Peranan Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Profitabilitas (Studi Kasus pada PT "X").

(1)

ABSTRACT

The development at this time rapidly growing business that certainly had an impact on the economic development in Indonesia. In order to be competitive, the company's products should have advantages in terms of quality, price, and the things that distinguishes the company's products with other products. To achieve a quality product, the company should always conduct supervision and improvement of the quality of the final product in order to obtain optimal results. In producing a quality product, companies need to implement quality control program. The purpose of this study was to determine the role of the cost of quality in improving the profitability of the company by applying the cost of quality. This research was conducted by classifying costs into the cost of quality as well as its role in improving profitability. The research method used by writer is descriptive method with data collection techniques of observation and interviews. From the results of this research is that PT X has been doing quality control well enough, but can not be said to be optimal. Profitability PT X is said to be optimal if the cost of control and the cost of failure to reach 0,5%, while the current cost of control exceeds 0,5%,specifically 0,628 % and 0,697 %, and the cost of failure to reach 0,292 % and 0,127 %. In order to control costs and the cost of failure to reach 0,5%, then some of the costs should be diverted to increase the other costs.


(2)

ABSTRAK

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini tentunya membawa pengaruh terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Agar dapat bersaing, produk perusahaan harus memiliki keunggulan dari segi kualitas, harga, dan hal yang membedakan produk perusahaan dengan produk lainnya. Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya agar memperoleh hasil akhir yang optimal. Dalam menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan biaya kualitas dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan cara menerapkan biaya kualitas. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan biaya-biaya ke dalam biaya kualitas serta peranannya dalam meningkatkan profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa PT X telah melakukan pengendalian kualitas dengan cukup baik, akan tetapi belum dapat dikatakan optimal. Profitabilitas PT X dikatakan optimal apabila biaya pengendalian serta biaya kegagalan sebesar 0,5%, sementara saat ini biaya pengendalian PT X melebihi 0,5%, yaitu 0,628 % dan 0,697 % dan biaya kegagalannya hanya mencapai 0,292 % dan 0,127 %. Agar biaya pengendalian dan biaya kegagalan dapat mencapai 0,5 %, maka beberapa biaya harus dialihkan untuk menambah biaya lainnya.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT

... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...

7


(4)

2.1.1. Pengertian Biaya ... 7

2.1.1.1 Penggolongan Biaya ... 8

2.1.2. Pengertian Kualitas ... 12

2.1.2.1 Pengertian Biaya Kualitas ... 13

2.1.2.2 Pelaporan Biaya Kualitas ... 16

2.1.2.3 Analisis Biaya Kualitas ... 17

2.1.2.4 Pengendalian Biaya Kualitas ... 19

2.1.2.5 Kelebihan dan Kelemahan Laporan Biaya Kualitas ... 20

2.1.3. Profitabilitas ... 22

2.1.3.1 Ukuran Profitabilitas ... 22

2.1.3.2 Hubungan Biaya Kualitas dengan Profitabilitas ... 27

2.2. Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ...

34

3.1. Objek Penelitian ... 34

3.1.1. Struktur Organisasi PT X ... 34

3.1.2. Tanggung Jawab dan Wewenang ... 35

3.2. Metode Penelitian ... 39

3.3. Jenis Penelitian ... 40

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 40


(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

44

4.1. Hasil Penelitian ... 44

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44

4.1.2. Kegiatan Perusahaan ... 45

4.2. Pembahasan ... 52

4.2.1. Menyusun Laporan Biaya Kualitas ... 52

4.2.2. Analisis Biaya Kualitas terhadap Profitabilitas PT X ... 56

4.3. Peranan Biaya Kualitas terhadap Profitabilitas PT X ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...

60

5.1. Simpulan ... 60

5.2. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ...

62

LAMPIRAN ...

64


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 33


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Contoh Laporan Biaya Kualitas ... 17 Tabel II Struktur Laporan Biaya Kualitas PT X Tahun 2011 dan 2012 ... 53

Tabel III Persentase Komponen Biaya Kualitas ... 55

Tabel IV Laporan Laba Rugi PT X ... 56

Tabel V Perbandingan Biaya Kualitas dengan Profitabilitas PT X ... 57

Tabel VI Persentase Biaya Kualitas Per Tahun ... 58


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Struktur Organisasi PT X ... 64


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini tentunya membawa pengaruh terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Persaingan usaha yang semakin ketat juga tidak dapat dihindari lagi, baik dalam sektor industri jasa maupun perdagangan. Persaingan ini juga sangat ketat baik antara perusahaan dalam negeri maupun luar negeri untuk memperebutkan pangsa pasar produknya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat bersaing dalam pangsa pasar yang semakin ketat.

