PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR DI SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Desi Puspitasari

NIM 1004097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

Pengembangan Multimedia Berbasis

Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di

Sekolah Dasar

Oleh Desi Puspitasari

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Desi Puspitasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

DESI PUSPITASARI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR DI SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Edi Hendri Mulyana, M. Pd. NIP. 196008251986031002

Pembimbing II

Drs. H. Sumardi, M. Pd. NIP. 195707191984031001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M. Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengembangan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) menggunakan model 4-D Thiagarajan. Pada pengembangan model 4-D, terdapat tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini yaitu tahapan pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (desseminate). Pada tahap pendefinisian, pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan wawancara dan checklist sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sedangkan pada tahap pengembangan, pengumpulan data menggunakan lembar pengisian angket validasi, lembar observasi, lembar angket respons siswa, dan lembar tes hasil belajar. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah multimedia berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air. Multimedia adalah gabungan dua atau lebih format media yang berpadu dan ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak dari keseluruhan gabungan media yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi atau pesan supaya dapat diterima oleh peserta didik sehingga mendorong untuk mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dari hasil analisi uji coba yang dilaksanakan di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap dan SDN 3 Cisadap, dalam tahap pengembangan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dikembangkan valid dan efektif. Multimedia yang dikembangkan dapat dinyatakan valid diketahui dari hasil validasi ahli yang menyatakan bahwa multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dibuat oleh peneliti memiliki tingkat kevalidan dengan persentase 69%. Sedangkan untuk multimedia yang dikembangkan dinyatakan efektif diketahui dari hasil perhitungan normal gain pada ranah kognitif yaitu 35,71 % , pada ranah afektif 83,92%, sedangkan pada ranah psikomotor mencapai nilai 87,50% . Nilai kognitif didapat dari tes hasil belajar yang dilakukan yaitu pretest dan post test. Nilai afektif dan psikomotor didapat dari penilaian rubrik yang digunakan pada penilaian kurikulum 2013.

Kata Kunci : pengembangan, multimedia, pendekatan saintifik, subtema daur air, model 4-D.


(5)

ABSTRACT

This study, entitled Development of Multimedia Based on a Scientific Approach Subtheme Water Recycling in elementary school. The method used in this study is the Research and Development (Research and Development) using the model of 4-D Thiagarajan. In the 4-D

model of development, there are steps that must be taken in the implementation of the research and development phases, namely definition (define), stage design (design), stage of

development (develop), and the deployment phase (desseminate). In the definition phase, data collection and interviews obtained by using the checklist as a tool to collect data. While

at this stage of development, data collection using questionnaire validation charging sheet, observation sheets, sheet student questionnaire responses, and achievement test sheet. Products developed in this study is a scientific approach to the multimedia based on the sub-theme water cycle. Multimedia is a combination of two or more media formats are combined

and emphasized to control the computer as a driver of overall combined media used by educators to deliver materials or messages that can be received by learners so encouraging to

be able to acquire the knowledge, skills, or attitudes. Analysis of the results of trials conducted in 1 Cisadap SDN, SDN and SDN 2 Cisadap 3 Cisadap, a development stage results obtained indicate that multimedia-based scientific approaches developed valid and effective. Multimedia can be declared invalid developed known from the results of validation experts stating that the multimedia-based scientific approaches made by the researcher have a level of validity to the percentage of 69%. As for developed multimedia declared effective known from the calculation of the gain on the normal cognitive domain are 35.71%, 83.92%


(6)

in the affective domain, whereas the psychomotor domain reaches 87.50%. Values obtained from the cognitive achievement test done of the pretest and post-test. Affective and psychomotor value obtained from the assessment rubric used in curriculum assessment 2013.

Keywords: development, multimedia, scientific approach, the sub-theme water cycle, 4-D models.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN… ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI DAN KETERBATASAN PENGEMBANGAN ... 7

A. Kajian Teori... 7

1. Penelitian dan Pengembangan ... 7

2. Multimedia.. ... 7

3. Pendekatan Saintifik. ... 20

4. Tematik Terpadu ... 23

5. Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran IPA dan Sikap Ilmiah. 22 6. Perangkat Pembelajaran ... 24

B. Kerangka Pemikiran ... 33

C. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... . 36

A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... . 36

B.Desain Penelitian ... . 37

C.Metode Penelitian ... . 42

D.Definisi Operasional ... . 44


(8)

F. Proses Pengembangan Instrumen ... . 47

G.Teknik Pengumpulan Data ... . 51

H.Analisis Data ... . 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A.Hasil Penelitian ... 56

1. Deskripsi Hasil Pendefinisian (Define) ... 56

2. Deskripsi Hasil Perancangan (Design) ... 61

3. Deskripsi Hasil Pengembangan (Development) ... 66

4. Deskripsi Hasil penyebaran (Desseminate) ... 79

B.Pembahasan ... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 83

A.Simpulan ... 83

B.Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 89


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

2.1 Teknik Perumusan Tujuan dengan Rumusan ABCD... 19

2.2 Sintaks Pembelajaran Terpadu... 29

2.3 Analisis Kegiatan Saintifik Berdasarkan Fase-fase Pembelajaran Tematik dan Jenis Media Pembelajaran... 31

3.1 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen yang Digunakan... 45

3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Penguasaan Peserta Didik Tentang Konsep Daur Air... 47

3.3 Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar... 50

4.1 Ketersediaan Perangkat Pembelajaran... 56

4.2 Sebaran Usia Peserta Didik Kelas V Berdasarkan Sampel Penelitian... 58

4.3 Pemetaan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Subtema Daur Air... 61

4.4 Hasil Validasi Ahli Terhadap Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifi... 67

4.5 Nilai Rata-rata Pre Test... 70

4.6 Nilai Rata-rata Pre Test... 70

4.7 Kriteria Kelulusan Peserta Didik... 72

4.8 Hasil Analisis Observasi pada Pembelajaran Menggunakan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik... 73

4.9 Respons Peserta Didik Terhadap Penggunaan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik... 75

4.10 Kategori Interpretasi Normal Gain... 76


(10)

4.12 Hasil Perhitungan Efektivitas Dari Rumus Normal Gain... 78 4.13 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Konsep Multimedia...……… 9

2.2 Kerangka Berpikir... 34

3.1 Alur Penelitian Pengembangan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik... 41

3.2 Menu Analyze>>Scale>>Reliability Analysis... 49

3.3 Kotak Dialog Reliability Analysis... 49

3.4 Kotak Dialog Reliability Analysis: Statistic... 50

3.5 Kotak Dialog One-Way ANOVA... 55

4.1 Pemetaan Materi Ajar Subtema Daur Air... 60

4.2 Rancangan Awal Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik Diagram Alir Menu Pembuka... 65

4.3 Rancangan Awal Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik Diagram Alir Menu Pembuka... 66


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A Pembahasan Lampiran... 90

B Instrumen Penelitian……… 91

C Hasil Uji Instrumen……….. 113

D Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran...………. 122 E Hasil Penelitian... 213 F Administrasi Penelitian... 264 G Dokumentasi Penelitian ...………... 272


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan individu untuk memperoleh informasi atau pengetahuan baik secara formal di sekolah maupun non-formal di lingkungan masyarakat sekitar untuk dapat memperbaiki diri. Konsep belajar pada era reformasi menuntut peserta didik lebih aktif, baik dalam berinteraksi dengan teman sebaya maupun bahan ajar. Peserta didik dapat mengembangkan aktivitas belajarnya melalui berinteraksi dengan sumber belajar, media pembelajaran, alat peraga yang digunakan, dan berdiskusi dengan teman sekelas. Dalam paradigma kontruktivisme, untuk peserta didik dapat belajar secara aktif memerlukan sumber belajar yang lebih lengkap dan inovatif, tidak hanya buku teks saja. Selain sumber belajar, penggunaan multimedia dapat menjadi pilihan pendidik agar peserta didik dapat belajar secara lebih aktif.

