HUBUNGAN DAYA INGAT DENGAN PENGUASAAN ARTIKEL.

(1)

HUBUNGAN DAYA INGAT DENGAN

PENGUASAAN ARTIKEL

(Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 23 Bandung) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Disusun Oleh Liana Shobariyatul Fuhroh

0807426

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012


(2)

ABSTRAK

Fuhroh, Liana Shobariyatul. Hubungan Daya Ingat dengan Penguasaan Artikel. Skripsi. Bandung: Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2012. Pemahaman artikel sangat berpengaruh dalam mempelajari bahasa Jerman. Artikel memiliki peran penting dalam pembentukan struktur kalimat. Penguasaan artikel sering menjadi hal sulit bagi pembelajar, karena pembelajar harus menghafal artikel sesuai dengan nomina yang terletak di depan kata benda bahasa Jerman. Dalam kasus ini daya ingat menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan penguasaan artikel. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji hubungan antara daya ingat dan penguasaan artikel siswa kelas XI SMA Negeri 23 Bandung. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui taraf daya ingat siswa kelas XI IPA SMA Negeri 23 Bandung, 2) untuk mendeskripsikan penguasaan artikel siswa kelas XI IPA SMA Negeri 23 Bandung, 3) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara daya ingat dan penguasaan artikel, 4) untuk mengetahui berapa besar kontribusi yang diberikan daya ingat terhadap penguasaan artikel. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 23 Bandung dengan sampel sebanyak 30 siswa kelas XI IPA 3 tahun akademik 2012/2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik melalui analisis hubungan antara dua variabel, yaitu daya ingat dan penguasaan artikel, dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan teknik analisis regresi. Penelitian ini menggunakan dua instrumen, yakni tes daya ingat dan tes penguasaan artikel. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: 1) nilai rata-rata daya ingat siswa tergolong sedang, yaitu sebesar 54,97, 2) nilai rata-rata penguasaan artikel siswa tergolong tinggi, yaitu sebesar 80,83, 3) dari nilai koefisien korelasi sebesar 0,86 menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara daya ingat dan penguasaan artikel siswa, 4) besar kontribusi daya ingat terhadap penguasaan artikel yaitu 73,96%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar siswa mengasah kemampuan daya ingatnya, sehingga dapat menguasai artikel dengan mudah.


(3)

ABSTRAKT

Fuhroh, Liana Shobariyatul. Die Beziehung zwischen dem Gedächtnis und Beherrschung des Artikels. Zulassungarbeit. Bandung: Deutschabteilung der

FPBS UPI 2012.

Die Beherrschung des Artikels ist wichtig im Deutschunterricht. Der Artikel spielt eine große Rolle bei der Bildung der Satzstruktur. Die Lernenden haben Schwierigkeiten, Artikel zu beherrschen, denn sie müssen Artikel jedes Nomens wissen. In diesem Fall ist das Gedächtnis einer der wichtigen Faktoren, das den Einfluss auf den Erfolg der Beherrschung des Artikels hat. Deshalb interessiert sich die Verfasserin dafür, die Beziehung zwischen dem Gedächtnis und der Beherrschung des Artikels der Schüler zu untersuchen. Die Ziele dieser Untersuchung sind: 1) das Gedächtnis der Schüler Klasse XI IPA darzustellen, 2) die Beherschung des Artikels der Schüler Klasse XI IPA zu berschreiben, 3) die Beziehung zwischen dem Gedächtnis und der Beherrschung des Artikels der Schüler Klasse XI IPA herauszufinden, 4) den Beitrag das Gedächtnis auf Beherrschung des Artikels der Schüler zu beschreiben. Die Population dieser Untersuchung waren die Schüler Klasse XI in der SMAN 23 Bandung und als Stichprobe wurden 30 Schüler Klasse XI IPA 3 vom Jahrgang 2012/2013 genommen. In dieser Untersuchung wurde die deskriptiv-analytische Methode durch Analyse der Beziehung zwischen den zwei Variabeln verwendet, nämlich: das Gedächtnis und die Beherrschung des Artikels, mit Korrelations- und Regressionsanalyse. Diese Untersuchung hat zwei Instrumente, und zwar der Test des Gedächtnises und der Test der Untersuchung des Artikels. Die Datenanalyse stellt sich folgendes heraus: 1) die Durchschnittnote des Gedächtnises ist in der Kategorie ausreichend, und zwar 54,97, 2) die Durchschnittlnote der Beherrschung des Artikels ist gut, und zwar 80,83, 3) mit dem Korrelationskoefizienten 0,86 zeigt es eine positive Beziehung zwischen dem Gedächtnis und der Beherrschung des Artikels der Schüler Klasse XI IPA 3 der SMAN 23 Bandung, 4) die große des Beitraigs des Gedächtnisses auf die Beherrschung des Artikel beträgt 73.96%. Nach den obigen Ergebnissen wurde die Verfasserin den Schülern empfehlen, dass sie öfter ihr Gedächtnisstraining machen, damit die Schüler den Artikel einfacher beherschen könnten.


