PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

PENGARUH PERILAKU BELAJ AR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN
KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA
AKUNTANSI
(Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur)

SKRIPSI

Diajukan oleh :
IWAN MASHUDI /EA
0913010174/EA
Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH PERILAKU BELAJ AR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN
KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA
AKUNTANSI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Akuntansi

Diajukan oleh :
IWAN MASHUDI
0913010174
Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH PERILAKU BELAJ AR, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP
STRES KULIAH
yang diajukan
IWAN MASHUDI
0913010174/FE/AK

telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Tanggal :……………

DRA. EC SRI HAASTUTI, MSI
NIP.19661017 199303 2001


Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono,SE,M.SI,AK
NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH PERILAKU BELAJ AR, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP
STRES KULIAH

yang diajukan
IWAN MASHUDI
0913010174/FE/AK

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh :


Pembimbing Utama

DRA. EC SRI HASTUTI, MSI
NIP.1961017 199303 2001

Tanggal :……………

Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono,SE,M.SI,AK
NIP. 196110111992031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH PERILAKU BELAJ AR, KECERDASAN

EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP
STRES KULIAH
yang diajukan
IWAN MASHUDI
0913010174/FE/AK

disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

DRA. EC SRI HASTUTI, MSI
NIP.19661017 199303 2001

Tanggal :……………

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, Msi
NIP. 196003301986031003


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PERILAKU BELAJ AR, KECERDASAN
EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP
STRES KULIAH
Disusun Oleh:
Iwan Mashudi
0913010174/FE/AK
telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 16 J anuar i 2014

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :

Ketua

Dra. Ec. Sri Hastuti, M.Si

Prof. Dr.H.Soepar lan Pranoto,MM.AK
Sekr etaris

Dra. Ec. Sri Hastuti, M.Si
Anggota

Dra.Ec. Sari Andayani, M.Aks
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr.Ec.H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur dengan judul “Pengaruh Perilaku Belajar Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spritual Terhadap Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung baik dalam bentuk dukungan motivasi, doa, maupun bimbingan yang
telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Ibu Dra. Sri Hastuti, M. Si, selaku Dosen Pembimbing yang dengan
sabar memberikan waktu, tenaga, pikiran,

dorongan, dukungan,

motivasi, semangat, doa, pengertian, untuk membimbing dan
mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi
mahasiswa.
6. Keluarga tercinta saya, kepada Ayahanda H. Moch Yasa’, Ibunda Hj
Rofi’ah, serta kakak-kakak saya yang selalu memberikan doa dan

motivasi tanpa henti-hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan
studi ini tepat waktu.
7. Seluruh sahabat tercinta dan kawan-kawan (Yanuar, Adit, Farid, Indra,
Alief, dll)
8. Seluruh mahasiswa Akuntansi khususnya mahasiswa akuntansi yang
telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam
menyusun skripsi.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan
skripsi ini sampai selesai.
Penulis berharap semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat
Nya kepada semua pihak atas bantuan yang telah diberikan. Penulis juga
menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan. Dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan skripsi ini
sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.


Surabaya,19 Desember 2013

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
ABSTRAKSI............................................................................................. xii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian................................................................... 8
BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................... 10
2.2. Landasan Teori........................................................................ 16
2.2.1. Akuntansi Perilaku............................................................... 16
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan..................... 16
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi Keperilakuan........................... 17
2.2.1.3. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan............. 17
2.2.2. Perilaku Belajar................................................................... 18
2.2.2.1. Pengertian Perilaku Belajar.................................. 18
2.2.2.2. Kebiasaan Belajar................................................. 21

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.3. Teori Belajar......................................................... 23
2.2.3. Kecerdasan Emosional........................................................ 25
2.2.3.1. Pengertian Kecerdasan Emosional...................... 25
2.2.3.2. Komponen Kecerdasan Emosional..................... 27
2.2.4. Kecerdasan Spritual........................................................... 31
2.2.4.1. Pengertian kecerdasan Spiritual.......................... 31
2.2.4.2. Komponen kecerdasan Spritual.......................... 34
2.2.5. Stres Kuliah....................................................................... 35
2.2.5.1. Pengertian Stres.................................................. 35
2.2.5.2. Penyebab Stres.................................................... 37
2.2.5.3. Dampak Stres...................................................... 38
2.2.6. Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Stres Kuliah
Mahasiswa Akuntansi........................................................... 39
2.2.7. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Stres Kuliah
Mahasiswa Akuntansi.........................................................

