PENGEMBANGAN ASESMEN PORTOFOLIO BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR DI SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGEMBANGAN ASESMEN PORTOFOLIO BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR

DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Suci Rahmadhani

NIM 1004108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

Pengembangan Asesmen Portofolio Berbasis

Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di

Sekolah Dasar

Oleh Suci Rahmadhani

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Suci Rahmadhani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

SUCI RAHMADHANI

PENGEMBANGAN ASESMEN PORTOFOLIO

BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SUBTEMA DAUR AIR DI SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Edi Hendri Mulyana, M. Pd. NIP. 196008251986031002

Pembimbing II

Drs. H. Sumardi, M. Pd. NIP. 195707191984031001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M. Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

ABSTRAK

Penggunaan sistem penilaian yang komprehensif dapat mengukur kemampuan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian yang tepat bagi siswa tidak hanya menunjukkan perilaku siswa yang lengkap, tetapi juga perilaku siswa yang hidup dan nyata yang sesuai dengan potensi dan kinerja yang dimilikinya. Penilaian yang demikian memerlukan suatu cara pengumpulan informasi yang dapat mengukur setiap proses hasil belajar siswa serta mampu menginformasikan hasil pengukuran tersebut secara bermakna pada siswa, orang tua, guru dan pihak terkait lainnya. Asesmen yang demikian disebut asesmen portofolio. Penelitian ini berjudul Pengembangan Asesmen Portofolio Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di Sekolah Dasar. Sampel penelitian adalah siswa dari SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap yang berjumlah 121 siswa. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik khususnya pada subtema daur air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Menggunakan model pengembangan perangkat 4D karya Thiagarajan dengan tahapan, Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Desseminate (penyebaran). Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan uji coba produk dan lembar observasi keterlaksanaan penilaian portofolio. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan respon guru terhadap asesmen portofolio dihasilkan rata-rata 82,81 %, artinya sekitar 82,81 % guru merespon baik asesmen portofolio dalam pembelajaran. Proses implementasi asesmen portofolio dilihat dari hasil wawancara terstruktur dengan responden orangtua siswa dengan persentase sangat baik sebesar 22%, baik sebesar 69%, dan cukup sebesar 6%. Hal tersebut menyimpulkan bahwa pengembangan asesmen portofolio di respon baik dan memiliki keefektivitasan.


(5)

ABSTRACT

The use of a comprehensive assessment system to measure student ability in the cognitive, affective and psychomotor. Appropriate assessments for students not only shows a complete student behavior, but also the behavior of the students real life and according to its potency and performance. Such assessment requires a way of gathering information to measure student learning outcomes of each process and be able to inform the results of these measurements are meaningful to the students, parents, teachers and other concerned parties. Such assessment is called portfolio assessment. This study, entitled Development of Portfolio Assessment Based on a Scientific Approach Subtheme Water Recycling in elementary school. Samples were students of SDN 1 Cisadap, 2 Cisadap SDN and SDN 3 Cisadap totaling 121 students. The purpose of the research is to develop a portfolio-based assessment of the scientific approach, especially on the sub-theme of the water cycle. The method used in this study is the research and development (research and development). Using the 4D model of software development work to the stage Thiagarajan, define (definition), design (design), Develop (development), and Desseminate (deployment). Data was collected through testing and observation sheet product feasibility assessment portfolio. The data collected is then processed and analyzed quantitatively and qualitatively. Data obtained from the results of the study showed response to the teachers' assessment portfolio generated an average of 82.81%, meaning that approximately 82.81% of teachers responded well in the learning assessment portfolios. Implementation of the portfolio assessment process seen from the results of a structured interview with the parents of the respondents with an excellent percentage of 22%, both at 69%, and quite by 6%. It is concluded that the development of portfolio assessment in response to both and have effectiveness. Keywords: Assessment of the portfolio, development of scientific-based portfolio


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C.Rumusan Masalah Penelitian... 4

D.Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka ... 6

1. Asesmen Portofolio ... 6

2. Pendekatan Saintifik... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 22

C. Kerangka Pemikiran ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25


(7)

B. Desain Penelitian ... 26

C. Metode Penelitian... 28

D. Definisi Operasional... 29

E. Instrumen Penelitian... 30

F. Pengembangan Instrumen ... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ... 36

H. Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian ... 41

a. Analisis Awal-Akhir ... 41

b. Analisis Siswa dan Guru ... 43

c. Analisis Tugas dan Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 45

2. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan... 47

a. Pemilihan Format ... 47

b. Perancangan Awal ... 47

3. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan ... 48

a. Penilaian Portofolio Para Ahli... 48

b. Uji coba Penilaian Portofolio ... 52

c. Uji Asumsi Dasar ... 56

4. Deskripsi Tahap Penyebaran ... 57

B. Pembahasan ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 65 RIWAYAT HIDUP


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Contoh Portofolio Peserta Didik ... 11

2.2.Contoh Komentar Guru dan Orang tua Terhadap Hasil Penilaian Portofolio ... 12

2.3. Format Penilaian Produk ... 12

2.4. Format Catatan Anekdot ... 15

2.5. Format Penilaian Portofolio ... 15

2.6. Format Penilaian Formatif dan Sumatif ... 16

2.7. Format Penilaian Lembar Kerja ... 16

2.8. Format Penilaian Penampilan ... 17

3.1. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen yang Digunakan ... 32

