Gambaran Populasi Bakteri Koliform Pada Air Cucian Alat Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Kaki Lima Di Sepanjang Jalan Salah Satu Universitas Kota Bandung.

(1)

iv

ABSTRAK

GAMBARAN POPULASI BAKTERI KOLIFORM PADA AIR

CUCIAN ALAT MAKAN YANG DIGUNAKAN OLEH

PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG JALAN SALAH SATU

UNIVERSITAS KOTA BANDUNG

Kiky Fitria, 2013. Pembimbing I : dr. Fanny Rahardja,M.Si. Pembimbing II : dr. Dani, M.Kes.

Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Pencemaran air yang digunakan untuk mencuci alat makan oleh pedagang kaki lima dapat menyebabkan penyakit pada manusia melalui makanan yang dijajakan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 416/Menkes/PER/IX/1990, air bersih yang memenuhi syarat adalah air yang terbebas dari bakteri koliform dan koliform fekal seperti Escherichia coli. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia melaporkan bahwa selama tahun 2004, terdapat 152 kejadian luar biasa keracunan pangan, 7295 orang mengalami keracunan makanan, 45 orang diantaranya meninggal dunia.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan bakteri fekal koliform pada alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima.

Disain Penelitian yang digunakan adalah survei analitik yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah plate count dengan melakukan penghitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media agar, sedangkan metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah uji penduga (presumtive test), uji penguat (confirmative test), uji pelengkap (completed test) dan identifikasi dengan pewarnaan gram serta tes biokimiawi.

Hasil Penelitian didapatkan dari lima sampel yang diperiksa semuanya mengandung bakteri koliform, dua diantaranya mengandung koliform fekal yaitu Escherichia coli.

Kesimpulan Penelitian didapatkan sampel air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima mengandung bakteri koliform dan bakteri koliform fekal yaitu Escherichia coli.


(2)

v

ABSTRACT

POPULATION OVERVIEW OF COLIFORM BACTERIA IN

DISHWASHING WATER USED BY STREET VENDORS

ALONG THE WAY ONE OF THE UNIVERSITY CITY OF

BANDUNG

Kiky Fitria, 2013. 1st Tutor : dr. Fanny Rahardja, M.Si. 2nd Tutor : dr. Dani M.Kes.

Background Water is the basic needs of living things. Contaminated water used to wash cutlery by street vendors can cause disease in humans through the food sold by them. According to the Regulation of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia number 416/Menkes/PER/IX/1990, clean water is water that is free of fecal coliform bacteria such as Escherichia coli. Food and Drug Administration Republic of Indonesia reported that in 2004, there were 152 extraordinary food poisoning cases, 7295 people suffered food poisoning with 45 fatalities.

The purpose of this study is to determine the presence of fecal coliform bacteria in dishwashing water used by street vendors.

The study design used is analytical survey conducted in the Microbiology Laboratory Faculty of Medicine Maranatha Christian University with purposive sampling. Quantitative research methods used are the plate count by performing calculations of total bacteria colonies growing on agar, whereas qualitative research method used is a test probe (presumtive test), test amplifier (confirmative test), a complementary test (completed test) and identification with gram staining and biochemical tests.

Research results obtained from the five samples examined all contain coliform bacteria, two of them contain fecal coliform namely Escherichia coli.

The conclusion samples obtained from dishwashing water used by street vendors along contains coliform bacteria and fecal coliform bacteria namely Escherichia coli.


(3)

viii

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Landasan Teori ... 3

1.6 Metodologi ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Air ... 5

2.1.1 Persyaratan Air Bersih ... 5

2.1.2 Sumber-Sumber Pencemaran Air ... 6


(4)

ix

2.2 Pengertian Makanan ... 10

2.2.1 Manfaat Makanan ... 11

2.2.2 Higiene dan Sanitasi Makanan ... 11

2.2.3 Penyehatan Makanan ... 12

2.2.4 Peranan Makanan Sebagai Penyebaran Penyakit ... 13

2.2.5 Makanan Sebagai Media Penularan Penyakit ... 14

2.2.6 Perlindungan Peralatan Makan ... 16

2.2.7 Persyaratan Peralatan Makan ... 16

2.2.8 Teknik Pencucian ... 18

2.3 Koliform ... 21

2.3.1 Escherichia coli ... 22

2.4 Gastroenteritis ... 23

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 25

3.1.1 Alat Penelitian ... 25

3.1.2 Bahan Penelitian ... 26

3.2 Subjek Penelitian ... 26

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.4 Metode Penelitian ... 27

3.4.1 Disain Penelitian ... 27

3.4.2 Variabel Penelitian ... 27

3.4.3 Besar Sampel ... 27

3.5 Prosedur Kerja ... 28

3.5.1 Persiapan Sterilisasi Alat ... 29

3.5.2 Cara Pengambilan Sampel ... 29

3.5.3 Penelitian Kuantitatif ... 29

3.5.3.1 Pengenceran Berseri ... 29


(5)

