Analisis Perluasan Makna Kanji Berbushu 「木」へん Pada Jukugo Bahasa Jepang (Kajian Morfologi dan Semantik).

(1)

日本語 熟語 木偏を持 漢字 意味拡張 分析

意味 形態 見

イメルダ 0342022


(2)

日本語 熟語 木偏を持 漢字 意味拡張 分析

序論

日本語 文字を多く持 言語 く言わ 日

本語 本来 日本語 和語を書 記 外来語

外国語 借用し 言葉を書 記 し 中国 借用し

漢字 あ 漢字 事物 形態を摸倣し 簡略 作 文字 あ 例

漢字 単独 使わ 以外 字 意味を表 部首 し 使わ

部首 三水 草冠 言偏 木偏等 う も あ

各漢字 含 意味 他 漢字 合成 場合

熟語 場合 新しい意味を生 出 あ

本論文 木を部首 し 漢字 木偏を持 漢字 熟語 意


(3)

本論

木偏を持 漢字 熟語 意味拡張を 形態論 意味論 立場

見 形態論 意味論 何 あ 見

形態論 語 形成過程を研究 言語学 分理 研究対

象 し 語 形態素 あ 形態素 意味を持 言語 最小単

位 分解 いも あ 種類 し 自由

形態素 拘束形態素 内容形態素 機能形態素 あ 熟語 いく

形態素を結合さ も あ

一方 意味論 意味を研究 言語学 分野 研究対象 し

語 句 節 意味 語 語 意味関係 あ

本論文 テ―マ 形態素 意味関係 深く関わ い

熟語 部首 木編を持 漢字 形態素 意味 関わ

い あ 例を挙 看板 言うも あ

動詞 熟語 拘束形態素 い 看 名詞 拘束形態

素 い 板 い 文字通 意味

単 板 を 看 いう 現在理解さ い 意味

異 い あ

現在看板 板 家名あ い 店 名前を書 家店 前 吊


(4)

い あ 熟語 意味 拡張し い あ

結論

部首木偏を持 漢字 熟語 意味を分折し 結果 次結論を

引 出 木偏を持 漢字 常 木 言う要素 関係

あ わ い あ 熟語 組 合わ


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………i

KATA PENGANTAR………ii

DAFTAR ISI...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………1

1.2 Rumusan Masalah……….5

1.3 Tujuan Penelitian………..5

1.4 Metode dan Teknik Penelitian………..5

1.5 Organisasi Penulisan……….6

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Morfologi 形態論 ………..8

2.1.1 Morfem 形態素 ………8

2.1.2 Pembentukan Kata dalam Bahasa Jepang……….9

2.2 Semantik 意味論 ……….10

2.2.1 Jenis-jenis makna………...11

2.3 Kanji………12

2.3.1 Sejarah Kanji………..12

2.3.2 Pembentukan Kanji………14

2.4 Bushu 部首 ……….16


(6)

2.6 Pembentukan Jukugo………...17

2.6.1 Cara Baca Jukugo………17

2.6.2 Hubungan Arti Jukugo dari Dua Huruf………...18

2.6.3 Pembentukan Jukugo Lebih dari Tiga Huruf………..20

BAB III ANALISIS PERLUASAN MAKNA KANJI BERBUSHU 木 へ ん PADA JUKUGO BAHASA JEPANG 3.1 Analisis Perluasan Makna pada Jukugo dengan Dua Huruf Kanji…..23

3.1.1 Kayu………23

3.1.2 Pohon………... 32 3.1.3 Hutan………...38

3.1.4 Jukugo yang Memiliki Arti Lain……….41

3.2 Analisis Perluasan Makna pada Jukugo dengan Tiga Huruf Kanji….. 48 3.3 Rangkuman Analisis………54

BAB IV KESIMPULAN………..55

SINOPSIS………..vii

LAMPIRAN………x

DAFTAR PUSTAKA………..xxv


(7)

LAMPIRAN 1

DATA-DATA JUKUGO YANG MENGGUNAKAN

KI

SEBAGAI BUSHU

1. ん

机辺 : sekeliling meja. (Nls, 2002:491)

2. 朴訥 : kejujuran yang kasar. (Nls, 2002:492)

3. 朴歯 : bakiak/sandal kayu yang berat. (Nls, 2002:492)

4. う

憂 : ketakutan yang tidak masuk akal, kecemasan yang tidak perlu. (Nls, 2002:492)

5. え

杖 柱 : tongkat dan tiang. (Nls, 2002:492)

6. そ

杣山 : hutan kayu bangunan. (Nls, 2002:492)

7. う

杜漏 : ceroboh, lalai, sembrono. (Nls, 2002:492)

8. い ん

幹 : kemampuan. (Nls, 2002:492)

9. い

質 : mutu kayu. (Nls, 2002:492)

10. い


(8)

11. 雨 : hujan lebat (Nls, 2002:493)

12. そん う

翁 : orang desa yang sudah tua. (Nls, 2002:493)

13. 時雨 : hujan musim gugur. (Nls, 2002:493)

14. わ い

内 : di dalam batas. (Nls, 2002:493)

15. 形 : bentuk persegi. (Nls, 2002:494)

16.

