Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Saat Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010 (Studi Kasus pada Perusahaan yang Listing di BEI Selama Tahun 2008 Sampai Dengan Tahun 2010).
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Initial Public Offering (IPO) is the company's activities undertaken in the framework of initial public offering of sales. The shares are listed on the primary market investors generally preferred because it provides an initial return. This indicates the occurrence of underpricing return stock market debut when entered the secondary market. Underpricing is a condition in which the share price at the time offering relatively too cheap compared to the secondary market price. The purpose of this study was to analyze the variables that influence the occurrence of underpricing on the companies that go public in Jakarta Stock Exchange 2008-2010 period. The samples obtained in this study as many as 45 companies. The results of this study indicate whether there is underpricing in the IPO. Apparently from the results of the study, no significant effect of underwriter reputation, the reputation of auditors, and age of the company with the level of underpricing in companies listing on the Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2010.
Key words: underpricing, the Initial Public Offering, underwriter reputation, the reputation of the auditor, firm age
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum penjualan perdana. Saham-saham yang tercatat di pasar perdana pada umumnya diminati investor karena memberikan initial return. Return ini mengindikasikan terjadinya underpricing saham dipasar perdana ketika masuk pasar sekunder. Underpricing adalah kondisi dimana harga saham pada waktu penawaran perdana relatif terlalu murah dibandingkan dengan harga dipasar sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Jakarta periode 2008-2010. Sampel penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan apakah terjadi underpricing dalam penawaran saham perdana. Ternyata dari hasil penelitian, tidak ada pengaruh yang signifikan dari reputasi underwriter, reputasi auditor, dan umur perusahaan dengan tingkat underpricing pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.
Kata kunci : Underpricing, Initial Public Offering, reputasi underwriter, reputasi auditor, dan umur perusahaan
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Pengertian dan Manfaat Pasar Modal ... 7
2.1.2 Mekanisme Perdagangan Saham ... 10
2.1.3 Harga Penawaran Pasar Perdana ... 16
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal ... 20
2.2 Underpricing ... 24
2.3 Initial Public Offering…... ... 24
2.4 Reputasi Underwriter... 36
2.5 Reputasi Auditor ... 39
2.6 Umur Perusahaan ... 39
2.7 Kerangka Pemikiran... 40
2.8 Pengembangan Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN... 42
3.1 Objek Penelitian ... 42
3.2 Variabel Penelitian ... 42
3.2.1 Variabel Dependen ... 42
3.2.2 Variabel Independen ... 42
3.3 Populasi Penelitian ... 44
3.4 Sampel Penelitian... 44
3.5 Metode Analisis Data ... 45
3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 45
3.5.2 Perumusan Model ... 47
3.6 Pengujian Hipotesis ... 47
3.6.1 Uji t ... 48
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Hasil Penelitian ... 50
4.1.1 Pengumpulan Data ... 50
4.1.2 Sampel yang Digunakan ... 50
4.1.3 Pengukuran Variabel ... 50
4.1.3.1 Variabel Dependen ... 50
4.1.3.2 Variabel Independen ... 51
4.2 Hasil Penelitian ... 52
4.2.1 Deskriptif Terhadap Variabel Underpricing ... 52
4.2.2 Deskriptif Terhadap Variabel Reputasi Underwriter ... 52
4.2.3 Deskriptif Terhadap Variabel Reputasi Auditor ... 53
4.2.4 Deskriptif Terhadap Variabel Umur Perusahaan ... 54
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.3.1 Uji Normalitas ... 54
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 55
4.3.3 Uji Autokorelasi ... 56
4.3.4 Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser ... 57
4.4 Pengujian Hipotesis ... 59
4.4.1 Uji F ... 59
4.4.2 Uji T ... 60
4.4.2.1 Pengujian Terhadap Reputasi Auditor ... 61
4.4.2.2 Pengujian Terhadap Reputasi Underwriter ... 61
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Simpulan ... 62
5.1.1 Keterbatasan Penelitian ... 63
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 66
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Descriptive Statictics ... 52
Tabel II One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 55
Tabel III Coefficients ... 56
Tabel IV Runs Test ... 57
Tabel V Coefficientsa ... 58
Tabel VI Anova (b) ... 59
Tabel VII Model Summary ... 59
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A SAMPEL PERUSAHAAN ... 66 Lampiran B DESKRIPTIF TERHADAP VARIABEL REPUTASI
UNDERWRITER ... 68 Lampiran C DESKRIPTIF TERHADAP VARIABEL REPUTASI
AUDITOR ... 70 Lampiran D DESKRIPTIF TERHADAP VARIABEL UMUR
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi saat ini semakin berkembang. Banyak perusahaan mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan modal. Untuk memenuhi kebutuhan ekspansi diperlukan dana yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan selain sumber-sumber pendanaan yang terdahulu, yaitu perbankan. Selain itu diantaranya adalah dengan cara utang atau dengan menambah jumlah kepemilikan saham dengan penerbitan saham baru. Untuk menambah jumlah kepemilikan saham perusahaan dapat dilakukan dengan menjual kepada pemegang saham yang sudah ada, menambah saham yang tidak dapat dibagi, menjual langsung kepada pemilik tunggal atau dengan melakukan penawaran sahamnya kepada masyarakat umum. Proses penawaran sebagian saham perusahaan kepada masyarakat melalui bursa efek disebut Go Public.
