UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN
PADA SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI
TAKERAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN
2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh :
ALFIAN HUDA MUTTAQIN
G000 080 052
TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH


Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:

Nama

: Dra. Chusniatun, M.Ag

Sebagai : Pembimbing I

Nama

: Drs. Zaenal Abidin, M.Ag

Sebagai : Pembimbing II

Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang merupakan ringkasan
Skripsi (Tugas Akhir) dari Mahasiswa:

Nama

: Alfian Huda Muttaqin


NIM

: G 000 080 052

Program Studi

: Tarbiyah

Judul Skripsi

: UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL
QURAN PADA SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI
TAKERAN Kab. MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 21 Juli 2014

Pembimbing I

Pembimbing II

(Dra. Chusniatun, M.Ag)

(Drs. Zaenal Abidin, M.Ag)

ABSTRAK
Dalam kegiatan belajar yang dilakukan siswa tidaklah selalu lancar seperti apa
yang diharapkan. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan dan hambatan dalam
kegiatan belajar, dalam hal ini yaitu kesulitan membaca Al Quran. Tapi tidak semua
siswa yang mengalami kesulitan membaca Al Quran. Berbagai kesulitan yang
dihadapi siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Takeran adalah masih banyak diantara
siswa yang dalam tahap belajar membaca Al Quran, misalnya siswa masih ada yang
terbata-bata dalam membaca Al Quran dan juga masih ada yang dalam taraf
pembelajaran dini yaitu jilid iqra’. Siswa juga masih banyak melakukan kesalahan
dalam hal membaca hukum bacaan yang dibaca dengung dan yang tidak dibaca
dengung, panjang pendek bacaan dan kelancaran dalam membaca. Sedangkan pada
kenyataanya kurikulum Quran Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Takeran

mewajibkan semua siswa harus bisa membaca, menulis dan menghafal ayat dan
hadits.
Oleh karena itu penulis dalam skipsi ini ingin mencoba mengungkap
bagaimana upaya bimbingan guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan
membaca Al Quran pada siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Takeran Kec.Takeran
Kab.Magetan Jawa Timur. Skripsi ini membahas tentang upaya apa saja yang
dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam mengadakan bimbingan untuk
mengatasi kesulitan belajar membaca Al Quran pada siswa dan apa faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan bimbingan guru pendidikan agama Islam untuk
mengatasi kesulitan belajar membaca Al Quran pada siswa. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendiskripsikan upaya yang dilakukan guru pendidikan agama Islam
dalam bimbingan untuk mengatasi kesulitan membaca Al Quran dan mendiskripsikan
faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan bimbingan guru pendidikan
agama Islam untuk mengatasi kesulitan membaca Al Quran pada siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif dari data yang dihasilkan melalui metode observasi,
interview dan documenter.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah guru pendidikan agama Islam memilih
metode yang tepat, penggunaan media yang bervariasi, guru berusaha dengan lebih

telaten dalam memahamkan siswa, guru memberikan pekerjaan rumah, selalu
memberikan motivasi kepada siswanya, setelah selesei kegiatan. Faktor pendukung
yaitu diantaranya guru pendidikan agama Islam mewajibkan bagi siswa yang masih
iqra’ untuk ikut taman pendidikan Al Quran (TPQ), dan faktor penghambat yaitu
siswa mempunyai beragam kemampuan disebabkan input lulusan yang berbeda, ada
siswa lulusan TKIT (taman kanak-kanak Islam terpadu) dan ada siswa lulusan TK
(taman kanak-kanak) umum.
Kata kunci : Guru Pendidikan Agama Islam, Kesulitan Siswa Membaca Al Quran

sebagai orang tua harus mengusahakan

PENDAHULUAN

sedini mungkin untuk mendidik dan

Al-Qur’an adalah firman Allah
yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti

membiasakan


kebenaran atas kenabian Muhammad)

Dengan

yang

diturunkan

Muhammad

yang

mushaf-mushaf,
dengan

jalan

membacanya

kepada


anak

tentang Al Quran sejak dini maka kita

dalam

telah menyelamatkan kehidupan orang

diriwayatkan

islam dan identitas kita sebagai orang

tertulis

di

mutawatir,

dan


yang

dipandang

beribadah.

islam, sehingga menghasilkan generasi
muda islam yang qurani.