40

2.2.8. Pengaruh kecerdasan Spritual terhadap Stres Kuuliah
Mahasiswa Akuntansi.......................................................... 41
2.3. Kerangka Pikir......................................................................... 42
2.4. Hipotesis…………………...................................................... 43
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...................... 44
3.1.1. Definisi Operasional……....…………...……...… 44
3.1.2. Pengukuran Variabel…………………………...... 45

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2. Teknik Penentuan Populasi Dnan Sampel.............................. 48
3.2.1. Populasi................................................................. 48
3..2.1. Sampel................................................................ 48
3.3. Teknik Pengumpulan Data..................................................

50

3.3.1. Jenis Data...........................................................

50

3.3.2. Metode Pengumpulan Data................................ 50
3.4. Uji Kualitas Data…………………...................................... 51
3.4.1. Tehnik Analisis…………………….….............. 51
3.5. Uji Hipotesis........................................................................

57

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Diskriptif Objek Penelitian..........................................

58

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur......................

58

4.1.2 Tempat Kedudukan.........................................

61

4.1.3 Falsafah, Visi ,Misi dan Tujuan........................ 62
4.1.3.1 Falsafah................................................. 61
4.1.3.2 Visi........................................................ 62
4.1.3.3 Misi........................................................ 62
4.1.3.4 Tujuan.................................................... 63
4.1.4 Deskripsi Fakultas Ekonomi............................... 63
4.1.5 Riwayat Progdi Akuntansi.................................. 64
4.1.5.1 Visi Progdi Akuntansi........................... 65
4.1.5.2 Misi Progdi Akuntansi.......................... 66

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.5.3 Tujuan Progdi Akuntansi.................... 66
4.2

Deskripsi Hasil Analisis................................................ 64
4.2.1 Perilaku Belajar Mahasiswa.............................. 67
4.2.2 Kecerdasan Emosional....................................... 72
4.2.3 Kecerdasan Spritual........................................... 78
4.2.4 Stres Kuliah....................................................... 86

4.3

Partial Least Square....................................................... 88
4.3.1 Evaluasi Model Pengukuran.............................. 88
4.3.1.1 Convergent Validity............................. 88
4.3.1.2 Discriminant Validity.......................... 98
4.3.2 Evaluasi Model Struktural................................. 101
4.3.3 Uji Kausalitas.................................................... 101

4.4

Pembahasan Hasil Penelitian………………………… 103

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan.................................................................... 106

5.2

Saran.............................................................................. 106

5.3

Keterbatasan Dan Implikasi………………………….. 107

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PERILAKU BELAJ AR KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA
AKUNTANSI UPN ”VETERAN” J AWA TIMUR

Oleh :
Iwan Mashudi

ABSTRAK
Prilaku belajar merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu yang dilakukan
individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis dan spontan. Kecerdasan
emosional kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain sehingga dapat member pengaruh
yang positif dalam kehidupan individu masing-masing. Dan kecerdasan spiritual dasar
tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, rasa memiliki, dan membantu mengembangkan
diri untuk menerapkan nilai-nilai positif. Sedangkan stres kuliah suatu keadaan tertekan,
baik secara fisik maupun pisikologis dan dapat mempengaruhi proses konsentrasi belajar
mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 angkatan 2010 yang berjumlah
163 mahasiswa akuntansi. Sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling
dengan teknik stratified random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi ini. Data yang
digunakan adalah data primer. Sedangkan teknik analisis yang dipergunakan adalah partial
least square (Pls).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prilaku belajar tidak berpengaruh
terhadap stres kuliah T-statistik sebesar 1,531 kurang dari 1,96, kecerdasan emosional
berpengaruh terhadap stres kuliah T-statistik 2,154 lebih dari 1,96, kecerdasan spiritual
berpengaruh terhadap stres kuliah T-statistik sebesar 2,416 lebih dari 1,96.

Kata Kunci : Perilaku belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan spritua, stres kuliah

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres

dapatdialami oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan
yang berbeda dan dalam jangka panjang - pendek yang tidak sama, pernah
atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya
dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu
tanpa

solusi

yang

tepat.

