Proposal Tata Busana SMP Terbuka

(1)

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

PROPOSAL

PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN

BAGI SISWA

SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL

TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS PENDIDIKAN

SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL

Alamat : Jln. Patriot Dalam Sukagalih Tarogong Garut


(2)

TATA BUSANA

SERAGAM OLAH RAGA

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

PROPOSAL

PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN

BAGI SISWA

SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL

TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS PENDIDIKAN

SMPN TERBUKA 4 TAROGONG KIDUL

Jln. Patriot Dalam Sukagalih Tarogong Garut 44151

PROPINSI JAWA BARAT

Telp.0262 238050


(3)

PROPOSAL

PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN BAGI SISWA SMPTERBUKA

Jenis Keterampilan : Tata Busana (Pembuatan Seragam Olah Raga) Nama TKB : TKB Patrol dan Sukajaya

Jumlah siswa di TKB : 30 Orang terdiri dari TKB Sukajaya16

orang siswa dan TKB Patrol 14 orang siswa Alamat TKB : Kp. Babakan Sukajaya, dan Kp. Patrol Ds.

Sukakarya Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut Nama SMP Terbuka : SMPN Terbuka 4 Tarogong Kidul Garut Jumlah siswa di SMPT ini : 204 orang

Nama SMP Induk : SMP Negeri 4 Tarogong Kidul

Alamat SMP Induk : Jalan Patriot Dalam, Sukagalih Tarogong Kidul Kabupaten / Kota : G a r u t

Propinsi : Jawa Barat

Nama Bank : BRI KK KPP PRATAMA Garut Nomor Rekening : 1550-01-000305-53-9

Instansi Pemegang Rekening : SMPNT 4 Tarogong Kidul Nama dan Alamat

Penanggung Jawab Rekening: MUHIDIN, S. Pd. M. Pd


(4)

Garut, 12 April 2014

Tim Pengembang

K e t u a Kepala SMP Terbuka

MUHIDIN, S. Pd. M. Pd. NIP. 195909071981011002 Anggota :

Wakil Kepala Sekolah

SUTARJA, S.Pd. M. M Pd NIP. 196508241994121001

Guru Bina

RINA GUSMINAR, S.Pd Guru Pamong

ETI ROHAETI

Wakil Masyarakat

ERWAN SUPARMAN Wakil Orang Tua Siswa

AGUS SUHENDI

Wakil Siswa,

PUTRI UTAMI. Kelas 8 Mengetahui,

An/ Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

………

BAB I


(5)

PENDAHULUAN

Seiring dengan dicanangkannya Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Dalam kenyataan dilapangan ternyata program tersebut menghadapi kendala yaitu masih kurangnya angka partisipasi masyarakat dikarenakan keadaan ekonomi, sosial dan geografis dari masyarakat Indonesia serta letak wilayah yang bervariasi menyebabkan masih banyak anak-anak usia 11 sampai 18 tahun tidak melanjutkan pendidikan khususnya di Kecamatan Tarogong Kidul , Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Dalam rangka mensukseskan Program Wajar Dikdas 9 tahun dan merespon program pendidikan SMP Terbuka maka SMPN 4 Tarogng Kidul sejak tahun 1998 mulai bekerjasama dengan pemerintahan terkait mulai melaksanakan dual system pendidikan yaitu SMP regular dan SMP Terbuka. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana SMPT telah meluluskan siswa sampai sekarang sebanyak 13 kali lulusan dengan jumlah lulusan kurang lebih 475 siswa.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah pusat dan propinsi telah banyak membantu dengan melengkapi modul sebagai sarana belajar, kendaraan inventaris, sarana audio, radio cassette dan tenaga pengajar yang khusus diangkat dan ditempatkan sebagai pengelola SMP Terbuka.

Program SMP Terbuka pada perkembangan awal mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat karena secara sosial ekonomi dan keadaan geografis sebagian masyarakat Kecamatan Tarogong memiliki kendala untuk berpartisipasi menyekolahkan anaknya ke sekolah regular.


(6)

Kondisi ekonomi masyarakat kecamatan Tarogong Kidul sebagian besar menggantungkan kehidupan dari pertanian yaitu bermata pencaharian sebagai petani kecil dan buruh tani serta buruh cuci harian yang tersebar diperkampungan-dan perumahan sehingga secara ekonomi mereka sangat lemah.