(Masfuk Zuhdi,1997 : 1)
Untuk

mengajarkan

Al-Quran.

Nabi

kepada


yang

membaca

mendapatkan

Madrasah
jaminan

Takeran

Ibtidaiyah

adalah

Negeri

sekolah


yang

Quran

Hadits,

keselamatan dan kebahagiaan hidup baik

mengajarkan

di dunia maupun di akhirat melalui Al-

bahasa arab, fiqh dan lain-lain yang

Qur’an, maka setiap umat Islam harus

berkaitan dengan ayat-ayat Al Quran dan

berusaha belajar, mengenal, membaca


Hadits.

dan

mempelajarinya.

(Masfuk

materi

Dimana

mewajibkan

kepada

semua murid untuk bisa membaca ayat

Zuhdi,1997:2)

atau hadits, menulis ayat atau hadits dan

Di era globalisasi ini, banyak

menghafalnya. Akan tetapi masih banyak

sekali pergeseran nilai dalam kehidupan

diantara murid yang masuk ke sekolah

masyarakat dikarenakan para generasi

tersebut yang belum bisa membaca Al

kita masih banyak yang belum mampu

Quran diantaranya masih ada yang jilid

untuk membaca Al-Qur’an secara baik

iqra’

apalagi memahaminya. Oleh karena itu,

membacanya.
1

dan

ada

yang
Semua

belum

lancar

itu

ada

penyebabnya diantaranya :

oleh guru pendidikan agama Islam dalam

A. Input dari anak-anak didik tersebut

mengatasi kesulitan belajar membaca Al

yang beragam yaitu input dari TKIT

Quran pada siswa dan apa saja faktor

(taman kanak-kanak Islam terpadu)

pendukung

dan TK umum.

pelaksanaan bimbingan guru pendidikan

dan

penghambat

dalam

dari

agama islam dalam mengatasi kesulitan

memperhatikan

belajar membaca Al Quran di Madrasah

tentang latihan anak-anaknya dalam

Ibtidaiyah Negeri Takeran Kab. Magetan

belajar membaca Al Quran.

tahun

B. Kurangnya
orang

perhatian

tua

dalam

sendiri

pelajaran

penelitian

Untuk mengatasi keadaan tersebut

2012/2013.

ini

Tujuan

adalah

untuk

upaya-upaya

guru

kepala sekolah dan para guru pendidikan

mendiskripsikan

agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah

pendidikan agama islam dalam mengatasi

Negeri Takeran mengadakan bimbingan

kesulitan belajar membaca Al Quran pada

kepada

siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

siswa

khusunya

bimbingan

kesulitan belajar membaca Al Quran.

Takeran dan untuk mendiskripsikan apa

Upaya Bimbingan Guru Pendidikan

faktor pendukung dan penghambatnya.

Agama

Islam

dalam

Teori

Mengatasi

yang

diambil

dalam

Kesulitan Belajar Membaca Al Quran

penelitian ini adalah menurut pendapat

pada Siswa di Madrasah Ibtidaiyah

Imam

Negeri Takeran Kab. Magetan Tahun

menyebutkan bahwa paling tidak dalam

Pelajaran 2012/2013

mengajar belajar membaca Al Quran ada

Murjito

dalam

bukunya

tiga teori : (Imam Murjito,t.th : 23-26)

Rumusan masalah dalam penelitian

A. Sorogan/Individual/Privat. Metode ini

ini adalah upaya apa saja yang dilakukan
2

merupakan cara pembelajaran dengan

atau kelompok dan murid yang lain

memberikan materi pelajaran orang

menyimak.
Berdasarkan

per orang sesuai dengan kemampuan

hasil

wawancara

murid dalam menerima pelajaran.

dengan kepala sekolah, waka kurikulum,

Dalam

pengajaran

guru Quran Hadits dan beberapa siswa

dilakukan satu per satu sesuai dengan

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Takeran

materi pelajaran yang dipelajari atau

dapat penulis paparkan sebagai berikut:

metode

ini,

dikuasai murid.
B. Klasikal.

