Analisis あるいは ARUIWA dan または MATAWA Dalam Kalimat Majemuk Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis dan Semantik).

(1)

日本語の複文における「あるいは」と「または」の用法分析

序論

日本語の複文には2つ(またはそれ以上)の短文・節・句・単語を接続する

接続詞が必要である。接続詞は7つに分類され、その一つに選択接続詞が ある。富田によると選択接は前の文の内容か、後の文の内容かを選ぶ場合 に使われる接続詞であり、として「あるいは」や「または」がある。

佐川と筒井によると「あるいは」は、

書きことば的な表現。あらたまった話しことばでも使われる。 「X(か)あるいは Y」の形で使われて、「X か Y のどちらか」とい

う意味を表す。「X でも Y でもよいが、どちらか一方を選びなさ

い」という指示を与える場合によく使われる。また、「X か Y の

どちらかの条件に当てはまれば、どちらでもよい」という場合に使 う。似た表現に「Xか Y」「Xまたは Y」「Xもしくは Y」がある。

横林と下村によると「または」は

名詞/名詞句、疑問文を選ぶ。並列的な二つの事柄のどちらを選ん


(2)

「あるいは」も「または」も選択接であるが、差異がある。「または」は 接続詞に限って機能するが、「あるいは」は接続詞や副詞として機能でき る。

佐川と筒井は

「あるいは...かもしれません」の形で使われて、話し手の推量を表

す。「その可能性がある」という意味。似た表現に「ひょっとする と」「もしかすると」がある。「あるいは...のだろう」「あるい

は...と思われる」など、話し手の推量を表す他の表現とともに使わ

れることもある。

と言っている。

さらに、「あるいは」は複数の状況を述べるのに用いることもある。

佐川と筒井は

「あるいは...し、あるいは...し」の形で使われて、「あるものは...、

あるものは...」というように、複数のもののそれぞれの行動や状態

を並べて述べる場合に使う。


(3)

本論

この論文の分析は統語論と意味論のカテゴリを使い、分析は次のように行 う。短文・節・句・単語を結んでいる「あるいは」を「または」に(「ま たは」を「あるいは」に)代用し、文法的と意味的に当てはまるかを分析 する。

1. それはある場合には僕を慰めたり、あるいは励ましたりもしてくれ

た。

上の文には、節が2つを含まれる。一つ目の節は「それはある場合には僕 を慰めたり」で2つ目の節は「励ましたりもしてくれた 」である。一つ 目の節と2つ目の節を接続するのに「あるいは」を使い、「慰めたり」か 「励ましたり」かそれとも両方を選ぶことの意味を表す。つまり、「ある いは」は接続詞として機能し、「または」に代用することが可能である。

2. あるいは寿命が尽きて死んだのかもしれません。

上の文には、節が2つを含まれる。一つ目の節は「あるいは寿命が尽き て」、2つ目の節は「死んだのかもしれません」である。 上の文には 「~て」形を使って、一つ目の節と2つ目の節を接続する。文の最後には 「~かもしれません」が含まれる。「あるいは...~かもしれません」の表


(4)

いは」は副詞として機能する。上の文には、「あるいは」を「または」に 代用することが不可能である。

3. 頭上には星が、あるいは密集して、あるいは散らばって、それぞれ

の位置を占めている。

上の文には、複数の状況が含まれる。一つ目の状況は「密集する」、2つ 目の状況は「散らばる」である。この複数の状況を述べるのに「あるい は...あるいは...」の表現を使い、その複数の状況は動詞であるから「~て」

形を使って接続する。つまり、「あるいは」は副詞として機能し、Aか B

かを選ぶことの意味ではない。「あるいは」を「または」に代用すること が不可能である。

4. ブログまたはホームページを運営していますか?

