IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA PENGGILINGAN PADI (Studi Kasus Pada Usaha Penggilingan Padi Di Dsn.Mojosari, Ds.Mojotengah, Kec.Bareng, Jombang).

IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA
PENGGILINGAN PADI
(Studi Kasus Pada Usaha Penggilingan Padi Di Dsn.Mojosar i,
Ds.Mojotengah, Kec.Bar eng, J ombang)

SKRIPSI

Oleh :
FIA FANY HAYATI
NPM. 0913010207

PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA
PENGGILINGAN PADI
(Studi Kasus Pada Usaha Penggilingan Padi Di Dsn.Mojosari, Ds.Mojotengah,
Kec.Bareng, J ombang)
Disusun Oleh :
FIA FANY HAYATI
0913010207/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 22 Februari 2013
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I
Ketua

DRS.EC.MUNARI,MM

Prof. Dr. Soepar lan P. Ak, MM

Sekertaris

Dr s. Ec. Munari, MM
Anggota

Dra. Ec. Tituk Diah W. MAks

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA
PENGGILINGAN PADI

(Studi Kasus Pada Usaha Penggilingan Padi Di Dsn.Mojosar i, Ds.Mojotengah,
Kec.Bar eng, Jombang)

Yang diajukan

FIA FANY HAYATI
0913010207/FE/AK
Disetujui untuk Ujian Lisan Oleh

Pembimbing utanma

DRS.EC.MUNARI,MM

Tanggal :.....................................

NIP.196104021988031001

Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

DRS.EC.H.R.A SUWAIDI,MS
NIP. 096003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah,
rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Skripsi ini dengan judul “IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI
PADA USAHA PENGGILINGAN PADI (Studi Kasus Pada Usaha
Penggilingan

Padi

Di

Dsn.Mojosari,


Ds.Mojotengah,

Kec.Bareng,

J ombang)”. Hasil laporan Skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata,
namun terwujud berkat bantuan dari Bapak Drs.Ec.Munari,MM selaku Dosen
Pembimbing, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
Dalam penulisan laporan ini penulis juga banyak mendapatkan
pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak

Prof.

Dr.

Ir.

Teguh


Soedarto,

MP.

selaku

Rektor

UniversitasPembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM

M.Si. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak. Drs. Ec. R.A. Suwaidi, MS. selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono M,Si.Ak selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.


i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Bapak Drs.Ec.Munari,MM selaku Dosen Pembimbing Saya yang
Dengan Kesabaran dan Kerelaan Telah Membimbing dan Memberi
Petunjuk yang Sangat Berguna Sehingga Terselesaikannya Skripsi Ini.
6. Dosen-dosen Ilmu Akuntansi yang telah banyak memberikan ilmu dan
pengetahuan dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
7. Bapak H.Jupri, Selaku Pemilik UD.SARI ALAM, atas waktu dan
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan penelitian di
UD.SARI ALAM.
8. Ibu Sujayanah,SE Selaku Pemilik UD.SEDULUR TANI, atas waktu
dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan
penelitian di UD.SEDULUR TANI.
9. Seluruh staf dan karyawan UD.SARI ALAM dan UD.SEDULUR
TANI terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya yang baik.
10. Ibu Hj.Minarti selaku Istri Pemilik UD.SARI ALAM, atas semua
bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian Skripsi ini.

11. Bapak, Ibu, Adek-adek ku, dan semua keluarga, terima kasih atas do’a
serta dorongannya baik moril maupun materi.
12. Rikho Eko Wijanarko yang selalu setia menemani, membantu,
memberi semangat dan inspirasi dalam situasi apapun “Thank’s for
everything”.
13. Sahabatku anak-anak kost MA 1c No.35 atas semangat, saran dan
bantuannya dalam pengerjaan laporan ini.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata semoga Laporan
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya untuk rekan-rekan
Program Studi Ekonomi Akuntansi.

Surabaya, 17 Januari 2013

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ...............................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii


ABSTRAKSI ...............................................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN .....................................................................

1

1.1

Latar Belakang ..............................................................

1

1.2

Fokus Penelitian ............................................................


4

1.3

Per masalahan .................................................................

5

1.4

Tujuan Penelitian ..........................................................

6

1.5

Manfaat Penelitian .........................................................

6

TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................

7

2.1

Penelitian Terdahulu ....................................................

7

2.2

Landasan Teori ..............................................................

11

2.2.1 Pengertian Akuntansi ...........................................

11

2.2.2 Asumsi dan Konsep Dasar ...................................

13

2.2.2.1 Asumsi Dasar .........................................

13

2.2.2.2 Konsep Dasar ..........................................

15

2.2.3 Pengertian Industri ..............................................

17

BAB II

2.2.3.1 J enis-jenis/macam Industri Berdasr kan
J umlah Tenaga Kerja ..............................

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.3.2 Kriteria Industri Menurut Beberapa
Lembag

2.3

BAB III

BAB IV

……………………………….

18

2.2.4 Industri Kecil ........................................................

20

2.2.5 Kewirausahaan .....................................................

21

Per lakuan Akuntansi untuk Perusahaan Industri
Kecil ................................................................................

22

METODE PENELITIAN .........................................................

29

3.1

J enis Penelitian ..............................................................

29

3.2

Infor man.........................................................................