Kepala sekolah, Bapak Drs.Imam

Klasikal

merupakan

Subakti mengemukakan:

mengajar dengan cara memberikan

“Secara umum pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran di MIN Takeran sudah
cukup baik, khususnya mata pelajaran
Quran Hadits dan BTA, terutama dalam
membaca Al-Qur’an adanya upaya
bimbingan berkelanjutan di sekolah
terhadap peserta didik yang mengalami
kesulitan baca tulis Al-qur’an. Hal ini
saya katakan sudah baik, sebagai usaha
para guru disini agar anak – anak didiknya
bisa cepat belajar membaca Al Quran
dengan adanya kegiatan mengaji sebelum
pelajaran yang langsung di bimbing oleh
guru yang telah dijadwal. Dan juga di sore
hari setiap hari kecuali jumat dan ahad
kami adakan TPA sore hari di sekolah
bagi yang benar-benar belum bisa
membaca Al Quran yang di awali dengan
Iqra”. (Wawancara dengan bapak Drs.
Imam Subakti, 19 Januari 2013)

materi pelajaran secara massal kepada
sejumlah murid dalam satu kelompok
atau kelas. Metode ini bertujuan (a)
agar dapat menyampendidikan agama
Islam kan seluruh pelajaran secara
garis besar dan prinsip-prinsip yang
mendasar

dan

(b)

memberikan

motifasi, animo dan minat perhatian
murid untuk belajar.
C. Klasikal Baca Simak. Metode ini
menggunakan dua cara, yaitu (a)
membaca

bersama-sama

dan

Guru

(b)

Quran

Hadist,

Ibu

Siti

Suryanti S.Ag:

bergantian membaca secara individu

“Upaya
3

guru PAI dalam

mengatasi

sungguh-sungguh
dalam
belajar”.
(Wawancara dengan Arif, 19 Januari
2013)
Berdasarkan dari pemaparan hasil

kesulitan belajar membaca Al- Qur’an
adalah sikap guru apabila ada siswa saya
yang mengalami kesulitan
membaca
Al-Qur’an
biasanya
saya selalu
menjelaskan kembali dan menggunakan
berbagai metode yang tepat agar siswa
saya tersebut paham yang intinya
mengajak siswa aktif dalam proses
pembelajaran”. (Wawancara dengan Ibu
Siti Suryanti S.Ag, 19 Januari 2013)

wawancara di atas dapat penulis ketahui
upaya yang dilakukan kepala sekolah dan
guru Quran Hadits dalam

mengatasi

kesulitan belajar membaca Al-Qur’an di
Sedangkan menurut Guru Quran
Madrasah

Ibtidaiyah

Negeri

Takeran

Hadits Ibu Siti Muslikah S,Ag:
adalah sebagai berikut:
“Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa
dalam membaca Al-Qur’an biasanya saya
sering memberikan tugas kokurikuler
(PR) berupa membaca surat-surat yang
ada pada juz amma kemudian saya suruh
membaca siswa tersebut dihadapan saya
ketika pelajaran yang akan datang serta
mengadakan ulangan harian pada setiap
pokok bahasan atau bab dan terkadang
saya juga menambah jam di luar
pelajaran khusus untuk siswa yang
mengalami
kesulitan
belajar”.
(Wawancara dengan Ibu Siti Muslikah
S.Ag, 19 Januari 2013)

A. Pemilihan

metode

pembelajaran

secara tepat, sehingga siswa tidak
bosan, jenuh pada kegiatan pelajaran
Quran

Hadits,

kegiatan

mengaji

sebelum pelajaran dan juga kegiatan
TPA di sore hari.
B. Penggunaan media yang bervariasi
baik

itu

bersumber

dari

media

Sedangkan menurut Arif, salah
cetak, elektronik dan lain sebagainya
seorang siswa kelas VI mengemukakan:
guna menunjang pembelajaran.
“Jika ada murid yang kurang paham
dengan penjelasan guru biasanya beliau
menjelaskan kembali agar apa yang
disampaikan
bisa
dikuasai
oleh
siswanya,
akan
tetapi
kadang
dijadikan tugas atau disuruh mencari
terlebih dahulu terkadang di setiap
akhir
pelajaran
guru tersebut
memberikan motivasi semangat agar