枕時計 : jam beker. (Nls, 2002:494)

17. ん

林学者 : ahli kehutanan. (Nls, 2002:494)

18.

ん ん こう

林間学校 : sekolah di udara terbuka. (Nls, 2002:494)

19. んえん

林縁 : tepi hutan. (Nls, 2002:494)

20. えいてん

栄転 : promosi jabatan. (Nls, 2002:497)

21. え

枝道 : jalan cabang. (Nls, 2002:494)

22. え

枝 話 : penyimpangan. (Nls, 2002:494)


(9)

24. 林: hutan pinus/cemara. (Nls, 2002:495)

25. い

: papan kayu pinus. (Nls, 2002:495)

26. 並木 : deretan pohon pinus. (Nls, 2002:495)

27. い

戸 : pintu dari kayu. (Nls, 2002:495)

28. い い

石 : batu tulis, potongan batu. (Nls, 2002:495)

29. ん

棚 : rak buku. (KM, 1994:305)

30. ん

楫音 : suara dayung. (Nls, 2002:507)

31. い

橋 : jembatan kayu. (Nls, 2002:495)

32. 丸木橋 : jembatan dari batang kayu. (KM, 1994:611)

33. ん

染 色 : pencelupan. (Nls, 2002:497)

34. 垣 : pagar. (Nls, 2002:496)

35.

う う

条 : alis mata yang indah. (Nls, 2002:496)

36.


(10)

37. こ

柱 暦 : kalender dinding. (Nls, 2002:496)

38.

う う

橋 梁 : jembatan (Nls, 2002:497)

39. 枯木 : pohon yang mati. (Nls, 2002:497)

40. 枯林 : hutan tanpa daun di musim dingin. (Nls, 2002:497)

41. そう

相識 : kenalan. (Nls, 2002:498)

42. 橋 : jembatan balok kayu. (Nls, 2002:500)

43. ん

門 : pintu dari ranting kayu, gubuk yang sederhana. (Nls, 2002:500)

44. い

皮 : kulit pohon kayu manis. (Nls, 2002:500)

45. い

色 : merah muda. (Nls, 2002:500)

46. う

花 : bunga pohon persik. (Nls, 2002:500)

47. ん

竹林 : hutan bambu (KM, 1994:106)

48. う

桜樹 : pohon ceri. (Nls, 2002:501)

49. い ん

梅林 : kebun prem. (Nls, 2002:501)

50. ん ん


(11)

51. 梅雨 : musim hujan awal musim panas. (Nls, 2002:501)

52. こん う

根 性 : watak, sifat. (Nls, 2002:502)

53. ね わ

根際 : akar sebuah pohon. (Nls, 2002:502)

54. 桶屋 : pembuat bak mandi dari kayu. (Nls, 2002:503)

55. えん

梨園 : kebun pir. (Nls, 2002:503)

56. 梶木 : pohon murbei kertas. (Nls, 2002:503)

57. い

椅子 : kursi, tempat duduk. (Nls, 2002:504)

58. 椰子油 : minyak kelapa. (Nls, 2002:504)

59. わ

棉花 : kapas mentah. (Nls, 2002:504)

60. ん

巡査 : polisi, agen polisi (KM, 1994:384)

61. ん ん

森林 : hutan rimba. (Nls, 2002:504)

62. うえ

植木 : tanaman kebun, pohon. (Nls, 2002:505)

63.


(12)

64.

植 物 病 : penyakit tumbuh-tumbuhan. (Nls, 2002:505)

65. ん い

検水 : pemeriksaan air. (Nls, 2002:505)

66. う

樵夫 : penebang pohon. (Nls, 2002:512)

67. え

枝接 : mencangkok (Nls, 2002:494)

68. 樹身 : batang pohon. (Nls, 2002:513)

69. いん

樹陰 : naungan pohon, tempat teduh di bawah pohon. (Nls, 2002:513)

70. 樹葉 : daun-daunan pohon. (Nls, 2002:513)

71. ん

門 : papan nama di depan rumah. (KM, 1994:661)

72. : gumpalan uang kertas, tumpukan uang. (KM, 1994:856)

73. い

改 口 : pintu stasiun. (KM, 1994:404)

74. う

不朽 : keabadian, kekekalan. (KM, 1994:182)

75. ん ん

看 : papan nama. (KM, 1994:423)

76. い


(13)

77. ん

植 林 : penghutanan, penanaman pohon. (KM, 1994:958)

78. あ

網棚 : rak barang-barang. (KM, 1994:18)

79. い

仕切 : sekat dari kayu. (Nls, 2002:495)

80. う

架橋 : pembangunan jembatan. (KM, 1994:418)