x

3.5.4 Penelitian Kualitatif ... 30

3.5.4.1 Uji Penduga (Presumtive Test) ... 30

3.5.4.2 Uji Penguat (Confirmative Test ) ... 31

3.5.4.3 Uji Pelengkap (Completed Test) ... 31

3.5.4.4 Pembiakan Pada Agar MacConkey ... 31

3.5.4.5 Pewarnaan Gram ... 31

3.5.4.6 Tes Biokimiawi ... 32

3.6 Pengamatan Hasil Tes ... 32

3.6.1 Pengamatan Hasil Tes Kuantitatif ... 32

3.6.2 Pengamatan Hasil Tes Kualitatif ... 33

3.6.2.1Pengamatan Hasil Tes Penduga (Presumtive Test) ... 33

3.6.2.2Pengamatan Hasil Tes Penguat (Confirmative Test) ... 33

3.6.2.3Pengamatan Hasil Tes Pelengkap (Completed Test) ... 33

3.6.2.4Pengamatan Hasil Tes Pembiakan Pada Agar MacConkey .... 33

3.6.2.5Pengamatan Hasil Tes Biokimiawi ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tes Kuantitatif ... 35

4.2 Tes Kualitatif ... 36

4.3 Identifikasi Bakteri ... 37

4.3.1 Pemeriksaan Mikroskopis ... 37

4.3.2 Tes Biokimiawi ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 40


(6)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 41 LAMPIRAN ... 45 RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 56


(7)

xii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Persyaratan Air Bersih Secara Mikrobiologi ... 6

Tabel 2.2 Persyaratan Air Minum Secara Mikrobiologi ... 6

Tabel 4.1 Jumlah cfu Kolonisasi Bakteri Pada Agar MacConkey ... 35

Tabel 4.2 Presumtive Test, Confirmative Test, Completed Test ... 36


(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

halaman Gambar 2.3 Bakteri Escherichia coli ... 22 Gambar 3.5.1 Cara Kerja Secara Umum ... 28 Gambar 3.5.2 Pengenceran Berseri ... 30


(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih ... 45

Lampiran 2 Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum ... 47

Lampiran 3 Hasil Penelitian ... 50


(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya (Nurhayati, 2013).

Pada dasarnya tidak ada air bersih yang terbebas dari pencemaran kuman (water contamination). Kuman-kuman patogen yang mencemari air dapat menimbulkan berbagai penyakit, diantaranya adalah diare, penyakit kulit, mata, dan sebagainya. Agar air yang dikonsumsi oleh manusia tidak menimbulkan penyakit, maka diperlukan pengolahan air yang baik agar tidak kontak dengan penyebab sumber penyakit (Lantang, 2009).

Diketahui ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya pencemaran makanan sehingga makanan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Pertama adalah penanganan makanan atau minuman tidak dilakukan dengan mengindahkan syarat-syarat kebersihan. Selanjutnya alat-alat yang digunakan untuk menyiapkan, mengolah, memasak, dan menyajikan tidak bersih sebagaimana semestinya. Terakhir adalah makanan didiamkan terlalu lama di lingkungan yang suhunya memungkinkan berbagai mikroorganisme berkembang biak (Ariyani & Anwar, 2006).

Angka kejadian keracunan makanan, sebagai salah satu manifestasi penyakit bawaan makanan dapat menjadi indikator situasi keamanan pangan di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia melaporkan bahwa selama tahun 2004, terdapat 152 kejadian luar biasa keracunan pangan, 7295 orang mengalami keracunan makanan, 45 orang diantaranya meninggal dunia (Anonim, 2012).


(11)

2

Penelitian Djaja (2003) menyimpulkan bahwa pedagang kaki lima berisiko 3,5 kali lipat terhadap terjadinya kontaminasi makanan dibandingkan dengan usaha jasaboga, restoran, dan rumah makan. Kontaminasi pada pedagang kaki lima dapat terjadi karena sanitasi dapur pengolahan makanan dan tempat penyajian makanan mungkin belum memenuhi persyaratan kesehatan (Agustin & Adriyani, 2008).