Adapun upaya yang dilakukan
oleh guru dalam mengatasi kesulitan
belajar membaca Al-Qur’an bahwa guru
dalam menyampaikan materi membaca
4

Al-Qur’an harus dapat dipahami oleh

yang menimpa siswa tersebut, baik itu

siswa

masalah yang berkaitan dengan keluarga

dengan mudah, dan yang lebih

maupun dari siswa sendiri.

penting guru harus berusaha dengan lebih
telaten lagi dalam memahamkan siswa

Adapun

untuk

mengetahui

agar siswa yang kesulitan memahami

kesulitan belajar siswa dalam membaca

pelajaran bisa diminimalkan.

Al-Qur’an

Berdasarkan

seringnya

guru

pengamatan

memberikan tugas pekerjaan rumah (PR)

peneliti,

kepada siswa. Tugas tersebut berfungsi

menunjukkan bahwa untuk mengetahui

untuk meningkatkan pemahaman siswa

upaya guru apabila ada siswa yang

terhadap materi yang diajarkan, karena

mengalami

selalu

dengan semakin sering diberikan tugas

ini

oleh gurunya pemahaman siswa terhadap

yang

hasil

adalah

dilakukan

oleh

kesulitan

menjelaskan

adalah

kembali.

membuktikan

Hal

bahwa

menyampaikan

materi

dalam

materi

khususnya

membaca

Al-Qur’an semakin

meningkat. Hal ini tentunya dengan

pelajaran membaca Al-Qur’an, guru tidak

memperhatikan

mengejar target kurikulum. Namun guru

kesempatan siswa untuk menyelesaikan

tetap berupaya agar apa yang disampaikan

tugas rumah tersebut.

benar-benar dikuasai siswa dan jika ada

Biasanya

kemampuan

dengan

dan

memberikan

siswa yang menyatakan kadang-kadang

ujian lisan dan hafalan langsung dengan

dijelaskan,

bahwa

guru yang bersangkutan. Hal ini ini

yang

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

memperhatikan penjelasan guru,

keberhasilan guru dalam mengajar serta

karena kemungkinan besar ada masalah

keberhasilan siswa dalam belajar sedini

sebagian
kurang

membuktikan
siswa

memang

ada

5

mungkin. Sehingga bila terjadi kesulitan

Negeri Takeran dan para guru pendidikan

yang dialami siswa atau ketidakberhasilan

agama Islam khususnya Quran dah Hadits

guru dalam mengajar dapat segera dicari

di atas dalam mengatasi kesulitan belajar

sebab-sebabnya dan dibenahi sehingga

membaca

berhasil nantinya. Dengan

tentang tingkat kepedulian guru terhadap

semakin

demikian

sering guru mengadakan tes

Al-Qur’an

menunjukkan

murid yang dididiknya.

lisan, tugas atau latihan maka kesulitan

Dari

hasil

wawancara dapat

anak khususnya dalam membaca Al-

penulis ketahui faktor yang mendukung

Qur’an dapat dengan cepat diketahui dan

upaya guru Quran Hadits untuk mengatasi

diperbaiki.

kesulitan siswa membaca Al-Qur’an yaitu

Biasanya jika ada murid/siswa

mengadakan bimbingan berkelanjutan di

yang tidak melaksanakan tugas yang

sekolah

diberikan

maka

adalah

mengalami kesulitan membaca Al- Qur’an

memberi

peringatan

biasanya bentuk

bisa diatasi. Jadi para guru khususnya guru

peringatan
murid

sikap

yang

diberikan

berupa

tugas

kepada

bersangkutan

guru

dan

diharapkan

siswa

yang

kepada

Quran Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

hukuman tambahan

Negeri Takeran perlu memperhatikan

murid
sebagai

yang

kesulitan atau kelemahan siswa dalam

hukuman

membaca

Al-Qur’an,

apabila

terlihat

terhadap kesalahannya. Sehingga murid

sesuatu gejala kelemahan dalam membaca

tersebut

Al-Qur’an seorang guru perlu mencatatnya

menjadi

jera dan tidak

mengulangi kembali.