81. い

壁 : dinding kayu. (Nls, 2002:495)

82. い

樹海 : lautan pohon. (KM, 1994:381)

83. こう う

広葉樹 : pohon berdaun lebar. (KM, 1994:555)

84. ん

密林 : hutan lebat. (Nls, 2002:323)

85. う う

要 : penting, kepentingan. (Nls, 2002:494)

86. わ

組 : rangka, kerangka. (KM, 1994:1155)

87. ん

査問 : pemeriksaan, penyelidikan. (KM, 1994:843)

88. う う

柱 頭 : puncak tiang. (KM, 1994:124)

89. ん う


(14)

90. 株式 : saham, andil. (KM, 1994:390)

91. そうあん

草案 : konsep. (KM, 1994:980)

92.

て ん う

摩天楼 : pencakar langit. (KM, 1994:614)

93.

著作権 : hak cipta. (KM, 1994:117)

94. う

両 極 : kedua kutub. (KM, 1994:822)

95. う

将棋 : permainan catur. (KM, 1994:951)

96. い

気概: semangat yang berani. (KM, 1994:483)

97. う

目 標 : tujuan, sasaran, target. (KM, 1994:655)

98. そう

浴槽 : bak mandi, bak untuk berendam. (KM, 1994:1183)

99. う ん

空欄 : kotak yang kosong. (KM, 1994:566)

100. い い


(15)

LAMPIRAN 2

1. Data Jukugo yang Artinya Berhubungan dengan Kayu.

1. (1) ん

机辺 : sekeliling meja. (Nls, 2002:491)

2. (3) 朴歯 : bakiak/sandal kayu yang berat. (Nls, 2002:492)

3. (5) え

杖 柱 : tongkat dan tiang. (Nls, 2002:492)

4. (9) い

質 : mutu kayu. (Nls, 2002:492)

5. (25) い

: papan kayu pinus. (Nls, 2002:495)

6. (27) い

戸 : pintu dari kayu. (Nls, 2002:495)

7. (29) ん


(16)

8. (30) ん

楫音 : suara dayung. (Nls, 2002:507)

9. (31) い

橋 : jembatan kayu. (Nls, 2002:495)

10. (32) 丸木橋 : jembatan dari batang kayu. (KM, 1994:611)

11. (34) 垣 : pagar. (Nls, 2002:496)

12. (38)

う う

橋 梁 : jembatan (Nls, 2002:497)

13. (42) 橋 : jembatan balok kayu. (Nls, 2002:500)

14. (43) ん

門 : pintu dari ranting kayu, gubuk yang sederhana. (Nls, 2002:500)

15. (54) 桶屋 : pembuat bak mandi dari kayu. (Nls, 2002:503)

16. (57) い

椅子 : kursi, tempat duduk. (Nls, 2002:504)

17. (71) ん

門 : papan nama di depan rumah. (KM, 1994:661)

18. (73) い

改 口 : pintu stasiun. (KM, 1994:404)

19. (75) ん ん

看 : papan nama. (KM, 1994:423)

20. (78) あ


(17)

21. (79) い

仕切 : sekat dari kayu. (Nls, 2002:495)

22. (80) う

架橋 : pembangunan jembatan. (KM, 1994:418)

23. (81) い

壁 : dinding kayu. (Nls, 2002:495)

24. (89) ん う

門 柱 : tiang pintu. (KM, 1994:657)

25. (99) う ん

空欄 : kotak yang kosong. (KM, 1994:566)

2. Data Jukugo yang Artinya Berhubungan dengan Pohon.

1. (26) 並木 : deretan pohon pinus. (Nls, 2002:495)

2. (39) 枯木 : pohon yang mati. (Nls, 2002:497)

3. (44) い

皮 : kulit pohon kayu manis. (Nls, 2002:500)

4. (46) う


(18)

5. (48) う

桜樹 : pohon ceri. (Nls, 2002:501)

6. (49) い ん

梅林 : kebun prem. (Nls, 2002:501)

7. (53) ね わ

根際 : akar sebuah pohon. (Nls, 2002:502)

8. (55) えん

梨園 : kebun pir. (Nls, 2002:503)

9. (56) 梶木 : pohon murbei kertas. (Nls, 2002:503)

10. (62) うえ

植木 : tanaman kebun, pohon. (Nls, 2002:505)

11. (70) 樹葉 : daun-daunan pohon. (Nls, 2002:513)

12. (64)

植 物 病 : penyakit tumbuh-tumbuhan. (Nls, 2002:505)

13. (66) う

樵夫 : penebang pohon. (Nls, 2002:512)

14. (67) え

枝接 : mencangkok (Nls, 2002:494)

15. (68) 樹身 : batang pohon. (Nls, 2002:513)

16. (69) いん

樹陰 : naungan pohon, tempat teduh di bawah pohon. (Nls, 2002:513)

17. (63)


(19)

18. (82) い

樹海 : lautan pohon. (KM, 1994:381)