Menurut Mesriani Haloho (2006), salah satu cara agar konsumen tidak beralih ke produk perusahaan pesaing adalah produk perusahaan harus memiliki keunggulan dari segi kualitas, harga, dan hal yang membedakan produk perusahaan dengan produk lainnya. Peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap berkembang dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan mutu yang baik tetapi juga harus memenuhi kriteria kepuasan konsumen.


(10)

Bab I Pendahuluan 2

Menurut Dwiningsih (2006:18), ada tiga alasan kualitas merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan, pertama, reputasi perusahaan. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan,kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya. Kedua, kehandalan produk, pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannyamengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya:

Consumer Product Safety Act. Ketiga, ketelibatan global. Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yangakan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain,dan harganya secara global.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Kini sudah tidak zamannya lagi perusahaan hanya mementingkan volume penjualan yang besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi lebih berorientasi pada aspek kepuasan konsumen. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dikembangkan berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang muncul akibat barang yang dihasilkan menyimpang dari standar) suatu perusahaan. (Monika Kussetya


(11)

Bab I Pendahuluan 3

Ciptani, Pengukuran Biaya Kualitas : Suatu Paradigma Alternatif, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.1, No.1,Mei , www.google.com)

Anton Tirta Komara, Djajun Djuhara, dan Lina Sonia melakukan penelitian terhadap PT PINDAD (Persero) di Divisi Tempa dan Cor. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh biaya kualitas terhadap laba bersih di PT PINDAD (Persero). Hasil dari penelitiannya adalah adanya pengaruh biaya kualitas sebesar 78%, artinya laba bersih perusahaan dipengaruhi oleh biaya kualitas sebesar 78%, dan sisanya 22% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian dapat diketahui bahwa biaya kualitas berperan terhadap peningkatan profitabilitas.

Sebagai subyek penelitian, dipilih suatu perusahaan yaitu PT X yang bergerak dalam bidang perindustrian, perdagangan, dan perbengkelan. Pada saat ini PT X memproduksi boiler, open top roller, tanki, serta menerima jasa perbaikan/ pemeliharaan atas mesin-mesin yang pernah diproduksi. PT X saat ini belum menerapkan biaya kualitas. Dalam rangka memperluas pangsa pasarnya, PT X berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar memenuhi standar kualitas yang ditetapkan perusahaan sekaligus menghasilkan produk dengan biaya serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas produk itu sendiri.


(12)

Bab I Pendahuluan 4

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Peranan Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Profitabilitas (Studi kasus pada PT X Bandung).”

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam menghasilkan produk yang berkualitas, tentunya perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas. Biaya kualitas dikategorikan ke dalam 4 jenis, yaitu biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs) dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs). Jika perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas, hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasikan terlebih dahulu biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya kualitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengklasifikasikan biaya kualitas ke dalam kategori biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, serta menyusunnya ke dalam struktur laporan biaya kualitas?


(13)

Bab I Pendahuluan 5

2. Bagaimana peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan

profitabilitas PT X?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya kualitas ke dalam kategori biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, serta menyusunnya ke dalam struktur laporan biaya kualitas.

2. Untuk mengetahui peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan profitabilitas pada PT X.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan:

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan, alternatif, dan informasi bagi perusahaan dalam menyusun program-program dan kebijakan utama yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan agar di masa yang akan datang dapat membuat keputusan yang tepat.


(14)

Bab I Pendahuluan 6

2. Bagi Penulis:

Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai biaya kualitas serta perannya dalam meningkatkan profitabilitas.

3. Bagi Mahasiswa lain:

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain, baik sekedar untuk menambah wawasan maupun dalam melakukan penelitian sejenis.


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada Bab IV, maka penulis dapat membuat simpulan yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah dibuat pada bagian pendahuluan beserta beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT X.

