Perancangan Promosi Wisata Kota Bukittinggi: "Dream Land of Sumatera".

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI WISATA KOTA BUKITTINGGI: “DREAM LAND OF SUMATERA”

Oleh Soerita Teguh

NRP 0864028

Bukittinggi merupakan kota terbesar kedua di Sumatera Barat. Kota ini dikenal sebagai kota bersejarah, berudara sejuk, memiliki pemandangan alam yang indah, serta memiliki kuliner yang beraneka ragam. Kota Bukittinggi juga sempat menjadi Ibu Kota Negara Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Di Bukittinggi juga terdapat sebuah menara jam yang disebut Jam Gadang. Bangunan ini merupakan Ikon Kota Bukittinggi. Mesin jam dari Jam Gadang ini hanya ada 2 di dunia. Yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London. Namun masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang belum mengetahui dan mengenal Kota Bukittinggi ini.

Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah untuk memperkenalkan Kota Bukittinggi kepada masarakat Indonesia khususnya generasi muda yang berusia 20-35 tahun agar dapat menarik minat mereka untuk berkunjung ke Kota Bukittinggi.

Metode yang digunakan ialah dengan mempromosikan Kota Bukittinggi sebagai kota yang sejuk, kaya akan nilai-nilai sejarah, keindahan alam,kebudayaan dan kuliner. Visual dibuat dengan menggunakan Jam Gadang serta Ngarai Sianok yang merupakan ikon kota Bukittinggi. Dengan gaya fotografi. Media yang digunakan yaitu poster, brosur, spanduk, umbul-umbul, situs web, dan x banner. Serta mengadakan event tahun baru yang berpusat di Jam Gadang. Selain itu sebagai media tambahan akan diberikan gimmick berupa kaos, gantungan kunci, dan kartu pos. Melalui promosi ini masyarakat Indonesia dapat lebih mengenal Kota Bukittinggi.


(2)

ABSTRACT

TOURISM PROMOTIONAL DESIGN FOR BUKITTINGGI

CITY “DREAM LAND OF SUMATERA”

Soerita Teguh / 0864028

Bukittinggi is the second biggest city in West Sumatera and it is known as a historic city with a cool climate and beautiful scenery, as well as various culinary. In the past, in President Soekarno’s government, Bukittinggi was once the capital city of Indonesia. There is a landmark in Bukittinggi, namely Jam Gadang, which is a clock tower. This tower is an icon of Bukittinggi. There are only two clock machines in the world: the Big Ben in London and Jam Gadang.

As a result, the aim of this design is to promote Bukittinggi to Indonesian people, more specifically the Indonesian young generation of 20 – 35 years old in order to attract their interest to visit Bukittinggi.

The method used is by promoting Bukittinggi as a city with a cool climate, rich historical values, beautiful scenery, high culture, and great culinary. The visual media will use Jam Gadang and Ngarai Sianok as the icons of Bukittinggi. The media used is posters, brochures, banners, websites, and X-banners. Besides, New Year event will be held in Jam Gadang as the central location. Other media such as gimmicks in the forms of T-shirts, key chains, and postcards will be distributed. It is expected that Indonesian people will know Bukittinggi better through this promotion.

 

Keywords: young generation, Jam Gadang, Ngarai Sianok, cool climate, promotion


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan... 3

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.6 Skema Perancangan ... 5

BAB 2 : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pengertian Promosi ... 6

2.2 Pariwisata ... 7

2.3 Promosi Pariwisata ... 9

2.4 Wisatawan ... 11

2.5 Event ... 17

2.6 TahunBaru ... 18

2.7 Pengertian Logo ... 18


(4)

