PELAKSANAAN DEMOKRASI MASA PEMERINTAHAN THOMAS JEFFERSON DI AMERIKA SERIKAT TAHUN 1801-1809.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1906/UN.40.2.3/PL/2013

PELAKSANAAN DEMOKRASI MASA PEMERINTAHAN THOMAS JEFFERSON DI AMERIKA SERIKAT TAHUN 1801-1809

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh Citra Antika

0906652

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

i

ABSTRAK

Pelaksanaan Demokrasi Masa Pemerintahan Thomas Jefferson di Amerika Serikat tahun 1801-1809

Kemenangan Thomas Jefferson pada pemilihan umum tahun 1800 telah mengubah pemerintahan Amerika Serikat yang sebelumnya bersifat aristokrasi monarki menjadi demokratis. Oleh karena itulah pelaksanaan demokrasi Thomas Jefferson di Amerika Serikat menarik untuk dikaji. Adapun permasalahan yang dikaji mengenai pelaksanaan demokrasi Thomas Jefferson di Amerika Serikat tahun 1801-1809. Permasalahan tersebut kemudian dikaji ke dalam beberapa permasalahan pokok yaitu pertama, bagaimana kondisi sosial politik di Amerika pada akhir abad ke 18. Kedua, bagaimana pemikiran Thomas Jefferson tentang demokrasi. Ketiga, bagaimana pemerintahan Thomas Jefferson dalam mengembangkan demokrasi. Keempat, bagaimana reaksi kaum federalis terhadap politik demokrasi Thomas Jefferson. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, dengan menerapkan enam langkah penelitian, yaitu memilih topik, mengusut bukti (evidensi), membuat catatan penting yang relevan dengan topik, mengevaluasi secara kritis bukti (evidensi), menyusun hasil-hasil penelitian secara sistematis, serta menyajikan hasil penelitian. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan terpilihnya Jefferson sebagai presiden pada Pemilihan 1800 maka Jefferson melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi dalam pemerintahan. Kebijakan nya antara lain, menghapus Undang-Undang Penghasutan dan Orang Asing yang telah diloloskan pada masa pemerintahan Adams. Undang-Undang tersebut memberikan hak pada pemerintah untuk menangkap orang-orang yang dinilai anti pemerintah. Dalam bidang ekonomi, Jefferson menerapkan perekonomian yang memihak kepentingan rakyat yakni menghapuskan pajak internal, dan menghemat biaya militer. Dalam bidang sosial pemerintahan Jefferson mengubah gaya pemerintahan yang mewah menjadi lebih sederhana tidak seperti pemerintahan sebelumnya. Jefferson berusaha sedekat mungkin dengan rakyat agar dapat mendengar berbagai keluhan yang dirasakan oleh rakyat. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada jarak antara presiden dan rakyatnya. Kebijakan demokrasi yang di laksanakan Jefferson membuat para pendukung partai Federal menjadi marah dan menyerang Jefferson dengan mengkritik berbagai kebijakan demokrasi Jefferson.


(3)

ii

ABSTRACT

Implementation of Democracy Reign of Thomas Jefferson in the United States in 1801-1809

Thomas Jefferson's victory in the 1800 elections has changed the previous U.S. government form, monarchy aristocracy, to democratic. Therefore the implementation of Thomas Jefferson democracy in the United States was intriguing to study. The issues were examined regarding the implementation of Thomas Jefferson democracy in the United States in 1801-1809. Those issues are then studied into a few main issues, firstly, how the social and political condition in United States in the late 18th century. Secondly, waht Thomas Jefferson thought about democracy. Third, how the Thomas Jefferson goverment developing democracy. Fourth, what about the political reaction from the federalist againts Thomas Jefferson democracy. The method that used in this study is historical method, by applying the six steps of recearch, i.e. selecting a topic, investigating evidence, making important notes relevant to the topic, critically evaluate evidence, compiling research results systematically, and presents the results of research.Based on this study it can be concluded that with the election of Jefferson as president in the election of 1800, Jefferson was implementing democratic principles in government. His policy was, removing incitement Alien and Seditions Act that had been passed during the administration of Adams. The law gave the government the right to arrest those who were rated as anti- government. In the development of economy, Jefferson applied economic system, which dealt with the public interest, of abolishing the Internal Revenue Service and cutting the military budgeting. In the social administration, Jefferson changed luxurious style of government to the simpler unlike the previous administration. Jefferson attempted to be as close as possible to his people in order to listen to a variety of grievances felt by his people. This was intended to make no distance between the president and the people. Democrat policies implemented by Jefferson made the federal party supporters became angry and attacked Jefferson by criticizing the policies of Jefferson democracy.


(4)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penelitian ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ...8

A. Landasan Teori ...8

1. Teori Demokrasi ... 8

2. Teori Liberalisme ... 23

B Kajian Pustaka ... 30

1. Kajian Penelitian Terdahulu ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 57

A. Metode Penelitian ... 57

1. Memilih Topik yang Sesuai ... 58

2. Mengusut Bukti yang Relevan dengan Topik ... 59

3. Membuat Catatan yang Relevan dengan Topik...62

4. Mengevaluasi Bukti (Evidensi) yang ditemukan...63

5. Menyusun Hasil-Hasil Penelitian Secara Sistematika...65

6. Menyajikan Hasil Penelitian...65


(5)

vii

1. Studi Literatur... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Kondisi Sosial Politik di Amerika pada akir Abad ke-18... 68

1. Gambaran Singkat Amerika Singkat ... 68

2. Pemerintahan George Washington... 70

3. Pemilihan Umum tahun 1796... 73

4. Pemerintahan John Adams... 76

B. Pemikiran Thomas Jefferson tentang Demokrasi... 83

1. Biografi singkat Thomas Jefferson... 83

2. Pemikiran Jefferson tentang Demokrasi di Bidang Sosial Politik... 85

3. Pemikiran Jefferson tentang Demokrasi di Bidang Sosial Ekonomi... 94

4. Pemikiran Jefferson tentang Demokrasi di Bidang Sosial Agama... 95

C. Pemerintahan Thomas Jefferson dalam Mengembangkan Demokrasi... 97

1. Pemilihan Umum tahun 1800... 97

2. Kebijakan Demokrasi Jefferson dalam Bidang Sosial Politik...99

3. Kebijakan Demokrasi Jefferson dalam Bidang Sosial Ekonomi... 103

4. Kebijakan Demokrasi Jefferson dalam Bidang Agama...106

D Reaksi Kaum Federalis terhadap Kebijakan Demokrasi Jefferson... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 111

A. Kesimpulan ...111

B. Saran ...113

DAFTAR PUSTAKA ... 114 LAMPIRAN


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham yang mengusung dan menjunjung kesetaraan dan kebebasan rakyat. Huntington (Suyatno, 2008: 33) mengemukakan bahwa:

Demokrasi yang sesungguhnya adalah kebebasan, persamaan, persaudaraan, warga negara yang secara efektif mengontrol kebijakan, pemerintah yang bertanggung jawab, jujur dan terbuka dalam politik, memiliki pertimbangan yang rasional dan luas, kekuasaan partisipasi yang setara, dan kebijakan-kebijakan lain dalam masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana setiap warganya memiliki hak untuk ikut serta dalam pemerintahan melalui wakil-wakil yang telah dipilih. Menurut Riker (1953: 34) menyatakan bahwa democracy is a form of government in which the rulers are fully responsible to the ruled in order to realize self respect for everybody. Berdasarkan pendapat tersebut, dalam demokrasi, pemerintah memiliki tanggung jawab dalam mensejahterakan rakyatnya. Dalam demokrasi, rakyat juga dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah. Dengan begitu akan tercapai kebebasan politik.