Kondisi sosial, sebagian masyarakat Tarogong memandang pendidikan sebagai sesuatu yang kurang penting walaupun secara ekonomi banyak yang sudah memiliki kekayaan sangat tinggi tetapi kesadaran mereka akan pendidikan sangat rendah dikarenakan pemahaman mereka bahwa hidup itu untuk mencari pekerjaan sehingga sekolah tidak perlu tinggi-tinggi yang penting langsung saja bekerja, pemahaman seperti ini muncul karena pengalaman mereka sebagai orang tua, bisa kaya walaupun sekolah mereka hanya sampai Sekolah Dasar bahkan ada yang tidak menamatkan Sekolah Dasar. Apalagi kalau kondisi ekonomi serba kekurangan praktis anak-anak mereka diperbantukan bagi keluarga untuk mencari nafkah, membantu di sawah, di kebun bahkan sebagai penggembala hewan ternak untuk membantu menutupi kelemahan financial keluarga.

Hal tersebut diperparah lagi dengan kondisi geografis pegunungan dan pemukiman kumuh, dimana letak SMPN 4 Tarogong Kidul dan SMP swasta jaraknya sangat jauh yaitu dipusat kecamatan, sehingga karena terkendala jarak dan waktu banyak anak usia sekolah tidak dapat mengenyam pendidikan regular.

Dengan hadirnya SMP Terbuka yang memiliki TKB yang sangat dekat dengan lingkungan mereka dan aturan waktu belajar tidak terlalu ketat serta dengan system belajar menggunakan modul anak dapat belajar tanpa harus meninggalkan kebiasaan membantu keluarga di sawah di tambang pasir atau di kebun.

Kelompok masyarakat lainnya adalah sebagai buruh pemetik di perkebunan teh, buruh pada pabrik bata tradisional atau penambang pasir sungai Cimanuk, keadaan


(7)

ekonomi mereka sangat lemah dan kesadaran akan pentingnya pendidikan pun sangat kurang. Kelompok masyarakat lainnya adalah sebagian kecil bergerak dibidang kerajinan seperti mainan anak, sandal, kerudung dan menyulam dan lain-lain.

Strata sosial masyarakat menengah ke atas adalah pada Pegawai Negeri Sipil

dan para pemilik pabrik bata, teh, dodol dan petani besar yang jumlahnya kurang dari 1/4 masyarakat kecamatan, pada kelompok ini kesadaran akan pentingnya pendidikan cukup tinggi bahkan banyak yang menyekolahkan anak mereka ke sekolah-sekolah di pusat kota kabupaten.

Pada awal perkembangan SMP Terbuka sambutan masyarakat sangat bagus ditandai dengan banyaknya siswa di kelas satu tetapi pada akhir perkembangan kelas III banyak siswa yang meninggalkan SMP Terbuka, karena alasan ekonomi keluarga banyak diantara mereka pergi ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan.

Besar harapan kami dengan adanya program keterampilan di SMP Terbuka, sedikitnya akan membantu memberikan bekal, pengalaman dan peluang bagi mereka untuk dapat meningkatkan taraf perekonomian dan penghidupan keluarga mereka.

Berikut ini adalah data prosentase lulusan SMP Terbuka 3 tahun terakhir.

Tahun TamatanJumlah

Melanjutkan Bekerja Menganggur

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2010/2011 41 10 25 % 21 50 % 10 25 %

2011/2012 35 10 26 % 17 50 % 8 24

%-2012/2013 34 18 50% 13 38 % 3 9 %

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan membekali keterampilan/kecakapan hidup dipilihlah jenis keterampilan Tata Busana yaitu konfeksi pembuatan kaos olah raga dengan pertimbangkan :

a. Siswa memiliki minat cukup besar karena mereka adalah termasuk TKB yang ada dilingkungan masyarakat yang menggeluti keterampilan kerajinan tata


(8)

busana dari mulai pengrajin jilbab, konfeksi dan sablon sehingga keterampilan tersebut relefan dengan kebutuhan masyarakat. sehingga prospek masa depan baik bagi siswa maupun kelanjutan program ini akan berjalan dengan baik. b. Tujuan dipilih keterampilan ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan

keterampilan yang ada dilingkungan mereka sehingga begitu mereka lulus atau bahkan sebelum lulus siswa memiliki kemampuan membuat dan dapat bergabung dengan masyarakat mengembangkan jenis kerajinan tersebut menjadi lebih baik dan lebih produktif.

c. Harapan dengan dipilih jenis keterampilan tersebut adalah bahwa lingkungan SMP induk termasuk kawasan pendidikan yaitu banyak sekali sekolah baik pendidikan pra sekolah , sekolah dasar dan sekolah menengah sehingga besar harapan kami program pendidikan keterampilan dapat berjalan berkesinambungan karena luasnya prospek pemasaran. Selain itu juga kami berharap program PPK ini dapat menjadi jalan untuk menambah penghasilan dan memperbaiki perekonomian pada orang tua siswa.

d. Adapun sasaran yang direncanakan mengikuti program pendidikan keterampilan berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari dua TKB yang memiliki minat yang besar terhadap jenis keterampilan tersebut yaitu sebagai berikut :

1) TKB Sukajaya sebanyak 16 orang terdiri dari kelas VII 10 orang dan kelas VIII sebanyak 6 orang

2) TKB Patrol sebanyak 14 orang terdiri dari kelas VII 5 orang dan kelas VIII sebanyak 9 orang.