secara teliti, kemudian berunding dengan

Dari upaya yang dilakukan oleh
kepala

sekolah

Madrasah

masing-masing pihak misalnya dengan

Ibtidaiyah

orang tua agar segera dapat teratasi
6

dan dibantu secepatnya supaya tidak

kebanyakan

bertambah parah.

memperhatikan jam di luar sekolah untuk

Di samping itu juga mengadakan
kegiatan

untuk

memotivasi

orang

tua

enggan

membelajarkan anaknya mempelajari Al-

siswa

Qur’an. Ada juga sebagian orang tua

membaca Al-Qur’an misalnya mengikuti

siswa-siswi yang tidak bisa sama sekali

kegiatan TPA (taman pendidikan Al

membaca Al Quran. Apabila anaknya

Quran) yang ada di daerahnya masing -

kurang

masing, khususnya dalam membaca Al-

dengan baik, yang disalahkan terkadang

Qur’an, selanjutnya juga ada dorongan

pihak sekolah atau gurunya. Orang tua

dari pihak keluarga, yaitu orang tua yang

merasa tanggung jawab pembinaan moral

mencontohkan kepada anaknya, sehingga

keagamaan sepenuhnya berada di tangan

menjadi dorongan anak dalam minat baca

guru agama. Padahal tanggung jawab

Al-Qur’an.

tersebut

Dari

berbagai

lapisan

mampu

membaca

merupakan

Al-Qur’an

tanggung

jawab

mengadakan

bersama antara keluarga, sekolah dan

seperti lomba

masyarakat. Sedangkan dari segi siswa,

Tilawatil Qur’an dan hafalan surat – surat

beragamnya kemampuan membaca Al

pendek yang bersifat mendorong siswa

Quran yang dimiliki, ada siswa yang orang

untuk membaca Al-Qur’an.

tuanya pemuka agama (ustadz) dan ada

masyarakat

biasanya

perlombaan-perlombaan

Berdasarkan

hasil

yang biasa – biasa saja, ada yang dari

wawancara
faktor

TKIT (taman kanak-kanak Islam terpadu)

penghmabat dalam belajar membaca Al

dan ada yang dari TK (taman kanak-

Quran pada siswa diantaranya dalam

kanak) biasa.

penulis

menyimpulkan

bahwa

kehidupan yang serba sibuk sekarang ini,
7

Faktor penghambat lainnya dalam

METODE PENELITIAN
Jenis

upaya kepala sekolah MIN Takeran dan

penelitian

ini

adalah

para guru mengatasi kesulitan belajar

penelitian (field research). Pendekatan

membaca Al-Qur’an yaitu: keadaan anak

kualitatif.

didik

kemampuan

menghasilkan data deskriptif yang berupa

beragam dan juga kurang perhatiannya

kata – kata tertulis atau lisan dari orang –

dalam

orang

yang

hal

mempunyai

pelajaran

dan

kegiatan

khususnya dalam membaca Al Quran.

agar

siswa

dapat

dan

perilaku

yang

diamati.

pendekatan

yang

(Moleong, 1989: 3)

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai
adalah

Penelitian yang rosedurnya

Adapun

membaca,

digunakan dalam melaksanakan penelitian

menyalin dan mengartikan surat atau ayat-

ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.

ayat yang telah diajarkan serta dapat

Metode pendekatan deskriptif kualitatif

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

pada hakekatnya adalah mengamati orang

Sedangkan faktor penghambat dari

dalam kehidupan sehari – hari dalam

lingkungan masyarakat, yaitu terpengaruh

situasi

ajakan teman-teman untuk melakukan hal-

mereka,

hal yang tidak ada manfaatnya di banding

berusaha memakai bahasa, kebiasaan dan

waktu yang digunakan untuk membaca

perilaku yang berhubungan dengan fokus

Al- Qur’an dengan baik, terutama di TPQ

penelitian. (Moleong, 1995: 31)

wajar,

berinteraksi

melakukan

bersama

wawancara

serta

(taman pendidikan Al Quran) misalnya

Subyek penelitian dalam penelitian

main Play Station, menonton TV yang

ini meliputi kepala sekolah Madrasah

menyebabkan siswa tersebut kurang minat

Ibtidaiyah

belajar membaca Al-Qur’an.

pendidikan agama Islam (Quran Hadits),
8

Negeri

Takeran,

guru

dan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri

ANALISIS DATA

Takeran tahun pelajaran 2012/2013.