3.2. Kisi-kisi Instrumen Pre Test dan Post Test ... 34

3.3. Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 38

4.1. Sebaran Usia Siswa Kelas V SDN 1, 2, dan 3 Cisadap ... 46

4.2. Hasil Validasi Ahli Terhadap Portofolio... 49

4.3. Hasil Analisis Data Validasi Portofolio ... 51

4.4. Hasil dan Analisis Portofolio Revisi I ... 52

4.5 Hasil dan Analisis Portofolio Revisi II ... 52

4.6 Hasil dan Analisis Portofolio Revisi III ... 53

4.7 Hasil Observasi Penggunaan Penilaian Portofolio ... 54

4.8. Data Respon Guru ... 56


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1.Ranah Pembelajaran ... 19

2.2.Pendekatan Ilmiah ... 20

2.3 Kerangka Berpikir ... 24

3.1 Alur Penelitian dan Pengembangan Asesmen Portofolio ... 29

3.2 Menu Analyze>>Scale>>Reliability Analysis ... 36

3.3 Kotak Dialog Reliability Analysis ... 36

3.4 Kotak Dialog Reliability Analysis Statistics ... 37


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A Pembahasan Lampiran... 66

B Instrumen Penelitian……… 68

C Hasil Uji Instrumen……….. 89

D Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran...………. 97

E Hasil Penelitian... 204 F Administrasi Penelitian... 242


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya pembelajaran di sekolah dasar hanya menekankan pada penguasaan konsep (kognitif) yang di uji dengan tes tulis obyektif dan subyektif sebagai alat ukurnya. Sehingga guru kurang fokus dalam pengembangan aktivitas anak pada pembelajaran. Penilaian yang merangkum kegiatan kognitif, afektif dan psikomotor sekaligus jarang dilakukan karena penilaian seperti ini dianggap kurang efektif dan memerlukan waktu yang cukup lama serta modal kegiatan yang harus variatif.

Selain itu, penilaian hasil belajar selama ini kurang dapat menginformasikan kepada orang tua tentang perkembangan anak dalam penguasaan kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil raport hanya mencantumkan nilai selama 3 bulan dan 6 bulan tanpa ada hasil konkrit berupa proses pembelajarannya. Keadaan ini kadang mempersulit orang tua untuk mengetahui perkembangan belajar anaknya di sekolah. Yang diterima hanya nilai akhir yang mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimum) tanpa tahu bagaimana proses anaknya bisa mendapatkan nilai tersebut. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu melakukan pengembangan penilaian yang bisa mencakup aspek-aspek penilaian siswa. Penilaian yang bisa membantu menginformasikan kepada orang tua siswa dengan melampirkan evidence pembelajaran.

Disamping menjadi alat bantu orang tua dalam memantau anaknya, penilaian yang mencakup tiga ranah kemampuan ini membantu guru dalam melakukan penilaian perkembangan belajar siswa. Guru dituntut untuk memperhatikan, menilai dan mengarahkan setiap kegiatan pembelajaran siswa yang menekankan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Pada Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang standar penilaian dijelaskan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


(12)

2

menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, penerapan asesmen merupakan salah satu bagian penting dalam suatu proses pembelajaran. Pola asesmen yang baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap proses belajar mengajar dan akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Penggunaan sistem penilaian yang komprehensif dapat mengukur kemampuan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian yang tepat bagi siswa tidak hanya menunjukkan perilaku siswa yang lengkap, tetapi juga perilaku siswa yang hidup dan nyata yang sesuai dengan harapan orang tua. Dengan demikian maka diperlukan suatu asesmen yang dapat mengukur hasil belajar siswa agar kualitas pembelajaran dapat berkembang lebih baik. Asesmen yang dapat mengukur ketiga aspek tersebut secara jelas yakni portofolio.

Surpranata, Hatta dan Depdiknas, Portofolio merupakan pendekatan baru yang akhir-akhir ini sering diperkenalkan para ahli pendidikan sebagai alat penilaian untuk dilaksanakan disekolah. Menurut Asmawi ( dalam Yus Anita 2006, hlm. 69) :

Penilaian portofolio adalah penilaian yang terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar, dan kemajuan yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa portofolio kumpulan dokumentasi hasil belajar siswa yang tersusun secara sistematis sesuai dengan hasil belajar siswa dan nantinya digunakan untuk melihat perkembangan proses belajar siswa.

Penilaian portofolio memiliki tahapan-tahapan yang didalamnya terdapat beberapa aktivitas, misalnya merumuskan tujuan pembelajaran yang nantinya akan dinilai dengan menggunakan portofolio sehingga siswa bisa termotivasi mengerjakan tugasnya dan membiasakan menilai dirinya sendiri setelah melakukan proses kegiatan pembelajaran.

Penggunaan penilaian portofolio oleh guru dan siswa dapat membantu memantau perkembangan dan mendiagnosa kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, menilai kebutuhan, minat, kemampuan akademik dan karakteristik siswa


(13)

3

secara individu. Sehingga orang tua dapat melihat seberapa besar perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Di samping kurikulum yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana. Perubahan kurikulum mengakibatkan perubahan paradigma pada proses pembelajaran. Perubahan kurikulum juga membawa implikasi terjadinya perubahan penilaian.

Kurikulum yang saat ini mulai diterapkan di sekolah-sekolah adalah kurikulum 2013. Kurikulum ini mengandung lima esensi yakni pembelajaran tematik, pembelajaran kontekstual, pendidikan karakter, pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

Salah satu esensi kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik yang menekankan siswa untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring. Pendekatan ini memungkinkan dilakukannya penilaian untuk menilai secara keseluruhan proses dan hasil belajar siswa. Penggunaan sistem penilaian yang komprehensif menuntut sistem penilaian (asesmen) yang tepat. Dalam hal ini, penilaian yang tepat digunakan adalah asesmen portofolio.

Sesuai dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik. Penelitian ini diaktualisasikan dalam kegiatan research and development dengan judul “Pengembangan Asesmen Portofolio Berbasis Pendekatan Saintifik pada Subtema Daur Air di Sekolah Dasar”.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Belum dioptimalkannya pelaksanaan penilaian berbasis saintifik yang dapat mengukur hasil belajar siswa, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

2. Asesmen portofolio dapat memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam pembelajaran.


(14)

4

C.Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana asesmen portofolio di kelas V sekolah dasar yang digunakan saat ini?

