Kampanye Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi untuk Mencegah Penyakit Serius.

(1)

ABSTRAK

Priscilla Andriani

Kampanye Menjaga Kesehatan Mulut Dan Gigi Untuk Mencegah Penyakit Serius.

Perawatan kesehatan gigi sering kali dianggap sepele, padahal kesehatan gigi dan rongga mulut berdampak pada kesehatan tubuh. Munculnya sakit gigi bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti pola makan yang salah hingga kurangnya perawatan gigi maupun mulut. Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Akibatnya, gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Padahal kondisi gigi seperti ini merupakan gerbang dari munculnya beragam penyakit lain seperti sakit kepala, nyeri mata, penyakit kulit bahkan penyakit yang lebih berbahaya seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes.

Kata Kunci :


(2)

DAFTAR ISI

COVER JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Permasalahan ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Batasan Masalah... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye ... 6

2.1.1 Kampanye Publik ... 7

2.1.2 Model Kampanye ... 8

2.2 Teori Komunikasi... 9

2.2.1 Proses Komunikasi ... 10


(3)

2.2.5 Manfaat Ilmu Komunikasi ... 17

2.2.6 Prinsip-Prinsip Komunikasi ... 19

2.2.7 Teori Model Lasswell ... 19

2.2.8 Teori Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antar Pribadi ... 20

2.2.9 Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) .. 20

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Fokal Infeksi... 21

3.1.1 Mekanisme Penyebaran Infeksi ... 23

3.1.2 Contoh Fokal Infeksi pada Penyakit Jantung ... 23

3.2 Data dan Fakta... 24

3.2.1 Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ... 25

3.2.2 Data Hasil Wawancara ... 29

3.2.3 Data Hasil Angket ... 31

3.2.4 Data dari Artikel dan Klipping ... 37

3.2.5 Data Hasil Observasi Dinas Kesehatan Bandung ... 47

3.2.6 Data Hasil Observasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Bandung... 48

3.2.7 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis ... 49

3.3 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta .. 51

3.3.1 Strategi ... 52

3.3.2 Segmentasi Target ... 53

3.3.3 Analisis SWOT ... 54

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 56

4.1.1 Nama Kampanye ... 57

4.1.2 Logo Kampanye ... 57

4.2 Konsep Kreatif ... 58

4.3 Konsep Media ... 58

4.3.1 Flyer ... 59

4.3.2 Iklan Majalah Remaja ... 59


(4)

