Perancangan Media Promosi untuk Tempat Wisata Kawasan Darajat di Kota Garut.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI...v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN...vi

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GRAFIK...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1

1.2Rumusan Masalah...2

1.3Tujuan Perancangan...3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...3

1.4.1 Sumber Data Primer...4

1.4.2 Sumber Data Sekunder...4

1.4.3 Teknik Pengumpulan Data...4

1.5Skema Perancangan...6

1.6Pembabakan...7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Promosi...8

2.1.1 Promosi...8

2.1.2 Promosi dan Komunikasi...8

2.1.3 Media Promosi...9

2.2 Teori Pariwisata...10

2.2.1 Pengertian dan Batasan Pariwisata...10

2.2.2 Jenis-jenis Wisata...12


(2)

2.2.4 Komponen-komponen Wisata...16

2.2.5 Faktor Pendorong Pariwisata...18

2.3 Teori STP (Segmenting, Targeting, Positioning) ...21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta...23

3.1.1 Tinjauan Tentang Kota Garut...23

3.1.2 Tinjauan Tentang Kawasan Darajat...28

3.1.3 Lembaga yang Terkait...32

3.1.3.1 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut...32

3.1.4 Hasil Wawancara...34

3.1.4.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut...34

3.1.4.2 Puncak Darajat di Kawasan Darajat...36

3.1.5 Hasil Observasi...37

3.1.6 Hasil Kuesioner...38

3.1.7 Tinjauan Karya Sejenis...44

3.2 Analisis Permasalahan...47

3.2.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning...47

3.2.1.1 Segmentasi...47

3.2.1.2 Targeting...47

3.2.1.3 Positioning...48

3.2.2 5W+1H...48

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi...50

4.2 Konsep Kreatif...50

4.2.1 Layout...51

4.2.2 Foto...51

4.2.3 Warna...52

4.2.4 Font...52

4.2.4.1 Title Text...52


(3)

4.3 Konsep Media...53

4.3.1 Website...53

4.3.2 Brosur...54

4.3.3 Poster...54

4.3.4 Flyer...54

4.3.5 Banner/ Umbul-umbul...55

4.3.6 Kartu Pos/ Postcard...55

4.3.7 X-Banner...55

4.3.8 Sticker...55

4.3.9 Gimmick...56

4.4 Hasil Karya...56

4.4.1 Website...56

4.4.2 Poster...58

4.4.3 Brosur...59

4.4.4 Flyer...60

4.4.5 Post Card...61

4.4.6 Banner/ Umbul-umbul...62

4.4.7 Sticker Bus & Travel...63

4.4.8 Gimmick...63

4.5 Rincian Rencana Perancangan...65

4.5.1 Timeline Media Promosi...65

4.5.2 Budgeting Media...65

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...67

5.2 Saran...68

DAFTAR PUSTAKA...69

DATA PENULIS...70

UCAPAN TERIMA KASIH...71

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI...72 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan...6

Gambar 3.1 Logo Kabupaten Garut...23

Gambar 3.2 Kawasan Darajat...28

Gambar 3.3 Kolam Renang Puncak Darajat...30

Gambar 3.4 Taman Air Puncak Darajat...30

Gambar 3.5 Taman Air Darajat Pass...30

Gambar 3.6 Taman Air Awit Sinar Alam...31

Gambar 3.7 Lembah Nyingkoer...31

Gambar 3.8 Logo Dinas Pariwisata & Kebudayaan Jawa Barat...32

Gambar 3.9 Kantor Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Garut...33

Gambar 3.10 Wawancara dengan Bapak Agus Koswara...34

Gambar 3.11 Wawancara dengan Bapak Samalutfi...36

Gambar 3.12 Hello Strangers Tourism Guide...44

Gambar 3.13 Website Hello Strangers...45

Gambar 3.14 Jejask Warisan Penang Tourism Guide...46

Gambar 4.1 Font Judul...52

Gambar 4.2 Font Body Text...53

Gambar 4.3 Tampilan Website Utama Kawasan Darajat...56

Gambar 4.4 Tampilan Profil Website Kawasan Darajat...57

Gambar 4.5 Tampilan Fasilitas Website Kawasan Darajat...57

Gambar 4.6 Poster Promosi...58

Gambar 4.7 Bagian Depan Brosur...59

Gambar 4.8 Bagian Belakang Brosur...59

Gambar 4.9 Bagian Depan & Belakang Flyer...60

Gambar 4.10 Bagian Depan Postcard...61

Gambar 4.11 Bagian Belakang Postcard...61


(5)

