KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR PEKAN KABUPATEN DELI SERDANG(KAJIAN PRAGMATIK).

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI JUAL
BELI DI PASAR PEKAN KABUPATEN DELI SERDANG
(KAJIAN PRAGMATIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sastra

Oleh

SALMIAH
NIM 209210025

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ABSTRAK


Salmiah. NIM 209210025. Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Jual Beli di
Pasar Pekan (Kajian Pragmatik). Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini membahas tentang interaksi penjual dan pembeli dari penggunaan
bahasanya. Setiap manusia ada yang memiliki kepribadian baik dan buruk. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan strategi kesantunan yang ada di Pasar Pekan, serta wujud
kesantunan berbahasa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak dan
metode cakap melalui teknik rekam dan catat. sumber data dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder. Data primer berupa tuturan penjual dan pembeli dan data sekunder
diperoleh dari dokumen terkait buku-buku kesantunan berbahasa. Teknik analisis data
penelitian ini yaitu mentranskip data, penyalinan, mengidentifikasi kemudian menganalisis.
Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Wujud bahasa yang digunakan
penjual dan pembeli saat tawar menawar di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang yaitu
berupa kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, diklasifikasikan menjadi kalimat berita
14, kalimat tanya 14, kalimat perintah 4. Kemudian data Strategi kesantunan berbahasa yang
sering muncul dalam tuturan penjual dan pembeli di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang
adalah strategi satu. Strategi satu ada 4 tuturan yang kurang santun. Strategi dua ada 2 tuturan
yang agak santun dan berdasarkan data tindakan yang paling mengarah ke muka negatif.
Pemakaian wujud kesantunan berbahasa di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang yaitu

berwujud makna permintaan, ajakan, mengizinkan, larangan, permohonan, suruhan. Makna
permintaan 3, makna ajakan 5, makna mengizinkan 1, makna larangan 1, makna permohonan
4, makna suruhan 4.

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………. ................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.

Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B.

Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

C.


Pembatasan Masalah........................................................................ 5

D.

Rumusan Masalah............................................................................ 5

E.

Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

F.

Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL,
DAN PERTANYAAN PEMELITIAN ......................................................... 7
A.

Landasan Teoretis ............................................................................ 7

1.

Pragmatik.………………………………...... ......................... 7

2.

Tindak Tutur ........................................................................... 8

3.

Peristiwa Tutur ....................................................................... 13

4.

Kesantunan Berbahasa ............................................................ 16

5.

Kesantunan Berbahasa Wujud Pragmatik Imperatif .............. 19


6.

Strategi Kesantunan…………………………………....... ..... 21

7.

Interaksi Jual Beli ................................................................... 28

iv

8.

Pasar........................................................................................ 30

B. Kerangka Konseptual............................................................................. 33
C. Pertanyaan Penelian............................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 35
A.

Metode Penelitian………………………………………………… 35


B.

Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 36

C.

Sumber Data ................................................................................... 36

D.

Alat Pengumpulan Data .................................................................. 36

E.

Teknik Analisis Data ...................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………… 38
A.


Hasil Penelitian. ............................................................................... 38

B.

Pembahasan ……… ........................................................................ 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 59
A.

Simpulan.………………………………...... ................................... 59

B.

Saran ................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61
LAMPIRAN

v


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 .......................................................................................................... 38
Tabel 4.2 .......................................................................................................... 53

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 .......................................................................................................... 38
Tabel 4.2 .......................................................................................................... 53

vi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat juga merusak
hubungan diantaranya adalah hubungan sosial yang terlihat dalam aktivitas jual
beli di pasar. Keharmonisan antara penjual dan pembeli mampu menghasilkan