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRAKT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….. 1

B. Batasan Masalah ………. 4

C. Rumusan Masalah ……….. 4

D. Tujuan Penelitian ……….... 5

E. Manfaat Penelitian ……….. 5

BAB II KAJIAN TEORETIS A. Hakikat Daya Ingat 1. Pengertian Daya Ingat ……… 7


(5)

3. Proses Ingatan ……… 14

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ingatan ... 18

5. Metode dalam Penelitian Ingatan ... 20

6. Kaitan Daya Ingat dengan Belajar ... 22

7. Pengukuran Daya Ingat ... 26

B. Hakikat Penguasaan Artikel 1. Pengertian Artikel ... 29

2. Karakteristik Artikel ... 32

3. Jenis-Jenis Artikel ... 34

4. Artikel dalam Kasus ... 40

5. Pengukuran Penguasaan Artikel ... 42

C. Kerangka Berpikir ... 45

D. Hipotesis Penelitian ... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………... 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 48

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48

D. Variabel dan Desain Penelitian ... 49

E. Instrumen Penelitian ... 50

F. Pengujian Instrumen ………... 51

G. Prosedur Penelitian ………. 54


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……….. 56

1. Taraf Daya Ingat ………... 56

2. Penguasaan Artikel ………... 57

B. Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis ... 57

2. Penghitungan Korelasi dan Penghitungan Koefisien Determinasi ... 59

3. Uji Kelinearan dan Keberartian Regresi ... 60

4.Uji Koefisien Arah Regresi ... 60

C. Pengujian Hipotesis ... 61

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 65

B. Saran ………... 66

DAFTAR PUSTAKA ………. 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 67 RIWAYAT HIDUP PENULIS


(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mempelajari bahasa terutama bahasa asing memerlukan keterampilan khusus dan kesungguhan untuk dapat menguasainya. Setiap bahasa memiliki ciri khas tersendiri dan struktur-struktur tertentu. Seperti halnya bahasa Jerman yang memiliki struktur kalimat tetap dan jelas, sehingga dalam penggunaannya setiap orang harus selalu memperhatikan strukturnya.

Dalam mempelajari bahasa Jerman terutama untuk pemula, pemahaman artikel sangatlah dibutuhkan, karena dalam bahasa Jerman setiap nomina (Nomen) pasti memiliki artikel. Dalam bahasa Indonesia sendiri penggunaan artikel tidak ditemukan sehingga artikel merupakan hal baru yang tentunya menjadi kendala tersendiri bagi pembelajar. Pembelajar diharuskan menghapal artikel yang sesuai dengan nomina, sehingga pembelajar harus menghapalkan seluruh nomina bahasa Jerman beserta artikel yang tepat, selain itu adanya perubahan kasus menjadi salah satu faktor sulitnya mempelajari bahasa Jerman. Kasus-kasus tersebut antara lain kasus Nominativ, Akkusativ, Dativ, dan Genitiv. Dengan adanya perubahan artikel pada setiap kasus tersebut, maka setiap pembelajar diharuskan memahami materi artikel dengan jelas dan tentu saja harus menghapal artikel-artikel tersebut sesuai dengan nomina yang tepat.


