Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus Untuk Mempengaruhi Keputusan Manajemen Dalam Menerima Atau Menolak Tawaran Produksi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Unit Bisnis X Bandung).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam mengambil suatu keputusan menerima atau menolak tawaran pesanan khusus maka pemilik membutuhkan infomasi yang bersifat kuantitatif. Tujuan penelitian skripsi ini adalah memberikan informasi kuantitatif mengenai keputusan yang bisa diambil dalam menerima atau menolak pesanan khusus, sekalipun harga jual yang diminta konsumen jauh di bawah harga jual reguler. Informasi ini juga berguna bagi pemilik memprediksi kerugian yang mungkin timbul dan perolehan laba dari menerima atau menolak tawaran pesanan khusus.

Metoda penelitian yang penulis lakukan adalah metoda deskriptif analitis. Pengumpulan data diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik percetakan, observasi, studi kepustakaan, dan dokumen-dokumen lainnya.

Berdasarkan informasi dari pada penelitian tersebut maka dipeoroleh hasil penelitian sebagai berikut : tawaran pesanan khusus untuk Artpaper ukuran 60 dan 210 gram dapat diterima dengan harga yang lebih besar dari Rp 55, - sampai Rp 202,-. Laba kontribusi yang dihasilkan oleh masing – masing ukuran adalah Rp202,-. 15.587.538,- dan Rp 15.770.196,-

Dari perolehan data-data diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tawaran pesanan khusus masih dapat diterima apabila harga yang diberikan tidak kurang dari yang telah ditentukan. Harga yang tercantum hanya mampu menutupi biaya variabel dan belum temasuk markup.

Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar pemilik mempertimbangkan tawaran pesanan khusus berdasarkan total biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan khusus tersebut. Dengan hanya memperhitungkan biaya variabel, harga pesanan khusus menjadi lebih kompetif dan relatif lebih murah dari harga produk reguler.

Kata kunci : Markup


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.5. Rerangka Penelitian ... 5

1.6. Metoda Penelitian ... 10

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kegiatan Manajemen dan Kebutuhan Informasi Akuntansi Manajemen ... 12

2.2. Pengertian Harga Jual ... 14

2.3. Macam – Macam Harga Jual ... 15

Universitas Kristen Maranatha


(3)

2.4. Jenis – Jenis Harga Jual ... 17

2.5. Manfaat Informasi Biaya Penuh dalam Penentuan Harga Jual ... 17

2.6. Perbedaan Biaya Penuh dengan Biaya Differensial ... 20

2.7. Konsep Biaya untuk Pembuatan Keputusan ... 21

2.8. Metode Penentuan Harga Jual ... 22

2.9. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus Yang Mampu Mempengaruhi Keputusan Manajemen Dalam Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus ... 30

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 31

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Jabatan ... 33

3.3. Metoda Penelitian... 36

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.3.2. Metoda Analisa Data ... 38

BAB IV OBJEK DAN METODA PENELITIAN 4.1. Hasil Penelitian ... 42

4.1.1. Pengklasifikasian Komponen Biaya Unit Bisnis X ... 42

4.1.2. Data Biaya PT. X Yang Digunakan Dalam Penentuan Harga Jual ... 43

Universitas Kristen Maranatha


(4)

4.1.3. Penentuan Keputusan Penerimaan Pesanan Khusus oleh

Unit Bisnis X ... 50

4.2. Pembahasan ... 51

4.2.1. Pengalokasian Biaya Produksi ... 51

4.2.2. Penentuan Markup ... 57

4.2.3. Penentuan Harga Jual Normal ... 58

4.2.4. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ... 59

4.2.5. Keputusan Manajemen Dalam Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 61

5.2. Saran ... 63

Universitas Kristen Maranatha


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ... 5

Gambar 1.2 ... 8

Gambar 2.1.1 ... 13

Gambar 2.3.1 ... 15

Gambar 2.3.2 ... 15

Gambar 2.8.1 ... 23

Gambar 2.8.2 ... 24

Gambar 3.1 ... 31

Gambar 4.1 ... 48

Gambar 4.2 ... 49

Universitas Kristen Maranatha


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perhitungan Harga Jual Untuk Kertas Artpaper 60 gram ... 45

