IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI.

(1)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI (Studi Deskriptif Pada Grup Nasyid EdCoustic)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh

Luki Agung Lesmana P 1104264

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


(2)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

IMPLEMENTASI DAKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI (Studi Deskriptif pada Grup Nasyid EdCoustic)

Oleh

Luki Agung Lesmana P 1104264

Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Luki Agung Lesmana P 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(4)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC


(5)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC


(6)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC


(7)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Skripsi berjudul “Implementasi Dakwah Islam Melalui Seni Muik Islami” ini dilatarbelakangi oleh kurangnya respons remaja terhadap majelis ilmu. Penyebabnya adalah minimnya inovasi dalam pelaksanaannya, sehingga membuat seseorang enggan mengikutinya. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kasus yang menyeret beberapa nama da’i. Hal ini akan berimbas kepada keberlangsungan dakwah serta rusaknya generasi muda Islam di masa yang akan datang. Maka dari itu nasyid lahir sebagai wujud inovasi dalam pelaksanaan dakwah Islam. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta keberhasilan dakwah Islam melalui seni musik Islami pada nasyid EdCoustic. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, display data, dan disimpulkan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perencanaan dakwah EdCoustic sudah baik karena terdapat landasan dakwah yang jelas, dakwahnya memiliki manfaat, didukung keilmuan yang mumpuni, memiliki analisis dakwah jangka panjang serta penentuan waktu, lokasi, biaya, materi dan metode dakwahnya. Pengorganisasian dakwah EdCoustic dikatakan sudah baik karena terdapat pembagian tugas yang jelas, penentuan orang dalam pelaksanaan tugasnya, menetapkan objek dakwahya dan membentuk kerjasama dengan para da’i lainnya. Lalu pelaksanaan dakwah EdCoustic pun sudah baik karena mencakup nilai-nilai spiritual, pemikiran, material, penguasaan lapangan dan gerakan dakwah. Namun terdapat satu hal yang disayangkan, yakni kurangnya pembukuan administrasi manajemennya. Sementara itu keberhasilan dakwah EdCoustic dikatakan berhasil karena banyaknya respons positif dari pendengar, perubahan positif pada pendengar serta beberapa penghargaan yang EdCoustic raih selama berkiprah dalam dunia dakwahnya melalui seni musik Islami.


(8)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The background of the study which title is “Implementasi Dakwah Islam Melalui Seni Musik Islami” was less responsive of teenage to the religion group. It is caused by a minimum innovation on it is implementation, so that no one’s follower. That condition was increased by a lot of cases which drag some preacher. Certainly this matter will influences preaching on going and deprave of Islamic young generation. Then nasyid was born as an innovation of the implementation of Islamic preaching. The research aims to know how it is planning, organizationing, implementing, and the success of Islam by means of Islamic music at EdCoustic. This research was using a descriptive method with qualitative approach. Data were collected through observation, interview, and documentary analysis. The analytical study by data reducting, data display and conclude the data. This research shown preaching planned by EdCoustic was already fine because it is based on a clearly preaching, meaningful preaching, supported by great knowledge, has a length period of time analytical preaching and time management, location, expanse, matter, and also the method of preaching. The preaching organization of EdCoustic said already fine because it has clear distribution of dury, choosing some one on the right position, decide the object and develop cooperation with others preacher. The preaching implementation of EdCoustic also already fine because covered spiritual values, thinking, material, mastery of the spot and also the preaching movement. Unfortunately, it has weakness of the management of the administration. While, the success of EdCoustic preaching already fine caused positivie response and change the hearing and also some achievements of EdCoustic on the preaching circumustance through Islamic music.


(9)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

PEDOMAN TRANSLITERASI DARI ARAB KE LATIN INDONESIA ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Rumusan Masalah Penelitian ...7

C. Tujuan Penelitian ...8

D. Manfaat Penelitian ...8

E. Struktur Organisasi Skripsi...9

BAB II LANDASAN TEORETIS ...10

A. Konsep Dakwah Islam...10

B. Seni Musik Islami dan Nasyid...19

C. Manajemen Dakwah Islam dalam Seni Musik Islami (Nasyid) ...24

D. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ...29

BAB III METODE PENELITIAN ...31


(10)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ...32

C. Definisi Operasional ...33

D. Pengumpulan Data...34

E. Analisis Data ...38

F. Coding (Pengodean) ...40

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...41

A. Gambaran Umum Profil Grup Nasyid EdCoustic ...41

1. Awal Berdiri...41

2. Perjalanan Karier...41

B. Temuan Penelitian ...43

1. Perencanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...43

2. Pengorganisasian Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...47

3. Pelaksanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...49

4. Keberhasilan Dakwah EdCoustic Melalui Se ni Musik Islami...53

B. Pembahasan ...56

1. Perencanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...56

2. Pengorganisasian Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Is lami. ...71

3. Pelaksanaan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...74

4. Keberhasilan Dakwah EdCoustic Melalui Seni Musik Islami. ...81

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...84

A. Simpulan ...84


(11)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ...88 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

1

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di zaman modern saat ini banyak sekali remaja di Indonesia yang menggandrungi trend budaya Barat. Tidak sedikit dari mereka yang menjadikan budaya Barat sebagai role model dalam kehidupannya, karena mereka memandang itu adalah sebuah seni. Seperti diantaranya seni dalam berpenampilan, musik, arsitektur, dan lain sebagainya. Sebagian dari mereka melakukan itu semua semata-mata hanya untuk memenuhi rasa senangannya saja.

Menurut Y Sumandiyo Hadi (2006, hlm. 269) sebagaimana keindahan,

“kesenangan” juga merupakan sifat relatif bagi manusia. Kesenangan terletak

pada hubungan yang terdapat antara objek dengan manusianya. Sehubungan dengan masalah yang dibicarakan, orang merasa senang karena objek keindahan yang ditangkap memenuhi seleranya. Kegiatan ini lebih ditangkap sebagai suatu pengungkapan senang.

Sejalan dengan hal itu, Samsul Munir Amin (2009, hlm. 249) menjelaskan bahwa pengakuan seni oleh Islam tidak lepas dari fitrah manusia yang menuntut keserasian dan keseimbangan antara unsur-unsur pikir, rasa karsa, dan karya. Dari sisi fungsinya, seni dapat menjadikan media mensyukuri nikmat Allah, dimana Allah telah menganugerahi manusia berbagai potensi, baik potensi rohani, maupun potensi inderawi (mata, telinga, dan lain-lain). Fungsi seni disini ialah menghayati sunnah Allah baik pada alam, maupun yang terdapat pada kreasi manusia.

Hal senada pun diutarakan oleh Maziyaturrodhiyanah (2008, hal. 35) yang menyebutkan bahwa seni tidak lepas dari kebudayaan, maka dalam percakapan sehari-hari kebudayaan kerap kali dikaitkan dengan seni dan ilmu. Sejak lahir manusia mempunyai kecenderungan besar terhadap keindahan dan kesenangan.


(13)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, keindahan dan kesenangan manusia dapat dipengaruhi gairah hidupnya dan tentu mampu pula membangkitkan semangat kerja untuk berkreasi.

Sedangkan Nanang Rizali (2012) menyebutkan bahwa seni sebagai bahasa universal diharapkan mampu dijadikan sarana untuk mengajak berbuat baik (ma’rūf), dan mencegah perbuatan tercela (munkār) serta membangun kehidupan yang berkeadaban dan bermoral. Di samping itu diharapkan dapat mengembangkan dan menumbuhkan perasaan halus, keindahan dan kebenaran

menuju keseimbangan „material-spiritual‟. Dengan demikian seni mampu

berperan dalam memenuhi kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani, serta dapat memberi kepuasan secara fisik dan psikis.