Menurut Kusmayadi (2007) terdapat empat hal penting yang menjadi prinsip higiene dan sanitasi makanan meliputi: (1) perilaku sehat dan bersih orang yang mengelola makanan, (2) sanitasi makanan, (3) sanitasi peralatan, (4) sanitasi tempat pengolahan. Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal, diantaranya adalah lap kotor untuk membersihkan meja dan perabotan bersih, makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat menjangkaunya, dan pengolah makanan yang sakit atau karier penyakit (Agustina, Pambayun, & Febry, 2009).

Menurut peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012, higiene adalah segala usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan dan sanitasi adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan berkembangbiaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam peralatan dan bangunan yang dapat merusak dan membahayakan (BPOM RI, 2012).

Salah satu jenis bakteri koliform yaitu Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Adanya bakteri koliform fekal di dalam air menunjukkan kemungkinan adanya mikroba patogen yang berbahaya bagi kesehatan. Air yang digunakan untuk pengolahan harus bebas dari mikroba patogen oleh karena itu kondisi lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam riwayat timbulnya penyakit (Lantang, 2009).


(12)

3

1.2Identifikasi Masalah

Apakah air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima mengandung bakteri koliform.

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui keberadaan bakteri fekal koliform pada air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1Manfaat Akademis

Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan penulis mengenai kesehatan lingkungan khususnya dalam sanitasi pencucian alat makan pada pedagang kaki lima.

1.4.2Manfaat Praktis

Sebagai masukan bagi para pedagang makanan kaki lima tentang pentingnya kebersihan khususnya dalam mencuci peralatan makanan agar terhindar dari kuman penyakit.

1.5 Landasan Teori

Air merupakan zat yang mutlak dan esensial bagi setiap makhluk hidup, oleh karena itu kebersihan air sebagai syarat utama bagi terjaminnya kesehatan. Air yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari dapat diperoleh dari air tanah, air hujan, maupun air permukaan seperti waduk, kubangan, atau air dari sumur yang belum tentu bebas dari kuman penyebab pencemar (Lantang, 2009).


(13)

4

Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam undang-undang kesehatan terdiri atas parameter fisik, parameter kimiawi, parameter mikrobiologis. Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, suhunya sejuk, dan tidak menimbulkan endapan. Dari aspek kimiawi, air tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan deterjen. Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia coli, Clostridium perfringens, Salmonella sp. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri koliform yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air (Permenkes RI, 1990).

1.6 Metodologi

Penelitian ini bersifat survei analitik yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah plate count dengan melakukan penghitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media agar, sedangkan metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah uji penduga (presumtive test), uji penguat (confirmative test), uji pelengkap (completed test), dan identifikasi dengan pewarnaan gram serta tes biokimiawi.


(14)

40 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapatkan semua sampel air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima di sepanjang jalan salah satu universitas kota Bandung mengandung bakteri koliform, dua dari lima sampel yang diperiksa mengandung bakteri koliform fekal yaitu Escherichia coli.

5.2Saran

Sehubungan dengan penelitian ini, dapat disarankan beberapa hal yaitu :

1. Perlu dilakukan penelitian tentang keberadaan koliform fekal dengan pengambilan sampel mencakup wilayah yang lebih luas.

2. Perlu dilakukan penelitian tentang bakteri yang berada di lap peralatan makanan, peralatan makanan dan makanan yang dijajakan oleh pedagang kaki lima.


(15)

56

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kiky Fitria

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Maret 1992

Alamat : Taman Kopo Indah II Blok E3 No. 2, Bandung Email : fitriakiky92@yahoo.com

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :

 Tahun 1998 : Lulus Taman Kanak-Kanak Kristen CBE Hosana,

Bandung

 Tahun 2004 : Lulus Sekolah Dasar Kristen Bina Bakti 3, Bandung.

 Tahun 2007 : Lulus Sekolah Menengah Pertama Kristen BPK Penabur 5, Bandung.

 Tahun 2010 : Lulus Sekolah Menengah Atas Kristen BPK Penabur 2, Bandung.