kerjasama yang dapat menguatkan hubungan-hubungan sosial. Sebaliknya, para
pelaku pasar dapat memutuskan hubungan yang telah terjalin baik. Seperti
komunikasi yang terjadi antara penjual dan pembeli ketika melakukan tawar
menawar jarang sekali yang berjalan lancar dan interaksi keduanya kadang juga
dapat menyinggung perasaan. Misal, ketika pembeli menawarkan harga terlalu
rendah dan si penjual tidak terima lalu si penjual mengatakan “ kalau ada uang ke
sini lagi ya” dari perkataan tersebut telah menyakiti hati si pembeli. Tentunya hal
ini dari segi kesantunan tidak baik, karena penjual sudah menyinggung perasaan
si pembeli.
Bahasa merupakan cerminan kepribadian setiap individu. Setiap manusia
ada yang memiliki kepribadian baik dan buruk. Bahasa yang benar adalah bahasa
yang dipakai sesuai dengan kaidah yang berlaku yaitu kesantunan. Tatacara
berbahasa orang Jawa berbeda dengan tatacara berbahasa orang Batak meskipun
mereka sama-sama menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
kebudayaan yang sudah mendarah daging pada diri seseorang akan berpengaruh
pada pola berbahasanya.

1

2


Senada dengan pendapat Rama (2011:3), “Di dalam percakapan, ada
kaidah-kaidah yang harus ditaati oleh pembicara agar percakapan dapat berjalan
lancar. Salah satu kaidah yang mengatur cara berbicara yang baik adalah prinsip
kesantunan. Prinsip-prinsip kesantunan belum sepenuhnya terpenuhi. Masih
banyak masyarakat pasar yang belum menerapkan kesantunan berbahasa ini.
Karena di dalam komunikasi penutur dan pendengar tidak hanya dituntut
menyampaikan kebenaran, juga harus menjaga keharmonisan hubungan.
Agar semua dapat terjaga untuk itu setiap peserta baik penjual maupun
pembeli harus saling menjaga muka. Selaras dengan pandangan Brown dan
Levinson (dalam Nadar 2009:35),” Bahwa sejumlah tindakan dapat sekaligus
melanggar muka positif maupun muka negatif lawan tutur”. Keseluruhan yang
terjadi di pasar ada banyak tindakan penolakan yang mungkin dapat mengancam
muka positif dan muka negatif lawan tutur. Jadi, setiap peserta yang berperan di
dalamnya mempunyai kewajiban ganda, yaitu menjaga muka sendiri serta
memelihara muka peserta yang lain agar tidak ada muka yang jatuh atau saling
menjaga muka agar tidak ada yang tersinggung. Lain halnya dengan pembeli yang
sudah mengenal sang penjual pasti mereka akan saling menjaga, dan tuturan yang
mereka hasilkan terdengar santun dan juga akrab. Akan berbeda dengan tuturan
yang dihasilkan pembeli yang belum mengenal sang penjual.

Di lingkungan pasar bahasa yang digunakan masyarakat sangat beragam
dari bentuk ataupun wujudnya. Sudjalil (2010:67), “Menjelaskan bahwa wujud
pada transaksi jual beli merupakan bentuk penggunaan tataran linguistik yang
memiliki ciri khas”. Masyarakat memiliki bahasa yang berbeda dan setiap bahasa

3

dapat dikategorikan santun bila masyarakatnya mampu memilih bahasa mana
yang baik, tentu hal ini berkaitan dengan ilmu pragmatik yang mengkaji tentang
penggunaan bahasa manusia dan ujaran berdasarkan konteks (situasi). Menurut
(Aslinda dan Leni Safyahya, 2007:13),” Lingkungan sosial yang mempengaruhi
pemakaian bahasa di antaranya status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat
ekonomi, dan jenis kelamin”. Untuk itu setiap ujaran yang muncul tidak terlepas
dari situasi sosial masyarakatnya sendiri. Demikian juga halnya antar penjual dan
pembeli tentunya latar belakang sosial akan mempengaruhi bahasa yang
digunakan untuk memperoleh harga yang sesuai menurut pembeli serta
menguntungkan bagi penjual. Permasalahannya bagaimana wujud bahasa yang
digunakan oleh keduanya di lingkungan Pasar pekan.
Masyarakat desa Medan Krio dapat dikatakan sebagai masyarakat multi
kultural karena memiliki beragam suku yaitu Jawa dan lain-lain. Penjualnya
bukan orang asli warga desa Medan Krio melainkan dari luar daerah. Interaksi
yang terjadi antar penjual dan pembeli akan membawa pengaruh, beda pembeli
tentu berbeda bahasa yang digunakan, perbedaan itu akan mempengaruhi bahasa
dan percakapan keduanya memiliki bahasa tersendiri. Begitu juga tuturan-tuturan
para penjual masih terdengar kurang santun. Oleh sebab itu, tempat ini yang akan
menjadi fokus penelitian.
Menurut Rahmatia (2008:2), “Percakapan antara penjual dan pembeli
yang membicarakan satu topik, yaitu tawar menawar harga barang yang terdapat
variasi penolakan penjual. Percakapan di pasar sangat bervariasi ketika sedang
melakukan penawaran”. Seperti percakapan yang terjadi dalam interaksi penjual