Namun faktanya, belakang ini marak sekali diberitakan tindakan amoral. Seperti pemberitaan yang dilansir oleh detikcom yakni mengenai penutupan paksa prostitusi Dolly oleh Walikota Surabaya (detikNews, 2014). Harian Kompas menambahkan ada pula kasus tindakan pelecehan seksual yang melibatkan tujuh siswi SMK di Mataram, Lombok ketujuh siswi ini mendapat perlakuan tidak senonoh yang dilakukan oleh guru agama Islam (Septia, 2015). Ini merupakan segelintir kasus yang diakibatkan terpengaruhnya nilai-nilai negatif budaya Barat.

Sesungguhnya tujuan adanya syariat Islam ini adalah untuk menjaga agama, jiwa, akal, harta, dan kehormatan (UPI, 2009, hlm. 7). Kasus-kasus di atas tentunya akan berdampak buruk pada kelima aspek tersebut. Terampasnya masa depan generasi muda bangsa Indonesia, sehingga menyebabkan depresi berat bagi korbannya. Terjerumus anak usia sekolah ke dalam tindakan perzinaan, serta kasus pornografi dan pornoaksi.

Padahal bila dibandingkan dengan tindak pidana narkotika, tindak pidana pornografi dan pornoaksi adalah mempunyai akibat yang lebih dahsyat daya rusaknya pribadi pelaku, tatanan keluarga, masyarakat, bahkan bangsa. Karena itu, pornografi dan pornoaksi sungguh merupakan perbuatan yang tidak memelihara akal manusia yang beriman (Djubaedah, 2004, hlm. 98 & 100).


(14)

3

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengalaman bangsa Indonesia selama masa reformasi di mana pornografi dan prostitusi luar biasa maraknya, dari mulai gambar dan adegan-adegan setengah telanjang yang ditayangkan di media massa sampai pada pemerkosaan, perselingkuhan, pelacuran, sodomi, homoseks dan lesbian yang terjadi hampir di semua tingkat kehidupan masyarakat. Sehingga para remaja (pelajar dan mahasiswa) berdasarkan hasil penelitian lembaga swadaya masyarakat, di beberapa kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Medan, rata-rata 40-50% telah melakukan perzinahan/pelacuran sesama mereka. Dan banyak pula pemerkosaan, perselingkuhan dan pelacuran yang dilakukan oleh remaja yang berakhir dengan pembunuhan. Padahal bangsa Indonesia 86% pemeluk agama Islam, yang pada masa lampau taat beragama dan bermoral baik, telah seharusnya apabila sekarang berusaha mencegah dan mengendalikan super-krisis pornografi dan prostitusi dengan melahirkan undang-undang anti pornografi dan prostitusi (Djaelani 2006, hlm. 83-84). Kemudian selain permasalahan di atas, ada pula permasalahan mengenai krisis identitas. Yahudi secara nyata berhasil membungkus tubuh umat Islam dengan pakaian ala Yahudi. Akibatnya nyaris sulit membedakan mana remaja Islam dengan yang non-Islam. Ada laki-laki yang ngaku Islam tapi pakai anting, jeans ketat dan robek serta berperilaku yang tidak mencerminkan Islam. Bahkan tak sedikit remaja putri yang tengah bergelut dengan dunia artis malu menyebut dirinya sebagai muslim. Na’udzubillāħ (Al-Ghifari, 2004, hlm. 82).

Lalu timbul pertanyaan, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam. Seyogianya pendidikan Islam seseorang itu bisa berkembang secara maksimal karena pendidikan Islam tidak hanya diperoleh melalui lembaga formal saja, melainkan bisa juga melalui taman pendidikan al-Quran, pengajian, majelis ta’līm dan yang lebih krusial lagi adalah pendidikan dalam keluarga,

Dengan demikian, Djamarah (2004, hlm. 22 & 29) menyebutkan bahwa keluarga dan pendidikan tidak bisa dipisahkan. Karena selama ini telah diakui bahwa keluarga adalah satu dari Tri Pusat Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pendidikan secara kodrati. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Bagi anak, orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani.


(15)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai model, orang tua seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada orang tua agar selalu mengajarkan sesuatu yang baik-baik saja kepada anak mereka. Dalam salah satu

hadits dari Ibn Abbās ra, Bayḥaqi meriwayatkan, Rosulullah saw, bersabda: “Di

antara hak orang tua terhadap anaknya adalah mendidiknya dengan budi pekerti yang baik dan memberinya nama yang baik”.

Jika melihat fenomena remaja saat ini, tidak sedikit remaja yang menghabiskan waktunya dengan kegiatan-kegitan yang tidak bermanfaat dibandingkan meluangkan waktunya untuk belajar ilmu agama. Sebagaimana Karlina (2008, hlm. 56) dalam penelitian menyebutkan minat remaja di salah satu daerah di Jakarta Timur terhadap kegiatan keagamaan adalah biasa-biasa saja (kualifikasi sedang). Hal ini ditunjukkan dengan presentase 44.83% remaja yang tertarik untuk mengikuti kegiatan keagamaan

Adapun hal ini disebabkan oleh tidak adanya faktor-faktor yang menimbulkan minat terhadap kegiatan keagamaan seperti: tidak adanya motivasi, merasa tidak butuh, lingkungan yang tidak mendukung, fasilitas yang tidak memadai, kondisi keluarga, dan teman sepergaulan (Karlina 2008, hlm. 12-13).

Selain itu, kondisi ini diperparah dengan adanya kasus yang baru-baru ini cukup menyita perhatian publik, yakni kasus yang melibatkan seorang da‟i kondang (Ustad Hariri). Sebagaimana yang dilansir harian Liputan 6 yang menyebutkan bahwa ustad Hariri memiliki sifat temperamental dan tersulut emosinya. Hal ini terlihat jelas ketika ustad Hariri menginjak kepala seorang petugas soundman. Ia merasa kesal karena pengeras suaranya tidak berfungsi dengan baik (Liputan6, 2014). Ditambah lagi dengan adanya kasus ustad Guntur Bumi (UGB), menurut harian Tempo UGB melakukan tindakan penipuan dan pelecehan seksual yang dalam menjalankan praktik pengobatannya (Atmasari, 2014). Bahkan berita paling mengejutkan datang dari mantan Menteri Agama Surya Dharm Ali yang tersandung kasus korupsi pengadaan barang dan jasa haji pada tahun 2012-2013 di Kementrian Agama (BBC, 2014).


(16)

5

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kasus-kasus diatas tentunya memberikan citra buruk pada dunia dakwah, setelah kesan membosankan dan menjenuhkan karena dakwah yang hanya begitu-begitu saja tanpa ada inovasi atau kesan menarik didalamnya seperti ceramah-ceramah yang kurang memperhatikan situasi dan kondisi dari jamā’aħ, metode

dalam berceramah dan komunikasi yang terjalin antara da‟i dan jamā’aħ.

Adapun menurut Ali Musṭafa Yakub yang dikutip dari Samsul Munir Amin (2009, hlm. 108), bahwa strategi pendekatan dakwah secara global disebutkan dalam al-Quran yang berbunyi:















































Artinya: “serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. an-Naḥl [16]: 125)*

Sebagaimana telah disebutkan dalam ayat di atas, jelas ada tiga strategi yang dilakukan untuk melaksanakan dakwah, yaitu: Hikmaħ (dengan kebijaksanaan), Maw’izaħ asanaħ (Nasihat-nasihat yang baik), Mujadalaħ bil

latī ħiya a san (Diskusi dengan cara yang baik) (Munir 2009, hlm. 108).

