PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA DIDIK.

(1)

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL

SENSITIVITY PESERTA DIDIK

(Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh Ayu Shinta Wati

NIM 1103835

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL

SENSITIVITY PESERTA DIDIK

(Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Ayu Shinta Wati NIM. 1103835

Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

© AYU SHINTA WATI, 2015

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JUNI 2015

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotokopi, atau dengan cara lainnya tanpa seizin penulis.


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERANAN

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN

MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA DIDIK (Studi Deskriptif di SMA NEGERI 1 Margahayu)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, 25 Juni 2015 Yang membuat pernyataan,

Ayu Shinta Wati NIM. 1103835


(4)

AYU SHINTA WATI

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL

SENSITIVITY PESERTA DIDIK

(Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING I,

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M. Pd. NIP 19590714 198601 1 001

PEMBIMBING II,

Dr. H. Rahmat, M. Si. NIP 19580915 198603 1 003

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed NIP 19630820 198803 1 001


(5)

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Senin, 29 Juni 2015

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji :

Penguji I,

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

Penguji II,

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.Ip., M.Si. NIP. 19690929 199402 1 001

Penguji III,

Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001


(6)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERANAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA DIDIK

(Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu) Ayu Shinta Wati, NIM: 1103835

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang. Perkembangan tersebut seiring juga dengan munculnya permasalahan di negara Indonesia. Kenyataan tersebut membuat negara Indonesia mengehendaki warga negarnya menjadi warga negara yang baik (good citizen). Sebab dengan warga negara yang baik maka diyakini mampu menyelesaikan permasalahan yang muncul. Sektor pendidikanlah yang mampu membina warga negara menjadi warga negara yang baik salah satunya melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu Pendidikan Kewarganegaraan mampu menumbuhkan social sensitivity peserta didik yang nantinya menjadi partipasi sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mencoba meneliti tentang peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivity

peserta didik guna membekali peserta didik untuk menjadi penerus pemerintahan Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode studi deskriptif. Pengumpulan data dalam bentuk wawancara, observasi, studi litelatur dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam merencanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM sudah terangkum dalam RPP dan Silabus dengan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan guru menggunakan beberapa model pembelajaran yang berupa menganalisis permasalahan HAM dengan bantuan media pembelajaran berupa berita, gambar dan film, ketika pelaksanaan pembelajarannya pun terlihat aktifitas peserta didik dan guru yang menjadikan suasana pembelajaran di kelas lebih aktif dan kritis. Sikap social sensitivity peserta didik terlihat ketika guru memperlihatkan permasalahan HAM yang ada di Indonesia dalam proses pembelajaran, peserta didik merespon dengan memberi tanggapan berupa komentar. Selanjutnya peserta didik juga menganalisis permasalahan HAM tersebut secara ilmiah mulai dari latar belakang masalahnya, memberi solusi hingga memberi pencegahannya. Walaupun social sensitivity dalam permasalahan HAM tidak hingga kelapangan akan tetapi permasalahan sosial yang lainnya peserta didik sudah mewujudkannya hingga ke partisipasi sosial ke lapangan. Kendala yang muncul berkenaan dengan proses pembelajarannya yang kurang bervariatif sehingga peserta didik kurang antusias sehingga sulit membina social sensitivity dalam diri peserta didik. Upaya yang dilakukan yakni memberikan kegiatan pelatihan dan pembinan kepada guru agar bisa menggunakan model, media dan proses evaluasi yang bervariatif, keratif dan inovatif. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki perananan dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik.


(7)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Indonesia is one of the developing countries. The development is in line also with the emergence of problems in the country of Indonesia. This fact makes Indonesia the state requires its citizens become good citizens (good citizen). Because of the good citizen it is believed capable of resolving the problems that arise. Sector education is capable of fostering citizens become good citizens one through learning Citizenship Education. In addition Civics able to foster social sensitivity learners who later became the social participation. Based on this background, the researchers tried to investigate the role of learning Citizenship Education with human rights materials in growing social sensitivity of learners in order to equip students to become the successor government of Indonesia. The approach used in this study is a qualitative approach, using methods of descriptive studies. The collection of data in the form of interviews, observations, studies and documentation litelatur. The results showed that in planning learning Citizenship Education with human rights materials already summarized in the RPP and Syllabus with curriculum 2013. In the implementation of learning Citizenship Education teachers use some form of learning models to analyze human rights issues with the help of instructional media such as news, images and movies, when the implementation of learning was seen activity learners and teachers who make learning atmosphere in the classroom is more active and critical. Social attitudes sensitivity learners visible when teachers show that there are human rights problems in Indonesia in the learning process, the students responded by giving a response in the form of comments. Furthermore, learners also analyze scientifically the human rights issues ranging from background problems, provide solutions to give its prevention. Although social sensitivity in human rights issues but not to the spaciousness of other social problems learners already happen to the social participation to field. Obstacles that arise with regard to the learning process less varied so that learners are less enthusiastic so hard to foster social sensitivity in self-learners. Efforts are being made which provide training and equipping for teachers to be able to use the model, media and evaluation process varied, keratif and innovative. It can be concluded that learning. Citizenship education has a function in growing social sensitivity learners.


(8)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penulisan ... 6

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan umum Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Prinsip dan Tujuan Belajar ... 10

3. Pengertian Pembelajaran ... 11

4. Teori-Teori Pembelajaran ... 12

5. Faktor-Faktor Mempengaruhi Pembelajaran ... 13

B. Tinjauan Tentang Pendidikan Kewarganegaraan ... 16

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 16

2. Ciri-ciri Pendidikan Kewarganegaraan... 20

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 20

4. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 25

5. Peran Pendidikan Kewarganegaraan ... 26


(9)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan ... 29

C. Tinjauan Tentang HAM ... 29

1. Perkembangan Sejarah HAM ... 30

2. Pengertian HAM ... 30

3. Jenis Hak Asasi Manusia ... 33

D. Tinjauan Tentang Social Sensitivity ... 34

1. Pengertian Social Sensitivity ... 34

2. Perwujudan Social Sensitivity ... 40

E. Faktor-Faktor Keluarga yang Mempengaruhi Perkembangan Anak (Remaja)... ... 43

1. Keberfungsian Keluarga ... 43

2. Pola Hubungan Orangtua-Anak... 45

3. Kelas Sosial dan Status Ekonomi... .... 50

F. Nilai-Nilai Pancasila yang Berkaitan dengan Social Sensitivity... .. 52

BAB III METODE PENELITIAN... 55

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 55

B. Teknik Pengumpulan Data... 57

1. Observasi ... 58

2. Wawancara ... 59

3. Studi Literatur ... 61

4. Studi Dokumentasi ... 61

C. Teknik Pengolahan Data ... 63

1. Reduksi Data ... 66

2. Penyajian Data ... 67

3. Kesimpulam/Verifikasi ... 68

D. Lokasi dan Subyek Penelitian... 69

1. Lokasi Penelitian ... 69

2. Subyek Penelitian ... 70


(10)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 72

1. Profil SMA Negeri 1 Margahayu ... 72

2. Sejarah SMA Negeri 1 Margahayu... 72

3. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah ... 73

a. Visi... 73

b. Misi ... 73

c. Tujuan dan Sasaran ... 74

d. Program Kulikuler... 75

e. Potensi di Lingkungan Sekolah yang diharapkan mendukung Program Sekolah... 75

B. Deskripsi Temuan Penelitian ... 76

1. Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Materi HAM dalam Menumbuhkan Social Sensitivity Peserta didik ... 77

a. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 78

b. Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan... 82

2. Sikap Social Sensitivity yang Tumbuh Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Materi HAM di SMA Negeri 1 Margahayu dalam diri Peserta Didik... 84

3. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Materi HAM yang mampu Menumbuhkan Social Sensitivity Peserta Didik di SMA Negeri 1 Margahayu... 87

4. Bentuk Kegiatan yang dapat Memecahkan Penghambat yang dihadapi di SMA Negeri 1 Margahayu dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam Menumbuhkan Social Sensitivity Peserta Didik... 91


(11)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

1. Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Materi HAM dalam Menumbuhkan Social Sensitivity Peserta didik ... 94

2. Sikap Social Sensitivity yang Tumbuh Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Materi HAM di SMA Negeri 1 Margahayu dalam diri Peserta Didik... 103

3. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Materi HAM yang mampu Menumbuhkan Social Sensitivity Peserta Didik di SMA Negeri 1 Margahayu... 107

4. Bentuk Kegiatan yang dapat Memecahkan Penghambat yang dihadapi di SMA Negeri 1 Margahayu dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam Menumbuhkan Social Sensitivity Peserta Didik... 113

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 116

A. Simpulan ... 116

1. Simpulan Umum ... 116

2. Simpulan Khusus... 117

3. Rekomendasi... 119

1. Bagi Guru ... 119

2. Bagi Peserta Didik ... 120

3. Bagi Sekolah ... 120

4. Bagi Peneliti Selanjutnya... 121

5. Bagi Departemen Pendidikan Kewarganegaraan ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 122

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 123 RIWAYAT HIDUP


(12)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Karakter Minimal yang Akan Dikembangkan Dalam

Pembelajaran yang Karakter ... 35 Tabel 2.2. Nilai-nilai Karakter dan Maknanya menurut

Character First ... 36 Tabel 2.3. Kualitas Karakter yang Diajarkan menurut Character First... 39 Tabel 2.4 Nilia-Nilai yang dapat dipilih dan dikembangakan dalam

Implementasi Pendidikan Karakter di sekolah... 41 Tabel 2.5 Sikap atau Perlakuan Orangtua dan Dampaknya

terhadap Kepribadian Anak... 46 Tabel 2.6 Pengaruh “Parenting Style” terhadap Perilaku Anak... 49 Tabel 4.1 Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006... 79 Tabel 4.2 Hasil Wawancara Karakter-karakter yang diajarkan di

dalam proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.... 80 Tabel 4.3 Karakter Minimal yang Akan Dikembangkan

Dalam Pembelajaran yang Berkarakter... 98 Tabel 4.4 Kualitas Karakter yang Diajarkan menurut Character First... 99 Tabel 4.5 Nilai-nilai Karakter dan Maknanya menurut

Character First.... 102 Tabel 4.6 Nilai-Nilai Yang Dapat Dipilih Dan Dikembangkan Dalam


(13)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembelajaran... .. 14

Gambar 2.2 Faktor-Faktor Belajar Siswa ... 15

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data (flow model)... 66

Gambar 3.2 Komponen dalam Analisis Data (interview model)... .. 66

Gambar 3.3 Input-Proses-Output Penelitian Kualitatif... 71

Gambar 4.1 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembelajaran.... . 108

Gambar 4.2 Faktor-Faktor Belajar Siswa ... 109


(14)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 PERIZINAN PENELITIAN 1. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian 2. Surat Permohonan Pra Penelitian

3. Surat Permohonan Penelitian

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

2. Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran 3. Pedoman Wawancara

4. Pedoman Studi Dokumentasi

LAMPIRAN 3 PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Silabus Pembelajaran

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. Media Pembelajaran

LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI PENELITIAN 1. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran 2. Hasil Wawancara

3. Matriks Hasil Penelitian 4. Foto-Foto Penelitian

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI BIMBINGAN

1. Surat Keputusan Dekan FPIPS Tentang Dosen Penguji 2. Surat Keputusan Dekan FPIPS Tentang Dosen Pembimbing 3. Biodata Mahasiswa Bimbingan

4. Lembar Bimbingan Skripsi


(15)

1

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang. Indonesia berkembang dalam beberapa bidang baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan maupun sosial. Hal tersebut seiring juga dengan munculnya permasalahan-permasalahan di lingkungan negara Indonesia. Kenyataan tersebut membuat negara Indonesia mengehendaki warga negarnya menjadi warga negara yang baik (good citizen). Sebab dengan warga negara yang baik maka berimplikasi positif pada pencapaian tujuan negara yang diharapkan. Artinya, tujuan negara akan dapat dicapai manakala didukung oleh kualifikasi warga negara yang baik.

Banyak ahli (experts) yang mencoba mengidentifikasi ciri-ciri warga negara yang baik itu dan tentu saja dengan sudut pandang atau perspektif berbeda. Salah satunya menurut Dynneson, Gross & Nick (1989) mengemukakan bahwa:

A good citizens is one who cares about the welfare of other, is ethical in his dealing with others, is able to challenge and critically question ideas, profosal and suggestion, and in light of existing circumstances, is able to make good choice based upon good judgements.

Salah satu sikap yang mesti dikembangkan dan mesti tumbuh dalam diri warga negara Indonesia di masa kini dengan permasalahan-permasalahan yang muncul yakni social senstivity. Mana kala setiap warga negara memiliki sikap

social sensitivity terhadap permasalah yang muncul maka permasalahan tersebut tidak akan menjadi besar dan mampu terselesaikan dengan cepat tanpa harus menunggu beberapa pihak lain untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Social sensitivity adalah kondisi seseorang yang mudah bereaksi tehadap masalah-masalah sosial atau kemasyarakatan. Walaupun permasalahan yang muncul bukan berada diwilayah sekitar tempat tinggal kita namun jika kita memiliki sikap social sensitivity kita akan merasa peduli dan cepat bereaksi terhadap permasalahan tersebut dan ikut membantu menyelesaikan


(16)

2

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahannya karena kita adalah warga negara indonesia yang menjadi satu bagian dalam Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia yang letak wilayahnya dari Sabang sampai Merauke. Fakta tersebut mengharuskan kita memiliki sikap

social sensitivity yang tinggi dan harus selalu dipelihara dan diajarkan kepada generasi penerus bangsa.

Pendidikan Kewarganegaraan yang kita dapatkan di sekolah sejak Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga ke jenjang Universitas atau perguruan tinggi, merupakan proses pembelajaran yang dapat membentukan karakter peserta didik menjadi warga negara yang baik salah satunya membentuk sikap social sensitivity. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan yakni tumbuh-kembangnya kepekaan, ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam konteks kehidupan masyarakat secara tertib, damai, dan kreatif. Perserta didik dikondisikan untuk selalu bersikap kritis dan berprilaku kreatif sebagai anggota keluarga, warga sekolah, anggota masyarakat, warga negara dan ummat manusia di lingkungannya yang cerdas dan baik. Melihat dari tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul baik yang berada di dalam dirinya, lingkungan sekitar hingga lingkungan masyarakat lainnya.

Bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan penting dalam kemajuan negara. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bagian penjelasan pasal 39 ayat (1) yang berbunyi: “Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”.

Dunia pendidikan dimasa kini memperlihatkan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegraan belum tercapai dengan maksimal, hal tersebut terlihat jelas dengan banyaknya para peserta didik yang masih bersikap tidak menghormati orang yang lebih tua, kurang peka terhadap permasalahan sosial dan individualisme yang tinggi. Cukup terlihat ketika menaiki kendaraan umum bis, di dalam bis terdapat anak-anak sekolah yang mendapatkan tempat duduk lalu ada


(17)

3

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seorang ibu-ibu yang sudah tua menaiki bis tersebut dan tidak mendaptkan tempat duduk dalam bis tersebut namun anak-anak sekolah hanya terdiam. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa generasi bangsa kita ini tidak memiliki kepekaan sosial (social sensitivity). Padahal negara Indonesia sangat terkenal akan sikap keindonesiaannya yang ramah, sopan santun dan peduli terhadap sesama.

Aspek tersebut menjadi cerminan bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegraan belum bisa sepenuhnya berperan dalam membentuk sikap peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter baik. Hal tersebut bisa disebabkan karena pembelajaran Pendidikan Kewarganegraan terkadang hanya dipandang sebagai pembelajaran biasa karena tidak diujiankan pada Ujian Nasional (UN), karena itu peserta didik tidak memiliki antusias belajar yang tinggi dan terkadang proses pembelajaran yang monoton dengan teks yang membuat para siswa tidak semangat dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Maka proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan harus dibuat dengan sangat kreatif dan inovatif sehingga peserta didik antusias dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang nantinya bisa membentuk karakter siswa sehingga memiliki sikap social sensitivity.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh seorang mahasiswa UNIKA yang diketuai oleh Budi pada tahun 2010 dengan judul penelitian “Meretas Perangkat Kehidupan Melalui Tulisan Tangan” yang memiliki tujuan agar peserta didik tidak hanya aktif di dalam kelas dan mereka dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di dalam kelas untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Saat kegiatan berlangsung para peserta didik sangatlah berperan aktif. “Antusiasme peserta didik dalam meneliti sebuah masalah sosial sangat luar biasa. Dapat kita lihat bentuk-bentuk dan jenis-jenis penelitian mereka beragam. Penelitian yang dilakukan mereka dapat diteruskan jika mereka sudah menempuh pendidikan di perguruan tinggi”, ujar ketua pelaksan penelitian tersebut yaitu Budi.

Penelitian ini memperlihatkan bahwa ketika peserta didik diajak untuk melakukan pembelajaran di luar kelas seperti itu sangatlah antusias dan mereka bisa mengaplikasikan pembelajaran yang mereka dapatkan di kelas untuk


(18)

4

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat. Walaupun peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat masih berupa solusi dalam tulisan berupa lembar kerja tapi hal ini merupakan titik awal pembelajaran bagi peserta didik yang nantinya akan menjadi generasi bangsa Indonesia dalam menjalankan roda pemerintahan negara Indonesia.

Oleh karena itu penelitian tertarik dengan mengadakan penelitian tentang “Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi HAM dalam menumbuhkan Social Sensitivity Peserta Didik (Studi Deskriptif SMA Negeri 1 Margahayu Kabupaten Bandung)” agar dapat melihat sejauh mana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berperan dalam menumbuhkan social sensitivity

peserta didik guna menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang baik.

B. Identifikasi MasalahPenelitian

Berdasarkan latar belakang yang disusun di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Meninjau Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraa materi HAM di dalam kelas maupun di luar kelas yang membuat peserta didik menjadi antusias dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Memperlihatkan peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam menumbuhkan sikap yang baik pada peserta didik.

3. Realita di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat yang memperlihatkan adanya beberapa komponen yang bisa mendorong dan menghambat tumbuhnya sikap social sensitivity peserta didik.

4. Menganalisis solusi yang dapat menangulangi penghambat tumbuhnya sikap

social sensitivity peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi HAM.

C. Rumusan MasalahPenelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi fokus penelitian penulis adalah “Bagaimana peranan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivityPeserta didik?”. Mengingat


(19)

5

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

luasnya kajian permasalahan pada penelitian ini, maka penulis membatasi masalah kedalam beberapa rumusan masalah, antara lain :

1. Bagaimana proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik di SMA Negeri 1 Margahayu?

2. Bagaimana sikap social sensitivity yang tumbuh dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM di SMA Negeri 1 Margahayu kepada peserta didik?

3. Apa faktor pendorong dan kendala dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM yang dapat menumbuhkan social sensitivitypeserta didik di SMA Negeri 1 Margahayu?

4. Bentuk kegiatan apa yang dapat memecahkan penghambat yang dihadapi di SMA Negeri 1 Margahayu dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik?

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis sejauh mana peranan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik..

2. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan yamg lebih khusus sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivitypeserta didik di SMA Negeri 1 Margahayu;

b. Untuk mengidentifikasi sikap social sensitivity yang tumbuh dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM di SMA Negeri 1 Margahayu pada peserta didik;

c. Untuk mengetahui faktor pendorong dan kendala dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi HAM yang dapat menumbuhkan social


(20)

6

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sensitivitypeserta didik di SMA Negeri 1 Margahayu;

d. Untuk mengetahui bentuk kegiatan yang dapat memecahkan penghambat yang dihadapi di SMA Negeri 1 Margahayu dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivitypeserta didik..

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bersifat teoretik dan praktis. Adapun manfaat – manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

a. Penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangsih teoritis dalam rangka pengembangan keilmuan dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan khususnya mengenai social sensitivity.

b. Memberikan sumbangsih teoritis kepada masyarakat bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat menumbuhkan social sensitivity.

c. Memberikan sumbangsih teoritis kepada sekolah khususnya SMA Negeri 1 Margahayu upaya menciptakan peserta didik yang memiliki social sensitivity

melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi HAM. 2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait ini antara lain sebagai bahan informasi dan sebagai data dasar bagi perkembangan sistem pendidikan.

a. Bagi Guru

1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM mampu membentuk kepribadian peserta didik menjadi warga negara yang memiliki sikap social sensitivity.

2) Penelitian ini diharapkan mimicu guru membuat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM lebih bervariatif yang berujung pada antusiasisme belajar peserta didik menjadi tinggi dan mempermudah menumbuhkan sikap social sensitivity terhadap peserta didik.


(21)

7

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan manfaat pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan materi HAM dan menumbuhkan social sensitivity peserta didik.

4) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang konstruktif terhadap proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di dalam kelas. b. Bagi Peserta didik

1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan masalah dan mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam lingkungan masyarakat;

2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme belajar peserta didik terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan;

3) Penelitian ini diharapkan memberikan pemikiran yang konstruktif terhadap pembelajaran PKn dapat menumbuhkan social sensitivity;

4) Penelitian ini diharapkan dapat memicu peserta didik dalam meningkatkan

civic skill dalam sikap social sensitivity dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran dalam kelas yang lebih efektif dalam berbagai pelajaran, salah satunya dapat menumbuhkan sikap social senstivity

peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegeraan dengan materi HAM.

F. Stuktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian mengenai urutan dari setiap bab dan bagian bab dalam seluruh penulisan skripsi, yang terdiri dari bab satu sampai bab lima. Rincian urutan dari setiap bab adalah sebagai berikut:


(22)

8

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I Pendahuluan

Bab satu sebagai pendahuluan, akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Bab dua sebagai kajian pustaka, akan dipaparkan mengenai teori-teori yang mendukung terhadap masalah yang akan dikaji. Pada bab ini, akan dijelaskan teori dan konsep sikap social sensitivity, serta tinjauan mengenai pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III Metode Penelitian

Bab tiga berisi paparan secara rinci mengenai pendekatan dan metode penelitian, termasuk beberapa komponen serta lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, tekhnik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, serta analisis data: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab empat sebagai hasil penelitian dan pembahasan, aakna dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian, serta pembahasan dari analisis data yang ditemukan penulis di lapangan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisisi temuan penelitian di lapangan. Bab ini berisi mengenai kesimpulan- kesimpulan yang diambil dari analisisi data secara keseluruhan, serta berisi mengenai saran-saran.


(23)

55

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif didasarkan kepada permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tentang manfaat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi HAM dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik sehingga memerlukan pengamatan di lapangan guna mendapatkan data yang aktual dan kontekstual. Penelitian kualitatif tidak hanya berdasarkan variable penelitian saja akan tetapi juga melihat keseluruhan dari situasi sosial yang ada dalam artian penelitian juga melihat keseluruhan dari situasi pada tempat, pelaku, aktivitas dalam penelitian yang akan dilaksanakan.

Seperti yang ungkapkan oleh Sugiyono (2011: 15) menyatakan:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian ini yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (dalam Meleong, 1989: 3) mendefinisikan “metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yangdapat diamati”. Pendekatan kualitatif menurut mereka lebih

menitik beratkan kepada individu dan perilaku yang dapat diamati.

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirik dan Miller (dalam Meleong, 1989: 3) „mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya‟.

Berdasarkan pengertian di atas peneliti mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif tergantung terhadap kondisi lokasi yang akan di teliti. Penelitian


(24)

56

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitatif berhubungan langsung dengan subyek penelitian yakni orang-orang, perilaku serta suasana lingkungan tempat penelitian.

Selanjutnya Sugiyono (2011: 17) “penelitian kualitatif memandang obyek

sebagai suatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Sugiyono yang disimpulkan oleh penelitian bahwa penelitian kualitatif bergantung kepada pengamatan dan manusia sebagai alat atau instrument, penelitian kualitatif bersifat utuh (holistic) dan dinamis sesuai dengan informasi dan hasil pengamatan yanf didapatkan dari subyek penelitian di lokasi penelitian.

Tujuan dari penelitian kulitatif menurut Sugiyono (2011: 23) yaitu “menemukan pola hubungan yang bersifat interaksi, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna”. Berdasarkan penjelasan tersebut menurut penelitian, penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan kenyataan yang berada di lokasi yang diteliti, karena sifat dari penelitian kualitatif yang utuh (holictic) maka hasil dari penelitian itu didefinisikan sesuai dengan kenyataan hasil pengamatan yang mendalam. Pada teori kualitatif itu bertujuan untuk menemukan teori dan kebenaran sehingga proses pada penelitian kualitatif dilakukan proses triangulasi yaitu penggabungan karena dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah kualitas dari hasil penelitian maka dari itu diperlukan beberapa teknik untuk mendapatkan hasil tersebut.

Peneliti dalam meneliti menggunakan penelitian kualitatif dikarenakan objek yang ditelitinya adalah peserta didik, maka lebih cocok menggunakan penelitian kulitatif yang hasil penelitian menjabarkan apa yang ditemukan di lapangan. Peneliti dalam penelitian ini dimaksudkan melihat seberapa besar proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi

HAM dalam menumbuhkan sikap social sensitivity. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari penelitian kualitatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Secara umum, metode deskriptif mempunyai ciri-ciri, yaitu memusatkan kajian pada pemecahan


(25)

57

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah yang ada pada masa sekarang, yaitu masalah aktual dan data-data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis dengan tujuan dapat menerangkan atau mendeskripsikan sejumlah variabel yang diteliti. Menurut Danial (2009: 62) bahwa:

Metode deksriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat melalui berbagai teknik yang disusun untuk tujuan penelitian data hasil penelitian.

Sejalan dengan definisi diatas menurut Sukardi (2003: 162): “Metode deskriptif adalah merupakan metode peneliti yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat”.

Sedangkan menurut Arikunto (1996: 63) menambakan bahwa “metode deskriptif merupakan situasi dan peristiwa tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi dikarenakan metode ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena”.

Dari definisi mengenai metode deskriptif diatas tentunya dengan pertimbangan bahwa masalah yang menjadi kajian peelitian ini adalah untuk memaparkan tentang upaya pembinaan karakter dalam mencegah munculnya perilaku menyimpang di kalangan peserta didik di sekolah.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian merupakan langkah utama yang harus dilakukan karena tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan data-data. Untuk mengumpulkan data maka peneliti harus dilakukan beberapa langkah untuk mendapatkan data yang diharapkan dan memenuhi standar. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai tempat, sumber, dan cara. Tempat atau lokasi pengumpulan data pada penelitian ini adalah sekolah yakni SMA Negeri 1 Margahayu. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah warga sekolah yaitu Guru PKn SMA Negeri 1 Margahayu dan peserta didik SMA Negeri 1


(26)

58

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Margahayu. Cara yang dilakukan dalam memperoleh data yakni melalui observasi, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah langkah pertama yang harus diulakuakan oleh peneliti untuk mendaptakan hasil pra-penelitian. Langkah ini dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang yang akan di teliti, baik itu maslah apa yang di temukan di lokasi yang akan diteliti. Latar atau lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Margahayu. Karena dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka observasi dilakukan agar mendapatkan hasil yang alamiah di SMA Negeri 1 Margahayu.

Nasution (dalam Sugiyono, 2011: 310) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Nazir (1988: 65): “Metode survey (observasi) adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang situasi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah”.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data berupa fakta di lapangan dari gejala-gejala yang ada di SMA Negara 1 Margahayu yang akan diteliti.

Marshall (dalam Sugiyono, 2011:310) mengklasifikasikan bahwa „through

observation, teh reacher learn about behavior and the meaning atteched to those behavior.Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari

perilaku tersebut‟. Berdasarkan pengertian tersebut, melalui observasi penelitian

akan belajar mengenai perilaku dan makna dari perilaku yang akan di amati di lokasi observasi yakni SMA Negeri 1 Margahayu.

Menurut Patton dan Nasution (dalam Sugiyono, 2011: 313), manfaat observasi adalah sebagai berikut:

1) Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.


(27)

59

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalama langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.

3) Dengan observasi, penelitian dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.

4) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingim ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

5) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi responden, sehingga penelitian memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

6) Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan probadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

Berdasarkan pemaparan tersebut observasi dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan gambaran tentang situasi lingkungan yang akan diteliti yaitu SMA Negeri 1 Margahayu. Observasi dilakukan peneliti tanpa dipengaruhi oleh konsep, pandangan, atau teori sebelumnya. Karena dalam penelitian ini peneliti memilih pendekatan kualitatif sehingga peneliti dilakukan untuk menemukan teori baru. Melalui observasi peneliti dapat mengamati secara langsung keadaan di lokasi penelitian yakni SMA Negeri 1 Margahayu dengan memperhatikan setiap prilaku peserta didik, proses KBM di kelas, kegiatan peserta didik di luar kelas dan kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler peserta didik yang ada agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Pada dasarnya observasi dilakukan untuk menemukan sesuatu yang tidak didapat oleh penelitu melalui wawancara.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai subyek yang akan di teliti. Basrowi dan Suwandi (2008: 127) mengemukakan “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu”. Wawancara digunakan oleh peneliti sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebi mendalam dari beberapa


(28)

60

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

narasumber. Teknik pengumpulan data melalui teknik wawancara ini didasari oleh keingintahuan peneliti sebagai pengetahuan atau keyakinan pribadi. Maksud diadakannya wawancara ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1958: 266, dalam Basrowi dan Suwandi, 2008: 127) antara lain: mengonstruksi perihal orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan dan kepedulian, merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan mendatang; memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Dalam penelitian kualitatif yang dipilih peneliti selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi secara mendalam yang tidak didapat ketika melakukan observasi. Wawancara dilakukan kepada narasumber dianggap dapat memberikan informasi untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Wawancara dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti melalui pesawat telephone atau face to face (tatap muka).

Wawancara dilakukan face to face (tatap muka) karena dapat langsung melihat situasi dan kondisi narasumber ketika memberikan informasi dan data yang terkumpul lebih faktual dan akurat. Wawancara yang dilakukan melalui pesawat telephone dilakukan ketika narasumber tidak dapat memnerikan informasi secara langsung dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk narasumber melakukan wawancara secara tatap muka. Informasi atau data yang diperoleh dari hasil wawancara terkadang bias atau semu. Maka dari itu peneliti jangan memberikan pertanyaan yang bias pula.

Ketika hasil wawancara dianggap bias, maka penelitian perlu melakukan wawancara kembali kepada narasumber lama ataupun baru karena dalam penelitian kualitatif itu bersifat dinamis, maka wawancara yang dilakukan tuidak hanya dilakukan dalam satu waktu. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data utamanya dilakukan dengan melakukan teknik observasi dan wawancara.

Pada intinya teknik wawancara dilakukan oleh peneliti guna dapat memberikan informasi yang tidak didapt ketika melakukan observasi karena wawancara dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam.


(29)

61

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada beberapa subjek di SMA Negeri 1 Margahyu, yaitu:

a. Guru PKn SMA Negeri 1 Margahayu

b. Perwakilan peserta didik SMA Negeri 1 Margahayu

3. Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan mengkaji buku-buku, peraturan tertulis dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Selain itu, studi literatur merupakan alat pengumpulan data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Tujuannya untuk memperoleh data teoritis yang mendukung kebenara data yang diperoleh melalui penelitian dan menunjukan pada kenyataan yang berlaku pada penelitian ini.

4. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai catatan peristiwa ketika peneliti melakukan penelitian. Dokumentasi dapat berupa tulisan maupun gambar. Sugiyono (2010: 329) “dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”. Dokumentasi yang dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Margahayu yaitu berupa:

a. Silabus guru PKn di SMA Negeri 1 Margahayu b. RPP guru PKn di SMA Negeri 1 Margahayu

c. Kegiatan ekstra kulikuler SMA Negeri 1 Margahayu d. Photo kegiatan KBM di kelas

e. Photo kegiatan siswa di luar kelas

f. Photo siswa yang melakukan sikap social sensitivity

Sugiyono (2011: 329) mengemukakan “hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan


(30)

62

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain seperti yang diungkapkan Arikunto (2006: 231) “metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat lengger, agenda dan sebagainya”.

Berdasarkan penjelasan tersebut metode dokumentasi tidak begitu sulit karena objek yang diamati adalah benda mati sehingga jika terdapat kekeliruan sumber data masih tetap. Peneliti dapat memilih apa saja yang dapat dijadikan dokumentasi dalam penelitiannya. Dokumentasi yang dijadikan bukti oleh peneliti itu berupa Silabus dan RPP mata pelajaran PKn, foto proses KMB di kelas, dan foto kegiatan ekstra kulikuler.

Menurut Moleong (1989: 176-177) “dokumetasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan”. Dokumen dalam penelitian kualitatif itu dimanfaatkan sebagai alat untuk menguji dan menafsirkan kesesuaian data yang diperoleh dengan fakta di lapangan. Teknik dokumentasi ini selain berupa tulisan, gambar, film, juga dapat berupa rekaman suara (record). Dokumen dan record digunakan untuk keperluan penelitian, menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 1989: 177), karena alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan seperti berikut:

1) Dokumen dan record dignakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.

2) Berguna sebagai‟bukti‟ untuk suatu pengujian

3) Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks. 4) Record relative murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus

dicari dan ditemukan.

5) Keduanya tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi.

6) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang diselid iki.

Dokumen dipilih sebagai keabsahan data atau kesesuaian antara data yang diperoleh dengan fakta yang ada di lapangan. Dokumen seperti Silabus dan RP mata pelajaran PKn di SMA Negeri 1 Margahayu dipilih untuk menyesuaikan antara rencana yang dibuat oleh guru dengan proses KMB di kelas. Catatan kegiatan ekstra kulikuler dan photo kegiatan peserta didik di luar kelas dipilih untuk menyesuaikan antara hasil wawancara dengan fakta dari data tersebut.


(31)

63

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokuemen pribadi menurut Meleong (1989: 177) adalah “catatam atau

karamgam seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaan”. Sedangkan maksud pengumpulan dokumen pribai menurut Meleong (1989: 177) adalah “untuk memperoleh kejadian nyata tantang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian”. Dokumen pribadi merupakan catatan seseorang secara tertlis tentang data yang diperoleh dari hasil pengamatan penelitian selama melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Margahayu guna memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dalam proses penelitian.

C. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dapat menjawab rumusan penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara,

dokumentasi, literatur). Sugiyono (2011: 333) “dalam penelitian kualitatif, data

diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan di lakukan secara terus menerus hingga jenuh”. Karena penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif maka teknik analisis data dilakukan untuk memperoleh hipotesis yang bersifat kualitatif.

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data di lapangan, maka data tersebut perlu segera diolah untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Menurut Arikunto (2006: 235) “di dalam buku-buku lain sering disebut pengolahan data. Ada yang menyebut data preparation, ada pula data analysis”. Teknik analisis

data sering disebut pula sebagai teknik pengolahan data. Selanjutnya Sugiyono

(2011: 335) “analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.” Dari beberapa penjelasan di atas disimpulkan teknik pengolahan atau analisis data kualitatif dilakuakn berdsarkan dari hasil teknik pengumpulan data dari hasil penelitian di SMA Negeri 1 Margahayu sebab sifat dari kualitatif yaitu untuk menemukan hipotesis, maka teknik analisis data ini bertujuan untuk mengolah data menjadi sebuah hipotesis.

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan (dalam Sugiyono, 2011: 334) menyatakan:


(32)

64

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data analysis is critical to the qualitative research process. It is to recognition, study and understanding of interrelationship and concept in your data that hypotheses and assertions can be developed and evaluation.

Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi.

Dalam penjelasan di atas dapat disimpulkan analisis data merupakan proses pencarian dan penyusunan data dari hasil penelitian di sekolah SMA Negeri 1 Margahayu disusun secara sistematis dari hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik-teknik pengumpulan data seperti observasi dan wawancara guna untuk memahami hubungan dan konsep dalam data yang kemudian dapat dikembangkan menjadi suatu hipotesis.

Selanjutnya Spradley (dalam Sugiyono, 2011: 335) menyatakan:

Analysis of any kind involve a way of thingking. It refers to the systematic examination of something to determine its part, the relation among parts, and the relationship to the whole. Analysis is a search for patterns. Analisis dalam jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.

Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 335) menatakan:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke ddalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang aka dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil teknik pengumpulan data yaitu dar hasil observasi, wawancara, dkumentasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Margahayu dan diuji dengan melakukan teknik triangulasi untuk dapat mencari pola yang kemudian pola tersebut dikembangkan untuk menjadi sebuah hipotesis sehingga menghasilkan data yang valid yang daat dipahami dan dipelajari oleh diri sendiri maupun orang lain.

Menurut Sugiyono (2011: 335) “bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis


(33)

65

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori”. Menurutnya apabila hipotesis dari hasil penelitiab dapa diterima kebenarannya maka hiotesis tersebut dapat dikembangkan menjadi teori.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selam di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dala hal ini Nasution (Sugiyono, 2010; 336) menyatakan:

Analsis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded.

Dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses penelitian di lapangan. Proses analisis data dilakukan bersama dengan pengumpulan data di lapangan dalam hal ini yaitu SMA Negeri 1 Margahayu. Proses analisis data dilakukan sebelum di lapangan dan selama di lapangan. Proses analisis data sebelum di lapangan dilakukan ketika penelitian melakukan observasi di lokasi penelitian yaitu SMA Negeri 1 Margahayu untuk menenukan fokus penelitia.

Sugiyono (2011:336) “...namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dam akan berkembang setelah penelitian masuk dan selama di

lapangan”. Fokus penelitian sebelum di lapangan bersifat sementara dan masih

akan berkembang setelah penelitian melakukan penelitian selama berada di lapangan.

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 20111: 337) mengemukakan

„aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga satanya sudah jenuh‟. Aktivitas analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara interaktif (langsung) dan berlangsung terus menerus hingga data yang didapatkan jenuh. Menurut Sugiyono (2011: 337) „”aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reducyion, data display, dan data conclusion drawing/verification”. Langkah


(34)

66

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Periode Pengumpulan

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Reduksi Data

Antisipasi Selama Setelah

Display Data Analisis

Selama Setelah

Kesimpulan/Verifikasi

Selama Setelah

Bagan 3.1 Komponen dalam Analisi Data (flow model) Model Miles dan Huberman

Sumber: Sugiyono (2011)

Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa, setelah penelitian melakukan pengumpulan data, maka penelitian melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipasi sebelum melakukan reduksi data. Selanjutnya model interaktif dalam analisis data ditunjukan pada gambar di bawah ini:

Bagan 3.2 Komponen dalam Analisis Data (Interactive model) Model Miles dan Huberman

Sumber: Sugiyono (2011) 1. Reduksi Data

Data Collection

Data Display

Conclusions: drawing/verifying Data


(35)

67

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Redukasi data dilakukan oleh peneliti dengan memilih hal-hal yang bersifat pokok dari kegiatan keseluruhan yang diamati oleh peneliti SMA Negeri 1 Margahayu. Sugiyono (2011: 338) “mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu”. Mereduksi data dilakukan peneliti untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai subyek yang diteliti sehingga mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data.

Sugiyono (2011: 339) “dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipadu

oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan”. Mereduksi data dalam penelitian kualitatif dilakukan untuk menemukan segala sesuatu yang berada di lokasi peneliti yaitu SMA Negeri 1 Margahayu untuk menemukan tujuan daam rencana penelitian tersebut. Dalam mereduksi data diperlukan proses berfikir sensitive agar dapat peka terhadap perubahan yang terjadi di SMA Negeri 1 Margahayu sebagai lokasi peneliti sehingga data-data yang diperoleh dapat berkembang menjadi sebuah teori.

2. Penyajian Data

Proses selanjutnya setelah data direduksi, yaitu mendisplay data. Mendisplay data yaitu berupa uraian singkat mengenai hasil temuan di lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Margahayu yaitu menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk uraian singkat atau berupa bagan hubungan sebab-akibat.

Sugiyono (2011:341) “dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. flowchart dan sejenisnya”. Dalam hal ini Miles dan Hubesman (Sugiyono, 2011: 341) mengemukakan:

The most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative text. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dari pengertian di atas disimpulkan dalam penelitian kualitatif penyajikan data disajikan dengan bentuk teks yang bersifat naratif atau kata-kata dari penelitian mengenai keadaan di SMA Negeri 1 Margahayu. Sugiyono (2011: 341)


(36)

68

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutna berdasarkan apa yang telah difahami tersebut”. Penyajian data selain berupa teks naratif dapat juga berupa grafik dan matrik.

Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2011: 341) “selanjutnya disarankan,

dalam melakukan display daa, selain dengan teks yang naratif, dapat juga berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart”.

Tujuan peneitian data ini adalah untuk mempermudah penelitian dalam menguraikan data yang telah diperoleh dan kesesuaian data dengan teori yang ada. Apabila hasil yang diperoleh di SMA Negeri 1 Margahayu menunjukan keseuaian antara teori dengan keadaan di SMA Negeri 1 Margahayu, maka data yang diperoleh akan dapat berkembang menjadi hipotesis, Sugiyono (2011: 342) menyatakan:

Bila setelah memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan ealu didukung oleh data pada saatn dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori

groundedadalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus menerus.

Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis yang dirumuskan oeh penelitian mendapatkan penguatan dari hasil data yang diperoleh di lapangan selama melakukan penelitian maka hipotesis tersebut dapat dikembangkan menjadi teori yang grounded.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan/verifikasi atau nama lain conclusion drawing yaitu penarikan kesimpulan dari data yang telah diolah dan merupakan langkah terakhir dalam menganalisisi data. Sugiyono (2011: 345) mengemukakan “kesimpulam awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan berikutnya”. Ketika peneliti melakukan penarikan kesimpulan ternyata didapatkan data yang kurang mendukung, maka peneliti melakukan pengumpulan data kembali hingga mendapatkan data yang mendukung. Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif dapat berubah-ubah maka dari itu perlu dilakukan


(1)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

baru bagi peserta didik dalam proses pembelajaran PPKn. Media pembelajarannya pun yang digunakannya bervariatif mulai dengan kasus, gambar dan film. Faktor penghambatnya dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik dalam pembelajaran PPKn dengan materi HAM yakni mulai dari waktu pembelajaran yang siang membuat motivasi dan semangat peserta didik dalam belajar menurun karena sudah lelah, masih ada beberapa peserta didik yang acuh tak acuh terhadap permasalahan HAM karena menurut mereka itu urusan pemerintah dan respon peserta didik lain yang sinis terhadap peserta didik yang aktif dan antusias dalam pembelajaran PPKn dan materi pembelajaran HAM.

d. Kegiatan yang dapat memecahkan penghambat dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik dalam pembelajaran PPKn dengan materi HAM yakni guru lebih berkreasi, berinovasi dan bervariatif dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas, mengajak peserta didik melakukan pembelajaran PPKn di luar kelas dan memberikan penghargaan bagi peserta didik yang aktif dalam pembelajaran di kelas. Pihak sekolah juga berperan dalam memecahkan penghambat dalam menumbuhkan social sensitivity peserta didik yakni dengan mengadakan ekstrakulikuler, mengadakan kegiatan positif berupa membantu korban bencana alam ataupun memberikan santunan kepada panti asuhan.

B. Rekomendasi

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik di sekolah maupun secara teoretis, maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Pembelajaran PPKn dengan materi HAM memiliki peranan dalam menumbuhkan social senistivity peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu membuat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan disenangi oleh peserta didik dengan cara lebih bervariatif, berkreasi dan berinovasi dalam menggukan model pembelajaran, media pembelajaran dan dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Hal tersebut diperlukan agar peserta didik antusias dalam


(2)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

pembelajaran PPKn sehingga guru mudah dalam membina karakter yang baik kepada peserta didik salah satunya social sensitivity..

2. Bagi Peserta didik

Menumbuhkan social sensitivity pada peserta didik tidak akan berhasil apabila tidak mendapat dukungan dari diri peserta didik itu sendiri. Maka perlu adanya pemahaman peserta didik bahwa penting memiliki social sensitivity dalam dirinya karena social sensitivity membuat kita peka terhadap keadaan sekitar, sehingga tidak akan ada namanya individualisme dan keegoisan masing-masing individu sehingga permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat akan bisa terselesaikan dengan cepat. Peserta didik diharapkan senantiasa meningkatkan dan terus mengembangkan keterampilan berpikir kritis dalam lingkungan sekolah. Terlebih dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada aspek sikap, keterampilan dan pengetahua. Peserta didik diharapkan dapat menunjukkannya dengan semangat dan antusias mempelajari semua pelajaran dengan baik agar menjadi peserta didik yang berprestasi dan dapat ikut menyumbangkan prestasi bagi bangsa dan negara Indonesia.

3. Bagi Sekolah

Sekolah memiliki peranan dalam menumbuhkan social sensitivity dalam diri peserta didik, maka dari itu sekolah hendaknya meningkatkan kegiatan pengarahan dan pelatihan kepada guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran terlebih dalam penggunaan motode, model dan media pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Sekolah juga hendaknya mengadakan evaluasi secara rutin terhadap guru dan peserta didik dalam pembelajaran sehingga kinerja guru dan hasil belajar peserta didik dapat terpantau dengan baik. Sekolah hendaknya turut mendukung kelangsungan proses pembelajaran dengan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan guna mengoptimalkan pembelajaran agar proses pembalajaran menjadi lebih berkualitas dan efektif.


(3)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan kembali penelitian sejenis dengan menggunakan variabel yang berbeda seperti dikaitkan dengan ketajaman analisis siswa. Demikian pula dalam metode penelitian yang digunakan dapat menggunakan metode lain seperti metode kuantitatif dengan studi kasus dan sebagainya. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan studi yang lebih baik dan bermanfaat di masa mendatang.

5. Bagi Departemen Pendidikan Kewarganegaraan

Para mahasiswa harus memperdalam lagi pembekalan pengetahuan berkaitan dengan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan agar lebih kreatif, inovatif dan bervariatif sebagai bekal menjadi guru di masa mendatang serta meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang bagi mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan dan menciptakan proses pembelajaran yang lain sebagai kebutuhan pembelajaran.


(4)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

_________. (2005). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azka, Azyumar dan Komarudin, Hidayat. (2008). PKn (Civic education) edisi ke

3. Jakarta: ICCE

Bestari, Prayoga. (2009). Memahami Hak Asasi Manusia di Indonesia. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Budimansyah, Dasim. (2010). Prosiding Seminar, Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk membangun Karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Budimansyah, Dasim .Revitalisasi Pembelajaran PKn Malalui Praktik Belajar. Bandung:_______

Budimansyah, Dasim & Suryadi, karim. (2008). PKn dan masyarakat multikultural. Bandung: sekolah pasca sarjana UPI.

Dahlan, Djawad. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakatya

Danial, E. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Djahiri. (1996). Menulusuri dunia afektif pendidikan nilai dan moral. Bandung: Lab PMP IKIP.

Djahiri, A. Kosasih , (1995). Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Nilai dan Moral PVCT. Bandung: Laboratorium Pengajaran PMPKn

Ganeswara, G M. (2008). Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek.


(5)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Kalijernih, F. K. (2009). Puspa Ragam Konsep dan isu Kewarganegaraan. Bandung: Widya Aksara Press.

Hamalik, Oemar. 1999. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: Reflika Aditama.

Lickona, Thomas. (2012). Educating for Character. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Meleong, J.X. (1998). Metode Penelitian Kulaitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosadakarya.

Samani, Muchlas & Hariyanto. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mudyahardjo, Redja. (2001). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Natawidjaya. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Nazir, Muhammad. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurmalina, K. Dan Syaifullah. (2008). Memahami Pedidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Poerbakawatja, Soegarda dab Harahap, H.A.H. (1982). Ensiklopedia Pendidikan edisi kedua. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Rasyidin et al. (2010). Landasan Pendidikan . Bandung: Sub Koordinator MKDP UPI.

Sadiman, Arief. 1990. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali.

Soenaryati dan Cholisin. (1989) Dasar dan Konsep Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Laboratorium Jurusan PMP dan KN.

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Subari. 1994. Supervise Pendidikan (Dalam Rangka Perbaikan situasi Belajar). Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, Nan. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.


(6)

Ayu Shintawati, 2015

PERANAN PEMBELAJARAN PEND ID IKAN KEWARGANEGARAAN D ENGAN MATERI HAM D ALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA D IDIK: (Studi D eskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu)

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

_______. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. 1983. Bimbingan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

Supriadi, M Yusup. (2007). Peranan Pembelajaran PKn Terhadap Perkembangan Perilaku Nasionalisme Siswa. Skripsi sarjan FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Suprijono, Agus. 2009. Theory of cooperative learning for aplication in Indonesia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wahab, A.A. dam Sapriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta CV.

Winataputra, S. Udin dan Budimansyah. (2007). Civic education konteks, Landasan. Bahan Ajar dan Kultr kelas. Program Studi PKN sekolah Pasca Sajana UPI.

Widjaja H.A.W (2004). Penerapan nilai-nilai Pancasila& HAM di Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Wuryan, S. Dan Syaifullah. (2009). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Lab PKn UPI.

Peraturan Undang-Undang

UU RI No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional UU RI No.20 Tahun 2002 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Depatemen pendidikan nasional . (2006) Standar kompetensi dan Kompetensi dasar. Jakarta : Mendiknas

UPI Bandung. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI BANDUNG


Dokumen yang terkait

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Analisis Muatan Materi Dan Pelaksanaan Pendidikan HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati

0 0 15

ANALISIS MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Analisis Muatan Materi Dan Pelaksanaan Pendidikan HAM (Dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Karangan Rahayuningsih, Fajar dan Setiati

0 2 15

PERANAN LABORATORIUM PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC COMPETENCES PESERTA DIDIK.

0 3 49

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA DIDIK - repository UPI S PKN 11038 Title

0 0 5

PENGEMBANGAN MODEL DRAMATISASI UNTUK PEROLEHAN SIKAP TOLERANSI PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

0 0 11

IMPLEMENTASI PERANAN EKOSISTEM PENDIDIKAN DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

0 0 9

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IX B SMPN 12 BANDAR LAMPUNG (Sadanah)

0 0 12

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

0 0 22

PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Somagede) - repository perpustakaan

0 0 16

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KEMATANGAN MORAL (MORAL MATURITY) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 ROWOKELE

0 0 11