Tabel 4.2 Perhitungan Harga Jual Untuk Kertas Artpaper 80 gram ... 45

Tabel 4.3 Perhitungan Harga Jual Untuk Kertas Artpaper 150 gram ... 46

Tabel 4.4 Perhitungan Harga Jual Untuk Kertas Artpaper 210 gram ... 46

Tabel 4.5 Laporan Laba Rugi Unit Bisnis X ... 47

Tabel 4.6 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 60 gram Berdasarkan Metode Full Costing ... 52

Tabel 4.7 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 80 gram Berdasarkan Metode Full Costing ... 52

Tabel 4.8 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 150 gram Berdasarkan Metode Full Costing ... 53

Tabel 4.9 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 210 gram Berdasarkan Metode Full Costing ... 53

Tabel 4.10 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 60 gram Berdasarkan Metode Variable Costing ... 54

Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 80 gram Berdasarkan Metode Variable Costing ... 54

Tabel 4.12 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 150 gram Berdasarkan Metode Variable Costing ... 55

Universitas Kristen Maranatha


(7)

Tabel 4.13 Perhitungan Biaya Kertas Artpaper 210 gram Berdasarkan Metode

Variable Costing ... 55

Tabel 4.14 Perhitungan Markup... 56

Tabel 4.15 Perhitungan Harga Jual Normal... 57

Tabel 4.16 Perhitungan Harga Jual Pesanan Khusus ... 58

Universitas Kristen Maranatha


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT. X Lampiran 2 : Data Biaya Unit Bisnis X

Universitas Kristen Maranatha


(9)

Lampiran 1

Direktur / Pemilik Unit Bisnis

Manager Operasional

Tata Usaha / Administrasi Kepala Produksi

Pengiriman / Ekspedisi

Bagian Mesin Cetak

Bagian Mesin Potong

Bagian

Finishing

Lampiran 1


(10)

Lampiran 2

Data Biaya Unit Bisnis X Maret 2006 Biaya gaji karyawan

8,600,000 Biaya listrik

600,000 Biaya telp

300,000 Biaya bensin

500,000 Biaya ATK

100,000 Biaya Maintenance Mesin & sparepart

300,000 Lampiran 2


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan – perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas pertama dalam mengarahkan kegiatan bisnis mereka. Perusahaan – perusahaan berlomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu tinggi dengan harga yang rendah dengan berpedoman bahwa konsumen hanya dibebani dengan biaya – biaya untuk kegiatan yang memang menambah nilai (value-added activities). Dengan demikian manajemen memerlukan informasi biaya yang teliti dengan memperhitungkan secara cermat sumber daya yang dikorbankan untuk kegiatan – kegiatan yang menambah nilai bagi konsumen. Dalam situasi seperti ini, harga jual harus ditentukan berdasarkan informasi biaya penuh produk atau jasa yang dihitung secara cermat.

Saat ini konsumen sangat sensitif dengan harga, sehingga masalah harga menjadi faktor penentu pembelian, dan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Menurut Simon Jonathan, CEO Brandmaker, loyalitas konsumen juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang membuat konsumen semakin sensitif harga. Konsumen cenderung akan mencari produk atau jasa yang memberikan harga relatif rendah dibanding produk atau jasa sejenis. Beliau berpendapat :

1


(12)

2

“Dengan demikian harga juga turut berperan dalam mempengaruhi seseorang untuk tetap loyal, akan loyal, atau tidak,” (Majalah Swasembada, No.06/XXII/23 Maret – 5 April 2006).

Nofie Iman dalam jurnalnya yang berjudul “Simulasi Pricing Produk dan Jasa (2005-2006)” berpendapat bahwa :

“Penetapan harga jual akan menentukan bagaimana reaksi konsumen terhadap penjualan produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan”.

Oleh karena itu, perusahaan harus berfokus pada konsumen ketika menentukan harga jual untuk produk atau jasa yang ditawarkan. Perusahaan harus mampu memberikan

value kepada konsumen atas harga yang telah dibayarnya sekaligus membuktikan bahwa harga yang telah dibayarkan memiliki value per harga yang melampaui kompetitor lain. Kendati demikian, kebijakan penetapan harga jual harus diimbangi dengan efisiensi operasional perusahaan agar harga yang ditawarkan tetap kompetitif dan produk jasa yang diberikan tetap berkualitas.

