Perancangan Kampanye untuk Mencegah Penyakit Akibat Karies Gigi pada Remaja di Kota Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranathavi ABSTRAK

KAMPANYE UNTUK MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT KARIES GIGI PADA REMAJA DI KOTA BANDUNG

Oleh

Alvin Tandayu NRP 1264113

Kesehatan merupakan bagian dai hidup setiap manusia yang paling penting. Semua orang di dunia ingin hidup sehat, maka dari itu kesehatan tubuh sangatlah penting untuk diperhatikan. Selain memperhatikan kesehatan tubuh secara keseluruhan, kesehatan gigi dan mulut juga sangat perlu diperhatikan. Kesehatan gigi dan mulut sangat perlu diperhatikan, karena mulut adalah jalan utama keluar masuknya segala kuman dan bakteri ke dalam tubuh manusia. Karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Karies gigi yang dianggap remeh dan tidak segera ditangani dengan baik dapat menimbulkan penyakit yang lebih berbahaya. Banyak penduduk Indonesia yang tidak mengetahui keberadaan penyakit berbahaya akibat karies gigi ini.

Maka dari itu, tujuan perancangan kampanye ini adalah untuk menyadarkan masyarakat Indonesia, khususnya remaja di kota Bandung akan keberadaan penyakit yang lebih berbahaya akibat karies gigi melalui media informasi yang tepat dan menarik. Manfaat perancangan kampanye ini adalah agar para remaja sadar untuk lebih menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, agar terhindar dari penyakit berbahaya yang ditimbulkan oleh karies gigi.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat poster yang menarik sebagai media utamanya, serta didukung media penyampaian kampanye berupa majalah, koran, billboard, x-banner, serta sosial media seperti Instagram dan Facebook. Melalui perancangan kampanye ini, para remaja diharapkan lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.


(2)

Universitas Kristen Maranathavii ABSTRACT

A CAMPAIGN AIMED TO PREVENT DISEASES CAUSED BY CAVITIES AMONG TEEN-AGERS IN BANDUNG

Alvin Tandayu/1264113

Health is the most important thing in a person’s life. Everyone wants to live a healthy liife.

That is why physical health is important. In addition to paying attention to our general health, we also need to pay attention to the health of our teeth and mouth. Our tooth and mouth health is important since the mouth is the main access through which germs goes in and out of our body. Cavity is the mostly found tooth problem in Indonesia. Cavity is often taken lightly and this causes more dangerous diseases. Many Indonesians are not aware of serious diseases caused by cavity.

The aim of this design is to make Indonesians, especially the young generation of Bandung, aware of there being many serious diseases which are caused by cavity. The benefit of this campaign design is so that teenagers will take better care of their mouth and teeth, so that dangerous diseases caused by cavity can be prevented.

The method used is interesting posters as the main medium, supported by magazines, newspapers, billboards, x-banners and social media such as Instagram and Facebook. Through this design teenagers are expected to be more aware of the importance of their tooth and mouth health.


(3)

Universitas Kristen Maranathaviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN………..xiv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Penguimpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Karies gigi... 6

2.1.1 Penggolongan Karies gigi ... 6

2.1.2 EpidomologiKaries... 6

2.1.3 PenyebabKaries...7

2.1.4 GejalaKaries Gigi……...7

2.1.5 PencegahanKaries Gigi...8

2.2 Tunjauan Tentang Strategi Kampanye ...8

2.2.1 DefinisiKampanye…...8

2.2.2 Jenis-jenis Kampanye ...9

2.2.3 Model Kampanye...10


(4)

