UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR Upaya Orang Tua Bekerja Dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Pada Anak Kelas 1 Sekolah Dasar.
UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
MUKTISARI ANDAYANI
F 100 090 212
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Muktisari Andayani
Lisnawati Ruhaena, S.Psi.M.Si., Psi
Muktisari05@gmail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABTRAKSI
Proses perkembangan seorang anak memerlukan peran dan dukungan dari orangorang terdekat supaya tercapai perkembangannya. Namun dengan berkembangnya era
modernisasi tak jarang para orang tua menggeser peran dan fungsinya dalam keluarga.
Peran orang tua dalam mendidik anak terutama yang berkaitan dengan proses membaca
sangatlah penting. Anak akan lebih cepat dapat membaca jika diajarkan secara kontinyu
oleh orang tua sendiri, hal ini dimaksudkan agar anak lebih siap jika sudah memasuki
bangku sekolah. Artinya peran dukungan lingkungan rumah sangat diperlukan oleh anak
supaya proses pengembangan kemampuan membaca anak tidak terhambat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam dan mendeskripsikan upayaupaya yang dilakukan orang tua bekerja dalam mengembangkan kemampuan membaca
pada anak.
Penentuan informan dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling, yaitu
pengambilan informan berdasarkan ciri-ciri dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Kriteria dari informan penelitian ini adalah ibu yang bekerja di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo yang mengembangkan kemampuan membaca anak
pada kelas 1 SD. Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti mengambil 6 informan ibu yang
mengembangkan kemampuan membaca anak pada kelas 1 SD yang merupakan pegawai
dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pertama rutinitas dan
kebiasaan orang tua bekerja untuk mendampingi anak belajar yaitu pada malam hari.
Dan peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan membaca dengan cara
menyediakan fasilitas seperti media kartu dan buku bacaan, membacakan buku bacaan
yang menarik perhatian anak, menggunakan metode belajar sambil bermain, dan
meyerahkan kegiatan belajar kepada guru les dan pembantu. Kedua dampak yang
dihadapi orang tua bekerja dalam mengembangkan kemampuan membaca yaitu orang tua
merasa lelah ketika pulang kerja sehingga orang tua hanya menyediakan fasilitas belajar
untuk anak tanpa adanya pendampingan belajar hal ini yang membuat anak menjadi
sering protes. Ketiga upaya yang dilakukan oleh orang tua bekerja dalam
mengembangkan kemampuan membaca anak yaitu dengan cara mengetahui kondisi dan
jadwal anak sehari-hari, mendatangkan guru pendamping untuk mengajari anak belajar,
mengajak anak ke perpustakaan daerah, dan juga mengajak anak untuk pergi ke toko
buku.
Kata kunci : upaya, orangtua bekerja, kemampuan membaca
iv
manusia, dimana hal ini menjadi
PENDAHULUAN
kunci utama seseorang untuk dapat
Anak
merupakan
ciptaan
Tuhan
membutuhkan
yang
kasih
pemeliharaan
sayang
Dari
proses
seorang
saat
–
orang
terdekat
sangat
anak
dalam
peran
dan
keluarga.
era
menjadikan
ini
semua
baik
ini
yang
pendidikan
prinsip
ekonomi
(2008)
efektif
untuk
tidak
didahulukan
bahwa
membaca
dengan
erat
adanya
simbol-simbol
bahasa
yang digunakan sebagai pembantu
segenap
kerja
keyakinan
tulis dimana ini merupakan stimulus
dalam proses mengingat tentang apa
yang
bahwa membaca merupakan fungsi
sistem
jika
pengenalan
masyarakat. Seperti yang diketahui
dari
yang
hubungannya
mengembangkan budaya membaca,
tertinggi
pada
seperti yang dijelaskan oleh Mulyono
dengan
bagi
individu
dengan adanya kemampuan membaca
pendidikan
berhitung
cara
diperoleh
pendidikan BAB III pasal 4 ayat 5
menulis,
maupun
semua informasi itu tidak akan dapat
penyelenggaraan
diselenggarakan
kemajuan
mendapatkan informasi. Akan tetapi,
pemerintah
disebutkan
yang
bagi
berdasarkan
satu
menerapkan UU No.20 Tahun 2003
tentang
penting
dasar
bahwa membaca merupakan salah
maupun bidang pendidikan. Untuk
bidang
kemampuan
dan
utama membuka jendela dunia. Hal
lapisan
bidang
dibutuhkan
kedudukannya yaitu sebagai modal
masyarakat ingin menyejahterakan
kehidupan
sangat
membaca
membaca menjadi penting fungsi dan
fungsinya
Hal
Keaktifan
dan
Di dalam dunia pendidikan,
modernisasi tak jarang para orang tua
menggeser
ilmu
terutama bagi anak-anak.
supaya
berkembangnya
ruang
masyarakat
tercapai perkembangannya. Namun
dengan
ini
menjadi
memerlukan peran dan dukungan dari
orang
pada
pengetahuan.
dan
proses
ini
masuk
sangat
dalam
perkembangan.
perkembangan
makhluk
dibaca.
Maka
kemampuan
membaca seorang anak sebaiknya
otak
diajarkan pada masa anak – anak
sehingga hanya dapat dilakukan oleh
terutama pada rentang usia 5 sampai 8
1
tahun karena pada dasarnya anak
adanya latar belakang membaca yang
yang berada di usia tersebut sudah
baik anak akan mengalami kesulitan
diperkenalkan mulai tentang huruf
jika di usia 8 sampai 9 tahun tidak
dan kata – kata. Cara seperti ini lebih
dapat
mempersiapkan anak – anak dapat
Sehingga untuk menjadi pembaca
membaca ketika memasuki bangku
yang baik sangat tipis harapannya,
sekolah dasar yang sebenarnya sudah
biasanya
diharuskan
menolak sekolah dan seluruh proses
lancar
dan
memiliki
membaca
anak
dengan
akan
baik.
benar-benar
belajar (Hainstock, 2002). Mengatasi
kemampuan membaca.
hal tersebut diperlukan peran dari
Kemampuan membaca dibagi
menjadi 2 tahap hal tersebut sesuai
lingkungan
dengan
keluarga dimana peran orang tua
pendapat
Dardjowidjojo
terdekat
dirasa
lanjut. Tahap pemula ini diterapkan
mendampingi anak belajar membaca.
membaca untuk anak – anak yang
Sehingga kemampuan membaca itu
baru
kata
akan timbul dari dirinya sendiri tetapi
biasanya yang termasuk dalam tahap
perlu adanya peran dan dukungan dari
ini anak PAUD dan TK biasanya pada
pihak - pihak luar salah satunya
usia 4 sampai 6 tahun, sedangkan
keluarga. Dimana orang tua menjadi
tahap lanjutan dimaksudnya untuk
pendidik yang utama dan pertama
anak yang sudah dapat merangkai
bagi anak-anak.