PT. “X” merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan yang memproduksi beberapa produk tetap seperti kertas dan amplop. Selain memproduksi beberapa produk tetap, perusahaan juga menerima pesanan khusus dari beberapa konsumen atau perusahaan lain dalam bentuk cetakan kertas atau amplop dengan kop surat yang telah ditentukan. Seperti perusahaan percetakan lainnya, kebijakan penetapan harga jual untuk setiap pesanan khusus bisa berbeda – beda berdasarkan hasil yang diinginkan konsumen.

Untuk menentukan harga jual yang kompetitif, manajer penentu harga jual senantiasa memerlukan informasi biaya produk dan jasa dalam pengambilan keputusan penentuan harga jual, meskipun biaya tidak menentukan harga jual dan


(13)

3

bukan satu – satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual. Informasi biaya hanya merupakan salah satu faktor untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan penetapan harga jual.

Penulis tertarik untuk membahas penentuan harga jual dengan konsentrasi pesanan khusus pada PT “X” karena perhitungan harga jual pesanan khusus dihadapkan pada dilema tertentu dalam menerima maupun menolak suatu pesanan khusus. Biasanya para konsumen yang melakukan pesanan khusus meminta harga di bawah harga jual normal, bahkan seringkali harga yang diminta konsumen berada di bawah biaya penuh karena pesanan khusus yang dilakukan mencakup jumlah yang besar.

Berdasarkan dilema yang dihadapi dalam penentuan harga jual untuk pesanan khusus, penulis tertarik dengan judul sebagai berikut :

“Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus Untuk Mempengaruhi Keputusan Manajemen Dalam Menerima Atau Menolak Tawaran Produksi Pesanan Khusus”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan oleh penulis di atas, maka masalah – masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus pada PT “X”.


(14)

4

2. Bagaimana pengaruh informasi biaya terhadap penentuan harga jual pesanan khusus pada PT “X”.

3. Bagaimana penentuan harga jual pesanan khusus untuk mempengaruhi keputusan manajemen dalam menerima atau menolak tawaran produksi pesanan khusus.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pada perusahaan.

2. Mengetahui pengaruh informasi biaya terhadap penentuan harga jual pesanan khusus pada perusahaan.

3. Menentukan harga jual pesanan khusus yang mampu mempengaruhi keputusan manajemen dalam menerima atau menolak tawaran produksi pesanan khusus.

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan akan berguna bagi berbagai pihak :

1. Bagi perusahaan, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan pertimbangan dan pemikiran yang berguna dalam penetapan harga jual pesanan khusus sehingga mampu mempengaruhi keputusan untuk menerima atau menolak produksi pesanan khusus.


(15)

5

2. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengetahuan terapan dan syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana ekonomi jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai kebijakan penentapan harga jual, khususnya kebijakan penentapan harga jual untuk pesanan khusus.

1.5Rerangka Pemikiran

Cara penetapan harga dan penanganan masalah harga jual yang digunakan oleh perusahaan memiliki banyak cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering ditetapkan oleh manajemen teras, bukan oleh bagian pemasaran atau bagian penjualan. Sementara itu, pada perusahaan – perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh para manajer divisi atau manajer lini produk.

Pada dasarnya penetapan harga yang ditargetkan, mengandung tujuan – tujuan tertentu. Tujuan – tujuan tersebut digambarkan Kamaruddin Ahmad (2005,143) dalam bentuk bagan sebagai berikut :


(16)

6

Target Return Orientasi Laba

Gambar 1.1

Tujuan Penetapan Harga Jual

Umumnya penentuan harga jual produk atau jasa menggunakan informasi akuntansi penuh (full accounting information) masa yang akan datang sebagai salah satu dasarnya. Mulyadi (2001,48) menyebutkan unsur – unsur full accounting information sebagai berikut :

Full accounting information terdiri dari full asset, full reveneus, dan/atau full cost”.

Full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan objek informasi. Jika objek informasi berupa produk, full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut. Perhitungan full cost suatu produk dipengaruhi oleh metode penentuan harga pokok yang digunakan : full costing dan variable costing.

Sasaran Harga Orientasi Sales

Orientasi Status (Status Quo) Profit Maksimum Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Pangsa Pasar Menghadapi Persaingan Persaingan Non-Harga


(17)

7

Full costing merupakan salah satu metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi, baik produksi yang berperilaku variabel maupun tetap. Jika perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentuan harga pokok produknya, full cost merupakan total biaya produksi ditambah dengan total biaya nonproduksi.