Hingga saat ini, jumlah negara-negara yang menjalankan prinsip demokrasi semakin meningkat. Demokrasi diyakini sebagai suatu sistem pemerintahan yang menjanjikan masa depan yang lebih baik hal tersebut dikarenakan demokrsi mengutamakan kepentingan rakyat dengan menjamin kebebasan rakyat. Salah satu negara pengusung demokrasi di dunia yang sangat memegang teguh prinsip-prinsip demokrasi adalah Amerika Serikat. Salah seorang tokoh yang memiliki kontribusi penting dalam peletakan dasar-dasar demokrasi di Amerika Serikat adalah Thomas Jefferson. Prinsip demokrasi Jefferson sangat dipengaruhi oleh filsuf dari Inggris yang terkenal dengan gagasan


(7)

dasar konstitusi demokratis yakni John Locke, terutama dalam hal yang berkaitan dengan prinsip hak asasi. Thomas Jefferson merupakan presiden ketiga Amerika Serikat (1801-1809) dan penulis Deklarasi Kemerdekaan. Seperti yang dikemukakan oleh Suyatno (2008: 23) adalah:

Konstitusi Amerika yang disusun tidak hanya menggambarkan internalisasi nilai-nilai demokrasi, tetapi juga melambangkan milestone perkembangan demokrasi dalam tatanan negara modern. Demokrasi tidak hanya diakui sebagai ideologi, tetapi juga disepakati sebagai jalan hidup bangsa Amerika. Hal ini tertuang dalam konstitusi Amerika yang di tulis oleh Thomas Jefferson.

Berdasarkan pendapat di atas, Thomas Jefferson menuangkan ide-ide nya tentang demokrasi melalui penyusunan kalimat-kalimat pada deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau dikenal dengan The Declaration of Independence (1776). Berdasarkan teks kemerdekaan tersebut, menunjukkan bahwa Amerika merupakan sebuah negara yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, demokrasi, serta kebebasan. Namun pada kenyataannya, pada pemerintahan presiden pertama dan kedua yakni George Washington dan John Adams idak sepenuhnya menjalankan prinsip kemerdekaan 1776, Hal ini disebabkan oleh pemerintahan Washington dan Adams bersifat federalis yang masih mengutamakan kepentingan pemerintah dari pada kepentingan rakyat. Berbagai kebijakan pada pemerintahan Washington dan Adams di pelopori oleh Alexander Hamilton yang merupakan mentri keuangan yang sangat menjunjung sistem aristokrasi monarki Inggris dalam memerintah.

Pada tahun 1790-an muncul dua buah partai di Amerika Serikat, yakni Partai Federal dan Republik-Demokratis. Perseteruan dilaterbelakangi perbedaan prinsip antara Thomas Jefferson dan Alexander Hamilton dalam melakasanakan pemerintahan yang dipimpin oleh Washington. Kemunculan dua partai politik tersebut menimbulkan perbedaan pendapat yang sengit. Menurut Hart (2005: 284) adalah:

Sementara itu di forum kabinet berkembang perbedaan sengit antara Thomas Jefferson dan Hamilton. Mereka berbeda pendapat mengenai politik. Dalam skala nasional pendukung politik Hamilton bergabung membentuk Partai Federal, sedangkan pendukung Jefferson bergabung membentuk partai Republik-Demokratis.


(8)

. Dengan adanya pertentangan antara Partai Federal yang pendukungnya disebut golongan federalis dan Partai Republik-Demokrasi yang pendukungnya disebut dengan istilah Anti-Federalis, maka menimbulkan ketegangan pada kondisi perpolitikan di Amerika Serikat pada saat itu hal ini dikarenakan pertentangan antara kedua partai ini, tidak hanya dalam bidang sosial namun juga menyangkut kekuasaan pemerintah. Golongan federalis dipelopori oleh Alexander Hamilton dalam hal berpolitik, golongan ini mewakili masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang di wilayah perkotaan. sementara golongan Antifederalis dipelopori oleh Thomas Jefferson politiknya mewakili kepentingan masyarakat yang sebagian besar hidup di daerah pedesaan yang berprofesi sebagai petani. Golongan Federalis merupakan pendukung pemerintah pusat yang kuat, sedangkan Golongan Antifederalis mendukung hak-hak dari negara-negara bagian.

Munculnya sistem dua partai di Amerika Serikat menampilkan wajah baru dalam kehidupan politik Amerika pada saat itu, kedua partai saling bersaing dalam memperoleh dukungan. Keadaan ini seringkali membuat keduanya saling menjatuhkan satu sama lain. Hal ini membuat masyarakat Amerika pada saat itu menjadi lebih kritis dalam menanggapi berbagai isu-isu dalam politik.

. Pada akhir abad ke-18 Amerika merupakan negara yang baru muncul yang berasal dari koloni-koloni Eropa sehingga dari segi pemerintahan maupun kehidupan sehari-hari masih kental dengan sistem monarki. Perbudakan, sistem pajak yang memberatkan rakyat, tekanan terhadap kebebasan pers pada saat itu merupakan suatu hal yang masih lumrah. dengan kehadiran Thomas Jefferson dalam perpolitikan Amerika Serikat maka mengubah pemerintahan Amerika ke arah yang lebih demokratis. Pada saat memimpin Amerika Serikat menuju demokrasi, Jefferson juga melaksanakan prinsip liberalisme yakni, Jefferson menekankan kebebasan dalam segala aspek kehidupan yakni, ekonomi, sosial, serta agama. Pada tahun 1800-an hanya tidak banyak orang yang benar-benar menjunjung prinsip-prinsip demokrasi. Sebagian besar orang Amerika Serikat pada saat itu khususnya para pemimpin-pemimpin sebelumnya memiliki


(9)

pandangan bahwa kemerdekaan politik sebagai kemenangan besar rakyat Amerika yang didapatkan melalui perang yang cukup lama dengan Kerajaan Inggris. Namun setelah deklarasi kemerdekaan, para pemimpin-pemimpin tersebut melupakan arti demokrasi dalam pemerintahan yang dijalankannya.

Dalam hal ini, Jefferson berbeda dari sekelompok pemimpin yang telah berjuang untuk kemerdekaan Amerika. Pemerintahan Washington dan Adams tentu saja percaya pada kebebasan dan berupaya untuk membentuk pemerintahan yang menghormati kebebasan sipil dan memperluas hak pilih. Namun sayangnya pemerintahan Washington dan Adams lebih mempertahankan rasa hormat yang tinggi dari jabatannya sehingga baik dalam memimpin pemerintahan maupun dalam kehidupan sehari-hari menjauhkan mereka dari rakyat. Jefferson memiliki pandangan yang berbeda dari kedua pemimpin sebelumnya yang bertekad untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan berusaha untuk menghapus sisa-sisa monarki terakhir dari budaya Inggris yang ada di Amerika. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari kaum-kaum yang menginginkan tradisi lama dalam pemerintahan.

Pada tahun 1801 Thomas Jefferson menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Dengan menjabat sebagai kepala pemerintahan, maka Jefferson mulai melaksanakan ide-ide demokrasi nya dalam sistem pemerintahan yang mengubah tatanan pemerintahan sebelumnya hingga menjadi lebih demokratis.

Karena alasan-alasan tersebut diatas memunculkan ketertarikan dari penulis untuk melakukan kajian mengenai Thomas Jefferson terutama dalam hal yang berhubungan dengan pemerintahan demokrasi yang dijalankan di Amerika Serikat Maka fokus kajian dalam penelitian ini adalah “Pelaksanaan Demokrasi Masa Pemerintahan Thomas Jefferson di Amerika Serikat pada tahun 1801-1809”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah “Mengapa Thomas Jefferson menjalankan politik demokrasi dalam pemerintahannya di Amerika Serikat pada tahun 1801-1809?”


