Karakteristik Morfotektonik Das Cikundul Sebagai Indikasi Adanya Aktivitas Tektonik Aktif Di Daerah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat.
KARAKTERISTIK MORFOTEKTONIK DAS CIKUNDUL SEBAGAI INDIKASI
ADANYA AKTIVITAS TEKTONIK AKTIF DI DAERAH TAMAN NASIONAL
GUNUNG GEDE PANGRANGO, KABUPATEN CIANJUR, PROPINSI JAWA
BARAT
Oleh:
Reza Adi Nugroho, Emi Sukiyah, Syafrudin
Universitas Padjadjaran, Fakultas Teknik Geologi, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km.21
Jatinangor, Sumedang. Telp/fax 022-7796545
ABSTRAK
Daerah penelitian mencakup pada DAS Cikundul yang berada pada lokasi administratif yaitu,
di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pada daerah penelitian tersusun oleh
dua litologi (Litologi Breksi Andesit (Qyk) dan Litologi Breksi Tufan (Qvg). Pola pengaliran daerah
penelitian terdiri dari dua pola pengaliran, yaitu pola pengaliran subparallel dan radial. Daerah
penelitian dapat dibagi menjadi dua belas sub-DAS yakni sub-DAS A hingga sub-DAS L Bentang
alam yang terdapat pada daerah penelitian di bagi 2 yaitu bentuk lahan perbukitan tinggi, dan bentuk
lahan pegunungan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode komparatif antara data kerapatan
aliran (drainage density/Dd), Data indeks percabangan sungai (bifuraction ratio/Rb), dan Data sinuitas
muka gunung Smf pada kedua litologi batuan. Data uji statistik diperlukan untuk membandingkan
data tersebut antara lain ; Uji normalitas distribusi data, uji homogenitas dan uji-t . Hasil Analisis data
memberikan gambaran tentang karakteristik morfotektonik di daerah breksi andesit (Qyk) dan di
daerah breksi tufan (Qvg) berbeda. Daerah Qvg mengindikasikan adanya tektonik aktif dibandingkan
daerah breksi andesit (Qyk).
Kata kunci: Geomorfologi,Morfotektonik
ABSTRACT
Basically, the research is located in the Cikundul watershed. Administratively, it is lies within
Pacet district, Cianjur subprovince, West Java – Indonesia.The research area is divided into two
litology rock units(Andesitic breccia (Qyk) and Tuffaceous breccia Qvg. The system of drainage
watersheds divided into two system is subparallel and radial. The research area is divided into twelve
sub watersheds is type sub watersheds A into sub watersheds L. the morphology in research area
divide two morphologi is the morphology of high hill and morphology of mountain.The research used
a statistic method,such as a compare method within drainage density data, bifurcation ratio data, and
Smf data in two litology rock on the research area. The purposed statistic test use for a compare the
data,such as; homogeneity test, normality test and different test. The results of the analysis of the data
can be describe about characteristic morphotectonic in andesit breccias (Qyk) and tuffaceous
breccias is different. The activity tectonic area of Andesitic breccias (Qvg) indicated active than area
tuffaceous breccias (Qyk) .
Keyword: Geomorfologi,Morfotektonik
PENDAHULUAN
Dari
Untuk daerah penelitian terletak di
sungai Cikundul yang secara administratif
termasuk
di
daerah
Desa
Ciloto,
Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur,
penelitian
ini
dapat
menunjukkan informasi adanya tektonik
aktif daerah penelitian berdasarkan kondisi
geomorfologi, jenis litologi dan pola aliran
yang berkembang di daerah penelitian
Propinsi Jawa Barat. SubDAS Cikundul
Secara geografis terletak diantara garis
METODE PENELITIAN
bujur 106° 57’ 50,0" BT sampai 107° 3’
Metode penelitian mencakup analisis
BT dan garis lintang 6° 40’ 51,0"
karakteristik morfometri, morfotektonik
10,0"
LS sampai 6° 47’ 14,0" LS.
dan uji statistika.
