PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DALAM PROGRAM KEISLAMAN Penanaman Karakter Disiplin Dalam Program Keislaman (Studi Kasus Siswa SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014).

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DALAM
PROGRAM KEISLAMAN
(Studi Kasus Siswa SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat
Sarjana S- 1

Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

ISTI MAISAROH
A 220100088

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama

: Isti Maisaroh

NIM

: A220100088

Fakultas/jurusan

: FKIP/Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jenis

: Skripsi

Judul


: PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DALAM
PROGRAM KEISLAMAN (Studi Kasus Siswa SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta)

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 5 Juli 2014
Yang Menyatakan


Isti Maisaroh

ABSTRAK
PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DALAM PROGRAM KEISLAMAN
(Studi Kasus Siswa SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014)
Isti Maisaroh,A220100088,Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kedisiplinan siswa,
pelaksanaan kegiatan keislaman, serta hambatan dan solusi yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan keislaman di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini menggunakan sumber data kepala sekolah, wakil kepala
sekolah bidang keislaman, guru Pendidikan Kewarganegaraan dan siswa SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dan mencatat dokumen atau arsip. Keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber data dan teknik pengumpulan data. Analisis
penelitian menggunakan teknik interaktif yang digunakan untuk membandingkan

data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan mengkaji dokumen atau
arsip.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pelaksanaan program keislaman
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pihak sekolah sebelumnya. Program
keislaman dilaksanakan dalam sholat dhuha dan sholat dzuhur. Adzan dan
ikhomah secara otomatis oleh siswa. Siswa dilatih kultum di depan teman. 2)
Bentuk-bentuk penanaman karakter disiplin dalam program keislaman. Pihak
sekolah melakukan pola pembelajaran yang heterogen. Ustad dan ustadzah
membimbing, mendampingi dan mengontrol jalannya kegiatan keislaman. Ustad
dan ustadzah mengevaluasi kegiatan keislaman. 3) Hambatan dan Solusi yang
dihadapi dalam pelaksanaan program keislaman. Terdapat beberapa siswa yang
terlambat dalam mengikuti sholat dhuha. Keterbatasan tempat ibadah dalam
pelaksanaan sholat dzuhur berjamaah. Solusi yang muncul ketika terdapat
masalah-masalah atau hambatan yang sangat beraneka ragam pihak sekolah
berusaha untuk memperbaiki dengan sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya
kegiatan-kegiatan keislaman.
Kata Kunci: disiplin, karakter

PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak 17

Agustus 1945 memiliki kondisi yang unik dilihat dari perkembangannya sampai
saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling
tidak ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi. Pertama adalah mendirikan
negara yang bersatu dan berdaulat. Kedua adalah membangun bangsa, dan ketiga
adalah membangun karakter. Ketiga hal tersebut secara jelas tampak dalam
konsep negara bangsa (nation-state) dan pembangunan karakter bangsa (nation
and character building). Implementasi ketiga hal tersebut kemudian menjadi

dasar dalam upaya mendirikan negara dan dipandang relatif lebih cepat jika
dibandingkan dengan upaya untuk membangun bangsa dan membangun karakter.
Pelaksanaan pendidikan karakter

di Indonesia

saat ini dirasakan

memerlukan pengembangan bila melihat semakin meningkatnya tawuran antar
pelajar, serta bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya terutama di kota-kota besar,
pemerasan atau kekerasan, penggunaan narkoba dan lain-lain. Berkaitan dengan
dirasakan semakin mendesaknya implmentasi pendidikan karakter di indonesia

tersebut, Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan Nasional dalam publikasi yang berjudul Pedoman Pelaksanaan
Pendidikan Karakter (2011), menyatakan bahwa pendidikan karakter pada intinya
bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,
reorientasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Memahami sejarah sebuah konsep sangat penting untuk dapat memahami
dalam konteks apa konsep itu lahir, dan untuk apa konsep itu diperjuangkan.
Merujuk pada pendapat para tokoh, pemimpin dan pakar pendidikan dunia
menyepakati pembentukan karakter sebagai tujuan pendidikan, maka sejarah
pendidikan karakter sama tuanya dengan itu sendiri. Namun perjalanannya,
pendidikan pendidikan karakter sempat tenggelam dan terlupakan dari dunia
pendidikan, terutama sekolah.