19. (83) こう う

広葉樹 : pohon berdaun lebar. (KM, 1994:555)

3. Data Jukugo yang Artinya Berhubungan dengan Hutan

1. (6) そ


(20)

2. (17) ん

林学者 : ahli kehutanan. (Nls, 2002:494)

3. (19) んえん

林縁 : tepi hutan. (Nls, 2002:494)

4. (24) 林: hutan pinus/cemara. (Nls, 2002:495)

5. (40) 枯林 : hutan tanpa daun di musim dingin. (Nls, 2002:497)

6. (47) ん

竹林 : hutan bambu (KM, 1994:106)

7. (50) ん ん

林産 : produksi hasil hutan, pengusahaan hutan. (KM, 1994:808)

8. (61) ん ん

森林 : hutan rimba. (Nls, 2002:504)

9. (77) ん

植 林 : penghutanan, penanaman pohon. (KM, 1994:958)

10. (84) ん

密林 : hutan lebat. (Nls, 2002:323)


(21)

1. (2) 朴訥 : kejujuran yang kasar. (Nls, 2002:492)

2. (4) う

憂 : ketakutan yang tidak masuk akal, kecemasan yang tidak perlu. (Nls, 2002:492)

3. (7) う

杜漏 : ceroboh, lalai, sembrono. (Nls, 2002:492)

4. (8) い ん

幹 : kemampuan. (Nls, 2002:492)

5. (10) い

器 : bakat, kemampuan. (Nls, 2002:492)

6. (11) 雨 : hujan lebat (Nls, 2002:493)

7. (12) そん う

翁 : orang desa yang sudah tua. (Nls, 2002:493)

8. (13) 時雨 : hujan musim gugur. (Nls, 2002:493)

9. (14) わ い

内 : di dalam batas. (Nls, 2002:493)

10. (15) 形 : bentuk persegi. (Nls, 2002:494)

11. (16)

枕時計 : jam beker. (Nls, 2002:494)

12. (18)

ん ん こう


(22)

13. (20) えいてん

栄転 : promosi jabatan. (Nls, 2002:497)

14. (21) え

枝道 : jalan cabang. (Nls, 2002:494)

15. (22) え

枝 話 : penyimpangan. (Nls, 2002:494)

16. (23) 虫 : jengkerik. (Nls, 2002:494)

17. (28) い い

石 : batu tulis, potongan batu. (Nls, 2002:495)

18. (33) ん

染 色 : pencelupan. (Nls, 2002:497)

19. (35)

う う

条 : alis mata yang indah. (Nls, 2002:496)

20. (36)

柱時計 : jam dinding. (Nls, 2002:496)

21. (37) こ

柱 暦 : kalender dinding. (Nls, 2002:496)

22. (41) そう

相識 : kenalan. (Nls, 2002:498)

23. (45) い

色 : merah muda. (Nls, 2002:500)

24. (51) 梅雨 : musim hujan awal musim panas. (Nls, 2002:501)

25. (52) こん う


(23)

26. (58) 椰子油 : minyak kelapa. (Nls, 2002:504)

27. (59) わ

棉花 : kapas mentah. (Nls, 2002:504)

28. (60) ん

巡査 : polisi, agen polisi (KM, 1994:384)

29. (65) ん い

検水 : pemeriksaan air. (Nls, 2002:505)

30. (72) : gumpalan uang kertas, tumpukan uang. (KM, 1994:856)

31. (74) う

不朽 : keabadian, kekekalan. (KM, 1994:182)

32. (76) い

解析 : analisa atau analisis. (KM, 1994:404)

33. (85) う う

要 : penting, kepentingan. (Nls, 2002:494)

34. (86) わ

組 : rangka, kerangka. (KM, 1994:1155)

35. (87) ん

査問 : pemeriksaan, penyelidikan. (KM, 1994:843)

36. (88) う う

柱 頭 : puncak tiang. (KM, 1994:124)

37. (90) 株式 : saham, andil. (KM, 1994:390)

38. (91) そうあん


(24)

39. (92)

て ん う

摩天楼 : pencakar langit. (KM, 1994:614)

40. (93)

著作権 : hak cipta. (KM, 1994:117)

41. (94) う

両 極 : kedua kutub. (KM, 1994:822)

42. (95) う

将棋 : permainan catur. (KM, 1994:951)

43. (96) い

気概: semangat yang berani. (KM, 1994:483)

44. (97) う

目 標 : tujuan, sasaran, target. (KM, 1994:655)

45. (98) そう

浴槽 : bak mandi, bak untuk berendam. (KM, 1994:1183)

46. (100) い い


(25)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. Huruf-huruf dalam bahasa Jepang terdiri dari empat jenis, yaitu: romaji, hiragana yang digunakan untuk menulis kosakata bahasa Jepang asli, katakana yang digunakan untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing, dan kanji yang merupakan huruf yang berasal dari Cina yang digunakan oleh orang-orang Jepang sejak dua ribu tahun yang lalu. (Walsh, 2001:2).