上の文は疑問文である。「または」は2つの単語の間に位置される。一つ 目の単語は「ブログ」、2つ目の単語は「ホームページ」である。「また は」は接続詞として機能し、「ブログ」か「ホームページ」か、それとも 両方を選ぶことの意味である。「または」を「あるいは」に代用すること が可能である。


(5)

結論

• 「あるいは」や「または」は接続詞の選択接続詞である。語と語・ 語と句(句と語)・節と節・文と文の間に位置することができる。 「あるいは」は選択接であるが、「あるいは...~かもしれません」

の表現を持つ場合、副詞として機能する。そして、「あるいは...あ

るいは...」の表現は複数の状況を述べるのに用いる。

• 「あるいは」と「または」は選択接として2つの事柄を選び、それ とも両方を選んでもよいことの意味を示す。「あるいは」は副詞と して機能する場合、話し手の推量を表す。

• 「あるいは」と「または」には差異がある。接続詞として機能する 場合、「あるいは」と「または」に(「または」を「あるいは」に) 代用できるが、「あるいは」は副詞として機能する場合には「また は」に代用できない。また、複数の状況を述べるのに「あるいは...

あるいは...」の表現を使う場合にも「または...または...」に代用で


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... i

BAB IPENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah……….…….. 1

1.2Rumusan Masalah……….………....…… 8

1.3Tujuan Penelitian………...…... 9

1.4Metode Penelitian dan Teknik Penelitian……….…....…… 9

1.5Organisasi Penelitian………...…. 10

BAB II KAJIAN TEORI... 12

2.1 Sintaksis……….…..…. 12

2.1.1 Kalimat Tunggal………....…….………. 16

2.1.2 Kalimat Majemuk………..…....….… 17

2.2接続詞 (Setsuzokushi) ……….…….…….….. 22

2.3 Semantik ……….……...….. 23

2.4 または (Matawa) ………...…. 25

2.5あるいは (Aruiwa)……….…….. 27

BAB III ANALISIS... 32

3.1あるいは(Aruiwa).………..………. 33


(7)

BAB IV SIMPULAN.………...… 68

DAFTAR PUSTAKA.……….………. 70

LAMPIRAN I.………...……….… v

LAMPIRAN II.………...……….…. xix

SINOPSIS.………... xxxiii


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai salah satu ciri sebagai sesuatu yang unik, dalam arti mempunyai karakteristik tersendiri, disamping persamaan yang dimiliki secara universal, misalnya dalam hal kelas kata. Setiap bahasa yang ada di dunia ini mempunyai kelas kata.

Dalam bahasa Indonesia kelas kata dapat dibagi menjadi verba, nomina, adjektiva, konjungsi, dst. Sama halnya dengan bahasa Indonesia, bahasa Jepang pun memiliki kelas kata seperti nomina (名詞/ meishi), verba (動詞 / dōshi), ajektiva (形容詞 / keiyōshi) keterangan (副詞 / fukushi), dan konjungsi (接続詞 / setsuzokushi), dst.

Salah satu kelas kata, yaitu konjungsi. Konjungsi adalah kata sambung yang dalam bahasa Jepang disebut 接 続 詞/ setsuzokushi. Menurut Tomita (1993:26) setsuzokushi (接続詞) adalah sebagai berikut:

文と文あるいは単語と単語を接続する単語。

Bun to bun aruiwa tango to tango o setsuzokusuru tango.

Kata yang menyambungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat. Dalam setsuzokushi (接続詞) itu sendiri terdapat beberapa golongan.


(9)

Menurut Tomita (1993:26-27) dapat digolongkan sebagai berikut : 1. 並立接 (heiritsusetsu)

2. 順接 (jyunsetsu) 3. 逆接 (gyakusetsu) 4. 選択接 (sentakusetsu) 5. 説明 (setsumei) 6. 転換 (tenkan) 7. 展開 (tenkai)

Dari jenis setsuzokushi ( 接 続 詞 ) penulis tertarik untuk meneliti sentakusetsu (選択接). Sentakusetsu (選択接) berasal dari kata sentaku (選択) yang berarti pilihan, dan setsu (接) yang merupakan kependekan dari setsuzokushi (接 続 詞) yang berarti konjungsi. Sentakusetsu (選 択 接) menurut Tomita (1993:27) seperti berikut :

前の文の内容か、後の文の内容かを選ぶ場合に使われる接続詞。 Mae no bun no naiyou ka, ato no bun no naiyou ka o erabu baai ni tsukawareru setsuzokushi.

