PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI CIDADAP I KOTA BANDUNG.

(1)

KOTA BANDUNG

Tesis

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh

Elmi

1202649

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Pembimbing I

Juang Sunanto,M. A,Ph.D NIP. 196105151986031 002

Pembimbing II

Dr.Djadja Rahardja, M.Ed NIP. 195904141985031005

Mengetahui

Ketua Program Studi pendidikan Kebutuhan Khusus

Dr.Djadja Rahardja, M.Ed NIP.195904141985031005


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas IV SD Negeri Cidadap 1 Kota Bandung“ ini beserta seluruh isinya adalah benar -benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan pengjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang Membuat Pernyataan


(4)

Elmi, 2014

ABSTRAK

Elmi (1202649) Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever SD Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh gejala-gejala yang dialami siswa seperti sulit berkonsentrasi, sering menunda-nunda tugas. Fokus penelitian ini adalah program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa

underachiever. Penelitian ini bertujuan untuk :(1) mendeskripsikan kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever;(2) mendeskripsikan pelaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever; (3) merumuskan rumusan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever dan (4) mendeskripsikan keterlaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan reseach and development (R&D). Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, Pertama tahap pendahuluan; observasi angket; Kedua tahap merumuskan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever; ketiga tahap pelaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa

underachiever. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever yang kurang baik; antara lain; kurang minat membaca, menunda-nunda tugas, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, jarang berkonsentrasi selama waktu belajar. Sekolah telah melaksanakan program bimbingan belajar secara umum bagi siswa yang memerlukan bimbingan belajar, tetapi secara khusus belum menyusun program bimbingan belajar dalam rangka meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever. Program yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah program bimbingan belajar yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa underachiever. Program yang tersusun dapat membantu meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever kearah yang lebih baik.

Kata kunci : Program Bimbingan belajar, Kebiasaan Belajar, Siswa Underachiever


(5)

Elmi, 2014

ABSTRACT

Study counseling program to Improve Underachiever Elementary Students Learning Habit

Elmi

Special Needs Education Program

School of Postgraduate Indonesia University of Education

The background of this research is the symptoms which experienced by the students such as difficulty in concentrating and often delay the tasks given. This research focuses on the study counseling program to improve the underachiever

students’ learning habit. The aims of this research are: (1) to describe the objective condition of the underachiever students’ learning habit, (2) to describe

the application of the counseling program for underachievers, (3) design the counseling program to improve the learning habits of the underachiever and, (4) to describe the application of the counseling program to improve the

underachiever students’ learning habit. The method used is qualitative research with the research and development approach. This research is implemented in three steps: first, introduction step, second, design the counseling program to

improve the underachiever students’ learning habit, third the implementation of the counseling program. The finding of this research shows the objective conditions of the underachievers are less well; such as less interest in reading, delaying the tasks, lateness in collecting the works, and lack of concentration. School has been implementing the counseling program for students who need

counseling but hasn’t designed the program for underachiever specifically. The

program developed in this research is the counseling program which are adjusted towards the needs of the underachievers. The designed program is able to improve

the underachiever students’ learning habit.


(6)

BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan individu agar dapat mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan. Pendidikan juga merupakan dasar bagi kemajuan individu dan kelansungan individu, melalui pendidikan, individu memperoleh informasi dan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada. Pendidikan bertujuan menyiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini sejalan dengan apa yang termuat dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta pendidikan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”

Selain itu, sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensi, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial (Yusuf, 2005: 95).warga negara yang bertanggung jawab.

Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral pendidikan mempunyai peran penting dalam mendukung dan menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara optimal. Sesuai dengan tujuan pendidikan sebagai mana yang dinyatakan dalam pasal, 3 yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar


(7)

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahklak mulia , sehat, berilmu, sikap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab.

Underachiever merupakan suatu masalah yang sangat komplek dalam dunia pendidikan. Underachiever mengarah pada keterkaitan dari berbagai faktor yang melatarbelakangi Natawidjaja (1999 : 1 ) mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor external. Faktor internal dalam belajar adalah faktor-faktor yang ada pada individu yang mencakup intelegensi atau kecerdasan, kepribadian, bakat, motivasi, metode belajar, serta kebiasaan belajar, Sedangkan faktor external yang mempengaruhi belajar pada individu yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat belajar merupakan faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi kebiasaan belajar siswa.