Akumulasi

stres

merupakan

akibat

dari

ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan mengendalikan stresnya
(Crampton, Hodge, & Mishra, 1995).
Mahasiswa dalam kegiatannya juga tidak terlepas dari stres. Stresor atau
penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya,
terutama dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan
eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas kuliah, beban pelajaran, tuntutan orang
tua untuk berhasil di kuliahnya, dan penyesuaian sosial di lingkungan kampusnya.
Tuntutan ini juga termasuk kompetensi perkuliahan dan meningkatnya
kompleksitas materi perkuliahan yang semakin lama semakin sulit. Tuntutan dari
harapan mahasiswa dapat bersumber dari kemampuan mahasiswa dalam
mengikuti pelajaran (Heiman & Kariv, 2005).
Stres yang tidak mampu dikendalikan dan diatasi oleh individu akan
memunculkan dampak negatif. Pada mahasiswa, dampak negatif secara kognitif

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

antara lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran, dan sulit memahami
pelajaran. Dampak negatif secara emosional antara lain sulit memotivasi diri,
munculnya perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustrasi, dan efek negatif lainnya.
Dampak negatif secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan
tubuh yang menurun terhadap penyakit, sering pusing, badan terasa lesu, lemah,
dan insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda
penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan alkohol terlibat
dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko tinggi
(Heiman & Kariv, 2005).
Besarnya dampak negatif stres yang terjadi pada mahasiswa tersebut
menuntut untuk mencari tahu hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya stres
pada mahasiswa dalam hal ini mahasiswa akuntansi. Berbagai penelitian pernah
dilakukan untuk meneliti stres yang terjadi pada mahasiswa, salah satunya
penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2007) yang meneliti mengenai
pengaruh perilaku belajar dan kecerdasan emosional terhadap stres kuliah
mahasiswa akuntansi, dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa perilaku
belajar dan kecerdasan emosional berpengaruh negatif terhadap terjadinya stres
pada mahasiswa akuntansi. Perilaku belajar seorang mahasiswa sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan perkuliahannya. Menurut Roestiah (Rachmi,
2010) berpendapat bahwa, belajar yang efisien dapat dicapai apabila
menggunakan strategi yang tepat, yakni adanya pengaturan waktu yang baik
dalam mengikuti perkuliahan, belajar di rumah, berkelompok ataupun untuk
mengikuti ujian. Perilaku belajar yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

sadar akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa sehingga mereka dapat
membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar
belajar.
Selain

perilaku

belajar,

kecerdasan

emosional

seseorang

sangat

mempengaruhi kehidupan tidak hanya berpengaruh terhadap terjadinya stres.
Banyak contoh disekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki
kecerdasan otak saja belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Goleman
menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi
kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang
setelah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup.
Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati,
disiplin diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka yang
berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang dapat mempengaruhi
keberhasilan orang dalam bekerja. Ia juga tidak mempertentangkan kecerdasan
intelektual dan kecerdasan emosional, melainkan memperlihatkan adanya
kecerdasan yang bersifat emosional, ia berusaha menemukan keseimbangan
cerdas antara emosi dan akal.
Akuntansi keprilakuan memfokuskan pada hubungan anatara manusia dan
sistem akuntansi, akuntansi keprilakuan menyadari bahwa mereka dapat
merancang sistem informasi untuk mempengaruhi sistem motivasi individu, moral
dan produksivitas. Awal perkembangan akuntansi keprilakuan menekankan pada
aspek manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran, tetapi dominan dalam
hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