(8)

Banyak pembelajar yang baru mempelajari bahasa Jerman mendapatkan kesulitan terutama dalam penggunaan artikel. Banyak dari mereka yang lupa jenis artikel mana yang tepat untuk digunakan, bahkan mereka sering tertukar dalam penggunaan artikel tersebut. Dibutuhkan waktu khusus untuk dapat mengingat dan memahami artikel, karena untuk dapat menghapalkan artikel dengan begitu banyak nomina tidak mungkin memerlukan waktu yang singkat. Selain itu, kesulitan penggunaan dan penghapalan artikel sering penulis alami saat mempelajari bahasa Jerman terutama pada saat semester awal perkuliahan. Sebenarnya terdapat beberapa trik/cara untuk dapat menentukan artikel yang tepat sesuai nomina, salah satunya dengan menemukan ciri-ciri tertentu dari nomina, seperti dapat dilihat dari akhiran nomina tersebut. Namun tidak semua artikel dapat ditentukan dengan ciri-ciri tersebut, oleh karena itu pembelajar tetap diharuskan mengingat seluruh artikel yang tepat sesuai dengan nomina. Selain itu, artikel dapat ditentukan dengan melihat gender secara biologis, pekerjaan, dan nama hari.

Sesuai pengalaman penulis saat melakukan praktek mengajar di SMA, penulis sering menemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam mengingat artikel. Banyak siswa yang masih ragu menggunakan artikel yang tepat untuk sebuah Nomen, padahal artikel-artikel tersebut baru saja dijelaskan. Keraguan siswa dalam menentukan artikel yang tepat ini dapat disebabkan lemahnya ingatan yang dimiliki siswa. Dalam hal ini daya ingat menjadi faktor pendukung yang sangat penting. Faktor-faktor yang mempengaruhi sulitnya menguasai artikel dapat disebabkan karena sedikitnya kosakata yang diketahui siswa sehingga sedikit pula nomina yang diketahui, hal ini


(9)

tentu saja mempengaruhi pengguasaan artikel. Penggunaan daya ingat yang kurang optimal juga menjadi faktor penting sulitnya menguasai artikel, selain itu daya ingat yang terbatas selalu menjadi kendala besar bagi siswa. Faktor selanjutnya yaitu timbulnya rasa malas yang dialami siswa untuk mempelajari dan menghapal artikel, karena tanpa semangat belajar yang tinggi maka materi artikel akan sulit untuk dikuasai. Kemudian terbaginya fokus siswa untuk memahami materi artikel karena siswa tidak hanya belajar satu mata pelajaran saja, dalam sehari siswa dapat belajar lebih dari 2 mata pelajaran. Dapat dipastikan sempitnya waktu yang dimiliki siswa untuk menghapal dan memahami materi artikel menjadi salah satu faktor utama. Faktor lainnya yaitu siswa jarang berlatih untuk menghapal artikel, padahal jika tidak sering dilatih maka akan sulit juga dalam menguasai artikel. Faktor penyampaian materi yang kurang berkesan oleh pengajar juga dapat menyebabkan sulitnya siswa memahami artikel, metode yang digunakan biasanya hanya metode mengajar biasa yang dapat membuat siswa cepat merasa bosan, padahal jika pengajar menggunakan strategi khusus agar semangat belajar siswa tidak mudah hilang maka materi artikel dapat saja berkesan bagi siswa. Oleh karena itu, secara garis besar agar dapat menguasai artikel sesuai nomina yang tepat dibutuhkan kesungguhan dan kesabaran pembelajar untuk sering berlatih menghapal nomina beserta artikel yang tepat dengan metode yang tidak membosankan serta menghilangkan rasa malas untuk berlatih menguasai artikel. Namun selain faktor-faktor tersebut, kekuatan daya ingat menjadi pendukung yang sangat penting dalam menguasai artikel.


(10)

Dari permasalahan-permasalahan tentang sulitnya menguasai artikel bahasa Jerman di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai daya ingat dalam pemahaman serta mengingat artikel yang dituangkan dalam judul: Hubungan Daya Ingat dengan Penguasaan Artikel Bahasa Jerman (Penelitian terhadap Siswa Kelas XI SMAN 23 Bandung).

B. Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan permasalahan di atas, maka penulis membatasi permasalahan hanya pada hubungan daya ingat dengan penguasaan artikel. Daya ingat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah potensi untuk mengingat kembali materi artikel bahasa Jerman yang sebelumnya telah diterima, serta kemampuan seseorang (siswa) dalam menguasai dan memahami materi tersebut. Materi artikel yang disampaikan hanya berupa definiter Artikel dan indefiniter Artikel sesuai dengan kurikulum yang digunakan di SMAN 23 Bandung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana daya ingat siswa SMA Negeri 23 Bandung?