31

3.3

Lokasi Penelitian ...........................................................

32

3.4

Sumber Data ..................................................................

33

3.5

Teknik Pengumpulan Data ............................................

33

3.6

Teknik Analisis ...............................................................

35

3.7

Pengujuan Kredibilitas Data ........................................

37

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN 39
4.1

Usaha Penggilingan Padi ...............................................

39

4.1.1 Sejarah Usaha Penggilingan Padi UD.SARI ALAM 39
4.1.2 Sejarah Usaha Penggilingan Padi UD.SEDULUR
TANI .....................................................................
4.2

41

Implementasi Pencatatan Akuntansi Pada Usaha
Penggilingan Padi...........................................................

43

4.2.1 Apakah Dalam Usaha Penggilingan Padi Ini Dilikukan
Pencatatan Akuntansi ..........................................
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

43

4.2.2 Formulir apa saja yang digunakan oleh pelaku usaha
penggilingan padi dalam melakukan pencatatan
keuangan ..............................................................

45

4.2.3 Buku pencatatan apa saja yang digunakan pelaku usaha
penggilingan padi ini dalam melakukan proses
pencatatan dalam setiap transaksi ......................

46

4.2.4 Bentuk atau model pencatatan keuangan yang sudah
dilakukan oleh pelaku usaha penggilingan padi selama

4.3

ini ..........................................................................

47

4.2.5 Pencatatan Keuangan Secara Periodik ...............

49

Presepsi Pelaku Usaha Penggilingan Padi Dalam Pencatatan
Keuangan........................................................................

50

4.3.1 Seberapa Penting Pencatatan Akuntansi Dilakukan 50
4.3.2 Dengan Melakukan Pencatatan Keuangan Yang Sudah
Berjalan dapat Membantu Mengontrol Per kembangan
Usaha ....................................................................

52

4.3.3 Penggunaan Laporan Keuangan yang Dilakukan
Selama ini Dapat Mencapai Tujuan Usaha.........

53

4.3.4 Dengan Membuat Laporan Keuangan Dapat
Membantu Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
4.4

54

Pengendalian Interen Bagian Keuangan Pada Usaha
Penggilingan Padi...........................................................

55

4.4.1 Yang Bertugas Melakukan Proses Pencatatan
Keuangan Usaha ..................................................
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

55

4.4.2 Tumpang Tindih Tangung J awab di Dlam Suatu
Usaha ....................................................................

57

4.4.3 Pencatatan Pemisahan Penggunaan uang Pribadi dan

BAB IV

Usaha ....................................................................

59

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

61

4.1

Kesimpulan.....................................................................

61

4.2

Saran...............................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA
PENGGILINGAN PADI
(Studi Kasus Pada Usaha Penggilingan Padi Di Dsn.Mojosari, Ds.Mojotengah,
Kec.Bareng, Jombang)
Oleh :
FIA FANY HAYATI
ABSTRAKSI
Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep
pengembangan perekonomian rakyat banyak didapat dari sektor Industri Kecil atau
Usaha Kecil Menengah (UKM), disini khususnya usaha bidang pertanian. Sektor ini
mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional maupun daerah. Di
Indonesia, industri kecil mampu menyerap 88% tenaga kerja, memberikan kontribusi
terhadap produk domestik bruto sebesar 40% dan mempunyai potensi sebagai salah
satu sumber penting pertumbuhan ekspor, khususnya ekspor non-migas.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan
menunjukan pentingnya pencatatan akuntansi itu dilakukan bagi pelaku suatu usaha
khususnya disini pelaku usaha penggilingan padi. Metode yang digunakan adalah
metode Kualitatif untuk menggali dan menjelaskan penerapan pencatatan keuangn
pada usaha kecil menengah,
Berdasarkan observasi bahwa ditemukan adalah pandangan pemahaman
pencatatan keuangan oleh pelaku usaha penggilingan padi ini sudah memahami
pencatatan laporan keuangan berdasarkan dengan standart akuntansi, namun tidak
semuanya memahami dengan benar,ada juga yang masih menggunakan pencatatan
keuangan sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Hal tersebut dilakukan
karena mereka berfikir bagaimana usaha mereka bertahan dan untuk berkembang serta
menambah pendapatan mereka.

Keyword : Akuntansi. Usaha kecil dan menengah, Usaha penggilingan padi

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor yang menjadi tumpuan hidup

sebagian besar masyarakat Indonesia. Sektor ini dapat memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat, menciptakan lapangan kerja, menyediakan pasar dan bahan baku untuk
produksi sektor industri, menciptakan pendapatan dan menghasilkan devisa yang
dibutuhkan untuk proses pembangunan. Kebutuhan masyarakat terhadap hasil
pertanian, terutama beras menjadi permasalahan utama yang harus diatasi. Beras
merupakan komoditas yang sangat penting, karena sebagian besar penduduk
Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Beras bukan saja
merupakan bahan pangan pokok, tetapi sudah merupakan komoditas sosial.
Perkembangan perekonomian di Indonesia yang berdasarkan pada konsep
pengembangan perekonomian rakyat banyak didapat dari sektor Industri Kecil atau
Usaha Kecil Menengah (UKM), disini khususnya usaha bidang pertanian. Sektor ini
mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional maupun daerah. Di
Indonesia, industri kecil mampu menyerap 88% tenaga kerja, memberikan kontribusi
terhadap produk domestik bruto sebesar 40% dan mempunyai potensi sebagai salah
satu sumber penting pertumbuhan ekspor, khususnya ekspor non-migas. (Indonesia
Small Business Research Center, 2003 dalam Pinasti 2007)