Upaya bimbingan para guru untuk

Metode pengumpulan data dalam
penelitian

ini

metode

pada siswa, sebagaimana telah dipaparkan

wawancara untuk mengetahui data dari

oleh bapak Drs. Imam Subakti yaitu

sumber

adanya upaya bimbingan berkelanjutan di

yang

menggunakan

mengatasi kesulitan membaca Al Quran

diwawancarai,

metode

observasi untuk mengamati bagaimana

sekolah terhadap

kegiatan

mengalami

itu

berjalan,

dan

metode

peserta didik yang

kesulitan

baca tulis Al-

dokumentasi untuk memperkuat hasil dari

qur’an. Sebagai usaha para guru disini

wawancara dan observasi.

agar anak-anak didiknya bisa cepat belajar
membaca

Adapun analisa yang digunakan

Al

Quran

dengan

adanya

adalah metode deskriptif kualitatif yaitu,

kegiatan mengaji sebelum pelajaran yang

setelah semua data yang diperlukan telah

langsung di bimbing oleh guru yang telah

terkumpul

dan

dijadwal. Dan juga di sore hari setiap hari

dianalisis

kecuali jumat. Pada hari ahad diadakan

kemudian diintepretasikan dengan kata-

TPA (taman pendidikan Al Quran) sore

kata

untuk

hari di sekolah bagi yang benar-benar

menggambarkan objek-objek penelitian

belum bisa membaca Al Quran yang di

disaat

awali dengan belajar

kemudian

diklasifikasikan,

selanjutnya

sedemikian

penelitian

disusun

rupa

dilakukan,

sehingga

membaca

Iqra

diambil kesimpulan secara proporsional

dengan ustadz dari para guru sendiri

dan logis.

ataupun kyai dan para santri PSM
(pesantren sabilil muttaqien)

9

Sebagaimana metode yang telah

bukti bahwa anak tersebut telah lulus

dipaparkan di bab II halaman 58-59, yaitu

dari halaman yang telah disetorkan

teknik mengajar membaca Al Quran

atau

menurut Imam Murjito paling tidak ada

Kegiatan ini bertujuan agar para siswa

tiga :

yang benar-benar belum bisa membaca

a. Sorogan/individual/privat yaitu, cara

Al Quran bisa mengimbangi ketika

pembelajaran

dengan

jilid

yang

telah

disetorkan.

materi Quran Hadits atau ketika

memberikan

materi pelajaran orang per orang

mengaji

sesuai

pelajaran dimulai dan setelah pelajaran

dengan

kemampuan

murid

setiap

sebelum

terakhir sebelum bel kepulangan.

dalam menerima pelajaran. Seperti

b. Klasikal yaitu, merupakan mengajar

yang telah dilakukan oleh para guru
Madrasah Ibtidaiyah Negeri dengan

dengan

mengadakan

pelajaran

TPA/TPQ

bersama

(taman

cara

memberikan

secara

massal

materi
kepada

pendidikan Al Quran) setiap hari ahad

sejumlah murid dalam satu kelompok

yang ditujukan kepada para siswa

atau

semua kelas untuk belajar membaca

khususnya dalam pelajaran secara

Al Quran yang di awali dengan buku

formal, salah satunya yaitu pelajaran

Iqra’ jilid 1-6. Dalam prakteknya

Quran Hadits. Dalam prakteknya para

setiap siswa yang masih dalam taraf

guru memberikan tugas sebagaimana

belajar Iqra’ harus menyetor bacaan

kurikulum kelas tersebut, misalnya

secara langsung kepada para guru atau

pada

ustadz yang ada, kemudian para guru

kepada semua murid untuk menulis

memberikan tanda tangan sebagai

ulang ayat Al Quran dan Hadits
10

kelas.

kelas

Teori

III

ini

guru

digunakan

mewajibkan

yang ada dibuku

dimulai, dilaksanakan disetiap kelas

terkecuali.