Selanjutnya, Walsh mengemukakan pula bahwa orang Cina membuat huruf-hurut tersebut berdasarkan gambar benda-benda yang mereka ketahui yang lambat laun disederhanakan untuk lebih mempermudah penulisannya. Huruf-huruf tersebut bukan hanya semata-mata coretan secara acak, tetapi masing-masing adalah sebuah gambar yang mempunyai arti berdasarkan maksud dari gambar itu. Konsep pembentukan huruf seperti ini disebut ideograph (ide atau lambang pikiran).

Contoh :


(26)

Dalam buku Japan An Illustrated Encyclopedia dituliskan bahwa kanji adalah “…ideographs in that essentially each character or graph symbolizes a single idea” (“…suatu tulisan yang setiap karakternya menggambarkan suatu lambang ide”). (Kodansha, 1993:736). Menurut Takebe dalam bukunya yang berjudul Kanji wa Muzukashikunai mengatakan bahwa:

漢字 発音 表 ませ 漢字 意味 表 ま 漢字 形

形 見 そ 意味 わ ま

Kanji wa hatsuon wo arawashimasen. Kanji wa imi wo arawashimasu. Kanji wa katachi desu. Katachi wo mireba, sono imi ga wakarimasu. “Kanji tidak menunjukan pelafalan, tetapi menunjukkan arti. Kanji adalah sebuah bentuk. Bila melihat bentuknya, maka kita akan mengerti arti dari kanji tersebut.” (Takebe,1993:8)

Huruf-huruf kanji yang dibentuk berdasarkan ide-ide atau lambang pikiran tersebut hingga sekarang masih terus digunakan dengan bentuk yang telah disederhanakan seperti yang diketahui sekarang ini. Misalnya :

Huruf kanji ki 木 ini merupakan huruf yang dapat berdiri sendiri dengan mempunyai makna utuh yang berdasarkan Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia berarti “pohon” atau “kayu” (Nelson, 2002:2170).

Huruf kanji sendiri selain dapat berdiri sendiri juga dapat pula digunakan

sebagai bushu 部 首 . Bushu merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk mempermudah dalam pencariannya pada sebuah kamus. Bushu sendiri terdiri dari beberapa macam, di antaranya sanzui, kusakanmuri, gonben, kihen, dan lain-lain. Pada kamus Reikai Gakushu Kanji Jiten, bushu didefinisikan sebagai :


(27)

“漢字 たち 分けた 各部 目 へ く

む ”

Kanji wo naritachi de waketa, kakubu no mejirushi to naru hen ya tsukuri, kanmuri nado.

“Bagian dari kanji yang berupa hen, tsukuri, kanmuri, dan lainnya yang menjadi tanda pengenal setiap bagian.” (Tadoaki, 1994:418)

Huruf-huruf kanji yang digunakan sebagai bushu tersebut tidak lagi menjadi sebuah huruf yang mempunyai makna utuh, tetapi huruf tersebut menjadi bagian daripada kanji-kanji yang menyatakan unsur makna dari setiap kanji.

Misalnya :

木 : pohon atau kayu 林 : hutan

Berdasarkan contoh di atas, hayashi 林 merupakan sebuah huruf kanji yang menggunakan kanji ki sebagai bushu yang disebut kihen. Namun arti yang terkandung pada hayashi tersebut tidak lagi berarti pohon atau kayu, tetapi mempunyai makna yang berhubungan dengan pohon atau kayu itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan adanya unsur ki dalam huruf hayashi tersebut, sehingga maknanya meluas menjadi hutan (Nelson, 2002 : 494). Perluasan makna sendiri merupakan proses memperluas makna unsur bahasa dengan memperluas konteksnya (Kridalaksana, 1983:131).

Makna-makna yang ada pada setiap kanji tersebut dapat pula mempengaruhi konstruksi kanji lainnya bila kanji tersebut digabung untuk


(28)

membentuk sebuah makna baru yang dalam bahasa Jepang disebut jukugo 熟語 . Berdasarkan kamus “kojien”, jukugo yaitu :

二 以上 単語また 二字以上 漢字 結合 一語 た語

Futatsu ijou no tango matawa ni ji ijou no kanji ga ketsugou shite ichi go to natta go.

“Jukugo adalah dua kata atau lebih atau dua huruf kanji atau lebih yang bergabung menjadi satu kata.” (Shinmura, 1991:1228)

Misalnya : 村人 : orang desa (Nelson, 2002:493)

村 : desa 人 : orang

Kata mura bito 村 人 merupakan kata yang dibentuk berdasarkan cara baca Jepang (onyomi) dari kedua kanjinya. 村 memiliki tanda fonetik ソ ン dan

む sedangkan 人 memiliki tanda fonetik ジ ン dan ひ , tanda-tanda fonetik hiragana disebut kunyomi, sedangkan tanda-tanda-tanda-tanda fonetik katakana disebut onyomi. Mura bito sendiri mempunyai arti yang diambil dari masing-masing kanjinya dan mengalami perluasan makna dengan melepaskan unsur ki

dalam kata mura 村 .