(10)

Untuk lebih memfokuskan pembahasan masalah, maka penulis merumuskan kembali batasan masalah diatas ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana situasi politik di Amerika Serikat pada akhir abad ke 18? 2. Bagaimana pemikiran Thomas Jefferson tentang demokrasi?

3. Bagaimana pemerintahan Thomas Jefferson dalam mengembangkan demokrasi?

4. Bagaimana reaksi kaum federalis terhadap politik demokrasi Thomas Jefferson?

C.Tujuan Penulisan

Penulisan skripsi ini secara umum ditujukan untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas tentang bagaimana pemerintahan Thomas Jefferson terhadap Amerika Serikat dalam mengembangkan demokrasi. Secara khusus, penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah :

1. Mendeskripsikan situasi perpolitikan di Amerika Serikat pada akhir abad 18.

2. Mendeskripsikan pemikiran Thomas Jefferson tentang demokrasi. 3. Mendeskripsikan pemerintahan Thomas Jefferson dalam

mengembangkan demokrasi

4. Mendeskripsikan reaksi kaum federalis terhadap politik demokrasi Thomas Jefferson.

D. Manfaat Penulisan

Kualitas serta kapasitas suatu penelitian dapat dilihat dari segi kegunaan yang diberikan dari hasil penelitian. Dengan diadakan penelitian ini, maka diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat umum.


(11)

Adapun kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis.

Dapat memberikan kontribusi berupa informasi (data, fakta, analisis) terhadap studi yang terkait dengan pelaksanaan demokrasi Thomas Jefferson di Amerika Serikat pada tahun 1801-1809.

2. Manfaat secara praktis.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a) Penulis

Memberikan bekal dan manfaat bagi penulis untuk mengkaji dan memahami khazanah pelaksanaan demokrasi di Amerika Serikat pada masa pemerintahan Thomas Jefferson.

b) Jurusan Pendidikan Sejarah

Memperkaya penulisan sejarah Amerika pada umumnya dan khususnya pelaksanaan demokrasi di Amerika Serikat di Jurusan Pendidikan Sejarah.

c) UPI

Menjadi Sumber bacaan untuk menambah pengetahuan mengenai demokrasi bagi lembaga UPI pada umumnya dan khususnya utuk Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi dapat dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik Pendidikan Ilmu Sosial khususnya agar membentuk kepribadian mahasiswa yang menjunjung demokrasi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun sistematika dalam penulisan karya ilmiah yang akan ditulis oleh penulis sesuai dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2012 adalah:

Bab I Pendahuluan, memuat tentang latar belakang masalah yaitu masalah-masalah yang terjadi di lapangan kemudian diangkat oleh peneliti sebagai bahan rujukan untuk penulisan skripsi. Pada bab I ini juga memuat identifikasi dan


(12)

perumusan masalah mengenai pokok-pokok permsalahan yang dirangkum secara khusus untuk memudahkan peneliti berada di lapangan. Tujuan penelitian sebagai tolak ukur peneliti dalam melakukan penelitian. Metode penelitian bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam mengelola data yang telah ditemukan di lapangan. Manfaat penelitian berguna bagi peneliti, pembaca, dan pihak-pihak yang terkait terhadap hasil penelitian.

Bab II Kajian Pustaka berisi teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil, hukum-hukum, penelitian yang terdahulu dan relevan yang sesuai dengan bidang yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian, memuat secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk cara-cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber yang relevan terhadap permasalahan yang dikaji oleh penulis. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode historis dan teknik yang digunakan adalah studi literatur.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam hal ini penulis akan mendiskripsikan mengenai pelaksanaan demokrasi yang dijalankan oleh Thomas Jefferson di Amerika Serikat pada tahun 1801-1809.

Bab V Kesimpulan dan Saran, memuat tentang kesimpulan yang disesuaikan dengan jawaban dari rumusan masalah. Kesimpulan berupa pinter-pointer yang dipaparkan secara singkat, jelas dan padat. Saran memuat kekurangan-kekurangan yang ditemui oleh Penulis dan pendapat Penulis untuk memberikan komentar mengenai hal-hal yang dianggap kurang.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, penulis memaparkan tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Demokrasi Thomas Jefferson di Amerika Serikat tahun 1801-1809”. Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah metode historis, sedangkan teknik yang digunakan adalah studi literatur.

A. Metode Penelitian

Metode historis adalah suatu proses pengkajian, penjelasan, dan penganalisaan secara kritis terhadap rekaman serta peristiwa yang terjadi di masa lampau. (Gottschalk, 1986: 32). Hal senada juga diungkapkan oleh Gilbert J (Daliman, 2012: 27) metode penelitian sejarah adalah seperangkat asa dan aturan yang sistematik yang didesain guna membantu secara efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis dan menyajikan sintesis hasil-hasil yang dicapai, yang pada umumnya berbentuk tertulis.

Metode ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yakni karena data-data yang dibutuhkan dalam menyusun skripsi ini umumnya berasal dari masa lampau sehingga tidak memungkinkan penulis untuk melakukan observasi maupun wawancara. Menurut Sevilla (1993 : 47) terdapat beberapa patokan dan prosedur khusus yang harus dilakukan di dalam penelitian yang berhubungan dengan sejarah. Kuntowijoyo (2003 :89) memaparkan bahwa langkah-langkah dalam metode sejarah terdiri atas lima tahapan yakni:

1. Pemilihan topik 2. Pengumpulan sumber 3. Verifikasi

4. Interpretasi 5. Penulisan


(14)

Lebih lanjut, menurut Wood Gray (Sjamsuddin, 2007 : 89-90) harus ditempuh melalui enam tahap, yakni :

1. Memilih suatu topik yang sesuai

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik

3. Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditentukan ketika penelitian sedang berlangsung 4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan

(kritik sumber)

5. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) ke dalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya

6. Menyajikannya dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari ketiga tokoh diatas terdapat sebuah kesamaan yakni, dalam hal kritik sumber. Jika dijelaskan secara rinci, bedasarkan pemaparan Gray maka butir a, b, dan c merupakan langkah heuristic. Butir d merupakan langkah kritik sumber. Sedangkan butir e dan f merupakan langkah historiografi. Keenam langkah sistematika penelitian sejarah di atas, merupakan dasar bagi penulisan skripsi ini. Dalam hal ini, penulis kemudian menjabarkan langkah-langkah tersebut.

1. Memilih Topik yang Sesuai

Tahap ini merupakan landasan awal dalam jalannya proses penelitian. Tahap yang pertama kali penulis lakukan sebelum melakukan penelitian adalah memilih dan menentukan tema dan topik penelitian. Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Demokrasi Thomas Jefferson di Amerika Serikat tahun 1801-1809” merupakan kajian sejarah kawasan. Pada awalnya ketertarikan penulis terhadap tema dan judul ini adalah berawal dari ketertarikan penulis terhadap mata kuliah sejarah peradaban barat, khususnya sejarah Amerika Serikat.


