PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG.

(1)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI

PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC.

KRAMATWATU KAB. SERANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Faizatul Ulwiyah

1004271

PROGRAM STUDI S1 PGSD

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

i

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Faizatul Ulwiyah, 2014. Penggunaan Model Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dalam Materi Mengomentari Persoalan Faktual Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Kebarosan Kec. Kramatwatu Kab. Serang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih banyak siswa yang masih belum

menunjukan keberaniannya berbicara mengemukakan pendapat dalam

mengomentari persoalan faktual di depan kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung.Melihat dari permasalahan ini, maka penulis ingin melakukan penelitian dalam upaya mengatasi permasalahan siswa pada berbicara mengomentari persoalan faktual dengan keberanian untuk memberikan pendapatnya secara lancar dan terbiasa sejak dini.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana penggunaan model NHT untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual pembelajan bahasa Indonesia , b.Bagaimana hasil penerapan model NHT untuk meningkatkan kemampuan Berbahasa pada aspek berbicara.

Tujuan dalam penelitian ini adalah Mengetahui gambaran penerapan model NHT untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa ,Mengetahui hasil penerapan Model NHT dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.

Hasil penelitian keterampilan berbicara dengan menggunakan model NHT pada siklus I hasil belajar siswa diperoleh rata-rata mencapai 5.74 kemudian pada siklus II hasil belajar siswa menjadi meningkat dengan rata-rata nilai diperoleh sebesar 6.74 dan pada siklus III nilai rata-rata hasil belajar semakin meningkat menjadi 8.29 dari 27 siswa.

Kesimpulan yang didapat bahwa pembelajaran dengan model Numbered head Together (NHT) dapat mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara di depan umum dengan mengomentari persoalan faktual.


(3)

vii

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 4

BAB II BERBICARA MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL MODEL NHT A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 6

2. Pengertian Berbicara... 8

3. Model NHT... 12

4. Kajian Hasil Temuan Penelitian ... 16

B. Kerangka Berfikir dan Pengajuan Hipotesis Tindakan 1. Kerangka Penelitian ... 17


(4)

viii

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Pengertian PTK ... 21

2. Desain PTK ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Definisi Operasional... 24

D. Instrumen Penelitian... 25

E. Prosedur Penelitian... 32

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 33

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Penelitian Tindakan 1. Pelaksanaan Pra Siklus ... 36

2. Pelaksanaan Siklus I ... 37

3. Pelaksanaan Siklus II ... 54

4. Pelaksanaan Siklus III ... 68

B. Pembahasan Data 1. Hasil Siklus I ... 78

2. Hasil Siklus II ... 81

3. Hasil Siklus III... 84

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 87

D. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(5)

1

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru pada tanggal 20 januari 2014 dalam kegiatan pembelajaran di kelas, tentang keterampilan berbicara menurut guru tersebut ternyata belum mencapai hasil sesuai dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 63% dan baru mencapai 58% pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia, dan menurut sumber yang didapat dalam pembelajaran di kelas bahwa siswa sangat beragam karakternya yaitu ada yang diam saja ketika harus menanggapi persoalan faktual yang ada dan siswa masih nampak malu – malu ketika diminta berbicara di depan kelas, padahal guru berharap siswanya berani berbicara dalam menanggapi persoalan yang ada terutama berani berbicara dihadapan teman – teman.Bertolak dari kenyataan tersebut di atas maka peneliti berpendapat bahwa siswa kelas V SDN Kebarosan belum begitu berani untuk berbicara di depan kelas dan belum terampil dalam menyampaikan pendapat ketika pembelajaran berlangsung.

Sehingga peneliti beranggapan jika permasalahan ini terus menerus didiamkan akan sangat vatal akibatnya bagi siswa terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dan peneliti akan mencoba menambah proses pembelajaran dikelas, siswa berani berbicara pada materi mengomentari persoalan dengan menggunakan model NHT dengan melalui model NHT diharapkan adanya suatu proses perolehan bagi siswa dan lebih termotivasi dalam belajar dengan tujuan untuk mencapai KKM yang sudah ditentukan.