Tanpa

dari kelas I-VI dan pelaksanaannya

bisa

tiap kelas para guru yang bertugas

membaca Al Quran atau masih dalam

mengkelompokkan para siswa yang

taraf Iqra’, bagi yang sudah bisa

sudah benar benar bisa membaca Al

membaca dan menulis Al Quran akan

Quran dan kelompok siswa yang

menjadi semangat siswa lain untuk

masih Iqra’. Pada kelompok siswa

bisa segera membaca dan menulis

yang sudah bisa dan lancar membaca

ayat-ayat Al Quran dan Hadits. Juga

Al Quran maka guru menyuruh untuk

para

melanjutkan

berikut

artinya

panduan

tanpa

memandang

guru

dorongan

siswa

tersebut

memberikan
dan

semangat,

bimbingan

dengan

kepada

bacaan
siswa

hari

kemarin

masing-masing

semua siswa, bisa dengan nilai atau

membaca satu ayat secara bergantian

hadiah untuk siswa yang sempurna

sampai bel masuk pelajaran dimulai.

dalam membaca dan menulis ayat-ayat

Untuk para siswa yang masih Iqra’

Al Quran dan Hadits. Sehingga semua

diberi tugas untuk mengulang jilid

siswa menjadi lebih semangat untuk

yang dibacanya seperti yang telah

belajar Al Quran Hadits.

ditanda tangani oleh ustadz setiap
TPA/TPQ

c. Klasikal baca simak yaitu, membaca
bersama-sama

dan

(taman

pendidikan

Al

Quran) di ahad sore. Di lain waktu

bergantian
atau

para guru juga menyuruh siswa untuk

lain

menirukan ayat-ayat yang dibacakan

menyimak. Dalam pelaksanaan teori

oleh guru, biasanya ayat-ayat yang

ini dilakukan setiap sebelum pelajaran

sering dibacakan dan ditirukan oleh

membaca

secara

kelompok

dan

individu

murid

yang

11

siswa

yaitu

sebagian

surat-surat

penerapan ilmu tajwid (e)Guru

pendek, misalnya Al Ikhlas,Al Falaq,

mengontrol terhadap siswa yang

An Nas dsb.

tidak

mengerjakan

(f)Selalu

PENUTUP

tugasnya

memberikan

motivasi

kepada siswanya setelah selesai

A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan
peneliti Berdasarkan
diperoleh

data

dari

kegiatan.

yang

2. Apa

faktor

pendukung

penghambat?

observasi,

a. Beberapa hal yang mendukung

wawancara serta dokumentasi dapat
disimpulkan sebagai berikut:

bimbingan

1. Upaya-upaya Guru PAI dalam

menanggulangi

membimbing

guru

dalam
kesulitan

mengatasi

membaca Al Quran pada siswa

kesulitan membaca Al Quran pada

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

siswa

Ibtidaiyah

Takeran adalah adanya upaya

(a)Memilih

bimbingan yang berkelanjutan

metode pembelajaran secara tepat

di sekolah terhadap siswa yang

(b)Penggunaan

mengalami

kesulitan

juga

mengadakan

kegiatan

untuk

Negeri

di

Madrasah

Takeran

bervariasi
dengan

untuk

dan

?

media

(c)Guru
lebih

memahamkan

rumah

(PR)

berusaha

telaten
siswa

sering memberikan

yang

dalam

memotivasi

(d)Guru

Al-Qur’an

pekerjaan

kepada

siswa

siswa

untuk memperbanyak/pengayaan

dengan

mengikutsertakan

siswanya

agar

kegiatan

aktif

dalam

ekstrakurikuler
12

membaca

di

bidang

keagamaan,
kerjasama

mengadakan
yang

pergaulan teman-teman yang

melibatkan

tempat-tempat

berperilaku negatif.
e. Kurangnya

pengajian

murid

dalam

seperti: TPQ serta semua pihak

latihan membaca Al Quran di

termasuk orang tua dan guru

luar jam sekolah seperti di

serta

rumah.

terpenuhinya

fasilitas

sarana dan prasarana

yang

3. Peneliti memberikan pernyataan

lengkap sehingga menunjang

bahwa metode yang dilakukan di

proses

Madrasah

pembelajaran

Al-

Qur’an.