Variable costing merupakan salah satu metode penentuan harga pokok produksi, disamping full costing, yang membebankan hanya biaya produksi yang berperilaku variabel saja kepada produk. Jika perusahaan menggunakan pendekatan

variable costing dalam penentuan harga pokok produknya, full cost merupakan total biaya variabel ditambah dengan total biaya tetap.

Berdasarkan pendekatan full costing dan variable costing kita dapat menentukan harga jual. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah denan

markup (yang besarnya sama dengan biaya nonproduksi ditambah dengan laba yang diharapkan). Laba yang diharapkan ditentukan dalam bentuk persentase dari investasi (aktiva penuh). Menurut Mulyadi (2001,80), formula untuk markup adalah sebagai berikut :

Markup = Biaya nonproduksi + Laba yang diharapkan

Biaya Produksi

Markup = Biaya nonproduksi + (y% x Aktiva Penuh)

Biaya Produksi


(18)

8

Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima perusahaan diluar pesanan reguler. Pesanan reguler adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang terjadi dalam tahun anggaran.

Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi differensial merupakan dasar yang dipakai oleh manajemen sebagai landasan penentuan harga jual. Menurut Mulyadi (2000,369) keputusan harga jual dapat dipengaruhi oleh hal berikut

“Jika harga yang diminta oleh pemesan (harga jual pesanan khusus) lebih besar dari biaya diferensial yang berupa biaya variabel untuk memproduksi dan memasarkan pesanan khusus tersebut, maka pesanan khusus dapat dipertimbangkan untuk diterima”.

Biaya diferensial yang dipakai sebagai landasan penentu harga jual pesanan khusus dapat pula terdiri dari biaya variabel dan tetap, manakala pesanan khusus diperkirakan menyebabkan perubahan volume kegiatan melampaui kisar perubahan yang menjadikan biaya tetap bertambah.


(19)

9

Penentuan Harga Jual Produk

Metode Full Cost

Pendekatan Full Costing Pendekatan Variabel Costing

= biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya

overhead tetap & variabel

= biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya

overhead variabel

Harga jual = HPP + Mark up Harga jual = HPP + Mark up

Penetapan harga jual pesanan khusus

Keputusan manajemen

Menerima pesanan khusus Menolak pesanan khusus

Gambar 1.2 Rerangka Pemikiran

1.6Metoda Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu menyelidiki, mengumpulkan, menyusun serta


(20)

10

menganalisis data masalah sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas ob

Lapangan (Field Research) Pen

sebut diperoleh dengan cara sebagai berikut :

k pengumpulan data dengan mengamati

dengan cara tanya

2. Pen a.

– catatan aupun media massa lainnya.

jek yang diteliti. Sedangkan penulis melakukan pendekatan melalui studi kasus, yaitu meneliti salah satu masalah yang ada dalam perusahaan untuk memperoleh data primer. Data yang didapat akan diananlisis lalu dibandingkan dengan landasan teori yang ada sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

Adapun metoda pengumpulan data yang digunakan penulis untuk menyusun skripsi ini adalah :

1. Penelitian

eliti melakukan penelitian langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer. Data ter

a. Observasi, adalah suatu tehni secara langsung objek yang diteliti.

b. Wawancara, adalah suatu tehnik pengumpulan data

jawab dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau relevan dengan objek yang diteliti.

elitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi dari literatur – literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan

yang diperoleh dari bangku kuliah m


(21)

11

b. Penulis membaca dan mempelajari buku – buku untuk mendapatkan data sekunder sebagai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan dalam bahasan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusuan skripsi ini, penelitian dilakukan pada PT “X” yang berlokasi di Bandung. Waktu penelitian dimulai sejak bulan Maret sampai dengan selesai.


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah mengadakan wawancara dan pengamatan, penulis menggunakan alat evaluasi yang dapat membantu pemilik unit bisnis dalam mengevaluasi penetapan harga jual. Beberapa urutan evaluasi yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Biaya yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual adalah biaya tetap dan biaya variabel.

• Biaya tetap terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung.

• Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku kertas, biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, biaya maintenance dan sparepart mesin, biaya telepon, biaya bensin atau pengiriman, biaya alat tulis kantor.