Keberanian dengan keterampilan berbicara di sekolah dasar mempunyai fungsi yang sangat penting terutama pada siswa kelas tinggi yakni memberikan sebuah dasar bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang yang selanjutnya, Siswa dituntut agar dapat aktif dan berani berbicara


(6)

2

mengungkapkan pendapat ketika pembelajaran sedang berlangsung. Guru dalam hal ini selalu memberikan motivasi dalam kegiatan belajarnya. Sunendar (2002:241) mengatakan bahwa :

keterampilan berbicara mendapatkan tempat utama dalam memberikan dan menerima sebuah informasi serta dapat memajukan hidup dalam peradaban dunia yang modern. Kemampuan setiap individual untuk dapat mengekspresikan gagasan dengan sedemikian rupa, sehingga orang lain pun mau mendengarkan dan memahaminya, sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap kehidupan masyarakat dan kehidupan individual.

Dari kutipan tersebut di atas maka dalam hal keterampilan berbicara bagi siswa merupakan hal yang sangat mendasar, yang artinya agar siswa lebih cepat tanggap terhadap informasi dan dapat mengekspresikannya. Susunan dengan tingkatan usia siswa SD kelas V. Sehingga dapat di dengar dan dipahami oleh teman sekelasnya.

Untuk pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik, peneliti berharap guru dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat. Sesuai dengan materi yang akan di bahas, seperti peneliti ungkapkan sebelumnya. Bahwa model yang tepat digunakan pada materi mengomentari persoalan faktual yaitu model NHT dengan maksud agar siswa terampil berbicara.

(Sunendar,D : 2008 : 240) bahwa : Keterampilan berbicara adalah sebagai salah satu keterampilan lisan yang bersifat reseptif harus dimiiliki oleh siswa sekolah dasar agar dapat berkomunikasi dengan baik secara lisan. Menurut aliran komunikatif dan pragmatif keterampilan menyimak mempunyai hubungan yang sangat erat. Interaksi lisan pun ditandai dengan rutinitas informasi. Keterampilan berbicara memberikan syarat bahwa adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam membentuk sebuah kalimat, betapapun kecilnya memiliki sebuah struktur dasar yang saling berkaitan sehingga dapat memberikan sebuah makna.

Sedangkan yang dimaksud dengan model NHT adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto: 2012:97) . Dengan melalui model ini siswa dibentuk dalam sebuah


(7)

kelompok - kelompok kecil, yang harus mendapatkan perhatian adalah para siswa dapat berperan aktif dalam setiap forum diskusi tersebut. Semakin banyak siswa yang terlibat dalam diskusi dan menyumbangkan pikirannya, semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari. Perlu diperhatikan pula masalah peranan guru sebagai pengajar sangat penting.

Uraian Latar belakang tersebut di atas, dengan menggunakan model NHT peneliti akan mencoba melalui penelitian tindakan kelas yang berjudul

“Penggunaan Model Numbered Heads Together untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara dalam Materi Mengomentari Persoalan Faktual Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN Kebarosan”. Karena dalam penelitian yang sebelumnya sudah menggunakan model NHT dan pada aspek keterampilan yang berbeda hasilnya ternyata berhasil ( Devi : 2012 ).

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Dari latar belakang diatas, dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara di kelas V SDN Kebarosan Kec. Kramatwatu Kab. Serang-Banten tidak sesuai dengan apa yang di harapan.

2. Banyak siswa yang belum begitu berani untuk berbicara dan belum

terampil dalam menyampaikan pendapat ketika pembelajaran

berlangsung.

3. Guru tidak menggunakan model atau strategi dalam keterampilan

berbicara yang menarik.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1.Bagaimana penggunaan model NHT untuk meningkatkan keterampilan


(8)

4

Indonesia siswa kelas V SDN Kebarosan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang ?

2.Bagaimana hasil penerapan model NHT untuk meningkatkan kemampuan

Berbahasa pada aspek berbicara siswa Kelas V SDN Kebarosan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang ?

D. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki peraktik pembelajaran berbicara, secara khusus bertujuan untuk :

1.Mengetahui gambaran penerapan model NHT untuk meningkatkan

kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Kebarosan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

2.Mengetahui hasil penerapan Model NHT dalam meningkatkan

kemampuan berbicara siswa Kelas V SDN Kebarosan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

E. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan model NHT sebagai berikut :

1. Bagi siswa, ikut berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang dipelajari dan meningkatkan kemampuan berbicara.

2. Bagi Guru, hasil penelitian memberikan pengetahuan dan pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan guru, dapat menjadikan alternatif pemecahan masalah yang sama dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang lainnya.

3. Bagi peneliti (mahasiswa), Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk dikembangkan lebih lanjut dalam menciptakan Model pembelajaran yang kreatif dan fungsional khususnya model NHT untuk meningkatkan kemampuan berbicara, dapat memberikan wawasan pengetahuan dan mengetahui penggunaan model


(9)

NHT untuk mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara di depan kelas. Menjadikan motivasi diadakannya penelitian lain yang sejenis dan lebih berkualitas dan lebih luas pemaparannya.

F. SISTEMATIKA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN terdiri dari:

Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penelitian. BAB II BERBICARA DALAM MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL DENGAN MODEL NHT

terdiri dari:

Kajian Teori, Kajian Hasil Penelitian, Kerangka Berfikir, Hipotesis Tindakan. BAB III METODOLOGI terdiri dari:

Metode dan Desain Penelitian, Populasi dan Sampel, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari:

Pelaksanaan Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Analisis Data, Jawaban Hasil Hipotesis Tindakan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN terdiri dari: Simpulan dan Saran.


(10)

21

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena masalah yang diteliti adalah pendidikan yang terjadi di dalam kelas yang berupa kesulitan siswa dalam keterampilan berbicara di depan kelas.

1. Pengertian PTK

Dalam literatur bahasa Inggris PTK disebut dengan Classroom Action Research. Dalam Yusnandar, (2013 : 6), secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek – praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional.

Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik problema yang harus dipecahkan yaitu problema yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru, adanya tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas (Yusnandar,2013:7-8).

Bory menyebutkan secara eksplisit bahwa tujuan utama dalam penelitian tindakan kelas ialah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru dikelasnya sendiri dan bukannya bertujuan untuk mencapai pengetahuan ilmu dalam bidang pendidikan (Yusnandar, 2013:9).

Dalam Yusnandar, (2013:9-10), Manfaat yang dapat diraih dengan dilakukan penelitian tindakan kelas terutama pada komponen pendidikan atau pembelajaran dikelas antara lain mencakup: inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan tingkat kelas, peningkatan profesionalisme guru.


(11)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam inovasi pembelajaran guru selalu mencoba untuk merubah mengembangkan dan meningkatkan gaya mengajar agar dia mampu melahirkan model yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam aspek pengembangan kurikulum, guru kelas bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum dalam level sekolah atau kelas. Dalam profesionalisme guru dalam pembelajaran memiliki manfaat yang sangat penting. Guru ditantang untuk memiliki keterbukaan terhadap pengalaman dan proses pembelajaran.

Oja dan smulyan (1989), membedakan adanya empat bentuk penelitian tindakan yaitu: 1) Guru sebagai peneliti, 2) Peneliti tindakan kaloboratif, 3) Simultan terintegrasi, dan 4) Administrasi sosial eksperimental. (Yusnandar, 2013:13-14).

Bentuk pertama PTK guru sebagai peneliti, dalam bentuk ini tujuan utama PTK ialah meningkatkan praktek-praktek pembelajaran dikelas dimana guru terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, aksi (tindakan), dan refleksi.

Bentuk kedua PTK kaloboratif melibatkan berbagai pihak lain, baik guru, kepala sekolah, pengawas maupun dosen PGSD. Model penelitian tindakan kelas seperti ini selalu dirancang dan dilaksanakan oleh tim.

Bentuk ketiga, simultan terintegrasi, tujuan diadakan PTK bentuk ini adalah untuk dua hal sekaligus; memecahkan persoalan praktis dalam bidang pembelajaran dikelas.

Bentuk keempat, penelitian administrasi sosial eksperimental lebih meningkatkan dampak kebijakan dan praktek.