*

Seluruh teks ayat al-Qur‟an dan terjemahannya dalam skripsi ini di kutip dari software al-Qur‟an in word yang divalidasi peneliti dengan al-Qur’an special for woman dan terjemahannya, tim terjemah yayasan penyelenggara penerjemah Al-Qur‟an Revisi, terjemah oleh Lajnah Pentashih Al-Qur‟an Departemen Agama Republik Indonesia penerbit Sygma Examedia Arkanleema, Bandung : 2007. Selanjutnya setiap kutipan al-Qur‟an tersebut disingkat dengan contoh QS. 16:125 (artinya Al-Qur‟an surat 16 An-Naḥl, ayat 125)


(17)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dakwah akan berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku melalui komunikasi yang dilakukan dengan penuh kesungguhan oleh umat Islam, sehingga pesan-pesan ajaran Islam sampai kepada sasaran dengan tepat. Dan tujuan dari dakwah itu sendiri bisa terwujud untuk mencapai terbentuknya masyarakat Islami, yang pada akhirnya mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (Munir 2009, hlm. 160).

Jika semua permasalahan tidak bisa diatasi bagaimana masa depan bangsa Indonesia? Akankah Indonesia memiliki warga negara yang intelek serta berakhlak mulia? Rasanya sulit sekali untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satu pertanyaan yang ada dalam benak peneliti adalah bagaimana masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang baik disertai dengan akhlak yang mulia jika melihat permasalah seperti diatas.

Dengan demikian solusi yang ditawarkan adalah dakwah yang dilakukan melalui seni Islami, karena sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa seni itu sangat disukai sekali oleh berbagai kalangan terutama seni musik. Hal ini sejalan dengan Adjie Esa Poetra (2004, hlm. 3) yang menyebutkan bahwa musik dan dakwah merupakan naluri manusia sejak ia dilahirkan, oleh sebab itu beruntunglah bagi mereka yang bisa melakukan hal itu di saat ia dewasa. Sejak dilahirkan, Allah swt telah membekali manusia dua belah otak. Otak kiri adalah bagian otak yang berhubungan dengan fungsi berfikir, sedangkan orak kanan berhubungan dengan fungsi intuisi.

Bahkan menurut Kate dan Richard Mucci dalam bukunya yang berjudul The Healing Sound of Music (dalam Syukur, 2012, hlm. 87) ia telah mengadakan berbagai eksperimen tentang penyembuhan penyakit melalui musik. Hasil percobaannya mampu mencengangkan dunia ilmu kedokteran yang serba material. Dengan musik harpanya, ia mampu memberantas kanker ganas pada beberapa penderita kanker di Amerika. Melalui proses memainkan dan mendengarkan alat musik tersebut, otak akan terangsang kearah positif, dan perasaan akan menjadi tenang. Ketenangan dan semangat hidup yang kuat akan menentukan kesembuhan penyakit lebih cepat daripada keputusasaan.


(18)

7

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Islam sebagai agama yang sempurna tentunya mengandung segala aspek yang dibutuhkan oleh manusia termasuk didalamnya seni musik Islami yang diharapkan bisa memberikan sumbangsih positif bagi penanaman nilai-nilai agama pada setiap individu. Ini bisa menjadi alternatif bagi umat muslim agar bisa mendapatkan syiar-syiar Islam yang tentunya tanpa menghilangkan esensi majelis ilmu sebagai tempat untuk menuntut ilmu.

Adapun dalam memilih dan menyukai aliran musik, tentunya harus bersifat selektif, karena ada beberapa aliran musik yang tidak baik untuk diperdengarkan. Salah satunya adalah aliran musik underground. Menurut Ann Wan Seng (2007, hlm. 166) aliran musik underground yang berasal dari Barat semakin popular di kalangan remaja. Musik ini memekakkan telinga dan tidak mempunyai syair yang jelas. Musik ini dimainkan secara keras dan penyanyinya akan menjerit serta berteriak tidak beraturan. Lirik lagunya pendek dan selalu diulang-ulang. Syair lagu Black Metal mengandung ayat-ayat memuja setan seperti Abadon, Bahometh, Dagin, Lucifer, dan sebagainya. Selain memuja setan, seni kata lagu Black Metal juga mengandung kata-kata yang kotor. Dalam syair tersebut juga mengandung ayat-ayat yang menghina dan mencaci Tuhan. Hal ini disengajakan untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap Tuhan dan agama.

Berangkat dari pemamparan di atas, peneliti menaruh perhatian pada grup nasyid Edcoustic. Grup nasyid ini memiliki lirik lagu Edcoustic berisikan tentang nilai-nilai Islami yang tidak mengarah pada hal-hal yang negatif serta telah mampu mempertahankan eksistensinya selama kurang lebih 13 tahun dalam dunia nasyid. EdCoustic pun memiliki empat buah album yang laku dipasaran, lirik lagunya yang easy listening membuat grup nasyid ini digandrungi banyak penggemar di berbagai kalangan (D.PE).

Dengan demikian, peneliti perlu melakukan penelitian tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami. Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa menemukan teori bahwa seni musik Islami pun


(19)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(khususnya yang dibawa oleh Edcoustic) bisa memberikan dampak positif bagi religiusitas setiap individu.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Fokus masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami”. Adapun rumusan masalahnya dirinci dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

2. Bagaimana pengorganisasian dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

3. Bagaimana pelaksanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

4. Bagaimana keberhasilan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang “Implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami”. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.

2. Untuk mengetahui pengorganisasian dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.

4. Untuk mengetahui keberhasilan dakwah Islam grup nasyid Edcoustic melalui seni musik Islami.


(20)

9

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam, yakni memberikan pengetahuan tentang dakwah Islam yang diaplikasikan melalui seni musik Islami sebagai salah satu cara dalam penyampaian ajaran agama Islam dan penciptaan lingkungan dakwah yang dapat menarik simpati untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan dakwah guna mewujudkan tujuan pemahaman ajaran agama Islam.

2. Manfaat Praktis

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama pihak-pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan yakni :

a. Bagi civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya bagi para calon guru Pendidikan Agama Islam tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami dan manfaatnya dalam pelaksanaan dakwah.

b. Bagi mahasiswa Program Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya khususnya pada penelitian yang sejenis.

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan rujukan dalam memahami implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami. d. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai acuan untuk memperluas pemikiran dan

penulisan penelitian karya ilmiah sekaligus menjadi acuan dan refleksi untuk mengetahui implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Agar pembahasan dalam penelitian ini mengarah pada maksud yang sesuai dengan judul, maka pembahasan ini peneliti susun menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut :


(21)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. BAB I membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II membahas tentang tinjauan teoritis tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami

3. BAB III membahas tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

4. BAB IV membahas tentang temuan dan pembahasan. 5. BAB V membahas tentang simpulan dan rekomendasi.


(22)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif diperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan (Basrowi & Suwandi, 2008, hlm. 187). Dalam hal ini Moleong (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm. 187), mengemukakan bahwa penelitian kualitatif antara lain bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar daripada angka-angkat.

Adapun menurut Leedy & Ormrod 2005, Patton 2001, Saunders, Lewis & Thornhill 2007 (dalam Sarosa, 2012, hlm. 7) penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati.