 Tahun 2010 – sekarang : Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(16)

POPULATION OVERVIEW OF COLIFORM BACTERIA IN DISHWASHING

WATER USED BY STREET VENDORS

ALONG THE WAY ONE OF THE UNIVERSITY CITY OF BANDUNG

Kiky Fitria, Fanny Rahardja1, Dani2

1. Department of Microbiology Faculty of Medicine Maranatha Christian University 2. Department of Public Health Faculty of Medicine Maranatha Christian University

Jalan Surya Sumantri No. 65, Bandung – Indonesia ABSTRACK

Background Water is the basic needs of living things. Contaminated water used to wash cutlery by street vendors can cause disease in humans through the food sold by them. According to the Regulation of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia number 416/Menkes/PER/IX/1990, clean water is water that is free of fecal coliform bacteria such as Escherichia coli. Food and Drug Administration Republic of Indonesia reported that in 2004, there were 152 extraordinary food poisoning cases, 7295 people suffered food poisoning with 45 fatalities.

The purpose of this study is to determine the presence of fecal coliform bacteria in dishwashing water used by street vendors.

The study design used is analytical survey conducted in the Microbiology Laboratory Faculty of Medicine Maranatha Christian University with purposive sampling. Quantitative research methods used are the plate count by performing calculations of total bacteria colonies growing on agar, whereas qualitative research method used is a test probe (presumtive test), test amplifier (confirmative test), a complementary test (completed test) and identification with gram staining and biochemical tests.

Research results obtained from the five samples examined all contain coliform bacteria, two of them contain fecal coliform namely Escherichia coli.

The conclusion samples obtained from dishwashing water used by street vendors along contains coliform bacteria and fecal coliform bacteria namely Escherichia coli.


(17)

GAMBARAN POPULASI BAKTERI KOLIFORM PADA

AIR CUCIAN ALAT MAKAN YANG DIGUNAKAN

OLEH PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG JALAN SALAH SATU

UNIVERSITAS KOTA BANDUNG

Kiky Fitria, Fanny Rahardja1, Dani2

1. Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

2. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jalan Surya Sumantri No. 65, Bandung – Indonesia

ABSTRAK

Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Pencemaran air yang digunakan untuk mencuci alat makan oleh pedagang kaki lima dapat menyebabkan penyakit pada manusia melalui makanan yang dijajakan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 416/Menkes/PER/IX/1990, air bersih yang memenuhi syarat adalah air yang terbebas dari bakteri koliform dan koliform fekal seperti Escherichia coli. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia melaporkan bahwa selama tahun 2004, terdapat 152 kejadian luar biasa keracunan pangan, 7295 orang mengalami keracunan makanan, 45 orang diantaranya meninggal dunia.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan bakteri fekal koliform pada alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima.

Disain Penelitian yang digunakan adalah survei analitik yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah plate count dengan melakukan penghitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media agar, sedangkan metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah uji penduga (presumtive test), uji penguat (confirmative test), uji pelengkap (completed test) dan identifikasi dengan pewarnaan gram serta tes biokimiawi.

Hasil Penelitian didapatkan dari lima sampel yang diperiksa semuanya mengandung bakteri koliform, dua diantaranya mengandung koliform fekal yaitu Escherichia coli.

Kesimpulan Penelitian didapatkan sampel air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima mengandung bakteri koliform dan bakteri koliform fekal yaitu Escherichia coli.


(18)

PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya1.

Pada dasarnya tidak ada air bersih yang terbebas dari pencemaran kuman (water contamination). Kuman-kuman patogen yang mencemari air dapat menimbulkan berbagai penyakit, diantaranya adalah diare, penyakit kulit, mata, dan sebagainya2.

Diketahui ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya pencemaran makanan, pertama adalah penanganan makanan atau minuman tidak dilakukan dengan mengindahkan syarat-syarat kebersihan, kedua adalah alat-alat yang digunakan untuk menyiapkan, mengolah, memasak, dan menyajikan tidak bersih sebagaimana semestinya dan yang terakhir adalah makanan didiamkan terlalu lama di lingkungan yang suhunya memungkinkan berbagai mikroorganisme berkembang biak3.

Salah satu jenis bakteri koliform yaitu Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia. Adanya bakteri koliform fekal di dalam air menunjukkan kemungkinan adanya mikroba patogen yang berbahaya bagi kesehatan2.

METODE

Penelitian ini bersifat survei analitik yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah plate count dengan melakukan penghitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media agar, sedangkan metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah uji penduga (presumtive test), uji penguat (confirmative test), uji pelengkap (completed test) dan identifikasi dengan pewarnaan gram serta tes biokimiawi.