informasi akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi prilaku
lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan diharapkan pada ilmu sosial
menyeluruh mengenai bagaimana prilaku manusia mempengaruhi data akuntansi
dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis
dan prilaku manusia (iksan dan ishak, 2005:16).
Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang menggunakan
keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual.
Kesulitan belajar yang dicirikan oleh menurunnya prestasi belajar sebagai bentuk
kegagalan bisa berkaitan dengan dominan afektif, misalnya situasi emosi akan
mempengaruhi belajar (WS. Winkel dalam Wahyu, 2008). Hasil penelitian Daniel
Goleman (1995 dan 1998) dan beberapa Riset di Amerika (dalam Yosep, 2005)
memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20
persen terhadap kesuksesan hidup seseorang. Sisanya, 80 persen bergantung pada
kecerdasan emosi, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritualnya. Bahkan dalam
hal keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi empat persen.
Selain penelitian yang dilakukan oleh Marita dkk (2007), penelitian
mengenai stres terhadap mahasiswa akuntansi juga pernah dilakukan oleh
Risharliea (2011) dengan judul, “Kajian Empiris atas Perilaku Belajar,
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi”. Penelitian yang
mengambil sampel mahasiswa jurusan akuntansi tersebut menunjukkan bahwa
perilaku belajar, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual mempengaruhi terjadinya stres pada mahasiswa akuntansi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Pasiak (2002) dalam Risharliea (2011) menyatakan bahwa kecerdasan
spiritual melampaui keyakinan dan pengalaman manusia, serta merupakan
bagian terdalam dan terpenting dari manusia. Kecerdasan spiritual dibutuhkan
untuk memfungsikan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual secara
efektif.
Di sisi lain Nugroho (2004) dalam Rachmi (2010) menyatakan bahwa
pembelajaran yang hanya berpusat pada kecerdasan intelektual tanpa
menyeimbangkan sisi spiritual akan menghasilkan generasi yang mudah putus
asa, depresi, suka tawuran bahkan menggunakan obat-obat terlarang, sehingga
banyak mahasiswa yang kurang menyadari tugasnya sebagai seorang
mahasiswa yaitu tugas belajar. Kurangnya kecerdasan spiritual dalam diri
seorang mahasiswa akan mengakibatkan mahasiswa kurang termotivasi untuk
belajar dan sulit untuk berkonsentrasi, sehingga mahasiswa akan sulit untuk
memahami suatu mata kuliah. Sementara itu, mereka yang hanya mengejar
prestasi berupa nilai atau angka dan mengabaikan nilai spiritual, akan
menghalalkan segala cara untuk mendapakan nilai yang bagus, mereka
cenderung untuk bersikap tidak jujur seperti mencontek pada saat ujian. Oleh
karena itu, kecerdasan spiritual mampu mendorong mahasiswa mencapai
keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spritual merupakan dasar
untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional (EQ).
Belum lama ini terdengar berita mengenai kasus bunuh diri yang
dilakukan oleh beberapa mahasiswa indonesia pada lokasi dan waktu yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

berlainan. Bahkan salah satunya adalah mahasiswa yang menempuh
pendidikan di luar negri. Penyebab dari kasus-kasus bunuh diri tersebut adalah
bahwa mahasiswa yang bersangkutan mengalami stres kuliah.
Menurut data yang dihimpun oleh JPNN.com, pada tanggal 13
september 2011, seorang mahasiswa Fakultas Teknik salah satu perguruan
tinggi swasta makasar, bernama Erni Mao hampir mengakhiri hidupnya
dengan meminum backlin, beberapa saat setelah minum backlin itu, dia pusing
dan tidak sadarkan diri di kamar kosnya. Beruntung teman di salah satu
pondok mahasiswa tersebut cepat diselamatkan teman-temannya dengan
membawanya ke RS Ibnu Sina Makassar. Erni diduga bunuh diri akibat
depresi, akibat kuliah tak kunjung selesai, padahal Erni sudah menempuh
kuliahnya enam tahun (www.JPNN.com)
Di bulan yang sama, yaitu tanggal 13 Februari 2013, seorang mahasiswi
Pertaniaan Universitas Panca Budi Deli Serdang bernama Arta Boru Tampubolon
diduga bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar kos - kosannya. Menurut hasil
pemeriksaan, belakangan ini Arta memang tampak stres karena mencari uang kuliah
satu semester yang nunggak. (www.kompas.com)

Kasus ini dialami oleh David Hartanto Wijaya, mahasiswa tingkat akhir
asal Indonesia yang kuliah di Fakultas Teknik Elektro dan Elektronika,
Nanyang Technological University (NTU) Singapura. David bunuh diri
setelah menikam dosen pembimbingnya, Profesor Chan Kap Lup (45), pada
tanggal 2 Maret 2009. David mengalami stres karena beasiswa yang
diterimanya telah dicabut akhir bulan lalu. Padahal skripsi yang dikerjakannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

cukup sulit dan butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya
(http://www.detiknews.com).

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa tingkat akhir cenderung mengalami stres kuliah, bahkan sampai
bunuh diri. Beberapa penelitian terdahulu banyak mengangkat masalah
mengenai stres kerja, oleh karena itu pada penelitian saat ini, peneliti mencoba
mengangkat mengenai masalah stres kuliah yang dialami oleh mahasiswa.
Peneliti berasumsi bahwa kecerdasan emosional akan meningkat sesuai
dengan kematangan umur seseorang, sehingga hasilnya penelitian kecerdasan
emosional dengan karyawan belum tentu sama dengan hasil penelitian
kecerdasan emosional pada mahasiswa.
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Perilaku Belajar
Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual Terhadap Stres Kuliah
Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Univer sitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur )”.

