Pengaruh Penerapan Audit Operasional dan Pengendalian Internal terhadap Efektivitas Penjualan: Studi Kasus pada The Majesty Hotel and Apartment di Bandung.
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the operational audit and internal control adopted by the The Majesty Hotel and Apartment and has adequate and internal audit not influence the effectiveness of sales. The study was conducted at The Majesty Hotel and Apartment, the company's main activity is sales an aparterment and rent a room. The method used in this research is descriptive analysis methods and techniques of data collection through interviews, questionnaires and literature. Testing the hypothesis using a multiple regression analysis with total sample are 30. From the results of research, it can be concluded that the operational audit and internal control are not implemented by The Majesty Hotel and Apartment. It has adequate and operational audit and internal control as a management tool to support the effectiveness of sales internal control very influential. It can be seen from the research model obtained is Y = 13,624 – 0,103X1 + 0,057X2. The result is that the hypothesis is rejected.
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan audit operasional dan pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas penjualan. Penelitian dilakukan The Majesty Hotel and Apartment, aktivitas utama perusahaan adalah menjual apartment dan menyediakan jasa perhotelan. Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah metode analisa deskriptif serta teknik pengumpulan data melalui wawancara, kuisioner dan penelitian kepustakaan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 30. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit operasional dan pengendalian internal yang diterapkan tidak mempunyai pengaruh terhadap efektivitas penjualan yang dijalankan oleh The Majesty Hotel and
Apartment. Hal ini dilihat dari model penelitian yang didapatkan yaitu Y = 13,624 –
0,103X1 + 0,057X2. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa hipotesisnya ditolak.
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka... 9
2.1.1 Audit ... 9
2.1.1.1 Pengertian Auditing ... 11
2.1.1.2 Peranan Audit... 11
2.1.1.3 Tujuan dan Manfaat Audit ... 12
2.1.1.4 Jenis – Jenis Auditor ... 13
2.1.1.5 Perbedaan Auditor Eksternal dan Auditor Internal ... 13
2.1.1.6 Jenis – Jenis Audit ... 15
2.1.2 Audit Internal ... 18
(4)
2.1.2.2 Fungsi dan Tujuan Audit Internal ... 19
2.1.2.3 Ruang Lingkup Audit Internal ... 21
2.1.2.4 Unsur – Unsur Audit Internal ... 22
2.1.2.5 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 23
2.1.2.6 Kualifikasi Audit Internal ... 25
2.1.2.7 Program Audit dan Pelaksanaan Audit Internal ... 28
2.1.2.8 Laporan Hasil Audit Internal ... 31
2.1.2.9 Pemantauan Tindak Lanjut atas Audit Internal ... 31
2.1.3 Audit Operasional ... 33
2.1.3.1 Pengertian Audit Operasional ... 33
2.1.3.2 Tujuan Audit Operasional ... 35
2.1.3.3 Manfaat Audit Operasional ... 36
2.1.3.4 Keterbatasan Audit Operasional ... 38
2.1.3.5 Kriteria Audit Operasional ... 38
2.1.3.6 Tahap – Tahap Audit Operasional ... 40
2.1.4 Pengendalian Internal ... 46
2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 46
2.1.4.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 47
2.1.4.3 Komponen Pengendalian Internal ... 49
2.1.4.4 Keterbatasan Pengendalian Internal ... 55
2.1.5 Efektivitas ... 56
2.1.5.1 Pengertian Efektivitas ... 56
2.1.5.2 Kriteria Efektivitas ... 58
2.1.5.3 Masalah – Masalah Umum dalam Pengukuran Efektivitas 60 2.1.5.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas ... 60
2.1.6 Penjualan ... 62
2.1.6.1 Pengertian Penjualan ... 62
2.1.6.2 Tujuan Penjualan ... 62
2.1.6.3 Jenis – Jenis Aktivitas Penjualan ... 63
2.1.7 Hotel ... 64
2.1.7.1 Pengertian Hotel... 64 2.1.7.2 Produk Usaha Hot
(5)
2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 68
2.3 Hipotesis ... 72
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian ... 73
3.1.1 Sejarah Singkat Hotel... ... 73
3.1.2 Visi dan Misi Hotel... 74
3.1.2.1 Visi Hotel... ... 74
3.1.2.2 Misi Hotel... 74
3.2.Metodologi Penelitian... 75
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 75
3.2.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 76
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 78
3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 78
3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 78
3.2.4 Alat Analisis Data ... 79
3.2.4.1 Teknik Pengembangan Instrumen ... 79
3.2.4.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 80
3.2.4.3 Teknik Pengujian Hipotesis ... 82
3.2.4.3.1 Regresi Berganda ... 83
3.2.4.4 Uji Asumsi Klasik ... 83
3.2.4.4.1 Uji Normalitas ... 83
3.2.4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 85
3.2.4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 87
4.1.1 Penerapan Audit Operasional dan Pengendalian Internal ... 87
4.1.1.1 Independensi Auditor Operasional ... 87
4.1.1.2 Kompetensi Auditor Operasional ... 91
4.1.1.3 Program Audit Operasional... 93