2. Desain PTK

Desain penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini desain penelitian tindakan kelas Kemmis dan Taggart dalam Arikunto (2010:132) yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari empat langkah kegiatan, yakni: Perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.


(12)

23

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Rencana

Rencana adalah suatu tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan dan merubah prilaku sebagai sikap solusi. 2. Tindakan

Tindakan merupakan suatu upaya yang dilakukan peneliti sebagai usaha perbaikan, peningkatan, dan perubahan yang diinginkan.

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan atas hasil dari tindakan yang dilaksanakan.

4. Refleksi

5. Refleksi adalah pengkajian terhadap hasil dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama dengan guru dapat melakukan revisi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya, siklus PTK tersebut dilukiskan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Perencanaan SIKLUS I

Pengamatan Perencanaan

SIKLUS II Pengamatan Refleksi

Pelaksanaa n Refleksi

Pelaksanaa n

Lanjut pada siklus berikutnya

Perencanaan Pra siklus Pengamatan

Pelaksanaa n


(13)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Model Kemmis dan Taggart 2010:132) Bagan diatas dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto 2010:132) yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Di mana penelitian tindakan diawali dengan perencanaan (planning), tindakan (Acting), pengamatan (Observing) dan melakukan refleksi (refllecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai.

B. Populasi dan Sampel 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kebarosan yang berjumlah 31 orang siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Untuk melindungi responden, peneliti tidak mencantumkan nama-nama siswa seutuhnya tapi menggunakan nama inisial.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebarosan yang beralamat di Jalan Teluk Terate Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang-Banten. Alasan pemilihan sekolah ini karena sekolah ini memerlukan inovasi pembelajaran, khususnya dalam keterampilan berbicara.

3. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini melaksanakan observasi pada tanggal 28 Januari 2014. kemudian peneliti melaksanakan siklus I, II, dan III pada minggu ke 3, 4 April 2014.

C. Definisi Operasional

1 Keterampilan berbicara yaitu kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi


(14)

25

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan”. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar atau penyimak. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantis, dan linguistik yang sangat intensif. 2 Model Numbered Head Together (NHT) adalah suatu cara pembelajaran

yangmemberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Dimana peserta didik mendiskusikan (membicarakan, mencari jawaban bersama) dengan cara saling memberikan masukan pendapat kemudian disaring untuk menemukan kesimpulan, dengan cara mencampurkan yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar, dengan menggunakan nomor kepala pada setiap anggota kelompok (Lie,A. 2008:61).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliiti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan menghasilkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis hingga mudah diolah (Arikunto,2006:160). Instrumen penelitian tindakan kelas ini menggunakan beberapa instrumen yang mewakili bagaimana keberhasilan penelitian pembelajaran yang akan dilaksanakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: tes, dan observasi.

1. Tes

Tes merupakan instrumen atau alat yang digunakan dalam perolehan informasi atau suatu data tentang individu atau objek. Tes juga merupakan himpunan pertanyaan yanng harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dikerjakan oleh orang-orang yang dites (wardoyo,2013:78).


(15)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jenis tes : tulis dan lisan

a. Bentuk tes : subyektif b. Soal tes : berupa wacana

Tujuan tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Kompetensi Dasar Indikator Hasil

- Menemukan makna

dalam suatu berita

persoalan faktual

dengan cara

keterampilan berbicara di depan kelas

- Siswa

mengomentari persoalan berdasarkan petunjuk judul

- Siswa bergiliran

mengomentari persoalan isi teks wacana

- Siswa

menyimpulakan teks wacana.

-Mengetahui

langkah –

langkah pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model NHT

-Membantu

mengikatkan kemampuan

berbicara siswa

dengan menggunakan model NHT


(16)

27

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembar Kerja Siswa

Nama :

Kelas :

1. Apa yang telah terjadi pada persoalan faktual tersebut? 2. Berikanlah kritikan pada persoalan faktual tersebut? 3. Berikan saran tentang persoalan faktual tersebut?

4. Agar tidak terjadi kejadian yang ada pada persoalan faktual tersebut? 5. Berikan kesimpulan pada persoalan faktual tersebut?