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Perekonomian Indonesia dihadapkan pada krisis yang multidimensi industri
kecil dan UKM tetap bertahan dan mampu berperan untuk melaksanakan fungsinya
baik dalam memproduksi barang dan jasa ditengah kondisi usaha besar tidak mampu
mempertahankan eksistensinya, sehingga dikenal ketika itu industri kecil dan UKM
“tahan banting”. (Wijaya, 2008: 93).
Informasi akuntansi mempunyai pengaruh sangat penting dalam pencapaian
keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000 dalam Pinasti
2007). Informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar
bagi Industry Kecil untuk pengambilan keputusan- keputusan dalam pengelolaan
usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lainlain. Dalam hubungannya dengan pemerintah dan kreditur (bank), penyediaan
informasi akuntansi juga diperlukan. Kewajiban penyelenggaraan pencatatan
akuntansi yang baik bagi hasil usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam undangundang usaha kecil no.9 tahun 1995 dan dalam undang-undang perpajakan. (Pinasti,
2007: 322)
Kenyataannya,

kebanyakan

pengusaha

kecil

di

Indonesia

tidak

menyelenggarakan dan menggunakan Informasi Akuntansi dalam pengelolaan
usahanya (Pinasti, 2007: 322). Salah seorang manajer klinik usaha kecil dan koperasi
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), menyatakan bahwa para pengusaha kecil tidak
memiliki pengetahuan akuntansi dan banyak diantara mereka yang belum memahami
pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha. Pengusaha kecil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. (Idrus,
2000 dalam Pinasti, 2007)
Padahal apabila tidak adanya sebuah sistem akuntansi yang baik dan benar,
maka sebuah rencana tidak akan bisa disusun dengan sempurna, banyak usaha yang
dibangun tidak didasari oleh suatu sistem pencatatan keuangan yang baik dan benar
menurut standar akuntansi. Umumnya mereka membangun usaha manakala ada
kesempatan, disatu pihak hal ini tidak bias dipersalahkan, tetapi dilain pihak, usaha
yang tidak direncanakan dengan cermat tidak akan bertahan lama. Perusahaan tidak
tahu seberapa besar kekuatan dan kelemahan-kelemahan apa saja yang ada pada
perusahaan, manakala perusahaan telah semakin berkembang maka laporan keuangan
itu akan semakin kompleks, manakala perusahaan semakin mengembangkan usaha
maka mereka butuh yang namanya dana besar dan itu harus dilakukan peminjaman
dan kepada pihak bank, seringkali pinjaman itu ditolak hanya karena perusahaan
tersebut tidak menerapkan pencatatan keuangan dengan baik dan benar, sangat
disayangkan apabila hal itu terjadi dikalangan sekitar kita (Krisdiartiwi, 2008: 141).
Umumnya

pemilik

UKM

beranggapan

bahwa

perencanaan

dan

pengembangan strategi bisnis adalah tidak perlu. Teknologi seperti terlihat sebagai
suatu investasi uang dan waktu yang mahal dan tak terjangkau, tetapi memilih alat
yang tepat akan membuat bisnis menjadi lebih mudah daripada sebelumnya.
Menyadari situasi dan kondisi tersebut di atas, maka diperlukan sebuah
inovasi teknologi baru agar para pelaku Industry kecil dan UKM yang sebagian dari
mereka belum mengerti pencatatan akuntansi, menjadi mengerti dan mudah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

menerapkannya. Revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi telah
mendorong kemajuan dalam teknologi, produk dan proses, serta terbentuknya
masyarakat informasi, dalam dunia usaha dituntut untuk tampil adaptif terhadap
perubahan yang terjadi dengan perbaikan strategi dan operasi perusahaan agar dapat
bertahan dalam kompetisi dunia usaha yang semakin ketat.
Faktor accountability mutlak diperlukan jika usaha tersebut menginginkan
lebih maju karena untuk mengajukan kredit kepada bank atau lembaga perkreditan
lain yang memerlukan laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan
(accountability).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
”IMPLEMENTASI

PENCATATAN

AKUNTANSI

PADA

USAHA

PENGGILINGAN PADI. (Studi Kasus Pada Usaha Penggilingan Padi Di
Dsn.Mojosari, Ds.Mojotengah, Kec.Bareng, J ombang)
1.2.

Fokus Penelitian
Setelah melakukan observasi secara umum pada usaha penggilingan padi

(studi kasus pada usaha penggilingan padi di daerah Bareng, Jombang), maka objek
yang ditetapkan sebagai tempat penelitian berjumlah dua usaha penggilingan padi.
Kedua usaha penggilingan padi tersebut dipilih karena masing-masing tempat
penelitian memiliki kondisi yang berbeda, yaitu pada tempat atau lingkungan usaha
itu berdiri, kemudian berapa lama usaha tersebut sudah beroprasi, kemudian latar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

belakang dari sang pemilik dan pegawai yang melakukan pencatatan dan jenis
jasa/produk yang ditawarkan untuk para pelanggan.
Focus penelitian diarahkan pada :
1. Implementasi pencatatan keuangan pada usaha penggilingan padi.
2. Presepsi pelaku usaha penggilingan padi dalam pencatatan akuntansi.
3. Pengendalian interen bagian keuangan pada usaha penggilingan padi.
1.3.