Konjungsi yang dipakai pada saat memilih isi pernyataan dalam kalimat di depan ataukah kalimat di belakangnya.

Sementara Kimura dan Yamada (1998:1) mengungkapkan tentang sentakusetsu (選択接) sebagai berikut:

接続詞の役目には「それとも、または」のように何かを選ぶ選択が あります。


(10)

Setsuzokushi no yakume ni wa [soretomo, matawa] no youni nanika o erabu sentaku ga arimasu.

Salah satu kegunaan konjungsi adalah memilih sesuatu dari pilihan yang ada seperti kata soretomo, matawa.

Dari kedua teori tersebut dapat dipahami bahwa sentakusetsu (選択接) adalah konjungsi yang menyatakan pilihan. Perhatikan contoh kalimat berikut ini:

1. ビールにしますか、それともお酒にしますか。

(Kimura dan Yamada, 1998:11) Bīru ni shimasu ka, soretomo osake ni shimasu ka.

Bir ataukah sake?

2. 新幹線でこの割引が使えるのは「ひかり」もしくは「こだま」に限

ります 。

(Kimura dan Yamada, 1998:68) Shinkansen de kono waribiki ga tsukaeru no wa [hikari] moshikuwa [kodama] ni kagirimasu.

Potongan harga kereta peluru ini hanya dapat digunakan untuk jenis hikari atau kodama.

Kalimat 1 merupakan kalimat majemuk setara. Klausa pertama adalah お

酒にしますか (osake ni shimasuka). Klausa kedua adalah ビールにしますか (bīru ni shimasu ka). Kedua klausa pada kalimat tersebut dihubungkan oleh

sentakusetsu (選択接) soretomo (それとも). Makna kalimat tersebut adalah

pembicara menawarkan kepada lawan bicara dua pilihan minuman bir atau sake.

Kalimat 2 pun berupa kalimat majemuk setara. Klausa pertama pada kalimat 2 adalah 新 幹 線 で こ の 割 引 が 使 え る の は 「 ひ か り 」 に 限 り ま す


(11)

(shinkansen de kono waribiki ga tsukaeru no wa hikari ni kagirimasu). Klausa kedua adalah 新 幹 線 で こ の 割 引 が 使 え る の は 「 こ だ ま 」 に 限 り ま す (shinkansen de kono waribiki ga tsukaeru no wa kodama ni). Namun, kedua klausa tersebut hanya memiliki fungsi sintaksis objek, yaitu ひかり (hikari) pada klausa pertama dan こ だ ま (kodama) pada klausa kedua, sehingga fungsi sintaksis subjek, predikat dan keterangan pada salah satu klausa menjadi lesap. Oleh karena itu, hanya digunakan satu fungsi sintaksis subjek, predikat, keterangan dan digunakan sentakusetsu (選択接) moshikuwa (もしくは) yang berfungsi untuk menyambungkan objek pada klausa pertama dan klausa kedua. Makna dari kalimat 2 adalah pembicara memberitahukan bahwa potongan harga dapat digunakan untuk kereta peluru untuk jenis hikari ataukah kodama saja.

Setsuzokushi pada kedua kalimat 1 dan 2 tersebut termasuk dalam

golongan sentakusetsu (選択接). Setsuzokushi (接続詞) yang termasuk dalam kategori sentakusetsu (選択接) yaitu, あるいは (aruiwa), または (matawa), も

しくは (moshikuwa), danそれとも (soretomo).

Dalam sentakusetsu (選択接) penulis tertarik untuk meneliti あるいは (aruiwa) danまたは (matawa). Menurut Shimomura dan Yokobayashi (1988:94)

あるいは (aruiwa) adalah cara mengatakan untuk memilih dari dua atau lebih masalah.