HASIL

Hasil penelitian gambaran populasi bakteri koliform pada air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima, dilakukan pada lima sampel air cucian alat makan yang diambil secara purposive sampling, diuji secara kuantitatif dengan metode plate count yaitu menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media agar dan secara kualitatif dengan metode uji penduga (presumtive test), uji penguat (confirmative test), uji pelengkap (completed


(19)

test) dan identifikasi dengan pewarnaan gram serta tes biokimiawi, disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1 Jumlah cfu Kolonisasi Bakteri Pada Agar MacConkey Sampel cfu/ml Jumlah koloni Ʃ

A B C D E

7.3 X 104 2.26 X 103 6.9 X 104 3.61 X 108 2.07 X 106

Keterangan :

Koloni kuman yang dihitung dalam satu lempeng agar hanya yang berjumlah 30 -300 koloni bakteri

cfu : Colony Forming Unit

Tabel 2 Presumtive Test, Confirmative Test, dan Completed Test

Sampel Presumtive Test Confirmative Test Completed Test

A B C D E + + + + + + + + + + + + + + + Keterangan : (+) : hasil positif

Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Mikroskopis

Sampel Identifikasi bakteri

A B C D E

Batang gram negatif Batang gram negatif Batang gram negatif Batang gram negatif Batang gram negatif


(20)

Tabel 4 Hasil Pemeriksaan Tes Biokimiawi

Sampel Identifikasi Bakteri

A Serratia odorifera

B Escherichia coli

C Escherichia coli

D Klebsiella aerogenes

E Escherichia freundii

DISKUSI

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa dari lima sampel air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima terdapat pertumbuhan bakteri dengan jumlah rata-rata 7.27 X 107 cfu/ml. Diketahui bahwa dalam melakukan pencucian peralatan yang digunakan, pedagang tidak seluruhnya menggunakan air mengalir. Pedagang melakukan pencucian dengan air yang berulang-ulang. Air pencuci kebanyakan tampak kotor, sebaiknya air pencuci selalu bersih untuk menjaga efektifitas pencucian4.

Berdasarkan tabel 2 diatas terlihat bahwa dari lima sampel air cucian alat makan yang diperiksa didapatkan semua sampel memberikan hasil positif pada uji penduga (presumptive test), uji penguat (confirmative test), dan uji pelengkap (completed test). Hasil positif menunjukkan adanya bakteri koliform pada sampel air cucian yang diperiksa. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416/Menkes/PER/IX/1990 yang berisi bahwa syarat air bersih tidak mengandung bakteri koliform5.

Kebanyakan pedagang terutama yang menggunakan gerobak dan tenda tidak menggunakan air bersih yang mengalir untuk bilasan terakhir, mereka jarang mengganti air cucian dalam ember jika belum terlihat kotor dan hampir habis. Kualitas air cucian alat makan mempengaruhi kualitas makanan yang dijajakan6.

Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa pada air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima, semua sampel menunjukkan bakteri jenis batang gram negatif. Bakteri gram negatif memiliki kemampuan untuk membentuk biofilm yang dapat membuat suatu bakteri menjadi resisten terhadap mekanisme pertahanan imun seseorang bahkan terhadap pengobatan antimikroba sekalipun.

Dari hasil uji biokimiawi pada tabel 4 didapatkan dua dari lima sampel air cucian mengandung Escherichia coli hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik


(21)

Indonesia No. 416/Menkes/PER/IX/1990 yang berisi bahwa syarat air bersih tidak didapatkan bakteri Escherichia coli5.

Serratia odorifera, Klebsiella aerogenes, dan Escherichia freundii merupakan bakteri koliform non fekal, tetapi bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator pencemaran air adalah koliform fekal yaitu Escherichia coli. Adanya Escherichia coli dalam sampel air menunjukkan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses manusia dan hewan7.

SIMPULAN

Dari hasil percobaan didapatkan semua sampel air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima di sepanjang jalan salah satu universitas kota Bandung mengandung bakteri koliform, dua dari lima sampel yang diperiksa mengandung bakteri koliform fekal yaitu Escherichia coli.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurhayati, N. Pencemaran Lingkungan. Bandung: Yrama Widya Bandung, 2013.

2. Lantang, D. Identifikasi Kuman Enterobacteriaceae Pada Air Cucian Alat Makan dan Minuman di Warung Tenda Pasar Youtefa Kotaraja Jayapura. SAINS, 2009.

3. Ariyani, D., & Anwar, F. Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan di Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Gizi dan Pangan, 2006.

4. Isnawati. Hubungan Higiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform Dalam Es Jeruk di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat, 2012.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/PER/IX/1990. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. [Online] 1990. [Cited 11 15, 2012.] http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201205%20ttg%20Pedo man%20Persyaratan%20Kesehatan%20Pelayanan%20Sehat%20Pakai%20Air%20(SPA).pdf .