Kebiasaan belajar yang baik menentukan prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Menurut Nedi (2008) suatu tuntutan atau tekad serta cita-cita yang dicapai dapat diinginkannya tercapai dengan baik. Kebiasaan belajar yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya kebiasaan belajar yang tidak baik cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Perilaku underachiever perlu segera ditangani terutama dari segi kebiasaan belajar menurut Runikasari (2012 : 4) menyatakan bahwa gambaran prilaku siswa

underachiever di sekolah adalah bersikap negatif terhadap sekolah, berkata bosan belajar, tugas-tugasnya tidak selesai, tidak pernah puas dengan hasil kerjanya, mudah terganggu konsentrasinya, mempunyai masalah disiplin berkeliling kelas, terlambat, mengganggu kelas, dan menyalahkan guru atau teman kalau ada masalah.

Berdasarkan studi pendahuluan terdapat perbandingan IQ dengan hasil ulangan umum ditemukan 2 underchiever dari 25 siswa kelas IV SD Negeri. Cidadap 1 Kota Bandung. Siswa tersebut memilki IQ diatas rata-rata, cerdas,


(8)

tetapi mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan yang seharusnya diperoleh berdasarkan IQ. Mereka memiliki nilai rendah.

Berdasarkan data dari sekolah, belum ada program bimbingan konseling, serta program bimbingan belajar khususnya untuk menangani siswa

underachiever. Adapun pelaksanaan bimbingan diberikan kepada siswa yang diduga siswa underachiever dan memerlukan penanganan secepatnya.

Proses pendidikan khususnya dilingkungan sekolah hendaknya berfungsi memberikan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk senantiasa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Berkaitan dengan fungsi tersebut sekolah hendaknya dapat memberikan bantuan agar setiap individu dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilkinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan sekolah dalam pemberian bantuan pada siswa underachiever

adalah dengan cara mengembangkan kemampuannya kebiasaan belajar yang positif adalah belajar secara teratur, disiplin, dan penuh konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, membaca buku-buku pelajaran, melatih diri, mendengarkan pelajaran, tidak pernah absen, dan menyimpan serta memelihara peralatan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar.

Layanan bimbingan dan konseling sebagian dari pendidikan dilingkungan sekolah diharapkan dapat memberikan konstribusi untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam mengaktualisasikan potensinya. Dalam hal ini bimbingan adalah upaya yang dilakukan oleh konselor atau guru untuk mengatasi berbagai permasalahan siswa. Supaya layanan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa, maka pelaksanaannya harus berdasarkan pada kebutuhan dan permasalahn siswa yang dibimbing. Salah satu layanan yang dapat diberikan adalah bimbingan belajar yang mencakup ranah akademik siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai Program Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Kebiasaan belajar Siswa Underachiever.


(9)

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belalakang yang di paparkan, maka fokus penelitian ini adalah: Bagaimana bentuk program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar bagi siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung? Berdasarkan fokus Penelitian tersebut, dikemukakan pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung ?

2. Bagaimana pelaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung ? 3. Bagaimana rumusan program bimbingan belajar yang sesuai dengan siswa

underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung ?

4. Bagaimana keterlaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun program bimbingan belajar guna meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever kelas IV di SDN Cidadap 1 Untuk lebih spesifik tujuan penelitian ini mengungkap dan menganalisis hal-hal sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung.


(10)

2. Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung.

3. Menyusun program bimbingan belajar yang sesuai dengan siswa

underachiever kelas IV SDN Cidadap 1 Kota Bandung.

4. Mengkaji keterlaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever di SDN Cidadap 1 Kota Bandung.

D. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah diperolehnya konsep-konsep tentang siswa underachiever serta program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang dapat dijadikan rujukan pengembangan ke ilmuan dalam dunia pendidikan khususnya pada bidang bimbingan belajar.

2. Manfaaat praktis

Hasil dari penelitian dan pengembangan program ini memiliki beberapa manfaat adalah sebagai berikut.

a. Bagi pihak sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam penyelenggaraan bimbingan belajar di sekolah untuk lebih memperhatikan unsur-unsur pengembangan potensi yang dimiliki siswa.

b. Bagi guru pembimbing, program bimbingan yang secara hipoterik efektif untuk membantu siswa underachiever di SD diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan dalam pembuatan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang positif untuk membantu siswa agar terhindar dari underachiever.


(11)

c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai permasalahan tentang kebiasaan belajar siswa


(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nasir, 2009 : 84). Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa desain penelitian adalah rancangan atau pedoman dari semua proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain dalam penelitian ini dirancang menggunakan 3 tahap penelitian dimana setiap tahap memiliki tujuan tertentu. 3 tahap tersebut adalah :

1. Tahap Pendahuluan

2. Tahap Perumusan program 3. Tahap Implementasi program

B. Pendekatan Penelitian

Peneliti ingin mengembangkan suatu program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever berdasarkan permasalahan yang di teliti, maka peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, diamana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi ( Sugiyono, 2011:8 )

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah`dikemukakan maka penelitian ini akan mengembangkan sebuah program dan melakukan ujicoba terhadap


(13)

program tersebut sehingga pendekatan yang digunakan adalah reseach and development (R&D). Reseach and development (R&D) didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan atau diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggulbaru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna (Putra,2011).

C. Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur dalam penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan Kondisi Objektif Kebiasaan Belajar Siswa Underachiver.

Untuk mengetahui kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever

dengan melalui observasi, dan melalui angket kepada guru, serta orang tua. 2. Mempelajari pelaksanaan program bimbingan belajar di sekolah untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever. Untuk mendapatkan data ini melalui wawancara dengan guru kelas yang dilakukan diruang guru.

3. Menyusun program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever Program ini didasarkan atas karakteristik siswa underachiever dalam mengembangkan kebiasaan belajar siswa yang baik.

4. Menyempurnakan program, dengan adanya masukan-masukan dari dosen, setelah itu program tersebut di diskusikan dengan beberapa guru yang dikenal dengan Fokus Group Disscusion (FGD). Pada tahap ini program telah final/ program akhir.

5. Mengujucobakan program akhir pada siswa underachiever.

6. Mengalisis hasil keterlaksanaan program. Analisis dilakukan yakni tahap


(14)

diberikan treatment dan tahap ke dua hasil observasi kebiasaan belajar siswa underachiever setelah diberikan treatment, serta membuat kesimpulan penelitian.

D. Penjelasan Konsep 1. Siswa Underachiever

Rim (Del Siegle & MeCoah, 2008) mengatakan bahwa ketika siswa tidak menampilkan potensinya, maka ia termasuk underachiever. Reis dan MeCoah (Robinson, 2006) mendefenisikan underachieverment sebagai kesenjangan akut antara potensi (expected achieverment) dan prestasi yang diraih (actual achievement)

Peter & VanBoxtel (1999) underachieverment dapat didefenisikan sebagai kesenjangan antara skor tes intelegensi dan hasil yang diperoleh siswa di sekolah yang diukur dengan tingkat kelas dan hasil evaluasi mengajar guru.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dalam penelitian ini adalah siswa

underachiever kelas IV SDN Cidadap 1 Kota Bandung, yang memiliki kesenjangan antara potensi yang dimiliki dengan prestasi belajar yang ditampilkannya, Potensi awal yang dimiliki siswa sebagai modal awal dalam melakukan proses belajar di sekolah diukur dengan tes intelegensi, sedangkan prestasi akademik yang ditampilkan diukur dengan nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru di sekoalah.

2. Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar dalam penelitian ini secara operasional adalah cara-cara belajar yang dilakukan siswa secara berulang-ulang dalam mengikuti pelajaran di sekolah, mengkaji ulang pelajaran di rumah, dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kebiasaan belajar tersebut dilakukan dengan mengikuti teknik-teknik


(15)

tertentu sehingga terbentuk pola belajar efektif yang ditandai dengan munculnya aspek-aspek sebagai berikut:

a. Keteraturan yaitu kebiasaan dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan aturan, secara operasional ditandai dengan adanya indicator,(1) mengikuti pelajaran secara teratur, (2) menyimpan dan memelihara secara teratur alat perlengkapan untuk belajar, dan (3) membiasakan membaca buku-buku pelajaran.

b. Disiplin yaitu ketaatan atau kepatuhan terhadap rencana kerja yang telah ditentukan, secara operasional ditandai adanya indicator, (1) disiplin dalam menetapkan penguasaan materi pelajaran, (2) disiplin dalam menyelesaikan tugas di rumah maupun di sekolah, dan (3) disiplin dalam melaksanakan jadwal belajar yang telah dibuat.

c. Konsentrasi yaitu pemusatan pikiran terhadap aktivitas belajar yang sedang dilakukan dengan mengesampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan belajar, secara operasional ditandai dengan adanya indicator (1) mampu berkonsentrasi ketika belajar di sekolah dan di rumah.

3. Program Bimbingan Belajar

Pada penelitian ini program bimbingan yang dimaksud adalah program yang disusun secara sistematis, terencana, terarah dan terpadu untuk membantu siswa underachiever kelas IV SDN Cidadap 1 Kota Bandung dalam mengembangkan kebiasaan belajar yang baik yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.