Sebuah huruf kanji selain dapat berdiri sendiri juga ada beberapa kanji yang dapat digunakan sebagai bushu, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut setiap jukugo yang salah satu kosakata kanjinya mempunyai bushu kihen. Apakah ada hubungannya kihen tersebut dengan makna jukugo yang dibentukknya.


(29)

1.2 Rumusan Masalah

1) Apakah setiap jukugo yang salah satu kosakata kanjinya menggunakan bushu kihen maknanya berhubungan dengan pohon/kayu?

2) Kanji apa sajakah yang membentuk jukugo dengan kanji yang mempunyai bushu kihen diluar makna pohon/kayu?

3) Bagaimana kedudukan atau posisi kanji pada jukugo berbushu kihen dan makna jukugonya?

1.3 Tujuan Penelitian

1) Mendeskripsikan setiap jukugo yang salah satu kosakata kanjinya menggunakan bushu kihen yang maknanya berhubungan dengan pohon/kayu.

2) Mendeskripsikan kanji apa saja yang membentuk jukugo dengan kanji yang mempunyai bushu kihen diluar makna pohon/kayu.

3) Mendeskripsikan kedudukan atau posisi kanji pada jukugo berbushu kihen dan makna jukugonya

1.4 Metode dan Teknik Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan bukanlah angka-angka melainkan dapat berupa kata-kata atau gambaran sesuatu (Djadjasudarma, 2006:15)


(30)

Teknik kajian yang akan penulis gunakan adalah teknik ganti (substitusi),

misalnya pada kata kagaku 化 学 dan kaseki 化 石 . Selian itu penulis juga akan menggunakan teknik studi literatur dengan mengumpulkan bahan-bahan referensi yang ada hubungannya dengan penelitian.

Data–data yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah dengan mengambil setiap gabungan-gabungan kanji yang salah satu kosakatanya mempunyai bushu kihen. Data-data tersebut diambil dari kamus Reikai Gakushu Kanji Jiten yang diterbitkan oleh Shougakukan, maupun Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia karya Andrew N. Nelson untuk mencari perbedaan-perbedaan makna yang mungkin memiliki hubungan dengan kanji 木 nya itu sendiri atau tidak, juga bagaimana kata-kata yang tergabung dalam kanji tersebut dibentuk.

Langkah-langkah yang akan penulis lakukan dengan melakukan penelitian mengenai pembentukan dan makna dalam gabungan kanji yang salah satu katanya mempunyai bushu kihen ini adalah:

1) Menentukan tema dan judul penelitian. 2) Mengumpulkan data.

3) Mengklasifikasikan data berdasarkan makna yang dihasilkan dari bentuk jukugonya tersebut dan menganalisa.

4) Menyimpulkan.

1.5 Organisasi Penulisan

Sistematika dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bab yang dimana setiap babnya membahas pokok bahasan yang berbeda, yaitu :


(31)

Bab I berisi pendahuluan, pada bab ini dikemukakan alasan dilakukannya penelitian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisan.

Bab II yang merupakan landasan teori, akan diuraikan teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu teori tentang asal usul kanji, pembentukan kanji, guratan dalam pembentukan kanji, urutan penulisan kanji, bushu, jukugo, serta teori-teori tentang semantik dan morfologi.

Bab III yang merupakan analisis, akan dianalisis mengenai bagaimana pembentukan kanji yang mempunyai bushu kihen bila digabung dengan kanji-kanji lainnya juga analisis jukugo yang salah satu katanya mempunyai bushu kihen yang artinya berhubungan dengan arti dari dan analisis jukugo yang artinya diperluas sehingga tidak berhubungan dengan arti dari 木 .

Bab IV yang berisi kesimpulan dari penulisan penelitian ini.

Demikianlah rangkaian sistematika penulisan ini dibuat dengan harapan agar pembaca dapat memahami urutan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(32)

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data yang telah penulis analisis, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Setiap jukugo yang salah satu kosa kata kanjinya menggunakan kanji ki sebagai bushu yang disebut 木 へ ん kihen ini, tidak selalu mempunyai arti yang berhubungan dengan pohon/kayu, seperti 雨 yang berarti “hujan lebat”. Hal tersebut dikarenakan tidak semua huruf-huruf kanji yang berbushu kihen itu mempunyai arti yang berhubungan dengan arti daripada kanji 木 ki sebagai salah satu unsurnya.

2. Setiap kanji yang salah satu kosakata kanjinya berbushu kihen, artinya dapat juga dipengaruhi oleh huruf-huruf kanji yang menyertainya, sehingga mempunyai arti yang tidak berhubungan dengan puhon/kayu.