Gambar 4.13 Contoh Pemasangan Umbul-umbul...62

Gambar 4.14 Sticker di Bus Pariwisata atau Kendaraan Travel...63

Gambar 4.15 Magnet, Topi, & Sticker...63


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan

Sex Ratio Kab.Garut 2010...25

Tabel 4.1 Timeline Media Promosi...65 Tabel 4.2 Budgeting Media...66


(7)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Usia...38

Grafik 3.2 Pendapatan...39

Grafik 3.3 Wisata Lainnya...39

Grafik 3.4 Seberapa Sering Berisata Bersama Keluarga...40

Grafik 3.5 Tempat Wisata di Garut yang Pernah Dikunjungi...40

Grafik 3.6 Kesan Tempat Wisata Kawasan Darajat...41

Grafik 3.7 Melihat/ Mendengar Promosi Kawasan Darajat...42

Grafik 3.8 Pendapat Tentang Harga Tiket Kawasan Darajat...42

Grafik 3.9 Media Promosi yang Cocok Untuk Kawasan Darajat...43


(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Garut merupakan kota yang memiliki udara yang sejuk, daerah perbukitan, dan dikelilingi oleh beberapa pegunungan dengan pemandangan yang indah. Sehingga pada jaman dahulu, Garut sempat dijuluki “Switzerland van Java” oleh Gubernur Belanda bernama Holke Van Garut (1930-1940) karena pesona alamnya yang menakjubkan dengan hawa yang sejuk seperti halnya di Swiss. Bahkan karena keindahan pemandangannya tersebut, Garut pernah dikunjungi oleh tokoh dunia seperti Charlie Chaplin.

Kota Garut memiliki tempat-tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan tempat berwisata, baik pada waktu libur panjang maupun pada libur singkat di akhir pekan. Di satu sisi, hal ini sangat bagus karena dapat membantu perekonomian masyarakat dan mempercepat perkembangan berbagai macam bisnis di kota Garut.

Salah satu hal yang menjadi daya tarik kota Garut bagi para wisatawan adalah tempat-tempat wisata yang memiliki keindahan pemandangan alamnya dan juga tempat wisata yang memiliki sejarah atau mitos. Akan tetapi tidak semua tempat wisata di Kota Garut diketahui oleh para wisatawan, bahkan ada pula penduduk Kota Garut sendiri yang tidak mengetahuinya. Tempat wisata yang sebagian besar diketahui hanya tempat-tempat yang namanya sudah dikenal seperti Cipanas, Candi Cangkuang, dan Gunung Papandayan. Padahal Garut memiliki banyak sekali tempat-tempat wisata yang indah.

Salah satunya yaitu tempat wisata Kawasan Darajat yang terletak di Desa Padaawas, Kecamatan Pasirwangi. Obyek wisata ini memiliki daya tarik berupa pemandangan pegunungan dan perkebunan yang indah. Selain itu di Kawasan Darajat ini terdapat aktivitas wisata tracking, outbond, hingga tempat berenang seperti taman air yang terdapat di atas pegunungan. Fasilitas penginapan pun sudah tersedia bagi para wisatawan yang ingin menginap, serta tempat-tempat makan yang menyajikan


(9)

makanan-makanan yang menarik untuk disantap. Namun sangat disayangkan, Kawasan Darajat ini masih belum terlalu dikenal oleh banyak orang terutama dari luar kota, melihat jarak lokasi kawasan tersebut tidak terlalu jauh dari pusat kota Garut dan infrastruktur menuju ke kawasan wisata tersebut sudah baik untuk ditempuh oleh kendaraan roda empat ataupun kendaraan roda dua.

Permasalahan ini terjadi karena tidak adanya kegiatan promosi yang teroganisir dengan baik. Kurangnya kegiatan promosi menjadi kendala utama dari potensi yang dimiliki tempat wisata Kawasan Darajat. Selain itu tidak adanya informasi yang jelas yang dapat menunjukan arah jalan bagi para wisatawan yang ingin pergi mengunjungi Kawasan Darajat tersebut.

Maka dari permasalahan tersebutlah, promosi tempat wisata Kawasan Darajat diangkat sebagai topik tugas akhir dengan tujuan untuk mengenalkan dan mempromosikan tempat wisata kawasan darajat yang terdapat di kota Garut kepada masyarakat luas bahwa kota Garut tidak hanya memiliki Cipanas, Gunung Papandayan, dan Candi Cangkuang saja sebagai andalan tempat wisata, akan tetapi kota Garut pun memiliki kawasan wisata yang tidak kalah menariknya, yaitu Kawasan Darajat yang memanjakan para wisatawan dengan berbagai tempat bermain dan pesona alam yang indah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

a) Bagaimana cara yang tepat untuk memperkenalkan dan mempromosikan tempat wisata Kawasan Darajat yang terdapat di kota Garut kepada masyarakat luas?

b) Bagaimana merancang media panduan yang efektif untuk memberikan informasi dan lokasi yang jelas mengenai Kawasan Darajat yang ada di kota Garut?