6. Susanna, D., & Hartono, B. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak Dan Gado-Gado Di Lingkungan Kampus UI Depok, Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Makara Seri Kesehatan, 2003.


(22)

7. Agmalia, D., Hamidy, R., & Anita, S. Uji Escherichia coli Dan Fluorida Air Minum Bungkusan Plastik Pada Rumah Makan di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Kajian Lingkungan, 2013.


(23)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Keamanan Pangan, Gizi Buruk, Serta Dampak Sosio-Ekonominya.

Diambil kembali dari

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Food_Safety_Dadi.pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Agmalia, D., Hamidy, R., & Anita, S. 2013. Uji Escherichia coli Dan Fluorida Air Minum Bungkusan Plastik Pada Rumah Makan di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Kajian Lingkungan.

Agustin, T. E., & Adriyani, R. 2008. Higiene dan Sanitasi Nasi Tempe Penyet Pedagang Kaki Lima Jalan Karangmenjangan Surabaya. Kesehatan Lingkungan.

Agustina, F., Pambayun, R., & Febry, F. 2009. Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Diambil kembali dari http://eprints.unsri.ac.id/64/3/Abstrak8.pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Anwar. 1990. Pedoman Bidang Studi Makanan dan Minuman Pada Instansi Tenaga Kerja. Jakarta.

Ariyani, D., & Anwar, F. 2006. Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan di Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Gizi dan Pangan .

Blongkod, R. F. 2012. Studi Hygiene Sanitasi Rumah Makan di Kecamatan Kota Timur Dan Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo 2012. Diambil kembali dari http://ejurnal.fikk.ung.ac.id/index.php/PHJ/article/viewFile/129/55. Diunduh tanggal 25 Juni 2013.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206. 2012. Cara Produksi Pangan yang Baik Untuk

Industri Rumah Tangga. Diambil kembali dari

http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Per_CPPB-IRT.pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.


(24)

42

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Info POM.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Diambil kembali dari http://www.perpustakaan.depkes.go.id/cgi-bin/koha/opac-. Diunduh tanggal 2 Juli 2013.

Ferguson, R. 2012. Penyehatan Makanan. Diambil kembali dari http://www.scribd.com/doc/114301013/PENYEHATAN-MAKANAN.

Diunduh tanggal 29 Juni 2013.

Isnawati. 2012. Hubungan Higiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform Dalam Es Jeruk di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat.

Jafar, N. 2012. Aspek Keamanan Pangan Pada Penjamah Makanann di Penyelengaraan Makanan Institusi. Diambil kembali dari http://repository.unhas.ac.id/.../B38%20MAKALAH. Diunduh tanggal 28 Juni 2013.

Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Jay, J. M. 1992. Modern Food Microbiology. New York: Chapman and Hall.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942/Menkes/SK/VII/2003. 2003. Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Diambil

kembali dari

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20942% 20ttg%20Pedoman%20Persyaratan%20Hygiene%20Sanitasi%20Makanan%2 0Jajanan.pdf. Diunduh tanggal 28 Juni 2013.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 715/Menkes/SK/V/2003. 2003. Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga. Diambil kembali dari http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20715% 20ttg%20Persyaratan%20Hygiene%20Sanitasi%20Jasaboga.pdf. Diunduh tanggal 1 Juli 2013.


(25)

43

Kesmas. 2012. Jenis Kontaminasi Makanan. Diambil kembali dari http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/terjadinya-kontaminasi-makanan.html. Diunduh tanggal 29 Juni 2013.

Kesmas. 2013. Syarat Higine Penjamah Makanan. Diambil kembali dari http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/syarat-higine-penjamah-makanan.html. Diunduh tanggal 27 Juni 2013.

Lantang, D. 2009. Identifikasi Kuman Enterobacteriaceae Pada Air Cucian Alat Makan dan Minuman di Warung Tenda Pasar Youtefa Kotaraja Jayapura. SAINS.

Melliawati, R. 2009. Escherichia coli Dalam Kehidupan Manusia. Biotrends. hal. Nugraheni, M. 2010. Peranan Makanan Bagi Manusia. Diambil kembali dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MAKANAN%20FUNGSIONAL. pdf. Diunduh tanggal 25 Juni 2013.