(15)

Ketertarikan awal peneliti sebelumnya adalah mengkaji Thomas Jefferson dalam hal pembelian Lousiana (Lousiana Purchase). Namun setelah melakukan penelusuran ke Jurusan Pendidikan Sejarah, ternyata skripsi mengenai Pembelian Lousiana oleh Thomas Jefferson sudah ada yang menulis. Selanjutnya, peneliti membaca sejumlah literatur dan mencari sisi lain keistimewaan dari Thomas Jefferson. Peneliti menemukan bahwa Thomas Jefferson merupakan pejuang demokrasi di Amerika Serikat. Akhirnya peneliti menuangkan gagasan tersebut dalam sebuah proposal penelitian. Dalam hal ini, peneliti mengikuti mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah dan mempresentasikan proposal tersebut. Setelah mendapat saran dan kritik dari dosen mata kuliah tersebut serta dari teman-teman peserta seminar, maka peneliti mulai memperbaiki proposal untuk melanjutkannya ke Seminar Skripsi. Setelah menelusuri daftar penulisan judul skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, serta melakukan konsultasi dengan Ketua TPPS (Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi) ternyata penulisan tentang pelaksanaan demokrasi oleh Thomas Jefferson belum ada yang menulis dalam bentuk skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis akhirnya mempresentasikan rancangan penelitian di Seminar Skripsi pada tanggal april 2013. Langkah selanjutnya, setelah peneliti menentukan dan mengajukan tema adalah peneliti memperbaiki rancangan penelitian yang telah mendapat saran dan kritik dari para dosen kemudian peneliti mendapatkan Surat Keputusan (SK) mengenai penunjukan dosen yang bertugas menjadi pembimbing skripsi peneliti. Surat Keputusan (SK) ini telah ditandatangani oleh ketua TPPS, yakni Bapak Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si. Pada SK tersebut tercantum nama pembimbing yang ditunjuk yakni dosen pembimbing I adalah Bapak Prof.Dr. H Dadang Supardan, M.pd dan dosen pembimbing II adalah Bapak Wawan Darmawan, M.Hum.

2. Mengusut Bukti yang Relevan dengan Topik

Pada tahap ini, peneliti menyiapkan banyak buku dan literatur yang relevan guna untuk mengkaji penelitian yang telah di rancang sebelumnya. Buku yang relevan ini terbagi menjadi dua jenis, yakni buku biasa dan buku dalam bentuk


(16)

elektronik. Dalam hal ini, peneliti hanya membutuhkan laptop untuk proses pengetikan serta jaringan internet. Penelitian ini tidak membutuhkan tape recorder dan alat perekam lainnya karena tidak ada proses wawancara kepada narasumber maupun pelaku sejarah sendiri. Sebagai pedoman penulisan skripsi ini, maka peneliti menggunakan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2012 yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai landasan peneliti dalam menulis. Pada tahap ini, penulis berusaha mencari berbagai sumber yang mendukung dalam mencari pemecahan permasalahan penelitian. Pada proses ini, penulis menemukan sumber sejarah yang berupa literatur dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Peneliti memulai penelitian pada bulan Juli 2013 dimana penulis mulai melakukan tahapan heuristik dengan mengumpulkan data berupa buku-buku yang berbentuk biasa maupun buku elektronik yang penulis jadikan sebagai bahan referensi. Buku elektronik merupakan buku-buku yang telah didigitalisasi oleh beberapa universitas luar negri, buku-buku tersebut peneliti dapatkan dengan mengunduh pada situs-situs yang menyediakan buku online seperti openlibrary.org dan archive.org.

Selain buku-buku elektronik, peneliti juga berhasil mengumpulkan buku buku dalam bentuk non elektronik. Buku-buku yang berhasil dikumpulkan penulis sebagai bahan referensi bagi penulisan skripsi ini berasal dari beberapa perpustakaan yang ada di Bandung dan Jakarta. Adapun perpustakaan yang dikunjungi adalah sebagai berikut :

1. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Dari perpustakaan ini penulis berhasil mendapatkan beberapa buku yang bisa dijadikan sumber utama. Buku-buku tersebut adalah buku yang ditulis, Oliver P. Chitwood dan Frank L. Owsley, A Short History of American People volume 1 (1492-1865), buku karya Harold D. Woodman, Conflict and Concesus in Early American History, terbitan D.C. Heath and Company, Lexington, Massachussetts Toronto tahun 1984, buku yang ditulis oleh Donald A. Ritchie et al, Heritage of freedom history of the united states. Buku yang ditulis oleh John Dos Passos, Mainstream of


(17)

America : The Shackles of power Three Jeffersonian Decader. Kemudian buku yang ditulis oleh Rebekah R. Liebman dan Bertrude A. Young, The Growth of America Third Edition,

2. Perpustakaan Institut Teknologi Bandung

Di perpustakaan ini, terdapat suatu ruangan khusus yang menyediakan literatur mengenai Amerika Serikat, atau dikenal dengan istilah American Corner. Hal ini memudahkan peneliti untuk mencari literatur yang berhubungan dengan pelaksanaan demokrasi Thomas Jefferson. Buku yang peneliti temukan antara lain buku yang berjudul The Presidents, First Ladies and Vice Presidents: White House Biographies karangan Deborah Kalb serta buku yang berjudul American Political Leaders karangan Richard L Wilson.

3. Perpustakaan Universitas Indonesia

Dari perpustakaan UI, peneliti berhasil menemukan sumber literatur yang beerbahasa Inggris yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, antara lain buku yang berjudul Fikiran Thomas Jefferson yang Bergelora karya John Dewey serta buku yang berjudul Thomas Jefferson Pejuang Kemerdekaan dan Demokrasi karya Gene Lizitsky. Selain itu, penulis juga menemukan buku yang berjudul Thomas Jefferson and His World karya Henry Moscow.

4. Perpustakaan U.S Embassy

Dari perpustakaan Kedutaan Besar Amerika Serikat, peneliti menemukan cukup banyak literatur yang berhubungan dengan demokrasi Thomas Jefferson. Antara lain buku yang berjudul Thomas Jefferson karya Joyce Appleby, buku yang berjudul American Presidency karya Alan Brinkley, buku yang berjudul The President: A Reference History karya Henry F. Graff, selanjutnya buku yang berjudul The Concise Encyclopedia of Democracy karya Karen W. Doody, buku yang berjudul Encyclopedia of American History, Revised Edition Revolution and New Nation (1761-1812) karya Paul A.Gilje, selanjutnya buku yang berjudul American Presidency karya


(18)

Sidney M. Milikis, buku yang berjudul Federalism and Rights karya Ellis Katz, buku yang berjudul Encyclopedia of American Political Parties and Elections karya Larry J. Sabato, serta buku yang berjudul Facts About The Presidents karya Joseph Nathan Kane.

Selain mengunjungi perpustakaan-perpustakaan diatas, penulis juga berusaha mencari sumber-sumber lain di beberapa toko buku di Bandung, seperti Gramedia, Gunung Agung serta Palasari. Dari toko buku tersebut penulis hanya menemukan sedikit buku yang relevan dengan skripsi ini, buku tersebut kebanyakan berhubungan dengan demokrasi secara umum, antara lain buku yang berjudul Menjelajahi Demokrasi karya Suyatno dan buku yang berjudul Demokrasi karya Melvin I.Urofsky.

3. Membuat Catatan yang Relevan dengan Topik

Tahap ini merupakan langkah yang dilalui peneliti setelah berhasil mengumpulkan bukti atau sumber yang relevan dengan penulisan skripsi ini. Pada tahap ini, peneliti membuat berbagai catatan penting yang berkaitan dengan topik yang telah ditetapkan sebelumnya. Penulisan catatan penting ini, berguna untuk memudahkan peneliti dalam memahami berbagai sumber yang telah ditemukan.

Pada tahap ini, peneliti membuat beberapa catatan atau ulasan penting yang berhubungan dengan topik demokrasi yang dijalankan oleh Thomas Jefferson di Amerika Serikat pada tahun 1801-1809. Catatan penting yang peneliti buat antara lain, yakni :

1. Keadaan politik di Amerika sebelum Thomas Jefferson menjadi presiden.

2. Kebijkan Thomas Jefferson dalam hal demokrasi saat menjadi Presiden.

3. Pemikiran Thomas Jefferson tentang demokrasi.

4. Reaksi kaum federalis terhadap kebjakan demokrasi yang dijalankan oleh Jefferson.


(19)

4. Mengevaluasi Bukti (Evidensi) yang Ditemukan

Pada tahap ini, peneliti melakukan kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan. Kegiatan ini merupakan suatu proses menelaah dan menilai sumber-sumber informasi yang telah dikumpulkan yang berhubungan dengan dengan masalah yang dikaji dalam skripsi ini. Menurut Helius Sjamsuddin (1996 : 118) kritik sumber ini berfungsi dalam mencari kebenaran. Langkah ini dilakukan agar, peneliti dapat membedakan sumber yang benar maupun sumber yang palsu. Barzun dan Graff (1970 : 99) menyatakan pada tahap ini, sejarawan harus mampu mengerahkan segala kemampuan pikirannya, bahkan sering kali ia harus menggabungkan antara pengetahuan, sikap ragu (skeptis), percaya begitu saja, menggunakan akal sehat dan melakukan tebakan intelijen.