Per masalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka berikut ini dibuat

suatu perumusan masalah :
1. Bagaimana

implementasi

pencatatan

akuntansi

pada

usaha

penggilingan padi?
2. Bagaimana presepsi pelaku usaha penggilingan padi dalam pencatatan
akuntansi?
3. Bagaimana pengendalian interen usaha penggilingan padi ini pada
bagian keuanganya?
1.4.

Tujuan Penelitian
Setelah melakukan kajian masalah dan menyusun rumusan masalah yang

terjadi, maka selanjutnya adalah menentukan tujuan dari penelitian ini. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menunjukan pentingnya
pencatatan akuntansi itu dilakukan bagi pelaku suatu usaha khususnya disini pelaku
usaha penggilingan padi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.5.

Manfaat Penelitian
Tercapainya tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka hasil

penelitian akan memiliki manfaat :
1. Bagi Pelaku Usaha
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran
dan bahan masukan untuk lebih mengetahui besarnya manfaat pencatatan
keuangan sebagai sumber informasi keuangan yang bias digunakan sebagai
perencanaan biaya, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan bagi para
pelaku usaha ini.
2. Bagi Penulis
Menambah ilmu dan pengetahuan, terutama dalam implementasi
pencatatan akuntansi pada usaha penggilingan padi (studi kasus pada usaha
penggilingan padi di daerah Bareng, Jombang). Serta membandingkan teori
dengan kenyataan yang terjadi dilapangan terkait dalam pencatatan keuangan
suatu usaha.
3. Bagi Pembaca
Menjadi sumbangan pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan juga
diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan tidak
menutup

kemungkinan

untuk

mengadakan

penelitian ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

penyempurnaan

terhadap

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.

Penelitian Ter dahulu
Beberapa penelitian tentang penerapan akuntansi pada suatu usaha telah

dilakukan juga oleh peneliti terdahulu. Peneliti tersebut meneliti tentang perusahaan
atau suatu usaha dari berbagai macam sudut pandang dan dengan berbagai macam
hasil dari penelitian mereka.
1. Hasil penelitian Arda Fatah Hasyim dan Endah Susilowati (2011)
“Implementasi Pencatatan Akuntansi Pada Franchise Bisnis Lokal”
Permasalahan :
1. Bagaimana pemahaman pelaku usaha waralaba dalam pencatatan
akuntansi?
2. Bagaimana pemahaman pencatatan akuntansi pada usaha waralaba?
Kesimpulan :
Dari penelitian ini enunjukan bahwa para pelaku usaha waralaba
sebenarnya telah sadar akan pentingnya arti sebuah pencatatan keuangan dalam
sebuah usaha, namun apa yang dilakukan oleh pemilik dan pengelola objek
penelitian terebut masih bersifat sederhana, yaitu hanya pada keluar dan
masuknya uang serta jumlah barang.pada dasarnya, pandangan pemahaman
7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

pencatatan keuangan oleh pengusaha waralaba sudah memahami adanya laporan
keuangan dan sudah berusaha menerapkan laporan keuangan berdasarkan SAK
ETAP 2009, namun pengusaha masih melakukan pencatatan sederhana yang
sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman pengusaha itu sendiri.
2. Hasil penelitian Nanang Shonhadji (2009)
“Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Wirausaha (Locus Of Controls) dan
Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Penggunaan Informasi Dalam Pengambilan
Keputusan Investari”
Permasalahan :
1. Mengapa pelaku usaha kecil dan menengah lebih banyak menggunakan
pengetahuan penentuan harga jual dalam pengambilan keputusan agar
produk dan jasa mereka dapat bersaing.
2. Mengapa

kepribadian

menggunakan

wirausaha

yang

tinggi

akan

informasi akuntansi dalam pengambilan

cenderung
keputusan

investasi.
3. Mengapa ketidakpastian lingkungan yang tinggi akan cenderung memaksa
pelaku usaha kecil dan menengah menggunakan informasi akuntansi
dalam pengambilan keputusan investasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa para pelaku UKM lebih
banyak menggunakan pengetahuan penentuan harga jual dalam pengambilan
keputusan agar produk dan jasa mereka dapat bersaing, disini juga dijelaskan
bahwa, meskipun pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh wirausaha
(pemilik/manajer) itu tinggi, namun pengetahuan itu hanya sebatas pengetahuan
akuntansi secara umum dan sederhana dan tidak di implementasikan dalam
usahanya secara menyeluruh. Selain itu, informasi akuntansi yang berupa laporan
keuangan hanya digunakan seara parsial dalam pengambilan keputusan investasi
(tidak menyeluruh), karena kebanyakan UKM tidak membuat laporan keuangan
secara lengkap, mereka hanya mempunyai catatan akuntansi berupa buku kas,
buku piutang, buku hutang, buku pendapatan dan pengeluaran.
3. Dalam penelitian Nurul latifah P (2008)
“Studi Empiris Penerapan Akuntansi UKM Boja”
Permasalahan

:

1. Apakah pelaku UMKM sudah menerapkan akuntansi ?
2. Apakah pengambilan keputusan berdasarkan informasi akuntansi?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Kesimpulan :
Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar pengelola
UMKM di wilayah Boja, kabupaten Kendal telah menerapkan akuntansi pada
usaha mereka, dan pelaksanaanya dilakukan oleh pemilik langsung. Oleh para
pelaku usaha uni informasi akuntansi digunakan sebagai dasar

dalam

pengambilan keputusan usaha yang sesuai dengan prioritasnya, yaitu : penetapan
harga jual, pengajuan pinjaman dana ke bank, sebagai bahan evaluasi di masa
mendatang, dan sebagai dasar untuk mengembangkan usaha.
4. Hasil penelitian Margani Pinasti (2007)
“Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap
Presepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi : Suatu Riset Eksperimen”
Permasalahan

:

1. Bagaimana pengaruh penyelenggaraan dan penggunaan informasi
akuntansi terhadap presepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi?
Kesimpulan

:

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa para pedagang kecil di pasar
tradisional

Kabupaten

Banyumas

tidak

menyelenggarakan

dan

tidak

menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Keputusankeputusan dalam pengelolaan usaha lebih banyak didasarkan pada informasi-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

informasi non akuntansi dan pengamatan sepintas atas situasi pasar. Secara
umum, bagi para pedagang kecil tersebut, informasi akuntansi tidak penting.
Alasan-alasan yang dikembangkan oleh para pengusaha kecil tersebut antara lain :
mereka merasa terlalu direpotkan dengan penyelenggaraan catatan akuntansi
tersebut. Para pengusaha kecil ini berfikir bahwa yang penting mereka
mendapatkan laba tanpa direpoti bahwa yang penting mereka mendapatkan laba
tanpa direpoti dengan penyelenggaraan akuntansi, karena mereka belum merasa
belum merasakan manfaatnya.
2.2.

Landasan Teor i

2.2.1. Penger tian Akuntansi
Rosdiji (1999:7) menjelaskan makna atau rumusan definisi akuntansi sangat
bervariasi dan berkembang sesuai dengan perkembangan jamanya, ada tiga
pengertian akuntansi yang dianggap bias mewakilinya yaitu sebagai berikut:
1. Akuntansi adalah seni (art) pencatatan, penglompokan dan pengikstisaran
dengan cara yang berarti atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan serta penafsiran hasil-hasilnya.
2. Akuntansi

adalah

aktivitas

jasa

(service

activity)

yang

fungsinya

menyediakan informasi terutama yang bersifat kuantitatif dari suatu entitas
ekonomi yang berguna sebagian besar dalam pengambilan keputusan
ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

3. Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan (body of knowledge) serta fungsi
organisasi

yang

mengklasifikasikan,

secara

sistematik,

memproses,

original

dan

otentik

mengikstisarkan,

mencatat,

menganalisis,

menginterpretasikan seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuangan
yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka menyediakan
informasi yang berarti dan dependable yang dibutuhkan oleh manajemen
sebagai laporan dan pertangungjawaban atas kepercayaan yang diterima.
Akuntansi merupakan suatu sistim informasi bagi pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan dalam pengambilak keputusan. Akuntansi sering pula
disebut sebagai bahasa bisnis yaitu sebagai alat komunikasi untuk mencapai tujuan
dari perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Saleh (2004) bahwa pelaporan
keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai
informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta
kinerja pada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut.
Ta Warren et al. (1996:9) menjelaskan accounting is may be defined as an
information system that provides report to various individuals or groups about
economic activities of an organization or other entity, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai sebuah system informasi yang menyediakan berbagai macam laporan
tersendiri atau kelompok mengenai kegiatan ekonomi dari suatu organisasi.
Horngren (1996:3) menjelaskan bahwa accounting is major means of helping
managers to administrater each of the business function preserted it. Artinya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

akuntansi adalah alat utama yang dapat membantu manajemen untuk mengatur serta
berfungsi untuk menjaga dan menginformasikan kekayaan masing-masing bisnis.
Dari beberapa definisi diatas terdapat beberapa fungsi akuntansi seperti yang
dinyatakan oleh Moonitz yang dikutip oleh Tuanokotta (1984:87) yaitu :
1. Mengatur resourch yang dimiliki oleh entitas tertentu.
2. Untuk mencerminkan klaim terhadap dan kepentingan di dalam entitas
tersebut.
3. Mengukur perubahan-perubahan dalam resourcesh, klaim dan kepentingankepentingan tersebut.
4. Membagi-bagi perusahaan-perusahaan

tersebut

kepada periode

yang

bersangkutan.
5. Menyatakan hal-hal di atas satuan uang sebagai suatu common denominator.
2.2.2. Asumsi dan Konsep Dasar
2.2.2.1 Asumsi Dasar
Ada beberapa asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi. Asumsiasumsi tersebut menurut [Baridwan, 2000:8] adalah :
1. Kesatuan Usaha Khusus
Di dalam konsep ini perusahaan di pandang sebagai sustu unit usaha yang
berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya. Atau dengan kata laian perusahaan di
anggap sebagai “unit akuntansi” yang terpisah dari pemiliknya atau dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

