Peranan Biaya Kualitas dalam Menunjang Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada PT. X di Bandung).

ABSTRAK

Biaya kualitas merupakan indikator finansial kinerja kualitas perusahaan. Beberapa
perusahaan kelas dunia menggunakan ukuran biaya kualitas sebagai indikator
keberhasilan program perbaikan kualitas yang dapat dihubungkan dengan keuntungan
perusahaan, nilai penjualan, atau harga pokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana peranan biaya kualitas dalam meningkatkan
profitabilitas pada perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Populasi yang digunakan
adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan analisis biaya kualitas yang terjadi pada
PT. X. Objek dalam penelitian ini terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan berkenaan dengan kegiatan quality control atau quality assurance, nilai
penjualan, nilai atau harga jual yang ada dalam perusahaan dan banyaknya produk
cacat yang terjadi dalam perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah biaya kualitas
berperan penting dalam mengarahkan kegiatan pengendalian kualitas untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penelitian yang dilakukan penulis,
ditemukan bahwa biaya kegagalan internal adalah yang paling besar. Biaya
kegagalan yang menunjukan adanya produk cacat, mengakibatkan profitabilitas
menjadi berkurang, sehingga perlu diadakannya pengarahan yang bersifat
pencegahan.


vi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………................

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI……………………. iii
KATA PENGANTAR……………………………………….............................

iv

ABSTRAK……………………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..... xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………....................
Bab I


xii

PENDAHULUAN…………………………………………………....... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian………………………………..…………. 1
1.2 Identifikasi Masalah...……………………………………………..... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……………...………………………. 3
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian…...……………………………………… 3

Bab II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN……………. 5
2.1 Kajian Pustaka …………………………………………………….... 5
2.1.1 Biaya......…….………………………………………………… 5
2.1.1.1 Pengertian Biaya …………………..………………….. 5
2.1.1.2 Klasifikasi Biaya …………………..………………….. 7
2.1.2 Biaya Produksi…….…………………………………………... 9
2.1.2.1 Pengertian Biaya Produksi……...…………………….. 9
2.1.2.2 Unsur-Unsur Biaya Produksi………………………….. 10
vii


2.1.2.2.1 Biaya Bahan Baku

…………………….. 10

2.1.2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung..…................. 11
2.1.2.2.3 Biaya Overhead Pabrik…….............……….. 11
2.1.3 Kualitas……………….……………………………………….. 13
2.1.3.1 Pengertian Kualitas………...…………………………. 13
2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas………… 15
2.1.3.3 Pengendalian Kualitas……………………………..….. 16
2.1.3.3.1 Tujuan Pengendalian Kualitas………............ 17
2.1.3.3.2 Alat-Alat Bantu dalam Pengendalian Kualitas..18
2.1.4 Biaya kualitas…………………………………………………... 23
2.1.4.1 Definisi Biaya Kualitas………………………………... 23
2.1.4.2 Jenis-Jenis Biaya Kualitas…………………………….. 23
2.1.5. Analisis Biaya Kualitas….…………………………………….. 24
2.1.5.1 Manfaat Analisis Biaya Kualitas……………………… 24
2.1.5.2 Langkah-Langkah Analisis Biaya Kualitas…………… 25
2.1.5.2.1 Analisis Trend…………………..………….. 25

2.1.5.2.2 Analisis Pareto………………………………. 26
2.1.5.3 Pengukuran dan Pelaporan Biaya Kualitas……………. 26
2.1.6 Profitabilitas…………………………………………………… 27
2.1.6.1 Rasio Profitabilitas…………………………………… 27
2.1.7 Analisis Biaya Kualitas dalam Menunjang Profitabilitas
Perusahaan………………………………………...…………… 28
2.2 Kerangka Pemikiran……………………………………………….... 29
Bab III OBJEK DAN METODE PENELITIAN…………………………....... 33
3.1 Objek Penelitian……………………………………………………… 33
3.2 Metode Penelitian……….…………………………………………… 34
3.2.1 Teknik Pengolahan Data……………………………………….. 35
3.2.2 Populasi dan Sampel………………………………………….... 36
viii

3.2.3 Variabel-Variabel yang Terdapat dalam Penelitian…………... 36
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………. 38
4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………… 38
4.1.1 Struktur Organisasi PT. X…………………………………….. 38
4.1.1.1 Struktur Organisasi Bagian Produksi PT. X................. 38
4.1.1.2 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan………………… 43