huruf
dan
penting
yaitu
(2010) yaitu tahap pemula dan tahap
mengenal
sangat
anak
dalam
nantinya
Banyaknya
fenomena
merangkai menjadi sebuah kalimat
mengembangkan
kemampuan
hal ini diterapkan untuk anak – anak
membaca
yang sudah mulai untuk masuk dalam
memberikan
bangku sekolah dasar terutama kelas
negatif
1 dan 2 SD yaitu usia 7 sampai 8
terutama bagi anak yang memiliki
tahun. Belajar membaca bagi anak
orang tua bekerja. Dampak positif
yang kondusif itu berada direntang
yang dirasakan anak yang memiliki
usia 4 sampai 8 tahun yaitu usia anak
orang tua bekerja yaitu anak akan
TK sampai kelas 2 SD. Jadi tanpa
merasa selalu mendapat fasilitas yang
kata
demi
kata
dan
2
seperti
bagi
saat
dampak
seluruh
ini
yang
positif
dan
masyarakat
lengkap
dari
orang
tua
yang menyatakan bahwa orangtua
seperti
memasukan anak dalam sekolah yang
yang
memberikan
memiliki fasilitas baik, diberikan
bantuan pada anaknya secara khusus,
buku bacaan yang lengkap, bahkan
dapat memberikan efek yang sangat
tak jarang juga orang tua memberikan
besar. Dimaksudkan disini adalah
les tambahan untuk anak. Sedangkan
seorang anak yang selalu dipantau
terdapat juga dampak negatif yang
perkembangan
dirasakan anak ketika orang tua
orang tua akan lebih mudah teratasi
bekerja yaitu kurangnya perhatian dan
proses perkembangannya dibanding
pendamping berkaitan dengan proses
dengan yang tidak.
Anak
belajar membaca yang dilakukan
dorongan
psikologisnya
dan
oleh
yang tidak mendapat
orang tua pada anak, dan kurang
dukungan
adanya pemberian contoh membaca
kurangnya pendampingan orang tua
yang
tua.
terhadap anak hal ini dapat dilihat
Sehingga dirasakan oleh anak – anak
dari anak yang memiliki orang tua
bahwa keluarga merupakan sosok
bekerja. Dimana keduanya dituntut
paling penting dalam perkembangan
untuk bekerja selama kurang lebih 9
psikologis anak. Keluarga merupakan
jam per harinya dalam seminggu. Ini
tempat paling penting dimana seorang
berarti orang tua berada di luar
anak akan mendapatkan dasar bentuk
lingkungan keluarga berkisar antara
kemampuannya agar besoknya bisa
pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
menjadi
Padahal
diajarkan
oleh
manusia
orang
yang
berhasil
tampak
idealnya
terlihat
seseorang
dari
itu
(Gunarsa, 2004). Oleh karena itu
menjalani aktifitas kehidupan sehari-
tugas orang tua sangatlah penting
hari kurang lebih 15 jam. Bisa
dalam proses belajar anak. Dimana
dibayangkan
orang
bahwa
tersisa yang dipakai untuk keluarga
membaca sebagai hal yang paling
dirumah. Hal ini belum lagi terjadi
penting, karena dengan membaca
pada orang tua yang harus bekerja
anak akan membuka jendela disemua
diluar kota dimana mereka harus
bidang
2003).
menempuh perjalanan pulang-pergi (
Dibuktikan dari banyaknya penelitian
nglaju ) yang juga akan memerlukan
tua
ilmu
memandang
(Guthrie,
3
berapa
waktu
yang
waktu untuk menempuh jarak sekian
tua
kilometer
anak.
agar
dapat
kembali
dalam
pendampingan
belajar
Adapun tujuan penelitian ini
kerumah masing-masing.
adalah
Fenomena ini sering terjadi,
untuk
memahami
dimana banyak pasangan suami dan
mendalam
istri yang sama-sama bekerja kurang
upaya – upaya yang dilakukan orang
memperhatikan perkembangan anak.
tua bekerja dalam mengembangkan
Orang
kemampuan membaca pada anak.
tua
yang
bekerja
hanya
dan
secara
mendeskripsikan
memiliki waktu berinteraksi dengan
TINJAUAN PUSTAKA
anak yang terbatas. Sehingga lebih
Menurut Soeharto (2002) upaya
tugas
merupakan bagian dari aspek yang
pengajaran terutama dalam hal belajar
dinamis dalam kedudukan (status)
membaca pada guru, tetapi seperti
terhadap sesuatu. Apabila seseorang
yang semua orang
telah
senang
melimpahkan
ketahui bahwa
melakukan
hak
didalam kelas formal perhatian guru
kewajibannya
akan terpecah jadi tidak mungkin
kedudukan-nya, maka ia dinyatakan
seorang guru dapat memperhatikan
sudah melakukan suatu upaya. Jadi
satu
sebagai
upaya merupakan bagian dari usaha
membaca
atau suatu cara yang sudah terencana
selain di sekolah sangatlah penting
dan terarah untuk menjaga sesuatu hal
peran orang tua dalam membantu
agar tercapai apa yang diinginkan.
anak.
tambahan
Untuk
anak
itu
belajar
Menurut
anak belajar membaca di rumah maka
sesuai
dan
Ginting
(2005)
diperlukan komunikasi yang baik
mengatakan
dimana
sebagai
merupakan suatu proses memahami
pendamping belajar membaca anak di
teks yang tertulis. Seperti halnya yang
rumah. Oleh karenanya kemampuan
dikatakan oleh Nanda (2003) bahwa
membaca perlu dimunculkan dengan
membaca erat hubungannya dengan
adanya keterlibatan orang tua dalam
adanya
proses membaca.
bahasa tulis dimana ini merupakan
orang
tua
bahwa
dengan
pengenalan
membaca
simbol-simbol
Perkembangan anak sangatlah
stimulus yang digunakan sebagai
bergantung dengan keterlibatan orang
pembantu dalam proses mengingat
4
dibaca,
kemampuan membaca anak yaitu: a)
pengertian
Tahap Megis (Magical stage), b)
melalui pengalaman yang dimiliki
Tahap Konsep Diri ( Self Concept
seseorang.
Stage )
tentang
apa
untuk
yang
menciptakan
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan
bahwa
Orang Tua Bekerja
Dalam sebuah keluarga terdiri
kemampuan
anak
sangat
dari pasangan suami istri.Menurut
proses
belajar,
Niken & Theresia (2004) suami
dimulai dengan pengenalan simbol-
merupakan sosok seorang ayah yang
simbol lanjut pada pengenalan huruf,
memiliki
dilanjutkan lagi dengan pengenalan
nafkah yang baik, tujuannya agar
kata yang nantinya berakhir pada
kebutuhan
kalimat
terpenuhi. Tetapi di era sekarang ini
membaca
seorang
dipengaruhi
oleh
sehingga
anak
akan
tugas
sebagai
pencari
ekonomi
keluarga
tak jarang juga wanita yang bekerja
memahami isi dari teks tertulis.
dengan
Terdapat 2 aspek penting dalam
alasan
mandiri
kemampuan membaca, yaitu aspek
sehingga
kemampuan
(mechanical
bergantung pada suami, menambah
skill) dan kemampuan pemahaman
penghasilan keluarga, mengisi waktu
(comprehension skill):
luang, serta mengembangkan prestasi
mekanis
Faktor-faktor
secara
supaya
ekonomi
tidak
atau keahlian yang lain.
yang
Hambatan
mempengaruhi rendahnya membaca
dan
dukungan
menurut Prasetyono (2008) yaitu:
menjadi faktor umum yang menjadi
faktor
pembeda
internal,
faktor
eksternal.
antara
individu
keputusan
dalam
Termasuk dalam faktor eksternal
pengambilan
meliputi belum kesediaanya bahan
Menurut Bright (2004) pengam-bilan
bacaan yang sesuai, status sosial,
keputusan bekerja dipengaruhi oleh:
ekonomi, keluarga etnis, pengaruh
a)
teman sebaya, orangtua, guru.
langsung mengenai pekerjaan atau
Kepentingan,
b)
bekerja.