BAB 3 : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 21

3.1 Data dan Fakta ... 21

3.1.1 Bukittinggi ... 21

3.1.2 Sejarah Bukittinggi ... 22

3.1.3 Tempat-Tempat Wisata di Bukittinggi ... 24

3.1.4 Kelebihan Bukittinggi Lainnya ... 41

3.1.5 Permasalahan di Bukittinggi Saat Ini ... 45

3.2 Tinjauan Karya Sejenis ... 49

3.3 Lembaga Terkait ... 50

3.4 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 50

3.4.1 Analisis SWOT ... 50

3.4.2 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 50

3.4.3 Analisis dan Pemecahan Masalah ... 51

BAB 4 : PEMECAHAN MASALAH ... 53

4.1 Konsep Komunikasi ... 53

4.1.1 Strategi Komunikasi dalam Promosi ... 53

4.2 Konsep Kreatif ... 54

4.2.1 Konsep Visual ... 54

4.2.2 Konsep Verbal ... 56

4.3 Konsep Media ... 56

4.4 Hasil Karya ... 57

4.4.1 Logo ... 57

4.4.2 Poster ... 59

4.4.3 Brosur ... 63

4.4.4 Guide Book ... 64

4.4.5 Website ... 67

4.4.6 Gimmick ... 68

4.4.7 Ambient ... 70

4.4.8 Photo Booth ... 71

4.4.9 Event ... 72


(5)

BAB 5 : PENUTUP ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

LAMPIRAN ... 80


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Bukittinggi ... 21

Gambar 3.2 Benteng Fort de Kock ... 24

Gambar 3.3 Benteng Fort de Kock ... 25

Gambar 3.4 Istana Bung Hatta ... 27

Gambar 3.5 Patung Nung Hatta ... 28

Gambar 3.6 Jam Gadang ... 29

Gambar 3.7 Jembatan Limpapeh ... 32

Gambar 3.8 Jembatan Limpapeh Tampak Depan ... 32

Gambar 3.9 Ngarai Sianok ... 33

Gambar 3.10 Ngarai Sianok dari Taman Panorama ... 34

Gambar 3.11 Pintu Masuk Lobang Japang ... 36

Gambar 3.12 Anak Tangga di Lobang Japang ... 36

Gambar 3.13 Rumah Kelahiran Bung Hatta ... 38

Gambar 3.14 Kamar Tidur ... 38

Gambar 3.15 Ruang Tamu ... 38

Gambar 3.16 Kandang Gajah di Taman Marga Satwa ... 39

Gambar 3.17 Bebek Lado Ijo ... 42

Gambar 3.18 Nasi Kapau ... 42

Gambar 3.19 Dendeng Batokok ... 43

Gambar 3.20 Pecal Sikai ... 43

Gambar 3.21 Lamang Tapai ... 43

Gambar 3.22 Bika Mariana ... 44

Gambar 3.23 Karak Kaliang ... 44

Gambar 3.24 Karupuk Sanjai ... 45

Gambar 3.25 Diagram 1 ... 46

Gambar 3.26 Diagram 2 ... 47

Gambar 3.27 Diagram 3 ... 47

Gambar 3.28 Diagram 4 ... 48


(7)

Gambar 4.1 Logo ... 57

Gambar 4.2 Poster 1 ... 59

Gambar 4.3 Poster 2 ... 60

Gambar 4.4 Poster 3 ... 61

Gambar 4.5 Poster 4 ... 62

Gambar 4.6 Poster 5 ... 62

Gambar 4.7 Poster 6 ... 63

Gambar 4.8 Brosur Cover ... 63

Gambar 4.9 Brosur Isi ... 64

Gambar 4.10 Guide Book Cover ... 64

Gambar 4.11 Guide Book Cover Belakang ... 65

Gambar 4.12 Guide Book Isi Belakang ... 65

Gambar 4.13 Guide Book Isi depan ... 65

Gambar 4.14 Map dalam Guide Book ... 66

Gambar 4.15 Website Home ... 67

Gambar 4.16 Website Profil ... 67

Gambar 4.17 Website Obyek Wisata ... 67

Gambar 4.18 Postcard ... 68

Gambar 4.19 T-shirt ... 68

Gambar 4.20 Pin ... 69

Gambar 4.21 Aplikasi Ambient ... 70

Gambar 4.22 Aplikasi Photo Booth ... 71

Gambar 4.23 Poster Event ... 72

Gambar 4.24 Billboard Event ... 73

Gambar 4.25 Flyer Event ... 73

Gambar 4.26 Spanduk Event ... 74

Gambar 4.27 Umbul-umbul Event ... 74

Gambar 4.28 X-banner Event ... 75

Gambar 4.29 Iklan Koran ... 76

Gambar 4.30 Iklan Website... 76


(8)