Universitas Kristen Maranathaix

2.3 Komunikasi...12

2.3.1 DefinisiKomunikasi ...12

2.3.2 KomunikasiKesehatan ...12

2.3.3 Komunikasi massa ...12

2.4 Desain dan Layout ...13

2.4.1 Layout………... 13

2.4.2 Prinsip layout...13

2.4.3 HukumDesain ...14

2.5 Tipografi ...15

2.5.1 Tipografi layout ...15

2.6 Warna...16

2.7 Illustrasi...17

2.8 Sponsorship...18

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ...20

3.1.1 Mandatory…….………...23

3.1.2 Institusi Terkait………...24

3.1.3 Visi dan Misi Institusi Terkait………....25

3.1.4 Sponsor………...26

3.1.5 Data / gejala fenomena yang terjadi……...26

3.1.5.1 Wawancara……….……….26 3.1.5.2Kuisioner………...…….28 3.1.5.3 Data Lapangan………...39

3.1.6 Tinjauan terhadap proyek / persoalansejenis...43

3.1.6.1 Kampanye kesehatan gigi dan mulut di Ujung Tanah ...43

3.1.6.2 Kampanye Sikat Gigi Pag dan Malam Bersama Ayah Adi dan Dika……...49

3.2 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta …...50

3.2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning………...52

3.2.2 SWOT ...53


(5)

Universitas Kristen Maranathax

4.1 KonsepKomunikasi………..….54

4.1.1 NamaKampanye………...55

4.1.2 Logo Kampanye……….……....55 4.2 KonsepKreatif……….……..55

4.3 Konsep Visual...56

4.4 Konsep Media……….……..58 4.5 HasilKarya………....64

4.5.1 Logo Kampanye……….64 4.5.2 Iklan Majalah Awareness…………..………...66

4.5.3 Iklan Majalah Informing……..………..…68 4.5.4 Media Iklan Billboard………...……….…71 4.5.5 Media Iklan Sticker Kendaraan……….73 4.5.6 Media Iklan Sticker Elevator……….74 4.5.7 Media iklan X-Banner ………...………....75

4.5.8 Sosial Media ………..76 4.5.9 Iklan Event Koran………..80 4.5.10 Gimmick………81 4.5.11 TVC………..81

4.5.12 Website………83 4.5.13 E-mail……….……..87 4.6 Perkiraan Biaya Anggaran...90

BAB V………....91

5.1 Kesimpulan...91


(6)

Universitas Kristen Maranathaxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lambang RSKGM Kota Bandung………..23

Gambar 3.2 Lambang Dinas Kesehatan Kota Bandung…...………..………....24

Gambar 3.3 Sponsor………..…………..………26 Gambar 3.3 Diagram berdasarkan jenis kelamin……..………..…...………...28

Gambar 3.4 Diagram berdasarkan usia………..………...29

Gambar 3.5 Diagram berdasarkan pendidikan terakhir respon………...…...29

Gambar 3.6 Diagram berdasarkan pekerjaan responden………...…..……...30

Gambar 3.7 Diagram berdasarkan pendapatan perbulan responden………..……….31

Gambar 3.8 Diagram berdasarkan frekuensi menyika gigi…...………...…31 Gambar 3.9 Diagram berdasarkan waktu menyikatgigi yang baik………...…32 Gambar 3.10 Diagram berdasarkan masalah gigi dan mulut…………..………..…..33

Gambar 3.11 Diagram penyebab karies gigi………..………...33

Gambar 3.12 Diagram berdasarkan makanan penyebab karies gigi………...34

Gambar 3.13 Diagram kebiasaan setelah makan makanan manis………..35

Gambar 3.14 Diagram berdasarkan jangka waktu pemeriksaan gigi……….…35 Gambar 3.15 Diagram berdasarkan media kampanyekesehatan………...36

Gambar 3.16 Diagram berdasarkan harapan pada event kampanye………...37

Gambar 3.17 Diagram berdasarkan media sosial yang paling banyak digunakan….38 Gambar 3.18 Prevelensi masalah gigitahun 2007 dan 2013………...…....39

Gambar 3.19 Prevelensi berdasarkan provinsi….……….……….40

Gambar 3.20 Prebelensi masalah gigi kategori umur……….………41

Gambar 3.21 Prevelensi kategori jenis kelamin……….……….…...…41 Gambar 3.22 Prevelensi kategori perkotaan dan pedesaan………...42

Gambar 3.23 Prevelensi berdasarkan tingkat ke pemilikan………...42

Gambar 3.24 Kampanye kesehatangigi dan mulut di ujung tanah………...43


(7)