2. Pengalokasian biaya perusahaan menggunakan dua metode yaitu metode full costing dan metode variable costing. Pada unit bisnis X, pengalokasian biaya dengan dua metode tersebut memiliki nilai yang tidak jauh berbeda, karena nilai biaya tetap perusahaan hampir sama dengan nilai biaya variabelnya. 3. Berdasarkan pengalokasian biaya tersebut dapat ditentukan markup yang

menjadi dasar perolehan laba bagi perusahaan baik dengan metode full costing

maupun metode variable costing. Dasar perhitungan markup adalah hasil pengalokasian biaya dari kedua metode tersebut ditambah laba yang diharapkan dari aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran. Hasil

61


(23)

62

perhitungan persentase markup dari kedua metode tersebut tidak jauh berbeda karena selisih biaya tetap dan variabelnya relatif kecil, seperti yang telah disebutkan.

4. Setelah diperoleh markup, penulis menentukan harga jual bagi masing – masing produk yang juga didasarkan pada dua metode di atas yang hasilnya tidak jauh berbeda.

5. Berdasarkan komponen biaya dan persentase markup yang telah ditetapkan, penulis menghitung harga jual pesanan khusus yang diperhitungkan berdasarkan biaya variabel yang dikeluarkan.

Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil perhitungan, pesanan khusus yang ditawarkan pada unit bisnis X dapat diterima karena masih menghasilkan laba kontribusi bagi perusahaan.

b. Dari segi kapasitas produksi, unit bisnis X masih dapat memproduksi pesanan khusus sampai dengan 200.000 cetakan karena kapasitas produksi mesin cetak per harinya adalah 50.000 cetakan. Kapasitas maksimal mesin cetak unit bisnis X setiap bulannya adalah 1.000.000 cetakan.

c. Pesanan khusus dapat diterima hanya bila mampu nenutupi biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan khusus tersebut. Dari hitungan diatas pesanan khusus yang masih dapat diterima untuk dikerjakan apabila customer memberikan penawaran harga diatas Rp 55,- per cetakan.


(24)

63

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran untuk pemilik Unit Bisnis X khususnya dalam melakukan mempertimbangkan menerima atau menolak tawaran pesanan khusus yaitu mengevaluasi total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Dalam produksi regulernya, unit bisnis X juga perlu mempertimbangkan komponen biaya lain dalam menetapkan harga jualnya. Peneliti juga memberikan saran supaya unit bisnis tetap mengamati perkembangan selanjutnya dari dunia percetakan dan melakukan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat juga bagi kualitas produk yang dihasilkan. Namun demikian, semua saran tersebut hanya dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik unit bisnis. Pemilik unit bisnis sebaiknya mempertimbangkan biaya dan manfaat dari saran yang penulis ajukan guna menentukan tindakan yang tepat dan berguna bagi unit bisnis di masa yang akan datang.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ray H. Garrison, D.B.A, CPA, Eric W. Nooren, Ph.D., CMA, Manajerial Accounting, Tenth Edition, Mcgraw – Hill Companies, 2003. Edisi Indonesia diterjemahkan oleh A. Totok Budisantoso.

Mulyadi, Akuntansi Manajemen ; Konsep, Manfaat & Rekayasa, edisi ketiga, Jakarta : Salemba Empat, 2001.

Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : Kencana, 2003.

Ahmad, Kamaruddin, Akuntansi Manajemen, edisi revisi keempat, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Richard I. Levin, Davis S. Rubin, Joel P. Stintson & E.S. Gardner, JR. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002.


(1)

menganalisis data masalah sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas ob

Lapangan (Field Research) Pen

sebut diperoleh dengan cara sebagai berikut :

k pengumpulan data dengan mengamati

dengan cara tanya

2. Pen a.

– catatan aupun media massa lainnya.

jek yang diteliti. Sedangkan penulis melakukan pendekatan melalui studi kasus, yaitu meneliti salah satu masalah yang ada dalam perusahaan untuk memperoleh data primer. Data yang didapat akan diananlisis lalu dibandingkan dengan landasan teori yang ada sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan.

Adapun metoda pengumpulan data yang digunakan penulis untuk menyusun skripsi ini adalah :

1. Penelitian

eliti melakukan penelitian langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer. Data ter

a. Observasi, adalah suatu tehni secara langsung objek yang diteliti.

b. Wawancara, adalah suatu tehnik pengumpulan data

jawab dengan pihak atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau relevan dengan objek yang diteliti.

elitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi dari literatur – literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan

yang diperoleh dari bangku kuliah m


(2)

b. Penulis membaca dan mempelajari buku – buku untuk mendapatkan data sekunder sebagai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan dalam bahasan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusuan skripsi ini, penelitian dilakukan pada PT “X” yang berlokasi di Bandung. Waktu penelitian dimulai sejak bulan Maret sampai dengan selesai.