DAFTAR LAMPIRAN


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari 5 pulau besar serta banyak pulapu-pulau kecil di sekitarnya. Yang terbagi menjadi 34 provinsi dan 511 kabupaten/kota yang terdiri dari 417 kabupaten dan 94 kota. Setiap kota di Indonesia memiliki keunikan masing-masing. Mulai dari sejarah, pemandangan alam, hingga kuliner yang sangat beragam.

Salah satunya yaitu kota Bukittinggi. Bukittinggi merupakan kota terbesar kedua di Sumatera Barat setelah Padang. Kota Bukittinggi terletak pada rangkaian Bukit Barisan yang membujur sepanjang pulau Sumatera, dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago, dengan koordinat 0°17’8,93”LU 100°22’3,61”BT/0,28333°LS 100,36667°BT, serta berada pada ketinggian 909 – 941 meter di atas permukaan laut. Kota ini juga berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1 – 24.9 °C.

Kota Bukittinggi mulai berdiri seiring dengan kedatangan Belanda yang kemudian mendirikan kubu pertahanan pada tahun 1825. Pada tanggal 19 Desember 1948, kota ini ditunjuk sebagai ibukota negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Selain itu Kota ini merupakan tempat kelahiran beberapa tokoh pendiri Republik Indonesia, di antaranya adalah Mohammad Hatta dan Assaat yang masing-masing merupakan proklamator dan pejabat presiden Republik Indonesia.

Kota Bukittinggi memiliki banyak tempat-tempat bersejarah serta tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Diantaranya yaitu, yang pertama Lobang Japang yang dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m dan berkelok-kelok serta memiliki lebar sekitar 2 meter. Yang kedua yaitu Ngarai Sianok yang disebut

juga Dreamland of Sumatera. Bentangan lembah mencapai 15 kilometer dengan


(10)

Taman Marga Satwa Dan Budaya Kinantan Adalah salah satu kebun binatang di pulau Sumatera, yang terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak Bukittinggi, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Yang keempat yaitu benteng Fort de Kock , Yang kelima yaitu Jam Gadang, Jam ini merupakan icon kota Bukittinggi sehingga menjadi titik 0 kilometer kota Bukittinggi. Mesin jam ini hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Serta masih banyak tempat wisata lainya, seperti : Jembatan Limpapeh, Istana Bung Hatta, rumah kelahiran Bung Hatta, Jenjang 1000, Jenjang Ampek Puluah dan tempat-tempat lainnya. Tempat-tempat ini memiliki cerita masing-masing yang menarik untuk diketahui dan dikunjungi. Selain itu Bukittinggi juga memiliki kuliner yang cukup terkenal yaitu nasi kapau dan kerupuk sanjai.

Namun hingga kini masih banyak masyarakat Indonesia khususnya yang berada di luar provinsi Sumatera Barat tidak mengetahui tentang kota bukiitinggi. Sehingga tidak banyak masyarakat Indonesia yang ingin berwisata ke Bukittinggi. Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan ke Bukittinggi semakin menurun dari tahun ke tahun. Terutama generasi muda. Mereka lebih memilih untuk berwisata ke luar negeri. Oleh karena itu penulis mengambil topik ini sebagai topik Tugas Akhir. Dengan tujuan penulis dapat mempromosikan kota Bukittinggi bukan hanya sebagai kota sejarah di dalam buku pelajaran sekolah tetapi sebagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dengan menggunakan ilmu-ilmu dkv sebagai objek pariwisata.