Universitas Kristen Maranathaxii

Gambar 3.26 Kampanye kesehatan gigidan mulut di ujungtanah…….…………...45

Gambar 3.27 Kampanye kesehatan gigidan mulut di ujungtanah………...46

Gambar 3.28 Kampanye kesehatan gigi danmulut di ujungtanah……...…...47

Gambar 3.29 Kampanye kesehatan gigi dan mulut di ujungtanah……...…...48

Gambar 3.30 Kampanye sikat gigi pagi dan malam bersama ayah Adi dan Dika...49

Gambar 4.1 Logo Kampanye Smile Better………..……..………...64

Gambar 4.2 Logo grid dan warna logokampanye Smile Better…………....……...65

Gambar 4.3 Logo scale………...………..…..65

Gambar 4.4 Varian 1 iklan majalah awareness………...………66

Gambar 4.5 Varian 2 iklan majalah awareness………..…...……...67

Gambar 4.6 Mockup iklan majalah awareness………..……...…...68

Gambar 4.7 Varian 1 iklan majalah informing………...…....69

Gambar 4.8 Varian 2 iklan majalah informing……….…...70

Gambar 4.9 Mockup iklan majalah informing………...…...71

Gambar 4.10 Desain Billboard……….………...………...72

Gambar 4.11 Mockup billboard………..…..………..72

Gambar 4.12 Desain Sticker angkutan kota………...……...73

Gambar 4.13 Desain mockup angkutan kota………...……...…..……..74

Gambar 4.14 Desain Mockup elevator………..………...75

Gambar 4.15 Desain mockup x-banner………..………...…….75 Gambar 4.16 Desainsosial media instagram………..…………...…..76

Gambar 4.17 Desainsosial media instagram………..………..….…..77

Gambar 4.18 Desainsosial media instagram………..………...…..77

Gambar 4.19 Desainsosial media instagram………..………..….…..78

Gambar 4.20 Desainsosial media instagram………..…..….…..78

Gambar 4.21 Desainsosial media instagram………..…...…..79

Gambar 4.22 Desainsosial media instagram……….…………...79 Gambar 4.23 Desain masthead facebook…..………..…………...….80


(8)

Universitas Kristen Maranathaxiii

Gambar 4.25 Gimmick……….……….……..………81

Gambar 4.26 Iklan TVC ...83

Gambar 4.27 Website ( home )………...……....84

Gambar 4.28 Website ( home)……….…..……...84

Gambar 4.29 Website ( About us )…..……….………..…....85

Gambar 4.30 Website ( News and event )…..……….……….………..85

Gambar 4.31 Website ( Event)…..……….………….……..………...86

Gambar 4.32 Website.…………...…..………...………...87

Gambar 4.33 DesainIklan Reminding……….……...…………..……...88

Gambar 4.34 Mockup iklan reminding……...……….………..…….88


(9)

Universitas Kristen Maranathaxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Pertanyaan kuisioner………94

Lampiran B : Wawancara dengan dokter Senny T………...…..98

Lampiran C : Proses Sketsa………..…………100


(10)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu bagian terpenting dari hidup setiap manusia. Kebanyakan orang baru mulai menyadari betapa pentingnya kesehatan disaat mereka sudah mulai terserang penyakit. Kesehatan seseorang sangat perlu diperhatikan, selain menjaga kesehatan tubuh secara umum, juga memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, karena seperti yang kita ketahui, gigi dan mulut merupakan jalan utama masuknya kuman dan bakteri yang dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainya. Gigi dan mulut yang tidak terawat dengan baik, akan menimbulkan beberapa masalah penyakit gigi, seperti Debris, plak pada gigi, gigi berlubang ( Karies gigi ), radang gusi ( penyakit peyangga gigi ), karang gigi , hingga kista pada gusi. Masalah gigi pun tidak hanya berhenti pada penyakit, namun dapat mengakibatkan dampak sosial, seperti dikucilkan dari pergaulan masyarakat.