Beberapa studi mengenai pengertian multimedia memaparkan bahwa multimedia adalah penggabungan atau kombinasi atau pengintegrasian dua atau lebih format media seperti teks, grafik, animasi, bunyi atau suara, video, untuk membentuk informasi yang digunakan untuk merangsang penggunaan semua indera dalam pembelajaran menggunakan komputer. (Heinich et al, 2012; Vaughan, 2012; Asyhar, 2012)

Dari pengertian beberapa studi, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia adalah gabungan dua atau lebih format media yang berpadu dan ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak dari keseluruhan gabungan media yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi atau pesan supaya dapat diterima oleh peserta didik sehingga mendorong untuk mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Multimedia merupakan alat yang digunakan pendidik untuk membantu penyampaian informasi atau materi kepada peserta didik agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan membuat peserta didik lebih aktif. Peserta didik cenderung dapat menerima materi


(14)

2

yang disampaikan oleh pendidik apabila melihat secara konkret contoh-contoh yang disampaikan pendidik.

Sesuai dengan tujuan penggunaan multimedia yaitu untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi yang diterima peserta didik akan lebih mudah dimengerti karena penggunaan multimedia ini akan sebanyak mungkin menuntut penggunaan indera, terutama telinga dan mata yang digunakan untuk menyerap informasi.

Penyediaan multimedia dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan pendidik. Namun dari hasil observasi yang peneliti lakukan di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis pada tanggal 17 Desember 2013, ditemukan beberapa masalah berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan pendidik kebanyakan kurang bervariatif seperti hanya menggunakan gambar cetak, teks cerita, dan sebagainya. Selain itu, pendidik juga belum menanamkan sikap ilmiah dari penggunaan media pembelajaran. Padahal pendidik lebih bisa berkreatif dengan membuat media lebih menarik yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan seluruh potensinya dalam proses belajar. Contohnya dengan mengguakan media visual, audio, audio-visual, dan multimedia. Selain itu media yang sering digunakan oleh pendidik sekolah dasar belum sesuai dengan media pembelajaran berbasis saintifik seperti yang ditekankan pada kurikulum 2013.

Dalam kurikulum 2013, terdapat tiga esensi atau inti yaitu mengenai persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pasca pembelajaran. Pertama, persiapan pembelajaran. Sebelum melaksanakan pembelajaran, hendaknya pendidik mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Persiapan pembelajaran berkaitan dengan adminstrasi. Salah satu administrasi yang penting untuk diperhatikan pendidik sebelum melaksanakan pembelajaran adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dapat dikembangkan oleh pendidik yang menjadi wali kelas sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.


(15)

3

Kedua, pelaksanaan pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran, pendidik harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan metode dan pendekatan pembelajaran. Terdapat 3 metode dan pendekatan yang harus pendidik perhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013 yaitu

scientific Aprroch (Pendekatan saintifik), Pembelajaran Berbasis Proyek, dan Pembelajaran Berbasis Masalah.

Ketiga, setelah pembelajaran. Penilaian yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran merupakan tindakan yang dilakukan oleh pendidik sebagai kegiatan pasca pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik.

Dari beberapa esensi yang terdapat pada kurikulun 2013, peneliti mengambil pendekatan saintifik sebagai variabel penelitian. Dalam pendekatan saintifik terdapat beberapa keterampilan yang perlu dikuasai oleh peserta didik dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan dan mengkomunikasikan. Dengan mengacu pada kurikulum 2013 tersebut, maka peneliti merancang sebuah penelitian yang berkaitan dengan pengembangan multimedia berbasis saintifik pada subtema daur air di kelas V pada kurikulum 2013 yang dapat digunakan di sekolah dasar.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul terkait dengan penggunaan multimedia di sekolah dasar diantaranya sebagai berikut :

a. Media pembelajaran yang digunakan pendidik kurang bervariatif. b. Pendidik belum menanamkan kegiatan ilmiah dalam pembelajaran. 2. Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah multimedia pada subtema daur air yang sering digunakan di kelas V ?


(16)

4

3. Bagaimanakah implementasi rancangan multimedia berbasis pendekatan saintifik dalam proses uji coba?

4. Bagaimanakah multimedia berbasis saintifik pada subtema daur air yang dapat digunakan untuk peserta didik kelas V?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pembelajaran pada subtema daur air di kelas V.

2. Untuk mengetahui rancangan multimedia yang digunakan pendidik dan menghasilkan rancangan yang baru untuk subtema daur air.

3. Untuk memperoleh hasil implementasi penggunaan multimedia berbasis saintifik dalam uji coba rancangan media pembelajaran dalam subtema daur air.

4. Untuk dapat mengidentifikasi multimedia berbasis saintifik yang dapat digunakan di kelas V pada subtema daur air.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang peneliti harapkan setelah dilaksanakannya penelitian ini diantaranya :

1. Bagi pesrta didik, dengan multimedia berbasis pendekatan saintifik diharapkan lebih mempermudah dalam memahami materi yang disampaikan pendidik dan tertanam sikap ilmiah.

2. Bagi pendidik, penelitian yang telah dilaksanakan pada subtema daur air diharapkan dapat memberikan gambaran untuk pendidik mengenai pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dapat digunakan untuk peserta didik kelas V di sekolah dasar dengan menggunakan kurikulum 2013.

3. Bagi lembaga terkait, hasil penelitian yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dapat digunakan untuk peserta didik kelas V di Sekolah Dasar di masa yang akan datang.

4. Bagi peneliti, produk penelitian yang telah dihasilkan diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik yang


(17)

5

dapat digunakan untuk peserta didik kelas V di sekolah dasar dengan menggunakan kurikulum 2013 dan menjadi rujukan yang relevan dalam penelitian selanjutnya.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dengan mengacu pada pedoman penulisan karya tulis ilmiah tahun 2013, peneliti menyusun skripsi dengan memuat sistematika penulisan yang pembahasannya disusun sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Sub judul yang terdapat pada pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang memaparkan mengenai alasan peneliti melakukan Penelitian dan Pengembangan dengan judul Pengembangan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di Sekolah Dasar.