4.3.4 Brosur ... 60

4.3.5 Vertical Banner ... 61

4.3.6 Horizontal Banner ... 61

4.3.7 Website ... 62

4.3.8 Ambient Media... 62

4.4 Hasil Karya... 63

4.4.1 Logo ... 63

4.4.2 Flyer ( Postcard ) ... 64

4.4.3 Iklan Majalah Remaja ... 67

4.4.4 Poster ... 71

4.4.5 Brosur ... 79

4.4.6 Vertical Banner ... 80

4.4.7 Horizontal Banner ... 81

4.4.8 Website ... 81

4.4.9 Ambient Media... 86

4.4.10 Gimmick ... 90

4.5 Budgeting ... 92

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 94

4.2 Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... xv

DAFTAR ISTILAH ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

LAMPIRAN ... xix

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR... xxiii

DATA PENULIS ... xxiv


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Akibat Sakit Gigi ... 22

Gambar 3.2 Penampang pada Gigi Manusia ... 23

Gambar 3.3 Kampanye Pepsodent Sikat Gigi Pagi dan Malam... 49

Gambar 4.1 Logo Kampanye ... 63

Gambar 4.2 Flyer Tampak depan (Seri Rock Star) ... 64

Gambar 4.3 Flyer Tampak depan (Seri Super Model) ... 64

Gambar 4.4 Flyer Tampak depan (Seri Atlet) ... 65

Gambar 4.5 Flyer Tampak depan (Seri Pelajar)... 65

Gambar 4.6 Flyer Tampak Belakang ... 66

Gambar 4.7 Iklan majalah Seri Rockstar ... 67

Gambar 4.8 Iklan majalah Seri Supermodel ... 68

Gambar 4.9 Iklan majalah Seri Atlet... 79

Gambar 4.10 Iklan majalah Seri Pelajar ... 70

Gambar 4.11 Poster teaser Seri Rockstar (Ukuran A2) ... 71

Gambar 4.12 Poster teaser Seri Supermodel (Ukuran A2) ... 72

Gambar 4.13 Poster teaser Seri Atlet (Ukuran A2)... 73

Gambar 4.14 Poster teaser Seri Pelajar (Ukuran A2) ... 74

Gambar 4.15 Poster Seri Rockstar (Ukuran A2) ... 75

Gambar 4.16 Poster Seri Supermodel (Ukuran A2)... 76

Gambar 4.17 Poster Seri Atlet (Ukuran A2) ... 77

Gambar 4.18 Poster Seri Pelajar (Ukuran A2) ... 78

Gambar 4.19 Brosur Tampak Luar ... 79

Gambar 4.20 Brosur Tampak Dalam ... 79

Gambar 4.21 Vertical Banner (ukuran 160 cm x 60 cm) ... 80

Gambar 4.22 Horizontal Banner (ukuran 90 cm x 30 cm) ... 81

Gambar 4.23 Website Home halaman 1 ... 81

Gambar 4.24 Website Home halaman 2 ... 82


(6)

Gambar 4.26 Website Campaign halaman 1 ... 83

Gambar 4.27 Website Campaign halaman 7 ... 83

Gambar 4.28 Website Campaign halaman 17 ... 84

Gambar 4.29 Website About Us halaman 1 ... 84

Gambar 4.30 Website About Us halaman 3 ... 85

Gambar 4.31 Website About Us halaman 5 ... 85

Gambar 4.32 Ambient Media Lift Ketika Pintu Tertutup ... 86

Gambar 4.33 Ambient Media Lift Ketika Pintu Terbuka Setengah... 87

Gambar 4.34 Ambient Media Lift Ketika Pintu Terbuka Semua ... 88

Gambar 4.35 Ambient Media Cermin Wastafel Toilet Pria ... 89

Gambar 4.36 Ambient Media Cermin Wastafel Toilet Wanita ... 89

Gambar 4.37 Gimmick Gelas Kumur Berbentuk Gigi... 90

Gambar 4.38 Gimmick Tempat Sikat Gigi Berbentuk Gigi ... 90

Gambar 4.39 Gimmick Ballpoint Berbentuk Sikat Gigi ... 91


(7)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Usia Responden ... 31

Diagram 3.2 Jenis Kelamin Responden ... 31

Diagram 3.3 Intensitas Menyikat Gigi ... 32

Diagram 3.4 Kebiasaan Menyikat Gigi ... 32

Diagram 3.5 Masalah Terhadap Gigi ... 33

Diagram 3.6 Intensitas Kedokter Gigi ... 33

Diagram 3.7 Pengetahuan Mengenai Dampak Penyakit Gigi ... 33

Diagram 3.8 Penghasilan untuk Kotrol Kedokter Gigi ... 34

Diagram 3.9 Kekhawatiran Terhadap Kesehatan Gigi ... 34

Diagram 3.10 Penting Tidaknya Kampanye Kesehatan Gigi ... 35


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di

Puskesmas Kota Bandung 2009 ... 47 Tabel 3.2 Data Keadaan Morbiditas pasien Rawat Jalan ... 48


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan berperan dalam komunikasi, fungsi lainnya adalah dari segi estetika wajah. Sayangnya perawatan kesehatan gigi sering kali dianggap sepele, padahal kesehatan gigi dan rongga mulut berdampak pada kesehatan tubuh. Munculnya sakit gigi bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti pola makan yang salah hingga kurangnya perawatan gigi maupun mulut. Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Akibatnya, gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Padahal kondisi gigi seperti ini merupakan gerbang dari munculnya beragam penyakit lain. Selama ini penanganan masalah gigi masih sebatas menambal lubang gigi. Tindakan tersebut sudah dianggap mampu mengontrol karies, padahal itu belum cukup untuk mengatasi masalah secara menyeluruh.

Angka kerusakan gigi di Indonesia berdasarkan survei kesehatan yang dilakukan Departemen Kesehatan RI pada 2001 menemukan sekitar 70 % penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas pernah mengalami kerusakan gigi. Pada usia 12 tahun, jumlah kerusakan gigi mencapai 43,9 %, usia 15 tahun mencapai 37,4 %, usia 18 tahun 51,1 %, usia 35-44 mencapai 80,1 %, dan usia 65 tahun ke atas mencapai 96,7 %. Menurut data dari PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) 69,3% dari penduduk yang mengeluh sakit gigi berupaya mengobati sendiri sakit giginya tersebut dengan cara yang belum tentu benar. Data ini tentu saja tidak bisa dianggap enteng, karena perawatan gigi dan mulut yang tidak tepat, dapat memicu penyakit lain seperti sakit kepala, nyeri mata, penyakit kulit bahkan penyakit yang lebih berbahaya seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes. Penyakit-penyakit tersebut bisa diawali dari masalah kebersihan gigi dan mulut.