1.2.

Rumusan Masalah
Fenomena yang menarik untuk diangkat di dalam penelitian ini adalah

stres kuliah mahasiswa akuntansi. Stres dapat dialami semua orang tak
terkecuali mahasiswa yang terkadang menghadapi kesulitan dalam menjalani
proses perkuliahan. Stres pada mahasiswa akan sangat mempengaruhi tingkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

pemahaman dan aktivitasnya sehari-hari. Pengaruh perilaku belajar seorang
mahasiswa akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan perkuliahannya,
disamping

itu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual akan

menentukan sikap seorang mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahannya. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka muncul
pertanyaan penelitian :


Apakah perilaku belajar berpengaruh terhadap stres kuliah
mahasiswa akuntansi?



Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap stres Kuliah
Mahasiswa Akuntansi?



Apakah kecerdasan spritual berpengaruh terhadap stres Kuliah
Mahasiswa Akuntansi?

1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris apakah ada pengaruh
antara perilaku belajar kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual terhadap
stres kuliah mahasiswa akuntansi.
1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan, antara lain:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang
bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan
mereka untuk menciptakan suasana kelas yang tidak menimbulkan
stres kuliah.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mempelajari manfaat
kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa sehingga secara
tidak langsung mahasiswa akan belajar untuk mengelola kecerdasan
emosional dengan baik dan menggunakan perilaku belajar yang baik
dalam menghadapi stres kuliah.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dipergunakan dalam penelitian

berikut ini adalah :
1. Mellandy, Dkk (2006)
a. Judul :
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi
b. Rumusan masalah :
• Apakah

kecerdasan

emosional

mahasiswa

akuntansi

mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi.
• Apakah kepercayaan diri mahasiswa akuntansi memiliki
pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi
hubungan kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman
akuntansi.
• Apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara
mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dan mahasiswa
yang memiliki kepercayaan diri lemah.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

c. Uji Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap
pemahaman

akuntansi

H2: Terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap pemahaman
akuntansi.
Kesimpulan :
Pengaruh kecerdasan emosional yang terdiri dari pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial dalam
penelitian ini yang memiliki pengaruh positif adalah pengendalian
diri dan empati, sedangkan pengaruh negatif yaitu pengenalan diri,
motivasi dan keterampilan sosial. Pengaruh kepercayaan diri
terhadap kelima variabel independen tersebut adalah sebagai quasi
moderator. Pada penelitian ini pula terlihat adanya perbedaan
tingkat pengenalan diri dan motivasi antara mahasiswa yang
memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki
kepercayaan diri lemah, sedangkan untuk varibel pengendalian diri,
emapti, dan keterampilan sosial tidak terdapat perbedaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2. Endang Saryanti (2009)
a. Judul :
Kajian Empiris Atas Prilaku Belajar, Efikasi diri Dan
Kecerdasan Emosional Yang Berpengaruh Pada Stres Kuliah
Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Di Surakarta
b. Rumusan Masalah :


Apakah ada pengaruh yang signifikan perilaku belajar terhadap
stress kuliah mahasiswa ?



Apakah ada pengaruh yang signifikan efikasi diri terhadap
stress kuliah mahasiswa ?



Apakah ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional
terhadap stress kuliah mahasiswa ?



Apakah ada pengaruh perilaku belajar, efikasi diri dan
kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap stress
kuliah mahasiswa ?

c. Hipotesis
H1: Terdapat pengaruh perilaku belajar terhadap stres
kuliah.
H2: Terdapat pengaruh efikasi diri terhadap stres kuliah.
H3: Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap
stres kuliah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

d. Kesimpulan :


Ada pengaruh negatif yang signifikan perilaku belajar terhadap
stress kuliah mahasiswa Perguruan Tinggi di Surakarta,
sehingga hipotesis dapat dibuktikan kebenarannya.



Ada pengaruh negatif yang signifikan efikasi diri terhadap
stress kuliah mahasiswa Perguruan Tinggi di Surakarta,
sehingga hipotesis dapat dibuktikan kebenarannya.



Ada pengaruh negatif yang signifikan kecerdasan emosional
terhadap stress kuliah mahasiswa Perguruan Tinggi di
Surakarta, sehingga hipotesis dapat dibuktikan kebenarannya.
Perilaku belajar, efikasi diri dan kecerdasan emosional secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
stress

mahasiwa,

sehingga

hipotesis

dapat

dibuktikan

kebenarannya.