名詞/名詞句を結ぶ場合… どちらか一方(どか一つ)を選ぶ、または

両方(全部)当てはまることを表す硬い言い方。「または」「もしく

は」も使える。


(12)

Meishi / meishiku o musubu baai… dochiraka ippou (doka hitotsu) o erabu, matawa ryouhou (zenbu) atehamaru koto o arawasu katai ii kata. “matawa”; “moshikuwa” mo tsukaeru.

Apabila terikat pada nomina atau frase nomina. Cara formal untuk memilih salah satu, atau keduanya (semua). Dapat juga digunakan

matawa”; “moshikuwa”

Berdasarkan teori tersebut, perhatikan contoh kalimat berikut:

3. 黒あるいは青のインクを使って書きなさい。

(Shimomura dan Yokobayashi,1988:94) Kuro aruiwa ao no inku o tsukatte kakinasai.

Tulislah dengan menggunakan bolpoin warna hitam ataukah biru.

Begitu pula dengan または (matawa) berfungsi untuk menyatakan pilihan, seperti yang dikatakan Shimomura dan Yokobayashi (1988:94) berikut ini:

疑問文を結ぶ場合...前件か後件のどちらか一方(三つ以上の時はそ

の中の一つ)を選ぶ。

Gimonbun o musubu baai... zenken ka kouken no dochiraka ippou (mitsu ijyou no toki wa sono naka no hitotsu) o erabu.

Pada kondisi yang dihubungkan dengan kalimat tanya digunakan untuk memilih salah satu masalah di depannya ataukah di belakangnya (pada saat terdapat 3, maka salah satu dari 3 tersebut).

Matawa pun memiliki fungsi yang sama, dan dapat dilihat dari contoh berikut ini:

4. 二つまたは三つの漢字を組み合わせて、熟語を作る。

(Shimomura dan Kobayashi, 1988:96) Futatsu matawa mitsu no kanji o kumi awasete jyukugo o tsukuru. Buatlah frase dari pengelompokan dua atau tiga kanji.


(13)

あるいは (aruiwa) danまたは (matawa) memiliki arti yang sama namun terdapat perbedaan penggunaan dalam kalimat. Perhatikan contoh kalimat berikut ini :

5. ペンあるいはボールペンで、はっきり書いてください。

(Kimura dan Yamada, 1998:9) Pen aruiwa bōrupen de, hakkiri kaite kudasai.

Tulislah dengan jelas, menggunakan pena ataupun bolpen.

5’. ペンまたはボールペンで、はっきり書いてください

Pen matawa bōrupen de, hakkiri kaite kudasai.

Tulislah dengan jelas, menggunakan pena ataupun bolpen.

Kalimat 5 dan 5’, jika あ る い は (aruiwa) disubstitusi oleh ま た は (matawa) dapat saling berterima secara sintaksis dan semantik karena aruiwa tersebut diapit oleh dua nomina, dan menyatakan pilihan.

Namun ada kalanya kedua sentaku setsuzokushi (選択接続詞) tersebut tidak dapat saling menggantikan. Misalnya dalam contoh berikut ini :

6. あるいはご存じなかったかもしれませんが、この切符はこんど

使えなくなりました。

(Kimura dan Yamada, 1998:10) Aruiwa gozonjinakatta kamoshiremasen ga, kono kippu wa kondo tsukaenakunarimashita.

Mungkin belum diketahui bahwa tiket ini sudah tidak dapat digunakan.

6’*. またはご存じなかったかもしれませんが、この切符はこんど使

えなくなりました。

Matawa gozonjinakatta kamoshiremasen ga, kono kippu wa kondo tsukaenakunarimashita.


(14)

Contoh kalimat 6 dan 6’ あるいは (aruiwa) dan または (matawa) tidak dapat saling menggantikan baik secara sintaksis maupun semantik. あるいは (aruiwa) pada kalimat 6 memiliki makna ‘mungkin’ dan sebagai kelas kata keterangan (副詞 / fukushi), sehingga または (matawa) yang hanya termasuk kelas kata konjungsi (接続詞 / setsuzokushi) tidak dapat menggantikan kata ある

い は(aruiwa) tersebut. Menurut Kimura (1998:10) あ る い は (aruiwa) pada kalimat 6 memiliki makna ‘mungkin’.