kesatuan usaha yang lain, dengan anggapan seperti ini maka transaksitransaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik dan oleh
karenanya maka semua pencatatan dan laporan dibuat untuk perusahaan tadi.
2. Kontinuitas Usaha
Konsep ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus dalam
arti diharapkan tidak aka nada likuiditas di masa yang akan datang. Penekanan
dari konsep ini adalah terhadap anggapan bahwa akan tersedia cukup waktu
bagi suatu perusahaan untuk menyelesaikan usaha, kontrak-kontrak dan
perjanjian-perjanjian. Oleh karena itu dibuat berbagai metode penilaian dan
pengalokasian dalam akuntansi yang didasarkan dalam konsep ini. Sebagai
contoh adalah prosedur amortisasi dan depresiasi. Jadi bila tidak dapat
terbukti yang cukup jelas bahwa suatu perusahaan itu akan berhenti usahanya
maka kesatuan usaha suatu perusahaan itu akan berhenti usahanya maka
kesatuan usaha itu harus dipandang akan hidup terus.
3. Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan
Beberapa transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat denggan
menggunakan ukuran unit fisik atau waktu, tetapi karena tidak semua
transaksi itu bias menggunakan ukuran unit fisisk yang sama sehingga akan
menimbulkan kesulitan-kesulitan di dalam pencatatan dan penyususnan
laporan keuangaan. Untuk mengatasi masalah ini maka semua transaksitransaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

moneter

pada

saat

terjadinya

transaksi

ini.

Unit

moneter

yang

digunakanadalah mata uang dari Negara dimana perusahaan itu berdiri.
4. Periode Waktu
IAI (2002) menyatakan bahwa asumsi dasar dalam pencapaian tujuan laporan
keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Dasar akrual adalah
pencatatan transaksi pada saat terjadinya dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan, bukan pada sat kas diterimaatau
dikeluarkan.
2.2.2.2 Konsep Dasar
Konsep (prinsip) dsar yang mendasari penyususnan standart akuntansi
menurut [Baridwan, 2000:9] adalah :
1. Prinsip Biaya Historis
Prinsisp ini menghendaki digunakanya harga perolehan dalam pencatatan
aktiva, utang, modal, dan biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari
penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh satu unit usaha selama suatu
periode terentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3. Prinsip mempertemukan
Yang dimaksud dengan prinsip mempertemukan adalah mempertemukan
biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini
berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode, karena
biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatanya, maka pemahaman biaya
sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu
pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanyajuga akan ditunda sampai
saat diakuinya pendapatan.
4. Prinsip konsistensi
Agar laporan keuangan daptat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi
harus ditetapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, sehingga bila terdapat
perbedaan antara suatu pos dalam dua periode data segera diketahui bahwa
perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.
Konsisten tidak dimaksudkan sebagai larangan pengganti metode, jadi
masalah dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode, maka akibat
(selisih) yang cukup bererti (material) terhadap laba perusahaan harus
dijelaskan dalam laporan keuangan,tergantung dari sikap dan perlakuan
terhadap perubahan metodeatau prinsisp tersebut.
5. Prinsisp pengungkapan Lengkap
Yang dimaksud dengan prinsisp pengungkapan lengkap (full disclousure)
adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

informasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi
dalam suatu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu.
2.2.3. Penger tian Industr i
Berdasrkan UU No.5 tahun 1984 yang dimaksud dengan perindustrian adalah
tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan industry. Sedangkan
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk pengunaanya, termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industry.
Kelompok industry adalah bagian-bagian utama kegiatan industry, yakni
kelompok industry hulu atau juga disebut kelompok industry dasar, kelompok
industry hilir, dan kelompok industry kecil. Cabang industry adalah bagian suatu
kelompok industry yang menpunyai cirri umum yang sama dalam proses produksi.
Jenis industry adalah bagian suatu cabang industry yang mempunyai cirri
kusus yang sama dan/atau hasilnya bersifat akhir dalam proses produksi. Sedangkan
bidang usaha industry adalah lapangan kegiatan yang bersangkutan dengan cabang
industry atau jenis industry. Dan perusahaan industry adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang usaha industry.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.3.1 J enis-jenis/macam Industri Ber dasrkan J umlah Tenaga Kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah antara 1-4
orang.
2. Industri kecil
Adalah industry yang jumlah karyawan/tenaga kerja barjumlah antara 5-19
orang.
3. Industri sedang atau industry menengah
Adalah industry yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah antara 20-99
orang.
4. Industry besar
Adalah industry yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah antara 100
orang atau lebih.
2.2.3.2 Kr iter ia Industri Menur ut Beber apa Lembaga
1. UU No.9 Tahun 1995
Criteria usaha kecil mengatur criteria usaha kecil berdasarkan nilai aset tetap
(di luar tanah dan bangunan) paling besar Rp.200 juta dengan onset per tahun
maksimal Rp. 1 milyar. Sementara itu berdasarkan impress No.10 tahun 1999
tentang usaha menengah, batasan aset tetap (di luar tanah dan bangunan)
untuk usaha menengah adalah Rp.200 juta hingga Rp. 1 milyar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. BPS dan Kementrian Koperasi dan UKM
Menggolongkan suatu usaha sebagai usaha kecil jika memiliki omset antara
Rp. 1 sampai dengan Rp. 50 milyar pertahun. Berdasarkan devinisi tersebut,
data BPS dan Kementrian Koprasi dan UKM pada tahun 2002 menunjukan
populasi usaha kecil mencapai sekitar 41,3 juta unit atau sekitar 99,85 persen
dari seluruh jumlah usaha di Indonesia. Sedangkan usaha menengah
berjumlah sekitar 61,1 ribu unit atau 0,15 persen dari seluruh usaha di
Indonesia. Sementara itu perumusan UKM paling banyak berada di sector
pertanian (60 persen) dan perdagangan (22 Persen).
3. Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Menetapkan bahwa industry kecil dan menengah adalah industry yang
memiliki nilai investasi sampai dengan Rp. 5 milyar. sementara itu, usaha
kecil di bidang perdagangan dan industry juga dikaterorikan sebagai usaha
yang memiliki aset tetap kurang dari Rp. 200 juta dan omset pertahun kurang
dari Rp. 1 milyar (sesuai UU No.9 tahun 1995)
4. Bank Indonesia
Menggolongkan UK dengan merujuk pada UU No. 9 1995, sedangkan untuk
usaha menengah, BI menentukan sendiri criteria aset tetapnya dengan besaran
yang dibedakan antara industry manufaktur (Rp.200 juta s/d Rp.5 milyar) dan
non manufaktur (Rp.200-600 juta)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