4.1.1.3 Proses Pembuatan Kerupuk Ikan……………………… 44
4.1.2 Pengendalian Kualitas di PT. X……………………………….. 47
4.1.3 Pengujian Kualitas PT. X…………………………………….. 48
4.1.3.1 Inspeksi dalam Proses…………………………………. 49
4.1.3.2 Inspeksi Produk Akhir………………………………… 49
4.1.3.2.1 Jenis Kecacatan dan Penyebabnya……......... 49
4.1.3.2.2 Sasaran Mutu Proses Produksi………………. 50
4.1.3.2.3 Laporan Hasil Inspeksi………………………. 51
4.1.4 Pengumpulan Data……………………………………………. 51
4.1.5 Biaya Kualitas…………………………...……………………. 53
4.1.5.1 Unsur-Unsur Biaya Kualitas di PT. X……………….. 54
4.1.5.2 Penggolongan Biaya Kualitas………………………... 56
4.1.5.3 Perhitungan Biaya Kualitas………….……………….. 57
4.2 Pembahasan………………………………………………………….. 58
4.2.1 Pengendalian Proses Produksi………………………………… 58
4.2.1.1 Diagram Sebab Akibat…………………………………. 59
4.2.2 Analisis Biaya Kualitas pada PT.X……………………………..61
4.2.3 Peranan Biaya Kualitas Dalam Menunjang
Profitabilitas Perusahaan............................................................ 64
Bab V


KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 68
5.1 Kesimpulan…………………….……………………………………. 68
5.2 Saran………………………………………………………………… 70
ix

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 72
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………….. 74

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1

Contoh gambar run chart…………………………………………. 20

Gambar 2


Contoh Diagram Pareto…………………………………………… 21

Gambar 3

Contoh Diagram sebab-akibat………………………………………22

Gambar 4

Kerangka Pemikiran……………………………………………….. 32

Gambar 5

Struktur Organisasi PT. X…………………………………………. 38

Gambar 6

Struktur Organisasi Bagian Produksi PT. X……………………….. 42

Gambar 7


Tingkat Kegagalan Kerupuk Periode April 2008…………………. 52

Gambar 8

Diagram sebab-akibat PT. X……………………………………….. 61

Gambar 9

Proporsi Biaya Kualitas PT. X bulan Agustus 2008………………. 64

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel I

Hasil Inspeksi pada Periode April 2008…………………………… 51

Tabel II


Perhitungan Biaya Kualitas PT. X…………………………………. 58

Tabel III

Proporsi Golongan Biaya Kualitas bulan April 2008……………… 62

Tabel IV

Kenaikan atau Penurunan Biaya pada Kategori-kategori
Biaya Kualitas……………………………………………………… 66

xii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Agar suatu perusahaan manufaktur dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor,
maka perusahaan tersebut harus memberikan perhatian pada faktor kualitas, yaitu

dengan melakukan aktivitas pengendalian kualitas yang bertujuan untuk mengurangi
jumlah kecacatan produk dan jumlah produk gagal (broke). Kecacatan produk dan
broke yang tinggi akan sangat berpengaruh pada profitabilitas perusahaan
dikarenakan harga jual untuk produk cacat dan broke dibawah harga normal.
Aktivitas pengendalian kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas dalam
perusahaan, oleh karena itu biaya kualitas harus ditekan semaksimal mungkin agar
profitabilitas perusahaan meningkat, ini disebabkan oleh biaya produksi yang akan
menurun seiring menurunnya total biaya kualitas.
Membahas mengenai pengendalian terhadap kualitas, tidak akan lepas dari
aspek kuantitatif yang melekat padanya, yaitu mengenai biaya kualitas (cost of
quality). Biaya kualitas ini merupakan salah satu cara menterjemahkan bahasa
kualitas ke dalam bahasa yang dapat dikuantifikasi sehingga memudahkan dalam
pengukurannya. Biaya kualitas merupakan indikator finansial kinerja kualitas
perusahaan. Beberapa perusahaan kelas dunia menggunakan ukuran biaya kualitas
sebagai indikator keberhasilan program perbaikan kualitas yang dapat dihubungkan
dengan keuntungan perusahaan, nilai penjualan, atau harga pokok.

BAB I Pendahuluan

2


Masih banyak manajemen perusahaan menganggap bahwa pengeluaran biaya
untuk menjaga kualitas produk hanya memboroskan dana saja, sehingga dapat
menurunkan efisiensi perusahaan. Dalam jangka pendek mungkin alasan tersebut
beralasan, karena jumlah dana yang dikeluarkan cukup besar, namun jika dilihat dari
jangka panjang produk yang dihasilkan perusahaan akan sesuai dengan keinginan
konsumen, sehingga diharapkan konsumen tetap memilih produk yang dihasilkan
perusahaan
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan

judul

“PERANAN

BIAYA

KUALITAS

DALAM

MENUNJANG

PROFITABILITAS PERUSAHAAN”.