2. Bagaimana rancangan asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar?

3. Bagaimana implementasi rancangan asesmen portofolio berbasis saintifik yang diterapkan di kelas V sekolah dasar?

4. Bagaimana asesmen portofolio berbasis saintifik yang dapat digunakan di kelas V sekolah dasar?

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pengembangan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penggunaan asesmen portofolio di kelas V saat ini.

2. Untuk menghasilkan rancangan asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang keefektifan asesmen portofolio dalam uji coba asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.

4. Untuk menghasilkan asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.

E.Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang diharapkan peneliti setelah penelitian dilaksanakan.

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi guru dalam melakukan penilaian portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menciptakan instrumen asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.

Hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah contoh asesmen portofolio berbasis saintifik di kelas V sekolah dasar.


(15)

5

F. Struktur Organisasi Skripsi

Gambaran lebih jelasnya tentang isi keseluruhan skripsi dipaparkan dalam sistematika penulisan yang pembahasannya disusun sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, baik dari sisi teoritis maupun praktis, identifikasi dan perumusan masalah yang menjelaskan pengenalan masalah atau inventarisasi masalah sehingga dapat menentukan batasan permasalahan, tujuan penelitian yang menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, manfaat penelitian yang menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian, dan struktur organisasi skripsi yang menjelaskan rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab.

2. Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran.

Bab ini berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan tentang landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian serta tujuan, dan kerangka pemikiran disajikan untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis.

3. Bab III Metode Penelitian

Terdiri atas lokasi dan subjek penelitian, sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mengemukakan tentang pengolahan data atau analisis data penelitian untuk menghasilkan tumuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian yang dicapai dan pembahasannya.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian serta kesimpulan hasil penelitian dan saran.


(16)

25 BAB III

METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SDN Cisadap 1, 2, dan 3 yang merupakan satu komplek. SDN Cisadap merupakan sekolah dasar yang berada di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, tepatnya di Jalan RA. Sutadinata. Jarak dari sekolah ke pusat kota ± 1 Km.

2. Subjek Penelitian

Arikunto (2006, hlm. 130) menyebutkan bahwa ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Subjek penelitian merupakan sebagian orang yang diamati sebagai sasaran penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah sebagian siswa-siswi SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap dan SDN 3 Cisadap.

Populasi adalah semua anggota kelompok atau subjek penelitian yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Gugus 7 terdiri dari 23 siswa kelas A dan 22 siswa kelas B SDN 1 Cisadap, 21 siswa kelas A dan 21 siswa kelas B SDN 2 Cisadap, dan 35 siswa SDN 3 Cisadap. Jadi jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian dan pengembangan ini adalah 121 siswa.

Untuk menentukan sampel, terlebih dahulu harus menentukan teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian dan pengembangan ini, teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik Non Probability Sampling. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010, hlm. 122).

Untuk penentuan sampel, peneliti menggunakan teknik Snowball Sampling. Teknik Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiyono, 2012, hlm. 125). Penggunaan teknik ini dipilih untuk melengkapi data dalam proses pengembangan produk.


(17)

26

Kemudian dalam tahap uji coba, teknik sampel yang digunakan adalah Sampling Sistematis. Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2010, hlm. 123). Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil no urutan absen 1 sampai dengan 16 secara berurutan dengan jumlah sampel 48 siswa. Dalam tahap uji coba pertama dilakukan pada siswa kelas VA SDN 1 Cisadap dengan jumlah 23 siswa. Lalu uji coba kedua dilakukan pada siswa kelas VB SDN 1 Cisadap dan VA SDN 2 Cisadap dengan masing-masing jumlah siswanya 21 orang. Kemudian dalam uji coba ketiga dilakukan pada siswa kelas VB SDN 2 Cisadap dengan jumlah 21 siswa dan kelas V SDN 3 Cisadap dengan jumlah 35 siswa.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti dalam membuat produk. Dalam desain penelitian masing-masing sifat-sifat dan komponen dalam setiap desain tahapan pengembangan dijabarkan secara rinci. Sesuai dengan model yang digunakan yaitu model 4-D, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Define (Pendefinisian), dalam tahapan ini terdapat 3 fokus kegiatan sebagai berikut.

a. Analisis Awal Akhir

Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang mendasari pengembangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik. Langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah dengan menganalisis masalah, kemudian melakukan analisis terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan subtema, analisis indikator setiap mata pelajaran yang sesuai dengan subtema, analisis tujuan pembelajaran dan analisis alat penilaian pembelajaran.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa merupakan telaah karakteristik siswa berdasarkan kebutuhan dan perkembangannya sebagai acuan untuk rancangan asesmen portofolio. Karakteristik ini meliputi perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor siswa,


(18)

27

sikap terhadap topik pembelajaran dan pemahaman konsep siswa mengenai topik pembelajaran.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas ditujukan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya indikator pembelajaran. Tahap-tahap penyelesaian tugas ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Analisis tugas ini membantu dalam penyusunan portofolio yang menjadi penilaian.

2. Tahap Design (Perancangan)

Dalam tahapan ini adalah perancangan asesmen portofolio. Adapun dalam tahap ini terdiri dari kegiatan:

a. Penyusunan pree test dan post test

Penyusunan perangkat tes hasil belajar dimulai dengan penyusunan kisi-kisi soal. Kisi-kisi disusun dengan berdasarkan indikator pembelajaran.

b. Pemilihan format

Pemilihan ini menyangkut format isi penilaian dalam setiap pembelajaran. Penggunaan format penilaian yang akan digunakan untuk pembelajaran.

Hasil dari tahap perancangan ini adalah sebuah desain awal atau rancangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik. Untuk selanjutnya rancangan asesmen portofolio ini dikembangkan dengan melalui validasi ahli dan uji coba lapangan.