Banyaknya perusahaan yang telah memutuskan go public akan mengakibatkan banyaknya persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan investor didalam menanamkan modalnya melalui tahapan awal perusahaan go public yang dinamakan IPO (Initial Public Offering). Kegiatan IPO untuk suatu perusahaan banyak diwarnai dengan adanya fenomena yang umum dan sering terjadi di pasar modal maupun saat emiten dengan adanya selisih positif antara harga saham di pasar
(10)
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha sekunder dengan harga saham di pasar perdana atau saat IPO yang biasa disebut underpricing (Yolana dan Dwi Martani, 2005)
Tahapan IPO antara lain menyusun perencanaan, persiapan, mendapatkan pernyataan pendaftaran dari Bapepam, penawaran umum, serta melaksanakan semua kewajiban sebagai emiten setelah sah dinyatakan go public. (Mohamad Samsul, 2006)
Transaksi penawaran umum penjualan saham perdana atau IPO, untuk pertama kalinya terjadi di pasar perdana (primary market) kemudian saham dapat diperjualbelikan di bursa Efek, yang disebut sebagai pasar sekunder (secondary market). Harga saham pada penawaran perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara perusahaan emiten dengan underwriter (penjamin emisi efek) yang ditunjuk oleh perusahaan emiten, sedangkan harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (berdasarkan permintaan dan penawaran). Underwriter dalam hal ini memperoleh informasi lebih baik mengenai permintaan saham-saham emiten, dibanding emiten itu sendiri. Oleh karena itu, underwriter akan memanfaatkan informasi yang dimilikinya untuk memperoleh kesepakatan optimal dengan emiten, yaitu dengan memperkecil resiko keharusan membeli saham yang tidak laku terjual dengan harga murah. Sehingga emiten harus menerima harga yang murah bagi saham perdananya. Dengan demikian, akan terjadi underpricing, yang berarti bahwa penentuan harga saham di pasar perdana lebih rendah dibanding harga saham di pasar sekunder pada saham yang sama. Dan para pihak investor memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari kelebihan antara harga saham di pasar sekunder dengan harga perdananya. Sebaliknya jika harga saham perdana lebih tinggi dibandingkan harga saham yang sama, maka akan terjadi overpricing. Kondisi
(11)
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha ini merugikan investor karena tidak menerima initial return (keuntungan yang diperoleh pemegang saham saat IPO dengan penjualan saham hari pertama).
Auditor memegang peranan yang penting dalam proses go public, yaitu sebagai pihak yang ditunjuk oleh perusahaan, yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan sebagai calon emiten. Auditor yang berkualitas akan penggunaan adviser yang professional (auditor dan underwriter yang mempunyai reputasi tinggi) dapat digunakan sebagai tanda atau petunjuk terhadap kualitas perusahaan emiten. Dengan memakai adviser yang professional dan berkualitas, akan mengurangi kesempatan emiten untuk berlaku curang dalam menyajikan informasi yang tidak akurat ke pasar.
Penggunaan auditor yang bereputasi tinggi dapat digunakan sebagai tanda petunjuk terhadap kualitas perusahaan emiten. Oleh karena itu, perusahaan yang akan melakukan IPO akan memilih KAP yang memiliki reputasi yang baik. Auditor yang mempunyai reputasi tinggi, akan mempertahankan reputasinya dengan memberikan kualitas pengauditan yang tinggi. Sedangkan menurut Sulistio (2005) bahwa reputasi auditor tidak menunjukkan pengaruh terhadap initial return.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan oleh investor atau calon investor atau calon investor dan underwriter untuk menilai perusahaan yang akan go public. Agar laporan keuangan lebih dapat dipercaya, maka laporan keuangan harus diaudit. Laporan keuangan yang telah diaudit akan mengurangi ketidakpastian di masa mendatang. Salah satu persyaratan dalam proses go public adalah laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (Keputusan Menteri Keuangan RI No.895/KMK.01/1987) minimal 2 tahun terakhir dan harus disertai pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Laporan
(12)
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha keuangan yang telah diaudit akan memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar kepada pemakainya dan bagi investor yang membutuhkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor yang berkualifikasi.
Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup dan banyak informasi yang dapat diserap oleh publik. Menurut Daljono (2000), umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan. Semakin lama umur perusahaan, maka semakin banyak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut.
Menurut Daljono (2000) dengan menggunakan variabel independen yaitu umur perusahaan, presentase saham yang ditawarkan pada publik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap initial return.
Dengan mengetahui apa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing di BEJ dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam menentukan bagaimana pengambilan keputusan mengenai pemenuhan kebutuhan dana melalui penawaran umum penjualan saham perdana dalam mencapai struktur modal yang optimal pada khususnya dan juga para investor pada umumnya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti menyusun skripsi dengan judul
“Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Saat
Penawaran Umum Perdana Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah yang akan diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
(13)
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha 2. Apakah terdapat pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing?
3. Apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap underpricing?
4. Apakah terdapat pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan terhadap underpricing?
1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis sehubungan dengan identifikasi masalah diatas adalah:
1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh reputasi underwriter terhadap underpricing. 2. Untuk mengetahui terdapat pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing. 3. Untuk mengetahui terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap underpricing. 4. Untuk mengetahui terdapat pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor, dan
umur perusahaan terhadap underpricing.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi kepada investor dan calon investor dalam melakukan strategi investasi di pasar modal, sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang dapat mendatangkan keuntungan.
2. Bagi emiten
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam melakukan penawaran perdana di BEJ untuk memperoleh harga yang baik, agar saham yang
(14)
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha ditawarkan dapat terjual semua, dan khususnya yang berkaitan dengan masalah keterbukaan informasi bila akan melakukan initial public offering (IPO) untuk memperoleh harga yang optimal.
3. Bagi kalangan akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan wacana dan referensi di bidang keuangan, sehingga dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang terkait dan sejenis.
(15)
62 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing saham perusahaan saat melakukan penawaran perdana para perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2008-2010. Ada 3 variabel yang diduga mempengaruhi besarnya underpricing, yaitu reputasi auditor, reputasi underwriter, umur perusahaaan.
Berikut adalah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa:
1. Reputasi underwriter tidak berpengaruh terhadap underpricing saham karena nilai probabilitasnya 0,126 > 0,05, dengan demikian reputasi underwriter tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan.
2. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing saham karena nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,875 > 0,05, dengan demikian reputasi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan.
3. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing saham karena diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,74 > 0,05, yang artinya umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan. 4. Tidak ada pengaruh dari reputasi auditor, reputasi underwriter, dan umur
(16)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63
Universitas Kristen Maranatha
5.1.1 Keterbatasan Penelitian
Pemeringkat auditor dan underwriter dari tahun ke tahun belum tentu sama. Pemeringkatan tersebut kemungkinan memiliki pengaruh dalam penelitian jika ada pemeringkatan yang dilakukan oleh badan atau lembaga yang sifatnya objektif.
5.2 Saran
Bagi investor yang akan menanamkan sahamnya pada perusahaan yang melakukan IPO, sebaiknya memperhatikan reputasi underwriter sebagai pertimbangan untuk memprediksi laba dalam berinvetasi.
Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian selanjutnya bisa menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi terjadinya underpricing saham yang diduga mempunyai pengaruh terhadap underpricing.
(17)
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Syaiful dan Jogiyanto Hartono (2001). Analisis Pengauh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Pemasukan Penawaran Perdana, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.17, No. 2, 211-225.
Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.
Daljono (2000). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Initial Return Saham yang Listing di BEJ Tahun 1990-1997, Simposium Nasional Akuntansi III, Jakarta, 556-572.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin (2001). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Ghozali, Imam dan Murdik al Mansur, 2002, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis Akuntansi, Vol.4, No.1, April.
Helen, Sulistio, 2005 “Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi terhadap Initial Return” Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, September.
Husnan, Suad (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 4, Amp YKPN, Yogyakarta.
Martini, Dwi dan Chastina Yolana (2005). Variabel-variabel yang mempengaruhi fenomena underpricing pada penawaran saham perdana di BEJ tahun 1994-2001, Simposium Nasional akuntansi VIII Solo, 538-553.
Martono dan Agus Hardjito, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Ekonosia, Yogyakarta, 2002.
Mohamad, Samsul, 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Jakarta : Erlangga.