(17)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto, 2006:156). Panduan observasi ini digunakan untuk membantu peneliti mengamati keseluruhan proses pelaksanaan tindakan dadidasarkan pada pedoman pelaksanaan observasi di kelas.

Format observasi keaktifan siswa

NO ASPEK YANG

DIAMATI

INDIKATOR

KELOMPOK

JML %

1 2 3 4 5

1. Keaktifan siswa

dalam diskusi kelompok

 Kerjasama

dengan teman kelompok

 Inisiatif yang timbul dalam kegiatan diskusi kelompok

 Partisipasi dalam

kegiatam diskusi 2 Keaktifan dalam

menjawab

 Ketepatan dan


(18)

29

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan guru jawaban

 Antusiasme

dalam menjawab pertanyaan

 Berpikir dahulu sebelum

menjawab pertanyaan 3 Keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran

 Kerjasama yang

terjadi antara guru-siswa

 Kesempatan

untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

 Partisipaasi dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran

 Aktifitas siswa dalam fase kegiatan pembelajaran, siswa aktif atau guru aktif dan sebaliknya

4 Keaktifan siswa

dalam mengerjakan

 Dapat bekerja

sama dalam kelompok


(19)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tugas yang

diberikan gur

 Dapat bekerja

mandiri

 Melakukan

dengan antusias

5 Keaktifan siswa

dalam mengimplement

asikan keterampilan berbicara melalui model NHT

 Mengomentari

persoalan faktual yang diberikan guru

 Menyusun

jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan guru

 Menyimpulkan

hasil kajian JUMLAH

RATA-RATA

Keterangan :

a. Pemberian skor untuk masing-masing komponen dilakukan dengan tanda (√ ) pada kolom skala nilai yang dianggap cocok

b. Untuk masing-masing indikator diberi skor maksimal 1 c. Nilai persentasi = � � � �

� � � � �

d. Kriteria Penilaian

61% - 100% = Baik sekali

41% - 60% = Baik

21% - 40% = Cukup

0% - 20% = Kurang


(20)

31

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Format Observasi Kegiatan Guru dalam NHT

Rencana Pembelajaran pada KBM pada keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual

No. Aspek yang diamati Skala Nilai Nilai Kualitas

1 2 3 4

1 2 3 4 5

Indikator Bahan ajar

Strategi pembelajaran Media

Evaluasi

Jumlah

Proses Pembelajaran pada keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual

No. Aspek yang diamati Skala Nilai Nilai Kualitas


(21)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

2 3 4 5

Kemampuan membuka pelajaran Penguasaan bahan ajar

Strategi pembelajaran Evaluasi

Kemampuan menutup pelajaran

Jumlah

Keterangan :

a. Pemberian skor untuk masing-masing komponen dilakukan dengan tanda (√ ) pada kolom skala nilai yang dianggap cocok

b. Keterangan:

1) Nilai 4 jika semua deskriptor tampak

2) Nilai 3 jika hanya tiga deskriptor yang tampak 3) Nilai 2 jika hanya dua deskriptor yang tampak 4) Nilai 1 jika hanya satu deskriptor yang tampak c. Keterangan Nilai :

1)Nilai 4 = baik setara dengan nilai kualitas A 2)Nilai 3 = cukup setara dengan nilai kualitas B 3)Nilai 2 = kurang setara dengan nilai kualitas C

4)Nilai 1 = sangat kurang setara dengan nilai kualitas D

d. Nilai persentasi = � � � �

� � � �

Format observasi Hasil Belajar Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Model NHT


(22)

33

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Nama

Aspek yang diamati

Nilai Kemudah an berbicara Kejelasa n berbicara Aktif dalam diskusi Berani mengungkap kan pendapat Memah ami Persoal an faktual 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan :

a. Kriteria Penilaian:

Untuk masing-masing indikator diberi skor maksimal 2.

