin, Francis Cai and Wenhui Li. 2000. “The Determinants of Capital Structure”, American Business Review. 18,2,p.129.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPS. Edisi 3. Semarang: UNDIP.
Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 4.Yoyakarta: BPFE.
Gujarati, DN. 1995. Ekonometrika Dasar. Terjemahan. Mc. Graw Hill, Inc. Massaachussetts.
Hair, J.F. Jr. , Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis.5thEdition. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang.Yogyakarta: BPFE.
(5)
Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Vol. 11.No. 1.Maret.hlm. 38-45.
Kusumaningrum, Eka Amelia. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate and Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2005-2009. Semarang: UNDIP.
Lukas Setia Atmaja. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 2. Andi Offset.
Mardiana.2005. Analisis Variable-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Metal yang Go Public di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Ilmiah Bidang Management dan Akuntansi, Vol. 2, No. 2, hlm.149-169.
Margaretha, Farah. 2003. ‘Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public’. Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Universitas Trisakti. No. 3.Hal.98-115.
Martono, Agus H. dan Haritjo.2007Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Miles, David & Scott, Andrew. 2005. Macroeconomics: Understanding the Wealth of Nation.2nd Editon.John Wiley & Sons Inc.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTY
Mutamimah.2003. Analisis Struktur Modal pada perusahaan-Perusahaan Non-Finansial yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia.Jurnal Bisnis Strategi, vol. 11, Juli 2003.
Myers, Stewart C. 1996. “The Capital Structure Puzzle”.Journal of Finance, V.33, July : 573-592.
Pagano, M., Panetta, F., dan Zingales, L. 1998.Why do companies go public? An empirical analysis. The Journal of Finance, Vol. 53, No. 1, 27-64.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Rivai, Catharina Wulandari. 2011. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Produk Domestik Bruto dan Indeks Harga Saham Gabungan terhadap Struktur Modal Perusahaan di Indonesia. Jakarta: FEUI.
Rizal, Muhammad. 2002. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ tahun 1997-2002. Thesis MM, Universitas Gajah Mada.
(6)
Saidi. 2004. ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEJ tahun 1997-2002’. Dalam Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Semarang: STIE Stikubank. Vol.11. Hal 44-58.
Sartono, Agus, R. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Media Pustaka.
Seftianne dan Ratih Handayani. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan publik sektor manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akutansi.Vol. 13.No. 1. April. hlm. 39-56.
Setiawan, Rahmat. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dalam Perspective Pecking Order theory, Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman pada Bursa Efek Jakarta. Majalah Ekonomi Tahun XVI, No. 3, hlm.318-333.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei, LP3ES. Jakarta.
Sujianto, Agus Eko. 2001. “Analisis Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur keuangan pada perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.Vol.2, No.2, Desember 2001, Hal.125 – 138.
Sutojo, Siswanto, dan Fritz, Kleinsteuber. 2002. Manajemen Keuangan Bagi Eksekutif Non-Keuangan. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka.
Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PTElex Media Komputindo.
Syamsuddin, M, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Bina Graha.
Titman dan Wessels., 1988. The Determinants of Capital Structure Choice, Journal of Finance, 43.
Weston, Fred, J dan Thomas, E Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.