“「あるいは」は「もしかすると」とか「ひょっとっすると」との

意味で使うことがある。この場合は「または」は使えない。”

Kimura dan Yamada (1998:10) ‘Aruiwa’ wa ‘moshikasuruto’ toka ‘hyottossuruto’ to no imi de tsukau koto ga aru. Kono baai wa ‘matawa’ wa tsukaenai.

Ada kalanya aruiwa digunakan dengan makna ‘mungkin’. Pada situasi ini matawa tidak dapat digunakan.

あ る い は (aruiwa) menempati kelas kata konjungsi (接 続 詞 / setsuzokushi) dan dapat pula menempati kelas kata keterangan (副詞 / fukushi). あ

るいは (aruiwa) yang memiliki makna ‘mungkin’ termasuk dalam kelas kata keterangan (副詞 / fukushi), seperti yang dikatakan dalam Kojien 1 (1992:90) sebagai berikut :

 (「あるいは...あるいは...」の形で、同類の事柄の多様であることを

示す) あるときには。一方では。例えば。

 (同類の事柄のうち、どれか一つという意味を示す)または。もし

くは。

 どうかすると。ひょっとすると。


(15)

 (Dourui no kotogara no uchi, dore ka hitotsu to iu imi o shimesu) matawa. Moshikuwa.

Dou ka suru to. Hyottosuruto.

 Dalam bentuk “aruiwa...aruiwa...”, menunjukkan adanya ragam masalah yang sama. Pada suatu waktu. Pada satu sisi. Misalnya.

 Menunjukkan diantara salah satu masalah yang sama. Matawa. Moshikuwa.

 Mungkin. Kemungkinan.

Keunikan ini membuat pembelajar asing kesulitan dalam mempelajari bahasa Jepang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisa あるいは (aruiwa) dan または (matawa), dan dalam penelitian ini sepengetahuan penulis belum ada penelitian sebelumnya yang membahas tentangあるいは (aruiwa) dan

または (matawa).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dalam kalimat bahasa Jepang?

2. Bagaimana makna あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dalam bahasa Jepang?

3. Apakah persamaan dan perbedaan あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dalam kalimat bahasa Jepang?


(16)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah didapat, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan penggunaan あ る い は (aruiwa) dan ま た は (matawa) dalam kalimat bahasa Jepang.

2. Mendeskripsikan makna あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dalam bahasa Jepang.

3. Memaparkan persamaan dan perbedaan あるいは (aruiwa) dan また

は (matawa) dalam kalimat bahasa Jepang.

1.4 Metode Penelitian dan Teknik Penelitian

Dalam penelitian mengenai あるいは (aruiwa) dan または (matawa) peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Djajasudarma (1993:16) metode deskriptif adalah gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri.

Teknik penelitian yang peneliti gunakan adalah teknik studi pustaka. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Penentuan tema

2. Melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan referensi mengenai あ

るいは (aruiwa) dan または (matawa) 3. Pengumpulan data

4. Mengklasifikasikan data yang telah dikumpulkan untuk diteliti 5. Menyimpulkan dari data yang telah terkumpul


(17)

Teknik kajian yang digunakan adalah teknik substitusi atau penyulihan. Menurut Sudaryanto (1993:48) teknik substitusi adalah teknik analisis yang berupa penggantian unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan berbentuk ABCS, ABSD, atau SBCD, bila tuturan data semula berbentuk ABCD. Kegunaan teknik substitusi ini adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti. (Sudaryanto, 1993:48)

Berdasarkan teori tersebut, peneliti menggunakan teknik substitusi untuk mengetahui kadar kesamaan あるいは (aruiwa) dan または (matawa) baik secara sintaksis ataupun semantik. Jenis sumber data yang penulis gunakan berupa novel, Nihongo jurnal, dst.

7. この書類は、英語または日本語で記入して下さい。

(Shimomura dan Yokobayashi, 1998:96) Kono shorui wa, eigo matawa nihongo de kinyū shite kudasai.