DKV dapat berperan dalam merancang promosi yang tepat untuk kota Bukittinggi agar lebih dikenal oleh wisatawan domestic maupun mancanegara. Dan dapat menjadikan kota Bukittinggi sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik di Indonesia. Salah satunya yaitu dengan mengadakan sebuah event tahun baru yang berpusat di Jam Gadang untuk menarik minat wisatawan.


(11)

1.2 Permasalahan

a. Bagaimana mempromosikan kota Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan

domestik khususnya masyarakat Sumatera ?

b. Bagaimana merancang sebuah event tahun baru di Bukittinggi agar dapat

menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera ? 1.3 Ruang Lingkup

Pada Tugas Akhir ini penulis akan merancang desain promosi kota Bukittinggi sebagai tempat wisata yang menarik kemudian disebarkan dengan target pasar para wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera.

1.4 Tujuan Perancangan

a. Merancang desain promosi kota Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan

domestik khususnya masyarakat Sumatera

b. Merancang sebuah event tahun baru di Bukittinggi agar dapat menarik

wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera 1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam makalah ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, ekplanasi untuk menganalis dan mengkaji dengan cara menguraikan, menerangkan, memaparkan dan menjawab permasalahan berdasarkan uraian dari literatur, gambaran umum.

Untuk memperoleh data, ditempuh teknik penelitian atau teknik untuk mengumpulkan data berupa observasi yaitu penulis melakukan kunjungan langsung ke Bukittinggi dan kemudian melakukan pengamatan terhadap objek dari jarak yang dekat. Dalam observasi tersebut penulis memposisikan diri sebagai partisipan pasif yaitu, dengan terjun langsung ke lapangan melihat dari jarak dekat serta berinteraksi dengan objek yang diteliti. Wawancara dalam pengumpulan data digunakan pula teknik wawancara. Yaitu teknik tanya jawab secara langsung terhadap nara sumber. Penulis melakukan wawancara singkat terhadap target promosi untuk mempelajari minat dan keinginan target. Sebelum melaksanakan teknik wawancara penulis telah


(12)

membuat daftar pertanyaan sebagai pedoman. Akan tetapi, pedoman wawancara yang dibuat bukanlah pedoman kaku. Jika terdapat informasi yang menarik dari nara sumber, tidak menutup kemungkinan untuk munculnya pertanyaan yang baru. Dengan demikian teknik wawancara memiliki kekuatan yaitu pertanyaan dapat dikembangkan, orisinalitas data terjamin (karena informasi diperoleh secara langsung atau face to face dan realibitas sangat tinggi).

Teknik survey literature dan studi pustaka. Dalam pelaksanaan survei literature dan studi pustaka, peneliti membaca semua sumber informasi tertulis tersebut secara kritis. Yaitu semua informasi dan bahan bacaan dianalisis, dinilai, dikaji, ditimbang, dikomentari atau kalau perlu disanggah dan ditolak. Teknik membaca secara kritis merupakan cara paling tepat yang dilakukan peneliti agar peneliti dapat memahami prinsip-prinsip teori dan aspek-aspek keilmuan yang terkait dengan yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian.


(13)

1.6 Skema Perancangan

Konsep Kreatif, Konsep komunikasi, Konsep media

Pengertian promosi Promosi pariwisata Wisatawan

Jenis Data Wawancara, observasi,

literatur

Permasalahan

Bagaimana mempromosikan kota Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera ?

Latar Belakang Masalah

Masih banyak masyarakat Indonesia khususnya yang berada di luar provinsi Sumatera Barat

belum mengetahui tentang kota Bukittingg.

Data dan Fakta

Sejarah Bukittinggi, Tempat-tempat wisatanya, permasalahan di Bukittinggi saat ini.