3. Tahap Pengembangan

Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari pengembangan perangkat draft 1 yang telah divalidasi oleh ahli. Kegiatan validasi isi dan validasi konstruk dilakukan dengan memberikan format asesmen porofolio dan instrumen validasi yang berupa lembar telaah asesmen porofolio kepada para ahli dan praktisi. Para ahli yang bertindak sebagai validator adalah dosen yang berpengalaman dalam asesmen khususnya portofolio serta guru dari sekolah dasar yang bersangkutan sebagai praktisi. Saran dari validator tersebut digunakan sebagai landasan penyempurnaan atau revisi terhadap perangkat pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam validasi adalah sebagai berikut.


(19)

28

a. Meminta pertimbangan ahli tentang kelayakan rancangan awal asesmen portofolio yang telah dibuat. Untuk kegiatan ini instrumen yang digunakan berupa lembar telaah penilaian portofolio.

b. Melakukan analisis terhadap hasil validasi dari validator ahli.

Setelah dilakukan validasi terhadap rancangan awal asesmen portofolio yang kemudian dilakukan revisi 1, maka atas saran dari validator tercipta rancangan asesmen portofolio (Draft 1) yang untuk selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Uji coba dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kepraktisan dan keefektifan rancangan asesmen portofolio dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil uji coba lapangan dan analisis data hasil uji coba dilakukan revisi 2. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan uji coba ini adalah melakukan uji coba lapangan, melakukan analisis terhadap data hasil uji coba, dan melakukan revisi berdasarkan hasil analisis data hasil ujicoba.

4. Tahap Penyebaran

Tahap ini merupakan tahap penginformasian dan penggunaan asesmen portofolio yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas lain, di sekolah lain, atau oleh guru yang lain.


(20)

29

Gambar 3.1 Alur Penelitian dan Pengembangan Portofolio Keterangan:

: Tahap Pendefinisian : Tahap Perancangan : Tahap Pengembangan : Tahap Penyebaran

Pengemasan Penyebaran

Produk Final Portofolio

Rancangan Awal Portofolio (Draft 1)

Validasi Ahli Draft 1

Uji Coba 1

Analisis Hasil Revisi Draft 2

Revisi

Uji Coba 2 Analisis Hasil

Revisi

Draft 3 Uji Coba 3 Analisis Hasil

Revisi Perumusan Tujuan Pembelajaran

Penyusunan Tes Pemilihan Format

Analisis Awal Akhir


(21)

30

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Sugiyono (2009, hlm. 407), “metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.”

Sesuai dengan namanya, Research & Development dipahami sebagai kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan asesmen portofolio.

Pada kegiatan research, terdapat kegiatan rancangan awal dalam tahap pendefinisian. Kegiatan rancangan awal bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis datanya adalah metode statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012, hlm.207)

Pada tahap uji coba produk, metode yang dilakukan untuk memperoleh data yakni metode kuantitatif pre-experimental designs dengan bentuk one-group pretest-posttest design. Desain ini dilakukan agar hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat.

Kemudian pada tahap pengembangan produk, metode yang dilakukan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan ketika melakukan pengolahan data yang hasilnya dideskripsikan. Dalam pengembangan produk dilakukan analisis data secara induktif dari hasil pengamatan. Sampel atau sumber data yang didapat juga bersifat kualitatif karena berkembang selama proses penelitian.

Proses pengembangan asesmen portofolio ini mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan yang terdiri dari 4-D yakni meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan


(22)

31

(development), dan tahap pendiseminasian (disseminate). Alur penelitian ini dapat dilihat dalam lampiran.

D.Definisi Operasional

Asesmen portofolio merupakan penilaian yang mengumpulan dokumen hasil belajar siswa yang disusun secara sistematis sesuai dengan panduan dan digunakan untuk melihat perkembangan proses belajar siswa dalam waktu tertentu.

Pendekatan saintifik adalah pendekatan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ilmiah yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencoba/mengumpulkan data, dan membentuk jejaring.

Asesmen portofolio berbasis saintifik adalah instrumen asesmen portofolio yang merujuk pada pendekatan saintifik agar siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengasosiasi/menalar, mencoba/mengumpulkan data, dan membentuk jejaring.

Pembelajaran dengan subtema Daur Air adalah pembelajaran tematik di kelas V yang membahas tentang siklus atau perputaran air yang ada di muka bumi dan dimanfaatkan oleh makhluk hidup untuk proses kehidupannya. Subtema ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari kurikulum 2013. Subtema ini menggabungkan tiga mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP (Seni Budaya dan Prakarya). Pemetaan kompetensi dasar dari subtema Daur Air dapat dilihat dibagian lampiran.

E.Instrumen Penelitian

“Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode” (Arikunto, 2010, hlm.192). Sedangkan menurut Sugiyono (2010, hlm.148) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Jadi instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.


(23)

32

Tabel 3.1

Jenis Data, Teknik Pengumpulan data, Instrumen yang digunakan

No Jenis Data

Teknik Pengumpulan

Data

Instrumen Sumber

data Tahap

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

1. Penggunaan Asesmen Portofolio di SDN 1 Cisadap SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap. Wawancara bebas Pedoman Wawan-cara Guru kelas V SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, SDN 3 Cisadap. Pendefinis i-an Studi Dokumentasi

Check-list Arsip

SDN 1

Cisadap 2. Penilaian yang

dilaksanakan pada subtema daur air

Observasi Format

observasi

Guru Kelas V

Pendefinis i-an

3. Validasi rancangan asesmen portofolio berbasis saintifik pada subtema daur air di kelas V

Validasi Ahli Kuesioner/a ngket

Validator ahli

Pengamba -ngan


(24)

33

Tabel 3.1 (lanjutan)

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Hasil belajar peserta didik pada subtema daur air di kelas V

Tes Hasil Belajar

Pilihan Ganda

Siswa kelas V SD

Pengem-bangan Penilaian aktivitas

saintifik siswa dalam pembelajaran

Observasi Format observasi

Siswa kelas V

Pengemb a-ngan

Setelah penyusunan instrumen selesai, peneliti akan mengujicobakan instrumen ke sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan kelas penelitian. Pelaksanaan uji coba instrumen ini akan dilaksanakan secara terbimbing. Pengujian instrumen ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian.