4.1.1.4 Proses Audit Operasional ... 96
4.1.1.5Control Environment ... 97
(6)
4.1.1.7 Information and Communciation ... 99
4.1.1.8 Aktivitas Pengendalian... 100
4.1.1.9 Monitoring... 102
4.1.1.10 Pengendalian Umum ... 103
4.1.1.11 Sistem Otorisai ... 105
4.1.1.12 Sistem Pencatatan... 105
4.1.1.13Praktek yang Sehat ... 107
4.1.2 Keefektivan atas Penjualan ... 108
4.1.3 Hasil Uji Validitas ... 112
4.1.3.1 Variabel Independen 1 (Audit Operasional) ... 112
4.1.3.2 Variabel Independen 2 (Pengendalian Internal) ... 113
4.1.3.3 Variabel Dependen (Efektivitas Penjualan) ... 114
4.1.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 115
4.1.5 Hasil Uji Normalitas ... 116
4.1.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 117
4.1.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 117
4.1.8 Hasil Uji Regresi Berganda ... 118
4.2 Pembahasan ... 121
4.2.1 Struktur Organisasi... 121
4.2.2 Uraian Jabatan ... 122
4.2.3 Penerapan Audit Operasional dan Pengendalian Internal ... 122
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 133
5.2 Saran ... 134
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 71 Gambar 2 Model Penelitian ... 72 Gambar 3 Struktur Organisasi ... 122
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Tabel Perbedaan Antara Auditor Internal dan Auditor Eksternal ... 14 Tabel II Tabel Perbedaan Antara Financial Audit dan Operational Audit... 16 Tabel III Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 77 Tabel IV Departemen audit internal sebagai pelaksana audit operasional terpisah dari departemen lainnya dalam perusahaan... 87 Tabel V Staf audit operasional merupakan staf khusus yang terpisah dari kegiatan operasional perusahaan... 88 Tabel VI Auditor operasional tidak bekerja merangkap sebagai anggota direksi perusahaan... 88 Tabel VII Auditor operasional tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengan staf atau direktur bagian yang diaudit... 89 Tabel VIII Auditor operasional memiliki keleluasaan dalam melaksanakan tahap audit... 89 Tabel IX Ada instruksi khusus yang tertulis yang menerangkan tentang wewenang auditor yang akan melaksanakan audit operasional... 90 Tabel X Bagian audit internal bertanggungjawab langsung kepada direktur ... 90 Tabel XI Pendidikan formal auditor internal di tempat bapak atau ibu bekerja adalah S1 akuntansi... 91 Tabel XII Auditor memiliki pengalaman kerja dalam melaksanakan audit operasional... 91 Tabel XIII Anggota tim audit operasional mendapatkan pelatihan teknis untuk meningkatkan kemampuannya... 92 Tabel XIV Anggota tim audit operasional mendapatkan pendidikan atau pelatihan mengenai proses penjualan hotel... 92 Tabel XV Auditor operasional mampu menganalisa dan menilai berbagai situasi yang terjadi yang mempengaruhi bidang yang diaudit... 93 Tabel XVI Program audit disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan... 93
(9)
Tabel XVII Dalam program audit terdapat informasi yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengevaluasi secara tepat, seperti : obyek audit, prosedur audit, tujuan audit, dan waktu pelaksanaan audit... 94 Tabel XVIII Program audit mencakup langkah kerja yang memperinci pekerjaan yang harus dilakukan oleh auditor... 94 Tabel XIX Auditor operasional dalam melaksanakan audit sesuai dengan program audit yang dibuat... 95 Tabel XX Program audit harus dibuat secara tertulis dan sistematis... 95 Tabel XXI Auditor memeriksa sistem penjualan yang dijalankan oleh hotel... 96 Tabel XXII Auditor mengevaluasi sistem penjualan yang dijalankan oleh
Hotel... 96 Tabel XXIII Auditor memberikan saran mengenai sistem penjualan yang dijalankan oleh hotel... 97 Tabel XXIV Pihak manajemen harus langsung menyampaikan informasi kepada bawahannya tanpa ada perantara... 97 Tabel XXV Pihak manajemen langsung menyampaikan informasi tentang target penjualan kepada bawahannya tanpa adanya perantara... 98 Tabel XXVI Risiko diidentifikasi relevan dengan tujuan penjualan... 98 Tabel XXVII Perusahaan harus mempertimbangkan setiap risiko yang mungkin terjadi di dalam proses penjualan... 99 Tabel XXVIII Setiap penerimaan penjualan dicocokkan terlebih dahulu dengan transaksi yang terjadi... 99 Tabel XXIX Setiap transaksi penjualan disertai dokumen dan catatan yang memadai... 100 Tabel XXX Terdapat pemisahan fungsi pencatatan, penerimaan kas, kredit, penyimpanan dan pengiriman barang di dalam hotel... 100 Tabel XXXI Pemeriksaan terhadap kebijakan yang menyangkut mengenai proses penjualan... 101 Tabel XXXII Auditor melakukan pemeriksaan kebijakan mengenai otorisasi persetujuan penjualan... 101 Tabel XXXIII Auditor melakukan pemeriksaan terhadap form – form khusus yang digunakan saat transaksi penjualan... 102
(10)
Tabel XXXIV Setiap transaksi penjualan disertai dokumen dan catatan yang memadai... 102 Tabel XXXV Pemantauan yang berkaitan dengan pengendalian internal dilaksanakan secara terus menerus oleh manajemen hotel... 103 Tabel XXXVI Struktur organisasi digambarkan dengan jelas dalam suatu bagan yang memadai dan menunjang garis wewenang dan tanggung jawab... 103 Tabel XXXVII Hotel melakukan kegiatan penilaian kegiatan secara