(10)

1.3 TUJUAN PERANCANGAN

Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan, maka tujuan perancangannya adalah:

1) Memperkenalkan dan mempromosikan Kawasan Darajat sebagai tempat wisata yang terdapat di kota Garut secara mendetail kepada masyarakat luas. 2) Mendesain dan merancang panduan yang komunikatif dan efektif untuk

mensosialisasikan Kawasan Darajat di kota Garut.

1.4 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Berdasarkan informasi dan data yang dikumpulkan dapat dibedakan jenis-jenis data, yaitu sebagai berikut.

1) Data Primer: data atau informasi aktual tentang suatu objek yang diusahakan, dicari, diperoleh, dan dicatat untuk pertama kali oleh peneliti sebagai pihak pertama penerima data, melalui penelitian dan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Jadi bersifat faktual, konkret objektif, dan apa adanya. (Untuk memdapatkan data primer penulis atau peneliti sebagai orang pertama, kedudukan penulis dan peneliti sebagai orang pertama karena penelitinya yang menemukan data tersebut di lapangan.)

2) Data Sekunder: data atau informasi yang bukan diusahakan sendiri oleh peneliti, melainkan oleh pihak lain yang telah terekam, telah tersedia, dan dapat dikutip serta dimanfaatkan oleh pihak lain yang memerlukannya. Data Sekunder tersedia dalam bahan bacaan, dalam bentuk buku, jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, ensiklopedia, glosarium, situs internet, dokumen terbitan lembaga pemerintahan atau swasta (BPS, Bappenas, dll). (Dalam penngumpulan data sekunder, peneliti berkedudukan sebagai orang kedua, ketiga, atau lebih karena peneliti menggunakan informasi yang telah ditemukan atau diusahakan oleh orang lain).


(11)

1.4.1 Sumber Data Primer

Dalam penelitian ini digunakan data primer melalui hasil wawancara dengan narasumber secara mendalam, sebelum wawancara dilakukan, peneliti telah menyiapkan daftar atau pedoman pertanyaan tertulis yang akan ditanyakan terhadap narasumber yang kompeten didalamnya. Akan tetapi, pedoman pertanyaan tersebut bukanlah pedoman yang kaku karena jika ada informasi atau jawaban dari narasumber yang menarik, pertanyaan dapat dikembangkan (tidak menutup kemungkinan munculnya pertanyaan yang baru).

1.4.2 Sumber Data Sekunder

Dalam penelitian ini digunakan sumber data sekunder yang berasal dari beberapa artikel dalam internet yang berkaitan dengan tempat-tempat wisata di kota Garut.

1.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data primer, ditempuh teknik pengumpulan data berupa pengamatan lapangan atau observasi. Dalam observasi tersebut peneliti memposisikan diri sebagai partisipan aktif terlibat langsung sebagai wisatawan domestik sebagai pengunjung tempat pariwisata. Partisipan pasif mengamati setiap yang berwisata di Garut. Secara mendalam, cermat dan penuh ketelitian, semua penelitian tersebut diamati dari jarak dekat.

Untuk mengumpulkan data sekunder, langkah atau teknik yang dilakukan yaitu studi kepustakaan dan yang dilakukan di perpustakaan terpusat Universitas Kristen Maranatha, perpustakaan arsip nasional, dan literatur referensi yang tersedia di dinas pariwisata Garut. Dalam teknik studi pustaka dan literature bahan bacaan atau bahan informasi tertulis dibaca secara kritis yaitu semua informasi dalam kepustakaan dinilai dianalisis, dikaji, dtimbang, dikomentari atau bahkan juga disanggah bahkan ditolak. Teknik membaca kritis merupakan cara yang dilakukan agar peneliti memahami teori atau aspek yang terkait dengan permasalahan yang diterimanya.


(12)

Oleh karena pemahaman peneliti terhadap teori merupakan senjata atau alat yang dapat dijadikan landasan kerangka pemikiran atau acuan dalam pemecahan masalah.