2. Bagaimana penguasaan artikel siswa SMA Negeri 23 Bandung?


(11)

4. Seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh daya ingat terhadap penguasaan artikel tersebut?

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan dan tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui daya ingat siswa SMA Negeri 23 Bandung.

b. Untuk mengetahui penguasaan artikel siswa SMA Negeri 23 Bandung.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara daya ingat dengan penguasaan artikel.

d. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh daya ingat terhadap penguasaan artikel.

E. Manfaat Penelitian

Merujuk pada tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan dan memperkaya konsep pembelajaran mengenai artikel bahasa Jerman, khususnya mengenai peran daya ingat dalam menguasai artikel. Selain itu secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi SMAN 23 Bandung dan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman UPI


(12)

Jerman, khususnya dengan mengoptimalkan penggunaan daya ingat. Penulis sendiri mengharapkan adanya manfaat berarti dari penelitian ini, yaitu dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai daya ingat dan pemahaman artikel. Bagi siswa diharapkan penelitian ini dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan pemahaman dan penguasaan artikel serta terus menggali potensi diri dalam pemahaman materi tersebut, sedangkan bagi guru diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan dan sumbangan pemikiran dalam upaya mengembangkan metode pembelajaran yang lebih memaksimalkan daya ingat demi penyampaian materi artikel yang lebih matang dan optimal.


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian dibutuhkan sebuah metode. Metode penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid dan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, digunakan metode analitik kuantitatif. Adapun metode deskriptif-analitik kuantitatif ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi. Teknik korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi dapat menunjukkan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel tersebut, sedangkan analisis regresi dilakukan untuk memprediksi hubungan antara variabel bebas, yaitu daya ingat, dan variabel terikat, yaitu penguasaan artikel.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 23 Bandung. Waktu penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 23 Bandung. Dengan persetujuan pihak sekolah, penelitian diadakan di kelas XI IPA, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 23


(14)

Bandung sebanyak 30 orang. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini akan digunakan teknik random sampling.

D. Variabel dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas (variabel X), yaitu daya ingat siswa.

2. Variabel terikat (variabel Y), yaitu penguasaan artikel bahasa Jerman.

Kedua hubungan variabel tersebut dalam penelitian ini dapat digambarkan pada desain penelitian sebagai berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian

r

Keterangan:

X : Daya Ingat

Y : Penguasaan Artikel r : Koefisien Korelasi

Dengan definisi operasional variabel sebagai berikut:

1. Daya ingat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah potensi untuk mengingat kembali informasi yang telah diketahui sebelumnya. Daya ingat dapat diketahui dengan menggunakan tes khusus memory. Tes tersebut berupa sub tes dari tes IST (Intelligenz Struktur Test).

2. Penguasaan artikel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman seseorang dalam menguasai materi artikel. Penguasaan artikel yang dimaksud

Y X


(15)

adalah penguasaan artikel dalam KTSP SMA Negeri 23 Bandung kelas X semester genap, yakni artikel dalam kasus nominatif dan akusatif.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen tes yang terdiri dari: 1. Tes Daya Ingat

Tes daya ingat diperoleh dari kerjasama dengan pihak UPT-LBK UPI dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Tes ini merupakan sub tes dari tes IST (Intelligenz Struktur Test) bernama Merk Aufgaben yang dilakukan di SMA Negeri 23 Bandung. Tes tersebut mengukur kemampuan daya ingat, yakni kemampuan menyimpan atau mengingat kata-kata yang telah dipelajari atau dihapalkan. Tes Merk Aufgaben ini berjumlah 20 soal dari 176 soal keseluruhan. Penilaian yang dilakukan menggunakan skala 100. Tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, karena tes ini dibuat oleh pihak UPT-LBK dan telah menjadi tes baku.

2. Tes Penguasaan Artikel

Tes penguasaan artikel berisi soal-soal dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). Tes yang diberikan sebanyak 20 soal dengan tiga variasi, pada bagian 1 dan 3 terdapat tiga pilihan (a, b, dan c), sedangkan pada bagian 2 terdapat dua pilihan. Tes bagian pertama berjumlah 6 soal, tes bagian kedua berjumlah 9 soal, dan tes bagian ketiga berjumlah 5 soal. Tes penguasaan artikel yang diberikan meliputi 6 soal bestimmter Artikel (nominatif), 9 soal unbestimmter Artikel (nominatif), dan 5 soal campuran (2 soal akusatif dan 3 soal


(16)

bestimmter/unbestimmter Artikel kasus nominatif). Materi tes diambil dari Kontakte Deutsch dan Modul Bahasa Jerman SMA Negeri 23 Bandung. Penilaian tes ini menggunakan skala 100. Tes penguasaan artikel ini disesuaikan dengan kurikulum di SMA Negeri 23 Bandung.