Tujuan dari program yaitu proses merancang kegiatan bimbingan belajar yang tepat dan terpadu untuk membantu siswa underachiever. Dasar pengembangan program bimbingan mengacu pada data empiris mengenai


(16)

karakteristik siswa underachiever di lihat dari konsep kebiasaan belajarnya. struktur program yang dirancang sebagai berikut :

a. Dasar pemikiran yaitu latar belakang pentingnya disusun program bimbingan bagi siswa underachiever.

b. Tujuan program yang akan dikembangkan yaitu untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever.

c. Visi dan Misi.

d. Penunjang Teknik Layanan. e. Komponen Program. f. Materi Program. g. Sasaran Program. h. Rencana Operasional.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cidadap 1 Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa underachiever kelas IV SDN Cidadap 1 Kota Bandung. Alasan memilih subjek tersebut adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan informasi dari guru pembimbing dan observasi selama study pendahuluan di SDN Cidadap 1 Kota Bandung rentang terjadinya kebiasaan belajar siswa.

2. Peningkatan dalam upaya membantu siswa yang mengalami masalah dalam hal kebiasaan belajar sebaiknya dilakukan dari awal agar tidak menghambat perkembangan dan lingkungan sosial siswa.

3. Pada kelas IV SD merupakan kelas rendah, maka dari itu proses belajar disekolah perlu diperhatikan untuk melangkah kejenjang kelas yang lebih tinggi, dengan demikian seandainya ditemukan gejala underachierverment


(17)

Dari perbandingan antara nilai IQ, dengan nilai hasil ulangan umum yang diperoleh masing-masing siswa dari 25 siswa adalah, tidak memenuhi KKM sekolah, siswa memperoleh nilai di rata-rata 6, sebanyak 2 orang.

F. Teknik Pengumpul Data 1. Tahap Pendahuluan

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa

underachiever adalah pertama observasi, observasi dalam penelitian ini adalah obsevasi terbuka, yakni melakukan observasi atau pengamatan lansung. Kedua

wawancara yang digunakan untuk menggali data tentang kondisi siswa yang berkaitan dengan program untuk siswa yang mengalami underachiever, ketiga

angket (kuesioner), yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang dikembangkan berdasarkan skala kebiasaan belajar siswa underachiever yang dikembangkan oleh Gie (1995) dengan beberapa adaptasi sesuai dengan kebutuhan peneliti. Angket yang telah dibuat, diuji validasikan oleh pakar. Bentuk angket tertutup format force choice dengan alternative responden pernyataan hanya 5 option pilihan yaitu : SL= Selalu, SR = Sering KD = Kadang-kadang, JR= jarang, TDP = Tidak pernah, masing-masing pernyataan ditentukan skor ; SL= 4, SR = 3, KD = 2, JR = 1, TDP = 0.

2. Tahap Perumusan Program

Pada tahap ini, merumuskan program yang sesuai, rancangan program yang telah disusun, kemudian didikusikan dengan beberapa guru diskusi yang mendalam terhadap rancangan program yang dikenal dengan Fokus Group Discussion (FGD, sehingga menghasilkan program akhir/ program final.


(18)

Program akhir yang disepakati tersebut lalu diuji cobakan pada siswa

underachiever kelas IV di SDN Cidadap 1 Bandung. Adapun sebelum memberikan treatment peneliti; Pertama melakukan observasi perilaku belajar siswa underachiever, kedua pelaksanaan program, ketiga melakukan observasi perilaku belajar siswa setelah memberi treatment untuk mendapatkan hasil uji keterlaksanaan.

Dalam uji keterlaksanaan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever ini dapat dijelaskan aspek-aspek sebagai pedoman observasi perilaku belajar sebelum dan sesudah dilakukan bimbingan belajar. Aspek-aspek tersebut antara lain : a) kebiasaan belajar di kelas, b) kebiasaan belajar di waktu senggang, c) kebiasaan belajar dalam kelompok.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan angket. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari dua instrument.

1. Pedoman observasi dan angket untuk mendapatkan kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever. Adapun Kisi- Kisi Instrumen untuk mengungkap kebiasaan belajar siswa underavhiever adalah dijabarkan dalam Tabel.3.1 sebagai berikut :

Tabel. 3.1

Kisi-kisi Instrumen Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever

No Aspek Sub Aspek Indikator

Responden/ Informasi

Teknik Pengumpulan Data

1 2 3 4 5 6

Kebiasaan Keteraturan


(19)

1. Belajar di kelas

jadwal pelajaran yang telah dibuat

b.Mengikuti pelajaran secara teratur

c.Menyimpan dan memelihara, secara teratur alat belajar d.Membiasakan

membaca buku pelajaran

Kelas 1 Observasi 1 Angket 2 s/d 8 Observasi 2 Angket 9 s/d 13 Observasi 3 s/d 6 Angket 14s/d 20 Observasi 7 s/d 11 Disiplin