(13)

1.5 SKEMA PERANCANGAN

Gambar 1.1 Skema Perancangan


(14)

1.6 PEMBABAKAN

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I penulis memaparkan latar belakang masalah dalam penelitian, alasan dipilihnya tema penelitian. Kemudian juga merumuskan masalah yang ada, batasan ruang lingkup, tujuan perancangan, cara mengumpulkan data dan menyertakan kerangka perancangan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab II penulis membahas secara singkat tentang teori dan konsep yang menjadi dasar dalam perancangan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DATA

Dalam Bab III penulis menjelaskan komunitas, lembaga dan perusahaan terait. Memaparkan data yang telah diperoleh, baik data kuesioner, survey dan hasil wawancara. Kemudian juga membahas mengenai kota Garut dan Kawasan Darajat . Membahas SWOT baik dari sudut pandang perkembangan, maupun sudut pandang tempat wisata.

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

Dalam Bab IV penulis menjelaskan strategi yang digunakan untuk menjawab untuk menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I. Strategi dijelaskan secara detail baik visual maupun verbal. Kemudian penulis akan mencantumkan perancangan dari sketsa awal hingga penerapan pada media-media.

BAB V PENUTUP

Dalam Bab V penulis memaparkan kesimpulan dari laporan penelitian dan juga saran-saran pada waktu sidang berlangsung.


(15)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh mengenai kurangnya pengenalan masyarakat luas terhadap tempat wisata Kawasan Darajat dan juga tidak adanya petunjuk jalan yang mengarahkan wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut, maka diperlukan media promosi yang tepat untuk mempromosikan tempat wisata Kawasan Darajat kepada masyarakat luas bahwa tidak hanya Cipanas sebagai tempat wisata yang paling dikenal di kota Garut, melainkan ada juga tempat wisata unik dan sangat berpotensi yaitu Kawasan Darajat dengan objek wisata andalannya, Taman Rekreasi Air di Pegunungan.

Dalam hal ini, dilakukan sebuah perancangan media promosi untuk memperkenalkan Kawasan Darajat kepada masyarakat luas, khususnya yang berasal di luar kota Garut. Media yang dipilih adalah media promosi yang disesuaikan dengan target audiencenya yaitu kalangan menengah, seperti brosur, website, flyer, yang dapat mudah dijangkau dan diterima.

Dalam upaya menginformasikan tempat wisata Kawasan Darajat ini maka diperlukan sebuah cara yang efektif yaitu dengan mengadopsi foto-foto Kawasan Darajat agar orang dapat melihat dan mengetahui apa keunggulan dan keunikan yang dimiliki Kawasan Darajat sehingga dapat tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut. Selain itu penggunaan elemen grafis yang menarik untuk mendukung media promosi tersebut agar lebih efektif dan menarik perhatian. Untuk visualisasi secara keseluruhan, media-media promosi dirancang dengan tampilan yang menyenangkan dan lebih menarik agar sesuai dengan tema promosinya, yaitu tempat wisata taman air.


(16)

5.2 Saran

Sekarang ini, banyak sekali tempat-tempat wisata yang sangat berpotensi namun kurang perhatian baik itu dari pemerintah ataupun masyarakat sekitarnya yang bersikap acuh. Sama halnya dengan Kawasan Darajat yang kurangnya mendapat perhatian dari pemerintah setempat karena kurangnya anggaran untuk promosi dan juga terlalu fokus terhadap mempromosikan tempat wisata unggulan saja. Diharapkan dengan perancangan media promosi tempat wisata Kawasan Darajat ini dapat memberikan efek positif kepada tempat wisata tersebut sehingga dapat terus berkembang menjadi tempat wisata unggulan yang ada di Garut. Dan juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi tempat wisata lainnya yang memiliki potensi besar untuk memperhatikan tempat wisata tersebut.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Djaslim, Saladin. (2004), Manajemen Pemasaran-analisis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya.

Hovland, C. I., Janis, I. L. and Kelley, H. H. (1953), Communications and persuasion: Psychological studies in opinion change, New Haven, CT: Yale University Press.

Inskeep, Edward. (1991), Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Kotler dan Armstrong. (2002), Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (2001), Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Pendit, Nyoman Suwandi. (1994), Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Soekadijo, R.G. (2000), Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai Systematic Linkage. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Spillane, James J, Dr.,SJ. (1987), Ekonomi Pariwisata, Sejarah, dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.

Suherman, Eman. (2008). Bussines Enterpreneur. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. (1997), Strategi Pemasaran, edisi ke-2. Yogyakarta: Andi Offset.