Identifikasi dan perumusan masalah membahas mengenai batasan-batasan masalah penelitian yang dilaksanakan. Tujuan penelitian ditulis mengacu pada rumusan masalah penelitian yang hendak dicari hasil atau alternatif pemecahannya. Sedangkan pada bagian manfaat penelitian, peneliti memaparkan beberapamanfaat dari penelitian yang dilaksanakan. Yang terakhir adalah struktur organisasi skripsi. Bagian ini menjelaskan tentang garis besar skripsi yang ditulis oleh penulis berdasarkan hasil penelitian

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

Bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka memaparkan mengenai teori-teori dari para ahli yang relevan, yang dapat digunakan oleh penulis sebagai rujukan dalam melaksanakan penelitian. Baik penyusunan instrumen, pengambilan data, pengolahan data, hasil penelitian, ataupun pembuatan kesimpulan.

3. Bab III Metode Penelitian

Terdiri atas lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses


(18)

6

pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Pada bab ini, penulis menuliskan metode penelitian yang digunakan. Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian dibahas secara rinci. Seperti instrumen penelitian yang digunakan, tahapan-tahapan yang dilaksanakan, sampai proses analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang dicapai dan pembahasannya. Peneliti menyajikan hasil penelitian baik berupa data kuantitatif ataupun data kualitatif. Kemudian peneliti membahas hasil penelitian dan dihubungkan dengan kajian teori yang ideal yang terdapat pada BAB II.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini mengemukakan tentang simpulan hasil penelitian dan Saran. Simpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada BAB I. Simpulan menjawab rumusan masalah penelitian. Sedangkan saran, ditujukan pada pihak-pihak terkait dengan penelitian yang dilaksanakan.


(19)

36

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap. Ketiga sekolah tersebut berlokaksi di Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis.

2. Subjek Penelitian a. Populasi

Sugiyono (2009, hlm. 117) menyebutkan bahwa ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis yang berjumlah 121 orang peserta didik.

Populasi penelitian terdiri dari 23 orang peserta didik kelas VA dan 21 orang peserta didik kelas VB SDN 1 Cisadap, 21 orang peserta didik kelas VA dan 21 orang peserta didik VB SDN 2 Cisadap, dan 35 orang peserta didik SDN 3 Cisadap.

b. Sampel

Sugiyono (2009, hlm. 118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Non probability Sampling. Non probability Sampling dapat diartikan sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang kepada unsur atau anggota populasi yang lainnya untuk dipilih menjadi sampel.


(20)

37

Pada rangkaian penelitian dan pengembangan ini secara keseluruhan digunakan teknik snowball untuk pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 125) menjelaskan bahwa “Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.” Snowball Sampling dipilih oleh peneliti karena jumlah sampel dalam tahap uji coba 1 sampai dengan 3 terus bertambah.

Pada tahap uji coba 1, objek uji coba adalah kelas VA SDN 1 Cisadap yang berjumlah 23 orang peserta didik. Pada tahap uji coba 2, objek uji coba adalah peserta didik kelas VB SDN 1 Cisadap berjumlah 21 orang peserta didik dan kelas VA SDN 2 Cisadap berjumlah 21 orang peserta didik. Pada tahap uji coba 2 jumlah sampel adalah 42 orang peserta didik. Dan pada tahap uji coba yang terakhir yakni uji coba 3, objek penelitian yaitu kelas VB SDN 2 Cisadap yang berjumlah 21 orang peserta didik dan kelas V SDN 3 Cisadap yang berjumlah 35 orang. Pada tahap akhir dari uji coba ini, sampel yang digunakan berjumlah 56 orang peserta didik.

Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini pada tahap uji coba 1 sampai 3 terus bertambah. Pada uji coba 1, jumlah sampel adalah 23 orang peserta didik. pada tahap uji coba 2, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian bertambah menjadi 42 orang peserta didik. Dan pada tahap uji coba 3, jumlah sampel yang diteliti adalah 56 orang peserta didik. Jumlah populasi penelitian adalah 121 orang peserta didik.

B. Desain Penelitian

Rancangan penelitian dan pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 1 Cisadap, SD Negeri 2 Cisadap dan SD N 3 Cisadap di kelas V pada subtema daur air akan dipaparkan secara rinci sesuai dengan model penelitian dan pengembangan (research and

development) yang digunakan yaitu model 4-D. Langkah-langkah pada penelitian

dan pengembangan ini meliputi tahap dalam pengembangan dan prosedur pengembangan sesuai dengan komponen dalam setiap tahap pengembangan, dapat dijelaskan sebagai berikut:


(21)

38

1. Tahap pendefinisian (Define)

Tahap pertama dalam penelitian dan pengembangan adalah tahap pendefinisian (define). Terdapat 5 fokus kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini, sebagai berikut :

a. Analisis Awal Akhir,

Dalam tahap analisis awal akhir ini, peneliti melakukan analisis masalah yang mendasari dilakukannya penelitian dan pengembangan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam analisis ini adalah dengan menganalisis masalah-masalah yang didapatkan dari hasil studi pendahuluan berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, multimedia yang digunakan dalam pembelajaran, dan menganalisis tujuan penggunaan multimedia.

b. Analisis Peserta didik

Pada tahap analisis peserta didik ini, peneliti menganalisis kebutuhan, perkembangan, dan gaya belajar peserta didik berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil studi pendahuluan yang telah dilaksanakan sebagai acuan dalam mermbuat rancangan pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik.

c. Analisis Materi

Tahap analisis konsep dilaksanakan supaya peneliti mengetahui konsep-knsep yang relevan untuk pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik.. Analisis konsep ini bertujuan untuk memilih, menetapkan, merinci, dan menyusun secara sistematis konsep yang akan diajarkan sesuai dengan multimedia berbasis pendekatan saintifik.

d. Analisis Tujuan Pembelajaran

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis terhadap tugas dan analisi konsep yang diubah menjadi tujuan pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada.

2. Tahap Perancangan(Design)

Dalam tahap perancangan, terdapat 3 fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti, adapun penjelasan ketiga kegiatan tersebut sebagai berikut :


(22)

39

a. Penyusunan tes

Penyusunan tes hasil belajar dimulai dengan penyusunan kisi-kisi soal yang disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ada. Penyesuaian kisi-kisi dengan indikator pencapaian kompetensi dilaksanakan untuk mempermudah ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran.

b. Pemilihan media

Dalam penelitian ini, media yang dipilih untuk dikembangkan adalah multimedia berbasis pendekatan saintifik. Pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik ini dipilih untuk dapat memperjelas penyajian materi dan mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang disajikan oleh pendidik, serta dapat menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi. Selain itu, pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik ini dikembangkan untuk dapat membantu peserta didik melakukan aktifitas sains yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan dan mengkomunikasikan.