Menurut Sjamsuddin (2007 : 131) kritik sumber dilakukan, baik terhadap bahan materi (eksternal) sumber maupun terhadap substansi (isi) sumber. Pada tahap ini, kritik eksternal maupun internal tidak dilakukan secara ketat hal ini disebabkan karena sumber-sumber yang digunakan oleh peneliti bukan sumber primer, melainkan sumber skunder. Namun peneliti tetap membandingkan informasi yang satu dengan yang lain untuk menentukan sumber yang dinilai lebih akurat.

Dalam pelaksanaan kritik eksternal, penulis mengkritik dalam hal tahun penerbitan buku kemudian membandingkan tampilan fisik buku tersebut. Sebagai contoh terdapat buku yang yang berjudul Fikiran thomas Jefferson yang Bergelora karya John Dewey, buku ini merupakan buku bahasa inggris yang telah diterjemahkan oleh penerbit. Buku ini diterbitkan pada tahun 1940. Dari tampilannya secara fisik buku ini terlihat sudah sangat lama. Sehingga buku ini sesuai dengan tahun penerbitannya yang sudah sangat lama. Selain itu, penulis juga melakukan kritik terhadap siapa pengarang buku tersebut.

Dalam hal ini, penulis melihat keterkaitan bidang kompetensi pengarang dengan kajian buku yang ditulis. John Dewey merupkan seorang filsuf dari Amerika Serikat. Buku ini berisi mengenai pemikiran Thomas Jefferson yang di rangkum oleh John Dewey. Pada buku tersebut, peneliti dapat melihat kemampuan John Dewey dalam mengumpulkan sumber-sumber berbagai


(20)

pemikiran langsung dari Thomas Jefferson, padahal Dewey sendiri tidak hidup di zaman saat Thomas Jefferson hidup. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagai pengarang John Dewey dapat dipercaya, sehingga buku karangannya dapat dan layak dijadikan sumber skripsi ini. Contoh selanjutnya adalah buku yang berjudul Real Life at the White House: 200 years of daily life at America’s most famous residence karya John Whitcomb dan Claire Whitcomb. Buku ini diterbitkan pada tahun 2000. Secara fisik buku ini terlihat sangat baik, sehingga buku ini sesuai dengan tahun terbitnya.

Penulis buku ini adalah John Whitcomb yang merupakan seorang sejarawan Amerika Serikat yang menulis buku ini bersama putri nya, Claire Whitcomb yang merupakan seorang mantan staff di Gedung Putih yang merupakan kediaman resmi semua presiden Amerika Serikat. Jika dilihat dari segi pengarangnya, buku ini merupakan sumber yang layak bagi penulisan skripsi karena John Whitcomb merupakan seorang sejarawan Amerika Serikat, selain itu dilihat dari faktor kedekatan putri John Whitcom dengan Gedung Putih, maka akan mempermudah bagi John untuk mendapatkan fakta yg lebih mendalam mengenai presiden-presiden Amerika Serikat. Buku ini memaparkan bagaimana kehidupan para presidenAmerika Serikat di kediaman resminya yang dapat dijadikan sumber dalam penulisan skripsi ini. Contoh selanjutnya adalah buku yang berjudul Conflict and Concencus in American Early karya Harold D. Woodman dan Allen F. Davis.

Buku karangan Woodman tersebut terbitan tahun 1961. Secara fisik keadaan buku sudah tertihat lama. Dengan demikian buku ini memang diterbitkan sesuai dengan tahun terbitannya. Dalam hal pengarang buku, peneliti melihat keterkaitan kompetensi pengarang dengan kajiannya. Harold D Woodman adalah seorang profesor dari dapertemen sejarah di Universitas Purdue tahun 1971-1997 dan merupakan mantan ketua Asosiasi Sejarah di Amerika Serikat. Sedangkan Allen F Davis merupakan seorang pengajar intelektual dari Universitas Temple Amerika Serikat. berdasarkan latar belakang profesi tersebut, buku ini layak dijadikan sumber dalam penulisan skripsi karena kedua pengarang merupakan orang yang berlatar pendidikan dan pekerjaan di bidang sejarah.


(21)

Selain melakukan kritik eksternal, peneliti juga melakukan kritik internal. Kritik ini berupa pengklasifikasian sumber menjadi dua bagian, yakni sumber yang berasal dari karya Jefferson, seperi tulisan tangan (surat) dan pidato Thomas Jefferson serta sumber yang kajian nya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Thomas Jefferson. Selanjutnya, peneliti menarik kesimpulan sehingga dapat mempermudah peneliti dalam menganalisa demokrasi Thomas Jefferson.

5. Menyusun Hasil-Hasil Penelitian Secara Sistematika

Tahapan selanjutnya yang dilalui oleh peneliti adalah menyusun hasil-hasil penelitian secara sistematika. Tahapan ini dilakukan setelah peneliti melakukan kritik eksternal dan internal. Proses ini disebut historiografi. Historiografi adalah proses penyusunan hasil penelitian yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Menurut G.R Elton (Daliman, 2012 : 106) terdapat tiga kategori bentuk penulisan yaitu, secara naratif, deskriptif, dan analitik. Dalam penulisan sejarah, peneliti menggunakan model penulisan naratif yang disusun secara kronologis yakni sesuai dengan alur waktu peristiwa-peristiwa yang terjadi.

6. Menyajikan hasil Penelitian

Tahapan terakhir dalam penulisan skripsi ini adalah menyajikan hasil penelitian berupa laporan penelitian. Penulisan skripsi ini disusun dalam bentuk gaya bahasa yang sederhana yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan juga berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah tahun 2012 yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia. Laporan tersusun atas lima bab utama, yang terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, pembahasan dan kesimpulan. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah dimana penulis menjelaskan tentang apa yang melatar belakangi peneliti sehingga mengangkat permasalahan tentang pelaksanaan demokrasi yang dijalankan oleh Thomas Jefferson. Pada bab ini peneliti juga membatasi masalah untuk lebih


(22)

memfokuskan pembahasan. Selain itu, bab ini juga memuat tujuan dan manfaat penulisan dari skripsi ini

Bab II Tinjauan Pustaka, Pada bab ini peneliti memaparkan mengenai sumber-sumber yang digunakan sebagai sumber informasi dan kerangka berfikir untuk membantu dalam pembahasan masalah. Tinjauan pustaka dilakukan melalui mengkaji sumber literatur beberapa buku-buku yang sesuai dengan judul skripsi dari penulis.

Bab III Metode Penelitian, Pada bab ini memaparkan metode penelitian dan teknik yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembahasan masalah-masalah yang dikaji agar menghasilkan suatu kesimpulan yang menarik.

Bab IV Hasil Penelitian, Pada bab ini berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian. Dalam bab ini akan memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dalam mengkaji mengenai situasi perpolitikan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-18, pemikiran Thomas Jefferson tentang demokrasi, kebijakan demokrasi Thomas Jefferson serta mengenai reaksi kaum federalis terhadap kebijakan demokrasi Thomas Jefferson.

Bab V Kesimpulan dan Saran, Bab ini berisi kesimpulan dari isi skripsi yang telah dituliskan oleh peneliti yang telah dipaparkan pada bab IV setelah melakukan penelitian.