F. Pengujian Instrumen

Instrumen yang baik adalah instrumen yang telah memenuhi dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi dua syarat penting tersebut. Tes ini telah diujikan kepada 20 orang yang diambil secara acak dari populasi. Kriteria batasan interpretasi koefisien korelasi untuk menentukan derajat validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Derajat Validitas

Nilai r Interpretasi

0,80 < r ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < r ≤ 0,80 Validitas tinggi (baik)

0,40 < r ≤ 0,60 Validitas sedang (cukup) 0,20 < r ≤ 0,40 Validitas rendah (kurang) 0,00 < r ≤ 0,20 Validitas sangat rendah

r ≤ 0,00 Tidak valid


(17)

Tabel 3.2 Derajat Reliabilitas

Nilai r Interpretasi

r ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah 0,20 < r ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 < r ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,60 < r ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,80 < r ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

(J.P. Guilford dalam Suherman, 1990: 177) Tes Penguasaan Artikel

Instrumen tes penguasaan artikel sudah dinyatakan valid berdasarkan validitas isi, karena instrumen ini jelas untuk mengukur penguasaan artikel, artinya instrumen ini mengukur apa yang akan diukur. Selain itu, dilakukan uji validitas butir soal yang data hasil pengujian tersebut disajikan dalam sebuah tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Tes Penguasaan Artikel

No. Soal Nilai Hitung r Validitas

1 0,618 Baik

2 0,564 Cukup

3 0,283 Kurang

4 0,564 Cukup

5 0,631 Baik

6 0,483 Cukup

7 0,524 Cukup

8 0,204 Kurang

9 0,638 Baik

10 0,608 Baik

11 0,59 Cukup

12 0,63 Baik


(18)

15 0,57 Cukup

16 0,645 Baik

17 0,586 Cukup

18 0,483 Cukup

19 0,539 Cukup

20 0,553 Cukup

21 0,191 Kurang

22 0,691 Baik

23 0,43 Cukup

24 0,407 Cukup

25 0,58 Cukup

26 0,55 Cukup

27 0,61 Baik

28 0,388 Kurang

29 0,539 Cukup

30 0,712 Baik

Berdasarkan tabel di atas, dari total 30 soal yang diujikan, terdapat 23 soal valid dan 7 soal tidak valid. Instrumen ini memiliki 9 soal derajat validitas baik, 16 soal cukup, dan 5 soal kurang.

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak. Berikut ini hasil uji reliabilitas tes penguasaan artikel:

Tabel 3.4

Hasil Reliabilitas Tes Penguasaan Artikel

Variabel Nilai Hitung r Reliabilitas

Penguasaan

Artikel 0,883 Sangat Tinggi

Dari perhitungan reliabilitas di atas diperoleh nilai koefisien reliabilitas (r) = 0,883, hal ini berarti tes ini memiliki derajat reliabilitas yang sangat tinggi.


(19)

Dari hasil validitas dapat diketahui jumlah butir soal valid yaitu sebanyak 23 soal dan sebanyak 7 soal dinyatakan tidak valid. Dari hasil uji validitas, diambil 20 soal dari 23 soal valid untuk memperoleh data penelitian. Sementara itu, hasil uji reliabilitas yang diperoleh yaitu sebesar 0,883. Artinya tes ini memiliki derajat reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tes ini valid dan reliabel.

G. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.

2. Melakukan kajian pustaka, yang berupa pengumpulan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian.

3. Merumuskan hipotesis, yaitu pernyataan yang bersifat sementara tentang masalah yang akan diteliti.

4. Mencari dan menetapkan populasi dan sampel yang akan diteliti. 5. Membuat instrumen penelitian berupa tes tertulis.

6. Melakukan uji instrumen, yaitu uji validitas dan reliabilitas. 7. Mengambil data.

8. Sebelum data disimpulkan, sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis, meliputi uji homogenitas dan normalitas instrumen. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Sementara uji normalitas bertujuan untuk mengetahui


(20)

normal atau tidaknya distribusi data hasil tes daya ingat dan tes penguasaan artikel.