c. Pemilihan format

Pemilihan format dalam tahapan ini mencakup pemilihan format multimedia yang akan digunakan, menentukan elemen-elemen multimedia yang akan ditampilkan, dan konsep pelajaran yang akan dipelajari. Pada tahap perancangan ini, menghasilkan rancangan atau desain awal multimedia berbasis pendekatan saintifik. Selanjutnya rancangan multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dihasilkan, dikembangkan dengan melalui validasi ahli dan uji coba lapangan. 3. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap pengembangan, terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan peneliti, yaitu pengembangan rancangan awal multimedia yang kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Kegiatan vaidasi dilakukan dengan memberikan soft file multimedia berbasis pendekatan saintifik dan instrumen validasi yang berupa lembar telaah kepada para ahli. Para ahli yang bertindak sebagai validator adalah Kepala sekolah SD Negeri 1 Cisadap, wali kelas V SD Negeri 4 Cisadap, dan wali kelas V SD Negeri 2 Cisadap. Saran yang diterima peneliti dari validator


(23)

40

digunakan sebagai acuan penyempurnaan atau revisi terhadap multimedia berbasis pendekatan saitifik. Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam validasi multimedia berbasis pendekatan saintifik adalah sebagai berikut.

a. Meminta penilaian dari validator tentang kelayakan rancangan multimedia berbasis pendekatan saintifik. Pada kegiatan ini instrumen yang digunakan berupa lembar telaah multimedia berbasis pendekatan saintifik.

b. Melakukan analisis terhadap hasil validasi dari validator ahli.

Setelah dilakukan validasi terhadap rancangan multimedia berbasis pendekatan saintifik, atas saran dari validator peneliti melakukan revisi I terhadap produk yang peneliti kembangkan dan tercipta draft 1. Kemudian draft 1 dari hasil revisi I diuji cobakan di kelas VA SD Negeri 1 Cisadap. Dari hasil uji coba I , peneliti melakukan analisis data dan revisi II dan menghasilkan draft 2. Setelah didapat draft 2, uji coba 2 dilaksanakan di kelas VB SD Negeri 1 Cisadap dan VA SD Negeri 2 Cisadap. Dari hasil uji coba 2, peneliti melakukan analisis dan revisi III untuk mendapatkan draft 3. Setelah tercipta draft 3, peneliti melakukan uji coba 3 di kelas VB SD Negeri 2 Cisadap dan kelas V SD Negeri 3 Cisadap. Dari hasil uji coba 3 didapatkan data dan dianalisis untuk bahan pertimbangan revisi IV dan menghasilkan perangkat final yaitu Multimedia berbasis pendekatan saintifik.

Apabila digambarkan, maka alur penelitian yang peneliti laksanakan adalah sebagai berikut:


(24)

41

Gambar 3.1 Alur penelitian pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik

Keterangan:

: Tahap Pendefinisian (Define) : Tahap Perancangan (Design) : Tahap Pengembangan (Develop) : Tahap Penyebaran (Desseminate) Rancangan awal multimedia

Penyusunan tes Pemilihan media

Pemilihan format

Analisis Awal Akhir Analisis peserta Analisis materi Perumusan tujuan pembelajaran

Perangkat Final Multimedia

Validasi Ahli Revisi I +

draftI Analisis hasil uji

coba I

Uji coba 2 Analisis hasil

ujicoba 2

Revisi 3 + draft 3 Revisi 2 +

draft 2

Uji coba 3

Analisis hasil uji coba 3 Revisi 4


(25)

42

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut kamus besar bahasa Indonesia, penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Sedangkan pengembangan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatu menjadi baik atau sempurna. Jadi, merujuk dari pengertian tersebut, dapat didefinisikan bahwa penelitian pengembangan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk mengembangkan sesuatu menjadi lebih sempurna, atau mengembangkan suatu produk menjadi lebih baik.

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 407) “metode penelitian dan pengembangan

(research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.”

Dapat dipahami melalui namanya Research & Development, penelitian ini sebagai penelitian yang kegiatannya dimulai dengan research (penelitian) dan diteruskan dengan development (pengembangan). Research merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan pengguna (needs assessment) dan dalam pelaksanaan uji coba produk, sedangkan kegiatan

development dilakukan untuk menghasilkan multimedia pembelajaran berbasis

pendekatan saintifik.

Dalam proses penelitian dan pengembangan multimedia ini, teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data kuantitatif contohnya quesioner, observasi, dan wawancara terstruktur. Sedangkan teknik pengumpulan data kualitatif contohnya seperti studi dokumentasi, triangulasi, observasi partisipan dan interview.

Pada pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik ini, pengembangan mengacu pada model Thiagarajan yaitu model 4-D. Model pengembangan 4-D ini meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan


(26)

43

(disseminate). Pada masing-masing tahap pengembangan 4-D, peneliti

menggunakan beberapa metode penelitian dalam teknik pengumpulan data. Pada tahap pendefinisian dan perancangan, peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data seperti quesioner, observasi, dan wawancara terstruktur. Selain itu, peneliti juga menggunakan metode kualitatif dengan teknik dokumentasi.

Metode yang digunakan pada tahap pengembangan adalah metode kuantitatif. Dimana metode pre-experimen digunakan untuk uji coba produk. Bentuk dari metode pre-experimen yang dipilih oleh peneliti yaitu one group pretest-posttest only dimana objek penelitian diberi pretest sebelum adanya perlakuan. Sehingga hasil posttest lebih akurat karena dapat dibandinkan dengan hasil sebelum diberiperlakuan. Selain itu, digunakan juga angket dan format observasi dalam pengambilan data yang dibutuhkan.

Secara garis besar tahapan dalam model 4-D adalah sebagai berikut:

a. Tahapan Pendefinisian (Define).Tujuan dari tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat multimedia berbasis pendekatan saintifik diawali dengan analisis tujuan pembelajaran. Dalam tahap ini meliputi empat langkah pokok, yaitu analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran.

b. Tahapan perancangan perancangan (Design). Tujuan dari tahap ini adalah menyiapkan rancangan multimedia. Tahap ini terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu penyusunan tes, pemilihan media, dan pemilihan format perangkat pembelajaran.

c. Tahap pengembangan (Development). Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan multimedia yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari validator dan hasil uji coba lapangan. Tahap ini meliputi validasi multimedia oleh ahli, revisi, dan uji coba kepada peserta didik.

d. Tahap penyebaran (Disseminatep). Tahap ini dilakukan untuk menginformasikan kepada lingkungan yang lebih luas seperti kelas lain, sekolah lain, gugus lain, mengenai multimedia berbasis pendekatan saintifik yang dapat digunakan pada subtema daur air.


(27)

44

D. Definisi Operasional

Multimedia adalah gabungan dua atau lebih format media yang berpadu dan ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak dari keseluruhan gabungan media yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi atau pesan supaya dapat diterima oleh peserta didik sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang interaktif.

Multimedia berbasis saintifik adalah multimedia yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencoba/mengumpulkan data, dan membentuk jejaring.

Pendekatan saintifik adalah pendekatan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ilmiah yang mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencoba/mengumpulkan data, dan membentuk jejaring.