5.1 Simpulan

1. PT X saat ini belum menerapkan biaya kualitas. Oleh karena itu penulis bertujuan untuk mengklasifikasikan biaya kualitas. Pengklasifikasian itu dilakukan dengan cara membagi biaya-biaya ke dalam biaya kualitas. Biaya kualitas dibagi menjadi 4, yaitu biaya pencegahan (prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost), dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost).

2. Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk menghindari terjadinya kesalahan atau biaya yang terjadi karena adanya kesalahan pada produk yang sudah terlanjur terjadi dan harus diperbaiki. Dengan diterapkannya biaya kualitas, selain dapat meningkatkan kualitas produk, PT X juga dapat lebih mengoptimalkan labanya. Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa biaya pengendalian PT X saat ini melebihi 0,5% sedangkan biaya kegagalannya kurang dari 0,5%. Walaupun PT X telah melakukan pengendalian kualitas dengan cukup baik, PT X belum dapat dikatakan memiliki laba yang optimal. Profitabilitas PT X dikatakan optimal apabila biaya pengendalian – biaya


(16)

Bab V Simpulan dan Saran 61

5.2 Saran

1. PT X harus terus berupaya untuk mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan laba perusahaan namun diiringi dengan biaya seminimal mungkin.

2. PT X sebaiknya melakukan pencatatan secara terpisah atas biaya kualitas dan tidak lagi secara global tetapi sudah melakukan pengklasifikasian secara khusus dan mengakui serta mencatat beberapa biaya yang saat ini hanya diberitahukan secara lisan saat wawancara.

3. PT X sebaiknya menerapkan pelaporan biaya kualitas, dengan cara

mengklasifikasikan ke dalam empat golongan biaya kualitas, agar dapat terlihat jelas komposisi dari masing-masing biaya kualitas dan dapat dilihat kekurangannya yang masih harus mendapat perhatian.

4. Jika PT X ingin menggunakan data yang telah disusun oleh penulis maka PT X perlu menambah komponen biaya kualitas untuk mengalihkan beberapa komponen biaya ke komponen biaya lainnya. PT X yang lebih menekankan pada komponen biaya penilaiannya sebaiknya mengurangi biaya tersebut dengan menambahkan sedikit biaya kepada komponen biaya lainnya.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, Listianty dan Imanuel Goestaman (2013). Peranan Analisis Biaya Kualitas untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT “X” di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2 (1), hal. 5-17.

Blocher, J. E., Chen, K. H., Cokins, G., dan Lin, T. W. (2007). Manajemen Biaya: Penekanan Strategis. Jilid II Edisi Ketiga,Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. Dwiningsih, Nurhidayati, SE., MM. (2006). Desain Produk dan Manajemen

Kualitas. STEKPI

Haloho, Mesriani (2006). Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Kualitas terhadap Laba pada PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) Kuala Tanjung Asahan. Ekonomi Akuntansi. Universitas Sumatra Utara, Medan.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. (2005). Management Accounting, 7th edition. South-Western, USA: Thomson Learning.

Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. (2009). Akuntansi Manajerial. Terjemahan Deny Arnos. Salemba Empat, Jakarta

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M., Rajan, Madhav V. (2012). Cost Accounting : A managerial Emphasis, 14th edition. New Jersey: Pearson Education.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE. Yogyakarta. Martusa, Riki dan Henri Darmadi Haslim (2011). Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Efesiensi Biaya Produksi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4 (2) Januari-April, hal. 1-20.

Mulyadi (2010), Akuntansi Biaya, Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Penerbit UPP-STIM YKPN, Yogyakarta.


(18)

Tandiontong, Mathius, Fentri Sitanggang, dan Verani, Carolina (2010). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada The Majesty Hotel and Apartment, Bandung). Jurnal Ilmiah Akuntansi. 2 (1) Mei-Agustus, hal. 1-17.


(1)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan

profitabilitas PT X?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya kualitas ke dalam kategori biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal, serta menyusunnya ke dalam struktur laporan biaya kualitas.

2. Untuk mengetahui peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan profitabilitas pada PT X.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan:

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan, alternatif, dan informasi bagi perusahaan dalam menyusun program-program dan kebijakan utama yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan agar di masa yang akan datang dapat membuat keputusan yang tepat.