Menurut Sumadi Suryabrata (2012, hlm. 72) terdapat sembilan rancangan penelitian. Salah satunya adalah rancangan penelitian deskriptif, dimana penelitian deskriptif ini digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Sejalan dengan hal itu, Nasution (dalam Soerjono & Abdurrahman, 2005, hlm. 19) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang banyak dipergunakan dan dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, karena memang kebanyakan penelitian sosial adalah bersifat deskriptif.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalam, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun


(23)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif (Suryabrata, 2012, hlm 75). Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara alami tanpa adanya manipulasi data lapangan terhadap implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami yang dilakukan oleh grup nasyid Edcoustic.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan

Partisipan atau yang disebut juga sebagai subjek penelitian, menurut Spradley (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm 188) menyebutkan bahwa subjek penelitian merupakan sumber informasi, sedangkan Meleong (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm 188) mengemukakan bahwa subjek penelitian merupakan orang dalam latar penelitian. Secara lebih tegas Moleong mengatakan bahwa mereka itu adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Menurut Spradley (dalam Basrowi & Suwandi, 2008, hlm 188) untuk menentukan atau memilih subjek penelitian yang baik, setidak-tidaknya ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan antara lain: (a) mereka sudah cukup lama dan intensif menyatu dalam kegiatan atau bidang yang menjadi kajian penelitian; (b) mereka terlibat penuh dengan kegiatan atau bidang tersebut; (c) mereka memiliki waktu yang cukup untuk dimintai informasi.

Pada penelitian ini peneliti melakukan kegiatan penelitian dengan subjek penelitian personil grup nasyid EdCoustic (Kang Eggie), manajemen EdCoustic (Kang Iqbal) dan EdFriends (Kang Ahmad, Kang Tatang, Kang Yayan, Teh Ajeng, Teh Cinta, dan Bu Tatin).

Menurut Agus Muzakki Yamani (2014, hlm. 3) Edcoustic merupakan band duo asal Bandung yang mengusung konsep musik pop inspiratif. Lahir sejak 25 Mei 2002 dengan dua personilnya yaitu Aden (vokalis) dan Eggie (gitaris). Di tengah-tengah ramainya musik pop, Edcoustic adalah salah satu grup nasyid Indonesia yang hadir dengan karyanya yang gemilang.


(24)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun subjek yang dijadikan sebagai partisipan pada penelitian ini adalah grup nasyid Edcoustic dengan alasan:

a) Lirik lagu-lagu ciptaannya mudah dimengerti dan enak didengar sehingga tidak sedikit masyarakat yang menyukainya. Selain lirik lagu Edcoustic yang banyak dipahami sebagian masyarakat, konser Edcoustic pun selalu ramai dan dipenuhi pengunjung khususnya kalangan remaja (Yamani, 2014, hlm. 4). b) Sudah 13 tahun menggeluti dunia nasyid dan EdFriends hingga ke luar negeri

(D.PE)

c) Memiliki empat album yang laris di pasaran (D.PE). 1) Album pertama yang berjudul “Masa Muda” 2) Album kedua yang berjudul “Sepotong Episode” 3) Album ketiga yang berjudul “LOVE”

4) Album keempat yang berjudul “Ku Pergi” 2. Tempat Penelitian

Adapun tempat atau lokasi yang dijadikan objek penelitian beralamatkan di kantor MusikPositif.com jalan Arum Sari 1 no. 5A, Kiaracondong, Kota Bandung.

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam mengartikan setiap istilah dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka perlu adanya penyamaan persepsi dan pembatasan terhadap makna istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini. Berikut peneliti paparkan definisi istilah yang ada secara operasional.

1. Implementasi

Implementasi suatu penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai, dan sikap (Susilo, 2017, hlm. 174). Jadi, implementasi dalam penelitian ini adalah suatu bentuk penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam pelaksanaan dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic.


(25)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Dakwah Islam

Menurut Amrullah Ahmad dakwah Islam merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia pada tataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu (Munir, 2009, hlm. 4). Adapun dakwah Islam yang dimaksud adalah suatu bentuk aktualisasi imani personil EdCoustic yang diaplikasikan dalam dunia dakwah. 3. Seni Musik Islami (Nasyid)

Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. Definisi musik Nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan (Wibowo, 2009, 32). Jadi, dalam melaksanakan kegiatan dakwahnya, EdCoustic menjadikan syair-syair keagamaan yang disenandungkan sebagai metode dakwahnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa maksud “Implementasi

Dakwah Islam Melalui Seni Musik Islami” pada penelitian ini adalah suatu bentuk penerapan ide, konsep atau inovasi dakwah grup nasyid EdCoustic yang diaktualisasikan melalui senandung syair-syair keagamaan.

D. Pengumpulan Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedang fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik, antara lain melalui analisis data (Fathoni, 2006, hlm. 104).

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2013, hlm. 308).


(26)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 62) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.

Penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai tekniknya. Adapun setelah melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan member check. Sejalan dengan hal itu, Sugiyono (2013, hlm. 375) menyebutkan bahwa member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Berikut pemaparan ketiga teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan.

1. Observasi

Menurut (Fathoni, 2009, hlm. 104) observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi (observe).

Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 64) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).


(27)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian dan jenis-jenis observasi, pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi partisipatif. Menurut Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 64) dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diteliti atau yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Adapun observasi yang peneliti lakukan adalah observasi yang berhubungan dengan kegiatan pengorganisasian dan pelaksanaan dakwah pada nasyid EdCoustic berserta tim manajemennya.

2. Wawancara

Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 72) wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonsentruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Kartono (dalam Gunawan, 2013, hlm 160) mengartikan wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2009, hlm. 72).

Esterberg (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 73) membagi beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Dengan demikian, pada kegiatan wawancara peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur. Kegiatan wawancara ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan keberhasilan dakwah. Adapun kegiatan


(28)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara ini dilakukan kepada beberapa narasumber, seperti EdCoustic beserta manajemennya dan EdFriends.

Esterberg (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 73) menambahkan bahwa wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya setiap pewawancara mempunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanakan wawancara menjadi lancar.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 82) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada (Sugiyono, 2009, hlm. 83).


(29)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun dokumen-dokumen yang peneliti dapatkan di lapangan, diantaranya adalah: profil nasyid EdCoustic, kumpulan lirik lagu EdCoustic, artist riders EdCoustic, dan Surat Kesepakatan Pementasan EdCoustic.

4. Triangulasi (Gabungan)

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 83) dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pegumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibelitas data, yaitu mengecek kredibelitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2009, hlm. 83).

E. Analisis Data

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 334) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Miles & Huberman (dalam Gunawan, 2013, hlm. 210) mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (1) reduksi data (data reduction), paparan data (data display), dan (3)


(30)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Analisis data kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan juga selama dan sesudah pengumpulan data.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 338).

Kemudian Miles & Huberman (dalam Gunawan, 2013, hlm. 211) menjelaskan bahwa, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data. Temuan yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola, maka hal itulah yang dijadikan perhatian karena penelitian kualitatif bertujuan mencari pola dan makna yang tersembunyi dibalik pola dan data yang tampak. Data yang sudah direduksi maka langkah selanjutnya adalah memaparkan data. Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 341) setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan


(31)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Selanjutnya Imam Gunawan (2013, hlm 211) menjelaskan penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Data penelitiian ini disajikan dalam bentuk uraian yang didukung dengan matriks jaringan kerja.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2013, hlm. 345).