1.2 Identifikasi Masalah
Untuk dapat mengoptimalkan fungsi biaya kualitas dalam peningkatan laba
perusahaan, maka perusahaan diharapkan dapat mengurangi jumlah kecacatan
produk dan jumlah produk gagal (broke).
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan diteliti, maka dalam
penelitian

ini

penulis

ingin

membatasi

permasalahan

dan

hanya

akan

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan
dilaksanakannya kegiatan pengendalian kualitas agar produknya dapat memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan?
2. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk menekan biaya
kualitas?

BAB I Pendahuluan

3

3. Bagaimana peranan biaya kualitas dalam menunjang profitabilitas pada
Perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
peranan biaya kualitas dalam meningkatkan profitabilitas pada Perusahaan.
Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
yang lebih jelas mengenai :
1. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan dilakukannya
pengendalian kualitas sehingga dapat dianalisis jenis biaya kualitas mana yang
mempunyai kontribusi paling tinggi terhadap profitabilitas perusahaan.
2. Usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk menekan biaya kualitas yang
terjadi akibat aktivitas pengendalian kualitas.
3. Peranan biaya kualitas dalam menunjang profitabilitas pada Perusahaan sehingga
perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan terhadap jenis biaya kualitas
yang mana yang sangat berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi peran manfaat bagi :
1. Perusahaan
Menjadi bahan masukan bagi Perusahaan tentang pentingnya melakukan analisis
biaya kualitas yang dapat digunakan dalam menetapkan kebijakan-tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial kebijakan

BAB I Pendahuluan

4

perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan juga diharapkan dapat
memperluas wawasan manajemen akan peranan biaya kualitas atas kegiatan
pengendalian kualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan melalui
penekanan biaya produksi dalam upaya memperluas pangsa pasar.
2. Penulis
Sebagai kesempatan untuk belajar mengenai penerapan teori-teori terutama
mengenai biaya kualitas dapat diterapkan dalam dunia usaha dan juga merupakan
tambahan pengetahuan terapan, atas penerapan teori-teori yang telah dipelajari
selama kuliah, sehingga dapat membantu penulis mempraktekannya nanti di
masyarakat.
3. Akademis
Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi atau pembanding yang dapat
membantu dalam penelitian sejenis dan juga dapat dimanfaatkan untuk
menambah wawasan pengetahuan terapan khususnya dalam bidang analisis biaya
kualitas.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian, pembahasan, dan wawancara yang telah penulis lakukan,
maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan diadakannya
kegiatan pengendalian kualitas agar produknya dapat memenuhi standar kualitas
yang ditetapkan adalah:
-

Biaya penelitian dan pengembangan

-

Biaya pelatihan

-

Biaya penyusutan mesin

-

Biaya meeting

-

Biaya pemeliharaan mesin

-

Biaya perjalanan dinas

-

Biaya gaji karyawan

-

Biaya penyusutan mesin dalam proses

-

Biaya penyusutan mesin produk akhir

-

Biaya produk gagal (broke)

-

Biaya penurunan harga jual (re-grade)

-

Biaya complain customer

2. Usaha-usaha yang dilakukan perusahaan dalam menekan biaya kualitas adalah
dengan meningkatkan efisiensi biaya kualitas. Perusahaan sudah melakukan
68

BAB V Kesimpulan dan Saran

69

usaha untuk meningkatkan efisiensi biaya kualitasnya dengan melakukan
inspeksi pada tepung tapioka dan produk kerupuknya. Inspeksi ini dilakukan
untuk menegah terjadinya produk gagal sebelum dan setelah dikirim ke
konsumen. Perusahaan juga telah melakukan pencatatan mengenai inspeksi yang
dilakukan setiap harinya. Namun perusahaan belum menggunakan alat bantu
dalam pengendalian kualitasnya seperti diagram sebab akibat.
3. Dengan dilakukannya penelitian terhadap biaya kualitas di PT. X, penulis
menemukan bahwa analisis biaya kualitas berperan penting dalam mengarahkan
kegiatan pengendalian kualitas untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Penulis telah mengumpulkan data-data, mengolah data, mengidentifikasikan,
menggolongkan, mengukur dan menganalisis biaya kualitas yang terjadi di
perusahaan. Dengan dilakukannya langkah-langkah tersebut, perusahaan dapat
mengetahui besarnya biaya kualitas tiap golongan sehingga perusahaan dapat
melihat golongan biaya kualitas mana yang paling besar yang memerlukan
perhatian khusus untuk mengarahkan kegiatan pengendalian kualitas agar biaya
produksi menurun. Penelitian yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa biaya
kegagalan internal adalah yang paling besar. Biaya kegagalan yang menunjukan
adanya produk cacat, mengakibatkan profitabilitas menjadi berkurang, sehingga
perlu diadakannya pengarahan yang bersifat pencegahan.
4. PT. X belum melakukan pengidentifikasian dan penggolongan biaya kualitas. Hal
ini nampak dari tidak adanya catatan terpisah mengenai biaya kualitas yang
dikeluarkan. Perusahaan masih menggabungkan catatan pengeluaran yang
sebenarnya berhubungan dengan biaya kualitas dengan catatan pengeluaran yang
lain. PT. X juga belum melakukan analisis biaya kualitas. Meskipun sebenarnya