5. Badan Pusat Statistik (BPS)
Menggolongkan suatu usaha berdasrkan jumlah tenaga kerja. Usaha kecil
adalah usaha yang memiliki pekerja 1-19 orang, usaha menengah memiliki
pekerja 20-99 orang dan usaha besar memiliki pekerja sekurang-kurangnya
100 orang.
2.2.4 Industri Kecil
Pengertian Industri kecil menurut (Hashim Wafa dan Sulaiman, 2001 dalam
penelitian Zulfah riskiah) yaitu merupakan organisasi yang memiliki lingkungan yang
dinamis, penuh ketidakpastian (seperti persaingan, pelanggan, supplier, regulator dan
asosiasi usaha) dengan ciri-ciri yaitu struktur organisasi sangat sederhana,
mempunyai karakteristik khas, tanpa kolaborasi, tanpa staf yang berlebihan,
pembagian kerja yang tidak tetap, memiliki hierarki manajemen kecil, sedikit
aktivitas, yang diformalkan, sangat sedikit menggunakan proses perencanaan, jarang
mengadakan pelatihan untuk karyawan, pengusaha sering sulit membedakan antara
asset pribadi dan perusahaan, sistim akuntansi kurang baik dan bahkan sering tidak
memilikinya, dan pengusaha mempunyai sifat dalam menghadapi investasi hapir
sama dengan perorangan, pendapat ini didukung oleh Huib Poot et al (dalam Sirat,
2002) yaitu:
Pernyataan di atas secara inplisist menunjukan karakteristik, struktur industry,
intensitas factor produksi, tenaga kerja, produktivitas maupun kebijakan dan strategi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

industrikecil. Perusahaan industri kecil, pada umumnya menjalankan kegiatan
usahanya dengan memiliki keterbatasan-keterbatasan, seperti : kala usaha yang kecil,
modal sendiri dan terbatas, kurang menguasai teknologi, tenaga kerja yang di
pekerjakan dengan sebagian besar terdiri dari kalanggan anggota keluarga.
2.2.5 Kewirausahaan
Menurut Kotler (1997:28 dalam penelitian Zulfah riskiah) pasar berubah luar
biasa sesuai dengan kebutuhan dan keingginan konsumen. Setiap perusahaan harus
selalu berorientasi ke pasar agar tidak mati. Perusahaan yang mati adalah perusahaan
yang tidak member apa yang siap dibeli orang. Oleh karena itu perusahaan dapat
meningkatkan pendapatan apabila memiliki visi yang berorientasi kebutuhan
masyarakat sehingga merupakan peluang menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan
(marketable value) yaitu barang dan jasa yang mau dibeli orang.
Tantangan yang dihadapi setiap orgnah berakhir anisasi adalah perubahan
yang tidak pernah berakhir. Perubahan merupakan fenomena kehidupan yang
mengharuskan setiap organisasi bahkan setiap manusia untuk mempunyai
kemampuan dan daya penyesuaian yang tinggi terhadap segala bentuk kemungkinan
terjadinya perubahan akibat munculnya produk jasa sebagai pemenuhan manusia.
Seperti yang dikatakan oleh kao (2001 : 1) Nothing living can be static.
Kao (2001 : 23) berpendapat perusahaan kecil dalam mengembangkan usaha
perlu menggunakan strategi yang disebut sebagai strategi kewirausahaan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

keingginan pasar yang didalamnya terdapat strategi objektif dan fundamental agar
perusahaan dapat terus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Seorang usahawan dalam menjalankan usahanya haruslah memiliki semangat
kewirausahaan yang berkaitan dengan mental manusia yang optimis, percaya diri,
determinan dan fleksibel. Menurut kao (2001 : 30) menyatakan individu yang dapat
mengkombinasikan resiko, inovasi, keahlian dan seni sehingga menciptakan bentuk
organisasi baru, berbagai team dalam menciptakan produk dan jasa baru, metode
produksi baru, pasar-pasar baru, bahan baku baru ataupun bisnis baru sehingga dia
merpakan orang yang bertanggungjawab terhadap perusahaan dan inovasi bagi
perusahaannya.
Semangat wirausaha yang harus dimiliki adalah dapat menyesuaikan
perusahaan terhadap situasi yang terus berubah-ubah karena berorientasi ke depan,
bermotivasi tinggi, percaya diri dan dapat fleksibel terhadap situasi dan kondisi serta
memiliki perencanaan dalam menjalankan usahanya.
2.3