(1)

Oleh karena pemahaman peneliti terhadap teori merupakan senjata atau alat yang dapat dijadikan landasan kerangka pemikiran atau acuan dalam pemecahan masalah.


(2)

(3)

1.6 PEMBABAKAN

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I penulis memaparkan latar belakang masalah dalam penelitian, alasan dipilihnya tema penelitian. Kemudian juga merumuskan masalah yang ada, batasan ruang lingkup, tujuan perancangan, cara mengumpulkan data dan menyertakan kerangka perancangan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab II penulis membahas secara singkat tentang teori dan konsep yang menjadi dasar dalam perancangan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DATA

Dalam Bab III penulis menjelaskan komunitas, lembaga dan perusahaan terait. Memaparkan data yang telah diperoleh, baik data kuesioner, survey dan hasil wawancara. Kemudian juga membahas mengenai kota Garut dan Kawasan Darajat . Membahas SWOT baik dari sudut pandang perkembangan, maupun sudut pandang tempat wisata.

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

Dalam Bab IV penulis menjelaskan strategi yang digunakan untuk menjawab untuk menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I. Strategi dijelaskan secara detail baik visual maupun verbal. Kemudian penulis akan mencantumkan perancangan dari sketsa awal hingga penerapan pada media-media.

BAB V PENUTUP

Dalam Bab V penulis memaparkan kesimpulan dari laporan penelitian dan juga saran-saran pada waktu sidang berlangsung.


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh mengenai kurangnya pengenalan masyarakat luas terhadap tempat wisata Kawasan Darajat dan juga tidak adanya petunjuk jalan yang mengarahkan wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut, maka diperlukan media promosi yang tepat untuk mempromosikan tempat wisata Kawasan Darajat kepada masyarakat luas bahwa tidak hanya Cipanas sebagai tempat wisata yang paling dikenal di kota Garut, melainkan ada juga tempat wisata unik dan sangat berpotensi yaitu Kawasan Darajat dengan objek wisata andalannya, Taman Rekreasi Air di Pegunungan.

Dalam hal ini, dilakukan sebuah perancangan media promosi untuk memperkenalkan Kawasan Darajat kepada masyarakat luas, khususnya yang berasal di luar kota Garut. Media yang dipilih adalah media promosi yang disesuaikan dengan target audiencenya yaitu kalangan menengah, seperti brosur, website, flyer, yang dapat mudah dijangkau dan diterima.

Dalam upaya menginformasikan tempat wisata Kawasan Darajat ini maka diperlukan sebuah cara yang efektif yaitu dengan mengadopsi foto-foto Kawasan Darajat agar orang dapat melihat dan mengetahui apa keunggulan dan keunikan yang dimiliki Kawasan Darajat sehingga dapat tertarik untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut. Selain itu penggunaan elemen grafis yang menarik untuk mendukung media promosi tersebut agar lebih efektif dan menarik perhatian. Untuk visualisasi secara keseluruhan, media-media promosi dirancang dengan tampilan yang menyenangkan dan lebih menarik agar sesuai dengan tema promosinya, yaitu tempat wisata taman


(5)

5.2 Saran

Sekarang ini, banyak sekali tempat-tempat wisata yang sangat berpotensi namun kurang perhatian baik itu dari pemerintah ataupun masyarakat sekitarnya yang bersikap acuh. Sama halnya dengan Kawasan Darajat yang kurangnya mendapat perhatian dari pemerintah setempat karena kurangnya anggaran untuk promosi dan juga terlalu fokus terhadap mempromosikan tempat wisata unggulan saja. Diharapkan dengan perancangan media promosi tempat wisata Kawasan Darajat ini dapat memberikan efek positif kepada tempat wisata tersebut sehingga dapat terus berkembang menjadi tempat wisata unggulan yang ada di Garut. Dan juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi tempat wisata lainnya yang memiliki potensi besar untuk memperhatikan tempat wisata tersebut.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Djaslim, Saladin. (2004), Manajemen Pemasaran-analisis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya.

Hovland, C. I., Janis, I. L. and Kelley, H. H. (1953), Communications and persuasion: Psychological studies in opinion change, New Haven, CT: Yale University Press.

Inskeep, Edward. (1991), Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Kotler dan Armstrong. (2002), Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip. (2001), Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Pendit, Nyoman Suwandi. (1994), Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Soekadijo, R.G. (2000), Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai Systematic Linkage. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Spillane, James J, Dr.,SJ. (1987), Ekonomi Pariwisata, Sejarah, dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.

Suherman, Eman. (2008). Bussines Enterpreneur. Bandung: Alfabeta.