(9)

BAB II

GAMBARAN KEADAAN SEKOLAH INDUK

A. Nama dan alamat lengkap SMP Induk

1. Nama SMP Induk : SMP Negeri 4 Tarogong Kidul 2. Alamat Lengkap : Jl. Patriot Dalam, Sukagalih Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut.

B. Jumlah siswa regular (SMP Induk) N

o Kelas Jumlah Rombel Jumlah siswa

1 VII 9 301

2 VIII 9 361

3 IX 9 276

Jumlah 27 938

C. Tenaga Kependidikan

No Jabatan

Ijazah terakhir yang dimiliki

SD SMP SLTA

PG

S

L

P

/D

1

S

M

/D

3/

A

3

S

A

R

JA

N

A

S

2

JU

M

L

A

H

1 Kepala Sekolah - - - 1 1

2 Wakil Kepala Sekolah - - - 1 1 2

3 Guru Tetap - - - 36 3 39

4 GTT/Gr. Kontrak/Gr/Bantu - - - 7 7

5 Pegawai Tetap - - 1 - - 1 - 2

6 Pegawai Honorer - 2 6 - - - 8

Jumlah - 2 7 - 45 5 59


(10)

Gambaran keadaan fisik sekolah (gedung, luas tanah, jumlah ruang kelas, ruang kantor, laboratorium, perpustakaan, ruang keterampilan, ruang olahraga, dsb) Dapat kita lihat dalam bagan dibawah ini.

TABEL SARANA SMP INDUK

No Sarana Prasarana Jumlah / Luas Kondisi Ket Baik Rusak

1 Luas Tanah 6.570 M v

2 Luas Bangunan 5.425 M2 v

3 Ruang kelas 37 33 4

4 Ruang kantor Kepala 1 v

5 Ruang kantor Guru 1 v

6 Ruang kantor TU 1 v

7 Ruang BP/BK 1 v

8 Ruang OSIS 1 v

9 Ruang Ibadah 1 v

10 Ruang keterampilan 1 v

11 Ruang perpustakaan 1 v

12 Laboratorium IPA 1 v

13 Laboratorium Komputer 1 v

14 Lapangan Olah raga 1 v

15 Gudang 1 v

16 Rumah Penjaga Sekolah 1 v

17 Kamar mandi/WC Kepala 1 v

18 Kamar mandi/WC Guru 1 v

19 Kamar mandi/WC siswa 6 v

20 Ruang WaKa SMP T 1 v

Sarana SMP Terbuka yang mendukung program pendidikan keterampilan adalah mesin jahit dan mesin obras, sedangkan untuk mengelola dan mengevaluasi kegiatan PPK guru sudah menggunakan alat transportasi sepeda motor.

TABEL SARANA SMP TERBUKA

No Sarana dan Prasarana Jumlah / volume

Kondisi Ket

Baik Rusak

1 Modul Catur Wulan 5.000 

2 Modul Semester 800 

3 Caset 6 Set 

4 Sepeda Motor


(11)

6 Mesin Bordel 1 

E. Dukungan sekolah induk terhadap pembelajaran SMP Terbuka

Aspek Nama Sarana/Prasarana Dirancang Mendukung Ruangan

Fasilitas

Keuangan Ekstra Kurikuler

Kantor SMP Terbuka Kelas

Olahraga

Laboratorium IPA, Lab. Bahasa, TV, CD, OHP R. Kesenian Perpustakaan Biaya untuk ulangan umum UAN, Soal dll Pramuka, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah Remaja Kesenian dll

Sangat mendukung Praktek Tatap Muka

Sangat mendukung Praktek Olah raga, Praktek IPA, Praktek PBM dan Praktek Kesenian serta Peminjaman Buku

Sangat mendukung terlaksananya ULUM dan UAN

Sangatmendukung pengembangan Bakat dan Minat

F. Prosentase Kehadiran Siswa SMP Terbuka di Sekolah Induk

Kehadiran siswa pada saat belajar tatap muka (semester satu tahun pelajaran 2013/2014

Kelas Jumlah Siswa Prosentase kehadiran di sekolah induk Semester I Semester II

I 47 70 % 60 %

II 61 65 % 50 %


(12)

G. Prosentase kehadiran Guru Bina pada saat belajar tatap muka semester ganjil dan genap tahun pelajaran 2012/2013

Guru Bina Mata Pelajaran

Frekwensi tatap muka Prosentase rata-rata Kehadiran guru bina (%) Semester I Semester II Semester I Semester II 1. Pend. Agama