Konsetrasi

a.Menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu

b.Memantapkan penguasaan materi pelajaran Konsentrasi dalam proses belajar di kelas

Guru kelas Angket 261s/d 29 Observasi 12 s/d 18 Angket 30 s/d 34 Observasi 19 s/d 25 Angket 35 s/d 38 Observasi 26

2. Kebiasaan Belajar diwaktu Senggang Pemanfaatan Waktu pelajaran kosong a.Menyelesaikan tugas yang belum selesai b.Membuat

ringkasan materi pelajaran

Guru kelas Angket 39 Observasi 27, 28 Angket 40 Observasi 29 3. Kebiasaan

belajar dalam kelompok Kehadiran dalam kelompok

a. Hadir di setiap pertemuan kelompok Angket 41 6


(20)

b. Aktifitas dalam belajar kelompok

Observasi 30 Angket 42 s/d 45 Observasi

31s/d 35 4. Kebiasaan

Belajar di rumah Keteraturan a.Melaksanakan jadwal pelajaran b.Menyimpan dan

memelihara secara teratur perlengkapan belajar

c.Belajar secara rutin dimalam hari

Orang tua Angket 1,2 3,4

15

1 2

Disiplin 3 a.Menyelesaikan tugas-tugas/PR b.Memantapkan 4 Orang tua 5 Angket 8-13 5,6,7,14, 6 penguasaan materi

pelajaran

16,s/d 23 Konsentrasi Konsentrasi

dalam proses belajar di rumah

Orang tua Angket 24-27

2. Pedoman wawancara untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan program bimbingan bimbingan belajar di sekolah untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever. Adapun Kisi- Kisi Instrumen untuk mengungkap pelaksanaan program bimbingan belajar di sekolah untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underavhiever adalah dijabarkan dalam Tabel.3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru


(21)

Informasi Pengumpulan Data

1 2 3 4 5

Pelaksanaan program bimbingan belajar di sekolah

Perencanaan program bimbingan belajar

a.Tujuan bimbingan belajar

b.Jenis layanan bimbingan dalam kaitannya dengan Proses belajar mengajar

c.Materi bimbingan belajar

d.Prosedur dan strategi layanan bimbingan belajar e.Metode dan teknik layanan bimbingan belajar

f.Evaluasi program bimbingan belajar

Guru

pembimbing Wawancara

1 Kesesuaian program 2 a.Penyusunan program di

3 4 5

bimbingan belajar dengan kebutuhan siswa sesuaikan dengan kebutuhan siswa b.Bentuk program bimbingan belajar

bagi siswa

underachicver

Manfaat kegiatan bagi siswa

Merefleksi isi kegiatan bimbingan belajar sehari-hari Kebermanaan Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam bimbingan belajar Eskplorasi Hal yang penting

dikembangkan dalam program kegiatan bimbingan belajar


(22)

Penelitian ini mengggunakan data kualitatif. Proses analisa data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan kerangka yang dikembangkan oleh Miles & Huberman ( Sugiyono, 2013:246) yang terdiri dari 3 fase, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data ( data display), dan penarikan konklusi(conclusion drawing) dan verifikasi ( verification). 3 fase tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Reduksi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan ,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data yang diperoleh pada saat observasi dan wawancara.

2. Penyajian data, analisa data ini adalah menentukan bagaimana data itu akan disajikan. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya.

3. Penarikan konklusi / verifikasi adalah penarikan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang didukung oleh data-data yang telah disajikan.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab V merupakan bab terakhir dalam pelaporan penelitian, yang berisi simpulan dan rekomendasi penelitian. Simpulan berdasarkan hasil kajian teoritis dan temuan dilapangan. Rekomendasi penelitian agar hasil penelitian ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup yang lebih luas.

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuan yaitu merumuskan program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa

underachiever. Adapun hasil kajian penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut : 1. SDN Cidadap 1 ternyata ada dua orang siswa underachiever kelas IV

yang perlu layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar dengan baik.

2. SDN Cidadap 1 telah melaksanakan program bimbingan belajar secara umum untuk siswa yang memerlukan layanan bimbingan belajar, tetapi secara khusus belum ada menyusun program bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa underachiever.

3. Program yang tersusun telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa underachiever. Maka bentuk program untuk dua orang siswa underachiever ini terdiri dari beberapa materi; a) membaca yang efektif, b) mengurutkan angka, c) stop menunda-nunda tugas, d) sulit konsentrasi jauhkan gangguan.