Adapun menurut Imam Gunawan (2013, hlm. 212) penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian. Berdasarkan analisis interactive model, kegiatan pengumpulan data, reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses siklus dan interaktif. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling menyusul.

F. Coding (Pengodean)

Coding adalah kegiatan membuat kode. Lebih lanjut lagi, Miles dan Huberman mendefinisikan kode sebagai label yang diberikan sebagai unit pemberi


(32)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makna atas informasi yang dikompilasi dalam penelitian. Peneliti sudah mulai melakukan analisis ketika membaca teks data penelitian dan kemudian memberi label yang terkait dengan kumpulan teks yang dibacanya. Lebih lanjut kode-kode tersebut dapat diklasifikasikan dan kemudian dianalisis lebih lanjut (Sarosa, 2012, hlm. 73).

Berikut ini adalah pengodean berdasarkan kategorisasi data hasil penelitian yang telah dilakukan:

Tabel 3.1

Pengodean Hasil Penelitian Lapangan

NO NAMA KEGIATAN KODE

1 Observasi Pelaksanaan Dakwah EdCoustic di Pusdai. O1.PUS

2 Observasi Pelaksanaan Dakwah EdCoustic di UPI. O1.UPI

3 Observasi Pelaksanaan Dakwah EdCoustic di Cimahi. O1.CMH

4 Observasi Pengorganisasian Dakwah EdCoustic O2.EdC

5 Wawancara EdCoustic W.EdC

6 Wawancara Manajemen EdCoustic W.M.EdC

7 Wawancara EdFriends Muhamad Mujaeni W.MM

8 Wawancara EdFriends Ajeng Larasati W.AL

9 Wawancara EdFriends Tatang Supriatna W.TSu

10 Wawancara EdFriends Cinta Komala W.CK

11 Wawancara EdFriends Yayan Hadiansyah W.YH

12 Wawancara EdFriends Tatin Sardjiman W.TSa

13 Studi Dokumentasi Lirik Lagu EdCoustic D.LL

14 Studi Dokumentasi Artis Riders D.AR


(33)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Secara umum implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami yang dilakukan oleh grup nasyid EdCoustic bisa dikatakan baik. Hal itu bisa dilihat dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan yang dilakukannya. Selain dari ketiga aspek tersebut, hal ini bisa dilihat pula dari keberhasilan dakwahnya. Banyak sekali respons positif dari pendengar atas dakwah yang dilakukannya. Adapun jika diuraikan secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian di lapangan yang menyebutkan bahwa kegiatan perencanaan EdCoustic dalam implementasi dakwahnya sudah baik dan memenuhi standar yang semestinya. Standar perencanaan dakwah yang ideal, yakni (1) meyakini dengan apa yang hendak ia lakukan adalah hal yang baik dan menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai landasannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya standar operasional prosedur, visi, misi dan tujuan dakwah yang hendak dicapainya tidak bertentangan dengan ajaran Islam. (2) aktivitas dakwah melalui syair lagunya memiliki nilai manfaat. (3) ilmu yang mereka miliki untuk terjun ke dalam dunia dakwah melalui musik sudah cukup mumpuni. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu musik, ilmu agama dan ilmu marketing. (4 & 5) memikirkan dan menganalisis jangka panjang kariernya dalam dunia dakwah melalui musik, alhasil kini EdCoustic membentuk komunitas Musik Positif untuk terus berkarya dalam mengembangkan dunia dakwah melalui lagu. (6) membuat penjadwalan waktu, lokasi, biaya, materi dan metode dalam dakwahnya. Untuk waktu, lokasi dan biaya sudah mereka rumuskan dalam bentuk artist riders, sedangkan materi mereka buat dalam bentuk lagu yang berisikan nilai-nilai aqidah, ibadah dan akhlak, sedangkan metode dakwah yang mereka gunakan adalah metode propaganda, yakni metode yang digunakan dalam bentuk hiburan pertunjukkan


(34)

85

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seni serta metode bi al-Ḥikmaħ dengan menyampaikan hikmah-hikmah melalui lagu-lagunya.

Sedangkan dalam kegiatan pengorganisasian EdCoustic pun sudah terbilang baik dan memenuhi standar ideal perorganisasian dakwah. Hal ini bisa terlihat dari: (1) adanya pembagian tugas pada setiap personil dalam manajemennya. Terdapat tiga divisi dalam manajemen EdCoustic yakni, divisi merchandising, social media dan road manager. Divisi merchandising berkewajiban untuk mengatur keluar masuknya merchandise dan melayani setiap pemesanan CD, kaos dan sebagainya. Divisi media sosial memiliki tugas untuk mengelola akun-akun sosial media sosial seperti facebook dan twitter. Divisi road manager bertugas untuk mengatur jadwal tampil EdCoustic. Adapun pembagian tugas pada personilnya adalah kang Eggie hanya mengelola aset lagu serta mengelola marketing bersama tim marketing. Kemudian tugas lainnya adalah mempertahankan brand. Sementara kang Aden hanya berfokus pada penciptaan lagu-lagu EdCoustic dan kang Eggie lebih kepada arransement musiknya. (2) penetapan orang untuk melaksanakan tugasnya dalam manajemen. Setiap divisi dalam manajemen EdCoustic dikelola oleh satu orang. Divisi merchandising dikelola oleh teh Ita, kemudian divisi social media dikelola oleh teh Cinta Komala dan divisi road manager dikelola oleh kang Taufan dan bagian umum manajemen EdCoustic dipercayakan kepada kang Iqbal. Pembagian setiap divisi ini dilakukan oleh kang Eggie sendiri dan hanya berdasarkan ketepatan dan kecocokan setiap individunya. (3) menetapkan tempat atau lingkungan aktivitas dakwah itu akan dikerjakan. Tempat dan lingkungan yang dimaksud adalah sasaran atau objek dakwah. Hal itu sudah tercantum dalam artist riders yang mereka miliki. Dalam artist riders tersebut tertera kategori usia yang akan menjadi sasaran dakwah EdCoustic, yakni diantaranya: anak-anak, remaja, mahasiswa, orang tua dan umum. Selain itu di dalam artist riders dicantumkan pula jenis acaranya, seperti: komersial, sosial, keagamaan, corporate dan resepsi. (4) menetapkan jalinan kerjasama antara para da’i sebagai suatu kesatuan kelompok kerja. Hal ini sudah


(35)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlihat dari banyaknya bentuk kerjasama yang EdCoustic lakukan, baik itu acara-acara yang dilakukan bersama ataupun pembentukan Musik Positif yang telah disebutkan sebelumnya.

Selanjutnya pada tataran pelaksanaan dakwah EdCoustic sudah memenuhi standar pelaksanaan dakwah yang terdiri dari: (a) Ar-Ruḥiyaħ (Spiritual), EdCoustic senantiasa melaksanakan sholat lima waktu, amalan sunnah dan bersedekah, (b)

Al-Fikriyaħ(Pemikiran), melalui lagu-lagunya EdCoustic memberikan sumbangsih pemikiran dalam dakwahnya, (c) Al-Maliyaħ (Material), selain fokus dalam dakwah melalui lagu, sebagai bentuk kemandiriannya kang Eggie EdCoustic pun memiliki usaha tersendiri yang bergerak dibidang katering. (d) Al-Madaniyaħ

(Penguasaan Lapangan), EdCoustic senantiasa mengkaji medan dakwah yang hendak mereka jadikan sasaran atau objek dakwahnya (e) Al-Ħarakiyaħ

(Gerakan Dakwah), dalam implementasinya EdCoustic pun didukung oleh tim manajemen yang menjadi motor pergerakan dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic. Itu semua dikepalai oleh kang Eggie yang merangkap juga sebagai personilnya.