2. PPKn

3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. IPA

6. IPS

7. Bahasa Inggris 8. Penjaskes 9. Kertangkes 10. T.I.K 11.Mulok 6 6 12 12 12 18 12 6 6 6 6 6 6 12 12 12 18 12 6 6 6 6 90 95 95 95 75 90 95 90 80 75 90 90 95 95 95 75 90 95 90 80 75 90

H. Jenis Pendidikan keterampilan yang dipilih adalah Tata busana pembuatan seragam olah raga dari tiga pilihan keterampilan yang ditawarkan kepada siswa yaitu Tata Boga, Teknik Elektro, dan Tata Busana

I. Upaya sekolah induk dalam mempersatukan siswa SMP regular dan siswa SMP Terbuka dengan tujuan agar siswa SMP Terbuka memiliki rasa bangga dan percaya diri :

 Melalui ekstra kurikuler Pramuka, Olahraga, kesenian.

 SMP Terbuka Tarogong Kidul pernah menjadi juara 1 LOMOJARI Tingkat kabupaten hingga ke 6 kalinya dan mewakili kabupaten Garut di tingkat Propinsi Jawa Barat

J. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran tatap muka dan belajar mandiri di TKB serta usaha mengatasinya.


(13)

TABEL PERMASALAHAN SMP TERBUKA

No Masalah Yang Dihadapi Cara Mengatasi

1 Kurang lengkapnya administrasi belajar dari guru bina dan guru Pamong

Diberikan contoh administrasi penilaian dan diberi peringatan supaya membuatnya sendiri

2 Sudah tidak sesuainya modul catur wulan maupun modul semester dengan kurikulum KBK dan KTSP

Menggunakan buku modul semester dengan pendamping buku LKS

3 Kehadiran siswa kurang maksimal di dalam tatap muka

Diadakan guru kunjung ke TKB oleh guru bina

BAB III

GAMBARAN UMUM KEADAAN SMP TERBUKA

A. Jumlah siswa SMP Terbuka tahun 2013/2014

N

o Nama TKB

Siswa Kelas I Siswa Kelas II Siswa Kelas III Jumlah

L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml

1 2 3 4 Sukajaya I Patrol Karangsari Pataruman 7 6 22 6 6 6 18 7 13 13 40 13 10 5 12 5 4 7 17 7 14 12 29 12 6 5 17 4 4 7 10 6 11 12 27 10 21 16 52 15 13 22 45 20 34 38 97 35


(14)

B. Ketenagaan pada SMP Terbuka tahun 2013/2014

No Jabatan

Ijazah terakhir yang dimiliki

S D S M P S M A /S M K D .2 /D .2 S M /D .3 /A 3 S A R JA N A S 2 JU M L A H 1 2 3 4 5 6 Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Guru Bina Guru Pamong Pegawai TU Pesuruh -2 -2 2 -2 -10 10 -1 1 -1 1 10 12 2 4

Jumlah - 2 4 2 20 30

C. Kondisi TKB

N

o Nama TKB Bangunan yang digunakan TKB Jarak ke SMP Induk (TKB) Transportasi ke SMP Induk Alat

Transportasi Biaya (PP)

1 2 3 4 Sukajaya Patrol Karangsari Mandiri Pataruman Madrasah Madrasah Madrasah Madrasah 8 Km 8 Km 10 Km 8 Km Ojek, Angkot Ojek, Angkot Angkot Ojeg

Rp. Rp 9.000,-Rp. 6.000,-Rp.

7.000,-D. Prosentase kehadiran siswa masing-masing TKB per kelas tahun 2013/2014

No Nama TKB

Prosentase Kehadiran Siswa Semester I Semester II

I II III I II III

1 2 3 4 Sukajaya Patrol Karangsari M Pataruman 70 % 80 % 90 % 90 % 60 % 70 % 90 % 80 % 50 % 50 % -75 % 75 % -60 % 60 % -85 % 85 %

-E. Prosentase kehadiran guru pamong di masing-masing TKB tahun 2013/2014

N

o Nama TKB

Prosentase Kehadiran Guru Pamong Semester I Semester II

1 Sukajaya


(15)

2 3 4

Karangsari

M Pataruman 95 %98 %

90 %

95 % 98 % 90 %

F. Prosentase siswa putus sekolah I/II masing-masing TKB setiap akhir tahun pelajaran, minimal 2 tahun terakhir.

N

o Nama TKB

Tahun 2011/2012 Tahun 2012/2013 Kelas I Kelas II Kelas I Kelas II 1 2 3 4 Sukajaya Patrol Karangsari M Pataruman 0 % 0 % -5 % 5 % 0 % 0 % 0 % 0 % 5 % 5 % G. Supervisi

Frekuensi supervise guru bina, kepala sekolah dan wakil ke masing-masing TKB per semester tahun 2013 adalah

No Nama TKB

Petugas Supervisi

Semester I Semester II

K.S W.K.S G.Bina K.S W.K.S G.Bina

1 Sukatjaya 1 6 1 1 6 1

2 Patrol 1 6 1 1 6 1

3 Karangsari 1 6 1 1 6 1

4 Mandiri

Pataruman

1 6 1 1 6 1

H. Masalah yang dihadapi

Masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mandiri / kelompok di masing-masing TKB dan upaya untuk mengatasinya.