Periodik... 104 Tabel XXXVIII Hotel memperkerjakan pegawai dengan kualitas yang sesuai dengan posisi dan tanggung jawab... 104 Tabel XXXIX Order penjualan yang digunakan untuk penjualan selalu bernomor urut... 105 Tabel XL Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh yang
Berwenang... 105 Tabel XLI Setiap formulir dibuat rangkap untuk keperluan dokumentasi... 106 Tabel XLII Transaksi penjualan diklasifikasikan dan dicatat dalam buku penerimaan kas... 106 Tabel XLIII Surat order penjualan bernomor urut dan tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan... 107 Tabel XLIV Transaksi penjualan selalu dibuatkan laporan harian... 107 Tabel XLV Laporan penjualan setiap akhir periode selalu di cocokan dengan bukti transaksi... 108 Tabel XLVI Pengendalian internal penjualan yang efektif telah dilaksanakan secara periodik dan berkesinambungan oleh manajemen... 108 Tabel XLVII Penjualan yang ada sudah mencapai tingkat penjualan yang ditetapkan oleh manajemen... 109 Tabel XLVIII Tingkat kepuasan akan penjualan jasa hotel telah dirasakan oleh manajemen hotel... 109 Tabel XLIX Kualitas jasa yang diserahkan kepada konsumen adalah jasa terbaik yang dapat diserahkan oleh hotel... 110 Tabel L Mutu jasa yang ada telah ditingkatkan setiap tahunnya oleh manajemen... 110
(11)
Tabel LI Setiap unit dalam departemen penjualan telah mengintegrasikan diri untuk
mencapai target penjualan... 111
Tabel LII Apakah fasilitas hotel yang ada mendukung efektivitas penjualan.. 111
Tabel LIII Uji Validitas Variabel Independen 1... 112
Tabel LIV Uji Validitas Variabel Independen 2... 113
Tabel LV Uji Validitas Variabel Dependen... 114
Tabel LVI Hasil Uji Reliabilitas... 115
Tabel Hasil LVII Uji Normalitas... 116
Tabel Hasil LVIII Uji Multikolinearitas... 117
Tabel Hasil LIX Uji Heteroskedastisitas... 118
Tabel LX Hasil Uji Regresi Variabel Independen dan Variabel Dependen... 119
Tabel LXI Hasil Persamaan Regresi Variabel Independen dan Variabel Dependen... 120
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A Dokumen Berkenaan dengan Penelitian ... 137
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada awal tahun 2010, Indonesia bersama lima negara ASEAN (Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam) serta China terjalin dalam suatu kerja sama khusus dalam bidang ekonomi yang dituangkan dalam suatu perjanjian perdagangan bebas yang diberi nama perjanjian ASEAN - China Free Trade
Agreement (ACFTA)
(http://edratna.wordpress.com/2010/04/30/strategi-bank-dalam-
menghadapi-acfta-mengembangkan-pembiayaan-ukm-dengan-memperkuat-manajemen-risiko/). Hal ini menyebabkan masing-masing negara berusaha untuk memajukan negaranya dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang perekonomian sehingga berdampak pada perusahaan-perusahaan yang sedang beroperasional.
Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar secara langsung adalah meningkatnya penjualan sehingga perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan selaku produsen, semakin banyaknya konsumen maka akan semakin sulit perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dari setiap konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan
(14)
Bab I Pendahuluan 2 yang dapat menyediakan produk atau jasa yang berkualitas (www.wirausaha-online.com/2011/02.)
Perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menciptakan produk maupun jasa yang dapat dijual dengan harga dan kualitas yang dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk meningkatkan efektivitas dalam berbagai aktivitas perusahaan melalui perancangan dan penerapan strategi oleh manajemen sehingga laba perusahaan dapat ditingkatkan. Karena, perolehan laba menjadi alasan utama mengapa suatu perusahaan berdiri. Laba juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan agar berbagai aktivitas dapat dijalankan di dalam suatu perusahaan. (M.fuad dkk, 2005:22). Perolehan laba pada suatu perusahaan didasarkan pada pendapatan yang didapatkan melalui aktivitas penjualan dikurangi dengan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan. Karena merupakan aktivitas yang penting bagi perusahaan maka perusahaan harus menjalankan aktivitas penjualan yang baik. Aktivitas penjualan yang baik adalah dimana perusahaan dapat merespon dengan cepat apa yang diinginkan oleh konsumen, apalagi jikalau yang dijualnya adalah jasa. Di jaman dengan teknologi maju, konsumen cenderung menginginkan segala sesuatu yang serba cepat dan praktis. Pengendalian penjualan memberikan umpan balik mengenai informasi mengenai kondisi penjualan, sehingga manajemen dapat menilai kegiatan penjualan dan menetapkan tindakan apa yang perlu dilakukan agar kegiatan penjualan berjalan seperti yang diharapkan. Informasi mengenai kondisi penjualan tesebut diperoleh melalui pemeriksaan yang dilakukan terus menerus. Pemeriksaan yang dilakukan untuk tujuan itu disebut audit operasional.