Gambaran
(dalam
kegiatan, c) Kegiatan yang relevan, d)
Elifia, 2012) terdapat kurang lebih
Kondisi kerja, e) Pikiran positif
lima
tentang kegiatan, d) dan pengalaman.
Menurut
tahap
Cochrane
dalam
perkembanga
5
Faktor
yang
menyebabkan
Upaya Orang Tua Bekerja dalam
konflik orang tua dalam bekerja
Mengembangkan
antara lain:
Membaca pada Anak
Upaya
a. Tekanan maksudnya adalah beban
yang
mengharuskan
pekerjaan
tepat
waktu
membuat
seseorang
merupakan
cara,
tindakan atau usaha yang terencana
kerja yang terlalu banyak
b. Waktu
Kemampuan
dan
dilakukan
oleh
seseorang
mencapai
apa
yang
untuk
diinginkan.
Dalam mengembangkan kemampuan
dikejar
deadline.
membaca perlu adanya tindakan yang
Menurut Netemeyer (dalam
dapat dilakukan oleh orang tua. Peran
Prawitasari, 2007) membagi dimesi
orang tua dalam mendidik anak yang
konflik
berkaitan dengan proses membaca
antara
pekerjaan-keluarga
melalui work-family conflict scale
sangatlah
antara lain:
belajar anak. Terutama peran dari
a. Tuntutan peran umum dimana
seorang ibu dimana seorang ibu
orang
tua
bertanggung
proses
bekerja dituntut untuk melakukan
komitmen
peran ganda yang seimbang agar
nantinya tidak menimbulkan konflik,
terhadap keluarga
b. Konflik
dalam
untuk
dituntut
jawab,
penting
berdasarkan
hal ini sejalan dengan penelitian
waktu
konflik ini akan muncul ketika
Apperson
sebagai orang tua jumlah waktu
mayoritas dimiliki oleh pria dan
yang diberikan kepada keluarga
wanita yaitu menjadi orang tua dan
dirasa kurang terpenuhi.
pekerja yang mengharuskan mereka
c. Konflik
berdasar
untuk
ketegangan
(2002)
menimbulkan
keluarga
menempatkan
pekerjaan
mengganggu atas salah satu peran
tingkatan
tersebut.
dibanding pria.
6
ganda
bekerja full-time. Hal
diakibatkan karena peran dalam
ataupun
peran
konflik,
wanita
konflik
lebih
ini
dan
memiliki
tinggi
mengembangkan kemampuan mem-
METODE PENELITIAN
baca anak pada kelas 1 SD yang
Penelitian
metode
ini
menggunakan
penelitian
merupakan
kualitatif
Pengumpulan
maksud
untuk
mengembangkan
melalui wawancara yang dilakukan di
tempat yang telah disepakati bersama.
anak.Menurut
Tahapan yang kedua adalah proses
Moleong (2007), penelitian kualitatif
observasi
adalah penelitian yang bermaksud
penelitian,
dialami
oleh
misalnya
dokumentasi berupa foto kegiatan
wawancara
sebagainya.
dengan
penelitian
purposive
ini
dalam
diambil
secara
sampling,
pengembangan
naratif yaitu menceritakan dengan
runtut
data
yang diperoleh
dari
lapangan. Data yang diperoleh akan
dari informan penelitian ini adalah
dianalisis
ibu yang bekerja di Kantor Pelayanan
mengembangkan
proses
berkaitan
penelitian ini adalah secara deskriptif
telah ditentukan sebelumnya. Kriteria
Sukoharjo
yang
Analisis yang digunakan dalam
yaitu
ciri-ciri dan kriteria-kriteria yang
Pratama
dan
kemampuan membaca.
pengambilan informan berdasarkan
Pajak
secara
juga melengkapi data dengan proses
perilaku,
informan
dilakukan
telah ditentukan sebelumnya. Peneliti
subjek
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
Penentuan
yang
berkala dan pada waktu-waktu yang
untuk memahami fenomena tentang
yang
pada
proses dimana peneliti menggali data
dalam mengembangkan kemampuan
apa
data
tahapan. Tahapan pertama adalah
dilakukan oleh orang tua bekerja
pada
Kantor
penelitian ini dilakukan melalui dua
pemahaman
mengenai bentuk hambatan yang
membaca
dari
Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.
fenomenologis
dengan
pegawai
dengan
menggunakan
analisis isi (content analysis) yang
yang
diperoleh dari hasil wawancara. Dan
kemampuan
untuk
membaca anak pada kelas 1 SD.
observasi
deskriptif.
Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti
mengambil 6 informan ibu yang
7
dianalisis
secara
bagaimana
HASIL PENELITIAN DAN
orang
tua
mengembangkan
PEMBAHASAN
bekerja
kemampuan
Berdasarkan hasil wawancara
membaca anak. Dalam penelitian ini,
dengan para informan yang terdiri
informan yang berprofesi sebagai ibu
dari 6 orang tua (ibu-ibu) bekerja,
yang bekerja terikat dengan ikatan
maka dapat diketahui Terbentuknya
dinas di Kantor Pelayanan Pajak
upaya mengembangkan ini tidak lepas
Pratama
dari bantuan dan dukungan dari orang
mengembangkan
lain terutama lingkungan terdekat
membaca
yaitu keluarga dimana orang tua
menyediakan
menjadi pemeran utama dalam proses
berlangganan majalah anak-anak dan
mengembangkan
membelikan
kemampuan
Sukoharjo
dalam
kemampuan
anak
yaitu
dengan
fasilitas
seperti
buku-buku
untuk
yang
membaca anak. Menurut Guthrie
menarik
anak-anak,
(2003) bahwa orangtua memandang
membacakan buku cerita supaya anak
membaca sebagai hal yang paling
juga tertarik pada buku, membuatkan
penting, karena dengan membaca
alat bantu belajar membaca dan
anak akan membuka jendela disemua
mempratekannya, membuatkan soal,
bidang ilmu.
berperan aktif mengetahui kondisi
dalam
dan mood anak, melakukan kegiatan
penelitian ini memberikan upaya
belajar yang santai tapi serius yaitu
terbaik
dengan diselingi permainan.