No Nama Tkb Masalah Yang Dihadapi Cara Mengatasinya 1 Sukajaya Siswa cenderung tidak

belajar mandiri di rumahnya sehingga anak kurang aktif

kerjasama dengan

orangtua untuk

memotivasi anaknya belajar di rumah dengan surat himbauan

2 Patrol 3 Karangsari 4 M Pataruman

I. Penetapan TKB Penyelenggara Program Pendidikan Keterampilan

N

o Nama Tkb

Guru Bina Keterampilan Guru Pamong Tenaga Ahli Keterangan


(16)

1 Sukajaya Rina

GusminarEto Rohaeti

Kualifikasi akademik D-2 Tata Busana dan berpengalaman

2 Patrol Rina

Gusminar

Eti Rohaeti

Kualifikasi akademik D-II PG SD dan berpengalaman

3 Memet

Kualifikasi akademik S-1 dan berprofesi sebagai pengrajin konfeksi seragam olah raga yang sudah berpengalaman .

J. Adapun alasan TKB Sukajaya dan Patrol dijadikan tempat pelaksanaan Program Pendidikan Keterampilan.

1. TKB Sukajaya

Berlokasi tidak jauh dari dekat pusat perekonomian sebuah kecamatan yaitu pertokoan dan pasar yang diperkirakan akan mampu menggerakan hati dan anggota badan untuk bergerak mencari peluang untuk berusaha. Selain itu masyarakat sekitar memiliki kultur berusaha dibidang tata busana atau konfeksi dari mulai membuat kaos olah raga sampai pembuatan krudung / jilbab.

2. Kondisi tempat belajar

Tempat belajar keterampilan pembuatan seragam kaos olah raga ini akan selenggarakan di TKB Sukajaya dan TKB Patrol mengingat letak kedua TKB ini lokasinya relative berdekatan dapat terjangkau dengan mudah oleh peserta PPK dan juga mudah dijangkau oleh tenaga ahli PPK. Dengan kondisi belajar seperti ini maka besar harapan kami program konfeksi kaos ini akan berjalan sesuai harapan.

3. Kehidupan masyarakat

a. Keadaan masyarakat di sekitar TKB cenderung cukup aktif dan reaktif terhadap kegiatan usaha dan ekonomi karena terdorong situasi dan kondisi di pusat ekonomi masyarakat kecamatan.


(17)

b. Sementara di lingkungamn SMP Induk terdapat pengrajin yang menghasilkan barang tersebut.

BAB IV

PROSPEK PENDIDIKAN KETERAMPILAN

Faktor-Faktor Yang Mendukung Program Keterampilan 1. Faktor-faktor kekuatan

 Karakterristik siswa TKB Bojong loa adalah mereka semua adalah berasal dari siswa SMP Terbuka yang pernah mendapat pelajaran tata busana terutama menjahit sehingga akan mempermudah langkah-langkah proses pelatihan dan pendidikan konfeksi kaos dan akan menumbuhkan minat dan motivasi lebih kuat sehingga diharapkan akan turut menentukan tingkat keberhasilan program ini.


(18)

 Karakteristik siswa lainnya adalah pada TKB ini siswa lebih rajin dalam belajar dan lebih tinggi tingkat kehadirannya di TKB serta lebih memiliki motivasi belajar yang lebih besar dibanding dengan TKB Lainnya. Hal ini berhubungan dengan tingkat pengelolaan TKB yang lebih baik.

 Tempat pelaksanaan PPK Konfeksi kaos memiliki karakter khusus karena memiliki keunggulan seperti tempat pelaksanaan PPK Konfeksi berada ditengah-tengah antar TKB / tempat tinggal siswa sehingga kehadiran mereka dalam belajar dapat dioptimalkan. Hal ini berakibat positif terhadap proses pendidikan, pelatihan dan sehingga pendidikan dan pelatihan tidak akan terganggu.

 Dimungkinkan masyarakat dan orangtua siswa akan mendukung program PPK konfeksi kaos karena lingkungan masyarakat di sekitar TKB bersifat aktif dan reaktif terhadap kegiatan usaha apalagi produk keterampilan yang dilaksanakan sesuai dengan keterampilan yang berkembang dimasyarakat tersebut dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

 Adapun pelatih dan tenaga ahli dalam program PPK telah tersedia dari kalangan masyarakat pengrajin konfeksi kaos yang sudah berpengalaman. Dan tenaga tersebut akan dibantu oleh pengelola SMP Terbuka yaitu Ibu Rina Gusminar sebagai Guru Bina yang memiliki kualifikasi akademik dan pengalaman yang cukup panjang di bidang tata busana serta didampingi oleh guru pamong yang pernah mengikuti Work Shop PPK SMP Terbuka sehingga paham betul hakikat keberadaan dan program pelaksanaan serta sasaran yang akan dicapainya.