Salah satu kerusakan gigi yang paling sering dialami oleh masyarakat di Negara Negara berkembang, termasuk Indonesia adalah gigi berlubang ( Karies gigi ). Gigi berlubang (Karies gigi) adalah salah satu penyakit yang umum di masyarakat. Banyak masyarakat menganggap remeh dalam menjaga kesehatan mulutnya dan akhirnya akan berdampak terhadap jaringan – jaringan di dalam mulut. Ketika gigi sudah mulai terasa sakit, banyak dari penderita baru mulai memeriksakanya ke dokter gigi. Karies adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya interaksi antara bakteri plak, diet, dan gigi. Bakteri

Streptococcus mutans mendominasi dalam pembentukan plak gigi. Karies gigi dan gingivitis (radang gusi) merupakan dua penyakit gigi dan mulut yang paling tersebar pada

masyarakat manusia. Penyebab utama kedua penyakit tersebut adalah kumpulan bakteri yang terikat dalam suatu matriks organik dan melekat erat pada permukaan gigi yang dikenal sebagai plak (Suwondo, 2007)


(11)

Universitas Kristen Maranatha 2

Gejala karies gigi adalah gigi akan terasa ngilu bila terkena asam, manis, dan dingin, dan gigi akan terasa ngilu jika lubang di gigi kemasukan makanan. Akibat yang ditimbulkan oleh karies gigi pun bermacam macam, seperti bau mulut, gigi terasa ngilu, tidak bisa tidur, mengganggu aktivitas sehari hari, pembengkakan gusi, hingga hilangnya gigi yang menyebabkan hilangnya fungsi kunyah. Karies gigi dapat dialami oleh anak anak hingga dewasa, tanpa mengenal batasan usia. Karena itu, dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting untuk mencegah berkembangnya kuman dan bakteri pada gigi dan mulut.

Perlu diketahui juga, dengan menganggap sepele kesehatan gigi dan mulut, karies gigi pun dapat berkembang ke masalah gigi yang lebih serius. Karies gigi yang tidak segera diperbaiki, dapat menyebabkan gangguan berupa penyakit ringan dan penyakit berat. Penyakit ringan seperti pusing, bau mulut yang mengganggu, hingga hilang keseimbangan. Penyakit berat yang timbul karena tidak segera memperbaiki gigi yang berlubang dapat menimbulkan penyakit seperti givingitis, periodontitis, yang kemudian berlanjut pada abses gigi, kista pada gigi, gangguan syaraf mata, hingga penyakit yang mematikan, seperti serangan jantung dan kanker mulut yang dapat berujung pada kematian pada penderita. Selain penyakit ringan dan berat tersebut, seseorang bisa juga menderita penyakit psikologis yang diakibatkan dampak sosial dari masyarakat, yang diakibatkan oleh penyakit gigi dan mulut yang dideritanya tersebut.

Peranan bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dapat berperan serta dalam mendukung kegiatan kampanye dengan cara yang efektif dan menarik. Penyampaian pesan kampanye akan dilakukan melalui media media yang dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas berikut ini akan dipaparkan Identifikasi Masalah dan Ruang Lingkup, yaitu sebagai berikut:

1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan masalah yang telah dibahas di atas, maka berikut ini adalah identifikasi dari masalah yang ada, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang kampanye untuk menghimbau para remaja, khususnya remaja kota Bandung akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut?

2. Bagaimana cara memilih media komunikasi yang sesuai untuk mendukung kampanye Karies Gigi, Kesehatan Gigi dan Mulut?

1.2.2 Batasan / Ruang Lingkup Permasalahan

 Kampanye tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui media media yang menarik dan efektif untuk masyarakat agar memahami akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

 Area : Bandung, Jawa Barat

 Segmentasi :

Target dari penelitian ini adalah para remaja yang berumur 15 – 20 tahun, yang bertempat tinggal di wilayah Bandung, Jawa Barat, dan menyukai makan makanan yang manis / bergula, dengan latar belakang pendidikan SMP, SMA, dan status sosial menengah kebawah sampai menengah baik yang sudah mengetahui dan belum mengetahui permasalahan yang ada.

1.3Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang kampanye yang efektif dan menarik, sehingga masyarakat dapat memahami informasi, dan menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 4

2. Memilih media komunikasi yang sesuai yang mendukung kampanye pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bacaan yang mendukung penelitian ini. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lokasi, dengan menggunakan metode wawancara dan metode kuesioner. Metode sekunder diperoleh dari instansi terkait, jurnal, buku, yang berhubungan dengan penelitian.