4. Program yang telah diujicobakan dapat dilaksanakan dengan baik, tetapi untuk merespon, siswa ada yang cepat memahami materi dan ada yang lambat memahami materi. Untuk yang lambat memahami materi diberikan bimbingan belajar secara berulang-ulang agar siswa


(24)

memahami materi diberikan bimbingan belajar secara berulang-ulang agar siswa memahami materi dan menunjukkan hasil yang lebih baik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dikemukan rekomendasi sebagai beerikut : 1. Sekolah dan Guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever pada taraf kurang baik, oleh karena itu sekolah dan guru hendaknya perlu adanya program bimbingan belajar bagi siswa yang memerlukan layanan khusus atau individual yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa underachiever.

2. Wali murid/ Orang Tua Siswa Underachiever

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa kurang baik, maka dengan program ini dapat membantu siswa underachiever dalam rangka meningkatkan kebiasaan belajar, oleh karena itu program ini juga bisa diterapkan dirumah oleh orang tua dalam membantu anak terutama untuk melatih konsentrai belajarnya dirumah.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki banyak kelemahan yaitu; subjek penelitian hanya dua orang siswa dan fokus penelitian hanya pada dampak pelaksanaan program bimbingan belajar terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever saja. Oleh karena itu, dapat disarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan subjek yang lebih banyak dan meneliti dampak pelaksanaan program bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa underachiever.


(25)

Elmi, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng. (2012). Karakteristik Siswa Underachiever. (online). Tersedia http://ajenganjar.blogspot.com.online:12 Februari 2014

Akhmat Sudrajat. (2010). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Tersedia : (online) http://akhmatsudrajat. wordpress. com/2014/12/02/ Evaluasi Program Bimbingan Konseling di Sekolah

Ali, L (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Ardiansyah. A. (2011). Pengertian Kebiasaan Belajar. Tersedia :http/kabar pendidikan blog spot.com.online:12 Februari 2014

Arikunto, Suharsimi. (2006). Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara. Depdikbud. (1992). Empat Strategi Dasar Kebijakan Pendidikan

NasionalJakarta:Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiyono. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah.(2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gie. (1995). Cara Belajar yang Efektif. Jilid II Edisi ke II Yogyakarta: Liberty Yogayakarta.

Gie. (1988). Psikologi Pendidikan.Tarsito

Gie. (2000). Cara Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa.Edisi II. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.


(26)

Elmi, 2014

Gie. (2002). Cara Belajar yang Efektif. Jilid I Edisi ke 5 Yogyakarta: PUBIB (Pusat Belajar Ilmu Berguna).

Hamalik, Qemar. (2005). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hawadi. (2004). Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

BerbakatIntelektual. Jakarta: Gramedia Wedia Sarana Indonesia.

Macsaroh. (2010). Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan KebiasaanBelajar Siswa SMA Bandung SPS BK UPI.

Mc Coah,D. (2008). Understanding Underachievement : Recent Research on Underachiement. www.aare.edu.au.

Makmum. (2000). Psikologi Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta.

Meliala. (2006). Underachiever. Tersedia di`lbonkgrup wordpress.com.

Munandar. (1999). Kreatifitas & Keberbakatan : Strategi Mewujudkan Potensi Kreatifitas dan bakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Munandar. (2002). Kreatifitas dan Keberbakatan : Strategi : Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Munandar. (2004).Pengembangan Kreatifitas Anak berbakat. Jakarta : Rineka Cipta Sukmadinata.

Natawidjaya. (1997). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Depdikbud.

Natawidjaya. (1991). Pedoma Supervisi. Jakarta. Depdiknas.

Natawidjaya. (1999). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Depdikbud.


(27)

Elmi, 2014

Nedi. (2008). Metode Serta Media Pembelajaran. Tersedia di. www.indioskripsi.com.

Nurihsan. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling Bandung : Mutiara Nurihsan. (2006). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar

BelakangKehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Oxforbrooks. ac.uk. (2006). Underachievement : What do we mean by Underachievement ? (online) 12 Februarit 2014.

Panji. (2008). Penagaruh Kebiasaan Belajar Dan Kecerdasan Terhadap Hasil Belajar. (online.). Tersedia di. http://Semua Tentang Belajar. Blogspot.com.

Peter. WA, VanBoxtel.(1999).Inreguler Error Patter In Ravens Standar Progresive matrices a sign of underachievement Instesting Situation ?. High ability studies Vol 10. No 2.

Prayitno & Amti. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Prayitno. (2004). Pengembangan Dna Kebiasaan Belajar Siswa Melalui Pelayanan Konseling. UNP : Sumatera Barat.