Pemecahan Masalah

Merancang desain promosi wisata kota Bukittinggi, sebagai Dream Land of Sumatera. Salah satunya dengan mengadakan event tahun baru di pusat kota


(14)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan desain promosi Kota Bukittinggi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat Indonesai yang masih belum mengenal Kota Bukittinggi sehingga promosi sangat diperlukan terutama bagi generasi muda bangsa Indonesia. Karena Bukittinggi merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah perjuangan yang berpengaruh dalam perkembangan bangsa Indonesia sendiri. Selain itu Bukittinggi juga memiliki pemandangan indah dan udara sejuk yang menarik untuk dikunjungi sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan. Karena dapat mendatangkan devisa bagi Negara.

5.2 Saran

Pada sidang akhir mata kuliah MDKV 6 ini dosen pembimbing dan dosen penguji memberikan saran kepada penulis sebagai berikut, yaitu penulis diharapkan dapat lebih melatih kepekaan dalam mendisain layout serta penempatan komposisi. Selain itu penulis juga disarankan untuk lebih memperhatikan hal-hal kecil serta vocal point dalam mendisain sebuah karya.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

www.Bukittinggikota.go.id www.Bukittinggiwisata.com www.flickr.com

www.google.com

https://groups.google.com/forum/#!topic/ikm-sanmina/y_U3ze4xhnA

http://www.harianhaluan.com/index.php/haluan-kita/26483-bukittinggi-perlu-berbenah

http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/17-lembah-indah-di-ranah-minang Rangkuti, Freddy. 2010. Strategi Promosi Yang Kreatif. Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


(1)

Taman Marga Satwa Dan Budaya Kinantan Adalah salah satu kebun binatang di pulau Sumatera, yang terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak Bukittinggi, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Yang keempat yaitu benteng Fort de Kock , Yang kelima yaitu Jam Gadang, Jam ini merupakan icon kota Bukittinggi sehingga menjadi titik 0 kilometer kota Bukittinggi. Mesin jam ini hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Serta masih banyak tempat wisata lainya, seperti : Jembatan Limpapeh, Istana Bung Hatta, rumah kelahiran Bung Hatta, Jenjang 1000, Jenjang Ampek Puluah dan tempat-tempat lainnya. Tempat-tempat ini memiliki cerita masing-masing yang menarik untuk diketahui dan dikunjungi. Selain itu Bukittinggi juga memiliki kuliner yang cukup terkenal yaitu nasi kapau dan kerupuk sanjai.

Namun hingga kini masih banyak masyarakat Indonesia khususnya yang berada di luar provinsi Sumatera Barat tidak mengetahui tentang kota bukiitinggi. Sehingga tidak banyak masyarakat Indonesia yang ingin berwisata ke Bukittinggi. Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan ke Bukittinggi semakin menurun dari tahun ke tahun. Terutama generasi muda. Mereka lebih memilih untuk berwisata ke luar negeri. Oleh karena itu penulis mengambil topik ini sebagai topik Tugas Akhir. Dengan tujuan penulis dapat mempromosikan kota Bukittinggi bukan hanya sebagai kota sejarah di dalam buku pelajaran sekolah tetapi sebagai tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi dengan menggunakan ilmu-ilmu dkv sebagai objek pariwisata.

DKV dapat berperan dalam merancang promosi yang tepat untuk kota Bukittinggi agar lebih dikenal oleh wisatawan domestic maupun mancanegara. Dan dapat menjadikan kota Bukittinggi sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik di Indonesia. Salah satunya yaitu dengan mengadakan sebuah event tahun baru yang berpusat di Jam Gadang untuk menarik minat wisatawan.


(2)

1.2 Permasalahan

a. Bagaimana mempromosikan kota Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera ?

b. Bagaimana merancang sebuah event tahun baru di Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera ?

1.3 Ruang Lingkup

Pada Tugas Akhir ini penulis akan merancang desain promosi kota Bukittinggi sebagai tempat wisata yang menarik kemudian disebarkan dengan target pasar para wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera.