Isilah dokumen ini menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jepang.

7’. この書類は、英語あるいは日本語で記入して下さい。

Kono shorui wa, eigo aruiwa nihongo de kinyū shite kudasai.

Isilah dokumen ini menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jepang.

1.5 Organisasi Penelitian

Penulisan penelitian ini dibagi menjadi 4 bab, yang pada masing-masing bab memiliki pokok pembahasan yang berbeda. Pokok pembahasan pada 4 bab itu sebagai berikut .


(18)

Bab I pendahuluan, berisikan pokok pembahasan yang menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan. Bab 2 kajian teori, berisi tentang teori-teori yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung penelitiannya. Pada pokok bahasan bab 2 ini mendeskripsikan pengertian sintaksis, pengertian semantik, 品 詞 分 類 (hinshibunrui), 接 続 詞 (setsuzokushi), pengertian あ る い は (aruiwa) dan pengertian または (matawa). Bab 3 pembahasan, mencakup tentang analisis data yang berhubungan dengan penelitian ini. Pokok pembahasan dalam bab ini adalah peneliti membahas penggunaan あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dalam kalimat bahasa Jepang. Dan juga menjelaskan makna yang terkandung dalam あ

るいは (aruiwa) dan または (matawa). Penulisan pokok bahasan pada bab ini berdasarkan pada teori-teori yang tercantum pada bab 2.Bab 4 kesimpulan, berisikan mengenai hasil dari analisis penelitian mengenai あるいは (aruiwa) dan

または (matawa). Dan disertakan juga daftar pustaka dan buku-buku referensi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

Demikian peneliti menyusun laporan penelitian ini seperti yang telah diuraikan tersebut agar pembaca dapat lebih mudah membaca dan memahami penulisan penelitian ini.


(19)

BAB IV SIMPULAN

Setelah melihat analisis dari data-data yang menggunakan あ る い は (aruiwa) dan または (matawa), penulis dapat menggambil kesimpulan sesuai yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. あ る い は (aruiwa) dan ま た は (matawa) termasuk dalam 接 続 詞 (setsuzokushi). あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dapat diapit oleh kata dengan kata, kata dengan frase (juga sebaliknya), frase dengan frase, klausa dan kalimat. あるいは (aruiwa) merupakan 接続詞 (setsuzokushi) , tetapi pada umumnya jika diletakan di awal kalimat dan dilekatkan 助動詞

(jodoushi) ~かもしれません (~kamoshiremasen) berfungsi sebagai 副詞

(fukushi).

2. あるいは (aruiwa) dan または (matawa) sebagai 接続詞 (setsuzokushi) dalam kalimat bahasa Jepang memiliki makna gramatikal yaitu untuk menyatakan satu pilihan dari dua atau lebih, ataupun keduanya. あるいは (aruiwa) yang berfungsi sebagai 副詞 (fukushi) memiliki makna untuk menyatakan dugaan atau perkiraan.

3. Terdapat persamaan dan perbedaan あるいは (aruiwa) dengan または

(matawa) baik dalam penggunaannya maupun secara makna


(20)

(matawa), dan ま た は (matawa) dapat menggantikan kata あ る い は

(aruiwa) ketika あ る い は (aruiwa) berfungsi sebagai 接 続 詞

(setsuzokushi). Namun, terdapat perbedaan nuansa makna ketika

menggunakan kata あ るいは (aruiwa) dan または (matawa). Ketika menggunakan あ る い は (aruiwa) terkesan lebih formal dan adanya nuansa bahwa terdapat pilihan lain dari pilihan yang ada, sedangkan また

は (matawa) terkesan lebih kaku juga terdapat keterbatasan dalam memilih. Selain itu, ketika あるいは (aruiwa) berfungsi sebagai 副詞 (fukushi) tidak dapat digantikan olehまたは (matawa).


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, Dr. T. Fatimah.1993. Metoda Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama.

Japan Foundation. 2012. Nihongo Nōryoku Shiken Juken Annai. Japan.