Ibtidaiyah

Negeri

Takeran dinyatakan baik karena

b. Sementara

faktor

yang

hasil dari bimbingan guru di

menghambat bimbingan guru

kelulusan

dalam menanggulangi kesulitan

hampir 90% dari 60 murid kelas 6,

membaca Al Quran pada siswa

dan

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri

membaca Al Quran, menulis ayat-

Takeran

adalah

kurangnya

mempunyai

beragam

semua

bisa

pendek juz amma.
B. Saran – Saran

lulusannya yang berbeda ada

1. Bagi

yang dari TKIT dan TK biasa.

para

guru

harusnya

mengembangkan strategi belajar

d. Adanya pengaruh lingkungan
yaitu

lulus

dalam Al Quran, hafal surat-surat

kemampuan disebabkan input

masyarakat

yang

2012/2013

ayat Al Quran, mencari halaman

perhatian dari orang tua.
c. Siswa

periode

mengajar

dari
13

terutama

dalam

kemampuan membaca Al-Qur’an

mengembangkan minat membaca

dan memfokuskan pada potensi

Al-Qur’an

siswa

buku-buku Iqro’, Juz Ammah, dan

tersebut

dan

perlu

seperti

menciptakan suasana dan situasi

buku-buku

yang baik dalam proses belajar

dengan tulisan Arab dan harus

mengajar

memberikan perhatian yang positif

2. Bagi

Siswa

berulang
membaca

perlu

kali
Al-

dan

melakukan

untuk
Qur’an

mengkondisikan

Sekolah
kelas

jumlah

agar anak memiliki figur yang
patut di teladaninya.

lebih
dengan

murid

perkelas yang lebih ideal dengan
satu guru pembimbing.
4. Bagi

Orang

Tua

dapat

menciptakan situasi dan kondisi
rumah

yang

tauladan

yang

membagi sesuai kemampuan, dan
menyesuaikan

contoh

dalam hal membaca Al-Qur’an

ataupun di TPQ
Kepala

menjadi

berhubungan

melatih

diberikan para guru di sekolah

3. Bagi

yang

menyiapkan

memberikan

rangsangan yang positif dalam

14

DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno, 1990. Metodologi Research 1, Yogyakarta : Andi Affset
Hadi, Sutrisno, 2007. Metodologi Research 2, Yogyakarta : Andi Affset
Moleong, lexy, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Murjito, Imam. T.th. Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al Quran Qiro’aty.
Semarang : Koordinator Pendidikan Al Quran
Zuhdi, Masfuk, 1997.Pengantar Ulumul Qur’an .Surabaya: Karya Abditama

15

Dokumen yang terkait

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

PENDAHULUAN Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 4

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur'an Pada Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 201

0 2 18

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN PADA SISWA KELAS X SMK Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an kelas X di SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul DIY 2014-2015.

1 7 14

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN PADA SISWA KELAS X SMK Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an kelas X di SMK N 2 Gedangsari Gunungkidul DIY 2014-2015.

1 3 19

UPAYA BIMBINGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun

1 3 20

PENDAHULUAN upaya bimbingan guru pendidikan agama islam dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al quran pada siswa di madrasah ibtidaiyah negeri takeran magetan tahun pelajaran 2012/2013.

0 1 15

BAB V PEMBAHASAN A. Strategi guru Al-Quran Hadist dalam mengatasi kesulitan menerapkan Tajwid untuk membaca Al-Quran siswa MTs Negeri 4 Tulungagung - STRATEGI GURU AL-QURAN HADIST DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL-QURAN SISWA MTs NEGERI 4 TULUNGAGUNG -

0 0 9

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA AL QUR’AN ( Studi Kasus di SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 20152016 ) SKRIPSI

0 1 172