(2)

Bab I Pendahuluan 6

2. Bagi Penulis:

Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai biaya kualitas serta perannya dalam meningkatkan profitabilitas.

3. Bagi Mahasiswa lain:

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain, baik sekedar untuk menambah wawasan maupun dalam melakukan penelitian sejenis.


(3)

60

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada Bab IV, maka penulis dapat membuat simpulan yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah dibuat pada bagian pendahuluan beserta beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi PT X.

5.1 Simpulan

1. PT X saat ini belum menerapkan biaya kualitas. Oleh karena itu penulis bertujuan untuk mengklasifikasikan biaya kualitas. Pengklasifikasian itu dilakukan dengan cara membagi biaya-biaya ke dalam biaya kualitas. Biaya kualitas dibagi menjadi 4, yaitu biaya pencegahan (prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost), dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost).

2. Biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk menghindari terjadinya kesalahan atau biaya yang terjadi karena adanya kesalahan pada produk yang sudah terlanjur terjadi dan harus diperbaiki. Dengan diterapkannya biaya kualitas, selain dapat meningkatkan kualitas produk, PT X juga dapat lebih mengoptimalkan labanya. Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa biaya pengendalian PT X saat ini melebihi 0,5% sedangkan biaya kegagalannya kurang dari 0,5%. Walaupun PT X telah melakukan pengendalian kualitas dengan cukup baik, PT X belum dapat dikatakan memiliki laba yang optimal. Profitabilitas PT X dikatakan optimal apabila biaya pengendalian – biaya kegagalan sebesar 0,5%.


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 61

5.2 Saran

1. PT X harus terus berupaya untuk mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan laba perusahaan namun diiringi dengan biaya seminimal mungkin.

2. PT X sebaiknya melakukan pencatatan secara terpisah atas biaya kualitas dan tidak lagi secara global tetapi sudah melakukan pengklasifikasian secara khusus dan mengakui serta mencatat beberapa biaya yang saat ini hanya diberitahukan secara lisan saat wawancara.

3. PT X sebaiknya menerapkan pelaporan biaya kualitas, dengan cara mengklasifikasikan ke dalam empat golongan biaya kualitas, agar dapat terlihat jelas komposisi dari masing-masing biaya kualitas dan dapat dilihat kekurangannya yang masih harus mendapat perhatian.

4. Jika PT X ingin menggunakan data yang telah disusun oleh penulis maka PT X perlu menambah komponen biaya kualitas untuk mengalihkan beberapa komponen biaya ke komponen biaya lainnya. PT X yang lebih menekankan pada komponen biaya penilaiannya sebaiknya mengurangi biaya tersebut dengan menambahkan sedikit biaya kepada komponen biaya lainnya.


(5)

62

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, Listianty dan Imanuel Goestaman (2013). Peranan Analisis Biaya Kualitas untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT “X” di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2 (1), hal. 5-17.

Blocher, J. E., Chen, K. H., Cokins, G., dan Lin, T. W. (2007). Manajemen Biaya: Penekanan Strategis. Jilid II Edisi Ketiga,Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi 14, Salemba Empat, Jakarta. Dwiningsih, Nurhidayati, SE., MM. (2006). Desain Produk dan Manajemen

Kualitas. STEKPI

Haloho, Mesriani (2006). Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Kualitas terhadap Laba pada PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) Kuala Tanjung Asahan. Ekonomi Akuntansi. Universitas Sumatra Utara, Medan.

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. (2005). Management Accounting, 7th edition. South-Western, USA: Thomson Learning.

Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. (2009). Akuntansi Manajerial. Terjemahan Deny Arnos. Salemba Empat, Jakarta

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M., Rajan, Madhav V. (2012). Cost Accounting : A managerial Emphasis, 14th edition. New Jersey: Pearson Education.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE. Yogyakarta. Martusa, Riki dan Henri Darmadi Haslim (2011). Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Efesiensi Biaya Produksi. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4 (2) Januari-April, hal. 1-20.

Mulyadi (2010), Akuntansi Biaya, Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Penerbit UPP-STIM YKPN, Yogyakarta.


(6)

Tandiontong, Mathius, Fentri Sitanggang, dan Verani, Carolina (2010). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada The Majesty Hotel and Apartment, Bandung). Jurnal Ilmiah Akuntansi. 2 (1) Mei-Agustus, hal. 1-17.