(10)

2

Berdasarkan penelitian ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, sebanyak 54% pasien memiliki riwayat penyakit periodontal (gusi). Berbagai racun, sisa-sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi pada gigi dan mulut ternyata bisa menyebar ke tempat lain, di bagian tubuh lain seperti ginjal, jantung, mata bahkan penyakit kulit sekalipun. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita penyakit gigi mempunyai risiko 2 kali lebih tinggi terkena jantung koroner dibandingkan yang tidak. Orang yang telah didiagnosa stroke umumnya memiliki infeksi di mulutnya. Infeksi di akar gigi maupun dijaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 macam bakteri dan mikroorganisma. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh. Pada penyakit periodontal, bakteri yang menempel di gigi dan gusi akan berpengaruh ke pembuluh darah. Gangguan itu menyebabkan pelebaran pembuluh darah karena adanya bakteri yang masuk dalam aliran darah. Infeksi dapat merangsang senyawa tubuh tertentu untuk mengeluarkan pertahanan tubuh sehingga akan mempengaruhi pembuluh darah. Akibatnya, terjadi peningkatan risiko penyakit sistemik, termasuk penyakit jantung koroner.

Kesehatan gigi juga berpengaruh terhadap janin yang dikandung ibu hamil. Karies gigi yang menjadi tempat bagi masuknya kuman akan menyebabkan terjadinya infeksi selaput ketuban. Akibatnya, ketuban pecah sebelum waktunya. Selain risiko lahir prematur, infeksi kuman juga menyebabkan berbagai dampak lain seperti pertumbuhan janin terhambat, berat badan lahir rendah, dan mudah terserang penyakit karena sistem imunitas belum terbentuk sempurna. Risiko kematian pada bayi pun mengintai lantaran belum siap hidup di luar rahim dengan paru-paru dan hati yang belum matang. Sementara sistem imunitasnya pun belum terbentuk sempurna.

Sosialisasi dan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut yang lebih aktif, komunikatif dan intensif sangat diperlukan guna mengenali dan menemukan solusi tepat untuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Sosialisasi serta solusinya merupakan


(11)

3

Topik ini diambil sebagai topik TA karena sakit gigi sudah dianggap hal yang biasa oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, padahal masyarakat masih banyak yang belum menyadari bahwa sakit gigi dapat menjadi penyebab penyakit yang lain yang tidak ringan, seperti yang sudah dijelaskan diatas.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

1. Bagaimana cara menjelaskan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar?

2. Bagaimana cara menghindari berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes melalui kebersihan gigi dan mulut?

3. Bagaimana cara mensosialisasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar kepada berbagai lapisan masyarakat bahwa menjaga kebersihan gigi dan mulut sangat penting?

4. Bagaimana menentukan media yang efektif digunakan untuk mensosialisasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dikerjakan terbatas pada perancangan Desain Komunikasi Visual pada media kampanye untuk mensosialisasikan menjaga kebersihan gigi dan mulut, segmentasinya untuk semua lapisan masyarakat dengan segmentasi usia dewasa yaitu diatas 20 tahun untuk target utama, dan usia remaja yaitu 15 – 17 tahun untuk target sekunder.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar.


(12)

4

2. Memberikan sosialisasi untuk menghindari berbagai penyakit seperti jantung, stroke, paru-paru, radang sendi, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur dan diabetes melalui menjaga kebersihan gigi dan mulut.

3. Sosialisasi informasi yang tepat guna kepada berbagai lapisan masyarakat bahwa menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang sangat penting. 4. Menentukan media secara efektif untuk mensosialisasikan bagaimana cara

menjaga kebersihan gigi dan mulut.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses perancangan ini yaitu, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan studi pustaka dengan mencari data permasalahan yang terjadi dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan tersebut melalui buku dan internet. Selanjutnya setelah mendapatkan landasan teorinya, akan dilakukan observasi mengenai kampanye-kampanye sejenis sebagai studi banding, dan kalau memungkinkan melakukan angket untuk memperoleh masukan-masukan yang membantu proses perancangan. Proses selanjutnya dimulai dengan wawancara kepada orang-orang ahli dalam hal ini contohnya seorang dokter gigi. Kemudian setelah itu dilakukan juga survey dan pengumpulan data dari instansi terkait seperti Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, Dinas Kesehatan Bandung, dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.