Munawir, S (2000). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty, Yogyakarta. Rosyati dan Sabeni, A. (2002). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta”, Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi V, 287-297.
Sitompul, Asril (2004). Pasar Modal (Penawaran Umum dan Permasalahannya) Dilengkapi dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Beserta Penjelasannya, PT. Citra Aditya Bakti.
(18)
DAFTAR PUSTAKA 65
Universitas Kristen Maranatha Sunariyah (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta. www.idx.co.id
(1)
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
2. Apakah terdapat pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing? 3. Apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap underpricing?
4. Apakah terdapat pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan terhadap underpricing?
1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis sehubungan dengan identifikasi masalah diatas adalah:
1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh reputasi underwriter terhadap underpricing. 2. Untuk mengetahui terdapat pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing. 3. Untuk mengetahui terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap underpricing. 4. Untuk mengetahui terdapat pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor, dan
umur perusahaan terhadap underpricing.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi kepada investor dan calon investor dalam melakukan strategi investasi di pasar modal, sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang dapat mendatangkan keuntungan.
2. Bagi emiten
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam melakukan penawaran perdana di BEJ untuk memperoleh harga yang baik, agar saham yang
(2)
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha
ditawarkan dapat terjual semua, dan khususnya yang berkaitan dengan masalah keterbukaan informasi bila akan melakukan initial public offering (IPO) untuk memperoleh harga yang optimal.
3. Bagi kalangan akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan wacana dan referensi di bidang keuangan, sehingga dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang terkait dan sejenis.
(3)
62 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel yang mempengaruhi terjadinya underpricing saham perusahaan saat melakukan penawaran perdana para perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 2008-2010. Ada 3 variabel yang diduga mempengaruhi besarnya underpricing, yaitu reputasi auditor, reputasi underwriter, umur perusahaaan.
Berikut adalah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa:
1. Reputasi underwriter tidak berpengaruh terhadap underpricing saham karena nilai probabilitasnya 0,126 > 0,05, dengan demikian reputasi underwriter tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan.
2. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap underpricing saham karena nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,875 > 0,05, dengan demikian reputasi auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan.
3. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing saham karena diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,74 > 0,05, yang artinya umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing perusahaan. 4. Tidak ada pengaruh dari reputasi auditor, reputasi underwriter, dan umur
(4)
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63
Universitas Kristen Maranatha 5.1.1 Keterbatasan Penelitian
Pemeringkat auditor dan underwriter dari tahun ke tahun belum tentu sama. Pemeringkatan tersebut kemungkinan memiliki pengaruh dalam penelitian jika ada pemeringkatan yang dilakukan oleh badan atau lembaga yang sifatnya objektif.
5.2 Saran
Bagi investor yang akan menanamkan sahamnya pada perusahaan yang melakukan IPO, sebaiknya memperhatikan reputasi underwriter sebagai pertimbangan untuk memprediksi laba dalam berinvetasi.
Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian selanjutnya bisa menambah variabel-variabel lain yang mempengaruhi terjadinya underpricing saham yang diduga mempunyai pengaruh terhadap underpricing.
(5)
64 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Syaiful dan Jogiyanto Hartono (2001). Analisis Pengauh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Pemasukan Penawaran Perdana, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.17, No. 2, 211-225.
Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.
Daljono (2000). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Initial Return Saham yang Listing di BEJ Tahun 1990-1997, Simposium Nasional Akuntansi III, Jakarta, 556-572.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin (2001). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Ghozali, Imam dan Murdik al Mansur, 2002, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis Akuntansi, Vol.4, No.1, April.
Helen, Sulistio, 2005 “Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi terhadap
Initial Return” Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, September.
Husnan, Suad (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 4, Amp YKPN, Yogyakarta.
Martini, Dwi dan Chastina Yolana (2005). Variabel-variabel yang mempengaruhi fenomena underpricing pada penawaran saham perdana di BEJ tahun 1994-2001, Simposium Nasional akuntansi VIII Solo, 538-553.
Martono dan Agus Hardjito, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Ekonosia, Yogyakarta, 2002.
Mohamad, Samsul, 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Jakarta : Erlangga.
Munawir, S (2000). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty, Yogyakarta.
Rosyati dan Sabeni, A. (2002). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Underpricing Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta”, Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi V, 287-297.
Sitompul, Asril (2004). Pasar Modal (Penawaran Umum dan Permasalahannya) Dilengkapi dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Beserta Penjelasannya, PT. Citra Aditya Bakti.
(6)
DAFTAR PUSTAKA 65
Universitas Kristen Maranatha
Sunariyah (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
www.idx.co.id www.hdx.co.id