(15)
Bab I Pendahuluan 3 Menurut Nugroho Widjayanto (1985:11) menyatakan bahwa audit operasional secara umum bertujuan untuk memeriksa apakah pelaksanaan suatu kegiatan telah sesuai dengan apa yang diharapkan (standar). Apabila dalam audit ditemukan hal – hal yang menyimpang dari standar, auditor melaporkan temuan - temuan tersebut kepada manajemen dan memberikan rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan. Manajemen yang berkepentingan langsung dengan pemeriksaan tersebut harus menerima setiap hasil pemeriksaan dan dengan segera melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan sehingga aktivitas penjualan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dalam mewujudkan aktivitas penjualan yang efektif dan efisien, dapat dilihat dari peranan audit operasional dalam menunjang sistem pengendalian intern penjualan dimana audit operasional dapat mengetahui efektivitas dan efisiensi akan suatu sistem pengendalian intern pada fungsi penjualan dari suatu perusahaan. Tujuan dari audit operasional itu sendiri adalah untuk mengetahui apakah prestasi manajemen perusahaan telah sesuai dengan kebijakan, ketentuan dan peraturan yang ada di dalam perusahaan, serta untuk mengetahui apakah prestasi manajemen perusahaan telah lebih baik daripada masa sebelumnya, dan untuk menentukan apakah perusahaan tersebut efektivitas atau programnya telah dikelola secara ekonomis, efisien dan efektif (Nugroho Widjayanto, 1985:11).
Hubungan ini juga dapat dilihat dari pernyataan Abdul Halim (2004:198) mengenai beberapa konsep dasar dari Sistem Pengendalian Intern, yaitu :
(16)
Bab I Pendahuluan 4 ”Sistem Pengendalian Intern diharapkan dapat mencapai tujuan audit, baik audit keuangan, audit operasional maupun audit kepatuhan serta Sistem Pengendalian Intern tidak dimaksudkan untuk memberikan jaminan yang mutlak dimana setiap Sistem Pengendalian Intern pasti mempunyai kelemahan”.
Peranan audit menurut Sukrisno Agoes (2004:175) adalah sebagai berikut : ”Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu manajemen audit adalah menilai efisiensi, efektivitas dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan”.
Dengan demikian audit operasional dapat menunjang kelancaran dari suatu sistem pengendalian intern penjualan agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh suatu perusahaan dan perusahaan tersebut dapat menjalankan operasinya dengan efektif dan efisien.
Menurut Ratliff et al. (1988:91) menyatakan bahwa fungsi utama dari suatu pengendalian internal adalah untuk memantau dan memastikan suatu sistem pengendalian telah dijalankan secara baik dan efektif di dalam suatu organisasi. Selain itu, tujuan pengendalian intern diberlakukan di dalam suatu perusahaan adalah untuk memberikan informasi yang sesuai dengan fakta dan berintegritas (reliability
and integrity of information) kepada manajemen dalam pengambilan suatu keputusan
mengenai operasional perusahaan, menjamin kepatuhan manajemen perusahaan terhadap kebijakan, hukum dan peraturan (compliance with policies, plans,
procedures, laws and regulations) baik peraturan perusahaan maupun peraturan
pemerintah, melindungi harta perusahaan (safeguarding asset) dari kemungkinan kecurangan (fraud) yang dapat terjadi, menjamin penggunaan sumber daya perusahaan secara ekonomis dan efisien (economy and efficiency of operations) serta
(17)
Bab I Pendahuluan 5 mengusahakan pencapaian tujuan perusahaan baik dalam hal operasional maupun visi misi perusahaan (Accomplishment of organizational objectives goals for
operations and programs). Namun, sistem pengendalian internal yang telah
dirancang sedemikian rupa tidak menjamin bahwa aktivitas perusahaan secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dalam struktur pengendalian seperti persengkongkolan antar karyawan pada aktivitas perusahaan dan manakala sistem pengendalian internal tidak diterapkan secara tegas dan menganggap pengendalian internal hanya merupakan formalitas dalam suatu prosedur di perusahaan.