Seluruh
informan
dalam
mengembangkan
kemampuan membaca anak. Beragam
KESIMPULAN DAN SARAN
cara yang orang tua terapkan dalam
mengembangkan
membaca
A. Kesimpulan
kemampuan
Berdasarkan hasil analisis data
anak-anak,
dan pembahasan dalam penelitian ini,
kepada
disesuaikan dengan kemampuan serta
dapat disimpulkan bahwa
keinginan anak. Orang tua yang
memahami secara mendalam dan
terlibat
kegiatan
mendeskripsikan mengenai upaya –
kemampuan
upaya yang dilakukan orang tua
langsung
dalam
mengembangkan
untuk
membaca ini menjadikan orang tua
bekerja
tersebut
kemampuan membaca pada anak
lebih
paham
mengenai
8
dalam
mengembangkan
kelas 1 SD cara orang tua tersebut
dilakukan orang tua bekerja dalam
dalam mengembangkan kemampuan
mengatasi
membaca
menyediakan
di
kendala
sudah
efektif
rumah
meliputi
karena tidak memaksakan anak untuk
fasilitas
seperti
belajar jika anak sedang tidak mood
berlangganan majalah anak-anak dan
belajar,
membelikan
yang
menciptakan suasana baru bagi anak
anak-anak,
yaitu belajar sambil bermain agar
membacakan buku cerita supaya anak
anak tidak merasa jenuh atau bosan,
juga tertarik pada buku, membuatkan
dan orang tua tetap mampu menjaga
alat bantu belajar membaca dan
komunikasi walaupun orang tua sibuk
mempratekannya, membuatkan soal,
bekerja.
berperan aktif mengetahui kondisi
B. Saran
menarik
buku-buku
untuk
dan mood anak, melakukan kegiatan
orang
Berdasarkan
kesimpulan
tua
hasil
mampu
penelitian
belajar yang santai tapi serius yaitu
dan
maka
terdapat
dengan diselingi permainan.
beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan yaitu:
Dampak yang dihadapi setiap
1. Bagi
informan bervariasi adapun dampak
subyek
dapat
penelitian
yang dihadapi orang tua bekerja
diharapkan
memberikan
dalam mengembangkan kemampuan
yang terbaik kepada anak-anak
membaca yaitu anak – anak akan
mereka, karena anak akan lebih
protes karena mereka tidak pernah
berkembang bila hubungan antara
diperhatikan secara tampak seperti
orang tua dan anak sangat baik.
teman – teman yang lain, anak
Orang tua memberikan waktu
menjadi merasa iri terhadap kakaknya
luang kepada anak disela-sela
karena dulunya sering di ajarkan
kesibukan mereka.
membaca, orang tua terkadang sudah
2. Bagi peneliti lain, diharapkan
merasa capek dan lelah ketika sampai
mampu menggali lebih dalam
di rumah dan masih harus menemani
mengenai hubungan orang tua dan
dan mengajari anak belajar.
anak secara psikologis hingga
dapat
Menurut seluruh informan dalam
berimbas
pada
perkembangan anak dalam belajar
penelitian ini upaya yang sudah
9
terutama
Tangga yang Bekerja dan
Tidak
Bekerja
dalam
Mengikuti
Sekolah
Pengembangan Pribadi di
John
Robert
Powers
Surabaya”, Anima. Vol 123
No 2.
mengembangkan
membaca anak sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alsa,
A.
(2003).
Pendekatan
kuantitatif & kualitatif serta
kombinasi dalam penelitia
psikologi.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Elifia.
Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja.
Jakarta: Rineka Cipta
Apperson. (2002). Women Managers
and The Experience of WorkFamily Conflict. American.
Journal of Undergraduate
Research vol.1
(2012).
Peningkatan
Kemampuan Membaca Anak
Melalui Permainan Kartu
Huruf Di Taman Kanak –
Kanak Agam. Padang: Jurnal
Pesona PAUD Vol.1 No. 1.
Ginting, V. (2005). Penguatan
Membaca,
Fasilitas
Lingkungan Sekolah dan
Keterampilan Dasar Membaca
Bahasa Indonesia Serta Minat
Membaca Murid. Jakarta:
Jurnal Pendidikan PenaburVol. 4 No.4.
Bright, JIM E.H.& Robert G.L. P&
Sharon W.& Joanna E. (2004).
The role of social context and
serendipitous events in career
decision making. International
journal for education and
vocational guidance.
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologis
praktis: anak, remaja dan
keluarga. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
Guthrie, E. (2003). Anak sempurna
atau anak bahagia?. Bandung:
Qanita Mizan
Dardjowidjojo,
S.
(2010).
Psikolinguistik,
pengantar
pemahaman bahasa manusia.
Unika Atma Jaya, Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta
Hainstock, E.G. (2002). Montessori
untuk sekolah dasar. Jakarta:
Pustaka Delapratasa
Davis, K. (2000). Human Retions at
Work The Dinamik
of
Organization Behavior. New
York: McGraw-Hill Book
Company
Herdiansyah, H.(2010). Metodologi
Kualitatif untuk Ilmu – Ilmu
Sosial.
Jakarta:
Salemba
Humanika
Djamarah. (2008). Psikologi belajar.
Ed. II. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartika, E. (2004). Memacu Minat
Membaca Siswa Sekolah
Dasar.
Jakarta:
Jurnal
Dwijanti, J.E. (1999). “Perbedaan
Motif Antara Ibu Rumah
10
Pendidikan Penabur- No.03/
Th.III.
Papalia, D.E, Feldman, R.D, & Old,
S.W.
(2004).
Human
Development, 9 th edition, New
York: McGraw Hill.
Marliyah. (2004). Hubungan Antara
Persepsi terhadap Dukungan
Orangtua dengan Pembuatan
Keputusan
Karir
pada
Remaja. Jurnal Provitae Vol.2
No.3
Poerwandari,
E,
K.
(1998).
Pendekatan kualitatif dalam
penelitian psikologi. LPSP3,
Jakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
Masjidi, N. (2007). Agar Anak Suka
Membaca. Yogyakarta: Media
Insani
Prasetyono, D S. (2008). Rahasia
Mengajarkan
Gemar
Membaca pada Anak Sejak
Dini. Think: Yogyakarta.
Moleong, L.J. (2002). Metodoogi
penelitian kualitatif. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Prawitasari, A. K. (2007). Hubungan
Work-Family Conflicts dengan
Kepuasaan
Kerja
pada
Karyawati Berperan Jenis
Kelamin Androgini di PT.
Tiga Putra Abadi Perkasa
Cabang Purbalingga. Skripsi
(Tidak
Diterbitkan).
Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
(2007). Metodoogi
penelitian kualitatif. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Mulyono, A. (2008). Pendidikan Bagi
Anak Kesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Murtiningrum, A.(2005). Analisis
Pengaruh Konflik Pekerjaan –
Keluarga Terhadap Stress
Kerja
dengan
Dukungan
Sosial
Sebagai
Variabel
Modernisasi (Studi Kasus
Pada Guru SMP 3 Negeri Di
Kabupaten Kendal). Thesis.
(online)
http;//eprinis_undip.ac.id/1521
5/1/Afina_Murtiningrum.pdf
(diunduh pada tanggal 13
september 2013)
Rakmat
J.
(2007).
Psikologi
komunikasi. Bandung: Remaja
Karya.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Weigel, D.J & Martin, S. 2005.
Literacy
and
Language
Development. University of
Nevada Cooperative Extention
and Agricultural Experiment
Station.
Niken & Theresia. (2004). Hubungan
Antara Kualitas Relasi Ayah
Dengan Harga Diri Remaja
Putra.
Jakarta:
Jurnal
Psikologi Vol.2 No.1.
Soeharto, I. 2002. Studi Kelayakan
Proyek
Industri.
Jakarta:
Erlangga.