(13)

5


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lainnya dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat pada gigi dan memicu penyakit di tempat lain pada tubuh. Bakteri dan sisa-sisa kotoran dari makanan mampu menginfeksi gigi dan mulut, mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata serta kulit. Infeksi di akar gigi maupun dijaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 macam bakteri dan mikroorganisma dalam mulut. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, bakteri memproduksi toksin yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Jadi dibutuhkan perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar agar berbagai keluhan penyakit gigi dan mulut dapat dicegah, selain itu dapat mengurangi risiko terjangkit penyakit lain.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mengaku menyikat gigi 2 kali sehari, namun ternyata menyikat gigi dengan cara yang salah, menyikat gigi dengan cara yang salah ditambah tidak pernah kontrol memeriksakan diri ke dokter gigi bagaikan menyimpan bom waktu, yang lama kelamaan akan menumpuk bakteri yang mampu membuat gigi berlubang dan kemudian memudahkan terjadinya infeksi pada gigi. Ketika responden sudah menginjak umur 35 tahun keatas, dimana proses metabolisme dan daya tahan tubuh semakin menurun, ditambah gigi berlubang akan memudahkan bakteri pada mulut untuk menyebar dan memperparah penderita penyakit berat.

Sosialisasi dan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut yang lebih aktif, komunikatif dan intensif sangat diperlukan guna mengenali dan menemukan solusi tepat untuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Sosialisasi serta solusinya merupakan


(15)

95

kampanye ini, masyarakat jadi mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit mulut dan gigi. Terutama bagi remaja yang belum memiliki kesadaran untuk memiliki pola menjaga kesehatan mulut dan gigi yang baik.

5.2 Saran

Diharapkan kepada pihak DKV FSRD UK Maranatha agar dapat membantu para mahasiswa yang akan menjalani program MDKV 6 ini, agar pengerjaan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, pihak FSRD UK Maranatha juga diharapkan dapat memberikan review dan pengarahan terhadap sistem dalam pengerjaan Tugas Akhir dan bagaimana proses yang harus dihadapi mahasiswa untuk menjalani Tugas Akhir tersebut.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana (2006), Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy (2001), Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung, Rosda

Sendjaja, Sasa Djuarsa (1994), Pengantar Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka.

Suprapto, M. S., Tommy (2011), Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta, CAPS

Venus, M. A., Antar (2009), Manajemen Kampanye, Cetakan Ke-3, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Kompas. 19 Agustus, 2002. Jangan Abaikan Radang Gusi

http://www.dentiadental.com/

http://kosmo.vivanews.com/news/read/136442-masalah_gigi__sebabkan_kelahiran_prematur

http://kuliahkomunikasi.com/2008/06/teori-komunikasi-massa/

http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=800&Itemid=1


(17)

http://www.pdgi-http://www.pikiran-rakyat.com/node/126470

http://www.pikiran-rakyat.com/node/117453

http://tanyapepsodent.com/jusuf-kalla-ternyata-pernah-sakit-gg?page=1

http://tanyapepsodent.com/pentingnya-merawat-kebersihan-mulut


(18)

DAFTAR ISTILAH

Aterosklerosis : pengapuran dinding pembuluh darah arteri.

Atherosclerotic plaque : kelainan pada pembuluh darah yang disertai plak. Atritis : radang pada anggota gerak (sendi)

Embolisasi : penyumbatan pembuluh darah kecil di organ-organ tubuh Endokarditis : peradangan endokardium atau katup jantung

Endotoxin / exotoxin : racun dari luar tubuh / racun yang dihasilkan dari bakteri Gingivitis : radang gusi

Inflamasi : usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang.

Lesi : keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh.

Metastase : penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh Osteoporosis : keadaan dimana tulang menjadi keropos, rapuh dan mudah patah Painkiller : obat pembunuh rasa sakit.

Pericoronitis : infeksi yang melibatkan jaringan lunak (gusi) di sekitar mahkota gigi yang erupsi sebagian.