9. Menganalisis data, dengan menggunakan:

a. Teknik analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel (X dan Y) yang diteliti, dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment.

b. Teknik regresi, untuk memprediksi nilai variabel terikat (penguasaan artikel) jika variabel bebas (daya ingat) diketahui.

10.Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

G. Hipotesis statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : rxy = 0

H1 : rxy  0

Hipotesis H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan Variabel Y, namun apabila terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis H1 atau hipotesis kerja diterima.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan daya ingat dengan penguasaan artikel, dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku:

1. Taraf daya ingat siswa kelas XI SMA Negeri 23 Bandung tahun ajaran 2012-2013 termasuk dalam kategori sedang.

2. Penguasaan artikel bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Negeri 23 Bandung tahun ajaran 2012-2013 termasuk kategori bagus.

3. Hasil penghitungan yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara daya ingat dengan penguasaan artikel. Hubungan tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

4. Daya ingat sangat berpengaruh dalam keberhasilan penguasaan artikel. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kontribusi daya ingat terhadap penguasaan artikel sebesar 73,96%.

B. Saran

Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan artikel, diperlukan inteligensi tinggi yang berupa daya ingat. Daya ingat merupakan faktor penting di samping faktor-faktor yang lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:


(22)

1. Siswa disarankan untuk sering melatih penguasaan artikel dengan menghafal, karena metode menghafal merupakan metode paling tepat untuk dapat menguasai artikel. Meskipun terdapat beberapa metode lain dalam menguasai artikel seperti permainan, namun permainan artikel tersebut tidak akan efektif jika siswa tidak menghafal artikel-artikel terlebih dahulu. Dengan kata lain, metode menghafal merupakan dasar dalam melakukan metode-metode lain untuk menguasai artikel bahasa Jerman.

2. Dalam menghafal artikel, salah satu faktor penting adalah daya ingat yang kuat. Oleh karena itu disarankan agar siswa sering mengasah kemampuan daya ingatnya. Banyak metode untuk mengasah daya ingat, namun terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi daya ingat, seperti makanan, usia, kebiasaan sehari-hari, kondisi fisik, lingkungan, dan lain-lain.

3. Peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang serupa, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih besar. Selain itu tingkat kesulitan tes penguasaan artikel lebih ditingkatkan. Penelitian tersebut juga dapat dilakukan dengan melakukan tes penguasaan artikel untuk tingkat di atas kelas X, sehingga dapat diketahui hubungan daya ingat dengan penguasaan artikel untuk tingkat tes yang lebih tinggi apakah memiliki kontribusi besar seperti penelitian ini atau berkontribusi kecil.


(1)

Tabel 3.2 Derajat Reliabilitas

Nilai r Interpretasi

r ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah

0,20 < r ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,40 < r ≤ 0,60 Reliabilitas sedang

0,60 < r ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi

0,80 < r ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

(J.P. Guilford dalam Suherman, 1990: 177) Tes Penguasaan Artikel

Instrumen tes penguasaan artikel sudah dinyatakan valid berdasarkan validitas isi, karena instrumen ini jelas untuk mengukur penguasaan artikel, artinya instrumen ini mengukur apa yang akan diukur. Selain itu, dilakukan uji validitas butir soal yang data hasil pengujian tersebut disajikan dalam sebuah tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Tes Penguasaan Artikel

No. Soal Nilai Hitung r Validitas

1 0,618 Baik

2 0,564 Cukup

3 0,283 Kurang

4 0,564 Cukup

5 0,631 Baik

6 0,483 Cukup

7 0,524 Cukup

8 0,204 Kurang

9 0,638 Baik

10 0,608 Baik


(2)

15 0,57 Cukup

16 0,645 Baik

17 0,586 Cukup

18 0,483 Cukup

19 0,539 Cukup

20 0,553 Cukup

21 0,191 Kurang

22 0,691 Baik

23 0,43 Cukup

24 0,407 Cukup

25 0,58 Cukup

26 0,55 Cukup

27 0,61 Baik

28 0,388 Kurang

29 0,539 Cukup

30 0,712 Baik

Berdasarkan tabel di atas, dari total 30 soal yang diujikan, terdapat 23 soal valid dan 7 soal tidak valid. Instrumen ini memiliki 9 soal derajat validitas baik, 16 soal cukup, dan 5 soal kurang.