Hal tersebut didasarkan pada fenomena yang pernah terjadi pada PT. Kimia Farma Tbk. Kimia Farma berbentuk perseroan terbatas sejak tahun 1971 dan baru terdaftar sebagai perusahaan terbuka atau perusahaan publik pada bulan Juli 2001 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (Wikipedia.org, 2012). Sebagai perusahaan terbuka tentu terdapat komite audit di dalam struktur organisasi perusahaan yang biasanya terdiri dari sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris dan 1 (satu) orang tenaga ahli yang bukan merupakan pegawai perusahaan yang bersangkutan, dan memiliki keahlian, pengalaman dibidang audit dan kualitas lain yang diperlukan.(http://www.ptkbi.com/profil/komite-perseroan/komite-audit.html). Hal serupa juga diungkapkan oleh Muh. Arief Effendi (2012) yang menyatakan bahwa berdasarkan surat edaran BAPEPAM No.SE-03/PM/2000 merekomendasikan agar perusahaan-perusahaan publik memiliki komite audit. Namun demikian, pada akhir tahun 2001, kecurangan (fraud) tetap terjadi dalam bentuk perekayasaan laporan keuangan bahwa perusahaan meningkatkan laba melalui aktivitas penjualan.
(18)
Bab I Pendahuluan 6 Padahal sesuai fakta, aktivitas penjualan tidak ditingkatkan, melainkan penyajian yang salah mengenai penjualan yaitu pencatatan ganda ketika transaksi penjualan terjadi sehingga berakhir dengan adanya kerugian berupa denda serta sanksi yang diberikan kepada pihak perusahaan (Herwidayatmo, 2002:4).
Agar pengendalian internal dan audit operasional dapat berjalan dengan efektif diperlukan orang atau bagian yang independen untuk melaksanakan pemeriksaan atas berbagai aktivitas internal perusahan. Bagian tersebut dinamakan dengan Auditor Internal. Gabungan dari kompetensi, independensi serta integritas yang tinggi menjadikan seorang auditor internal fokus terhadap pemeriksaan internal dalam berbagai aktivitas perusahaan seperti administrasi, operasi, penjualan, akuntansi dan keuangan (Ratliff et al., 1988:7). Auditor internal memiliki kewajiban untuk melakukan pemeriksaan internal sehingga dapat memperoleh kelengkapan informasi dan menilai efektivitas sistem pengendalian internal dan operasional perusahaan untuk dijadikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan sehingga dengan demikian, diharapkan dengan adanya auditor internal dalam meningkatkan efektivitas atas aktivitas perusahaan, kecurangan (fraud) tidak akan terjadi sehingga dapat merugikan perusahaan.
Audit operasional dan pengendalian internal juga dibutuhkan di perusahaan yang bergerak di bidang jasa salah satunya yaitu, perhotelan. Audit operasional yang dilakukan hotel untuk mencapai efektivitas penjualan adalah evaluasi, verifikasi dan penilaian yang dilakukan SPI serta memberi saran dan rekomendasi untuk hotel agar meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaannya yaitu, mencapai tingkat laba tertentu.
(19)
Bab I Pendahuluan 7 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti audit operasional dengan ruang lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan penjualan dan mencoba menuangkannya dalam skripsi berjudul “PENGARUH PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA HOTEL X).”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah audit operasional pada perusahaan telah dilakukan secara memadai?
2. Apakah pengendalian internal pada perusahaan telah dilakukan secara memadai?
3. Apakah audit operasional dan pengendalian internal berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas penjualan ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data perusahaan yang berhubungan dengan audit operasional dan pengendalian internal penjualan sehingga data tersebut akan diolah untuk mendapatkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui sejauh mana penerapan audit operasional dan pengendalian internal dalam suatu perusahaan dalam menilai efektivitas aktivitas penjualan.
(20)
Bab I Pendahuluan 8 1. Untuk mengetahui apakah audit operasional yang diterapkan oleh
perusahaan telah memadai.
2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan telah memadai.
3. Untuk mengetahui apakah audit operasional dan pengendalian internal berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas penjualan perusahaan. 1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna, bagi berbagai pihak yaitu :
1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, tentang peranan auditor internal dalam menunjang efektivitas penjulan pada hotel.
2. Bagi masyarakat, rekan mahasiswa dan pembaca umumnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peranan dan fungsi auditor internal dalam menunjang efektivitas penjualan pada hotel.
3. Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi perbandingan antara teori dengan penerapan dan jika memungkinkan dapat membantu perusahaan dalam memberi masukan-masukan untuk perbaikan dan peningkatan efektivitas pengendalian penjualan.
(21)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis terhadap efektivitas penjualan The Majesty Hotel and Apartment di Bandung selama periode April 2013 sampai Mei 2013 serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV yaitu dalam menjawab hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa audit operasional yang dijalankan oleh hotel belumlah memadai. Begitu pula dengan pengendalian internal yang ada di dalam hotel belum memadai. Hal tersebut didasarkan pada hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, walaupun sudah terpisah dan independen akan tetapi masih terjadi rangkap tugas dengan bagian lainnya dan dan masih ada karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. Selain independensi dan kompetensi yang dimiliki, dalam melaksanakan aktivitas pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern (SPI) menyusun program audit internal untuk memberikan evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan khususnya pemeriksaan akan aktivitas penjualan perusahaan. Satuan Pengawasan Intern (SPI) setelah melakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam bentuk laporan hasil audit internal yang menyajikan berbagai temuan-temuan yang diperoleh selama pemeriksaaan berlangsung serta disampaikan kepada manajemen secara tepat waktu serta melakukan pengawasan dan pemantauan secara berkesinambungan akan
(22)
Bab V Simpulan dan Saran 134
aktivitas perbaikan yang didasarkan pada temuan-temuan yang diperoleh selama pemeriksaan.