 Sarana keterampilan yang sudah ada adalah milik SMP Terbuka dan SMP induk seperti mesin obras, mesin bordel, mesin jahit dan sepeda motor


(19)

akan banyak memperlancar proses pelatihan, pendidikan, produksi dan pemasaran serta evaluasi.

No Jenis Sarana Jumlah BaikKondisiRusak

1 Mesin Obras 1 √

2 Mesin Bordel 1 √

3 Mesin jahit kecil 7 √

4 Gunting Kain bermesin

1 √

 Program Pendidikan Keterampilan konfeksi kaos mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah karena memandang besar sekali manfaatnya dari program PPK baik bagi anak, orang tua, masyarakat dan lembaga SMP Terbuka maupun SMP Induk.

2. Faktor-Faktor Peluang

 Keterampilan yang ada dimasyarakat sekitar SMP Induk adalah kerajinan tata busana seperti kerajian jilbab, kerajinan rajutan kain untuk berbagai jenis keterampilan, dan konfeksi kaos telah berkembang menjadi pengrajin-pengrajin yang berskala cukup besar bila dilihat dari permodalan, jumlah barang yang dihasilkan dan luasnya jangkauan pemasaran, lokasi pengrajin tersebut berada dilingkungan SMP Induk dan sekitarnya.

 Untuk mendukung keberhasilan program PPK, akan diupayakan tenaga ahli yang berasal dari pengrajin/ pengusaha konfeksi kaos yang sudah berpengalaman dan berskala besar.

 Apabila prospek program PPK ini agar dapat berkembang, berkesinambungan pengelola akan melakukan pendekatan terhadap pemerintah terkait untuk membantu pengembangan lebih lanjut.

 Bahan baku untuk kegiatan program PPK tersebut sangat banyak dan melimpah baik di sekitar kota kabupaten ataupun di kota provinsi, sehingga


(20)

kalau melihat bahan baku diperkirakan tidak akan sampai kekurangan bahan baku.

 Kalau dilihat dari proses produksi, konfeksi kaos ini prosesnya sangat mudah dipahami, diikuti dan dikerjakan oleh siswa, sehingga memungkinkan siswa dapat mengikuti program PPK ini sampai tuntas menghasilkan produk yang berkualitas baik.

 Bila memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar seperti wilayah desa, kecamatan atau kabupaten ataupun provinsi bahkan secara nasional produk konfeksi kaos ini dibutuhkan oleh masyarakat karena sekitar SMP Induk ini banyak sekali sekolah atau tempat pendidikan mulai dari pendidikan pra sekolah, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sampai sekolah menengah baik umum maupun kejuruan yang tentunya dapat dijadikan konsumen atau rekan bisnis.

 Dari sudut pemasaran produk barang jadi, dirasakan tidak akan mendapat kendala berarti karena dilingkungan masyarakat sudah ada pengusaha yang akan menampung hasil produksi asalkan memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan oleh mereka. Pemasarannya menjangkau wilayah yang biasa dilakukan oleh para pengusaha / pengrajin meliputi wilayah pemasaran yang sangat luas melintasi wilayah antar provinsi di Indonesia juga pemasaran berdasarkan order dari berbagai tingkatan sekolah dilingkungan SMP Induk maupun lingkungan TKB.

B. Hambatan

Hambatan yang diperkirakan akan muncul dalam pelaksanaan PPK Keterampilan adalah :

No Aspek Jenis Hambatan Cara Mengatasi


(21)

transfor tenaga ahli

ahli yang berasal dari pengrajin, dalam mengajar di PPK akan menyita pekerjaannya sehingga waktu yang dipakai di PPK SMP T harus sebanding dengan materi yang didapatkan ketika mereka bekerja.

memberikan honor yang lebih sesuai dengan pengorbanan mereka dalam membimbing siswa dengan mengambil tambahan honor dengan membebankan pada biaya pelatihan/biaya produksi. 2 Transfor

siswa

Diperlukan uang konsumsi bagi siswa peserta PPK dalam mengikuti pendidikan dan latihan karena siswa SMP Terbuka berasal dari kalangan kurang mampu dan karena lamanya waktu yang digunakan dalam pelajararan PPK dalam satu kali pertemuan.

Diatasi dengan memberikan transport dan konsumsi Rp. 5000,- dan menambahkan biaya jasa produksi.

