PENERAPAN ZAKAT ATAS ROYALTI HASIL PENJUALAN BUKU BEST SELLER MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT.
PENERAPAN ZAKAT ATAS ROYALTI HASIL PENJUALAN BUKU
BEST SELLER MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT
M. Arya Pratama
NPM. 110110060147
ABSTRAK
Islam sebagai agama universal tidak hanya berisi ajaran mengenai
hubungan manusia dengan Tuhannya yang berupa ibadah, tetapi juga
mengatur hubungan manusia dengan manusia yang disebut mu’amalah.
Indonesia sendiri merupakan negara yang berpenduduk mayoritas Islam,
namun kenyataannya di lapangan cenderung terpengaruh oleh sistem
pajak yang diterapkan negara kapitalis. Akhirnya, Indonesia menetapkan
suatu kebijakan yang dapat merangsang masyarakat untuk membayar
pajak, diakomodirlah kebijakan yang dapat memberikan keuntungan di
dua sisi dengan adanya Undang-undang No. 23 Tahun 2011 sebagai
pembaharuan dari Undang-undang No. 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat. Undang-undang ini diberlakukan agar masyarakat
dapat menjadikan zakat mereka sebagai pengurang pajak.
Metode penelitian skripsi ini melalui pendekatan yuridis normatif,
yaitu dengan melakukan pengkajian terhadap kaidah-kaidah hukum,
khususnya yang berkenaan dengan zakat atas royalti. Spesifikasi
penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah deskriptif analitis, yang
menghubungkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut
permasalahan menenai zakat atas royalti.
Hasil pengkajian skripsi memperoleh kesimpulan, bahwa zakat atas
royalti wajib hukumnya untuk dikeluarkan sama dengan zakat pada
umumnya. Akan tetapi ada dua pendapat yang menganalogikan zakat
atas royati, pendapat pertama menurut Komisi Fatwa MUI dan kedua
menurut Badan Amil Zakat Provinsi Jawa Barat. Sedangkan yang menjadi
kendala dalam melakukan penghitungan dan pemanfaatan zakat royalti
adalah minimnya sumber daya manusia dalam bidang zakat, masih
banyak amil yang kurang mendalami ilmu fiqihnya, rendahnya kesadaran
masyarakat tentang hukum zakat, penerapan teknologi yang ada masih
jauh dalam pengelolaan zakat, adanya berbagai pendapat yang berbedabeda tentang pemahaman zakat atas royalti.
iv
BEST SELLER MENURUT HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT
M. Arya Pratama
NPM. 110110060147
ABSTRAK
Islam sebagai agama universal tidak hanya berisi ajaran mengenai
hubungan manusia dengan Tuhannya yang berupa ibadah, tetapi juga
mengatur hubungan manusia dengan manusia yang disebut mu’amalah.
Indonesia sendiri merupakan negara yang berpenduduk mayoritas Islam,
namun kenyataannya di lapangan cenderung terpengaruh oleh sistem
pajak yang diterapkan negara kapitalis. Akhirnya, Indonesia menetapkan
suatu kebijakan yang dapat merangsang masyarakat untuk membayar
pajak, diakomodirlah kebijakan yang dapat memberikan keuntungan di
dua sisi dengan adanya Undang-undang No. 23 Tahun 2011 sebagai
pembaharuan dari Undang-undang No. 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat. Undang-undang ini diberlakukan agar masyarakat
dapat menjadikan zakat mereka sebagai pengurang pajak.
Metode penelitian skripsi ini melalui pendekatan yuridis normatif,
yaitu dengan melakukan pengkajian terhadap kaidah-kaidah hukum,
khususnya yang berkenaan dengan zakat atas royalti. Spesifikasi
penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah deskriptif analitis, yang
menghubungkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut
permasalahan menenai zakat atas royalti.
Hasil pengkajian skripsi memperoleh kesimpulan, bahwa zakat atas
royalti wajib hukumnya untuk dikeluarkan sama dengan zakat pada
umumnya. Akan tetapi ada dua pendapat yang menganalogikan zakat
atas royati, pendapat pertama menurut Komisi Fatwa MUI dan kedua
menurut Badan Amil Zakat Provinsi Jawa Barat. Sedangkan yang menjadi
kendala dalam melakukan penghitungan dan pemanfaatan zakat royalti
adalah minimnya sumber daya manusia dalam bidang zakat, masih
banyak amil yang kurang mendalami ilmu fiqihnya, rendahnya kesadaran
masyarakat tentang hukum zakat, penerapan teknologi yang ada masih
jauh dalam pengelolaan zakat, adanya berbagai pendapat yang berbedabeda tentang pemahaman zakat atas royalti.
iv