Nurhayati, N. 2013. Pencemaran Lingkungan. Bandung: Yrama Widya Bandung. Nurmaini. 2001. Pencemaran Makanan Secara Kimia dan Biologis. Diambil kembali

dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3698/3/fkm nurmaini2.pdf.txt. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/PER/IX/1990. 1990. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Diambil kembali dari http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201205% 20ttg%20Pedoman%20Persyaratan%20Kesehatan%20Pelayanan%20Sehat%2 0Pakai%20Air%20(SPA).pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Susanna, D., & Hartono, B. 2003. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak Dan Gado-Gado Di Lingkungan Kampus UI Depok, Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Makara Seri Kesehatan.

Sood, Sunil K. 2009. Pediatric Food Posioning. Diambil kembali dari http://emedicine.medscape.com/article/964048-overview. Diunduh tanggal 7 November 2013.


(26)

44

Radji, M., Puspaningrum, A., & Sumiati, A. 2010. Deteksi Cepat Baktei Escherichia coli Dalam Sampel Air Dengan Metode Polymerase Chain Reaction Menggunakan Primer 16E1 dan 16E2. Makara Sains.


(1)

Indonesia No. 416/Menkes/PER/IX/1990 yang berisi bahwa syarat air bersih tidak didapatkan bakteri Escherichia coli5.

Serratia odorifera, Klebsiella aerogenes, dan Escherichia freundii merupakan bakteri koliform non fekal, tetapi bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator pencemaran air adalah koliform fekal yaitu Escherichia coli. Adanya Escherichia coli dalam sampel air menunjukkan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses manusia dan hewan7.

SIMPULAN

Dari hasil percobaan didapatkan semua sampel air cucian alat makan yang digunakan oleh pedagang kaki lima di sepanjang jalan salah satu universitas kota Bandung mengandung bakteri koliform, dua dari lima sampel yang diperiksa mengandung bakteri koliform fekal yaitu Escherichia coli.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurhayati, N. Pencemaran Lingkungan. Bandung: Yrama Widya Bandung, 2013.

2. Lantang, D. Identifikasi Kuman Enterobacteriaceae Pada Air Cucian Alat Makan dan Minuman di Warung Tenda Pasar Youtefa Kotaraja Jayapura. SAINS, 2009.

3. Ariyani, D., & Anwar, F. Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan di Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Gizi dan Pangan, 2006.

4. Isnawati. Hubungan Higiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform Dalam Es Jeruk di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat, 2012.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/PER/IX/1990. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. [Online] 1990. [Cited 11 15, 2012.] http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201205%20ttg%20Pedo man%20Persyaratan%20Kesehatan%20Pelayanan%20Sehat%20Pakai%20Air%20(SPA).pdf .

6. Susanna, D., & Hartono, B. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak Dan Gado-Gado Di Lingkungan Kampus UI Depok, Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Makara Seri Kesehatan, 2003.


(2)

7. Agmalia, D., Hamidy, R., & Anita, S. Uji Escherichia coli Dan Fluorida Air Minum Bungkusan Plastik Pada Rumah Makan di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Kajian Lingkungan, 2013.


(3)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Keamanan Pangan, Gizi Buruk, Serta Dampak Sosio-Ekonominya. Diambil kembali dari http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Food_Safety_Dadi.pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Agmalia, D., Hamidy, R., & Anita, S. 2013. Uji Escherichia coli Dan Fluorida Air Minum Bungkusan Plastik Pada Rumah Makan di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Kajian Lingkungan.

Agustin, T. E., & Adriyani, R. 2008. Higiene dan Sanitasi Nasi Tempe Penyet Pedagang Kaki Lima Jalan Karangmenjangan Surabaya. Kesehatan Lingkungan.

Agustina, F., Pambayun, R., & Febry, F. 2009. Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Diambil kembali dari http://eprints.unsri.ac.id/64/3/Abstrak8.pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Anwar. 1990. Pedoman Bidang Studi Makanan dan Minuman Pada Instansi Tenaga Kerja. Jakarta.

Ariyani, D., & Anwar, F. 2006. Mutu Mikrobiologis Minuman Jajanan di Sekolah Dasar Wilayah Bogor Tengah. Gizi dan Pangan .

Blongkod, R. F. 2012. Studi Hygiene Sanitasi Rumah Makan di Kecamatan Kota Timur Dan Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo 2012. Diambil kembali dari http://ejurnal.fikk.ung.ac.id/index.php/PHJ/article/viewFile/129/55. Diunduh tanggal 25 Juni 2013.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206. 2012. Cara Produksi Pangan yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga. Diambil kembali dari http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Per_CPPB-IRT.pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.