Kesimpulan mengenai tidak diterimanya hipotesis juga didukung oleh pengujian secara statistik dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program
For Social Science) versi 20.0 dan memperoleh kesimpulan persamaan regresi
papenelitian ini adalah Y = 13,624 – 0,103X1 + 0,057X2 hasil uji regresi menyimpulkan Sig.≤ α (0,000 ≤ 0,05) maka Ho diterima yaitu tidak terdapat pengaruh audit operasional dan pengendalian internal terhadap efektivitas penjualan secara simultan.
5.2 Saran
Setelah menguraikan pembahasan dan kesimpulan penelitian terhadap The Majesty
Hotel and Apartment , penulis mencoba untuk mengemukakan saran yang dapat
digunakan The Majesty Hotel and Apartment untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi dalam meningkatkan pelaksanaan audit internal dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan. Adapun saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Kepada pihak audit operasional untuk tidak melakukan rangkap tugas karena akan mempengaruhi kinerja auditor sehingga tidak akan mendukung efektvitas penjualan yang ada.
2. Kepada SPI (Satuan Pengendalian Internal), komponen pengendalian internal yang ada agar lebih ditingkatkan agar tidak terjadi kecurangan – kecurangan yang mungkin terjadi.
3. Kepada manajemen The Majesty Hotel and Apartment agar meningkatkan kinerja yang telah dimiliki agar dapat beroperasi secara optimal.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. (2004). Auditing dan Sistem Informasi, UPP-YKPN. Yogyakarta.
Agus, Sulastiyono. (2004). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Penerbit Alfabeta. Anthony, Robert N, Vijay Govindarajan. (2004). Management Control System. 11th Edition.
Mc Grow-Hill International Edition, New york.
Arens Alvin A., Loebbecke James K. (2000). Auditing an Integrated Approach. 8th Edition, Practise Hall Inc:Englewood, New Jersey.
Arens Alvin A., Elder Randal J., dan Beasley Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi kedua belas. (Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo), Penerbit Erlangga.
Bagyono. (2005). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Boynton, W. C., & Johnson, R. N. (2006). Modern auditing: Assurance Services and the
Integrity of Financial Reporting. 8th Edition, John Willey and Sons. New Jersey.
Boynton, William C, & Kell Walter G. (1996). Accounting Information System. 6th
Edition,Masasshucetts : Adison – Wesley Publishing Company.
Djanegara H.Moermahadi S., dan Haryadi Maicella C. (2007). Studi Tentang Efektivitas Intern Penjualan. Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume VII Nomor 1, hal. 1-7.
Djanegara H.Moermahadi S.,Triandi dan Skundita Prakitno. (2009). Studi Tentang Peranan Audit Operasional dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Pembelian pada PT. Organ Jaya . Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume IX Nomor 1, hal. 1-8. Donnelly, Gibson. 1996. Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses. (diterjemahkan oleh Adiyani)
Jakarta: Erlangga.
Edratna. (2010). Strategi Bank dalam Menghadapi ACFTA : “Mengembangkan Pembiayaan UKM dengan Memperkuat Manajemen Risiko”, 30 April 2010 diakses dari http://edratna.wordpress.com/2010/04/30/strategi-bank-dalam-menghadapi-acfta-mengembangkan-pembiayaan-ukm-dengan-memperkuat-manajemen-risiko/ pada tanggal 28 September 2012.
Ghozali,I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Groiler Electronic Publishing Inc (1995)
Guy Dan M., Alderman C. Wayne, Winters Alan J. (2002). Auditing. Edisi kelima. (Diterjemahkan oleh:Sugiyarto, Paul A.Rajoe, Ichsan Setiyo Budi). Penerbit Erlangga.
Hair, J.F. JR.,Anderson, R.E,Tatham, R.L.&Black,W.C.(2006).Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. PrenticeHall,International,Inc
Herwidayatmo. (2002:4). Siaran Pers Badan Pegawas Pasar Modal ,27 Desember 2002 diakses dari http://www.bapepam.go.id/old/old/news/Des2002/PR_27_12_2002.PDF pada tanggal 27 September 2012
(24)
Hiro Tugiman. (1996). Pengenalan Internal Audit. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Hiro Tugiman. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Hiro Tugiman. (2005). Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Jogiyanto.(2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia diakses dari http://kamusbahasaindonesia.org/ pada tanggal 17 Maret 2013.
Komaruddin.(1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Penerbit Bina Aksara. Jakarta. Kotler dan Armstrong. (2000). Dasar – dasar Pemasaran (Diterjemahkan oleh : Alexander
Sindoro). Prenahallindo. Jakarta.
La Midjan dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi 1 : Pendekatan Manual
Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Lingga Jaya. Bandung.