Subtema Daur Air merupakan bagian dari tema Peristiwa dalam kehidupan. Pembelajaran dalam subtema iniadalah pembelajaran tematik di kelas V yang membahas tentang siklus atau perputaran air yang ada di muka bumi yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup untuk proses kehidupannya. Subtema ini dibuat oleh peneliti sendiri dan dirancang dengan mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari kurikulum 2013, hal ini dikarenakan belum ada subtema untuk kelas V pada kurukulum 2013. Subtema ini menggabungkan tiga mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP (Seni Budaya dan Prakarya). Pemetaan kompetensi dasar dari subtema Daur Air yang telah peneliti rancang mengacu pada kurikulum 2013, dapat dilihat pada lampiran D.1.

E. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 2010, hlm. 203). Instrumen ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok instrumen yang digunakan. Kelompok instrumen yang pertama


(28)

45

digunakan pada saat tahap pendefinisian dan perancangan, sedangkan kelompok instrumen yang kedua digunakan dalam tahap pengembangan.

Adapun instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.1

Jenis Data, Teknik Pengumpulan data, Instrumen yang digunakan

No Jenis Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen Sumber data Tahap

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

1 Ketersediaan

perangkat multimedia

Studi

Dokumentasi

Check list Peralatan

SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap.

Pendefinisian

2 Penggunaan

multimedia di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap.

Wawancara bebas

Pedoman wawancara

Guru kelas V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap.

Pendefinisian

3 Validasi

pengembangan rancangan multimedia pembelajaraan berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air di kelas V SDN 1, 2, dan 3 Cisadap


(29)

46

Tabel 3.1 (lanjutan) 4 Aktivitas sains

peserta didik dalam pembelajaran subtema daur air menggunakan multimedia berbasis pendekatan saintifik

Observasi Format

observasi

Peserta didik V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap

Pengembangan

5 Hasil belajar peserta didik pada subtema daur air di kelas V SDN 1 Cisadap

Tes Hasil Belajar

Pilihan Ganda

Peserta didik kelas V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap

Pengembangan

6 Respon peserta didik pada multimedia berbasis pendekatan saintifik

Pengisisan angket

Angket Peserta didik kelas V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap

Pengembangan

1. Instrumen pada tahap Pendefinisian

Dalam tahap pendefinisian, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan checklist. Sumber data pada saat wawancara adalah guru kelas V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap. Sedangkan sumber data untuk

checklist adalah peralatan yang tersedia di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN

3 Cisadap. Pedoman wawancara dan checklist dapat dilihat pada lampiran B.1 dan B.2 .

2. Instrumen Pada Tahap Pengembangan

Instrumen pada tahap pengembangan yang digunakan adalah instrumen angket. Sumber data angket adalah validator ahli. Angket yang digunakan pada pengumpulan data validasi untuk pengembangan rancangan multimedia pembelajaraan berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air dapat dilihat pada lampiran B.3. Selain angket, instrumen yang digunakan adalah format


(30)

47

observasi aktivitas sains dalam pembelajaran subtema daur air menggunakan multimedia berbasis pendekatan saintifik dapat dilihat pada lampiran B.4 . Angket respon peserta didik terhadap penggunaan multimedia berbasis pendekatan saintifik dapat dilihat pada lampiran B.5, dan tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Penguasaan Siswa tentang Konsep Daur Air Sub Materi Pokok Indikator Nomor Soal Kunci Jawaban Ranah Kognitif

(a) (b) (c) (d) (e)

Daur Air Menjelaskan proses daur

air

1, 2, 3, 4, 5, 6

c, d, d, a,

a, b C2

Membuktikan bahwa air

mengalami siklus 7 b C2

Menjelaskan isi bagan tentang proses terjadinya hujan

8, 9 b, d C2

Gambar Ilustrasi Menjelaskan pengertian

gambar ilustrasi 10, 11 a, a C2

Menggambarkan ilustrasi

daur air 14 a C3

Menyebutkan macam-macam gambar ilustrasi

12, 13,

15 b, d, d C1

F. Proses Pengembangan Instrumen

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti setelah selesai melakukan penyusunan instrumen adalah tahap uji coba. Tahap uji coba dilaksanakan di sekolah yang dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan sekolah yang akan menjadi objek penelitian. Tahap uji coba instrumen memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.


(31)

48

1. Validitas

Keabsahan penelitian sering dikaitkan dengan instrumen atau alat ukur. Instrumen dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti. “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2010 , hlm. 363).

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ada instrumen yang harus dibuang ataupun diperbaiki karena dianggap tidak valid. Dalam penelitian ini perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan komputer pada program

Microsoft excel 2007.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas adalah: 1) Buka Program Microsoft Excel 2007

2) Masukkan skor yang diperoleh peserta didik. Untuk jawaban benar = 1, untuk jawaban salah = 0.

3) Menghitung koefisien korelasi rxy dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir soal dengan skor total, dalam program Microsoft Excel 2007

menggunakan rumus CORREL.

4) Menghitung rhitung, dalam menghitung rhitung menggunakan rumus SQRT. 5) Menghitung rtable, sedangkan untuk menghitung rtable menggunakan rumus

TINV, dengan derajat kebebasan 0.05.

6) Kemudian menentukan criteria kevalidan dari soal tersebut.

Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara koefisien korelasi (rhitung) dengan nilai tabel korelasi Pearson Product Moment (rtabel). Kriterianya: “jika rhitung> rtabel maka instrumen valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel maka instrumen tidak valid” (Riduwan, 2010: 98). Untuk item yang tidak valid direvisi kemudian diujikan kembali.

Berdasarkan data yang diperoleh dari tahap uji coba instrumen yang diolah menggunakan Microsoft excel 2007 mengenai validitas instrumen soal penguasaan konsep peserta didik adapun hasil pengujian ditunjukkan pada lampiran C.2.


(32)

49

Berdasarkan data yang diperoleh dari uji validitas tes hasil belajar menggunakan program Microsoft Powerpoint 2007, terdapat beberapa soal yang tidak valid. Tindak lanjut setelah uji validitas tes hasil belajar tersebut adalah memperbaiki soal-soal dan pilihan jawaban yang tidak valid. Hasil perbaikan soal tersebut dapat dilihat pada lampiran B.6.

2. Reliabilitas

“Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan” (Sugiyono, 2010, hlm. 268). Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama. Dalam pengujian reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan program SPSS menggunakan metode Cronbach’s Alpha yang perhitungannya menggunakan bantuan komputer pada program SPSS 16.0. Adapun langkah-langkah uji reliabilitas pada program SPSS adalah sebagai berikut:

σ Entry data atau buka file data yang akan diuji.

σ Pilih menu Analyze >> Scale >> Reliability Analysis.

Gambar 3.2 Menu Analyze >> Scale >> Reliability Analysis

σ Klik semua item (kecuali skor total), kemudian masukan ke kotak Items.


(33)

50

σ Klik Statistics, pada kotak dialog Descriptives for klik Scale if Item Deleted.

Gambar 3.4 Kotak Dialog Reliability Analysis: Statistics

σ Klik Continue, kemudian klik OK.