Socrates berkata bahwa tujuan paling mendasar dari pendidikan adalah
untuk membuat se-seorang menjadi good and smart. Berdasrkan sejarah Islam,
sekitar 1400 tahun yang lalu, Muhammad SAW. Sang Nabi terakhir dalam ajaran
Islam, juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah
untuk menyempurnakan akhlak dan mengupayakan pembentukan karakter yang

baik (good character ). Berikutnya, ribuan tahun setelah itu, rumusan tujuan utama
pendidikan tetap pada wilayah serupa, yakni pembentukan kepribadian manusia
yang baik.
Karakter bukan sekedar mengajarkan yang benar dan yang salah, tetapi
lebih dari itu. Karakter menanamkan kebiasaan tentang yang baik kepada siswa
Karakter dapat berpengaruh pada siswa dalam bersikap dalam kehidupan seharihari. Karakter disiplin dapat menjadikan siswa menanamkan sikap taat dalam diri.
Akhir-akhir ini banyak pakar yang tingkah lakunya tidak sejalan dengan
profesinya, seperti pakar bidang agama dan moral. Maka dari itu anak-anak
terutama siswa harus diajarkan tentang bagusnya disiplin. Karakter disiplin dapat
menjadi pondasi yang kokoh dalam tingkah laku sehari-hari. Disiplin dapat
menjadikan siswa taat terhadap peraturan yang ada, baik di rumah, sekolah,
ataupun di masyarakat.
Disiplin banyak diterapkan di lingkungan sekolah, melalui berbagai cara,
salah satunya melalui program keislaman yang ada di sekolah. bukan hanya
peraturan umum di sekolah, tetapi juga peraturan yang berhubungan dengan
keimanan. Peraturan tersebut dapat menjadikan siswa lebih disiplin dan
memperbaiki moral siswa. Program keislaman terdapat nilai-nilai disiplin seperti
tidak boleh terlambat, tertib, memanfaatkan waktu dengan baik.

KAJIAN TEORI

1. Kajian mengenai Penanaman Karakter Disiplin
Pengertian penanaman sesuai dengan keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan republik Indonesia no. 0323/u/1978 tanggal 28 Oktober 1978
tentang pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah

melaksanakan upaya pendidikan baik formal maupun non formal secara sadar,
berencana,

terarah,

teratur,

dan

tanggung

jawab

dalam


rangka

memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu
dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, berpengetahuan dan
memiliki ketrampilan sesuai dengan bakat, minat, keinginan, serta kemampuan
sebagai bekal selanjutnya atas prakarsa sendiri, menambah pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi

muda, mengembangkan diri

sesamanya dan lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan
kemampuan manusiawiyang optimal dan pribadi yang mandiri. (Bahan Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjut, 2003:50). Berdasarkan pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa penanaman merupakan pola dasar pembinaaan
dan pengembangan untuk memiliki ketrampilan dan kemampuan manusiawi
yang optimal dan pribadi yang mandiri. Gunawan (2012:3), Karakter adalah
Keadaan asli yang ada di dalam diri individu seseorang yang membedakan
antara dirinya dengan orang lain. Menurut Sjarif (1983:21) disiplin adalah
suatu ketaatan yang bersungguh-sungguh didukung oleh kesadaran untuk
menunaikan tugas kewajiban serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut

aturan-aturan atau kata kelakuan yang seharusnya berlaku didalam suatu
lingkungan tertentu.
2. Kajian mengenai Program Keislaman
Menurut Poerwadarminto (2007:911), “Program merupakan rancangan
dengan usaha-usaha yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
tertentu”. Menurut Poerwadarminto ((2007:454), “keislaman merupakan
segala sesuatu yang bertalian dengan ajaran Islam”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa program keislaman yaitu suatu rncangan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan ajaran agama islam untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Kajian mengenai Penanaman Karakter Disiplin dalam Program Keislaman
Kajian mengenai Penanaman Karakter disiplin dalam program
keislaman adalah penanaman karakter disiplin kemudian dikembangkan
dalam

program

keislaman.

Penanaman


karakter

disiplin

akan

mengembangkan siswa agar terlatih untuk menjalankan perintah-perintah
agama, terbiasa menjalankan hal-hal yang sesuai dengan agama,
membentuk perilaku akhlakul karimah, dan membentuk kader kader islam
agar islam lebih maju di masyarakat.

METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014. Secara keseluruan semua kegiatan dilakukan selama kurang
lebih 4 bulan, yaitu sejak bulan Februari sampai Mei 2014. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif karena analisis datanya non-statistik dan
mempertimbangkan asumsi atau pendapat orang lain yang biasa disebut dengan
narasumber. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interaktif,
dengan bentuk studi kasus. Subjek-subjek penelitian ini terdiri dari:
1. Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Wakil kepala sekolah bidang keislaman SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Guru pendidikan Kewarganegaraan SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014.
4. Seluruh siswa SMP Muhammadityah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.
Objek penelitian dalam penelitian ini meliputi sikap-sikap yang mencerminkan
kedisiplinan dalam program keislaman pada siswa SMP Muhammadiyah 1
Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan tiga sumber
data yaitu narasumber atau informan, tempat atau aktivitas, dan arsip atau
dokumen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
mencatat dokumen atau arsip. Instrument penelitian yang digunakan adalah
instrumen kisi-kisi wawancara atau pedoman wawancara, kisi-kisi observasi
atau lembar pengamatan, dan dokumen. Keabsahan data dengan menggunakan
dua trianggulasi yaitu trianggulasi teknik pengumpulan data dan sumber data.
Analisis data menggunakan teori analisis data model interaktif menurut Miles
dan Huberman.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan penanaman karakter disiplin dalam program keislaman dapat
ditunjukan dalam kegiatan keislaman yang meliputi sholat dhuha, sholat
dzuhur, adzan ikhomah dan kultum oleh siswa, dan pemateri kewanitaan.
Secara umum siswa sudah sangat patuh terhadap tata tertib sekolah. Persiapan
kegiatan dijalankan siswa agar dapat berjalan dengan lancar. Mengenai
Perhatian, siswa sudah mempunyai kesadaran dalam menjalankan program
keislaman. Siswa menjalankan kegiatan keislaman dengan tepat waktu,
meskipun masih ada beberapa siswa yang terlambat.
2. Bentuk-bentuk penanaman karakter disiplin dalam program keislaman. Usaha
pihak sekolah yaitu dengan membentuk sebuah perencanaan di dalam kegiatan.
Setelah perencanaan disosialisasikan kepada siswa, kemudian ustad dan
ustadzah membentuk suatu tim Al-Islam dan kemuhammadiyahan untuk
mengawal program al islam dan yang terakhir adalah menjaga ketertiban dalam
pelaksanaan ketika ada yang ijin. Pihak sekolah melalui wakil kepala sekolah
bidang keislaman memanggil dari sound pusat bertempat di ruang Tata Usaha
ketika awal program atau akan dimulainya kegiatan al islam sehingga ada
pengendalian yang sifatnya mengontrol jalannya kegiatan. Dilakukan sebuah
pola pembelajaran yang heterogen artinya dituntun semua ustad dan ustadzah
agar tidak menggunakan satu cara saja dalam membimbing kegiatan keislaman
yang bisa berefek pada kebosanan pada siswa. Ustad dan ustadzah diterjunkan
di lapangan untuk memberi arahan agar siswa segera menjalankan kegiatan
keislaman tepat pada waktunya.
3. Hambatan dan solusi yang dihadapi dalam program keislaman. Pelaksanaan
program keislaman mengalamai hambatan. Hambatan dan solusi yang dihadapi
dalam program keislaman secara umum karena terdapat beberapa siswa yang
terlambat mengikuti pembiasaan sholat dhuha. Berkaitan dengan keterlambatan
siswa pihak sekolah berusaha untuk memperbaikinya dengan sosialisasisosialisasi tentang pentingnya kedisiplinan sholat dhuha. Berkaitan dengan