Junichi, Aomi. 2000. Hou To Shakai. Tokyo:Chukou.

Kimura, Katsumi dan Yamada, Shinichi.1998. Sugu Ni Tsukaeru Jisen Nihongo Sirīzu 13. Tokyo: Senmon Kyouiku.

Koizumi, Tamotsu. 1993. Nihongo Kyoushi no Tame no Genggogaku Nyuumon. Tokyo: Daishuukan.

Media sosial Twitter: Naruto Eizou Dattebayo @dattebayo_ga

Media sosialTwitter: Udon (Meisouchū) @666MARCHAL

Nitta, Yoshio. 1995. Fukubun no Kenkyuu. Tokyo: Kuroshio.

Ramlan, Prof. Drs. M. 1986. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.


(22)

Seiichi, Morimura. 1962. Hokucho No Shisen. Tokyo:Kadokawa.

Seiichi, Morimura. 1993. Satsujin No Funin. Tokyo: Kadokawa.

Seiichi, Morimura. 1994. Satsujin Kabushikigaisha. Tokyo:Kadokawa.

Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Takai, Ezoe, et al. 2009. Shin Jitsuyou Nihongo Jokyū II Yomimono Hen. Tokyo

Tarigan, Prof. Dr. Henry Guntur. 2009. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa Bandung.

Tomita, Takayuki. 1993. Bunpo No Kiso Chishiki To Sono Oshiekata. Tokyo: Bojinsha.

Toshiki, Matsubara. 1991. Nihongo Journal:Roads to a Successful Ryuugaku. Japan.

www.voicenote.jp/pre_enquetes/detail.php

Yokobayashi, Hisayo,dan Shimomura, Akiko. 1988. Setsuzokushi No Hyougen. Tokyo: Aratake.


(1)

Teknik kajian yang digunakan adalah teknik substitusi atau penyulihan. Menurut Sudaryanto (1993:48) teknik substitusi adalah teknik analisis yang berupa penggantian unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan berbentuk ABCS, ABSD, atau SBCD, bila tuturan data semula berbentuk ABCD. Kegunaan teknik substitusi ini adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti. (Sudaryanto, 1993:48)

Berdasarkan teori tersebut, peneliti menggunakan teknik substitusi untuk mengetahui kadar kesamaan あるいは (aruiwa) dan または (matawa) baik secara sintaksis ataupun semantik. Jenis sumber data yang penulis gunakan berupa novel, Nihongo jurnal, dst.

7. この書類は、英語または日本語で記入して下さい。

(Shimomura dan Yokobayashi, 1998:96)

Kono shorui wa, eigo matawa nihongo de kinyū shite kudasai.

Isilah dokumen ini menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jepang.

7’. この書類は、英語あるいは日本語で記入して下さい。

Kono shorui wa, eigo aruiwa nihongo de kinyū shite kudasai.

Isilah dokumen ini menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Jepang.


(2)

11

Universitas Kristen Maranatha

Bab I pendahuluan, berisikan pokok pembahasan yang menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan organisasi penulisan. Bab 2 kajian teori, berisi tentang teori-teori yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung penelitiannya. Pada pokok bahasan bab 2 ini mendeskripsikan pengertian sintaksis, pengertian semantik, 品 詞 分 類 (hinshibunrui), 接 続 詞 (setsuzokushi), pengertian あ る い は (aruiwa) dan pengertian または (matawa). Bab 3 pembahasan, mencakup tentang analisis data yang berhubungan dengan penelitian ini. Pokok pembahasan dalam bab ini adalah peneliti membahas penggunaan あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dalam kalimat bahasa Jepang. Dan juga menjelaskan makna yang terkandung dalam あ

るいは (aruiwa) dan または (matawa). Penulisan pokok bahasan pada bab ini berdasarkan pada teori-teori yang tercantum pada bab 2.Bab 4 kesimpulan, berisikan mengenai hasil dari analisis penelitian mengenai あるいは (aruiwa) dan

または (matawa). Dan disertakan juga daftar pustaka dan buku-buku referensi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

Demikian peneliti menyusun laporan penelitian ini seperti yang telah diuraikan tersebut agar pembaca dapat lebih mudah membaca dan memahami penulisan penelitian ini.