Nilai = �� � ℎ�� � ℎ� �� ��

�� � ℎ � �� x 10

A. Kategori Nilai

Nilai Keterangan

9,50 – 10 8,00 – 9,49 6,50 – 7,99 5,50 – 6,49 4,01 – 5,49

< 4,01 Istimewa Amat Baik Baik Cukup Kurang Amat Kurang

(Arikunto,2010 : 146 )

3. Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa kamera sebagai alat untuk memotret keadaan pada saat pembelajaran berlangsung yang nanti pada akhirnya hasil dari pemotretan itu adalah berupa foto dan akan


(23)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilampirkan dalam penelitian ini sebagai dokumentasi, dari dokumentasi ini dapat terlihat secara langsung gambaran proses belajar mengajar siswa dalam keterampilan berbicara dengan model NHT. hasil penelitian ini, memiliki tingkat kebenaran yang cukup tinggi karena tidak ada rekayasa baik personil maupun tempat penelitian.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan Model NHT dimulai dari :

a. Pra siklus, adapun tahapannya sebagai berikut :

1)Observasi

Peneliti mengamati situasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan kondisi nyata dan peneliti belum melakukan tindakan apapun dalam tahap tersebut.

2) Dengan Refleksi

Peneliti melakukan analisi dengan guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang telah diamati, apakah terdapat kekurangan atau permasalahan dalam kegiatan pembelajaran tersebut, setelah itu baru kemudian melakukan tindakan 1.

b. Siklus 1. Adapun tahapannya sebagai berikut : 1)Perencanaan

Membuat RPP kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model NHT.

2) Tindakan

Melaksanakan rencana pembelajaran dengan menggunakan model NHT.


(24)

35

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti meminta bantuan kepada guru kelas sebagai mitra juga sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model NHT yang dilakukan oleh peneliti sebagai model.

4) Refleksi

Peneliti mengadakan diskusi analisis dengan guru sebagai mitra tentang perkembangan hasil tindakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model NHT, apabila hasilnya belum maksimal maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian tentang proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V tentang keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual dengan menggunakan model NHT.

Hasil analisis data secara keseluruhan menjadi referensi tentang situasi pembelajaran yang bermakna sehingga memberi manfaat dan menjadi dasar untuk melaksanakan tindakan pembelajaran sesungguhnya. Secara garis besar, prosedur pengolahan data hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi tahapan persiapan, tabulasi dan penerapan data (Arikunto, 2006:235).

a. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain : 1) Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isi instrumen

2) Mengecek macam isian data

b. Tahap tabulasi

Dalam tahap ini peneliti mengklarifikasikan data melalui tabulasi data kegiatannya antara lain :


(25)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Penelitian terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada pada pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V.

2) Penilaian pada kegiatan observasi terhadap kemampuan siswa

dalam membaca pemahaman melalui skor setiap siswa dikumpulkan dan di buat rata-rata pada setiap siklusnya.

3) Pemberian skor untuk setiap siswa lalu skor setiap siswa

dikumpulkan dan dibuat rata-rata pada setiap siklusnya.

4) Menjumlahkan penelitian hasil belajar siswa untuk dibuat

prosentase.

c. Tahap penerapan data

1) Menafsirkan data sesuaipertanyaan peneliti.

2) Mendeskripsikan data sesuai dengan hasil temuan untuk

pembahasan selanjutnya.


(26)

93

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian di SDN Kebarosan Kec. Kramatwatu Kab. Serang-Banten tentang keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual dengan menggunakan model NHT, berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Keterampilan berbicara dalam Mengomentari persoalan faktual dengan

menggunakan model NHT dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa, karena siswa dilatih dalam hal mengomentari persoalan faktual, berbicara di depan umum dan bekerjasama antar kelompok.

2. Dengan pembelajaran yang telah disusun secara sistematis dengan

menggunakan model NHT dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam mengomentari persoalan faktual. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes pada setiap siklus yang mengalami peningkatan, yakni pada saat siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa rata-ratanya mencapai 5.74 kemudian pada siklus II hasil belajarnya menjadi meningkat dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 6.74 dan pada siklus III nilai rata-rata hasil belajarnya semakin meningkat menjadi 8.29 dari 27 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model NHT dan membuat perencanaan pembelajaran yang sistematis dapat menimbulkan motivasi pada siswa serta dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berbicara siswa dalam mengomentari persoalan faktual pada mata pelajaran bahasa Indonesia.


