PENGARUH KEGIATAN POSYANDU TERHADAPKESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATANRANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG.

(1)

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU

TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI

DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU

KABUPATEN ACEH TAMIANG

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

SUPIANI

109371034

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKUTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas penyertaan-Nya dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun di Desa Ingin Jaya KecamatanRantau Kabupaten Aceh Tamiang”

Tujuan penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis dan juga Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi menyempurnakan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dunia pendidikan luar sekolah.

Medan, April 2015 Penulis

SUPIANI


(3)

iii

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam penulisan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi kerena bantuan yang sangat tulus dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd yang memberikan bimbingan dengan penuh perhatian, kesabaran dan motivasi atas kekurangan penulis dari awal penulisan skripsi ini hingga selesai skripsi ini.

Teristimewa sekali penulis sampaikan dan ucapkan trima kasih kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Sutardi dan Ibunda Misiyem yang melahirkan, membesarkan, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, serta cinta dan dukungan berupa do’a, moril yang telah mencurakan keringatnya dalam membekali penulis dari sejak duduk dibangku dunia pendidikan hingga sampai penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Semoga pengorbanan ayah dan bunda tidak sia-sia.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan trimakasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs.Nasrun, MS Selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi, MS selaku wakil dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan sekaligus dosen penguji penulis yang banyak memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.


(4)

iv

4. Bapak Drs.Aman Simare-mare, MS selaku wakil dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku wakil dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan dan sekaligus sebagai dosen penguji penulis yang banyak memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.

7. Bapak Dr. Sudirman, SE,M.Pd selaku sekertaris jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan dan sekaligus dosen pembimbing penulis. 8. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan, Dan seluruh staf tata usaha fakultas ilmu pendidikan yang banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini serta kepada Kak Surya Indrawati, yang telah banyak membantu penulis selama proses penyelesaian skripsi ini, khususnya urusan surat-menyurat.

9. Terkhusus untuk kakanda dan adinda tercinta Kak Ken, Kak Mira, Bang Giran, Bang Uji dan Adikku Dhona yang telah memberikan dukungannya hingga terselesaikan skripsi ini.

10.Teristimewa untuk Bik Nurias, Lek Sularjo dan Vio yang tidak pernah lelah memberikan dukungan serta motivasi untuk saya.

11.Terkhusus buat Kawan-kawan tersayang saya Wita Monica Situmorang, Cut Wilda Lubis, Suheni, Siti Mariah Hasibuan, dan Juanda yang tidak lelah


(5)

v

memberikan dukungan, serta tidak enggan membantu saya demi menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12.Untuk sahabat terkasih Hotmaida Sari, Yusni Viana, Bunda Tia, Kurnia, Khairunnisya, Fitri, Tati, Aisya, Inur, Melisya, Amel, dan Yuni.

13.Untuk kawan-kawan seperjuangan saya Inur, Amrah, Dewi, Rika, Juraida, Laira, Riri, Imah, Nurul dan Dian.

Terima kasih atas bantuan, dukungan, do’a dan bimbingan yang telah saya terima selama ini, semoga ALLAH SWT selalu melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada kita semua.

Medan, April 2015

SUPIANI NIM. 109371034


(6)

i

ABSTRAK

Supiani. Nim. 109371034. Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2015.

Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya Anak yang kurang sehat serta masih kurangnya masyarakat yang mengikuti Kegiatan POSYANDU di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4Tahun.

Teori yang digunakan dalam Kegiatan POSYANDU yang dikembangkan oleh (Depkes RI: 2006): yaitu suatu kegiatan pelayanan kesehatan di lapangan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan teknis Puskesmas, Departemen Agama, Departemen Pertanian, dan BKKBN. Posyandu melaksankan lima program kesehatan dasar yakni: KB, kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, dan penaggulangan diare. Sedangkan tentang Kesehatan Anak yang dikembangkan oleh (Sumadi Suryabrata: 2011) yaitu: ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari berbagai segi antara Iain; segi fisik, segi psikis dan segi sosialisasi yang terlihat wajar dan baik.

Jenis penelitian yang digambarkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi 51 orang dan sampel 51 Orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Tekhnik analisis data menggunakan rumus regresi linear sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan rumus uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kegiatan pos pelayanan terpadu terhadap kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Taming, hal ini diketahui dari hasil pengujian diperoleh nilai koeisien regresi sebesar Y = 33,11 + 0,498 berarti kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai hubungan positif atau searah dengan kegiatan pos pelayanan terpadu, karena koefisien regresi bernilai positif. Dari hasil perhitungan diperoleh Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 13,58, untuk jumlah responden sebanyak 51 - 1 = 50 orang diperoleh ttabel = 1,676. Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis, maka hipotesis yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaruh antara kegiatan kegiatan posyandu terhadap kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.