Kanji-kanji yang menyertainya tersebut antara lain: 性 , 器 ,

水 , 竹 山 話 色 dan 不

3. Kedudukan setiap kanji yang berbushu kihen ini, bisa terdapat di awal maupun di belakang kanji yang menyertainya. Sedangkan makna yang terdapat pada setiap jukugo tersebut dipengaruhi oleh hubungan arti yang dimiliki oleh setiap kanji yang membentuknya. Misal:


(33)

ƒ Melekatkan dua buah huruf kanji yang merupakan arti dari kanji yang berada di sebelah kanan memperjelas kanji yang di sebelah kirinya. Contoh: 質.

ƒ Menggabungkan kanji yang memiliki arti yang mirip atau serupa yang kemudian menunjukkan sebuah arti. Contoh: 橋梁.

ƒ Menggabungkan kanji-kanji yang memiliki hubungan arti yang saling berpasangan. Contoh: 杖柱.

ƒ Melekatkan kanji yang merupakan kanji sebelah kiri mempengaruhi arti dari kanji sebelah kanannya. Contoh: 樵夫.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, 2003, Linguistik Umum, Rineka Bipta, Jakarta.

Daigaku, Gaikokugo, Tokyo, 1994, Ryugakusei No Tame No Nihonshi, Yamakawa Shuppansha, Tokyo.

Djadjasudarma, Fatimah T, 2006, Metode Linguistik, Bandung.

Kenji, Matsuura, 1994, Kamus Bahasa Jepang-Indonesia, Kyoto Sangyo University Press, Kyoto.

Keraf, Gorys, 1984, Tatabahasa Indonesia, Nusa Indah, Ende-Flores. Kindaichi, Haruhiko, dkk,1992, Nihongo Dai Jiten, Kodansha, Jepang. Kindaichi, Kyousuke, 1995, Shinmenkai Kokugo Jiten, Sanseidou, Tokyo. Kridalaksana, Harimurti, 1983, Kamus Linguistik, PT Gramedia, Jakarta.

Machida, Ken, dkk, 2004, Gengogaku Nyumon A Guide To Linguistics, Kenkyusha, Jepang.

Nelson, Andrew N, 2002, Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia, PT Kesaint Blanc Indah Corp, Jakarta.

Parera, Jos Daniel, 1994, Morphologi Bahasa, PT. Gramedia Puataka Utama, Jakarta.

Shinmura, izuru, 1992 (terbitan ke-4), Kojien, Iwanami Shoten, Jepang. Takebe, Yoshiaki, 1993, Kanji wa Muzukashikunai, Aruku, Jepang. Tarigan, Henry, Guntur, 1987, Pengantar Morfologi, Angkasa, Bandung.

Todoaki, Yasu, 1994 (terbitan ke-4), Reikai Gakushu Kanji Jiten, Shogakukan Tokyo.


(35)

Walsh, Len, 2001, Memahami Tulisan Jepang dengan Mudah, Kesaint Blanc, Bekasi Timur.

金平, 正, 1992, Tanoshiku Oboeru Kanji No Hon 4, 玉川大学出版社部, Jepang.

浅川, 満, dkk, 2000, Kanji Ga Tanoshiku Naru Hon 1, 太郎次郎者, Jepang.


(1)

Teknik kajian yang akan penulis gunakan adalah teknik ganti (substitusi), misalnya pada kata kagaku 化 学 dan kaseki 化 石 . Selian itu penulis juga akan menggunakan teknik studi literatur dengan mengumpulkan bahan-bahan referensi yang ada hubungannya dengan penelitian.

Data–data yang diperlukan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah dengan mengambil setiap gabungan-gabungan kanji yang salah satu kosakatanya mempunyai bushu kihen. Data-data tersebut diambil dari kamus Reikai Gakushu Kanji Jiten yang diterbitkan oleh Shougakukan, maupun Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia karya Andrew N. Nelson untuk mencari perbedaan-perbedaan

makna yang mungkin memiliki hubungan dengan kanji 木 nya itu sendiri atau tidak, juga bagaimana kata-kata yang tergabung dalam kanji tersebut dibentuk.

Langkah-langkah yang akan penulis lakukan dengan melakukan penelitian mengenai pembentukan dan makna dalam gabungan kanji yang salah satu katanya mempunyai bushu kihen ini adalah:

1) Menentukan tema dan judul penelitian. 2) Mengumpulkan data.

3) Mengklasifikasikan data berdasarkan makna yang dihasilkan dari bentuk jukugonya tersebut dan menganalisa.

4) Menyimpulkan.

1.5 Organisasi Penulisan

Sistematika dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bab yang dimana setiap babnya membahas pokok bahasan yang berbeda, yaitu :


(2)

Bab I berisi pendahuluan, pada bab ini dikemukakan alasan dilakukannya penelitian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, serta organisasi penulisan.