4

dan pembeli di pasar jalan Sei Mencirim karena ragamnya bahasa maka semakin
tidak terlihat kesantuan berbahasa di pasar ini. Faktanya tidak hanya dari
bahasanya tetapi dari sifat sapaan senyuman pada pasar tersebut. Pasar ini disebut
sebagai pasar mingguan (pekan) yaitu, selama satu minggu dua kali, pada hari
Senin dan hari Jumat yang dilaksanakan pada waktu siang menjelang sore hari,
dalam ruang lingkup yang sangat kecil.
Keadaan pasar ini nyaman dan ramai adanya pasar ini sangat membantu
sebab, letak dan keberadaannya yang sangat dekat dengan rumah warga setempat.
Pasar tersebut letaknya di jalan Sei Mencirim - Desa Medan Krio. Barang yang di
jual pasar ini berupa pakaian, sayuran, buah-buahan, gula dan berbagai kebutuhan
pokok yang lain. Salah satu hal yang menarik diamati dari interaksi yang terjadi di
pasar adalah tindak tutur (speach act) antar kedua pihak yaitu penjual dengan
pembeli, yang terkait dengan kesantunan. Untuk itu penulis ingin mengetahui
bagaimana kesantunan pada masyarakat pasar. Melihat fenomena kebahasaan
tersebut yang terjadi dalam kehidupan. Penulis ingin menjadikan permasalahan ini
menjadi satu penelitian. Berdasarkan uraian dan data diatas, maka penulis merasa
tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang
berjudul “Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Pekan
Kabupaten Deli Serdang (Kajian Pragmatik)”.

5

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1.

Wujud bahasa yang digunakan penjual dan pembeli saat tawar menawar di
Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang

2.

Strategi kesantunan berbahasa apa saja yang muncul dalam tuturan penjual
dan pembeli di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang

3.

Pemakaian wujud kesantunan berbahasa di Pasar Pekan Kabupaten Deli
Serdang

4.

Lingkungan sosial mempengaruhi kesantunan berbahasa

C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah akan di fokuskan pada wujudnya yaitu pemakaian
wujud kesantunan berbahasa memakai kesantunan pragmatik imperatif. Adapun
yang dianalisis

meliputi

:

permintaan, ajakan, mengizinkan, larangan,

permohonan, suruhan.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana wujud bahasa yang digunakan penjual dan pembeli saat tawar
menawar di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang?
2. Strategi kesantunan berbahasa apa yang muncul dalam tuturan penjual dan
pembeli di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang?

6

3. Bagaimana Pemakaian wujud kesantunan berbahasa di Pasar Pekan
Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui wujud bahasa yang digunakan penjual dan pembeli saat tawar
menawar di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang.
2. Mendeskripsikan Strategi kesantunan berbahasa apa yang muncul dalam
tuturan penjual dan pembeli di Pasar Pekan Kubupaten Deli Serdang
3. Mendeskripsikan Pemakaian wujud kesantunan berbahasa di Pasar Pekan
Kabupaten Deli Serdang

F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
a. Menambah kepustakaan yaitu bacaan dalam bidang linguistik.
b. Dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi kepada
masyarakat tentang bagaimana wujud kesantunan berbahasa di pasar.
2. Manfaat praktis.
a. Memberikan sumbangan sebagai bahan kajian peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian yang sama yaitu kesantunan
berbahasa di pasar.
b. Bagi penulis dan pembaca gunakan bahasa yang sopan sebab sebagai
acuan untuk menghormati seseorang yang diajak berbicara.