1. Instrumen pada tahap Pendefinisian dan Perancangan

Dalam tahap pendefinisian, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, lembar pengamatan (observasi), dan checklist. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam tahap pendefinisian dan perancangan ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pembiming.

2. Instrumen Pada Tahap Pengembangan

Instrumen pada tahap pengembangan yang digunakan adalah lembar telaah kisi-kisi penilaian berdasarkan karakteristik penilaian portofolio, pre test dan post


(25)

34

test yang dibuat mengacu pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kurikulum 2013.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Pree Test dan Post Test Sub Materi

Pokok

Indikator Nomor Soal Kunci

Jawaban

Aspek Kognitif

(a) (b) (c) (d) (e)

Proses daur air

Siswa dapat

menjelaskan proses daur air

1, 2, 3, 4, 5, 6

c, d, d, a, a, b

C2

Membuktikan bahwa air

mengalami siklus

7 b C2

Menggambarkan proses hujan melalui bagan

8, 9 b, d C2

Menjelaskan gambar ilustrasi

10, 11 a, a C2

Proses daur air

Menyebutkan macam-macam gambar ilustrasi

12, 13, 14,

15 b, d, a, d C1,C1,C3,C1

F. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Validitas

“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono, 2010 : 363). Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan perlu diperbaiki ataupun dibuang karena dianggap tidak relevan. Dalam penelitian


(26)

35

ini, peneliti melakukan perhitungan menggunakan program komputer yakni Microsoft excel 2007.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas adalah: 1) Buka Program Microsoft Excel 2007

2) Masukkan skor yang diperoleh siswa. Untuk jawaban benar = 1, untuk jawaban salah = 0.

3) Menghitung koefisien korelasi rxy dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir soal dengan skor total, dalam program Microsoft Excel 2007 menggunakan rumus CORREL.

4) Menghitung rhitung, dalam menghitung rhitung menggunakan rumus SQRT. 5) Menghitung rtable, sedangkan untuk menghitung rtable menggunakan rumus

TINV, dengan derajat kebebasan 0.05.

6) Kemudian menentukan criteria kevalidan dari soal tersebut.

Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara koefisien korelasi (rhitung) dengan nilai tabel korelasi Pearson Product Moment (rtabel). Kriterianya: “jika rhitung> rtabel maka instrumen valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel maka instrumen tidak valid” (Riduwan, 2010, hlm.98). Untuk item yang tidak valid direvisi kemudian diujikan kembali.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel 2007 untuk menguji validitas instrumen soal pre test dan post test adapun hasil pengujian ditunjukan pada tabel yang terlampir.

Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat soal-soal yang tidak valid. Untuk soal yang tidak valid tersebut, dilakukan perbaikan soal. Hasil perbaikan soal tersebut terlampir.

b. Reliabilitas

Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih penelitian dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama. “Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan” (Sugiyono, 2010, hlm.268).

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha yang perhitungannya menggunakan bantuan komputer pada program SPSS


(27)

36

16.0. Langkah-langkah uji reliabilitas pada program SPSS adalah sebagai berikut:

σ Entry data atau buka file data yang akan diuji.

σ Pilih menu Analyze >> Scale >> Reliability Analysis.

Gambar 3.2

Menu Analyze >> Scale >> Reliability Analysis

σ Klik semua item (kecuali skor total), kemudian masukan ke kotak Items.

Gambar 3.3

Kotak Dialog Reliability Analysis

σ Klik Statistics, pada kotak dialog Descriptives for klik Scale if Item Deleted.


(28)

37

Gambar 3.4

Kotak Dialog Reliability Analysis: Statistics σ Klik Continue, kemudian klik OK.

Hasil perhitungan pengujian reliabilitas dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha dalam program SPSS. 16.0 sebagai berikut:

Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS mengenai uji reliabilitas instrumen soal pre test dan post test adapun hasil pengujian ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar Cronbach's

Alpha N of Items

.680 15

Berdasarkan tabel realibilitas dapat diketahui bahwa dari jumlah soal sebanyak 15 soal terdapat 9 butir soal yang reliabel dan 6 butir soal tidak reliabel. Untuk butir soal yang tidak reliabel akan dilakukan perbaikan. Menurut Hilton dan


(29)

38

Brownlow (dalam Basri, 2012, hlm.53) hasil uji reliabilitas dapat ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna b. Jika nilai alpha antara 0.70-0.90 maka reliabilitas tinggi c. Jika nilai alpha 0.50-0.70 maka reliabilitas moderat d. Jika nilai alpha < 0.500 maka reliabilitas rendah.

G.Teknik Pengumpulan

Dalam penjelasan sebelumnya, penelitian dan pengembangan ini melakukan tiga tahap dalam pengumpulan datanya. Tahap-tahapannya antara lain tahap pendefinisian, tahap perencanaan dan tahap pengembangan. Tekniknya pun disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan.

1. Tahap Pendefinisian dan Tahap Perancangan

Dalam tahap pendefinisian, data yang diperlukan untuk melakukan analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis tugas. Maka dikarenakan data yang diperlukan berupa data kualitatif, maka teknnik yang digunakan dalam pengumpulan datanya adalah dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi. Arikunto (2006, hlm.133) menjelaskan bahwa observasi yang disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.

Untuk instrumennya, peneliti menggunakan lembar observasi yang berorientasi pada aspek penglihatan dan pendengaran. Lembar observasi diisi oleh guru ketika peneliti melakukan pembelajaran dan dicatat pada lembar observasi yang telah disediakan.

Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah wawancara. Riduwan (2009, hlm. 74) menyatakan bahwa “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”. Sumber wawancara dalam penelitian ini adalah wali kelas V SDN 1, 2, dan 3 Cisadap.


(30)

39

Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan penilaian pembelajaran dengan menggunakan portofolio di SDN 1, 2, dan SDN 3 Cisadap, maka peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin/semistruktur. Pelaksanaan wawancara ini merupakan pertengahan antara wawancara bebas/ tidak berstruktur dan terpimpin/terstruktur. Wawancara terstruktur (structured interview)/ terpimpin dilaksanakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh dalam suatu penelitian sehingga pertanyaan yang diajukan mengacu pada daftar yang telah disusun. Berbeda dengan wawancara bebas/ tidak berstruktur (unstuctured interview) yang tidak menggunakan pedoman wawancara telah tersusun sistematis dan lengkap ketika pengumpulan datanya. Namun tetap mengacu pada tujuan penelitian.

Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Dokumen bisa berupa gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009, hlm.329). Alat-alat yang digunakan dalam studi dokumentasi antara lain dokumen dari sekolah, kamera digital sebagai dokumen berupa gambar.

2. Tahap Pengembangan

Dalam tahap pengembangan teknik pengumpulan data adalah dengan teknik tes, non-tes, dan observasi. Untuk teknik tes adalah tes hasil belajar yang dilakukan dengan cara pretest dan posttest. Untuk teknik non-tes yang digunakan adalah angket penilaian validasi ahli. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas sains siswa dalam pembelajaran.

H.Analisis Data

Sugiyono (2010, hlm. 335) menyatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.


(31)

40

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang ditetapkan.

Tahap pertama yaitu persiapan, kegiatan pada langkah persiapan ini antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data.

Tahap kedua yaitu tabulasi, kegiatan pada langkah tabulasi ini antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel. Tahap ketiga yaitu analisis statistik, pada langkah analisis statistik penelitian ini yaitu menggunakan uji statistik komparasi. a. Analisis Statistik

Teknik analisis data yang dilakukan adalah statistik deskriptif dan inferensial. Sugiyono (2010, hlm.207) menyatakan bahwa:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Melalui statistik deskriptif peneliti ingin mendeskripsikan data dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0.

b. Uji Asumsi Dasar 1) Uji Homogenitas

Menurut Duwi Priyatno (Herliani, 2012, hlm.62), “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak”. Dalam penelitian ini adalah data skor pretest dan posttest hasil belajar siswa pada subtema daur ait dengan menggunakan lembar kerja siswa berbasis pendekatan saintifik.


(32)

41

Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dilihat pada tabel Test of Homogenity of Variance. Kriteria pengujian, jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian data dua atau lebih kelompok adalah sama sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak sama/ tidak homogen (Herliani, 2012:62). Langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut:

a) Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama, kemudian dibawah skor posttest. Pada baris kedua ketik angka 1 untuk skor pretest, kemudian ketik angka 2 untuk skor posttest.

b) Klik Variable View.

Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Pada Decimals ketik 0. Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest. Pada kolom Values, baris pertama ketik None, dan baris kedua pada Value Label ketik 1 (pada Value) ketik Pre Test (pada Label), kemudian klik add. Selanjutnya ketik 2 (pada Value) ketik Pos Test (pada Label). Kemudian klik OK. Pada kolom Measure pilih Scale untuk baris pertama, pilih Nominal pada baris kedua.

c) Klik Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog One-Way ANOVA seperti berikut:

Gambar 3.5 Kotak dialog One-Way ANOVA

d) Klik Options, kemudian checklist () pada Homogenity of variance test. Selanjutnya klik Continue. Klik OK untuk melihat hasil output.


(33)

60 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air di SDN 1, 2, dan 3 Cisadap Kabupaten Ciamis, maka dapat diambil beberapa simpulan. Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi, didapatkan bahwa asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik di SDN 1, 2, dan 3 Cisadap belum terlaksana. Khususnya pada materi subtema daur air di kelas V yang merupakan bagian dari kurikulum 2013. Belum terlaksananya penilaian portofolio ini karena sekolah-sekolah saat ini masih menggunakan kurikulum yang lama.

Untuk mengatasi belum terlaksananya asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air di SDN 1, 2, dan 3 Cisadap, dirancanglah asesmen portofolio berdasarkan studi literatur yang telah dikembangkan. Portofolio dirancang dengan menggunakan beberapa landasan, antara lain karakteristik penilaian portofolio, tujuan portofolio, dan prinsip portofolio. Dalam proses perancangan, portofolio juga divalidasi oleh beberapa ahli agar tercipta kevalidan dan kepraktisan produk yang baik.

Hasil dari penilaian ahli terhadap asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik didapati rata-rata keseluruhan adalah Sangat baik 25%, Baik 60%, dan Cukup 15%. Dari penilaian dan saran validator, dilakukan beberapa revisi dan menghasilkan Draft 1. Draft 1 ini kemudian dapat dilakukan uji coba. Hasil validasi portofolio dikembangkan dan dilakukan uji coba di beberapa sekolah dasar, antara lain SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap.

Proses implementasi asesmen portofolio dalam uji coba berdasarkan analisis observasi keterlaksanaan penggunaan portofolio yang dilakukan menunjukkan bahwa setiap aspek penilaian portofolio telah memenuhi batas efektif, dengan persentase sangat baik sebesar 22%, baik sebesar 69%, dan cukup sebesar 6%. Respon guru terhadap asesmen portofolio yang dikembangkan adalah positif, yaitu dihasilkan rata-rata 82,81 %. Artinya sekitar 82,81 % guru merespon baik


(34)

61

asesmen portofolio dalam pembelajaran dan 17,19% merespon tidak baik terhadap asesmen portofolio yang dikembangkan.