Metode yang dilakukan dalam proses pengumpulan data adalah :

1. Metode Wawancara

Melakukan wawancara untuk mengetahui dampak positif dan negative dari menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, dengan menggunakan metode wawancara, penulis dapat mengetahui informasi masalah apa yang paling banyak terjadi pada kesehatan gigi dan mulut. Wawancara dilakukan dengan tujuan agar penulis dapat membuat kampanye yang tepat, tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2. Metode Kuisioner

Dengan menggunakan pengumpulan data kuisioner, penulis berupaya mengukur apa yang sudah ditemukan dalam wawancara,selain itu juga mengetahui permasalahan yang ada pada masyarakat.

3. Studi pustaka

Penulis mencari referensi dari buku, internet, serta informasi lainnya mengenai permasalahan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk mendapatkan teori dan informasi yang dibutuhkan.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Skema Perancangan

2

3

4

Latar Belakang Masalah

Prevelansi masalah gigi dan mulut kota Bandung lebih besar daripada prevelansi nasional.

Permasalahan Dan Ruang Lingkup

Merancang kampanye untuk menghimbau remaja kota Bandung akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta memilih media komunikasi yang sesuai untuk mendukung kegiatan kampanye.

Tujuan Perencanaan

- Merancang kampanye yang efektif

dan menarik, sehingga masyarakat dapat memahami informasi, dan menyadari betapa pentingya menjaga kesehatan gigi dan mulut

- Memilih media komunikasi untuk

mendukung kampanye pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Pengumpulan Data

- Wawancara

- Penyebaran

kuisioner

- Studi pustaka

Landasan Teori

Melakukan pencarian teori-teori tentang kesehatan gigi dan mulut

Analisis hasil wawancara dan kuisioner

Karies gigi merupakan masalah gigi yang paling banyak terjadi

Strategi

- Strategi komunikasi - AIR

Media Penerapan

- Media sosial - majalah - billboard - x-banner - website - koran -Target aundiens

- Segmentasi : Remaja kota Bandung, Jawa Barat yang berumur 15-20 tahun

- Psikografi : remaja yang suka makan makanan manis.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 91

BAB V

Penutup

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari topik “Kampanye Untuk Mencegah Penyakit Lebih Serius Akibat Karies Gigi Pada Remaja Di Kota Bandung “ adalah tingkat

kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia dan di Bandung tergolong rendah. Hal ini banyak terjadi karena masyarakat menganggap sepele masalah gigi dan mulut. Kebanyakan dari mereka tidak memeriksakan gigi selama 6 bulan sekali, bahkan mereka baru akan memeriksakan gigi dan mulut ketika merasakan sakit. Kebanyakan remaja di Kota Bandung pun tidak mengetahui keberadaan penyakit yang lebih serius akibat gigi berlubang. Maka dari itu, kampanye ini penting untuk dilaksanakan, mengingat tingkat kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut yang rendah, serta minimnya pengetahuan akan keberadaan penyakit yang lebih serius akibat gigi berlubang.

5.2 Saran

Mengingat besarnya dampak media sosial pada kehiupan para remaja, maka untuk pengembangan kampanye ini selanjutnya, penggunaan media sosial Instagram diperlukan untuk lebih memperbanyak video yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dengan durasi 30 sampai 60 detik, sehingga para target lebih tertarik dan tetap ingat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 92

Daftar Pustaka

Darmaprawira, Pratiwi. 2002. Warna Teori dan Kreatifias Penggunaanya. Bandung : ITB

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan, Jakarta : Erlangga

Kidd Edwina A.M dan Sally Joyston.1992 Dasar Dasar Karies dan Penanggulangannya. Jakarta : EGC

Mozartha Martha. Karies Gigi. Klikdokter,

(Online),(http://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/gigi-mulut/masalah-gigi-mulut/karies-gigi, diakes 26 Februari 2016)

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Pratiwi, Donna. 2009. Gigi Sehat dan Cantik Perawatan Praktis Sehari-hari. Jakarta Selatan : Buku Kompas

Roda Warna. Teori Warna dan Ahlinya. 20 Juni 2011. Warna, (online),

(http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620-teori-warna-dan-ahlinya.html diakses 18 Februari 2016)