Bab II yang merupakan landasan teori, akan diuraikan teori dasar yang mendukung penelitian ini yaitu teori tentang asal usul kanji, pembentukan kanji, guratan dalam pembentukan kanji, urutan penulisan kanji, bushu, jukugo, serta teori-teori tentang semantik dan morfologi.

Bab III yang merupakan analisis, akan dianalisis mengenai bagaimana pembentukan kanji yang mempunyai bushu kihen bila digabung dengan kanji-kanji lainnya juga analisis jukugo yang salah satu katanya mempunyai bushu kihen yang artinya berhubungan dengan arti dari dan analisis jukugo yang artinya diperluas sehingga tidak berhubungan dengan arti dari 木 .

Bab IV yang berisi kesimpulan dari penulisan penelitian ini.

Demikianlah rangkaian sistematika penulisan ini dibuat dengan harapan agar pembaca dapat memahami urutan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan data-data yang telah penulis analisis, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Setiap jukugo yang salah satu kosa kata kanjinya menggunakan kanji ki sebagai bushu yang disebut 木 へ ん kihen ini, tidak selalu

mempunyai arti yang berhubungan dengan pohon/kayu, seperti 雨 yang berarti “hujan lebat”. Hal tersebut dikarenakan tidak semua huruf-huruf kanji yang berbushu kihen itu mempunyai arti yang berhubungan dengan arti daripada kanji 木 ki sebagai salah satu unsurnya.

2. Setiap kanji yang salah satu kosakata kanjinya berbushu kihen, artinya dapat juga dipengaruhi oleh huruf-huruf kanji yang menyertainya, sehingga mempunyai arti yang tidak berhubungan dengan puhon/kayu. Kanji-kanji yang menyertainya tersebut antara lain: 性 , 器 ,

水 , 竹 山 話 色 dan 不

3. Kedudukan setiap kanji yang berbushu kihen ini, bisa terdapat di awal maupun di belakang kanji yang menyertainya. Sedangkan makna yang terdapat pada setiap jukugo tersebut dipengaruhi oleh hubungan arti yang dimiliki oleh setiap kanji yang membentuknya. Misal:


(4)

ƒ Melekatkan dua buah huruf kanji yang merupakan arti dari kanji yang berada di sebelah kanan memperjelas kanji yang di sebelah kirinya. Contoh: 質.

ƒ Menggabungkan kanji yang memiliki arti yang mirip atau serupa yang kemudian menunjukkan sebuah arti. Contoh: 橋梁.

ƒ Menggabungkan kanji-kanji yang memiliki hubungan arti yang saling berpasangan. Contoh: 杖柱.

ƒ Melekatkan kanji yang merupakan kanji sebelah kiri mempengaruhi arti dari kanji sebelah kanannya. Contoh: 樵夫.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul, 2003, Linguistik Umum, Rineka Bipta, Jakarta.

Daigaku, Gaikokugo, Tokyo, 1994, Ryugakusei No Tame No Nihonshi, Yamakawa Shuppansha, Tokyo.

Djadjasudarma, Fatimah T, 2006, Metode Linguistik, Bandung.

Kenji, Matsuura, 1994, Kamus Bahasa Jepang-Indonesia, Kyoto Sangyo University Press, Kyoto.

Keraf, Gorys, 1984, Tatabahasa Indonesia, Nusa Indah, Ende-Flores. Kindaichi, Haruhiko, dkk,1992, Nihongo Dai Jiten, Kodansha, Jepang. Kindaichi, Kyousuke, 1995, Shinmenkai Kokugo Jiten, Sanseidou, Tokyo. Kridalaksana, Harimurti, 1983, Kamus Linguistik, PT Gramedia, Jakarta.

Machida, Ken, dkk, 2004, Gengogaku Nyumon A Guide To Linguistics, Kenkyusha, Jepang.

Nelson, Andrew N, 2002, Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia, PT Kesaint Blanc Indah Corp, Jakarta.

Parera, Jos Daniel, 1994, Morphologi Bahasa, PT. Gramedia Puataka Utama, Jakarta.

Shinmura, izuru, 1992 (terbitan ke-4), Kojien, Iwanami Shoten, Jepang. Takebe, Yoshiaki, 1993, Kanji wa Muzukashikunai, Aruku, Jepang. Tarigan, Henry, Guntur, 1987, Pengantar Morfologi, Angkasa, Bandung.

Todoaki, Yasu, 1994 (terbitan ke-4), Reikai Gakushu Kanji Jiten, Shogakukan Tokyo.


(6)

Walsh, Len, 2001, Memahami Tulisan Jepang dengan Mudah, Kesaint Blanc, Bekasi Timur.

金平, 正, 1992, Tanoshiku Oboeru Kanji No Hon 4, 玉川大学出版社部, Jepang. 浅川, 満, dkk, 2000, Kanji Ga Tanoshiku Naru Hon 1, 太郎次郎者, Jepang. 野間佐和子, 1993, Japan An Illustrated Encyclopedia, Kodansha, Tokyo.