11
Yulia,
A. (2005). Menumbuhkan
Minat Baca Anak. Jakarta: PT
Gramedia
Yusuf, A.M. (2005). Kiat sukses
dalam karir. Padang: Ghalia
Indonesia
12
KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan oleh:
MUKTISARI ANDAYANI
F 100 090 212
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UPAYA ORANG TUA BEKERJA DALAM MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Muktisari Andayani
Lisnawati Ruhaena, S.Psi.M.Si., Psi
Muktisari05@gmail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABTRAKSI
Proses perkembangan seorang anak memerlukan peran dan dukungan dari orangorang terdekat supaya tercapai perkembangannya. Namun dengan berkembangnya era
modernisasi tak jarang para orang tua menggeser peran dan fungsinya dalam keluarga.
Peran orang tua dalam mendidik anak terutama yang berkaitan dengan proses membaca
sangatlah penting. Anak akan lebih cepat dapat membaca jika diajarkan secara kontinyu
oleh orang tua sendiri, hal ini dimaksudkan agar anak lebih siap jika sudah memasuki
bangku sekolah. Artinya peran dukungan lingkungan rumah sangat diperlukan oleh anak
supaya proses pengembangan kemampuan membaca anak tidak terhambat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam dan mendeskripsikan upayaupaya yang dilakukan orang tua bekerja dalam mengembangkan kemampuan membaca
pada anak.
Penentuan informan dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling, yaitu
pengambilan informan berdasarkan ciri-ciri dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Kriteria dari informan penelitian ini adalah ibu yang bekerja di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo yang mengembangkan kemampuan membaca anak
pada kelas 1 SD. Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti mengambil 6 informan ibu yang
mengembangkan kemampuan membaca anak pada kelas 1 SD yang merupakan pegawai
dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pertama rutinitas dan
kebiasaan orang tua bekerja untuk mendampingi anak belajar yaitu pada malam hari.
Dan peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan membaca dengan cara
menyediakan fasilitas seperti media kartu dan buku bacaan, membacakan buku bacaan
yang menarik perhatian anak, menggunakan metode belajar sambil bermain, dan
meyerahkan kegiatan belajar kepada guru les dan pembantu. Kedua dampak yang
dihadapi orang tua bekerja dalam mengembangkan kemampuan membaca yaitu orang tua
merasa lelah ketika pulang kerja sehingga orang tua hanya menyediakan fasilitas belajar
untuk anak tanpa adanya pendampingan belajar hal ini yang membuat anak menjadi
sering protes. Ketiga upaya yang dilakukan oleh orang tua bekerja dalam
mengembangkan kemampuan membaca anak yaitu dengan cara mengetahui kondisi dan
jadwal anak sehari-hari, mendatangkan guru pendamping untuk mengajari anak belajar,
mengajak anak ke perpustakaan daerah, dan juga mengajak anak untuk pergi ke toko
buku.
Kata kunci : upaya, orangtua bekerja, kemampuan membaca
iv
manusia, dimana hal ini menjadi
PENDAHULUAN
kunci utama seseorang untuk dapat
Anak
merupakan
ciptaan
Tuhan
membutuhkan
yang
kasih
pemeliharaan
sayang
Dari
proses
seorang
saat
–
orang
terdekat
sangat
anak
dalam
peran
dan
keluarga.
era
menjadikan
ini
semua
baik
ini
yang
pendidikan
prinsip
ekonomi
(2008)
efektif
untuk
tidak
didahulukan
bahwa
membaca
dengan
erat
adanya
simbol-simbol
bahasa
yang digunakan sebagai pembantu
segenap
kerja
keyakinan
tulis dimana ini merupakan stimulus
dalam proses mengingat tentang apa
yang
bahwa membaca merupakan fungsi
sistem
jika
pengenalan
masyarakat. Seperti yang diketahui
dari
yang
hubungannya
mengembangkan budaya membaca,
tertinggi
pada
seperti yang dijelaskan oleh Mulyono
dengan
bagi
individu
dengan adanya kemampuan membaca
pendidikan
berhitung
cara
diperoleh
pendidikan BAB III pasal 4 ayat 5
menulis,
maupun
semua informasi itu tidak akan dapat
penyelenggaraan
diselenggarakan
kemajuan
mendapatkan informasi. Akan tetapi,
pemerintah
disebutkan
yang
bagi
berdasarkan
satu
menerapkan UU No.20 Tahun 2003
tentang
penting
dasar
bahwa membaca merupakan salah
maupun bidang pendidikan. Untuk
bidang
kemampuan
dan
utama membuka jendela dunia. Hal
lapisan
bidang
dibutuhkan
kedudukannya yaitu sebagai modal
masyarakat ingin menyejahterakan
kehidupan
sangat
membaca
membaca menjadi penting fungsi dan
fungsinya
Hal
Keaktifan
dan
Di dalam dunia pendidikan,
modernisasi tak jarang para orang tua
menggeser
ilmu
terutama bagi anak-anak.
supaya
berkembangnya
ruang
masyarakat
tercapai perkembangannya. Namun
dengan
ini
menjadi
memerlukan peran dan dukungan dari
orang
pada
pengetahuan.
dan
proses
ini
masuk
sangat
dalam
perkembangan.
perkembangan
makhluk
dibaca.
Maka
kemampuan
membaca seorang anak sebaiknya
otak
diajarkan pada masa anak – anak
sehingga hanya dapat dilakukan oleh
terutama pada rentang usia 5 sampai 8
1
tahun karena pada dasarnya anak
adanya latar belakang membaca yang
yang berada di usia tersebut sudah
baik anak akan mengalami kesulitan
diperkenalkan mulai tentang huruf
jika di usia 8 sampai 9 tahun tidak
dan kata – kata. Cara seperti ini lebih
dapat
mempersiapkan anak – anak dapat
Sehingga untuk menjadi pembaca
membaca ketika memasuki bangku
yang baik sangat tipis harapannya,
sekolah dasar yang sebenarnya sudah
biasanya
diharuskan
menolak sekolah dan seluruh proses
lancar
dan
memiliki
membaca
anak
dengan
akan
baik.
benar-benar
belajar (Hainstock, 2002). Mengatasi
kemampuan membaca.
hal tersebut diperlukan peran dari
Kemampuan membaca dibagi
menjadi 2 tahap hal tersebut sesuai
lingkungan
dengan
keluarga dimana peran orang tua
pendapat
Dardjowidjojo
terdekat
dirasa
lanjut. Tahap pemula ini diterapkan
mendampingi anak belajar membaca.
membaca untuk anak – anak yang
Sehingga kemampuan membaca itu
baru
kata
akan timbul dari dirinya sendiri tetapi
biasanya yang termasuk dalam tahap
perlu adanya peran dan dukungan dari
ini anak PAUD dan TK biasanya pada
pihak - pihak luar salah satunya
usia 4 sampai 6 tahun, sedangkan
keluarga. Dimana orang tua menjadi
tahap lanjutan dimaksudnya untuk
pendidik yang utama dan pertama
anak yang sudah dapat merangkai
bagi anak-anak.