C. Prospek Kesinambungan dan Perkembangan Program Tahun Kedua

Program konfeksi kaos diproyeksikan akan menghasilkan produk barang jadi yang berkesinambungan dikarenakan siswa yang menjadi peserta berasal dari kelas VII yang memungkinkan dapat menjadi tenaga terdidik dengan waktu bekerja cukup lama sekitar tiga tahun bahkan sampai anak tersebut luluspun bila diperlukan akan terus dipekerjakan.

Bila dilihat dari sudut konsumen yang selalu tersedia setiap tahun karena akan selalu terjadi pergantian siswa setiap tahun maka order atau pesanan tidak akan pernah berkurang asalkan harga dan kualitas prodak bisa bersaing dengan para pengrajin yang lain. Selain itu bila produk barang jadi yang dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas para pengrajin / pengusaha akan ditampung dan dipasarkan oleh pengrajin/pengusaha dilingkungan setempat karena sudah tercapai kesepakatan dengan pengusaha /pengrajin.


(22)

Rencana pembagian dana hasil usaha pembuatan seragam olah raga akan diberikan secara proporsional kepada seluruh pihak yang terlibat PPK diantaranya :

 Supervisor maksimal 30 %

 Tambahan modal maksimal 30 %

 Tabungan abadi minimal 10 %

 Tabungan siswa minimal 20 %, dalam bentuk tabanas


(1)

b. Sementara di lingkungamn SMP Induk terdapat pengrajin yang menghasilkan barang tersebut.

BAB IV

PROSPEK PENDIDIKAN KETERAMPILAN

Faktor-Faktor Yang Mendukung Program Keterampilan 1. Faktor-faktor kekuatan

 Karakterristik siswa TKB Bojong loa adalah mereka semua adalah berasal dari siswa SMP Terbuka yang pernah mendapat pelajaran tata busana terutama menjahit sehingga akan mempermudah langkah-langkah proses pelatihan dan pendidikan konfeksi kaos dan akan menumbuhkan minat dan motivasi lebih kuat sehingga diharapkan akan turut menentukan tingkat keberhasilan program ini.


(2)

 Karakteristik siswa lainnya adalah pada TKB ini siswa lebih rajin dalam belajar dan lebih tinggi tingkat kehadirannya di TKB serta lebih memiliki motivasi belajar yang lebih besar dibanding dengan TKB Lainnya. Hal ini berhubungan dengan tingkat pengelolaan TKB yang lebih baik.

 Tempat pelaksanaan PPK Konfeksi kaos memiliki karakter khusus karena memiliki keunggulan seperti tempat pelaksanaan PPK Konfeksi berada ditengah-tengah antar TKB / tempat tinggal siswa sehingga kehadiran mereka dalam belajar dapat dioptimalkan. Hal ini berakibat positif terhadap proses pendidikan, pelatihan dan sehingga pendidikan dan pelatihan tidak akan terganggu.

 Dimungkinkan masyarakat dan orangtua siswa akan mendukung program PPK konfeksi kaos karena lingkungan masyarakat di sekitar TKB bersifat aktif dan reaktif terhadap kegiatan usaha apalagi produk keterampilan yang dilaksanakan sesuai dengan keterampilan yang berkembang dimasyarakat tersebut dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

 Adapun pelatih dan tenaga ahli dalam program PPK telah tersedia dari kalangan masyarakat pengrajin konfeksi kaos yang sudah berpengalaman. Dan tenaga tersebut akan dibantu oleh pengelola SMP Terbuka yaitu Ibu Rina Gusminar sebagai Guru Bina yang memiliki kualifikasi akademik dan pengalaman yang cukup panjang di bidang tata busana serta didampingi oleh guru pamong yang pernah mengikuti Work Shop PPK SMP Terbuka sehingga paham betul hakikat keberadaan dan program pelaksanaan serta sasaran yang akan dicapainya.

 Sarana keterampilan yang sudah ada adalah milik SMP Terbuka dan SMP induk seperti mesin obras, mesin bordel, mesin jahit dan sepeda motor


(3)

akan banyak memperlancar proses pelatihan, pendidikan, produksi dan pemasaran serta evaluasi.

No Jenis Sarana Jumlah BaikKondisiRusak

1 Mesin Obras 1 √

2 Mesin Bordel 1 √

3 Mesin jahit kecil 7 √

4 Gunting Kain bermesin

1 √

 Program Pendidikan Keterampilan konfeksi kaos mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah karena memandang besar sekali manfaatnya dari program PPK baik bagi anak, orang tua, masyarakat dan lembaga SMP Terbuka maupun SMP Induk.