Pada simpulan mengenai keberhasilan dakwah EdCoustic, peneliti menyimpulkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic sudah bisa dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya respon positif yang datang dari para pendengarnya baik di dalam maupun luar negeri yang ditandai dengan penjualan album EdCoustic yang tembus angka puluhan ribu keping, ada pula perubahan positif yang dirasakan oleh pendengarnya sebagai akibat dari dakwah yang dilakukan EdCoustic, prestasi dan penghargaan yang diraih selama EdCoustic berkiprah dalam dakwahnya, yakni: Penghargaan Live Time Achievment, Grup Terbaik, Grup Terfavorit, Grup Romantic Duo dari Indonesian Nasyid Awards. Itu semua sudah mempu menjawab visi, misi dan tujuan yang EdCoustic canangkan sejak awal pergerakannya dalam dunia dakwah melalui seni musik Islami.


(36)

87

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

1. Untuk Grup Nasyid EdCoustic

Secara keseluruhan implementasi dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic hampir mendekati kesempurnaan dalam sistem manajemennya, baik itu pada tataran perencanaan, pengorganiasian, pelaksanaan dan keberhasilannya. Namun alangkah lebih baiknya, untuk menyempurnakan sistem manajemennya perlu adanya pembukuan mengenai visi, misi, tujuan dan standar operasional prosedur secara tertulis dan tidak bersifat fleksibel lagi. 2. Untuk Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Hasil penelitian tentang implementasi dakwah Islam melalui seni musik Islami ini dianjurkan agar bisa dikembangkan lagi kedepannya, mengingat bahwa dakwah melalui seni musik Islami pun bisa menjadi alternatif dalam memberikan sebuah pembelajaran dan pendidikan agama Islam bagi seseorang.

Hal ini juga bisa memberikan manfaat bagi Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam yang akan mencetak lulusannya yang kelak akan menjadi inovator dalam memberikan pengajaran agama Islam di masyarakat. 3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Tidak banyak rekomendasi yang peneliti sarankan kepada peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sama. Hanya saja peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah literatur buku yang membahas tentang nasyid untuk lebih memperkuat penelitiannya.


(37)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghifari, A. (2004). Memburu Idola Melupakan Jati Diri. Bandung: Mujahid Press.

Alpiansyah, K. (2013). Studi Deskriptif Nasyid pada Pondok Pesantren Raudhatul Hasanah di Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Al-Qardlawy, Y. (2001). Nasyid versus Musik Jahiliyyah. (S. Nurdin, Ed., A. F. Bisyri, A. Sumarna, & A. Musthafa, Trans.) Bandung: Mujahid Press.

Arbi, A. (2012). Psikologi Komunikasi dan Tabligh. (A. Zirzis, & Lihhiati, Eds.) Jakarta: Amzah.

Arifin, A. (2011). Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

AS, E., & Aliyudin. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran.

Atmasari, R. (2014, Mei 7). TEMPO.CO. Retrieved September 3, 2015, from Sisi

Lain Ustad Guntur Bumi yang Menghebohkan:

m.tempo.co/read/news/2014/05/07/064576102/sisi-lain-ustad-guntur-bumi-yang-menghebohkan

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

BBC. (2014, Mei 22). BBC.com. Retrieved September 3, 2015, from KPK

Tetapkan Menteri Agama sebagai Tersangka:

www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/05/140522_menteri_agama_ tersangka_korupsi

detikNews. (2014, Juni 18). Detik News. Retrieved September 3, 2015, from PKS


(38)

89

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

m.detik.com/news/berita/2611869/pks-apresiasi-keberanian-risma-tutup-dolly

Djaelani, A. Q. (2006). Pornografi, Pornoaksi & Prostitusi Strategi Barat untuk Menghancurkan Generasi Muda Islam. (T. R. Press, Ed.) Jakarta: Rabitha Press.

Djamarah, S. B. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djubaedah, N. (2004). Pornografi dan Pornoaksi. Jakarta: Prenada Media.

Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik). (Suryani, Ed.) Jakarta: Bumi Aksara.

Hadi, Y. S. (2006). Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka.

Karlina. (2008). Minat Remaja dalam Kegiatan Keagamaan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatulloh.

Liputan6. (2014, Februari 13). Liputan6.com. Retrieved September 3, 2015, from Bukan Kali Ini Saja Ustad Hariri Murka dengan Petugas Soundman: http://m.liputan6.com/showbiz/read/826306/bukan-kali-ini-saja-ustad-hariri-

murka-dengan-petugas-soundman&ei=s2j19vGp&lc=id-ID&s=1&m=902&ts=1441248329&sig=APONPFm6do9fjqNa90tnAOM6U GYyZCt8Bw

Ma'arif, B. S. (2010). Komunikasi Dakwah. (N. S. Nurbaya, Ed.) Bandung: Remaja Rosdakarya.

Maziyaturrodhiyanah, S. (2008). Analisis Pesan Dakwah Terhadap Teks Syair "Surga-Mu" Karya Band Ungu. Semarang: IAIN Walisongo.


(39)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhtadi, A. S. (2012). Komunikasi Dakwah. (N. S. Nurbaya, Ed.) Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Munir, M. (2009). Metode Dakwah. (M. Suparta, & H. Hefni, Eds.) Jakarta: Kencana.

Munir, S. (2009). Ilmu Dakwah. (A. Zirzis, Ed.) Jakarta: Amzah.

Muslim, I. W. (2010). Pesan Dakwah dalam Pementasan Musik Annida Nirwana. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Muzayin, M. (2008). Spiritualitas Musik dalam Pandangan Seyyed Hossein Nasr. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Poetra, A. e. (2004). Revolusi Nasyid. (D. Riana, Ed.) Bandung: MQS Publishing.

Rizali, N. (2012). Kedudukan Seni dalam Islam. Tsaqafa , 1, 6.

Saputra, W. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif. (B. Sarwiji, Ed.) Jakarta: Indeks.

Seng, A. W. (2007). Membongkar Kesesatan Black Metal. (T. M. Publishing, Ed.) Bandung: MQ Publishing.

Septia, K. (2015, Januari 20). KOMPAS.COM Regional. Retrieved September 3, 2015, from Kepala Sekolah dan Guru Agama Diduga Lakukan Pelecehan Seksual:

regional.kompas.com/read/2015/01/20/15194781/Kepala.Sekolah.dan.Guru. Agama.Diduga.Lakukan.Pelecehan.Seksual

Soerjono, & Abdurrahman. (2005). Metode Penelitian (Suatu Pemikiran dan Penerapan). Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


(40)

91

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID ED COUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Susilo, J. (2007). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syukur, A. (2012). Sufi Healing. (H. Saputra, & A. Prasetya, Eds.) Jakarta: Erlangga.

UPI, T. D. (2009). Islam Tuntunan dan Pedoman. (S. Anwar, Ed.) Bandung: Value Press.

Wibowo, R. A. (2009). Pengetahuan Sikap dan Tindakan Sosial Remaja dalam Kaitannya dengan Musik Nasyid. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Yamani, A. M. (2014). Pesan Taubat Pada Lirik Lagu Nasyid Edcoustic Dalam

Album Sepotong Episode. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.