Hasil perhitungan pengujian reliabilitas dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha dalam program SPSS. 16.0 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar Cronbach's

Alpha N of Items

.680 15

Pada program SPSS yang digunakan oleh peneliti, pengujian reliabilitas tes hasil belajar dilakukan dengan membandingkan nilai Alpha Cronbach. Kriterianya yaitu apabila terdapat butir atau item pada kolom Alpha if Item Deleted memberi nilai koefisien yang lebih tinggi dari nilai Cronbach’s Alpha

keseluruhan, maka butir atau item tidak reliabel dan sebaiknya dihilangkan atau direvisi, Uyanto (2009, hlm. 275). Hasil reliabilitas butir soal tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran C.3. Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa dari jumlah soal sebanyak 15 soal terdapat 12 butir soal yang reliabel dan 3 butir soal tidak reliabel. Menurut Hilton dan Brownlow (Basri, 2012, hlm. 53) hasil uji reliabilitas dapat ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:


(34)

51

a. Jika nilai alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna b. Jika nilai alpha antara 0.70-0.90 maka reliabilitas tinggi c. Jika nilai alpha 0.50-0.70 maka reliabilitas moderat d. Jika nilai alpha < 0.500 maka reliabilitas rendah.

Dari uji reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan skor Alpha 0.680. Dapat diartikan bahwa reliabilitas dari tes hasil belajar yang dibuat peneliti memiliki reliabilitas moderat, sehingga soal dapat digunakan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian dan pengembangan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan.

1. Instrumen pada tahap Pendefinisian

Dalam tahap pendefinisian, kegiatan yang dilakukan adalah analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis materi dan merumuskan tujuan pembelajaran. Karena data yang diperlukan berupa data kualitatif, maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu pedoman wawancara dan dokumentasi. Riduwan (2009, hlm. 74) menyatakan bahwa “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”. Sumber wawancara dalam penelitian ini adalah wali kelas V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap.

Licoln dan Guba (Sugiyono, 2009, hlm. 235) memaparkan bahwa ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara sebagai instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

a. menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan,

b. menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, c. mengawali atau membuka alur wawancara,

d. melangsungkan awal wawancara,

e. mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, f. menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,


(35)

52

Ada tiga macam wawancara yang sering digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian, yang pertama adalah wawancara terstruktur / wawancara terpimpin, yang kedua semistruktur / bebas terpimpin, dan yang ketiga tidak terstruktur / bebas. Wawancara terstruktur (structured interview) / terpimpin dilaksanakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh dalam suatu penelitian sehingga pertanyaan yang diajukan mengacu pada daftar yang telah disusun. Berbeda dengan wawancara bebas/ tidak berstruktur (unstucturedinterview) yang tidak menggunakan pedoman wawancara telah tersusun sistematis dan lengkap ketika pengumpulan datanya. Namun tetap mengacu pada tujuan penelitian. Sedangkan wawancara semistruktur (semistructured interview) atau wawancara bebas terpimpin adalah perpaduan antara wawancara tidak berstruktur dan terstruktur.

Untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas V menggunakan multimedia di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap, maka peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin atau semistruktur. Seperti yang dipaparkan di atas, pelaksanaan wawancara ini merupakan pertengahan antara wawancara bebas/ tidak berstruktur dan terpimpin/terstruktur. Dengan teknik wawancara semistruktur, peneliti berusaha untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan alat wawancara berupa pedoman wawancara yang langsung mengacu pada tujuan penelitian. Peneliti menggali pengalaman sampel sumber data mengenai hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah studi dokumentasi. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 329) “dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berupa gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang.” Penggunaan studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam studi dokumentasi diantaranya yaitu berupa tulisan atau dokumen dari sekolah, kamera digital sebagai dokumen berupa gambar.


(36)

53

2. Instrumen Pada Tahap Pengembangan

Pada tahap pengembangan, instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket. Sumber data pada tahap perancangan ini adalah validator ahli. Angket yang digunakan untuk telaah multimedia dikembangkan berdasarkan kriteria dan elemen-elemen yang ada pada pengembangan multimedia. Untuk tes hasil belajajar dibuat dengan mengacu kepada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013. Sedangkan lembar observasi dikembangkan dengan mengacu pada indikator pelaksanaan kegiatan saintifik.Pada tahap pengembangan instrumen teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar yang dilakukan dengan pretest dan postest. Selain itu, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan multimedia berbasis pendekatan saintifik. Dan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap multimedia yang digunakan, peneliti menggunakan angket respon peserta didik.

H. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini antara lain mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.

Tahap kedua yaitu tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel.

Tahap ketiga yaitu analisis statistik, pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi.

1. Analisis Statistik

Teknik analisis data yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan inferensial. Sugiyono (2010, hlm. 207) menyatakan bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau


(37)

54

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Melalui statistik deskriptif peneliti ingin mendeskripsikan data dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.

2. Uji Asumsi Dasar a. Uji Homogenitas

Menurut Duwi Priyatno (Herliani, 2012, hlm. 62), “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak”. Dalam penelitian ini adalah data skor pretest dan posttest hasil belajar peserta didik pada subtema daur ait dengan menggunakan lembar kerja peserta didik berbasis pendekatan saintifik.

Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dilihat pada tabel Test of Homogenity of Variance. Kriteria pengujian, jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian data dua atau lebih kelompok adalah sama sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak sama/ tidak homogen (Herliani, 2012, hlm. 62). Langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut:

1) Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama, kemudian dibawah skor posttest. Pada baris kedua ketik angka 1 untuk skor pretest, kemudian ketik angka 2 untuk skor posttest.

2) Klik Variable View.

Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Pada Decimals ketik 0. Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest. Pada kolom Values, baris pertama ketik None, dan baris kedua pada Value Label ketik 1 (pada Value) ketik Pre Test (pada Label), kemudian klik add. Selanjutnya ketik 2 (pada Value) ketik Pos Test (pada Label). Kemudian klik OK. Pada kolom Measure pilih Scale untuk baris pertama, pilih Nominal pada baris kedua.

3) Klik Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog One-Way ANOVA seperti berikut:


(38)

55

Gambar 3.5 Kotak dialog One-Way ANOVA

4) Klik Options, kemudian checklist (√) pada Homogenity of variance test.


(39)

83

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini berjudul Pengembangan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di Sekolah Dasar. Dari hasil Penelitian di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, maka terdapat beberapa simpulan yang dapat diambil.

Pertama, di sekolah yang dijadikan objek penelitian, multimedia masih jarang digunakan karena beberapa alasan. Antara lain keterbatasan kemampuan guru untuk membuat multimedia, dan tidak tersedianya perangkat multimedia. Adapun multimedia yang biasa digunakan di sekolah yang dijadikan objek penelitan adalah multimedia yang didistribusi dari pemerintah.

Kedua, untuk mengatasi ketersediaan multimedia yang minim di sekolah dasar tersebut, peneliti membuat rancangan awal multimedia berbasis pendekatan saintifik pada disiapkan untuk dapat membantu peserta didik melakukan kegiatan sains dalam pembelajaran seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, mengkomunikasikan.