(4)

42

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Info POM.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Diambil kembali dari http://www.perpustakaan.depkes.go.id/cgi-bin/koha/opac-. Diunduh tanggal 2 Juli 2013.

Ferguson, R. 2012. Penyehatan Makanan. Diambil kembali dari http://www.scribd.com/doc/114301013/PENYEHATAN-MAKANAN.

Diunduh tanggal 29 Juni 2013.

Isnawati. 2012. Hubungan Higiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform Dalam Es Jeruk di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat.

Jafar, N. 2012. Aspek Keamanan Pangan Pada Penjamah Makanann di Penyelengaraan Makanan Institusi. Diambil kembali dari http://repository.unhas.ac.id/.../B38%20MAKALAH. Diunduh tanggal 28 Juni 2013.

Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Jay, J. M. 1992. Modern Food Microbiology. New York: Chapman and Hall.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942/Menkes/SK/VII/2003. 2003. Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Diambil

kembali dari

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20942% 20ttg%20Pedoman%20Persyaratan%20Hygiene%20Sanitasi%20Makanan%2 0Jajanan.pdf. Diunduh tanggal 28 Juni 2013.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 715/Menkes/SK/V/2003. 2003. Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga. Diambil kembali dari http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20715% 20ttg%20Persyaratan%20Hygiene%20Sanitasi%20Jasaboga.pdf. Diunduh tanggal 1 Juli 2013.


(5)

43

Kesmas. 2012. Jenis Kontaminasi Makanan. Diambil kembali dari http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/terjadinya-kontaminasi-makanan.html. Diunduh tanggal 29 Juni 2013.

Kesmas. 2013. Syarat Higine Penjamah Makanan. Diambil kembali dari http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/syarat-higine-penjamah-makanan.html. Diunduh tanggal 27 Juni 2013.

Lantang, D. 2009. Identifikasi Kuman Enterobacteriaceae Pada Air Cucian Alat Makan dan Minuman di Warung Tenda Pasar Youtefa Kotaraja Jayapura. SAINS.

Melliawati, R. 2009. Escherichia coli Dalam Kehidupan Manusia. Biotrends. hal. Nugraheni, M. 2010. Peranan Makanan Bagi Manusia. Diambil kembali dari

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MAKANAN%20FUNGSIONAL. pdf. Diunduh tanggal 25 Juni 2013.

Nurhayati, N. 2013. Pencemaran Lingkungan. Bandung: Yrama Widya Bandung. Nurmaini. 2001. Pencemaran Makanan Secara Kimia dan Biologis. Diambil kembali

dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3698/3/fkm nurmaini2.pdf.txt. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/PER/IX/1990. 1990. Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Diambil kembali dari http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_permenkes/PMK%20No.%201205% 20ttg%20Pedoman%20Persyaratan%20Kesehatan%20Pelayanan%20Sehat%2 0Pakai%20Air%20(SPA).pdf. Diunduh tanggal 15 November 2012.

Susanna, D., & Hartono, B. 2003. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak Dan Gado-Gado Di Lingkungan Kampus UI Depok, Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Makara Seri Kesehatan.

Sood, Sunil K. 2009. Pediatric Food Posioning. Diambil kembali dari http://emedicine.medscape.com/article/964048-overview. Diunduh tanggal 7 November 2013.


(6)

44

Radji, M., Puspaningrum, A., & Sumiati, A. 2010. Deteksi Cepat Baktei Escherichia coli Dalam Sampel Air Dengan Metode Polymerase Chain Reaction Menggunakan Primer 16E1 dan 16E2. Makara Sains.


Dokumen yang terkait

Isolasi Bakteri Patogen Oportunistik Dari Tambak Undang Yang Membentuk Biofilm Dan Pengendaliannya Dengan Panas Dan Klorin

1 66 48

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEDAGANG ( Studi Kasus Kawasan Pedagang Kaki Lima di Jl. Arjuna, Kota Bandung )

0 19 6

UJI BAKTERI KOLIFORM TERHADAP MINUMAN RINGAN YANG DIJUAL PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN MALIOBORO DENGAN METODE MOST PROBABLE NUMBER

0 9 8

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

44 382 78

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JUMLAH ANGKA KUMAN PADA AIR CUCIAN YANG DIGUNAKAN OLEH PEDAGANG DI WARUNG MAKAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG - UDiNus Repository

0 0 2

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 1 12

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 1 2

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 17

Analisa Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Es Batu yang Digunakan Pedagang Kaki Lima di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4