Prayitno dan Amti (2009). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Putra, Nusa (2011). Research and Development Penelitian dan Pengembangansuatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rims, Silvia. (2006). Underchievement Syndrome Cause and Curse. Wetertoun : Apple pblishing.


(28)

Elmi, 2014

Rim, Silvia. (2008). Underachieverment Syndroum Cause and Curse Wetertoum: Apple Pblishing.

Robinson. (2006) Underachiever. (online) Tersedia di.www.oxforbrook cs.ac.uk. Runikasari. (2008). Underachiever. Tersedia di www. gwacities.com

Runikasari. (2012). Motivasi Remaja Underachiever. (online). Tersedia : http://www.lptui.com/Artikel 5 Agustus 2012

Sabili. (1998). Beberapa Faktor Penyebab Underachiever. Tersedia di. (www.gwacities.com).

Semiawan. (2004). Underachiever. Tersedia di www.ditplb.or.id. Salim. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosdakarya.

Slameto. (2003) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta. Sukardi, DK. (1990). Bimbingan Belajar. Usaha Nasional.

Sulaeman. ( 1984). Sumbangan Kecerdasan, Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar danPrestasi Belajar Akademik Para Siwa SMA di Jabar. Disertasi. Bandung SPS IKIP Bandung.

Sularti. (2008). Efektifitas Program Bimbingan Konseling untuk Mengembangkan Sikap dan Kebiasaan Belajar Siswa. Bandung SPS BK.

Sulistiana. (2009). Program Bimbingan Belajar Siswa Underachiever

Surya. (1979). Underachiever dan Faktor Penyebenya. Tersedia di www. ditplb.or.id.


(29)

Elmi, 2014

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.. 2004. Surabaya: Karina.

Walgito.(1995). Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah. Edisi Ketiga: Yogyakarta: Andi offiset.

Willis, Sofyan, (1985). Sikap Dan Kebiasaan Belajar Siswa Di Hubungkan Dengan Persepsi Siswa Tentang Kondisi Psycho Hygene dan KonsidiPsycho Hygene. Tesis pada FIP IKIP Bandung. Tidak di terbitkan.

Winkel. (1997). Psikolagi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Widia Sarana

Yusuf, Syamsu. (2005). Program Bimbingan & konseling di Sekolah. Bandung Rizqi Press.


(1)

Elmi, 2014

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami materi diberikan bimbingan belajar secara berulang-ulang agar siswa memahami materi dan menunjukkan hasil yang lebih baik.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dikemukan rekomendasi sebagai beerikut : 1. Sekolah dan Guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi objektif kebiasaan belajar siswa underachiever pada taraf kurang baik, oleh karena itu sekolah dan guru hendaknya perlu adanya program bimbingan belajar bagi siswa yang memerlukan layanan khusus atau individual yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa underachiever.

2. Wali murid/ Orang Tua Siswa Underachiever

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa kurang baik, maka dengan program ini dapat membantu siswa underachiever dalam rangka meningkatkan kebiasaan belajar, oleh karena itu program ini juga bisa diterapkan dirumah oleh orang tua dalam membantu anak terutama untuk melatih konsentrai belajarnya dirumah.

3. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki banyak kelemahan yaitu; subjek penelitian hanya dua orang siswa dan fokus penelitian hanya pada dampak pelaksanaan program bimbingan belajar terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever saja. Oleh karena itu, dapat disarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan subjek yang lebih banyak dan meneliti dampak pelaksanaan program bimbingan belajar terhadap prestasi belajar siswa underachiever.


(2)

Elmi, 2014

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajeng. (2012). Karakteristik Siswa Underachiever. (online). Tersedia http://ajenganjar.blogspot.com.online:12 Februari 2014

Akhmat Sudrajat. (2010). Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling. Tersedia : (online) http://akhmatsudrajat. wordpress. com/2014/12/02/ Evaluasi Program Bimbingan Konseling di Sekolah

Ali, L (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Ardiansyah. A. (2011). Pengertian Kebiasaan Belajar. Tersedia :http/kabar pendidikan blog spot.com.online:12 Februari 2014

Arikunto, Suharsimi. (2006). Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara. Depdikbud. (1992). Empat Strategi Dasar Kebijakan Pendidikan

NasionalJakarta:Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiyono. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah.(2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gie. (1995). Cara Belajar yang Efektif. Jilid II Edisi ke II Yogyakarta: Liberty Yogayakarta.

Gie. (1988). Psikologi Pendidikan.Tarsito

Gie. (2000). Cara Belajar yang Baik Bagi Mahasiswa.Edisi II. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.