M. Fuad dkk. (2005). Pengantar Bisnis. Gramedia. Jakarta.
Muh. Arief Effendi. (2012). Komite Audit di Perusahaan Publik Bukan Sekedar Pelengkap, 2 Maret 2012 diakses dari
http://muhariefeffendi.wordpress.com/2012/03/02/komite-audit-di perusahaan-publik-bukan-sekedar-pelengkap/ pada tanggal 18 Mei 2013
Mulyadi dan Puradiredja K. (1998). Auditing. Edisi kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta
Nugroho Widjayanto. (1985). Pemeriksaan Operasional Peusahaan. Penerbit LPFE-UI. Jakarta.
Nugroho, B.A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ratliff Richard L., Wallace Wanda A., Loebbecke James K., dan McFarland William G. (1988). Internal Auditing Principles and Techniques. Institute of Internal Auditors. Altamonte Springs,Florida.
Reider, Rob (2002), Operational Review Maximum Result at Efficient Costs. 12th Edition. New Jersey.
Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono.(2002). Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS.Penerbit Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sugiyono.(2005). Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sawyer Lawrence B., Dittenhofer Mortimer A., Scheiner James H. (2005). Audit Internal
Sawyer. Edisi kelima. (Diterjemahkan oleh:Desi Andhariani). Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Steers, Richard M. (1985). Managing Effective Organizations : an introduction. Kent Publishing Company. Boston.
(25)
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Soekrisno Agus (2004). Auditing: pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik, FEUI, Jakarta Wahana Komputer. Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 12. Edisi Pertama. Penerbit
Andi kerja sama dengan Wahana Komputer Semarang. Yogyakarta. Wikipedia.org, 2012
(1)
Bab I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha
1. Untuk mengetahui apakah audit operasional yang diterapkan oleh
perusahaan telah memadai.
2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan telah memadai.
3. Untuk mengetahui apakah audit operasional dan pengendalian internal berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas penjualan perusahaan. 1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna, bagi berbagai pihak yaitu :
1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan, tentang peranan auditor internal dalam menunjang efektivitas penjulan pada hotel.
2. Bagi masyarakat, rekan mahasiswa dan pembaca umumnya,
penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peranan dan fungsi auditor internal dalam menunjang efektivitas penjualan pada hotel.
3. Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi perbandingan antara teori dengan penerapan dan jika memungkinkan dapat membantu perusahaan dalam memberi masukan-masukan untuk perbaikan dan peningkatan efektivitas pengendalian penjualan.
(2)
133
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis terhadap efektivitas penjualan The Majesty Hotel and Apartment di Bandung selama periode April 2013 sampai Mei 2013 serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV yaitu dalam menjawab hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa audit operasional yang dijalankan oleh hotel belumlah memadai. Begitu pula dengan pengendalian internal yang ada di dalam hotel belum memadai. Hal tersebut didasarkan pada hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, walaupun sudah terpisah dan independen akan tetapi masih terjadi rangkap tugas dengan bagian lainnya dan dan masih ada karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. Selain independensi dan kompetensi yang dimiliki, dalam melaksanakan aktivitas pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern (SPI) menyusun program audit internal untuk memberikan evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan khususnya pemeriksaan akan aktivitas penjualan perusahaan. Satuan Pengawasan Intern (SPI) setelah melakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam bentuk laporan hasil audit internal yang menyajikan berbagai temuan-temuan yang diperoleh selama pemeriksaaan berlangsung serta disampaikan kepada manajemen secara tepat waktu serta melakukan pengawasan dan pemantauan secara berkesinambungan akan
(3)
Bab V Simpulan dan Saran 134
Universitas Kristen Maranatha aktivitas perbaikan yang didasarkan pada temuan-temuan yang diperoleh selama pemeriksaan.
Kesimpulan mengenai tidak diterimanya hipotesis juga didukung oleh pengujian secara statistik dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program
For Social Science) versi 20.0 dan memperoleh kesimpulan persamaan regresi
papenelitian ini adalah Y = 13,624 – 0,103X1 + 0,057X2 hasil uji regresi menyimpulkan Sig.≤ α (0,000 ≤ 0,05) maka Ho diterima yaitu tidak terdapat pengaruh audit operasional dan pengendalian internal terhadap efektivitas penjualan secara simultan.
5.2 Saran
Setelah menguraikan pembahasan dan kesimpulan penelitian terhadap The Majesty
Hotel and Apartment , penulis mencoba untuk mengemukakan saran yang dapat
digunakan The Majesty Hotel and Apartment untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi dalam meningkatkan pelaksanaan audit internal dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan. Adapun saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Kepada pihak audit operasional untuk tidak melakukan rangkap tugas karena akan mempengaruhi kinerja auditor sehingga tidak akan mendukung efektvitas penjualan yang ada.
2. Kepada SPI (Satuan Pengendalian Internal), komponen pengendalian internal yang ada agar lebih ditingkatkan agar tidak terjadi kecurangan – kecurangan yang mungkin terjadi.
3. Kepada manajemen The Majesty Hotel and Apartment agar meningkatkan kinerja yang telah dimiliki agar dapat beroperasi secara optimal.