(3)

5.1 Simpulan

Setelah mengadakan wawancara dan pengamatan, penulis menggunakan alat evaluasi yang dapat membantu pemilik unit bisnis dalam mengevaluasi penetapan harga jual. Beberapa urutan evaluasi yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Biaya yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual adalah biaya tetap dan biaya variabel.

• Biaya tetap terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung.

• Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku kertas, biaya overhead, biaya tenaga kerja langsung, biaya maintenance dan sparepart mesin, biaya telepon, biaya bensin atau pengiriman, biaya alat tulis kantor.

2. Pengalokasian biaya perusahaan menggunakan dua metode yaitu metode full costing dan metode variable costing. Pada unit bisnis X, pengalokasian biaya dengan dua metode tersebut memiliki nilai yang tidak jauh berbeda, karena nilai biaya tetap perusahaan hampir sama dengan nilai biaya variabelnya. 3. Berdasarkan pengalokasian biaya tersebut dapat ditentukan markup yang

menjadi dasar perolehan laba bagi perusahaan baik dengan metode full costing maupun metode variable costing. Dasar perhitungan markup adalah hasil pengalokasian biaya dari kedua metode tersebut ditambah laba yang diharapkan dari aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran. Hasil

61


(4)

perhitungan persentase markup dari kedua metode tersebut tidak jauh berbeda karena selisih biaya tetap dan variabelnya relatif kecil, seperti yang telah disebutkan.

4. Setelah diperoleh markup, penulis menentukan harga jual bagi masing – masing produk yang juga didasarkan pada dua metode di atas yang hasilnya tidak jauh berbeda.

5. Berdasarkan komponen biaya dan persentase markup yang telah ditetapkan, penulis menghitung harga jual pesanan khusus yang diperhitungkan berdasarkan biaya variabel yang dikeluarkan.

Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil perhitungan, pesanan khusus yang ditawarkan pada unit bisnis X dapat diterima karena masih menghasilkan laba kontribusi bagi perusahaan.

b. Dari segi kapasitas produksi, unit bisnis X masih dapat memproduksi pesanan khusus sampai dengan 200.000 cetakan karena kapasitas produksi mesin cetak per harinya adalah 50.000 cetakan. Kapasitas maksimal mesin cetak unit bisnis X setiap bulannya adalah 1.000.000 cetakan.

c. Pesanan khusus dapat diterima hanya bila mampu nenutupi biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan khusus tersebut. Dari hitungan diatas pesanan khusus yang masih dapat diterima untuk dikerjakan apabila customer memberikan penawaran harga diatas Rp 55,- per cetakan.


(5)

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran untuk pemilik Unit Bisnis X khususnya dalam melakukan mempertimbangkan menerima atau menolak tawaran pesanan khusus yaitu mengevaluasi total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Dalam produksi regulernya, unit bisnis X juga perlu mempertimbangkan komponen biaya lain dalam menetapkan harga jualnya. Peneliti juga memberikan saran supaya unit bisnis tetap mengamati perkembangan selanjutnya dari dunia percetakan dan melakukan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat juga bagi kualitas produk yang dihasilkan. Namun demikian, semua saran tersebut hanya dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik unit bisnis. Pemilik unit bisnis sebaiknya mempertimbangkan biaya dan manfaat dari saran yang penulis ajukan guna menentukan tindakan yang tepat dan berguna bagi unit bisnis di masa yang akan datang.


(6)

Ray H. Garrison, D.B.A, CPA, Eric W. Nooren, Ph.D., CMA, Manajerial Accounting, Tenth Edition, Mcgraw – Hill Companies, 2003. Edisi Indonesia diterjemahkan oleh A. Totok Budisantoso.

Mulyadi, Akuntansi Manajemen ; Konsep, Manfaat & Rekayasa, edisi ketiga, Jakarta : Salemba Empat, 2001.

Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : Kencana, 2003.

Ahmad, Kamaruddin, Akuntansi Manajemen, edisi revisi keempat, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Richard I. Levin, Davis S. Rubin, Joel P. Stintson & E.S. Gardner, JR. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002.