Sukmana, Danang; FX Widyatmoko Koskow dan Natalia Afnita 24 July 2015. Layout, (online), (http://dgi-indonesia.com/layout, diakses 28 Februari 2016) Trihono, 1 desember 2013. Riset Kesehatan Dasar. (online),

(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013. pdf), (http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-gilut.pdf)


(1)

Gejala karies gigi adalah gigi akan terasa ngilu bila terkena asam, manis, dan dingin, dan gigi akan terasa ngilu jika lubang di gigi kemasukan makanan. Akibat yang ditimbulkan oleh karies gigi pun bermacam macam, seperti bau mulut, gigi terasa ngilu, tidak bisa tidur, mengganggu aktivitas sehari hari, pembengkakan gusi, hingga hilangnya gigi yang menyebabkan hilangnya fungsi kunyah. Karies gigi dapat dialami oleh anak anak hingga dewasa, tanpa mengenal batasan usia. Karena itu, dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting untuk mencegah berkembangnya kuman dan bakteri pada gigi dan mulut.

Perlu diketahui juga, dengan menganggap sepele kesehatan gigi dan mulut, karies gigi pun dapat berkembang ke masalah gigi yang lebih serius. Karies gigi yang tidak segera diperbaiki, dapat menyebabkan gangguan berupa penyakit ringan dan penyakit berat. Penyakit ringan seperti pusing, bau mulut yang mengganggu, hingga hilang keseimbangan. Penyakit berat yang timbul karena tidak segera memperbaiki gigi yang berlubang dapat menimbulkan penyakit seperti givingitis, periodontitis, yang kemudian berlanjut pada abses gigi, kista pada gigi, gangguan syaraf mata, hingga penyakit yang mematikan, seperti serangan jantung dan kanker mulut yang dapat berujung pada kematian pada penderita. Selain penyakit ringan dan berat tersebut, seseorang bisa juga menderita penyakit psikologis yang diakibatkan dampak sosial dari masyarakat, yang diakibatkan oleh penyakit gigi dan mulut yang dideritanya tersebut.

Peranan bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dapat berperan serta dalam mendukung kegiatan kampanye dengan cara yang efektif dan menarik. Penyampaian pesan kampanye akan dilakukan melalui media media yang dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas berikut ini akan dipaparkan Identifikasi Masalah dan Ruang Lingkup, yaitu sebagai berikut:

1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan masalah yang telah dibahas di atas, maka berikut ini adalah identifikasi dari masalah yang ada, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang kampanye untuk menghimbau para remaja, khususnya remaja kota Bandung akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut?

2. Bagaimana cara memilih media komunikasi yang sesuai untuk mendukung kampanye Karies Gigi, Kesehatan Gigi dan Mulut?

1.2.2 Batasan / Ruang Lingkup Permasalahan

 Kampanye tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui media media yang menarik dan efektif untuk masyarakat agar memahami akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

 Area : Bandung, Jawa Barat  Segmentasi :

Target dari penelitian ini adalah para remaja yang berumur 15 – 20 tahun, yang bertempat tinggal di wilayah Bandung, Jawa Barat, dan menyukai makan makanan yang manis / bergula, dengan latar belakang pendidikan SMP, SMA, dan status sosial menengah kebawah sampai menengah baik yang sudah mengetahui dan belum mengetahui permasalahan yang ada.

1.3Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang kampanye yang efektif dan menarik, sehingga masyarakat dapat memahami informasi, dan menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.


(3)

2. Memilih media komunikasi yang sesuai yang mendukung kampanye pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bacaan yang mendukung penelitian ini. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lokasi, dengan menggunakan metode wawancara dan metode kuesioner. Metode sekunder diperoleh dari instansi terkait, jurnal, buku, yang berhubungan dengan penelitian.

Metode yang dilakukan dalam proses pengumpulan data adalah :

1. Metode Wawancara

Melakukan wawancara untuk mengetahui dampak positif dan negative dari menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, dengan menggunakan metode wawancara, penulis dapat mengetahui informasi masalah apa yang paling banyak terjadi pada kesehatan gigi dan mulut. Wawancara dilakukan dengan tujuan agar penulis dapat membuat kampanye yang tepat, tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2. Metode Kuisioner

Dengan menggunakan pengumpulan data kuisioner, penulis berupaya mengukur apa yang sudah ditemukan dalam wawancara,selain itu juga mengetahui permasalahan yang ada pada masyarakat.