(4)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. (2004). Auditing dan Sistem Informasi, UPP-YKPN. Yogyakarta.
Agus, Sulastiyono. (2004). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Penerbit Alfabeta. Anthony, Robert N, Vijay Govindarajan. (2004). Management Control System. 11th Edition.
Mc Grow-Hill International Edition, New york.
Arens Alvin A., Loebbecke James K. (2000). Auditing an Integrated Approach. 8th Edition, Practise Hall Inc:Englewood, New Jersey.
Arens Alvin A., Elder Randal J., dan Beasley Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi kedua belas. (Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo), Penerbit Erlangga.
Bagyono. (2005). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Boynton, W. C., & Johnson, R. N. (2006). Modern auditing: Assurance Services and the
Integrity of Financial Reporting. 8th Edition, John Willey and Sons. New Jersey.
Boynton, William C, & Kell Walter G. (1996). Accounting Information System. 6th
Edition,Masasshucetts : Adison – Wesley Publishing Company.
Djanegara H.Moermahadi S., dan Haryadi Maicella C. (2007). Studi Tentang Efektivitas Intern Penjualan. Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume VII Nomor 1, hal. 1-7.
Djanegara H.Moermahadi S.,Triandi dan Skundita Prakitno. (2009). Studi Tentang Peranan Audit Operasional dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Fungsi Pembelian pada PT. Organ Jaya . Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume IX Nomor 1, hal. 1-8. Donnelly, Gibson. 1996. Organisasi, Prilaku, Struktur, Proses. (diterjemahkan oleh Adiyani)
Jakarta: Erlangga.
Edratna. (2010). Strategi Bank dalam Menghadapi ACFTA : “Mengembangkan Pembiayaan UKM dengan Memperkuat Manajemen Risiko”, 30 April 2010 diakses dari
http://edratna.wordpress.com/2010/04/30/strategi-bank-dalam-menghadapi-acfta-mengembangkan-pembiayaan-ukm-dengan-memperkuat-manajemen-risiko/ pada
tanggal 28 September 2012.
Ghozali,I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Groiler Electronic Publishing Inc (1995)
Guy Dan M., Alderman C. Wayne, Winters Alan J. (2002). Auditing. Edisi kelima. (Diterjemahkan oleh:Sugiyarto, Paul A.Rajoe, Ichsan Setiyo Budi). Penerbit Erlangga.
Hair, J.F. JR.,Anderson, R.E,Tatham, R.L.&Black,W.C.(2006).Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. PrenticeHall,International,Inc
Herwidayatmo. (2002:4). Siaran Pers Badan Pegawas Pasar Modal ,27 Desember 2002 diakses dari http://www.bapepam.go.id/old/old/news/Des2002/PR_27_12_2002.PDF pada tanggal 27 September 2012
(5)
Universitas Kristen Maranatha Hiro Tugiman. (1996). Pengenalan Internal Audit. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Hiro Tugiman. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Hiro Tugiman. (2005). Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Jogiyanto.(2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia diakses dari http://kamusbahasaindonesia.org/ pada tanggal 17 Maret 2013.
Komaruddin.(1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Penerbit Bina Aksara. Jakarta. Kotler dan Armstrong. (2000). Dasar – dasar Pemasaran (Diterjemahkan oleh : Alexander
Sindoro). Prenahallindo. Jakarta.
La Midjan dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi 1 : Pendekatan Manual
Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Lingga Jaya. Bandung.
M. Fuad dkk. (2005). Pengantar Bisnis. Gramedia. Jakarta.
Muh. Arief Effendi. (2012). Komite Audit di Perusahaan Publik Bukan Sekedar Pelengkap, 2 Maret 2012 diakses dari
http://muhariefeffendi.wordpress.com/2012/03/02/komite-audit-di perusahaan-publik-bukan-sekedar-pelengkap/ pada tanggal 18 Mei 2013
Mulyadi dan Puradiredja K. (1998). Auditing. Edisi kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta
Nugroho Widjayanto. (1985). Pemeriksaan Operasional Peusahaan. Penerbit LPFE-UI. Jakarta.
Nugroho, B.A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ratliff Richard L., Wallace Wanda A., Loebbecke James K., dan McFarland William G. (1988). Internal Auditing Principles and Techniques. Institute of Internal Auditors. Altamonte Springs,Florida.
Reider, Rob (2002), Operational Review Maximum Result at Efficient Costs. 12th Edition. New Jersey.
Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono.(2002). Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS.Penerbit Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sugiyono.(2005). Statistika untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sawyer Lawrence B., Dittenhofer Mortimer A., Scheiner James H. (2005). Audit Internal
Sawyer. Edisi kelima. (Diterjemahkan oleh:Desi Andhariani). Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Steers, Richard M. (1985). Managing Effective Organizations : an introduction. Kent Publishing Company. Boston.
(6)
Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
Soekrisno Agus (2004). Auditing: pemeriksaan akuntan oleh akuntan publik, FEUI, Jakarta Wahana Komputer. Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 12. Edisi Pertama. Penerbit
Andi kerja sama dengan Wahana Komputer Semarang. Yogyakarta. Wikipedia.org, 2012