(7)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. KERANGKA TEORI 1. Kesehatan Anak ... 10

1.1. Pengertian Kesehatan Anak... 10

1.2. Ciri-ciri Anak Sehat ... 12

1.3. Gangguan Kesehatan Pada Anak ... 15

1.4. Pemeliharaan Kesehatan ... 18

1.5. Masalah Gizi Pada Anak ... 19

2. Kegiatan Posyandu ... 21

2.1. Pengertian Posyandu ... 21

2.2. Tujuan Posyandu ... 23

2.3. Jenis Kegiatan Posyandu ... 23

2.4. Kader Posyandu ... 29

B. KERANGKA BERFIKIR ... 30

C. HIPOTESIS ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN ... 32


(8)

vi

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

C. OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN ... 33

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... 34

E. TEKNIK ANALISIS DATA ... 39

F. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk, akibat dari kepadatan penduduk yang tinggi, pemerintah mempunyai peran penting dalam membangun, memelihara dan meningkatkan kesehatan bagi masyarakatnya.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagaimana tercantum pada pasal 3 Undang- Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan Dalam Permenkes RI No. 741/menkes/per/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di Kabupaten/Kota pada Bab 2 pasal 2 ayat 2a dijelaskan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil 95% pada tahun 2015, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada tahun 2015, cakupan pelayanan nifas 90% pada tahun 2010, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada tahun 2010, cakupan kunjungan bayi pada tahun 2010, cakupan desa/ kelurahan universal child immunization 100% pada tahun 2010, cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan 100% pada tahun 2010, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada tahun 2010, cakupan peserta KB


(10)

2

aktif 70% pada tahun 2010. Selain itu, upaya pelayanan kesehatan mencakup ketersediaan infrastruktur dan kapasitas lembaga kesehatan di pedesaan dengan memprioritaskan pada keterjangkauan atas fungsi dan faktor-faktor utama kualitas kesehatan yaitu; Dokter puskesmas dan Bidan Desa, kualitas kesehatan, ketersediaan air bersih, sanitasi, dan pemberian asupan gizi yang seimbang bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat khususnya bagi para balita, karena kesehatan merupakan aset atau kekayaan yang paling berharga bagi masyarakat di seluruh dunia dan kesehatan juga merupakan anugrah yang paling besar dari Allah SWT. Kesehatan Bayi bawah lima tahun (Balita) merupakan usia emas dalam pertumbuhan anak. Pada usia ini, seorang anak sangat mudah menyerap segala informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengoptimalkan masa golden age ini. Salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan balita.“Persentase balita yang mengalami keluhan kesehatan selama setahun terakhir di Indonesia sebesar 41,13%. Menurut tipe daerah, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase balita yang mengalami keluhan kesehatan di perkotaan dan di pedesaan. Persentase balita yang mengalami keluhan kesehatan selama setahun terakhir di perkotaan sebesar 42,28% dan di pedesaan sebesar 40,01%. Keluhan yang dialami oleh anak balita yaitu; panas, batuk, pilek, sakit gigi, asma, diare, sakit kepala berulang, gizi buruk, dan yang lainnya”. (Susenas, 2013).

Jumlah anak balita yang mengalami status gizi buruk di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan, di mana pada tahun 2005 ditemukan 1,8 juta


(11)

3

balita dengan status gizi buruk dan pada tahun 2006 menjadi 2,3 juta balita menderita gizi buruk, sementara pada tahun 2013 naik sebesar 19,6% (Depkes RI, 2013 ).

Anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilo gram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling rawan dalam masalah kesehatan. Sebagian besar masalah yang kesehatan yang sering dialami anak pada usia ini yaitu masalah gizi buruk. Penyakit gizi buruk dan kurang nutrisi sebenarnya tidak hanya dimonopoli oleh keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Keluarga dengan tingkat ekonomi yang mapan, juga bisa terjangkiti penyakit gizi buruk, akibat ketidak tahuan masyarakat terhadap gizi. "Gizi buruk bukan hanya masalah ketidak mampuan tetapi juga karena ketidak tahuan masyarakat, misalnya dalam menyusun menu makanan yang variatif dan bernutrisi cukup” (Edith Sumedi, 2007).