(3)

Elmi, 2014

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gie. (2002). Cara Belajar yang Efektif. Jilid I Edisi ke 5 Yogyakarta: PUBIB (Pusat Belajar Ilmu Berguna).

Hamalik, Qemar. (2005). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hawadi. (2004). Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak

BerbakatIntelektual. Jakarta: Gramedia Wedia Sarana Indonesia.

Macsaroh. (2010). Program Bimbingan Belajar untuk Mengembangkan Kebiasaan Belajar Siswa SMA Bandung SPS BK UPI.

Mc Coah,D. (2008). Understanding Underachievement : Recent Research on Underachiement. www.aare.edu.au.

Makmum. (2000). Psikologi Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta.

Meliala. (2006). Underachiever. Tersedia di`lbonkgrup wordpress.com.

Munandar. (1999). Kreatifitas & Keberbakatan : Strategi Mewujudkan Potensi Kreatifitas dan bakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Munandar. (2002). Kreatifitas dan Keberbakatan : Strategi : Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Munandar. (2004).Pengembangan Kreatifitas Anak berbakat. Jakarta : Rineka Cipta Sukmadinata.

Natawidjaya. (1997). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Depdikbud.

Natawidjaya. (1991). Pedoma Supervisi. Jakarta. Depdiknas.

Natawidjaya. (1999). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Depdikbud.


(4)

Elmi, 2014

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nedi. (2008). Metode Serta Media Pembelajaran. Tersedia di. www.indioskripsi.com.

Nurihsan. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan konseling Bandung : Mutiara Nurihsan. (2006). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar

BelakangKehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Oxforbrooks. ac.uk. (2006). Underachievement : What do we mean by Underachievement ? (online) 12 Februarit 2014.

Panji. (2008). Penagaruh Kebiasaan Belajar Dan Kecerdasan Terhadap Hasil Belajar. (online.). Tersedia di. http://Semua Tentang Belajar. Blogspot.com.

Peter. WA, VanBoxtel.(1999).Inreguler Error Patter In Ravens Standar Progresive matrices a sign of underachievement Instesting Situation ?. High ability studies Vol 10. No 2.

Prayitno & Amti. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Prayitno. (2004). Pengembangan Dna Kebiasaan Belajar Siswa Melalui Pelayanan Konseling. UNP : Sumatera Barat.

Prayitno dan Amti (2009). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Putra, Nusa (2011). Research and Development Penelitian dan Pengembangansuatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Rims, Silvia. (2006). Underchievement Syndrome Cause and Curse. Wetertoun : Apple pblishing.


(5)

Elmi, 2014

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rim, Silvia. (2008). Underachieverment Syndroum Cause and Curse Wetertoum: Apple Pblishing.

Robinson. (2006) Underachiever. (online) Tersedia di.www.oxforbrook cs.ac.uk. Runikasari. (2008). Underachiever. Tersedia di www. gwacities.com

Runikasari. (2012). Motivasi Remaja Underachiever. (online). Tersedia : http://www.lptui.com/Artikel 5 Agustus 2012

Sabili. (1998). Beberapa Faktor Penyebab Underachiever. Tersedia di. (www.gwacities.com).

Semiawan. (2004). Underachiever. Tersedia di www.ditplb.or.id. Salim. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosdakarya.

Slameto. (2003) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta. Sukardi, DK. (1990). Bimbingan Belajar. Usaha Nasional.

Sulaeman. ( 1984). Sumbangan Kecerdasan, Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar danPrestasi Belajar Akademik Para Siwa SMA di Jabar. Disertasi. Bandung SPS IKIP Bandung.

Sularti. (2008). Efektifitas Program Bimbingan Konseling untuk Mengembangkan Sikap dan Kebiasaan Belajar Siswa. Bandung SPS BK.

Sulistiana. (2009). Program Bimbingan Belajar Siswa Underachiever

Surya. (1979). Underachiever dan Faktor Penyebenya. Tersedia di www. ditplb.or.id.


(6)

Elmi, 2014

Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.. 2004. Surabaya: Karina.

Walgito.(1995). Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah. Edisi Ketiga: Yogyakarta: Andi offiset.

Willis, Sofyan, (1985). Sikap Dan Kebiasaan Belajar Siswa Di Hubungkan Dengan Persepsi Siswa Tentang Kondisi Psycho Hygene dan KonsidiPsycho Hygene. Tesis pada FIP IKIP Bandung. Tidak di terbitkan.

Winkel. (1997). Psikolagi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Widia Sarana

Yusuf, Syamsu. (2005). Program Bimbingan & konseling di Sekolah. Bandung Rizqi Press.