BAB V Kesimpulan dan Saran

70

perusahaan sudah mengeluarkan biaya kualitas dan menyadari akan pentingnya
masalah kualitas, tetapi karena keterbatasan sumber daya perusahaan belum
menganalisis biaya kualitas. Keterbatasan sumber daya yang dimaksud adalah
kurangnya pengetahuan mengenai bagaimana menganalisis biaya kualitas.

5.2 Saran
Setelah dilakukannya penelitian mengenai biaya kualitas yang terjadi di PT. X,
penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya melakukan analisis biaya kualitas dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan unsur-unsur biaya kualitas yang terjadi pada aktivitas
pengendalian kualitas perusahaan.
b. Mengukur besarnya biaya kualitas. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengumpulkan catatan-catatan, dokumen, bukti pengeluaran mengenai
biaya-biaya yang berhubungan dengan kualitas. Jika perusahaan kesulitan
dalam menentukan ukuran yang pasti, perusahaan dapat menggunakan
perkiraan-perkiraan yang paling mendekati kenyataan.
c. Menggolongkan biaya kualitas ke dalam tiga golongan biaya kualitas, yaitu
biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan yang terdiri dari biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Dengan dilakukannya
penggolongan biaya kualitas mana yang paling besar yang paling
memerlukan perhatian khusus dalam diadakannya perbaikan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

71

d. Membuat laporan biaya kualitas secara teratur dalam periodik yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, misalnya perhari, perminggu, perbulan, atau
pertahun.
e. Membandingkan laporan periodik dengan periode sebelumnya. Hal ini dapat
membantu manajer dalam memberikan informasi dan menganalisis apakah
masalah kualitas masih menjadi masalah besar atau tidak.
2. Memberikan teguran atau sanksi untuk karyawan yang lalai dalam bekerja yang
mengakibatkan proses produksi terhambat dan memberikan kompensasi jika
karyawan memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan.
3. Tanamkan kepada karyawan bahwa kegagalan produk dapat menyebabkan
dampak nonfinancial yang lebih merugikan dibandingkan dampak financial
seperti ketidakpercayaan para konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri
yang akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
4. Sebaiknya perusahaan melakukan pengendalian kualitas lebih ke arah yang
sifatnya mencegah. Hal ini nampak dari perhitungan biaya kualitas yang
menunjukan bahwa perusahaan hanya mengeluarkan biaya pencegahan sebesar
14,9% sedangkan biaya kegagalan yang terjadi adalah 54,7%.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett E, dan Ronald J. Ebert. (1992). Production and Operation
Management : Concept, Models and Behaviour. Edisi 10. New Jersey :
Prentice Hall, Inc.

Assauri, S. (1993). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 4. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Besterfield, Dale H. (1998). Quality Control. Edisi 5. New Jersey : Prentice Hall,
Inc.

Carter, William K., dan Milton F. Usry. (2006). Cost Accounting. Edisi 13.
Singapore : Thomson Learning.

Feigenbaum, Armand V. (1991). Total Quality Control. Edisi 3. Singapore :
McGraw Hill, Inc.

Gasperz, V. (1997). Manajemen Bisnis Total Dalam Era Globalisasi. Edisi 1
Yayasan Indonesia Emas. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gasperz, V. (1998). Statistical Process Control : Penerapan Teknik-teknik
Statistikal Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Hammer, Lawrence H., William K. Carter, dan Milton F, Usry. (1994). Cost
Accounting. Edisi 11. Cincinnati, Ohio : South-Western Publishing Co.

72

Horngren, Charles T., George Foster, dan Srikant M. Datar. (2008). Cost
Accounting : A Managerial Emphasis. Edisi 11. New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Ikatan Akuntansi Keuangan (1994). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat.

Kaplan, Robert S dan Antony A, Atkinson. (1998). Advances Management
Accounting. Edisi 3. New Jersey : Prentice hall, Inc.

Mulyadi, (2005). Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta : Bagian Penerbitan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Rayburn, L Gayle. (1999). Akuntansi Biaya : dengan Menggunakan Pendekatan
Manajemen Biaya. Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Tjiptono, Fandy, dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi 5
Yogyakarta : Andi.

Weygant, Jerry J., Donald E. Kieso, dan Paul D Kimmel. (2002). Accounting
Principles. Edisi 6. USA : John Wiley and Sons, Inc.

73