Selain itu, keefektivan asesmen portofolio juga terlihat ketika peneliti melakukan wawancara kepada orangtua siswa yang anaknya diberikan penilaian portofolio. Dari 10 responden, 8 diantaranya merespon positif penggunaan asesmen portofolio di sekolah dasar. Hal ini terlihat ketika para orangtua siswa merespon baik dan mengharapkan diterapkannya asesmen portofolio di sekolah dasar.

Asesmen portofolio yang berbasis pendekatan saintifik maksudnya penilaian yang diportofoliokan. Hasil kegiatan pembelajaran yang di portofoliokan mengandung 8 aspek dari pendekatan saintifik, antara lain mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring. Membentuk jejaring disini merupakan bagian dari menyajikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Jadi 8 aspek ini dilakukan penilaian portofolio.

Maka, berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, dihasilkanlah produk akhir asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik. Untuk lebih jelasnya, produk akhir ini dapat dilihat dalam lampiran.

B. Saran

Dengan mengidentifikasi hasil penelitian dan pengalaman selama melaksanakan penelitian untuk pengembangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik khususnya pada subtema daur air, peneliti memberikan beberapa saran berikut:

1. Proses penelitian pengembangan merupakan proses yang cukup rumit, sehingga diperlukan waktu penelitian yang cukup. Oleh karena itu, dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dibutuhkan kesiapan yang matang, khususnya dalam instrumen penelitian yang digunakan agar waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif.

2. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 sebaiknya dilakukan penilaian yang dapat mencakup tiga ranah penilaian yakni kognitif, afektif


(35)

62

dan psikomotor. Penilaia ketiga ranah tersebut dapat dilakukan dengan penilaian portofolio.

3. Para guru dapat menerapkan penilaian portofolio sebagai salah satu penilaian autentik dalam pembelajaran yang dapat menilai seluruh aspek hasil belajar siswa dengan baik. Serta disertai dengan perangkat pembelajaran yang baik pula, agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

4. Bagi para peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan dapat mengembangkan penelitian ini karena penulis sadar penelitian ini masih belum sempurna.


(36)

63

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Serli Alpiani. (2013). Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa Tentang Pesawat Sederhana di Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Arifin, zainal. (2012). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. remaja

Arifin, zainal.(2010). Penilaian Portofolio (konsep, prinsip, prosedur). [online].Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_D AN_TEK._PENDIDIKAN/196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_ Evaluasi_Pembelajaran/ Penilaian Portofolio Makalah_.pdf [02 Oktober 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Budi, Kartika, F.Y. 1998. Pembelajaran Fisika yang Humanistis dalam Pendidikan Sains yang Humanistis, ed. Oleh Sumaji. Yogyakarta Kanasius.

Fazila, Sarah.(2009). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Penilaian

HasilBelajar Sain sd. [online]. Tersedia:

http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [02 Oktober 2013]

Materi Pelatihan PLPG. 2013. Konsep Tematik, Pendekatan Scientific, dan

Penilaian Autentik. [Online]. Tersedia:

http://kkn.fkip.unila.ac.id/asesor/pdf/MATERI_PELATIHAN_PLPG_KO

NSEP_TEMATIK_SCIENTIFIC_%20AUTENTIK.pdf [17 Desember

2013].

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmat, Cece dan Solehudin (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira.

Riduwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bandung: ALFABETA.

Salimatul, Lely Hapsah. (2012). Analisis Deskriftip Penilaian Portofolio Terhadap Keterampilan Berbahasa Siswa di SD Al-moetaqin full day school. Skripsi pada FIP UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.


(37)

64

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-5. Bandung: Alfabeta.

Surapranata, Muhammad Hatta.(2007). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen PK. (2011). Pengelolaan Kelas. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Yus, Anita. (2006). Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas..


(1)

41

Pada pengujian dengan SPSS, uji homogenitas data dilihat pada tabel Test of Homogenity of Variance. Kriteria pengujian, jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian data dua atau lebih kelompok adalah sama sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak sama/ tidak homogen (Herliani, 2012:62). Langkah-langkah pada program SPSS adalah sebagai berikut:

a) Klik Data View, kemudian masukkan skor pretest pada baris pertama, kemudian dibawah skor posttest. Pada baris kedua ketik angka 1 untuk skor pretest, kemudian ketik angka 2 untuk skor posttest.

b) Klik Variable View.

Pada kolom Name baris pertama ketik pretes, baris kedua ketik posttest. Pada Decimals ketik 0. Selanjutnya pada kolom Label, baris pertama ketik pretes, baris kedua posttest. Pada kolom Values, baris pertama ketik None, dan baris kedua pada Value Label ketik 1 (pada Value) ketik Pre Test (pada Label), kemudian klik add. Selanjutnya ketik 2 (pada Value) ketik Pos Test (pada Label). Kemudian klik OK. Pada kolom Measure pilih Scale untuk baris pertama, pilih Nominal pada baris kedua.

c) Klik Analyze >> Compare Means >> One-Way ANOVA. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog One-Way ANOVA seperti berikut:

Gambar 3.5 Kotak dialog One-Way ANOVA

d) Klik Options, kemudian checklist () pada Homogenity of variance test. Selanjutnya klik Continue. Klik OK untuk melihat hasil output.


(2)

60 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air di SDN 1, 2, dan 3 Cisadap Kabupaten Ciamis, maka dapat diambil beberapa simpulan. Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi, didapatkan bahwa asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik di SDN 1, 2, dan 3 Cisadap belum terlaksana. Khususnya pada materi subtema daur air di kelas V yang merupakan bagian dari kurikulum 2013. Belum terlaksananya penilaian portofolio ini karena sekolah-sekolah saat ini masih menggunakan kurikulum yang lama.