2. Faktor-Faktor Peluang

 Keterampilan yang ada dimasyarakat sekitar SMP Induk adalah kerajinan tata busana seperti kerajian jilbab, kerajinan rajutan kain untuk berbagai jenis keterampilan, dan konfeksi kaos telah berkembang menjadi pengrajin-pengrajin yang berskala cukup besar bila dilihat dari permodalan, jumlah barang yang dihasilkan dan luasnya jangkauan pemasaran, lokasi pengrajin tersebut berada dilingkungan SMP Induk dan sekitarnya.

 Untuk mendukung keberhasilan program PPK, akan diupayakan tenaga ahli yang berasal dari pengrajin/ pengusaha konfeksi kaos yang sudah berpengalaman dan berskala besar.

 Apabila prospek program PPK ini agar dapat berkembang, berkesinambungan pengelola akan melakukan pendekatan terhadap pemerintah terkait untuk membantu pengembangan lebih lanjut.

 Bahan baku untuk kegiatan program PPK tersebut sangat banyak dan melimpah baik di sekitar kota kabupaten ataupun di kota provinsi, sehingga


(4)

kalau melihat bahan baku diperkirakan tidak akan sampai kekurangan bahan baku.

 Kalau dilihat dari proses produksi, konfeksi kaos ini prosesnya sangat mudah dipahami, diikuti dan dikerjakan oleh siswa, sehingga memungkinkan siswa dapat mengikuti program PPK ini sampai tuntas menghasilkan produk yang berkualitas baik.

 Bila memperhatikan kebutuhan masyarakat sekitar seperti wilayah desa, kecamatan atau kabupaten ataupun provinsi bahkan secara nasional produk konfeksi kaos ini dibutuhkan oleh masyarakat karena sekitar SMP Induk ini banyak sekali sekolah atau tempat pendidikan mulai dari pendidikan pra sekolah, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar sampai sekolah menengah baik umum maupun kejuruan yang tentunya dapat dijadikan konsumen atau rekan bisnis.

 Dari sudut pemasaran produk barang jadi, dirasakan tidak akan mendapat kendala berarti karena dilingkungan masyarakat sudah ada pengusaha yang akan menampung hasil produksi asalkan memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan oleh mereka. Pemasarannya menjangkau wilayah yang biasa dilakukan oleh para pengusaha / pengrajin meliputi wilayah pemasaran yang sangat luas melintasi wilayah antar provinsi di Indonesia juga pemasaran berdasarkan order dari berbagai tingkatan sekolah dilingkungan SMP Induk maupun lingkungan TKB. B. Hambatan

Hambatan yang diperkirakan akan muncul dalam pelaksanaan PPK Keterampilan adalah :

No Aspek Jenis Hambatan Cara Mengatasi


(5)

transfor tenaga ahli

ahli yang berasal dari pengrajin, dalam mengajar di PPK akan menyita pekerjaannya sehingga waktu yang dipakai di PPK SMP T harus sebanding dengan materi yang didapatkan ketika mereka bekerja.

memberikan honor yang lebih sesuai dengan pengorbanan mereka dalam membimbing siswa dengan mengambil tambahan honor dengan membebankan pada biaya pelatihan/biaya produksi. 2 Transfor

siswa

Diperlukan uang konsumsi bagi siswa peserta PPK dalam mengikuti pendidikan dan latihan karena siswa SMP Terbuka berasal dari kalangan kurang mampu dan karena lamanya waktu yang digunakan dalam pelajararan PPK dalam satu kali pertemuan.

Diatasi dengan memberikan transport dan konsumsi Rp. 5000,- dan menambahkan biaya jasa produksi.

C. Prospek Kesinambungan dan Perkembangan Program Tahun Kedua Program konfeksi kaos diproyeksikan akan menghasilkan produk barang jadi yang berkesinambungan dikarenakan siswa yang menjadi peserta berasal dari kelas VII yang memungkinkan dapat menjadi tenaga terdidik dengan waktu bekerja cukup lama sekitar tiga tahun bahkan sampai anak tersebut luluspun bila diperlukan akan terus dipekerjakan.

Bila dilihat dari sudut konsumen yang selalu tersedia setiap tahun karena akan selalu terjadi pergantian siswa setiap tahun maka order atau pesanan tidak akan pernah berkurang asalkan harga dan kualitas prodak bisa bersaing dengan para pengrajin yang lain. Selain itu bila produk barang jadi yang dihasilkan sudah memenuhi standar kualitas para pengrajin / pengusaha akan ditampung dan dipasarkan oleh pengrajin/pengusaha dilingkungan setempat karena sudah tercapai kesepakatan dengan pengusaha /pengrajin.


(6)

Rencana pembagian dana hasil usaha pembuatan seragam olah raga akan diberikan secara proporsional kepada seluruh pihak yang terlibat PPK diantaranya :

 Supervisor maksimal 30 %  Tambahan modal maksimal 30 %  Tabungan abadi minimal 10 %

 Tabungan siswa minimal 20 %, dalam bentuk tabanas  Perawatan alat-alat minimal 10 %