B. Teknik Penelitian 1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal, karya ilmiah, skripsi atau pun tesis yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat memperoleh data secara teoritis sebagai penunjang penelitian.

Pada saat penelitian berlangsung, peneliti memperoleh data-data berupa buku yang dijadikan sumber rujukan. Skripsi juga menjadi bahan rujukan Peneliti sebagai penunjang penelitian. Sejumlah buku-buku, skripsi dan data yang diperoleh di lapangan, kemudian peneliti mencermati, menelaah dalam menjawab rumusan masalah dan melaporkan data hasil penelitian.


(23)

Dengan menggunakan studi literatur maka penelitian akan lebih sistematis, kritis dan analitis. Dalam hal ini, peneliti menggunkan beberapa buku yang relevan dengan topik skripsi peneliti yang kemudian di analisis. Peneliti menggunakan beberapa buku yang merupakan sumber utama dari penulisan skripsi ini. Antara lain yang berjudul A Short History of American People 1462-1865, The American Republic to 1462-1865, A People and a Nation a History of the United States, Mainstream of America, the Shackles of Power: Three Jeffersosian Decades, Heritage of Freedom History of The United States, Conflict and Consensus in Early American History. Dari berbagai buku utama ini, kemudian peneliti melakukan analisis hingga dapat menyusun skripsi ini secara sistemati


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada akhir abad ke-18, Amerika merupakan sebuah negara yang baru memulai pemerintahannya. Kongres menetapkan George Washington sebagai presiden pertama yang memerintah Amerika saat itu. Washington segera menunjuk Jefferson sebagai sekretaris negara dan Hamilton sebagai mentri keuangan. Namun ternyata kabinet yang baru saja di bangun oleh Washington menuai perdebatan sengit antara Jefferson dan Hamilton. Hal ini disebabkan perbedaan pandangan antara kedua belah pihak. Jefferson merupakan seorang yang memiliki pandangan demokrasi dan kebebasan, sedangkan Hamilton merupakan seseorang yang mendukung monarki dan aritokrasi.

Kedua belah kubu kemudian sama-sama membentuk partai. Jefferson bergabung dengan para pengikutnya membentuk Partai Demokrat-Republik. Sementara Hamilton membentuk partai Federal. Partai yang dipimpin oleh Jefferson merupakan pendukung kepentingan rakyat dan kebebasan bagi negara bagian untuk menjalankan kebijakannya masing-masing. Sementara Partai Federal lebih mendukung akan kekuasaan dari pemerintah pusat. Perselisihanpun tidak dapat dihindari terutama dalam hal menentukan berbagai kebijakan dalam pemerintahan. Washington yang juga merupakan pendukung Partai Federal tentu saja lebih memihak pada usulan-usulan yang dikeluarkan oleh Hamilton. Hal ini membuat Jefferson mengundurkan diri dari kabinet karena kebijakan pemerintah Washington tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi Jefferson.

Pada tahun1796 Partai Demokrat-Republik dan Partai Federal bersaing untuk menjadi presiden. Dalam hal ini, diwakilkan oleh Jefferson dan Adams. Hasilnya adalah kemenangan bagi Partai Federal. Jeffersonpun harus puas sebagai wakil presiden. Perdebatan semakin memanas pada masa pemerintahan Adams, sebab terdapat undang-undang yang diloloskan pemerintah. Undang-undang tersebut antara lain, Undang-Undang Penghasutan dan Orang asing. Peraturan tersebut, berisi tentang hak pemerintah untuk menangkap orang-orang yang


(25)

menerbitkan tulisan-tulisan yang dinilai “jahat” yang dapat menjatuhkan pemerintah. Sedangkan pada Undang-Undang Orang Asing, pemerintah memiliki hak untuk mengusir orang-orang asing yang dianggap membahayakan bagi pemerintah. Jika orang tersebut menolak untuk kembali ke asal negrinya, maka pemerintah memiliki hak untuk memenjarakannya. Jefferson dan pengikutnya menganggap undang-undang tersebut tidak sesuai dengan konstitusional. Undang-undang tersebut telah menodai hak-hak asasi manusia yang telah tercantum dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776. Jefferson bersama temannya, Madison kemudian membuat resolusi yang dikenal dengan istilah “resolusi Virginia dan Kentucky”. Pada resolusi tersebut, mereka mengemukakan bahwa Undang-Undang Penghasutan dan Orang asing merupakan hukum yang tidak konstitusional yang dibuat oleh Pemerintahan Federal Adams, maka negara bagian memiliki hak untuk menolak undang-undang tersebut.

Pada pemilu 1800, Jefferson berhasil mengalahkan Adams. Jefferson mulai menanamkan prinsip-prinsip demokrasi yang dijunjung tinggi. Dalam bidang sosial sehari-hari, Jefferson mengubah gaya pemerintahan Washington dan Adams yang mewah menjadi sderhana. Jefferson membuat pemerintahan yang demokrasi dengan memungkinkan rakyat untuk dekat dengan presiden. Sehingga rakyat dapat menyampaikan langsung aspirasinya. Tidak seperti pemerintahan sebelumnya. Seperti terdapat jurang antara presiden dan rakyatnya. Dalam bidang politik, Jefferson menghapus Undang-Undang Penghasutan dan Orang asing yang telah diloloskan oleh Pemerintahan Adams. Jefferson kemudian membebaskan orang-orang yang di tahan oleh pemerintahan Adams. Dalam bidang ekonomi, Jefferson menjunjung ekonomi yang berdasarkan kepentingan rakyat. Jefferson menghapus pajak-pajak internal yang memberatkan rakyat. Dalam hal ini, Jefferson menghemat biaya dalam bidang militer. Berbagai kebijakan demokrasi Jefferson menimbulkan reaksi-reaksi dari para pendukung Partai Federal atau dikenal dengan istilah Federalis. Mereka mengecam semua tindakan Jefferson. Reaksi keras dari kaum Federalis sangat menyakitkan bagi Jefferson. Mereka dengan lantang menyerang Jefferson dengan berbagai kritikan pedas bahkan menjurus ke arah fitnah. Hal yang paling mereka kumandangkan adalah bahwa


(26)

Jefferson merupakan seorang Atheis dengan demokrasinya yang keliru. Namun, Jefferson kembali membuktikan prinsip demokrasi yang dijunjungnya. Jefferson tidak menaggapi reaksi-reaksi tersebut dengan emosi. Karna bagi Jefferson, setiap orang bebas mengeluarkan pendapat dan hal ini adalah kebebasan pers yang ada di Amerika Serikat yang menjadi panutan bagi negara-negara lain.

B. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan kontribusi pada pemebelajaran sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas karena sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

(SKKD). „Menganalisis sejarah dunia yang memepngaruhi sejarah bangsa

Indonesia dari abad 18 sampai dengan abad 20‟. Pelaksanaan demokrasi Thomas Jefferson dapat menambah wawasan dan pemahaman dalam mempelajari lebih lanjut sejarah Revolusi Amerika. Semoga apa yang menjadi keresahan peneliti dari ketidaksempurnaan penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain yang tertarik dengan pelaksanaan demokrasi di Amerika Serikat.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Alden, John R. (1963). Rise of The American Republic. New York: Harpher Row Appleby, J. (2003). Thomas Jefferson. New York: Herry and Lock Company Barzun, J. (1970). The Modern Researcher. New York: Harcourt.

Brinkley, D. (1960). The Growth of America (third ed). Englewood Cliffs.

Budiardjo, Mirim. (1996). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Burchill, Scott. et. al. (2009). Teori-Teori Hubungan Internasional. Bandung: Pusat Nusa Media.

Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Carr, Robert K. et. al. (1961). American Democracy in Theory and Practice:

National, State, and Local Government. New York: Holt, Rineheart and Winson.