Di Aceh, tingkat kesehatan anak semakin menurun. Ini dapat dilihat dari persentase yang mengalami keluhan kesehatan selama setahun ini, yaitu; panas, batuk dan pilek, napas sesak/ asma, diare, sakit kepala berulang, sakit gigi dan lainnya; 77,84%, 63,88%, 62,41%, 1,35%, 7,50%, 2,50%, 0,84%, 9,15%. Dan dalam tiga tahun ini anak balita yang mengalami gizi buruk yaitu; pada tahun 2011, jumlah anak balita gizi buruk sebanyak 402 anak, tahun 2012 menjadi 759 anak dan pada 2013 menjadi 813 anak (Depkes Aceh, 2013).

Demikian halnya di Desa Ingin Jaya, dari 159 anak balita, ada enam orang anak yang mengalami kekurangan gizi dan masih banyaknya anak-anak yang


(12)

4

mengalami berbagai macam sakit seperti; diare, sakit gigi, panas, batuk, dan pilek, cacar, sakit gigi dan yang lainnya. Prilaku hidup bersih dan sehat seperti menjaga sanitasi yang baik bagi setiap rumah tangga, tersedianya air bersih dan tersedianya makanan yang memberikan asupan gizi yang seimbang untuk anak sangat perlu diperhatikan oleh para orang tua, yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran para ibu dalam menjaga dan memperhatikan kesehatan serta gizi anak mereka di Desa Ingin Jaya membuat masih banyaknya anak balita yang kurang sehat dan kurang terurus, sehingga menghambat perkembangan dan pertumbuhan anak balita mereka.

Dengan melihat permasalahan yang ada, tentu hal ini akan membutuhkan suatu upaya-upaya yang strategis yang harus segera dilakukan secepatnya. Dan salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yakni pos pelayanan terpadu (POSYANDU).

Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan


(13)

5

partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan. Posyandu merupakan jenis upaya kesehatan berdaya masyarakat yang paling memasyarakat. Posyandu memiliki program prioritas yaitu : KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare serta terbukti memepunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di level bawah, sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksi permasalahan gizi dan kesehatan diberbagai daerah. Permasalahan gizi buruk anak balita, busung lapar, kekurangan gizi dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu di programkan secara menyeluruh.

Kegiatan posyandu mencakup sasaran, yaitu: bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita PUS (Pasangan Usia Subur). Sasaran ini diperoleh pelayanan sesuai dengan kondisinya masing-masing, misalnya bayi dan anak balita ditimbang berat badannya dan diisikan ke KMS, mendapatkan imunisasi, diberi oralit bila menderita diare dan mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas bila menderita sakit

Dengan adanya para ibu yang memeriksakan kehamilan dan memeriksakan anak di posyandu tentunya balita terhindar dari penyakit gizi buruk, karena di posyandu itu para balita ditimbang setiap bulannya. Selain itu, di posyandu akan memberikan pemahaman kepada para ibu yang datang terhadap


(14)

6

persoalan-persoalan kesehatan masyarakat. Jadi keberadaan posyandu tersebut sangat besar sekali fungsi dalam mengungkit persoalan kesehatan masyarakat.

Kabupaten Aceh Tamiang pada Tahun 2013 mempunyai 14 buah puskesmas. Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan. Jumlah minimal kader untuk setiap posyandu sebanyak lima orang sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang di laksanakan oleh posyandu dengan sistem layanan lima meja atau lima langkah kegiatan, yaitu: (1) Pendaftaran; (2) Penimbangan; (3) Pencatatan/ pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS); (4) Penyuluhan dan (5) Pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya (Dinkes Aceh Tamiang, 2006).

Partisipasi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang dalam kegiatan posyandu masih rendah, dapat dilihat dari profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2009 di mana dari 5.016 balita yang ada sedangkan balita yang datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan hanya berjumlah 2.436 (48,56%), sedangkan target pencapaian diharapkan sebesar 90%. Begitu juga halnya yang terjadi di Desa Ingin Jaya, dari 159 (68%) Balita yang ada, haya sebanyak 51 (32% ) Balita yang datang ke Posyandu. Kunjungan ibu hamil yang datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan adalah sekitar 50, 34%, sementara pencapaian target yang diharapkan adalah sebesar 95% (Dinkes Aceh Tamiang, 2013).