keterbatasan tempat beribadah pihak sekolah menggunakan halaman sekolah
atau lapangan dengan menggelar tikar-tikar.
SIMPULAN
1. Pelaksanaan penanaman karakter disiplin dalam program keislaman. Secara
umum siswa mematuhi tata tertib yang telah ada, siswa berantusias dalam
melaksanakan kegiatan keislaman. Persiapan siswa dalam menjalankan sholat
yaitu siswa segera berwudhu dan membawa mukenah dari rumah. Pelaksanaan
adzan ikhomah dilakukan secara otomatis oleh siswa. Siswa dilatih kultum di
depan teman. Perhatian siswa diaplikasikan sikap patuh siswa terhadap
perintah dari ustad dan ustadzah. Siswa selalu melaksanakan kegiatan
keislaman dengan tepat waktu.
2. Bentuk-bentuk penanaman karakter disiplin dalam program keislaman. Pihak
sekolah melalui wakil kepala sekolah bidang keislaman membagi ustad dan
ustadzah dalam kegiatan keislaman. Pihak sekolah mensosialisasikan kepada
siswa dan menjaga ketertiban. Pihak sekolah melalui wakil kepala sekolah
bidang keislaman memanggil dari sound pusat bertempat di ruang Tata Usaha
ketika awal program atau akan dimulainya kegiatan al islam. Ustad dan
ustadzah melakukan pola pembelajaran yang heterogen dalam membimbing
kegiatan keislaman. Pihak sekolah mengevaluasi jalannya kegiatan keislaman.
3. Hambatan dan solusi yang dihadapi dalam program keislaman. Hambatan dan
solusi yang dihadapi dalam program keislaman secara umum karena terdapat
beberapa siswa yang terlambat mengikuti pembiasaan sholat dhuha. Berkaitan
dengan keterlambatan siswa pihak sekolah berusaha untuk memperbaikinya
dengan sosialisasi-sosialisasi tentang pentingnya kedisiplinan sholat dhuha.
Berkaitan dengan keterbatasan tempat beribadah pihak sekolah menggunakan
halaman sekolah atau lapangan dengan menggelar tikar.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. 2003. Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, Semarang.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Poerwadarminto. 2007. Kamus Umum bahasa Indonesia Edsi Ketiga.Jakarta:
Balai Pustaka.
Samani dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter . Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset
Tafsir, Ahmad. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2014/2015

0 20 6

IMPLEMENTASI PROGRAM SABTU KREASI DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 1 BATU

0 24 27

PENERAPAN MODEL NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 10 51

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 27 61

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENANAMAN ETIKA BERKOMUNIKASI DALAM AL-QUR’A<N

0 0 16

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DALAM PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKADITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII-H SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20122013)

0 0 15

Penanaman Nilai-Nilai Karakter melalui Mata Pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 PujutKabuapten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 20172018 MANUN S,Pd

0 0 18

View of STRATEGI PENDIDIK DALAM UPAYA PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 3 PACITAN

0 2 8

PEMBENTUKAN KARAKTER (Studi Terhadap Mahasiswa UIN Suska Riau Dalam Membentuk Karakter Islami)

0 0 19