3. Rismayana (2012)
a. Judul :
Perngaruh Perilaku Belajar Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Stres Kuliah (Studi Empiris pada Universitas
Negeri di Makassar)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

b. Rumusan Masalah :
1. Apakah perilaku belajar berpengaruh terhadap stres kuliah?
2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap stres
kuliah?
3. Apakah kecerdasan spritual berpengaruh terhadap stres
kuliah?
c. Hipotesis:
H1: Terdapat pengaruh prilaku blajar terhadap stres
kuliah.
H2: Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap
stres kuliah.
H3: Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap
stres kuliah.
d. Kesimpulan:
Dari hasil analisis data dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut


Perilaku belajar tidak mempengaruhi terjadinya stres kuliah
mahasiswa akuntansi, hal ini lebih dikarenakan kemampuan
individu untuk menyesuaikan dirinya terhadap perilaku belajar
itu sendiri (factor kognitif) dan menganggap bahwa kebiasaan
mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke
perpustakaan dan kebiasaan menghadapi ujian bukanlah
sebuah tekanan yang dapat mengakibatkan stres kuliah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15



Kecerdasan emosional mempengaruhi terjadinya stres kuliah,
hal ini dikarenankan EQ berhubungan dengan kemampuan
seseorang dalam mengenali dan mengelola emosi, baik diri
sendiri maupun orang lain serta mampu memotivasi dan
membina hubungan dengan orang lain sehingga perilaku ini
dapat secara sadar mempengaruhi kegiatan jasmani dan afektif
seseorang.



Kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap stres kuliah, hal ini
disebabkan karena SQ merupakan konstruk kecerdasan
manusia dan merupakan landasan untuk membangun IQ dan
EQ. SQ lebih mengarah pada pemaknaan hidup sehingga akan
sangat menentukan apakah suatu hal atau peristiwa dimaknai
sebagai stresor atau sebaliknya.

Adapun persamaan pada penelitian yang dilakukan pada sekarang ini
dengan penelitian terdahulu adalah dari segi variabel yaitu prilaku belajar,
kecerdasan emosional dan stres kuliah; sedangkan perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya

adalah subyek dan obyek penelitian yang

berbeda yaitu pada penelitian terdahulu meneliti mahasiswa strata satu (S1)
progdi akuntansi Universitas Universitas Negeri di Makassar, sedangkan
penelitian yang dilakukan sekarang meneliti mahasiswa akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Oleh karena itu penelitian
sekarang bukan replikai dari penelitian terdahulu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. akuntansi Keprilakuan
Awal perkembangan akuntansi keprilakuan menekankan pada aspek
manajemen, khususnya pada pembuatan anggaran, tetapi dominan dalam hal ini
terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi
akuntansi, dan audit. Perkembangan yang pesat dari akuntansi prilaku lebih
disebabkan karena akuntansi secara simultan diharapkan pada ilmu sosial
menyeluruh mengenai bagaimana prilaku manusia mempengaruhi data akuntansi
dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis
dan prilaku manusia (iksan dan ishak, 2005:16).

2.2.1.1 Pengertian Akuntansi Keprilakuan
Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan laporan keuangan
yang dapat digunakan untuk peengambilan keputusan para pemakainya,
sedangkan ilmu keprilakuan adalah merupakan bagian dari ilmu sosial yang
membahas

tentang

prilaku

manusia.

Jadi

akuntansi keprilakuan

dapat

didefinisikan ilmu yang menghubungkan manusia dengan sistem akuntansi (iksan
dan ishak, 2005 : 1-26)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.1.2 Tujuan Akuntansi Keprilakuan
Akuntansi keprilakuan memfokuskan pada hubungan anatara manusia dan
sistem akuntansi, akuntansi keprilakuan menyadari bahwa mereka dapat
merancang sistem informasi untuk mempengaruhi sistem motivasi individu, moral
dan produksivitas. (Ikhsan dan Ishak, 2005).

2.2.1.3 Ruang Lingkup Akuntansi Keprilakuan
Akuntansi keprilakuan mempertimbangkan hubungan antara perilaku
manusia dengan sistem akuntansi, ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:
1. Aplikasi dari konsep ilmu kepribadian terhadap desain.
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
3. Cara

dengan

mana

informasi diproses untuk

membantu

dalam

pengambilan keputusan.
4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku
para pemakai data.
5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku,
cita-cita, serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi.
(Ikhsan dan Ishak, 2005).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.2.