(27)

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, peneliti menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan model Numbered Head Together.Pembelajaran yang bertujuan mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara mengomentari persoalan faktual, rekomendasi ini disampaikan sebagai berikut :

1. Bagi guru

Banyak model pembelajaran yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Model diskusi kelompok sebagai bahan yang dapat digunakan untuk memperkaya model pembelajaran agar siswa tidak jenuh dan monoton saat pembelajaran berlangsung.Semoga hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam mengajarkan bahasa Indonesia yang lebih berfokus pada masalah keterampilan berbicara.Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan masukan dalam menciptakan model Numbered head Together (NHT), dalam berbicara mengomentari persoalan faktual pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V.

2. Bagi kepala sekolah

Selaku pimpinan agar dapat memberikan motivasi para guru dan dapat berperan aktif untuk memberikan bantuan agar dapat terlaksana model Numbered Head Together dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dan pada mata pelajaran lain umumnya. Walaupun pada


(28)

95

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaannya model ini menuntut guru untuk selalu berperan, memberikan arahan dan bimbingan demi mempercepat pemahaman siswa. Selain itu agar kegiatan belajar siswa lebih aktif dan menjadi salah satu pendukung kelancaran dalam model pembelajaran diskusi kelompok ini. 3. Bagi pengelola lembaga pendidikan

Dalam hal ini Dinas Pendidikan agar dapat mensosialisasikan pembelajaran yang efektif kepada para guru guna meningkatkan kemampuan mengajar guru di dalam kelas. Selain itu juga peningkatan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pendidik di sekolah-sekolah dapat di tingkatkan dengan baik.Dengan demikian penelitian ini hasilnya dapat mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara mengomentari persoalan faktual.


(29)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi.(2006).prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsjad, M.G dan Mukti.(1988).Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.Jakarta:Erlangga.

Djuanda, Dadan. (2010). “Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

di SD”.Jurnal Pendidikan Dasar. 11, (13), 58.

Lie, A.(2005). Coperative Learning Memperaktekan Coperative Learning diruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Musfiqon, H.M. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Sunendar, Dadang dan Iskandarwassid.(2013). Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : kencana Prenada Media Group.

Tarigan. (1981). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa.Bandung: Angkasa.

Trianto.(2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Widjojoko. (2010). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : Upi Press

Wardoyo, S.M.(2013).Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yusnandar E. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: ikhwan mandiri press.


(1)

Faizatul Ulwiyah, 2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti meminta bantuan kepada guru kelas sebagai mitra juga sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model NHT yang dilakukan oleh peneliti sebagai model.

4) Refleksi

Peneliti mengadakan diskusi analisis dengan guru sebagai mitra tentang perkembangan hasil tindakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model NHT, apabila hasilnya belum maksimal maka akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian tentang proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V tentang keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual dengan menggunakan model NHT.

Hasil analisis data secara keseluruhan menjadi referensi tentang situasi pembelajaran yang bermakna sehingga memberi manfaat dan menjadi dasar untuk melaksanakan tindakan pembelajaran sesungguhnya. Secara garis besar, prosedur pengolahan data hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi tahapan persiapan, tabulasi dan penerapan data (Arikunto, 2006:235).

a. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain : 1) Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isi instrumen 2) Mengecek macam isian data

b. Tahap tabulasi

Dalam tahap ini peneliti mengklarifikasikan data melalui tabulasi data kegiatannya antara lain :


(2)

36

1) Penelitian terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada pada pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V.

2) Penilaian pada kegiatan observasi terhadap kemampuan siswa dalam membaca pemahaman melalui skor setiap siswa dikumpulkan dan di buat rata-rata pada setiap siklusnya.

3) Pemberian skor untuk setiap siswa lalu skor setiap siswa dikumpulkan dan dibuat rata-rata pada setiap siklusnya.

4) Menjumlahkan penelitian hasil belajar siswa untuk dibuat prosentase.

c. Tahap penerapan data

1) Menafsirkan data sesuaipertanyaan peneliti.

2) Mendeskripsikan data sesuai dengan hasil temuan untuk pembahasan selanjutnya.