Ketiga, dari tahap perancangan, multimedia melalui tahap validasi atau penilaian ahli untuk menguji kelayakan rancangan multimedia yang telah dibuat. Hasil dari validasi terhadap multimedia berbasis pendekatan saintifik diketahui hasil rata-rata keseluruhan adalah sangat baik sebesar 19%, baik sebesar 69%, dan cukup sebesar 11%. Dari hasil penilaian dan saran validator, digunakan untuk pertimbangan perbaikan atau revisi pada multimedia. Setelah dilakukan revisi I, dihasilkan draft I dan dapat dilakukan uji coba I efektivitas multimedia pada objek penelitian.

Dalam multimedia yang peneliti rancang, terdapat komponen-komponen multimedia yang dapat membantu peserta didik melakukan aktivitas sains. Antara lain video, gambar, suara, dan teks. Video digunakan pada multimedia untuk membantu peserta didik melakukan aktivitas sains mengamati. Selain itu, video yang diterdapat pada multimedia membantu siswa untuk melakukan percobaan.


(40)

84

Teks yang terdapat pada multimedia digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap gambar, video, suara, ataupun penjelasan mengenai konsep. Selain video dan gambar, ada juga suara atau bunyi. Suara digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses mengolah.

Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan dan respon peserta didik pada penggunaan multimedia dalam pembelajaran dari uji coba 1 yang kemudian dianalisis, menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang ada pada multimedia memiliki penilaian cukup yaitu aspek suara dan teks. dari hasil analisis tersebut dilakukanlah revisi II dan menghasilkan draft II. Draft II digunakan untuk uji coba 2, setelah ji coba 2, hasil dianalisis untuk revisi III, dan menghasilkan draft III, dan begitu seterusnya sampai diadakan uji coba 3 dan revisi IV kemudian menghasilkan perangkat final yaitu multimedia berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air. Perbaikan-perbaikan terus dilakukan pada setiap revisi guna menghasilkan multimedia yang layak digunakan pada pembelajaran.

Kelayakan produk atau multimedia dilihat dari efektivitas penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Efektivitas tersebut dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada ranah kognitif, penilaian dilakukan menggunakan soal pilihan ganda, sedangkan penilaian ranah afektif dan psikomotor dilakukan menggunakan rubrik penilaian. Dari hasil penilaian tersebut, dapat diketahui bahwa pada ranah kognitif tingkat efektivitas penggunaan multimedia diukur menggunakan rumus normal gain dan mencapai 35,70 % efektiv. Pada ranah afektif, efektivitas penggunaan multimedia dalam pembelajaran mencapai 83,92%, sedangkan pada ranah psikomotor efektivitas penggunaan multimedia mencapai nilai 87,50% .

Jadi , berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, dapat diketahui bahwa multimedia yang dibuat mempunyai tingkat efektivitas yang baik. Multimedia yang dirancang ini sudah memiliki tingkat efektivitas yang paling baik pada ranah psikomotor atau keterampilan. Sedangkan untuk perkembangan peserta didik pada ranah kognitif atau pengetahuan dan afektif atau sikap masih harus dilakukan perbaikan-perbaikan pada multimedia guna mendapatkan hasil yang optimal.


(41)

85

Untuk lebih mengetahui multimedia berbasis pendekatan saintifik ini, produk akhir dari multimedia pembelajaran ini dikemas dalam compact disk. Adapun tampilan dari multimedia berbasis pendekatan saintifik ini dapat dilihat pada lampiran D3.

Keempat, dari hasil penelitian yang telah dipaparkan peneliti menyimpulkan bahwa multimedia berbasis saintifik yang dapat digunakan pada subtema daur air yang dapat digunakan untuk peserta didik kelas V harus dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan sains supaya kemampuan dalam kognitif, afektif, dan psikomotor berkembang secara seimbang. Selain itu, multimedia juga harus memiliki elemen-elemen yang terdapat pada multimedia seperti teks, gambar, suara, video, animasi, dan interaktifitas supaya dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor secara optimal. B. Saran

Dari data hasil analisis dan pengalaman selama melaksanakan penelitian pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik khususnya pada subtema daur air di sekolah dasar, peneliti memberikan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, peneliti harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungking karena pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini memiliki kegiatan dan beberapa tahap untuk dapat menyelesaikan penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penelitian dan pengembangan, peneliti harus terlebih dahulu mempersiapkan instrumen penelitian dan persiapan penelitian yang lainnya dengan baik supaya waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif. 2. Multimedia yang memiliki kriteria baik setelah dilakukan penilaian dan uji

coba lapangan, dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar tersebut mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

3. Pendidik dapat menggunakan multimedia untuk membantu penyampaian materi dalam pembelajaran dan dapat juga membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep materi yang dipelajari. Selain untuk membantu


(42)

86

pendidik dan peserta didik dalam penyampaian dan penerimaan konsep materi yang dipelajari, penggunaan multimedia berbasis pendekatan saintifik dapat membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan sains yaitu

mengamati, menanya, menalar, encoba, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan, dan mengkomunikasikan yang ditekankan pada kurikulum 2013.

4. Untuk peneliti lain, penelitian dan pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan dapat pula mengembangkan penelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal.


(43)

87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada. Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Referensi.

Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Yogyakarta. Depdikbud. (2013). Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta : Depdikbud

Furchan, Arief. (2011). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ghufron, Anik. (2011). Pendekatan Penelitian Dan Pengembangan (R&D) Di Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran. Jurnal :FIP UNY

Hartono, Endar.(2012).Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP N 1 Bantul. Skripsi pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga : tidak diterbitkan

Hasrul. (2010). “Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif”. Jurnal MEDTEK. 2, (1),-

Hermwan, Asep Herry. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : UPI Press. Materi Pelatihan PLPG. (2013). Konsep Tematik, Pendekatan Scientific, dan

Penilaian Autentik. [Online]. Tersedia:

http://kkn.fkip.unila.ac.id/asesor/pdf/MATERI_PELATIHAN_PLPG_KONS EP_TEMATIK_SCIENTIFIC_%20AUTENTIK.pdf [17 Desember 2013] Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung :

Alfabeta.

Purwanto.2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press.

Rakhmat, Cece. dan Solehuddin, M. 2006. Pengukuran DAN Penelitian Hasil Belajar. Bandung. Andira.


(44)

88

Riduwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Setiabudi, Novian Wahyu.(2005). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak Lurus. Skripsi pada Fakultas Teknik UNNES : tidak diterbitkan.

Setiawan, Deny, dkk. (2008). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pres. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI. Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta : Pusat

Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini berjudul Pengembangan Multimedia Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di Sekolah Dasar. Dari hasil Penelitian di SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, maka terdapat beberapa simpulan yang dapat diambil.

Pertama, di sekolah yang dijadikan objek penelitian, multimedia masih jarang digunakan karena beberapa alasan. Antara lain keterbatasan kemampuan guru untuk membuat multimedia, dan tidak tersedianya perangkat multimedia. Adapun multimedia yang biasa digunakan di sekolah yang dijadikan objek penelitan adalah multimedia yang didistribusi dari pemerintah.