Per lakuan Akuntansi untuk Perusahaan Industr i Kecil
Perlakuan akuntansi untuk perusahaan industry kecil sebenarnya tidak

berbeda dengan perlakuan akuntansi untuk jenis perusahaan lainya dimana
perlakuannya harus sesuai dengan peratu9ran yang berlaku di Indonesia. Perlakuan
yang disebutkan adalah penyajian yang sesuai dengan PSAK yang berlaku, dimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

menurut PSAK dalam penyajiannya setiap pelaporan keuangan harus memenuhi :
komponen-komponen sebagai berikut (PSAK,2007 : 3)
a. Neraca
Dalam neraca perusahaan menyajikan aktiva terpisah dari aktiva tidak
lancer dan kewajiban jangka pendek terpisah dan kewajiban jangka
panjang kecuali untuk industry tertentu yang diatur dalam SAK
khusus. Aktiva lancer disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan
kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya. Perusahaan harus
menggungkapkan informasi mengenai jumlah setiap aktiva yang akan
diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan dan sesudah dua belas
bulan dari tanggal neraca.
b. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang
menonjolkan berbagai unsure kinerja keuangan yang dipergunakan
bagi penyajian secara wajar.
Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut :
1. Pendapatan
2. Laporan laba rugi
3. Beban pinjaman
4. Bagaimana dari laba atau rugi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

5. Beban pajak
6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan
7. Pos luar biasa
8. Hak minoritas
9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan
Pos,judul dan sub jumlah lainya disajikan laporan laba rugi apabila
diwajibkan oleh pernyataan akuntansi keuangan atau apabila penyajian
tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja perusahaan secara wajar.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Perusahaan harus menyajikan laporan ekuitas sebagai komponen
utama laporan, yang menunjukan :
1. Laba rugi bersih periode yang bersangkutan
2. Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan dan kerugian
beserta jumlah yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara
langsung dalam ekuitas.
3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur
dalam pernyataan standar akuntansi keuangan terkait.
4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada
pemilik.
5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode
serta perubahanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

6. Rekonsiliasi atara nilai tercatat dari masing-masing jenis
modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perusahaan.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam pernyataan standart akuntansi keuangan terkait.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap
pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus
berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas arus kas
harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan. Catatan laporan keuangan mengungkapkan:
1. Informasi tentang dasar penyususnan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap
peristiwa dan transaksi yang penting.
2. Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan standart akuntansi
keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan tetapi diperlukan dalam rangka secara wajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added
setatemen),

khususnya

bagi

industry

dimana

factor-faktor

lingkungan hidup memegang peranan penting dan dagi industry
yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan
yang memegang peran penting (PSAK, 2007: 1). Sedangkan untuk
industri kecil apabila belum ada pengaturan di dalam PSAK, maka
manajemen menggunakan pertimbanganya untuk mendapatkan
kebijakan akuntansi yang memberikan informasi yang bermanfaat
bagi pengguna laporan keuangan, dalam melakukan pertimbangan
tersebut manajemen memperhatikan :
a. Persyaratan

dan pedoman pernyataan

standar

akuntansi

keuangan yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah
terkait.
b. Definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aktiva, kewajiban,
penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam kerangka dasr
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
c. Pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan
praktek industry yang lazim sepanjang konsisiten dengan huruf
a dan b.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Untuk pelaporan laba rugi pada perusahaan kecil, rincian
yang pertama disajikan dengan metode beban. Beban disajikan
dalam laporan laba rugi sesuai dengan sifatnya (contoh:
penyusustan, pembelian bahan baku, beban transportasi, gaji, upah
dan beban iklan) dan tidak dialokasikan menurut berbagai fungsi
dalam perusahaan. Metode ini sederhana dan cocok diterapkan pada
perusahaan kecil sebab tidak perlu dialokasikan menurut berbagai
fungsi dalam perusahaan.
Meburut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI, 2008)
panduan Audit Entitas Bisnis Kecil, pemisahan tugas yang terbatas
harus dilakukan khususnya dalam lingkungan pemakai computer,
dikarenakan mereka dapat melakukan satu atau lebih fungsi
akuntansi :
a. Membuat dan mengotorisasi dokumen sumber
b. Memasukan data ke dalam sistim
c. Menjalankan computer
d. Mengubah data program dan data file
e. Menjalankan/mendistribusikan keluaran
f. Mengubah sisitim operasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Hal-hal yang disebutkan di atas adalah bukti bahwa
pemisahan tugas harus dilakukan walau terbatas, sehingga dapat
menentukan resiko pengadilan.
Criteria kualitatif dalam laporan keuangan entitas bisnis
kecil menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI, 2008)
sebagai berikut :
a. Konsentrasi dari pemilik dan manajemen senior
b. Sumber pendapatan (source of revenue) dan sumber
pendanaan (sources of financing) yang terbatas.
c. Pencatatan yang tidak terlalu kompleks/rumit
d.

Pengadilan

tingkat

entitas

kompleks/rumit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang

tidak

terlalu

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

J enis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan stu