Kurangnya sosialisasi mengenai kegiatan posyandu kepada masyarakat Desa Ingin Jaya, menjadikan masyarakat kurang peduli atau kurang sadar dengan pentingnya kegiatan posyandu bagi kesehatan anak balita mereka. Selain dari


(15)

7

pentingnya sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, penting juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari posyandu tersebut. Peningkatan kualitas pelayanan posyandu dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti; peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan kegiatan pelaksanaan posyandu. Pelayanan posyandu yang berkualitas harus diikuti oleh tugas dan fungsi institusi pembina posyandu secara keseluruhan yaitu kelangsungan posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan dasar masyarakat, khususnya dari kelompok paling rentan ibu dan anak. Meskipun posyandu merupakan unit pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat yang berada di desa/kelurahan, namun karena peran posyandu sangat menentukan terhadap gambaran kondisi ibu dan anak secara nasional, maka disetiap daerah perlu dilakukan pemantauan kegiatan melalui Revitalisasi Posyandu.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat di Desa Ingin Jaya tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Masih banyaknya anak balita yang kurang sehat/bergizi buruk 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi bagi anak balita


(16)

8

3. Kurangnya perhatian orang tua tentang kesehatan anak balita

4. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kegiatan POSYANDU

5. Kurangnya sosialisasi mengenai kegiatan POSYANDU kepada masyarakat 6. Kurangnya pelayanan petugas kesehatan kepada masyarakat.

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah, terkait dengan kesehatan anak di Desa Ingin Jaya terbatas pada pelayanan yang dilakukan oleh Posyandu, maka penulis membatasi masalah dengan judul “Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap Kesehata Pada Usia 0-4 Tahun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang”.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Kegiatan Posyandu yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?

2. Bagaimana Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?

3. Adakah Pengaruh Kegiatan Posyandu Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?


(17)

9

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Kegiatan Posyandu yang ada di Desa Ingin Jaya

Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Untuk mengetahui Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan Posyandu Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

F. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai kajian ilmiah tentang kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan bagi mahasiswa, khususnya pada jurusan PLS dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


(18)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dapat dikategorikan baik, hal ini dapat diketahui dari hasil sebaran angket, 3 responden (5,88%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori sangat baik, 24 responden (47,06%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori dalam kategori baik, 16 responden (31,37%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 8 responden (15,69%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik.

2. Kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam katagoti baik, hal ini terbukti dari hasil sebaran angket diketahui 8 responden (15,68%) menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam kategori sangat baik, 27 responden (52,94%) menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam kategori baik, 11 responden (21,57%) menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 5 responden (9,81%) menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik.

3. Kegiatan pos pelayanan terpadu berpengaruh positif terhadap kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Taming, hal ini diketahui dari hasil pengujian diperoleh nilai


(19)

65

koefisien regresi sebesar Y = 33,11 + 0,498, berarti kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai hubungan positif atau searah dengan kegiatan pos pelayanan terpadu, karena koefisien regresi bernilai positif.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada ibu rumah tangga agar lebih aktif mengunjungi kegiatan Posyandu yang selama ini dilaksanakan karena kegiatan Posyandu merupakan bagian terpenting di masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan anak usia 0-4 tahun,

2. Disarankan kepada kader Posyandu memberikan sumbangsih penting dalam menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, bersih dan seimbang.

3. Disarankan kepada kader Posyandu dalam pelaksanaan kegiatan harus terencana dan terstruktur sehingga masyarakat akan merasakan manfaatnya.


(20)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang

a. Nama : Supiani

b. Tempat/Tanggal Lahir : Ingin Jaya, 11September1991 c. Nama orangtua

Ayah : Sutardi

Ibu : Misiyem

d. Pekerjaan Orangtua : Petani

e. Alamat orangtua : Desa Ingin Jaya, Kecamatan Rantau

f. Jumlah Saudara : 6 (Enam) g. Anak ke : 5 (Lima)

2. Riwayat Pendidikan

 Sekolah Dasar : SD Negeri Ingin Jaya  Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 4 Kejuruan

Muda

 Sekolah Menengah atas : SMA Negeri 3 kejuruan Muda


(1)