huruf
dan
penting
yaitu
(2010) yaitu tahap pemula dan tahap
mengenal
sangat
anak
dalam
nantinya
Banyaknya
fenomena
merangkai menjadi sebuah kalimat
mengembangkan
kemampuan
hal ini diterapkan untuk anak – anak
membaca
yang sudah mulai untuk masuk dalam
memberikan
bangku sekolah dasar terutama kelas
negatif
1 dan 2 SD yaitu usia 7 sampai 8
terutama bagi anak yang memiliki
tahun. Belajar membaca bagi anak
orang tua bekerja. Dampak positif
yang kondusif itu berada direntang
yang dirasakan anak yang memiliki
usia 4 sampai 8 tahun yaitu usia anak
orang tua bekerja yaitu anak akan
TK sampai kelas 2 SD. Jadi tanpa
merasa selalu mendapat fasilitas yang
kata
demi
kata
dan
2
seperti
bagi
saat
dampak
seluruh
ini
yang
positif
dan
masyarakat
lengkap
dari
orang
tua
yang menyatakan bahwa orangtua
seperti
memasukan anak dalam sekolah yang
yang
memberikan
memiliki fasilitas baik, diberikan
bantuan pada anaknya secara khusus,
buku bacaan yang lengkap, bahkan
dapat memberikan efek yang sangat
tak jarang juga orang tua memberikan
besar. Dimaksudkan disini adalah
les tambahan untuk anak. Sedangkan
seorang anak yang selalu dipantau
terdapat juga dampak negatif yang
perkembangan
dirasakan anak ketika orang tua
orang tua akan lebih mudah teratasi
bekerja yaitu kurangnya perhatian dan
proses perkembangannya dibanding
pendamping berkaitan dengan proses
dengan yang tidak.
Anak
belajar membaca yang dilakukan
dorongan
psikologisnya
dan
oleh
yang tidak mendapat
orang tua pada anak, dan kurang
dukungan
adanya pemberian contoh membaca
kurangnya pendampingan orang tua
yang
tua.
terhadap anak hal ini dapat dilihat
Sehingga dirasakan oleh anak – anak
dari anak yang memiliki orang tua
bahwa keluarga merupakan sosok
bekerja. Dimana keduanya dituntut
paling penting dalam perkembangan
untuk bekerja selama kurang lebih 9
psikologis anak. Keluarga merupakan
jam per harinya dalam seminggu. Ini
tempat paling penting dimana seorang
berarti orang tua berada di luar
anak akan mendapatkan dasar bentuk
lingkungan keluarga berkisar antara
kemampuannya agar besoknya bisa
pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
menjadi
Padahal
diajarkan
oleh
manusia
orang
yang
berhasil
tampak
idealnya
terlihat
seseorang
dari
itu
(Gunarsa, 2004). Oleh karena itu
menjalani aktifitas kehidupan sehari-
tugas orang tua sangatlah penting
hari kurang lebih 15 jam. Bisa
dalam proses belajar anak. Dimana
dibayangkan
orang
bahwa
tersisa yang dipakai untuk keluarga
membaca sebagai hal yang paling
dirumah. Hal ini belum lagi terjadi
penting, karena dengan membaca
pada orang tua yang harus bekerja
anak akan membuka jendela disemua
diluar kota dimana mereka harus
bidang
2003).
menempuh perjalanan pulang-pergi (
Dibuktikan dari banyaknya penelitian
nglaju ) yang juga akan memerlukan
tua
ilmu
memandang
(Guthrie,
3
berapa
waktu
yang
waktu untuk menempuh jarak sekian
tua
kilometer
anak.
agar
dapat
kembali
dalam
pendampingan
belajar
Adapun tujuan penelitian ini
kerumah masing-masing.
adalah
Fenomena ini sering terjadi,
untuk
memahami
dimana banyak pasangan suami dan
mendalam
istri yang sama-sama bekerja kurang
upaya – upaya yang dilakukan orang
memperhatikan perkembangan anak.
tua bekerja dalam mengembangkan
Orang
kemampuan membaca pada anak.
tua
yang
bekerja
hanya
dan
secara
mendeskripsikan
memiliki waktu berinteraksi dengan
TINJAUAN PUSTAKA
anak yang terbatas. Sehingga lebih
Menurut Soeharto (2002) upaya
tugas
merupakan bagian dari aspek yang
pengajaran terutama dalam hal belajar
dinamis dalam kedudukan (status)
membaca pada guru, tetapi seperti
terhadap sesuatu. Apabila seseorang
yang semua orang
telah
senang
melimpahkan
ketahui bahwa
melakukan
hak
didalam kelas formal perhatian guru
kewajibannya
akan terpecah jadi tidak mungkin
kedudukan-nya, maka ia dinyatakan
seorang guru dapat memperhatikan
sudah melakukan suatu upaya. Jadi
satu
sebagai
upaya merupakan bagian dari usaha
membaca
atau suatu cara yang sudah terencana
selain di sekolah sangatlah penting
dan terarah untuk menjaga sesuatu hal
peran orang tua dalam membantu
agar tercapai apa yang diinginkan.
anak.
tambahan
Untuk
anak
itu
belajar
Menurut
anak belajar membaca di rumah maka
sesuai
dan
Ginting
(2005)
diperlukan komunikasi yang baik
mengatakan
dimana
sebagai
merupakan suatu proses memahami
pendamping belajar membaca anak di
teks yang tertulis. Seperti halnya yang
rumah. Oleh karenanya kemampuan
dikatakan oleh Nanda (2003) bahwa
membaca perlu dimunculkan dengan
membaca erat hubungannya dengan
adanya keterlibatan orang tua dalam
adanya
proses membaca.
bahasa tulis dimana ini merupakan
orang
tua
bahwa
dengan
pengenalan
membaca
simbol-simbol
Perkembangan anak sangatlah
stimulus yang digunakan sebagai
bergantung dengan keterlibatan orang
pembantu dalam proses mengingat
4
dibaca,
kemampuan membaca anak yaitu: a)
pengertian
Tahap Megis (Magical stage), b)
melalui pengalaman yang dimiliki
Tahap Konsep Diri ( Self Concept
seseorang.
Stage )
tentang
apa
untuk
yang
menciptakan
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan
bahwa
Orang Tua Bekerja
Dalam sebuah keluarga terdiri
kemampuan
anak
sangat
dari pasangan suami istri.Menurut
proses
belajar,
Niken & Theresia (2004) suami
dimulai dengan pengenalan simbol-
merupakan sosok seorang ayah yang
simbol lanjut pada pengenalan huruf,
memiliki
dilanjutkan lagi dengan pengenalan
nafkah yang baik, tujuannya agar
kata yang nantinya berakhir pada
kebutuhan
kalimat
terpenuhi. Tetapi di era sekarang ini
membaca
seorang
dipengaruhi
oleh
sehingga
anak
akan
tugas
sebagai
pencari
ekonomi
keluarga
tak jarang juga wanita yang bekerja
memahami isi dari teks tertulis.
dengan
Terdapat 2 aspek penting dalam
alasan
mandiri
kemampuan membaca, yaitu aspek
sehingga
kemampuan
(mechanical
bergantung pada suami, menambah
skill) dan kemampuan pemahaman
penghasilan keluarga, mengisi waktu
(comprehension skill):
luang, serta mengembangkan prestasi
mekanis
Faktor-faktor
secara
supaya
ekonomi
tidak
atau keahlian yang lain.
yang
Hambatan
mempengaruhi rendahnya membaca
dan
dukungan
menurut Prasetyono (2008) yaitu:
menjadi faktor umum yang menjadi
faktor
pembeda
internal,
faktor
eksternal.
antara
individu
keputusan
dalam
Termasuk dalam faktor eksternal
pengambilan
meliputi belum kesediaanya bahan
Menurut Bright (2004) pengam-bilan
bacaan yang sesuai, status sosial,
keputusan bekerja dipengaruhi oleh:
ekonomi, keluarga etnis, pengaruh
a)
teman sebaya, orangtua, guru.
langsung mengenai pekerjaan atau
Kepentingan,
b)
bekerja.