Prilaku Belajar

2.2.2.1. Pengertian Prilaku Belajar
Suwardjono (2004) mengungkapkan bahwa belajar di perguruan tinggi
merupakan suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang.
Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi
oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan
yang jelas. Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman
mahasiswa dalam proses belajar mandiri. Pengendalian proses belajar lebih
penting daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memilki arti berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar
adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Ada beberapa
pendapat tentang belajar menurut para ahli (Sobur, 2003):
1. Crow dan Crow (1958)
Menurut Crow dan Crow (1958), belajar adalah memperoleh kebiasaankebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar, dalam pandangan Crow dan Crow
(1958), menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah laku. Belajar
dapat memuaskan minat individu utntuk mencapai tujuan.
2. Laurine (1958)
Menurut Laurine (1958), belajar adalah modifikasi atau memperteguh
perilaku melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan proses,
kegiatan, dan bukan hasil atau tujuan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa belajar bukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

hanya mengingat dan bukan hanya penguasaaan hasil latihan, melainkan
perubahan perilaku.
3. C.T. Morgan (1961)
Menurut Morgan (1961), belajar adalah suatu perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa perubahan tingkah laku dapat diamati pada
perkembangan seseorang sejak bayi hingga dewasa.
4. Good dan Boophy (1977)
Menurut Good dan Boophy (1977), belajar adalah suatu proses yang tidak
dapat dilihat dengan nyata. Proses tersebut terjadi dalam diri seseorang yang
sedang mengalami belajar. Jadi menurut pandangan Good dan Boophy (1977),
belajar bukanlah suatu tingkah laku yang tampak, tetapi yang paling utama adalah
proses yang terjadi secara internal pada individu dalam usaha memperoleh
hubungan baru.
5. Hintzman (1978)
Menurut Hintzman (1978), belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi
tingkah laku organisme tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengalaman hidup
sehari-hari, dalam bentuk apapun, sangat mungkin untuk diartikan sebagai belajar.
Sebab, samapi batas tertentu, pengalaman hidup juga mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

6. Hillgard dan Bower (1975)
Hilgard dan Bower (1975) mengemukakan bahwa belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi tertentu, dan
perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan
respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang (misalnya:
kelelahan atau pengaruh obat)
Dari berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan, bahwa belajar
merupakan proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh tingkah laku
yang lebih baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya.
Terdapat beberapa ciri-ciri belajar (Baharuddin dan Wahyuni, 2007), yaitu:
1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti bahwa, hasil dari belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi
tahu dan dari tidak terampil menjadi terampil.

2. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah.

3. Perubahan perilaku yang bersifat potensial. Ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi tidak segera nampak pada saat proses belajar
sedang terjadi, tetapi akan nampak dilain kesempatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

4. Perubahan tingkah laku yang merupakan hasil latihan atau pengalaman. Ini
berarti bahwa, pengalaman atau latihan dapat memberi kekuatan.
Kekuatan itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah
tingkah laku.

2.2.2.2 Kebiasaan Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang di pengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua
kategori (Baharuddin dan Wahyuni, 2007) , yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan dapat mempengaruhi proses belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi:
a

Faktor fisiologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu.

b

Faktor psikologis, yaitu keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis yang mempengaruhi
proses belajar adalah kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan bakat.

2. Faktor eksogen atau eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari
sekeliling individu yang dapat mempengaruhi nproses belajar individu.
Faktor eksternal ini meliputi:
a

Lingkungan sosial yang terdiri dari lingkungan sosial sekolah, ma
syarakat, dan keluarga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

b

Lingkungan non-sosial yang terdiri dari lingkungan alamiah,
instrumental, dan faktor materi pelajaran yang diajarkan ke siswa.

Dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan
tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan
dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat
ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan belajar yaitu
merupakan proses belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga
menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini yang akan mempengaruhi prestasi
belajar (Hanifah dan Syukriy ,2001). Menurut Suwardjono (2004) perilaku belajar
yang baik terdiri dari:
1.Kebiasaan Mengikuti Pelajaran
Kebiasaan mengikuti pelajaran adalah kebiasaan yang dilakukan
mahasiswa pada saat pelajaran sedang berlangsung. Mahasiswa yang mengikuti
pelajaran dengan tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan
memperoleh pengetahuan lebih banyak. Kebiasaan mengikuti pelajaran ini
ditekankan pada kebiasaan memperhatikan penjelasan dosen, membuat catatan,
dan keaktifan di kelas.
2. Kebiasaan Membaca Buku
Kebiasaan membaca buku merupakan merupakan ketrampilan membaca
yang paling penting untuk dikuasai mahasiswa. Kebiasaan membaca harus di
budidayakan agar pengetahuan mahasiswa dapat bertambah dan dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mempelajari suatu pelajaran.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

3. Kunjungan ke Perpustakaan
Kunjungan

ke

perpustakaan

merupakan

kebiasaan

mahasiswa

mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi yang dibutuhkan agar dapat
menambah wawasan dan pemahman terhadap pelajaran. Walaupun pada dasarnya
sumber bacaan bisa ditemukan dimana-mana, namun tempat yang paling umum
dan memiliki sumber yang lengkap adalah perpustakaan.
4. Kebiasaan Menghadapi Ujian
Kebiasaan menghadapi ujian merupakan persiapan yang biasa dilakukan
mahasiswa ketika akan menghadapi ujian. Setiap ujian tentu dapat dilewati oleh
seorang siswa dengan berhasil jika sejak awal mengikuti pelajaran, siswa tersebut
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, siswa harus menyiapkan
diri dengan belajar secara teratur, penuh disiplin, dan konsentrasi pada masa yang
cukup jauh sebelum ujian dimulai.

2.2.2.3. Teori Belajar
Dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan maka bermunculan
pula berbagai macam teori tentang belajar. Wasty (2006) mengelompokkan teori
belajar menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh para psikologi behavioristik.
Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran
(reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian,
dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

behavioral dengan stimulasinya. Para pengajar yang menganut pandangan ini
berpendapat bahwa tingkah laku murid atau siswa merupakan reaksi terhadap
lingkungan mereka pada masa lalu dan masa sekarang, dan bahwa semua tingkah
laku adalah merupakan hasil belajar.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori ini muncul karena adanya ketidak puasan beberapa para ahli
mengenai belajar sebagai proses hubungan stimulus response reinforcement.
Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh
reward dan reinforcement melainkan didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Dalam situasi
belajar, seseorang terlibat langsung dalam sebuah situasi dan memperoleh
pemahaman untuk memecahkan sebuah masalah.
3. Teori Belajar Humanistik
Teori ini lebih menekankan pada masalah bagaimana tiap-tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh pengalaman mereka sendiri. Menurut para
pendidik dalam teori humanistik penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus
sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa. Tujuan utamanya adalah membantu
siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu
untuk mengenal diri sendiri sebagai manusi yang unik dan membantunya dalam
mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.2.3. Kecerdasan Emosional
2.2.3.1.Pengertian Kecerdasan Emosional
Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan
membaca, menulis dan berhitung yang merupakan ketrampilan kata dan angka
yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah) dan sesungguhnya
mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses dibidang akademis. Tetapi
definisi keberhasilan hidup tidak hanya itu saja. Pandangan baru yang
berkembang mengatakan bahwa ada kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual
(IQ) seperti bakat, ketajaman sosial, hubungan sosial, kematangan emosi dan lainlain yang harus dikembangkan juga. Kecerdasan yang dimaksud adalah
kecerdasan emosional (EQ) (Melandy dan Aziza, 2006).
Kecerdasan emosional petama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh
psikolog bernama Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari
University of New Hampshire Amerika untuk menerangkan kualitas-kualitas
emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara
lain (Nuraini, n.d):
a

Empati (kepedulian)

b

Mengungkapkan dan memahami perasaan

c

Mengendalikan amarah

d

Kemandirian

e

Kemampuan menyesuaikan diri

f

Disukai

g

Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

h

Ketekunan

i

Kesetiakawan

j

Keramahan

k

Sikap hormat
Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang kecerdasan emosional

menurut para ahli (Mu’tadin, 2002), yaitu:
a. Salovey dan Mayer (1990)
Salovey dan Mayer (1990) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan
untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan
perasaan secara mendalam sehingga dapat membantu perkembangan emosi dan
intelektual.
b. Cooper dan Sawaf (1998)
Cooper dan Sawaf (1998) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapka

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 8 110

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 109

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur).

0 1 125

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus : Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur).

0 2 117

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus : Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 0 25

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus: Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas PembangunanNasional “VETERAN” JawaTimur)

0 0 27

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP STRES KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 19

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25