1.4 Tujuan Perancangan

a. Merancang desain promosi kota Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera

b. Merancang sebuah event tahun baru di Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam makalah ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, ekplanasi untuk menganalis dan mengkaji dengan cara menguraikan, menerangkan, memaparkan dan menjawab permasalahan berdasarkan uraian dari literatur, gambaran umum.

Untuk memperoleh data, ditempuh teknik penelitian atau teknik untuk mengumpulkan data berupa observasi yaitu penulis melakukan kunjungan langsung ke Bukittinggi dan kemudian melakukan pengamatan terhadap objek dari jarak yang


(3)

membuat daftar pertanyaan sebagai pedoman. Akan tetapi, pedoman wawancara yang dibuat bukanlah pedoman kaku. Jika terdapat informasi yang menarik dari nara sumber, tidak menutup kemungkinan untuk munculnya pertanyaan yang baru. Dengan demikian teknik wawancara memiliki kekuatan yaitu pertanyaan dapat dikembangkan, orisinalitas data terjamin (karena informasi diperoleh secara langsung atau face to face dan realibitas sangat tinggi).

Teknik survey literature dan studi pustaka. Dalam pelaksanaan survei literature dan studi pustaka, peneliti membaca semua sumber informasi tertulis tersebut secara kritis. Yaitu semua informasi dan bahan bacaan dianalisis, dinilai, dikaji, ditimbang, dikomentari atau kalau perlu disanggah dan ditolak. Teknik membaca secara kritis merupakan cara paling tepat yang dilakukan peneliti agar peneliti dapat memahami prinsip-prinsip teori dan aspek-aspek keilmuan yang terkait dengan yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian.


(4)

1.6 Skema Perancangan

Pengertian promosi Promosi pariwisata Wisatawan

Jenis Data Wawancara, observasi,

literatur

Permasalahan

Bagaimana mempromosikan kota Bukittinggi agar dapat menarik wisatawan domestik khususnya masyarakat Sumatera ?

Latar Belakang Masalah

Masih banyak masyarakat Indonesia khususnya yang berada di luar provinsi Sumatera Barat

belum mengetahui tentang kota Bukittingg.

Data dan Fakta

Sejarah Bukittinggi, Tempat-tempat wisatanya, permasalahan di Bukittinggi saat ini.

Pemecahan Masalah

Merancang desain promosi wisata kota Bukittinggi, sebagai Dream Land of Sumatera. Salah satunya dengan mengadakan event tahun baru di pusat kota


(5)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan desain promosi Kota Bukittinggi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat Indonesai yang masih belum mengenal Kota Bukittinggi sehingga promosi sangat diperlukan terutama bagi generasi muda bangsa Indonesia. Karena Bukittinggi merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah perjuangan yang berpengaruh dalam perkembangan bangsa Indonesia sendiri. Selain itu Bukittinggi juga memiliki pemandangan indah dan udara sejuk yang menarik untuk dikunjungi sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan. Karena dapat mendatangkan devisa bagi Negara.

5.2 Saran

Pada sidang akhir mata kuliah MDKV 6 ini dosen pembimbing dan dosen penguji memberikan saran kepada penulis sebagai berikut, yaitu penulis diharapkan dapat lebih melatih kepekaan dalam mendisain layout serta penempatan komposisi. Selain itu penulis juga disarankan untuk lebih memperhatikan hal-hal kecil serta vocal point dalam mendisain sebuah karya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

www.Bukittinggikota.go.id www.Bukittinggiwisata.com www.flickr.com

www.google.com

https://groups.google.com/forum/#!topic/ikm-sanmina/y_U3ze4xhnA

http://www.harianhaluan.com/index.php/haluan-kita/26483-bukittinggi-perlu-berbenah

http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/17-lembah-indah-di-ranah-minang Rangkuti, Freddy. 2010. Strategi Promosi Yang Kreatif. Edisi kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.