Gambaran
(dalam
kegiatan, c) Kegiatan yang relevan, d)
Elifia, 2012) terdapat kurang lebih
Kondisi kerja, e) Pikiran positif
lima
tentang kegiatan, d) dan pengalaman.
Menurut
tahap
Cochrane
dalam
perkembanga
5
Faktor
yang
menyebabkan
Upaya Orang Tua Bekerja dalam
konflik orang tua dalam bekerja
Mengembangkan
antara lain:
Membaca pada Anak
Upaya
a. Tekanan maksudnya adalah beban
yang
mengharuskan
pekerjaan
tepat
waktu
membuat
seseorang
merupakan
cara,
tindakan atau usaha yang terencana
kerja yang terlalu banyak
b. Waktu
Kemampuan
dan
dilakukan
oleh
seseorang
mencapai
apa
yang
untuk
diinginkan.
Dalam mengembangkan kemampuan
dikejar
deadline.
membaca perlu adanya tindakan yang
Menurut Netemeyer (dalam
dapat dilakukan oleh orang tua. Peran
Prawitasari, 2007) membagi dimesi
orang tua dalam mendidik anak yang
konflik
berkaitan dengan proses membaca
antara
pekerjaan-keluarga
melalui work-family conflict scale
sangatlah
antara lain:
belajar anak. Terutama peran dari
a. Tuntutan peran umum dimana
seorang ibu dimana seorang ibu
orang
tua
bertanggung
proses
bekerja dituntut untuk melakukan
komitmen
peran ganda yang seimbang agar
nantinya tidak menimbulkan konflik,
terhadap keluarga
b. Konflik
dalam
untuk
dituntut
jawab,
penting
berdasarkan
hal ini sejalan dengan penelitian
waktu
konflik ini akan muncul ketika
Apperson
sebagai orang tua jumlah waktu
mayoritas dimiliki oleh pria dan
yang diberikan kepada keluarga
wanita yaitu menjadi orang tua dan
dirasa kurang terpenuhi.
pekerja yang mengharuskan mereka
c. Konflik
berdasar
untuk
ketegangan
(2002)
menimbulkan
keluarga
menempatkan
pekerjaan
mengganggu atas salah satu peran
tingkatan
tersebut.
dibanding pria.
6
ganda
bekerja full-time. Hal
diakibatkan karena peran dalam
ataupun
peran
konflik,
wanita
konflik
lebih
ini
dan
memiliki
tinggi
mengembangkan kemampuan mem-
METODE PENELITIAN
baca anak pada kelas 1 SD yang
Penelitian
metode
ini
menggunakan
penelitian
merupakan
kualitatif
Pengumpulan
maksud
untuk
mengembangkan
melalui wawancara yang dilakukan di
tempat yang telah disepakati bersama.
anak.Menurut
Tahapan yang kedua adalah proses
Moleong (2007), penelitian kualitatif
observasi
adalah penelitian yang bermaksud
penelitian,
dialami
oleh
misalnya
dokumentasi berupa foto kegiatan
wawancara
sebagainya.
dengan
penelitian
purposive
ini
dalam
diambil
secara
sampling,
pengembangan
naratif yaitu menceritakan dengan
runtut
data
yang diperoleh
dari
lapangan. Data yang diperoleh akan
dari informan penelitian ini adalah
dianalisis
ibu yang bekerja di Kantor Pelayanan
mengembangkan
proses
berkaitan
penelitian ini adalah secara deskriptif
telah ditentukan sebelumnya. Kriteria
Sukoharjo
yang
Analisis yang digunakan dalam
yaitu
ciri-ciri dan kriteria-kriteria yang
Pratama
dan
kemampuan membaca.
pengambilan informan berdasarkan
Pajak
secara
juga melengkapi data dengan proses
perilaku,
informan
dilakukan
telah ditentukan sebelumnya. Peneliti
subjek
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
Penentuan
yang
berkala dan pada waktu-waktu yang
untuk memahami fenomena tentang
yang
pada
proses dimana peneliti menggali data
dalam mengembangkan kemampuan
apa
data
tahapan. Tahapan pertama adalah
dilakukan oleh orang tua bekerja
pada
Kantor
penelitian ini dilakukan melalui dua
pemahaman
mengenai bentuk hambatan yang
membaca
dari
Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.
fenomenologis
dengan
pegawai
dengan
menggunakan
analisis isi (content analysis) yang
yang
diperoleh dari hasil wawancara. Dan
kemampuan
untuk
membaca anak pada kelas 1 SD.
observasi
deskriptif.
Berdasarkan kriteria tersebut, peneliti
mengambil 6 informan ibu yang
7
dianalisis
secara
bagaimana
HASIL PENELITIAN DAN
orang
tua
mengembangkan
PEMBAHASAN
bekerja
kemampuan
Berdasarkan hasil wawancara
membaca anak. Dalam penelitian ini,
dengan para informan yang terdiri
informan yang berprofesi sebagai ibu
dari 6 orang tua (ibu-ibu) bekerja,
yang bekerja terikat dengan ikatan
maka dapat diketahui Terbentuknya
dinas di Kantor Pelayanan Pajak
upaya mengembangkan ini tidak lepas
Pratama
dari bantuan dan dukungan dari orang
mengembangkan
lain terutama lingkungan terdekat
membaca
yaitu keluarga dimana orang tua
menyediakan
menjadi pemeran utama dalam proses
berlangganan majalah anak-anak dan
mengembangkan
membelikan
kemampuan
Sukoharjo
dalam
kemampuan
anak
yaitu
dengan
fasilitas
seperti
buku-buku
untuk
yang
membaca anak. Menurut Guthrie
menarik
anak-anak,
(2003) bahwa orangtua memandang
membacakan buku cerita supaya anak
membaca sebagai hal yang paling
juga tertarik pada buku, membuatkan
penting, karena dengan membaca
alat bantu belajar membaca dan
anak akan membuka jendela disemua
mempratekannya, membuatkan soal,
bidang ilmu.
berperan aktif mengetahui kondisi
dalam
dan mood anak, melakukan kegiatan
penelitian ini memberikan upaya
belajar yang santai tapi serius yaitu
terbaik
dengan diselingi permainan.