3. Studi pustaka

Penulis mencari referensi dari buku, internet, serta informasi lainnya mengenai permasalahan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk mendapatkan teori dan informasi yang dibutuhkan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5Skema Perancangan

2

3

4

Latar Belakang Masalah

Prevelansi masalah gigi dan mulut kota Bandung lebih besar daripada prevelansi nasional.

Permasalahan Dan Ruang Lingkup

Merancang kampanye untuk menghimbau remaja kota Bandung akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta memilih media komunikasi yang sesuai untuk mendukung kegiatan kampanye.

Tujuan Perencanaan

- Merancang kampanye yang efektif dan menarik, sehingga masyarakat dapat memahami informasi, dan menyadari betapa pentingya menjaga kesehatan gigi dan mulut - Memilih media komunikasi untuk mendukung kampanye pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Pengumpulan Data

- Wawancara - Penyebaran

kuisioner - Studi pustaka

Landasan Teori Melakukan pencarian teori-teori tentang kesehatan gigi dan mulut

Analisis hasil wawancara dan kuisioner

Karies gigi merupakan masalah gigi yang paling banyak terjadi

Strategi

- Strategi komunikasi

- AIR

Media Penerapan

- Media sosial

- majalah - billboard - x-banner - website - koran -Target aundiens

- Segmentasi : Remaja kota Bandung, Jawa Barat yang berumur 15-20

tahun

- Psikografi : remaja yang suka makan makanan manis.


(5)

BAB V

Penutup

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari topik “Kampanye Untuk Mencegah Penyakit Lebih Serius Akibat Karies Gigi Pada Remaja Di Kota Bandung “ adalah tingkat

kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Indonesia dan di Bandung tergolong rendah. Hal ini banyak terjadi karena masyarakat menganggap sepele masalah gigi dan mulut. Kebanyakan dari mereka tidak memeriksakan gigi selama 6 bulan sekali, bahkan mereka baru akan memeriksakan gigi dan mulut ketika merasakan sakit. Kebanyakan remaja di Kota Bandung pun tidak mengetahui keberadaan penyakit yang lebih serius akibat gigi berlubang. Maka dari itu, kampanye ini penting untuk dilaksanakan, mengingat tingkat kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut yang rendah, serta minimnya pengetahuan akan keberadaan penyakit yang lebih serius akibat gigi berlubang.

5.2 Saran

Mengingat besarnya dampak media sosial pada kehiupan para remaja, maka untuk pengembangan kampanye ini selanjutnya, penggunaan media sosial Instagram diperlukan untuk lebih memperbanyak video yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut dengan durasi 30 sampai 60 detik, sehingga para target lebih tertarik dan tetap ingat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 92

Daftar Pustaka

Darmaprawira, Pratiwi. 2002. Warna Teori dan Kreatifias Penggunaanya. Bandung : ITB

Jefkins, Frank. 1997. Periklanan, Jakarta : Erlangga

Kidd Edwina A.M dan Sally Joyston.1992 Dasar Dasar Karies dan Penanggulangannya. Jakarta : EGC

Mozartha Martha. Karies Gigi. Klikdokter,

(Online),(http://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/gigi-mulut/masalah-gigi-mulut/karies-gigi, diakes 26 Februari 2016)

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Pratiwi, Donna. 2009. Gigi Sehat dan Cantik Perawatan Praktis Sehari-hari. Jakarta Selatan : Buku Kompas

Roda Warna. Teori Warna dan Ahlinya. 20 Juni 2011. Warna, (online),

(http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620-teori-warna-dan-ahlinya.html diakses 18 Februari 2016)

Sukmana, Danang; FX Widyatmoko Koskow dan Natalia Afnita 24 July 2015. Layout, (online), (http://dgi-indonesia.com/layout, diakses 28 Februari 2016) Trihono, 1 desember 2013. Riset Kesehatan Dasar. (online),

(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013. pdf), (http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-gilut.pdf)