PERANAN BIROKRASI PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENDIDIKAN BERDASARKAN UU NO 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KOTA PADANG ARTIKEL

PERANAN BIROKRASI PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENDIDIKAN BERDASARKAN UU NO 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KOTA PADANG ARTIKEL

  Oleh:

RENDRA CATUR PUTRA NPM.1310018412024 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2016

  

Peranan Birokrasi Pemerintahan Dalam Mewujudkan Pelayanan Publik

Di Bidang Pendidikan Berdasarkan UU No.25 Tahun 2009

Tentang Pelayanan Publik Di Kota Padang

1 1 1 1 Rendra Catur Putra , Lis Febrianda , Deaf Wahyuni Ramadhani

  

Program Studi Ilmu Hukum, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

E-mail : rcputra89@gmail.com

ABSTRAK

  

Birokrasi adalah alat menjalankan tujuan negara dalam memberikan pelayanan publik. Pelayanan

Pendidikan adalah salah satu pelayanan publik. Ada beberapa sekolah yang dilaporkan kepada

Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Barat terkait pelayanan pendidikan. Rumusan

permasalahan (1)Bagaimanakah peranan birokrasi pemerintahan dalam mewujudkan pelayanan publik

di bidang pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik?

(2)Bagaimanakah kualitas pelayanan publik dalam bidang pendidikan di Kota Padang? (3)Upaya-

upaya apa sajakah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Padang dalam meningkatkan kualitas

pelayanan publik dalam bidang pendidikan? Jenis penelitian adalah kualitatif, metode pendekatan

yuridis-sosiologis. Teknik penentuan sampel random sampling, teknik pengumpulan data studi

dokumen, wawancara tidak terpimpin dan kuesioner, di Analisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan: (1)Peranan birokrasi pemerintahan dalam mewujudkan Pelayanan

Publik di bidang pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan

publik belum terlaksana dengan baik. (2)Kualitas pelayanan pendidikan di Kota Padang menunjukkan

hasil yang baik. (3)Upaya dilakukan Dinas Pendidikan Kota Padang meliputi upaya umum dan upaya

khusus .

  Kata Kunci : Birokrasi, Pelayanan, Publik, Pendidikan

  

The Role of Government Bureaucracy in Actualizing the Public Service in The Field of

Education Based on the law of 25 in 2009 On The Public Service in Padang

1 1 1 Rendra Catur Putra ,Lis Febrianda , Deaf Wahyuni Ramadhani 1 Law Department of Post Eraduate Program, Bung Hatta University.

  

E-mail: rcputra89@gmail.com

ABSTRACT

  

Bureaucracy is a tool which carry out the destination of providing public services. The Educational

Service is one of the public services. There are some schools which is reported to Ombudsman of the

Republic of Indonesia representatives office inWest Sumatra about education services. The

formulation of the problems are 1) How are the role of government bureaucracy in bringing public

services in the field of education under Law No. 25 of 2009 on Public Service? (2) How are the

quality of public services in the field of education in Padang? (3) What efforts are being made by the

Department of Education of Padang in improving the quality of public services in the field of

education? The type of research which is used is a qualitative research, with a socio-legal approach.

The sample in the research was chosen by random sampling. The researcher collected the data by

using study documents, unguided interviews and questionnaires, and then the data were analyzed by

qualitative analysis. Results of the study about : (1) the role of government bureaucracy in actualizing

the Public Service in the field of education under Act No. 25 of 2009 on public services has not been

done . (2) The quality of educational services in Padang shows good results. (3) The efforts are

undertaken by the Education Department of Padang including common efforts and a special efforts.

  Keywords: Bureaucracy, Public, Service, Education

A. Pendahuluan prinsip negara hukum dinamis atau welfare

  Seiring dengan perkembangan state (negara kesejahteraan), sebab negara kenegaraan dan pemerintahan, dari ajaran wajib menjamin kesejahteraan sosial negara hukum yang kini dianut oleh negara- masyarakat sebagaimana dijelaskan dalam negara di dunia termasuk Indonesia setelah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 perang dunia kedua adalah negara alinea ke IV. kesejahteraan (welfare state). Dikaitkan Birokrasi sebagai alat yang dengan ruang lingkup tugas pemerintah, menjalankan tujuan dari negara tersebut, dan maka secara filosofis konstitusional jelas bertanggung jawab untuk memberikan dinyatakan bahwa Indonesia menganut pelayanan publik yang baik dan profesional. Pelayanan publik oleh birokrasi adalah Pemerintahan dalam Mewujudkan merupakan salah satu perwujudan dari fungsi Pelayanan Publik di Bidang Pendidikan aparatur negara sebagai abdi masyarakat dan Berdasarkan Undang-Undang nomor 25 abdi negara.Di samping itu birokrasi juga

  Tahun 2009 tentang PelayananPublik”

  dimaksudkan untuk mensejahterakan

  B. Rumusan Permasalahan

  masyarakat (warga negara) sebagai

  1. Bagaimanakah peranan birokrasi perwujudan dari negara kesejahteraan. pemerintahan dalam mewujudkan publik termasuk dalam jenis pelayanan berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 publik yang mendapat prioritas. Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik?

  Hal ini meliputi pendidikan dasar,

  2. Bagaimanakah kualitas pelayanan publik pendidikan menengah dan pendidikan dalam bidang pendidikan di Kota lainnya. Selain itu dalam Undang-Undang Padang? Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

  3. Upaya-upaya apa sajakah yang Pendidikan Nasional Pasal 5 dijelaskan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota bahwa setiap warga negara mempunyai hak Padang dalam meningkatkan kualitas yang sama untuk memperoleh pendidikan pelayanan publik dalam bidang yang bermutu. pendidikan?

  Berkaitan dengan hal tersebut, masih

  C. Metode Penelitian

  banyak terjadi pelayanan publik di bidang

  1. Jenis Penelitian

  pendidikan yang tidak memuaskan Penelitian ini termasuk pada jenis masyarakat.Hal ini sesuai dengan penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur laporan/pengaduan masyarakat terhadap penelitian yang menghasilkan data deskriptif beberapa tingkat pendidikan di Kota Padang berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang- kepada Ombudsman Republik Indonesia orang dan perilaku yang diamati atau dapat

  Perwakilan Sumatera Barat. Beberapa tingkat juga didefinisikan sebagai tradisi tertentu pendidikan itu antara lain adalah SDN Alang dalam ilmu sosial yang secara fundamental Laweh, SDN 06 Simpang Haru, SMPN 1 bergantung pada pengamatan manusia dalam Padang, SMPN 8 Padang, SMPN 30 Padang, wawasannya sendiri dan berhubungan SMPN 31 Padang, SMAN 1 Padang, SMAN dengan orang-orang dalam bahasanya dan

  10 Padang, SMAN 3 Padang, SMAN 4 dalam peristilahannya. Padang. Dengan demikian mengingat hal ini

  2. Metode Pendekatan

  penting untuk dikaji, maka penulistertarik meneliti mengenai: “Peranan Birokrasi

  Metode pendekatan dalam penelitian ini pemerintahan dalam mewujudkan adalah yuridis-sosiologis (socio legal kualitas pelayanan publik di bidang

  opproach ).

  pendidikan meliputi: 1) Data tingkat pendidikan warga Kota

  Padang

  

3. Lokasi Penelitian 2) Data sarana dan prasarana sekolah di

  Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Kota Padang pertimbangan bahwa dari beberapa jenis pendidikan guru di sekolah Kota pelayanan publik, maka pelayanan publik di Padang bidang pendidikan merupakan pelayanan

  5. Metode Penentuan Sampel

  publik yang terburuk di Kota Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah

  

4. Jenis Data satuan orang tua atau murid yang

  Jenis data yang digunakan dalam berhubungan langsung dengan sekolah penelitian ini adalah sebagai berikut: terkait. Dari keseluruhan populasi penelitian a. Data Primer adalah data yang diperoleh ini selanjutnya ditentukan sejumlah sampel langsung dari sumbernya atau yang diperlukan sebagai responden sebanyak masyarakat berupa wawancara yang 450 orang di setiap tingkatan pendidikan meliputi : yang ada di Kota Padang dengan rincian

  1) Orangtua murid atau murid. yaitu, untuk Sekolah Dasar sebanyak 150 2) Adel Wahidi, S.E.I, selaku Asisten orang, Sekolah Menengah Pertama sebanyak

  Ombudsman Republik Indonesia 150 orang dan Sekolah Menengah Atas Perwakilan Sumatera Barat. sebanyak 150 orang. Teknik penentuan 3) Habibul Fuadi, S.Pd., M.Si., selaku sampel random sampling.

  Kepala Dinas Pendidikan Kota

  6. Teknik Pengumpulan Data Padang.

  a. Studi dokumen yaitu mempelajari 4) Irwan, S.Pd., selaku Kepala TU UPT literatur yang berkaitan dengan P2DAPODIK dan TI Dinas permasalahan yang diteliti.

  Pendidikan Kota Padang.

  b. Wawancara terpimpin yaitu 5) Nurul Maulida selaku Pegawai interviewer menggunakan pedoman

  Bagian Umum Dinas Pendidikan kerja yang sudah dipersiapkan Kota Padang. sebelumnya berupa kuesioner sehingga

  b. Data Sekunder yang berhubungan responden tinggal memilih dengan menganalisis peranan birokrasi jawabannya. Dalam penelitian ini memakai kuesioner sebanyak 450 yang diisi oleh orangtua murid atau murid pada Sekolah Dasar sebanyak 150 orang, Sekolah Menengah Pertama sebanyak 150 orang dan Sekolah Menegah Atas sebanyak 150 orang. Dari jumlah keseluruhan kuesioner kuesioner yang dikembalikan sebanyak 450 kuesioner (100%).

  c. Wawancara tidak terpimpin.

  Sehubungan dengan ini, maka wawancara ditujukan kepada Habibul Fuadi, S.Pd., M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Irwan, S.Pd., selaku Kepala TU UPT P2DAPODIK dan TI Dinas Pendidikan Kota Padang, Nurul maulida selaku Pegawai Bagian Umum Dinas Pendidikan Kota Padang dan Adel Wahidi, S.E.I selaku Asisten Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Barat. Interview

  guide yang dipakai di sini hanya

  berupa catatan mengenai pokok-pokok yang akan ditanyakan.

  Diolah dengan melakukan klasifikasi melalui proses editing dan koding, serta melihat data secara keseluruhan yang kemudian dicocokkan dengan alat pengumpulan data sesuai dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Kemudian ditabulasikan dan selanjutnya data yang sudah diolah akan menunjukan secara jelas relevansinya dengan permasalahan yang diteliti. Adapun data yang diperoleh dari lapangan yang didukung dengan data sekunder satu sama lain saling melengkapi dan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Selanjutnya hasil analisis akan digunakan

  A. Peranan Birokrasi Pemerintahan dalam Mewujudkan Pelayanan Publik di Bidang Pendidikan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

  Dalam pelayanan publik peranan birokrasi juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, peranan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Pembina pelayanan publik terdiri atas

  a. Pimpinan lembaga negara, pimpinan kementrian, pimpinan lembaga non pemerintahan, pimpinan lembaga komisi negara atau yang sejenis.

  b. Gubernur pada tingkat provinsi.

  c. Bupati pada tingkat kabupaten.

  d. Walikota pada tingkat kota

  2. Penanggung jawab pelayanan publik Penanggung jawab adalah pimpinan kesekretariatan lembaga atau pejabat yang ditunjuk oleh pembina. Dalam hal ini penanggung jawab mempunyai tugas yaitu mengkoordinasikan kelancaran penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan pada setiap tahun kerja, melakukan evaluasi penyelenggaraan

7. Pengolahan Data dan Analisis Data

  pelayanan publik, melaporkan kepada pembina pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan publik di publik di seluruh satuan kerja unit pelayanan publik

  3. Penyelenggara pelayanan publik.

  Penyelenggaraan pelayanan publik pengaduan masyarakat, pengelolaan informasi, pengawasan internal, penyuluhan kepada masyarakat, dan pelayanan konsultasi. Penyelenggara pelayanan publik dan seluruh bagian organisasi penyelenggara bertanggung jawab atas ketidakmampuan, pelanggaran dan kegagalan penyelenggaraan pelayanan. Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 15 menjelaskan kewajiban dari penyelenggara pelayanan publik yaitu:

  a. Menyusun dan menetapkan standar pelayanan.

  b. Menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat pelayanan.

  c. Menempatkan pelaksana yang kompeten dan menyediakan sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai.

  d. Memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik.

  e. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.

  f. Berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang diselenggarakan

  g. Membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung jawabnya organisasi penyelenggara pelayanan publik i. Memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku apabila mengundurkan diri atau melepaskan tanggung jawab atas posisi atau jabatan j. Memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir atau melaksanakan perintah suatu tindakan hukum atas permintaan pejabat yang berwenang dari lembaga negara atau instansi pemerintah yang berhak, berwenang, dan sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  4. Pelaksana pelayanan publik.

  Pelaksana pelayanan publik dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pasal 1 Ayat (3) adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik. Untuk menjalankan tugasnya pelaksana pelayanan publik mempunyai peranan dalam pelayanan publik. Pelaksana pelayanan publik mempunyai kewajiban dan larangan sesuai Undang-Undang 2) Meninggalkan tugas dan kewajiban, Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan kecuali mempunyai alasan yang jelas, Publik Pasal 16 dan Pasal 17 yaitu: rasional, dan sah sesuai dengan

  a. Kewajiban peraturan perundang-undangan.

  1) Melakukan kegiatan pelayanan sesuai 3) Menambah pelaksana tanpa dengan penugasan yang diberikan persetujuan penyelenggara. oleh penyelenggara 4) Membuat perjanjian kerja sama atas pelaksanaan pelayanan sesuai penyelenggara. dengan peraturan perundang- 5) Melanggar asas penyelenggaraan undangan pelayanan publik. 3) Memenuhi panggilan untuk hadir Peranan birokrasi pemerintahan dalam atau melaksanakan perintah suatu mewujudkan pelayanan publik di bidang tindakan hukum atas permintaan pendidikan berdasarkan Undang-Undang pejabat yang berwenang dari lembaga Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan negara atau instansi pemerintah yang Publik dapatdiukur dari terlaksananya berhak, berwenang, dan sah sesuai peranan birokrasi sebagai penyelenggara dengan peraturan perundang- pelayanan publik, hal ini dapat dilihat dari undangan; beberapa hal yaitu:

  4) Memberikan pertanggungjawaban

  1. Dalam hal menyusun dan menetapkan apabila mengundurkan diri atau standar pelayanan, maka Dinas melepaskan tanggung jawab sesuai Pendidikan Kota Padang telah menyusun dengan peraturan perundang- dan menetapkan standar pelayanan. Hal undangan; ini dapat dilihat dari spanduk telah

  5) Melakukan evaluasi dan membuat dipajang di Kantor Dinas Pendidikan laporan keuangan dan kinerja kepada Kota Padang. penyelenggara secara berkala.

  2. Dalam hal menyusun, menetapkan, dan

  b. Larangan mempublikasikan maklumat pelayanan, 1) Merangkap sebagai komisaris atau maka Dinas Pendidikan Kota Padang pengurus organisasi usaha bagi telah menyusun, menetapkan, dan pelaksana yang berasal dari mempublikasikan maklumat pelayanan. lingkungan instansi pemerintah, Hal ini dapat dilihat dari spanduk telah badan usaha milik negara, dan badan dipajang di Kantor Dinas Pendidikan usaha milik daerah. Kota Padang.

  3. Dalam hal menempatkan pelaksana yang Padang belum melaksanakannya dengan kompeten, maka Dinas Pendidikan Kota baik karena masih adanya ruang kelas Padang belum melaksanakannya dengan yang masih mengalami kerusakan pada baik karena masih terdapatnya beberapa tingkat Sekolah Dasar, Sekolah guru yang tidak layak mengajar di setiap Menengah Pertama dan Sekolah tingkat pendidikan Kota Padang. Hal ini Menengah Atas. Kerusakan ruang kelas dapat di uraikan sebagai berikut: tersebut dapat dirincikan sebagai berikut: mengajar sebanyak 4.840 guru dan sebanyak 1.418 dan rusak berat tidak layak mengajar sebanyak 1.170 sebanyak 86, guru yang tidak layak mengajar.

  b. Pada tingkat Sekolah Menengah

  b. Pada sekolah menengah pertama Pertama rusak ringan sebanyak 7.18 terdapat 3.600 guru yang layak dan rusak berat sebanyak 60. mengajar dan 5.51 yang tidak layak

  c. Pada tingkat Sekolah Menengah Atas mengajar rusak ringan sebanyak 58 dan rusak c. Pada tingkat sekolah menengah atas berat sebanyak 14. terdapat 12.900 guru yang layak Selain ruang kelas yang rusak, mengajar dan 1.793 guru yang tidak perpustakaan di setiap tingkat pendidikan di layak mengajar. Kota Padang mengalami kerusakan hal ini

  Selanjutnya jika dilihat dari tingkat dapat dirincikan sebagai berikut : pendidikan guru di Kota Padang maka hal a. Perpustakaan di tingkat Sekolah Dasar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : keadaan baik sebanyak 69 dan keadaan a. Pada Sekolah Dasar terdapat sebanyak rusak sebanyak 73.

  1.114 guru yang berpendidikan di

  b. Perpustakaan di tingkat Sekolah bawah Strata 1 (S1) Menengah Pertama keadaan baik b. Pada Sekolah Menengah Pertama sebanyak 66 dan keadaan rusak terdapat 416 guru yang berpendidikan sebanyak 40. di bawah Strata 1 (S1)

  c. Perpustakaan di tingkat Sekolah

  c. Pada tingkat Sekolah Menengah Atas Menengah Atas dengan keadaan baik terdapat 8 guru yang berpendidikan di sebanyak 29 dan keadaan rusak bawah Strata 1 (S1). sebanyak 13.

  4. Dalam hal menyediakan sarana,

  5. Dalam hal memberikan pelayanan yang prasarana, dan/ atau fasilitas pelayanan berkualitas sesuai dengan asas publik, maka Dinas Pendidikan Kota penyelenggaraan pelayanan publik, maka Dinas Pendidikan Kota Padang Pendidikan Kota Padang mempunyai telah memberikan pelayanan yang pembagian kerja yang tertera dalam berkualitas baik. Hal ini dapat dilihat struktur organisasi yang ada di Dinas dari hasil penelitian Indeks Kepuasan Pendidikan Kota Padang. Masyarakat terkait pelayanan publik di

  10. Dalam hal memenuhi panggilan atau bidang pendidikan di Kota Padang. mewakili organisasi untuk hadir atau

  6. Dalam melaksanakan pelayanan sesuai melaksanakan perintah suatu tindakan Pendidikan Kota Padang dan Sekolah- berwenang dari lembaga negara atau Sekolah yang ada di Kota Padang telah instansi pemerintah yang berhak, melaksanakan pelayanan tersebut dengan berwenang, dan sah sesuai dengan standarpelayanan yang ada. Hal ini dapat peraturan perundang-undangan, maka dibuktikan dari kualitas pelayanan Dinas Pendidikan telah menjalankan pendidikan di Kota Padang yang atau memenuhi panggilan dari lembaga mendapatkan nilai kualitas yang baik. negara seperti Ombudsman Republik

  7. Dalam hal berpartisipasi aktif dan Indonesia Perwakilan Sumatera Barat mematuhi peraturan perundang- dalam hal pelayanan publik yang ada di undangan terkait dengan lingkungan Dinas Pendidikan Kota penyelenggaraan pelayanan publik dan Padang. memberikan pertanggungjawaban

  B. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Bidang Pendidikan di Kota Padang

  terhadap pelayanan yang diselenggarakan, maka Dinas Pendidikan Sekolah merupakan salah satu instansi Kota Padang menjalankan Peraturan pemerintah yang berperan dalam Daerah Kota Padang Nomor 5 Tahun penyelenggaraan pelayanan pendidikan 2011tentang Penyelenggaraan kepada masyarakat, pelayanan yang Pendidikan di Kota Padang. diberikan oleh pemerintah dalam hal ini

  8. Dalam hal membantu masyarakat dalam dituntut untuk meningkatkan pelayanannya, memahami hak dan tanggung jawabnya, karena pendidikan adalah faktor utama dalam maka Dinas Pendidikan Kota Padang kemajuan suatu bangsa. mengumumkan hal tersebut melalui Berkaitan dengan kewajiban

  Dinas Pendidikan Kota Padang. pemerintah tersebut, maka di daerah

  Website

  9. Dalam hal bertanggung jawab dalam dibentuklah Dinas Pendidikan sebagai unsur pengelolaan organisasi penyelenggara pelaksana pemerintahan daerah, dipimpin pelayanan publik, maka pada Dinas oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan.

  Berdasarkan Undang-Undang Nomor

  25 Tahun 2000 tentang Program satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah dengan menyusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.

  Dari hasil penilaian yang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M/PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintahan pada pelayanan publik di bidang pendidikan di Kota Padang di setiap tingkat pendidikan yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang menggunakan 450 responden, dengan 14 unsur pelayanan sesuai Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M/PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintahan.

  Dari hasil di atas menunjukkan bahwa unit pelayanan di bidang pendidikan di Kota Padang unit pelayanan

  di bidang pendidikan sekolah dasar di Kota Padang memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 74,041. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum mutu pelayanan dalam bidang Sekolah Dasar di Kota Padang adalah Baik. Adapun unsur- unsur yang menunjang kinerja unit pelayanan pendidikan berkualitas baik adalah kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan, keamanan pelayanan. Di samping itu kualitas pelayanan yang rendah meliputi unsur kewajaran biaya pelayanan dan kepastian biaya pelayanan.Unit pelayanan di bidang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Kota Padang memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 74,183. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum mutu pelayanan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Kota Padang adalah Baik.

  Adapun unsur-unsur yang menunjang kinerja unit pelayanan pendidikan berkualitas baik adalah prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan,

  1. Upaya umum keamanan pelayanan. Di samping itu kualitas Secara umum Dinas Pendidikan Kota pelayanan yang rendah meliputi unsur Padang telah melakukan suatu upaya dalam kewajaran biaya pelayanan dan kepastian meningkatkan pelayanan pendidikan menjadi biaya pelayanan. berkualitas di Kota Padang dengan cara

  Unit pelayanan di bidang pendidikan yaitu: Sekolah Menengah Atas di Kota Padang a. Membuat standar pelayanan.

  (IKM) 74,124.Hal ini menunjukkan bahwa pengaduan masyarakat. secara umum mutu pelayanan pendidikan

  c. Mengikuti kemajuan perkembangan Sekolah Menengah Atas di Kota Padang teknologi dan informasi. adalah Baik. Adapun unsur-unsur yang

  d. Memberikan beban mengajar minimal menunjang kinerja unit pelayanan yang harus dilaksanakan oleh pendidik pendidikan berkualitas baik adalah prosedur atau tenaga pendidik terhadap peserta pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan didik. petugas pelayanan, kedisiplinan petugas

  e. Meniadakan pungutan sumbangan pelayanan, tanggung jawab petugas pembinaan pendidikan (SPP) semua pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, SD/SMP/SMA/SMK Negeri Kota kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan Padang terhitung mulai awal tahun pelayanan, kesopanan dan keramahan ajaran 2014/2015. petugas, kepastian jadwal pelayanan,

  f. Dilarang melakukan pungutan uang kenyamanan lingkungan, keamanan pembangunan/sumbangan komite pelayanan. Di samping itu kualitas dalam bentuk apapun kepada siswa/ pelayanan yang rendah meliputi unsur orangtua/wali murid. kewajaran biaya pelayanan dan kepastian

  g. Membangun sarana dan prasarana agar biaya pelayanan. terciptanya kenyamanan pendidik atau tenaga pendidik.

C. Upaya-Upaya Dilakukan Oleh Dinas

  h. Mengajukan anggaran untuk sarana dan

  Pendidikan Kota Padang Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan prasarana. Publik Dalam Bidang Pendidikan i. Menyediakan jasa keamanan.

  Dalam meningkatkan pelayanan j. Merencanakan pembangunan sekolah publik di bidang pendidikan, maka Dinas jauh dari keramaian, agar terciptanya Pendidikan Kota Padang melakukan upaya ke nyaman dalam kegiatan belajar umum dan upaya khusus sebagai berikut : mengajar. k. Dinas Pendidikan Kota Padang ke Padang Nomor 5 Tahun 2011 tentang depannya menerima tenaga pendidik di Penyelenggaraan Pendidikan ini dibuat Kota Padang dengan tingkat bertujuan untuk pemenuhan hak semua pendidikan minimal Strata 1 (S1). warga negara di bidang pendidikan, l. Untuk kenyamanan pelayanan sehingga penyelenggaraan pendidikan pendidikan sekolah di Kota Padang, harus mampu menjamin pemerataan maka Dinas Pendidikan Kota Padang kesempatan bagi semua. Dinas perbaikan sekolah-sekolah, serta sarana informasi/mensosialisasikan kepada seperti perpustakaan yang mengalami masyarakat berkaitan dengan biaya kerusakan. Agar terciptanya penyelenggaraan pendidikan di Kota kenyamanan peserta didik dalam Padang. mendapatkan pelayanan pendidikan di PENUTUP sekolah yang ada di Kota Padang. Simpulan

  2. Upaya khusus Berdasarkan hasil penelitian lapangan Berkaitan dengan hal tersebut Dinas dan analisis yang dilakukan, maka dapat Pendidikan Kota Padang melakukan upaya- disimpulkan sebagai berikut: upaya berkaitan dengan kewajaran biaya

  1. Peranan Birokrasi Pemerintahan dalam pelayanan dan kepastian biaya pelayanan, mewujudkan pelayanan publik di bidang antara lain: pendidikan berdasarkan Undang-Undang

  a. Kewajaran biaya pelayanan Nomor

  25 Tahun 2009 tentang Dinas Pendidikan Kota Padang Pelayanan Publik yaitu sebagai Pembina melakukan pengawasan, pengawasan pelayanan publik, sebagai penanggung ini dilakukan dalam hal sumbangan jawab pelayanan publik, sebagai untuk pembiayaan penyelenggaraan Penyelenggara pelayanan publik. pendidikan harus dilakukan melalui Selanjutnya Peranan pemerintah Kota rapat musyawarah orang tua murid Padang dalam bidang pendidikan belum yang difasilitasi oleh Komite Sekolah terlaksana dengan baik, dikarenakan dan Kepala Sekolah serta mendapat masih terdapatnya tenaga pendidikan persetujuan tertulis dari Dinas yang memiliki jenjang pendidikan di Pendidikan Kota Padang. bawah S1 (Strata Satu), masih

  b. Kepastian biaya pelayanan terdapatnya guru yang tidak layak Pemerintah Kota Padang telah mengajar, masih banyaknya sekolah membuat Peraturan Daerah Kota yang mengalami kerusakan, dan terdapatnya kerusakan sarana yang ada di sekolah seperti perpustakaan

  2. Kualitas pelayanan publik dalam bidang pendidikan di Kota Padang secara umum menunjukkan hasil yang baik. Hal ini didasarkan pada Indeks Kepuasan Masyarakat pada sekolah dasar dengan pertama dengan nilai 74,183 dan pada sekolah menengah atas dengan nilai 74,124. Walaupun secara umum pelayanan pendidikan di Kota Padang mendapatkan nilai kualitas baik, tetapi pada unsur kewajaran biaya pelayanan dan kepastian biaya pelayanan nilai cukup rendah jika dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain.

  3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Padang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam bidang pendidikan antara lain:

  a. Umum 1) Membuat standar pelayanan 2) Membuat kotak saran tempat pengaduan masyarakat.

  3) Mengikuti kemajuan perkembangan teknologi dan infromasi. 4) Memberikan beban mengajar minimal pada tenaga pendidik. 5) Meningkatkan sumber daya manusia. 6) Meniadakan pungutan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

  7) Membangun sarana dan prasarana agar terciptanya kenyamanan. 8) Mengajukan anggaran untuk sarana dan prasarana pendidikan. 9) Menyediakan jasa keamanan atau satuan pengamanan. 10) Membuat atau meletakkan sekolah 11) Dinas Pendidikan Kota Padang ke depannya menerima tenaga pendidik di Kota Padang dengan tingkat pendidikan minimal Strata 1 (S1) dan mengadakan BIMTEK (Bimbingan Teknis) kepada guru di Kota Padang. 12) Dinas Pendidikan Kota Padang akan mengajukan anggaran untuk perbaikan sekolah-sekolah, serta sarana seperti perpustakaan yang mengalami kerusakan.

  b. Khusus 1) Melakukan pengawasan berkaitan dengan sumbangan untuk pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.

  2) Pemerintah Kota Padang telah

  membuat Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Selain itu Dinas Pendidikan Kota Padang akan memberikaninformasi/mensosialis asikan kepada masyarakat berkaitan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

  Berdasarkan simpulan di atas, maka beberapa saran dalam pelayanan publik di bidang pendidikan di Kota Padang sebagai

  Negara, PT Raja Grafindo Persada , Jakarta.

  Ridwan HR, 2006, Hukum Administrasi

  Manajemen Pelayanan , Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

  Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005,

  Indonesia , Raja Grafindo Persada, Jakarta.

  Miftah Thoha, 2003, Birokrasi Poltik di

  Ghalia Indonesia, Jakarta. .

  Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan Internasiona l,

  Muhammadiyah Malang, Malang Masyhur Effendi, 1994, Dimensi dan

  Negara Birokratis , Universitas

  Jakarta, M.Mas’ud Said, 2007, Birokrasi Di

  Saran

  Husni Thamrin, 2013, Hukum Pelayanan Publik , Aswa Pressindo, Yogyakarta. Jusman Iskandar, 2004, Manajemen Publik Puspaga , Bandung. Lijan Poltak Sinambela, 2007, Reformasi

  Pelayanan Umum Di Indonesia , PT Bumi Aksara, Jakarta.

  Fuad Ikhsan, 2005, Dasar-Dasar Kependidikan , PT.Rineka Cipta. H.AS.Moenir, 2001, Manajemen

  Pusat Kajian Otonomi Daerah dan Kebijakan Publik, FISIP UNDIP, Semarang.

  Perspektif Politik dan Administrasi ,

  Budi Setiyono, 2004, Birokrasi Dalam

  Transformasi Pelayanan Publik , Pembaruan, Yogyakarta.

  Agung Kurniawan, 2005,

  Padang tetap konsisten dalam menjalankan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Padang dan menjalankan standar pelayanan yang dibuat.

  3. Diharapkan Dinas Pendidikan Kota Padang dapat menganggarkan dana yang cukup untuk pembangunan gedung sekolah, perbaikan sekolah, perpustakaan agar para murid mendapatkan pelayanan pendidikan secara maksimal.

  2. Diharapkan Pemerintah Kota Padang memberikan sanksi yang tegas bagi sekolah yang melanggar Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 5 Tahun 2011tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Padang.

  1. Diharapkan Pemerintah Kota Padang ke depannya menyarankan kepada kepala sekolah yang ada di Kota Padang untuk membuat pengumuman di sekolah berkaitan dengan biaya pendidikan apa saja yang boleh dan yang tidak boleh diminta kepada siswa atau orang tua siswa.

  Pelayanan Publik , PT. Bumi Aksara,

4. Diharapkan Dinas Pendidikan Kota

  Ronny Hanitjio Soemitro, 1984, Masalah-

  Masalah Sosiologi Hukum , Sinar Baru, Bandung.

  , 1985. Metode Penelitian Hukum, Galia Indonesia, Jakarta. S. Prajudi Atmosudirdjo, 1995, Hukum

  Administrasi Negara , Ghalia Indonesia, Jakarta.

  Sampara Lukman, 2004, Manajemen Kualitas Pelayanan, Sti-Lan Press, Jakarta

  Satjipto Rahardjo, 1980, Hukum dan Masyarakat , Angkasa, Bandung. , 1991, Ilmu Hukum, PT.

  Citra Aditya Bakti, Bandung. , 2006, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

  SF.Marbun dan Moh.Mahfud MD, 1987,

  Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara , Liberty, Yogyakarta.

  Soerjono Soekanto, dkk, 1986, Pengantar Penelitian Hukum , UI-Pres, Jakarta. , 1998, Pengantar Sosilogi Hukum, Bina Aksara. Jakarta. Sudarman Danim, 2002, Menjadi Peneliti

  Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung,

  Taufiq Effendi, 2008, Reformasi Birokrasi, Universitas Diponegoro, Semarang

  Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1996,

  Kamus Besar Bahasa Indonesia , Cetakan Ke-7, Balai Pustaka, Jakarta.

  Zahara dan Idris, 1992, Pengantar

  Pendidikan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.