(3)

93

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian di SDN Kebarosan Kec. Kramatwatu Kab. Serang-Banten tentang keterampilan berbicara dalam mengomentari persoalan faktual dengan menggunakan model NHT, berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Keterampilan berbicara dalam Mengomentari persoalan faktual dengan

menggunakan model NHT dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa, karena siswa dilatih dalam hal mengomentari persoalan faktual, berbicara di depan umum dan bekerjasama antar kelompok.

2. Dengan pembelajaran yang telah disusun secara sistematis dengan menggunakan model NHT dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam mengomentari persoalan faktual. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes pada setiap siklus yang mengalami peningkatan, yakni pada saat siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa rata-ratanya mencapai 5.74 kemudian pada siklus II hasil belajarnya menjadi meningkat dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 6.74 dan pada siklus III nilai rata-rata hasil belajarnya semakin meningkat menjadi 8.29 dari 27 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model NHT dan membuat perencanaan pembelajaran yang sistematis dapat menimbulkan motivasi pada siswa serta dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berbicara siswa dalam mengomentari persoalan faktual pada mata pelajaran bahasa Indonesia.


(4)

94

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, peneliti menyampaikan beberapa saran

yang berkaitan dengan model Numbered Head Together.Pembelajaran yang

bertujuan mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara mengomentari persoalan

faktual, rekomendasi ini disampaikan sebagai berikut :

1. Bagi guru

Banyak model pembelajaran yang bisa digunakan untuk melakukan

kegiatan belajar mengajar di kelas. Model diskusi kelompok sebagai bahan

yang dapat digunakan untuk memperkaya model pembelajaran agar siswa

tidak jenuh dan monoton saat pembelajaran berlangsung.Semoga hasil

penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi

peneliti dalam mengajarkan bahasa Indonesia yang lebih berfokus pada

masalah keterampilan berbicara.Semoga hasil penelitian ini dapat

memberikan kontribusi dan bahan masukan dalam menciptakan model

Numbered head Together (NHT), dalam berbicara mengomentari

persoalan faktual pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V.

2. Bagi kepala sekolah

Selaku pimpinan agar dapat memberikan motivasi para guru dan dapat

berperan aktif untuk memberikan bantuan agar dapat terlaksana model

Numbered Head Together dalam pembelajaran bahasa Indonesia


(5)

FaizatulUlwiyah,2014 PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERBICARA DALAM MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS V SDN KEBAROSAN KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaannya model ini menuntut guru untuk selalu berperan,

memberikan arahan dan bimbingan demi mempercepat pemahaman siswa.

Selain itu agar kegiatan belajar siswa lebih aktif dan menjadi salah satu

pendukung kelancaran dalam model pembelajaran diskusi kelompok ini.

3. Bagi pengelola lembaga pendidikan

Dalam hal ini Dinas Pendidikan agar dapat mensosialisasikan

pembelajaran yang efektif kepada para guru guna meningkatkan

kemampuan mengajar guru di dalam kelas. Selain itu juga peningkatan

kemampuan, pengetahuan dan keterampilan para pendidik di

sekolah-sekolah dapat di tingkatkan dengan baik.Dengan demikian penelitian ini

hasilnya dapat mengatasi kesulitan siswa dalam berbicara mengomentari


(6)

95

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi.(2006).prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsjad, M.G dan Mukti.(1988).Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.Jakarta:Erlangga.

Djuanda, Dadan. (2010). “Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

di SD”.Jurnal Pendidikan Dasar. 11, (13), 58.

Lie, A.(2005). Coperative Learning Memperaktekan Coperative Learning

diruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Musfiqon, H.M. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Sunendar, Dadang dan Iskandarwassid.(2013). Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : kencana Prenada Media Group.

Tarigan. (1981). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa.Bandung: Angkasa.

Trianto.(2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Widjojoko. (2010). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : Upi Press

Wardoyo, S.M.(2013).Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yusnandar E. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: ikhwan mandiri press.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V PADA MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL: Kuasi Eksperimen di Sekolah Dasar Negeri Serang 3.

0 2 35

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL: Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Sukanagara Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Sukana

0 0 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA TENTANG MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL.

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA TENTANG MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Se-Gugus Cendrawasih Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo Tahun P

0 0 19