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak. Berikut ini hasil uji reliabilitas tes penguasaan artikel:

Tabel 3.4

Hasil Reliabilitas Tes Penguasaan Artikel

Variabel Nilai Hitung r Reliabilitas

Penguasaan

Artikel 0,883 Sangat Tinggi

Dari perhitungan reliabilitas di atas diperoleh nilai koefisien reliabilitas (r) = 0,883, hal ini berarti tes ini memiliki derajat reliabilitas yang sangat tinggi.


(3)

Dari hasil validitas dapat diketahui jumlah butir soal valid yaitu sebanyak 23 soal dan sebanyak 7 soal dinyatakan tidak valid. Dari hasil uji validitas, diambil 20 soal dari 23 soal valid untuk memperoleh data penelitian. Sementara itu, hasil uji reliabilitas yang diperoleh yaitu sebesar 0,883. Artinya tes ini memiliki derajat reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tes ini valid dan reliabel.

G. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti.

2. Melakukan kajian pustaka, yang berupa pengumpulan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian.

3. Merumuskan hipotesis, yaitu pernyataan yang bersifat sementara tentang masalah yang akan diteliti.

4. Mencari dan menetapkan populasi dan sampel yang akan diteliti. 5. Membuat instrumen penelitian berupa tes tertulis.

6. Melakukan uji instrumen, yaitu uji validitas dan reliabilitas. 7. Mengambil data.

8. Sebelum data disimpulkan, sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis, meliputi uji homogenitas dan normalitas instrumen. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Sementara uji normalitas bertujuan untuk mengetahui


(4)

normal atau tidaknya distribusi data hasil tes daya ingat dan tes penguasaan artikel.

9. Menganalisis data, dengan menggunakan:

a. Teknik analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel (X dan Y) yang diteliti, dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment.

b. Teknik regresi, untuk memprediksi nilai variabel terikat (penguasaan artikel) jika variabel bebas (daya ingat) diketahui.

10.Menarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

G. Hipotesis statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : rxy = 0

H1 : rxy  0

Hipotesis H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan yang positif

antara variabel X dan Variabel Y, namun apabila terdapat hubungan yang positif antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan daya ingat dengan penguasaan artikel, dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku:

1. Taraf daya ingat siswa kelas XI SMA Negeri 23 Bandung tahun ajaran 2012-2013 termasuk dalam kategori sedang.

2. Penguasaan artikel bahasa Jerman siswa kelas XI SMA Negeri 23 Bandung tahun ajaran 2012-2013 termasuk kategori bagus.

3. Hasil penghitungan yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara daya ingat dengan penguasaan artikel. Hubungan tersebut termasuk dalam kategori tinggi.

4. Daya ingat sangat berpengaruh dalam keberhasilan penguasaan artikel. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kontribusi daya ingat terhadap penguasaan artikel sebesar 73,96%.

B. Saran

Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan artikel, diperlukan inteligensi tinggi yang berupa daya ingat. Daya ingat merupakan faktor


(6)

1. Siswa disarankan untuk sering melatih penguasaan artikel dengan menghafal, karena metode menghafal merupakan metode paling tepat untuk dapat menguasai artikel. Meskipun terdapat beberapa metode lain dalam menguasai artikel seperti permainan, namun permainan artikel tersebut tidak akan efektif jika siswa tidak menghafal artikel-artikel terlebih dahulu. Dengan kata lain, metode menghafal merupakan dasar dalam melakukan metode-metode lain untuk menguasai artikel bahasa Jerman.

2. Dalam menghafal artikel, salah satu faktor penting adalah daya ingat yang kuat. Oleh karena itu disarankan agar siswa sering mengasah kemampuan daya ingatnya. Banyak metode untuk mengasah daya ingat, namun terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi daya ingat, seperti makanan, usia, kebiasaan sehari-hari, kondisi fisik, lingkungan, dan lain-lain.

3. Peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang serupa, sebaiknya menggunakan sampel yang lebih besar. Selain itu tingkat kesulitan tes penguasaan artikel lebih ditingkatkan. Penelitian tersebut juga dapat dilakukan dengan melakukan tes penguasaan artikel untuk tingkat di atas kelas X, sehingga dapat diketahui hubungan daya ingat dengan penguasaan artikel untuk tingkat tes yang lebih tinggi apakah memiliki kontribusi besar seperti penelitian ini atau berkontribusi kecil.