60

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan.
Simpulan tersebut meliputi wujud kesantunan berbahasa di pasar dalam interaksi
jual beli di pasar pekan terdiri atas :
1) Wujud bahasa yang digunakan penjual dan pembeli saat tawar menawar di
Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang yaitu berupa kalimat berita, kalimat
tanya, kalimat perintah, diklasifikasikan menjadi kalimat berita 14, kalimat
tanya 14, kalimat perintah 4.
2) Strategi kesantunan berbahasa yang sering muncul dalam tuturan penjual
dan pembeli di Pasar Pekan Kabupaten Deli Serdang adalah strategi satu.
Strategi satu ada 4 tuturan yang kurang santun. Strategi dua ada 2 tuturan
yang agak santun dan berdasarkan data tindakan yang paling mengarah ke
muka negatif.
3) Pemakaian wujud kesantunan berbahasa di Pasar Pekan Kabupaten Deli
Serdang yaitu berwujud makna permintaan, ajakan, mengizinkan,
larangan, permohonan, suruhan. Makna permintaan 3, makna ajakan 5,
makna mengizinkan 1, makna larangan 1, makna permohonan 4, makna
suruhan 4.

59

60

B. Saran
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan, waktu serta dana dalam
penyusunan penelitian ini. Untuk itu penulis sangat berharap kepada peneliti lain
agar dapat mengkaji penelitian mengenai kesantunan berbahasa. Berdasarkan hasil
serta kesimpulan, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan kepada para
pembaca ataupun pihak yang terkait lainnya atas penelitian ini yaitu:
(1) Penelitian ini dapat ditindaklanjuti pada kajian lain bila pembaca tertarik
melakukan penelitian yang sama ditempat lain.
(2) Penelitian ini tidak hanya dapat dijadikan referensi bila ingin membahas
penggunaan bahasa dari segi apapun itu.
(3) Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam membina
perilaku atau karakter bangsa dan kepribadian generasi penerus.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsim. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Aslinda. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama.
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Hasibuan, Namsyah Hot. 2005. Perangkat Tindak Tutur dan Siasat Kesantunan
Berbahasa (Data Bahasa Mandailing). Medan: Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara. Volume 1, No.2 Oktober 2005.
Ismari. 1995. Percakapan. Surabaya: Airlangga University Press.
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Murni, Sri Minda. 2013. Kesantunan Linguistik dan Pendidikan Karakter. Jurnal
Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia. Medan: Universitas Negeri
Medan.
Nadar. F. X. 2008. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pranowo. 2005. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Rahmatia. 2008. Wujud dan Fungsi Pemarkah Penolakan Penjual Dalam Bahasa
Indonesia Dialek Pare-pare Pada Transaksi Jual Beli. Jawa: Universitas
Muhammadiyah Surakarta. (diakses tanggal: 15 Februari 2013)
Rama, Ening Nanda. 2011. Analisis Kesantunan Berbahasa Dalam Wacana
Humor Di Internet Suatu Tinjauan Pragmatik. Medan: Universitas
Negeri Medan.
61

Risdiyanto. 2006. Ragam Bahasa Komunikasi Jual Beli Kambing di Pasar
Tradisonal Karang Pucung. (Kajian Sosiolinguistik). Purwokerto:
Universitas Muhammadiyah. (diakses tanggal: 15 Februari 2013)
Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik. Medan: Penerbit Poda.
Sudjalil. 2010. Konsep Etnisitas dan Representasi Tuturan Verbal Masyarakat
Multikultural Di Pasar Tradisional Kota Malang. Humanity. Volume 6,
Nomor 1, 65-69. (diakses tanggal: 31 Maret 2013)
Simpen I Wayan. 2008. Sopan Santun Berbahasa Masyarakat Sumba Timur.
Denpasar: Pustaka Larasan.
Suwito.1983. Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Surakarta: Henary Offset.
Umar Azhar. 2011. Sosiolinguistik. Medan: Perdana Mulya Sarana.
Wilkipedia Bahasa Indonesia. Pengertian Pasar.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial.
http://kesantunanberbahasawoodpres.com/bab-I-pendahuluan.
http://putriiannisa.wordpress.com.

62