Tanggung Jawab PT Persib Bandung Bermartabat Terhadap Pemenuhan Hak Pemain Saat Kompetisi Di Berhentikan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
TANGGUNG JAWAB PT PERSIB BANDUNG BERMARTABAT (PT PBB)
TERHADAP PEMENUHAN HAK PEMAIN SAAT KOMPETISI DI
BERHENTIKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13
TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
ABSTRAK
Kata Kunci : Perjanjian Kerja, Sepak Bola, Hak Pemain
Sepak bola merupakan salah satu cabang olah raga yang dapat dijadikan
sebagai sarana pembangunan bangsa. Di Indonesia, sepak bola merupakan
olahraga yang sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sepak bola pun
dikatakan sebagai “olah raga rakyat” yang dapat dinikmati oleh setiap kalangan,
baik itu kalangan atas maupun kalangan bawah. Pemain sepak bola PERSIB
Bandung terikat perjanjian kerja dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PT
PBB) untuk bermain pada kompetisi QNB League. Ketika kompetisi QNB League
diberhentikan akibat dibekukannya PSSI, membawa dampak yang tidak kecil bagi
para pemain khususnya. Ketidakjelasan status di dalam klub hingga ketidakjelasan
pemenuhan hak-hak yang seharusnya diterima oleh pemain, meskipun adanya
perjanjian kerja yang telah dibuat dan disepakati. Penulisan ini dimaksudkan
memperoleh pemahaman mengenai tanggung jawab dari PT Persib Bandung
Bermartabat (PT PBB) dalam pemenuhan hak pemain saat kompetisi QNB
League diberhentikan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif yang menitikbertakan pada
pencarian data sekunder baik berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier
yang didukung oleh penelitian lapangan melalui wawancara untuk memperoleh
gambaran yang lengkap mengenai permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, perjanjian kerja antara PT
Persib Bandung Bermartabat dengan pemain profesional tidak memiliki kekuatan
hukum mengikat lagi dan dalam melakukan pengakhiran perjanjian kerja dengan
pemain sepakbola profesional telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, akan tetapi ketika perjanjian
kerja berakhir dan masih menggunakan jasa pemain telah menyalahi ketentuan
Pasal 3 ayat (3) Peraturan Organisasi PSSI Nomor : 01/PO-PSSI/I/2011 Tentang
Perubahan/Penyempurnaan PO No; 03/PO-PSSI/VII/2009 Tentang Pemain :
Status, Alih Status, dan Perpindahan. PT PBB telah melaksanakan tanggung
jawabnya dalam hal pemenuhan hak pemain saat kompetisi diberhentikan, hingga
ketika menggunakan jasa pemain saat tidak ada perjanjian kerja
iv
TERHADAP PEMENUHAN HAK PEMAIN SAAT KOMPETISI DI
BERHENTIKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13
TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
ABSTRAK
Kata Kunci : Perjanjian Kerja, Sepak Bola, Hak Pemain
Sepak bola merupakan salah satu cabang olah raga yang dapat dijadikan
sebagai sarana pembangunan bangsa. Di Indonesia, sepak bola merupakan
olahraga yang sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sepak bola pun
dikatakan sebagai “olah raga rakyat” yang dapat dinikmati oleh setiap kalangan,
baik itu kalangan atas maupun kalangan bawah. Pemain sepak bola PERSIB
Bandung terikat perjanjian kerja dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PT
PBB) untuk bermain pada kompetisi QNB League. Ketika kompetisi QNB League
diberhentikan akibat dibekukannya PSSI, membawa dampak yang tidak kecil bagi
para pemain khususnya. Ketidakjelasan status di dalam klub hingga ketidakjelasan
pemenuhan hak-hak yang seharusnya diterima oleh pemain, meskipun adanya
perjanjian kerja yang telah dibuat dan disepakati. Penulisan ini dimaksudkan
memperoleh pemahaman mengenai tanggung jawab dari PT Persib Bandung
Bermartabat (PT PBB) dalam pemenuhan hak pemain saat kompetisi QNB
League diberhentikan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif yang menitikbertakan pada
pencarian data sekunder baik berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier
yang didukung oleh penelitian lapangan melalui wawancara untuk memperoleh
gambaran yang lengkap mengenai permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, perjanjian kerja antara PT
Persib Bandung Bermartabat dengan pemain profesional tidak memiliki kekuatan
hukum mengikat lagi dan dalam melakukan pengakhiran perjanjian kerja dengan
pemain sepakbola profesional telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, akan tetapi ketika perjanjian
kerja berakhir dan masih menggunakan jasa pemain telah menyalahi ketentuan
Pasal 3 ayat (3) Peraturan Organisasi PSSI Nomor : 01/PO-PSSI/I/2011 Tentang
Perubahan/Penyempurnaan PO No; 03/PO-PSSI/VII/2009 Tentang Pemain :
Status, Alih Status, dan Perpindahan. PT PBB telah melaksanakan tanggung
jawabnya dalam hal pemenuhan hak pemain saat kompetisi diberhentikan, hingga
ketika menggunakan jasa pemain saat tidak ada perjanjian kerja
iv