7

pentingnya sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, penting juga untuk

meningkatkan kualitas pelayanan dari posyandu tersebut. Peningkatan kualitas

pelayanan posyandu dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti;

peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan kegiatan

pelaksanaan posyandu. Pelayanan posyandu yang berkualitas harus diikuti oleh

tugas dan fungsi institusi pembina posyandu secara keseluruhan yaitu

kelangsungan posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan dasar masyarakat,

khususnya dari kelompok paling rentan ibu dan anak. Meskipun posyandu

merupakan unit pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat yang berada di

desa/kelurahan, namun karena peran posyandu sangat menentukan terhadap

gambaran kondisi ibu dan anak secara nasional, maka disetiap daerah perlu

dilakukan pemantauan kegiatan melalui Revitalisasi Posyandu.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat di Desa

Ingin Jaya tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan

oleh seluruh masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap Kesehatan Anak Usia

0-4 Tahun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Masih banyaknya anak balita yang kurang sehat/bergizi buruk


(2)

3. Kurangnya perhatian orang tua tentang kesehatan anak balita

4. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kegiatan

POSYANDU

5. Kurangnya sosialisasi mengenai kegiatan POSYANDU kepada masyarakat

6. Kurangnya pelayanan petugas kesehatan kepada masyarakat.

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah, terkait dengan kesehatan anak di Desa

Ingin Jaya terbatas pada pelayanan yang dilakukan oleh Posyandu, maka penulis

membatasi masalah dengan judul “Pengaruh Kegiatan POSYANDU Terhadap

Kesehata Pada Usia 0-4 Tahun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten

Aceh Tamiang”.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Kegiatan Posyandu yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan

Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?

2. Bagaimana Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya

Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang?

3. Adakah Pengaruh Kegiatan Posyandu Terhadap Kesehatan Anak Usia 0-4

Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh


(3)

9

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Kegiatan Posyandu yang ada di Desa Ingin Jaya

Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Untuk mengetahui Kesehatan Anak Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin

Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan Posyandu Terhadap Kesehatan Anak

Usia 0-4 Tahun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten

Aceh Tamiang.

F. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai kajian ilmiah tentang kegiatan Pos Pelayanan Terpadu

(POSYANDU) dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat

Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan bagi mahasiswa, khususnya pada jurusan PLS dalam


(4)

64

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dapat dikategorikan baik, hal ini

dapat diketahui dari hasil sebaran angket, 3 responden (5,88%)

menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori

sangat baik, 24 responden (47,06%) menyatakan kegiatan posyandu di

desa Ingin Jaya dalam kategori dalam kategori baik, 16 responden

(31,37%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam

kategori kurang baik dan 8 responden (15,69%) menyatakan kegiatan

posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik.

2. Kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam katagoti baik,

hal ini terbukti dari hasil sebaran angket diketahui 8 responden

(15,68%) menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya

dalam kategori sangat baik, 27 responden (52,94%) menyatakan

kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam kategori baik,

11 responden (21,57%) menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di

desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 5 responden (9,81%)

menyatakan kesehatan anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya dalam

kategori tidak baik.

3. Kegiatan pos pelayanan terpadu berpengaruh positif terhadap kesehatan

anak usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten


(5)

65

koefisien regresi sebesar Y = 33,11 + 0,498, berarti kesehatan anak

usia 0-4 tahun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh

Tamiang mempunyai hubungan positif atau searah dengan kegiatan

pos pelayanan terpadu, karena koefisien regresi bernilai positif.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat diberikan saran sebagai

berikut:

1. Disarankan kepada ibu rumah tangga agar lebih aktif mengunjungi

kegiatan Posyandu yang selama ini dilaksanakan karena kegiatan

Posyandu merupakan bagian terpenting di masyarakat dalam

meningkatkan status kesehatan anak usia 0-4 tahun,

2. Disarankan kepada kader Posyandu memberikan sumbangsih penting

dalam menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,

bersih dan seimbang.

3. Disarankan kepada kader Posyandu dalam pelaksanaan kegiatan harus

terencana dan terstruktur sehingga masyarakat akan merasakan


(6)

1. Latar Belakang

a. Nama : Supiani

b. Tempat/Tanggal Lahir : Ingin Jaya, 11September1991

c. Nama orangtua

Ayah : Sutardi

Ibu : Misiyem

d. Pekerjaan Orangtua : Petani

e. Alamat orangtua : Desa Ingin Jaya, Kecamatan

Rantau

f. Jumlah Saudara : 6 (Enam)

g. Anak ke : 5 (Lima)

2. Riwayat Pendidikan

 Sekolah Dasar : SD Negeri Ingin Jaya  Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 4 Kejuruan

Muda

 Sekolah Menengah atas : SMA Negeri 3 kejuruan Muda