(41)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu WAWANCARA EDCOUSTIC

(W.EdC) Pelaksanaan Wawancara

Hari/Tanggal : Senin/13 April 2015 Senin/23 April 2015

Tempat : Kantor MusikPositif.com

Jl. Arum Sari 1 no. 5a Kiaracondong, Bandung

Identitas Responden

Nama Lengkap : Eggie Gusthaman Nuryadi Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 31 Agustus 1983

Umur : 32

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan : Personil Nasyid EdCoustic

Menurut kang Eggie Gusthaman (personil grup EdCoustic) dakwah itu memiliki makna yang luas, tidak hanya sebatas ceramah di atas mimbar saja. Segala aktivitas yang positif mengandung unsur dakwah, seperti halnya pemusik, pemahat, pengajar dan lain sebagainya. Bahkan ketika seseorang diamanahi sesuatu terhadap dirinya, kemudian ia menjalankan amanah tersebut maka sesungguhnya dia telah berdakwah. Berbicara tentang EdCoustic, melalui tekad kuat yang dimiliki kang Eggie, maka ia bersama rekannya kang Deden Supriadi bersepakat untuk membentuk sebuah grup musik sebagai dakwahnya yang kemudian grup musik tersebut diberi nama EdCoustic. Adapun grup yang digawangi oleh kang Eggie dan kang Aden beraliran pop religi, sehingga lagu-lagunya pun bernuansakan Islami.

Bukan hanya bermodalkan tekad saja, kang Eggie dan kang Aden menjadikan kemampuan bermusiknya sebagai landasan dalam menjalankan dakwahnya melalui musik. Karena mereka percaya bahwa setiap orang itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda.


(42)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EdCoustic memiliki kemampuan untuk membuat lagu-lagu, maka melalui lagulah mereka melakukan dakwahnya.

Setelah grup EdCoustic terbentuk, lambat laun pengelolaannya pun membaik. Salah satu perbedaannya yakni dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh EdCoustic, tetapi sifatnya tidak secara tertulis. Selain itu, EdCoustic pun menentukan visi dan misi yang diemban oleh grupnya. Visi grup EdCoustic adalah dakwahnya menjadi amal jariyah dan menjadi legend seperti grup musik Bimbo. Adapun misi grup EdCoustic adalah menyalurkan hobi, memberikan suguhan musik yang berbeda, dan travelling.

Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa salah satu misi yang diemban oleh EdCoustic adalah memberikan suguhan musik yang berbeda. Maksud musik yang berbeda disana adalah lagu-lagu yang EdCoustic bawakan tentunya akan menginspirasi banyak orang. Itulah cara yang EdCoustic lakukan untuk mencapai tujuannya, menjadi grup nasyid yang mampu menginspirasi. Inspirasi yang EdCoustic sampaikan pun tentunya berdasarkan kisah-kisah yang mereka alami. Sehingga EdCoustic pun berharap melalui lagu-lagu yang dimilikinya para pendengar mampu mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya secara nyata.

Sejalan dengan karier dakwahnya dalam bermusik, lambat laun EdCoustic pun mulai mendalami ilmu-ilmu manajemen dan marketing, karena hal itu mampu menunjang karier dakwah yang dilakukan oleh EdCoustic. Sedangkan ilmu-ilmu keislaman diperoleh dari pengajian-pengajian rutin yang sering diikuti setiap personilnya juga mengkaji buku-buku keislaman. Kang Eggie pun mengakui bahwa kita bukan dakwah sebagaimana ustadz di masjid yang berdakwah menggunakan nahwu dan shorof sebagai salah satu keilmuannya.

Di Indonesia grup-grup nasyid mulai menjamur. Tentunya ini menjadi peluang bagus bagi EdCoustic untuk melebarkan sayap dalam dakwahnya. Melihat situasi yang seperti ini, bisa diprediksikan bahwa dakwah yang dilakukan melalui musik akan lebih cemerlang dalam jangka waktu yang lama. Saat ini EdCoustic membentuk wadah untuk menampung para grup nasyid untuk sama-sama memajukan dakwah Islam. Jika EdCoustic masih diberikan umur panjang, di


(43)

Luki Agung Lesmana P, 2015

IMPLEMENTASI D AKWAH ISLAM MELALUI SENI MUSIK ISLAMI STUD I D ESKRITIF PAD A GRUP NASYID EDCOUSTIC

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahun 2017 atau 2018 EdCoustic akan launching album baru serta Ramadhan tahun ini akan meluncurkan bukunya.

Sudah banyak lagu yang dipopulerkan oleh EdCoustic, salah satu hits yang sukses membawa nama EdCoustic terdengar hingga ke negara-negara tetangga adalah Menjadi Diriku dan Muhasabah Cinta. Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya bahwa grup musik EdCoustic ini bukan sembarang grup musik, tetapi grup musik yang memiliki misi dakwah. Berdasarkan hal itu, lagu yang dibawakan pun tentunya tidak bisa sembarangan lagu, tetapi lagu yang dibawakan harus memiliki nilai-nilai dakwah. Karena materi dakwah yang disajikan melalui grup musik terletak pada lagu yang dibawakannya. Dengan demikian kita perlu tahu, apa yang melatarbelakangi penciptaan lagu-lagu EdCoustic. Kang Eggie menyebutkan bahwa hampir semua lagu-lagu yang diciptakan EdCoustic bersumber dari kisah nyata. Seperti halnya lagu Menjadi Diriku, lagu itu menceritakan tentang anak muda yang harus memiliki kepercayaan diri yang besar. Kemudian lagu Muhasabah Cinta menceritakan tentang suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang sedang sakit.

Setelah kita mengetahui latar belakang penciptaan lagu-lagu EdCoustic, kita perlu mengetahui nilai-nilai Islami apa saja yang ada pada lagu-lagu EdCoustic. Sejauh ini, EdCoustic telah memiliki empat buah album. Album pertama yang diberi judul Masa Muda, seluruh lagu pada album ini menceritakan tentang masa muda kang Eggie dan kang Aden. Perlu diketahui bahwasannya masa muda kedua personil EdCoustic ini banyak dihabiskan dengan kegiatan-kegiatan positif. Salah satu kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan diantaranya menjadi remaja masjid dan aktif di organisasi Karisma ITB. Album kedua diberi judul Sepotong Episode, seluruh lagu pada album ini menceritakan tentang fase menuju kedewasaan dan persahabatan kedua personilnya. Album ketiga menceritakan tentang fase setelah menikah, bahkan salah satu single-nya berjudul Kau Ditakdirkan Untukku. Tentusingle-nya semua dilandasi dengan aturan Islam, seperti tata cara menikah dalam Islam. Kemudian album keempat menceritakan tentang perjalanan karier EdCoustic sampai kang Aden meninggal dunia.


(1)

dan isya. Meskipun dalam keadaan seperti ini, manajemen EdCosutic tidak mengesampingkan

shalat berjamaa’ah.

Kini pembawa acara pun mengumumkannya dan meminta kang Eggie selaku personil EdCoustic untuk memberikan hadiah lomba beserta pialanya. Dengan senyuman lebar, kang Eggie memberikan ucapan selamat kepada para peserta lomba yang berhasil menjadi juara.