Chitwood, Oliver P. (1945). A Short History of American People 1462-1865 (Vol.1). New York : D. Van Nonstrad Company Inc.

Dahl, R. (1998). On Democracy. Connecticut: Yale University Press.

Davis, Allan B. (1986). Conflict and Consensus in Early American History. Massachusetts. Toronto: DC Heath and Company.

Dewey, J. (1940). Fikiran Thomas Jefferson yang Tetap Bergelora. Jakarta: Penerbit Endang.

Dobson, Annete J. (1990). An Introduction to Generalized Linear Models. New York: Routlege Chapman Hall.

Giddens, A. (2002). The Runaway World. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Graff, H. (1996). The Biographies of Presidents. Washington: Equipese Press. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit UI.

Hart, H. Michael. (2005). 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa. Jakarta: Karisma Publishing Group.


(28)

Hodstadfer, R. et. al. (1959). The American Republic to 1865 (Vol.1). New Jersey: Prentice Hall, inc.

Hodstadfer, R. et. al. (1984). The American Republic to 1865 (Vol.1). New Jersey: Prentice Hall, inc.

Munir, F. (2010). Konsep Negara Demokrasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Ni’matul, H. (2012). Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Held, David. (1995). Demokrasi dan Tatanan Global dari Negara Modern hingga Pemerintahan kosmopolitan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Holman, S. (2006). The Mammoth Cheese. New York: CQ Press.

Huntington, Samuel P. (1997). Gelombang Demokratisasi Ketiga. Jakarta: Grafiti. Huntington, Samuel P. (1990).Partisipasi Demokrasi di Negara Berkembang.

Jakarta: Rineka Cipta.

Huntington, Samuel P. (2006). Tertib Politik: di Tengah Pergeseran Massa. Jakarta: Rineka Cipta

Sorensen, Robert J. (2009). Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Johnson, B. Lydon. (1964). My Hope for America. New York: random House. Kalidjernih, K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sosiologikal

dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.

Korten, D. (1997). When Corporations Rule The World (Bila Korporasi Menguasai Dunia). Jakarta: Profesional Books.

Kraus. (1959). The United States to 1865. New York: Random House

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Lisitzky, G. (1955). Thomas Jefferson Pedjuang Kemerdekaan dan Demokrasi.

Jakarta: Penerbit Endang.

Mangandaralam, S. (1993). Amerika Serikat Sebuah Negara Adidaya. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Maltuz, R. (2004). Biographies of The Presidents. New York: Black Dog and


(29)

Mcclosky, H. (1988). Ethos Amerika: Sikap Masyarakat terhadap Kapitalisme dan Demokrasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mc Quail, D. (1991). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

McQuail, D. (2002). Mass Communication Theory. Third Edition. London: Sage Publications.

Mill, John S. (2002). On Liberty and Utilitarianism, New York: Bantam Books.

Milkis, S. (1999). The American Presidency: Origins and Development, 1776-1998. Washington: Congressional Quaterly Inc.

Moleong, L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Norton, Beth M. (1877). A People and a Nation a History of the United States. Boston: Houghon Mifflin Company.

Nurjahjo, H. (2007). Filsafat Demokrasi. Jakarta: Buku Kompas.

Sharma, P. (2004). Sistem Demokrasi yang Hakiki. Jakarta: Yayasan Menara Ilmu.

Passos, Dos J. (1966). Mainstream of America, the Shackles of Power: Three Jeffersosian Decades. New York: Doubleday and company,inc.

Riker, William H. (1953). Democracy in United States. New York: The Macmillan.

Ritchie, Donald A, et.al. (1985). Heritage of Freedom History of The United States. Macmillan Publishing Company.

Rodee, Clyme. C. (2009). Pengantar Ilmu Negara. Jakarta: Rajawali Press.

Rosenau, James. N. (1992). Citizenship in a Changing Global Order. Cambridge: Cambridge Press.

Ostrander, G. (1960). The Rights of Man in America1606-1861. Columbia: University Missouri Press.

Sevilla, C.G. et. all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press. Supriatna, N. (2000). Sejarah Bangsa Amerika (Jilid 1). Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Suyatno. (2008). Menjelajahi Demokrasi. Bandung: Humaniora. Tambayong, I. (2013). Teori isme-isme. Jakarta: Kompas Press


(30)

Urofsky, Melvin L. (2001). Demokrasi. Virginia: Virginia Commenwealth University.

Zakaria, F. (2004). Masa Depan Kebebasan. Jakarta: PT Ina Publikatina. _________. (1949). Garis Besar Sejarah Amerika. AS: Badan Penerangan AS.

Jurnal

Alkairi, Zeffry. (2007). “Perdebatan Teori Transisi Demokrasi”. Wacana (9), 3 -12

Held, David. (2000). “Regulating Globalization? The Reinvention Politics”. International Sociology, (2), 394-408

Leirissa, R.Z. (2004). “Sejarah dan Demokrasi”. Jurnal Historia. (5), 1-11

Mulyasana, Dedi. (2002). “Dilema Kekuasaan dan Demokrasi”. Jurnal Civicus (2), 139-145.

Poti, Jumhur. (2005). “Demokrasi Media Masa dalam Prinsip Kebebasan”. Jurnal Sosial Politik. (9), 1-13.

Sugeng, Bob Hadiwinata. (2009). “Civil Society: Pembangun sekaligus Perusak demokrasi. (9), 1-22.

Winarno, Budi. (2009). “Globalisasi dan Masa Depan Demokrasi”. Jurnal Global dan Strategis. (9), 1-19.

Winataputra, S Udin. (2002). “Dinamika Gerakan Demokrasi”. Jurnal Civicus (2),


(1)

menerbitkan tulisan-tulisan yang dinilai “jahat” yang dapat menjatuhkan pemerintah. Sedangkan pada Undang-Undang Orang Asing, pemerintah memiliki hak untuk mengusir orang-orang asing yang dianggap membahayakan bagi pemerintah. Jika orang tersebut menolak untuk kembali ke asal negrinya, maka pemerintah memiliki hak untuk memenjarakannya. Jefferson dan pengikutnya menganggap undang-undang tersebut tidak sesuai dengan konstitusional. Undang-undang tersebut telah menodai hak-hak asasi manusia yang telah tercantum dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776. Jefferson bersama temannya, Madison kemudian membuat resolusi yang dikenal dengan istilah “resolusi Virginia dan Kentucky”. Pada resolusi tersebut, mereka mengemukakan bahwa Undang-Undang Penghasutan dan Orang asing merupakan hukum yang tidak konstitusional yang dibuat oleh Pemerintahan Federal Adams, maka negara bagian memiliki hak untuk menolak undang-undang tersebut.

Pada pemilu 1800, Jefferson berhasil mengalahkan Adams. Jefferson mulai menanamkan prinsip-prinsip demokrasi yang dijunjung tinggi. Dalam bidang sosial sehari-hari, Jefferson mengubah gaya pemerintahan Washington dan Adams yang mewah menjadi sderhana. Jefferson membuat pemerintahan yang demokrasi dengan memungkinkan rakyat untuk dekat dengan presiden. Sehingga rakyat dapat menyampaikan langsung aspirasinya. Tidak seperti pemerintahan sebelumnya. Seperti terdapat jurang antara presiden dan rakyatnya. Dalam bidang politik, Jefferson menghapus Undang-Undang Penghasutan dan Orang asing yang telah diloloskan oleh Pemerintahan Adams. Jefferson kemudian membebaskan orang-orang yang di tahan oleh pemerintahan Adams. Dalam bidang ekonomi, Jefferson menjunjung ekonomi yang berdasarkan kepentingan rakyat. Jefferson menghapus pajak-pajak internal yang memberatkan rakyat. Dalam hal ini, Jefferson menghemat biaya dalam bidang militer. Berbagai kebijakan demokrasi Jefferson menimbulkan reaksi-reaksi dari para pendukung Partai Federal atau dikenal dengan istilah Federalis. Mereka mengecam semua tindakan Jefferson. Reaksi keras dari kaum Federalis sangat menyakitkan bagi Jefferson. Mereka dengan lantang menyerang Jefferson dengan berbagai kritikan pedas bahkan menjurus ke arah fitnah. Hal yang paling mereka kumandangkan adalah bahwa


(2)

Jefferson merupakan seorang Atheis dengan demokrasinya yang keliru. Namun, Jefferson kembali membuktikan prinsip demokrasi yang dijunjungnya. Jefferson tidak menaggapi reaksi-reaksi tersebut dengan emosi. Karna bagi Jefferson, setiap orang bebas mengeluarkan pendapat dan hal ini adalah kebebasan pers yang ada di Amerika Serikat yang menjadi panutan bagi negara-negara lain.

B. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan kontribusi pada pemebelajaran sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas karena sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). „Menganalisis sejarah dunia yang memepngaruhi sejarah bangsa Indonesia dari abad 18 sampai dengan abad 20‟. Pelaksanaan demokrasi Thomas Jefferson dapat menambah wawasan dan pemahaman dalam mempelajari lebih lanjut sejarah Revolusi Amerika. Semoga apa yang menjadi keresahan peneliti dari ketidaksempurnaan penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain yang tertarik dengan pelaksanaan demokrasi di Amerika Serikat.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alden, John R. (1963). Rise of The American Republic. New York: Harpher Row Appleby, J. (2003). Thomas Jefferson. New York: Herry and Lock Company Barzun, J. (1970). The Modern Researcher. New York: Harcourt.

Brinkley, D. (1960). The Growth of America (third ed). Englewood Cliffs.

Budiardjo, Mirim. (1996). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Burchill, Scott. et. al. (2009). Teori-Teori Hubungan Internasional. Bandung: Pusat Nusa Media.

Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Carr, Robert K. et. al. (1961). American Democracy in Theory and Practice:

National, State, and Local Government. New York: Holt, Rineheart and

Winson.

Chitwood, Oliver P. (1945). A Short History of American People 1462-1865

(Vol.1). New York : D. Van Nonstrad Company Inc.

Dahl, R. (1998). On Democracy. Connecticut: Yale University Press.

Davis, Allan B. (1986). Conflict and Consensus in Early American History. Massachusetts. Toronto: DC Heath and Company.

Dewey, J. (1940). Fikiran Thomas Jefferson yang Tetap Bergelora. Jakarta: Penerbit Endang.

Dobson, Annete J. (1990). An Introduction to Generalized Linear Models. New York: Routlege Chapman Hall.

Giddens, A. (2002). The Runaway World. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Graff, H. (1996). The Biographies of Presidents. Washington: Equipese Press. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit UI.

Hart, H. Michael. (2005). 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa. Jakarta: Karisma Publishing Group.


(4)

Hodstadfer, R. et. al. (1959). The American Republic to 1865 (Vol.1). New Jersey: Prentice Hall, inc.

Hodstadfer, R. et. al. (1984). The American Republic to 1865 (Vol.1). New Jersey: Prentice Hall, inc.

Munir, F. (2010). Konsep Negara Demokrasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Ni’matul, H. (2012). Hukum Tata Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Held, David. (1995). Demokrasi dan Tatanan Global dari Negara Modern hingga

Pemerintahan kosmopolitan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Holman, S. (2006). The Mammoth Cheese. New York: CQ Press.

Huntington, Samuel P. (1997). Gelombang Demokratisasi Ketiga. Jakarta: Grafiti. Huntington, Samuel P. (1990).Partisipasi Demokrasi di Negara Berkembang.

Jakarta: Rineka Cipta.

Huntington, Samuel P. (2006). Tertib Politik: di Tengah Pergeseran Massa. Jakarta: Rineka Cipta

Sorensen, Robert J. (2009). Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Johnson, B. Lydon. (1964). My Hope for America. New York: random House. Kalidjernih, K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sosiologikal

dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.

Korten, D. (1997). When Corporations Rule The World (Bila Korporasi

Menguasai Dunia). Jakarta: Profesional Books.

Kraus. (1959). The United States to 1865. New York: Random House

Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Lisitzky, G. (1955). Thomas Jefferson Pedjuang Kemerdekaan dan Demokrasi.

Jakarta: Penerbit Endang.

Mangandaralam, S. (1993). Amerika Serikat Sebuah Negara Adidaya. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Maltuz, R. (2004). Biographies of The Presidents. New York: Black Dog and


(5)

Mcclosky, H. (1988). Ethos Amerika: Sikap Masyarakat terhadap Kapitalisme

dan Demokrasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mc Quail, D. (1991). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

McQuail, D. (2002). Mass Communication Theory. Third Edition. London: Sage Publications.

Mill, John S. (2002). On Liberty and Utilitarianism, New York: Bantam Books. Milkis, S. (1999). The American Presidency: Origins and Development,

1776-1998. Washington: Congressional Quaterly Inc.

Moleong, L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Norton, Beth M. (1877). A People and a Nation a History of the United States. Boston: Houghon Mifflin Company.

Nurjahjo, H. (2007). Filsafat Demokrasi. Jakarta: Buku Kompas.

Sharma, P. (2004). Sistem Demokrasi yang Hakiki. Jakarta: Yayasan Menara Ilmu.

Passos, Dos J. (1966). Mainstream of America, the Shackles of Power: Three

Jeffersosian Decades. New York: Doubleday and company,inc.

Riker, William H. (1953). Democracy in United States. New York: The Macmillan.

Ritchie, Donald A, et.al. (1985). Heritage of Freedom History of The United

States. Macmillan Publishing Company.

Rodee, Clyme. C. (2009). Pengantar Ilmu Negara. Jakarta: Rajawali Press.

Rosenau, James. N. (1992). Citizenship in a Changing Global Order. Cambridge: Cambridge Press.

Ostrander, G. (1960). The Rights of Man in America1606-1861. Columbia: University Missouri Press.

Sevilla, C.G. et. all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press. Supriatna, N. (2000). Sejarah Bangsa Amerika (Jilid 1). Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Suyatno. (2008). Menjelajahi Demokrasi. Bandung: Humaniora. Tambayong, I. (2013). Teori isme-isme. Jakarta: Kompas Press


(6)

Urofsky, Melvin L. (2001). Demokrasi. Virginia: Virginia Commenwealth University.

Zakaria, F. (2004). Masa Depan Kebebasan. Jakarta: PT Ina Publikatina. _________. (1949). Garis Besar Sejarah Amerika. AS: Badan Penerangan AS.

Jurnal

Alkairi, Zeffry. (2007). “Perdebatan Teori Transisi Demokrasi”. Wacana (9), 3

-12

Held, David. (2000). “Regulating Globalization? The Reinvention Politics”. International Sociology, (2), 394-408

Leirissa, R.Z. (2004). “Sejarah dan Demokrasi”. Jurnal Historia. (5), 1-11

Mulyasana, Dedi. (2002). “Dilema Kekuasaan dan Demokrasi”. Jurnal Civicus

(2), 139-145.

Poti, Jumhur. (2005). “Demokrasi Media Masa dalam Prinsip Kebebasan”. Jurnal

Sosial Politik. (9), 1-13.

Sugeng, Bob Hadiwinata. (2009). “Civil Society: Pembangun sekaligus Perusak demokrasi. (9), 1-22.

Winarno, Budi. (2009). “Globalisasi dan Masa Depan Demokrasi”. Jurnal

Global dan Strategis. (9), 1-19.

Winataputra, S Udin. (2002). “Dinamika Gerakan Demokrasi”. Jurnal Civicus (2), 106-114.