(3)

BAB IV

SIMPULAN

Setelah melihat analisis dari data-data yang menggunakan あ る い は (aruiwa) dan または (matawa), penulis dapat menggambil kesimpulan sesuai yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. あ る い は (aruiwa) dan ま た は (matawa) termasuk dalam 接 続 詞 (setsuzokushi). あるいは (aruiwa) dan または (matawa) dapat diapit oleh kata dengan kata, kata dengan frase (juga sebaliknya), frase dengan frase, klausa dan kalimat. あるいは (aruiwa) merupakan 接続詞 (setsuzokushi) , tetapi pada umumnya jika diletakan di awal kalimat dan dilekatkan 助動詞 (jodoushi) ~かもしれません (~kamoshiremasen) berfungsi sebagai 副詞 (fukushi).

2. あるいは (aruiwa) dan または (matawa) sebagai 接続詞 (setsuzokushi) dalam kalimat bahasa Jepang memiliki makna gramatikal yaitu untuk menyatakan satu pilihan dari dua atau lebih, ataupun keduanya. あるいは (aruiwa) yang berfungsi sebagai 副詞 (fukushi) memiliki makna untuk menyatakan dugaan atau perkiraan.


(4)

69

Universitas Kristen Maranatha

(matawa), dan ま た は (matawa) dapat menggantikan kata あ る い は (aruiwa) ketika あ る い は (aruiwa) berfungsi sebagai 接 続 詞 (setsuzokushi). Namun, terdapat perbedaan nuansa makna ketika menggunakan kata あ るいは (aruiwa) dan または (matawa). Ketika menggunakan あ る い は (aruiwa) terkesan lebih formal dan adanya nuansa bahwa terdapat pilihan lain dari pilihan yang ada, sedangkan また

は (matawa) terkesan lebih kaku juga terdapat keterbatasan dalam memilih. Selain itu, ketika あるいは (aruiwa) berfungsi sebagai 副詞 (fukushi) tidak dapat digantikan olehまたは (matawa).


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, Dr. T. Fatimah.1993. Metoda Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Refika Aditama.

Japan Foundation. 2012. Nihongo Nōryoku Shiken Juken Annai. Japan.

Junichi, Aomi. 2000. Hou To Shakai. Tokyo:Chukou.

Kimura, Katsumi dan Yamada, Shinichi.1998. Sugu Ni Tsukaeru Jisen Nihongo

Sirīzu 13. Tokyo: Senmon Kyouiku.

Koizumi, Tamotsu. 1993. Nihongo Kyoushi no Tame no Genggogaku Nyuumon. Tokyo: Daishuukan.

Media sosial Twitter: Naruto Eizou Dattebayo @dattebayo_ga

Media sosialTwitter: Udon (Meisouchū) @666MARCHAL


(6)

71

Universitas Kristen Maranatha

Seiichi, Morimura. 1962. Hokucho No Shisen. Tokyo:Kadokawa.

Seiichi, Morimura. 1993. Satsujin No Funin. Tokyo: Kadokawa.

Seiichi, Morimura. 1994. Satsujin Kabushikigaisha. Tokyo:Kadokawa.

Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Takai, Ezoe, et al. 2009. Shin Jitsuyou Nihongo Jokyū II Yomimono Hen. Tokyo

Tarigan, Prof. Dr. Henry Guntur. 2009. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa Bandung.

Tomita, Takayuki. 1993. Bunpo No Kiso Chishiki To Sono Oshiekata. Tokyo: Bojinsha.

Toshiki, Matsubara. 1991. Nihongo Journal:Roads to a Successful Ryuugaku.

Japan.

www.voicenote.jp/pre_enquetes/detail.php

Yokobayashi, Hisayo,dan Shimomura, Akiko. 1988. Setsuzokushi No Hyougen. Tokyo: Aratake.