(2)

OBSERVASI KEDUA (O1.UPI)

Hari/Tanggal : Kamis/2 April 2015 Waktu : 16.30 – 17.45

Nama Kegiatan : Civic Hukum Islamic Fair 2015 Tempat : Amphiteater UPI Bandung

Pada acara ini EdCoustic membawakan lima buah lagu, yakni diantaranya: Kau Ditakdirkan Untukku, Sebiru Hari Ini, Muhasabah Cinta, Pertengkaran Kecil dan Aku Ingin Mencintaimu. Grup nasyid EdCoustic sangat ramah dengan para pendengarnya. Hal ini bisa penulis rasakan ketika menjadi peserta di acara ini. Keramahan EdCoustic ditunjukkan dengan sapaan yang hangat kepada pendengar sebelum naik ke atas panggung. Bahkan beberapa dari penonton sempat diajak berjabat tangan oleh personil EdCoustic dengan penuh senyuman.

Meskipun sudah memiliki ketenaran, namun hal ini tidak menyebabkan EdCoustic lupa daratan. Dalam hal ini bisa dilihat ketika EdCoustic ingin mengajak salah satu dari pendengar untuk bernyanyi di atas panggung bersamanya. Sempat pula Kang Eggie turun dari panggung dan meminta izin untuk bernyanyi sambil duduk agar merasakan kebersamaan dengan pendengarnya.

Pada saat di atas panggung kang Eggie menganalogikan seorang mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi dengan seorang da’i yang sedang berdakwah melalui karyanya. Kang Eggie

bercerita, betapa kesalnya seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, kemudian hasilnya

dijiplak begitu saja oleh orang lain tanpa izin. Begitu pula dengan seorang da’i yang bedakwah

melalui karya, kemudian karyanya di copy-paste tanpa izin. Hal ini yang dirasakan oleh EdCoustic yang susah payah menelurkan hasil karyanya. Banyak sekali karyanya dinikmati oleh orang banyak tetapi secara ilegal yang tentu berdampak merugikan orang yang menciptakannya.


(3)

sebaliknya jika para pendengar bisa menghargai jerih payah EdCoustic dengan cara membeli karyanya secara legal, ini bisa memperpanjang usia dakwah EdCoustic.

Banyak pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh EdCoustic melalui lagunya. Lagu Kau Ditakdirkan Untukku memberikan pesan tentang memilih pasangan carilah pasangan yang tidak hanya bagus parasnya, hartanya namun juga baik hatinya.. Kemudian lagu Sebiru Hari Ini,

kang Eggie mengajak semua pendengarnya untuk bersama-sama berdiri dan bernyanyi dengan merangkul sahabatnya dan senantiasa mendoakan kebaikan untuk teman-temannya. Lagu Muhasabah Cinta memiliki pesan dakwah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan, tidak putus asa dalam menghadapi cobaan dan berserah diri terhadap-Nya. Pertengkaran Kecil memberikan pesan bahwa setiap manusia tak luput dari khilaf yang tak jarang hingga menyebabkan konflik. Namun itu merupakan hal yang manusiawi. Tidak hanya teman, bahkan orang tua dan anak pun kerap kali memiliki masalah. Bukan perpecahan yang menjadi ujungnya, melainkan perdamaian dan saling memaafkan yang harus dilakukan. Lagu terakhir yang dinyanyikan adalah Aku Ingin Mencintaimu yang mengisahkan tentang kebesaran Allah SWT yang senantiasa memaafkan hambanya meskipun hambaNya kerap kali melakukan dosa bahkan mungkin mengecewakannya. Tetapi bukan Allah jika tidak memaafkan hambanya yang ingin kembali di jalan-Nya.

Di akhir acara kang Eggie menawarkan album terbaru EdCoustic yang didalamnya terdapat tiga buah CD dari album pertama, kedua dan keempat. Selain itu di dalamnya terdapat banyak sekali coretan tangan kang Aden. Diharapkan para pendengar setia EdCoustic atau yang sering disebut dengan EdFriends bisa membeli CD original demi kelangsungan dakwah EdCoustic. Waktu menjelang magrib, kemudian kang Eggie mangajak untuk shalat berjamaah di masjid al-Furqon bersama para penitia pelaksana kegiatan dan peserta Civic Hukum Islamic Fair 2015.


(4)

OBSERVASI KETIGA (O1.CMH) Hari/Tanggal : Minggu/31 Mei 2015

Waktu : 08.00 – 12.00

Nama Kegiatan : Pagelaran Cimahi Untuk Palestina “Bebaskan al-AqshaTempat : Graha Pancaniti, Kota Cimahi

Berdasarkan nama kegiatan yang sudah tercantum di atas, maka dapat digambarkan bahwa kegiatan ini diadakan untuk menggalang dana sebagai wujud kepedulian muslim Indonesia, khususnya warga Cimahi dalam membantu sesamanya.

Acara ini dikemas dengan penampilan beberapa munsyid yang sudah terkemuka seperti diantaranya: Nahawan, Shoutul Haq, Yayan, Teddy Snada, Generasi Rabbani, Hawari, Tashiru, The Jenggot dan yang terakhir adalah EdCoustic. Ini menunjukkan kekompakkan diantara para munsyid dengan menjunjung solidaritas sesama muslim.

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu pengisi acara pada kegiatan ini adalah grup nasyid EdCoustic. Berkolaborasi dengan Teddy Snada yang juga mendapat julukan sebagai Bapak Nasyid Indonesia membuat suasana semakin meriah. Para penonton larut dengan penampilan yang memukau antara EdCoustic feat Teddy Snada. Hal ini terbukti dengan keriuhan penonton saat pembawa acara mempersilahkan EdCoustic ke atas panggung. Seketika


(5)

kedepan untuk mengabadikan penampilan mereka. Euphoria ini berbeda dengan penampilan grup-grup nasyid sebelumnya.

Membawakan dua buah hits milik EdCoustic yang berjudul Jalan Masih Panjang dan Muhasabah Cinta sukses membuat penonton termasuk peneliti sendiri hampir menitikan air mata. Hal ini pun ternyata dirasakan oleh kang Teddy sendiri. Ia menyebutkan bahwa dirinya hampir menitikan air mata ketika menyanyikan lagu Jalan Masih Panjang. Pada lagu kedua yang berjudul Muhasabah Cinta kang Teddy mencoba mengajak salah satu penonton untuk bernyanyi bersama. Akhirnya ada salah satu penonton yang memberanikan diri untuk maju ke depan panggung.

Di penghujung acara para munsyid yang mengisi acara ini mendeklarasikan keterlibatan mereka untuk terlibat dalam aksi solidaritas untuk warga Palestina. Deklarasi ini dibacakan oleh kang Teddy Snada selaku Bapak Nasyid Indonesia yang disepakati dan ditanda tangani oleh semua munsyid pengisi acara Pagelaran Cimahi Untuk Palestina. Adapun isi deklarasinya adalah sebagai berikut:

Surat Pernyataan Dukungan Untuk Kemerdekaan Palestina Bismillahirrohmaanirrohiim

Kami dari munsyid Indonesia pecinta Palestina, dengan ini menyatakan bahwa kami mendukung penuh Palestina menjadi negara merdeka dan mendukung penuh Palestina menjadi anggota

penuh Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Serta mendorong pemerintah Indonesia untuk melaksanakan amanah UUD tahun 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan dan hak setiap negara termasuk

Palestina harus merdeka.

Demikian surat penyataan dukungan ini kami sampaikan dalam keadaan sehat jasmani, rohani dan sadar penuh, karena ingin saudara kita kaum muslimin Palestina berdaulat dan masjid kita


(6)

al-Aqsha selamat tetap utuh, sehingga anak cucu kita bisa berkunjung dan beribadah sebagai kiblat pertama kaum muslimin.