Analisis
meliputi
karakteristik
Liniear
morfometri
Morfometri,
Areal
Morfometri dan Relif Morfometi ,Strahler
(1952). Linier Morfometri adalah Linear
morfometri
adalah
karakterisitk
morfometri yang dilihat berdasarkan pada
parameter-parameter linear DAS seperti,
Panjang total sungai/L dan Nilai nisbah
Gambar 1. Peta Daerah Penelitian
percabangan (Rb) yaitu nilai rasio antara
jumlah segmen di suatu orde dengan
Tujuan
penelitian
ini
untuk
jumlah segmen pada orde berikutnya yang
Laws).
mengetahui karakteristik morfologi daerah
lebih
penelitian
bentuk
Morfometri terdiri dari perhitungan nilai
fisiografi/bentang alam, kemiringan lereng
kerapatan aliran (Dd) berhubungan dengan
dan pola aliran sungai, untuk menghitung
tekstur bentang alam. Nilai kerapatan
karakteristik variabel-variabel morfometri
aliran (Dd) rendah menggambarkan kondisi
di
tekstur
daerah
morfometri
yang
mencakup
penelitian,
yang
ingin
karakteristik
diketahui
mencakup linear morfometri dan areal
morfometri dan mengetahui karakteristik
tinggi
(Horton’s
bentang
alam
yang
Areal
kasar
sedangkan Nilai Dd tinggi menggambarkan
kondisi tekstur bentang alam yang halus.
Analisis
morfotektonik
meliputi
morfometri setiap sub-DAS Cikundul yang
perhitungan sinuitas muka gunung (Smf),
menunjang terhadap kontribusi tektonik
sebagai perbandingan antara panjang muka
dalam pembentukannya.
gunung (Lmf) dan panjang proyeksi muka
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis melalui interpretasi studio
gunung ke bidang datar (Ls).
dan melalui pendekatan kuantitatif dapat
Tabel 1.Klasifikasi derajat aktivitas
menghasilkan data yang menggambarkan
tektonik berdasarkan indeks sinuitas muka
gunung (Doornkamp, 1986)
kondisi umum daerah penelitian. Daerah
penelitian
terbagi
menjadi
2
bagian
menurut litologi penyusunnya, bagian
yang pertama yaitu daerah dengan litologi
Kelas
Smf
1
1,21,6
Aktivitas
tektonik
Tektonik
Aktif
2
1,83,4
Tektonik
menengah
sampai
lemah
3
2,07,0
Tektonik
tidak aktif
Keterangan
penyusun breksi andesit (Qyk) dan daerah
Berasosiasi dengan
bentangalam kipas
aluvial, cekungan
pengaliran
memanjang, dasar
lembah menyempit,
kemiringan lereng
curam.
Berasosiasi dengan
bentangalam kipas
aluvial, cekungan
pengaliran melebar,
dasar lembah lebih
lebar daripada dataran
banjirnya,kemiringan
lereng curam.
Berasosiasi dengan
bentangalam muka
gunung pediment dan
embayments, sistem
lembah sedikit lebar
dan terintegrasi,
kemiringan lereng
curam hanya pada
lapisan batuan yang
resisten.
yang kedua tersusun atas litologi yang
*Keterangan : Smf= indeks sinuitas
Analisis
Uji
dilakukan yaitu,
statistika
yang
terdiri dari breksi tufan (Qvg).
Gambar 2. Peta Geologi Regional daerah
penelitian skala 1:100.000 (Modifikasi
berdasarkan Lembar Cianjur
(Sudjatmiko,1972) dan Lembar Bogor
(A.C.Efendi,Kusnama dan
B.Hermanto,1998))
Data Dd (Drainage
density) dan Rb (Bifuraction Ratio) dicari
nilai
rata-rata,
dan
Pola pengaliran yang berkembang
Kemudian dilakukan uji
di daerah penelitian terbagi menjadi 2
normalitas, homogenitas dan uji beda rata-
bagian yang pertama ialah subparalel yang
rata
Data
terdapat pada daerah Qyk dan Qvg
homogeny dapat digunakan untuk saling
sementara yang kedua merupakan pola
melengkapi disebandingkan.
aliran Radial yang terdapat pada daerah
variansnya.
pada
simpangan
data-data
baku
tersebut.
Qvg.
Batas pembeda kedua pola aliran
Tabel 2 .Nilai klasifikasi derajat
tektonikberdasarkan indeks sinuitas muka
terdapat di hulu sungai Cikundul.
gunung
Perbedaan pola aliran tersebut juga
terbentuk
penyusunnya.
oleh
karena
litologi
Litologi penyusun untuk
kedua daerah tersebut berasal dari material
vulkanik baik berupa jatuhan berupa tuf
dan batuan beku andesit,
yang tidak
memiliki perlapisan batuan, hal inilah yang
menjadikan penciri pembentukan
pola
aliran subparallel. Sedangkan pola aliran
radial berkembang pada daerah hulu
Garis
SMF
Qyk
Garis
AB
Garis
CD
Garis
EF
Garis
GH
Garis
IJ
Garis
KL
Nilai
SMF
Qyk
Nilai
SMF
Qvg
Garis SMF Qvg
2,0
Garis MN
1,7
2,6
Garis OP
1,9
2,2
Garis QR
1,4
1,8
Garis ST
1,5
2,3
Garis UV
1,3
2,2
x ratarata
2,2
daerah penelitian hal ini dikarenakan
bagian hulu sungai Cikundul merupakan
x ratarata 1,6
daerah gunungapi dan terdapat pada
Berdasarkan
daerah Qvg.
bifurcation
(Rb),
nilai Ratio
Karakteristik
nilai
Dari hasil perhitungan nilai SMF,
bifurcation ratio yang kurang dari dari 3.0
maka aktivitas tektonik daerah penelitian
atau lebih dari 5.0 pada sebuah daerah sub
termasuk kedalam tektonik aktif hingga
DAS,
menengah Doornkamp (1986), dari rata-
deformasi
rata perhitungan rata-rata SMF kedua
(Veerstappen, 1983). Pada daerah Qvg dan
daerah dapat dilihat daerah litologi yang
Qyk hampir semuanya terkena pengaruh
terdiri dari breksi tufan (Qvg) aktivitas
tektonik.
tektoniknya
lebih
aktif
dibandingkan
menujukkan
akibat
telah
mengalami
pengaruh
tektonik
Daerah litologi yang terdiri dari
daerah litologi penyusun breksi andesit
breksi tufan (Qvg)
(Qyk)
pengaliran
memiliki cekungan
memanjang,
dan
memiliki
kemiringan lereng curam dan dasar lembah
menyempit
serta
ditemukan
bentuk
bentang lahan scarp, triangular facet dan
gawir
sesar.
Hal
inilah
yang
mengindikasikan bahwa daerah penelitian
pembentukan
sungainya
masih
terpengaruh oleh aktivitas tektonik aktif
hulu sungai yang berlitologi breksi tufan
terutama pada bagian Qvg
(Qvg).
Data pendukung adanya aktivitas
Tabel 3. Hasil Analisis dan Pembahasan
Aspek
Pembanding
Bentang
Alam
Kemiringan
Lereng
Qyk
Perbukitan
Tinggi
Agak
Curam &
Curam
tektonik juga tergambarkan dari analisis
data kekar, analisis seismik peneliti
Qvg
terdahulu dan analisis data arah kelurusan
Pegunungan
dari citra satelit DEM SRTM yang
Curam
mengindikasikan adanya struktur yang
Tekstur
Bentang
sedang
Sedang
Alam
Pola
Subparallel
Subparallel
pengaliran
& Radial
Jumlah
6
6
SubDAS
Litologi
Breksi
Breksi
Penyusun
Andesit
Tufan
Dd
x ratax rata-rata=
(Drainage
rata=2.847
3.954
density)
Rb
x ratax rata(Bifurcation
rata=1,4416 rata=1,6805
Ration)
Tektonik
Tektonik
Smf
Menengah
Aktif
bekerja serta data yang didapat dari
kenampakan bentuk lahan di daerah
penelitian yang terdiri dari triangular
facet,scarp serta gawir sesar. Dari data
tersebut
dapat
diindikasikan
daerah
penelitian masih terpengaruh aktivitas
tektonik aktif yang berasal dari dominasi
aktivitas vulkanisme Gunung Gede serta
didukung oleh aktivitas struktur geologi
daerah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Hasil
punggungan dan lembahan yang didapat
analisis
dari
kriteria
morfologi,morfometri,morfotektonik
di
atas, maka dapat dilihat perbedaan yang
cukup jelas antara sub-sub das daerah
yang disusun oleh batuan breksi andesit
Qyk dengan batuan breksi tufan Qvg.
Kriteria tersebut saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Dari data
Doornkamp, J.C. 1986.
Geomorphological
approaches to the study of
neotectonis. Journal of
Geological Society, Vol.
143:335-342
Efendi,Kusnama.A.C dan
tersebut dapat menunjukkan bahwa di
Hermanto.B.1998.Peta
daerah penelitian masih dipengaruhi oleh
Geologi Regional Lembar
aktivitas tektonik terutama pada bagian
Bogor, skala 1:100.000,Pusat
penelitian dan pengembangan
Van Zuidam, R. A. 1983. Guide to
geologi, Jawa Barat
Geomorphologic
Howard, A.D. 1967. Drainage Analysis in
Geologic
Interpretation
:
a
-
aerial
photographic interpretation and
mapping. Enschede: Section of
Summation. AAPG bulletin, V 51,
Geology
and
No.11.
ITC, hal. 325.
Geomorphology,
Horton, H.E. 1945. Erosional development
Van Zuidam, R.A. 1985. Aerial photo
of streams and their drainage
interpretation in term analysis
Bulletin,
Geological
and geomorphological mapping,
Society of America, V. 56 pp.
Smith Publisher. The Hague:
Hal.275-370.
Netherland.
basins.
Reza,Adi
Nugroho.
(2014),
Geomorfologi:
Morfotektonik
"Skripsi
Karakteristik
DAS
Cikundul
Verstappen,
H.
Th.
1983.
Applied
Geomorphology:
Geomorphological
Surveys
Sebagai Indikasi Adanya Tektonik
Environmental
Development.
Aktif di Daerah Taman Nasional
Elsevier
Gunung
Company Inc: New York.
Gede
Kabupaten
jawa
barat"
Pangrango,
Cianjur,
Fakultas
Propinsi
Teknik
Geologi Universitas Padjadjaran,
jawa barat.
Strahler, A. N. (1952,1958), "Hypsometric
(area-altitude)
analysis
of
erosional
topology"
dalam
Process
Geomorphology,
(1960,1978), Geological Society
of America Bulletin 63 (11):
1117–1142
Akses
internet
diproleh
dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Strah
ler_number
Sudjana M.A., 2005. Metode Statistika.
Edisi ke 6. Tarsito. Bandung.
Science
for
Publishing
ADANYA AKTIVITAS TEKTONIK AKTIF DI DAERAH TAMAN NASIONAL
GUNUNG GEDE PANGRANGO, KABUPATEN CIANJUR, PROPINSI JAWA
BARAT
Oleh:
Reza Adi Nugroho, Emi Sukiyah, Syafrudin
Universitas Padjadjaran, Fakultas Teknik Geologi, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km.21
Jatinangor, Sumedang. Telp/fax 022-7796545
ABSTRAK
Daerah penelitian mencakup pada DAS Cikundul yang berada pada lokasi administratif yaitu,
di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pada daerah penelitian tersusun oleh
dua litologi (Litologi Breksi Andesit (Qyk) dan Litologi Breksi Tufan (Qvg). Pola pengaliran daerah
penelitian terdiri dari dua pola pengaliran, yaitu pola pengaliran subparallel dan radial. Daerah
penelitian dapat dibagi menjadi dua belas sub-DAS yakni sub-DAS A hingga sub-DAS L Bentang
alam yang terdapat pada daerah penelitian di bagi 2 yaitu bentuk lahan perbukitan tinggi, dan bentuk
lahan pegunungan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode komparatif antara data kerapatan
aliran (drainage density/Dd), Data indeks percabangan sungai (bifuraction ratio/Rb), dan Data sinuitas
muka gunung Smf pada kedua litologi batuan. Data uji statistik diperlukan untuk membandingkan
data tersebut antara lain ; Uji normalitas distribusi data, uji homogenitas dan uji-t . Hasil Analisis data
memberikan gambaran tentang karakteristik morfotektonik di daerah breksi andesit (Qyk) dan di
daerah breksi tufan (Qvg) berbeda. Daerah Qvg mengindikasikan adanya tektonik aktif dibandingkan
daerah breksi andesit (Qyk).
Kata kunci: Geomorfologi,Morfotektonik
ABSTRACT
Basically, the research is located in the Cikundul watershed. Administratively, it is lies within
Pacet district, Cianjur subprovince, West Java – Indonesia.The research area is divided into two
litology rock units(Andesitic breccia (Qyk) and Tuffaceous breccia Qvg. The system of drainage
watersheds divided into two system is subparallel and radial. The research area is divided into twelve
sub watersheds is type sub watersheds A into sub watersheds L. the morphology in research area
divide two morphologi is the morphology of high hill and morphology of mountain.The research used
a statistic method,such as a compare method within drainage density data, bifurcation ratio data, and
Smf data in two litology rock on the research area. The purposed statistic test use for a compare the
data,such as; homogeneity test, normality test and different test. The results of the analysis of the data
can be describe about characteristic morphotectonic in andesit breccias (Qyk) and tuffaceous
breccias is different. The activity tectonic area of Andesitic breccias (Qvg) indicated active than area
tuffaceous breccias (Qyk) .
Keyword: Geomorfologi,Morfotektonik
PENDAHULUAN
Dari
Untuk daerah penelitian terletak di
sungai Cikundul yang secara administratif
termasuk
di
daerah
Desa
Ciloto,
Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur,
penelitian
ini
dapat
menunjukkan informasi adanya tektonik
aktif daerah penelitian berdasarkan kondisi
geomorfologi, jenis litologi dan pola aliran
yang berkembang di daerah penelitian
Propinsi Jawa Barat. SubDAS Cikundul
Secara geografis terletak diantara garis
METODE PENELITIAN
bujur 106° 57’ 50,0" BT sampai 107° 3’
Metode penelitian mencakup analisis
BT dan garis lintang 6° 40’ 51,0"
karakteristik morfometri, morfotektonik
10,0"
LS sampai 6° 47’ 14,0" LS.
dan uji statistika.
Analisis
meliputi
karakteristik
Liniear
morfometri
Morfometri,
Areal
Morfometri dan Relif Morfometi ,Strahler
(1952). Linier Morfometri adalah Linear
morfometri
adalah
karakterisitk
morfometri yang dilihat berdasarkan pada
parameter-parameter linear DAS seperti,
Panjang total sungai/L dan Nilai nisbah
Gambar 1. Peta Daerah Penelitian
percabangan (Rb) yaitu nilai rasio antara
jumlah segmen di suatu orde dengan
Tujuan
penelitian
ini
untuk
jumlah segmen pada orde berikutnya yang
Laws).
mengetahui karakteristik morfologi daerah
lebih
penelitian
bentuk
Morfometri terdiri dari perhitungan nilai
fisiografi/bentang alam, kemiringan lereng
kerapatan aliran (Dd) berhubungan dengan
dan pola aliran sungai, untuk menghitung
tekstur bentang alam. Nilai kerapatan
karakteristik variabel-variabel morfometri
aliran (Dd) rendah menggambarkan kondisi
di
tekstur
daerah
morfometri
yang
mencakup
penelitian,
yang
ingin
karakteristik
diketahui
mencakup linear morfometri dan areal
morfometri dan mengetahui karakteristik
tinggi
(Horton’s
bentang
alam
yang
Areal
kasar
sedangkan Nilai Dd tinggi menggambarkan
kondisi tekstur bentang alam yang halus.
Analisis
morfotektonik
meliputi
morfometri setiap sub-DAS Cikundul yang
perhitungan sinuitas muka gunung (Smf),
menunjang terhadap kontribusi tektonik
sebagai perbandingan antara panjang muka
dalam pembentukannya.
gunung (Lmf) dan panjang proyeksi muka
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis melalui interpretasi studio
gunung ke bidang datar (Ls).
dan melalui pendekatan kuantitatif dapat
Tabel 1.Klasifikasi derajat aktivitas
menghasilkan data yang menggambarkan
tektonik berdasarkan indeks sinuitas muka
gunung (Doornkamp, 1986)
kondisi umum daerah penelitian. Daerah
penelitian
terbagi
menjadi
2
bagian
menurut litologi penyusunnya, bagian
yang pertama yaitu daerah dengan litologi
Kelas
Smf
1
1,21,6
Aktivitas
tektonik
Tektonik
Aktif
2
1,83,4
Tektonik
menengah
sampai
lemah
3
2,07,0
Tektonik
tidak aktif
Keterangan
penyusun breksi andesit (Qyk) dan daerah
Berasosiasi dengan
bentangalam kipas
aluvial, cekungan
pengaliran
memanjang, dasar
lembah menyempit,
kemiringan lereng
curam.
Berasosiasi dengan
bentangalam kipas
aluvial, cekungan
pengaliran melebar,
dasar lembah lebih
lebar daripada dataran
banjirnya,kemiringan
lereng curam.
Berasosiasi dengan
bentangalam muka
gunung pediment dan
embayments, sistem
lembah sedikit lebar
dan terintegrasi,
kemiringan lereng
curam hanya pada
lapisan batuan yang
resisten.
yang kedua tersusun atas litologi yang
*Keterangan : Smf= indeks sinuitas
Analisis
Uji
dilakukan yaitu,
statistika
yang
terdiri dari breksi tufan (Qvg).
Gambar 2. Peta Geologi Regional daerah
penelitian skala 1:100.000 (Modifikasi
berdasarkan Lembar Cianjur
(Sudjatmiko,1972) dan Lembar Bogor
(A.C.Efendi,Kusnama dan
B.Hermanto,1998))
Data Dd (Drainage
density) dan Rb (Bifuraction Ratio) dicari
nilai
rata-rata,
dan
Pola pengaliran yang berkembang
Kemudian dilakukan uji
di daerah penelitian terbagi menjadi 2
normalitas, homogenitas dan uji beda rata-
bagian yang pertama ialah subparalel yang
rata
Data
terdapat pada daerah Qyk dan Qvg
homogeny dapat digunakan untuk saling
sementara yang kedua merupakan pola
melengkapi disebandingkan.
aliran Radial yang terdapat pada daerah
variansnya.
pada
simpangan
data-data
baku
tersebut.
Qvg.
Batas pembeda kedua pola aliran
Tabel 2 .Nilai klasifikasi derajat
tektonikberdasarkan indeks sinuitas muka
terdapat di hulu sungai Cikundul.
gunung
Perbedaan pola aliran tersebut juga
terbentuk
penyusunnya.
oleh
karena
litologi
Litologi penyusun untuk
kedua daerah tersebut berasal dari material
vulkanik baik berupa jatuhan berupa tuf
dan batuan beku andesit,
yang tidak
memiliki perlapisan batuan, hal inilah yang
menjadikan penciri pembentukan
pola
aliran subparallel. Sedangkan pola aliran
radial berkembang pada daerah hulu
Garis
SMF
Qyk
Garis
AB
Garis
CD
Garis
EF
Garis
GH
Garis
IJ
Garis
KL
Nilai
SMF
Qyk
Nilai
SMF
Qvg
Garis SMF Qvg
2,0
Garis MN
1,7
2,6
Garis OP
1,9
2,2
Garis QR
1,4
1,8
Garis ST
1,5
2,3
Garis UV
1,3
2,2
x ratarata
2,2
daerah penelitian hal ini dikarenakan
bagian hulu sungai Cikundul merupakan
x ratarata 1,6
daerah gunungapi dan terdapat pada
Berdasarkan
daerah Qvg.
bifurcation
(Rb),
nilai Ratio
Karakteristik
nilai
Dari hasil perhitungan nilai SMF,
bifurcation ratio yang kurang dari dari 3.0
maka aktivitas tektonik daerah penelitian
atau lebih dari 5.0 pada sebuah daerah sub
termasuk kedalam tektonik aktif hingga
DAS,
menengah Doornkamp (1986), dari rata-
deformasi
rata perhitungan rata-rata SMF kedua
(Veerstappen, 1983). Pada daerah Qvg dan
daerah dapat dilihat daerah litologi yang
Qyk hampir semuanya terkena pengaruh
terdiri dari breksi tufan (Qvg) aktivitas
tektonik.
tektoniknya
lebih
aktif
dibandingkan
menujukkan
akibat
telah
mengalami
pengaruh
tektonik
Daerah litologi yang terdiri dari
daerah litologi penyusun breksi andesit
breksi tufan (Qvg)
(Qyk)
pengaliran
memiliki cekungan
memanjang,
dan
memiliki
kemiringan lereng curam dan dasar lembah
menyempit
serta
ditemukan
bentuk
bentang lahan scarp, triangular facet dan
gawir
sesar.
Hal
inilah
yang
mengindikasikan bahwa daerah penelitian
pembentukan
sungainya
masih
terpengaruh oleh aktivitas tektonik aktif
hulu sungai yang berlitologi breksi tufan
terutama pada bagian Qvg
(Qvg).
Data pendukung adanya aktivitas
Tabel 3. Hasil Analisis dan Pembahasan
Aspek
Pembanding
Bentang
Alam
Kemiringan
Lereng
Qyk
Perbukitan
Tinggi
Agak
Curam &
Curam
tektonik juga tergambarkan dari analisis
data kekar, analisis seismik peneliti
Qvg
terdahulu dan analisis data arah kelurusan
Pegunungan
dari citra satelit DEM SRTM yang
Curam
mengindikasikan adanya struktur yang
Tekstur
Bentang
sedang
Sedang
Alam
Pola
Subparallel
Subparallel
pengaliran
& Radial
Jumlah
6
6
SubDAS
Litologi
Breksi
Breksi
Penyusun
Andesit
Tufan
Dd
x ratax rata-rata=
(Drainage
rata=2.847
3.954
density)
Rb
x ratax rata(Bifurcation
rata=1,4416 rata=1,6805
Ration)
Tektonik
Tektonik
Smf
Menengah
Aktif
bekerja serta data yang didapat dari
kenampakan bentuk lahan di daerah
penelitian yang terdiri dari triangular
facet,scarp serta gawir sesar. Dari data
tersebut
dapat
diindikasikan
daerah
penelitian masih terpengaruh aktivitas
tektonik aktif yang berasal dari dominasi
aktivitas vulkanisme Gunung Gede serta
didukung oleh aktivitas struktur geologi
daerah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Hasil
punggungan dan lembahan yang didapat
analisis
dari
kriteria
morfologi,morfometri,morfotektonik
di
atas, maka dapat dilihat perbedaan yang
cukup jelas antara sub-sub das daerah
yang disusun oleh batuan breksi andesit
Qyk dengan batuan breksi tufan Qvg.
Kriteria tersebut saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. Dari data
Doornkamp, J.C. 1986.
Geomorphological
approaches to the study of
neotectonis. Journal of
Geological Society, Vol.
143:335-342
Efendi,Kusnama.A.C dan
tersebut dapat menunjukkan bahwa di
Hermanto.B.1998.Peta
daerah penelitian masih dipengaruhi oleh
Geologi Regional Lembar
aktivitas tektonik terutama pada bagian
Bogor, skala 1:100.000,Pusat
penelitian dan pengembangan
Van Zuidam, R. A. 1983. Guide to
geologi, Jawa Barat
Geomorphologic
Howard, A.D. 1967. Drainage Analysis in
Geologic
Interpretation
:
a
-
aerial
photographic interpretation and
mapping. Enschede: Section of
Summation. AAPG bulletin, V 51,
Geology
and
No.11.
ITC, hal. 325.
Geomorphology,
Horton, H.E. 1945. Erosional development
Van Zuidam, R.A. 1985. Aerial photo
of streams and their drainage
interpretation in term analysis
Bulletin,
Geological
and geomorphological mapping,
Society of America, V. 56 pp.
Smith Publisher. The Hague:
Hal.275-370.
Netherland.
basins.
Reza,Adi
Nugroho.
(2014),
Geomorfologi:
Morfotektonik
"Skripsi
Karakteristik
DAS
Cikundul
Verstappen,
H.
Th.
1983.
Applied
Geomorphology:
Geomorphological
Surveys
Sebagai Indikasi Adanya Tektonik
Environmental
Development.
Aktif di Daerah Taman Nasional
Elsevier
Gunung
Company Inc: New York.
Gede
Kabupaten
jawa
barat"
Pangrango,
Cianjur,
Fakultas
Propinsi
Teknik
Geologi Universitas Padjadjaran,
jawa barat.
Strahler, A. N. (1952,1958), "Hypsometric
(area-altitude)
analysis
of
erosional
topology"
dalam
Process
Geomorphology,
(1960,1978), Geological Society
of America Bulletin 63 (11):
1117–1142
Akses
internet
diproleh
dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Strah
ler_number
Sudjana M.A., 2005. Metode Statistika.
Edisi ke 6. Tarsito. Bandung.
Science
for
Publishing