Seluruh
informan
dalam
mengembangkan
kemampuan membaca anak. Beragam
KESIMPULAN DAN SARAN
cara yang orang tua terapkan dalam
mengembangkan
membaca
A. Kesimpulan
kemampuan
Berdasarkan hasil analisis data
anak-anak,
dan pembahasan dalam penelitian ini,
kepada
disesuaikan dengan kemampuan serta
dapat disimpulkan bahwa
keinginan anak. Orang tua yang
memahami secara mendalam dan
terlibat
kegiatan
mendeskripsikan mengenai upaya –
kemampuan
upaya yang dilakukan orang tua
langsung
dalam
mengembangkan
untuk
membaca ini menjadikan orang tua
bekerja
tersebut
kemampuan membaca pada anak
lebih
paham
mengenai
8
dalam
mengembangkan
kelas 1 SD cara orang tua tersebut
dilakukan orang tua bekerja dalam
dalam mengembangkan kemampuan
mengatasi
membaca
menyediakan
di
kendala
sudah
efektif
rumah
meliputi
karena tidak memaksakan anak untuk
fasilitas
seperti
belajar jika anak sedang tidak mood
berlangganan majalah anak-anak dan
belajar,
membelikan
yang
menciptakan suasana baru bagi anak
anak-anak,
yaitu belajar sambil bermain agar
membacakan buku cerita supaya anak
anak tidak merasa jenuh atau bosan,
juga tertarik pada buku, membuatkan
dan orang tua tetap mampu menjaga
alat bantu belajar membaca dan
komunikasi walaupun orang tua sibuk
mempratekannya, membuatkan soal,
bekerja.
berperan aktif mengetahui kondisi
B. Saran
menarik
buku-buku
untuk
dan mood anak, melakukan kegiatan
orang
Berdasarkan
kesimpulan
tua
hasil
mampu
penelitian
belajar yang santai tapi serius yaitu
dan
maka
terdapat
dengan diselingi permainan.
beberapa saran yang ingin peneliti
sampaikan yaitu:
Dampak yang dihadapi setiap
1. Bagi
informan bervariasi adapun dampak
subyek
dapat
penelitian
yang dihadapi orang tua bekerja
diharapkan
memberikan
dalam mengembangkan kemampuan
yang terbaik kepada anak-anak
membaca yaitu anak – anak akan
mereka, karena anak akan lebih
protes karena mereka tidak pernah
berkembang bila hubungan antara
diperhatikan secara tampak seperti
orang tua dan anak sangat baik.
teman – teman yang lain, anak
Orang tua memberikan waktu
menjadi merasa iri terhadap kakaknya
luang kepada anak disela-sela
karena dulunya sering di ajarkan
kesibukan mereka.
membaca, orang tua terkadang sudah
2. Bagi peneliti lain, diharapkan
merasa capek dan lelah ketika sampai
mampu menggali lebih dalam
di rumah dan masih harus menemani
mengenai hubungan orang tua dan
dan mengajari anak belajar.
anak secara psikologis hingga
dapat
Menurut seluruh informan dalam
berimbas
pada
perkembangan anak dalam belajar
penelitian ini upaya yang sudah
9
terutama
Tangga yang Bekerja dan
Tidak
Bekerja
dalam
Mengikuti
Sekolah
Pengembangan Pribadi di
John
Robert
Powers
Surabaya”, Anima. Vol 123
No 2.
mengembangkan
membaca anak sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Alsa,
A.
(2003).
Pendekatan
kuantitatif & kualitatif serta
kombinasi dalam penelitia
psikologi.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Elifia.
Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja.
Jakarta: Rineka Cipta
Apperson. (2002). Women Managers
and The Experience of WorkFamily Conflict. American.
Journal of Undergraduate
Research vol.1
(2012).
Peningkatan
Kemampuan Membaca Anak
Melalui Permainan Kartu
Huruf Di Taman Kanak –
Kanak Agam. Padang: Jurnal
Pesona PAUD Vol.1 No. 1.
Ginting, V. (2005). Penguatan
Membaca,
Fasilitas
Lingkungan Sekolah dan
Keterampilan Dasar Membaca
Bahasa Indonesia Serta Minat
Membaca Murid. Jakarta:
Jurnal Pendidikan PenaburVol. 4 No.4.
Bright, JIM E.H.& Robert G.L. P&
Sharon W.& Joanna E. (2004).
The role of social context and
serendipitous events in career
decision making. International
journal for education and
vocational guidance.
Gunarsa, S.D. (2004). Psikologis
praktis: anak, remaja dan
keluarga. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
Guthrie, E. (2003). Anak sempurna
atau anak bahagia?. Bandung:
Qanita Mizan
Dardjowidjojo,
S.
(2010).
Psikolinguistik,
pengantar
pemahaman bahasa manusia.
Unika Atma Jaya, Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta
Hainstock, E.G. (2002). Montessori
untuk sekolah dasar. Jakarta:
Pustaka Delapratasa
Davis, K. (2000). Human Retions at
Work The Dinamik
of
Organization Behavior. New
York: McGraw-Hill Book
Company
Herdiansyah, H.(2010). Metodologi
Kualitatif untuk Ilmu – Ilmu
Sosial.
Jakarta:
Salemba
Humanika
Djamarah. (2008). Psikologi belajar.
Ed. II. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartika, E. (2004). Memacu Minat
Membaca Siswa Sekolah
Dasar.
Jakarta:
Jurnal
Dwijanti, J.E. (1999). “Perbedaan
Motif Antara Ibu Rumah
10
Pendidikan Penabur- No.03/
Th.III.
Papalia, D.E, Feldman, R.D, & Old,
S.W.
(2004).
Human
Development, 9 th edition, New
York: McGraw Hill.
Marliyah. (2004). Hubungan Antara
Persepsi terhadap Dukungan
Orangtua dengan Pembuatan
Keputusan
Karir
pada
Remaja. Jurnal Provitae Vol.2
No.3
Poerwandari,
E,
K.
(1998).
Pendekatan kualitatif dalam
penelitian psikologi. LPSP3,
Jakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
Masjidi, N. (2007). Agar Anak Suka
Membaca. Yogyakarta: Media
Insani
Prasetyono, D S. (2008). Rahasia
Mengajarkan
Gemar
Membaca pada Anak Sejak
Dini. Think: Yogyakarta.
Moleong, L.J. (2002). Metodoogi
penelitian kualitatif. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Prawitasari, A. K. (2007). Hubungan
Work-Family Conflicts dengan
Kepuasaan
Kerja
pada
Karyawati Berperan Jenis
Kelamin Androgini di PT.
Tiga Putra Abadi Perkasa
Cabang Purbalingga. Skripsi
(Tidak
Diterbitkan).
Surakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
(2007). Metodoogi
penelitian kualitatif. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Mulyono, A. (2008). Pendidikan Bagi
Anak Kesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Murtiningrum, A.(2005). Analisis
Pengaruh Konflik Pekerjaan –
Keluarga Terhadap Stress
Kerja
dengan
Dukungan
Sosial
Sebagai
Variabel
Modernisasi (Studi Kasus
Pada Guru SMP 3 Negeri Di
Kabupaten Kendal). Thesis.
(online)
http;//eprinis_undip.ac.id/1521
5/1/Afina_Murtiningrum.pdf
(diunduh pada tanggal 13
september 2013)
Rakmat
J.
(2007).
Psikologi
komunikasi. Bandung: Remaja
Karya.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Weigel, D.J & Martin, S. 2005.
Literacy
and
Language
Development. University of
Nevada Cooperative Extention
and Agricultural Experiment
Station.
Niken & Theresia. (2004). Hubungan
Antara Kualitas Relasi Ayah
Dengan Harga Diri Remaja
Putra.
Jakarta:
Jurnal
Psikologi Vol.2 No.1.
Soeharto, I. 2002. Studi Kelayakan
Proyek
Industri.
Jakarta:
Erlangga.
11
Yulia,
A. (2005). Menumbuhkan
Minat Baca Anak. Jakarta: PT
Gramedia
Yusuf, A.M. (2005). Kiat sukses
dalam karir. Padang: Ghalia
Indonesia
12