Untuk mengatasi belum terlaksananya asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik pada subtema daur air di SDN 1, 2, dan 3 Cisadap, dirancanglah asesmen portofolio berdasarkan studi literatur yang telah dikembangkan. Portofolio dirancang dengan menggunakan beberapa landasan, antara lain karakteristik penilaian portofolio, tujuan portofolio, dan prinsip portofolio. Dalam proses perancangan, portofolio juga divalidasi oleh beberapa ahli agar tercipta kevalidan dan kepraktisan produk yang baik.

Hasil dari penilaian ahli terhadap asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik didapati rata-rata keseluruhan adalah Sangat baik 25%, Baik 60%, dan Cukup 15%. Dari penilaian dan saran validator, dilakukan beberapa revisi dan menghasilkan Draft 1. Draft 1 ini kemudian dapat dilakukan uji coba. Hasil validasi portofolio dikembangkan dan dilakukan uji coba di beberapa sekolah dasar, antara lain SDN 1 Cisadap, SDN 2 Cisadap, dan SDN 3 Cisadap.

Proses implementasi asesmen portofolio dalam uji coba berdasarkan analisis observasi keterlaksanaan penggunaan portofolio yang dilakukan menunjukkan bahwa setiap aspek penilaian portofolio telah memenuhi batas efektif, dengan persentase sangat baik sebesar 22%, baik sebesar 69%, dan cukup sebesar 6%. Respon guru terhadap asesmen portofolio yang dikembangkan adalah positif, yaitu dihasilkan rata-rata 82,81 %. Artinya sekitar 82,81 % guru merespon baik


(3)

61

asesmen portofolio dalam pembelajaran dan 17,19% merespon tidak baik terhadap asesmen portofolio yang dikembangkan.

Selain itu, keefektivan asesmen portofolio juga terlihat ketika peneliti melakukan wawancara kepada orangtua siswa yang anaknya diberikan penilaian portofolio. Dari 10 responden, 8 diantaranya merespon positif penggunaan asesmen portofolio di sekolah dasar. Hal ini terlihat ketika para orangtua siswa merespon baik dan mengharapkan diterapkannya asesmen portofolio di sekolah dasar.

Asesmen portofolio yang berbasis pendekatan saintifik maksudnya penilaian yang diportofoliokan. Hasil kegiatan pembelajaran yang di portofoliokan mengandung 8 aspek dari pendekatan saintifik, antara lain mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring. Membentuk jejaring disini merupakan bagian dari menyajikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Jadi 8 aspek ini dilakukan penilaian portofolio.

Maka, berdasarkan hasil uji coba produk di lapangan, dihasilkanlah produk akhir asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik. Untuk lebih jelasnya, produk akhir ini dapat dilihat dalam lampiran.

B. Saran

Dengan mengidentifikasi hasil penelitian dan pengalaman selama melaksanakan penelitian untuk pengembangan asesmen portofolio berbasis pendekatan saintifik khususnya pada subtema daur air, peneliti memberikan beberapa saran berikut:

1. Proses penelitian pengembangan merupakan proses yang cukup rumit, sehingga diperlukan waktu penelitian yang cukup. Oleh karena itu, dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dibutuhkan kesiapan yang matang, khususnya dalam instrumen penelitian yang digunakan agar waktu yang tersedia bisa digunakan dengan lebih efektif.

2. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 sebaiknya dilakukan penilaian yang dapat mencakup tiga ranah penilaian yakni kognitif, afektif


(4)

62

dan psikomotor. Penilaia ketiga ranah tersebut dapat dilakukan dengan penilaian portofolio.

3. Para guru dapat menerapkan penilaian portofolio sebagai salah satu penilaian autentik dalam pembelajaran yang dapat menilai seluruh aspek hasil belajar siswa dengan baik. Serta disertai dengan perangkat pembelajaran yang baik pula, agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

4. Bagi para peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan dapat mengembangkan penelitian ini karena penulis sadar penelitian ini masih belum sempurna.


(5)

63

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Serli Alpiani. (2013). Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa Tentang Pesawat Sederhana di Sekolah Dasar. Skripsi pada FIP UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.

Arifin, zainal. (2012). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. remaja

Arifin, zainal.(2010). Penilaian Portofolio (konsep, prinsip, prosedur). [online].Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_D AN_TEK._PENDIDIKAN/196105011986011ZAINAL_ARIFIN/Silabus_ Evaluasi_Pembelajaran/ Penilaian Portofolio Makalah_.pdf [02 Oktober 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Budi, Kartika, F.Y. 1998. Pembelajaran Fisika yang Humanistis dalam Pendidikan Sains yang Humanistis, ed. Oleh Sumaji. Yogyakarta Kanasius.

Fazila, Sarah.(2009). Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Penilaian HasilBelajar Sain sd. [online]. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Sarah_Fazilla.pdf [02 Oktober 2013]

Materi Pelatihan PLPG. 2013. Konsep Tematik, Pendekatan Scientific, dan Penilaian Autentik. [Online]. Tersedia: http://kkn.fkip.unila.ac.id/asesor/pdf/MATERI_PELATIHAN_PLPG_KO NSEP_TEMATIK_SCIENTIFIC_%20AUTENTIK.pdf [17 Desember 2013].

Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmat, Cece dan Solehudin (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Andira.

Riduwan. (2006). Dasar-dasar Statistika. Bandung: ALFABETA.

Salimatul, Lely Hapsah. (2012). Analisis Deskriftip Penilaian Portofolio Terhadap Keterampilan Berbahasa Siswa di SD Al-moetaqin full day school. Skripsi pada FIP UPI Kampus Tasikmalaya: tidak diterbitkan.


(6)

64

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-5. Bandung: Alfabeta.

Surapranata, Muhammad Hatta.(2007). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen PK. (2011). Pengelolaan Kelas. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Yus, Anita. (2006). Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas..