Selanjutnya

--

--

I

PERSETUDJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA,PEMERINTAH MALAYSIA DAN PEME-

t

:

RINTAH KERADJAAN THAILAND TENTANG PENETAPAN GARIS-GARIS BATAS LANDAS KONTINEN
DI BAG IAN UTARA SELAT MALAKA.

:

I
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, PEMERINTAH MALAYSIA DAN
PEMERINTAH KERADJAAN THAILAND,


BERHASRAT untuk memperkuat ikatan persahabatan jang telah
terdjalin lama antara ketiga negara,
I

DAN BERHASRAT untuk menetapkan garis-garis batas landas
kontinen antara ketiga negara dibagian Utara Selat Malaka,

TELAH MENJETUDJUI SEBAGAI BERIKUT

Pasal
(1)

I

'

Batas-batas landas kontinen antara Republik Indonesia,
Malaysia, dan Keradjaan Thailand dibagian Utara Selat
Malaka dimulai dari suatu titik jang koordinatkoordinatnja adalah 5° 57'.0 Lintang Utara 98° 01'.5

Budjur Timur (selandjutnja disebut "Titik Bersama").

(2)

Batas landas kontinen antara Republik Indonesia dan
Keradjaan Thailand adalah garis-garis lurus jang ditarik dari Titik Bersama menudju kearah Barat Laut ke
suatu titik jang koordinat-koordinatnja adalah
6° 21'.8 Lintang Utara 97° 54'.0 Budjur Timur dan
---

---

- 2 -

-.
セ@

I

dari titik tersebut menudju kearah Barat ke suatu

titik jang koordinat-koordinatnja adalah 7° 05' .8
Lintang Utara 96° 36' .5 Budjur Timur sebagaimana ter-

I
r

tjantum didalam Persetudjuan antara Pemerintah
Republik Indonesia dan Pemerintah Keradjaan Thailand
tentang penetapan suatu garis batas landas kontinen
antara kedua negara dibagian Utara Selat Malaka dan di
Laut Andaman jang ditanda-tangani di Bangkok pada
tanggal 17 Desember 1971.

(3)

Batas landas kontinen antara Republik Indonesia dan
Malaysia adalah garis lurus jang ditarik dari Titik
Bersama menudju ke Selatan ke titik No.1 jang tertjantum didalam Persetudjuan antara Pemeriritah Repub1ik
Indonesia dan Pemerintah Malaysia tentang penetapan
garis batas landas kontinen antara kedua negara jang

ditanda-tangani di Kuala Lumpur pada tanggal 27 Oktober 1969 jang koordinat-koordinatnja adalah 5° 27'.0

!

Lintang Utara 98° 17'.5 Budjur Timur.

(4)

Batas 1andas kontinen antara Malaysia dan Keradjaan
Thailand adalah garis-garis lurus jang ditarik dari
Titik Bersama menudju kearah Timur Laut ke suatu
titik jang koordinat-koordinatnja adalah 6° 18' .0
Lintang Utara 99° 06'.7 Budjur Timur dan dari titik
tersebut menudju kearah Tenggara kesuatu titik jang
koordinat-koordinatnja adalah 6° 16'.3 Lintang Utara
99° 19'.3 Budjur Timur dan seterusnja kearah Timur
Laut kesuatu titik jang koordinat-koordinatnja adalah
6° 18' .4 Lintang Utara 99° 27'.5 Budjur Timur.

,•


Mセ@

- - 3· -

(5)

!

Koordinat-koordinat dari titik-titik jang ditjantumkan diatas adalah koordinat-koordinat geografi jang

i
diperoleh dari British Admiralty Charts No.793 dan
No.830 dan garis-garis lurus jang menghubungkannja
diperlihatkan diatas peta jang dilampirkan kepada
Persetudjuan ini sebagai Lampiran "A".

(6)

Letak jang sebenarnja dari titik-titik tersebut dilaut akan ditentukan dengan suatu tjara jang disetudjui bersama oleh pedjabat-pedjabat jang berwenang

dari Pemerintah-Pemerintah masing-masing jang bersangkutan.

( 7)

Jang dimaksud dengan "pedjabat-pedjabat jang berwenang"
tersebut dalam ajat 6 adalah, untuk Indonesia, Kepala
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional,
Republik Indonesia, termasuk setiap orang jang dikuasakannja; untuk Malaysia, Pengarah Pemetaan Negara,
Malaysia, termasuk setiap orang jang dikuasakannja,
dan untuk Keradjaan Thailand, Direktur Djawatan

I

Hidrografi, Thailand, termasuk setiap orang jang dikuasakannja.

Pasal II

l

Masing-masing Pemerintah dengan ini berdjandji akan mendja-


I

min bahwa segala langkah jang perlu akan diambil didalam
negeri untuk memenuhi ketentuan-ketentuan jang tertjantum
dalam Persetudjuan ini.

,.


l


Mセ





--


Mセ

I

4 -

Pasal III
Apabila suatu struktur tunggal 'IRinja·k · a-tau gas bumi mel intasi garis atau garis-garis batas jang disebut dalam

ー。ウセ@

I,

dan bagian dari struktur tersebut jang terletak disalah satu
sisi dari garis atau garis-garis tersebut seluruhnja atau

L

sebagian dapat diusahakan eksploitasinja dari sisi atau sisisisi lain dari garis atau garis-garis tersebut, maka Pemerintah-Pemerintah jang bersangkutan akan berusaha untuk mentjapai persetudjuan tentang tjara jang paling efektif dalam

mengusahakan eksploitasi struktur tersebut.
I

Pasal

IV

Setiap perselisihan antara ketiga Pemerintah jang timbul
dari penafsiran atau pelaksanaan Persetudjuan ini akan diselesaikan setjara damai melalui musjawarah atau perundingan.

Pasal

v.

Persetudjuan ini akan disahkan menurut ketentuan-ketentuan

II

hukum dari ketiga Negara masing-masing.


Pasal

VI

Persetudjuan ini akan mulai berlaku pada tanggal penukaran
Piagam-Piagam Pengesahannja.

I
i

UNTUK MENJAKSIKANNJA, ketiga Pemerintah jang bertindak melalui wakil-wakil mereka jang telah dikuasakan untuk maksud
ini, telah menandata ngani Persetudjuan ini.

I

- 5 -

DIBUAT DALAM RANGKAP TIGA DI KUALA LUMPUR pada tanggal
21 Desember tahun seribu-sembilan-ratus-tudjuh-puluh-satu
dalam bahasa-bahasa Indonesia, Malaysia, Thai dan Inggris.

Dalam hal terdapat ketidak-sesuaian pengertian antara
naskah-naskah, maka naskah Inggris jang menentukan.

UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA,

Signed
Prof. Dr. Soemantri
Brodjonegoro,
Menteri Pertambangan,Republik Indonesia.

UNTUK PEMERINTAH
MALAYSIA,

Signed
Tan Sri hセゥ@
Abdul
Kadir bin Yusof,
Attorney-General,
Malaysia.

UNTUK PEMERINTAH
KERADJAAN THAILAND

Signed
Vija Sethaput,
Under-Secretary of
State pada Kementerian Pembangunan
Nasional, ェ。セァ@
Bertanggung Djawab
atas Kementerian
Pembangunan Nasional
Keradjaan Thailand.

I

I

-

PERJANJIAN ANTARA KERAJAAN REPUBLIK
INDONESIA, KERAJ AAN MALAYSIA DAN
KERAJAAN KINGDOM THAILAND BERKENAAN
DENGAN PERSEMPADANAN PELANTAR BENUA
DI-BAHAGIAN UTARA SELAT MELAKA

KERAJAAN REPUBLIK INDONESIA, KERAJAAN MALAYSIA
DAN KERAJ AAN KINGDOM THAILAND,

DENGAN TUJUAN hendak mempereratkan tali persahabatan
sejarah antara ketiga2 negeri itu,

DAN DENGAN TUJUAN hendak menetapkan sempadan
pelantar benua antara ketiga2 Negeri itu di-bahagian utara Selat
Melaka,

TELAH BERSETUJU SAPER TI BERIKUT :

Perkara I

(l)

Maka ada-lah di-tetapkan bahawa sempadan pelantar benua
bagi Republik Indonesia, Malaysia dan Kingdom Thailand dibahagian utara Selat Melaka ada-lah bermula dari suatu
tempat yang berkodinet: Garisan Lintang 5° 57. 0' U
Garisan Bujor 98° 01. 5'T (kemudian daripada ini di-sebut
"Tempat Persamaan").

(2)

Maka ada-lah di-tetapkan bahawa sempadan pelantar benua
bagi Republik Indonesia dan Kingdom Thailand ada-lah
mengikut garisan2 lurus yang di-buat bermula dari Tempat
Persamaan ka-arah barat-laut hingga suatu tempat yang

2.

berkodinet: Garisan Lintang 6° 21. 8'U Garisan Bujor
970 54. O'T dan dari tempat itu ka-arah barat hingga
suatu tempat yang berkodinet: Garisan Lintang 7° 05. 8'U
Garisan Bujor 96° 36. 5'T sa-bagaimana yang dinyatakan dalam Perjanjian yang di-tanda-tangani diBangkok pada 17hb. Disember, 1971 antara Kerajaan
Republik Indonesia dan Kerajaan Kingdom Thailand
berhubong dengan persempadanan pelantar benua antara
kedua Negeri itu di-bahagian utara Selat Melaka dan
di-Laut Andaman.

'I

(3)

Maka ada-lah di-tetapkan bahawa sempadan pelantar

I
benua bagi Republik Indonesia dan Malaysia ada-lah
mengikut garisan2 lurus yang di-buat bermula dari
Tempat Persamaan ka-arah selatan hingga Tempat 1
yang di-nyatakan dalam Perjanjian antara Kerajaan
Republik Indonesia dengan Kerajaan Malaysia berhubong
dengan persempadanan pelantar benua antara kedua2
Negeri itu, yang berkodinet: Garisan Lintang 5o 27. O'U
Garisan Bujor 98° 17. 5'T.

(4)

Maka ada-lah di-tetapkan bahawa sempadan pelantar benua
bagi Malaysia dan Kingdom Thailand ada-lah mengikut
garisan2 lurus yang di-buat bermula dari Tempat Persamaan

li

ka-arah timor laut hingga suatu tempat yang berkodinet:
Garisan Lintang 6° 18. O'U Garisan Bujor 990 06. 7'T dan

,I

·' ,·

.: .

.'

.

. ,

....

-I

3.

dari situ ka-arah tenggara hingga suatu tempat yang
berkodinet: Garisan Lintang 6° 16. 3'U Garisan Bujor
99° 19. 3'T dan dari situ ka-arah timor laut hingga
suatu tempat yang berkodinet: Garisan Lintang 6°18. 4'U
Garisan Bujor 99° 27. 5'T.

(5)

Kodinet2 bagi tempat2 yang tersebut di-atas ia-lah
kodinet yang di-dapati dari British Admiralty Chart
No. 7 93 dan 830 dan garisan2 lurus yang menghubongi ·
tempat2 itu ada-lah di-tunjokkan dalam charta yang
di-lampirkan sa-bagai lampiran 'A' kapada Perjanjian
ini.

(6)

Kedudokan yang sa-be nar bagi t e mpat2 di-laut yang
tersebut di-atas hendak-lah di - tentukan mengikut
satu chara yang di-persetujui bersama oleh pehak2berkuasa layak bagi Kerajaan yang berkenaan itu
masing2.

(7)

Bagi maksud perenggan (6)"pehak2-berkuasa layak"
berhubong dengan Republik Indonesia, erti - nya Ketua
Badan Koodinasi Survey dan Pemetaan Nasional,
Republik Indonesia, dan termasok-lah mana2 orang
yang di-berikuasa ole h-nya; berhubong dengan Malaysia,

I

erti-nya Pengarah Pemetaan Negara, Malaysia, dan

I
I

---

4.

termasok-lah mana2 orang yang di-beri kuasa olehnya; dan herhubong dengan Kingdom Thailand ertinya Pengarah Jabatan Ukor Dasar-Ayer, Thailand,
dan termasok-lah mana2 orang yang di-beri kuasa
oleh-nya.

Perkara II

Tiap2 satu Kerajaan ada-lah dengan ini mengaku akan
mempastikan supaya segala langkah yang perlu bagi mematohi
sharat2 Perjanjian ini di-ambil dalam negeri masing2.

Perkara III

Jika mana2 satu struktur batu bumi petroliam atau
struktur gas asli menjulor keluar garisan atau garisan2 sempadan
yang tersebut dalam Perkara I dan bahagian struktur itu yang
t e rdapat pada sa-be lah garisan atau garisan2 tersebut boleh dihasilusaha, sama ada kesemua atau sa-bahagian-nya, daripada
sa-belah yang satu lagi itu, maka Kerajaan2 yang berkenaan hendaklah berusaha menchapai perse tujuan tentang chara bagaimana
struktur itu boleh di-hasilusaha dengan sa-habis berkesan.

Perkara IV

Apa2 pertikaian di-antara ketiga2 Kerajaan yang timbul

5.
daripada pentafsiran atau pelaksanaan Perjanjian ini hendak-lah diselesaikan sa-chara damai dengan berunding.

Perkara V

Perjanjian ini hendak-lah di-sahkan mengikut kehendak2
di-sisi undang2 ketiga2 Negeri.
Perkara VI
Perjanjian ini hendak-lah mula berkuatkuasa pada tarikh
pertukaran Suratchara2 Pengesahan.
PADA MENYAKSIKAN PERKARA2 DI-ATAS maka yang bertanda
tangan di-bawah ini, sa-bagai di-berikuasa dengan sempurna-nya bagi
maksud itu oleh Kerajaan mereka masing2, telah menanda-tangani
Perjanjian ini.
DI-PERBUAT DALAM TIGA SALINAN di-Kuala Lumpur pada
2lhb. Disember, 1971, dalam bahasa Indonesia, bahasa Malaysia,
bahasa Thai dan bahasa Inggeris.

Jika sa-kira-nya ada apa2 perteling-

kahan di-antara naskah2 itu, maka naskah Inggeris hendak-lah di-pakai.
BAGIPEHAK
KERAJAAN REPUBLIK
INDONESIA

Signed

.......................
(Prof. Dr. Soemantri
Brodjonegoro,
Menteri GaHan,
R e publik Indonesia.)

BAGIPEHAK
KERAJAAN MALAYSIA

Signed

. ..........

ᄋセ@

..... .

(Tan Sri Haji Abdul
Kadir bin Yusof,
Peguam Negara,
Malaysia.)

BAGIPEHAK
KERAJAAN
KINGDOM
THAILAND

Signed

. .. ......... .
,..--

(Tuan Vija
Sethaput,
Setiausaha
Rendah, Pembangunan Negarai
y. m. Kemenセ
セュ。ョ@
Negara, Kmgdom
Thailand.)

I

セBャ

Bャ ャjセヲエGi

ᄋNu@

7 ャj

Bャ エlセMZjヲャBGQwイ@

セu@

I

rャjBエlセMZ@

1 flih セ@ iJ

I

LtH "'4 uua::

tJ

I

I

ZセQGMj@

I

7 ャBセlMZj@

1"l'1lil'ltu"li'm1 Vlil

I

I

"l"lfl"lil fl"l HLll-:J L11fl1 セvャQヲ@

Urli'IU LセuゥャBMZjGQ@

lセャjZ[。@

fl"l

I

lセMZj

7 lJ ')

セオQヲャゥィ@

7 ャj

Bャ セl l セMZjャ

Bャ@

Lt'l Lセゥャ@

7ャ

LLfl :;

Bャ エGilセMZjャ

BャGQ@

1:,!

I

イZ

ヲャ Bャ GャjBhuゥ@

セ BャMZjutl

vャ@

Vl -:Jfl"llJ
"'4

.:

V

QヲャvセGjゥエMZョオ@

セ@

I

LL ::lJ!I!"l'llJ1.h "l HlU"lVl'V:flO"lUUI L11?11 セエGAvャ

Bャu Gャゥ

1:,!

MZjuQ[@

.!j

l

LVlfM-:Jfl l lJ UV!i'IU Lセuゥャ@

V

I

'IIi'! •

セI@

l GivjQセ。ャゥMZオ

'l セ lャGjセiヲゥv "'
t.J

lセャjZ[エGヲ

GI@

セᄋ@

I

QヲャオlBGT@

I

t.JIJ

I

II

セヲャ セ@ ゥQヲャlョ。ZML@

L'llVJ1 セエGAvャQゥMZju@

セviᄋ@

"

I

V

:II

ャゥ セ lセ

{

V

I

I

セN@
I

ヲゥ ゥQAh

q

'1 セuMZj@

V

。MZj

I

V

q "' ..,
セQ@
"'

-:J"flflfl'l!il-:J'Vflti
fl LLfl :;VJ'Vfl
b
,
:II
I

l 。 ZMカャュイオQvゥjセヲ

l セオゥャ@

I

カ ャヲゥMZjセ@

セャ :II ヲャ@

b.

u サ@ セオQヲャゥィ@

セョ「

N 」Z@

"'4uflli{

I

ャセ セヲGャ@

vャセヲ@

V

,



leJrl VI 'lf'llJ

セ N@

I

lセ M。イオセ@

,

セ@

I

V

I

エQMZjセ@

ャヲhlセMZj@

I

J

,

lGャゥvjQ

イAセBャゥMj@


セ@

セ@ yャ QuZセ

I

QMj

ャュlセMj
I

utZ@

lm•.セ@

Lセ uゥャ@

.oil

I

q-:J"' ョヲャセゥMS@
V

V

L QZオGャBj@

,
t.1

I

11'1lil'IWii'fl11 VlU 11fl1Ufl'1l'

V

ッMセ@

ゥMZjセQ

VJ: ru'tl-an

I

I

I

I'll' ::u1 1'l urnllJVJfiM

1.

lJILt'IL U "llfl"lUfiiHLll-:J

V

I

'1 セオMZj@

I

v

lセ uャGZヲセBlvAMjエ@
n lJQャゥG

I

,

· o VJ:-)uililfl
il.

I

I

"'

ttil-:J'V'Vfl
:II

1 flU Lセ@ ULLt'l:;1 Vl iJU1:: flilllfl1U LflUm -:Jt'llfi'VIfi'Vfl l' "llJ

I

I

VlfltN 1 ZセQMj@

I

.oil

,

I

..,
セ@
.oil q
"'
1 llVI'NVlf'IVJ::"lUV! fl L'lil-:J LWUi'IO-:J'Vfl
,

tJ

GャオvAゥlセiMZjQ@

I

( Vli11tflu!l! 1"llJV!fl -:JU'V:L1Ufl11 "'Vfll'"llJ )
lel)

V

ua::1VJu

I

q "' ...
"'4"1
"'

"n-:J "flflfl'llil -:l'VflULfl
LLfl :VJ'Vfl
セ@
C::lri. o l セuゥャ@
,
:II
ヲャ@

,

ッセ N セ@ セZイオゥャヲ@

セゥャ MZjセヲャ@

ャj il 。lセオ@

I

I

I

...
セ。MZjuGiャヲゥ@

ヲャ ゥQjャGイオ@
1:,!

W ヲャGセB。jluゥ@

1/

,

....

セオQヲャゥィョ[@
.:"'..,

LVl!IM--Jflil-:J •

Mj y ャヲGゥセuQl。Zvj@

,

.....

,
I

ャエl
.J'

V

セ MS@
I

q

· --

-W:l-

t-'

I

セI@
...

"'\

vャGi|セZュヲ@

LGQセ@

1 セvャuGゥ・|Nji@

Lセ@ LセulヲゥAZ@

.q

..,.

LUU\1 Lセuヲャゥ|iGv@

"'

'1

\

セu|Q@

I

I

"'

""

0

セ@

11

ョヲャBゥG・|ivuQlュ

.....

セAZBャuG・o@

t1

I

b

11

ヲャ|セZオQ@

'j

,

I;:

I

.

1.1

tl

'IUU 1 flLLt"ifl..:J

....

セヲャ|iGv@

11

tl

I

セ@

BャゥG|iセu@

,

tltl

I;:

LWflM 'Il.ll.J..:JU
セ@ :: a..:J セl|n
,

_.1

I

II

Bャ@ Uri b)

n LGvBセuiャcjヲ

.q

ャGヲゥvlouBNZjセi@

.q



セu@
"'

BゥャGセ@

エBゥ GャエQセ

1 flU lセu

ャNj BGuセNZjゥャi

...,"'

.q.q

PAQ@

..,

..:

.q

"'f

ゥGャjエセQuvIヲイ@

,

,.
ヲャQuviNZjセエGBゥ|l@

fl

I;:

tl

I

iu

L

'i

;\11 ヲャ

LLt"i"l..:Jllr::1

.:

II

オGャAセviョQ@

I

LVll'l LセヲャゥI

tl...,

セ QBャ@

t1

I

.....

fl Nt"i ;'I'IUUL

l エBゥuュ

.q

I

Zヲャ Gvャ セcjヲゥエBャ@

I

t1

1 ..;..;
LVl'lVl L

v ゥQlエjuセNZ@

,
I;:

ABャjvNZイセ@

..

om flll

Q@

a

I

.r LVl1..:
'IVl

, l fl

..:

1.1

'j '!1\11 fl

,

L;'lf)l'lJ'flVIOfi'lt'H11_.

I
I

セ ヲャ ᄋQ@

LUU..:J

l

Gャ セuヲャl

-.

1flfiOfi ..:JflU
. .,

t1

GI u[セGvᄋI@

Lnu

tl

l@ セ|i@ セBャGIjヲゥ|iu@

\LGBセ[Z@

I

セ ョᄋGャ セuヲャ@

t.1

vャuセGiNZj@

tl1 'VLLfi"l..:JU セ@ ::1 U'iiU l ヲャvNZjセゥtエ@
.q

1.1

l""l'VLL :: PGQ

1 ;i'fl'l ;nn1

GIャj GゥAヲャᄋ

.....

I

lセZ@

,イセ・ゥQ@

セQGvAZ@

I

..,.

1.1

セBGuviヲャゥ@

V

I

I

"'

'j '11..:! L'ilfll.J
1.1

1.1

QャNjヲ

Qュョャ

|QセGNZA@

I

'"'....

..:

tl

--..:

I

Giセ エBゥᄋGャ@

lJ1 Lfi L'IIU

ゥGャ ャjヲQviN

""

11

"l n11 1 'l"ilfl'IUl'li'or1

1 ャGヲゥvlouBNZjセ|iI@

[lセオャイ@

GiQ|ヲャ

q

Gャ セ@

tl

11

flU1JUfl1UW..:J'il'il..:J Lt"iUfl\1 ヲI
セ@

,

CJf)Wtl Ol

11

I

ct

::a')U..:J 'IU Lョヲャo

..;

ャGエhlセヲゥAZ」オv@

L U セ@ !:fllJ.fl')UL UU セZ@

Utm..:J セNZA@
tl

1.1

I

;

a;:.J

LGvimャNjlエuュZBゥ

LLfi:: L

'ilfl..:J1 VlU LLfi:: QBャjセイエGil@

セZヲIG@

a:::

セBG@

,

セョャ@

oャ Zャイ@

flU1flU L".llU LLfi:: 1'll.JVl\11Jrlrl t'IL fl 'j

LOU"l f)lJl.J'I Lfi LGiャuセヲゥNZj@

I "\ ...,

v..,:v.q.

I

ct

'lr\1

UVl:: Lfi L

t1

t1

エBゥセGQZu@

lセ|iイャBGNjュnu@

I

'I セヲャゥGBiNZjul@

I

ct

セu|Q@

I

tl

Lfl.

I

...,

1

.J

I

'I

II

I

.q •

LWfl

1flLLflWOflVl'l\lill.Jfli"Jt"im
\11fl
11

t1

t1

11

..,.

N@ o

ct

')

I

l tl

.q

Nセ

LLfi::'V ')fl1JU1ll

.q

,

qq