Kedua, untuk mengatasi ketersediaan multimedia yang minim di sekolah dasar tersebut, peneliti membuat rancangan awal multimedia berbasis pendekatan saintifik pada disiapkan untuk dapat membantu peserta didik melakukan kegiatan sains dalam pembelajaran seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, mengkomunikasikan.

Ketiga, dari tahap perancangan, multimedia melalui tahap validasi atau penilaian ahli untuk menguji kelayakan rancangan multimedia yang telah dibuat. Hasil dari validasi terhadap multimedia berbasis pendekatan saintifik diketahui hasil rata-rata keseluruhan adalah sangat baik sebesar 19%, baik sebesar 69%, dan cukup sebesar 11%. Dari hasil penilaian dan saran validator, digunakan untuk pertimbangan perbaikan atau revisi pada multimedia. Setelah dilakukan revisi I, dihasilkan draft I dan dapat dilakukan uji coba I efektivitas multimedia pada objek penelitian.

Dalam multimedia yang peneliti rancang, terdapat komponen-komponen multimedia yang dapat membantu peserta didik melakukan aktivitas sains. Antara lain video, gambar, suara, dan teks. Video digunakan pada multimedia untuk membantu peserta didik melakukan aktivitas sains mengamati. Selain itu, video yang diterdapat pada multimedia membantu siswa untuk melakukan percobaan.


(2)

Teks yang terdapat pada multimedia digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap gambar, video, suara, ataupun penjelasan mengenai konsep. Selain video dan gambar, ada juga suara atau bunyi. Suara digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses mengolah.

Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan dan respon peserta didik pada penggunaan multimedia dalam pembelajaran dari uji coba 1 yang kemudian dianalisis, menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang ada pada multimedia memiliki penilaian cukup yaitu aspek suara dan teks. dari hasil analisis tersebut dilakukanlah revisi II dan menghasilkan draft II. Draft II digunakan untuk uji coba 2, setelah ji coba 2, hasil dianalisis untuk revisi III, dan menghasilkan draft III, dan begitu seterusnya sampai diadakan uji coba 3 dan revisi IV kemudian menghasilkan perangkat final yaitu multimedia berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air. Perbaikan-perbaikan terus dilakukan pada setiap revisi guna menghasilkan multimedia yang layak digunakan pada pembelajaran.

Kelayakan produk atau multimedia dilihat dari efektivitas penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Efektivitas tersebut dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada ranah kognitif, penilaian dilakukan menggunakan soal pilihan ganda, sedangkan penilaian ranah afektif dan psikomotor dilakukan menggunakan rubrik penilaian. Dari hasil penilaian tersebut, dapat diketahui bahwa pada ranah kognitif tingkat efektivitas penggunaan multimedia diukur menggunakan rumus normal gain dan mencapai 35,70 % efektiv. Pada ranah afektif, efektivitas penggunaan multimedia dalam pembelajaran mencapai 83,92%, sedangkan pada ranah psikomotor efektivitas penggunaan multimedia mencapai nilai 87,50% .

Jadi , berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, dapat diketahui bahwa multimedia yang dibuat mempunyai tingkat efektivitas yang baik. Multimedia yang dirancang ini sudah memiliki tingkat efektivitas yang paling baik pada ranah psikomotor atau keterampilan. Sedangkan untuk perkembangan peserta didik pada ranah kognitif atau pengetahuan dan afektif atau sikap masih harus dilakukan perbaikan-perbaikan pada multimedia guna mendapatkan hasil yang optimal.


(3)

Untuk lebih mengetahui multimedia berbasis pendekatan saintifik ini, produk akhir dari multimedia pembelajaran ini dikemas dalam compact disk. Adapun tampilan dari multimedia berbasis pendekatan saintifik ini dapat dilihat pada lampiran D3.

Keempat, dari hasil penelitian yang telah dipaparkan peneliti menyimpulkan bahwa multimedia berbasis saintifik yang dapat digunakan pada subtema daur air yang dapat digunakan untuk peserta didik kelas V harus dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan sains supaya kemampuan dalam kognitif, afektif, dan psikomotor berkembang secara seimbang. Selain itu, multimedia juga harus memiliki elemen-elemen yang terdapat pada multimedia seperti teks, gambar, suara, video, animasi, dan interaktifitas supaya dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor secara optimal. B. Saran

Dari data hasil analisis dan pengalaman selama melaksanakan penelitian pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik khususnya pada subtema daur air di sekolah dasar, peneliti memberikan beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, peneliti harus dapat memanfaatkan waktu sebaik mungking karena pelaksanaan penelitian dan pengembangan ini memiliki kegiatan dan beberapa tahap untuk dapat menyelesaikan penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penelitian dan pengembangan, peneliti harus terlebih dahulu mempersiapkan instrumen penelitian dan persiapan penelitian yang lainnya dengan baik supaya waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif. 2. Multimedia yang memiliki kriteria baik setelah dilakukan penilaian dan uji

coba lapangan, dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar tersebut mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

3. Pendidik dapat menggunakan multimedia untuk membantu penyampaian materi dalam pembelajaran dan dapat juga membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep materi yang dipelajari. Selain untuk membantu


(4)

pendidik dan peserta didik dalam penyampaian dan penerimaan konsep materi yang dipelajari, penggunaan multimedia berbasis pendekatan saintifik dapat membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan sains yaitu mengamati, menanya, menalar, encoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan yang ditekankan pada kurikulum 2013.

4. Untuk peneliti lain, penelitian dan pengembangan multimedia berbasis pendekatan saintifik ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan dapat pula mengembangkan penelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Depok: Rajagrafindo Persada. Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Referensi.

Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Yogyakarta. Depdikbud. (2013). Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta : Depdikbud

Furchan, Arief. (2011). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ghufron, Anik. (2011). Pendekatan Penelitian Dan Pengembangan (R&D) Di Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran. Jurnal : FIP UNY

Hartono, Endar.(2012).Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP N 1 Bantul. Skripsi pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga : tidak diterbitkan

Hasrul. (2010). “Langkah-Langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia Interaktif”. Jurnal MEDTEK. 2, (1),-

Hermwan, Asep Herry. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : UPI Press. Materi Pelatihan PLPG. (2013). Konsep Tematik, Pendekatan Scientific, dan

Penilaian Autentik. [Online]. Tersedia:

http://kkn.fkip.unila.ac.id/asesor/pdf/MATERI_PELATIHAN_PLPG_KONS EP_TEMATIK_SCIENTIFIC_%20AUTENTIK.pdf [17 Desember 2013] Munir. (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung :

Alfabeta.

Purwanto.2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Putra, Sitiatava Rizema. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press.

Rakhmat, Cece. dan Solehuddin, M. 2006. Pengukuran DAN Penelitian Hasil Belajar. Bandung. Andira.


(6)

Riduwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Setiabudi, Novian Wahyu.(2005). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak Lurus. Skripsi pada Fakultas Teknik UNNES : tidak diterbitkan.

Setiawan, Deny, dkk. (2008). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pres. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI. Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta : Pusat

Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.