Periodontal : jaringan ikat penyangga akar gigi


(1)

5


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lainnya dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat pada gigi dan memicu penyakit di tempat lain pada tubuh. Bakteri dan sisa-sisa kotoran dari makanan mampu menginfeksi gigi dan mulut, mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata serta kulit. Infeksi di akar gigi maupun dijaringan penyangga gigi melibatkan lebih dari 350 macam bakteri dan mikroorganisma dalam mulut. Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah, bakteri memproduksi toksin yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Jadi dibutuhkan perawatan gigi dan mulut yang baik dan benar agar berbagai keluhan penyakit gigi dan mulut dapat dicegah, selain itu dapat mengurangi risiko terjangkit penyakit lain.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mengaku menyikat gigi 2 kali sehari, namun ternyata menyikat gigi dengan cara yang salah, menyikat gigi dengan cara yang salah ditambah tidak pernah kontrol memeriksakan diri ke dokter gigi bagaikan menyimpan bom waktu, yang lama kelamaan akan menumpuk bakteri yang mampu membuat gigi berlubang dan kemudian memudahkan terjadinya infeksi pada gigi. Ketika responden sudah menginjak umur 35 tahun keatas, dimana proses metabolisme dan daya tahan tubuh semakin menurun, ditambah gigi berlubang akan memudahkan bakteri pada mulut untuk menyebar dan memperparah penderita penyakit berat.

Sosialisasi dan edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut yang lebih aktif, komunikatif dan intensif sangat diperlukan guna mengenali dan menemukan solusi tepat untuk masalah kesehatan gigi dan mulut. Sosialisasi serta solusinya merupakan tanggung jawab berbagai pihak, oleh karena itu bidang ilmu Desain Komunikasi Visual sekiranya dapat membantu mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut melalui dibuatnya kampanye ini. Diharapkan setelah adanya


(3)

95

kampanye ini, masyarakat jadi mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit mulut dan gigi. Terutama bagi remaja yang belum memiliki kesadaran untuk memiliki pola menjaga kesehatan mulut dan gigi yang baik.

5.2 Saran

Diharapkan kepada pihak DKV FSRD UK Maranatha agar dapat membantu para mahasiswa yang akan menjalani program MDKV 6 ini, agar pengerjaan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, pihak FSRD UK Maranatha juga diharapkan dapat memberikan review dan pengarahan terhadap sistem dalam pengerjaan Tugas Akhir dan bagaimana proses yang harus dihadapi mahasiswa untuk menjalani Tugas Akhir tersebut.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana (2006), Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy (2001), Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung, Rosda

Sendjaja, Sasa Djuarsa (1994), Pengantar Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka.

Suprapto, M. S., Tommy (2011), Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogyakarta, CAPS

Venus, M. A., Antar (2009), Manajemen Kampanye, Cetakan Ke-3, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Kompas. 19 Agustus, 2002. Jangan Abaikan Radang Gusi

http://www.dentiadental.com/

http://kosmo.vivanews.com/news/read/136442-masalah_gigi__sebabkan_kelahiran_prematur

http://kuliahkomunikasi.com/2008/06/teori-komunikasi-massa/

http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=800&Itemid=1

http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=736&Itemid=1


(5)

http://www.pikiran-rakyat.com/node/126470

http://www.pikiran-rakyat.com/node/117453

http://tanyapepsodent.com/jusuf-kalla-ternyata-pernah-sakit-gg?page=1

http://tanyapepsodent.com/pentingnya-merawat-kebersihan-mulut


(6)

DAFTAR ISTILAH

Aterosklerosis : pengapuran dinding pembuluh darah arteri.

Atherosclerotic plaque : kelainan pada pembuluh darah yang disertai plak. Atritis : radang pada anggota gerak (sendi)

Embolisasi : penyumbatan pembuluh darah kecil di organ-organ tubuh Endokarditis : peradangan endokardium atau katup jantung

Endotoxin / exotoxin : racun dari luar tubuh / racun yang dihasilkan dari bakteri Gingivitis : radang gusi

Inflamasi : usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang.

Lesi : keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh.

Metastase : penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam tubuh Osteoporosis : keadaan dimana tulang menjadi keropos, rapuh dan mudah patah Painkiller : obat pembunuh rasa sakit.

Pericoronitis : infeksi yang melibatkan jaringan lunak (gusi) di sekitar mahkota gigi yang erupsi sebagian.

Periodontal : jaringan ikat penyangga akar gigi